mankep kel 3 fix

Upload: isda

Post on 06-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    1/60

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam

    sistem kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup

    masyarakat. Ketenagaan membutuhkan masa persiapan yang terpanjang

    dibandingkan dengan sumber daya yang lain dan tergantung yang

    menyalurkan mobilisasi atau usaha-usaha untuk pemerataan pelayanan.

    Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan, Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP

    yang memuat tentang metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi

     beban kerja. Dalam metode ini tiap-tiap pega!ai dapat dihitung beban

    kerjanya berdasarkan tugas dan "ungsinya.

    #"ekti"itas dan e"isiensi ketenagakerjaan merupakan salah satu indicator 

    keberhasilan rumah sakit bila didukung oleh ketersediaan jumlah sumberdaya

    manusia yang cukup dengan kualitas yang tinggi pro"essional sesuai dengan

    "ungsi dan tugas setiap pega!ai. Pelayanan kepera!atan merupakan bagian

    integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit, begitu pentingnya pelayanan

    dirumah sakit, bahkan $uber (cit. %urdjanah, &'''melaporkan bah!a )*

    tenaga kesehatan dirumah sakit adalah pera!at.Sedang +illies (&''

    memperkirakan bah!a sekitar * tenaga kepera!atan dirumah sakit adalah

     pera!at, dan )-)* dari total anggaran digunakan untuk menggaji

     pera!at.Kualitas asuhan kepera!atan dapat dapat mencapai hasil ayng

    optimal apabila beban kerja dan sumber daya pera!at yang ada memiliki

     proporsi yang seimbang. /erdasarkan penelitian 0$1 (&'',beberapa

     %egara di 2sia 3enggara termasuk Indonesia ditemikan "akta bah!a pera!at yang bekerja dirumah sakit menjalani peningkatan beban kerja dan

    masih mengalami kekurangan pera!at. $al ini disebabkan karena peran

     pera!at belum dide"inisikan dengan baik, dan pera!t yang lain masih banyak 

    yang tidak mementingkan absensi. Dengan tanpa dipungkiri lagi bah!a

     pera!at merupakan kelompok terbesar di era rumah sakit sehingga baik 

     buruknya pelayanan rumahsakit adlh merupakan citra dari kelompok pera!at

    sebagai jasa pemberian pelayanan kepera!anan.

    &

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    2/60

    #"ekti"itas dan e"isiensi ketenagaan dalam kepera!atan juga sangat

    ditunjang oleh pemberian asuhan kepera!atan yang tepat dan kompetensi

     pera!at yang memadai. 1leh karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan

    yang strategis dan sistematis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kepera!atan.

    Dan perencanaan yang baik mempertimbangkan 4 klasi"ikasi klien berdasarkan

    tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan kepera!atan, jumlah dan

    kategori tenaga kepera!atan serta perhitungan jumlah tenaga kepera!atan.

    5ntuk itu diperlukan kontribusi dari manager kepera!atan dalam

    menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga kepera!atan di suatu unit

    rumah sakit. (Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep).

    B. Rumusan masalah2dapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu4

    &. /agaimana konsep dasar, prinsip, dan tujuan ketenagaan6

    7. /agaimana 8ariabel-8ariabel yang mempengaruhi ketenagaan6

    9. /agaimana cara penghitungan jumlah tenaga dalam suatu  shift 6

    . /agaimana menganalisa tentang proses rekruitmen, seleksi dan

     pengembangan sta" 6

    . /agaimana alokasi dan penjad!alan tenaga kepera!atan setiap shift 6

    . /agaimana peningkatan kualitas ketenagaan yang e"ekti" sesuai standar

    akreditasi6C. Tujuan

    2dapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu4

    1. :engetahui konsep dasar, prinsip, dan tujuan ketenagaan

    2. :engetahui 8ariabel-8ariabel yang mempengaruhi ketenagaan

    3. :engetahui cara penghitungan jumlah tenaga dalam suatu  shift 

    4. :engetahui menganalisa tentang proses rekruitmen, seleksi dan

     pengembangan sta"

    5. :engetahui alokasi dan penjad!alan tenaga kepera!atan setiap shift 

    6. :engetahui peningkatan kualitas ketenagaan yang e"ekti" sesuai standarakreditasi

    7

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    3/60

    BAB 2

    TINAUAN TE!RI

    A. "#nse$ %asar& Pr'ns'$& %an Tujuan "etenagaan

    1( Pengert'an

    Kata :anajemen berasal dari bahasa Perancis kuno m;nagement,

    yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. :anajemen belum

    memiliki de"inisi yang mapan dan diterima secara uni8ersal. :ary Parker 

    iang >ie mengatakan bah!a manajemen adalah

    suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan

     pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang

    ditentukan sebelumnya.

    :anajemen adalah seni ilmu perencanaan, pengorganisasiann

     penyusunan, pengarahan dan penga!asan untuk mencapai tujuan yangsudah ditetapkan.(:anulang 7)).  Ketenagaan adalah anggota

    organisasi?badan usaha yang memperoleh imbalan.

    2( 3ujuan :anajemen 3enaga Kepera!atan

    3ujuan manajemen kepera!atan pada umumnya ditentukan oleh

     bidang kepera!atan meliputi4

    a. :eningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan rumah sakit.

    9

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    4/60

     b. :eningkatkan penerimaan masyarakat tentang pro"esi kepera!atan

    dengan mendidik pera!at agar mempunyai sikap pro"essional dan

     bertanggunmg ja!ab terhadap pekerjaan

    c. :eningkatkan hubungan dengan pasien, keluarga, dan masyarakat.d. :eningkatkan pelaksanaan kegiatan umum dalam upaya

    mempertahankan kenyamanan pasien.

    e. :eningkatkan komunikasi antar sta".

    ". :eningkatkan produkti"itas dan kualitas sta" kepera!atan.

    3ujuan manajemen ketenagaan diruang ra!at:

    :endayagunakan tenaga kepera!atan yang e"ekti" dan produkti" 

    yang dapat memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi

     pengguna jasa.)( Pr'ns'$*Pr'ns'$ +anajemen Tenaga "e$era,atan

    a. Pembag'an "erja

    Prinsip dasar untuk mencapai e"isiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi

    sehingga setiap orang memilik tugas tertentu. 5ntuk ini kepala bidang

    kepera!atan perlu mengetahui tentang 4

    a. Pendidikan dan pengalaman setiap sta" 

     b. Peran dan "ungsi pera!at yang diterapkan di RS tersebut

    c. :engetahui ruang lingkup tugas kepala bidang kepera!atan dan

    kedudukan dalam organisasi

    d. :engetahui batas !e!enang dalam melaksanakan tugas dan

    tanggung ja!abnya.

    e. :engetahui hal- hal-hal yang dapat didelegasikan kepada sta" dan

    kepada tenaga non kepera!atan

    $al-hal yang perlu diperhatikan pada pengelompokkan dan pembagian

    kerja4

    a. @umlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan

    kemampuannya. b. 3iap bangsal ? bagian memiliki perincian akti8itas yang jelas dan

    tertulis.

    c. 3iap sta" memiliki perincian tugas yang jelas.

    d. Aariasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau erat

    hubungannya

    e. :encegah terjadinya pengkotakkan antar sta"?kegiatan

    ". Penggolongan tugas berdsasarkan kepentingan mendesak, kesulitan

    dan !aktu.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    5/60

    g. Disamping itu setiap sta" mengetahui kepada siapa dia harus

    melapor, minta bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung

    serta dari siapa dia menerima tugas

    -( Pen%elegas'an Tugas

    Pendelegasian adalah pelimpahan !e!enang dan tanggung ja!ab

    kepada sta" untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan

     pendelegasian, seorang pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran

    kelompok melalui usaha orang lain, hal mana merupakan inti manajemen.

    Selain itu dengan pendelegasian , seorang pimpinan mempunyai !aktu

    lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan e8aluasi. Pendelegasian juga merupakan alat

     pengembangan dan latihan manajemen yang berman"aat. Sta" yang

    memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih

    komit dan puas bila diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau

    tantangan yang penting. Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan

    menghambat inisiati" sta".

    Keuntungan bagi sta" dengan melakukan pendelegasian adalah

    mengambangkan rasa tanggung ja!ab, meningkatkan pengetahuan dan

    rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan..

    Disamping itu mam"aat pendelegasian untuk kepala bidang kepera!atan

    sendiri adalah mempunyai !aktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal

    lain seperti perencanaan dan e8aluasi, meningkatkan kede!asaan dan rasa

     percaya diri, memberikan pengaruh dan po!er baik intern maupun

    ekstern, dapat mencapai pelayanan dan sasaran kepera!atan melalui

    usaha orang lain

    0alaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang e"ekti",

     banyak pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. /eberapa

    alasan yang menghambat dalam melakukan pendelegasian 4

    a. :eyakini pendapat yang salah B@ika kamu ingin hal itu dilaksanakan

    dengan tepat, kerjakanlah sendiriC.

     b. Kurang percaya diri

    c. 3akut dianggap malas

    d. 3akut persaingan

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    6/60

    e. 3akut kehilangan kendali

    ". :erasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian,

    mempunyai de"inisi kerja yang tidak jelas

    g. 3akut tidak disukai oleh sta", dianggap melemparkan tugas

    h. :enolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain

    i. Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah,

    sehubungan dengan tugas yang didelegasikan

     j. Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan

    k. Kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap sta", merasa sta" 

    kurang memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan

    tugas tersebut.

    Dalam pendelegasian !e!enang, masalah yang terpenting adalah apatugas dan seberapa besar !e!enang yang harus dan dapat dilimpahkan

    kepada sta". $al ini tergantung pada 4

    a. Si"at kegiatan untuk kegiatan rutin, delegasi !e!enang dapat

    diberikan lebih besar kepada sta".

     b. Kemampuan sta" tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau

    terlalu berat.

    c. $asil yang diharapkan 2pplebaum dan Rohrs menyarankan agar 

     pimpinan jangan mendelegasikan tanggung ja!ab untuk perencanaan

    strategik atau menge8aluasi dan mendisiplin ba!ahan baru. :ereka

     juga menyarankan agar mendelegasikan tugas yang utuh dari pada

    mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.

    /eberapa petunjuk untuk melakukan pendelegasian yang e"ekti" 4

    a. @angan membaurkan dengan pelemparan tugas. 1leh karena itu jangan

    mendelegasikan tugas yang anda sendiri tidak mau melakukannya.

     b. @angan takut salahc. @angan mendelegasikan tugas pada seseorang yang kurang memiliki

    ketrampilan atau pengetahuan untuk sukses.

    d. Kembangkan tingkat keterampilan dan pengetahuan sta", sehingga

    mereka dapat melakukan tugas yang didelegasikan.

    e. Perlihatkan rasa percaya atas kemampuan sta" untuk berhasil.

    ". 2ntisipasi kesalahan yang dapat terjadi dan ambil langkah pemecahan

    masalahnya.

    g. $indari kritik bila terjadi kesalahan.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    7/60

    h. /erikan penjelasan yang jelas tentang tanggung ja!ab, !e!enang,

    tanggung gugat dan dukungan yang tersedia.

    i. /erikan pengakuan dan penghargaan atas tugas yang telah terlaksana

    dengan baik.

    >angkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian

    yang e"ekti" 4

    a. 3etapkan tugas yang akan didelegasikan

     b. Pilihlah orang yang akan diberi delegasi

    c. /erikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas

    d. 5raikan hasil spesi"ik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan

    hasil tersebut

    e. @elaskan batas !e!enang dan tanggung ja!ab yang dimiliki sta" 

    tersebut

    ". :inta sta" tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek 

     penerimaan sta" tersebut atas tugas yang didelegasikan.

    g. 3etapkan !aktu untuk mengontrol perkembangan.

    h. /erikan dukungan

    i. #8aluasi hasilnya

    ( "##r%'nas'

    Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian

    antar tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar 

     pera!at dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari

     bagian lain.

    :an"aat Koordinasi4

    a. :enghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal ? bagian

    dan perasaan lebih penting dari yang lain.

     b. :enumbuhkan rasa saling membantu.

    c. :enimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar sta" Eara koordinasi4

    Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan?rapat, pencatatan dan

     pelaporan, pembakuan "ormulir yang berlaku.

    /( +anajemen 0aktu

    Dalam mengorganisir sumber daya, sering kepala bidang

    kepera!atan mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengendalikan

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    8/60

    !aktu. /anyak !aktu pengelola dihabiskan untuk orang lain. 1leh karena

    itu perlu pengontrolan !aktu sehingga dapat digunakan lebih e"ekti".

    5ntuk mengendalikan !aktu agar lebih e"ekti" perlu 4

    a. 2nalisa !aktu yang dipakai membuat agenda harian untuk 

    menentukan kategori kegiatan yang ada.

     b. :emeriksa kembali masing-masing porsi dari tiap akti"itas.

    c. :enentukan prioritas pekerjaan menurut kega!atan, dan

     perkembangannnya serta tujuan yang akan dicapai.

    d. :endelegasikan

    $ambatan yang sering terjadi pada pengaturan !aktu4

    a. 3erperangkap dalam pekerjaan

     b. :enunda karena takut salahc. 3amu yang tidak terjad!al

    d. 3elepon

    e. Rapat yang tidak produkti" 

    ". Peraturan Bopen doorC

    g. 3idak dapat mengatakan BtidakC pada hal-hal yang tidak perlu

    B. ar'abel*ar'abel 3ang +em$engaruh' "etenagaan

    $akekat ketenagaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi

     potensi, prosesmoti8asi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam

    memenuhi kepuasan melalui karyanya. $al ini berguna untuk tercapainya

    tujuan indi8idu, organisasi, ataupun komunitas dimana ia berkarya (Suarli

    dan /ahtiar, 7))'.

    :enurut

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    9/60

    karya!an seseorang harus membuat analisa pekerjaan tertentu, yang

    dibutuhkan dalam organisasi sehingga kemudian dapat muncul pemilihan

     personil (

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    10/60

    c. :emiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai

    yang diperlukan.

    d. 5mpan balik 

    e. Kesempatan untuk mencoba

    ". Instrumen penampilan untuk promosi, kerja sama dan peningkatan

     penghasilan.

    Kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi merupakan kunci

    suatu moti8asi dan kepuasan kerja. @ika seseorang bekerja, maka

    kebutuhan pencapaian prestasi tersebut berubah sebagai dampak dari

     beberapa "aktor dalam organisasi4 program pelatihan, pembagian atau

     jenis tugas yang diberikan, tipe super8isi yang dilakukan, perubahan

     pola moti8asi, dan "aktor-"aktor lain.

    Seseorang memilih pekerjaan didasarkan pada kemampuan dan

    keterampilan yang dimiliki. :oti8asi akan menjadi masalah apabila

    kemampuan yang dimiliki tidak diman"aatkan dan dikembangkan

    dalam melaksanakan tugasnya. Dalam keadaan ini, maka persepsi

    seseorang memegang peranan penting sebelum melaksanakan atau

    memilih pekerjaannya.

    :oti8asi seseorang akan timbul apabila mereka diberi kesempatan

    untuk mencoba dan mendapat umpan balik dari hasil yang diberikan.

    1leh karena itu penghargaan psikis sangat diperlukan agar seseorang

    merasa dihargai dan diperhatikan serta dibimbing manakala

    melakukan suatu kesalahan.

    7. >ingkungan

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    11/60

    & :engakomodasi kebutuhan indi8idu4 jad!al kerja, liburan, dan

    cuti sakit serta pembiayaannya.

    7 Keamanan pekerjaan

    9 >oyalitas organisasi terhadap sta" 

    :enghargai sta" berdasarkan agama dan latar belakangnya

    2dil dan konsisten terhadap keputusan organisasi.

    d. 5pah?gaji 4 gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup

    e. Kondisi kerja yang kondusi" 

    9. Peran manajer 

    Peran manajer dapat mempengaruhi "aktor moti8asi dan lingkungan.

    Peran manajer juga mungkin mempengaruhi "aktor lain, bergantung

     pada tugas manajer (bagaimana manajer bekerja dalam suatu

    organisasi. Secara umum, peran manajer dapat dinilai dari

    kemampuannya dalam moti8asi dan meningkatkan kepuasan sta".

    Kepuasan kerja sta" dapat dinilai dari terpenuhinya kebutuhan "isik 

    dan psikis. Kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran

    manajer dalam memperlakukan sta"nya. $al ini perlu ditanamkan

    kepada manajer agar menciptakan suatu keterbukaan dan memberikan

    kesempatan kepada sta" untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-

     baiknya. :anajer mempunyai lima dampak terhadap "aktor 

    lingkungan dalam tugas pro"esional sebagaimana dibahas

    sebelumnya, yaitu komunikasi, potensial perkembangan,

    kebijaksanaan, gaji atau upah, dan kondisi kerja.

    Dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja (Ro!land dan Ro!land,

    &'' 4 &-&F, adalah4

    a. Input

     b. $ubungan manajer dan sta" 

    c. Disiplin kerja

    d. >ingkungan tempat kerja

    e. Istirahat dan makan yang cukup". Diskriminasi

    g. Kepuasan kerja

    h. Penghargaan penampilanG

    i. Klari"ikasi kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan

     j. :endapatkan dan mendapatkan kesempatan

    k. Pengambilan keputusan

    l. +aya manajer 

    Kajian terhadap teori kinerja, dilakukan untuk mengetahui "aktor 

    yang mempengaruhi kinerja personal. +ibson menyampaikan model teori

    &&

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    12/60

    kinerja dan melakukan analisis terhadap sejumlah 8ariabel yang

    mempengaruhi perilaku dan kinerja yaitu 8ariabel indi8idu, 8ariabel

     psikologi,dan 8ariabel organisasi dengan uraian sebagai berikut.

    &. Aariabel indi8idu, dikelompokkan pada sub 8ariabel kemampuan, latar 

     belakang dan geogra"is. Sub 8ariabel kemampuan dan ketrampilan

    merupakan "aktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja.

    Sedangkan 8ariabel geogra"is mempunyai e"ek tidak langsung pada

     perilaku dan kinerja indi8idu

    7. Aariabel psikologis, terdiri dari sub 8ariabel persepsi, sikap,

    kepribadian belajar dan moti8asi. Aariabel ini banyak dipengaruhi oleh

    keluarga, tinkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan 8ariabelgeogra"is. Aariabel psikologis merupakan 8ariabel yang kompleks dan

    sulit diukur dan sukar mencapai kesepakatan karena seseorang

    indi8idu masuk dan bergabung dalam organisasi kerja pada usia, etnis,

    latar belakang, dan ketrampilan yang berbeda satu dengan yang

    lainnya.

    9. Aariabel organisasi, bere"ek tidak langsung terhadap perilaku kenerja

    indi8idu yang digolongkan dalam sub 8ariabel sumber daya,

    kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Sub 8ariabel

    imbalan berpengaruh untuk meningkatkan moti8asi kerja yang pada

    akhirnya secara langsung akan meningkatkan kinerja indi8idu

    (0inardi, 7)).

    &7

    Aariabel indi8idu

    Kemampuan dan keterampilan

    :ental

    "isik 

    >atar belakang

    Keluarga

    3ingkat sosial

    Pengalaman

    Demogra"is

    5mur 

    #tnis

    @enis kelamin

    Psikologi

    Persepsi

    Sikap

    Kepribadian

    /elajar 

    moti8asiPerilaku indi8idu( apa yang

    dikerjakan

    Kinerja (hasil yang diharapkan

    Aariabel organisasi

    Sumber daya

    Kepemimpinan

    Imbalan

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    13/60

     (+ibson, @ames >., I8ance8ich, @ohn :., dan Donelly @R, @ames $., &''

    Dalam teori produkti"itas menurut Kopelman, &'F.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    14/60

    &

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    15/60

    +ambar.hubungan antara kinerja dan "aktor kinerja (Robbins S.P., &'')

    2bility (can do "actor dibangun oleh pengetahuan, keterampilan, dan

    aptitude seseorang, sedangkan moti8asi (!ill do "actors dibangun oleh moti8asi,

     personality.

    Dengan mengelompokkan klien menurut jumlah dan kompleksitas

     pelayanan kepera!atan yang di butuhkan klien, pimpinan kepera!atan dapat

    memperhitungkan jumlah tenaga kepera!atan yang di butuhkan untuk masing = 

    masing unit. :etode perhitungan yang di gunakan, yaitu metode rasio, metode

    gilles, metode lokakarya kepera!atan, metode di 3hailand dan

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    16/60

    :etode ini paling sering digunakan karena sederhana dan mudah.

    Kelemahan dari metode ini adalah hanya mengetahui jumlah pera!at secara

    kuantitas tetapi tidak bisa mengetahui produkti8itas pera!at di rumah sakit

    dan kapan tenaga pera!at tersebut dibutuhkan oleh setiap unit di rumah sakit.

    :etode ini bisa digunakan jika kemampuan dan sumber daya untuk 

     perencanaan tenaga terbatas, sedangkan jenis, tipe, dan 8olume pelayanan

    kesehatan relati8e stabil.

    :etode rasio di dasarkan atas surat keputusan mentri kesehatan no 77

    tahun &'', kebutuhan tenaga di dasarkan pada rasio tempat tidur yang

    tersedia di kelas masing = masing untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada.

    3abel -& metode rasio menurut SK :enkes %o 77 &''.Rumah 8ak't Perban%'ngan

    Kelas 2 dan / 3empat tidur 4 tenaga medis J - 4 & tempat tidur 4

    tenaga kepera!atan J 7 4 9- tempat tidur 4 tenaga non-

    kepera!atan J 94& tempat tidur 4 tenaga non-medis J & 4

    &

    Kelas E 3empat tidur 4 tenaga medis J ' 4 & tempat tidur 4 tenaga

    kepera!atan J & 4 & tempat tidur4 tenaga non-

    kepera!atan J 4& tempat tidur 4 tenaga non-medis J 94

    Kelas D 3empat tidur 4 tenaga medis J & 4 & tempat tidur 4

    tenaga kepera!atan J 74& tempat tidur 4 tenaga non-

    medis J 4 &

    Khusus Disesuaikan

    Eara perhitungan ini masih ada yang menggunakan, namun banyak 

    rumah sakit yang lambat laun meninggalkan cara ini karena adanya beberapa

    alternati" perhitungan yang lain yang lebih sesuai dengan kondisi rumah sakit

    dan pro"esional.

    B. +et#%e Nee%

    Eara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang

    diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar pro"esi. 5ntuk menghitung

    seluruh kebutuhan tenaga, diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis

     pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Diskripsi

    &

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    17/60

    tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien. :isalnya saja untuk klien

    yang berobat jalan, ia akan melalui?mendapatkan pelayanan, antara pembelian

    karcis, pemeriksaan pera!at?dokter, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium,

    apotik dan sebagainya. Kemudian dihitung standar !aktu yang diperlukan

    agar pelayanan itu berjalan dengan baik.

    & $udgins

    Perhitungan kebutuhan tenaga kepera!atan di ruang ra!at jalan

    menggunakan metode dari $udgins, yaitu menetapkan standar !aktu

     pelayanan pasien ra!at jalan& sebaga' ber'kut6

    Tugas Lama ,aktu 7men't( untuk Pas'en

    Baru LamaPenda"taran 9

    Pemerikasaan dokter & &&

    Pemeriksaan asisten dokter &F &&

    Penyuluhan & )

    >aboratorium

    Penghitungan menggunakan rumus4

    7 Douglas

    5ntuk pasien ra!at inap, Douglas (&'F menyampaikan standar 

    !aktu pelayanan pasien ra!at inap sebagai berikut4

    a Pera!atan minimal memerlukan !aktu 4 & - 7 jam?7 jam.

     b Pera!atan intermediet?parsial memerlukan !aktu 4 9 - jam?7

     jam.

    c Pera!atan maksimal?total memerlukan !aktu 4 - jam?7 jam.

    Dalam penerapan sistem klasi"ikasi pasien dengan tiga kategori

    tersebut di atas adalah sebagai berikut4

    1. Kateg"!i : Se*f +a!e -e!awatan Mandi!i Minima*)

    Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan

    secara umum baik, tidak ada reaksi emosional, pasien memerlukan

    orientasi !aktu, tempat dan pergantian shi"t,tindakan pengobatan

     biasanya ringan dan simpel. 2suhan kepera!atan minimal

    mempunyai kriteria sebagai berikut4

    &

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    18/60

    a. Kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan sendiri.

     b. :akan dan minum dilakukan sendiri.

    c. 2mbulansi dengan penga!asan.

    d. 1bser8asi tanda-tanda 8ital dilakukan setiap jaga (shi"t.

    e. Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil.

    ". Persiapan prosedur memerlukan pengobatan.

    2. Kateg"!i : nte!mediet +a!e -e!awatan Sedang-a!tia*)

    Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi

    !aktu makan. :emberi dorogan agar mau makan,eliminasi dan

    kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke kamar 

    mandi.Penampilan pasien sakit sedang.3indakan pera!atan pada

     pasien ini monitor tanda-tanda 8ital,periksa urine reduksi,"ungsi

    "isiologis,status emosinal,kelancaran drainage atau in"us. Pasien

    memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi -

    &) menit?shi"t atau 9)-) menit?shi"tdengan mengobser8asi side

    e"ek obat atau reaksi alergi. 2suhan kepera!atan parsial

    mempunyai kriteria sebagai berikut4

    a. Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu.

     b. 1bser8asi tanda-tanda 8ital setiap jam sekali.

    c. 2mbulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.

    d. Pasien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran intake

    output cairan dicatat ? dihitung.

    e. Pasien dengan in"us, persiapan pengobatan yang memerlukan

     prosedur.

    3. Kateg"!i : ntensi'e +a!e -e!awatan /"ta* Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,

    semua dibantu oleh pera!at penampian sakit berat. Pasien

    memerlukan obser8asi terus-menerus. 2suhan kepera!atan

    total mempunyai kriteria sebagai berikut4

    a. Semua keperluan pasien dibantu.

     b. Perubahan posisi, obser8asi tanda-tanda 8ital dilakukan setiap 7

     jam.

    &F

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    19/60

    c. :akan melalui slang (%+3 ? pipa lambung, terapi intra8ena.

    d. Dilakukan penghisapan lender (suction.

    e. Kondisi gelisah?disorientasi?tidak sadar.

    Eatatan4

    & Dilakukan satu kali sehari pada !aktu yang sama dan sebaiknya

    dilakukan oleh pera!at yang sama selama 77 hari.

    7 Setiap pasien minimal memenuhi 9 kriteria berdasarkan klasi"ikasi

     pasien.

    9 /ila hanya memenuhi satu kriteria maka pasien dikelompokkan

     pada klasi"ikasi di atasnya.

    Douglas menetapkan jumlah pera!at yang dibutuhkan dalam suatu

    unit pera!atan berdasarkan klasi"ikasi pasien, dimana masing-masing

    kategori mempunyai nilai standar per si", yaitu4

    N#"las'5'kas' Pas'en

    +'n'mal Pars'al T#tal

    Pagi Siang :alam Pagi Siang :alam Pagi Siang :alam

    & ),& ),& ),) ),7 ),& ),&) ),9 ),9) ),7)

    7 ),9 ),7F ),& ), ),9) ),7) ),7 ),) ),)

    9 ),& ),7 ),7& ),F& ), ),9) &.)F ),') ),)

    dst

    Sebagai contoh4

    Ruang penyakit dalam !anita saat ini mera!at 7) orang pasien.

    Setelah dilakukan sensus harian klasi"ikasi pasien diperoleh klasi"ikasi&) orang minimal care, orang intermediate?parsial care dan 9 orang

    total care, maka jumlah pera!at yang dibutuhkan setiap shi"t adalah

    sebagai berikut4

    umlah kebutuhan $era,at ber%asarkan klas'5'kas' $as'en set'a$

    sh'5t

    umlah %an

    klas'5'kas' $as'en

    8h'5t

    &'

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    20/60

    Pag' 8#re +alam

    :inimal care J &) &) ),& J

    &,)

    &) ),& J

    &,)

    &) ),&) J

    &,))

    Parsial care J ),7 J &,F' ),& J &,) ),) J ),'3otal care J 9 9 ),9 J &,)F 9 ),9) J ),') 9 ), 7) J ),)

    @umlah pera!at , J orang 9,9 J orang 7,)' J 7 orang

    Dengan demikian maka ruang penyakit dalam !anita pada hari

    tersebut membutuhkan pera!at sebanyak && )rang terdiri dari orang

     bertugas pada shi"t pagi, orang bertugas pada shi"t sore dan 7 orang

     bertugas pada shi"t malam. 3otal pera!at yang bertugas pada hari itu

    adalah & orang pera!at (Suyanto, 7))'.

    C. +et#%e Deman%

    Eara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang

    memang nyata dilakukan oleh pera!at. Setiap pasien yang masuk ruang ga!at

    darurat dibutuhkan !aktu sebagai berikut4

    & 5ntuk Kasus +a!at Darurat 4 F,9& menit

    7 5ntuk Kasus :endesak 4 &,7F menit

    9 5ntuk Kasus 3idak :endesak 4 99,' menit

    Rata-rata jam pera!tan yang dibutuhkan selama 7 jam. $asil penelitian

    di RS Pro8insi di

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    21/60

     Kete!angan:

    2 J rata-rata jumlah pera!atan?pasien?hari

    / J rata-rata jumlah pasien ?hari

    E J @umlah hari?tahun

    D J @umlah hari libur masing-masing pera!at

    # J jumlah jam kerja masing-masing pera!at

    < J @umlah jam pera!atan yang dibutuhkan per tahun

    + J @umlah jam pera!atan yang diberikan pera!at per tahun

    $ J @umlah pera!at yang dibutuhkan untuk unit tersebut

    7 @umlah tenaga yang bertugas setiap hari4

    9 2sumsi jumlah cuti hamil * (usia subur dari tenaga yang dibutuhkan

    maka jumlah kerja yang hilang karena cuti hamil J * jumlah hari cuti

    hamil jumlah kerja?hari

    Prinsip perhitungan rumus +illies dalam memberikan pelayanan

    kepera!atan ada 9 jenis bentuk pelayanan, yaitu4

    a Pera!atan langsung adalah pera!atan yang diberikan oleh pera!at yang

    ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan "isik, psikologis, dan

    spiritual. @umlah @am kepera!atan yang dibutuhkan klien perhari

    untuk !aktu kepera!atan langsung (rata-rata -

     jam?klien?hari. /erdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada pera!at

    maka dapat diklasi"ikasikan dalam empat kelompok, yaitu4  se*f #a!e,

     pa!tia* #a!e, t"ta* #a!e dan intensi'e #a!e.

    :enurut :inetti $uchinson (&'' kebutuhan kepera!atan

    langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk4

    &. Pera!atan mandiri ( se*f #a!e, yaitu klien memerlukan bantuan

    minimal dalam melakukan tindakan kepera!atan dan pengobatan.

    Klien melakukan akti8itas pera!atan diri secara mandiri. Seperti

    kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri, makanan dan

    minum dilakukan sendiri, ambulasi dengan penga!asan, obser8asi

    tanda-tanda 8ital setiap pergantian shi"t, minimal dengan status

     psikologi stabil, pera!atan luka sederhana.

    7&

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    22/60

    Sel" Eare dibutuhkan L jam 4 7 jam.

    7. Pera!atan sebagian ( pa!tia* #a!e, yaitu klien memerlukan bantuan

    sebagai dalam tindakan kepera!atan dan pengobatan tertentu,

    misalnya pemberian obat intra8ena, kebersihan diri dibantu, makan

    minum dibantu, obser8asi tanda-tanda 8ital setiap jam, ambulasi

    dibantu, pengobatan dengan injeksi, klien dengan kateter urin,

     pemasukan dan pengeluaran dicatat, klien dengan in"us, dan klien

    dengan pleura pungsi, mengatur posisi.

    Partial Eare dibutuhkan M jam 4 9 jam.

    9. Pera!atan total (t"ta* #a!e yaitu klien memerlukan bantuan secara

     penuh dalam pera!atan diri dan memerlukan obser8asi secara ketat.

    Seperti semua kebutuhan klien dibantu, perubahan posisi setiap 7 jam

    dengan bantuan, obser8asi tanda-tanda 8ital setiap 7 jam, makan dan

    minum melalui selang lambung, pengobatan intra8ena BperdripC,

    dilakukan suction, gelisah?disorientasi, pera!atan luka kompleks.

    3otal Eare dibutuhkan &- &L jam 4 - jam.

    . Pera!atan intensi" (intensi'e #a!e yaitu klien memerlukan obser8asi

    dan tindakan kepera!atan yang terus menerus. Intensi8e Eare

    dibutuhkan 7 jam 4 F jam.

     b Pera!atan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana

     pera!atan, memasang? menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim,

    menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari

    hasil penelitian RS +raha Detroit (+illies, &'F', hal. 7 J 9F menit?

    klien? hari, sedangkan menurut 0ol"e N Ooung (+illies, &'F', hal. 7 J

    ) menit? klien? hari  dan penelitian di Rumah Sakit @ohn $pokins

    dibutuhkan ) menit?pasien (+illies, &''.

    c Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi 4 akti"itas,

     pengobatan serta tindak lanjut pengobatan.  :enurut :ayer dalam +illies

    (&'', !aktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ? penyuluhan

    kesehatan ialah & menit?klien?hari J ),7 jam?klien?hari.

    Rata-rata klien per hari adalah jumlah klien yang dira!at di suatu unit

     berdsasarkan rata-ratanya atau menurut 0ed ##$pan#y Rate( 0R) dengan

    Rumus4

    a @umlah hari pertahun, yaitu 9 hari.

    77

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    23/60

     b $ari libur masing-masing pera!at pertahun, yaitu &7F hari, hari

    mingguJ7 hari dan hari sabtuJ7 hari. 5ntuk hari sabtu tergantung

    kebijakan RS setempat, kalau ini merupakan hari libur maka harus

    diperhitungkan, begitu juga sebaliknya, hari libur nasionalJ&7 hari dan

    cuti tahunanJ&7 hari

    c @umlah jam kerja tiap pera!at adalah ) jam per minggu (kalau hari kerja

    e"ekti" hari maka )?JF jam, kalau hari kerja e"ekti" hari per minggu

    maka )? jamJ, jam per hari

    d @umlah tenaga kepera!atan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah

    7)* (untuk antisipasi kekurangan?cadangan

    e Perbandingan pro"essional berbanding dengan 8ocasionalJ*4*

    Eontoh 4

    :isalkan rata-rata jam pera!at selama 7 jam adalah jam.5ntuk 

    rumah sakit dengan jumlah &)) tempat tidur dan /1R rata-rata

    )*,kebutuhan tenaga pera!at adalah 4

    &. Sensus harian J 33 /1R J &)) )* J )

    7. ) 9 J&9.9))

    9. (9-7 J&FF

    . &9.9))?&FF JF&,9 dibulatkan menjadi F7 pera!at yang

    dibutuhkan.

    E. +et#%e 5#rmulas' N'na

    Dalam metode ini terdapat tahapan dalam menghitung kebutuhan

    tenaga adalah sebagai berikut4

    & 3ahap I $itung 2 J @umlah jam pera!atan dalam 7 jam per pasien.7 3ahap II $itung / J jumlah rata-rata jam pera!atan untuk seluruh pasien

    dalam satu hari. (/ J 2 tempat tidur.

    9 3ahap III $itung E J @umlah jam pera!atan seluruh pasien selama &

    tahun. (E J / 9.

    3ahap IA $itung D J @umlah perkiraan realistis jam pera!atan yang

     pera!atan yang dibutuhkan selama & tahun. D J E /1R ? F), F) adalah

    nilai tetap untuk perkiraan realistis jam pera!atan.

    79

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    24/60

    3ahap A Diperoleh # J @umlah tenaga pera!at yang dibutuhkan. # J

    D ? &FF. 2ngka &FF didaptkan dari hari e"ekti" per tahun (9-7 hari

    minggu J 9&9 hari dan dikalikan dengan jam kerja e"ekti" per hari (

     jam.

    4. +et#%e has'l l#kakar3a ke$era,atan

    Penentuan kebutuhan tenaga pera!at menurut lokakarya kepera!atan

    dengan mengubah satuan hari dengan minggu. Rumus untuk penghitungan

    kebutuhan tenaga kepera!tan adalah sebagai berikut4

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    25/60

    3otal beban kerja unit (0 atau jumlah jam kerja pera!at dapat ditentukan

     berdasarkan jumlah rerata jam pera!atan dalam 7 jam (2E$ dan hari

     pera!atan pasien (PD menggunakan rumus berikut 4

    Keterangan 4

    0 J /eban Kerja W"!k*"ad)

    PD J $ari pera!atan pasien -atient ays)

    2E$ J Rerata jumlah jam kerja pera!at 'e!age +a!e 7"$!s pe! 24

    h"$!s)

    Ʃ J @umlah tingkat klasi"ikasi pasien J Konstanta sesuai tingkat klasi"ikasi pasien

    3abel Rerata @am Pera!atan dan $ari Ra!at Pasien

    T'ngkat klas'5'kas' $as'en Rerata jam $era,atan

    %alam 2- jam

    Pr#3eks' jumlah

    har' ra,at $as'en

    & 9, &.))

    7 ,) 7.))

    9 ',) 9.)))

    &9,) 7.&))

    &, &.&))/erdasarkan table hasil di atas dapat dihitung bah!a total beban kerja

    unit adalah '&.9)) jam. In"ormasi tambahan yang didapatkan adalah4

    & &

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    26/60

     b :alam 4 &, P% 4 79,7 &* J 9,F

    c. %2 4 79,7 &)* J 7,97

    H. Ber%asarkan $engel#m$#kan un't kerja %'rumah sak't 7De$kes& 2=11(

    Kebutuhan tenaga kepera!atan (pera!at dan bidan harus memperhatikan

    unit kerja yang ada di rumah sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan

    unit kerja di rumah sakit sebagai berikut4

    & Ra!at inap

    /erdasarkan klasi"ikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan4

    a. 3ingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus

     b. @umlah pera!atan yang diperlukan?hari?pasien

    c. @am pera!atan yang diperlukan?ruangan?hari

    d. @am kerja e"ekti" tiap pera!at atau bidan jam per hari.

    @umlah tenaga kepera!atan yang diperlukan adalah 4

    5ntuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah ("aktor 

    koreksi dengan hari libur?cuti?hari besar *"ss day).

     9"ss day

    @umlah tenaga kepera!atan yang mengerjakan tugas-tugas

    nonkepera!atan n"n;n$!sing %"&s), seperti4 membuat perincian pasien

     pulang, kebersihan ruangan kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-

    lain, diperkirakan 7* dari jam pelayanan kepera!anan.

    (@umlah tenaga kepera!atan *"ss day 7*

    3ingkat ketergantungan pasien diklasi"ikasikan dalam beberapa

    kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan

    kepera!atan?kebidanan.

    a. 2suhan kepera!atan minimal (minima* #a!e, dengan kriteria4

    &. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.

    7

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    27/60

    7. :akan dan minum dilakukan sendiri.

    9. 2mbulasi dengan penga!asan.

    . 1bser8asi tanda-tanda 8ital dilakukan setiap si" 

    . Pengobatan minimal, status psikologis stabil

     b. 2suhan kepera!atan sedang, dengan kriteria4&. Kebersihan diri dibantu makan minum dibantu

    7. 1bser8asi tanda-tanda 8ital setiap empat jam

    9. 2mbulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

    c. 2suhan kepera!atan agak berat, dengan kriteria4

    &. Sebagian besar akti8itas dibantu

    7. 1bser8asi tanda-tanda 8ital setiap 7- jam sekali

    9. 3erpasang kateter

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    28/60

    e 3ingkat ketergantungan pasien4

    1perasi besar4 jam?operasi

    1perasi sedang4 7 jam?operasi

    1perasi kecil4 & jam?operasi

    Rumus4

    Eontoh4

    Dalam suatu rumah sakit terdapat 9) operasi per hari, dengan

     perincian operasi besar orang, operasi sedang & orang, operasi kecil '

    orang. $itunglah kebutuhan tenaga kepera!atan6

    @a!aban4

    J &',& & (pera!at cadangan inti

    @adi jumlah tenaga kepera!atan yang dibutuhkan di kamar operasi

    untuk contoh kasus di atas adalah 7) orang (Simamora, 7)&7.

    9 @umlah tenaga di ruang penerimaan dan pemulihana Ketergantungan pasien di ruang penerimaan & menit

     b Ketergantungan di ruang pemulihan4 & jam

    Perhitungan diatas dengan kondisi alat tenun dan set operasi

    dipersiapkan oleh ESSD

    Eontoh4

    Ketergantungan pasien di ruang penerimaan & menit.

    ketergantungan pasien di ruang pemulihan & jam.

    @umlah tenaga kepera!atan yang dibutuhkan di ruangan

     penerimaan dan pemulihan adalah orang. @adi, jumlah tenaga

    kepera!atan yang di butuhkan di kamar operasi dan ruang pemulihan

    untuk contoh kasus di atas adalah 7 orang.

    7F

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    29/60

    Perlu diingat bah!a perhitungan kebutuhan tenaga kepera!atan

     berdasarkan rumus di atas tidak selamanya menjadi patokan penentu untuk 

    kebutuhan pera!at. 2kan tetapi, sangat penting untuk melihat 8isi misi

    institusi pelayanan untuk memaksimalkan pelayanan kepera!atan tersebut.

    @umlah tenaga di instalasi ga!at darurat

    Dasar perhitungan di ga!at darurat adalah4

    a Rata-rata jumlah pasien per hari

     b @umlah jam pera!atan per hari

    c @am e"ekti" per hari

    Ditambah *"st day F?7' jumlah kebutuhan

    +!iti#a* +a!e

    Rata-rat jumlah pasien?hari J &)

    @umlah jam pera!atan?hari J &7

    Ditambah lost day F?7' jumlah kebutuhan

    Ra!at @alan

    @umlah pasien?hari J &)) orang@umlah jam pera!atan?hari J & menit

    Ditambah koreksi &*

    Kamar /ersalin

    0aktu pertolongan kala I-IA J jam?pasien

    @am kerja e"ekti" J jam?hari

    Rata-rata jumlah pasien setiap hari J &) orang

    Ditambah *"st day.

    RE"RUT+EN DAN 8ELE"8I

    A. Perekrutan %an 8eleks' Tenaga "erja

    :enerima pega!ai adalah tugas yang sulit dan dapat menyebabkan

    kecemasan. 2kan tetapi, di satu sisi hal merupakan kesempatan penting untuk 

    7'

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    30/60

    mengadakan perubahan dan pengembangan sta". Ketenagakerjaan memerlukan

    koordinasi antara bagian-bagian pelayanan kepera!atan. /iasanya, bagian

     personalia mengadakan penerimaan pega!ai sesuai dengan permintaan yang

    diajukan dari bagian lain.

    >angkah pertama pada perekrutan adalah menstimulasi calon untuk mengisi

     posisi yang dibutuhkan. $al ini tidak sederhana karena tidak hanya segi teknis

    kuali"ikasi, melainkan juga kualitas indi8idu harus sesuai dengan pekerjaan,

    susunan, dan tujuan organisasi. 5saha perekrutan tenaga kerja jangan tergesa-gesa

    karena dapat mengakibatkan hasil seleksi yang tidak memuaskan. Selain itu,

     penempatan ternaga kerja harus tepat agar tercipta kondisi kerja yang e"isien.

    Dalam perekrutan, ada lima kriteria yang perlu diperhatikan. Kriteria

     perekrutan yang dimaksud yaitu4

    a. Pro"il kepera!atan saat ini

     b. Program perekrutan

    c. :etode perekrutan

    d. Program pengembangan tenaga baru

    e. Prosedur penerimaan, yang melalui tahap seleksi, penentuan kuali"ikasi

    dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur lamaran.

    Selain kriteria perekrutan di atas, hal-hal lain yang harus diperhatikan adalah

    sebagai berikut 4

    a. Data biogra"i, berisikan ri!ayat personal calon, belakang pendidikan,

    ri!ayat dan pengalaman bekerja, serta data lain yang dapat menunjang

     b. Surat rekomendasi?re"erensi dari perusahaan?instansi di mana calon

     bekerja sebelumnya

    c. 0a!ancara, untuk mencari in"ormasi, memberi in"ormasi, dan

    menentukan apakah calon memenuhi persyaratan untuk posisi tertentu

    d. Psikotes, untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan bakat,

    dan sikap umum calon.

    B. !r'entas' %an $engembangan %alam ka'tann3a %engan $erekrutan&

    yaitu4

    &. 1rientasi institusi, yang melibatkan penjelasan tentang4

    a. misi rumah sakit, ri!ayat, dan tujuan spesi"ik RS?organisasi

     b. struktur dan kepemimpinan

    c. kebijakan personalia, e8aluasi kerja, promosi, cuti, dan lain

    sebagainya

    9)

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    31/60

    d. perilaku yang diharapkan, pengembangan sta", dan program

     pembinaan yang ada

    e. hubungan antarkarya!an dan hubungan dengan pimpinan

    7. 1rientasi pekerjaan, yang melibatkan tindakan untuk4

    a. memahami tujuan bagian kepera!atan dan bagaimana tujuan

    diterjemahkan ke dalam deskripsi pekerjaan (job description

     b. memahami tujuan kepera!atan dalam hubungannya dengan tujuan

    indi8idu

    c. menciptakan hubungan interpersonal

    d. memperkenalkan pekerjaan, prosedur, dan kebijakan yang ada

    e. melakukan orientasi tempat, "asilitas, dan perlengkapan yang ada

    ". menjelaskan deskripsi pekerjaan, sesuai dengan tugas dan posisi yang

    diberikan

    g. Pengembangan sta", yang berlaku sesudah orientasi$al ini dilakukan untuk melanjutkan edukasi secara bebas dan

    mengembangkan potensi secara penuh dari seseorang dengan

    estetika, teknis, dan pendidikan pro"essional

    C. Penghargaan 3ang b'sa %'ber'kan $a%a $ega,a';kar3a,an, berupa4

    & Promosi kenaikan pangkat

    merupakan re!ard untuk indi8idu yang berprestasi atau

    kesempatan pengembangan, mempertimbangkan senioritas.

    :an"aat dari promosi yaitu4 mempertinggi semangat kerja bagi

    yang berprestasi, menciptakan keseimbangan, dan memoti8asi.

    7 :utasi, yaitu pemindahan dari suatu pekerjaan?jabatan ke

     pekerjaan?jabatan lain. 3ujuan dari mutasi 4

    • Pengembangan

    • :engurangi kejenuhan

    • Reorganisasi

    • :emperbaiki penempatan tenaga kerja yang kurang cocok 

    • :emberi kepuasan kerja, dan

    • :emperbaiki kondisi kesehatan.

    D. Hambatan %alam ketenagakerjaan 3ang b'asan3a mun>ul, berupa

    & 2bsensi (karya!an tidak masuk kerja

    $al ini merupakan kehilangan !aktu yang mengakibatkan kerugian secara

    kualitas dan ekonomi bagi instansi.

    a Persentase absensi 4

     b Rata-rata "rekuensi absensi pertahun

    9&

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    32/60

    c

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    33/60

    K#>1:P1K

     A. Pengert'an Penja%,alan

    Penjad!alan adalah satu aspek dari "ungsi kepega!aian. Kepega!aian

    adalah penghimpunan dan persiapan pekerja yang dibutuhkan untuk 

    melekukan misi dari sebuah organisasi, penjad!alan adalah penentuan pola

     jam kerja masuk dan libur mendatang untuk pekerja dalam sebuah unit,l

    seksi, atau di8isi.

    3erdapat beberapa langkah untuk diambil dalam menentukan !aktu masuk 

    dan libur anggota sta". Pertama, setelah menganalisa jad!al kerja dan

    rutinitas unit, manajer pera!at harus menentukan jam maksimal dan minimal

     beban kerja untuk memutuskan kebutuhan jam sibuk dan yang sibuk bagi

     pekerja dari masing-masing kategori. Kedua, untuk keperluan pribadi, yaitu

     jabatan yang dianggarkan dan diisi, manager harus menentukan jam kerja

    masuk dan libur apa yang akan disediakan kesejumlah personil yang

    diinginkan danh kategori personil keunit tersebut untuk masing-masing jam

    setiap harinya. Ketiga, ia harus memberikan !akktu masuk dan libur masing-

    masing pekerja untuk sepanjangb hari agar dapat mengelompokkan bseluruh

    sta" kedalam kon"igurasi yang diinginkan. Keempat, ia harus memeriksa

     jad!al yang telah selesai tersebut untuk mencari kesalahan-kesalahn seperti

    nama yang tidak tercantum, persetujuan hari libur atau liburan yang tidak 

    disediakan, kekurangan sejumlah personil selama periode !akitu tertentu,

    dan penggabungan personil yang tidak pantas pada hari-hari atau pergiliran

    tertentu. Kelima, ia harus menjamin persetujuan jad!al yang akan diajukan

    dari manager kepera!atan yang tetap atau direktur (langkah ini bias

    dihilangkan dalam organisasi dengan !e!enang keputusan desentralisasi.

    Keenam, ia harus memasang jad!al untuk memberi tahu anggota sta" akan

     jam kerja yang ditugaskan untuk beberapa minggu ke depan. Ketujuh, ia

    harus memperbaiki dan memperbaharui jad!al tersebut setiap hari untuk 

    memba!a sejumlah sta" sejajar dengan perubahan terus menerus beban

    didalam unit tersebut. Kedelapan, ia harus meninjau dan menganalisa jad!al

    dan kebijaksanaan secara tetap untuk mengenali masalah susunan

    kepega!aian yang perlu diubah didalam jad!al utama atau master.

    99

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    34/60

    Penjad!alan kerja adalah uasaha memperkirakan !aktu dalam

    menyelesaikan setiap kegiatan. $al ini paling sulit dilakukan sehingga

    diperlukan pengalaman dalam memperkirakan !aktu. Penjad!alan ber"ungsi

    menegembangkan struktur penjabaran kerja secara rinci, memperkirakan

    !aktu yang diperlukan untuk tiap tugas, menentukan urutan tugas dalam

    urutan yang tepat, mengembangkan !aktu mulai dan berhenti untuk tiap

    tugas, dan menunjuk dan mengangkat orang untuk melakukan tugas.

    Rancangan penjad!alan tenaga kepera!atan dapat dilakukan dengan cara

    sebagai berikut.

    &. :enurut 0arstler 

    Pengaturan si" menurut 0arstler (&'') adalah )* tenaga kepera!atanuntuk si" pagi, 9)* untuk si" sore, dan &* untuk si" malam, "ff  pergantian

    si" adalah &*.

    Eontoh4

    @umlah tenaga kepera!atan di /angsal ma!ar sebanyak 7 orang. $itung

    distribusi tenaga kepera!atan ini untuk setiap si"tnya6

    Si"t pagi4 7 orang )* J &) orang

    Si"t sore4 7 orang 9)* J orang

    Si"t malam4 7 orang &* J orang

    3enaga yang o""4 7 &* J orang

    7. :enurut Dauglas

    Sedangkan menurut Dauglas (&', jumlah pembagian si"t pera!at di rumah

    sakit, ditentukan berdasarkan pada tingkat ketergantungan pasien (3abel 9-

    Eontoh4

    Di Ruang :a!ar, terdapat 77 pasien ( orang dengan pera!atan minimal, &)

     pasien intermedit, F orang dengan pera!atan total. /erapa jumlah pera!at

    yang dibutuhkan untuk dinas pagi6

    ),& J ),F

    &) ),7 J 7,

    F ),9 J 7,FF

    Dengan demikian, si"t pagi membutuhkan ,7 J orang pera!at. 2bdellah

    dan >e8ine (&', dengan menggunakan indicator kritis membagi system

     pemberian asuhan kepera!atannya yang dikembangkan berdasarkan

    indicator kritis sebagai berikut.

    9

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    35/60

    &. Kelas & (membutuhkan !aktu pera!atan 7 jam? 7 jam

    7. Kelas 7 (membutuhkan !aktu pera!atan 9 jam? 7 jam

    9. Kelas 9 (membutuhkan !aktu pera!atan , jam? 7 jam

    . Kelas (membutuhkan !aktu pera!atan jam? 7 jam.

    Sedangkan untuk perbandingan si"t adalah 9* untuk pagi, 9* untuk sore,

    dan 9)* untuk malam.

    Eontoh4

    @ika pada Ruang :a!ar terdapat pasien Kelas II adalah 7 orang. Kelas III ada

    & orang, dan kelas IA ada 9 orang, jam yang dibutuhkan untuk mera!at

     pasien tersebut adalah (9 jam 9 (, jam & jam 9 pasien J

    ')jam? 7 jam.

    @adi pembagian pera!at untuk setiap si"tnya adalah4

    Pagi J ') jam 9* J 9&, jam? F jam J 9,' ( orang

    SoreJ ') jam 9* J 9&, jam?F jam J 9,' ( orang

    :alam J ') jam 9)* J 7 jam? F jam J 9,9 (9 orang

    5ntuk mempermudah pelaksanaan tugas dan membuat jad!al, perlu sekali

    distribusi dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan sesuai dengan jad!al

    yang telah ditentukan. Dlam pelayanan kepera!atan, dikenal juga !aktu untuk 

     pertukaran si"t jaga. Pertukaran si"t jaga terjadi 7 atau 9 kali sehari pada setiap

    unit kepera!atan di semua tipe lingkungan pera!atan kesehatan. Pada akhir 

    giliran tugas pera!at harus membuat laporan dan melaporkan in"ormasi

    tentang pasien yang menjadi tanggung ja!abnya kepada pera!at yang bekerja

     pada giliran berikutnya. Pelaporan nini adalah suatu bentuk system

    komunikasi yang ditunjukkan pada pertukaran in"ormasi penting yang

    diperlukan untuk pera!atan pasien yang holistic. 3ujuan pelaporan dalam

     pertukaran si"t ditunjukkan untuk memberikan kontinuitas pera!atan yanglebih baik, yang dilakukan oleh tim pera!at yang mera!at pasien. >aporan

    yang lengkap menegakkan pertanggungja!anan pera!at dalam keyakinan

     bah!a pera!atan pasien tidak terputus.

    >aporan pertukaran tugas dapat dilakukan seacara lisan, dengan

    melakukan, 8isite kepera!atan langsung di samping tempat tidur pasien.

    >aporan lisan dilakukan dengan model kon"erensi dan anggota sta" dari kedua

    kelompok si" yang menghadirinya. >aporan yang diberikan langsung kepada

    9

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    36/60

     pera!at yang dimaksud meneruskan si" berikutnya, selama 8isite kepera!ata

    ini, pasien dan keluarga mempunyai kesempatan untuk ikut serta dalam segala

    diskusi mengenai pera!atan pasien. Per!atan dapat bersama pasien untuk 

    melakukan pengkajian yang diperlukan, menge8aluiasi kemajuan, dan

    menentukan inter8ensi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

    Pelaporan melalui telepon atau te*eph"ne !ep"!ts ini biasanya dilakukan antara

    anggota tim kesehatan secara teratur dengan berbicara satu sama lain melalui

    telepon. Sebagai contoh, pera!at mengin"ormasikan kepada dokter tentang

     perubahan kondisi pasien, pera!at dari satu unit mengin"irmasikan pera!at

    lain mengenai pemindahan pasien, dll. In"ormasi yang dilaporkan melalui

    telepon harus didokumentsikan dalam bentuk tulisan. In"ormasi yang

    disampaikan melalui telepon harus didokumentasikan dalam bentuk tulisan.

    In"ormasi yang disampaikan melalui telepon harus jelas, cepat, dan ringkas.

    /ula tidak jelas, in"ormasi perlu diulang atau minta pengulangan.

    Pelaporan melalui telepon harus meliputi !aktu pembicaraan, siapa yang

    menelpon dan yang ditelpon, untuk siapa in"ormasi diberikan, dan isi

    in"ormasi tersebut. 2da baiknya jika pelaporan dilakukan dengan cepat dan

    e"isien. 0aktu yang digunakan selama pelaporan yang baik menguraikan

    status kesehatan klien dan memungkinkan sta" giliran tugas berikutnya

    mengetahui dengan tepat jenis pera!atan apa yang akan diperlukan pasien.

    >aporan pertukaran tugas berisi tentang latar belakang in"ormasi, latar 

     belakang keadaan pasien secara umum. Pengkajian berisi tentang keadaan

     pasien sekarang. Diagnosis kepera!atn meliputi permasalahan kepera!atan

    yang dihadapai oleh pasien saat ini. Rencana inter8ensi berisi renana

    tindakan yang akan dilakukan. 3indakan atau implementasi termasuk tindakanyang telah dilakukan pada klien. In"ormasi keluarga berisi tentang dukungan

    dari keluarga klien.

    Rencana pemulangan meliputi akti8itas yang dpaat dilakukan klien

    dirumah. Prioritas kebutuhan mencakup hal yang sangat diperlukan oleh

     pasien saat ini. Semua laporean ini dimasukkan dalam lembaran catatan

     pasien. 5ntuk membuat pelaporan yang baik, pera!at harus mengetahui

     prinsip-prinsip pendokumentasian proses asuhan kepera!atan dengan baik.

    9

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    37/60

     B. 8'stem 8ta55'ng %an 8>he%ul'ng

    Staffing  dan s#hed$*ing  adalah "ase ketiga dalam proses managemen. Pola

     staffing  dan kebijakan  s#hed$*ing   terkait langsung dengan "ase manajemen

    yaitu4 p*anning  dan "!gani

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    38/60

    1rganisasi dengan  sent!a*isasi staffing   menggunakan satu orang atau

    sebuah computer untuk melakukan tugas staffing  dan s#hed$*ing bagi semua

    unit. Peran manager dibatasi dalam membuat keputusan ringan dan

    memberikan input. :anager kepera!atan bertanggung ja!ab dalam

    memantau kebutuhan personel yang sesuia dengan kondisi organisasi,

    misalnya adanya perubahan dalam "rekuensi penyakit dan jumlah pasien yang

    meningkat tiba-tiba, maka manager harus dapat mengatasi kebutuhan sta"" 

    dalam kondisi tersebut. S#hed$*ing  dalam hal ini tidak dapat dipisahkan dari

     staffing. Pada saat manager mencari pera!at untuk mengisi kekosongan shi"t,

    maka pada saat itu dia melaksanakan "ungsi  staffing termasuk 

     s#hed$*ing.Salah satu bentuk sent!a*isasi staffing adalah "n*ine shift &idding 

    (1S/.

    C. Online Shift Bidding (OSB)

    n 9ine Staff 0idding   (1S/ adalah mekanisme pena!aran penjad!alan

    kerja bagi pera!at dengan meman"aatkan jaringan internet. Sistem ini dibuat

    sedemikian rupa sehingga sta"" dapat mengakses melalui internet. Dalam hal

    ini tidak dibutuhkan in8estasi hard!are ataupun pemeliharaan so"t!are.

    Pertama, rumah sakit membuka shi"t yang masih kosong melalui !eb site

    yang aman yang dapat diakses oleh klinisi yang sebelumnya sudah disaring

    kulai"ikasinya untuk beberapa minggu ke depan. Rumah sakit dapat mulai

    memberikan pena!aran untuk shi"t dengan !aktu standar, shi"t dengan satu

    setengah kali !aktu standar, 7 kali shi"t, dan shi"t dengan !aktu premium.

    Rumah sakit juga dapat mulai memberikan pena!aran atau bonus untuk 

     pera!at yang mengisi shi"t secara online. Rumah sakit juga dapat membuat

    seleksi bagi pera!at yang diinginkan melalui mekanisme system yang

    sengaja dibuat. :isalnya4 jika shi"t yang kosong adalah untuk pera!at anak ,

    maka post shi"t yang kosong tersebut hanya dapat diisi oleh pera!at anak 

    dari Rumah sakit terkait sesuai kuali"ikasi yang diinginkan pada 7 jam

     pertama. Kemudian baru dapat diisi oleh pera!at pengganti pada 7 jam

     berikutnya, dan pada akhirnya bagi pera!at umum setelah F jam.

    So"t!are hanya memungkinkan pera!at untuk melihat dan mengisi

     pena!aran pada shi"t yang sesuai dengan kuali"ikasi mereka, dan jad!al

    9F

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    39/60

     pekerjaan yang ada dengan cara memasukkan pro"ile pera!at dan jad!al

    dalam satu system sentral.

     D. +ekan'sme Staffing %an Scheduling  %' In%#nes'a

    :ekanisme  staffing dan  s#hed$*ing  di Indonesia sampai saat ini masih

    menggunakan system manual. Sistem manual ini dilakukan dengan

    mempertimbangkan jumlah pasien, tingkat ketergantungan pasien, jumlah

     pera!at, dan model asuhan kepera!atan yang digunakan. :odel asuhan

    kepera!atan "ungsional membutuhkan jumlah pera!at yang lebih sedikit jika

    dibandingkan dengan model asuhan kepera!atan Primary %urse (P%. /egitu

     juga dengan tingkat ketergantungan pasien. Semakin banyak pasien dengan

    tingkat ketergantungan yang tinggi, membutuhkan jumlah pera!at yang lebih

     banyak jika dibandingkan dengan pasien dengan tingkat ketergantungan

    rendah.

    :ekanisme  staffing   di Indonesia dilakukan secara sentralisasi oleh

    manager personalia. Sedangkan mekanisme scheduling menggunakan

    mekanisme desentralisasi. Pembagian shi"t umumnya dibagi menjadi 9, yaitu

    shi"t pagi ()F.))-&.)), sore (&.))-7).)) dan malam (7).))-)F.)),

    dengan jumlah pera!at per shi"t sesuai dengan perhitungan kebutuhan

     pera!at sebagaimana disebutkan di atas. /eberapa hambatan yang sering

    ditemukan adalah antara lain jika ada pera!at yang mendadak tidak dapat

     bekerja sesuai shi"t, serta sedikitnya jumlah pera!at yang bersedia

    ditempatkan terutama pada hari libur dan pada akhir minggu. Kesulitan yang

    lain yang sering ditemui di RS di 2merika adalah jika terjadi peningkatan

     jumlah pasien. /eberapa Rumah sakit merekrut pera!at dari agen#y pera!at

    untuk mengatasi kesulitan ini. 2kibatnya lebih banyak biaya yang harus

    dikeluarkan serta lebih banyak !aktu yang harus terbuang.

    Penggunaan 1S/ merupakan salah satu alternati" pemecahan masalah di

    atas. :elalui 1S/, memudahkan pera!at untuk melihat semua shi"t yang

    kosong di rumah sakit mereka untuk memberikan pena!aran shi"t mana yang

    sesuai dengan kuali"ikasi mereka dan dari segi !aktu sesuai untuk mereka.

    1S/ merupkan solusi untuk menghilangkan kesulitan manager dan sta"" 

     pera!at.Systen online ini memudahkan pera!at untuk melihat semua shi"t

    yang dapat diisi di rumah sakit mereka dan jaringan dari rumah sakit mereka.

    9'

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    40/60

    Shi"t yang mungkin dimasuki dapat dilihat dan pena!aran dapat diisi dari

    semua tempat yang dapat diakses jaringan internet. $al ini juga dapat

    meningkatkan kepuasan kerja karena pera!at mempunyai control, autonomi

    dan "leksibilitas yang lebih luas.

    /eberapa rumah sakit yang menggunakan system online juga mena!arkan

    insenti" seperti meningkatkan pembayaran atau !ewa!d p"int  untuk pera!at

    yang mengisi shi"t pada !aktu-!aktu yang sulit seperti di hari minggu dan

    hari libur. Di 2merika, dengan sistem ini memungkinkan pera!at untuk 

    menambah job di luar job mereka yang sebenarnya di unit mereka. Pada

    akhirnya, dengan system ini pera!at tidak harus mempunyai pekerjaan lain

    untuk menambah income mereka. %amun, beberapa kelemahan dapat timbul dari penerapan system ini, yaitu

     jika pera!at yang diperbolehkan mengisi shi"t yang kosong, tidak 

    diperhatikan kuali"ikasinya. Eontoh4 kuali"ikasi pera!at untuk mengisi

    kekosongan di bangsal anak tentu saja berbeda dengan kuali"ikasi pera!at

    untuk mengisi kekosongan shi"t di bangsal bedah. Disamping itu, jika tidak 

    mengutamakan pera!at pada bangsal terkait, maka syarat pera!atan yaitu

    terbina t!$st  dengan pasien menjadi sulit di!ujudkan.

     E. Penja%,alan Pera,at

    1. "#nse$ Penja%,alan

    Penjad!alan adalah pengalokasian !aktu yang tersedia untuk 

    melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan

    suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang optimal dengan

    mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.($usen, 7))F.

    Penjad!alan tenaga kerja dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup

     penting untuk diperhatikan karena memiliki karakteristik yang spesi"ik dan kompleks, antara lain kebutuhan karya!an yang ber"luktasi, tenaga

    kerja yang tidak bisa disimpan, dan "aktor kenyamanan pelanggan. Secara

    umum penjad!alan mempunyai man"aat-man"aat sebagai berikut4

    a :emberikan pedoman terhadap pekerjaaan?kegiatan mengenai batas-

     batas !aktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.

    )

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    41/60

     b :emberikan alat bagi pihak manajemen untuk mengkoordinir secara

    sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap

    sumber daya dan !aktu.

    c :emberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.

    d :enghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan.

    e :emberikan kepastian !aktu pelaksanaan pekerjaan.

    2. "#nse$ Penja%,alan Pera,at

    :asalah penjad!alan karya!an banyak dijumpai pada industri

     jasa, salah satunya di rumah sakit.Sebagaimana yang telah diatur dalam

    5ndang-undang nomor tahun 7))' tentang rumah sakit bah!a salah

    satu tujuan penyelenggaraan rumah sakit adalah meningkatkan mutu dan

    mempertahankan standar pelayanan kesehatan. 5ntuk meningkatkan

    mutu dan standar itu, rumah sakit diharuskan memiliki sistem

     penjad!alan yang berkualitas dikarenakan padatnya sistem pelayanan

    yang ada di dalamnya. Salah satu penjad!alan yang harus diperhatikan

    adalah penjad!alan pera!at. /aik atau tidaknya sistem pelayanan yang

    ada di rumah sakit dapat ditentukan oleh sistem penjad!alan pera!at

    yang ada.

    Pada umumnya, penjad!alan pera!at di Indonesia diklasi"ikasikan

    dalam sistem penjad!alan dinas jaga atau  shift , yaitu dinas jagapagi ,

    dinas jagasoredan dinas jagamalam. %amun bagi sebagian pera!at,

    tuntutan untuk bekerja di malam hari,liburan dan akhir pekan sering

    menimbulkan stres dan "rustasi. Penjad!alan yang kaku adalah

    kontributor utama terhadap ketidakpuasan kerja di pihak pera!at. @ika

     pera!at tidak dapat memberikan saran terhadap jad!al kerja, semangat para pera!at dapat berkurang. Perasaan tidak berdaya ini berperan dalam

    meningkatkan rasa amarah di kalangan pera!at pro"esional. 1leh karena

    itu, penjad!alan merupakan "aktor yang penting dalam menentukan

    ketidakpuasan kerja atau kepuasan kerja. :anajer sebagai orang yang

     bertanggung ja!ab untuk menyusun jad!al kerja sebaiknya secara

     berkala melakukan e8aluasi kepuasan pega!ai terhadap sistem

     penjad!alan yang sedang berlaku. Dengan membantu pega!ai yang

    &

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    42/60

    merasa mempunyai kendala terhadap penjad!alan dinas jaga, manajer 

    dapat memperbaiki kepuasan kerja pega!ai.(/essie, at a*, 7)&).

    Setiap tipe penjad!alan memiliki keuntungan dan kerugian.

    Karena beberapa penjad!alan mengharuskan pembayaran uang lembur,

    hasil kepuasan pera!at harus dipertimbangkan terhadap peningkatan

     biaya. Selain itu, perpanjangan dinas jaga dari delapan jam sampai

    sepuluh atau dua belas jam dapat menyebabkan peningkatan kesalahan

     penilaian klinis karena pera!at keletihan. 5ntuk alasan ini, banyak 

    organisasi membatasi jumlah hari berturut-turut seseorang pera!at dapat

     bekerja di perpanjangan dinas jaga. 2khirnya, pemakaian pera!at paruh

    !aktu atau tambahan yang berlebihan dapat menyebabkan kontinuitas

    asuhan kepera!atan yang buruk.

    F. +et#%e Penja%,alan

    1. Goal !og!amming 

    +oal Programming atau yang dikenal dengan Program 3ujuan +anda

    (P3+ merupakan modi"ikasi atau 8ariasi khusus dari program linier. +oal

    Programming bertujuan untuk meminimumkan jarak antara atau de8iasi

    terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan usaha

    yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara

    memuaskan sesuai dengan syarat-ikatan yang ada, yang membatasinya

     berupa sumber daya yang tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan

    sebagainya. (%asendi, &'F.

    +oal Programming pada umumnya digunakan pada masalah-

    masalah linier dengan memasukkan berbagai tujuan dalam "ormulasi

    modelnya. 3ujuan-tujuan yang ingin dicapai dinyatakan sebagai goal dandipresentasikan secara numerik. %amun kenyataannya goal yang ingin

    dicapai tidak selalu dapat diselesaikan secara bersamaan karena terdapat

     penyimpangan-penyimpangan atau sering disebut dengan de8iasi. 1leh

    sebab itu dalam +oal Programming, tujuan yang telah dinyatakan dalam

    goal tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu. Solusi yang ingin dicapai

    adalah meminimumkan penyimpangan tujuan-tujuan yang terdapat pada

    7

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    43/60

    masing-masing goal.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    44/60

    a.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    45/60

    Keduanya bernilai lebih besar atau sama dengan nol. Demikian

    halnya dengan +oal Programing yang terdiri dari 8ariabel

    keputusan dan 8ariabel di8iasi. Keduanya bernilai lebih besar atau

    sama dengan nol. Pernyataan nonnegati" dilambangkan dengan4

    &, d&, d&-, Q )-

    d. Kendala sistem

    Kendala sistem atau kendala "ungsional adalah kendala-

    kendala lingkungan yang tidak berhubungan langsung dengan

    tujuan-tujuan masalah yang dihadapi. Kendala ini tidak memiliki

    8ariabel di8iasi sehingga tidak dimasukan ke dalam "ungsi tujuan.

    >( Pr#se%ur Perumusan Goal !og!amming 

    >angkah-langkah perumusan +oal Programming meliputi

     bebrapa tahap4

    &. :enentukan 8ariabel keputusan

    7. :enyatakan kendala tujuan

    9. :enyatakna kendala sistem

    . :enentukan bobot

    . :enentukan prioritas

    . :enyatakan "ungsi tujuan

    . :enyatakan keperluan non-negati" 

    2. L'n'er

    Program linier merupakan suatu metode pendekatan terhadap

    masalah pengambilan keputusan yang hanya melibatkan satu tujuan

    (Singel goal. Program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya langka yang ada supaya mencapai tujuan yaitu

    meminimumkan atau memaksimumkan suatu permasalahan. Eontoh

     permasalahan yang harus dimaksimukan adalah keuntungan dan penjualan

     produk, sedangkan contoh permasalahan meminimalkan adalah biaya dan

    kerugian. 5ntuk lebih jelas dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai

     berikut

    G. Perbe%aan Pr#gram L'n'er %engan Goal !og!aming 

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    46/60

    Program linier merupakan suatu metode pendekatan terhadap masalah

     pengambilan keputusan yang hanya melibatkan satu tujuan (single goal.

    Program linier digunakan untuk mengalokasikan sumber daya langka yang

    ada supaya mencapai tujuan yaitu meminimumkan atau memaksimumkan

    suatu permasalahan. Eontoh permasalahan yang harus dimaksimumkan

    adalah keuntungan dan penjualan produk, sedangkan contoh permasalahan

    meminimumkan adalah biaya dan kerugian.5ntuk lebih jelas dapat disajikan

    dalam bentuk tabel sebagai berikut4

    Tabel 2.1 Perbedaan Program >inier dan >"a* -!"g!amming 

    N# Pr#gram L'n'er Goal !og!aming &.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    47/60

    7. Periode !aktu untuk diliputi oleh masing-masing jad!al masuk atau

    libur.

    9. /anyaknya pemberitahuan dimuka yang diberiakan para pekerja

    menyangkut jad!al masuk atau libur.. 0aktu masuk atau libur total yang diperlukan untuk masing-masing

     pekerja perhari, minggu, atau bulan.

    . $ari dimulainya minggu kerja.

    . Dimulainya dan diakhirinya !aktu untuk masing-masing penggiliran

    tugas.

    . @umlah pergiliran yang harus dipergilirkan diantara masing-masing

     pekerja.

    F. amanya !aktu pemberitahuan dimuka untuk diberikan pega!ai

    mengenai jad!al liburan.

    77. Prosedur untuk diikuti dalam memohon !aktu libur khusus.

    79. Pembatasan pada penjad!alan liburan selama hari natal atau idul "itri dan

    tahun baru.

    7. @umlah personil masing-masing kategori yang akan dijad!alkan untuk 

    liburan atau hari libur pada saat tertentu.

    7. Prosedur penyelesaian perselisihan diantara personil sehubungan dengan

     permintaan hari liburan pada hari libur.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    48/60

    7. Prosedur pemprosesan permintaan BdaruratC untuk penyesuaian jad!al

    !aktu.

    >atar belakang persoalan tertentu sebaiknya dupertimbangkan oleh setiap

    manager yang menysun atau membuat kebijaksanaan yang berhubungan

    dengan topik terlebih dahulu. :isalnya, ada kecenderugan bagi seorang yang

     bertanggung ja!ab menjad!alkan !aktu libur dan masuk yang akan

    dipertimbangkan manager, tanpa memperhatikan titel atau jabatannya

    didalam hirarki organisasi. Sebab itu, status yang tinggi biasanya diserasikan

    dengan penja!alan sta" administrasi. Sebabiknya diingat bah!a banyaknya

    !aktu masuk atau libur pega!ai sebagian lagi oleh kebiasaan dan mengacu

     pada sejarahnya, sebagian lain oleh kontrak kerja yang telah disusun oleh

    lembaga tersebut dengan pega!ai serikat pekerja. :asing-masing sumber ini

    sebaiknya dirundingkan sebelum mengubah kebijaksanaan penjad!alan

     personil di dalam setiap lembaga kesehatan.

    Panjangnya periode pergiliran masing-masing pekerja, dari pergantian ke

     pergantian lain atau dari unit ke unit lain, mempengaruhi kelangsungan

     pera!atan pasien dan moral pekerja. Selain itu, persoalan pergantian dan

     pergiliran unti sering ditemukan di dalam kontrak kerja. Demikian pula,

     banyak pemasangan jad!al !aktu dimuka dan perencanaan hari libur danh

    !aktu liburan di muka mempengaruhi kemampuan pega!ai untuk 

    merencanakan perayaan keluarga, peristi!a sosial, urusan bisnis, dan jad!al

    sekolah. 1leh karena itu, periode penjad!alan !aktu sering juga ditemukan

    dalam kontrak kerja.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    49/60

    kerja harus disiapkan beberapa minggu sebelumnya, dan selanjutnya

    diperbaiki untuk menyesuaikan perubahan didalam sensus pasien, keadaan

     pasien yang sakit, permintaan !aktu libur darurat, banyak !aktu yang

     berkaitan dengan kegiatan super8isi diluangkan dalam mempersiapkan dan

    meneyesuaikan jad!al !aktu.

     $. Penja%,alan Putaran

    Super8isor atau kepala pera!at dapat mengurangi !aktu yang diluangkan

    untuk perencanaan !aktu kerja personil ketingkat minimum dengan

    menggunakan penjad!alan putaran ( #y#*i#a* s#hed$*ing  . 3eknik ini, yang

    terdiri dari penugasan hari kerja dan pergantian untuk anggota sta" unit

    menurut pola yang dapat diperkirakan dan diulang-ulang, bias mengadakan

    sejumlah personil dan campuran personil yang diinginkan serta memudahkan

    kelanjutan pera!atan pasien dan ketetapan kelompok kerja utama.

    #"ekti"nya, suatu rencana bagi penjad!alan putaran sebaiknya didasarkan

     pada prinsip-prinsip berikut 4

    &. Perputaran penugasan personil sebaiknya menggambarkan

    keseimbangan antara kebutuhan lembaga akan pekerja peliput dan

    kebutuhan pega!ai akan pekerja dan rekreasi yang seimbang.

    7. Penugasan putaran sebaiknya membagikan hari kerja BbaikC atau BjelekC

    dan jam kerja yang sama diantara para pega!ai.

    9. Semua pega!ai sebaiknya ditugaskan menurut pola putaran tersebut.

    . Sekali jad!al putaran tersebut telah disusun, penyimpangan

     perseorangan dari jad!al bisa berkurang dan diberikan hanya setelah

     permintaan tertulis untuk perubahan jad!al.

    . :etode penjad!alan putaran diusahakan untuk diumumkan dengan baik 

    dan diterapkan agar para pega!ai tidak merasa jad!al tersebut sebagai

     pengontrolan berlebihan.

    . Pola putaran yang gunakan tersebut sebaiknya menjamin sejumlah

     pega!ai yang cukup dan campuran pega!ai yang diinginkan untuk 

    masing-masing semua unit bergeser.

    . Pola putaran yang dipakai sebaiknya menaikkan kelanjutatan pera!atan

     pasieundengan menekan BmengambangnyaC personil dan dengan

    memperpanjang hubungan antara masing-masing pasien dan pera!at

    utamanya.

    F. Penugasan putaran yang dipakai sebaiknya memelihara semangat kerja

    tim dengan menjaga komposisi kelompok kerja utama yang tetap.

    '

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    50/60

    '. :asing-masing pekerja sebaiknya diberitahu jauh hari sebelum

    mengenai putaran pergilliran dan hari masuk atau liburnya untuk 

    mengadakan kegiatan rencana pribadi, bisnis, dan pendidikan.

    A. 8tan%ar +anajemen Pela3anan "e$era,atanStandar merupakan spesi"ikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan

    termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua.

    Standar merupakan suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesi"ik.

    Standar merupakan suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati

     bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai

    tujuan yang telah ditetapkan (Reyers, &'F9. Standar juga diartikan sebagai

    nilai-nilai (8alues yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam

    mengaplikasikan proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai

    dengan ketentuan yang ditetapkan. Standar digunakan pihak yang terkait

    dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,

    lingkungan hidup, perkembangan IP3#K, pengalaman, perkembangan masa

    kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh man"aat yang sebesar-

     besarnya (PP &)7 tahun 7))).

    Standar juga diartikan sebagai suatu catatan minimum dimana terdapat

    kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bah!a standar sebagai

    model untuk ditiruuntuk menaikkan ketepatan kualitati" atau kuantitati" yang

    spesi"ik. Standar manajemen pelayanan kepera!atan adalah proses

     pengelolaan pelayanan kepera!atan melalui pelaksanaan "ungsi manajemen

    yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan tenaga, pengarahan,

    e8aluasi, dan pengendalian mutu pelayanan kepera!atan untuk mencapai

    tujuan pelayanan kepera!atan. Standar yang berbasis pada sistem manajemen

    kinerja mempunyai ciri S:2R3 4&. Spesi"ik ( spesi"ic

    7. 3erukur (measurable

    9. 3epat (appropriate

    . 2ndal (reliable

    . 3epat !aktu ( timely

    Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran

    kualitati" yang tepat seperti tercantum dalam standar pelaksanaanya. Standar 

    selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu. Suatu

    )

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    51/60

    standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta

    hasil yang ingin dicapai.

    B. "#m$#nen %an "r'ter'a 8tan%ar Pela3anan "e$era,atan

    /eberapa komponen yang harus ada pada standar 4

    &. Standar Struktur (standar input adalah karakteristik organisasi dalam

    tatanan asuhan yang diberikan, yang meliputi 4

    a.

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    52/60

    c. :emiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang telah

    diimplementasikan secara e"ekti" tentang rekruitmen dan

     penempatan sta".

    d. :ampu menunjukan bukti secara tertulis tentang perapan standar 

     pelatihan yang digunakan, baik berupa materi pelatihan.

    e. :emilki rencana kerja tertulis dan dokumentasi yang menunjukan

    tugas dan "ungsi setiap sta" dalam organisasi.

    ". :enunjukan bukti pelaksnaan audit internal atau pengujian ssndiri

    yang mengacu padastandar nasional atau internasional.

    g. 2danya uraian tugas pimpinan lembaga, ketatausahaan, keuangan,

    tenaga instruktur dan tenaga kepelatihan lainnya bah!a dari

    keseluruhan uraian tugas tersebut semua kegiatan penanganan pada pelatihan telah dibagi habis.

    h. 3ersedianya sarana untuk administrasi umum, da"tar in8entaris

    lembaga, buku agenda surat menyurat dan arsip-arsip.

    i. 3ersedianya administrasi pelatihan berupa buku induk peserta

     pelatihan, buku induk pengeluaran serti"ikat dan duplikat arsip

    serti"ikat pelatihan serta adanya jad!al-jad!al penyeleggaraan

     pelatihan.

     j. 3ersedianya sistem pembukuan sarana dan prasarana serta keuangan

     berupa buku kas umum, buku kas pembantu, buku harian dan buku

    neraca.

    k. 3ersedianya da"tar nominati" personil?pega!ai termasuk instruktur 

    yang diperbaiki secara rutin.

    7. Personil

    3enaga personil terdiri dari instruktur, dan tenaga kepelatihan lainnya.

    a. Penilaian instruktur meliputi 4

    a @umlah Instruktur pada >embaga pelatihan kerja.

     b Pendidikan "ormal, pengalaman kerja, serti"ikat dan training.c :emiliki pengalaman kerja melatih minimal 9 (tiga tahun

     b. Penilaian tenaga kepelatihan lainnya meliputi pengelola administrasi

     pelatihan, pengelola administrasi keuangan, tenaga pemeliharaandan

    tenaga pembantu umum.

    a @umlah tenaga kepalatihan lainnya untuk lembaga pelatihan kerja

     berakreditasi dalam kuali"ikasi / minimal (enam orang dengan

     perincian S>32 4 7 orang, D9 4 9 orang dan S& 4 & orang

    7

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    53/60

    sedangkan untuk kuali"ikasi 2 minimal F (delapan orang dengan

     perincian 4 S>324 7 orang, D9 4 orang, S& 4 7 orang.

     b :emiliki keterampilan dan kompetensi sesuai dengan bidang

    tugasnya masing-masing.

    9. Program Pelatihan

    Penilaian program latihan yang harus dimiliki oleh >embaga Pelatihan

    meliputi 4

    a. Standar Kuali"ikasi Keterampilan (SKK , dibuat uraian standar 

    kuali"ikasi keterampilan lulusan yang dapat mengacu pada standar 

    internasional, nasional baik yang dikembangkan oleh Depnakertrans

    atau Depdiknas.

     b. Standar >atihan Kerja (S>K, Penyelenggara Pelatihan harus

    memliki dan menerapkan secara konsisten S>K yang benar,

    mengacu terhdap pencapaian pada SKK yang telah ditetapkan

    tersebut. Aalidasi S>K dapat dibuktikan dengan uji kompetensi

    (5@K dari lulusan dan yang dihasilkan selama 7 tahun terakhir.

    c. :odul (@ob sheetdan in"ormation sheet, modul pelatihan atau

    sejenisnya harus mengacu pada pencapaian standar latihan

    keterampilan yang diuraikan dalam silabus.

    d. :ateri 5ji Kompetensi (:5K, untuk mendapatkan jaminan bah!a

    lulusan program Pelatihan Kerja telah mencapai standar kuli"ikasi

    yang ditetapkan dalam SKK maka harus mengikuti uji keterampilan.

    5ntuk itu setiap penyelenggaraanprogram :menjahit Pakaian harus

    memliki :5K baik dibidang teori maupun praktek. :5K dimaksud

    merupakan cerminan dari SKK.

    . Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja

    Penilaian sarana dan prasarana pelatihan kerja meliputi 4 Peralatan?

    mesin baik jenis, spesi"ikasi serta jumlah yang sesuai dengan standar 

     pelatihan.

    . Peserta Pelatihan Kerja

    Prosentase peserta yang diterima dibandingkan dengan jumlah penda"tar 

    dan prosentase peserta yang lulus dibandingkan dengan peserta yang

    diterima setiap angkatan dalam kurun !aktu 7 tahun terakhir.

    9

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    54/60

    D. Pers3aratan Akre%'tas'

    /erdasakan standar persyaratan yang harus dimiliki, lembaga pelatihan kerja

    diakreditasi atau ditetapkan statusnya menjadi dua kuali"ikasi yaitu

    kuali"ikasi / dan kuali"ikasi 2.&. Kuali"ikasi /

    Persyaratan akreditasi bagi lembaga pelatihan kerja yang akan diakreditasi

    dalam kuali"ikasi / adalah sebagai berikut 4

    a. >embaga pelatihan kerja yang memiliki iin atau terda"tar sebagai

     penyelenggara pelatihan.

     b. :emiliki struktur organisasi kelembagaan beserta uraian tugas dan

    kelengkapan administrasi pelatihan kerja.

    c. :emiliki data personil termasuk instruktur dan tenaga kepelatihan

    lainnya.d. :emiliki program pelatihan kerja

    e. :emiliki atau penguasaan prasarana (tanah, gedung pelatihan kerja.

    ". :emiliki sarana pelatihan kerja.

    g. :emiliki instruktur berkuali"ikasi terampil dan ahli.

    h. :emiliki data lulusan >embaga Pelatihan Kerja minimal 7 (dua

    tahun terakhir.

    i. :emiliki data penempatan dan data lulusan dalam uji serti"ikasi

    ketrampilan minimal 7 (dua tahun terakhir.

    7. Kuali"ikasi 2

    Persyaratan akreditasi bagi lembaga pelatihan kerja yang akan diakreditasi

    dalam kuali"ikasi 2 adalah sebagai berikut 4

    a. >embaga Pelatihan Kerja yang telah memiliki 2kreditasi Kuali"ikasi

    /.

     b. :emiliki strruktur organisasi beserta uraian tugas dan administrasi

     pelatihan kerja, dan telah bekerja secara e"ekti".

    c. :emiliki nama personil termasuk instruktur dan tenaga kepelatihan

    lainnya.

    d. :emiliki kurikulum dan silabus pelatihan kerja.e. :emiliki prasarana (tanah, gedung pelatihan kerja misalnya 4

    kebutuhan ruangan, !orkshop dan sarana ("asilitas, peralatan dan

    mesin.

    ". :emiliki seri data lulusan secara berkala dan data penempatan

    lulusan.

    g. :emiliki Instruktur berk!ali"ikasi ahli.

    E. Pen'ngkatan "ual'tas "etenagaan

    &. In ser8ice education

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    55/60

    Pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana sta" akan terlibat dalam

     proses pendidikan melalui berlangsungnya pelayanan kesehatan atau

    kepera!atan yang terus diberikan kepada klien. $al demikian dapat

    dilakukan baik di dalam maupun diluar rumah sakit.

    7. 1rientasi

    Program ini diberikan kepada sta" yang baru atau sebaliknya untuk 

    mengenalkan tugas- tugas yang harus dilakukannya atau mengetahui

    adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan.

    9. @ob training

    Dilakukan melaui program pelatihan bagi sta" sesuai bidang

     penugasannya atau job tertentu.

    . Eontinuing nursing education

    Program ini merupakan program berkelanjutan sesuai dengan sistem

     pendidikan "ormal yang berlaku yaitu sistem pendidikan tinggi bagi

     pera!at selaras dengan statusnya sebagai insan pro"esi. Sesuai dengan

    kebutuhan pengembangan, seluruh pera!at layak untuk mengikuti

     program ini dengan pertimbangan harus disesuaikan dengan situasi dan

    kondisi yang ada.

    . Pelatihan kepemimpinan

    $akekatnya semua pera!at adalah pemimpin. 1leh sebab itu ia perlu

    mengembangkan kemampuan leadershipnya sebagai seorang pro"esional

    . Pengembangan karier 

    Sta" mempunyai hak atas pengembangan karirnya sesuai dengan sistem

    yang berlaku. Pimpinan harus mampu merencanakan, melaksanakan dan

    menilai pengembangan masing- masing sta"nya serta melihat semua itu

    sebagai upaya memoti8asi, menstimulasi dan memberikan penghargaan

    untuk peningkatan prestasi kerja

    . Studi banding

    5nit kerja satu dengan yang lain ternyata bersi"at kompetiti". 1leh sebabitu bukan tidak mungkin unit kerja lain mempunyai nilai lebih

    dibandingkan dengan unit kerja sendiri. Rencana untuk tukar pengalaman

    dan institusi atau unit kerja lain perlu diprogramkan dalam rangka

    membangun moti8asi, pengembangan dan peningkatan prestasi kerja.

    /entuk lain yang sekarang sedang menjadi tren aalah melalui kegiatan

    study branch marking.

    F. Penilaian kinerja

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    56/60

    Seluruh sta" diberikan penilaian atas kinerjanya melalui sistem penilaian

    yang berlaku. Eakupannya antara lain tanggung ja!ab, loyalitas,

    kerajinan, kedisiplinan, kepemimpinan dan kejujuran.

    '. Pendidikan dan pelatihanProgram ini dirancang untuk memberikan pendidikan dan pelatihan

    terhadap sta" melalui kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dengan

    target !aktu tertentu (!aktu, materi, ketrampilan. Pelaksanaan dan

     program ini adalah melalui kepanitiaan atau lembaga institusi tertentu

    yang berkompeten.

    &). :agang di rumah sakit yang lebih maju

    $arus diakui bah!a rumah sakit lain yang memiliki nilai lebih harus

    menjadi target untuk mencari serta menambah ilmu. Program inidilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah

     pihak yang terlibat.

    &&. Kelompok kerja kepera!atan

    Program ini perlu dilaksanakan selaras dengan kepera!atan sebagai

     pro"esi yang telah, tengah dan terus dikembangkan. Produk kelompok 

    kerja ini adalah hasil diskusi pengembangan kepera!atan, karya tulis dan

     prosedur tetap, materi buku ajar, temu ilmiah, penelitian kepera!atan,

     pengembangan sistem pendidikan kepera!atan dan masukan untuk 

    organisasi pro"esi

    &7. Pengembangan kerja tim di ruangan

    Konsep kerja tim ini masih banyak kendala dalam pelaksanaanya, namun

    semua komponen dalam tim tersebut perlu mengidenti"ikasi semua

    masalah di lapangan yang dilakukan oleh semua pro"esi kesehatan yang

    terlibat. Sta" kepera!atan dengan otonomi dan kemandiriannya harus

    lebih proakti" dalam membangun pelaksanaan kerja tim dalam

    memeberikan asuhan kepera!atan secara paripurna.

    5ntuk peningkatan kualitas, pembinaan pelatihan kerja ditujukan kearah

    terselenggaranya pelatihan kerja berbasis SKK%I, baik dengan kemasan

    kuali"ikasi, kemasan okupasi maupun kemasan klaster kompetensi. Dengan

    demikian, setiap pelatihan kerja dapat menghasilkan lulusan yang kompeten.

    Dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pelatihan, pembinaan pelatihan

    kerja di"okuskan pada penguatan komponen pelatihan sebagai berikut 4

  • 8/18/2019 Mankep Kel 3 Fix

    57/60

    &. Ketepatan dan kelengkapan perangkat lunak (so"t!are pelatihan. Seperti

    misalnya kurikulum dan silabus, modul dan materi pelatihan, metoda

     pelatihan, metoda penilaian dan sebagainya

    7. Ketepatan dan kelengkapan "asilitas dan sarana (hard!are pelatihan,

    sesuai dengan program pelatihannya, seperti misalnya mesin dan

     peralatan, alat bantu?peraga pelatihan, dan sebagainya.

    9. Kompetensi dan dedikasi SD: (brain!are pelatihan, seperti misalnya

    instruktur dan tenaga kepelatihan lainnya. Pro"esi keinstrukturan dan

    tenaga kepelatihan lainnya, perlu dikembangkan sebagai pro"esi yang

    memiliki jenjang kual"ikasi dan