materi kuliah hukum lingkungan

21
dwinaoktifani.arga@yah oo.co.id 1 Materi Kuliah Hukum Lingkungan [email protected] Dasar Hukum UU No 32 Tahun 2009 Pengertian Lingkungan (hidup) menurut UULH : Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Fungsi lingkungan (hidup) memberi : 1. Ruang untuk semua kehidupan 2. Sumber daya untuk kehidupan 3. Pelayanan bagi semua manusia serta makhluk hidup lainnya Pelestarian fungsi lingkungan rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan : 1. Daya tampang 2. Daya lenting 3. Daya dukung (pengertiannya dapat dilihat dari UULH) Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan Upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya ke dalam Microsoft Corporation | Confidential

Upload: praditha-hasugian

Post on 03-Jul-2015

1.650 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 1

Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected]

Dasar Hukum UU No 32 Tahun 2009

Pengertian Lingkungan (hidup) menurut UULH :

Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perkehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup.

Fungsi lingkungan (hidup) memberi :

1. Ruang untuk semua kehidupan

2. Sumber daya untuk kehidupan

3. Pelayanan bagi semua manusia serta makhluk hidup lainnya

Pelestarian fungsi lingkungan rangkaian upaya untuk memelihara

kelangsungan :

1. Daya tampang

2. Daya lenting

3. Daya dukung

(pengertiannya dapat dilihat dari UULH)

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan Upaya sadar

dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya ke dalam

proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup

generasi masa kini dan generasi masa akan dating.

Pengelolaan lingkungan hidup Upaya terpadu untuk melestarikan fungsi

lingkungan yang meliputi kegiatan kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,

| Confidential

Page 2: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 2

pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengaasan, dan pengendalian

lingkungan.

BAGAN SILDE 7 DAN 8

Metode pendekatan utuh, menyeluruh, holistic sistem hukum

lingkungan

1. Segi pengkajian inter dan multi disipliner

2. Segi pengelolaan lintas sektoral/ terpadu

Prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan

Ciri dan cara Konvensional Modern

Pendekatan Spesialistik/sektoral Sistemik/ terpadu

Wawasan Kegunaan dan

penggunaan

Optimal/

berkelanjutan

Kebijakan Kebenaran/ empiric Kearifan lingkungan

Kedudukan Objek hukum Subjek hukum

Sifat Represif/ penegakan

hukum

Preventif/ penaatan

hukum

Tanggung jawab Base on fault Strict liability

Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat

1. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat

2. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan yang berkaitan

dengan perannya dalam mengelola lingkungan hidup

3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam pengelolaan

lingkungan hidup

| Confidential

Page 3: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 3

4. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan, serta

mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan

5. Setiap orang berhak melakukan usaha serta berkewajiban memberikan

informasi yang benar dan akurat mengenai pengeloaan lingkungan

6. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untk

berperan serta dalam pengelolaan lingkungan, yaitu :

a. Meningkatan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan

b. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat

c. Menumbuhkan ketanggap-segeraan masyarakat untuk melakukan

pengawasan sosial

d. Memberikan pendapat, saran, dan keberatan

e. Menyampaikan informasi dan atau menyampaikan laporan

Pelestarian fungsi lingkungan

Untuk menjamin pelestariaan fungsi lingkungan, setiap usaha dan atau

kegiatan dilarang melanggar baku mutu lingkungan dan criteria baku

kerusakan lingkungan

Setiap rencana usaha dan atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak

besar dan penting terhadap lingkungan, wajib memiliki analisis mengenai

dampak lingkungan

Setiap penanggungjawab usaha dan atau kegiatan wajib melakukan

pengeloaan limbah hasil usaha dan atau kegiatan

Penanggungjawab usaha dan atau kegiatan dapat menyerahkan pengelolaan

limbahnya kepada pihak lain

Penataan hukum lingkungan

1. Perijinan

| Confidential

Page 4: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 4

Kebolehan yang diberikan oleh instansi yang berwenang untuk melakukan

suatu perbuatan yang sebenarnya dilarang/ bertentangan dengan undang-

undang

(dalam pengelolaan, perijinan merupakan bagian dari pengendalian)

2. AMDAL analisi mengenai dampak lingkungan sebagai proses

Kajian tentang suatu usaha atau kegaiatn yang direncanakan terhadap

lingkungan yang diperkirakan mempunyai dampak esar dan penting, yang

diperlukan bagi proses pengembilan keputusan (ijin)

Usaha atau kegiatan yang direncanakan

Diperkiarakan mempunyai dampak besar dan penting

Kajian berupa dokumen AMDAL (ADL), RPL (Pemantauan), dan RKL

(Kelola)

Ijin wajib diumumkan

Kriteria dampak besar dan penting

Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak

Luasnya wilayah penyebaran dampak

Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Banyaknya unsure lingkungan yang akan terkena dampak

Sifat kumulatif dampak

Berbalik (reversible) atai tidak berbaliknya (irreversible) dampak

Ijin yang diterbitkan wajib memperhatikan :

1. Rencana tata ruang

2. Pendapat masyarakat

3. Pertimbangan dan rekomendasi pejabat yang berwenang yang

tupoksi nya berkaitan dengan usaha atau kegiatan tersebut

Sanksi administrative

| Confidential

Page 5: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 5

Gubernur berwenang melakukan paksaan pemerintah terhadap

penanggungjawab usaha atau kegiatan untuk mencegah atau mengakhiri

terjadinya pelanggaran

Gubernur berwenang menanggulangi akibat yang timbul karena suatu

pelanggaran

Pihak ketiga yang berkepentingan berhak mengajukan permohonan kepada

pejabat yang berwenang untuk melakukan paksaan pemerintah

Instrumen penataan hukum (non hukum)

1. Audit lingkungan proses evakuasi oleh penanggungjawab usaha atau

kegiatan untuk menilai ketaatannya terhadap hukum yang berlaku

2. Baku mutu lingkungan, standar operasi/ prosedur, ISO 14.000, dll

3. Ekolabeling, boikot, demo, negative kamapanye, dll

Penegakan hukum lingkungan

(Penyelesaian sengketa lingkungan dapat ditempuh melalui pengadilan

atau di luar pengadilan)

Di dalam pengadilan

1. Pengadilan administrative Negara

Pangkal sengketa keputusan administrative Negara (umumnya

berupa ijin, baik ditinjau dari aspek materil maupun formil)

Cat : Keputusan ijin diterbitkan oleh berbagai instansi dan berbagai

tingkatan, sehingga sanksi administrasi menjadi tidak efektif

2. Pengadilan perdata

Tuntutan ganti rugi atas terjadinya pencemaran dan perusakan

lingkungan

Cat :

a. Perbuatan yang melanggar hukum

b. Terjadi pencemaran dan atau perusakan lingkungan

| Confidential

Page 6: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 6

c. Menimbulkan kerugian kepada orang lain dan atau lingkungan

d. Dapat ditetapkan pembayaran uang paksa atas keterlambatan

penyelesaian tindakan yang merugikan tersebut

Batu mutu lingkungan Ukuran batas atau kadar benda, daya, keadaan,

makhluk hidup, termasuk manusia beserta perilakunya yang ada atau harus ada,

dan atau unsure pencemar yang ditenggang adanya dalam suatu sumberdaya

tertentu sebagai unsure lingkungan

Cat :

a. Ada atau harus ada

b. Ditenggang adanya ditoleransi adanya

c. Tergantung kualitas/ kedudukan/ fungsinya

Pencemaan lingkungan Masuknya atau dimasukkannya makhluk benda,

daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, dan atau

unsure lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya

menurun hingga sampai tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan tidak

dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Cat :

a. Oleh kegiatan manusia

b. Kualitas menurun sampai tingkat tertentu

c. Tidak dapat berfungsi dengan sesuai peruntukannya

Kriteria baku kerusakan lingkungan Ukuran batas perubahan sifat fisik dan

atau hayati lingkungan yang dapat ditenggang

Cat :

a. Sifat fisik/ hayati harus diteliti secara utuh menyeluruh

b. Ditenggang toleransi oleh lingkungan

| Confidential

Page 7: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 7

Kerusakan lingkungan Akibat dari suatu perbuatan yang menimbulkan

perubahan langsung yang tidak terhadap sifat fisik dan atau hayatinya, sehingga

lingkungan tidak dapat berfungsi dalam menunjang pembangunan

Cat :

a. Perubahan langsung/ tidak langsung

b. Sifat fisik dan atau hayati harus diteliti secara untuh menyluruh

c. Tidak dapat berfungsi menunjang pembangunan

Kewajiban membayar ganti kerugian

Ganti rugi

a. Bersyarat

a) Perbuatan melawan hukum

b) Pasal 1365 BW

b. Tanpa syarat hanya untuk usaha atau kegiatan yang menggunakan B3

a) Terbatas strict liability (langsung dan seketika)

b) Tanpa batas absolutely liability (sepenuhnya)

Penanggungjawab usaha atau kegiatan dibebaskan dari kewajiban ganti kerugian

apabila, ia dapat membuktikan bahwa pencemaran dan atau kerusakan

lingkungan timbul disebabkan karena :

1) Bencana alam/ peperangan/ pemberontakan bersenjata

2) Keadaan terpaksa di luar kemampuan manusia

3) Adanya pihak ketiga yang sengaja/ lalai

3. Pengadilan pidana

a. Penyidik PPNS/ polisi

b. Ancaman hukuman :

Sengaja : 10 tahun+500jt

Sengaja+mati : 15 tahun+750jt

| Confidential

Page 8: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 8

Lalai : 3 tahun+100jt

Lalai+mati : 5 tahun+150jt

Kesehatan umum : 6 tahun+300jt

Di luar pengadilan

1. Negoisasi

2. Kosiliasi

3. Mediasi

4. Aritrase

Cat :

a. Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan

b. Instansi pemerintah yang bertanggungjawab dapat bertindak untuk

kepentingan masyarakat

c. Organisasi lingkungan yang memenuhi syarat

Mekanisme alternative penyelesaian sengketa

Pengertian sengketa lingkungan Perselisihan antara 2 pihak atau lebih yang

ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan atau perusakan

lingkungan

Sengketa lingungan menghasilkan dissenting opinion, tuntutan atas perbuatan

tertentu, dan tuntutan ganti rugi.

Para pihak dalam sengketa lingkungan :

a. Perorangan vs. perorangan

b. Perorangan vs. badan hukum

c. Orang/ badan hukum vs. pemerintah/ pemda

d. BUMN/BUMD vs. Pemerintah/ pemda

| Confidential

Page 9: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 9

Ada atau diduga ada :

a. Telah terjadi (dampaknya nyata)

b. Belum terjadi (diperkirakan kan terjadi)

Pencemaran :

Masuk atau dimasukkannya

Unsur-unsur lingkungan/ unsure pencemar

Yang ditenggang adanya

Kualitas menurun hingga tingkat tertentu

Tidak dapat digunakan sesuai peruntukan

Perusakan :

Tindakan yang menimbulkan perubahan

Sifat-sifat fisik

Tidak dapat berfungsi bagi pembangunan

Prisip-prinsip mekanisme alternative penyelesaian sengketa :

Pilihan cara berupa perundingan

Sukarela mediator

Aspek keperdataan

Win win solution

Bertumpu pada itikad baik untuk berunding

Bertumpu pad aitikad baik untuk melindungi dan melestarikan fungsi

lingkungan

Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan

Menanggulangi terjadinya pencemaran dan perusakan

Teknik maps :

Negosiasi p1 vs. p2 (juru runding) Waktu relative singkat

Mediasi p1 vs. p2 (mediator) Biaya relative murah

| Confidential

Page 10: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 10

Konsiliasi p1 vs. p2 (pm=LPJ-PSL) Hubungan baik terjaga

Sebagai konsiliator pemerintah/ pemda atau instansi terkait yang

bertanggungjawab

Artibrase p1 vs. p2 (arbiter) Nama baik terlindungi

Mediator bersifat netral artinya :

Tidak mempunya hubungan keluarga dan hubungan kerja

Tidak mempunyai kepentingan financial, kepentingan terhadap hasi, dan

kepentingan terhadap proses

(kepentingan yang harus ada adalah terhadap lingkungan meliputi pelestarian,

perlindungan, penanggalan)

Proses maps :

a) Mengundang para pihak untuk melakukan klarifikasi

b) Merumuskan identifikasi masalah dan alternative penyelesaiannya

c) Pengumpulan bahan (fakta dab data) dan keterangan (pulbaket)

d) Membahas dan menganalisa untuk menetukan posisi masing-masing pihak

e) Menemukan kepentingan-kepentingan yang sama atau berbeda dan mencari

penyelesaian sengketa yang mungkin serta konsekuensinya

f) Membangun kesepakatan

g) Menetapkan criteria keberhasilan pelaksanaan kesepakatan

h) Menetapkan masa pemantauan dan hasil evaluasi pelaksanaan hasil mediasi

i) Menetapkan, mensahkan, mendaftarkan kesepakatan ke pengadilan Negara

yang bersangkutan

j) Menyatakan bahwa proses mediasi selesai

k) Laporan ke dinas lingkungan hidup atau dinas terkait

l) Pemantauan dan evauasi terhadap hasil kesepakatan

m)Membangun kesepakatan baru jika perlu

| Confidential

Page 11: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 11

PENYELESAIAN KASUS

Contoh kasus :

“Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu Desa Bojong

Kabupaten Bogor”

Data :

a) Lokasi : Desa Bojong, Kabupaten Bogor, RTRW Kabupaten Bogor, Perda No.

27/ 2001, sebagai Kawasan Pengembangan Perkotaan

b) Ijin lokasi : SK Bupati 591/ kpts/ 2001 Kepada PT Wira Guna Sejahtera

c) Luas lokasi ; 20 ha 30 % lahan pengelolaan 70 % lahan TPA

d) Perjanjian kerjasama antara pemda DKI – Pemda Kab. Bogor – PT WGS

e) Pemda DKI membayar kompensasi sebesar Rp. 54.000/ m3 kepada pemda

kab. Bogor

f) Biaya pengeloaan sampah ditanggung oleh PT WGS bekerja sama dengan

investor Jerman

g) Sampah yang harus diolah 2.000 ton/ hari kemampuan mengolah hanya 68

% yaitu sama dengan 1360 ton/ hari

Permasalahan lingkungan :

1) Pencemaran lingkungan

Sisa sampah yang tidak terolah 640 ton/ hari yang akan bertambah terus

setiap harinya, akan menimbulkan pencemaran tanah dengan dampak yang

sangat luas (perlu diteliti lebih lanjut)

2) Pencemaran air tanah

Sisa sampah yang tidak terolah akan menimbulkan cairan lindi yang tergolong

limbah b3

Cairan ini akan mencemari air tanah di kawasan TPST-TPA (perlu doteliti luas

penyebarannya)

3) Pencemaran udara

| Confidential

Page 12: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 12

Sisa sampah yang tidak terolah menimbulkan bau dengan radius sampai 5 km

dari lokasi

Bau tersebar pada sekitar jalanmasuk menuju lokasi TPA

Setiap usaha/kegiatan wajib memiliki ADL atau UPL-UKL, wajib memiliki ijin

lingkungan

Diterbitkan berdasarkan kelayakan lingkungan (amdal)

Mencantumkan persyaratan kelayakan lingkungan

Ijin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, Gubernur, Bupati, dan atau Walikota

SECARA ADIMINISTRATIF

Peraturan perundang-undangan yang dilanggar :

Proses ijin usaha/ kegiatan kegiatan yang direncanakan berdampak

besar dan penting maka wajib amdal (persyaratan wajib amdal sebagai

proses)

KA Instansi yang bertanggung jawab

Amdal + RPL + RPL – Penanggung jawab

Usaha/ kegiatan yang wajib amdal :

Besarnya jumlah manusia yanh terkena dampak rencana usaha/ kegiatan

Luas wilayah penyebaran dampak

Intensitas dan lamanya dampak

Banyaknya unsure lingkungan lain terkena dampak

Sifat kumulatif dampak

Berbalik. Tidak berbaliknya dampak

Penerbitan ijin lingkungan :

Dilarang membuang limbah ke media lingkungan

Wewenang menerbitkan/ menolak permohonan ijin berada pada menteri

| Confidential

Page 13: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 13

Lihat UU No. 22 Tahun 1999 j. UU No. 32 Tahun 2004

Dalam menerbitkan ijin usaha/ kegiatan :

Kajian lingkungan hidup strategis

Memperhatikan RTRW

Pendapat masyarakat

Pertimbangan dan rekomendasi pejabat yang berwenang yang berkaitan

dengan usaha. Kegiatan tersebut

Konsultan (individual) penyusun amdal

Anggota komisi amdal yang menilai amdal, RPL, RKL desa Bojong

Penerbitan ijin usaha. Kegiatan :

Pengumuman pemberian ijin usaha/ kegiatan kepada PT WGS

Penolakan LSM/ Masyarakat terhadap pemberian ijin usaha/ kegiatan (90 hari

setelah menerbitkan ijin)

SECARA PERDATA

Apabila terjadi pencemaran :

Kewajiban membayar ganti kerugian secara langsung dan seketika (tanggung

jawab mutlak)

Kewajiban untuk membuktikan bahwa usaha. Kegiatan tersebut tidak

menimbulkan pencemaran berada pada penanggung jawab (PT WGS)

Siapa yang diminta pertanggung jawab :

Penanggung jawab usaha/ kegiatan

Instansi yang bertanggung jawab

Konsultan penyusunan amdal

LSM/ masyarakat yang terlibat dalam penyusun amdal

Adanya hubungan kausal antara kerugian dengan perbuatan

| Confidential

Page 14: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 14

Reminder :

Penyelesaian sengketa lingkungan :

a) Di dalam pengadilan :

a. Adiministratif

b. Perdata

c. Pidana

b) Di luar lingkungan

a. Negosiasi

b. Mediasi

c. Arbitrasi

d. Konsiliasi

Hak mengajukan tuntutan :

a. Korban yang terkena dampak

b. Penuntutan oleh masyarakat

c. Penuntutan oleh LSM (advokasi)

d. Penuntutan oleh class action

SECARA PIDANA

Setiap orang .. (pasal 98-110)

Kepada orang yang memberi informasi palsu, menyesatkan, dll

Kepada pejabat pemberi ijin

Penanggungjawab kegiatan yang tidak melaksanakan paksaan

pemerintah

Setiap orang yang menghalangi/ menggagalkan pelaksanaan tugas

pengawas

| Confidential

Page 15: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 15

Tindak pidana lingkungan dilakukan oleh dan untuk atau atas nama badan usaha,

tuntutan pidana dijatuhkan kepada :

Badan usaha dan atau

Orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana atau orang

yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut

Namun, penting untuk diingat, bahwa penegakan hukum lingkungan lebih mengacu

pada proses “pemulihan”

Tata cara penyelesaian sengketa lingkungan hidup :

Pencemaan lingkungan Masuknya atau dimasukkannya makhluk benda,

daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, dan atau

unsure lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya

menurun hingga sampai tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan tidak

dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya

Kerusakan lingkungan Akibat dari suatu perbuatan yang menimbulkan

perubahan langsung yang tidak terhadap sifat fisik dan atau hayatinya, sehingga

lingkungan tidak dapat berfungsi dalam menunjang pembangunan

a. Urutkan fakta-fakta antara lain :

Judul

Lokasi

Bentuk usaha atau kegiatan

Para pelaku yang terlibat

Ijin lokasi dan ijin usaha/ kegiatan

b. Identifikasi permasahalan lingkungan antara lain :

Apakah termasuk pencemaran atau perusakan lingkungan?

Apa unsure-unsur pencemar nya?

Bagaimana kerusakan lingkungan yang ditimbulkan atua perubahan secara

fisik yang terjadi terhadap lingkungan tersebut?

| Confidential

Page 16: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 16

c. Siapa yang berhak mengajukan gugatan atau tuntutan hukum:

Korban yang terkena dampak

Masyarakat

LSM

Class action

d. Identifiasi masalah dari segi adiministratif

apakah ijin yang dikeluarkan sudah memenuhi syarat amdal (pendapat

masyarakat, rekomendasi pemerintah yang berwenang, hasil kajian

lingkungan strategis/ rencana tata ruang dan wilayah) yang ditentukan oleh

undang-undang?

Apakah usaha tersebut memenuhi syarat untuk dilengkapi amdal (berdampat

penting and besar)?

Kriteria dampak besar dan penting

Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak

Luasnya wilayah penyebaran dampak

Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

Banyaknya unsure lingkungan yang akan terkena dampak

Sifat kumulatif dampak

Berbalik (reversible) atai tidak berbaliknya (irreversible) dampak

Siapa pihak-pihak yang berkaitan dengan pemerbian ijin tersebut?

Sanksi administrative : teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan

ijin pemerintah, pencabutan ijin pemerintah

e. Identifikasi masalah dari segi perdata

Apakah terdapat kerugian atas pencemaran dan perusakan yang terjadi?

Apakah perlu adanya pembayaran ganti rugi yang langsung dan seketika

(tanggung jawab mutlak?

Dapatkan para pihak membuktikan terbalik bahwa kerugian yang ditimbulkan

itu bukan bagian dari kesalahan atau kelalaiannya?

| Confidential

Page 17: Materi Kuliah Hukum Lingkungan

[email protected] 17

Siapa saja yang bisa dimintai pertanggungjawab? Antara lain :

penanggungjawab kegiatan, instansi yang bertanggungjawab, konsultan

penyusun amdal, lsm yang terkait dalam penyusunan amdal

f. Identifikasi masalah dari segi pidana :

Pasal 98-110 UU No. 32 Tahun 2009

Setiap orang yang karena kesalahannya terjadi perusakan dan atau

pencemaran lingkungan pidana min 3 tahun maks 10 tahun denda min

3M maks 10M

Setiap orang yang karena kesalahan terjadi perusakan dan pencemaran yang

membahayakan kesahatan manusia pidana min 4 tahun maks 12 tahun

denda min 4M maks 12M

Jika kemudian menyebabkan luka berat atau mati pidana min 5 tahun maks

15 tahun denda min 5M maks 15M

Jika karena kelalaian, tetap dipidana namun ancaman pidananya lebih ringan

Dipidana juga bagi :

1. Pejabat pemberi ijin tanpa disertai dokumen amdal (pasal 110)

2. Pihak yang menyusun amdal namun tidak berkompeten

3. Setiap orang yang melakukan usaha tanpa ijin usaha

4. Setiap orang yang memberikan informasi palsu dan menyesatkan (pasal

113)

5. Pejabat yang secara sengaja tidak melakukan pengawasan atau orang

yang menghalangi porses pengawasan yang dilakukan pemerintah

6. Penanggung jawab yang tidak melakukan paksaan pemerintah

Tapi ingat! Sebelum menempuh jalur litigasi, sebaiknya mulai dengan jalur

non litigasi

Bahwa penegakan hukum lingkungan lebih mengacu pada proses

“pemulihan/ RECOVERY”

| Confidential