laporan letal fix kel.10

Upload: wahyu-tias

Post on 08-Jul-2018

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    1/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangGenetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.

    Unit terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Secara kimiawi pada

    eukariotik gen adalah molekul AND yang berasosiasi dengan protein histon

    dan nonhiston. Secara umum fungsi gen adalah menumbuhkan serta mengatur 

     berbagai jenis karakter dalam tubuh, karakter fisik morfologi, anatomi,

    fisiologis! maupun psikis "atim, #$$$!.%ukum &endel '' menyatakan adanya pengelompokkan gen

    secara bebas. Seperti te lah diketahui , persi langan antara duaindi(idu dengan satu sifat beda monohibrid! akan menghasilkan

    rasio genotipe #)*)# dan rasio fenotipe +)#. Sementara itu, persilangan

    dengandua sifat beda dihibrid! menghasilkan rasio fenot ipe $)+)+ )#,

    hanya berlaku apabila kedua pasang gen yang mewarisi kedua

     pa sa ng s i f a t t e r s e bu t mas i ng ma s ing t e r l e t a k pa da *

    kromosom yang berlainan, dan masingmasing mengekspresikan sifatnya

    sendiri. -eberapa cara penurunan tak mengikuti hukum ini, mengingat bahwa pengawasan suatu sifat kadang kadang tidak di lakukan oleh sua tu

     pasang gen saja, te tap i oleh dua pasang atau leb ih gen yang

    mengadakan interaksi kerjasama !Salah satu mutasi antar gen yaitu mutasi. &enurut Ayala #$/0! mutasi

    merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan pada suatu gen.

    &enurut Gardner dkk #$$#! menyatakan bahwa mutasi sebagai materi

    genetic yang dapat diwariskan dan tibatiba. &enurut 1ussel #$$*!

    menyatakan bahwa mutasi merupakan sesuatu perubahan materi genetic yang

    dapat diwariskan dan yang dapat dideteksi yang bukan disebabkan oleh

    rekombinasi genetic. 2ada persilanganpersilangan monohibrida dengan

    tanaman coba ercis  Pisum sativum) dari antara dua ciri pada induk! hanya

    satu ciri yang muncul pada generasi turunan pertama 3#!, satu ciri induk 

    mengalahkan yang lain. 4.G. &endel menyebutkan ciri yang mengalahkan

    sebagai yang berisfat dominan, sedangkan yang dikalahkan sebagai yang

     bersifat resesif. dalam percobaanpercobaan persilangannya 4.G. &endel

    #

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    2/37

    memmenag menemukan bahwa sifat biji ercis yang bulat mengalahkan sifat

     biji keriput kisut!, warna polong ercis! yang kuning mengalahkan warna

     polong yang hijau, letak bunga a5ial mengalahkan letak bunaga yang terminal

    dan sebagainya.&enurut 6orebima *7#+! 'nteraksi antara faktorfaktor sepasang!

    dapat berpengaruh terhadap (iabilitas tiap indi(idu yang memilikinya. 8fek 

    atas (iabilitas itu bahkan dapat menyebabkan matinya indi(idu yang

     bersangkutan secara cepat atau lambat. 'nteraksi antara faktorfaktor 

    termaksud yang berakibat matinya indi(idu yang bersangkutan dikatakan

     bersifat lethal.6oerbima *7#+! juga menambahkan bahwa gen letal ada yang bersifat

    dominan dan ada pula yang bersifat resesif. Gen letal dominan terjadi pada

     persilangan ayam Creeper  hetero9igot 6c56c! yang menghasilkan persilangan

    keturunan *) # * Creeper hetro9igot ) # Normal!. Sebenarnya apabila dikaji

     berdasarkan rekonstruksi kromosom, maka akan diperoleh perbandingan

    fenotip #)*)# dimana satu untuk dominan yang homo9igot, * untuk hetero9igot

    yang akan menunjukkan ciriciri tertentu Creeper ! dan biasanya merupakan

    carier  dari gen lethal, dan # untuk homo9igot resesif yang dalam keadaan ini

    indi(idu bersifat normal. :arena yang dominan lethal, maka perbandingan

    yang teramati menjadi *)#.Dari uraian tersebut, maka peneliti melakukan penelitian mengenai gen

    letal pada  D.melanogaster   dengan menyusun laporan proyek yang berjudul

    ;3enomena 'nteraksi ? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm  -eserta

    1esiproknya.

    1.2 Rumusan Masalah-erdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan rumusan

    masalah sebagai berikut )#. Apakah terjadi fenomena gen letal dominan pada persilangan Drosophila

    melanogaster strain = Pm>? @2mB*. -agaimana rasio hasil anakan 3# dan 3*  Drosophila melanogaster dari

     persilangan strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm beserta

    dengan resiproknyaB

    *

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    3/37

    +. -agaimana fenotip 3# dan 3*  Drosophila melanogaster dari persilangan

    strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm  beserta dengan

    resiproknyaB

    1.3 Tujuan Peneltan-erdasarkan rumusan masalah diatas , tujuan dari penelitian ini adalah )#. Untuk mengetahui fenomena gen letal dominan pada persilangan

     Drosophila melanogaster strain = Pm>? @2m.*. Untuk mengetahui rasio hasil anakan 3# dan 3* Drosophila melanogaster 

    dari persilangan strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm

     beserta dengan resiproknya.+. Untuk mengetahui fenotip 3# dan 3*  Drosophila melanogaster dari

     persilangan strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm beserta

    dengan resiproknya.

    1.! "egunaan Peneltan:egunaan dari penelitian ini adalah)#. -agi 2eneliti

    a. Dapat mengembangakan dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam

     bentuk penelitian sebagai aplikasi atau penerapan teori mellaui

     praktikum proyek Drosophila melanogaster 

     b. Dapat mengetahui perbedaan rasio fenotip 3# dan 3* pada persilangan Drosophila melanogaster  strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N

    >? @ Pm beserta dengan resiproknya.*. -agi &ahasisiwa

    a. &emberikan pengatahuan dan informasi mengenai kemungkinan

    fenomena yang terjadi pada persilangan  Drosophila melanogaster 

    strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm  beserta dengan

    resiproknya.

     b. &enjadi dasar penelitian selanjutnya mengenai fenomena gen letaldominan yang terjadi pada persilangan  Drosophila melanogaster 

    strain =N >? @N, = Pm>? @2m, dan =N >? @ Pm  beserta dengan

    resiproknya.+. -agi &asyarakat

    Dapat meningkatkan pemahaman dan menambah informasi bagi

    masyarakat umum tentang penyimpangan %ukum &endel tentang

    interaksi gen lethal dominan.

    1.# Asums Peneltan

    +

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    4/37

    #. :ondisi medium yang digunakan sebagai nutrisi dalam

     pengembangbiakan Drosophila melanogaster  dianggap sama.*. 3aktor lingkungan seperti cahaya atau sinar, suhu maupun kelembapan

    dianggap sama di dalam botol dianggap sama.+. Umur  Drosophila melanogaster yang digunakan untuk penelitian

    dianggap sama.

    1.$ Batasan Masalah#. 2enelitian yang dilakukan menggunakan lalat buah  D. melanogaster 

    dengan strain N dan starin pm.*. 2enelitian ini hanya mengamati berdasarkan fenotip perbedaan mata,

    warna tubuh dan bentuk sayap antara strain N dan strain pm .

    +. 2enelitian ini hanya membahas fenomena lethal yang terjadi pada persilangan 3# dan 3* pada persilangan strain N dan  Pm  =N >?@N,

    = Pm>? @ Pm, dan =N >? @ Pm beserta dengan resiproknya!.

    1.% De&s '(eras)nal#. Dominan adalah suatu sifat yang mengalahkan sifat yang lain 6orebimaC

    *7#+!.*. 1esesif adalah suatu sifat yang dikalahkan oleh sifat yang lain 6orebimaC

    *7#+!.

    +. 3enotip merupakan karakterkarakter yang dapat diamati pada suatuindi(idu yang merupakan hasil interaksi antara genotip dan lingkungan

    tempat hidup dan berkembang! Ayala dalam 6orebimaC #$$C +E!.0. Genotip dalam bentuk atau susunan genetik antara genetik suatu karakter 

    yang dikandung suatu indi(idu. "atim ) #$$E!F. %omo9igot adalah karakter yang dikontrol oleh dua gen sepasang!

    identik. 6orebima )*7#+!E. %etero9igot adalah karakter yang dikontrol oleh dua gen sepasang! tidak 

    identik berlainan!. 6orebima )*7#+!. Galur murni adalah populasipopulasi yang merupakan turunan murni

    tanpa adanya (ariasi genetik yang berarti. Gardner dkk, #$/0 dalam

    6orebima *7#+!./. 'nteraksi lethal adalah interaksi antara faktorfaktor sepasang! yang dapat

     berpengaruh terhadap (iabilitas indi(idu yang memilikinya 6orebimaC

    *7#+!.

    0

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    5/37

    $.

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    6/37

    3amili ) Drosophilidae

    Subfamili ) Drosophilinae

    Genus ) Drosophila

    Spesies ) Drosophila melanogaster  

    2ada penelitian ini kita menggunakan  Drosophila melanogaster   lalat

     buah! sebagai sampel penelitian.  Drosophila melanogaster  memiliki berbagai

    macam strain, diman setiap strain memeilki ciri yang berbedabeda. Untuk 

    memebedakan antara  Drosophila melanogaster  jantan dan betina bisa dilihat

    dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memilki ukuran tubuh lebih kecil

    dari lalat betina. Selain itu pada bagian belakang ujung tubuh lalat jantan

     berwarna hitam.

    Gambar 2erbedaan fisik Drosophila melanogaster  jantan dan betina

    taniorganik.com!

    Siklus %idup Drosophila melanogaster. Seperti kupukupu dan banyak 

    insekta lainnya yang mengalami metamorfosis sempurna. Siklus hidup

     Drosophila melanogaster   terdiri dari fase telur, lar(a, pupa, dan imago atau

     Drosophila melanogaster   dewasa. Hahapan lar(a masih dibagi lagi menjadi

    lar(ar instar #, lar(a instar *, dan lar(a instar + Geiger, *77*!.

    E

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    7/37

    Setelah menetas lar(a akan mengalami + tahapan yaitu, lar(a instar #,

    lar(a instar *, dan lar(a instar +.

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    8/37

    Akti(itas ID% yang besar dibutuhkan saat pembentukan pigmen mata.

    -eberapa 9at dipancarkan dari jaringan rosy yang mampu memproduksi

     pigmen warna mata normal pada cakram mata yang mutan %andorn and

    Schwinck, #$FE!. Apabila gen rosy  pada salah satu kromosom homolog

    tersebut rusak maka en9yme ID% tidak dapat disintesis secara optimum

    sehingga pigmen mata tidak lagi diproduksi dalam keadaan warna merah

    melainkan berubah menjadi warna lain dan salah satunya warna mata yang

    terekspresi adalah ungu .

    Apabila gen rosy pada kedua kromosom homolog tersebut rusak maka

    en9yme ID% tidak dapat disintesis sama sekali yang dapat menyebabkan

    kematian pada  Drosophila melanogaster . 8n9im  Xanthine dehidrogenase

    ID%! mengkatalisis oksidasi 5anthine menjadi asam urat. asam urat telah

    terbukti memilki sifat antioksidatif penting menjaga terhadap kerusakan

    oksidatif pada lipid, protein dan asam nukleat Jhou dan 1iddiford, *7#*!. Gen

    1osy mengkode ID% pada  Drosophila melanogaster . ID% memilki efek 

     perlindungan yang berhubungan dengan 1S dimana 8n9im ID%

    menghambat pembentukan 1S. 1S adalah molekul yang tidak berpasangan

    dan oleh karena itu sangat tidak stabil dan sangat reaktif.:erusakan dominan akibat serangan 1S dikenal dengan stress

    o5idati(e, sedangkan faktor yang dapat melindungi jaringan terhadap 1S

    disebut antioksidant. 1S secara kimia dapat memodifikasi secara langsung

    asam amino dalam protein, antibody yang dihasilkan akan bereaksi silang

    dengan protein dari jaringan normal, sebagai awal munculnya berbagai

     penyakit autoimune. -ender DA, *77$!. ID% memiliki peran penting dalam

    respon imun bawaanK kekebalan tubuh lalat terhadap infeksi atau radikal bebas.Selain itu ID% juga berperan penting dalam respon imun bawaan dan usia

    yang terkait proses penuaan. 2enuaan terjadi sebagi akibat efek buruk dari

    radikal bebas oksigen yang dihasilkan selama metabolisme. 2roses penuaan

     juga terkait respon imun bawaan yang mungkin disebabkan hilangnya

    sebagian, akti(itas ID%. Jhou dan 1iddiford, *7#*!.

    2.! ,en D)mnan -an ,en Reses&

    /

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    9/37

    2ersilanganpersilangan monohibrid dengan tanaman ercis antara dua ciri

    dari makhluk hidup hanya satu ciri yang muncul pada generasi turunan pertama

    3#!, &endel menyebutkan dalam permasalahan tersebut sebagai ciri induk 

    yang mengalahkan ciri induk yang lain, ciri yang mengalahkan disebut bersifat

    dominan dan ciri yang dikalahkan bersifat resesif. Goodenouh ) #$/0#*0E!.

    Hernyata kedua sifat ini terbukti pada salah satu percobaan 4. G. &endel

     pada saat mempelajari pelajari pewarisan sifat bentuk biji.. 6ontoh pada

    tanaman ercis  Pisum sativum),  berbiji bulat disilangkan dengan yang berbiji

    keriput, ternyata seluruh turunan yang muncul adalah yang berbiji bulat.

    2# biji bulat 5 biji keriput

    Genotip 11 rr  

    Gamet 1 r  

    3# 1r 

      -iji bulat!

    :arena gen 1 dominan terhadap gen r maka fenotip yang akan muncul

    adalah -iji bulat. Gen yang bersifat dominan akan menutupi sifat yang resesif.

    Sifat dominan dan sifat resesif merupakan sifat interaksi antara dua factor gen

     penyusun suatu pasang faktor gen!. Sifat homo9igot adalah sifat yangdikontrol oleh suatu pasang gen yang identik, sedangkan sifat hetero9igot

    adalah sifat yang dikontrol oeleh suatu pasang gen yang tidak identik 

    berlainan 6orebimaC #$$!.

    Gen mengontrol pembentukan en9im yang merupakan suatu protein

    fungsional yang mengontrol setiap jalur reaksi biokimia di dalam tubuh

    makhluk hidup. Untuk gen dominan, mengontrol pembentukan en9im yang

    fungsional yang dapat mengkatalisis tahap reaksi biokimia yang spesifik.'ndi(idu hetero9igot adalah normal karena satu gen memproduksi en9im yang

    dihasilkan gen homo9igot dominan. Hamarin, *77*!.

     

    2.# Interaks ,en

    $

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    10/37

    Salah satu kajian pewarisan sifat yang menyimpang dari rasio &endel

    adalah adanya interaksi gen. Dimana dewasa ini diketahui bahwa karakter atau

    sifat makhluk hidup muncul sebagai suatu produk dari rangkaian reaksi

     biokimia yang bercabangcabang, dan setiap tahap reaksi biokimia yang

    dikatalisis oleh en9im. 8n9im tersebut tersusun atas polipeptidapolipeptida

    yang pembentukannya dikontrol oleh faktor atau gen. Dengan demikian tidak 

    ada satu sifat atau karakter yang dikontrol oleh satu faktor atau satu unit

    karakter gen!, tetapi pengontrolan sifat karakter! tersebut oleh satu faktor atau

    unit karakter dianggap benar dalam batas satu unit tahap reaksi biokimia

    6orebimaC #$$!.

    -agan reaksi interaksi gen yang melibatkan en9im

    8lrod dan Stansfield, *77!

    'nteraksi gen adalah interaksi antara faktorfaktor gen! untuk mengontrolsuatu sifat yang sama dari suatu indi(idu. 'stilah interaksi gen sering

    digenukan untuk menggambarkan pemikiran bahwa beberapa gen

    mempengaruhi suatu karakteristik tertentu. &enurut 6lug dan 6luming #$$!

    menyatakan bahwa segera setelah penemuan kembali kerja &endel, banyak 

    eksperimen yang mengungkap bahwa karakter indi(idu memperlihatkan

    fenotip yang berlainan sering yang sering dikontrol oleh lebih dari satu gen.

    2enemuan ini signifikan karena mengungkapkan bahwa genetic mempengaruhi

    fenotip yang lebih kompleks daripada yang ditemukan &endel dalam

     persilangan dengan menggunakan kacang kercis. 6orebima #$$!.

    2. Interaks Lethal

    'nteraksi lethal adalah interaksi antara faktor faktor sepasang! yang

    dapat berpengaruh terhadap (iabilitas indi(idu sehingga berakibat matinya

    indi(idu yang bersangkutan 6orebima, #$$!. Gen letal atau gen kematian

    #7

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    11/37

    adalah gen yang dalam keadaan homo9igotik dapat menyebabkan kematian

    indi(idu yang memilikinya Suryo, *770!. 'nteraksi lethal dapat bersifat

    dominan, tetapi dapat pula bersifat resesif. 'nteraksi yang bersifat lethal

    dominan berlangsung antara faktor faktor yang sama sama dominan,

    sedangkan interaksi yang bersifat lethal resesif berlangsung antara faktor  

    faktor yang sama sama resesif. 3aktor faktor sepasang yang interaksinya

     bersifat lethal dikenal sebagai faktor lethal. Gen letal dominan dalam keadaan

    hetero9igot dapat menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe, sedang

    gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotip normal pada indi(idu

    hetero9igot.

    2eristiwa letal dominan antara lain dapat dilihat pada ayam redep

    creeper! yaitu ayam dengan kaki dan sayap yang pendek serta mempunyai

    genotip hetero9igot 6pcp!. Dalam hal ini interaksi pasangan 66 homo9igot

    dominan! bersifat lethal. Ayam dengan genotip 6p6p mengalami kematian

     pada masa embrio. Apabila sesama ayam redep dikawinkan maka akan

    diperoleh keturunan dengan nisbah fenotip ayam redep 6pcp! ) ayam normal

    cpcp! L * ) #. %al ini dikarenakan ayam dengan genotip 6p6p tidak pernah

    ada.6ontoh pasangan yang sama sama resesif dan interaksinya bersifat

    lethal resesif adalah pasangan faktor hemofili karena memiliki pasangan faktor 

    hh hemofili resesif!. Hidak ada indi(idu wanita yang terlahir sebagai penderita

    yang terlahir sebagai penderita hemofili karena memilki pasangan faktor hh.

    Sedangkan penderita wanita hemofili yang dapat bertahan hidup adalah yang

    memiliki genetip hetero9igot (Hh = Hemofili Carier ! 6orebima, *7#+!.

    'nteraksi lethal juga terjadi pada tanaman jagung  ea !ays! daun berwrna putih. 'nteraksi pasangan faktor gen! gg pada tanaman jagung menyebabkan

    tanaman jagung berdaun putih dan akan mati karena tidak dapat melakukan

    fotosintesis. Suryo #$/E!.

    2eristiwa lethal dominan yang terjadi pada gengen yang memiliki

     pengaruh lethal pada indi(iduindi(idu hetero9igot. Dari contoh interaksi

    lethal menunjukkan bahwa sifat lethal bisa bersifat resesif atau dominan

    apabila mengenai genotip yang homo9igot. -ahkan peristiwa lethal dominan

    ##

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    12/37

    dapat terjadi pada indi(u indi(idu yang hetero9igot. :ematian pada indi(idu

    yang mempunyai gen lethal juga disebabkan mutasi lethal, yaitu mutasi

     biokimiawi. 6lug dan 6ummings, #$$0 dalam 6orebima *777! mutasi

     biokimiawi dapat menimbulkan (ariasi nutrisional atau biokimiawi yang

    menyimpang dari kondisi normal. 6ontoh kelompok atau macam mutasi ini

    antara lain ditemukan pada bakteri dan jamur. :etidakmampuan bakteri

    ataupun jamur mensintesis suatu asam amino ataupun (itamin adalah salah satu

    contohnya. 2ada manusia kelainan hemofili adalah salah satu contoh mutasi

     biokimiawi.

    Gen yang mengalami mutasi letal umumnya tidak mampu menghasilkan

     bentuk aktif protein yang tak dpat ditiadakan . pada organisme haploid, hal ini

     berarti bahwa mutan itu sendiri atau keturunan mitosiis yang terdekat tidak 

    akan tahan hidup. &utasimutasi pada gengen yang ;tak dapat ditiadakan ;

    harus diisolasi pada haploid sebagai letal bersyarat. &utasi letal diploid

    memiliki kemampuan membunuh organisme secara langsung atau

    mengahalanginya dari berbiak kematian genetik!. rganisme yang seperti ini

    dikenal dengan steril Goodenough, #$//!.

    BAB III

    #*

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    13/37

    "ERAN,"A "'N+EPTUAL DAN HIP'TE+I+

    3.1 "erangka ")nse(tual

    Untuk memudahkan pengerjaan proyek penelitian ini, maka peneliti

    menggunakan kerangka konseptual, sebagai berikut)

    .

    'nteraksi yang terjadi antar gen dapat bersifat lethal dominan atau lethal resesif.

    #+

    'nteraksi lethal antara faktorfaktor sepasang! yang dapat berpengaruh

    terhadap (iabilitas tiap indi(idu sehingga berakibat matinya indi(idu yang

     bersangkutan secara cepat atau lambat

    3aktorfaktor sepasang yang interaksinya bersifat letal dikenal dengan faktor letal gen

    letal

    2ersilangan Drosophila melanogaster  strain N dan Pm

     N@ I Pm= Pm@ I Pm= =N I P m@ N@ I N=

    2engamatan dan penghitungan jumlah fenotip 3# dan 3*

    &encatat data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan

    Analisis data dengan rekonstruksi kromosom dan analisis statistika 6hisMuare

    2embahasan

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    14/37

    3.2 H()tess#. 3enotip 3# dan 3* dari  Drosophila melanogaster  pada persilangan =N

    >?@N yang muncul adalah #77 N normal!, pada persilangan = Pm>?

    @ Pm  fenotip yang muncul adalah N dan  Pm, dan =N >? @ Pm  beserta

    dengan resiproknya fenotip yang muncul adalah N dan Pm.*. Herjadi fenomena lethal dominan pada  Drosophila melanogaster  strain Pm

    homo9igot dominan pada persilangan @ Pm>? = Pm.

    BAB I/

    MET'DE PENELITIAN

    #0

    :esimpulan

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    15/37

    !.1 Ran0angan Peneltan

    2enelitian yang kami lakukan merupakan penelitian yang bersifat

    deskriptif kuantitatif yaitu dengan melakukan pengamatan fenotip 3# dan 3*

    dan juga menghitung jumlah anakan Drosophila melanogaster  yang dihasilkan

    dari persilangan strain =N >?@N, =2m>? @ Pm, dan =N >? @ Pm  beserta dengan

    resiproknya.

    !.2 aktu -an Tem(at Peneltan

    #. Oaktu 2enelitianOaktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari awal bulan

    3ebruari *7#0 sampai bulan April *7#0.2. Hempat penelitian

    Hempat penelitian dilakukan di ?@N,

    =2m>? @ Pm, dan =N >? @ Pm beserta dengan resiproknya.

    • Pariabel :ontrol4enis umur  Drosophila melanogaster, tempat perlakuan, medium,

    intensitas cahaya, dan suhu adalah sama.

    !.# Alat -an Bahan

    Adapun alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut )

    #. &ikroskop Stereo #7. -lender  

    *. -otol Selai ##. 2anci

    +. Hutup botol dari spon #*. 8ntong kayu

    0. :uas #+. :ompor  

    #F

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    16/37

    F. :ain :asa #0. Himbangan kue

    E. Sedotan selang plastik #F. 2isau

    . Selang Ampul #E. Senter  

    /. :ulkas #. 2lastik 

    $. :uas kecil #/. :ardus tempat botol

    Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian kami sebagai berikut)

    #.  Drosophila melanogaster  strain N dan strain Pm

    *. 2isang rajamala

    +. Hape

    0. Gula merah

    F. :ertas kupasi

    E. "east atau Permipan

    . Air  

    /. :ertas label

    !.$ Pr)se-ur "erja

    !.$.1 Pemuatan Me-um 

    &enimbang bahan yang diperlukan yaitu pisang rajamala, tape singkong,

    dan gula merah dengan perbandingan )*)# untuk satu resep.&emotongmotong pisang kemudian menambahkan air secukupnya lalu

    menghaluskannya dengan tape singkong dengan cara memblender sampai

    halus. 

    &engiris gula merah dengan potongan kecilkecil dan mencairkannya pada

     panci yang diberi sedikit air dengan cara dipanaskan sampai mencair 

      &emasukan hasil blenderan pisang dan tape singkong yang telah dihaluskan

    ke dalam panci. &enambahakan gula yang telah dicairkan tadi ke dalam

     panci dan memasaknya selama 0F menit sambil terus diaduk. 

    &engangkat medium dari kompor, kemudian mengisi botol selai yang

    sebelumnya sudah di cuci dan di keringkan dengan medium dan ditutup

    dengan gabus penutup&endinginkan medium dengan cara memasukkan botol pada bak atau

     baskom yang berisi air secukupnya.  &enaburi medium dengan yeast setelah dingan sebanyak 0F butir 

    #E

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    17/37

     

    &emasukkan kertas pupasi dalam botol biakan dan segera menutupnya

    kembali.

    !.$.2 Peremajaan +t)k • &engambil stok dari laboratorium

    • &embiakkan stok dengan meremajakan stok

    • &emasukkan beberapa pasang lalat dari stok utama ke botol calon stok.

    • &emebri label pada bagian luar botol

    • &enungu beberapa hari sampai berkembang biak 

    !.$.3 Pengam(ulan• &engambil persediaan dari botol stok untuk dilakukan pengampulan

    • 4ika sudah ada pupa hitam maka dilakukan pengampulan dengan cara,

    memasukkan irisan kecil pisang raja mala ke dalam selang ampul.• &engambil pupa yang menghitam menggunakan kuas kecil dan

    memasukkan ke dalam selang ampul yang berisi irisan pisang. Sebaiknya

    kuas yang digunakan berbeda tiap strain memperkecil terjadinya

    kontaminasi• &enutup selang ampul dengan potongan gabus

    • &enunggu pupa sampai menetas yang selanjutnya bisa langsung

    disilangkan

    !.$.! Perslangan 1• &enyiapkan botol yang sudah berisi medium

    • &enyiapkan ampulan yang sudah menetas dan siap untuk disilangkan

    • &emasukkan lalat hasil ampulan yang akan disilangkan sesuai dengan

    strainnya dan sesuai dengan tipe persilangan yang diinginkan usia lalat

    hasil ampulan maksimal + hari!• &emberi label pada tiap botol persilangan

    • &embuat 5 ulangan untuk tiap jenis persilangan• &elepaskan lalat jantan setelah * hari persilangan

    • &enunggu sampai terdapat lar(a, lalu memindahkan betina ke medium

     baru dianggap medium -! jika terdapat lar(a• &emindahkan betina sampai botol D botol kekempat! jika pada botol

    sebelumnya terdpat lar(a lalat seperti pada botol A tadi• 4ika terdapat pupa pada medium A! yang menghitam sebagiannya diampul

    untuk persilangan 2* dan sebagian lagi dibiarkan menetas untuk diamatai

    fenotipnya

    #

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    18/37

    • &enghitung dan mencatat fenotip 3# yang muncul pada tiaptipe

     persilangan untuk setiap ulangan selama hari hari ke7 sampai keE!• &emasukkan data dalam tabel 3#

    !.$.# Perslangan 2 

    &enyilangkan hasil ampulan dari 3# sesuai dengan fenotip yang muncul

     pada tiap tipe persilangan untuk setiap ulangan, kemudian diberi label 

    &elepaskan jantan setelah * hari persilangan

     

    &emindahkan induk betina pada medium yang baru medium -! setelah

    muncul pupa dan memberi label 

    2rosedur memindah betina sama dengan pada prosedur pada 3#

    &enghitung dan mencatat fenotip 3* yang muncul pada tiap tipe

     persilangan untuk setiap ulangan selama hari hari ke7 sampai keE!.

    !.% Teknk Pengum(ulan DataDalam teknik pengumpulan ditungan data dengan cara melakukan

     pengamatan dan penghitungan jumlah fenotip 3i dan 3* yang muncul dari hari

    ke7 sampai hari keE selam hari!. 2engamatan jumlah anakan yang muncul

    ini dilakukan pada botol A sampai botol D. :emudian mencatat data hasil

     pengamatan tersebut pada tabel pengamatan.Habel Data persilangan 3# Drosophila melanogaster 

    2arental strain =K@Ulangan

    Q

    # * + 0 F E

    @N >? N= N =

    @@2m>?2m

    =

     N =@

     pm =@

    @N>?2m= N =

    @

     pm =@

    =N>?2m@ N =

    @

    2m =

    #/

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    19/37

    @

    Habel Data persilangan 3# Drosophila melanogaster 

    2arental strain =K@Ulangan Q

    # * + 0 F E

    @N >? N= N =

    @@2m>?2m

    =

     N =@

     pm =

    @

    @N>?2m= N =@

     pm =@

    =N>?2m@ N =

    @2m =

    @

    !. Teknk Anlss Data

    Heknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    menggunakan rekonstruksi persilangan kromosom yang meliputi strain

    =N>?@N, =2m>? @ Pm, dan =N >? @ Pm , dan @N >?=2m  dan juga untuk 

    menguji rasio hipotesisnya diterima atau tidak menggunakan uji statistika

     berupa uji 6hisMuare.

    .

    #$

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    20/37

    BAB /

    DATA DAN ANALI+I+ DATA

    #.1 Hasl Pengamatan

    2ada penelitian ini kami menggunakan  Drosophila melanogaster dengan

    strain Pm dan N. Dari hasil pengamatan fenotip yang kami lakukan diperoleh

    data sebagai berikut)

    ". Strain Pm

    dokumen pribadi, *7#0!

    • Oarna mata ) Ungu• Oarna tubuh ) kuning kecoklatam

    • :eadaan Sayap ) menutupi tubuh sempurna

    • 3asat mata ) halus teratur

    *. Strain N

    *7

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    21/37

    dokumen pribadi, *7#0!

    • Oarna mata ) merah

    • Oarna tubuh ) kuninga kecoklatan

    • :eadaan Sayap ) menutupi tubuh sempurna

    • 3asat mata ) halus teratur 

    Selain mengamati fenotip dari Drosophila melanogaster kita jugamenghitung rasio anakan yang dihasilkan dari masingmasing botol

     persilanagn. 2enghitungan dimualai dari hari pertama pupa menetas sampai

    hari ketujuh. -erikut merupakan data sementara jumlah hasil anakan, akan

    tetapi data ini masih sementara belum lengkap! dikarenakan proses penelitian

     belum selesai. -erikut adalah data pengamatan pada persilanagan 3#)

     No

    2arental strain =K@ UlanganQ

    jumlah!# * + 0 F E

    #. N >? N N = ++ FF +E 7 * F F /0$

    @ *# $+ 0* F 0 /+ E**  Pm#$Pm  N = + * # #F#

    @ + + #  Pm = *F *# #0

    @ * *+ */ + N@>? Pm= N = ## E+ 0/ F $ *0 F$ 7+

    @ ** F# 07 F #/ */ 0$ Pm = #/ F #E * + #

    @ * #+ *7 0 F #0 N=>? Pm@ N = E /$ #+ FF +* / /F+

    @ /7 $7 /0 0E F#  Pm = #* #$ # / # #*

    @ ## +7 #$ E #0

    %asil perhitungan anakan persilangan 3* sebagai berikut)

    *#

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    22/37

     No

    2arental strain =K@Ulangan

    Q

    jumlah

    !

    # * + 0 F E  N >? N N = F7 +F *7

    @ # F#  Pm#$Pm  N = 7

    @  Pm =

    @  N@>? Pm%  N = F0 0* + #F F FF */ E+E

    @ +E * *E $ 0E *E

     Pm = ## * # #E #0 #7 #*+@ * ## / * #/ $ #* N=>? Pm@ N = #70 E7 E0 / /$

    @ #+* FF F0 $+  Pm = *# ## / *F

    @ * #E #$ **

    #.2 Analss Data#.2.1 Rek)ntruks "r)m)s)m

    a. Perslangan 4N 567N 

    P1 8 7N 9 4N

     

    G# ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm

     

    Gamet) Pm  , Pm

     

    3#)

    74  Pm

     Pm   Pm Pm

     N!

    1asio) #77 N

     

    P2 8 7N 9 4N

      G# ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm

    **

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    23/37

     

    Gamet ) Pm  , Pm

     

    3* )

    7

    4  Pm

     Pm   Pm

     Pm

     N!

    1asio) #77 N

    b. Perslangan ♂ Pm >< ♀Pm• 2# ) &Pm ' %Pm

    • G# ) Pm

     Pm+

     5 Pm

     Pm+

    • Gamet ) Pm, Pm , Pm, Pm

    • 3# )

    74  Pm  Pm

     Pm+

    +

     Pm

     Pm

    (Pm homozigot :

    lethal)

     Pm

     Pm+

      (Pm heterozigot)

     Pm   Pm

     Pm+

     (Pm heterozigot)

     Pm

     Pm

     N!

    %asil rasio # ) * ) # apabila dikaji berdasarkan hukum mendel ', tetapi

    dengan adanya gen dominan letal

    +

    +

     Pm

     Pm

    ! maka rasionya menjadi Pm ) N L

    * ) #

    •  P2 8 7 Pm x ♀Pm 

    • G* ) Pm

     Pm+

     5 Pm

     Pm+

     

    Gamet) Pm Pm , Pm Pm

      3* )

    *+

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    24/37

    74  Pm  Pm

     Pm+

    +

     Pm

     Pm

    (Pm homozigot :

    lethal)

     Pm

     Pm+

      (Pm heterozigot)

     Pm  Pm

     Pm+

     (Pm heterozigot)

     Pm

     Pm

     N!

    %asil 1asio # ) * ) # apabila berdasarkan hukum mendel ', dengan adanya

    gen letal dominan

    +

    +

     Pm

     Pm

    ! maka rasio menjadi Pm ) N L * ) #

    0. Perslangan 7N 56 4 Pm P1 8 7 N x ♀Pm

    • G# ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm+

     

    Gamet ) Pm  , Pm , Pm

      3# )

    74  Pm Pm

     Pm  Pm

     Pm+

      (Pm

    heterozigot)

     Pm

     Pm+

      (Pm

    heterozigot)

     Pm   Pm

     Pm

     N!  Pm

     Pm

     N!

    1asio* Pm ) N L # ) #

     

    P2 8 7N 9 4Pm

    • G* ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm+

    • Gamet ) Pm , Pm  ,Pm, Pm

    *0

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    25/37

    • 3* )

    74  Pm Pm

     Pm  Pm

     Pm+

      (Pm

    heterozigot)

     Pm

     Pm+

      (Pm

    heterozigot)

     Pm   Pm

     Pm

     N! Pm

     Pm

     N!

      1asio) Pm ) N L # ) #

    -. Perslangan 4N 56 7 Pm • 2# ) =N >? @ Pm 

    G# ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm+

     

    Gamet ) Pm  , Pm Pm

     

    3# )

    74  Pm

     Pm  Pm

     Pm+

    (Pm

    heterozigot)

     Pm   Pm

     Pm

     N!

    1asio ) Pm ) N L #)#

     

    P2 8 4N 9 7Pm

     

    G ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm+

     

    Gamet ) Pm  , Pm , Pm

     

    3*)

    *F

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    26/37

    74  Pm

     Pm   Pm

     Pm+

      (Pm

    heterozigot)

     Pm   Pm

     Pm

     N!

    1asio ) Pm ) N L # ) #

     

    P2 ) 4N 56 7 Pm 

    • G ) Pm

     Pm

     5 Pm

     Pm+

    • Gamet ) Pm  , Pm , Pm

    • 3*)

    74  Pm

     Pm  Pm

     Pm+

      (Pm

    heterozigot)

     Pm   Pm

     Pm

     N!1asio ) Pm ) N L #)#

    #.2.2 Uj χ2 :;h1. Perslangan P18 7N 9 4N

    @N 5 =N

    1 2 3 ! # $ %37

    Hotal3h fofh!* fofh!*Kfh

    =N F+#0

    //

    #*

    #0

    E#F/ #+ /0$ 7 7 7

    /0$

    *E

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    27/37

    χ* tabel 7,7F! L#*,F$*

    χ* hitung  7! ? χ* tabel 7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ*  hitung  lebih kecil dari χ*tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitian

    diterima. -ahwa persilangan  Drosophila melanogaster   2# ) @N >? =N

    menghasilkan 3# dengan fenotip N dengan rasio #77 N.

    2. Perslangan P18 7 Pm 9 4 Pm

    7 Pm 9 4 Pm

    1 2 3 ! # $ %37

    Hotal3h fofh!* fofh!*Kfh

     N E 7 7 7 F * 7 #+ F7,++++ #+$+,/ *,E$7$0$* Pm F* 7 7 7 00 0* 7 #+/ #77,EE #+$+,/ #+,/0F00E#F# 0#,F+E0*+/

    χ* tabel 7,7F! L#*,F$*

    χ* hitung  0#,F+E0*+/! > χ* tabel 7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ*  hitung  lebih besar dari χ*tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitian

    ditolak. -ahwa persilangan  Drosophila melanogaster   2#) @ pm  5 = pm

    menghasilkan 3# dengan fenotip Pm ) N rasio perbandingannya bukan * ) #

    3. Perslangan P18 7N 9 4 Pm :menga0u (a-a Hukum Men-el I>

    7N 9 4Pm

    1 2 3 ! # $ %

    ?

    T)ta

    l

    h :&)2 :&)2@&h

    N ++ ##0 // #F7 * F* #7/ F0 +F#,F 0$F7E,*F #07,/0*/#

     Pm * +# #* +E E / +0 #*$ +F#,F 0$F7E,*F #07,/0*/#7+ */#,E/FE++

    χ* tabel 7,7F! L #*,F$*

    χ* hitung */#,E/FE++! > χ* tabel 7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ* hitung lebih besar dari pada χ*tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitian

    ditolak. -ahwa persilangan Drosophila melanogaster  pada 2#) @ N 5 = Pm

    menghasilkan 3# dengan fenotip N ) Pm dengan rasio perbandingan # ) #.

    *

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    28/37

    !. Perslangan P18 7 Pm 9 4N :menga0u (a-a Hukum Men-el I>

    7 Pm  9 4 N

    1 2 3 ! # $ % ?T)tal

    h :&)2 :&)2@&h

    N #FE #$ *# #+$ /7 #+/ 7 #7 0*E,F /7+*,*F #//,00E7+ Pm *+ 0$ # * *E 7 #0+ 0*E,F /7+*,*F #//,00E7+

    /F+ +E,/$*#0F0

    χ* tabel 7,7F! L #*,F$*

    χ* hitung +E,/$*#0F0! > χ* tabel 7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ*

      hitung  lebih besar dari χ*

    tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitianditolak. -ahwa persilangan  Drosophila melanogaster  pada 2#) @ Pm 5 =N

    menghasilkan 3# dengan fenotip N ) Pm dengan rasio perbandingan # ) #.

    #. Perslangan P28 7N 56 4 N

    @N 5 =N

    1 2 3 ! # $ %37

    Hotal3h fofh!* fofh!*Kfh

    @N #*# 7 7 /E 7 7 7 *7 *7 7 7*7 7

    χ* tabel 7,7F! L #*,F$*

    χ* hitung 7! ? χ* tabel 7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ*  hitung  lebih kecil dari χ*tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitian

    diterima. -ahwa persilangan  Drosophila melanogaster   2* ) @N 5 =N

    menghasilkan 3* dengan fenotip N dengan rasio #77 N.

    $. Perslangan P28 7N 9 4 Pm :menga0u (a-a Hukum Men-el I>

    7N 9 4Pm

    1 2 3 ! # $ %

    ?

    T)ta

    l

    h :&)2 :&)2@&h

    */

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    29/37

    N $7 ##0 + **#

    *

    #7

    #F0 E+E +$,F EF$*,+ #+,+EFE#+

     Pm #+ #/ #7 + +0 *+ ** #*+ +$,F EF$*,+ #+,+EFE#+

    F$ +0E,+#**F+

    χ*

    tabel7,7F! L #*,F$*

    χ*

    hitung +0E,+#**F+! > χ*tabel 7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ*hitung lebih besar dari χ*tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitian ditolak.

    -ahwa persilangan  D. melanogaster  pada 2*) @N 5 = pm menghasilkan 3*

    dengan fenotip N ) Pm dengan rasio perbandingan # ) #.

    %. Perslangan P28 7 Pm 9 4N :menga0u (a-a Hukum Men-el I>

    7 Pm  9 4 N

    1 2 3 ! # $ %?

    T)talh :&)2 :&)2@&h

    N *+E ##F ##/ ## 7 7 7 E07 +$0,F E7*7,+ #F*,E*$$ Pm 0/ * * 0 7 7 7 #0$ +$0,F E7*7,+ #F*,E*$$

    /$ +7F,FF*F$/

    χ*

    tabel7,7F! L #*,F$*

    χ*

    hitung +7F,FF*F$/*! > χ*tabel7,7F! #*,F$*!

    :esimpulan) χ*hitung lebih besar dari χ*tabel 7,7F!. 4adi, hipotesis penelitian ditolak.

    -ahwa persilangan  Drosophila melanogaster   pada 2* ) @ Pm  5 =N

    menghasilkan 3* dengan fenotip N ) Pm dengan rasio perbandingan.

    BAB /I

    PEMBAHA+AN

    -erdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang telah dilakukan

    dengan rekonstruksi kromosom dan uji χ*  6hiSMuare! untuk melihat pengaruh

    rasio fenotip dengan hukum mendel '.  Drosophila melanogaster   strain N

    memiliki ciri warna mata merah, tubuh kuning kecoklatan, sayap menutupi tubuh

    dengan sempurna, dan fasat mata halus teratur. Strain N ini merupakan strain yang

    termasuk dalam +ild type. Sedangkan  Drosophila melanogaster   strain  Pm

    memiliki ciri warna mata ungu kemerahan, tubuh kuning kecoklatan, sayap

    *$

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    30/37

    menutupi tubuh dengan sempurna dan fasat mata halus teratur. Strain  Pm ini

    terletak pada kromosom +.

    Dari hasil analisis data berupa rekonstruksi kromosom dan uji 6hisMuare

    diperoleh hasil bahwa strain N berada dalam keadaan homo9igot resesif.

    Sedangkan strain  Pm  berada dalam keadaan hetero9igot dominan. 2ada

     persilangan @N>?=N menghasilkan keturunan 3# dan 3* dengan fenotip N

    homo9igot resesif dengan rasio #77 N. Setelah diuji menggunakan uji R * 6hi

    SMuare! menghasilkan χ*  hitung  7! lebih kecil dari χ*  tabel  7,7F!  #*,F$*!. %al ini

     berarti hipotesis penelitian diterima, bahwa rasio N #77. -ukti yang

    menunjukkan bahwa strain N dalam keadaan homo9igot yaitu pada hasil anakan

    dari persilangan 3# dan 3* @N>?=N memilki fenotip #77 N homo9igot. -ukti

    yang menunjukkan bahwa gen pada strain N bersifat resesif adalah dari hasil

    rekonstruksi persilangan @N>?= Pm  beserta resiproknya yang menghasilkan

    keturunan 3# dan 3* dengan rasio perbandingan antara N ) Pm #)#!.

    1asio perbandingan fenotip tidak akan #)# jika N dalam keadaan

    homo9igot dominan melainkan akan menghasilkan anakan yang #77 N

    hetero9igot. 2adahal dari pengamatan hasil anakan menunjukkan bahwa

     persilangan @N>?= Pm beserta resiproknya menghasilkan strain N dan Pm. Strain

     N ini juga merupakan galur murni seperti yang dikemukakan oleh 4.G. &endel

     berpendapat bahwa galur murni bersangkut paut dengan homo9igositas pasangan

    galur gen. Sedangkan menurut gardner dkk. #$/0! pada tahun #$7+ 4ohannsen

    mengemukaakn postulatnya, dikatakan galur murni adalah populasipopulasi yang

    merupakan turunan murni tanpa adanya (ariasi genetik yang berarti. -ukti lain

    yang menunjukkan strain N bersifat resesif yaitu pada persilangan @ Pm>?= Pm

    yang menghasilkan keturunan 3# dan 3* dengan ratio perbandingan N ) Pm  # )*!. 1atio perbandingan fenotip tidak akan # ) * apabila N dalam keadaan

    homo9igot dominan. 

    2ada persilangan strain @N>?= Pm  beserta resiproknya menunjukkan

     bahwa strain  Pm  pada  Drosophila melanogaster  bersifat dominan. Dominan

    merupakan suatu sifat yang mengalahkan sifat yang lain 6orebimaC *7#+!. %al

    ini ditunjukkan pada persilangan @N>?= Pm  dan resiproknya menghasilkan

    keturunan dengan rasio # ) #. Apabila strain  Pm ini bersifat resesif maka pada

    +7

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    31/37

     persilangan ini strain  Pm tidak akan muncul, melainkan akan menghasilkan

    anakan N #77 hetero9igot.

    2ada persilangan @ Pm>?= Pm, Drosophila melanogaster  strain Pm berada

    dalam keadaan hetero9igot. Suatu karakter hetero9igot adalah yang dikontrol oleh

    dua gen sepasang! tidak identik berlainan! 6orebima, *7#+!. Strain Pm dalam

    keadaan hetero9igot dapat terbukti pada hasil persilangan @ Pm>?= Pm  yang

    diperoleh, menghasilkan anakan  Pm dan yang memilki rasio fenotip * ) #. 1asio

     perbandingan ini setelah di analisis dengan uji R *6hiSMuare! menghasilkan χ*

    hitung lebih besar dari χ*tabel 7,7F! sehingga hipotesis penelitian ditolak bahwa rasio

     perbandingan fenotip 3# dan 3* pada  Pm ) N yaitu * ) #. %al ini bisa terjadi

    karena data yang diperoleh belum lengkap pada beberapa ulangan. 2ada

     persilangan @ Pm>?= Pm  rasio anakan pada 3# dan 3* jika dianalisis dengan

    rekonstruksi kromosom maka akan menghasilkan perbandingan fenotip  Pm

    homo9igot dominan! ) Pm hetero9igot!  *  Nhomo9igot resesif! yaitu # ) * ) #.

    Apabila dikaji berdasarkan hukum &endel ' rasio perbandingan tersebut

    seharusnya + ) #.

    Akan Hetapi berdasarkan uji R * 6hiSMuare!, hasil yang diperoleh

    menyimpang dari rasio perbandingan hukum &endel ' karena generasi keturunan

    yang memiliki gen homo9igot dominan bersifat lethal sehingga fenotipnya tidak 

     bisa diamati. &enurut 6orebima #$$! interaksi yang berlangsung antara faktor

    faktor yang samasama dominan disebut interaksi lethal dominan yang

    menyebabkan indi(idu yang memiliki gen tersebut mengalami kematian. 2ada

    strain Pm homo9igot dominan berada dalam keadaan letal, hal ini menyebabkan

    kematian pada Drosophila melanogaster . ?= Pm hasil fenotip anakan

    yang dapat teramati adalah Pm hetero9igot dan N homo9igot resesif dengan rasio

     perbandingan *)#.  Pm hetero9igot disini dapat hidup karena masih terpaut sifat

    resesif yang dari sifat N homo9igot resesif.

    2ada strain  Pm,  warna mata ungu ini disebabkan karena terjadinya

    kerusakan pada kromosom somatis nomor * yang mana terdapat gen rosy. Gen

    rosy  merupakan gen yang mengkode sintesis en9im  Xanthine dehydrogenase

    +#

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    32/37

    ID%!. ID% ini berperan dalam sintesis pigmen warna mata merah pada

     Drosophila melanogaster ( 1eaume, :necht, dan 6ho(nick, #$$# ).  Gen rosy

    membawa informasi koding untuk  Xanthine dehidrogenase  ID% ! yang

    merupakan homodimer dengan berat molekul subunit #F7.777 dalton. Akti(itas

    ID% yang besar dibutuhkan saat pembentukan pigmen mata. -eberapa 9at

    dipancarkan dari jaringan rosy yang mampu memproduksi pigmen warna mata

    normal pada cakram mata yang mutan %andorn and Schwinck, #$FE!. Apabila

    gen rosy pada salah satu kromosom homolog tersebut rusak maka en9yme ID%

    tidak dapat disintesis secara optimum sehingga pigmen mata tidak lagi diproduksi

    dalam keadaan warna merah melainkan berubah menjadi warna lain dan salah

    satunya warna mata yang terekspresi adalah ungu .

    Apabila gen rosy  pada kedua kromosom homolog tersebut rusak maka

    en9yme ID% tidak dapat disintesis sama sekali yang dapat menyebabkan

    kematian pada  Drosophila melanogaster . 8n9im Xanthine dehidrogenase ID%!

    mengkatalisis oksidasi 5anthine menjadi asam urat. asam urat telah terbukti

    memilki sifat antioksidatif penting menjaga terhadap kerusakan oksidatif pada

    lipid, protein dan asam nukleat Jhou dan 1iddiford, *7#*!. Gen 1osy mengkode

    ID% pada  Drosophila melanogaster . ID% memilki efek perlindungan yang berhubungan dengan 1S dimana 8n9im ID% menghambat pembentukan 1S.

    1S adalah molekul yang tidak berpasangan dan oleh karena itu sangat tidak 

    stabil dan sangat reaktif.

    :erusakan dominan akibat serangan 1S dikenal dengan stress o5idati(e,

    sedangkan faktor yang dapat melindungi jaringan terhadap 1S disebut

    antioksidant. 1S secara kimia dapat memodifikasi secara langsung asam amino

    dalam protein, antibody yang dihasilkan akan bereaksi silang dengan protein dari jaringan normal, sebagai awal munculnya berbagai penyakit autoimune. -ender 

    DA, *77$!. ID% memiliki peran penting dalam respon imun bawaanK kekebalan

    tubuh lalat terhadap infeksi atau radikal bebas. Selain itu ID% juga berperan

     penting dalam respon imun bawaan dan usia yang terkait proses penuaan.

    2enuaan terjadi sebagi akibat efek buruk dari radikal bebas oksigen yang

    dihasilkan selama metabolisme. 2roses penuaan juga terkait respon imun bawaan

    +*

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    33/37

    yang mungkin disebabkan hilangnya sebagian, akti(itas ID%. Jhou dan

    1iddiford, *7#*!.

    2enyebab terjadinya lethal disebabkan adanya mutasi biokimiawi. &utasi

    ini dapat menimbulkan (ariasi nutrisional atau biokimiawi yang menyimpang dari

    kondisi normal. 8fek mutasi lethal dapat terekspresi pada berbagai tingkat

     perkembangan selanjutnya sepanjang hayat makhluk hidup dan mutasi tersebut

    dapat mempengaruhi berbagai jaringan, pola perilaku ataupun proses metabolik.

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    34/37

    hidup. Sedangkan fenotip  Pm homo9iot dominan

    +

    +

     Pm

     Pm

     bersifat letal sehingga

    tidak ditemukan dalam keadaan hidup pada hasil persilangan @ Pm>?= Pm.

    BAB /II

    PENUTUP

    %.1 "esm(ulan

    -erdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat dapat ditarik 

    kesimpulan bahwa)

    +0

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    35/37

    #. 3enotip yang muncul pada 3# dan 3* dari persilangan  Drosophila

    melanogaster  strain =N >?@N adalah N homo9igot resesif!, persilangan

    = Pm  >? @ Pm  adalah  Pm  hetero9igot! dan N homo9igot resesif! dan

     persilangan =N >? @ Pm  beserta dengan resiproknya adalah  Pm

    hetero9igot! dan N homo9igot resesif!.

    *. 1asio perbandingan fenotip pada 3# dan 3* dari persilangan

     Drosophila melanogaster strain =N >?@N adalah #77 N normal!,

     persilangan = Pm >? @ Pm adalah Pm ) N rasio * ) # dan persilangan =N

    >? @ Pm beserta dengan resiproknya adalah Pm ) N rasio # ) #.

    +. 3enomena yang terjadi dari persilangan  Drosophila melanogaster 

    strain = Pm >? @ Pm adalah fenomena lethal dimana yang membawa sifat

    lethal adalah strain  Pm  homo9igot dominan yang merupakan lethal

    dominan.

    %.2 +aran

    • Dalam melakukan penelitian medium yang dipakai diusahakan selalu

     baru atau segar, sehingga  Drosophila melanogaster cepat bertelur dan

    tidak mati.• &embersihkan dan mencuci botol dengan bersih dan melakukan proses

    sterilisasi dengan baik agar medium tidak terkena kutu.• 2engamatan fenotip dilakukan dibawah mikroskop atau lup agar hasilya

    lebih akurat.• 2eneliti harus lebih teliti, sabar, dan cermat pada saat menghitung anakan

    hasil persilangan agar data yang diperoleh akurat.

    DA3HA1 1U4U:AN

    Anonim. *7#*.  Penampaan -alat uah /etina dan 0antan.

    http)KKwww.taniorganik.comKlalatbuahbactroceraspKpenampakanlalat

     buahbetinakiridanjantankananK online! diakses #F April *7#0

    +F

    http://www.taniorganik.com/lalat-buah-bactrocera-sp/penampakan-lalat-buah-betina-kiri-dan-jantan-kanan/http://www.taniorganik.com/lalat-buah-bactrocera-sp/penampakan-lalat-buah-betina-kiri-dan-jantan-kanan/http://www.taniorganik.com/lalat-buah-bactrocera-sp/penampakan-lalat-buah-betina-kiri-dan-jantan-kanan/http://www.taniorganik.com/lalat-buah-bactrocera-sp/penampakan-lalat-buah-betina-kiri-dan-jantan-kanan/

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    36/37

    -ender DA. 3ree 1adicals An Antio5idant Nutrients. 'n) &urray :, -ender DA,

    -otham :&, et al. 8ds. %arpers 'lluustrated -iochemistry, 8d */th &c

    Graw %ill

  • 8/19/2019 Laporan LETAL FIX Kel.10

    37/37