masa pemerintahan hindia-belanda i di indonesia
TRANSCRIPT
Masa Pemerintahan Hindia
Belanda I di Indonesia
Kelompok 3 :
Hani Meitamara
Rodhiyah Nur Z
Annisa Washfa Aulia
Pendahuluan Awalnya bangsa Portugis merahasiakan jalur perdagangan
ke Benua Asia. Namun rahasia itu akhirnya terbongkar karena
seorang berkebangsaan Belanda yang bekerja di
perusahaan pelayaran Portugis mnerbitkan catatan
perjalanannya kr Timur, Hindia Portugis.
Cornelis De Houtman tiba di Banten pada bulan 22 Juni 1596.
setelah menempuh 14 bulan.
Berita tentang banyaknya rempah-rempah yang dibawa
oleh Houtman cepat menyebar ke pelosok Belanda
Pada tahun 1598 sejumlah kapal milik perusahaan yang
berbeda dikirim kembali ke Indonesia.
Sejarah kedatangan Hindia Belanda
Bangsa belanda datang ke indonesia pertama kali pada
tahun 1596. Rombongan bangsa belanda yang dipimpinoleh
Cornelis de Houtman dan Pieter Keyzer
Pada 1 Mei 1598, Perseroan Amsterdam mengirim kembali
rombongan perdagangannya ke Nusantara di bawah
pimpinan Jacob van Neck, van Heemskerck, dan van
Waerwijck.
Tujuan kedatangan belanda ke indonesia adalah untuk
berdagang rempah-rempah. Kemudian memonopolinya.
Lahirnya pemerintahan Hindia-Belanda
Setelah Voc dibubarkan, Kaisar Prancis Napoleon Bonaperte mengangkat
saudaranya untuk dijadikan raja di Belanda. Saudaranya tersebut bernama
Louis Bonaperte. Atas kehendak Louis Bonaperte, diangkatlah Herman Willem
Daendels sebagai gubernur jendral di Indonesia.
Tugas Daendels:
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
mengatur pemerintahan di Indonesia dan membereskan keuangan.
Kebijakan Daendels :
pertanahan pemerintahan keuangan
Masa politik kolonial Liberal (1800-1811)
Politik kolonial liberal digelar sejak 1 Januari 1800, dijalankan oleh gubernur
Jenderal van Straten dan Gubernur Jenderal Daendels.
Masa Janssens
Pada tahun 1810, Kaisar Napoleon menganggap bahwa tindakan Daendels sangat otoriter. Pada tahun 1811
Daendels ia ditarik kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.
Sebagai pengganti Daendels dikirimlah Jan Willem Janssen. Ia mulai menjabat
Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jawa tahun 1811. Ia kemudian memperbaiki
keadaan yang ditinggalkan oleh Daendels.
Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam melaksanakan tugasnya. Ketika Inggris menyerang
Pulau Jawa, daerah Kepulauan Maluku sudah berhasil direbut oleh Inggris. Bahkan secara de facto daerah
kekuasaan Hindia Belanda di masa Janssen itu tinggal daerah-daerah tertentu, misaInya Jawa, Makasar, dan
Palembang. Ia menyerah dan harus menandatangani perjanjian di Tuntang pada tanggal 17 September 1811.
Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang, yang berisi sebagai berikut.
a. Seluruh militer Belanda yang berada di wilayah Asia Timur harus diserahkan kepada Inggris dan menjadi
tawanan militer Inggris.
b. Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.
c. Pulau Jawa dan Madura serta semua pelabuhan Belanda di luar Jawa menjadi daerah kekuasaan Inggris (EIC)