makalah praktikum demografi

Upload: lita-damafitra

Post on 18-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IKGM

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangTentunya masyarakat mengerti tentang sebuah poster kesehatan. Dan masyarakat berpendapat kesehatan sangat penting dan mahal harganya. Untuk itu, mereka lebih baik mencegah penyakit daripada mengobati penyakit tersebut.Poster pendidikan merupakan media yang cocok untuk masyarakat luas dalam menyebarkan informasi. Poster adalah salah satu media pembelajaran yang bersifat umum. Dimana informasi yang di perlihatkan dalam poster tersebut bermanfaat untuk diri kita sendiri.Pada poster yang saya buat ini, masyarakat dapat mengetahui efek yang gejala, pennyebab dan cara pencegahan. Sehingga masyarakat dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari.Baiklah semoga bermanfaat untuk kita semua. Khususnya untuk kalian yang ingin tahu tentang sariawan. Peran kita sebagai dokter gigi juga bisa memberi penyuluhan ke pasien ataupun masyarakat dengan media poster ini .Penyuluhan adalah salah satu kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat, agar masyarakat menjadi tahu dan mengerti antara kegiatan yang dilarang serta merugikan dengan kegiatan apa yang boleh dikerjakan dan bermanfaat1.2 TemaTema dari poster yang saya buat adalah Sariawan 1.3 Target Anak-anak hingga orang dewasa Ibu-ibu hamil Masyarakat umum yang ada di desa maupun kota Dokter Lingkungan pendidikan1.4 TujuanTujuan membuat poster ini dibagi menjadi 3 bagian. Tujuankognitif, afektif dan psikomotorik.Tujuan kognitifdari suatu poster pembelajaran kesehatan masyarakat salah satunya supaya masyarakat mengetahui teori tentang penyakit yang banyak diderita sekarang tentang gejala-gejala yang diderita dan cara penanggulangannya.Tujuan afektifdari pembuatan poster kesehatan masyarakat ialah supaya masyarakat dapat mempraktikan tentang informasi yang disampaikan dalam poster apabila menderita penyakit yang diinformasikan. Contoh, gejala yang muncul dalam poster sama dengan yang dirasakan dan tertulis cara mengatasi penyakit tersebut, salah satunya membawa ke puskesmas terdekat maka seseorang yang terkena penyakit akan membawa dirinya ke puskesmas terdekat.Tujuan psikomotoriknyaadalah supay masyarakat dapat kreatif sendiri dalam mengatasi penyakit atau mencegah suatu penyakit datang. Contoh, seseorang berusaha untuk hidup bersih dan sehat supaya terhindar oleh penyakit meskipun tidak tertulis dalam poster tetapi masyarakat dapat mengembangkan idenya sendiri.Selain itu tujuan poster ini: Agar sesuatu yang ada dalam poster itu dapat diketahui umum dan menjadikan masyarakat umum tertarik untuk membeli, memakai, atau mengikuti isi poster tersebut. Mengkomunikasikan tema. Menggugah para pembaca poster dan masyarakat umum untuk menjadi individu/komunitas yang selalu menjaga kesehatan diri sendiri. Menginformasikan kepada masyarakat umum akan manfaat tanaman berkhasiat pada lingkungan kita. Menggugah kesadaran para pembaca poster dan masyarakat umum agar melakukan upaya pencegahan individu/kolektif atas penyakit yang sedang di deritanya.

1.5 PerananPembelajaran merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia bisa menjadi manusia yang sempurna juga karena belajar. Berawal dari sesuatu yang tidak mengerti sampai bisa mengerti tentang cara berbuat sesuatu dalam hidup. Sekarang hanya sedikit manusia yang melanjutkan pendidikannya terus sampai perguruan tinggi dan sekolah menengah, sisanya hanya menjadi pengangguran tidak berpendidikan yang tidak mau tahu tentang urusan yang menyangkut dengan pendidikan. Di bidang kesehatan, banyak orang yang tidak mau tahu tentang penyakit yang dideritanya dan cara penanggulangannya karena kurang pendidikan. Semua orang harus tahu tentang gejala penyakit dan cara penanggulangannya untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Salah satu media yang cocok digunakan dalam pembelajaran kesehatan di masyarakat luas dalam menyebarkan informasi adalah poster kesehatan. Karena poster adalah salah satu media pembelajaran yang bersifat umum.Peranan poster kesehatan sangat penting dalam kehidupan masyarakat terutama penduduk desa yang kurang pengetahuannya. Poster juga tidak akan berhasil mencapai tujuan jika tidak didukung oleh lingkungan yang menyertai. Dalam lingkungan perdesaan kebanyakan masyarakat yang kurang pengetahuan. Peran lingkungan dalam memaksimalkan isi pesan yang terdapat dalam poster juga diperlukan. Sebagai contoh, suatu poster yang berisi gambar dan tulisan penyakit phenomenia. Tapi beberapa penduduk desa ada yang belum bisa membaca. Maka diperlukan peran masyarakat lain yang sudah berpengetahuan untuk membantu menterjemahkan poster dan membantu mensosialisasikan. Apabila terjadi sesuatu yang berhubungan dengan poster maka bisa melakukan antisipasi. Poster merupakan media yang mudah digunakan untuk mencapai hasil dalam masyarakat luas.1.6 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian sariawan ?2. Apa saja jenis sariawan ?3. Apa saja klasifikasi sariawan ?4. Apa saja gejala dan etiologi sariawan ?5. Bagaimana cara mencegah dan perawatan sariawan ?

1.7 Tujuan1. Mampu menjelaskan pengertian sariawan.2. Mampu menjelaskan jenis sariawan.3. Mampu menjelaskan klasifikasi sariawan.4. Mampu menjelaskan gejala dan eiologi sariawan.5. Mampu menjelaskan cara mencegah dan perwatan sariawan.

BAB IIPEMBAHASAN 2.1 Pengertian sariawanSariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) adalah Stomatitis Aftosa Rekuren. Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut .(Field, A dan Longman, L. 2003)2.2 Jenis SariawanStomatitis aphtosa ini mempunyai dua jenis tipe penyakit, di antaranya:a. Sariawan akut bisa disebabkan oleh trauma sikat gigi, tergigit, dan sebagainya. Pada sariawan akut ini bila dibiarkan saja akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.b. Sariawan kronis akan sulit sembuh jika dibiarkan tanpa diberi tindakan apa-apa. Sariawan jenis ini disebabkan oleh xerostomia (mulut kering). Pada keadaan mulut kering, kuantitas saliva atau air ludah berkurang. Akibatnya kualitasnya pun juga akan berkurang. Penyebab dari xerostomia ini bisa disebabkan gangguan psikologis (stres), perubahan hormonal, gangguan pencernaan, sensitif terhadap makanan tertentu dan terlalu banyak mengonsumsi antihistamin atau sedatif.

Adapun secara klinis stomatitis aphtosa ini dapat dibagi menjadi tiga subtipe, di antaranya:a. Stomatitis aphtosa minor (MiRAS)Sebagian besar pasien menderita stomatitis aphtosa bentuk minor ini. Yang ditandai oleh luka (ulser) bulat atau oval, dangkal, dengan diameter kurang dari 5 mm, dan dikelilingi oleh pinggiran yang eritematus. Ulserasi pada MiRAS cenderung mengenai daerah-daerah nonkeratin, seperti mukosa labial, mukosa bukal dan dasar mulut. Ulserasi bisa tunggal atau merupakan kelompok yang terdiri atas empat atau lima dan akan sembuh dalam jangka waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas.

b. Stomatitis aphtosa major (MaRAS)Hanya sebagian kecil dari pasien yang terjangkit stomatitis aphtosa jenis ini. Namun jenis stomatitis aphtosa pada jenis ini lebih hebat daripada stomatitis jenis minor (MiRAS). Secara klasik, ulser ini berdiameter kira-kira 1-3 cm, dan berlangsung selama 4 minggu atau lebih dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa mulut, termasuk daerah-daerah berkeratin. Stomatitis aphtosa major ini meninggalkan bekas, bekas pernah adanya ulser seringkali dapat dilihat penderita MaRAS; jaringan parut terjadi karena keseriusan dan lamanya lesi.

c. Ulserasi herpetiformis (HU)Istilah "herpetiformis" digunakan karena bentuk klinis dari HU (yang dapat terdiri atas 100 ulser kecil-kecil pada satu waktu) mirip dengan gingivostomatitis herpetik primer, tetapi virus-virus herpes ini tidak mempunyai peran etiologi pada HU atau dalam setiap bentuk ulserasi aphtosa. (pusdat/berbagai sumber).

(Gayford,J.J.,Haskell. 1990)

2.3 Klasifikasi SariawanAda beberapa jenis sariawan diantaranya:1. Stomatitis apthosa, yaitu sariawan yang terjadi akibat tergigit atau luka akibat benturan dengan sikat gigi. Bila kemudian kuman masuk dan daya tahan tubuh anak sedang turun, maka bisa terjadi infeksi; timbul peradangan dan melahirkan rasa sakit atau nyeri.

2. Oral thrush/moniliasis, yaitu sariawan yang disebabkan jamurCandida albican, biasanya banyak dijumpai di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat di dalam mulut. Namun, saat daya tahan tubuh anak menurun, ditambah penggunaan obat antibiotika yang berlangsung lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, jamur Candida albican tumbuh lebih banyak lagi.

3. Stomatitis herpetik,yaitu sariawan yang disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan. Sariawan di tenggorokan biasanya langsung terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan pada saat itu daya tahan tubuh sedang rendah.

4. Stomatitis nicotina,yaitu sariawan yang menyerang perokok berat yang biasanya menggunakan cerutu atau pipa. Dan terkena hanya terbatas pada daerah yang terkena uap rokok seperti langit rokok

(Gayford,J.J.,Haskell. 1990)

2.4 Gejala SariawanAwalnya timbul rasa sedikit gatal atau seperti terbakar pada 1-2 hari di daerah yang akan menjadi sariawan. Rasa ini timbul sebelum luka dapat terlihat di rongga mulut.Sariawan dimulai dengan adanya luka seperti melepuh di jaringan mulut yang terkena berbentuk bulat atau oval. Setelah beberapa hari, luka seperti melepuh tersebut pecah dan menjadi berwarna putih di tengahnya, dibatasi dengan daerah kemerahan. Bila berkontak dengan makanan dengan rasa yang tajam seperti pedas atau asam, daerah ini akan terasa sakit dan perih, dan aliran saliva (air liur) menjadi meningkat.(siswa.univpancasila.ac.id)

2.5 Etiologi SariawanHingga kini, penyebab dari sariawan ini belum dipastikan, tetapi ada faktor-faktor yang diduga kuat menjadi pemicu atau pencetusnya. Beberapa diantaranya adalah:a. Trauma pada jaringan lunak mulut (selain gigi), misal tergigit, atau ada gigi yang posisinya di luar lengkung rahang yang normal sehingga menyebabkan jaringan lunak selalu tergesek/tergigit pada saat makan/mengunyahb. Bawaan (genetic).Pada hamper dari 50 persen penderita sariawan, mempunyai riwayat yang salah satu orang tuanya juga menderita sariawan. Jarang sariawan tersebut dialami oleh kedua orang tuanya, saudara-saudara penderita tidak selalu terkena dan sangat jarang ditemukan adanya sariawan pada seluruh anggota keluarga.c. Kekurangan nutrisi, karena proses pencernaan yang kurang baik sehingga menimbulkan gangguan pencernaan pada sistem pencernaan terutama vitamin B12, asam folat dan zat besi.d. Alergi.Contohnya alergi terhadap makanan. Anggapan yang umum, sariawan timbul karena kekurangan vitamin C, padahal justru bukan karena kekurangan vitamin C, melainkan kekuranganvitamin B12,asam folatdanZat besi. Vitamin C disini digunakan dalam perawatan guna mempercepat proses penyembuhan, karena fungsi Vitamin C mempercepat kesembuhan jaringan . Vitamin b12 merupakan vitamin yang penting untuk pembentukan sel (termasuk sel darah merah) dan memelihara sel saraf, contohnya vitamin B12 : daging, susu, ikan, unggas (ayam), sedangkan vitamin C merupakan Vitamin yang penting untuk pembentukan kolagen, membantu absorpsi besi, sebagai antioksidan, penghasil senyawa transmitter saraf dan hormon tertentu. Vitamin C terdapat pada jeruk dan buah-buahan lain yang rasanya masam, cabai, brokoli.e. Kekurangan mineral.Pada beberapa keadaan anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, seringkali menyebabkan terjadinya sariawanf. Stress , Faktor Emosi.Faktor emosi dapat merangsang timbulnya sariawan. Faktor lain yang diketahui mempunyai hubungan tidak langsung dengan factor emosi itu, misalnya berhubungan dengan gangguan lambung dan ketegangan pra-menstruasi ataupun berhubungan dengan factor stress dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.g. Gangguan hormonal, seperti pada saat wanita akan memasuki masa menstruasi di mana terjadi perubahan hormonal sehingga lebih rentan terhadap iritasih. Gangguan autoimun / kekebalan tubuh, pada beberapa kasus penderita memiliki respon imun yang abnormal terhadap jaringan mukosanya sendiri.i. Penggunaan gigi tiruan yang tidak pas atau ada bagian dari gigi tiruan yang mengiritasi jaringan lunakj. Infeksi.Paling sering disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamurk. Pada beberapa orang, sariawan dapat disebabkan karena hipersensitivitas terhadap rangsangan antigenik tertentu terutama makanan.l. Lainnya dari keadaan dalam mulut:Kebersihan mulut yang kurang, Letak susunan gigi/ kawat gigi, Makanan /minuman yang panas dan pedas, Rokok, Pasta gigi yang tidak cocok, Lipstik, Infeksi jamur, Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan), Luka pada bibir akibat tergigit/benturan(Lynch, Malcom, dkk.1992 dan siweh.blogspot.com)

2.6 Perawatan dan pencegahan sariawana) Mengkonsumsi Vitamin b12 dan vitamin Cb) Menghindari stress dan tidak banyak emosic) Berikan obat-obatan yang dioleskan pada lesi juga bisa melindungi lesi dari iritasi, di antaranya obat-obatan orabase. Bila perlu, dokter gigi dapat meresepkan obat-obatan ini.Untuk sariawan yang berukuran cukup besar, biasanya lesi diobati dengan cara mengaplikasikan obat-obatan steroid. Obat-obatan ini dapat mempercepat proses penyembuhan dan mencegah lesi agar tidak bertambah besar.d) Berkumur dengan air hangat dan makan makanan yang lunak dapat mengurangi rasa tidak nyaman akibat sariawane) Ke dokter gigi 6 bulan sekali memeriksakan kesehatan gigi dan mulutf) Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan mulut dan gigig) Hati-hati saat menggosok gigi anak agar tidak menimbulkan luka di dalam muluth) Hindari memakan makanan yang terlalu panas(Langlayis, Robert P., Craig S. 1994)

BAB IIIHASIL POSTER

BAB IVKESIMPULAN

Penyuluhan adalah salah satu kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat, agar masyarakat menjadi tahu dan mengerti antara kegiatan yang dilarang serta merugikan dengan kegiatan apa yang boleh dikerjakan dan bermanfaat dan media nya dapat meggunakan poster. Sebagai contoh poster saya kali ini bertema sariawan dimana akan menjelaskan peyebab , gambaran klinis dan perawatan sariawan .Penyebab sariawan adalah faktor stress , hormonal dan trauma dll. Faktor hormonal seperti pada saat wanita akan memasuki masa menstruasi di mana terjadi perubahan hormonal sehingga lebih rentan terhadap iritasi . Pada faktor trauma pada jaringan lunak mulut (selain gigi), misal tergigit, atau ada gigi yang posisinya di luar lengkung rahang yang normal sehingga menyebabkan jaringan lunak selalu tergesek/tergigit pada saat makan/mengunyah .Sariawan sendiri merupakan lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.Untuk perawatan dan pencegahan sariawan yang paling penting adalah banyak mengkonsumsi vitamin b12 dan vitamin C dimana vitamin b12 merupakan vitamin yg berasal dari hewan yaiu daging , susu , dan ikan . sedangkan untuk vitamin adalah untuk proses penyumbuhan seperti jeruk , jeruk nipis . Selain itu juga bisa minum obat-obatan sariawan dan bisa memeriksakan ke dokter gigi 6 bulan sekali . Kita juga bisa mencegah dengan cara menggosok gigi secara pelan-pelan , usahakan jaga kebersihan mulut dan tidak makanan / minuman yg panas.

DAFTAR PUSTAKA

Field, A dan Longman, L. 2003.Tyldesley's Oral Medicine. Ed. Ke-5. OxfordUniversity PressGayford,J.J.,Haskell. 1990. Penyakit Mulut. Jakarta: EGCLynch, Malcom, dkk.1992.Burket Ilmu Penyakit Mulut. Jakarta: Binarupa AksaraLanglayis, Robert P., Craig S. 1994. Kelainan Rongga Mulut yang Lazim. Jakarta: Hipokrateshttp://siweh.blogspot.com/2012/05/jenis-vitamin-macam-sumber-dan.htmlhttp://siswa.univpancasila.ac.id/angger/page/2/1