jaman bergerak di hindia belanda

203

Upload: danielfajar

Post on 28-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

JamanJamanJamanJamanJaman

BergerBergerBergerBergerBergerakakakakakdi Hindia

BelandaMosaik Bacaan

Kaoem PergerakanTempo Doeloe

JamanJamanJamanJamanJaman

BergerBergerBergerBergerBergerakakakakakdi Hindia

BelandaMosaik Bacaan

Kaoem PergerakanTempo Doeloe

Page 2: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Penggalian dan Penerbitan Sumberdaya Intelektual IndonesiaLantang Bicara, Tidak Sekadar Cari SelamatCerdas, Dewasa dan BertanggungjawabMendorong Kehidupan Bangsa yang Lebih Baik

Penerbit Yayasan Pancur SiwahJl. Gelong Baru Utara II D/11 Tomang, Jakarta 11440

Tel. 0812-965-9511 e-mail: [email protected]: www.abchood.com/yapansi

Pesan antar (Tini/jam kerja) (021) 7545 307

KKKKKonsep Kolonialisme Hindia Belanda yangdimulai abad ke-19 disiapkan oleh HermanWillem Daendels (1808-1811) untuk mempertegas

pengelolaan wilayah koloni yang sebelumnya hanyamerupakan mitra perdagangan Vereenigde Oost-IndischeCompagnie (VOC).

Saat itu pula struktur masyarakat kapitalistik terbentuk.Didirikan lembaga keuangan Nederlansche Handels-Maaatschapij (NHM) pada 1824, dan Javasche Bank pada1825. Kapitalisme kolonial Hindia Belanda mempunyaitonggak penting, yaitu 1830-1870 sebagai kurunCultuurstelsel. Setelah 1870, —pencanangan AgrarischeWet—, sejalan jaman liberalisme di mana investasi dipegangoleh swasta Eropa.

Industrial kapitalistik (hubungan buruh dengan modal)untuk memproduksi barang-dagangan secara masal(generalized commodity production) telah dimulai sejak 1830.Konflik perburuhan muncul di mana-mana. Dilihat darijumlah orang dan desa yang terlibat protes-protes tersebut

adalah protes besar. Namun disebabkan belum adaorganisasi modern (serikat, partai, dsb.), seringkaliaktivitas ini tak menghasilkan apa-apa. Hal serupa initentu bisa didapatkan di berbagai wilayah kantung(enclave) industri masa itu. Kesenjangan inilah yang

menjadi dasar perjuangan Mas Marco, Semaoendan lainnya, seperti dapat kita telusuri dalamhalaman buku ini.

Page 3: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

JamanJamanJamanJamanJaman

BergerBergerBergerBergerBergerakakakakak

di di di di di HindiaHindiaHindiaHindiaHindia

BelandaBelandaBelandaBelandaBelanda

Penggalian dan Penerbitan Sumberdaya Intelektual IndonesiaLantang Bicara, Tidak Sekadar Cari SelamatCerdas, Dewasa dan BertanggungjawabMendorong Kehidupan Bangsa yang Lebih Baik

Mosaik Bacaan Mosaik Bacaan Mosaik Bacaan Mosaik Bacaan Mosaik Bacaan Kaoem PKaoem PKaoem PKaoem PKaoem PergerakanergerakanergerakanergerakanergerakanTTTTTempo Doeloeempo Doeloeempo Doeloeempo Doeloeempo Doeloe

Penyusun:Edi Cahyono

Diterbitkan oleh Penerbit Yayasan Pancur Siwahbekerja sama dengan Yayasan Penebar

Cetakan pertama, November 2003

Page 4: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Sanksi Pelanggaran Pasal 44

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atasUndang-undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta:1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau

memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidanadengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan ataubarang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud dalamayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluhjuta rupiah).

Edi Cahyono(HAK CIPTA © 2003 Edi Cahyono)

Jaman Bergerak di Hindia Belanda:Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Tata sampul dan isi : DN PranowoCetakan pertama : Oktober 2003

ISBN : 979-97096-2-8

Penerbit : Yayasan Pancur SiwahJl. Gelong Baru Utara II D/11Tomang, Jakarta 11440Tel. 0812-965-9511e-mail: [email protected]

Webside: www.

Buku ini dipilih sebagai Buku Bermutu oleh Program Pustaka-YayasanAdikarya Ikapi melalui suatu proses penilaian kompetitif dan selektif. ProgramPustaka merupakan program bantuan penerbitan buku-buku bermutu, hasilkerja sama antara Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation, tetapi

The Ford Foundation tidak terlibat dalam proses seleksi naskah.

Page 5: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Catatan TCatatan TCatatan TCatatan TCatatan Tentang Ejaanentang Ejaanentang Ejaanentang Ejaanentang Ejaan

Tulisan-tulisan dalam buku ini ditampilkan apa adanya namuntelah dilakukan perubahan huruf (mengikuti Ejaan YangDisempurnakan—EYD) yang berlaku di Indonesia sejak tahun1972). Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam ejaanpra-EYD adalah:

· perubahan konsonan dj setelah EYD menjadi j:sebelumnya tertulis djangan, berubah menjadi jangan;

· perubahan konsonan j setelah EYD menjadi y:sebelumnya tertulis jang berubah menjadi yang;

· perubahan konsonan tj setelah EYD menjadi c:sebelumnya tertulis ketjil berubah menjadi kecil;

· perubahan vokal oe setelah EYD menjadi u: sebelumnyatertulis takoet berubah menjadi takut.

Selain itu pula, kata ra’jat berubah menjadi rakyat; pemerentahberubah menjadi pemerintah; memehak berubah menjadi memihak;kerna berubah menjadi karena; perampoean berubah menjadiperempuan; tengah² (menggunakan angka ² naik setengah) berubahmenjadi tengah-tengah; antivitet berubah menjadi aktivitas danseterusnya. Struktur kalimat tersebut adalah struktur kalimatdan ejaan Bahasa Melayu [Melajoe] di Hindia-Belanda.

Sedang pada penulisan nama-nama orang tidak dilakukanperubahan, seperti Soewardi Soerjaningrat, atau [Mas] Marco[Kartodikromo] atau Tjipto Mangoenkoesoemo. Demikian pulanama terbitan seperti Sinar Djawa, atau Soeara Kaoem Boeroeh tidakdiubah.

Bila di dalam artikel-artikel tersebut terdapat tanda [...], itubermakna ada bagian yang hilang. Kehilangan tersebutdisebabkan sumber asli telah cacat atau terkoyak sehingga tidakterbaca.

Demikian. PenyusunEdi Cahyono

v

Page 6: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda6

Daftar KataDaftar KataDaftar KataDaftar KataDaftar Kata

advies (Belanda) nasehatadvocaat generaal (Belanda) Pengacara Umumafdeeling (Belanda) bagian, cabangalgemeen secretaris (Belanda) Sekretaris Negaraambtenaar (Belanda) PegawaiAssistent Resident (Ass. Res.)(Belanda) Ini adalah

kedudukan birokrasi jamanKolonial Hindia Belanda,Ass. Res. Jabatan setingkatdi atas Bupati.

badjingan (Jawa) penjahat atau pelakukejahatan

B.B. (dari: Bestuur Beambten)dan bestuursambtenaren (Belanda) Pegawai Pemerintahbelasting (Belanda) pajakcu1tuurdienst (Belanda) kerja-wajib menanamdrukkerij (Belanda) perusahaan/pabrikenz. (dari: enzoovorts) (Belanda) dan lain-laingemeente (Belanda) pemerintah kotagementeraad (Belanda) dewan kotagouvernement (Belanda) (gubermen) Pemerintahgrajak (Jawa) rampokgulden Mata-uang Nederland.

Hingga berakhirnyakekuasaan Hindia Belanda(akhir 1941) nilai mata-uangini sama dengan roepiah.

hoofdbestuur (Belanda) pengurus pusathuishoudlijke (Belanda) rumah-tanggaI.J.B Inlandsch JournalistenbondI.P. Indische Partij (Partai Hindia)I.S.D.V. Indische Sociaal-Democratische

vi

Page 7: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

7Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Vereeniging (PerhimpunanSosial-Demokrasi di Hindia)

journalist (Belanda) wartawankendel (Jawa) beranikokop (Jawa) minumkring (Belanda) gelanggang, lingkungankromo (Jawa) kaum miskin (buruh, petani)lesvereeniging (Belanda) pelajaran berhimpunleden (Belanda) anggota-anggota (plural/

jamak)lezing (Belanda) ceramahlid (Belanda) anggotaLoc. Singkatan dari De Locomotive

(nama surat kabar)N.I.V. Nederland-Indie Vereeniging

(Perhimpunan HindiaBelanda)

maar (Belanda) tetapimaatschappij (Belanda) perusahaan (maskapai)Mede Redacteur (Belanda) wakil pimpinan redaksiMinister van kolonien (Belanda) Kementrian urusan tanah

jajahanmissive (Belanda) surat dinasndoro (dari Bendoro) (Jawa) tuan (priyayi)ngrontokk (Jawa) jatuh/runtuhonderneming (Belanda) perkebunanonderwijs (Belanda) pendidikanOpenbare bergadering(sic. seharusnya vergadering) (Belanda) Rapat umumpers-delict (Belanda) pelanggaran-persPew Soer Pewarta Soerabaija (nama

suratkabar)planter (Belanda) buruh kebunpolitie (Belanda) polisi

vii

Page 8: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda8

Politie Commisaris (Belanda) Komisaris PolisiProcureur Generaal (Belanda) Pengacara Umumregeering (Belanda) pemerintahregent (Belanda) bupatirevolutie (Belanda) revolusiRusland Rusiasampoen (Jawa) sudahsap lapisanS.D.A.P Sociaal-Democratie Arbeid Partij

(Partai Buruh Sosial-Demokrasi)

spreker (Belanda) pembicarastadtuin (Belanda) taman kotaSTAATSBLAD (Belanda) Lembaran Negarateeken (Belanda) tandatangantjarik (Jawa) juru-tulistijdschrijft (Belanda) majalahvakbonden (Belanda) Serikat-serikat sekerja

(plural/jamak)vergadering (Belanda) rapatVolksraad (Belanda) Dewan rakyatvoorstel usulvorstenlanden (Belanda) Daerah kerajaan pasca

kerajaan Mataram Islam(Kartasura), yaitu kerajaan-kerajaan di Yogyakarta danSolo (Surakarta).

wedono (Jawa) sekarang sama dengan camat.Wet hukumzaal ruangzonder tanpaZuid Afrika Afrika Selatan1e, 2e, 3e (baca eerste, tweede,derde) kesatu, kedua, ketiga

dan seterusnya . . .ooo0ooo

viii

Page 9: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

9Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Gelanggang Politik GerakanBuruh di Hindia Belanda

Sebuah PengantarOleh: Edi Cahyono

Kolonialisme Hindia Belanda yang dimulai abad ke-19melakukan pembongkaran-pembongkaran dikanal sebagaiIndonesia. Di awal abad itu konsep negara—kolonial HindiaBelanda—disiapkan oleh Herman Willem Daendels (1808-1811)—seorang pengagum revolusi Perancis—untukmempertegas pengelolaan wilayah koloni yang sebelumnyahanya merupakan mitra perdagangan Vereenigde Oost-IndischeCompagnie (VOC).

Di abad itu pula struktur masyarakat kapitalistik terbentuk.Didirikan lembaga keuangan Nederlansche Handels-Maaatschapij(NHM)1 pada 1824, dan Javasche Bank2 pada 1825. Tampil

1 NHM dibentuk atas inisiatif raja Willem I, dalam rangka menghancurkanhegemoni komersial Inggris di Jawa. Pada kurun tersebut Inggris dengan“perdagangan bebas”- nya, memiliki armada kapal lebih dari 100; dari 171 kapalyang berlabuh di Batavia, kapal Belanda hanya 43 buah. Berangkat dari siniupaya-upaya memajukan perdagangan Belanda didorong untuk diwujudkan dalambentuk satu maskapai besar. Modal pertama untuk NHM sebesar satu jutagulden, sedang langkah pertama keterlibatannya dalam perdagangan adalahdengan memberikan hak penjualan kopi Priangan selama dua belas tahun.Pemberian prioritas dan keistimewaan dalam menjual hasil-hasil Jawa di Eropaini implisit berarti penanaman gubernemen harus diperluas. (J.B.A.F. MayorPolak, 1961, “Tentang Cultuurstelsel dan Penggantiannja,” Penelitian Sedjarah,no. 4, th. II, September, hlm. 178).

2 Dalam prakteknya, selama kurun cultuurstelsel peranan Javasche Bankkurang nampak, lembaga ini baru menunjukkan sosoknya dalam kurun pasca1870. Hal ini terjadi karena modal nominal yang dijanjikan oleh pemerintahBelanda sebesar 4 juta gulden ternyata yang masuk dalam sirkulasi bank inihanya setengah juta gulden. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah memangdalam kondisi benar-benar defisit akibat membiayai perang Jawa (W.M.F.Mansvelt, 1924, Geschiedenis van de Nederlandsche Handelmaatschappij, Jilid I,dicetak oleh Joh Enschede en Zonen Haarlem, hlm. 192.), sehingga bank inihanya berfungsi sebagai penyalur keuangan NHM saja.

ix

Page 10: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

10

pengusaha-pengusaha Eropa yang mengelola industriperkebunan dan pabrik-pabrik,3 sementara kaum bumiputeradisiapkan menjadi buruh.

Kapitalisme kolonial Hindia Berlanda mempunyai tonggakpenting, yaitu 1830-1870 sebagai kurun Cultuurstelsel, sedangsetelah 1870—pencanangan Agrarische Wet—adalah jamanliberalisme di mana investasi dipegang oleh swasta Eropa.

Di abad ini telah ada buruh—karena industrial kapitalistik(hubungan buruh dengan modal) untuk memproduksi barang-dagangan secara masal (generalized commodity production) telahdimulai sejak 1830.

Konflik perburuhan juga muncul. Misalnya, pada Mei 1842,saat terjadi rotasi penanaman lahan tebu di kabupaten Batang—Karesidenan Pekalongan—di desa-desa Kaliepucang Kulon,Karanganjar dan Wates Ageng akan diadakan perluasanpenanaman tebu. Residen meminta tanah-tanah baru yangberkondisi baik untuk dipakai menanam tebu dalam jangka duatahun. Instruksi gubernemen ini disampaikan langsung olehbupati Batang kepada para kepala desa. Pada 22 Oktober,kontrolir Batang melaporkan, sejumlah 46 desa yangpenduduknya melakukan cu1tuurdienst tebu untuk masa tanamtahun yang lalu belum dilunasi upahnya untuk kerja musimpanen tahun ini. Sebabnya, mereka dianggap belum cukupmemenuhi pajak natura tebu yang harus diserahkan, yang adadalam kontrak kerja tahun 1841, dengan upah sebesar 14,22gulden per kepala. Keadaan menggenting, planter (penanam tebu)yang terlibat kerja onderneming tersebut tidak mau melunasi pajaknatura yang dibebankan, melainkan justru berbalik melakukan

3 Untuk industri-perkebunan gula, di awal cultuurstelsel terdapat 30kontraktor, terdiri dari 17 Tionghoa, 7 Belanda dan 6 Inggris. Hanya orang-orang Inggris saja yang telah menggunakan teknologi mesin uap, yang lainnyamasih menggunakan pengepres “tradisional.” Orang-orang Belanda barumendatangkan mesin-mesin canggih dalam tahun tahun 1835- 1836. (Noel Deer,1949, The History of Sugar, vol. 1 & 2, Chapman and Hall Ltd., London, hlm.222).

x

Page 11: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

11

tuntutan untuk kanaikan upah dari 14,22 gulden menjadi 25 gulden.Protes planter ini terjadi pada 24 Oktober 1842, dan diikuti 600planter dari 51 desa.4

Kasus lain, di Yogyakarta tahun 1882 terjadi pemogokanberturut-turut. Gelombang pertama berlangsung sejak awalminggu terakhir bulan Juli 1882 sampai tanggal 4 Agustus 1882,melanda empat pabrik gula (PG). Gelombang keduaberlangsung dari tanggal 5 Agustus sampai dengan 22 Agustus1882, melanda 5 pabrik dan perkebunan. Gelombang ketigaberlangsung dari tanggal 23 Agustus sampai pertengahanOktober 1882, melanda 21 perkebunan. Lokasi pemogokanadalah Kabupaten Kalasan (pabrik gula Barongan), KabupatenSleman (PG. Padokan, PG. Cebongan, PG. Bantul). Isupemogokan tersebut adalah: 1) upah; 2) kerja gugur-gunungyang terlalu berat; 3) kerja jaga (wachtdiensten) yang dilakukan1 hari untuk setiap 7 hari; 4) kerja moorgan yang tetapdilaksanakan padahal tidak lazim lagi; 5) upah tanam (plaantloon)yang sering tidak dibayar; 6) banyak pekerjaan tidak dibayarpadahal itu bukan kerja wajib; 7) harga bambu petani yangdibayarkan oleh pabrik terlalu murah bila dibandingkan hargapasar; 8) beberapa pengawas Belanda sering memukul petani.5

Dilihat dari jumlah orang dan desa yang terlibat, protes-protes tersebut adalah protes besar. Namun disebabkan belum

4 Ada beberapa sumber sejaman yang dapat dilihat untuk merekonstruksi haltersebut, seperti:

Besluit 2 Februarij 1843;Proces verbal 29 November 1842;Missive Raad van Indie kepada Residen Pekalongan, 10 Desember 1842;Missive Residen Pekalongan kepada Gubernur Jenderal, 12 Nov. 1842;missive Residen Pekalongan kepada Directeur der Cultuures, 4 Januari

1843. Untuk rekonstruksi yang memadai masalah tersebut lihat Edi Cahyono,1988, “Karesidenan Pekalongan Kurun Cultuurstelsel: Masyarakat PribumiMenyongsong Pabrik Gula,” khususnya bab V: “Planter Menggugat Upah,”skripsi sarjana S1 pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

5 Djoko Utomo, “Pemogokan Buruh Tani di Abad ke-19: Kasus Yogyakarta,”Prisma, 8 Agustus 1983, hlm. 68-78.

xi

Page 12: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

12

ada organisasi modern (serikat, partai, dsb.), seringkali aktivitaspolitik buruh seperti melakukan protes dan mogok belummenjadi perhatian para penulis, peneliti sejarah sosial-politik.Hal serupa ini tentu bisa didapatkan di berbagai wilayah kantung(enclave) industri masa tersebut.

Bila kita membaca hasil-hasil penelitian abad ke-19cenderung diangkat persoalan protes petani. Sementara petanidi Hindia Belanda adalah petani yang tidak dapat dikategorikansebagai farmer (tuan tanah kapitalis), namun lebih merupakanpeasant (petani gurem/miskin). Kaum tani gurem ini untukhidupnya harus bekerja pada industri-perkebunan yangdiciptakan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sehinggasebetulnya yang dimaksud dengan protes petani—dengan telahadanya produksi barang dagangan secara massal—adalahburuh.

Sedikit penjelasan tentang petani di abad ke-19. Dalamkonsepsi Barat akses seseorang terhadap tanah akanmenentukan seseorang diklasifikasikan sebagai farmer atauworker (buruh). Sementara di masyarakat Asia (Asiatic mode ofproduction) hal ini berbeda.

Memang petani di pulau Jawa punya akses terhadap tanahnegara (souverein bezit). Hal ini dalam konstruksi Van den Boschadalah pranata bumiputra. Sedangkan untuk mengolah tanahdigunakan ikatan-ikatan adat. Pengalokasian sebidang tanahkepada satu keluarga, berarti pembebanan dari negara(tradisional/kerajaan) atas petani untuk menuntut sebagian darihasil tanah tersebut bagi kepentingan penguasa bumiputratertinggi (souverein).6

Di dalam desa-desa terdapat distribusi periodik atas tanah,dan ada surplus agrikultur yang dialirkan atau diserahkan

6 Van Den Bosch, Eenige Zakelijke Extracten uit een Algemeen overzigt, door Z.E.den Komissaris Generaal Van Den Bosch, te zamen gesteld, gedagteekend 24 Januarij1834. Disisipkan dalam Arsip Karesidenan Pekalongan 7/1-4.

xii

Page 13: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

13

kepada bupati atau raja dalam bentuk upeti. Denganmenggunakan bentuk penguasaan tanah-upeti seperti iniditerapkan suatu sistem yang mengandalkan jalur-jalur ini, untukmemobilisasi petani menjadi buruh.

Thomas Stamford Raffles, dalam kurun pemerintahannyayang singkat di Jawa (1811-1816), telah meletakkan dasar-dasar penting bagi perubahan mendasar di Jawa. Diamenerapkan pengambilalihan seluruh tanah di Jawa menjadimilik negara (domein), bagi dia tidak ada pemilikan tanahpribadi/individual dalam masyarakat bumiputra. Rafflesmenginterpretasikan gejala penyerahan upeti pada parapenguasa bumiputra sebagai bukti dari pemilikan tanah negara.Kebijakan Raffles sebetulnya dipengaruhi oleh sistem sosialZamindar (“tuan tanah”) yang ada di India, jajahan Inggris.7

Oleh Van den Bosch, konsep Raffles tentang pemilikan tanahnegara ini diadaptasi dan digunakan untuk berlangsungnyacultuurstelsel dengan melakukan modifikasi-modifikasi. Seperti,jika dalam konsep Raffles, tanah yang diambil negara itusebagai upaya menarik uang dari petani karena petani menjadipenyewa sehingga wajib membayar sewa tanah (landrente), olehden Bosch kini dibalik, yaitu tanah-tanah dikembalikan kepadarakyat bumiputra, namun pengembalian tanah-tanah tersebutdisertai beban, yakni setiap petani yang mendapat ataumenguasai tanah wajib menanami tanah tersebut dengantanaman dagang konsumsi dunia, atau menyediakan diri untukbekerja selama 66 hari pada onderneming-onderneming pemerintah.Pewajiban kerja yang diajukan Bosch ini dianggap lebih ringanjika dibandingkan dengan kewajiban membayar pajak(landrente).8

7 Untuk ini bisa dilihat dalam karya Thomas Stamford Raffles, 1817, TheHistory of Java. Yang digunakan terbitan Oxford University 1982, pengantaroleh John Bastin, Kuala Lumpur. Lihat penjelasan pada hlm. 1357.

8 Untuk membandingkan kedua sistem yang diterapkan oleh Raffles dan Vanden Bosch, dapat diikuti dalam Sutjipto (ed.) Sejarah Nasional Indonesia (SNI)Jilid IV, hlm. 57-89.

xiii

Page 14: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

14

Di masa selanjutnya, mempekerjakan petani sebagai buruhsemakin tidak dilandaskan pada penguasaan tanah, sepertidilaporkan oleh Commisie Umbgrove.9 Diferensiasi sosialmasyarakat desa sejak sikep (petani kaya) yang juga dapatmencakup posisi lurah, wedono dsb., jelas mempunyai aksesterhadap tanah. Namun beberapa lapisan sosial di bawah sepertimenumpang, bujang lebih merupakan buruh ketimbang lapisansosial berakses tanah. Dua klasifikasi sosial belakangan adalahpotensial menjadi buruh.10 Dan meskipun di beberapa daerahterjadi perubahan istilah dari sikep menjadi kuli kanceng atau kulikando, hal ini tidak berarti mereka dapat dipaksa melepas hak-hak istimewa yang dimilikinya, atau turun statusnya menjadiburuh tani. Mereka tetap bertahan sebagai klas petani kaya yangtidak perlu menjual tenaga kerjanya pada orang lain, atau padapabrik.11

Setelah 1870 perkembangan industri menjadi demikianpesat. Jaman yang dikanal sebagai Jaman Liberal ini diresponsecara optimal oleh kalangan swasta Eropa. Beberapaperusahaan perdagangan swasta mengambil alih peran yangselama ini dilakukan oleh NHM, seperti Maclaine Watson (telahberdiri sejak 1820), George Wehry (1862), Borneo SumatraMaatschappij (Borsumij) (1894). Dan beroperasi bank-bankswasta, seperti Nederlandsch-Indisch Escompto Maatschappij(1857), Nederlandsch Indisch Handelsbank (1863),Rotterdamsche Bank (1863), Internationale Credit en

9 Commissie Umbgrove melakukan angket mengenai tanah, desa, penduduk,jalan dan lain-lain, yang dijawab oleh lingkungan pengusaha perkebunan dibeberapa keresidenan di Pulau Jawa. Angket tersebut dilakukan sekitar tahun1854. (Lihat Archieven Cultures 1816-1900, nomor 1584.)

10Lihat misalnya Memorie van Overgave residen-residen Cirebon dari J. van Marel,tanggal 22 April 1922, atau R.Ph.M. van der Meer, 9 April 1925 maupun dariC.J.A.E.T. Hiljee, 3 Juni 1930. (Memori Serah Jabatan 1921 1930, (Java Barat),1976, ANRI, hlm. 185-238.)

11 Gunawan Wiradi, 1983, “Kuli Kenceng di Pedesaan Jawa Apa MasihAda?”, Kompas, 23 Maret.

xiv

Page 15: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

15

Handelsvereeniging Rotterdam (Internatio) (1863),Handelsvereeniging Amsterdam (HVA) (1878), dan KolonialeBank (1881), dan sebuah bank yang terbatas operasinya diVorstenlanden, Dorrepaalsche Bank (1884).12 Karena aktivitasmereka mendukung dana industri pertanian/perkebunan, bank-bank tersebut dikanal pula sebagai cultuurbankan.

Dalam hal pertanahan, para kapitalis perkebunan tersebutmendapat konsesi penyewaan tanah jangka panjang selama 75tahun, disebut erfpacht.

Investasi tidak hanya di Pulau Jawa saja namun jugamerambah Pulau Sumatera. Bila investasi di Jawa memerlukanproses-proses panjang dalam mentransformasikan petanimenjadi buruh, struktur feodal/kerajaan menjadi strukturbirokrasi kolonial. Hal ini tidak terjadi dalam pembukaanSumatera Timur.

Hal berbeda yang berkembang di Sumatera Timur adalah,perkebunan-perkebunan tembakau dibangun mulai tahun 1863di daerah Deli oleh Jacobus Nienhuys, mendatangkan buruh-buruh dari luar wilayah tersebut, seperti dari SemenanjungMelayu (Malaya dan Singapura), Pulau Jawa. Mereka diikatdengan kontrak. Dan kontrak tersebut tidak dapat diakhiri olehsang buruh. Bila buruh berusaha melarikan diri dari tempatkerja mereka akan dikanakan hukuman yang dikanal sebagaipunale sanctie,13 suatu hukuman yang dalam ukuran sejaman pun

12 Allen, George C. dan Donnithorne, Audrey G., 1957, Western Enterprise inIndonesia and Malaya: A study in Economic Development, George Allen & UnwinLtd. London, hlm. 168. Khusus Dorrepaalsche Bank diketahui, pada tahun 1884,mendanai 22 perkebunan gula, 38 perkebunan kopi dan 33 perkebunan lain yangberoperasi di seluruh Jawa.

13 Jan Breman, 1997, Menjinakkan Sang Kuli, Politik Kolonial Pada AwalAbad ke-20, Grafiti Pers. Poenale Sanctie berlangsung tidak hanya pada jajahanBelanda saja tetapi berlangsung pula di jajahan Inggris dan Perancis (hlm. xxii).Bentuk poenale sanctie dipilih karena enclave-enclave perkebunan tersebut menjadidikelola seperti perkebunan yang mengandalkan budak (unfree labour) di AmerikaSelatan. Dengan cara ini buruh sebetulnya berkondisi seperti budak. Upah jadidapat ditekan serendah mungkin.

xv

Page 16: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

16

sangat kejam, yaitu dapat berupa hukum cambuk untuk buruhlaki-laki hingga dibunuh—Jacobus Nienhuys, pemilik DeliMaatschappij, menghukum cambuk 7 buruhnya hingga mati,hal ini membuat dia pergi tergesa-gesa dari Sumatera Timur.14

Kasus lain, seorang buruh perempuan diikat pada bungalow tuankebun dan kemaluannya digosok dengan lada.15 Penyiksaan-penyiksaan ini, oleh Breman disebut menjalankan produksimenggunakan teror. Para pemilik perkebunan mempunyaiotonomi begitu luas sehingga perkebunan-perkebunan itumenjadi “negara dalam negara.”

Peristiwa aksi buruh menjadi tidak atau kurang muncul didalam abad ke-19 lebih disebabkan belum adanya organisasiserikat buruh.

Jaman BergerakJaman BergerakJaman BergerakJaman BergerakJaman BergerakSerikat-serikat buruh orang-orang Eropa di Hindia Belanda

berdiri sejak akhir abad ke-19. Berturut-turut lahirNederlandsch-Indisch Onderwijzers Genootschap (NIOG)tahun 1897; Staatsspoor Bond (SS Bond) didirikan di Bandungpada 1905; Suikerbond (1906); Cultuurbond, Vereeniging v.Assistenten in Deli (1907); Vereeniging voor Spoor-enTramweg Personeel in Ned-Indie, berdiri 1908 di Semarang;Bond van Geemployeerden bij de Suikerindustrie op Java(Suikerbond) tahun 1909 di Surabaya; Bond van Ambtenarenbij de In-en Uitvoerrechten en Accijnzijn in Ned-Indie(Duanebond) tahun 1911; Bond van Ambtenaren bij den Post-, Telegraaft-en Telefoondienst (Postbond) tahun 1912; Burgerlijke

14 Jan Breman, 1997. Ibid., hlm. xxi.15 Jan Breman, 1997. Ibid. Buku Breman ini mengetengahkan laporan yang

dibuat oleh Jaksa Tinggi J.L.T. Rhemrev di mana penyelidikan yang telahdilakukannya tidak diumumkan oleh pemerintah kolonial, disebabkan penyelidikantersebut menyampaikan berbagai “pelanggaran HAM” yang dilakukan parapengusaha. Pemerintah Nederland merasa hal-hal seperti itu tidak perludisampaikan kepada publik. Sementara Breman menganggap itu soal besar, harusdiungkapkan ke publik. (Lihat: “Pengantar Cetakan Ketiga Khusus EdisiBelanda,” hlm. xv-xxxviii).

xvi

Page 17: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

17

Openbare Werkan in Ned-Indie (BOWNI) tahun 1912; Bondvan Pandhuis Personeel (Pandhuisbond) (1913).

Ciri serikat-serikat buruh ini adalah: pertama, tidak adamotif-motif ekonomi dalam proses pendiriannya. Tidak adamasalah pada sekitar tahun berdirinya serikat-serikat buruhtersebut, misalnya, soal rendahnya tingkat upah, atau punburuknya kondisi sosial tenaga kerja “impor.” Faktor yangmendorong pembentukan mereka adalah pertumbuhanpergerakan buruh di Nederland.16 Pada sekitar 1860-1870Nederland sedang mengalami pertumbuhan pergerakan buruh.Dan sejak 1878 ada pengaruh gerakan sosial-demokrat yangmendorong berdirinya National Arbeids Secretariats (NAS)sebagai induk organisasi.17

Pada saat itu di Hindia Belanda ada ketentuan Pasal 111Regeling Reglement (RR) yang melarang dilakukannya rapat danpembentukan sebuah organisasi tanpa ijin khusus daripemerintah kolonial. Namun disebabkan pada tahun 1903pemerintah kolonial menerapkan desentralisasi susunanpemerintah kolonial seperti Bandung, Semarang, Surabaya,Batavia menjadi suatu gemente dan pengaturannya dilaksanakanoleh gementeraad (dewan kota), menjadikan 111 RR tidakberlaku.

“. . . hak berserikat dan berkumpul diaku tentangpraktiknya, artinya diberi kelapangan, meskipun belumditetapkan di dalam undang-undang. Dengan segeraperubahan-perubahan itu kelihatan pengaruhnya:gerakan politik yang amat ramai terbitlah dalam golonganbangsa Eropa.”18

16 Sandra, 1953, “Sedjarah Gerakan Buruh di Indonesia,” Tindjauan MasalahPerburuhan, 3-4, VI, Juni-Juli, Kementrian Perburuhan Republik Indonesia,1954, hal 7. Madjid Siregar, Perkembangan Serikat Buruh di Beberapa Negara,Jakarta: Penerbit Kebangsaan Pustaka Rajat N.V., hlm. 29-40.

17 Sandra, 1961. Sedjarah Pergerakan Buruh Indonesia, Jakarta: PT. PustakaRakjat, hlm. 8-9.

18 J.J. Schrieke, Atoeran-Atoeran dan Asas-Asas Pembagian Kekoeasaan(Desentralisasi), Terj. Agus Salim, Batavia: Balai Pustaka, 1922, hlm. 9-14.

xvii

Page 18: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

18

Pembentukan serikat-serikat oleh buruh “impor” ini selainmerupakan pengaruh dari perkembangan gerakan buruh yangberlangsung di Eropa pula merupakan bagian dari kepentingan“politik” terbatas kehidupan kota.

Perkembangan selanjutnya dalam keanggotaan serikat-serikat buruh ini tidak hanya merekrut anggota “impor” saja,akan tetapi juga menerima kalangan bumiputera. Ini terjadisebagai pengaruh semangat etische.

Program Pendidikan yang merupakan salah satu programdalam politik balas jasa Etische Politiek di awal 1900 memberinuansa baru dalam perkembangan intelektual bumiputera.Ditambah lagi dengan pembentukan serikat-serikat oleh buruh“impor,” telah memicu serikat buruh dibangun oleh kaumbumiputera dalam masa-masa sesudahnya. Beberapa diantaranya yang dapat disebutkan adalah:

Perkoempoelan Bumipoetera Pabean (PBP) tahun 1911;Persatoean Goeroe Bantoe (PGB) tahun 1912; PerserikatanGoeroe Hindia Belanda (PGHB) berdiri tahun 1912; PersatoeanPegawai Pegadaian Bumipoetera (PPPB) tahun 1914; OpiumRegie Bond (ORB) dan Vereeniging van Indlandsch PersoneelBurgerlijk Openbare Werkan (VIPBOW) tahun 1916;Personeel Fabriek Bond (PFB) tahun 1917.

Di kalangan Tionghoa pada 26 September 1909, di Jakarta,dibentuk Tiong Hoa Sim Gie dipimpin oleh Lie Yan Hoei. Empatbulan kemudian kelompok ini mengubah nama menjadi TiongHoa Kang Kie Hwee yang kemudian menjadi inti dari FederasiKaoem Boeroeh Tionghoa.

Perhimpunan Kaum Boeroeh dan Tani (PKBT) didirikantahun 1917, di lingkungan industri gula. Organisasi inidikembangkan dari Porojitno yang dibentuk oleh Sarekat Islam(SI) dan ISDV Surabaya pada tahun 1916. PKBT kemudiandipecah menjadi dua di tahun 1918, yaitu Perhimpunan Kaum

xviii

Page 19: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

19

Tani (PKT) dan Perhimpunan Kaum Boeroeh Onderneming(PKBO). PKBO kemudian digabung dengan Personeel FabriekBond (PFB), sebuah organisasi yang dibentuk olehSoerjopranoto tahun 1917.19

Vereniging Spoor-Traam Personen (VSTP) didirikan pada14 November 1908 di Semarang, Jawa Tengah oleh 63 buruh“impor” Eropa yang bekerja pada 3 jalur kereta Nederlansch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), Semarang-Joana MaatschappijStoomtram (SJS) dan Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij(SCS).20 Rapat umum VSTP pada Pebruari 1914 memutuskandari posisi tujuh anggota eksekutif tiga diambil dari kaumbumiputera. Jumlah anggota VSTP diakhir 1913 adalah 1.242(673 Eropa dan 569 Bumiputera), dan pada Januari 1915beranggotakan 2.292 dan anggota bumiputera telah mencapai1.439. Tahun 1915 VSTP menerbitkan orgaan (surat kabar) SiTetap, dalam bahasa Melayu. Moehamad Joesoef menjadieditornya. Joesoef pun terpilih menjadi Ketua Pusat bersamapemuda berusia 16 tahun, Semaoen.

Semaoen kemudian masuk ke VSTP cabang Surabaya padaparuh akhir 1914, dan dia terpilih menjadi ketua cabang di awal1915. Pada 1 Juli 1916, Semaoen pindah ke Semarang menjadipropagandis utama VSTP dan editor Si Tetap. Semaoen begitugigih membangun VSTP. Pada 1920 dia telah membangun 93(sembilan puluh tiga) cabang di Pulau Jawa (Cirebon,Semarang, Yogya, Surabaya, Madiun), beberapa di pantai BaratSumatera dan pada perkebunan Deli. Anggota VSTP pada Mei1923 telah mencapai 13.000 orang, atau seperempat buruhindustri perkereta-apian Hindia Belanda. Tercatat 60 persenanggota pasti membayar iuran, sisanya membayar iuranorganisasi pula namun tidak terlalu patuh.

19 F. Tichelman, Socialisme in Indonesie. De Indische Sociaal-DemocratischeVereeniging: 1897-1917, Dordreecht: Foris Publication, 1985, hlm. 15, 46, 269.

20 John Ingleson, “‘Bound, Hand and Foot’: Railway Workers and The 1923Strike in Java,” Indonesia, 31 (April 1981), Cornell Modern Indonesia Project,hlm. 53-87.

xix

Page 20: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

20

Pemogokan VSTP pada April 1923 berakibat Semaoen—berdasarkan Gouvernement Besluit tanggal 4 Agustus 1923—diasingkan ke Nederland. Dia berangkat pada 18 Agustus 1923menumpang kapal S.S. Koningin der Nederlanden.21

Persatoean Pergerakan Kaoem Boeroeh (PPKB) adalahgagasan Sosrokardono, ketua PPPB (Pegawai Pegadaian),dilontarkan Mei 1919. Hal ini juga dilontarkan dalam KongresSI ke IV, Oktober 1919, di Surabaya. Soerjopranotomemperkuat untuk realisasi PPKB. Berdirilah PPKB denganSemaoen sebagai ketua dan Soerjopranoto sebagai wakil ketua.Maksud dan tujuan PPKB seperti di dalam anggaran dasar pasal2 adalah:

“Ia bermaksud mengajak dan mengadakan persatuanantara sederajat kaum buruh supaya dapat suatukekuasaan; kekuasaan itu akan dipergunakan umumnyabuat memperhatikan keperluannya kaum buruh dalamperkaranya lahir dan batin, yang pertama keperluannyalid²nya vakbond yang sudah bersatu dalam PPKB.” 22

Cara yang akan ditempuh:“PPKB akan memasakkan itu dengan 3 jalan yang ada,

yaitu: “berikhtiar mendapat kuasa dalam pemerintahannegeri supaja negeri terperintah—oleh—rakyat—sendirimengurus jalannya rejeki” (sociaal democratisch politiek),“mengeratkan kaum buruh dalam pekerjaannya gunamengubah nasibnya” (vakstrijd), mengadakanperdagangan—oleh—dan—buat—rakyat (koperasi).” 23

Kongres I PPKB dilakukan pada 1 Agustus 1920 di21 Sinar Hindia, 18 Augustus 1924, no. 154. Semaoen kembali ke Indonesia

pada tahun 1957. Tahun 1961 dia mendapat gelar Doktor Honoris Causa (HC)dalam Ilmu Ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Saat itu RektorUnpad adalah Prof. Mr. Iwa Kusuma Sumantri. Dalam kesempatan itu Semaoenmenguraikan ceramah yang kemudian dibukukan dengan judul: “Tenaga ManusiaPostulat Teori Ekonomi Terpimpin.” Tulisan tersebut diterbitkan oleh PT.Penerbitan Universitas Djakarta pada tahun 1961.

22 Sandra, 1961. Op. cit., hlm. 22.23 Sandra, 1961. Ibid., hlm. 22.

xx

Page 21: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

21

Semarang. Pada bulan Juni 1921 diadakan suatu konperensi diYogya. Hal ini menimbulkan perpecahan PPKB, sehinggakemudian kedudukan organisasi dipindah dari Semarang keYogyakarta. Pecahan PPKB membentuk gabungan barubernama Revolutionaire Vakcentrale diketuai oleh Semaoen.24

Pemogokan-pemogokan dengan mengandalkan organisasimulai gencar terjadi di tahun 1920-an. PFB tahun 1920memobilisasi pemogokan disebabkan majikan menolakmengakui PFB sebagai organisasi yang mewakili anggotanya.Di Surabaya pada 15 Nopember 1920 pada Droogdok Maatschappijterjadi pemogokan diikuti sekitar 800 buruh. Agustus 1921pemogokan terjadi di lingkungan buruh pelabuhan Surabaya.Medio Januari 1922 pegawai pegadaian mogok, mencakup 79rumah-gadai dengan sekitar 1.200 buruh (PPPB). Buruh kereta-api didukung sekitar 8.500 buruh mogok pada April 1923(VSTP).25

Dalam merespon aksi-aksi buruh tersebut pemerintahkolonial mengadakan peraturan “Dewan Perdamaian UntukSpoor dan Tram di Jawa dan Madura” yang diharapkan menjadiperantara bila terjadi perselisihan industrial. Namun kemudianpemerintah kolonial merasakan bahwa pemogokan mempunyaitujuan politik untuk menggulingkan kekuasaan mereka. Untukitu pada 10 Mei 1923 diumumkan undang-undang laranganmogok yang dikanal dengan Artikel 161 bis. Memang Artikel161 bis dikeluarkan sebagai respon terhadap pemogokan VSTP.

Namun artikel ini bukan alat ampuh menyetop pemogokan.Pemogokan di perusahaan percetakan di Semarang terjadi pada21 Juli 1925. Menyusul pemogokan di C.B.Z. pada 1 Agustus1925; diikuti dengan pemogokan di Stoomboot en Prauwenveeryang diikuti sekitar 1.000 anggota yang berakhir padaSeptember 1925. Percetakan Van Dorp di Surabaya juga

24 Sandra, 1961. Ibid., hlm. 24.25 Sandra, 1961. Ibid., hlm. 31.

xxi

Page 22: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

22

mengalami pemogokan pada 1 September; sedang pada 5Oktober dan 9 Nopember pemogokan terjadi di pabrik mesinN.I. Industrie dan Braat. Serikat Boeroeh Bengkel dan Elektris(SBBE) mogok pada 14 Desember 1925, mencakup 7 pabrikmesin dan konstruksi. Penyebab pemogokan adalah Vereenigingvan Machinefabriekan yang membawahi 7 pabrik tersebutmemutuskan tidak ingin berhubungan dengan SBBE.26

Pemogokan-pemogokan yang semakin menjalar tersebutdirespon gubernemen dengan menerbitkan peraturan baru yangmendukung Artikel 161 bis:

Diundangkan dengan beslit raja, yaitu tentang duaartikel No. 153 bis dan 153 ter dalam W.v.S.

153 BisBarangsiapa, yang sengaja melahirkan dengan

perkataan, tulisan atau gambar, yang bermaksud, baiksindiran, baik tengah-tengah atau bisa diduga-duga,mengganggu ketenteraman umum, baik berkehendakatau setuju dengan angan-angan yang menjatuhkan ataumenyerang dari kekuasaan di negeri Belanda atau diIndonesia, akan dihukum dengan hukuman penjarasetinggi-tingginya enam tahun atau denda uang setinggi-tingginya tiga ratus rupiah.

153 TERBarangsiapa yang menyetujui atau menyebarkan

dengan tulisan atau gambar, yang bermaksud baiksindiran, tengah-tengah atau dengan perkataan lain-lain,yang bisa menyebabkan kegaduhan ketenteraman umum,atau menjatuhkan atau menyerang kekuasaan yang adadi negeri Belanda atau di Indonesia, dengan bermaksuditu diumumkan atau membesarkan, menyebar,memberitahukan pada umum atau berkata, akandihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginyalima tahun atau denda uang setinggi-tingginya tiga ratusrupiah.

Ini beslit raja, akan berlaku mulai tgl. 1 Mei 1926.27

26 Sandra, 1961. Ibid., hlm. 38-9.

xxii

Page 23: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

23

Partai Komunis di [H]India (PKI): Sneevliet adalahpembawa ideologi komunisme dari Nederland dan disebarkanke Hindia Belanda. Nama lengkapnya adalah HendricusJosephus Franciscus Marie Sneevliet. Lahir di Rotterdam, 13Mei 1883. Sejak tahun 1902 ia sudah aktif dalam kehidupanpartai politik. Waktu itu ia tergabung dalam SociaalDemocratische Arbeid Partij (SDAP) di Nederland sampai1909. Ketika ke luar tahun 1909, Sneevliet aktif di duniaperdagangan. Di situ ia memasuki wilayah Hindia Belanda.Tahun 1913 ia tiba di Hindia Belanda. Ia sempat bekerja dikoran Soerabajaasch Handelsblad, Surabaya. Masih di tahun yangsama, ia pindah ke Semarang dan diangkat menjadi sekretarisdi perusahaan Semarangsche Handelsvereniging. Tahun 1914,Sneevliet mendirikan Indische Sociaal DemocratischeVereniging (ISDV), organisasi politik yang bertujuan untukmemperbesar dan memperkuat gerakan komunis di HindiaBelanda. Majalah Het Vrije Woord menjadi corong propagandaISDV. Beberapa tokoh Belanda yang juga aktif membantuSneevliet adalah Bergsma, Adolf Baars, Van Burink,Brandsteder dan HW Dekker. Di kalangan pemuda Bumiputeraada nama-nama Semaoen, Alimin dan Darsono, yang adalahjuga buruh-buruh kereta api dan trem yang bernaung di bawahVTSP.

Semula Semaoen, Darsono dan Alimin adalah pengikutH.O.S. Tjokroaminoto. Mereka terdaftar sebagai anggotaCentral Sarekat Islam (CSI), di Surabaya, sejak 1915. Setelahcukup dekat dengan Sneevliet, ketiganya memutuskan pindahke Semarang, tempat Sneevliet mendirikan ISDV.

Pecahnya Revolusi Sosialis/Komunis pada bulan Oktober1917 di Rusia, bagaimana pun, berpengaruh pada aktivitas

27 “Mei 1923 artikel 161 Bis, Mei 1926 artikel 153 Bis dan 153 TER,” SiTetap, No. 4-5, April dan Mei 1926.

xxiii

Page 24: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

24

politik kaum pergerakan Hindia Belanda. Kemenangan RevolusiOktober di Rusia itu telah membangkitkan kesadarankomunisme. Revolusi Oktober memberi inspirasi bahwaimperialisme Belanda pasti dapat digulingkan, dan rakyatbumiputera akan dapat mendirikan negara yang bebas danmerdeka.28

Di Semarang, Semaoen dkk. menjadi pimpinan SI lokal.Karena sikap dan prinsip komunisme mereka yang semakinradikal, hubungan dengan anggota SI lainnya mulai renggang.

Kongres Nasional Sarekat Islam ke-2 di Jakarta yangdiselenggarakan dari tanggal 20 hingga 27 Oktober 1917membahas hubungan antara agama, kekuasaan dan kapitalisme.Tema yang menimbulkan perdebatan keras dan kerenggangan(perpecahan) di dalam SI.

Pasca Kongres, SI Semarang mulai mengadakan aksi-aksiuntuk memperjuangkan cita-citanya. Desember tahun itu jugaSI Semarang mengadakan rapat anggota dan menyerangketidakberesan di tanah-tanah partikulir.29 Juga kaum buruhdiorganisasi supaya lebih militan dan mengadakan pemogokanterhadap perusahaan-perusahaan yang sewenang-wenang.Korban pertama pemogokan ini adalah sebuah perusahaanmebel yang memecat 15 orang buruhnya. Atas nama SI,Semaoen dan Kadarisman memproklamasikan pemogokan danmenuntut 3 hlm. Pertama, pengurangan jam kerja dari 8,5 jammenjadi 8 jam. Kedua, selama mogok, gaji dibayar penuh; danketiga, setiap yang dipecat, diberi uang pesangon 3 bulan gaji.Dalam proklamasi pemogokan itu, mahalnya biaya hidup jugadigugat.30 Pemogokan ini ternyata merupakan senjata yangampuh. Dalam waktu 5 hari saja, majikan menerima tuntutanSI Semarang dan pemogokan pun dihentikan.

28 Depagitprop CC PKI, 1958, Apa Partai Komunis Itu, diktat untuk KPSdan KPSS tentang “Pembangunan Partai,” Jakarta.

29 Sinar Djawa, 24 Desember 1917.30 Sinar Djawa, 6 Februari 1917.

xxiv

Page 25: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

25

Saat Kongres ketiga di Bandung, Semaoen dengan lantangdan terang-terangan menentang agama sebagai dasarpergerakan SI. SI akhirnya benar-benar pecah menjadi SI Putihyang dipimpin HOS Tjokroaminoto, H. Agus Salim dan AbdulMuis. Di sisi lain ada SI Merah —sejak l924 menjadi SarekatRa’jat (SR)—yang dipimpin Semaoen dan teman-temannya.Sneevliet dan teman-teman Belandanya memperluas pengaruhmereka ke kalangan yang memiliki posisi penting. Militer yangwaktu itu personilnya sekitar 25.000 termasuk yang diincarSneevliet. Yang “digarap” Sneevliet adalah serdadu-serdaduangkatan darat. Angkatan laut digarap Brandsterder. Semaoen,Darsono dan Alimin melakukan propaganda ke kalangan rakyatyang menjadi anggota SI. Pemerintah Hindia Belanda yangmulai mengendus gelagat ISDV dengan propagandakomunisnya, menangkap Sneevliet dan mengusirnya dariHindia Belanda.

23 Mei 1920 Semaoen mengganti ISDV menjadi PartaiKomunis Hindia.31 Tujuh bulan kemudian, partai ini mengubahnamanya menjadi Partai Komunis Indonesia. Ketuanya:Semaoen.

Tokoh kiri yang tidak kalah peranannya adalah Tan Malaka.Ia lahir di Gadang, Sumatera Barat. Saat berumur 16 tahun,Tan dikirim ke Nederland. Tahun 1919 ia kembali ke Indonesia

31 Pada awal 1920 ISDV menerima surat dari Haring (nama samaranSneevliet) dari Shanghai (Canton), yang menganjurkan agar ISDV menjadianggota Komintern. Untuk itu harus dipenuhi 21 syarat, antara lain memakainama partai komunis serta menyebut nama negara. Semaoen lalu mengirimkantembusan surat ini kepada tokoh-tokoh ISDV, termasuk Darsono yang waktuitu masih ada di penjara Surabaya. Dalam suatu pertemuan dengan Hertog dipenjara Surabaya, Darsono menyatakan setuju dengan menambahkan 2 alasanlagi:1. Manifest yang ditulis Marx-Engels dinamai Manifest Komunis dan bukannya

Manifest Sosial Demokrat.2. Rakyat Indonesia tidak dapat membedakan antara ISDV yang revolusioner

dengan ISDP yang evolusioner. Untuk penjelasan ini lihat: Soe Hok Gie,1999, Di Bawah Lentera Merah, Yayasan Bentang Budaya, Februari,khususnya bab IV: “Dari Kongres Nasional CSI ke-3 Sampai PKI.”

xxv

Page 26: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

26

dan bekerja sebagai guru di sebuah perkebunan di Deli.Ketimpangan sosial yang dilihatnya di lingkungan perkebunan,antara kaum buruh dan tuan tanah menggugah semangat radikalTan muda. Tahun 1921, ia pergi ke Semarang dan bertemudengan Semaoen. Oleh Semaoen, ia diminta untuk membinadan mengajarkan komunisme ke generasi muda setempat disebuah sekolah. Sekolah ini kemudian diberi nama “SekolahTan Malaka.” Siswa yang dianggap berprestasi akandirekomendasikan menjadi pengurus PKI. Di saat-saat tidakbelajar para siswa ditugaskan untuk melakukan propaganda dikampung-kampung. Saat kongres PKI 24-25 Desember 1921,Tan Malaka diangkat sebagai pimpinan partai. Januari 1922 iaditangkap dan dibuang ke Kupang. Pada Maret 1922 TanMalaka diusir dari Hindia Belanda dan mengembara ke Berlin,Moskow dan Nederland.

PKI juga melakukan agitasi menggunakan media massa. Taksedikit media Islam adalah pula media komunis. Seperti dapatdijumpai di Semarang: Sinar Hindia; Soeara Ra’jat; Si Tetap; danBarisan Moeda; di Surakarta (Solo) antara lain Islam Bergerak;Medan Moeslimin; Persatuan Ra’jat Senopati; dan Hobromarkoto Mowo;di Surabaya ada Proletar, di Yogyakarta terkenal dengan KromoMardiko dan di Bandung dengan Matahari; Mataram, Soerapatidan Titar; di Jakarta ada dua, yaitu Njala dan Kijahi Djagoer.Dalam bahasa Mas Marco Kartodikromo, saat pergerakanmasih berusia muda, di tahun 1918:

“kita memberi ingat kepada saudara-saudara, janganlahsuka membaca sembarang surat kabar, pilihlah suratkabar yang betul-betul memihak kepada kamu orang,tetapi yang tidak memihak kepada kaum uang. Sebabkalau tidak begitu, sudah boleh ditentukan, akhirnya kitaorang Hindia tentu akan terjerumus di dalam lobangkesengsara’an yang amat hina sekali.”32

Sedang Moeso memberi penjelasan cukup tajam tentang

xxvi

Page 27: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

27

peranan berbagai terbitan tersebut:“Kaum tertindas di sini haruslah membaca buku-

bukunya sendiri yang ditulis oleh orang-orang dariklasnya sendiri. Begitulah klas yang tertindas, di sininanti jadi insyaf betul akan nasibnya.

Apabila pikiran klas yang tertindas lepas dari pengaruhklas kapital, akan lekaslah ia menguatkan barisannya danakan lekas juga ia menggalang barisannya untuk merebutapa yang dipandangnya baik bagi diri sendiri.

Apakah yang dipandang baik oleh klas yang tertindasselain jatuhnya kapital, karena jatuhnya kapitalmenimbulkan komunisme, yaitu dunia yang selamat itu,di mana semua penduduk negeri bisa hidup rukunbersaudaraan dengan tidak kekurangan sesuatu apa.

Untuk mencepatkan datangnya kemerdekaan kita,haruslah sekalian saudara membaca buku-bukunyasendiri, yang ditulis oleh orang-orang dari klasnya sendiri.

Klas yang tertindas harus menerbitkan buku-bukuyang perlu dalam pertandingan melawan kapital.”33

Nama-nama tokoh yang aktif melakukan perlawanan danjuga menulis antara lain adalah R.A. Siti Soendari, R. OemarSaid Tjokroaminoto, Mas Marco Kartodikromo, Semaoen,R.M. Soewardi Soerjaningrat, R.M. Soerjopranoto, R.P.Sosrokardono, Haji Misbach, dan masih banyak lagi.

Tahun 1920an merupakan masa membanjirnya terbitanrakyat, saat itu ruang politik “demokratis” terbuka bagi rakyat.Dalam Kongres PKI tahun 1924, PKI membentuk KommissiBacaan Hoofdbestuur PKI. Komisi ini menerbitkan danmenyebarluaskan tulisan-tulisan serta terjemahan-terjemahan“literatuur socialisme”—istilah ini dipahami oleh orang-orangpergerakan sebagai bacaan-bacaan guna menentang terbitan

32 Marco, “Djangan Takoet,” Sinar Djawa, Kamis 11 April 1918, No. 82.33 Moeso, “Boekoe-Boekoenja Sendiri, pikiran-pikiran sendiri, Moraal

Sendiri,” Proletar, 23 Juli 1925, nomer 87 tahoen ke 43.

xxvii

Page 28: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

28

dan penyebarluasan bacaan-bacaan kaum modal. Semaoenadalah orang yang pertama kali memperkanalkan pengertian“literatuur socialistisch.” Tujuan memilih, menerbitkan danmenyebarluaskan tulisan yang mengajarkan sosialisme adalah:Pertama, untuk menghapuskan hubungan-hubungan sosiallama—yang telah usang yang tetap dipertahankan olehkekuasaan kolonial—seperti aturan sembah jongkok ketikabertemu dengan pejabat atau pembesar kolonial. Kedua,“literatuur socialism” merupakan oposisi melawan dominasipenerbitan barang-cetakan yang diproduksi oleh Balai Poestaka(BP). Dengan kata lain, di atas pentas politik pergerakan,“literatuur socialisme” merupakan “otak” dari gerakan massa.Dengan produksi bacaan tersebut, rakyat jajahan diperkanalkandan diajak masuk ke dalam pikiran-pikiran baru yang modern,dan karena itulah “literatuur socialisme” harus ditulis denganbahasa yang dipahami oleh kaum kromo.

Tokoh dan bacaan (terbitan) telah membawa banyak kaumpergerakan diseret ke dalam bui oleh pemerintah kolonialdisebabkan suara (tulisan) mereka yang terlalu “keras.” Untuklingkungan keluarga sang tokoh belum tentu merekamengijinkan kerabatnya melakukan aktivitas politik “keras”tersebut. Siti Soendari, misalnya, dia disingkirkan oleh ayahnyasendiri ke negeri Belanda, untuk menghindarkan anaknyadijebloskan ke dalam bui. Namun, banyak tokoh pergerakanlain yang rela mendekam di penjara demi “satunya perkataandengan tindakan.” Penjara menjadi “rumah kedua.” Merekaadalah orang-orang yang sangat berani membuka kedok daritata-kuasa negara kolonial ke khalayak ramai. Biasanya paraaktivis tersebut dijerumuskan melalui pers-delict yang dianggapmengganggu rust en orde kolonial. Mas Marco Kartodikromo,misalnya, empat kali dijebloskan ke penjara dengan pers-delicttersebut. Marco telah menjadi radikal sejak 1914. Soewardi

xxviii

Page 29: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

29

Soerjaningrat menganggap orang seperti Mas Marco adalahseorang satria sejati. Dalam surat kabar Sarotomo tahun 1915Soewardi menuliskan:

“Memang membela bangsa itu tidak mudah dan tidakmenyenangkan, namun ini kewajiban kita. Janganlah kitamudah berputus asa. Entah berapa besarnya pengorbananyang dituntut dari diri kita, kita wajib mengorbankandiri bila perlu. Inilah kewajiban kita yangmembahagiakan. Janganlah berkecil hati. Masih adasepuluh korban calon satria yang memiliki keberanianmelawan buta. . . Ingatlah, yang berbahagia bukanlahmereka yang menyandang gelar dan pangkat, bagi saya,kebahagiaan yang paling besar berada dalam pikiran saya.Dengan delik pers ini, saudara telah mengorbankan diridan semua hukuman sesungguhnya merupakan sebuahbintang kehormatan bagi saudara dan itulah lambangkebahagiaan saudara. Sekarang, di mata saya pangkatsaudara sangat tinggi, karena sudah jelas, kebahagiaansaudara terletak dalam upaya membela bangsa. Janganlahmengira bahwa tak ada orang lain yang akan meneruskanpekerjaan saudara. Puluhan orang nanti akanmenggantikan saudara. Dengan delik pers ini, justrubanyak orang akan memasuki medan pergerakan kita.Berani karena benar.”34

Pada Kongres PKI tanggal 11-17 Desember 1924 di KotaGede Yogyakarta, dibicarakan rencana gerakan secara serentakdi seluruh Hindia Belanda. Muncul Alirahman yangmengusulkan diadakan gerakan revolusioner denganmembentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiridari 10 orang. Usul tersebut kurang disambut pimpinan PKIsaat itu: Darsono. Memang, dibanding rekan seangkatannyaSemaoen, Darsono tergolong lunak. Dia tidak pernah

34 Takashi Siraishi, “Satria vs Pandita: Sebuah Debat dalam MencariIdentitas,” Akira Nagazumi dan Taufik Abdullah (eds.) Indonesia Dalam KajianSarjana Jepang, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1986, hlm. 183.

xxix

Page 30: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

30

menginginkan terjadinya pertumpahan darah, ataupenggunaaan bom, teror dan tindakan keras lainnya.

Ketika para pendiri PKI seperti Darsono, Semaoen danAlimin sudah ‘hengkang’ ke luar negeri, pimpinan pimpinan PKIpusat maupun daerah menjadi lebih radikal dan melakukanpemberontakan di berbagai tempat di Jawa.

Pemberontakan 1926: Saat itu yang menjadi GubernurJenderal adalah Van Limburg Stirum. Yang menjadi ketuaSerikat Islam Merah sekaligus PKI adalah: Moeso. Dalampropaganda, PKI di bawah Moeso selalu aktif mendatangirumah-rumah penduduk. Lalu pemilik rumah diminta membelikarcis merah seharga setalen. Ada juga yang harganya satusetengah gulden. Mereka yang telah membeli karcis ditunjukuntuk melakukan huru-hara tanggal 12 dan 13 November 1926.Penjara Glodok dan Salemba termasuk yang diserang. RumahGubernur Jendral Van Limburg juga diserang. Pada hari yangsama, di tempat lain, seperti Banten, terjadi hal serupa. DiBanten berlangsung sampai 5 Desember. Di Bandung sampai18 November, Kediri sampai 15 Desember. Rencananya akanterjadi juga pemberontakan di Banyumas, Pekalongan danKedu. Namun gagal, tidak diketahui penyebab kegagalannya.

Orang-orang PKI melakukan serangkaian perusakan. Kantortelepon dan telegraf diserang. Rel kereta api di Bantendibongkar. Pemberontakan meluas juga sampai ke Padang danPadang Panjang. Dari kalangan militer yang terlibat tertangkapWuntu, seorang serdadu Menado. Saat itu ia dan lima orangrekannya hendak merampas sebuah bengkel di Bandung.

Pemerintah Hindia Belanda langsung mengambil tindakantegas. Tanggal 1 Desember 1926, sebanyak 106 pemegangkarcis merah dari Tanah Abang dan Karet digiring ke kantorKabupaten di daerah Molenvliet (sekarang Gambir).

Gembong-gembong PKI yang sudah ditangkap terlebih

xxx

Page 31: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

31

dahulu sebelum pemberontakan meletus adalah Darsono,Alirahman dan Mardjohan. Sedangkan Alimin, pendiri PKI, danMoeso sudah lebih awal lari ke Rusia (sebelumnya ia berada diSingapura).

Adapun Semaoen yang diasingkan dari Hindia Belandasempat mampir ke Leiden, Belanda. Di sana ia ikut dalamIndonesiche Vereeniging (Perhimpunan Indonesia—PI)-nyaMohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo. Karenanyapemerintah Belanda sempat menghubung-hubungkan peristiwayang terjadi di Jawa dengan PI. Bahkan Mohammad Hatta,Nazir Pamoencak, Ahmad Soebardjo dan kawan-kawannyasempat ditangkap dan diinterogasi. Tapi karena tidak terbuktiikut dalam gerakan komunis, mereka dilepas kembali.

Mengenai pemberontakan PKI tahun 1926 ini, ada versi lainyang ditulis oleh Hatta. Dalam memoarnya ia menulis rencanapemberontakan itu sempat diperdebatkan di kalangan pengurusPKI. Semuanya setuju ada pemberontakan, kecuali Tan Malaka.Akhirnya, diutus Alimin dan Moeso untuk meminta pendapatke pihak Moskow. Mereka tidak mendapat persetujuan, merekadisalahkan oleh Stalin. Kemudian mereka pulang ke HindiaBelanda dengan maksud membatalkan rencana pemberontakanitu. Belum sampai ke dua utusan tadi di Hindia Belanda,pemberontakan sudah meletus.

Setelah kegagalan PKI tahun 1926, Semaoen sempatbertemu dengan Hatta di Den Haag. Akhirnya kedua tokohyang berbeda prinsip ini menyetujui konvensi 4 pasal.Belakangan konvensi itu malah merugikan kedua belah pihak.Hatta ditangkap dengan tuduhan mendirikan organisasiterlarang. Tapi melalui proses peradilan, Hatta dilepaskan.Sedangkan bagi Semaoen, konvensi ini ternyata tidak disetujuiStalin. Semaoen menjadi kurang disukai Stalin. Denganmenandatangani konvensi ini Semaoen telah menempatkan

xxxi

Page 32: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

32

gerakan komunis berada di bawah gerakan nasionalis. Iadiperintahkan untuk membatalkan konvensi itu dihadapan persinternasional. Ia melakukan hal tersebut. Setelah itu ia dibuangke Semenanjung Krim.

Pemberontakan 1926 dapat dipatahkan. Terjadi pelemahanbesar-besaran gerakan buruh. 4.500 buruh dan aktivis kiridijebloskan ke penjara, 1.300 dibuang ke Boven Digoel (TanahMerah) Papua, 4 dihukum mati. Jumlah yang dideportasi keBoven Digoel:

“Pada penghabisan Maret 1928 (jadi tidak termasukorang-orang yang masih dalam penjara) banyaknya orangyang diinternir di sana ada 823, diantaranya 15 orangperempuan dan 10 orang Tionghoa, diantaranya 629dari Jawa, 77 dari Sumatera dan 33 dari Maluku;diantaranya 9 berumur kurang dari 20 tahun, 422berumur 20-29 tahun, 81 berumur 40-49 tahun,diantaranya 383 pegawai rendah, 79 petani, 361 guru,supir dan pedagang kecil”35

Pemberontakan 1926 menunjukkan kuatnya keinginan kaumbumiputera untuk merdeka dari Negara Kolonial HindiaBelanda. Hal ini mendorong suatu arus konservatif yangmenolak keinginan merdeka tersebut. Tampil VaderlandscheClub (VC) yang bertujuan memperjuangkan stabilisasimasyarakat Hindia Belanda dengan menolak upaya untukberdiri sendiri.36 Kemudian juga didirikan Stuwgroep dangagasan-gagasan masyarakat persemakmuran Hindia (IndischeGemeenebest) pun mulai dikumandangkan.37

Sejak pematahan gerakan buruh di tahun 1926-27 tersebut,aktivitas politik buruh sangat melemah. Pemerintah kolonialsebetulnya menjadi sangat reaksioner jauh sebelumpemberontakan terjadi. Peristiwa Perang Dunia I (1914-1918)telah begitu memukul industri dan perdagangan. Krisis

35 A.M. Pringgodigdo, l967, Sedjarah Pergerakan Rakjat Indonesia, DianRakjat, Djakarta, hlm. 32.

xxxii

Page 33: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

33

perusahaan gula terjadi sejak 1918, dan krisis ekonomi akhirnyadihadapi sejak 1921. Aksi-aksi pemogokan yang mulai besarseperti Januari 1922 di lingkungan pegadaian, atau aksi padaMei 1923 di lingkungan pegawai kereta-api, telah mendorongpencabutan hak berkumpul dan berapat. Diikuti dengan PHKsekitar 1.000 buruh di Yogyakarta.

Memang ada upaya untuk membangun kembali gerakanburuh pasca 1926. Pada Juli 1927 di Bandung dibentukPersatoean Beambte Spoor en Tram (PBST). Di Jakartaterbentuk satu federasi dari kalangan guru, seperti HogereKweekscholieren Bond (HKSB), Perserikatan Normaal School(PNS), Persatoean School Opziener (PSO), Kweekschool Bond(KB) dst. Pebruari 1930 di Yogyakarta didirikan PersatoeanVakbonden Pegawai Negeri (PPVN) oleh Soeroso.Hindromartono (seorang pengacara) tahun l938 mendirikanBarisan Kaoem Boeroeh.

Sutan Sjahrir (PNI-Baru) di tahun 1934 menerbitkan pamfletPergerakan Sekerdja.38 Buku ini adalah hasil ceramah di depanPersatoean Boeroeh Kereta Api Indonesia. Sjahrir menjelaskantentang “nilai lebih,” “upah nominal-upah riil,” ini semua gunamembangkitkan kembali gerakan buruh. Sjahrir menandaskanbahwa “di dalam masa kemerdekaan belum tentu kaum buruhjuga merdeka.”39

Dr. Soetomo, di Surabaya, membentuk Serikat KaumBoeroeh Indonesia (SKBI) pada 8 Juli 1928. Organisasi inihanya berumur satu (1) tahun disebabkan pada 1 April 1929menggabungkan diri dengan “Liga menentang kolonialismeserta penindasan” yang merupakan jelmaan Internationale IIIyang dianggap berbahaya oleh pemerintah kolonial, sehinggaakhirnya SKBI dibubarkan.

Soetomo juga menjadi ketua Pelita Boeroeh Indonesia (di36 Algemeen Landbouw Weekblad, 1928, hlm. 1316-1317.37 Sartono Kartodirdjo dkk., 1976, Sejarah Nasional Indonesia(SNI), jilid V,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hlm. 71.

xxxiii

Page 34: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

34

Surabaya) dan menerbitkan tulisannya Soeloeh Sarekat Sekerdja(1934). Karya Soetomo ini berpengaruh di kalangan pegawaikereta-api, khususnya dalam mempersoalkan gaji/upah.Soetomo mendukung organisasi seperti Persatoean SerekatSekerdja Indonesia, didirikan pada Mei 1930, yang menurutdia tidak berkaitan dengan partai politik dan agama.

Yang perlu digaris-bawahi dari gagasan Soetomo adalah diamenggeser gagasan serikat buruh menjadi serikat sekerja:

“Dengan adanya beberapa perkumpulan kaum sekerjayang berlainan azaznya itu, maka di dalam prakteknya,masing-masing perkumpulan itu hanya melemahkankekuatan kaum buruh belaka. . . Karena itulah,hendaknya kaum buruh itu mempunyai perkumpulanyang tunggal azasnya, supaya mudah mencetakpersatuannya.”40

Di sini gagasan asas tunggal muncul. Bahkan lebih jauhSoetomo menyatakan bahwa pergerakan kaum buruh harusdipisahkan dari aksi politik. Buruh harus bersatu terlebih dahulu.

Dalam kondisi lemah tersebut ada inisiatif membentuk partaipolitik buruh. Pada 7 Oktober 1938 di Jakarta berdiri IndischePartij van Werknemers. Namun pembentukan partai ini puntidak membantu ke arah lebih baik.

Gabungan Serikat-serikat Sekerdja Partikelir Indonesia(GASPI) yang diketuai Muhamad Ali dan berpusat di kotaSemarang mengadakan konperensi pada 26-27 Juli 1941. Hadir7 pengurus besar, 22 organisasi setempat dan 2 GASPI lokal.Konperensi menghasilkan resolusi, yaitu seruan kepadapemerintah agar memberi kedudukan dan hak turut mengaturbagi serikat sekerja dalam menyiapkan penghargaan terhadappegawai perusahaan. Resolusi itu diambil karena adanyapertimbangan bahwa semangat damai dalam perusahaan dankesejahteraan masyarakat membutuhkan organisasi buruh yang

38 Sutan Sjahrir, 1934, “Pergerakan Sekerdja,” Daulat Ra’jat. Djakarta.39 Ibid.

xxxiv

Page 35: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

35

sehat dan kuat serta pemberian hak kepada buruh “pemegangmodal dan pemegang buruh adalah sama harga, karena samaarti.” 41

Perang Dunia II pecah. 8 Desember 1941 Pemerintah HindiaBelanda menyatakan perang terhadap Jepang. Dapat dikatakansejak itu aktivitas politik buruh mati. Jepang masuk danmenduduki Hindia Belanda. Dicanangkan ekonomi perang.Aktivitas politik bmiputera mati.

Statistik Perburuhan Sejaman4242424242

Menurut perhitungan tahun 1930 (statistik Hindia Belanda),penduduk Indonesia yang hidup dari upah berjumlah lebihkurang 6.000.000 (enam juta). Jumlah ini termasuk buruhmusiman (seizoen arbeiders) yang sangat besar jumlahnya danbekerja di perkebunan atau pabrik gula. Buruh musiman iniumumnya terdiri dari buruh tani dan tani miskin, yaitu pendudukdesa yang sama sekali tidak mempunyai tanah garapan ataumempunyai tanah tetapi sangat sempit. Di antara 6 juta kaumburuh itu, antara lain terdapat setengah juta buruh modernterdiri dari:

Sektor Jumlah buruhTransportasi 316.200Pabrik dan bengkel 153.100Tambang timah milik pemerintah danswasta 36.400Tambang batubara milik pemerintah danswasta 17.100Tambang minyak 29.000Tambang emas dan perak milik pemerintah

40 Soetomo ,1934, Soeloeh Sarekat Sekerdja, hlm. 13-14.41 Sandra, 1961. op. cit., hlm. 57-59.42 Untuk bagian ini fakta-fakta diambil dari Kewadjiban Front Persatuan Buruh,

1952, Resolusi Central Komite Partai Komunis Indonesia, Jajasan “Pembaruan,”Djakarta.

xxxv

Page 36: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

36

dan swasta 6.000

Lainnya adalah buruh pabrik gula, buruh perkebunan,berbagai golongan pegawai negeri (termasuk polisi dan tentara),buruh industri kecil, buruh lepas dsb. Perlu dijelaskan bahwayang terbesar adalah jumlah buruh industri kecil (2.208.900)dan buruh lepas (2.003.200). Dari angka-angka ini jelas bahwabaru sebagian kecil buruh Hindia Belanda (setengah juta) yangberhubungan dengan alat-alat produksi modern, mayoritasbahkan masih berkaitan erat dengan pertanian.

Pemerintah Hindia Belanda telah sangat menekanperkembangan gerakan buruh. Statistik tahun 1940menunjukkan, bahwa hanya 110.370 yang terorganisasi—dalam 77 serikat buruh. 77 serikat buruh itu tergabung dalam11 gabungan serikat buruh (federasi).

Dalam tahun 1940 di Hindia Belanda terjadi pemogokan di42 perusahaan—di antaranya 30 perusahaan tekstil di JawaBarat—melibatkan 2.115 buruh. Jumlah buruh dari 42perusahaan itu adalah: 7.949.

Menurut statistik tahun 1940, rata-rata upah buruh pabrikgula Rp. 0.28/hari untuk buruh laki-laki dan Rp. 0.23/hari untukperempuan. Dalam tahun 1940 tercatat 407 pengaduan buruhyang mendapat pukulan dari administratur, asisten-asisten danmandor-mandor perkebunan. Kejengkelan buruh perkebunanterhadap perlakuan tersebut dinyatakan dengan serangan-serangan buruh perkebunan pada para pengawas perkebunan.Dalam tahun 1940 tercatat 51 serangan buruh perkebunan ataspengawas perkebunan, 2 pengawas tewas karena serangantersebut.43

Buku ini disiapkan untuk berkanalan dan sedikit tahu tentangbagaimana kaum bumiputera berpikir di jaman bergerak. Kami

43 Ibid.

xxxvi

Page 37: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Pengantar Penyusun

37

harapkan tulisan-tulisan tersebut bermanfaat untuk menjadireferensi. Selamat membaca tulisan para aktivis tempo-doeloe.

Jakarta, 4 Juli 2002ooo0ooo

xxxvii

Page 38: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Daftar Isi* Catatan Tentang Ejaan v* Daftar Kata vi* Edi Cahyono: Gelanggang Politik Gerakan Buruh di

Hindia Belanda: Sebuah Pengantar ix

Artikel* R.A. Sitisoendari: “Lezing,” Doenia Bergerak, no. 2 tahun

1914. 43* Tjipto Mangoenkoesoemo: “Haluan Saya,” Sinar Djawa,

27 Juli 1917. 50* “Het Proces Sneevliet dan Marco,” Sinar Djawa, 15

Pebruari 1918 57* Onsrad: “Sneevliet,” Sinar Djawa, 18 Pebruari 1918. 59* Saturnus: “Kromo di Djawa,” Sinar Djawa, 20 Pebruari

1918. 61* Mas Marco Kartodikromo: “Apakah Pabrik Gula Itu

Racun Buat Bangsa Kita?!,” Sinar Djawa, 26 Maret 1918.65

* Mas Marco Kartodikromo: “Jangan Takut,” Sinar Djawa,11 April 1918. 68

* Mas Marco Kartodikromo: “Douwes Dekker Tidak BerubahHaluannya,” Sinar Hindia, 17 Agustus 1918. 72

* Mas Marco Kartodikromo: “Nasehat UntukAmbtenaren,” Sinar Hindia, 21 September 1918. 79

* Mas Marco Kartodikromo: “SNEEVLIET dibuang!!!,”Sinar Hindia, 10 Desember 1918. 82

* S.M.: “Hal Kritik,” Si Tetap, 30 Juni 1921. 85* “Percakapan P dan S hal Perhimpunan,” Soeara Kaoem

Boeroeh, 1 Oktober, 15 Oktober dan 15 Nopember (nomor:6, 7, 9) tahun 1921. 89

* A. Mangoensoemarto: “Pergerakan Rakyat danRintangan-Rintangannya,” Sinar Hindia, 26 Agustus 1922.95

Page 39: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

* Kadarisman: “Vakactie,” Si Tetap, No. 11-12, Nop.-Des.1923 98

* “1 Mei 1924,” Si Tetap, April 1924. 104* Mas Marco KArtodikromo: “Korban Pergerakan Rakyat

‘H.M. MISBACH,’” Hidoep, 1 September 1924.107

* R. VOS-STEL: “Kewajiban orang Perampuan: BuatMenanem Benih Komunisme,” Hidoep, 1 April 1925. 125

* “Persdeliktnya Moeso,” Api, 22 Juli 1925 138* R. Moesso: “Buku-Bukunya Sendiri, pikiran-pikiran

sendiri, Moraal Sendiri,” Proletar, 23 Juli 1925. 141* “Fasisme Hindia,” Api, 24 Juli 1925 146* “Pemogok PPPB bergerak Soerjopranoto akan

kehilangan drukkerij,” Api, 29 Juli 1925 148* “Perubahan Hak Memilih Buat Gemeenteraad Sikap

Kommunist Terhadap Parlementarisme,” Api, 31 Juli, 3 -5 -7 Agustus 1925 149

* “Pemogok di Yogya Accoord,” Api,11 Agustus 1925 164

* “Tidak Boleh Vergadering,” Api, 6 Agustus 1925; “TidakBoleh Vergadering Lagi,” Api, 7 Agustus 1925 166

* Sgn: “Cabutan hak vergadering,” Si Tetap, No. 7-8, 31Juli dan 31 Agustus 1925 169

* Soero: “Reactie dan Pergerakan Revolusioner,” Njala, 11Nopember 1925 172

* “Rakyat cuma boleh tahu saja!,” Njala, 14 Nopember 1925175

* “Mei 1923 artikel 161 Bis, Mei 1926 artikel 153 Bis dan153 TER,” Si Tetap, No. 4-5, April dan Mei 1926. 177

Page 40: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda40

Syair* Mas Marco Kartodikromo: “Sama Rasa dan Sama Rata,”

Sinar Djawa, 10 April 1918. 183* Mas Marco Kartodikromo: “Bajak Laut,” Sinar Hindia,

23 Desember 1918. 188* Soetjipto: “Kehilangan Kecintaän Kita: ROSA

LUXEMBURG† DAN KARL LIEBNECHT†,” Hidoep,1 Maret 1925 199

Tentang Penyusun 201Yayasan Penebar 203

Page 41: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

41Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Artikel

Page 42: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda
Page 43: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

43Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Lezing

Doenia Bergerak, no. 2 tahun 1914

Oleh karena banyak ssaudara-saudara yang kepengintahu lezingnya Raden Ajoe Siti Soendari, Redactietijdschrijft Wanito Sworo, Secretaresse Budi Wasito, LidJournalistenbond, guru sekolah anak perempuan diPacitan, yang di baca oleh Pengarang Sarotomo padawaktu algemeene vergadering I.J.B. menjadi perlu hal itukami siarkan di sini, demikianlah bunjinya:

Maaflah tuan yang berhadlir di sini! Saja Raden ayu SitiSoendari guru sekolah anak perempuan di kota Pacitan,sudah antara lama mengandung kemasgulan di dalam hati,yang hidupnya orang-orang kecil, sangat tidak dihargakanoleh bangsa tengahan, istimewa pula bangsawan-bangsawan. Halnya kita orang dapat berhidup senang ini,lantaran dari daya keringatnya orang-orang kecil. Jikalaukita tidak dapat pertolongannya orang kecil, kita tentuterpaksa bekerja sendiri dengan mandi keringat. Menjadihilanglah kebesaran dan kemuliaan kita. Oleh karena itutidak pantas sekali orang-orang kecil disia-sia atau dibuatsemau-maunya. Hal itu saya puji kepada Allah mudah-mudahan lekas dinyahkan dari luar bumi adanya. Adapunsebabnya saya menaruh kemasgulan di dalam hati itu,karena bakal keturunan saya kelak, tentu banyak yangmenjadi orang kecil, tertimbang yang jadi bangsa tengahanatau bangsawan.

Rupa-rupanya orang-orang yang loba dan tamak samasekali tidak mempunyai ketakutan bolehnya menjalankan

Page 44: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

44

kemenangannya kepada yang ada di bawahnya yangdikodratkan menjadi orang hina dina. Yang demikian itudisebabkan karena tidak ada yang menegor atau mengusik.Dari itu alangkah suka sukur saya kepada Tuhan, bahwaMas Marco diberi kefikiran mengadakan perserikatanI.J.B. yang lagi tuan bicarakan di ini hari. Perserikatan kitainilah yang bakal menyahkan loba dan tamak itu. Olehkarena itu patut dan perlu sekali kita sepakati dan kitabantu. Sayang 1000 kali sayang, saya tidak bisa turutberhadlir dan turut memusyawaratkan berdirinyaperserikatan yang sudah lama menjadi idam-idaman saya.Tidak lain hanyalah saya memberi ingat: supayaperserikatan menjadi tulus, Bestuur dan lid-lidnyahendaklah rukun.

Meskipun saudara-saudara lid I.J.B. yang berhadlir di sinisasungguhnya sudah tidak samar lagi atas maksudpribahasa Rukun jadi sentosa, begitu juga masih sayakatakan lagi. Hal itu janganlah saudara-saudara, sekali-kalitiada. Sebenarnya hanyalah buat memberi kenyataan sahajabahwa pribahasa Rukun menjadi sentosa itu sudahmemenuhi di dalam dada saya, kemudian sekarang keluarsemualah di luar saudara-saudara sekalian:

Mengucapkan perkataan yang baik itu bisa menarik fikiranyang baik dan tidak menyakitkan hati. Sepertinya: orangyang sering kumpul dengan orang busuk, bisa juga lalumenjadi busuk hatinya. Sebaliknya: berkumpul denganorang yang baik, bisa juga jadi baik budi pekertinya.Perkataan yang kasar itu memberi syak di dalam hati, tetapiperkataan yang manis, menyedapkan hati. Menjadi apabilapribahasa rukun menjadi sentosa itu tetap baik, semuayang mendengarkan apa lagi yang memang menetapi pada

Page 45: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

45

maksudnya, niscaya bisa menjadi baik juga. Adapuntandanya bahwa pribahasa itu baik, demikianlah:

Manusia menggunakan makanan yang berguna kepadabadannya buat memenuhi hidupnya. Apabila orang tidaksuka rukun sepakat tolong menolong, niscaja tidak bisamendapat makanan. Karena meski kepingin makan nasisesuap sekalipun, hendaklah memakai pertolongannyabeberapa orang, sepertinya: tukang menanak, menubukberas, menanam padi, membuat perkakas tani dan lain²nya.Itu semua tiadalah bisa jadi dikerjakan oleh seorang sahaja.

Dan lagi beras itu bisanya jadi putih, sebab bergosok²andengan beras. Tandanya: padi sebutir apabila ditumbuktak bisa jadi beras yang putih, malah hancur. Nyatalahbahwa putih atau bersihnya beras itu disebabkanbergosokan dengan beras. Adapun alu itu hanjamenggerakkan beras sahaja lantaran dari kekuatannyaorang. Tetapi manusia telah pandai mempergerakkanbadan dan fikirannya sendiri tidak dengan alu ataulumpang. Dari itu apabila orang hendak belajarmelebarkan pengetahuan serta menajamkan fikirannya,seharusnya hendaklah bergosokan atau beramah²andengan orang juga, tidak usah digerakkan oleh lainnyaseperti pesawat (machine). Adapun bisanya bergosokan itudari pada guyub atau rukun. Bisanya jadi guyubhendaklah beralasan cinta kasih. Yang sering jadi aralnyayaitu apabila kurang sabar di hati.

Sekalian saudara² tentu sudah tahu bahwa manusia itubanyak yang tidak sama fikirannya, tabiatnya ataukelakuannya. Oleh karena itu seringkali terjadi mana² yangtidak cocok fikirannya, lalu tidak bisa setuju. Terkadangberdekatan sahaja tidak mau. Tetapi lama² jikalau hatinya

Page 46: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

46

yang tidak setuju itu sudah dialahkan sendiri, tentu lantastumbuh cita kasihnya. Dan merasa bahwa tabiatnya yangdemikian tadi tak baik, tidak membikin rukun malahmengadakan benih selisihan, melainkan terbawa darikurang kesabarannya sahaja; tidak cocoknya fikiran ataupendapat itu, tidak menjadikan sebab apa-apa. Karenaseumpama manusia itu hanya serupa sahaja fikirannya,malahan lebih tidak baik, sebab batu itu tidak ada yangterbuat menggosok. Sedang batu intan sekalipun bisanyabercahaja, dari gosok juga.

Oleh karena itu maka serta saya fikir-fikir orang ada didalam perkumpulan itu boleh dimisalkan sepertiseperangkat gamelan. Beda-bedanya fikiran dan tabiatnyaitu seperti beda-bedanya suara satu persatunya gamelan,umpamanya: gender, gambang, rabab, kandang, dansebagainya. Adalah orang yang banyak bicara, itulah bolehdimisalkan gender atau cente. Ada lagi orang yang lemekbicaranya boleh diumpamakan rebab, dan ada pula orangyang pendiam itulah boleh disamakan gong, sebabbunjinya jarang² sahaja. Seandainya manusia itu sama sajafikirannya umpama suaranya gamelan melainkan kandangatau gong sahaja, sudah barang tentu tidak merdudidengarkan. Dari itu baiklah rupa-rupa suaranya tetapiyang perlu: bisanya runtut larasnya. Adapun yangmeruntutkan, yaitu niyogonya. Halnya manusia itu yaniyogonya gamelan. Menjadi patutlah ia berikhtiar sendirisupaya pikirannya bisa runtut dengan pikiran orang lain.Cente jangan menyesal kepada gong bolehnya jarang-jarang berbunyi. Sebaliknya gong jangan susah hati karenadari cerewetnya cente. Yang perlu sendiri cuma runtutnyasuara, sebab apabila runtut suaranya dan pandai yangmemukulnya niscaja merdu didengar, bisa membikinkesenangan hati. Sebaliknya gamelan yang dipalu oleh

Page 47: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

47

anak-anak yang belum pandai, itulah tidak enak terdengardi telinga, dan tidak bisa menarik hati orang.

Adapun melaras runtutnya hati itu sungguh sukar sekali.Tetapi apabila dibiasakan dari sedikit, lama² bisa jugakesampaian.

Kesampaiannya itu dari pada hati kemakluman. Adapunyang menjadi benih kemakluman itu, saya punya pendapat,dari cinta kepada sesamanya. Karena jikalau seorang sudahmenaruh cinta kepada orang lain, biasanya seberapa sajakelakuannya yang tidak disetujuinya, tidak juga dirasanya;benci dan kekesalan hatinya hilanglah semata². Yang adamelainkan sayang atau pengharapan supaya menjadi baik.Makanya jikalau lid²nya perkumpulan apa saja semuasepakat hati, dan sama membesarkan kemakluman danmenaruh cinta kasih, sudah barang tentu perkumpulan ofpaguyuban itu bakal tambah menjadi besar.

Perkataan paguyuban itu asal dari guyub; yang disebutguyub itu hendaklah pakai teman. Tidak ada orang guyubbersendirian saja. Menjadi berdirinya paguyuban ofperkumpulan itu pada dayanya orang² banyak yang samalarasnya dia punya budi pekerti. Adapun lid²nya yangdiwajibkan mengatur (Bestuur) itu umpamanya rumah,menjadi perkakas yang berupa kayu. Adapun lid² yang lainmenjadi sebagian dari perkakas itu juga, sepertinya: tiangmenjadi cagaknya blandar yang memikul atap; dindingmenjadi aling². Begitu juga lidnya suatu perkumpulan,patutlah menjalani apa yang telah ditetapkan dalamanggaran atau peraturan. Jikalau tidak begitu, niscajarusaklah perkumpulan itu.

Page 48: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

48

Adapun pengharapan atau kehendak orang membuatkebaikan itu tidak gampang. Seandainya gampang, tentubanyaklah barang yang baik tertimbang yang busuk.

Oleh karena itu supaya suatu perkumpulan bisa baikkejadiannya, janganlah alpa bolehnya mengerjakannya.Dari sebab yang jadi perkataannya sesuatu perkumpulanitu Bestuurnya, maka pendapat saya perlu sekali merekaitu menetapi kewajiban seperti yang tersebut di bawah ini:

1e. Hendaklah memikul kesukarannya pekerjaan yangtiada dengan upah.

2e. Ridla mengeluarkan sedikit uang yang tidak bakaldapat ganti, akan gunanya perkumpulan.

3e. Momong kepada sekalian lid.

4e. Maklum di atas beda²nya pendapatnya lid².

5e. Terima menjadi tutuhannya orang banyak.

6e. Mencari daja upaya yang bisa memajukan dan menambahkan kebajikan lid²nya.

7e. Menderita semua kesukarannya perkumpulan dengan sabar.

8e. Melayani semua kehendaknya lid² yang menujukepada kebajikan.

9e. Tiada boleh mempunyai milik supaya dirinya sendiriterpuji, dan

10e. Tiada boleh mengharap ganjaran.

Page 49: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

49

Apa bila belum bisa menjalani yang tersebut di atas itusemua, niscaja bakal berbantah sehari² dengan hatinyasendiri.

Kemudian permohonan dan pengharapan saya, mudah-mudahan sekalian saudara-saudara lid I.J.B. yang samaterpilih menjadi Bestuur, supaya bisa menjalani semuaperkara yang sudah saya katakan itu.

Akhirul kalam, kurang perkataan yang boleh saya pakaibuat melahirkan terima kasih saya, yang paduka sekaliansudah suka mendengarkan omongan saya itu. Dan apabilaada salah seorang Redactie yang turut berhadlir dalamperkumpulan kita ini, saya mohon tolong memasukkanlezing saya itu di dalam surat kabarnya, supaya menjadiperingatan bagi sekalian Bestuurnya perkumpulan² apasaja.

Sebelum dan sasudahnya saja membilang terima kasih.

Redactrice Wanitosworo surat kabar perempuan

Di Pacitan

R.A. SITI SOENDARI

Disalin dalam bahasa Melayu oleh:

KI WIRO

ooo0ooo

Page 50: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

50

Haluan Saya

oleh: Tjipto Mangoenkoesoemo

Sinar Djawa, 27 Juli 1917

Dalam De Indier yang terbit pada hari Sabtu tanggal 30Juni, Tuan Tjipto Mangoenkoesoemo ada tulis tersalin olehMojopahiet seperti berikut:

Suratnya Procurer Generaal telah menyebabkan sayamemikirkan bermacam-macam ini, misalnya halkekurangan keadilan, yang mana kita di Hindia ini selaluada menjadi kurban dan memikirkan pikiran-pikiran orangtentangan diri saya yang tidak beralasan dengan kebenaransedikit juga. Hal ini boleh mendatangkan persangkaanyang salah atas diri saya, hal mana sekarang juga dikemudian harinya boleh menerbitkan berbagai-bagaibantahan.

Hoofdbestuur dari vereeniging Insulinde telahmenerangkan dengan panjang lebar dan dengan seterang-terangnya, bahwa Procureur Generaal ada mempunyaipikiran yang salah tentangan vereeniging Insulinde dantentangan hak-haknya yang telah diaku sah olehpemerintah tinggi di Hindia Nederland. Saja tidak dapatmengubah dan menambah apa-apa yang telah diterangkanitu. Apa yang akan saya tulis di atas ini, ialah suatuketerangan, yang bahasa saya terpaksa mempertahankandiri saya dengan sekeras-kerasnya, apabila dan di mana sajaorang berdaya upaya akan membusukkan atau

Page 51: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

51

memburukkan nama saya, sebagaimana telah terjadidengan suratnya Procureur Generaal itu.

Yang sangat menggerakkan hati saya, ialah yang P.G. adakurang percaja atas kelurusan hati saja. Dalam suratnya,bukanlah dia ada tulis . . .

“jadi nyatalah ada sebab-sebab, yang Tjipto akanmenyiarkan pikirannya yang mana dia tidak beranimengatakannya dengan terus terang.”

Perkataan-perkataan dalam kalimat ini akan menyakitkanhati saja. Orang-orang yang mengetahui hal keadaan dirisaya betul-betul, acap kali telah memberi sesalan pada saya,yang saya tidak dapat menahan napsu saya buatmengutarakan pikiran saya, hal yang mana ada satu sifatyang jelek sekali, sedangkan dalam hal-hal yang lain tidakberlaku begitu. Lebih jauh mereka sesalkan saya, yang sayatidak akan dapat menyampaikan maksud saya dalam waktuyang masih seperti sekarang ini. Sekarang berbuktilah kataorang tua-tua: “bahwa dunia ini masih saja mau ditipu.”

Kebiasaannya tidak pernah membantahi sesalan itu, karenasaya mengaku, yang saya tidak mempunyai tipumuslihatnya orang diplomaat, yang saya tidak dapatmenjembunyikan apa-apa yang terasa dalam hati saya,bahwa sekalian susah payah saya itu tidak akanmendapatkan hatsil, melainkan akan mengikat leher sayasendiri.

Tetapi apakah maksud orang atas diri saya? Itulah sudahmenjadi satu sifat bagi saya selamanya menyerang musuhsaya dari luar. Tidak seorang juga di antara musuh-musuhsaya yang akan mengatakan, bahwa saya telah pernahmenyerang dari belakang. Hal yang serupa ini adalah satu

Page 52: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

52

pekerjaan yang hina sekali di mata saya. Ya sekali-kali adajuga berlaku angkuh biarlah saya mendapat kekalahanyang besar daripada mendapat kemenangan dengan jalanyang serupa itu.

Tuan Procureur Generaal boleh katakan, bahwa sekalianperkataan saya itu ada omong kosong belaka, yang tidakdapat diterangkan. Dan kalau benar P.G. berpikir begitu,maka terpaksalah saya menceritakan apa-apa yang telahterjadi atas diri saya. Sekaliannya itu adalah menjadicontoh-contoh, di mana nyata, bahwa sekalian hal yangtidak enak yang telah terjadi atas diri saya ada disebabkanoleh saya sendiri, yang mana dapat saja orongkan, kalausaja saja tahu akal-akalnya seorang diplomaat.

Saya masih ada di Bandung dan bekerja pada surat kabarDe Expres waktu pekerjaannya Soewardi mulai bergerak.Saya tidak akan menceritakan, apa yang menyebabkan,maka tiba-tiba saya menyatakan luar dan keadaan diri sayapada sekalian orang di Hindia ini, tapi cukuplah kalau sajakatakan, yang saya telah memaksa pemerintah membukamatanya kepada saya. Saya boleh dikatakan telahmengundang pemerintah buat menangkap saya, barangkalikarena saya tidak mau, orang katakan, yang Soewardi adalebih berhati revolutie dari saya. Tuan advocaat generaalMr. Monsato yang sekarang ini, ada menjadi saksi dari apayang sudah saya katakan itu, sungguh pun persaksiannyaitu tidak baik buat diri saya. Orang mula-mula tidak maubikin satu apa-apa atas diri saya, tapi saya yang telah mulailebih dulu.

Bukti-bukti dari waktu belakangan dari itu, yaitusesudahnya saya kembali dari negeri Belanda.

Page 53: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

53

Orang telah menyiarkan kabar, bahwa saya telah memohonpada tuan Plyte, yaitu minister van kolonien, supayadikirim pulang ke Hindia dan berjanji yang saya tidak akanmencampuri lagi pergerakan rakyat. Inilah dusta besarsekali; perjanjian yang serupa itu tidak pernah keluar darimulut saja, karena . . . Karena dengan membuat perjanjianyang serupa itu sebab akan mengharapkan kebebasan dirisaya sendiri. Orang telah memberi izin saya pulang keHindia karena prof. Winkler telah menerangkan, bahwahal ini perlu bergantung dengan kesehatan tubuh saya dansaya telah mempergunakan keterangannya itu. Itulah, laintiada. Saya tentu masih mempunyai hak buat mengatakanpikiran saya tentangan hal-hal keadaan yang adil danpatut.

Apakah saya ada mengasut-ngasut orang dengan jalanrahasia buat melawan pemerintah? O, tidak sekali-kali,itulah jawab saya seterang-terangnya dan sependek-pendeknya. Kalau saya ada mempunyai kesukaan dalamhal itu, tentu saya buat itu di luar orang banyak danseboleh-boleh di hadapan orang pandai-pandai, sehinggamereka dapat menunjukkan dan mengajari saya kalau adaapa-apa yang salah dalam perkataan-perkataan saya itu.Tetapi hal itu tidak akan saya buat dengan rahasia dandengan diam-diam saja, sehingga saya boleh bersenangkandiri dan melagak seperti seorang yang gagah berani, karenasaya terlepas dari segala cacian-cacian.

Dalam openbare bergadering buat “KiesvereenigingBuitenzorg” saya telah menerangkan dengan beberapapatah perkataan, apa yang saya kirakan tentanganmaksudnya kita. Yaitu: Hindia terlepas dari kerajaanBelanda. Menurut pikiran saya, kalimat ini yang terjadidari beberapa patah perkataan saja tidak guna diterangkan

Page 54: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

54

lebih jauh. Saya bersedia buat menantang siapa saja yangberani membantah, bahwa maksud dan tujuan kita, tidakboleh seperti itu. Saya katakan sekali lagi, siapa saja; jadiP.G., ada termasuk juga.

Haluan ini saya belai di luar orang banyak, itu tatkala adapolitie dalam zaal itu dan beberapa ambtenaar dari algemeensecretaris, yang mana menurut pikiran saya biar bagaimanasekalipun tidak sanggup mengatakan bengkok, kalaubarang itu lurus.

Perasaan saya hal ini ada berlawanan dengan apa yang P.G.telah pikirkan atas diri saya. Pada pikiran saya tidak beranimengeluarkan apa-apa pikiran tentang haluan saya, kalausekiranya seorang Patih menghadiri vergadering itu.Bukankah tiap-tiap orang sudah mengetahui, bahwapemerintah tidak begitu beruntung dalam hal ia memilihambtenaar-ambtenaar-nya bangsa Bumiputra? Orang-orangyang berpikiran sedikit, lebih suka mencari sesuap nasinyadi tempat yang lain daripada bekerja dengan Gouvernement.Apakah saya tidak dapat mengabui matanya seorang Patihkalau saya mau? Berapakah besar harapannya kepadaambtenaar-ambtenaar-nya dan berapa kecilnya dan berapakecilnya tenaga saya di matanya!

Jadi, nyatalah yang saya dapat mempermainkan itubujangnya Ass. Res. Kalau saya suka, “Tidak begituhormat, He!” Ya, memang tidak.

P.G. boleh juga saya buat serupa itu, kalau dia beranimengira, yang saya tidak berani mengatakan dengan terusterang apa-apa yang saya pikirkan dalam hati, jikalau adahadlir seorang ambtenaar Bumiputra dalam vergadering itu.Tidak, biarpun saya bukannya seorang yang gagah berani,tetapi sedikit keberanian masih ada juga saya mempunyai.

Page 55: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

55

Dalam segala permainan bukan keuntungan saja yang sayacari, tetapi lebih-lebih kelurusan hati waktu main. Buatsaya masih belum terang, apakah itu Patih ada berhak buatmenghadiri sekalian kita punya hulshoudelijke vergadering?Menurut pikiran saja, tidak; tetapi menurut pikirannyaP.G. ada. Dan bergantung dengan hal ini, dalam mana sayaada berpikir, bahwa saya telah suruh Patih itumeninggalkan zaal itu. Dia tidak mau menurut ituvergadering, sebab orang tidak boleh melakukan satupaksaan atas diri saya.

Saja harus menunjukkan satu kesalahan dalam surat P.G.supaya tuan pembaca tahu betul, apa maksudnya. P.G. adaberkata dengan maksud akan menunjukkan bahwa Tjiptodengan Insulinde tidak sama haluannya. Bahwa bestuurafdeeling Insulinde Betawi selalu membuat propagandadengan tidak pernah melanggar wet, lebih jauh tidakpernah menaruh hati takut pada bestuursambtenaren,malahan ada kurang senang hati, karena bestuursambtenarenkurang memperhatikannya.

Di sini P.G. telah mengatakan satu hal yang tidak benar.Saya tahu betul-betul, bahwa kring Tanjung Priok darivereeniging Insulinde Afdeeling Betawi telah menolakbeberapa orang politie yang akan menghadiri salah satuvergadering-nya. Kring Poncol Tanah Tinggi yang telahmembuat huishoudlijke vergadering pada tanggal 17 Juniyang lalu telah dijaga oleh beberapa orang politie commisaris.Tetapi tuan ini ada berlaku cerdik, karena mereka tiadamasuk ke dalam zaal, melainkan menjaga di tengah jalan;kalau di [. . .] juga, tentu dia akan diusir oleh bestuur, lebih-lebih oleh sekalian leden yang ada hadlir di situ.

Buat penutup tulisan ini, saya katakan sekali lagi, apa kitaorang punya haluan.

Page 56: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda56

Kita orang tidak ada mempunyai rahasia-rahasia, yangtakut kita buka di depan orang banyak. Kita tidak takutpada siapa juga, karena kita bergerak dengan jalankeadilan. Kita tentang P.G. dengan sekalian politie-nya buatmengintip-ngintip kita punya perjalanan.

Tetapi dengan perkataan ini tidak sekali-kali sayabermaksud, bahwa dia orang boleh bikin sesukanya sajaatas kita orang. Kita akan tinggal tetap melawan politie-politie yang akan menghadliri kita punya hulshoudelijkevergadering, sebab . . . Dia tidak perlu ada di situ.

Tjipto Mangoenkoesoemo

ooo0ooo

Page 57: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

57Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Het Proces Sneevliet dan Marco

Sinar Djawa, 15 Pebruari 1918

Sebagai pembaca tentu banyak yang telah maklum,bahwa saudara tuan SNEEVLIET mengeluarkan sebuahbuku yang diberi nama Het Proces Sneevliet. Si penulissendiri belum pernah membaca itu buku, tetapi menurutketerangan dari Redactie Sinar, itu buku memangberfaedah besar untuk bangsa kita, yang berhaluan SAMARATA. Baru-baru ini saudara kita, minta dikirim itu buku,pun sudah dikirim dengan aangetekand oleh saudaraSneevliet. Tetapi apa kabar pembaca? Sesudahnya itudiambil dari pos, lalu diperiksa Cipier dan terus dikirimkepada Directeur Penjara, seperti biasanya. Atas perintahDirecteur, itu buku tidak boleh dibacai oleh saudara Marco.Apakah sebabnya? Saja sendiri tidak tahu! Barangkali sajaitu buku Het Proces Sneevliet akan bisa menambahikeberanian siapa yang membacanya. Kalau betul begitu,sungguh perlu sekali kita kaum SAMA RATA mestimempunyai buku, supaya kita lekas mendidih, danakhirnya berani memotong yang malang-malang dan rawe-rawe, biar kita lekas dapat kemanusiaan. Saya tahu, bilasaudara tuan Marco di penjara boleh membaca rupa-rupabuku, diantara itu, Max Havelaar, Tolstoy, Karl Marx,Veth, enz. enz. Mengapakah dia boleh membacai buku-buku tersebut itu? Sedang bukunya saudara Sneevliet itukira-kira tidak jauh juga seperti buku-buku yang sayasebutkan.

Menilik hal itu, saya berani berkata, bila Pemerintah kitabelum mengarti betul hatinya Bumiputra. Sebab telah

Page 58: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda58

beberapa kali ada kejadian, di mana buku yang dilarangoleh Pemerintah, dialah yang paling disukai Bumiputra,karena ingin mengetahui isinya, seperti: buku sebarannyasaudara Soewardi: Als ik eens Nederlander was, … dan bukusebarannya saudara Marco: Buku sebaran yang pertama.Buku-buku itu telah dilarang oleh Pemerintah. Tetapiapakah orang tidak bisa membacanya? O! bertambahbanyak. Sebab tiap-tiap orang yang terima itu buku, tidaklupa dia bikin turunan lalu disebarkan pula, supayasaudara-saudara lainnya bisa mengetahui! Begitulahkeadaannya buku-buku sebaran yang dihalangi-halangioleh Pemerintah, supaya tidak bisa tersiar! Tetapi sayang,akalnya Pemerintah serupa itu semakin membangunkanhatinya anak Hindia. Akhir kalam, saya turut mendoa,hubaya-hubaya bukunya saudara tuan Sneevliet itu tidakseperti buku-buku sebaran yang tersebut di atas, sebabumpama jadi begitu, kita terlalu payah membikinarschifnya, lantaran itu buku tebalnya ada 860 luar lebih.Mengertikah Pemerintah?

(WANI)

ooo0ooo

Page 59: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

59Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Sneevliet

Oleh: Onsrad

Sinar Djawa, 18 Pebruari 1918

Dalam s.k. de Locomotief, tanggal 15 yang lalu, (kalausaya tidak lupa), saya membaca telegram, dari Nederland,dimana sk. Het Algemeene Handelsblad minta, supayaSneevliet dikembalikan lagi di negeri Belanda. Itu Sneevlietdipandang seperti orang berbahaya sangat buatkeamanannya umum (yaitu bangsa kaum uang.) O, yabagaimana politieknya Belanda yang di mana-manadikatakan baik itu (ethisch)? Apa itu omong kosong sahaja?Bagaimana saya bisa percaja sama politiek yang bagus itu,kalau selamanya Nederland berjalan dan akan berlakusemau-maunya sendiri, yaitu memfitnah kepada semuanyaorang-orang yang betul-betul memihak bangsa kita yangmiskin, yang memimpin kita ke tampat yang makmur.

Marco sudah di gedong tikus, Douwes Dekker danSoewardi belum kembali, sekarang Sneevliet supaya diusirdari Hindia. Kalau pemerintah Hindia menurutipermintaan dari Nederland itu, yalah tanda, kalaupolitieknya pemerintah tiada lain hanyalah membikinrencana pada kita bangsa miskin, dan seterunya membikinmati. Sneevliet dipandang oleh semuanya orang seperti giladi dalam politiek. Sepanjang pemikiran saya, baik gila didalam politiek yang memikirkan kaum miskin, sama gilauang, uang, uang saya.

Page 60: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda60

O, di manalah tempatmu, dappere Hollandsche jongen (anakBelanda yang berani), kalau kamu semuanya sudahterkejut di seluruh badannya, seperti daun katerak angin,kalau membaca karangan Marco atau Sneevliet? AnakBelanda yang berani, di manakah tempatmu? Apa kamusudah tidak ada lagi di jaman sekarang? Apa kamusekarang sudah menjadi penakut semua, dari kekuatannyauang? Bagaimana kamu berani pelor, kalau kamu sudahtakut pada pegang penanya Marco atau Sneevliet?

ooo0ooo

Page 61: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

61Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Kromo di Jawa

Sinar Djawa, 20 Pebruari 1918

Pagi-pagi pukul lima bangunlah Kromo dari tidurnyaakan mengusahakan sawahnya. Ia mengeluarkan kerbaudari kandangnya dan memanggul bajak, menyingsingkanbajunya. Seorang budak kecil yang belum berumur,meskipun belum waktunya bekerja berat, berjalan dibelakang bapanya itu membawa cangkul. BekerjalahKromo dengan anak sekeras-kerasnya setiap hari. Setelahpukul sebelas pulanglah Kromo dengan perut kosong,tetapi seribu sayang perutnya itu tak dapat diisi dengansegera, karena bini Kromo belum datang dari pekanmenjual kayu-kayu dan daun pisang. Kromo terpaksamenunggu kedatangan bininya itu dengan bekerjamemotong-motong kayu, mengambil buah nyiur akandijual, pada esok paginya. Kira-kira jam dua Kromo barubisa makan dengan nasi merah dan ikan gerih; tetapikelihatanlah amat lezat cita rasanya karena dia empunyaperut “amat kosong.” Habis makan pergi pula Kromo kesawah, pada pikirannya biarlah lekas selesai pekerjaannyaitu. Jam enam sore ia baru pulang, kalau tak ada nasibiasanya makan ketela pohon yang direbus atau dibakar;itulah sudah cukup buat menahan perutnya. Daripayahnya pada waktu malam ia tidur pulas, dan bininyasenantiasa: “remrem ayam” sebab merasakan apakahgerangan yang akan dimakan pada esok paginya???

Pada musim menanam padi bini Kromo setiap hari pergi kesawah. Kromo sekarang harus mencahari duit buat makan

Page 62: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

62

seanak-bininya. Ia pergi mengambil rumput atau buruhmenjadi kuli di fabriek-fabriek. Kromo kurang mengartipada pekerjaan yang dijalani itu, tetapi meskipun begitubekerjalah Kromo dengan sesungguh-sungguh hati.Malanglah nasib diri si Kromo, pekerjaannya ada salahsedikit dengan ketahuan Bendoro Tuan Besar. BendoroTuan ta memandang kiri kanan, lalu marah sekeras-kerasnya pada Kromo, POT KEDOESLENG, rek, reek,cukimai, anjing gila, kau orang Jawa selamanya bodohseperti kerbau, tidak tahu apa-apa!! Kromo meskipunhanya mendapat 20 cent sehari, mendapat cacian danmakian yang amat kotor itu terpaksa berdiam diri, sebabingat ia akan anak bininya. “INGGIH - NDORO -DALAM - SAMPUN - LEPAT,” kata Kromo!!! Padawaktunya menerima bayaran, Kromo tak terima genap,kata Bendoro Tuan: “Bayaranmu kupotong separo, sebabkau tidak bisa bekerja dan malas.” Hem!!! Laksanaberjatuhan buah nyiur ke kepala Kromo, mendengarperkataan “POTONG” itu. Sebetulnya dalam seminggu iaharus menerima f 0,20 x 6 = f 1,20, jebulnya f 0,60. Uangsekian dimakan dengan anak bini dalam seminggu!! O,Kromo kapankah kamu merasakan: roti mentega,sardentjies, ongklok seperti halnya Kromo Belanda???

Apabila padi di sawah telah kelihatan kuning, makaributlah Kromo buat mengetamnya. Ada perintah daripembesar onderneming, yang menyewa itu tanah, keluar darilurah-lurah desa atau di atasnya, bahwa semua padi dalamsekian hari mesti diketam. Wah, di situ Kromo ribut betul-betul. Padi yang belum musimnya harus dibinasakan. BetulKromo dapat kerugian, tetapi tak sepadan dengankeadaannya, Kromo setengah menjerit menerima uangkerugian itu, pada hal dalam hatinya: “Tidak akan menjualpadinya kalau belum waktunya membayar belasting.” Susah

Page 63: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

63

payah Kromo mengusahakan sawah itu hanya diganti uangamat sedikit. Kalau tidak mau?? Tahu sendiri, sedikit harilagi ia tentu dituntut di luar rol, karena melanggarreglement. Empat belas hari lamanya Kromo meringkukdalam kandang tikus.

Setelah orang ramai mengetam padi itu, makadimasukkanlah sebagian ke dalam lumbung dan sebagianpula dijual pada waktu itu dengan harga murah sekali.

Sekarang Kromo mulai bekerja buat keperluannya kaumkapitalist. Batang padi yang ada di sawah itu dibakarlaholeh Kromo dan setelah sudah orang mulai membuatlobang-lobang yang panjangnya kurang lebih tiga meter.Dari pagi sampai petang hari Kromo hanya berhenti duajam buat mengisi perutnya. Meskipun begitu dalamsepuluh jam itu ia hanya dapat empat lobang. Pada halyang 1 lobang Kromo hanya dapat upah 3 cent. KalauKromo bekerja lembek tidak urung dapat marah dari tuanfulnopziener dan diancam akan dirapportkan pada politie.Kalau diancam saja itulah nama untung besar, terkadangdapat cacian dan makian yang tidak patut didengar,setengahnya ada yang dapat pukulan.

Dari membuat lobang hingga menanam tebu pendekKromo tal dapat lalai, kurang lebih lima bulan lamanya.Kalau batang tebu telah tua, di situlah Kromo mengambilupah buat mengangkat ke dalam fabriek. Kromo barudapat memberhentikan diri kalau habis menggiling tebuyang hanya kurang lebih dua bulan lamanya. Dalamberhenti bekerja itu Kromo merasakan halnya akanmembayar belasting. Tiada urung sebagian padi yang adadalam lumbung itu dijual pula dengan harga semaunyayang membeli. Oleh karena kena pengaruh kijagengBUTUH, Kromo tak pandang murah harga padi, asal

Page 64: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda64

sudah cukup buat membayar belasting. Untungnya kaumyang punya duit, membeli barang-barang dari Kromodengan harga murah benar, kalau nanti menjualnya??

Demikianlah kebanyakan nasib Kromo yang sawahnyatelah disewa oleh ondernemingen dengan contract. Kromosemacam ini orang dapat melihat di mana Vorstenlanden.Akan tetapi saya rasa tak jauh bedanya dengan Kromo dilain tempat.

Dari itu saya ada pengharapan keras pada segala kaumkapitalisten, hendaklah tuan menaruh k a s i h a n sedikitpada Kromo dan golongan proletariaat. Apabila Kromomendapat salah, seharusnya diberi nasehat, jangan maintendang, main potong-main maki-makian-Kromo itu jugaorang, bukan? Berilah olehnya bayaran dengan pantas,tiadakah tuan mengetahui bahwa ini waktu harga makananserba mahal, terutama harga beras?? Bukankah Kromotelah bertahun-tahun membela keperluan tuan danmemberi keuntungan yang amat besar pada tuan??

Hai, pemimpin kemajuan Hindia, usahakanlah sekeras-kerasnya, agar Kromo dapat kemerdekaan sedikit!!! Sayarasa leden penyayang Bp. dari Volksraad lah yang nanti akanmembela. Malang dan untung bergantung padakebijaksanaan tuan itu. Celakalah kalau leden tak sukamemperhatikan keadaan Kromo; bukan nama Volksraadpula, akan tetapi POELESRAAD. Tersila tuan Jong Javanenjuga adanya.

SATURNUS

ooo0ooo

Page 65: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

65Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Apakah Pabrik Gula Itu Racun BuatBangsa Kita?!

Oleh: Marco

Sinar Djawa, 26 Maret 1918.

Tuan H.E.B. SCHMALHAUSEN, pensiunan AssistentResident di tanah Jawa bukunya yang dikasih nama OVERJAVA EN DE JAVANEN, betapakah sangsaranya bangsa kitaorang desa yang tanahnya sama disewa pabrik. Di sini kamitidak perlu lagi menerangkan lebih panjang tentang isinyabuku yang tersebut di atas, tetapi kami hendak membukaaduan beberapa orang desa yang sawahnya disewa olehpabrik gula. Sampai sekalian pembaca telah menaksikansendiri, di tanah kita inilah penuh dengan pabrik-pabrikgula dan berjuta-juta rupiah pabrik itu bisa tarikkeuntungan. Kalau hal itu dipikir dengan hati yang suci,orang tentu bisa berkata, bila kauntungan sebesar itukakayaan bangsa kita orang desa yang mempunyai sawahdisewa pabrik. Dari itu tidak salah lagi kalau ada yangberkata: Di mana ada pabrik gula, tembako, nila enz, enz. disitulah orangnya desa ronkang-rangkang! Meskipun kamimengerti bahwa kapitalisme dan regeering itu sasungguhnyajadi satu badan, tetapi di sini kami hendak menguraikandengan cara yang baik, juga dengan sangat pengharapankita supaya pamerintah sudi memperhatikan tulisan kamiini, agar supaya bangsa kita saudara desa tidak terlalusangat mendapat tindesan dari pabrik-pabrik gula.

Caranya pabrik gula hendak menyewa sawah orang-orangdesa itu yang sudah kejadian lantaran dari politie desa:

Page 66: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

66

Lurah, Carik enz, enz, jadi pabrik tidak usah rewel-rewelmasuk keluar di rumah-rumah orang desa yang sawahnyahendak disewa pabrik. Apakah perkara ini sudah mestinyapegawai desa atau Gupermen: Asistent Wedono, Wedonodan Regent mesti menolong kaperluan pabrik buat mencaritanah yang akan ditanami tebu? Kalau menurut adilnya,seharusnya pabrik mesti datang di rumah masing-masingorang desa dan lain-lainnya sama sekali tidak boleh turutcampur tentang perkara sewa menyewa itu sudah kejadiandan hendak teken perjanjian. Banyak orang-orang desabilangan pabrik Cepiring dan Gemuh afdeling Kandal,Semarang, bahwa mereka itu merasa terlalu menyesalsekali, karena sawahnya disewa oleh pabrik, sebab uangsewaan tanahnya dari pabrik itu lebih sedikit daripadahasil kalau itu tanahnya dikerjakan sendiri. Apakahsebabnya itu pabrik bisa menyewa tanah orang desadengan harga murah sekali? Tidak lalu tentu dari rupa-rupa akal yang tidak baik buat orang desa itu, tetapi baikbuat lurahnya enz enz. Begitu orang memberi kabar kepadakami. Kalau kabar itu nyata, kami berseru kepadapemerintah harus menyelidiki, apakah priyayi-priyayi danlurah yang memegang pemerintahan di pabrik situ tidakterima presen dari pabrik, sudah tentu akalnya pabrikmenyewa tanah orang-orang desa dengan laku yang tidakbaik. Hal ini kami telah mendapat keterangan daribeberapa orang desa yang sawahnya disewa pabrik.Dibawah ini kami bisa kasih keterangan dengan pendek,supaya jadi timbangan sekalian orang yang sehatpikirannya: “Sebahu sawah oleh pabrik tidak lebih f 66,-(enam puluh enam rupiah) di dalam 18 bulan, yaituseumurnya tebu; sawah sebahu kalau ditanami padi bisatiga dalam 18 bulan, dan itu padi kalau dijual tidak kurangdari f 300 (tiga ratus rupiah), jadi tiap-tiap sebahu sawahyang disewa pabrik, orang desa rugi f 234,- (dua ratus tiga

Page 67: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

67

puluh empat rupiah). Cobalah pembaca pikir sendiribukankah sudah terang sekali kalau menurut keterangandi atas itu, semua orang desa yang sawahnya disewakanpabrik cuma f 66,- (enam puluh enam rupiah) sebahudalam 18 bulan lamanya, dia orang mendapat kerugian f234,- (dua ratus tiga puluh empat rupiah). Lagi pula semuasawah yang luas ditanami tebu itu tidak bisa baik lagiditanami padi. Kalau menilik hal itu terang sekali orang-orang desa yang sawahnya disewakan pabrik itu tentudengan akalan yang tidak baik, sebab kalau tidak begitu,kami berani berkata, tentu orang desa tidak nantisawahnya boleh disewa pabrik tebu.

Apakah tidak lebih baik pemerintah menentukan hargatanah yang sama disewa pabrik tebu, misalnya: pabriktidak boleh menyewa tanah orang desa kurang dari f 200,-sebahu di dalam 18 bulan. Kalau hal ini dilakukan, tentubangsa kita orang desa tidak bakal sengsara lantaranadanya pabrik-pabrik gula.

Keterangan-keterangan ini masih pendek sekali, sebabhanya kami ambil yang perlu saja, tetapi kalau ini usikantidak berguna, yaitu tidak bisa mengubah haluan pabriktentang sewa menyewa tanah kepada orang-orang desa, dibelakang hari hendak kami terangkan dengan panjanglebar juga semua perkara yang gelap-gelap, supaya bangsakita orang desa tidak menderita kesusahan. Ingatlah iniwaktu mahal makanan, seharusnya pemerintah berdayaupaya supaya semua sawah ditanami padi, tetapi tidakditanami tebu seperti sekarang.

ooo0ooo

Page 68: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda68

Jangan Takut

Oleh: Marco

Sinar Djawa, 11 April 1918.

Sungguhpun amat berat orang bergerak memihakkepada orang yang lemah (orang yang tertindas), lihatlahadanya pemogokan yang berulang-ulang diwartakan dalamSinar ini. Di situ sudah menunjukkan bilangannyaberpuluh-puluh korban itu pemogokan, inilah memangsudah seharusnya. Sebab melawan kaum yang mempunyaipabrik-pabrik itu sama artinya dengan melawanpemerintah yang tidak adil. Kalau kami menilai hal itu sayalalu ingat bunyinya buku: Om leven en vrijheid dan Zesmaanden onder de commando’s. Buku-buku itu menunjukkanbetapa haibatnya peperangan antara orang Inggris danorang Belanda (booren) ada di Zuid-Afrika. Karena padamasa itu orang-orang yang ada di Zuid-Afrika (Kaapstad,Bloemfontein enz) merasa dihinakan oleh pemerintahInggris. Lantaran hal ini, maka di situ timbullahpeperangan suara (surat kabar), yaitu fihaknya Pemerintahdan fihaknya rakyat. Tidak jarang lagi kalau pada ituwaktu Pemerintah Inggris memberi bantuan beberapasurat kabar yang terbit di Zuid Afrika, supaya surat-suratkabar itu bisa memihak kepada Pemerintah Inggris.Barangkali Pemerintah sendiri juga membikin surat kabar,sengaja dibuat melawan suara rakyat, inilah sudah bolehditentukan. Tuan pembaca kami kira bisa mengira sendiri,seberapa beratkah pikulan redacteur-redacteur itu yangmemihak kepada rakyat di dalam itu jaman peperangan

Page 69: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

69Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

suara di Zuid Afrika? Walaupun begitu, banyak anakanak muda yang dengan sukanya sendiri turut membantuitu surat kabarnya rakyat, meskipun dia tahu juga, bahwabantuannya itu hanya kekuatan yang kecil sekali. Tetapikekuatan kecil itu kalau bertimbun-timbun jadi kekuatanyang besar!

Apakah sebabnya itu peperangan? Begitu barangkaliseorang tuan pembaca bertanya. Ya, tidak lain itupeperangan juga rebutan makan, hidup, kekayaan,kemanusiaan enz. enz. Adapun yang membikin besar itupeperangan, sebab rebutan parit mas (goudmijmen). Ituwaktu banyak bangsa Inggris yang lebih suka memihakkepada bangsa Belanda (booeren), karena perbuatan Inggrisitu masa dipandang tidak adil oleh bangsanya sendiri.Begitu juga waktu pecah perang, banyak bangsa Inggrisyang turut perang mati-matian memihak kepada booren.Begitulah orang yang tebal kemanusiaannya, dia tidakpandang bangsa, tetapi memandang kebaikan dankejahatan! Meskipun bangsa sendiri kalau sudah terangjahat juga dibinasakan, begitu sebaliknya. Tidak saja padaitu waktu bangsa Inggris sama melawan bangsanya sendiri,tetapi bangsa Duitsch dan Franch juga ada yang membalaskepada orang Belanda (booren).

Sekarang kami hendak membicarakan tentang peperangansuara di tanah kita Hindia yang seperti zambrut ini.Apakah peperangan mencari makan di Hindia siniakhirnya juga seperti peperangan mencari makan di ZuidAfrika? Inilah masih jadi pertanyaan yang tidak mudahdijawab! Kami tahu ada juga bangsa kita anak Hindia yanglebih suka memihak kaum uang dari pada memihakbangsanya yang sudah tertindas setengah mati, maar . . .jangan putus pengharapan pembaca! Di sini ada banyak

Page 70: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

70

sekali anak-anak muda yang berani membela kepadarakyat, dan kalau perlu sampai berbatas yang penghabisan.Dari itu kita orang tidak usah takut dengan bangsa kitamakhluk yang lidahnya panjang, lidah mana yang hanyaperlu dibuat menjilat makanan yang tidak banyak, dan diabekerja dibuat mesin melawan bangsanya sendiri yang iniwaktu masih jadi injak-injakan. Bangsa apakah orangsemacam ini?! Itulah tuan pembaca bisa kasih namasendiri! Sekarang ada lagi pertanyaan, yaitu tidak sabanorang bisa menjawab itu pertanyaan: Apakah di Hindia siniada surat kabar yang dibantu oleh kaum uang, supaya itusurat kabar bisa melawan surat kabarnya rakyat? Ada!Tetapi nama surat kabar itu pembaca bisa mencari sendiri.

Dari itu saudara-saudara dan sekalian pembaca,sungguhpun berat sekali kita bertanding buat menghelabangsa kita yang amat tertindas, sebab kecuali kita mestiberani bertanding dengan kaum uang, juga dengan bangsakita sendiri yang lidahnya panjang. Jadi sesungguhnyapada ini waktu kita orang tidak bisa cuma memegangikebangsaan (nationalisme saja, sebab bangsa kita masih adayang jadi perkakas, melawan kepada kita sendiri. Jadiseharusnya kita juga mesti mempunyai hati kemanusiaan(socialisme). Ingatlah siapa yang menindas kita? [. . .]tetapi [. . .]

Lain dari itu, kita memberi ingat kepada saudara-saudara,janganlah suka membaca sembarang surat kabar, pilihlahsurat kabar yang betul-betul memihak kepada kamu orang,tetapi yang tidak memihak kepada kaum uang. Sebabkalau tidak begitu, sudah boleh ditentukan, akhirnya kitaorang Hindia tentu akan terjerumus di dalam lobangkesengsaraan yang amat hina sekali.

Page 71: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

71

Achir kalam, kami berkata: NGANDEL, KANDEL,BANDEL, itulah gambar hatinya manusia yang tidakmemanjangkan lidahnya, tetapi menunjukkan giginyayang amat tajam, dan kalau perlu . . .

ooo0ooo

Page 72: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda72

Douwes Dekker Tidak BerobahHaluannya

Oleh: Marco

Sinar Hindia, 17 Agustus 1918.

Wat zou Ik niet willwen

Geven, als mijn broer

(D.D. Mc) op Java terug

moch keeren. Mijn gedach

ten zijn eigenijk aldoor bij

hem . . .

(Apa saja yang saya tiada suka kasih, kalau saya punyasaudara (D.D. Mc.) boleh kembali ke tanah Jawa. Sayaselalu memikirkan dia . . .)

Waktu saja mendengar kabar bahwa D.D. telah diberiizin pulang ke tanah Jawa, saja ingat bunyi suratnya Mej.A.D.D. yang dikirim kepada saya seperti yang tersebut diatas itu. Ketika saya masih ada di dalam penjara di Betawisaya pertiada tuturkan fatsal sikapnya Insulinde padaSemarangsche lesvereeniging, karena ada tiada begitu perlulagi dikata di sini, yaitu fatsal empat dalam Gemeente yang dibuat rebutan oleh antara kaum kapitalis dan kaum miskin,yang mana pembaca sudah mengetahui.

Barangkali tiada jarang kalau Mej. A.D.D. mengatakansaya seorang yang berubah ingatan, karena waktu saya

Page 73: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

73Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

menulis surat kepadanya di dalam bulan Januari 1918,saya berkata bahwa D.D. bisa kembali ke tanah Jawa.Barangkali itu waktu Insulinde belum ada niat buat mintakembali D.D. pulang ke tanah Jawa kepada regeering.

Lantaran S.I. Semarang dan I.S.D.V. tidak bisa cocokdengan Insulinde, maka saya mengira bahwa D.D. sudahtidak bisa cocok lagi dengan saya, sebab D.D. fihaknyaInsulinde sedang saya fihaknya S.I. dan I.S.D.V. Dari itusaya lalu tidak memperhatikan pula keadaan D.D. danInsulinde.

Tetapi sekarang rupa-rupanya D.D. baru saja berdayaupaya supaya Insulinde suka memberikan tangan kepadaS.I. dan I.S.D.V. seperti tulisan yang saya kutip dari JawaTengah di bawah ini:

***

SIKAPNYA D.D

Sebagai telah dikabarkan, ketika hari Minggu yang telahlalu di stadtuin di Semarang telah dibikin satu vergaderingoleh perhimpunan Insulinde, dalam mana tuan Dr. E.F.E.Douwes Dekeker telah berpidato, nyatanya ia punya sikapdalam pergerakan di Hindia ini.

Di sini kita tiada tuturkan fatsal sikapnya Insulinde padaSemarangsche lesvereeniging, karena tiada begitu perlu lagi dikatadi sini, yaitu fatsal empat dalam Gemeente yang dibuat rebutanoleh antara kaum kapitalist dan kaum miskin, yang manapembaca sudah mengetahui.

Tapi yang kita tulis di sini jalah sikapnya D.D. padaperhimpunan-perhimpunan di Hindia, sebab cita rasa ada perlujuga diketahui oleh pembaca kita. Fatsal-fatsal yang tiada perlu

Page 74: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

74

pun kita buang, kata Pew Soer

Sikapnya pada orang Tionghoa:

Ia bilang, bahwa Tiong Hoa Hwee Koanschool vereeniging tiadamempunyai dasar politiek, tapi ia kasih tahu, bahwa orangTionghoa tiada becidra pada Indische Partij. Maksudnyapersamaan dari keperluannya pekerjaan juga. Spreker tahubetul bahwa orang Tionghoa bisa ditarik ke perhimpunanInsulinde dan marilah kita musti ajak mereka, meskipunkita dituduh bahwa kita cuma pemburu uangnya orangTionghoa saja, tapi keperluannya tiada diperhatikan.

Sikapnya pada N.I.V.

Ini perhimpunan Ned. In. Vereeniging cuma buat orang-orang Europa di Hindia saja, tapi haluannya tokh hampirsama saja dan itu perhimpunan juga suka bersama-samakerja dengan Insulinde, ternyata dalam pilihan buatgemeenteraad yang telah lalu.

Juga sekarang ini perhimpunan sudah suka ambil lid lainbangsa yang sudah gelijkgesteld met Europeanen. Jadidemikian Insulinde tahu, yang N.I.V. sudah berjalan lewatdi jalan yang utama dan itu perhimpunan harus jugadibantu.

Sikapnya pada S.D.A.P.

Kalau kita, Insulinde, tiada buta, maka di lain partij adatimbul maksud seperti Insulinde, tapi itu maksud rupanyasaja seperti dalam fihak musuh kita. Begitulah hinggabersama-sama kerja dengan S.D.A.P. kelihatan keliru. Inikekeliruan betulnya tiada bisa kejadian umpama kalau

Page 75: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

75

orang mengerti betul pada riwayat partij kita. S.D.A.P.dapat perintah dari ia punya partij bestuur supaya bersama-sama kerja I.P., yaitu biar bisa bercampur dengan gerakanseperti Insulinde punya. Sebab Insulinde tahu, yang itubersama-sama kerja bisa membikin tambah kuat Insulinde,maka Insulinde suka terima dengan baik. Pertama kali adasusah sekali membikin orang-orang dari itu partij bisa jadikumpul dengan I.P. tapi kemudian tiada begitu susahmereka buat turut tujuan kita. Mereka punya tujuansocialist tokh bermaksud hilangkan tiap pemerintah asing,karena di sesuatu negeri yang diperintah pemerintah asingtentu ada timbul perbedaan bangsa, yaitu bangsa yang olehbangsa yang memerintah. Dalam 1913 telah dimaklumiofficieel oleh S.D.A.P., itu berhimpun sudah bersama-samabekerja dengan I.P. Kaum S.D.A.P. bisa masuk pada I.P.,tapi sebaliknya dengan kaum I.P. tidak bisa masuk padaS.D.A.P., sebab diantaranya ada terdapat orang yang tidakmau bercampur dengan urusan lain golongan. KenapaS.D.A.P., punya lid bisa jadi lid Insulinde, sebabmaksudnya itu partij tokh melawan yang memerintah(overheersching)

Sikapnya pada I.S.D.V.

D.D. anggap pemimpin-pemimpin dari perhimpunanI.S.D.V. ada orang-orang yang lakukan tujuannya Marx.Diantaranya ada yang juga, bahwa kaum Insulinde berbuattidak socialisch, tapi tokh tidak boleh dilupakan bahwakaum I.S.D.V. membenarkan tujuan Insulinde.

Dan kalau Insulinde bisa dapat itu pengakuan kaum, makakaum Insulinde musti anggap ada satu kewajiban terima itupenawaran kaum I.S.D.V. buat bersama-sama kerja dengankita. Dengan itu partij tokh nanti kita bisa dapat tambah

Page 76: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

76

kekuatan bagai pilihan gemeenteraad dan lainnya dalamkeperluan kita Insulinde.

I.P. yalah bermaksud nationalisme, membikin merdekaHindia dan berhubung dengan itu musti berlakudemokratis. Tapi di antara kaum sosialis ada yang bilang,bahwa cuma mereka sendiri yang ada kaum revolutionairesocialisten. Perkataan yang begitu ada menyebabkan jadipisahnya bekerja sama, tapi tiada dipakai buat melawansikapnya pemerintah, tapi lantaran kelemahan sosialismemenjadi mengerem dalam negeri, maka kekuatannya jadikurang. Artinya, lantaran banyak orang sosialis yang jadiwakilnya pemerintah, maka tujuannya revolutionaire jadilemah.

Spreker merasa sayang, bahwa di antara kaum socialisten adatimbul satu pecahan. Juga ia merasa sayang bahwa diantara pahlawan-pahlawan I.S.D.V. ada terdapat bekaspahlawan I.P. Mereka punya bantuan pikiran sayangsekali bisa terlepas dari Insulinde. Mereka ambil jalanpanjang buat tempat tujuan, mereka ada kaum revolutionaireluar biasa dan di antaranya kaum revolutionaire luar biasaada sering terdapat kaum anarchist. Tiada kita mau bilang,mereka ada kaum anarchist, tapi mereka punya tingkahlaku ada sebagai kaum anarchist buat hilangkan kaumbangsawan, kelakuan mana mereka tiada mengerti adabegitu anarchistisch, sebab mereka giat sekali melawansegala orang yang memerintah.

Spreker kira ada baik, yang kaum Insulinde tawarkan maubekerja sama-sama dengan I.S.D.V. kita (Insulinde)janganlah takut, yang nanti kita punya tawaran bakalditampik dan kita harus kepingin pada kebaikan dalammereka punya tuduhan. Kita jangan ingat, kata Spreker,

Page 77: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

77

pada perkataan jelek yang ditujukan pada dirinya, Sprekersudah lupa. Kita harus dapatkan mereka punya bantuanzonder jalan putar-putar dan harap supaya perhubungankita dengan mereka jadi kembali baik. Marilah kita kaumInsulinde bilang pada kaum I.S.D.V., bahwa kita juga tiadatakut pada perkosaan, kalau saja perlu buat merdekakankita. Kaum I.S.D.V. pun tokh akan lupa juga padamusuhnya kalau sudah terjadi begitu, sebab kalau menurutucapan Marx mereka punya guru, tentulah mereka akancari perhubungan dengan kaum miskin yang tertindas.Spreker kita, tentu bisa terjadi bersama-sama kerja, sebab iakenal sama tuan Baars dan sangat setuju pada haluannyaitu tuan.

Kita kaum Insulinde tiada kurang revolutionaire daripadamereka. Kalau di luar pengadilan salah satu dari merekatelah sangkal, tiada akan lakukan paksaan kalau adaperlunya, maka Spreker bilang itu ada celaka sekali, karenadengan begitu ia akan membikin lemahnya revolutionaire-nya. Dalam perkaranya Spreker ia telah diserang oleh itukaum, bahwa Spreker tiada mengaku, yang ia menghinapemerintah. Karena tiada nyata, maka Spreker kasih tahu,bahwa ia sudah pantas sekali dapat itu serangan, sebabkaum revolutionaire seharusnya anti pemerintah.

Dalam gerakan kita (Insulinde) nasional ini perlu sekalikita mengajukan revolutionaire kita dan kalau perlu dalamurusan ekonomi pun begitu.

Tuan Douwes Dekker nyatakan bahwa satupemberontakan ada perlu sekali, yaitu sebagai senjata yangpaling akhir. Artinya, kalau sudah tiada daya upaya lagi,apa boleh buat musti mogok saja. Pemogokan, kata Spreker,ada satu tanda, bahwa di antara kaumnya ada dilakukan

Page 78: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda78

pergerakan, bahwa pergerakan kita hidup. Dalampemogokan, kita harus lebih dulu tahu keuntungan yangnanti kita dapat dan tiada nanti akan dapat rugi dari apayang telah dikorbankan. Sebab kalau tidak perhatikanbegitu, sesudah mogok kita akan dapat kesusahan, bukankesenangan, tapi sebaliknya kalau itu pemogokan diaturbetul. Lebih jauh Spreker bilang bahwa pemogokan adabukan gerakan menurut pemimpin-pemimpin socialistenpunya mau tapi itu pemogokan musti timbul dariperhimpunan.

Sikapnya pada Sarekat Islam:

Spreker bilang, Sarekat Islam adalah perhimpunan yangpaling penting dan Insulinde musti bekerja bersama-sama.Ini perhimpunan berhaluan demokrat juga, tapi dengandasar agama. Meskipun di negeri Olanda tokh ada gerakankaum demokrat dengan beralasan agama.

Atas parlemen Spreker nyatakan, bahwa ia punya adviestelah diminta oleh minister urusan jajahan, yaitu ketikamau diadakan Volksraad. Ia tiada kira, yang Volksraad adaseperti sekarang dimana fihak yang lemah kalah suaranya.Tetapi kita musti berjalan terus dan tiada akan merasacapai, kalau maksud kita belum kesampaian.

***

Kalau betul kabar yang tersebut di atas itu, kita wajibkaum S.I. apabila Insulinde memberi tangan kepada S.I.Semarang, menuruti permintaannya, yaitu bekerjabersama-sama, agar supaya bisa: sama rasa sama rata.

Ingat! Agama Islam menyuruh, supaya kita memberiampun kepada seteru yang sudah minta damai!

ooo0ooo

Page 79: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

79Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Nasehat Untuk Ambtenaren

Oleh: Marco

Sinar Hindia, 21 September 1918.

Sebagai tuan pembaca maklum, di dalam Sinar hariKemis 19/9/18 ada surat kiriman dari seorang perempuanistri Mantri Polisi: Raden Ajoe Mohamad Soepraptogebooren Soewardi di Ambarawa, surat mana yang semata-mata membela suaminya. Inilah sudah menunjukkan,bahwa fihak kita perempuan sekarang ini sudah suka turutcampur kepada perkara-perkara yang diurus fihak lelaki.Saja tahu, bila R.A. Moh Soeprapto, seorang dari fihakperempuan, yang mengerti jalannya dunia kemajuan, yaitumemihak kepada bangsa kita ini waktu baru di injak-injakdan diperas oleh bangsa-bangsa yang buas. Tetapi . . . Ya,pembaca, ada tetapinya, apakah R.A. Moh Soeprapto itusekarang bergerak di lapang jurnalistik cuma hanyamemihak suaminya atau akan membela kegunaan umum?Inilah masih menjadi pertanyaan.

Sebagai jurnalis saya mesti memihak orang yang terisap dantertindas, inilah sudah barang tentu: tetapi sebagai KaumMuda saya mesti memihak kepada fihak perempuan, sebabpada saat ini perempuan masih banyak yang dapattindasan dari fihak lelaki, pada hal kemajuan kita perludapat bantuannya.

Perkara saudara Moh Soeprapto, Mantri Polisi diAmbarawa diusik oleh saudara Kromo Leo di dalam Jawa

Page 80: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

80

Tengah, itulah suatu yang LUMRAH buat jaman sekarang,maar seorang istrinya orang yang terusik berani melawankebenaran lakinya, itulah suatu perkara yang jarang sekaliterdapat. Dari lebih itu perkara yang akan merebutkebenaran guna umum itu bukan saudara Soepraptosendiri, tetapi istrinya, maka kita harus mengambil lainhaluan mana yang tidak sampai membikin luka hati fihakperempuan. Sudah barang tentu saja perkara-perkarasemacam ini kita kaum jurnalis mesti tidak suka bekerjamembuta tuli, tetapi harus kita selidiki dengan betul-betul.Siapa yang salah kita salahkan dan siapa yang benar kitabenarkan. Jadi kita selalu berdiri ada di neraca kebenaranSTAATSBLAD kalah dengan SOBAT kata orangkebanyakan. Tetapi buat kaum jurnalis, itu STAATSBLADada di atasnya SOBAT, mengertinya: meskipun sobat kalaumembikin khianat kepada keperluan umum mestinya jadimusuh kaum jurnalis.

Lantaran hal-hal itu kita kaum jurnalis minta dengansangat saudara kita fihak perempuan yang lakinyamenjabat pekerjaan ambtenaar B.B. atau lainnya, supayamereka itu menyelidiki betul-betul tentang kelakuansuaminya, yang berhubung dengan rakyat. Sebab kalautidak begitu tentu kita tidak bisa turut membela keperluanfihak perempuan. Tetapi kalau kita kaum jurnalis tahu,bahwa fihak perempuan itu berduduk ada di neracakebenaran dan mengingati kemanusiaannya, sudah barangtentu kita akan memihak kepadanya, walaupun simpatibagaimana juga. Sebab kaum jurnalis pun mengerti, bilaorang perempuan itu manusia seperti orang laki.

Barangkali tidak ada busuknya bila dia kaum jurnalis mestimemberi ingat kepada saudara kita yang jadi ambtenaar

Page 81: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

81

Gupermen, supaya mereka itu kalau melakukanpekerjaannya mesti memakai KEMANUSIAAN. Yang sayakata kemanusiaan itu: yang mengerti kesusahan kita orangbumiputra, manusia mana yang sekarang baru jadi injak-injakan dan diperas.

Ingat! Bahwa Gupermen itu suatu vereeniging,kemampuannya orang-orang dagang, yaitu orang yangmencari untung! Keuntungan mana yang didapat dari kitaBumiputra. Dari sebab kita anak Hindia ini digunakannyamencari keuntungan, maka kita tinggal kurus kering,sebab darah kita di KOKOP dan daging kita dimakan olehorang-orang yang buas!

Ingat! Kalau kita kurus kering, tentu anak dan cucu kitatidak bisa gemuk!

Apakah sebabnya begitu?

Tidak lain, yaitu dari kejahatan KAPITALISME!

O! Sungguh jahat kapitalisme itu, sebab bisa membikinbuta orang yang terang matanya, bisa membikin tuli telingayang baik, bisa membikin bingung orang yang pinter, bisamembikin baik orang-orang yang jahat! enz. enz.

Sekarang ini dunia dan manusia sudah rusak! Kalaumanusia tidak suka minum darah manusia dan makandaging manusia, dikatakan JAHAT!!

Basta!!

ooo0ooo

Page 82: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda82

SNEEVLIET dibuang!!!

Oleh: Marco

Sinar Hindia, 10 Desember 1918.

Seperti yang telah kita kabarkan kemarin, bahwasaudara Sneevliet betul jadi dibuang.

Sesungguhnya tidak nama jarang kalau saya mestimemberhentikan diri tidak turut di dalam pergerakanHindia, terutama Sarekat Islam. Sebab kalau saya hitung,adalah 8 tahun lamanya saya bergerak di lapanganjurnalistik, yaitu mulai tahun 1914 nama saya sudahtercetak di halaman surat kabar Medan Prijaji di Bandung,surat kabar mana yang saya jadi Mede Redacteur-nya. WaktuSarekat Islam belum lahir di dunia saya sudah berteriakada di Medan Prijaji tentang tidak adilnya Pemerintah diHindia sini dan rendahnya bangsa kita. Teriakan-teriakanitu sekarang sudah menjadi umum, dan asal orang yangmempunyai kemanusiaan dan tidak jilat-jilat kepada orangyang kuat tentu berani berteriak!

Waktu jaman De Indische Partij dan orang-orang yangmemimpin sama di buang, hanya seorang dua orang sajayang berani membela kepada Douwes Dekker, Tjipto danSoewardi, tetapi sebagian besar dari bangsa kita sama takutcampur hal itu, karena mareka itu dikatakan oleh fihaknyapemerintah orang yang merusak keamanan negeri! Tigaorang itu yang dulu dikatakan berbahaya oleh pemerintahsekarang sudah tidak dipandang begitu lagi, tandanya

Page 83: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

83Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

sudah sama diizinkan pulang kembali di tanah airnya,Hindia.

Sekarang jaman I.S.D.V., jaman mana yang kita harusberkata terus terang kepada publik, mengertinya: bangsabangsat harus kita katakan bangsat juga, dan bangsa baikpun kita katakan baik. Tetapi! . . . ya, pembaca, selalu adatetapinya saja, tetapi berapa orang bangsa kitakah yangberani membela kepada bangsa kita seperti Sneevliet yangdibuang lantaran membela kita orang itu? Ya! Tidak! Buatsaya sendiri, hati saya tidak berubah lantaran Sneevlietdibuang itu, mengertinya tidak senang dan tidak susah,cuma saja kita mesti memikirkan kesusahannya Sneevliet.Lantaran Sneevliet dibuang itu . . . barangkali semuapemerintahan . . . ada di dalam perintahnya kapitalisme.Sneevliet berani sampai dibuang! Apakah pemimpinpergerakan kita juga berani dibuang di Ambon atauMenado atau kalau perlu juga di pulau yang tidak adaorangnya sama sekali? Bangsa apakah yang tertindas diHindia sini? Yaitu bangsa kita. Mengapakah seorangBelanda seperti Sneevliet yang mesti membela tindasan-tindasan itu, dan sampai dia berani dibuang, sedang bangsakita yang mengaku jadi pemimpin rupa-rupanya jarangyang berani bergerak seperti Sneevliet. Apakah orangHindia bukan manusia seperti Sneevliet. Sesungguhnyakeadaan itu, keadaan yang terbaik! Kalau menilikkesusahannya bangsa kita pada ini waktu, seharusnya kitasendiri mesti bergerak dua kali lebih keras daripadapergerakannya Sneevliet dan konco-konconya. Orangtidak usah takut apa yang akan menyerang badan kita . . .Ingat! Kita tidak bisa hidup lebih dari seratus tahun!Apakah mengertinya pembuangan dan pembualan yangdiadakan oleh pemerintahan seperti sekarang ini? Kalausaja ada kekuatan dan ada perkakas buat membunuhmanusia, sudah tentu saja bisa mengadakan pembualan dan

Page 84: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda84

pembuangan. Siapa orang yang tidak menurutkehendaknya tentu saja masukkan bui dan kalau perlu sajabuang. Walaupun semua kelakuan saya itu merugikanorang-orang itu. Pendeknya kalau saya kuat, saya bisamerampok membunuh sesuka saya, dan orang banyakjuga tidak mengatakan perbuatan saya itu: rampok-rampokan, grajak-grajakan dan bunuh-bunuhan. Sebab . .. ya! Sebab saya punya kekuatan! Tetapi apakahperbuatan saya semacam itu tidak dikatakan BAJINGANoleh orang yang punya pikiran waras? Tidak tahu!

Pembaca tentu sudah tahu, bahwa ini waktu di Eropatengah banyak raja yang sama NGRONTOKK, raja-rajamana yang dulu amat masyhur namanya itu raja-rajasebabnya NGRONTOKK! Tidak lain dari sebab lakunyayang sewenang-wenang dan tidak mengerti permintaannyaorang banyak. Pendeknya perkara orang boleh melakukansesukanya asal saja berani, tetapi keberanian yangdilakukan dengan tipuan yang digunakan menyenangkandiri sendiri, itu kelakuan jahanam!!

Apakah kalau Sneevliet dibuang lantas pergerakan Hindiamenjadi padam? Sebelumnya Sneevliet datang di tanahJawa sini, saya sudah menerbitkan surat kabar DOENIABERGERAK, surat kabar mana yang haluannya tidak bedadengan Het Vreij Woord. Jadi sebelumnya Sneevliet ada ditanah Jawa, di Hindia biji revolutionaire sudah mengembangdi mana-mana!

Jadi ikhtiar pemerintah yang lantaran kemauankapitalisten menyuruh membuang Sneevliet dari tanahJawa itu malah membikin kerasnya pergerakan Hindia.Bagus!

ooo0ooo

Page 85: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

85Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Hal KritiekOleh: S.M.

Si Tetap, 30 Juni 1921

Sedikit hal S.I.!

Sebagai saudara-saudara tahu pada tahun 1908 diHindia timbul perkumpulan Budi-Oetomo yangdiusahakan oleh kaum bangsawan Jawa yang berasal daripriyayi-priyayi di tanah Jawa sini. Perkumpulan ini diwaktu itu sudah tentu tertarik keras untuk bergerakmemperbaiki pengajaran (onderwijs), oleh karena turunanpriyayi itu ada begitu banyak sehingga mereka tidaksemua akan bisa dapat pangkat-pangkat dalam kalanganBinnenlandsch Bestuur. Meluaskan pengajaran sebagi dokter-dokter jawaschool dan lain-lain akan membuka kecerdikanturunan priyayi untuk mengganti beberapa pekerjaan tulismenulis, kedokteran dan lain-lain yang itu waktu ada ditangan bangsa lain.

Bahwa hal serupa ini menimbulkan dua kedudukan dalampikiran politik, pertama kedudukanya kebumiputraanberadu pada kedudukannya kedua, yaitu kedudukannyakebangsaan asing, itu sudah semestinya. Pikiran cintabangsa beradu pada bangsa lain lalu menjadi salah satu daripikiran Budi-Oetomo.

Bahwa karena ini bangsa lain, seperti bangsa Belandaperanakan, lalu merasa akan terdesak oleh kekuatan-kekuatan Bumiputra biar di dalam desakan itu akhirnya

Page 86: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

86

mereka dapat tempat baik di Hindia sini, menimbulkanpergerakan Indische Partij.

Hidupnya dan ramainya kabar-kabar hal kerukunan,kumpulan dan sebagai itu membangun pula lain klas atausap rakyat Hindia yang sedikit pinter dan berpengetahuan.Sap inilah yang terbuka pikirannya dan ada di luar untukmengadakan perkumpulan Sarekat Islam (S.I.). Kira-kiradalam tahun 1912 seorang saudagar Bumiputra yaitusaudara Haji Samanhoedi menimbulkan perkumpulan S.I.itu yang dulunya di namakan perkumpulan SarekatDagang Islam. Terbawa oleh pencarian penghidupanterbanyak peluar-peluar S.I. itu waktu maka ikhtiar yangpertama yalah memajukan perdagangan Bumiputra dantimbullah toko-toko S.I. di mana-mana tempat. Perkataan“Cinta bangsa” rukunlah orang Muslimin, dalam hal inimenjadi suatu tali untuk memajukan perdaganganBumiputra akan mendeaek perdagangan lain-lain bangsa.Menurut benih atau bibitnya maka di asal mulanya SarekatIslam yalah gerakannya kaum saudagar atau kaum kapitalisBumiputra yang menarik pikiran dan rasa rakyat denganmemaju-majukan alasan “cinta bangsa” dan “rukunlahkaum muslimin” itu.

Bahwa oleh karena hal-hal ini banyak penuntun-penuntun Sarekat Islam itu waktu masih berpikiranmencari kebesaran sebagai kaum modal sungguh, itulahsudah pasti. Tetapi peluar-peluar serupa itu lalu tidakcakap mengurus keperluan rakyat, sehingga banyak toko-toko sama mati, sedang rakyat sebagai orang tani dan orangburuh kecil-kecil lalu mundur cerai berai sehingga dalamtahun 1915 sudah banyak lid-lid S.I. orang tani dan buruhmundur tidak menaruh kepercajaan lagi padakumpulannya itu. Hanya rakyat sudah dapat untungterbangun hatinya.

Page 87: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

87

Sedikit hal P.K.I

Di dalam ramai-ramainya memaju-majukan ikatan sarekat,yalah pepatah “cinta bangsa” itu, maka bangsa Eropa orangInternationaal sebagai Sneelviet dan lain-lain yang dalamnegerinya (dimana kemodalan itu waktu lebih maju daripada di Hindia) sama merasa bahwa mereka berwajib turutmenunjukkan jalan pada pergerakan rakyat di Hindiasupaya dapat mendekati cita-citanya untuk datang kekeselamatan dunia. Di sini lalu timbul perkumpulanI.S.D.V. yang sekarang dinamakan P.K.I. (PerkumpulanKomunist India). Perkumpulan ini menarik juga bangsaBumiputra sebagai penulis karangan ini, terutama bangsaBumiputra yang asalnya memang dari kepamilian buruhsebagai di Spoor dan lain-lain.

Jadi tidak heran bahwa ilmu komunisme yang menjadisarinya rasa dan cita-cita kaum buruh di dunia menariklahpada orang buruh Bumiputra juga. Pekerjaan orang-orangkomunis itu waktu yalah mencampuri pergerakan-pergerakan Hindia dengan memaju-majukan ilmunyakomunisme, memakai jalan pertama-tama membangunkankekuatan-kekuatan kaum buruh dan kaum tani supayakeperluan hidupnya dua golongan ini bisa diperhatikandengan memusuhi atau berlawanan pada pikiran-pikirankaum modal umumnya.

S.I. kecampuran P.K.I

Karena lid-lid P.K.I. bangsa bumiputra banyak yangmerangkap menjadi lid-lid S.I. sudah tentu saja lid-lid P.K.I.itu yang dalam dasarnya sudah musuhnya kemodalan, jugadalam S.I. sering tabrakan dengan peluar-peluar S.I.sendiri yang masih dalam pikiran kemodalan itu. Hal iniyang mewujudkan kritik-kritik sebagai Semaoen-

Page 88: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda88

Abdoelmoeis, Semaoen-Tjokroaminoto, dan barusan iniDarsono-Tjokroaminoto sebab Darsono tahu bahwa orang-orang S.I. harus diurus GEMI jangan secara kaum kaya.Hal-hal ini lalu memasukkan beberapa asas komunis dalamS.I. sebagai memungsuh pada kapitalisme dan lain-lain.Begitulah S.I. lalu sepertinya dapat obat dari ilmukomunisme sahingga mulai tahun 1917 lalu ramai lagi dankepercajaan rakyat mulai terbangun pula, tetapi tidak bisaterus sebab urusan uang tidak gemi lagi dimana-mana. Dimana diurus gemi sebagai di Semarang sini maka S.I. bisaterus maju saja, juga sesudahnya ada kritik Darsono.

Keterangan pada saudara-saudara kaum V.S.T.P

Sedikit cerita di atas ini bisa kita terangkan sebenarnya disini supaya saudara kaum V.S.T.P. mengerti apa sebabantara penuntun-penuntun rakyat sering ada kritik danperselisihan. Perselisihan ini tidak terbawa oleh karenadengki-dengkian atau sebagai ada orang kira, tetapi adasebabnya yang dalam, yang sudah mesti timbul olehkodratnya pergerakan-pergerakan Hindia sini. Hanya buatkaum buruh mesti diingati SIAPA antara mereka yang dulumula lahir ketanaman benih ilmunya kaum buruh itu. Dankalau ini diperingati lalu gampang mengertinya jugatentang urusan Vakcentrale, terutama RevolutionaireVakcentrale yang sudah mengganti Vakcentrale lama yangsudah mati itu.

ooo0ooo

Page 89: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

89Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Percakapan P dan SHal

PerhimpunanSoeara Kaoem Buroeh, 1 Oktober, 15 Oktober dan 15

Nopember (nomor: 6, 7, 9) tahun 1921

P: “Apakah itu perhimpunan?”

S: “Berhimpun itu artinya: m e n j a d i s a t u .”

P: “Apakah beda antara arti perkataan berhimpun denganberkumpul?”

S: “O, kalau kata-kata tersebut, sama artinya.”

P: “Jadi kalau begitu, perkumpulan sama artinya denganperhimpunan.”

S: “Memang tidak berbeda.”

P: “Dalam perhimpunan-pehimpunan itu saja kerapmendengar ada yang dinamakan P e n g u r u s (bestuur)dan ada yang disebut l i d (anggota), apakah arti keduakata tersebut?”

S: “Lid atau anggota dari perhimpunan itu, yaitu beberapaorang yang berkumpul menjadi satu badan perhimpunantadi. Mereka itu bagi perhimpunan ada mengeluarkanpertimbangannya masing-masing guna memperkuatperhimpunannya. Dari anggota-anggota tersebut ada yangditunjuk menjadi peluar-peluar, yaitu yang disebutpengurus. Pengurus inilah yang harus mencari akal untuk

Page 90: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

90

kemajuan perhimpunan yang diurusnya. Pengurus ini pulayang mengumpulkan beragam keinginan dan gagasan paraanggota.”

P: “O, ya, ya, ya saya sudah mengerti. Nah, saudara S.bolehkah saya bertanya lagi?”

S: “Boleh. Tanyakan saja mana yang saudara belummengerti, saya tidak jemu menjelaskan, bila saya memangtahu.”

P: “Bagaimanakah sifat pengurus yang terbaik terhadapperhimpunan?”

S: “Sifat pengurus itu harus merasa menjadi kaki dantangan dan anggota badan lainnya untukperhimpunannya. Artinya: pengurus itu harus dapatmemenuhi dan suka bekerja untuk keperluanperhimpunan.”

P: “O, ya, sudah mengerti. Sekarang saya minta dijelaskanbagaimana caranya supaya kita punya perhimpunan yangkuat dan bagus?”

S: “Kalau saudara ingin mempunyai perhimpunan yangkuat, pertama-tama saudara harus selalu ingat bahwaperhimpunan dapat hidup bila punya n y a w a. Adapunyang saja sebut nyawa tersebut adalah uang. Iuran atauberbagai pemasukan lain. Kalau uang kas kuat,perhimpunan akan hidup baik; terutama bila tidak adapenyakit lain.”

P: “Masa’ sebuah perhimpunan mempunyai penyakitseperti manusia!”

Page 91: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

91

S: “Memang mustahil kalau di satu perhimpunan timbulpenyakit kudis atau yang lain. Yang saya maksud bukanpenyakit seperti itu.”

Contohnya dalam perhimpunan itu ada suatu hal yangmenyebabkan berkurangnya uang kas. Tetapi bukankekurangan yang disebabkan untuk kebutuhan-kebutuhan perserikatan, melainkan ada orang yangmengambil.

Contohnya lagi, bila ada anggota-anggota perserikatanyang saling bertengkar dan bermaksud merobohkanperhimpunan, anggota semacam itu hanya memikirkan dirisendiri.

Contoh ketiga:

Para anggota ataupun para pengurus tidak mematuhikeputusan perhimpunan. Misalnya: ketika perhimpunanmengadakan rapat organisasi (vergadering) meskipun tidakada halangan, namun tidak datang ke pertemuan rapat;menurut orang tersebut: sudah cukup bila telah membayariuran. Padahal uang iuran tersebut hanya menjadi danakita sesama anggota perhimpunan menjalankan programuntuk merealisasikan cita-cita yang diidamkan. Kekuatanperhimpunan itu tentu harus berasal dari anggota danpengurus. Bila perhimpunan tidak punya kekuatan,perhimpunan kini tinggal nama.

Seperti halnya perhimpunan yang dibuat anak kecil yangtidak mempunyai keteguhan hati, dan mudah takut bilaada ancaman musuh.”

P: “O, begitu? Ya, saya sudah sedikit mengerti. Nah, cobasaudara lanjutkan penjelasan tersebut.”

Page 92: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

92

S: “Baiklah! Coba saudara dengarkan. Saya akanmeneruskan penjelasan saya. Perhimpunan itu, tadi sayaumpamakan: orang yang hendak berjalan; iuran menjadibekalnya. Misalkan saudara sendiri hendak berjalan. Yangsaudara perlukan adalah kaki; kalau saudara sudahmempunyai kaki yang kuat (tidak terkena penyakit) tentusaudara dapat berjalan. Tetapi anggota badan yang lainseperti: tangan, mata, telinga, tentu juga ikut bekerja.Selain juga saudara selalu berpikir: ke mana kaki saudaraharus bergerak.”

P: Saudara S! bersediakah saudara S menjawab pertanyaansaya terlebih dahulu?”

S: “Boleh, dengan senang hati saya akan menjawab. Halmana yang masih mengganjal dan membuat ragutanyakanlah: jangan saudara malu bertanya tentang halyang belum saudara pahami.”

P: “Bolehkah sekarang saja mulai bertanya?”

S: “Ja, baik.”

P: “Tadi saudara mengatakan anggota badan perhimpunan,yang mana wujudnya di dalam perhimpunan? Seperti telahdikatakan tangan, kaki, atau lain-lainnya.”

S: “Penjelasannya begini: K e t u a diandaikan k e p a l a.Di situ terletak otak atau tempat memikirkan berbagai hal.Sebab segala macam pekerjaan yang tidak dipikirkanbagaikan pohon yang tidak dapat berbuah. Jadi, Ketua itumenjadi pangkal nomor satu dari jalannya perhimpunan.Bila taktik Ketua tidak halus, perhimpunan dapatterjerumus. Begitu pula perjalanan orang tanpa pikiran.Jadi Ketua tidak boleh asal-asalan dalam mengambilkeputusan. Bendahara dimisalkan m u l u t, p e r u t dan

Page 93: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

93

d u b u r jadi dia mesti hati-hati menerima, menyimpan danmengeluarkan uang perhimpunan. Seperti juga orangmakan, kalau dia makan tanpa dipikir dapat membuat sakitperut, begitu pula bila buang-airnya tanpa aturan . . . ”

P: “Tunggu sebentar! Yang dimaksud dengan makan danbuang-air tanpa aturan itu yang bagaimana?”

S: “Lho, itu artinya, perhimpunan itu harus membuatperaturan, uang masuk, uang apa saja, dikeluarkan untukapa saja, semua itu mesti ada catatannya. Misalkan memintauang seenaknya, menggunakan uang seenaknya, hal-hal itutidak dibenarkan.”

P: “O, begitu! Teruskan! Sekarang S e k r e t a r i s.”

S: “Sekretaris itu dimisalkan t a n g a n. Ketua menyatakanpikirannya kepada anggota-anggotanya. Sekretaris yangmenggambar pikiran itu dengan tulisan. Sebab ituSekretaris mesti mengingat apakah pikiran yang barutersebut tidak bermakna ganda atau bahkan berlawanan.Karena itu Sekretaris harus memegang dan menyimpanarsip. Sedang Pengawas yaitu diumpamakan k a k i, k u pi n g dan m a t a.

Ia harus membantu kehendak k e p a l a dan t a n g a n,misalnya tangan akan mengambil barang namun tidakterjangkau, tentu kaki harus berjalan. M a t a mesti melihatbila di badan terdapat kotoran atau tidak, begitu pula k u pi n g mesti mendengar suara-suara (komentar, kritik, saran)terhadap perhimpunan. Bila itu semua terjadi kepala harusdiberitahu. Begitulah P e n g u r u s P e r h i m p u n a ndimisalkan a n g g o t a b a d a n.”

Page 94: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda94

P: “Ya, saya sudah mengerti. Tapi sekarang bagaimanaanggota-anggota perhimpunan dimisalkan badan orang?”

S: “Yang disebut b a d a n itu terdiri dari kepala, tangan,kaki, pantat, kulit, daging, darah dan lain-lain. Jadi, yangdisebut badan perhimpunan itu yaitu: para pengurus danpara anggota. Kalau k e p a l a, tangan dan kaki bertindak,tentu seluruh badan ikut semua. Dari itu tindakanPengurus Perhimpunan juga merupakan tindakan badanperhimpunan, di dalam b a d a n tersebut termasuk parapengurus dan para anggota. Sudah, sampai di sini dahulu.Lain waktu kita diskusi lagi.”

P: “O, ya baik! Terima kasih, saya jadi banyakpengetahuan karena diskusi ini. Tot weer Zien, meneer!(sampai jumpa lagi)”

ooo0ooo

Page 95: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

95Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Pergerakan Rakyat dan Rintangan-Rintangannya

Oleh: A. Mangoensoemarto

Sinar Hindia, 26 Agustus 1922

Sebab apakah di dunia ada timbul pergerakan Rakyat?Sebab adanya “tindasan” kata orang. Meskipun jawabanitu sudah benar dan masuk dalam sebab-sebabnya adapergerakan Rakyat, tapi sesungguhnya jawaban itu belummemadai.

Pada alamnya kerajaan Jawa masih harum namanya, tidakkurang seringlah tindasan-tindasan yang ditimbulkan olehraja dengan wakil-wakilnya kepada si kromo, tetapi olehkarena pergaulan hidupnya Rakyat belum terganggu sertamasih lapang, di situlah berada pergerakan yang didirikanorang. Maka yakinlah kami, bahwa timbulnya pergerakanRakyat itu tidak saja disebabkan adanya tindasan-tindasan,tetapi juga terbawa oleh kemasakan dan kemajuan Rakyat.Dengan pendek kami katakan, bahwa kerusakannyapergaulan hiduplah yang sudah memaksa buatmenimbulkan adanya pergerakan Rakyat . . . , yang manapokoknya diperbuat oleh kapitalisme.

Maka setelah geest kapitalisme itu berhamburan di dunia,ributlah Rakyat mendirikan macam-macam pergerakanpolitik, yang mana adalah yang ngoeler . . . dan ada yangkeras, lebih lanjut adalah asanya itu semata-matamemikirkan kebutuhannya kaum satriya wesia saja, danada juga yang . . . menghendaki keselamatan umum.

Page 96: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

96

Sepanjang pendapat kami, maka gerakan-gerakan yangamat haibat rintangannya itulah pergerakan Rakyat yangsejati . . . S.I dan komunis tidak heran, bahwa S.I dan P.K.Ibanyaklah rintangan-rintangannya yang selalu menampar-nampar, sebab sesuatu . . . yang kuasa dan angkara murka .. . mengertilah sudah, bahwa hak miliknya akan terganggu.Oleh karena itu tidaklah putusnya mereka itu berdayaupaya, supaya pergerakan yang semacam bisa hancur.Berhubung dengan itu timbullah P.E.B yang amat doer . . .P.E.B saudara-saudara . . . O.H bulan ini yangdikarangkan bekas propagandisnya P.E.B dengan . . .sendiri, maka perhimpunan . . . dan sebulan-sebulannyamengeluarkan . . . tidak kurang dari f.10.000,-, untukmubaligh dan kepala mubaligh (. . . dan propagandisten),guna ongkos perjalanan berpropaganda ke kampung-kampung, buat mendirikan macam-macam perhimpunan:Djamei Hasanah dll. Wai! Royal betulkan?

Berhubung dengan itu, bagi orang-orang yang rendahpikirannya, . . . orang-orang yang suka menjual anak cucu,cicit, oneng-oneng dengan tanah airnya, buat menjadikanperkakasnya P.E.B itu. Apa pula bagi orang lain yangmemang tidak mengenal kepada . . . Hindia, setiap harisenantiasa memperlihatkan kerendahan budinya sebagaiwakil-wakil P.E.B itu dan lain-lain. (Hai, saudara!Janganlah membusukkan P.E.B kalau . . . dorongan dariorang yang diisi . . . oleh P.E.B. Red).

Tidak saja rintang-rintangan yang akan . . . menghindarkanlangkah pergerakan itu disebabkan oleh karena musuh-musuh kita itu, tapi disebabkan oleh fihak kita sendiri,yalah sebagian orang pemuda-pemuda terpelajar fihak sinibelum suka campur, malah mendirikan sendiriperhimpunan kecil-kecil dalam kampung-kampung yang

Page 97: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

97

maksudnya tidak kurang dan tidak lebih hanyalahbersenang-senang saja. Inilah suatu bahaya yang besar bagipergerakan kita.

Kami mengerti bahwa hal itu sesungguhnya bukankesalahan mereka, tetapi pokoknya oleh karena masaknyadidikan kemodalan yang sudah berakar dalamsanubarinya. Meskipun begitu sungguhlah mengherankan,yang pemuda-pemuda itu sehingga terbalik fikirannyamenjadi belum suka mengerti, bahkan banyak juga yangmasih menahankan adat kepurwaan, yalah meninggi-ninggikan dirinya, tidak suka dianggapnya sesamamanusia.

Penutup ini tulisan berserulah kami, buanglah adatkekunoan yang tidak berguna itu, datanglah dalamvergadering-vergadering perhimpunan rakyat sejati dan bacajuga surat-surat kabarnya, agar supaya dapatlahmembongar didikan kemodalan yang sudah masak itu!Yakinlah di kemudian hari!

ooo0ooo

Page 98: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda98

Vakactie

Oleh: Kadarisman

Si Tetap, No. 11-12, Nop.-Des. 1923

Dapatkah vakbond jaman

sekarang melulu akan menge-

luarkan vakactie saja?

Dalam Soeara Bumiputra orgaan P.P.P.B. No. 17 ddo. 1September 1923, saja baca verslag pendek dari vergaderingP.P.P.B. afdeeling Magelang, di mana tuan Sosrokardonomelahirkan sikapnya P.P.P.B. sekarang, yaitu menurutputusan Congres di Purwokerto P.P.P.B. hanya akanmengeluarkan vakactie saja. Penulis tak bermaksud akanmenyangkal ini keyakinan, cuma penulis akanmempertimbangkan apakah betul keyakinan yangsedemikian ini ada pada tempatnya di jaman sekarang.Meskipun orang akan memegang sikap itu dengan teguh,tak pakai mengingat jalannya jaman, menurut fikiranpenulis kurang perlu sekali itu sikap dilahirkan di luarramai.

Dalam teori memang betul, yang suatu vakbond itu harusmengeluarkan vakactie saja. Tetapi di masa ini saya yakinyang praktik itu tak akan dapat seruntut dengan teorinya,sebab di dalam pembuatan orang harus mengingatkeadaan-keadaan yang boleh membawa pengaruh begitu

Page 99: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

99Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

besar hingga orang terpaksa berbuat yang tak seruntutdengan teorinya.

P.P.P.B. boleh dan bisa tidak revolutionair, tetapi saya yakinyang P.P.P.B. tak akan dapat mempertahankan sikapnyadengan teguh, karena haluan perkumpulan itu tak dapatdengan paksa di tetapkan oleh kemauan orang saja. Adakalanya yang suatu perkumpulan itu dihela olehkeadaannya perlawanan, betapa ia harus berhaluan.Bukankah saudara-saudara pembaca mengetahui danmendengar dengan terang yang N.I.P. itu suatuperkumpulan politik dan sudah kuat, sekarang terpaksamenjadi kobra lantaran dalam partai itu orang tak dapatmemegang teguh atau mempertahankan sikap kuno, yangsudah tidak cocok lagi sama jaman dan keadaannyaperlawanan. Orang yakin kalau itu sikap dipegang teguhtentu tak akan dapat tercapai apa yang dimaksudkan danini memang sudah ternyata. Dari itu dengan sikap keras iniN.I.P. tak akan dapat berbuat apa-apa. Begitupun vakbond,yang lengket dengan sikap kuno.

Lawan kita memang mengharapkan, yang masing-masingvakbond itu seharusnya hanya memperhatikan hal ekonomisaja. Pengharapan lawan tak usah kita turut. Barangsiapayang menurut kemauan lawannya, tentu akan terjerumus.Bukankah saudara-saudara pembaca telah mengetahuidengan yakin yang lawan kita punya kelonggaran yangcukup untuk memukul macam-macam perkumpulandengan senjata politik? Bukankah P.P.P.B. pernah dipukuloleh lawannya dengan politik di waktu ada pemogokan?Berapa pemimpin-pemimpin dari itu pemogokan yangsudah ditangkap? Bila lawan kita mempunyai kebiasaanyang semacam itu, apakah kita tinggal diam saja? Ini suatuperbuatan yang memutus kemerdekaan bergerak.(menyambut beweging vrijheid).

Page 100: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

100

Pemogokan V.S.T.P. yang baru lalu, juga dipukul denganpolitik. Juga ini berarti menyambut beweging vrijheid. Bilaini perbuatan tidak kita lawan, sudah tentu selama-lamanyakita kaum buruh tak dapat berbuat apa-apa.

Menilik perbuatan lawan kita yang begitu; bukankah diakhir-akhirnya kita tidak terpaksa bertenaga dengansegenap alat yang ada pada kita biarpun actie dari kitapunya vakbond dibatasi hingga sampai di vakactie saja?Menurut penulis punya keyakinan ini perbuatan tentu kitalawan. Dan ini perlawanan kadang-kadang menjadiperlawanan yang besar, dan bersama-sama dengan semuavakbond, sebab pukulan politik dari lawan kita itu takjarang mengenai keperluan semua vakbond. Lain dari itusekalian pembaca tentu telah maklum juga, bahwa padazaman sekarang tak suatu perkumpulan yang tidak butuhbeweging vrijheid. Oleh karena itu maka menunjukkan batasactie hanya sampai di vakactie saja itu tak berarti dan sia-siabelaka. Saya percaja bahwa diantara beberapa vakbond ditanah Hindia sini ada yang berpendapatan coro kuno,takhayul serta tak pakai mengingat jalannya zaman takambil mumut lebih lanjut, lain tidak, vakactie, vakbond yangberhaluan begini ini seolah-olah mengikat tangan dankakinya sendiri. Ya, ini yang diharapkan oleh lawan kita.Bila kita berbuat apa yang diharapkan oleh lawan kitasudah tentu kita akan jatuh terjerumus.

Lain dari itu kami akan mempertimbangkan lagi sebagaipembaca mengetahui, tiap-tiap vakbond bermaksud mencariperbaikan nasib dan penghidupannya kaum buruh, jadibila diambil umumnya mengharapkan perbaikan tentangekonomi. Oleh karena jaman sekarang ini dinamakanjaman sadar, misalnya di dalam pembuatan apapun orangharus yakin betul apa dan bagaimana orang harus berbuat,

Page 101: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

101

maka percayalah saya yang orang itu juga mengetahuibagaimana jalannya ekonomi. Bukankah orang tahu bahwaekonomi pada masa ini ada di bawah pengaruh politik?Kalutnya nasib kaum buruh tidak lain dari politiknyanegeri-negeri di Eropa yang sama akan menaruhkekuasaan politik dan kekuasaan dagang di negerinya satusama lain, hingga menjadi pertengkaran dan timbul perangdunia yang akhirnya membikin kalutnya nasib kaumburuh dan adanya bezuiniging itu tercabut dari politik,sudah tentu orang yang mengharap mendapat perbaikannasib itu, tahu dengan yakin, bahwa ia dalam perlawananini berhadapan juga dengan politik. Jadi lebih tegas lagi,bila orang tak mengaku perjelekan nasib, tentu olehkarenanya akan juga melawan politik yang menyebabkanitu.

Bila orang membalas actie-nya hanya sampai di vakactie saja,nanti bila sudah sampai pada waktunya berhadapandengan politik, apakah lalu mengendurkanperlawanannya? Tentu tidak. Sudah barang tentu, bila iniperlawanan diadakan, maka yang mempunyai bagian yaitupolitiek vereeniging, akan tetapi peluar vakbond mengetahuibahwa itu keperluan kaum buruh, jadi harus membantudengan segenap kekuatan. Jadi pendeknya wajib turutber-actie juga.

Lain perkara bila kebetulan ada di masa yang biasa tetapioleh karena sudah terang bahwa keadaannya ekonomi itusewaktu-waktu dapat terganggu oleh politik, maka kamipandang tak ada gunanya kita memberi batas bagi actiekita, sedang itu actie sewaktu-waktu terpaksa berubah juga.

Dengan uraian kami di atas ini bukannya kami menyangkalvakbond yang membatasi actie-nya, tetapi hanya akan

Page 102: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda102

menunjukkan kurang perlunya diadakan itu batasan, yangmalah semata-mata akan menjadi rem pergerakannyasendiri.

ooo0ooo

Page 103: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

103Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

1 Mei 1924

Si Tetap, April 1924

Tertindas lagi terhina, terperas lagi terdesak, hidupdalam kesempitan tak mengenal apa yang dinamaikesenangan dan keadaban, dari kanak-kanak sehingga jadiorang tua, inilah nasib orang-orang yang hanya mempunyaitenaga buat bekerja.

Dididik supaya mengerjakan dan mengetahui wajibnya,tetapi diberi tahu dengan kekerasan bahasa ia takmempunyai hak, beginilah keadaan kaum sekerja.

Kesengsaraan, kebodohan, kebinatangan dan semua sajayang jelek adalah jadi bagiannya segolongan besar darimanusia yang memakai tenaganya buat bekerja.

Sebagai orang yang tertutup mata dan telinganya terpakuotaknya, maka kaum buruh tak dapat melihat danmemikirkan nasib dan haknya.

Tetapi maatschappij ini terdiri dari orang-orang yang hidup,oleh karena itu maka maatschappij ini juga hidup, dari keciltak berpikiran, tak berkepandaian, dan tak berkemajuanjadi besar, berpikiran berkepandaian dan berkemajuan.

Dari sebab kaum buruh yang jadi dasarnya maatschappijmaka walaupun mereka terikat tubuhnya terpaku otaknyadan tertutup mata dan telinganya, dapatlah merekamerasakan apa yang dideritanya.

Page 104: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

104

Oleh karena perasaan ini dan wet alam yang memaksakepada siapa saja yang hidup buat berkelahi untuk dapathidup, maka dengan usahanya orang-orang yang tinggibudinya dalam abad ka 18 mulailah kaum sekerja di Eropabergerak. Mula-mula dengan tidak pakai azas yang tetap,tetapi semenjak keluarnya Kommunistisch manifest dalamtahun 1847, ditulis oleh Karl Marx dan Frederich Engels,kelihatanlah pergerakan ini berdiri dalam pendirian yangtetap.

Perkataan penutup dari maklumat Kommunist jalah: KaumProletar di seluruh dunia bersatulah berdengung sebagaisuara halilintar di telinga semua menusia di Eropa danAmerika.

Bagi kaum melarat perkataan ini adalah suatu perkataanyang membuka otak, mata dan telinganya, dan suatuperkataan yang memberi pengharapan untuk hidup senangdi kemudian hari (schoone toekomst).

Dengan sedikit-sedikit kepercajaan kepada diri sendiritimbullah di sanubari kaum buruh dan dengan pelahan-pelahan berdirilah serikat-serikat kaum buruh, yangdiadakan berdasar perlawanan kasta.

Perserikatan kaum kerja ini didirikan oleh masing-masingbangsa dan pada tahun 1888 timbul lagi pikiran gunamempersatukan perserikatan kaum sekerja di seanterodunia (Internationale). Guna keperluan ini maka diadakancongres oleh perserikatan kaum buruh Inggeris, Perancis,Nederland, Belgia, Denmark dan Italia, satu pertemuan diibu kota Inggeris yakni London pada bulan November1888.

Page 105: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

105

Congres yang besar diadakan di ibu kota Perancis yakniParis pada 14 Juli 1889, yaitu seratus tahunnya jatuhnyaBastille ditangan Rakyat kota Paris. Oleh karenaperselisihan faham, maka orang-orang socialisten tidakmengadakan satu congres saja, tetapi dua congres.

Di dalam congres yang dikunjungi oleh marhum Engelsdiambillah satu putusan, bahwa pada hari 1 Mei 1890,semua kaum buruh dari semua kota di Eropa dan Amerikaakan mengadakan demonstrasi di-openbaar untuk bekerja 8jam lamanya.

Pada bulan Augustus 1891 diadakan lagi congres di kotaBrussel (Belgie) tentang putusan demonstrasi kaum buruhdi-openbaar pada 1 Mei diambil baik satu voorstel yakni:

“Supaya dapat memberi dengan tetap pada 1 Mei, sifatekonomi, yaitu permintaan bekerja 8 jam lamanya dan satupenghormatan bagi perlawanan kasta maka congresmemutuskan”

1e. bahwa bagi orang-orang buruh di semua negeri perluamat guna mengadakan pesta bersama-sama.

2e. bahwa pesta ini akan diadakan pada 1 Mei dan congresmemberi nasehat supaya di mana-mana kalau bisapekerjaan diletakkan pada hari itu.

Di dalam congres dari semua kaum buruh di Zurich padabulan Augustus 1893, putusan congres di Brussel ituditetapkan.

Putusan ini yalah:

Page 106: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda106

“Hari perajaan ini satu hari vrij kalau keadaan-keadaan disalah satu negeri tidak menghalang-halangi.”

Keterangan bagi ini putusan jalah:

1e. Social-democratie dari tiap-tiap negeri berkewajibanberdaya upaya supaya pada 1 Mei kaum buruh mendapatvrij dan ia harus membantu tiap-tiap daya upaya guna halini yang diadakan oleh satu organisasi di suatu negeri.

2e. Demonstrasi di hari 1 Mei guna bekerja 8 jam lamanyaakan juga berarti suatu pertunjukan dari kemauan yangtetap dari kasta buruh untuk menghilangkan perbedaankasta dengan jalan mengatur pergaulan hidup (socialetranformatie) dapatlah mereka merasakan apa yangdideritanya.

Oleh karena perasaan ini dan wet alam yang memaksakepada siapa saja yang hidup buat berkelahi untuk dapathidup, maka dengan usahanya orang-orang yang tinggibudinya dalam abad ke 18 mulailah kaum sekerja di Eropabergerak. Mula-mula dengan tidak pakai azas yang tetap,tetapi semenjak keluarnya Kommunistisch manifest dalamtahun 1847, ditulis oleh Karl Marx dan Frederich Engels,kelihatanlah pergerakan ini berdiri dalam pendirian yangtetap.

ooo0ooo

Page 107: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

107Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Korban Pergerakan Rakyat H.M.MISBACH

Oleh: Marco

Hidoep, 1 September 1924

Waktu kami mengeluarkan surat kabar mingguanDoenia Bergerak di Solo (1914), yalah officieel orgaan dariInlandsche Journalisten Bond, kami kenal dengan H.M.Misbach, karena dia anggota dan langganan daripersarekatan dan surat kabar tersebut. Pada waktu itu diaseorang Islam yang berniat menyiarkan keislaman secarajaman sekarang: membikin surat kabar Islam; sekolahanIslam; berkumpul-kumpul merembuk Agama Islam danhidup bersama.

Dalam tahun 1915 H.M. Misbach menerbitkan surat kabarbulanan Medan Moeslimin, nomer satu tahun pertama suratkabar itu tertanggal 15 Januari 1915. Pada saat itulahlangkah jng permulaan H.M. Misbach masuk ke dalampergerakan dan memegangi bendera Islam. Di mana-manatempat dia membikin propaganda Islam dan suka beramah-ramahan kepada semua orang. Di pemandangan Misbach,tidak ada bedanya di antara seorang pencuri biasa denganseorang yang dikata berpangkat, begitu juga di antararebana dan klenengan di antara bok Haji yang bertutup luardan orang perempuan yang menjadi kupu malam; di antaraorang-orang yang bersorban cara Arab dan berkain kepalacara Jawa. Dari sebab itu dia lebih gemar memakai kainkepala daripada memakai pecis Turki atau bersorbanseperti pakaian kebanyakan orang yang disebut “Haji.”

Page 108: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

108

Tempo-tempo kalau perlu Misbach berkerumun-kerumundengan anak-anak muda sama mendengarkan klenenganyang disertai suaranya tandak menembang yang amatmerdu. Buat memberi tuntunan genja (bowo. Dj.) Misbachbelum lupa. Dalam kalangannya anak-anak muda, diamenjadi temannya melancong, begitu juga di dalamkalangan wayang orang dia lebih dihormati daripadadirecteur-nya. Dari sebab itu dimana-mana golongan rakyatMisbach mempunyai kawan untuk melakukanpergerakannya. Tetapi di dalam kalangannya orang-orangyang mengaku Islam dan lebih mementingkanmengumpulkan harta benda daripada menolong kesusahanrakyat, Misbach seperti harimau di dalam kalangannyabinatang-binatang kecil. Karena dia tidak takut lagimencela kelakuannya orang-orang yang sama mengakuIslam tetapi selalu mengisap darah teman hidup bersama.

Dalam bulan Januari 1923, waktu kami masih menjalanihukuman di penjara Vrijmetselaarsweg, Weltevreden,Misbach perlu datang ketemu kami dengan seorangperempuan dan seorang pula lelaki.

“Kawan kita banyak yang melarikan diri sebab takut,tetapi saya mesti bekerja sampai mati untuk pergerakan.”Begitu kata kawan Misbach kepada saya.

Sekarang kami baik mengutip keterangan dari surat-suratkabar tentang keadaan H. Misbach.

* *

*

Page 109: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

109

CATATAN SINGKAT TENTANG KAWAN HAJIMISBACH

Kawan Misbach, ialah seorang Jawa kira-kira sudahusia 48 tahun. Ia dilahirkan di Solo. Sejak masih kanak-kanak sehingga hampir balig ia menerima didikan yangterbanyak dari pesantren. Sebagai kebiasaan orang-orangdi Solo, ketika sudah datang masanya mencari nafkah,kawan Misbach itu juga lalu berniaga. Ia berdagang kainbatik. Meskipun sudah sementara lama di Solo terbitpergerakan yang dipimpin oleh H. Samanhoedi, tetapipada waktu itu kawan Misbach baharulah sukamenunjukkan kesetujuannya saja kepada pergerakan itu.Sesudah S.I. dalam tahun 1914 menampakkan tanda-tandaakan menjadi pecah . . . Sebab terbit perselisihan antarapemimpin Tjokro yang pada waktu itu menjadi vicepresident, dengan kehendak Samanhoedi, president C.S.I.serta teman-temannya di Solo. . . Sejak itulah kawanMisbach turut campur benar-benar dalam pergerakan S.I.

H. Misbach yang dasarnya memang revolutionnair,memandang Islam itu tidak lain hanyalah maksud muliayang menghendaki perdamaian di dunia dengan jalanmemusuhi dan membasmi sekalian kedustaan, kejahatan,pengisapan dan penindasan. Tidak mengenal susah danpayah, tak berhentinyalah ia menyiarkan pendapatnya itusambil menggasak dan mencambuk siapa saja yangmengaku Islam tetapi tidak berbuat sebagai pendapatnyaatau berbuat menyalahi keyakinan itu. Dalam tahun 1914itu juga H. Misbach menerbitkan surat kabar bulanan yangdiberi nama Medan Moeslimin. Dalam surat kabar ini iamenyiarkan kefahamannya Islam dan membicarakan halhal yang bersangkutan dengan politik. Ia dibantu olehjurnalis-jurnalis yang faham isi agama dan yang mengenal

Page 110: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

110

urusan politik. Di antara yang tersebut terakhir ialahsaudara Marco. Belum sampai setahun umurnya MedanMoeslimin itu, maka ributlah sudah orang-orang [. . .] tusukpenanya. Beberapa orang kiai-kiai yang [. . .] karangankepada Medan Moeslimin itu tahu mana [. . .] karena merekatakut mengikuti haluan kawan Misbach yang revolutionairitu. Tidak antara lama pula [. . .] dengan Sorsokoerneo,secretaris S.I. Solo. Dengan teman baru ini kawan Misbachmelanjutkan propagandanya yang keras itu dalam kalanganS.I. Terutama sekali yang diajukan olehnya yaitu soal-soalekonomi, soal-soal tentang penghidupan. Ia mengejarhilangnya tindasan-tindasan yang diderita oleh Rakyat daripihak bangsawan dan dari pihak paberik-paberik. SetelahSosrokoerneo meninggal dalam tahun 1918, kawanMisbach lalu berhubungan dengan saudaraTijptomangoenkoesoemo, yang pada waktu itu tinggal diSolo. Misbach masuk dalam N.I.P. sebab partai inilah yangpada waktu itu paling revolutionnair. Berhubung denganpecahnya pemogokan dalam paberik-paberik gula dalamdaerah Klaten, maka kawan Misbach dengan beberapakawan-kawannya ditangkap, dan ia dimasukkan dalampenjara hingga dua tahun.

Keluar ia dari penjara, mulailah lagi ia bergerak. Tetapi olehkarena kawan-kawannya dalam kalangan N.I.P banyakyang tidak berani bergerak keras pula, sedang saudaraTjipto sudah dilalukan dari Solo, kawan Misbach lalumencari perhubungan dengan P.K.I. Tidak lama lagi iamendapat keyakinan, bahwa hanya partai ini sajalah yangsungguh-sungguh bekerja untuk Rakyat dan benar-benarrevolutionair. Segeralah ia bergerak keras dalam kalanganP.K.I. Ia seranglah orang-orang Islam yang menjelekkanKommunisme, dan dengan ketetapan hati ia menyatakan,bahwa seharusnyalah orang Islam yang sejati menyokong

Page 111: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

111

kepada maksudnya Kommunisme itu. Kawan Misbachselalu menyerang kepada Mohamadiah dan C.S.I. sebabIslam yang disiarkan dalam kalangannya dua perkumpulanitu, menurut kefahamannya, bukan Islam yang sejati.

Kawan Misbach tidak merasa sayang mengosongkankantongnya, apabila ini perlu guna pergerakan Rakyat.

Dengan usahanya dan dengan bantuan teman-temannya,diterbitkan surat kabar mingguan Islam Bergerak yang padamasa yang terakhir dipersatukan dengan Doenia Baru dandipindah nama Ra’jat Bergerak. Disebabkan olehtangkapan-tangkapan yang dikenakan kepada H. Misbachdan kawan-kawannya, maka Ra’jat Bergerak itu matilah.

Kawan Misbach memang seorang pemberani yang jarangterdapat. Apabila perlu guna kepentingan Rakyat danuntuk kebenaran, tidak pernahlah ia mengundurkan diriselangkah. Ia tidak takut mengorbankan harta dantenaganya bagi pergerakan revolutionair. Dulu ia hidup adasedikit kaya, tetapi tidak perdulikan itu, hingga kini iamenjadi melarat.

Tahun 1925 adalah tahun yang penting dalam riwajatpergerakan Rakyat di Indonesia. Setelah pemogokan spoortertindas sehingga hancur, maka lalu terjadilah perkara-perkara sebagai: pelemparan bom kepada gubernurjenderal, pelemparan bom dalam pesta jubilem,pembakaran-pembakaran di Solo dan lain-lain. Dalam halini berpuluh-puluh Komunis pun kawan Misbach samaditangkap dan ditutup. Mereka itu dituduh campur dalamperbuatan tersebut di atas. Akan tetapi ternyatalah tidakterdapat bukti suatu apapun. Oleh karena itudilepaskanlah mereka itu walaupun setelah berbulan-bulanterampas kemerdekaannya . . . kecuali kawan Misbach.

Page 112: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

112

Sehingga 9 bulanlah kawan Misbach itu duduk meringkukdalam penjara tak dengan ketentuan kesalahannya.

Tiba-tiba sekarang ia harus meninggalkan pulau Jawa buattinggal di Manokwari.

Reaksi kita bahwa dengan perbuatan ini riwayatnya kawanMisbach akan dapat dikuncikan.

Tetapi kita yakin, bahwa Hawa Misbach yang revolutionairitu akan masih tinggal tetap dalam kalangan Rakyat.

Rangsang

(Sinar Hindia, 4 Juli 1924)

* *

*

KETUA H.M. MISBACH WAKTU DALAM BUI

Sudah biasanya orang dalam bui tidak bisa berhubungandengan orang yang di luar bui.

Ketua H.M. Misbach dalam bui yang akhir ini kira-kira 9bulan sebagai penahanan, orang ditahan beda denganorang dalam bui yang sudah menjalani putusannya dariLandraad atau Landgerecht.

Orang ditahan dalam bui sebab dari kekuatirannya sipenahan kepada yang ditahan jangan sampai larimenyembunyikan diri atau dapat berhubungan lain-lainorang, dan lain sebagainya, sebab begitu musti saja orangditahan dalam bui cukup dimasukkan kamar dalam buidengan keadaan yang tidak berjauhan dari keadaan di luarbui karena belum terang menjalani kejahatan.

Page 113: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

113

Akan tetapi bagi ketua H.M. Misbach luar biasa, tentangitu nanti saudara-saudara mengetahui surat dari ketua kitayang menerangkannya.

Selama dalam tahanan kira-kira 9 bulan dalam buiSemarang tidak boleh orang ketemu melainkan anakbininya dengan minta izin kepada assistent-resident Sololebih dulu, sesudah mendapat surat izin baru bolehberangkat ke Semarang dengan diikuti seorang rechercir.Apabila sudah datang di Semarang tidak boleh terusmenuju ke pintu bui lalu dengan lekas ketemu suaminya,akan tetapi lebih dulu mereka datang ke hoofdbureau polisiSemarang perlu minta izin pula. Sesudah dari situ baruboleh terus masuk bui dengan dapat izinnya Cipir bui.

Ketua H.M. Misbach dalam bui (tahanan) boleh menerimakiriman makanan, rokok dan sebagainya dari luar dansurat-surat dari famili tetapi semua itu lebih dulu diperiksaoleh polisi lebih dulu dan diambil turunannya.

Dalam bui ketua kita tidak boleh membaca surat-suratkabar atau kitab lain-lainnya kecuali kitab suci Al-Quran.

Saya sering menerima surat dari ketua kita H.M. Misbachyang menerangkan bagaimana keadaannya dalam bui danlain sebagainya. Antara surat-surat yang saya terima dariketua kita waktu beliau dalam bui sebagai berikut:

* *

*

Page 114: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

114

Semarang, 6 Juli 1924.

Wa’alaikum mussalam.

Balas anak hendak ampunya surat, hal anakda mengirimsurat dengan aangeteekand, sama sekali tiada berhalanganatau tidak menjadikan sebab untuk diri ramanda, hanya adasedikit menimbulkan fikiran. Adapun sebabnya, selamaramanda dalam bui, belum sekali ramanda terima surataangeteekand, hanya baru satu kali menerima, lama tertahandi kantor a.r. sedang ramanda belum bisa dapat tahu darisiapa dan apa isinya, itulah jadi ramanda ada timbul fikiran.

Ramanda di bui Central memang bertempat di kamar blok,yaitu kamar strappan, pintu berlapis dua, pintu di dalam besilantas ditutup sama papan, pintu di luar hanya dari papansaja, tutup mulut dan tidak tahu orang, kecuali masuknyarangsum dan bikin bersih selokan, dan saya musti buang potkotoran sendiri, itulah tidak apa, asal dunia menjadi baikhidup dan hak bersama, kita dapat keselamatan bagi umum.

Selama manusia takluk kepada harta dunia mesti menjadikalut, sebab teranglah harta berfikiran setan, atau hartatempat pengaruh setan, dari itu kita kaum muslimin wajibmengubur kapitalisme (baldi harta), sehingga sampai hartatakluk kepada kita manusia.

timbullah rasa kemanusiaan,

cinta kasihlah pada sesama hidup,

kuburlah budi setan yang busuk itu.

Lain tidak dari saya ramanda

Yang amat cinta,

Anakda

MISBACH

Page 115: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

115

H. Haroenrasjid

Gevangenis Centraal

Di Kauman Solo

Semarang

* *

*

Begitulah luar biasa yang saya sebutkan di atas, atasdirinya ketua kita H.M. Misbach.

(Medan Moeslimin, Juli 1924)

* *

*

H.M. MISBACH DIBUANG

Dengan singkat sebab tak ada temponya sebagaimanasudah saya terangkan di atas ketua H.M. Misbach waktumau berangkat memesan begini:

PAMITAN SAYA

Harap diketahui oleh tuan pembaca Medan-Moesliminterutama tuan aboner, yang sekarang saya kejadian dibuangoleh pemerintah dari tanah tumpah saya ke “Manokwari”.

Dari itu salam dan hormat saya, saya kirimkan kepada tuansemuanya terutama tuan aboner.

Saya dibuang jangan sekali-kali mengecilkan hati kawan-kawan kita kaum pergerakan atau pembaca Medan-Moeslimin.

Page 116: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

116

Umpama ada tempo yang cukup, saya masih perlu banyakmembentengkan fikiran saya dalam majallah M.M. sini, akantetapi oleh karena tak bertempo sama sekali, nanti saja kalausaya sudah datang di tempat tinggal saya yang baru, sayaakan membuka apa-apa yang menjadi cita-cita saya.

Sesudah saya datang di Manokwari, nanti adres saya akansaya umumkan dalam “Medan-Moeslimin” sini. Dan sayajanjikan, nanti saya akan mengarang Islamisme danCommunisme sampai sejelas-jelasnya, agar menjadipenerangan tuan-tuan kaum Muslimin dan pihak Communist,dan karangan itu mustinya nanti termuat dalam majalah kita“Medan-Moeslimin”.

Mudah-mudahan dikabulkan oleh Tuhan Rohmanurrohim.

Saya harap tuan pembaca mendoakan kepada Tuhanghofururrohim, agar saya diberi selamat perjalanan sayamulai di tanah tumpah saya sampai tempat saya yang baru,dan juga selamanya saya hidup dengan anak bini.

Maaflah:

H.M. MISBACH

(Medan Moeslimin, Juli 1924)

* *

*

Page 117: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

117

ALASAN-PEMERINTAH-MEMBUANG KETUAH.M. MISBACH

Dalam Gvts. Besluit tanggal 27 Juni 1924 No. 12disiarkan segala tuduhan atas Haji Moehamad Misbach,terkumpul dari pada surat-surat “amat rahasia” dari segalafihak adviseur pemerintah dalam perkara pembuangan tuanitu, yaitu pokroel jéndral dan adviseur Inlandschezaken,directeur Justitie dan resident Semarang. Daftar yang amatpanjang itu kita petik di bawah ini: kata H. B.

Sekeluarnya dari penjara menjalani hukuman pers delict,maka Haji Misbach sebagai propagandist Sarekat-Ra’jatmenerangkan dalam kumpulan partainya (Kommunist) dirumahnya untuk mendirikan afdeeling Sarekat-Ra’jat dibulan Oktober 1923, dan dalam kumpulan mendirikanperbuatan yang diberi nama informatie kantoor di Solo,demikian juga dalam kumpulan partai di Klaten di bulanFebruari 1923, bahwa Sarekat-Ra’jat menghendakirevolusi, melawan penindas yang menimpa rakyat, danseboleh-bolehnya akan mengganggu usaha pemerintah dankapitalisten. Lagi pula ia telah menggerakkan gerakanrahasia, yaitu menurut kata-katanya berniat melakukansabotase, melempar bom, membakar, merusakkan kawat,segala itu akan persediaan revolusi.

Segala itu ternyata dalam percakapannya di Solo tadi danKlaten dalam bulan April 1923. Malah dalam pertengahantahun 1923 di Surakarta didirikannya “perkumpulansabotase” dan waktu mendirikan itu ia mengatakan, bahwakapitalisten mesti menyerahkan hartanya kepada yang kaummiskin, tapi karena tak mungkin Pemerintah dengan rélahati sendirinya akan memperkenankan perubahan aturandunia semacam itu, maka bermaksudlah perhimpunan

Page 118: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

118

sabotase akan mengikhtiarkan rubuh pemerintah denganlaku membakar dan menyerang diri orang. Segala inidikuatkan dengan suatu karangannya dalam IslamBergerak, December 1922 berkepala: “Pemandenganseorang Pradjoerid Islam-Bergerak.”

Untuk mencapai maksudnya itu maka dalam bulanAugustus 1923 ia bertemu di Madiun dengan Soemonodan Djojodihardjo. Di situ diperbincangkan pelemparanbom, yang sudah dapat sepakat antara Semarang dandengan Surakarta. Menurut cerita dua orang kawan-kawannya lebih dulu ia telah memberi pengajaranmembuat bakal letusan kepada Soemono. Dalam tahun1923 di Semarang ia kerap kali berhubungan denganbeberapa kawan-kawannya. Dalam suatu pembicaraanantara kawan-kawannya ada seorang dari Solo mengatakania dapat menyediakan bom, karena Haji Misbach sudahmemberi tahu siapa yang ada membuat bom.

Menurut keterangan dua orang kawan-kawannya itudalam tahun 1923 Soemono melemparkan sebuah bom knalkwik ke suatu lokomotif. Dan dekat 31 Augustus ia denganseorang kawannya membuat bom semacam itu, untukdilemparkan di tengah orang ramai dalam peramaianjubileum. Dalam berbuat itu Soemono luka sampai matikena bom meletus. Menurut cerita beberapa orangkawannya sebelum putus nyawanya Soemono iamengatakan, bahwa kalau ditanya hendaklah diterangkan,bahwa Misbach yang menyuruh.

Setelah dalam bulan Mei 1923 ketika ada keramaian diJokja seorang kawan melempar bom ke tengah orangramai, membunuh seorang perempuan penonton, terjadipula perbuatan itu dalam pesta jubileum di Semarang

Page 119: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

119

sampai melukai 11 orang. Dekat-dekat waktu itu di daerahSurakarta kerap kali terjadi terbakaran beberapa bangsal.

Pada 22 October 1923 polisi Klaten menangkap bakalletusan serta sumbu, maka ketika itu beberapa orangkawan-kawannya menerangkan, benda itu dapat dariseorang kawan yang ditujukkan oleh kantor informatieMisbach, sedang kawan itu mengatakan asalnya barang-barang itu dari Haji Misbach. Dalam bulan October itujuga di Surakarta di waktu pasar malam terjadi pulapelemparan bom.

Segala perbuatan jahat itu berhenti semenjak Haji Misbachserta beberapa kawannya ditahan dalam bulan Oktober1923.

Maka ternyatalah Haji Moehamad Misbach menjalankansuatu gerakan, yang mesti mengalangkabutkan orang yangberdekatan dengan dia dan membahayai nyawa dankeamanan sesama manusia oleh bala bencana yangmenguatiri.

Lain daripada itu dibangkit pula tuduhan yang lama-lama,yaitu bahwa lebih dulupun ia sudah membangunkankekalutan dan menyebabkan rakyat yang berdekatandengan dia bertarungan dengan undang-undanghukuman.

Ia tak segan-segan, kata Gvts. Besl. itu:

a. menghasut rakyat melawan perintah memperbaiki rumahuntuk pencegahan pest di Surakarta, dilakukannya dalamvergadering rakyat Kartasura, pada 31 Maret 1918disuruhnya rakyat jangan mau mengembalikan voorschotperbaikan rumah itu;

Page 120: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

120

b. menghasut rakyat dengan mau-mau menjalankankewajiban kerja, yaitu dalam bulan Maret dan April 1919di onderneming Tegalgondo kepunyaan Z. H. SusuhunanSurakarta. Kemudian pula dalam bulan Mei 1920 dalamkumpulan di rumah Haji Sirat di Ampik, afdeeling Kebumenia mengatakan melawan kewajiban menyerahkan padi.

c. menghasut melawan pembesar dan lain sambil mengajak-ajak dengan kiasan akan memerdekakan Jawa (dengankekerasan dari tindasan dan isapan pertuanan asing(pidato di desa Tarukan, Delanggu) Februari 1920, dikampung Keprabon, Solo (Maret 1920). Dalam kumpulan(di desa Sawahan April 1920) ia mencaci dan menghina-hinakan aturan pemerintah, seperti pembelian padi,monopoli garam, denda, tambahan polisi dan keadaanrumah-rumah kurungan di depan 2100 orang.

d. mendidik kerevolutionairan kepada ambtenaar, polisi danlegiun zelfbestuurder di Surakarta, sehingga mereka takboleh dipercaja lagi dalam jabatannya;

Istimewa ditimbang perbuatannya membangun mupakatakan berbuat kejahatan dan melakukan bencana, yaitu:

a. dalam kumpulan rahasia tg. 19 Maret 1920 dengan Dr.Tjipto dan Partowinoto di kantor Panggugah, ia menyorongvoorstel mendirikan vak-vereeniging rahasia dengan maksudhendak merusakkan tertib keamanan. Buat permulaan,[…], dirubuhkan kantor pos, gedong resident, JavascheBank, kepatihan dan rumah assistant-resident dengandinamit. Dalam keributan itu dibunuh resident,rijksbestuurder dan assistant-resident.

Dalam ia terkurung di Klaten dalam bulan Mei 1920dibuatnya propaganda bagi suatu kongsi penjahat, yang

Page 121: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

121

maksudnya akan merampok dan mengécu serta membakarbangsal dan kebun tebu. Seorang temannya dalam buidisuruhnya memimpin perkumpulan itu kalau sudahkeluar.

Hawa panas pada golongan sebagian rakyat di Solo lenyapketika ia ditahan karena spreekdelict di Tarukan dalam bulanMei 1920.

Hukuman penjara 2 tahun rupanya belum cukup akanmembunuh nafsunya.

Haji Misbach tidak mempertahankan diri, tak maumenjawab pertanyaan resident Semarang dan tak maumembuat surat perlawanan.

* *

*

Begitulah dakwa-dakwa yang dijatuhkan pada ketua kitaH. M. Misbach yang sampai bisa membuang ketua kita itu.

Semua keterangan-keterangan itu tentu saja dari spion-spion pemerintah.

Kita rakyat apakah percaya dan membenarkan hal itu?

Menilik bagaimana jalan spion-spion dan wakil pemerintahmengurus perkara yang penting-penting sebagaiperkaranya H. M. Misbach dan kawan-kawannya sepertiverslag dalam Panggugah, Sinar-Hindia dan dalam Medan-Moeslimin yang sudah-sudah, yalah mereka ada yangsebagai orang yang ingin pangkat, ingin bayar, ingin uang,ingin . . . dan takut karena ancaman, maka rakyat tentutidak bisa mudah percaya.

Page 122: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

122

Waktu H.M. Misbach ditarik oleh sesuatu wakilpemerintah pada dekat putusan pembuangan itu, ketuaMisbach minta tempo di luar kira-kira 14 hari, kalaudikabulkan sanggup menyaksikan dustanya dakwaan-dakwaan yang dijatuhkan oleh pemerintah kepadanyayang sekarang untuk alasan membuang padanya. Akantetapi permintaan yang perlu dan penting itu tidakdikabulkan oleh wakil Pemerintah.

Sebab itu, maka rakyat mudah sekali mengira-irakan akanbenar dan dustanya semua dakwaan-dakwaan itu, bukan?

Ya, apa boleh buat. Hanya saja kita yakin yangpembuangan pada pemimpin-pemimpin rakyat itu tidakmengamankan negeri, sebab yang mengamankan negeri ituhilangnya rupa-rupa tindasan, perasan, hinaan dan lain-lain sebagainya yang menyusahkan penghidupan rakyatdan pergaulan hidup.

Semua itu bisa hilang dengan betul-betul apabilakapitalisme sudah lenyap dari luar bumi.

“Selamatlah ketua kita dengan anak bininya dalampembuangan.”

Begitulah kita ucapkan.

Wassalam

HAROEN RASJID

(Medan Moeslimin, Augustus 1924)

* *

*

Page 123: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

123

KAWAN HAJI MOEHAMAD MISBAH

Pada tanggal 22 Juli 1924, tibalah di sini, saudara HajiMoehamad Misbah dengan istrinya dan tiga anaknya yangmasih kecil (2 anaknya laki-laki yang kira-kira umurnyalebih 10 tahun dan 1 anaknya perempuan kira-kira lebih13 tahun). Saudara Haji Moehamad Misbah dengan anakbininya menumpang dengan kapal Pijnacker Hordijkmenuju ke tempat pembuangannya di Manokwari.

Setibanya itu kapal di sini, saudara Haji MoehamadMisbach tidak boleh naik ke darat; saudara itu mestitinggal empat hari empat malam sampai pada hariberangkatnya tanggal 26 Juli jam 8 pagi.

Kita bisa ketemu dan kawan-kawan kita, dengan saudaraH. M. Misbach di kapal, akan tetapi tidak boleh bicaratentang hal pergerakan atau hal pembicaraan politik.

Istrinya dan anak-anaknya saudara H. M. Misbach adadisambut oleh kawan kita di rumahnya saudara Makkidengan secara orang miskin, sebab istri dan anak-anaknyaitu diluluskan naik ke darat.

Inilah riwajatnya saudara H. M. Misbach empat hari empatmalam dia di sini. Kita tak perlu commentaar, melainkan kitaterima dengan senyum saja.

Hai, saudara Haji Moehamad Misbach, selamatlah saudaraanak beranak dalam pelayaran dan terimalah dari jauhsalam kami.

Page 124: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda124

Percayalah saudara, kami tak akan mundur, sebelum zamansekarang bertukar dengan zaman secara kerakyatan. Satuhilang, sepuluh gantinya.

(Pelita Ra’jat di Makassar, 5 Augustus 1924)

* *

*

ARTIKEL 47 REGEERINGS-REGLEMENT

Artikel yang tersebut di atas itu, yalah yang bisamembuang H. M. Misbach ke Manokwari. Di bawah inikami salin dalam bahasa Melayu bunyinya:

Gouverneur-Generaal dan bermufakatan dengan Raadvan Nederlandsche-Indië bisa melalukan orang-orangyang terlahir di Nederlandsche-Indië, atau ditempat yang ditentukan bilangan Nederlandsche-Indië untuk tempat tinggalnya, karena buatkeperluan keamanan umum.

Gouverneur-Generaal bisa menentukan di dalamperintah yang ditandai tangan, bahwa orang yangakan dilalukan itu ditahan dalam penjara, buatmenunggu waktu kepergiannya. Besluitpembuangan dan penahanan itu diberitahukan olehhakim kepada orang itu. . . .

ooo0ooo

Page 125: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

125Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Kewajiban orang Perempuan:

Buat Menanam Benih Komunisme

Oleh: R. VOS-STEL

Disalin oleh: SANTOSO

Hidoep, 1 April 1925

Jikalau kita bertanya: “Mengertikah orang perempuankepada pekerjaannya. Apakah orang perempuan mengertikeadaan di dunia ini? Mengertikah orang ini bagaimanahidupnya? Mengertikah orang perempuan itu kepadaperlawanan yang besar sekali di dunia, yang tiap-tiap haritambah haibatnya, yakni strijd-nya (perlawanannya) orangyang tak mempunyai apa-apa melawan orang-orang yangberpunya atau strijd antara kaum yang diperhambamelawan kaum yang dipertuan?

Pertanyaan ini dengan mengeluh kita menjawab: “tidak,”mengerti.

Orang perempuan harus mengerti keadaan zaman sekarangdan harus mengerti bagaimanakah sebab-sebabnyagolongan proletar ini di dalam zaman kesusahan ini.

Orang perempuan dari kasta proletariers sekarangnasibnya jelek sekali.

Mulai kecil sudah tertimpa kesusahan. Jarang sekalianaknya orang proletar dipelihara dengan betul-betul,misalnya hal makannya atau hal pakaiannya. Kalau

Page 126: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

126

ditimbang dengan anaknya orang yang kaya-kaya, makamerasalah bahwa dia (proletar) itu termasuk golongan yangmiskin.

Mulai kecil sudah seperti kerbau, agar supaya dapatmakan. Beberapa anak-anak dari anaknya orang yangmampu bersenda gurau dengan kawannya dari sekolahanke rumahnya; tetapi terpaksalah anak-anaknya kaumproletar di rumah saja menjaga adiknya.

Jika anaknya kaum proletar dapat masuk sekolah, makasebelumnya pergi ke sekolah anak perempuan ini sudahdiperingatkan ibunya, supaya dengan cepat-cepat pulangjikalau sudah waktunya, sebab ibunya hendak pergimencari pekerjaan, hendak bekerja mencari makan.Terpaksalah anak ini sesudahnya pulang dari sekolahanmenjadi ibu atau babu. Kelak jika adiknya sudah tak usahdiamat-amati lagi, maka terpaksalah anak perempuan inimenjadi orang tua sendiri. Anak perempuan ini harusmenjual kekuatannya. “Asyikkah anak ini bekerja?”Begitulah pertanyaannya orang yang hendak membelikekuatannya. Maka lantas dikatakan semua kebagusannya.Begitupun yang akan menjadi tuannya dapat orang mudayang masih mempunyai kekuatan untuk mencarikeuntungan. Jika anak ini tak menjadi babu atau koki,bekerjalah ia di sebuah fabriek atau perusahaan lainnya, dimana ia menjual kekuatannya menolong membikinkeuntungan si majikan. Begitulah anak-anak perempuan dikota-kota keadaannya. Anak-anak di desa lain darikeadaannya anak-anak di kota-kota. Tetapi anak-anak inimulai kecil sudah sekolah menjadi orang yang membikinkeuntungan seperti anak-anak di kota juga.

Pagi-pagi sebelumnya orang-orang bangun, terpaksalahorang itu meninggalkan tempat tidurnya “yang bagus itu,”

Page 127: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

127

sebab sebelumnya pergi harus menanak nasi,membersihkan rumahnya dan memelihara anaknya yangmasih kecil dan mengerjakan pekerjaan lain-lainnya.Begitulah pekerjaan orang-orang itu sebelumnya ke tempatpekerjaan. Tak mengherankan hati jika rumahnya kotor;banyak sampah-sampah dan sarang laba-laba yangberbintik-bintik di dinding rumahnya.

Mulai kecil anak perempuan proletar sudah belajar bekerjadengan bayaran 2 cent atau 3 cent untuk menyokongorang tuanya.

Ayo, anak perempuanproletar kerjalah denganmembanting tulang supaya tuanmu menjadi tambah kaya.Kerja terus sampai bengkak punggungmu dan kasilahkeuntungan kepada orang yang mengisap darahmu. Jikaengkau menjadi ibu, engkau akan merasakan “lezatnyabuah pekerjaanmu” dulu, tetapi sebagai orang perempuandan golongan proletar, engkau harus kerja terus.Mempunyai anak, menjaga anak-anaknya jangan sampaimati kelaparan.

Begitulah hidupnya orang perempuan dari kaum kerja.Tidak mengerti apakah sebabnya ia bekerja berat ini, danapakah sebabnya anaknya dan saudaranya hidup sengsara.Tak mau memikirkan sebab-sebabnya kesengsaraan ini.

Tapi dari kemajuan zaman ini orang-orang sudahmemikirkan dan sudah mengerti sebab-sebabnyakesusahan-kesusahan di dunia ini.

Perang dengan buah-buahnya sudah membangunkanfikiran orang perempuan.

Ilmu kapitalisme yang terus menerus menindas dan buah-buahnya sudah memaksa orang-orang turut campur di

Page 128: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

128

dalam perlawanan melawan peraturan yang merusakkemanusiaan ini.

Dengan keyakinan mereka itu melawan ilmu kapitalismeakan diganti, atau mendatangkan dunia Communisme.

Apakah pekerjaan mereka itu di dalam perlawanan?

Pertama orang perempuan harus mengerti bagaimanajeleknya peraturan mencari keuntungan buat diri sendiri,yang membikin kalutnya dunia ini. Dan lagi orang-orangini harus belajar organisasi melawan kaum yang berada,kaum mengerti pekerjaan dan orang yang mempunyaikekuasaan di dunia kapitalisme ini (organisasi melawanilmu kapitalisme).

Dapatkah orang perempuan yang sudah berat sekalipekerjaannya mencapai maksud di atas itu?

“Dapat.” Ingatlah peribahasa begini bunyinya: “Waar eenwil, is een weg.” Dalam bahasa Melayu kurang lebih begini:“Di mana ada kemauan, tentu ada jalan.”

Orang perempuan dapat dan harus menunjukkanperlawanan, sebab orang laki-laki sudah mengumpulkanorganisasi untuk melawan peraturan yang tak berfaédahbuat engkau semua itu.

Orang-orang perempuan harus menolong kepada oranglaki-laki yang melawan adanya klassenstrijd.

Orang perempuan yang merintangi orang laki-laki di dalamperlawanan itu menyatakan bahwa orang yang telah rusakmoreelnya, atau orang yang tak mengerti akan nasibnyaorang lelaki atau nasibnya sendiri.

Page 129: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

129

Orang perempuan harus mengerti, bahwa orang laki-lakimembikin perlawanan guna mendatangkan dunia baru,dunia Communisme, untuk bininya dan anak-anaknyasupaya kelak dapat hidup yang tentram, yang tak adaoverehersching lagi (memerintah).

Tiap-tiap hari orang perempuan harus membicarakankesusahan di dunia, maju dan undurnya gerakan Rakyatguna melawan organisasinya kaum uang.

Orang-orang ini dapat bertanya kepada orang lain yangmengerti ilmu pergerakan Rakyat, atau membaca surat-surat kabar yang memihak Rakyat.

Orang perempuan! Masuklah seperti saudara-saudaramuyang telah menjadi anggota perkumpulan yangberkehendak mengubah dunia yang zonder aturan inimenjadi internaat bagi manusia sedunia.

Orang-orang perempuan harus membaca surat-surat kabarS.R. dan Api yang dikeluarkan oleh orang-orang yang akanmengubah dunia kapitalisme menjadi dunia Communisme.

Janganlah berkata-kata tak mempunyai waktu. Apakahorang-orang perempuan tak pernah membaca courant-courant yang dikeluarkan oleh tuan kapital, yang tak adagunanya, melainkan mengacau dan sombong saja hendakmerintangi perlawanannya kaum kerja? Beberapa kalicourant-courant kaum kapital mengatakan jeleknya SovjetRoesland yang menjadi tauladan kepada het Proletariaat.Dengan beberapa akal, kaum-kaum uang akanmenjatuhkan pemerintahan Roesland itu.

Dan di Indonesia sini pun banyaknya hasut-hasutan darifihak sana, akan menjatuhkan pergerakan Rakyat yangberkehendak mendatangkan dunia baru.

Page 130: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

130

Pergerakan Rakyat yang hampir mencapai kemerdekaan,sekarang hendak dirusak dan orang-orangnya hendakdiikat kaki dan tangannya oleh kaum uang.

Beberapa courant-courant kapital mengatakan jeleknyaRusland, tapi tak ada yang menceriterakan bagusnyaperaturan ini yang diatur oleh Rakyat sendiri yang sudahtak ada tindasan-tindasan dan tak ada strijd lagi ini.

Peraturan di Rusland ini dipandeng oleh Rakyat sepertimakanan yang lezat rasanya.

Kaum-kaum uang terus-menerus dengan ketakutanmelihatkan gerakan Rakyat, kaum itu senantia meracunfikir-fikiran Ralyat dengan propagandanya yang halus.Kaum-kaum uang membikin engkau menjadi perkakasnyauntuk mencari keuntungan. Kaum uang menjelekkanpergerakan Rakyat dan merintangi kemauan rakyat yanghendak mencari kemerdekaan, ini berarti menyuruhengkau supaya memberhentikan perlawananmu. Kaumkapital mencari bukti-bukti palsu diperlihatkan kepadaengkau seperti: “Socialisatie der vrouw.” Kaum-kaum uangmengatakan dengan membuta tuli, bahwa peraturansekarang ini sudah baik, tak ada orang perempuan yangmenjual kehormatannya. Tetapi babu-babu, koki-koki,d.l.l. mengerti siapakah kebanyakan yang merusak orang,bangsanya ataukah orang-orang yang menjadi tuannya.

Mereka itu masih berani mengatakan: “Vrouwen Socialisatie”(orang-orang perempuan di kommunal) di Rusland yangsudah mempunyai peraturan Communisme.

Di Rusland sekarang sudah tak ada lagi orang perempuanyang diikat oleh orang laki-laki.

Page 131: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

131

Begitu juga orang-orang perempuan tak ada yang menjualkehormatannya berlalu lalang di jalan-jalan raya sepertinegeri-negeri kemodalan ini.

Hal minuman keraspun sekarang telah hilang di sana. Baikdan jeleknya minuman keras itu hanya orang perempuandan anak perempuan dari kaum kerja saja yang mengerti.

Dari kesusahannya di rumah memikirkan bahaya werkloosdan lain-lain ini pergilah orang laki-laki ke toko mencaria.o. Orang perempuan dan anaknya dengan mengeluhmemikirkan tindasan-tindasan dan isapan-isapan sebagaibuahnya peraturan kemodalan ini, tambah mengeluh jugamemandang suaminya yang mabuk karena minuman kerasitu. Ini juga terbawa dari peraturan yang “bagus” ini.

Dari sebab itu tak kurang-kurang orang perempuan atauanak perempuan yang menjual badannya.

Siapa yang hendak mencela “Vrouwensocialisatie” di Rusland,lihatlah dulu di negerimu sendiri yang peraturankapitalistis, yang kau anggap mulia, umpama di Perancis,London, Berlin, Wina, Amsterdam, Rotterdam, Bandung,Solo dan sebagainya orang-orang tak dicegah, malah dikasibesluit, sebab hendak ditarik belasting. Pekerjaan yang hinaini di jaman kemodalan sudah dipandang suatu pekerjaanyang mulia.

Dan baru-baru ini di vergadering S.R. Djokja orangMohamadiah yang tak senang juga kepada peraturankomunisme sudah hendak mengomunaal orang perempuanjuga.

“Baik sekali peraturan kapitalistis ini.” Courant kapital ituhendak mengelabui saja kepada matanya rakyat.

Page 132: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

132

P e r c a y a l a h!

Dari sebab itu perkataan-perkataan yang mencela kepadageraknya rakyat tidak usah didengarkan lagi. Tapi aturlahorganisasimu supaya lebih kuat untuk menunggudatangnya revolusi.

Dunia jika masih terus-menerus dikuasai oleh kaumkapital, tentulah terus ada saja perlawanan. Yakniperlawanannya kaum proletar (kaum yang tertindas)melawan kaum yang memerintah (kaum uang).

Sekarang kaum proletar sudah diancam bahaja kelaparan.

Orang perempuan yang membantu suaminya denganbekerja yang luar biasa bekerja di fabrik-fabrik dan dimana saja tidak dapat berdaya upaja lagi, jika yangmempunyai pekerjaan tidak mau membeli kekuatan lagi.

Adanya perang dunia yang mulai tahun 1914 sampai 1918,yang sudah kelihatan padam tapi sebetulnya masih terussaja ini sudah membikin mahalnya harga barang-barang.Untunglah kaum proletar tak binasanya adanya.

Dengan mengeluh kita melihat anak-anaknya kaumproletar yang tiap-tiap hari banyak yang meninggal dunia,karena kurangnya makan dan kurangnya penjagaan.Bagaimanakah susahnya ibunya, jika melihat hal ini danmemandang anak-anaknya yang masih hidup, tapi hanyakerongkongnya saja dari sebab kurangnya makan. Beraparibu orang perempuan yang susah karena melihat anak-anaknya yang seakan-akan bukan orang lagi ini?

Tetapi adanya perang dunia yang kedua ini yang sudahberbayang-bayang di atas kepala ini, tidak boleh tidak

Page 133: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

133

tentu orang-orang akan merasakan buahnya peperanganini.

Ini semua dari peraturan zaman sekarang: peraturankapitalisti ini.

Apakah peraturan yang jelek ini tak dapat berubah?

Orang perempuan yang sudah mengerti perlawanan tentuberkata “dapat.”

Dari sebab itu orang perempuan harus bersama-samaberjabatan tangan dengan orang laki-laki mengubahperaturan yang tak berfaedah seperti sekarang ini.

Sekarang orang mengerti sebab apa suaminya kadang-kadang tidak mau bekerja (staakt) dan dengan kawan-kawannya turut melawan peraturan perbudakan.

Banyak sekali orang berkata: “mogok itu dosa, dan tiadaada perlunya. Lebih baik terus bekerja.” Tapi siapakahyang berkata begitu itu? Tentu saja yang menjadikawannya kaum uang atau musuh kaum proletaar.

Orang perempuan harus membantu orang laki-laki yangsedang membikin perlawanan, minta naiknya gaji dankurangnya werktijd (waktu bekerja). Begitu juga orangperempuan harus membantu orang laki-laki merebutperaturan negeri.

Negeri yang diperintah oleh kaum uang harus direbut olehkaum buruh dan tani.

Sekarang negeri ini di tangannya kaum uang. Diaturdengan wet-nya yang amat “adil” ini.

Page 134: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

134

Kaum uang membikin perang. Memaksa orang-orangdisuruh perang.

Hai, orang-orang perempuan, anak-anakmu yang menjadibuah hatimu dipaksa mencari kuburnya di medanpeperangan, sebab dipaksa menjaga musuhmu.

Ayo, orang perempuan, suruhlah anakmu menjadipahlawanmu sendiri. Jangan engkau suruh menjadipahlawannya kaum uang yang menjadi lawanmu lahirbatin.

Didiklah anak-anakmu di keadaan dunia ini.Tunjukkanlah perlawanan yang haibat itu yakniperlawanan antara kaum proletaar melawan kaum uang.Anak-anakmu tidak akan hindar dari perlawanan yangbesar itu. Sebab itu didiklah anak-anakmu di hatikemanusiaan, supaya mengerti pekerjaannya yakni menjadipahlawan, pahlawannya kaum proletaar melawan si lobadan tamak. Perlawanan ini bukan perlawanan untukkeperluan sendiri, tapi buat ikat proletariaat. Rakyat mintasecukupnya saja kepada kaum uang. Rakyat hanya mintasumber pencarian saja.

Kaum uang merintangi kehendak rakyat, dengankekuasaan supaya Rakyat terus-menerus menjadi perkakasmencari keuntungan saja.

Akan tetapi rakyat tentu terus bekerja hendak mengubahperaturan kemodalan ini.

Rakyat Indonesia harus ambil contoh dari kawan-kawannya yang di Rusland. Rakyat sudah membunuhperaturan kapitalisme. Rakyat sudah dapat kemenangan.

Page 135: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

135

Sudah barang tentu ini belum yang dikehendaki olehrakyat, sebab rakyat hendak mendatangkan duniakommunisme di seluruh dunia.

Tidak mengherankanlah, jika kaum uang di mana-mana,umpama: Amerika, Engeland [Inggris], Frankrijk[Perancis], dan lain-lainnya hendak menjatuhkanpemerintahan Rus itu. Tapi pekerjaan kaum uang itu sia-siabelaka.

Dari sebab itu banyak juga kawannya kaum uang yangmempunyai pengharapan mengembalikan kekuasaannyalagi, menunggu datangnya revolusi, seperti Mr. Troelstratatkala vergadering di Lunwarden sudah berkata. Beginilahperkataannya: “Als de revolutie werkelijk komt, dan zullen wij deleiding wel van nemen” artinya “Biarlah orang-orangrevolutionair ambil kereta dari rawa, kita kelak yang akanmendapat enaknya.”

Seorang sociaal patriot Noske hendak merintangikehendak rakyat dengan mengumpulkan pembunuh-pembunuh disuruh membunuh kaum-kaum kommunisten.Seperti Liebkneeht dan Rosa Lucemburg juga sudahdibunuh oleh kaum-kaum Noskes itu. Teranglah bahwasocialisten itu tak sama dengan kommunisten. Orang-orangsocialisten hendak mengubah socialisme menjadikapitalisme.

Tapi dari sebab kapitalisme itu sudah membunuh beberapajiwa manusia, rakyat harus membunuh peraturankemodalan itu. Rakyat harus mendatangkan dunia baru.

Orang-orang perempuan harus mengerti siapakahkawannya dan siapakah lawannya kaum-kaum proletaaryang hendak mendatangkan dunia kommunisme itu.

Page 136: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

136

Rakyat harus ingat bahwa banyak sekali orang yangmengatakan bahwa dirinya itu orang gerakan pemimpinrakyat, tapi sebetulnya musuh kaum kerja. Bukti inilah kitadapat melihat di mana-mana tempat.

Siapakah yang menghalang-halangi spoorwegstaking?Siapakah yang mencari bukti-bukti perkara ada bom diSolo? Yaitu orang-orang yang mengaku dirinya kaumgerakan. Tapi bukti-bukti itu tak ada nyatanya.

Berbahaya sekali orang-orang itu buat kita, orang inimengaku seorang revolutionair tapi sebetulnya perkataan“revolutionair,” itu hanya buat kedok saja. Sebetulnyaorang ini budaknya kaum uang.

Pemimpin yang sejati tak susah jika melihat orang yangsudah mengerti dan hendak memutus tali perbudakan itu.Begitu orang-orang perempuan harus bekerja. Harusmenolong orang laki-laki yang sedang membikinperlawanan itu. Orang perempuan harus propaganda dimana-mana tempat kepada orang-orang siapa pun saja.Semua orang harus bekerja di dalam perlawanan itu.

Wajiblah orang perempuan mengerti perlawanan yangmengandung politik. Perlawanan di dalam golongan yangtertindas melawan yang menindas itu perlawananekonomis.

Di dalam perlawanan politik, yakni perlawanan hendakmengubah peraturan dunia. Haruslah orang-orangbersama-sama bekerja. Orang dari beberapa vakbondenharus menjadi satu merebut kekuasaan dari tangannyakaum modal.

Page 137: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

137

Rusland sekarang sudah mendapat kemenangan. Tidaklama lagi kita akan mendapat kemenangan juga. Dari itu,Hai orang-orang perempuan, kejarlah dengan sekeras-kerasnya membikin orang sedunia menjadi satu (satusaudara). Jikalau rakyat sedunia sudah menjadi saudara,barulah dapat menamakan dirinya “manusia.” Tak adaorang yang tak makan, jika suka bekerja. Dari sebab ituorang perempuan jangan lupa bahwa:

1. Orang perempuan harus belajar babad dunia, supayamengerti pekerjaannya di dalam perlawananmendatangkan Kommunisme.

2. Menyokong orang laki-laki yang hendak merantaskantali perbudakan.

3. Membikin anaknya menjadi “Jong Kommunisten”(Kommunist muda).

4. Jangan mendengarkan perkataannya musuhnya kaumproletaar. Dengarkanlah propaganda Kommunisme.

5. Mengingat siapa lawannya dan siapa kawannya.

6. Menyokong pergerakan yang hendak merubuhkanperaturan kapitalisme. Jika orang perempuan sudahmengerti tentu menguatkan barisannya.

PERHATIKANLAH HAI, SAUDARA PEREMPUAN!

ooo0ooo

Page 138: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda138

Persdeliktnya Moeso

API, 22 Juli 1925

Menyambung kabaran perihal saudara Moeso didatangkandi kantor polisi buat didengar keterangannya, lebih jauh NewSoer Crt. bisa kabarkan sebagai di bawah ini.

Moeso tertuduh sebagai redacteur dari vakorgaan SoearaPostel dan sebagai redacteur juga menanggung semua isinyaorgaan tersebut, dalam nomernya tangal 31 Mei 1925, yangtelah muatkan satu artikel, berkalimat “mengritik tulangyang tak berdaging.”

Ini artikel dimuat dengan diteken dengan nama samaran“Nic Carter” dan di situ Post, Telegraaf dan Telefoondienstdiserang.

Dalam tulisannya itu, Nic Carter menerangkan, bahwapersoneel-personeel di P.T.T. telah suruh membayar f 0.50sebulan-bulannya untuk bea sepeda yang semua adamiliknya itu dienst yang dipakaikan itu personel.

Di situ diterangkan juga, bahwa itu personeel ada manusiayang bekerja berat buat sesuap nasi dan itu personeel sudahmenjadi korban dari salaris kommissie, hingga perbuatandari itu dienst harus dicela.

Dengan adanya aturan itu, tiap-tiap orang dari personeelbayar buat masing-masing sepedanya 12 x 50 cent = F 6.-dan diwajibkan ditambah lagi F 2.- buat belasting gemeente,hingga sama sekali f 8.

Page 139: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

139Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

s. Moeso menerangkan, bahwa dalam itu artikel sama sekalitidak ada perkataan-perkataan membikin ia bisa dituntut,yaitu yang melanggar pada artikel 155 W.v.S.

ooo0ooo

Page 140: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda140

Buku-Bukunya Sendiri, Pikiran-Pikiran Sendiri, Moraal Sendiri

Oleh: Moeso

Proletar, 23 Juli 1925

Dalam pergaulan kapital sekarang manusia dibagi jadidua klas, yaitu klas buruh dan klas kapital. Kebutuhan-kebutuhan dua-dua klas ini tidak sama. Apa yangmenguntungkan klas kapital hampir selamanya merugikanklas buruh. Apa yang menguntungkan klas buruh, hampirsemua merugikan kepada klas kapital.

Apa yang baik bagi klas buruh, selamanya dipandang tidakadil oleh klas kapital.

Karena itulah klas buruh dan klas kapital tidak bisadipersatukan kekal, meskipun sama kebangsaan danagamanya.

Klas kapital mempunyai keperluan sendiri. Klas kapitalmempunyai maksud sendiri, sedang klas buruhbermusuhan dengan klas kapital. Sebagaimana kambingdengan harimau tidak bisa dirukunkan, begitu juga klasburuh dan klas kapital tidak bisa dirukunkan. Dua-duanyamesti bertanding. Salah satunya mesti hancur.

Apabila klas kapital hingga sekarang masih bisa merajaleladi seluruh dunia, itulah sebabnya nomer satu tidak lain,yaitu karena kaum buruh bisa disesatkan pikirannya!

Page 141: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

141Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Kaum buruh bisa dibingungkan otaknya, hingga iapandang sudah semesti-mestinya ada kaum kapital yangmenghisap dan ada kaum buruh yang dihisap.

Dengan buku-bukunya, surat-surat kabarnya, guru-gurunya dan lain-lain orang yang pandai dan terbayar,kaum kapital bisa menanam pikiran dalam kepala kaumburuh, bahwa kekuasaan kaum kapital itu sudah sepertidisahkan oleh langit dan tidak boleh diubah lagi. Orang-orang ulama yang dibayar oleh kaum kapital berkata dimana-mana tempat, bahwa kekuasaan kapital dengan hakprivat itu suatu aturan yang memang dikehendaki olehAllah.

Begitulah Rakyat yang tertindas jadi diam. Ia tidak bisaberbuat apa-apa yang keras, karena pikiran dan nasehat-nasehat yang diadakan dari pihak sana itu.

Apabila kaum tertindas hendak bertanding denganmengharapkan kemenangan, haruslah ia melepaskanpikirannya dari pengaruh pihak sana. Rakyat yangbertanding merebut kemerdekaannya sendiri, harusmempunyai pikirannya sendiri tentang baik dan jelek.Tidak seharusnya ia memakai nasehat yang diberikan daripihak sana itu.

Nasehat-nasehat yang diberikan oleh pihak sana tidak lainmaksudnya, yaitu meneruskan kekuasan dan penghisapan.

Dulu-dulu, ketika raja masih kuasa, anak-anak dan orang-orang tua juga diberi nasehat supaya takluk kepada raja,guru dan orang tua. Menghormati orang tua itu bolehlahdijalankan, demikian pula menghormati guru, apabila inibaik dan tidak merugikan. Tetapi jika orang dinasehatisupaya menjunjung raja seperti manusia yang lain macam,

Page 142: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

142

maka nasehat yang demikian itu tidak lain maksudnya,supaya raja menghisap Rakyat.

Ada nasehat, yang manusia harus sabar! Kelihatannya iniadalah nasehat baik. Tetapi jika diperiksa betul, makanasehat ini bisa tidak baik juga. Umpamanya: sabar buatsiapa?

Apabila orang buruh dikerjakan siang malam dan ia tinggalpikul saja nasib yang celaka itu, maka kesabaran yangdemikian tidak ada gunanya. Kesabaran serupa itumalahan jadi sebab ia mendapat nasib jelek, pada hal kaummajikan mengantongi untung banyak. Jikalau kesabaranitu baik, itulah tidak buat orang-orang dari klas buruhsendiri.

Orang dinasehati tidak boleh berdusta. Ini nasehatdikatakan sering dalam buku-buku yang ditulis oleh pihaksana. Kaum kapital sendiri tiap hari terhadap kaum buruhsurat-surat kabarnya menceritakan kabar-kabar bohong.Tetapi ia minta supaya kaum buruh berbuat setiakepadanya. Apabila kaum buruh perhatikan itu nasehatdan tidak lihat papan dan tempo, ia bisa merugikanpertandingan dan perkumpulannya, ia bisa membikin jeleksendiri nasibnya. Misalnya: Jika ada pemogokan atauperlawanan keras, dan ada seorang buruh sebelumnyapemogokan diadakan pergi ke majikan danmemberitahukan apa yang dikehendaki oleh vakbond, makaseorang buruh yang demikian itu disebut pengkhianatklasnya, meskipun ia bilang sesungguhnya apa yangterjadi. Jika ia seorang buruh sejati, ia tidak perlu berkataapa-apa kepada majikan. Dan jika ia ditanya oleh majikan,ia harus berdusta, jika ini kedustaannya untuk keperluanklasnya. Jadi dusta itu ada baiknya juga. Dan dusta itu

Page 143: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

143

selamanya baik, jika perlu buat membantu danmemperbaiki nasib klasnya.

Hemat juga dipuji-puji dalam buku yang ditulis oleh pihaksana. Tetapi orang-orang kaya sendiri membuang-buangkekajaan dengan tak ada batasnya.

Dalam koran nasrani dilarang orang membunuh sesamamanusia. Membunuh memang tidak baik. Jika sekarangada orang membunuh lain orang, ia ditangkap dan diberihukuman.

Tetapi ketika ada perang, pemerintah-pemerintah kristen diEropa saban hari membunuh beribu-ribu orang. Kekajaannegeri dipergunakan untuk bunuh-membunuh. Orang-orang yang baik-baik dididik jadi pembunuh.

Apakah ini artinya? Membunuh itu baik, jika untukmembela keperluan alias keuntungan sendiri. Jadimembunuh itu tidak selamanya dipandang jelek olehkapital jika pembunuhan itu memberi untung kepadanya,ia tak akan takut menjalankan itu, meskipun beribu-ribuatau berjuta-juta manusia jadi korban.

Apakah artinya ini semua?

Bahwa perasaan baik atau jelek itu tidak boleh dipakaibuat semua manusia. Dalam bahasa biasa, maka baik ituartinya tidak lain yaitu berguna atau menguntungkan.Jelek artinya tidak lain merugikan.

Karena apa yang menguntungkan kepada kaum kapitalhampir selamanya merugikan kepada kaum buruh, tidakseharusnyalah kaum buruh mempunyai pikiran-pikiranseperti klas kapital.

Page 144: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

144

Karena itulah kaum buruh seharusnya tidak membacabuku-buku atau surat-surat kabar yang dikeluarkan olehklas kapital atau saudara-saudaranya.

Kaum buruh harus mempunyai kebiasaan sendiri, ia harusmempunyai buah pikiran sendiri. Ia harus mempunyaikultuur (kesopanan sendiri, ia harus mempunyai moralsendiri, artinya, K.b. harus mempunyai pemandangansendiri tentang baik dan jelek dan tidak boleh mengambilpemandangan itu begitu saja dari buku-bukunya kapital.

Kaum kapital sekarang menerbitkan macam-macam bukuyang tidak terhingga banyaknya. Itu semua maksudnyatidak lain yaitu untuk menyesatkan dan membingungkankaum buruh, supaya ini tidak bisa melawan keras-kerasansebagai mestinya.

Apabila sekolahan-sekolahan Rakyat dalam tempo-tempoterachir mendapat rintangan begitu banyak, itulahdisebabkan karena ditakutilah yang anak-anak itu nantiterlepas dari buah-buah pikiran yang merugikan kepadakaum buruh itu.

Karena itulah kaum buruh dan kaum tani yang tertindas disini tidak seharusnya membaca buku-buku yangditerbitkan oleh pihak sana, karena buku-buku ini cumauntuk menguatkan tindasan saja, lain tidak!

Kaum tertindas di sini haruslah membaca buku-bukunyasendiri yang ditulis oleh orang-orang dari klasnya sendiri.Begitulah klas yang tertindas, di sini nanti jadi insyaf betulakan nasibnya.

Apabila pikiran klas yang tertindas lepas dari pengaruhklas kapital, akan lekaslah ia menguatkan barisannya dan

Page 145: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

145

akan lekas juga ia menggalang barisannya untuk merebutapa yang dipandangnya baik bagi diri sendiri.

Apakah yang dipandang baik oleh klas yang tertindasselain jatuhnya kapital, karena jatuhnya kapitalmenimbulkan komunisme, yaitu dunia yang selamat itu, dimana semua penduduk negeri bisa hidup rukunbersaudaraan dengan tidak kekurangan sesuatu apa.

Untuk mencepatkan datangnya kemerdekaan kita,haruslah sekalian saudara membaca buku-bukunya sendiri,yang ditulis oleh orang-orang dari klasnya sendiri.

Klas yang tertindas harus menerbitkan buku-buku yangperlu dalam pertandingan melawan kapital.

Begitulah nanti kita bisa memudahkan datangnyakomunisme!!!!

ooo0ooo

Page 146: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda146

Fasisme Hindia

Api, 24 Juli 1925

Dengan kepala sebagai di atas H.B. menulis sebagai dibawah ini:

Pada malam Kemis tg. 15-16 Juli 1925 di onderdistrictMalangbong 70 buah rumah dimakan api, di antaranyaberpuluh-puluh rumah lid S.I. Kring Malangbong habisterbakar.

Kerugian belum bisa ditaksir. Perbuatan semacam inilahyang sudah menjadi buah bibir pergerakan khianat. Dansekarang sekonyong-konyong terjadilah api menjilatbeberapa rumah tersebut.

Tidakkah perbuatannya fasisme Hindia yang semacam itu?

Insya Allah! Perbuatan yang secemar itu dilaknatlah olehAllah Soebhawa wataala.

Awas! Kaum S.I. Bukalah mata dengan notesnya:pergerakan edan-edanse itu harus kita ketahui benar-benar.

*

Begitulah H.B. memberi nama orang-orang gila itu Fasis.Sedang sebenarnya itu tidak lain hanya perbuatannyaorang-orang belian untuk merusakkan pergerakan Rakyat.

Bedanya:

Page 147: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

147Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Fascisten di Italia melawan pergerakan revolusionerdengan mati-matian dalam perjoangan politik akan tetapiFascisten di Hindia hanya melulu geraknya orang-orangyang ingin uang f 5 atau f 7,50 saja dengan perbuatannyajahat dan kejam melempari batu dan membakar rumah,tidak lebih.

ooo0ooo

Page 148: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda148

Pemogok PPPB BergerakSoerjopranoto Akan Kehilangan

Drukkerij

Api, 29 Juli 1925

Berhubung dengan percideraan antara P.P.P.B.Soerjopranoto dan Sosrokardono, maka kaum pemogokP.P.P.B. yang berdiam di daerah Banyumas samaberkumpul membikin pertemuan serta mengambil putusanmendirikan komite yang maksudnya akan membikinpermupakatan pada semua pemogok untuk minta kembalidrukkerij yang sekarang di tangannya Soerjopranotodengan alasan sebagai di bawah ini:

I. Sebenarnya yang berhak itu drukkerij pemogok, bukanorang-orang yang cidera dalam perjanjiannya.

II. Sebegitu lama pemogok tidak mengusik drukkerij itu,sebab pikirannya pemogok biarlah asal P.P.P.B. bisa majuhidup lagi.

III. Lantaran sudah ternyata bahwa dengan itu drukkerijbukan bisa memajukan P.P.P.B. maka itu drukkerij hendakdiurus sendiri oleh pemogok.

Lebih jauh dalam pertemuan tadi pemogok ituberpendapat, bila nanti niatnya itu telah berhatsil, segalasesuatu yang menjalankan pekerjaan sebisa-bisa pemogoksendiri.

ooo0ooo

Page 149: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

149Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Perubahan Hak Memilih BuatGemeenteraad Sikap Kommunist

Terhadap ParlementarismeApi, 31 Juli, 3 - 5 -7 Agustus 1925

HAK MEMILIH wakil-wakil buat gemeenteraad akandiubah. Rancangan perubahan ini dimajukan oleh regeeringkepada volksraad. Volksraad nanti akan bicarakan inirancangan. Sesudahnya ia dikirim ke Nederland dan terusdibicarakan di tweede kamer. Diterima baik atau tidak iturancangan, itulah kita tidak tahu.

Surat surat kabar Belanda di sini sudah ramaimembicarakan rancangan perubahan ini. Ada yangmupakat, ada yang setengah mupakat, dan ada yang tidakmupakat sama sekali. Ada juga surat kabar yang menulis,bahwa perubahan itu masih kurang. Ini surat kabar kata,bahwa perubahan itu masih kurang. Ini surat kabar kata,bahwa perubahan yang dirancang itu tidakmenyenangkan, apa lagi Rakyat Bumiputra, karenaperubahan yang serupa itu sesungguhnya tidak besar,meskipun kelihatan besar.

Marilah kita periksa rancangan perubahan ini. Nanti kitasebagai Kommunist akan menyatakan pikiran kita tentangperubahan itu. Sampai sekarang surat-surat kabarBumiputra belum begitu ramai merembuk ini rancangan.Dan inilah memang sikap yang baik, ini perubahansesungguhnya tidak besar faedahnya atau sama sekali tidakada faedahnya. Jadi memang sepatutnya orang tidak perluramai-ramai karena melihat itu rancangan. Meskipun sudah

Page 150: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

150

jadi wet sekalipun, itu perubahan hak memilih buatgemeenteraad tidak akan mengubah sama sekali nasibnyapenduduk-penduduk gemeente yang melarat dan sengsara.

Apabila kita, kaum Kommunist, sekarang sukamembicarakan ini rancangan perubahan, itulah sebabnyatidak lain: karena kita mau membuktikan seterang-terangnya, bahwa itu urusan jika sudah jadi wet, memangsungguh-sungguh tidak ada gunanya bagi Rakyatterbanyak .

Menurut aturan yang berjalan sampai sekarang, makapenduduk gemeente bangsa Bumiputra yang boleh memilihwakil-wakilnya sendiri, yaitu penduduk-penduduk yangsudah umur 23 tahun. Mereka itu harus bisa bahasaBelanda dan mempunyai pendapatan setahun-tahunnyatidak kurang dari f600, jadi pendapatannya tiap-tiap bulanf50. Mereka itu sebelum tanggal 1 Maart harus sudahmembayar pajaknya negeri, dan mereka harus orang-orangbawahan Nederland. Penduduk-pendudukTionghoa atauArab bisa mendapat hak memilih itu, jika mereka bisamencukupi permintaan-permintaan kepada penduduk-penduduk Bumiputra itu. Hak memilih ini cuma diberikankepada penduduk-penduduk lelaki saja.

Menurut rancangan perubahan ini, maka batas umur 23th.itu diundur jadi 21 tahun.

Hak memilih itu diberikan kepada penduduk-pendudukperempuan dan lelaki, yang bisa membaca dan menulis,yaitu bisa dilihat jika orang-orang itu pergi sendiri kekantor gemeente buat menunjukkan, bahwa mereka sukamempunyai hak memilih itu. Jadi orang tidak perlumengerti bahasa Belanda buat bisa jadi tukang milih.Penghasilan pemilih tidak lagi f 600, setahun seperti

Page 151: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

151

sekarang, tetapi diundur jadi f 120, atau f 10, sebulan.Begitupun untuk bisa jadi pemilih tidak perlu penduduksudah membayar pajak lebih dulu seperti yang berlakusampai sekarang. Asal ia sudah diwajibkan membayar pajakkepada negeri, provinsi atau gemeente, itulah sudah cukupuntuk menerima hak memilih itu. Perempuan-perempuanmendapat hak memilih, asal suaminya sudah dipajaki.Tidak perduli, apakah si laki mempunyai satu, dua atau tigaisteri.

Itulah wujudnya rancangan baru dari hak memilih buatgemeenteraad-gemeenteraad di Indonesia. Kita harus ingat, itusemua baru rancangan saja dan belum jadi wet. Jikarancangan itu sudah disahkan di Nederland, kelihatannyadi sini jadi perubahan besar. Cuma saja jika kita sukaperiksa lebih teliti pula, kita bisa tahu, bahwa ituperubahan hak memilih tidak besar faedahnya. Inilah nantiakan kita terangkan juga.

Tetapi meskipun begitu, surat-surat kabar dari pihakkapital yang reaksioner sudah menunjukkan tidaksetujunya dengan itu perubahan. Soerabaja Handelsbladsudah membuka mulut lebar. Ia menulis, bahwa denganperubahan yang demikian babu-babu dan jongos-jongosnanti bisa jadi pemilih wakil-wakil buat gemeenteraad. Iatakut melihat keadaan yang demikian. Ia memvorstelkan,supaya hak memilih tidak diberikan kepada orangperempuan. Penduduk yang mendapat hak memilih ituharus ditentukan mempunyai penghasilan sekurang-kurangnya f 300 setahun dan tidak f 120, seperti yangdirancang oleh regeering itu. Begitupun juga orang yangmau mendapat hak memilih itu harus melunasi pajak-pajaknya.

Page 152: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

152

Itu surat kabar menulis, bahwa hak memilih itu bukan hakyang memang jadi kepunyaan tiap-tiap manusia. Hakmemilih keperluan umum saja. Begitulah tulis itu suratkabar. Sayanglah yang ia tidak terangkan jelas pula apakah“keperluan umum” itu. Ia tidak kata lebih terang pulaapakah keperluan umum itu, keselamatan semuapenduduka taukah keperluan umum cuma keperluannyasatu dua orang kapitalis, yang menguasai sumber-sumberpenghidupan itu saja.

Itu surat kabar kata tidak bisa mengerti, apakah sebabnyaregeering membikin voorstel yang demikian dan memajukanvoorstel itu kepada Volksraad.

Karena ada perkataan-perkataan yang tidak menyetujuiitu, orang banyak di sini jadi mengira, bahwa ituperubahan sungguh besar sekali dan besar juga gunanyabagi keselamatan Rakyat, yang sekarang umumnya sudahada dalam kemelaratan itu. Karena ada celaan-celaan yangserupa itu, orang-orang yang tidak suka pikir panjang lalumengira, bahwa perubahan hak memilih itu bisamenimbulkan perubahan dan perbaikan nasib kepadapenduduk-penduduk gemeente yang kekurangan. Karenaada suara-suara seperti yang termuat dalam itu surat kabar,maka perubahan itu membangunkan keinginan yang keras.Semua pikiran lalu terpusatkan kepada ini perubahan.Lain-lainnya soal yang perlu, seperti soal makan, soaltempat tinggal, soal pakaian, jadi dilupakan karena cumamemperhatikan itu perubahan saja. Surat-surat kabar putihmemang tahu, bagaimana mereka harus bermain-maindengan pikiran umum di sini. Pers itu memang tahu,bagaimana ia harus membingungkan pikiran Rakyat yangada dalam kesukaran supaya melupakan penghidupannyayang sengsara itu.

Page 153: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

153

Untunglah, yang surat-surat kabar Bumiputra sampaisekarang tidak ada yang kelihatan tertarik hatinya oleh iniperubahan. Dan inilah baik! Karena itu perubahan tidakmengubah apa-apa, cuma mengubah ramainya orang yangberkata saja, tetapi tidak mengubah nasibnya Rakyatsedikitpun juga. (Api, 31 Juli 1925)

II

Bahwa perubahan hak memilih ini, jika nanti sungguhdijadikan wet, sedikit sekali artinya, itulah sudah dikatakanoleh Loc. tg. 17 Juli. Benar juga jumlahnya kaum pemilihBumiputra bertambah, tetapi wakil-wakil yang bolehdipilih buat duduk di gemeenteraad itu tidak tambahseorangpun. Wakil-wakil Bumiputra tetap banyak sepertisekarang. Inilah artinya: Semua putusan-putusan akansedikit sekali faedahnya bagi penduduk-penduduk lainnyayang senasib dengan dia. Putusan-putusan gemeenteraadakan tetap seperti sekarang. Penduduk-penduduk yangkaja saja merasakan enaknya putusan-putusan itu.

Tetapi meskipun begitu, kita kaum Kommunis nanti akanbekerja juga di gemeenteraad seperti sekarang. Kita akanbergerak di situ. Tetapi kita tidak berpengharapan di situakan bisa mengubah nasibnya penduduk-pendudukgemeente yang miskin. Kita akan turut memilih wakil-wakildalam gemeenteraad. Dan kewajibannya wakil-wakil iniyaitu menunjukkan seterang-terangnya kepada Rakyat,bahwa gemeenteraad tidak besar gunanya, sebagaimana inikita bisa lihat di Eropa.

Jika nanti sudah banyak penduduk-pendudukBumiputra dan dari lain-lain bangsa senasib sudah bisamemilih lebih luas daripada sekarang, tetapi nasibnya tidakberubah jadi baik, akan lenyaplah kepercajaannya kepada

Page 154: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

154

gemeenteraad. Orang lalu tidak percaja lagi, yang rapat-rapatperwakilan itu bisa memperbaiki nasibnya. Penduduk-penduduk yang meskin seperti penduduk Bumiputra akanterpaksa bergerak di luar gemeenteraad dengan memakaikekuatannya sendiri. Jika kita kaum Kommunis sukabekerja dalam gemeenteraad, itulah dengan maksudmenunjukkan yang seterang-terangnya bahwa badan-badan perwakilan ini tidak begitu besar faedahnya. Kitaharus menunjukkan yang aanschouwelijk, terang-cuaca,bahwa badan-badan perwakilan itu dipakai sebagai alatmemerintah, apabila belum menguatirkan bagi kemajuanindustri.

Sekarang ada tanda-tanda, yang sedikit dari sedikit di siniakan diadakan stelsel parlementair. Artinya: penduduk-penduduk negeri akan diberi kesempatan untuk turutberomong-omong tentang urusan negeri . . . tetapi bukantentang urusan di paberik-paberik, di onderneming-onderneming, dan di lain-lainnya perusahaan.

Bersama-sama dengan ini kita harus menentukan sikap kitaterhadap pada perlementarisme. Kawan-kawan separtaiharus tahu betul, apakah yang mereka harus berbuat, jikahak memilih di sini diluaskan dan jika bisa kejadian di sinidiadakan parlemen, dimana wet-wet negeri dibikin.

Di Eropa pergerakan parlementer sudah lebih lanjut daripada di sini. Kita harus mempelajari parlementarisme disana. Begitulah kita di sini bisa menyingkiri kesalahan-kesalahan, yang sudah terbikin di Eropa itu. Begitulahkemajuan kita di sini bisa terjadi lebih mudah dan lebihselamat.

Page 155: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

155

Paling pertama kita harus tahu, apa sebabnya di adakanparlement, yaitu badan perwakilan yang berhak membikinWet-Wet negeri itu.

Karena ada pergerakan parlementair, kaum buruh lupa,bahwa perubahan dalam pergaulan hidup itu hanya bisadidapat dengan pergerakan yang keras-keras di luarparlement.

Kita sudah sering kata, bahwa parlement tidak besargunanya. Jika kita berkata demikian, sudah tentulah kitaharus menunjuk bukti. Apakah di Eropa tidak ada begitubanyak parlement? Apakah negeri-negeri di Eropa tidakhampir semua diperintah oleh parlement? Tetapi apakahkemiskinan di sana jadi kurang, karena ada perlement itu?Sama sekali tidak! Kemiskinan tidak kurang, tetapikemiskinan ini tambah hari bertambah besar. Orang-orangyang meskin bukan orang-orang yang bodoh seperti dulu,tetapi orang-orang yang terpelajar banyak lah yang jatuhmeskin … meskipun ada parlement.

Jika kita di sini tidak suka membuta tuli, haruslah kitamengambil percontohan di Eropa. Kita wajiblahmengambil contoh-contoh dari apa-apa yang terjadi. Dariapa-apa yang haruslah kita bisa mengambil pelajaran-pelajaran yang berguna. Apabila ia sudah terang cuaca,yang parlementair stelsel (negeri dengan parlement) tidakbisa mendatangkan keselamatan Ra’jat, apakah perlunyakita begitu mementingkan pergerakan buat menuntotdatangnya hak memilih umum, buat menuntut, datangnyaparlement dan lain-lainnya itu di Indonesia sini?

Jika sudah terang itu parlement ta’ ada gunanya Untukmengurangkan kemiskinan umum, haruslah kita mencari

Page 156: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

156

peraturan baru buat negeri, yaitu peraturan yang sungguh²bisa menghilangkan kemiskinan Ra’jat.

Haruslah kita tahu betul, apakah artinya peperintahan itu.Jika kita tahu, apakah parlement, proviciale raad,gemeenteraad, hak memilih dan lain-lainnya itu.

Sebagaimana kita tahu, manusia dalam pergaulan hidupsekarang terbagi jadi dua, yaitu klas yang menghisap danklas yang terhisap. Klas yang menghisap selamanya tidakbesar jumlahnya. Klas yang menghisap sebetulnya tidakkuat, karena ia tidak begitu banyak jiwanya. Untuk bisameneruskan hisapannya dan kekuasa’annya, klas yangmenghisap itu harus menipu klas yang terhisap. Klas yangterhisap itu dibingung-bingungkan pikirannya. Klas yangterhisap harus kira, bahwa sudah seadil-adilnya ada klasyang menghisap dan ada klas yang terhisap. Klas yangterhisap harus yakin-yakin betul, bahwa hisapan itu sudahditakdirkan alam. Klas yang terhisap itu harus yakin,bahwa dunia sudah tidak bisa diubah lagi dan harustinggal begitu saja, yaitu ada penghisap dan ada golonganyang terhisap.

Supaya klas yang terhisap ini bisa berpikiran demikian,klas yang menghisap membayar penulis-penulis, orang-orang ulama dan lain-lain orang pandai Untuk mengabuimata Ra’jat. Dalam pergaulan kapital sekarang kaumkapital membayar penulis-penulis buku, tukang-tukangsair, orang-orang ulama, profesor-profesor, journalist-journalist Untuk memuji-muji kaum kapitalist danperaturannya. Orang-orang ini semua harus berkata siang-malam, bahwa keada’an seperti sekarang itu sudah tidakbisa diubah lagi. Ini keada’an sudah natuurlijk, jadi sudahharus selamanya tetap. Ta’ seorang bisa mengubahnya.

Page 157: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

157

Begitulah dikata-katakan oleh orang yang terbayar olehkapital itu.

Tetapi nasehat-nasehat ini ada kalanya hilang pengaruhnyaatas Rakyat. Karena tindasan itu kala-kala kelihatankurang ajar sekali, Rakyat lalu memberontak. Untukmenjaga supaya Rakyat tidak memberontak dan untukmenindas pergerakan yang haibat-haibat, lalu diadakan:polisi, soldadu, hakim dan penjara. Ini semua tidak lain cumapemerintahan. Jadi pemerintahan itulah yang berwujud:polisi, soldadu, hakim dan penjara itu. (Api, 3 Agustus1925)

III

Selama dalam negeri masih ada pertentangan klas, makapemerintahan itu jadi perkakasnya klas yang kuasa untukmenindas klas lainnya yang harus ditindas. Dalam negeri,dimana kapital masih kuasa di lapang ekonomi,pemerintahan jadi perkakas kaum kapital. Dalam negerikaum buruh dan tani seperti di Ruslan, pemerintahan itujadi perkakasnya kaum buruh dan tani untuk menindasmusuhnya, yaitu kapital dalam negeri dan kaum kapitalasing, yang mau menyerang negeri kaum buruh itu.

Adanya pemerintahan dalam negeri, itulah suatu tanda,bahwa dalam negeri itu ada tindasan. Adanyapemerintahan, itulah suatu bukti, bahwa klas yangtertindas dan klas yang menindas tidak bisa didamaikan.Adanya pemerintahan itulah suatu bukti, bahwa dalamnegeri ada pertentangan klas, yang akhirnya menimbulkanpertentangan terang-terangan dan keputusannya tidak lainyaitu rusaknya salah-satu klas bertentang-tentangan itu.

Page 158: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

158

Dalam pergaulan Kommunist yang sudah lanjutkemajuannya, akan hilanglah pertentangan klas. Klaskapital hilanglah.

Timbullah di waktu itu cuma golongan manusia saja, yangbekerja buat keselamatan Rakyat umum dan buatketertiban negeri. Hilangnya pertentangan klas membawajuga hilangnya pemerintahan, yang berwujud: militer,polisi, hakim dan penjara itu. Dalam pergaulan Kommunistkekuasaan yang berwujud kekuatan dan kekerasan itulenyap, karena tidak perlu lagi ada klas yang harus ditindasseperti dalam jaman sekarang.

Tentang pemerintahan dalam pergaulan kapital, FriedrichEngels dalam bukunya Ursprung der Familie menulisdemikian:

Dalam kebanyakan negeri-negeri yang tersebut dalamriwayat, maka hak-haknya pendudukjuga diatur menurutkekaja’annya. Karena ada aturan yang begitu, jadi terangsekali, bahwa peperintahan itu suatu organisasi dari klasyang kaja Untuk berjaga-jaga terhadap pada klas yangmiskin. Begitulah keada’annya dulu dalam jamanpurbakala di negeri Room dan Athena. Begitulahkeada’annya juga dalam abad-abad pertengahan (yaitumulai tahun 476 sampai 1492) di negeri kaumbangsawan, ketika kekuasa’an politiek diatur menurutbanyak nya tanah yang dipunyai oleh kaum bangsawanitu. Begitu juga keada’annya dalam negeri sekarang, yangmempunyai perwakilan, dimana hak memilih diaturmenurut besarnya kekaja’an. Perbeda’an hak politiek,yang diatur menurut kekaja’an, itulah perbeda’an yangbukan sebenarnya. Perbeda’an yang serupa itu malahanmenunjukkan , bahwa negeri belum sampai jauh betulkemajuannya.

Page 159: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda
Page 160: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

160

Engels. Jerman, Perancis, Cekoslowakia, Oostenrijk,Amerika dan lain-lain negeri lagi adalah semuanya negeri-negeri republik yang demokratis. Tetapi orang tidak bisakata, yang kapital di negeri-negeri itu tidak terlalu kuasaseperti di negeri-negeri yang masih mempunyai raja dantidak demokratis. (Api, 5 Agustus 1925)

IV (Habis)

Karena mengetahui ini semua, maka kita kaum Kommunisttidak begitu perhatikan rancangan perubahan yang akandirembuk di Volksraad di sini. Jika kawan-kawan separtaitidak insjaf betul-betul, maka perubahan itu jika sudah jadiWet, bisa membingungkan pergerakan di sini. Perubahanitu bisa melemahkan pergerakan revolusioner di sini,apabila kawan-kawan kita tidak ingat betul apa yangditulis oleh kawan kita almarhum Friedrich Engels itu.

Jadi menurut Engels pemerintahan yang demokratis itusudah mestinya timbul dalam kemajuan, karena itulahsifatnya pemerintahan kapital yang paling sempurna.

Pandangan tentang pemerintahan seperti di atas tidak sajatimbul dalam kepalanya seorang Kommunist seperti F.Engels.

SK. Locomotief sendiri pemandangannya pun demikianjuga.

Dalam perbantahannya melawan Nieuw Soerabaja Courant,pikiran Loc. tidak berbeda dengan pemikiran kita. N.S.Ctidak setuju dengan adanya parlemen wakil-wakil cumamembikin ribut saja. Sebagai bukti-bukti itu surat kabar diSurabaja mengeluarkan apa yang terjadi dalam parlemen di

Page 161: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

161

Lithauen, Nicaragua, dan Perancis. Mensoes tulisan N.S.C.Locomotief menulis demikian:

“De New Soer. Crt geschoqueerd door relltjes in hetparlement, die ook zelfs de rustiger elementen inLithauen zullen betreuren, moge tot haar troostbedunkan, hoe de aanwezigheid van zulk een vrijetribune in den lande heel wat relletjes buiten hetparlement van vermoedelijk ernstiger aard dan eenhand gemeen tusschen een paar opgewonden politicizal voorkomen.

Dat parlementarisme door de mode van den dag in denban gedaan, werkt namelijk voor de machineriemaatschappij als een nog niet verbeterdeveilligheidskep (spatieering van ons, red. Api), die menliefst niet te zeer moet bezwaren.”

Melayunya:

Neeuw. Soer Crt. takut melihat keributan dalamparlemen, yang juga membikin menyesal orang-orangyang pendiam di Lithauen. Tetapi itu surat kabar harustahu, bahwa karena wakil-wakil di parlemen bisa bicarasesuka-sukanya sendiri itu, di luarnya parlemen tidakterjadi keributan-keributan yang boleh jadi lebihmenguatirkan pula. Keributan-keributan di luarnyaparlemen ini boleh jadi lebih berbahaya dari pada satu-dua orang politik yang berkelahi dalam parlemen.

Sekarang parlementarisme itu buat pergaulan hidupada seperti pintu penjagaan (veilig heidskip, yaitu suatuklep di ketel-ketelnya itu tidak meledak, jika

Page 162: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

162

kebanyakan asap, red. Api) yang seharusnya tidakperlu ditutup keras-keras.”

Jadi hak memilih yang umum sekalipun dan parlemenyang sejati sekalipun maksudnya tidak lain cuma buatmengurangkan pertentangan-pertentangan yang hebat diluar parlemen saja. Semua ini tidak buat menghilangkankemiskinan.

Sekarang orang bisa tanya:

“Jika kaum Kommunist tidak demikian setuju denganrepublik yang demokratis sekalipun, apakah yangditujunya? Orang toh tidak seharusnya mencela-cela danmerobak-rombak saja, tetapi ia harus menunjukkan jalandan menggalang juga apa yang sudah dirombak itu?”

Memang, kita juga mempunyai program dari apa yang kitamaksudkan. Kita tahu, bahwa parlemen tidak akan bisamenghilangkan kemiskinan umum. Meskipun begitu kitaakan bekerja dalam parlemen, sebagaimana kita sudah tulis.Tetapi bersama-sama dengan pekerjaan dalam parlemen itukita menuntut datangnya pemerintahan yang berdasarSowyet, seperti ini kita sudah bisa lihat di Rusland, yaitupemerintah kaum buruh dan tani. Di sana demokrasiseperti di Eropa Barat tidak ada. Di Rusland orang-orangyang mempunyai hak memilih cuma orang-orang lelaki danperempuan yang bekerja buat keperluan umum saja.Orang-orang bekas kapitalis di Rusland tidak mempunyaihak memilih, seperti di pergaulan kapital.

Begitu juga orang-orang yang menghisap pekerjaan, lainorang kaum ulama dan bekas-bekas kaum aristokrasi tidakmendapat hak memilih itu. Di Rusland yang kuasa

Page 163: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

163

membicarakan dan mengurus jalannya negeri hanya kaumburuh dan kaum tani saja.

Jika kapitalisme sudah tinggi betul umurnya,parlementarisme sudah tidak bisa laku lagi. Dalam hal inilalu timbul pemerintahan diktatuur, yaitu pemerintahanyang tidak pakai permufakatannya orang banyak lagi.Apakah diktatuurnya kaum kapital, ataukah diktatuurnyakaum Proletar, itulah tergantung pada aktifnya, tergantungpada pekerjaannya kaum buruh di tiap-tiap negeri.

Pendek kita menuntut datangnya pemerintahan yangberdasar Sowyet. Dalam pemerintahan yang demikian itusemua sumber-sumbernya penghidupan, seperti: pabrik,tanah, tambang, rumah-rumah, kapal, spoor dan lain-lainnya, jadi kepunyaannya Rakyat yang bekerja, dantidak jadi kepunyaannya satu-dua orang kapitalis sajaseperti dalam pergaulan kapital.

Apakah datangnya pemerintahan Sowyet itu nanti akandidahului oleh pergerakan-pergerakan yang keras, itulahtergantung pada sikapnya kaum kapital sendiri. (Api, 7Agustus, 1925)

ooo0ooo

Page 164: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda164

Pemogok di Yogya Accoord

Api, 11 Agustus 1925

Seorang pemogok P.P.P.B. di Ngupasan Jokja menulisdemikian.

Pemogok yang tinggal di Jokja accoord dengan adanyacomite di Banyumas. Beberapa pemogok di Jokja jugaberpikir, sesudahnya kaum pemogok meninggalkanpekerjaan, supaya yang masih bekerja bergerak terusmenuntut baiknya nasib.

Semundurnya tuan Moeis, pimpinan dipegang oleh tuanSoerjopranoto dan tuan Sosrokardono, yang sekarang didalam percekcokan. Kita tidak tahu pihak mana yangsalah. Akan tetapi di beberapa surat kabar, asal dua pihakitu akan mengadakan pertemuan, tuan Soerjo, yang tidakdatang. Jadi sudah teranglah, bahwa tuan Soerjomembikin picah perserikatan P.P.P.B.

Kita berpendapat tidak pantas sekali, di ini jamanmengadakan perpisahan di antaranya kaum Proletar, yalah:kaum terhisap, tertindas, yang sengsara hidupnya itu. Jikaini percekcokan masih terus-menerus kita akan mintakembali kita empunya dukkerij yang sekarang dipegangoleh tuan Soerjopranoto. Semua itu hendak kita kerjakansendiri, yaitu kita kaum pemogok, yang sudah menetapimaksudnya perserikatan, karena sekarang masih banyaksaudara pemogok yang terlantar. Dan kita berseru kepadasaudara kaum pemogok di lain tempat, yang mempunyai

Page 165: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

165Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

aandel itu drukkerij, bagaimanakah pikirannya, mencocokiatau tidak, itulah tersila saudara-saudara, akan tetapi jikaaccoord, supaya dengan lekas mengadakan pertemuan ditempatnya sendiri-sendiri.

ooo0ooo

Page 166: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda166

Tidak Boleh Vergadering

Api, 6 Agustus 1925

Chef recherche mengumumkan mulai ini hari dalam kotaSemarang tidak boleh diadakan vergadering-vergadering.

(Toh pergerakan tidak berhenti karena itu! Red.)

ooo0ooo

Tidak Boleh Vergadering Lagi

Api, 7 Agustus 1925

Kemarin sudah diwartakan, bahwa mulai kemarindilaranglah orang di kota Semarang mengadakanvergadering. Sudah tentu ini sebabnya tidak lain yaitupemogokan di pelabuhan yang menguatirkan itu. Melihatgelagatnya apa yang terjadi, ditakutkanlah yangpemogokan itu bisa menjalar ke mana-mana, apabilapenduduk kota Semarang masih merdeka untukmengadakan vergadering.

Dengan pelarangan itu diharapkanlah oleh sesuatu pihak,supaya pemogokan tak akan bisa terus kuat sepertisekarang. Dengan pelarangan yang demikian, orangmengharap bisa menambak jalannya kemajuan danjalannya kemarahan.

Page 167: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

167Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Rupa-rupanya masih dilupakan apa yang terjadi dalamtahun 1923 sesudahnya pecah pemogokan spoor. Rupa-rupanya masih dilupakan, bahwa halangan-halangan yangserupa itu, tidak akan memberi buah yang baik. Rupa-rupanya orang masih melupakan, bahwa pelarangan yangdemikian itu tentu menimbulkan kerusuhan dalam negeri.

Dalam tahun 1923, sesudahnya Rakyat dilarangmengadakan vergadering, jatuhlah di beberapa tempat diJawa Tengah beberapa buah bom. Dan menurutkebiasaannya, pelarangan sekarang inipun tidak akanmemberi buah yang baik.

Karena ada pelarangan ini, orang-orang yang mogok tidakbisa berkumpul-kumpul satu dengan yang lain. Tiap-tiaporang berjalan sendiri. Pimpinan putus sama sekaliperhubungan antara pemimpin dan pemogok hilanglah.

Karena tidak ada pimpinan itu, pemogok-pemogok laluberbuat sesuka-sukanya sendiri, menurut apa yangdipandangnya baik dan menurut keberaniannya masing-masing orang.

Dengan begitulah keadaan di kota Semarang akan jaditidak aman lagi seperti dulu, ketika pecah pemogokan dispoor dan tram.

Marilah kita lihat saja apa buahnya ini pelarangan. Kita tohtidak akan bisa mencabut itu dan kita pun tak bisamengubah pelarangan itu dengan alasan-alasan yangmanapun juga.

Tetapi sebagaimana air yang mengalir ke laut tidak bisa dikembalikan ke sumbernya, begitu juga kemajuan tidak bisaditambak dengan pelarangan yang demikian.

Page 168: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda168

Apabila pelarangan serupa itu bisa memberhentikanjalannya kemajuan, tentulah di Ruslan tidak bisa adapemerintahan Sowyet seperti sekarang. Karena sungguhlahtidak pernah ada rintangan-rintangan begitu banyak dankejam seperti yang dulu diadakan oleh pemerintah raja diRuslan.

ooo0ooo

Page 169: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

169Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Cabutan Hak Vergadering

Oleh: Sgn

Si Tetap, No. 7-8, 31 Juli dan 31 Agustus 1925

Pada tanggal 6 bulan Augustus, hak buat vergadering dikota Semarang dicabut.

Menurut keterangan yang kami dapat dari assistent-resident cabutan itu diadakan karena ketertiban dankeamanan akan terganggu.

Berhubung dengan itu, maka V.S.T.P. dijaga. Dua kali hoofdcommissaris van politie datang di kantor V.S.T.P. buatmemeriksa apa larangan vergadering itu dilanggar, apa tidak.

Ini hal ada aneh sekali.

Di tengah kaum buruh mengadakan perlawanan buatminta perbaikan nasib, mereka tidak boleh berkumpulbuat berembuk.

Dengan bertindak begitu, menurut keyakinan kami takakan ada ketenteraman. Jika orang hendak menghendakisupaya kedua fihak merasa senang, menurut pikiran kamilebih baik kalau kedua fihak disuruh berembuk. Dan jugaharus diselidiki dengan secepat-cepatnya, apakahpermintaan pemogok itu, menurut pikiran orang jamansekarang, sudah sepatutnya (kalau menurut pikiran kamipermintaan pemogok itu sudah seadilnya).

Page 170: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

170

Boleh juga dengan melarang orang vergadering, pemogokjadi tunduk. Tetapi tunduknya itu dengan hatimendongkol. Selama kaum buruh masgul, selama itupemogokan tidak akan bisa disingkiri.

Dan ketenteraman akan tidak bisa tercapai.

Selain dari itu, dengan adanya larangan buat vergadering,orang-orang yang perlu mengadakan vergadering akanterpaksa bekerja dengan diam-diam.

Pemimpin-pemimpin pergerakan tidak bisa mengetahui apayang dimaksudkan oleh orang-orang itu, dan suatu actieyang terbit dengan tidak diketahui oleh pemimpin, sebagaipemogokan di locomotief lalu terjadi.

Perlawanan yang terjadi bersama-sama (collectief) akan bisajadi perlawanan individuil (satu-satu), perlawananindividuil itu tidak saja berbahaja buat umum, tetapi jugabuat pergerakan Rakyat, sebab dengan begitu, lalu orang-orang bekerja sendiri, tidak suka menurut kepada aturan,tetapi marahnya sendiri saja yang diturut.

* *

*

Larangan buat vergadering, di dalam waktu ada perlawananekonomi antara buruh dan majikan, bisa juga menggantisifat perlawanan itu. Sebab bisa juga kejadian, yang kaumburuh terpaksa oleh karena keadaan, lalu membikinvergadering, walaupun telah mengetahui yang membikinvergadering itu dilarang. Jika kejadian begini sudah tentukekerasan dilakukan dan kalau kaum buruh juga keras,apakah jadinya???

Page 171: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

171

* *

*

Untuk keperluan kaum buruh semua vakbonden harusbekerja sekeras-kerasnya, buat mendapatkan kemerdekaanbuat bergerak.

V.S.T.P. akan berdiri di luar.

ooo0ooo

Page 172: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda172

Reactie dan Pergerakan Revolutionair

Oleh: Soero

Njala, 11 Nopember 1925

Dengan senang hati Redactie dapat memuatkan sebuahtulisan dari salah seorang saudara kaum buruh yang kasartangannya untuk disajikan pada pembaca Njala. Memilihhal ini nyatalah bahwa dari kalangan kaum buruh yangmemegang palu yang berat itu sudah mulai terbukakesadarannya. Sudah tentulah tulisan ini kami pandangsebagai suatu tulisan yang sangat besar harganya.

Mudah-mudahanlah tulisan saudara Soero ini akanmenjadi pembuka jalan kalangan saudara-saudara kaumburuh yang memegang palu dan cangkul.

*

* *

Pada masa ini sikap reactie terhadap pergerakan Rakyatsudah membukakan telinga yang tuli membukakan matayang tertutup dan membangunkan orang yang tidur. Disini kedengaran orang ditembak, di sana dibelahkepalanya, di situ dihancurkan rumahnya, diintip dijaga,diuber-uber dan sebagainya. Pendek cukuplah perbuatanreactie sampai pada jalan yang rendah sekali. Inilah suatucambuk bagai pergerakan Rakyat.

Kemerdekaan Rakyat buruh dan tani tidak bisa dicapaidengan merangkak mendoa dan menangis merintih-rintih,

Page 173: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

173Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

tetapi kemerdekaan yang mulia itu harus bisa tercapaidengan kekuatan kaum buruh dan tani sendiri.

Tentang rintangan reactie yang buas itu tidak akanmemundurkan pergerakan Rakyat, tetapi malahsebaliknya.

Bukti-bukti yang menunjukkan pada Rakyat umum,sebelum Rakyat di Rusland mendapat kemenangan dan ituwaktu kekuasaan masih terpegang oleh Tsaar, maka reactiedi sana sampai luar biasa sewenang-wenangnya. Tidaksedikit jumlahnya pemimpin-pemimpin Rakyat yangdisiksa, dibuang dan digantung. Bukan begitu saja, tetapihak kaum buruh berkumpul juga dilarangnya, surat-suratkabar yang berhaluan membela Rakyat pun tidakketinggalan jadi permainan beslag dan rampas. Tetapi apajadinya? Rakyat yang sudah bertahun-tahun mendapattindasan, siksaan dan sewenang-wenang dari pihak reactieitu tiada putus asa, tetapi dengan diam-diam lalu mengaturdan menguatkan organisasinya sampai rapi sekali hinggasampai mendapat kemenangannya.

Sekaranglah Rakyat di Rusland betul-betul sudahmendapat kemenangan dan bolehlah Rakyat di sanaberteriak: datang pembalasan, sekarang kitalah yangmenjadi hakim.

Pergerakan Rakyat di Tiongkok sebelum pecah revolusitahun 1911 pun sangat hebat dipukul oleh reactie. Sebelumpecah pemberontakan tahun 1911 itu maka kekuasaannegeri terpegang oleh kaiser Manchu. Itu waktu tiadasedikitlah pemimpin-pemimpin Rakyat yang mendapatsiksaan dan sampai dipotong lehernya. Pemimpin-pemimpin di sana tidak putus asa selalu dengan tegak dan

Page 174: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda174

tetap hati membela nasib Rakyat yang bermiliun-miliun itu,walaupun dengan jalan bagaimana juga untukmenyampaikan cita-citanya.

Marhum Dr. Sun Yat Sen pemimpin yang gagah beranidan suci hati diburu-buru reactie ke sana ke sini hingga iamerantau ke seluruh Europa. Apa bila tidak begitu, bisajadi ia sudah dicincang oleh reactie. Inilah bukti-buktibahwa kehendak yang mulia juga suatu bibit revolutionairdan suci tidak bisa dihilangkan dengan begitu saja.

Rakyat Tiongkok sampai mendapat apa yang dicita-citakan, hingga Tiongkok sekarang menjadi republik.

Pemimpin besar marhum Dr. Sun mengatur republikTiongkok, tetapi ia belum juga berhenti bekerja karena diTiongkok masih ada musuh-musuh lagi yang lebih besaryalah kapitalisme yang sudah sekian lamanya mengeram diTiongkok itu.

Menilik bukti-bukti itu nyatalah pergerakan revolutionairtiada dapat ditindisnya dengan aturan dan tenaga apa juga,sebelum datang pada kemenangannya.

Oleh sebab itu kami berseru pada pemimpin-pemimpin danRakyat Indonesia, hai teguhkanlah keyakinanmu!Kuatkanlah barisanmu!!

ooo0ooo

Page 175: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

175Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Rakyat cuma boleh tahu saja!

Njala, 14 Nopember 1925

Di bawah ini kita bisa memperlihatkan kepada RakyatIndonesia berapakah pendapatan S.S. (kereta apiguperment) dan Tram di Tanah Jawa, mulai dari Januarisampai Oktober 1925; pendapatan mana bisa jugadibandingkan dengan pendapatan tahun 1923 dan tahun1924, seperti berikut:

1923 1924 1925

Januari f 4.442.259.67 f 4.138.630.82 f 4.291.993.73

Pebruari 3.940.534.16 3.922.565.64 3.940.266.37

Maret 4.344.826.83 4.224.987.40 4.476.901.09

April 4.249.253.95 4.037.723.60 4.342.963.11

Mei 4.576.411.88 4.647.761.54 5.408.196.59

Juni 5.814.672.96 5.965.379.85 7.073.591.19

Juli 6.242.895.15 6.676.899.95 7.414.313.74

Agustus 6.357.112.47 6.694.290.42 7.008.300.80

September 5.830.674.90 5.913.574.27 6.292.020.-

October 5.189.453.09 5.319.409.65 5.511.348.-

f 50.988.095.06 f 51.542.230.13 f 55.717.894.72

Page 176: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda176

Nampaklah sekarang di luar kita, bahwa pendapatanperusahaan negeri itu saban tahun naiklah, artinya semakinlama semakin maju.

Buat orang yang tidak mempelajari politik dan ekonomi,tentulah heran, bahwa Rakyat Indonesia semakin lamasemakin maju ke lautan kemiskinan, sedang perusahaanpemerintah di sini adalah sebaliknya yalah semakin tambahhatsilnya dan kekayaannya. Tapi buat orang proletar yangada dalam perkelahian politik dan ekonomi tentulah tidakakan mengherankan.

Itulah sebabnya kita selalu mau mengganti pemerintahandengan pemerintahan yang sungguh-sunnguh berdasarkerakyatan.

ooo0ooo

Page 177: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

177Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Mei 1923 artikel 161 Bis, Mei 1926artikel 153 Bis dan 153 TER

Si Tetap, No. 4-5, April dan Mei 1926

Dalam pemogokan kaum buruh Spoor dan Tram padatahun 1923, yang merebut perbaikan nasib, maka tidak sajakaum buruh itu tidak dituruti oleh majikan Spoor danTram atas semua tuntutannya, dan tidak saja mereka ituterus dilepasi oleh majikan dari Spoor dan Tram, tetapiorang-orang yang mengatur pemogokan itu juga sudahdijamu dengan Wet baru yalah artikel 161 bis, hinggabeberapa pemimpin dari pemogokan telah termasuk didalam bui, meskipun belum tentu bersalah. Inilah terbuktidari banyaknya orang-orang yang dikeluarkan dari penjarapercuma. Dan sejak itu, seolah-olah pergerakan kaumburuh dipagar dengan pagar yang berlapis besi. Tetapimeskipun demikian halnya oleh karena menurut riwayatsudah tak boleh dipungkiri lagi, bahwa bagaimana jugapergerakan kaum buruh mesti terus, maka meskipun ituartikel 161 bis tersedia, toch pemogokan masih sajamenjalar dan pergerakan kaum buruh masih saja hidup.Rupa-rupanya aturan-aturan guna menghalangi aksi kaumburuh belum terpandang cukup, maka dari itu dalambulan April 1926 adalah wet baru artikel 153 bis dan teryang berbunyi sebagai berikut:

Diundangkan dengan beslit raja, yaitu tentang dua artikelNo. 153 bis dan 153 ter dalam W.v.S.

Page 178: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

178

153 Bis

Barangsiapa, yang sengaja melahirkan dengan perkataan,tulisan atau gambar, yang bermaksud, baik sindiran, baiktengah-tengah atau bisa diduga-duga, menggangguketenteraman umum, baik berkehendak atau setujudengan angan-angan yang menjatuhkan atau menyerangdari kekuasaan di negeri Belanda atau di Indonesia, akandihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginyaenam tahun atau denda uang setinggi-tingginya tiga ratusrupiah.

153 TER

Barang siapa yang menyetujui atau menyebarkan dengantulisan atau gambar, yang bermaksud baik sindiran,tengah-tengah atau dengan perkataan lain-lain, yang bisamenyebabkan kegaduhan ketenteraman umum, ataumenjatuhkan atau menyerang kekuasaan yang ada dinegeri Belanda atau di Indonesia, dengan bermaksud itudiumumkan atau membesarkan, menyebar,memberitahukan pada umum atau berkata, akan dihukumdengan hukuman penjara setinggi-tingginya lima tahunatau denda uang setinggi-tingginya tiga ratus rupiah.

Ini beslit raja, akan berlaku mulai tg. 1 Mei 1926.

Apa artinya bis dan ter di atas itu? Itulah berarti, bahwastrafwetbuk yang sudah begitu tebal itu ditambah lagidengan dua Artikel.

Dua artikel, yang sungguh menghalang sekali pada apa sajayang revolutionair, baik pergerakan politik atau vakbonden,maupun omongan-omongan dan gambar-gambar yangterpandang atau tersangka mengandung maksud

Page 179: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Artikel

179

menyerang kekuasaan pemerintah Indonesia dan negeriBelanda. Dua artikel itulah yang menimbulkan fikirankurang perlunya surat-surat kabar Api, Njala, Mowo, terusditerbitkan. Ja, boleh juga ada lain-lain surat kabar lagiyang berhaluan revolutionair mengikut ketiga surat kabaritu. Dua artikel itulah yang menampar keras padapergerakan P.K.I. dan S.R.

Lelainnya perhimpunan kita V.S.T.P. seperti juga lain-lainvakbonden yang berhaluan dengan kita, juga turutterhalang, pun orgaan kita Si-Tetap tidak merdeka lagiUntuk memperbincangkan fikiran kita seperti sediakala.

Tetapi V.S.T.P. tidak boleh putus asa, karena masih adabeberapa jalan buat meneruskan pekerjaannya untukmembela kaum buruh kereta api. Bila kita membela sesuatuhal tentu ada rintangannya. Ini tentu kita telah mengetahuisebelumnya. Kemajuan dan kemundurannya perhimpunanitu mesti ada. Dan ini hanya tergantung pada kecakapandan rajinnya pekerjaan leden semua. Jika leden dari seluruhcabang semua menunjukkan kesetiaan, kesatriaannya, dantidak dengan gampang saja meninggalkan lapangpertandingannya, meskipun mendapat halangan-halanganyang hebat bagaimanapun juga, tentulah V.S.T.P. akan bisamelangsungkan hidupnya.

Pun Si-Tetap tidak akan menghembuskan napasnya yangpenghabisan, dan akan terus berikhtiar kasih peneranganpada kaum buruh kereta api, kecuali kalau ada hal-halyang memaksa pada orgaan kita, untuk memberhentikansuaranya. Itulah juga tergantung pada ketetapan ledenV.S.T.P. semua.

Page 180: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

180

V.S.T.P.ers! Jalan yang kamu lalui Untuk mendapatkanperbaikan nasib adalah sempit dan banyak bahajanya,yang mana memaksa pada kamu supaya bekerja denganhati-hati, tetapi terus dengan segala kecerdikan dankerajinan.

Dari itu, insyaflah, akan nasibmu, hal kaum buruh S.S. danTr.!!***

ooo0ooo

Page 181: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Syair

Page 182: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda182

Page 183: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

183Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Sama Rasa dan Sama Rata

Oleh: Mas Marco Martodikromo

Sinar Djawa, 10 April 1918.

Syair inillah dari penjara,

Waktu kami baru dihukumnya,

Di-Weltevreden tempat tinggalnya,

Dua belas bulan punya lama,

Ini bukan syair Indie Weerbaar,

Syair mana yang bisa mengantar,

Dalam bui yang tidak sebentar,

Membikin hatinya orang gentar,

Kami bersair bukan kroncongan,

Seperti si orang pelancongan,

Mondar mandir kebingungan,

Yaitu pemuda Semarangan,

Page 184: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

184

Dulu kita suka kroncongan,

Tetapi sekarang suka terbangan,

Dalam S.I. Semarang yang aman,

Bergerak keras ebeng-ebengan.

Ini syair nama: “Sama rasa”

“Dan Sama rata” itulah nyata,

Tapi bukan syair bangsanya,

Yang menghela kami dipenjara.

Didalam penjara tidak enak,

Tercere dengan istri dan anak,

Kumpul maling dan perampok banyak ,

Seperti bangsanya si pengampak.

Tapi dia juga bangsa orang,

Seperti manusia yang memegang,

Kuasa dan harta benda orang,

Dengan berlaku yang tidak terang.

Page 185: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Syair

185

Ada perampok alus dan kasar,

Juga perampok kecil dan besar,

Bertopeng beschaving dan terpelajar,

Dengan berlaku yang tidak terang.

Dia itulah sama perampoknya,

Minta orang dengan laku paksa,

Tidak mengingat kebangsaannya,

Bangsa manusia didunia.

Hal ini baik kami kuncikan,

Lain hal yang kami bicarakan,

Perkara yang mesti difahamkan,

Dan akhirnya kita melakukan.

Banyak orang yang mengetahui,

Dua kali kami kana duri,

Artikel wetboek yang menakuti,

Juga panasnya seperti api.

Page 186: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

186

Kakik kami suda sama lukak,

Kana duri yang kuincak-incak,

Juga palang-palang yang kudupak,

Sudah ada sedikit terbukak.

Haraplah saudaraku di tendang,

Semua barang yang malang-malang,

Supaya kita berjalan senang,

Ke tempat kita yang amat terang.

Buat sebentar kami berhenti,

Dijalan perempat tempat kami,

Merasakan kecapaian diri,

Sambil melihati jalan ini.

Jangan takut kami putus hasa,

Merasakan kotoran dunia,

Seperti anak yang belum usia,

Dan belum bangun dari tidurnya.

Page 187: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Syair

187

Kami sampe di jalan perempat,

Kami berjalan terlalu cepat,

Temen kita yang berjalan lambat,

Ketinggal misih jauh amat.

Kami berniat berjalan terus,

Tetapi kami berasa aus,

Adapunpenharapan tak putus,

Kalu perlu boleh sampe mampus.

Jalan yang kutuju amat panas,

Banyak duri pun anginnya keras,

Tali-tali mesti kami tatas,

Palang-palang juga kami papas,

Supaya jalannya SAMA RATA,

Yang berjalan pun SAMA me RASA,

Enak dan senang bersama-sama,

Jaitu: “Sama rasa, sama rata.”

ooo0ooo

Page 188: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda188

Bajak Laut

Oleh: Mas Marco Martodikromo

Sinar Hindia, 23 Desember 1918.

“Ha! ini tanah bagus sekali,

Sudah tentulah kita diami,

Jalan mana yang kita lalui,

Buat merampas tanah ini!”

Begitu berkata bajak laut,

Melihat tanah tumbuh juwawut,

Yang bisa membikin kenyang perut,

Dan bisa juga membikin gendut.

“Baik kita orang mendekati,

Pulo yang bagus tertampak asri,

Berkenalan dengah orang bumi,

Dia oranglah yang mempunyai”

Page 189: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

189Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Begitulah kata kepalanya,

Bajak laut bangsa yang duraka,

Hendak mendekati di tepinya,

tanah yang penuh harta dunia.

Bajak laut purak purak dagang,

Barang makanan ditukar uang,

si Bajak Laut merasa senang,

Dan timbul tabiat binatang.

Dia orang bikin hiru hara,

Dia melakukan dengan paksa,

Bertabiat seperti raksasa,

Pada orang yang tidak berdosa.

Tuan tanah selalu melawan

Dengan gagah dan keberanian,

Banyak bajak yang ditawan,

Diikat tali seperti hewan

Page 190: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

190

Minta dame kepalanya bajak,

Dengan berjanji yang enak enak,

Asal temannya tidak dirusak,

Ditendang dipukul atau didupak.

Tuan tanah juga menuruti

Permintaannya dengan berjanji,

Tiada boleh berlaku keji,

kepada semua orang bumi.

Bajak, laut pun sudah menurut

Berkata “baik” dan mangut-manggut,

Bersanggup tidak membikin kalut,

Semua prentah akan menurut.

Tuan tanah pun sudah mendengar,

Dia punya janji yang keluar,

Dia diberi makan sekedar,

Oleh orang bumi yang tak besar,

Kamu boleh berdiam disini,

Page 191: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Syair

191

“Kamu menjadi sahabat kami”

Kata kepalanya orang bumi,

Yang dermawan lagi murah hati,

Kepala disitu menyiarkan,

Kepada orang yang di bawah kan,

Orang asing sudah diidinkan,

Bertempat tinggal didesa Bantan.

Semua orang bumiputra,

Menganggapnya seperti saudara,

Boleh berlaku dengan merdika,

Tapi jangan membikin duraka

“Disini banyak orang sabrang,

Mareka itu sama berdagang,

Dia hidup dengan kita senang,

Hidup rukuntidak dengan perang.”

Page 192: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

192

Begitu berkata tuan tanah,

Pada bajak laut yang menyerah,

Karena dia orang sudah lemah,

Dia pun sudah mengaku kalah.

Bajak laut berdaja upaja,

Bersepakatan dengan temannya,

Supaya Jadi kepunyaannya,

Itu tanah yang bagus dan kaja.

Bajak laut mengirimkan surat,

Kepada temannya yang mof’akat,

Yang misih ada di tanah melarat,

Minta senjata dan obat obat!!

Pekakas perang sudah sedia,

Guna merampas tanah yang kaya,

Dan yang punyadibikin binasa,

Supaya tanah jadi miliknya.

Page 193: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Syair

193

Banyak orang yang sama dibunuh,

Oleh si bajak yang jadi teguh,

Ditanah itu menjadi rusuh,

si bajak laut menjadi musuh.

Orang bumi banyak yang melawan

Menyerang keras mati matian,

Sudah tentu banyak kerusakan,

Banyak orang yang sama di tawan,

Kepala orang bumi yang takut,

Lebih senang marika menurut,

Kehendaknya bajak bajak laut.

Maskipun temannya kalang kabut.

Banyak orang bumi yang tak sukak

Turut kepalanya yang mengajak,

Berdamai dengan si bajak-bajak,

Dia tak sukak menjadi buduk.

Page 194: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

194

“Lebih baik kita orang mati,

Dari pada kita menuruti,

Kehendak bajak yang amat keji,”

Begitu kata orang yang berani.

Si kepalanya mencari akal,

Supaya temannya tak menyangkal,

Menurut kehendaknya yang nakal,

Buat menurut bajak yang brutal.

Kepalanya orang bumi,

Tidak memikir dibelakang hari

Cuma memikir diri sendiri,

Hidup besar dan berasa mukti.

Marika itu kana dibujuk

Oleh temannya yang sudah mabuk,

Pangkat besar, payung kuning, kuluk,

Itu barang tanya dia takluk.

Page 195: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Syair

195

Dia takluk pada bajak laut,

En toch mengaku orang yang ketua,

Merentah bangsanya yang menurut,

Sabetulnya dia si pengecut.

Si bajak laut tinggal tertawa,

Karena dia bisa memerentahnya,

Orang bumi yang jadi kepala,

Juga di pandang seperti Raja,

Si bajak menanam pengaruhnya,

Pada orang yang di bawahkannya,

Agar dia gampang dipijatnya,

Dan merampas harta bendanya.

Banyak orang tidak mengerti,

Tipu muslihat yang mengenai,

Kepada semua orang bumi,

Sebab tak berpikir dalam hati.

Page 196: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda

196

Dari itu orang-orang bumi,

Hidup melarat setengah mati,

Dia bekerja seperti sapi,

Cuma mendapat uang setali.

Si bajak laut menjadi gemuk,

Uangnya banyak bertumpuk,

Hasilnya banyak tinggal menggaruk,

Saban hari mustimain mabuk.

Apa kabar orang bumi situ?

Banyak yang menguli mikul batu,

Badannya rusak hatinya pilu,

Pikiran bingung menjadi denggu.

Saban hari bertambah tambah,

Bangsa bajak yang datang mitenah,

Ditanah itu yang amat murah,

Mencari makan tak dengan susah.

Page 197: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda
Page 198: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda198

Bajak laut tak memperdulikan,

Sambatnya orang yang kelaparan,

Si bajak selalu meneruskan,

Mengisap marika sampai pingsan,

Maka hal ini harus dipikir,

Akan gunanya merobah takdir,

Supaya kita bisa mengusir,

Manusia bangsa orang.....

Semarang, 23-12-18

ooo0ooo

Page 199: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

199Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Kehilangan Kecintaän Kita:

Rosa Luxemburg† Dan KarlLiebnecht†

Oleh: Soetjipto

Hidoep, 1 Maret 1925

Kaum kapital tertawa-tawa,

Sehari-hari membikin pesta,

Sebab musuhnya telah hilang,

Rosa Luxemburg dan Karl Liebnecht melayang.

Kedua-dua membela Rakyat,

Rakyat mana yang ditindes haibat,

Oleh si tamak, si jajillaknat,

Yang mengisep sampai melarat.

Dari itu marhum Karl dan Rosa,

Yang cinta amat pada Rakyatnya,

Memikirkannya tak ada kandatnya,

Hingga ia menjadi wafatnya.

Page 200: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Jaman Bergerak di Hindia Belanda200

Enam tahun sudahlah habis,

Enam tahun Rakyat Kommunist,

Enam tahun terus menangis,

Sambil maju serta berbaris.

Dengerkanlah mereka berseru:

O, marhum kawan-kawanku,

Sekarang kamu besok pagi aku,

Niscaya aku dibelakangmu.

Enam tahun kamu meninggal kawanmu,

Tambah haibat tindesan sepeninggalmu,

Reaksi kerja tak mikirkan batesnya,

Tahu sendiri kelak pembalesnya.

ooo0ooo

Page 201: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

201Mosaik Bacaan Kaoem Pergerakan Tempo Doeloe

Tentang Penyusun

Edi Cahyono, lahir 23 Maret1962. Lulus sarjana sejarahpada Jurusan Sejarah, Fakultas

Sastra, Universitas Indonesia padabulan Juni 1988. Pengalaman kerjamenjadi peneliti di Pusat Kurikulum danSarana Pendidikan, Badan Penelitian danPengembangan, Departemen Pendidikandan Kebudayaan (Desember 1988-

Agustus 1996); Programme Assistant pada divisi Civil SocietyEmpowerment-Alternative Development (CSE-AD),International NGOs Forum on Indonesia Development(INFID) Jakarta (Oktober 1996-Januari 2000). Atasdukungan Indonesia-Canadian Alliance (ICA) mempelajari caramenjalankan koperasi di beberapa koperasi di Vancouver danVancouver Island (Kanada) pada bulan Mei 1995; pada bulanMei-Juli 1997, mengikuti short term course tentang InternationalAdvocacy Policy di Washington DC-New York-Vermont (AmerikaSerikat) disponsori oleh School of International Training, WorldLearning (Vermont). Menyelesaikan penelitian tentang“Transnational Relocation Industry in Indonesia, a Case StudyFrom PT Great River Industries (garment) and PT HarapanDaya Utama (electronic) a Political-Economy Study,” kerjasamaYayasan Maju Bersama dengan Murdoch University (WesternAustralia) (Agustus 1994). Dan penelitian berjudul“Perburuhan dari Masa ke Masa: Jaman Kolonial HindiaBelanda sampai Orde Baru (Indonesia - 1998),” untukIUF(International Union of Food Agricultural, Hotel,

Page 202: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Restaurant, Catering, Tobacco and Allied Workers’Association), Indonesia Project (Juni 2002). Beberapa karya-tulis diterbitkan dalam Prisma, Diponegoro 74 (terbitan YLBHI),buletin Cerita Kami, Indonesian News, Annual Labour (ketiganyapublikasi Yayasan Maju Bersama), dan publikasi Asia ResearchCenter (Murdoch University). Penyusun juga pendiri YayasanStudi Masyarakat (1987), Yayasan Maju Bersama (1989),Koperasi Bina Pekerja (1989) Koperasi Maju Bersama (1993),dan Yayasan Penebar (2001). April 2000-Januari 2002 anggotaBoard of Management dari Labour Education Center (LEC-Bandung). Sejak Januari 2002 menjadi anggota ExecutiveCommittee dari Asosiasi Labour Working Group (LWG-Bandung). Beberapa publikasi yang disunting oleh penyusunadalah buletin Cerita Kami (Yayasan Maju Bersama); dua buahterbitan INFID, “Indonesia: Demokratisasi di Era Globalisasi”(1998), dan “Menggadaikan Bumi” (1999), dan terbitan KomisiNasional Hak Asasi Manusia “Laporan Tahunan KomisiNasional Hak Asasi Manusia 2000.” Sejak akhir 1999 jugamengerjakan beberapa website untuk organisasi non-pemerintah(ornop) yang melakukan advokasi isu pelanggaran hak asasimanusia dan isu lingkungan. Menikah dengan Nur Rachmi(Anung) dan dikaruniai putra Imam Marco Cahyono (Marco).

ooo0ooo

Page 203: Jaman Bergerak Di Hindia Belanda

Yayasan Penebar

Yayasan Penebar didirikan pada tanggal 4 Oktober 2001oleh beberapa aktivis yang selama ini telah terlibat dalamaktifitas organisasi non-pemerintah (ornop) di Indonesia.Yayasan Penebar adalah lembaga nirlaba, bermaksudmendiseminasikan analisa dan pendekatan ekonomi-politikkemasyarakatan yang dapat mendukung penguatan rakyatuntuk meraih hak-hak politik, ekonomi, budaya - demiterciptanya kesejahteraan bersama - yang seringkalidirampas/diabaikan oleh kekuasaan negara.

Alamat:

Jalan Makmur No. 15, Rt. 009/Rw. 02, KelurahanSusukan

Jakarta 13750, Indonesia.

Telpon & Fax.: (62) (21) 841-2546.

e-mail: [email protected]

webpage: www.buruh.or.id

ooo0ooo