membentuk dan mengembangkan konsep dasar …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-pb.pdf · mata...

22
MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DENGAN METODE INQUIRY Anda Dwi Haryadi Nurul Fauzi Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang Abstract Entrepreneurship is one of the subject at college that train students to make their future better. Nowadays, we just found a few students choose entrepreneur as their main proffesion. This is caused by the university just stay focusd on creating a skillfull graduates for industries. Besides, the teaching method used in class is preaching method. So, to increase the basic concept of entrepreneurship for students, we should change the method to Inquiry method. Besides theory, this method also focused on practical one. So that, the way to fill ranah kognitif, afectif and psicomotoric can be done easier. This research use Matery Understanding Levels/’Tingkat Penguasaan Materi’ as a tools to measure the result of learning process. The observation results shows us that inquiry method can make the entrepreneur basic concepts of students settle and better. Keywords : entrepreneur, basic concepts, preaching method, inquiry method, settle, better. 1. LATAR BELAKANG Menurut data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia hingga februrai 2010 mencapai 7,41 % atau 8,59 juta orang. Jumlah ini merupakan tingkat penganggguran terbuka (TPT) atau penduduk yang nyata- nyata diklasifikasikan tidak bekerja. Ironisnya, hampir separuh dari angka tersebut disumbangkan oleh lulusan dari perguruan tinggi (Sondari, 2007). Salah satu solusi yang ditawari oleh pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya. Menurut pengamat pendidikan, Darmaningtyas (2008), ada kecendrungan, semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar keinginan mendapat pekerjaan yang aman. Mereka tidak berani mengambil pekerjaan yang beresiko seperti berwirausaha. Pilihan utama lulusan perguruan tinggi untuk pekerjaan adalah bekerja sebagai karyawan atau buruh yang secara tetap menerima gaji atau upah rutin. Dalam proses belajarnya, mata kuliah kewirausahaan, seperti halnya sebagian besar matakuliah lainnya, lebih dominan disajikan dengan metode ceramah. Hal ini disebabkan karena metode ini

Upload: buitruc

Post on 06-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DENGAN METODE INQUIRY

Anda Dwi Haryadi

Nurul Fauzi Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang

Abstract

Entrepreneurship is one of the subject at college that train students to make their future better. Nowadays, we just found a few students choose entrepreneur as their main proffesion. This is caused by the university just stay focusd on creating a skillfull graduates for industries. Besides, the teaching method used in class is preaching method. So, to increase the basic concept of entrepreneurship for students, we should change the method to Inquiry method. Besides theory, this method also focused on practical one. So that, the way to fill ranah kognitif, afectif and psicomotoric can be done easier. This research use Matery Understanding Levels/’Tingkat Penguasaan Materi’ as a tools to measure the result of learning process. The observation results shows us that inquiry method can make the entrepreneur basic concepts of students settle and better. Keywords : entrepreneur, basic concepts, preaching method, inquiry method, settle, better.

1. LATAR BELAKANG

Menurut data dari Badan

Pusat Statistik menyebutkan bahwa

tingkat pengangguran di Indonesia

hingga februrai 2010 mencapai 7,41 %

atau 8,59 juta orang. Jumlah ini

merupakan tingkat penganggguran

terbuka (TPT) atau penduduk yang

nyata- nyata diklasifikasikan tidak

bekerja. Ironisnya, hampir separuh

dari angka tersebut disumbangkan

oleh lulusan dari perguruan tinggi

(Sondari, 2007).

Salah satu solusi yang

ditawari oleh pemerintah untuk

mengurangi angka pengangguran

adalah dengan menciptakan

lapangan kerja yang bersifat padat

karya. Menurut pengamat pendidikan,

Darmaningtyas (2008), ada

kecendrungan, semakin tinggi tingkat

pendidikan, semakin besar keinginan

mendapat pekerjaan yang aman.

Mereka tidak berani mengambil

pekerjaan yang beresiko seperti

berwirausaha. Pilihan utama lulusan

perguruan tinggi untuk pekerjaan

adalah bekerja sebagai karyawan atau

buruh yang secara tetap menerima

gaji atau upah rutin.

Dalam proses belajarnya,

mata kuliah kewirausahaan, seperti

halnya sebagian besar matakuliah

lainnya, lebih dominan disajikan

dengan metode ceramah. Hal ini

disebabkan karena metode ini

Page 2: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

dapat dikatakan sebagai satu-

satunya metode yang paling

ekonomis untuk menyampaikan

informasi, dan paling efektif dalam

mengatasi kelangkaan literatur atau

rujukan yang sesuai dengan

jangkauan daya beli peserta didik.

pengajaran mata kuliah

kewirausahaan yang masih

menggunakan metode ceramah

(Preaching Method) diduga

merupakan salah satu faktor

ketidaktertarikan mahasiswa

memilih profesi berwirausaha

setelah menyelesaikan pendidikan

di perguruan tinggi. Menurut

suherman, (2008) Disamping

metode ceramah ( Preaching

Method), proses belajar juga bisa

disajikan dengan berbagai metode

lain seperti: (1) metode diskusi

(discussion method); (2) metode

demonstrasi (demonstration

method); (3) metode ceramah plus;

(4) metode latihan keterampilan

(drill method); (5) Discovery Method

dan ; (6) Inquiry Method.

Berdasarkan karakter

kewirausahaan yang

mengedepankan semangat, sikap,

perilaku, kemampuan seseorang

dalam menangani usaha dan atau

kegiatan yang mengarah kepada

upaya mencari, menciptakan,

menerapkan cara kerja, teknologi

dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam

rangka memberikan pelayanan

yang lebih baik dan atau

memperoleh keuntungan yang lebih

besar, dibutuhkan suatu proses

kreatifitas dan inovasi. Menurut

Drucker (1985), terdapat tiga

tahapan dalam perkembangan teori

kewirausahaan yaitu : (1) Teori

yang mengutamakan peluang

usaha. Teori ini disebut teori

ekonomi, yaitu wirausaha akan

muncul dan berkembang apabila

ada peluang ekonomi; (2) Teori

yang mengutamakan tanggapan

orang terhadap peluang dan ; (3)

teori yang mengutamakan

hubungan antara perilaku

wirausaha dan hasilnya. Dari ketiga

teori tersebut, mitos/kepercayaan

bahwa kewirausahaan terlahir dari

bakat alami dapat diruntuhkan. Hal

ini dikarenakan segala sesuatu ilmu

dapat dipelajari, dilatih dan

dikuasai.

Karakter kewirausahaan

yang akan dibentuk dalam

mempelajari mata kuliah

kewirausahaan adalah: (1) memiliki

rasa percaya diri dan mampu

bersikap positif terhadap diri dan

lingkungannya; (2) Berjiwa

pemimpin; (3) Memiliki inisyatif,

keuletan, kegigihan, kreatif dan

inovatif; (4) mampu bekerja keras;

(5) berpandangan luas dan memiliki

visi ke depan;(6) berani mengambil

risiko yang diperhitungkan serta (7)

2 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 3: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

tanggap terhadap kritik dan saran.

Karakter tersebut dapat diwujudkan

dalam berbagagai kemampuan

seperti menimbulkan ide bisnis,

memilih jenis usaha, mengelola

produksi, merancang strategi

pemasaran, meningkatkan

pengelolaan keuangan dan

permodalan, mengorganisasi dan

mengelola kelompok usaha serta

mengembangkan jaringan

kemitraan usaha.

Berbagai karakter yang

akan dibentuk diatas, akan sulit

terwujud jika dalam pengajaran

mata kuliah kewirausahaan

menggunakan metode ceramah

(Preaching Method). Untuk

mewujudkan karakter tersebut

dibutuhkan metode pengajaran

yang mampu menstimulasi

mahasiswa untuk berpartisipasi

dalam aktivitas belajar mengajar

yang mengutamakan action, bukan

teori semata. Untuk itu, metode

yang diduga paling mungkin

digunakan dalam pengajaran mata

kuliah kewirausahaan adalah

metode inquiry (Inquiry Method).

Meskipun metode ini berpusat

pada kegiatan peserta didik, namun

tenaga pengajar tetap memegang

peranan penting sebagai pembuat

desain pengalaman belajar. Tenaga

pengajar berkewajiban menggiring

peserta didik untuk melakukan

kegiatan. Tenaga pengajar

berkewajiban memberikan kemudahan

belajar melalui penciptaan iklim yang

kondusif, dengan menggunakan

fasilitas media dan materi

pembelajaran yang bervariasi.

Inquiry pada dasarnya adalah

cara menyadari apa yang telah

dialami. Karena itu inquiry menuntut

peserta didik berfikir. Metode ini

melibatkan mereka dalam kegiatan

intelektual. Metode ini menuntut

peserta didik memproses pengalaman

belajar menjadi suatu yang bermakna

dalam kehidupan nyata. Dengan

demikian , melalui metode ini peserta

didik dibiasakan untuk produktif,

analitis, dan kritis. Langkah-langkah

dalam proses inquiry adalah

menyadarkan keingintahuan terhadap

sesuatu, mempradugakan suatu

jawaban, serta menarik kesimpulan

dan membuat keputusan yang valid

untuk menjawab permasalahan yang

didukung oleh bukti-bukti.

Strategi pelaksanaan inquiry

adalah: (1) Tenaga pengajar

memberikan penjelasan, instruksi atau

pertanyaan terhadap materi yang akan

diajarkan. (2) Memberikan tugas

kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa

didapatkan pada proses pembelajaran

yang dialami siswa. (3) Tenaga

pengajar memberikan penjelasan

terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta

didik. (4) Resitasi untuk menanamkan

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 3

Page 4: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

fakta-fakta yang telah dipelajari

sebelumnya. (5) Siswa merangkum

dalam bentuk rumusan sebagai

kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan (Mulyasa,

2005). Metode inquiry menurut

Roestiyah (2001:75) merupakan suatu

teknik atau cara yang dipergunakan

tenaga pengajar di depan kelas,

dimana tenaga pengajar membagi

tugas untuk meneliti suatu masalah.

Peserta didik dibagi menjadi

beberapa kelompok, dan masing-

masing kelompok mendapat tugas

tertentu yang harus dikerjakan,

kemudian mereka mempelajari,

meneliti, atau membahas tugasnya di

dalam kelompok. Setelah hasil kerja

mereka di dalam kelompok

didiskusikan, kemudian dibuat laporan

yang tersusun dengan baik. Akhirnya

hasil laporan dilaporkan ke sidang

pleno, dan terjadilah diskusi secara

luas. Dari sidang pleno kesimpulan

akan dirumuskan sebagai kelanjutan

hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan

yang terakhir bila masih ada tindak

lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu

perlu diperhatikan.

Tenaga pengajar

menggunakan teknik ini bila

mempunyai tujuan agar siswa

terangsang oleh tugas, dan aktif

mencari serta meneliti sendiri

pemecahan masalah itu. Mencari

sumber sendiri, dan mereka belajar

bersama dalam kelompoknya.

Diharapkan siswa juga mampu

mengemukakan pendapatnya dan

merumuskan kesimpulan nantinya.

Juga mereka diharapkan dapat

berdebat, menyanggah dan

mempertahankan pendapatnya.

Inquiry mengandung proses mental

yang lebih tinggi tingkatannya, seperti

merumuskan masalah, merencanakan

eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisa

data, dan menarik kesimpulan. Pada

metode inquiry dapat ditumbuhkan

sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu,

terbuka, dan sebagainya. Akhirnya

dapat mencapai kesimpulan yang

disetujui bersama. Bila peserta didik

melakukan semua kegiatan diatas,

berarti mereka telah melaksanakan

inquiry.

Keunggulan teknik inquiry yaitu : (a)

Dapat membentuk dan

mengembangkan konsep dasar

kepada siswa, sehingga siswa dapat

mengerti tentang konsep dasar ide-ide

dengan lebih baik; (b) Membantu

dalam menggunakan ingatan dan

transfer pada situasi proses belajar

yang baru; (c) mendorong siswa untuk

berfikir dan bekerja atas inisiatifnya

sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan

terbuka; (d) Mendorong siswa untuk

berpikir intuitif dan merumuskan

hipotesanya sendiri; (e) Memberi

kepuasan yang bersifat intrinsik; (f)

Situasi pembelajaran lebih

menggairahkan; (g) Dapat

4 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 5: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

mengembangkan bakat atau

kecakapan individu; (h) Memberi

kebebasan siswa untuk belajar sendiri;

(i) Menghindarkan diri dari cara belajar

tradisional; (j) Dapat memberikan

waktu kepada siswa secukupnya

sehingga mereka dapat mengasimilasi

dan mengakomodasi informasi.

Tujuan dari penelitian ini

adalah :

a. Melaksanakan eksperimen dalam

proses pembelajaran di kelas dan

pembelajaran mandiri untuk

melihat efektifitas penggunaan

model pembelajaran Inquiry.

b. Merancang dan menciptakan

bahan ajar/ Satuan Acara

Pembelajaran (SAP)

kewirausahaan dengan

menggunakan metode Inquiry

yang dapat meningkatkan konsep

dasar mahasiswa dalam mata

kuliah kewirausahaan.

2. Tinjauan pustaka

3.1 Kewirausahaan

3.1.1 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah

semangat, sikap, perilaku

kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang

mengarah pada upaya mencari,

menciptakan, menerapkan cara kerja,

teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka

memberikan pelayanan yang lebih

baik dan atau memperoleh

keuntungan yang lebih besar

(Drucker, 1985)

Terdapat tiga tahapan dalam

perkembangan teori kewirausahaan

a. Teori yang mengutamakan

peluang usaha. Teori ini disebut

teori ekonomi, yaitu wirausaha

akan muncul dan berkembang

apabila ada peluang ekonomi.

b. Teori yang mengutamakan

tanggapan orang terhadap

peluang.

b.1. Mencoba menerangkan

mengapa beberapa kelompok

sosial menunjukkan tanggapan

yang berbeda terhadap peluang

usaha.

b.2. Teori Psikologi Mencoba

Menjawab

a) Karakteristik perorangan yang

membedakan wirausaha dan

bukan wirausaha

b) Karakteristik perorangan yang

membedakan wirausaha

berhasil dan tidak berhasil.

c. Teori yang mengutamakan

hubungan antara perilaku

wirausaha dengan hasilnya.

Disebut dengan teori perilaku,

yaitu yang mencoba memahami

pola perilaku wirausaha.

Kewirausahaan dapat dipelajari

dan dikuasai, karena

kewirausahaan pilihan kerja dan

pilihan karir.

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 5

Page 6: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

3.1.2 1.b Profil wirausaha

Seorang yang berwirausaha

memiliki karakteristik sebagai berikut

(Machfoedz, 2004):

a. Mengejar Prestasi

Menginginkan prestasi luar

biasa.Fokus pada visi jangka

panjang tentang bisnis.

b. Berani Mengambil Risiko

Tidak takut mengambil risiko

yang terukur demi kemajuan

usaha.

c. Mampu memecahkan

permasalahan

Mampu mengidentifikasi dan

membuat solusi dari

permasalahan yang dihadapi.

d. Rendah Hati

Lebih mengutamakan misi bisnis

daripada mengejar status.

e. Bersemangat

Bersedia bekerja keras untuk

membangun usaha

f. Memiliki rasa percaya diri

Mengandalkan kepercayaan diri

untuk mencapai keberhasilan

g. Menghindari sifat cengeng

Menghindari hubungan

emosional yang dapat

mengganggu keberhasilan bisnis.

h. Mencari kepuasan diri

Memandang struktur organisasi

sebagai kendala dalam

memenuhi keinginan.

Berdasarkan paradigma

wirausaha, jika seseorang ingin

menjadi enterpreneur ia harus

mandiri untuk melakukan kerjasama

atau harus mampu melakukan

kerjasama kemandirian. Hal tersebut

diarahkan untuk pengadaan modal

dan melakukan produksi mulai dari

penyediaan input, pelaksanaan

proses sampai menghasilkan output

berupa produk dalam bentuk barang,

jasa maupun ide. Untuk itu, dirasa

perlu untuk merumuskan pemetaan

tentang keterkaitan secara langsung

antara berbagai komponen

pembelajaran yang dibutuhkan

dengan hal- hal yang harus diperoleh

dan dilakukan oleh peserta didik.

Dalam konteks ini, Suherman

(2008:116) memberikan gambaran

seperti tersaji pada gambar 2.1.

Komponen Desain Pembelajaran Kewirausahaan

Peserta Didik Kewirausahaan

Gambar 1

Hubungan Komponen Desain Pembelajaran Kewirausahaan

dengan Peserta Didik

Digunakan oleh pendidik dalam melakukan transformasi untuk membantu peserta didik memperoleh :

a. Informasi berwirausaha a) Perencanaan

Pembelajaran Kewirausahaan

b. Ide-ide berwirausaha

b) Unit-unit pembelajaran kewirausahaan

c. Keterampilan berwirausaha

c) Peralatan dan perlengkapan belajar kewirausahaan

d. Nilai-nilai wirausaha

e. Cara berpikir wirausaha d) Buku-buku pelajaran

kewirausahaan f. Sarana untuk berwirausaha dalam mengekspresikan dirinya

e) Program multimedia kewirausahaan melalui komputerisasi

f) Akses modal finansial g) kemitraan g. Belajar

bagaimana cara belajar berwirausaha

6 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 7: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

Tugas pendidik dalam hal ini

adalah bagaimana

mentransformasikan semangat dan

nilai- nilai kewirausahaan untuk

menghasilkan jiwa, sikap dan perilaku

wirausaha. Menurut Suherman,

(2008:30), pola dasar pembelajaran

kewirausahaan harus sistemik, yang di

dalamnya meuat aspek-aspek teori,

praktek dan implementasi. Disamping

itu dalam pelaksanaan pembelajaran

hendaknya disertai oleh

operasionalisasi pendidikan yang

relatif utuh menyeluruh seperti

pelatihan, bimbingan, pembinaan,

konsultasi dan sebagainya.

3.2 Metodologi Pengajaran

3.2.1 Metode Ceramah (Preaching Method) Merupakan suatu metode

pengajaran dengan menyampaikan

informasi dan pengetahuan secara

lisan kepada peserta didik

(mahasiswa) yang pada umumnya

mengikuti secara pasif. Muhibbin

(2000). Metode ceramah dapat

dkatakan sebagai satu- satunya

metode yang paling ekonomis untuk

menyampaikan informasi, dan

paling efektif dalam mengatasi

kelangkaan literatur atau rujukan

yang sesuai dengan jangkauan

daya beli peserta didik. Beberapa

kelebihan metode ceramah yaitu:

a. Dosen mudah menguasai kelas;

b. Dosen mudah menerangkan

bahan pelajaran dalam jumlah

besar;

c. dapat diikuti oleh mahasiswa

dalam jumlah besar;

d. Mudah dilaksanakan

(Djamarah,2000).

Disamping itu, terdapat

beberapa kelemahan metode

ceramah dalam penyampaian

materi perkuliahan yaitu ;

a. membuat siswa pasif;

b. mengandung unsur paksaan

kepada mahasiswa;

c. Mengandung daya kritis

mahasiswa (daradjat,1985);

d. anak didik yang lebih tanggap

dari visi visual akan menjadi

rugi dan anak didik yang lebih

tanggap dari sisi auditif akan

memperoleh manfaat yang

lebih banyak;

e. Sulit mengontrol sejauhmana

pemahaman mahasiswa;

f. Kegiatan pengajaran menjadi

verbalisme (pengertian kata-

kata);

g. Membosankan jika terlalu lama

(Djamarah, 2000).

3.2.2 Metode Inquiry

Menurut Mulyasa, (2005)

Metode Inquiry adalah metode yang

mampu menggiring peserta didik

untuk menyadari apa yang telah

didapatkan selama belajar. Inquiry

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 7

Page 8: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

menempatkan peserta didik

sebagai subjek belajar yang aktif.

Metode inquiry menurut

Roestiyah (2001:75) merupakan suatu

teknik atau cara yang dipergunakan

tenaga pengajar di depan kelas,

dimana tenaga pengajar membagi

tugas untuk meneliti suatu masalah.

Peserta didik dibagi menjadi

beberapa kelompok, dan masing-

masing kelompok mendapat tugas

tertentu yang harus dikerjakan,

kemudian mereka mempelajari,

meneliti, atau membahas tugasnya di

dalam kelompok. Setelah hasil kerja

mereka di dalam kelompok

didiskusikan, kemudian dibuat laporan

yang tersusun dengan baik. Akhirnya

hasil laporan dilaporkan ke sidang

pleno, dan terjadilah diskusi secara

luas. Dari sidang pleno kesimpulan

akan dirumuskan sebagai kelanjutan

hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan

yang terakhir bila masih ada tindak

lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu

perlu diperhatikan.

Tenaga pengajar

menggunakan teknik ini bila

mempunyai tujuan agar siswa

terangsang oleh tugas, dan aktif

mencari serta meneliti sendiri

pemecahan masalah itu. Mencari

sumber sendiri, dan mereka belajar

bersama dalam kelompoknya.

Diharapkan siswa juga mampu

mengemukakan pendapatnya dan

merumuskan kesimpulan nantinya.

Juga mereka diharapkan dapat

berdebat, menyanggah dan

mempertahankan pendapatnya.

Inquiry mengandung proses mental

yang lebih tinggi tingkatannya, seperti

merumuskan masalah, merencanakan

eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisa

data, dan menarik kesimpulan. Pada

metode inquiry dapat ditumbuhkan

sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu,

terbuka, dan sebagainya. Akhirnya

dapat mencapai kesimpulan yang

disetujui bersama. Bila peserta didik

melakukan semua kegiatan diatas,

berarti mereka telah melaksanakan

inquiry.

Keunggulan teknik inquiry yaitu :

1. dapat membentuk dan

mengembangkan konsep dasar

kepada siswa, sehingga siswa

dapat mengerti tentang konsep

dasar ide-ide dengan lebih baik;

2. membantu dalam menggunakan

ingatan dan transfer pada situasi

proses belajar yang baru;

3. mendorong siswa untuk berfikir

dan bekerja atas inisiatifnya

sendiri, bersifat jujur, obyektif,

dan terbuka;

4. mendorong siswa untuk berpikir

intuitif dan merumuskan

hipotesanya sendiri;

5. memberi kepuasan yang bersifat

intrinsik;

8 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 9: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

6. situasi pembelajaran lebih

menggairahkan;

7. dapat mengembangkan bakat

atau kecakapan individu;

8. memberi kebebasan siswa untuk

belajar sendiri;

9. menghindarkan diri dari cara

belajar tradisional;

10. dapat memberikan waktu kepada

siswa secukupnya sehingga

mereka dapat mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi.

3. METODE PENELITIAN

4.1 Subjek dan Tempat Penelitian

Subjek penelitian ini adalah

mahasiswa Semester VI kelas III

B Reguler Program DIII Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri

Padang yang berjumlah 28

mahasiswa. Penelitian dilakukan

pada Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Padang.

4.2 Rancangan Penelitian

Model penelitian yang digunakan

adalah model Kemmes dan Mc.

Taggart, yaitu model spiral (dalam

Rochiati Wiraatmaja, 2006:66).

Model ini terdiri dari 2 siklus dan

dari setiap siklus terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi serta refleksi.

Gambar 2. Model Spiral Kemis dan Taggart (Rochiati Wiraatmaja, 2006:66)

a) Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan dalam

perencanaan tindakan meliputi

prasurvei, menentukan tujuan

pembelajaran, membuat rencana

pembelajaran, merancang

instrument, membuat lembar

observasi dan alat evaluasi untuk

setiap pertemuan. Adapaun

rincian langkah- langkah yang

akan dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Prasurvei dan pengamatan

mengenai kondisi perguruan

tinggi, kondisi kelas, kondisi

siswa, sarana dan prasarana

yang mendukung

pembelajaran dan metode

yang digunakan dalam

pembelajaran.

2. Mempersiapkan Satuan

Acara Pembelajaran (SAP)

dengan penerapan metode

ceramah dan metode Inquiry

3. Menyiapkan lembar kerja

siswa.

b) Pelaksanaan Tindakan (action)

Pada tahap tindakan ini, dosen

melakukan kegiatan

pembelajaran seperti yang telah

direncanakan, yaitu dengan

menggunakan metode ceramah

dan metode inquiry. Pelaksanaan

Reflect

Plan

Observe

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 9

Act

Plan

Reflect

Observe

Page 10: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

tindakan bersifat fleksibel dan

terbuka terhadap perubahan-

perubahan sesuai dengan apa

yang terjadi di lapangan.

c) Observasi

Observasi dilakukan selama

pengamatan tindakan sebagai

upaya mengetahui jalannya

pembelajaran. Dalam melakukan

observasi, peneliti dibantu oleh

satu orang pengamat lain yang

ikut mengamati jalannya

pembelajaran berdasarkan

pedoman observasi yang telah

disiapkan oleh peneliti.

d) Refleksi

Pada tahap ini peneliti

mendiskusikan dengan dosen

mengenai hasil pengamatan yang

dilakukan untuk mengetahui

kekurangan maupun

ketercapaian pembelajaran. Hal

ini dilakukan untuk menyimpulkan

data atau informasi yang berhasil

dikumpulkan sebagai

pertimbangan perencanaan

pembelajaran siklus selanjutnya.

Secara Lebih rinci, prosedur penelitian

tindakan kelas ini dirancang sebagai

berikut :

Siklus I

1. Perencanaan

1. Menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran

2. Menyusun lembar kegiatan

siswa dan kuis

3. Menyusun lembar observasi

4. Menyusun pedoman

wawancara

5. Menyusun angket respon

siswa

2. Pelaksanaan Tindakan

Selama proses pembelajaran

berlangsung, dosen mengajar

sesuai dengan SAP yang dibuat.

Dalam hal ini menggunakan

metode ceramah dan metode

inquiry.

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti

dibantu oleh seorang observer

dengan menggunakan pedoman

observasi. Observasi dilakukan

untuk mengamati pemahaman

mahasiswa tentang konsep dasar

kewirausahaan dengan

menggunakan alat ukur Tingkat

Pemahaman Materi (TPM)

4. Refleksi

Data yang diperoleh pada saat

observasi dianalisis untuk melihat

peningkatan pemahaman hasil

belajar mahasiswa dalam

pembelajaran kewirausahaan.

Kemudian dilakukan diskusi

antara peneliti dengan dosen.

Diskusi bertujuan untuk

mengetahui hasil dari

pelaksanaan pembelajaran dan

untuk mencari solusi terhadap

masalah- masalah yang mungkin

timbul agar dapat dibuat rencana

perbaikan pada siklus II.

10 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 11: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

Siklus II

1. Perencanaan

Persiapan yang dilakukan pada

siklus II ini memperhatikan

refleksi dari siklus I. Perencanaan

pada siklus II meliputi:

a. Membuat SAP yang

disesuaikan dengan hasil

refleksi siklus I

b. Membuat lembar kegiatan

siswa

c. Menyiapkan lembar observasi

d. Membuat pedoman

wawancara

e. Membuat soal untuk kuis.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada

siklus II pada intinya sama

dengan siklus I, yaitu dosen

memberikan mateeri sesuai

dengan SAP yang sudah dibuat .

Pada saat pembelajaran

berkelompok, kelompok

mahasiswa masih sama dengan

siklus I.

3. Observasi.

Observasi dilakukan oleh peneliti

dibantu oleh satu orang observer

dengan menggunakan pedoman

observasi. Lembar pedoman

observasi yang digunakan sama

dengan lembar observasi pada

siklus I. Selain itu juga dilakukan

wawancara dan memberikan

angket respon siswa.

4. Refleksi

Refleksi pada siklus II digunakan

untuk membandingkan hasil dari

siklus I dengan siklus II, apakah

ada peningkatan pemahaman

konsep dasar kewirausahaan

atau tidak. Jika belum terdapat

peningkatan, siklus dapat diulangi

kembali.

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

1. SIKLUS 1

Siklus ini dilaksanakan selama 8

(delapan) minggu atau 8 kali

pertemuan di kelas. Pelaksanaan tes

dilakukan pada minggu ke sembilan.

Namun pelaksanaan tes ini berbeda

dengan pelaksanaan ujian tengah

semester. Hasil pelaksanaan tes ini

terpisah dengan hasil yang diperoleh

pada ujian tengah semester.

Materi yang diberikan pada siklus I

ini merupakan materi konsep dasar

kewirausahaan secara teoritis.

Tindakan yang dilakukan pada siklus

ini adalah penggunaan metode

ceramah dalam proses perkuliahan

kewirausahaan. Mahasiswa diminta

untuk mendengarkan materi yang

disampaikan oleh dosen. Kemudian

mahasiswa diperlisahkan untuk

mengajukan pertanyaan baik pada

saat dosen sedang menjelaskan

materi ataupun pada saat suatu sesi

selesai. Dalam metode ini, mahasiswa

kemudian diberikan tugas yang akan

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 11

Page 12: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

dikerjakan secara individu dan/ atau

berkelompok. Namun jika pertanyaan

diajukan secara lisan, mahasiswa

harus menjawab secara individual.

Dalam penelitian ini, kemampuan

mahasiswa memahami materi

perkuliahan kewirausahaan,

merupakan indikasi keberhasilan

pembelajaran dan terbentuknya

konsep dasar kewirausahaan

terhadap mahasiswa. Hasil

pengamatan (observasi) atas hal

tersebut disajikan tabel 1 ( lampiran 1)

. Menurut Suherman, 2008, Tingkat

Penguasaan Materi (TPM) adalah

perbandingan dari hasil dari Jumlah

Jawaban Benar (JJB) dengan Jumlah

Pertanyaan (JP) dikali seratus persen.

Formulanya dapat disajikan sebagai

berikut :

TPM = (JBB : JP) x 100%

Parameter yang digunakan

adalah :

90% - 100% = Baik sekali

75% - 89% = Baik

60% - 74% = Cukup

40% - 59% = Kurang

0% - 39% = Jelek

Dengan demikian, dari tabel 1

tersebut dapat dikemukakan

bahwa jika metode perkuliahan

disajikan dengan metode

ceramah, maka tingkat

penguasaan materi (TPM)

adalah sebagai berikut :

1. Informasi berwirausaha

Grafik 1. Tingkat Penguasaan Materi Siklus I

Informasi Berwirausaha

Kemampuan mahasiswa dalam

menyerap informasi yang disajikan

dengan metode ceramah berada pada

kisaran 73,75% (lampiran 1). Hal ini

berarti bahwa tingkat pemahaman

mahasiswa terhadap materi

kewirausahaan berada pada tingkatan

cukup. Cukup dalam hal ini bisa

dimaknai bahwa kompetensi

mahasiswa mengenai pengertian

kewirausahaan, perbedaan antara

pengusaha dan penemu, karakteristik

wirausaha, dan manfaat yang

diperoleh dari mempelajari

kewirausahaan belum sesuai dengan

yang diharapkan.

Hal ini terjadi diduga karena

mahasiswa masih berorientasi

teksbook sehingga mahasiswa lebih

cenderung untuk menghafal materi

tanpa mampu untuk menalarkan

materi yang diujikan.

2. Ide- Ide berwirausaha

12 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 13: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

Grafik 2. Tingkat Penguasaan Materi Siklus I

Ide-ide Berwirausaha

Kemampuan mahasiswa

dalam melahirkan ide- ide

berwirausaha belum maksimal. Hal ini

terlihat dari hasil observasi yang

ditunjukkan dengan hasil Tingkat

Penguasan Materi sebesar 71,96%.

Hasil ini diduga karena mahasiswa

kurang terlatih dalam mengoptimalkan

otak kanan yang merupakan sumber

ide kreatifitas. Karena menurut

Zimmerer & Scarborough,2005,

kemampuan untuk mengembangkan

ide-ide baru dan mencari tau cara-

cara baru dalam melihat suatu

permasalahan merupakan suatu

kreatifitas.

3. Keterampilan berwirausaha

Grafik 3. Tingkat Penguasaan Materi Siklus

I

Keterampilan Berwirausaha

Angka 71,07% yang ditunjukkan oleh

hasil observasi mengungkapkan

bahwa keterampilan mahasiswa

dalam berwirausaha belum maksimal.

Untuk dikatakan terampil, seseorang

harus menguasai kompetensi lebih

dari sekadar cukup. Hasil yang belum

maksimal ini diduga karena belum

terbukanya cakrawala mahasiswa

tentang bagaimana sesungguhnya

menjalankan kegiatan wirausaha.

Mulai dari berproduksi,

memperkenalkan produk,

mendapatkan hingga

mempertahankan pelanggan. Jika

keterampilan ini tidak dipraktekkan

secara langsung, akan sulit rasanya

bagi mahasiswa untuk memiliki

keterampilan berwirausaha

.

4. Nilai- nilai wirausaha

Grafik 4. Tingkat Penguasaan Materi Siklus I

Nilai-nilai wirausaha

Hasil observasi pada tabel 1

menunjukkan bahwa nilai- nilai

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 13

Page 14: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

berwirausaha yang diperoleh

mahasiswa setelah mengikuti

perkuliahan dengan metode ceramah

adalah berada pada angka 70%. Hal

ini menunjukkan bahwa tingkat rasa

percaya diri mahasiswa belum bisa

digali secara optimal jika

pembelajaran kewirausahaan

menggunakan metode ceramah. Hal

ini diduga terjadi karena mahasiswa

hanya bersifat pasif dan masih

tingginya rasa takut salah dalam

mengajukan maupun menjawab

pertanyaan. Akibat kurangnya rasa

percaya diri tersebut, sebagian

mahasiswa juga berusaha melihat

hasil pekerjaan mahasiswa terdekat

walaupun hanya untuk memastikan

bahwa tugas yang telah mereka buat

telah benar. Dalam hal ini, tingkat

kejujuran ‘diganggu’ oleh tingkat

percaya diri yang rendah.

Disamping itu, mahasiswa

juga mengalami kesulitan dalam

mengenali dan mengukur tingkat

risiko. Mahasiswa hanya mengerti

pengertian dan jenis- jenis risiko tanpa

mengetahui bagaimana sebenarnya

cara mendeteksi dan mengukur risiko

tersebut.

5. Cara berpikir wirausaha

Grafik 5.

Tingkat Penguasaan Materi Siklus I Cara berpikir wirausaha

Hasil observasi pada tabel 1

untuk cara berpikir wirausaha dicapai

pada angka 70,71%. Hal ini

menggambarkan bahwa dengan

pembelajaran metode ceramah belum

mampu menghasilkan mahasiswa

yang memiliki pola pikir wirausaha

secara baik. Pola pikir yang dimaksud

disni adalah keinginan untuk

memperoleh prestasi, mampu dan

mau bekerja keras, berorientasi laba,

tekun dan memiliki inisyatif dalam

mengatasi masalah ataupun dalam

bertindak.

6. Sarana untuk berwirausaha

Pemahaman mahasiswa

mengenai sarana yang digunakan

untuk berwirausaha berada pada nilai

72,14%. Hal ini dapat berarti bahwa

mahasiswa belum mendapatkan

sarana yang baik untuk kuliah

kewirausahaan.

14 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 15: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

Grafik 6. Tingkat Penguasaan Materi Siklus I

Sarana untuk Berwirausaha

Namun mahasiswa juga

belum memiliki gambaran mengenai

sarana apa yang akan dibutuhkan

dalam menjalankan wirausaha.

Disamping itu mahasiswa juga belum

sepenuhnya menyatakan manfaat dari

belajar kewirausahaan dengan

metode ceramah.

7. Belajar bagaimana cara belajar

berwirausaha

Grafik 7. Tingkat Penguasaan Materi Siklus I

Belajar Bagaimana cara Berwirausaha

Untuk pemahaman

bagaimana cara belajar berwirausaha,

nilai rata- rata mahasiswa adalah

72,50%. Hal ini menyatakan bahwa

mahasiswa belum memahami dengan

baik bagaimana cara memulai usaha,

seperti membuat proposal,

menghimpun modal awal

kewirausahaan, mengelola keuangan,

memperkenalkan produk di pasar dan

cara menetapkan harga yang

kompetitif. Kelima indikator

kompetensi diatas rasanya sulit

tercapai dengan baik jika

pembelajaran kewirausahaan

disampaikan dengan metode

ceramah.

Tingkat Penguasaan Materi

atau Hasil belajar yang dicapai pada

siklus 1 belum mencapai hasil yang

maksimal. Hal ini terlihat dari rata- rata

perolehan nilai mahasiswa berada

pada kisaran 70% hingga 73%

2. REFLEKSI DAN PERBAIKAN

TINDAKAN

Hasil yang diperoleh pada siklus I

yang dikemukakan diatas belum

menunjukkan hasil yang maksimal.

Hal ini terlihat dari rata- rata

mahasiswa dalam menjawab 7 (tujuh)

yang diajukan. Nilai rata- rata tertinggi

adalah untuk indikator informasi

berwirausaha (73,75%). Hal ini diduga

karena informasi berwirausaha

memang harus disampaikan secara

teori dengan metode ceramah. Untuk

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 15

Page 16: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

indikator ini tingkat penguasaan materi

mahasiswa dapat ditingkatkan dengan

menghafal. Nilai terendah yang

diperoleh mahasiswa adalah pada

indikator nilai- nilai wirausaha (70%).

Hal ini menggambarkan bahwa tingkat

kepercayaan diri, kejujuran,

kepemimpinan dan keberanian

mengambil risiko memang relatif sulit

untuk ditularkan tanpa dialami sendiri

atau dengan pembelajaran praktek.

Berdasarkan data yangdiperoleh

diatas, maka diperlukan perbaikan

tindakan agar penelitian ini bisa

optimal. Perbaikan tindakan yang

dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

1) Pada Siklus I, materi konsep

dasar kewirausahaan disajikan

oleh dosen dengan metode

ceramah. Mahsiswa hanya

diminta untuk mendengarkan

materi yang disampaikan dosen.

Namun mahasiswa diperbolehkan

untuk mengajukan pertanyaan

yang dirasa perlu baik pada saat

penjelasan materi berlangsung

maupun setelah penjelasan

selesai

2) Pada Siklus II, materi

disampaikan dengan metode

inquiry. Materi yang

disaampaikan adalah merupakan

akumulasi dari materi pada

pertemuan pada siklus I, yang

merupakan tingkatan lanjutan

namun sangat erat kaitannya

dengan materi siklus I tersebut.

Mahasiswa dituntut untuk

langsung melaksanakan

penugasan praktek yang

diberikan.

3) Pada siklus I, tugas dikerjakan

secara individu maupun

kelompok. Namun jika

pertanyaan diajukan secara lisan,

mahasiswa harus menjawab

secara individual.

4) Pada siklus II, mahasiswa akan

diberi tugas yang akan dikerjakan

secara berkelompok. Namun

untuk Tingkat Penguasan Materi

tetap dinilai secara individu.

3. SIKLUS II

Siklus II dilaksanakan dalam 8 (

delapan) minggu. Penilaian ini

terpisah dari penilaian ujian akhir

semester. Setelah dilaksanakan

perbaikan tindakan pada siklus II,

diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Informasi Berwirausaha

Grafik 8. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Informasi Berwirausaha

Rata-rata Tingkat

Penguasaan Materi (TPM) mahasiswa

16 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 17: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

mengenai informasi berwirausaha

terlihat mengalami peningkatan yaitu

sebesar 85%. Peningkatan tertinggi

terlihat pada manfaat yang diperoleh

dari mempelajari kewirausahaan.

Melakukan kegiatan usaha langsung

seperti membuat analisis SWOT untuk

usaha-usaha kecil mengenah di kota

Padang, membuat produk dan

memasarkan secara langsung

merupakan salahsatu manfaat yang

diperoleh mahasiswa mengenai

kepaercayaan diri, inovasi, kreatifitas

dan kemampuan mengambil risiko.

2. Ide-ide berwirausaha

Grafik 9. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Ide Berwirausaha

Setelah melaksanakan

perkuliahan dengan metode inquiry

dan pemberian tugas secara

berkelompok, rata-rata tingkat

penguasaan materi mahasiswa

meningkat menjadi 85,54%. Dalam

penerapan metode inquiry ini,

mahasiswa diminta untuk membuat

produk dan langsung menjualnya ke

dosen, karyawan dan mahasiswa.

Dengan demikian, mahasiswa

‘dipaksa’ untuk mengeluarkan ide

tentang produk apa yang akan dibuat,

bagaimana cara berproduksi hingga

bagaimana cara menjual produk

tersebut. Manfaat keja kelompok

dalam penugasan ini adalah,

mahasiswa termotivasi untuk

mengeluarkan berbagai ide kreatif

dengan cara bertukar pikiran, dan

mengimplementasikan ide-ide tersebut

dalam bentuk ‘action’. Kreatifitas,

optimisme dan percaya diri

merupakan softskill yang diperoleh

oleh mahasiswa dalam sesi ini.

Disamping itu, mahasiswa dituntut

untuk memiliki rencana yang relistis

dan objektif.

3. Keterampilan berwirausaha

Hasil observasi menunjukkan

rata-rata tingkat penguasaan materi

mahasiswa dalam keterampilan

berwirausaha adalah 85,54%.

Peningkatan ini diduga karena dengan

praktek membuat produk dan

langsung memasarkan ke konsumen

seperti dosen, karyawan dan civitas

akademika lainnya, mahasiswa bisa

merasakan langsung bagaimana

sulitnya membuat produk. Berbeda

dengan menghafal, dengan metode

inquiry ini mahasiswa mengalamai

sendiri bagaimana cara

memperkenalkan produknya ke pasar,

bagaimana cara memperoleh

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 17

Page 18: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

pelanggan agar tertarik membeli

produk yang mereka tawarkan,

Grafik 10. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Keterampilan Berwirausaha

serta bagaimana cara

bersaing dengan kelompok lain

(kompetitor) utnuk merebut calon

pembeli yang terbatas. Berbagai

upaya kreatif yang cenderung

persuasif dilakukan oleh mahasiswa

bagaimana cara menjual produk yang

mereka hasilkan. Jika ternyata hanya

sedikit produk mereka yang laku atau

diterima pasar, maka mereka akan

‘dipaksa’ untuk lebih kreatif lagi

menciptakan produk baru, hingga

produk yang mereka hasilkan laku

dijual (bisa diterima pasar).

4. Nilai- nilai wirausaha

Tingkat penguasan materi rata-

rata untuk nilai-nilai wirausaha setelah

dilakukan perbaikan tindakan adalah

86,25%. Angka ini mengalamai

peningkatan dibanding siklus I.

Bagaimana cara meningkatkan

percaya diri mahasiswa, dapat dilatih

dengan berjualan produk dan

berhadapan dengan konsumen secara

langsung. Target penjualan yang

diberikan dan dengan tim kerja yang

sudah ditentukan, membuat

mahasiswa ‘dipaksa’ untuk

memberanikan diri tampil dan menjual

produk mereka ke calon konsumen.

Grafik 11. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Nilai-nilai wirausaha

Jika mahasiswa yang

bersangkutan hanya diam saja, maka

kemungkinan besar produk mereka

tidak akan laku terjual.

Luasnya areal kampus dan

terbatasnya mahasiswa yang akan

menjadi konsumen serta harga produk

yang relatif murah, menimbulkan

peluang bagi mahasiswa untuk

berbuat tidak jujur dengan melaporkan

penjualan fiktif. Mereka bisa saja

membeli produk mereka sendiri

namun seolah-olah dibeli oleh orang

lain, sehingga tidak perlu bekerja

keras menacari calon pembeli. Namun

dengan kertas kontrol hasil penjualan,

dimana pembeli harus memberiak

tandatangan dan memberikan

18 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 19: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

komentar tentang produk yang dibeli,

mengharuskan mahasiswa untuk

berbuat jujur dan melaporkan aktivitas

sebenarnya. Pengalaman mahasiswa

dalam membuat dan memasarkan

produk membantu mahasiswa dalam

menjelaskan nilai-nilai kewirausahaan

sesuai dengan pengalaman masing-

masing. Hal ini sesuai dengan slogan

pengalaman adalah guru yang paling

berharga.

5. Cara berpikir wirausaha

Hasil observasi menunjukkan

rata-rata tingkat penguasaan materi

mahasiswa dalam cara berpikir

wirausaha adalah 85,54%. Setelah

melaksabakan praktek secara

berkelompok, mahasiswa mulai

menyadari seperti apa pola pikir yang

seharusnya dimiliki oleh seorang

wirausaha.

Hasil observasi menunjukkan

tingkat penguasaan materi mencapai

angaka 88,75%. Angka ini merupakan

pencapaian tertinggi kedua setelah

indikator bagaimana cara belajar

berwirausaha. Setelah menjalankan

praktek usaha, mahasiswa mampu

menjelaskan dengan baik apa saja

yang mereka lakukan dalam menjalani

kuliah kewirausahaan. Dari

pengalaman yang mereka dapatkan

Grafik 12. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Cara Berpikir wirausaha

Keterbatasan area pemasaran

produk memaksa mahasiswa untuk

memutar otak untuk bersaing dengan

kelompok usaha lain untuk

mendapatkan pembeli (pelanggan).

Mahasiswa akan berlomba-lomba

untuk berkreatifitas dalam membuat

produk. Kemudian untuk mencapai

tingkat laba yang sesuai dengan

target,mahasiswa dituntut untuk

mampu menghitung biaya dan

menentukan harga jual. Selalu

mencoba dan mencoba lagi untuk

membuat produk kreatif jika produk

yang sekarang tidak laku, merupakan

hal yang harus dilakukan mahasiswa

dalam upaya mencapai target

penjualan yang telah ditetapkan.

Pengalaman praktis ini mampu

membuka pola pikir mahasiswa

tentang bagaimana mengatur strategi

pemasaran, menetapkan harga,

mengelola keuangan dan berbagai hal

yang seharusnya dimiliki oleh seorang

wirausaha dalam berpikir dan

bertindak.

6. Sarana untuk berwirausaha

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 19

Page 20: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

mereka juga mampu mengidentifikasi

sarana apa saja yang dibutuhkan

untuk berwirausaha.

Grafik 13. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Sarana untuk berwirausaha

Mereka bukan hanya sekadar

membayangkan saja. Disamping itu

mahasiswa juga mampu menjabarkan

apa saja ilmu yang mereka peroleh

setelah belajar kewirausahaan.

7. Belajar bagaimana cara

berwirausaha

Grafik 14. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II

Belajar Bagaimana cara Berwirausaha

Tingkat penguasaan materi

mahasiswa untuk belajar bagaimana

cara berwirausaha adalah 91,96%.

Pada bagian ini mahasiswa mampu

untuk membuat proposal usaha

karena tugas yang diberikan adalah

benar-benar membuat sebuah

proposal usaha secara berkelompok.

Dengan demikian mahasiswa mampu

berbagi ide dan pengalaman untuk

membuat sebuah proposal usaha.

Proposal yang disusun oleh masing-

masing kelompok kemudian

dipresentasikan di hadapan kelompok

lain yang kemudian di respon oleh

masing- masing kelompok tersebut.

Setiap kelompok akan memberikan

kritik dan masukan untuk

penyempurnaan proposal usaha

kelompok yang tampil. Dengan

demikian ide masing- masing

kelompok akan berusaha untuk

membuat proposal sebaik mungkin

agar menjadi yang terbaik di kelas.

Disamping itu mahasiswa juga

memperoleh gambaran yang jelas

tentang analisis SWOT, pengelolaan

keuangan, marketing mix dan

penentuan harga jual yang kompetitif

melalui proses pembuatan dan

penyempurnaan proposal.

20 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

Page 21: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

No Objek Pengamatan siklus 1 siklus 285,00 85,54

1 Informasi Berwirausaha 73,75 2 Ide-ide Berwirausaha 71,96 3 Keterampilan Berwirausaha 71,07 85,54 4 Nilai -nilai wirausaha 70,00 86,25 5 Cara berpikir wirausaha

6 Sarana untuk berwirausaha7 Belajar bagaimana cara belajar berwirausaha

70,71 85,54

72,14 88,75 72,50 91,96

Tabel 1 Perbandingan rata-rata Tingkat

Penguasaan Materi Siklus I dan Siklus II

Grafik 15. Perbandingan Rata- rata Tingkat

Penguasaan Materi Siklus I dan Siklus II

Secara keseluruhan, dari tujuh

komponen yang dijadikan objek

pengamatan, seluruhnya

menunjukkan peningkatan rata-rata

Tingkat Penguasaan Materi. Hal ini

dapat dinyatakan bahwa dengan

menggunakan metode Inquiry dalam

proses perkuliahan kewirausahaan,

dapat meningkatkan pemahaman dan

konsep dasar kewirausahaan

mahasiswa. Hal ini sejalan dengan

yang disampaikan oleh suherman,

(2008:34), bahwa dengan cara belajar

secara langsung dan implementatif,

kemungkinan besar alumni akan

memiliki kemampuan berwirausaha

yang handal dan profesional.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa Tingkat

Penguasaan Materi (TPM) setelah

mengikuti matakuliah kewirausahaan

dengan metode inquiry lebih tinggi dari

metode ceramah. Hal ini menunjukkan

bahwa metode inquiry dalam proses

pembelajaran mampu meningkatkan

pemahaman konsep dasar mahasiswa

dalam mempelajari matakuliah

kewirausahaan. Peningkatan tingkat

pemahaman ini disebabkan karena

metode inquiry yang fokus kepada

praktek, mampu mengisi ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik

mahasiswa. Disamping itu, membekali

mahasiswa dengan teknik produksi

dengan menghasilkan produk dan

langsung memasarkan produk

tersebut menjadikan mahasiswa

memiliki pengalaman yang akan

digunakan sebagai dasar dalam

menghasilkan produk baik dalam

bentuk barang, jasa maupun ide.

6.2 SARAN

Dari hasil penelitian, penulis dapat

mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi pimpinan perguruan tinggi

diharapkan menggunakan hasil

penelitian ini sebagai salah satu

bahan pertimbangan dalam

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22 21

Page 22: MEMBENTUK DAN MENGEMBANGKAN KONSEP DASAR …repo.polinpdg.ac.id/429/1/301-317-1-PB.pdf · mata kuliah kewirausahaan, ... Teori Psikologi Mencoba ... dalamnya meuat aspek-aspek teori,

Membentuk Dan Mengembangkan Konsep Dasar Kewirausahaan Dengan Metode Inquiry

22 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 6 No.2 Desember 2011 ISSN 1858-3687 hal 1- 22

penyusunan kurikulum mata

kuliah kewirausahaan.

2. Disamping dukungan moril,

dukungan sarana dan

prasarana untuk menunjang

lancarnya proses pembelajaran

mata kuliah ini diharapkan

mampu memperoleh hasil yang

maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, Konsep Dasar Kewirausahaan, Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, 2010

Helma, Dra, Msi, Peningkatan

Pemahaman dan Penalaran Matematis Mahasiswa Calon Guru dengan Konstruksi Mental Apos, 2010

Irawan, Prasetya dan Prastati,

Trini.(1996) Mengajar di Perguruan Tinggi : Program Applied Approach,PAU PPAI UT, Jakarta Irawan, Prasetya dan Prastati, Trini (1996). Mengajar di Perguruan Tinggi;Program Applied approach, PAU PPAI UT, Jakarta

Justin G Longecker, Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil, SalembA Empat, 2000 Mas’ud Machfoedz, Kewirausahaan,

Suatu Pendekatan Kontemporer, UPP AMP YKPN, Yogyakarta,2004.

Mukhni, Drs, MPd, Peningkatan Kualitas Perkuliahan Analisis Real I melalui Implementasi Model Pembelajaran Aktif Menggunakan ALPS Berbasis Logical Mind Mapping, 2007

Roestyah.(1998). Strategi Belajar

Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta Reinald Kasali, dkk, Kewirausahaan

Untuk Program Strata 1, Bank Mandiri dan Rumah Perubahan, 2010

Suryana, Kewirausahaan, Pedoman

Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses Edisi 3, Salemba Empat 2006.

Suherman Eman, Dr, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung, 2008

Utomo,Tjipto dan

Ruijter,Kees.(1994). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Gramedia, Jakarta

Wegerif, R.92007).Technology and

Dialogic Education:Expanding the Space of Learning Springer Science + Business Media,LLC