makalah praktikum 1

22
Universitas Indonesia Praktikum 1 “Konsep Komunikasi Keperawatan” Disusun Oleh : Ashri Nafilah (1206278706) Gina Zaipa (1206218820) Gita Andriani (1206278643) Nabila Dheatami (1206218915) Fakultas Ilmu Keperawatan

Upload: ashri-nafilah

Post on 01-Jan-2016

84 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Praktikum 1

Universitas Indonesia

Praktikum 1

“Konsep Komunikasi Keperawatan”

Disusun Oleh :

Ashri Nafilah (1206278706)

Gina Zaipa (1206218820)

Gita Andriani (1206278643)

Nabila Dheatami (1206218915)

Fakultas Ilmu Keperawatan

S1 Reguler

2013

Page 2: Makalah Praktikum 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas izin

dan kuasa-Nya lah makalah berjudul “Konsep Komunikasi Keperawatan” dapat

diselesaikan dengan baik. Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi

salah satu kriteria penilaian pokok bahasan mata kuliah Praktikum 1. Dalam

makalah ini dijelaksan mengenai Teknik Komunikasi Terapeutik, Tahapan

Komunikasi Terapeutik, Analisa Diri dan Sikap Komunikasi Terapeutik.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada pihak – pihak yang terlibat

dalam proses penyelesaian makalah ini. Terlebih kepada dosen pembimbing kami,

Ibu Henny Permatasari, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom yang telah memberikan

banyak wawasan kepada mahasiswa sehingga diharapkan makalah ini dapat

diterima oleh masyarakat dan mahasiswa.

Depok, November 2013

Penulis

ii

Page 3: Makalah Praktikum 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................11.2. Tujuan....................................................................................................11.3. Rumusan Masalah.................................................................................1

BAB II. ISI.........................................................................................................2

2.1. Teknik Komunikasi Terapeutik...........................................................22.2. Tahapan Komunikasi Terapeutik........................................................42.3. Analisa Diri dan Sikap Komunikasi Terapeutik................................7

BAB III. PENUTUP..........................................................................................11

3.1. Kesimpulan............................................................................................113.2. Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

iii

Page 4: Makalah Praktikum 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak bisa terlepas dari kegiatan

komunikasi. Sehingga sekarang ini ilmu komunikasi berkembang pesat dan

salah satunya komunikasi kesehatan. Komunikasi merupakan bagian integral

dari kehidupan kita, tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari – harinya

selalu berhubungan dengan orang lain termasuk klien. Salah satunya

komunikasi yang digunakan perawat adalah komunikasi terapeutik.

Komunikasi Terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat

dengan pasien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pasien.

Komunikasi ini juga termasuk komunikasi interpersonal yaitu komunikasi

antara orang – orang secara tatap muka yang membuat setiap peserta

menangkap reaksinya secara langsung baik verbal maupun non verbal. Dalam

komunikasi terapeutik ini juga terdapat teknik – teknik, dan tahapan – tahapan

yang digunakan perawat dalam komunikasi terapeutik serta analisa diri seperti

apa yang seharusnya digunakan oleh perawat pada komunikasi terapeutik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik – teknik yang digunakan dalam komunikasi terapeutik?

2. Apa saja tahapan – tahapan dalam komunikasi terapeutik?

3. Bagaimana analisa diri yang digunakan perawat dalam komunikasi

terapeutik?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui teknik – teknik apa saja yang digunakan pada komunikasi

terapeutik.

2. Mengetahui tahapan – tahapan dalam komunikasi terapeutik.

3. Mengetahui tujuan analisa diri yang digunakan perawat dalam komunikasi

terapeutik.

1

Page 5: Makalah Praktikum 1

BAB II

ISI

2.1 Teknik Komunikasi Terapeutik

Teknik komunikasi terapeutik merupakan respon spesifik yang

mendorong ekspirasi perasaan dan ide, serta menyampaikan penerimaaan dan

penghargaan (Potter & Perry, 2009).

1. Diam, merupakan bagian dari mendengarkan dengan penuh perhatian

(Blais, et al, 2006). Diam memungkinkan klien untuk memikirkan atau

merefleksikan apa yang telah dia katakan (Blais et al, 2006). Dalam diam,

klien dapat berpikir dan mencapai inspirasi

2. Menerima. Respon menerima, seperti "aku bersamamu" atau "Saya

mengikuti apa yang Anda katakan," menunjukkan bahwa perawat telah

mendengar dan telah mengikuti apa yang klien pikirkan.

3. Mengungkapkan Penghargaan, yaitu mengenali perubahan perilaku klien

dan upaya yang telah klien lakukan. Contohnya,“Saya perhatikan Anda

terus berkedip. apakah Anda mengalami kesulitan dalam melihat?”

4. Menawarkan Diri untuk Membantu, contohnya: “Saya akan menemani

Anda sampai anak anak tiba” dan “jika mau, saya dapat membantu Anda

berpakaian untuk pulang”

5. Pembukaan yang Luas, meruapakan penggunaan suatu bentuk pernyataan

atau pertanyaan yang mendorong klien untuk berbicara, memilih topik

pembicaraan, dan memfasilitasi percakapan yang berkelanjutan (Kozier et

al, 2010).

6. Memberikan dorongan untuk melanjutkan, seperti “Dan setelah itu...?”

atau “Lanjutkan...”. Hal tersebut menandakan bahwa perawat mengikuti

apa yang telah dikatakan dan tertarik pada perbincangan berikutnya.

7. Menjelaskan hubungan peristiwa dalam waktu. Menempatkan peristiwa

dalam urutan waktu yang tepat akan membantu perawat dan pasien untuk

2

Page 6: Makalah Praktikum 1

melihat dalam cara pandang (perspektif) mereka. Contoh: “Apakah hal ini

sebelum atau sesudah...?”

8. Menyatakan secara lisan apa yang dirasakan

Perawat membuat pengamatan yang dapat memancing perhatian

pasien. Pasien mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan, seperti

gemetar, mengepalkan tangannya, menggit kuku atau bibir. Contoh:

“Anda sepertinya tampak tegang.”

9. Mendorong Gambaran Persepsi, yaitu meminta pasien untuk menyatakan

secara lisan apa yang ia persepsikan.Contoh : “Beritahu saya ketika Anda

merasa cemas.”

10. Membandingkan ide-ide, pengalaman, atau hubungan akan memunculkan

banyak motif yang terulang. Manfaat bagi pasien dari membuat

perbandingan ini karena ia mungkin dapat mengingat kembali strategi

mengatasi masa lalu yang efektif atau mengingat bahwa ia telah berhasil

bertahan pada situasi yang sama.

11. Menyatakan Kembali. Misalnya pasien berkata “saya tidak bisa tidur, saya

selalu terjaga setiap malam”. Lalu perawat dapat mengulang kembali

perkataan klien seperti “Ibu mengalami kesulitan tidur”.

12. Merefleksikan. Contoh, ada seorang klien berkata pada perawat “apakah

saya harus menceritakan hal ini pada dokter?”, perawat bisa menjawab

“bagaimana menurut ibu? Apakah ibu harus menceritakan pada dokter?”.

13. Memfokuskan pembicaraan pada satu topic misalnya mengenai penyakit

klien.

14. Mengeksplorasi menggali lebih dalam mengenai ide atau hal yang

disampaikan oleh klien. Misalnya: “bisakah ibu menceritakan lagi pada

saya?

15. Memberikan informasi yang harus diketahui oleh klien.

16. Meminta klarifikasi untuk memastikan hal-hal yang kurang bermakna atau

kurang jelas.

3

Page 7: Makalah Praktikum 1

17. Menyajikan realitas, memberi penjelasan yang realistis tentang hal yang

klien lihat atau dengar.

18. Menyatakan Keraguan, menanyakan realitas persepsi klien dengan hati-

hati. Contoh: " Bukankah itu luar biasa ? "

19. Validasi Konsensual, artinya perawat dan klien mencapai kesepakatanan

tentang interpretasi suatu peristiwa, perilaku, atau isu. Misalnya:

Klien : ”Suasana di sini menakutkan”

Perawat: “ Ya, ini seperti berada di ruang bawah tanah yang gelap.”

20. Menyatakan Hal yang Tersirat dalam Ucapan Klien, apa yang ditunjukkan

klien secara tidak langsung melalui ucapannya.

21. Mendorong evaluasi/ penilaian, klien diminta menilai kualitas dari

pengalamannya.

22. Menerjemahkan ke dalam Perasaan, perawat berkonsentrasi kepada apa

yang mungkin klien rasakan atau cara klien mengekspresikan perasaannya.

23. Menyarankan Kolaborasi

Pada teknik ini, perawat menawarkan untuk berbagi, berusaha, dan

bekerja sama dengan klien untuk kepentingan klien.

24. Meringkas, mempertemukan poin penting dari diskusi dan memberikan

setiap peserta kesadaran tentang kemajuan yang dibuat menuju

pemahaman yang lebih besar (Sheila L. Videbeck, 2010)

25. Mendorong Perumusan Rencana Kerja,klien diminta mempertimbangkan

perilaku yang mungkin tepat dalam sebuah situasi.

2.2 Tahapan Komunikasi Terapeutik

Setiap tahap masing-masing memiliki tugas atau kegiatan petugas

kesehatan yang harus diselesaikan (Stuart and Sundeen, 1998). Proses

komunikasi terapeutik terbagi menjadi empat tahapan:

4

Page 8: Makalah Praktikum 1

2.2.1 Tahap Pra-Interaksi

Dimulai sebelum petugas kesehatan kontak dengan klien,

unsure yang diperhatikan yaitu unsur diri sendiri dan unsur dari

pasien. Unsure diri sendiri adalah pengetahuan yang dimiliki

terkait dengan masalah klien, kecemasan diri, analisis kekuatan

diri, dan waktu pertemuan baik saat pertemuan maupun lama

pertemuan.

Pada tahap ini, tugas ataupun peran perawat, antara lain

mengumpulkan data klien, mengeksplorasi perasaan, fantasi dan

kekuatan diri/mengevaluasi diri, menganalisis kekuatan dan

kelemahan diri., mengumpulkan data tentang klien, mencari

literatur tentang masalah yang berkaitan dengan pasien/klien,

perawat memeriksa alat pemeriksaan tanda-tanda vital tubuh,

menulis rencana kegiatan yang akan dilakukan pada saat interaksi,

rencanakan interaksi atau pertemuan dengan pasien/klien (Richard

and Turner, 2008)

2.2.2 Tahap Perkenalan atau Orientasi

Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan saat

pertama kali bertemu dengan klien. Tujuan tahap ini adalah untuk

menvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat dengan

keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang lalu

(Stuart, G.W dalam Suryani, 2005). Hal-hal yang perlu dilakukan

pada tahap perkenalan adalah memberi salam, memperkenalkan

diri perawat, menanyakan nama pasien, mengevaluasi kondisi

pasien, menyepakati kontrak/pertemuan.

Tugas perawat pada tahap perkenalan antara lain membina rasa

saling percaya, penerimaan, dan komunikasi terbuka, merumuskan

kontrak pada klien, mengenali pikiran dan perasaan serta

mengidentifikasi masalah klien, merumuskan tujuan dengan klien.

5

Page 9: Makalah Praktikum 1

2.2.3 Tahap Kerja

Merupakan tahap inti dari keseluruhan proses komunikasi

teraupetik (Stuart, G. W, 1998). Pada tahap ini tugas perawat antara

lain:

1. Melakukan active learning

2. Mengeksplorasi stressor yang terjadi pada klien dengan

tepat

3. Mendorong perkembangan kesadaran klien

4. Pemakaian mekanisme koping yang konstruktif

5. Mengarahakan atau mengatasi perilaku adaptif

Strategi yang dapat dilakukan perawat untuk mengatasi

penolakan perilaku adapatif yaitu:

1. Berhadapan dengan lawan bicara (siap menghadapi lawan

bicara),

2. Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural (dengan

mata sejajar perawat menunjukkan kesediannya untuk

mempertahankan komunikasi),

3. Bersikap tenang (tidak berbicara dengan terburu-buru, dan

menggunakan gerakan/bahasa tubuh yang natural).

2.2.4 Tahap Terminasi

Tahap terminasi dimulai ketika perawat dan klien memutuskan

untuk mengakhiri pertamuannya (Stuart, G. W, 2009). Tahapan

terminasi terdiri dari dua jenis, yaitu teminasi sementara dan

terminasi akhir. Terminasi sementara adalah akhir dari setiap

pertemuan antara perawat dengan klien namun masih akan bertemu

kembali pada waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu yang

6

Page 10: Makalah Praktikum 1

telah disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir dilakukan oleh

perawat setelah menyelesaikan seluruh proses keperawatan.

Pada tahap ini tugas perawat, antara lain

1. Mengevaluasi pencapaian tujuan secara objektif

2. Melakukan evaluasi subjektif

3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah

dilakukan.

Tindakan yang dilakukan ketika menunjukkan kehadiran secara fisik,

yaitu:

1. Berhadapan dengan lawan bicara.

2. Sikap tubuh terbuka, yaitu kaki dan tangan terbuka (tidak

bersilangan).

3. Memposisikan tubuh kearah atau lebih dekat dengan klien.

4. Pertahankan kontak mata sejajar dan natural.

5. Bersikap tenang

2.3 Analisa Diri dan Sikap Komunikasi Terapeutik

Analisa diri perawat merupakan kemampuan perawat dalam menilai

aspek – aspek yang dimiliki di dalam dirinya agar dapat melakukan

kemampuan diri secara terapeutik kepada klien.

Fungsi analisa diri pada perawat adalah :

1. Untuk mengetahui taraf kesiapan perawat pada saat menghadapi klien

2. Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh perawat

3. Mengetahui pelaksanaan hubungan kerja antara perawat dan klien

dapat dilanjutkan atau tidak.

7

Page 11: Makalah Praktikum 1

2.3.1 Klarifikasi nilai

Klarifikasi nilai adalah metode dimana seseorang menemukan

nilai – nilainya sendiri dengan mengkaji, mengeksplorasi, dan

menentukan nilai – nilai pribadi dan bagaimana nilai tersebut

digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan (Covey, 1997

dalam Stuart and Sundeen, 1995).

2.3.2 Kesadaran Diri Perawat

Kesadaran diri menurut Covey (1997) merupakan kemampuan

untuk berfikir tentang proses berpikir itu sendiri.

JOHARI Window digunakan untuk memperlihatkan dengan

simple model grafis sejauh mana kita mengenali (mempresepsikan)

diri kita dan sejauh mana pula kita telah membuka diri kita bagi

orang lain sehingga terbentuk persepsi mereka terhadap diri kita.

Tiap kuadran memiliki pengertian:

1. Kuadran I, merupakan uadran terbuka dimana tingkah laku,

perasaan dan pikiran seseorang diketahui diri sendiri dan orang

lain

2. Kuadran II, disebut kuadran buta karena tingkah laku, perasaan

dan pikiran diketahui orang lain tapi dirinya idak mengetahui

3. Kuadran III, merupakan kuadran tersembunyi karena tingkah

laku, perasaan dan pikiran seseorang tidak diketahui oleh orang

lain tetapi hanya dirinya sendiri yang mengetahui.

4. Kuadran IV, merupakan kuadran yang tidak diketahui diri

sendiri dan orang lain

Terdapat tiga prinsip yang dapat diambil dari johari window, yaitu:

1. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain.

8

Page 12: Makalah Praktikum 1

2. Juka kuadran I yang paling kecil, berarti komunkasinya buruk

atau kesadaran dirinya kurang.

3. Juka kuadran I paling besar, maka individu tersebut mempunyai

kesadaran diri yang paling tinggi

2.3.3 Eksplorasi perasaan

Eksplorasi diri adalah keterbukaan dan kesadaran terhadap

perasaan perawat dan dapat mengontrol agar perawat mampu

menggunakan dirinya secara terapeutik (Stuart dan Sundeen, 1987).

Empat prinsip yang dapat diambil dalam mengeksplorasi

diri perawat, yaitu:

1. Menolong klien menjelaskan konsep dirinya dan hubungannya

dengan orang lain melalui keterbukaan,

2. Membantu klien untuk menerima perasaan dan pikirannya

3. Menyadari dan Mengontrol perasaan sebagai perawat,

4. Memberi respon empati dan bukan simpati

2.3.4 Kemampuan Menjadi Role model

Perawat yang mampu menjadi Role Model adalah perawat yang

dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadi serta tidak

didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan

memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat.

2.3.4 Etika, Tanggung Jawab dan Atruisme

Etika merupakan suatu sistem dari prinsip-prinsip moral atau

aturan-aturan dalam berperilaku. Sedangkan etika keperawatan

adalah salah satu aturan yang mengatur hubungan antara perawat

dengan pasien. Tanggung jawab merupakan laporan hasil dari segala

hasil pelaksanaan atau penyelesaian tugas-tugas yang menjdi

9

Page 13: Makalah Praktikum 1

tanggung jawab seseorang . Tanggung jawab perawat yaitu suatu

kesanggupan perawat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada

waktunya serta berani menanggung resiko dari keputusan yang

diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. Sedangkan altruisme

artinya lebih mementingkan kepentingan orang lain dari pada

kepentingan pribadi. Altruisme perawat adalah kepedulian perawat

terhadap kesejahteraan orang lain.

10

Page 14: Makalah Praktikum 1

Bab III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang ditujukan untuk

mengubah perilaku klien dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Stuart.

G.W. 1998). Untuk mencapai komunikasi terapeutik yang sempurna sebagai

seorang perawat kita harus mempelajari teknik-teknik dari komunikasi terapeutik,

tahapan komunikasi terapeutik dan analisis diri serta sikap dalam komunikasi

terapeutik. Teknik komunikasi terapeutik merupakan respon spesifik yang

mendorong ekspirasi perasaan dan ide, serta menyampaikan penerimaaan dan

penghargaan. Terdapat 25 teknik dalam komunikasi terapeutik beberapa

diantaranya adalah menerima, diam, mengungkapkan penghargaan, menawarkan

diri untuk membantu, pembukuan yang luas dan arahan atau petunjuk umum.

Tahapan komunikasi terapeutik merupakan siklus yang harus dilakukan

dalam komunikasi terapeutik. Terdapat empat tahapan komunikasi terapetik yaitu

tahap tpra-interaksi, tahap perkenalan atau orientasi, tahap kerja dan tahap

terminasi.Analisa diri perawat merupakan kemampuan perawat dalam menilai

aspek–aspek yang dimiliki di dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan

diri secara terapeutik kepada klien. Terdapat lima analisis diri yang harus

dilakukan perawat yaitu : Klarifikasi nilai, Kesadaran Diri Perawat, Eksplorasi

perasaan, kemampuan menjadi role Mode, etika, tanggung jawab dan atruisme.

3.2 Saran

Saran semoga sebagai calon perawat profesional dapat menerapkan ilmu

ilmu yang didapat tentang komunikasi terapeutik ini kelak saat berhadapan

lansung dengan klien atau pasien. Sehingga asuhan keperawatan yang diberikan

dapat berlangsung dengan baik dan sukses.

11

Page 15: Makalah Praktikum 1

DAFTAR PUSTAKA

http://www.austincc.edu/richb/thercom.html. Diakses pada Hari Kamis, 7 November 2013, Pukul

http://facstaff.gpc.edu/~dhuntley/Fundamental%20Conceots%20of%20Nsg%201921/TC%20handout.htm (diakses pada hari Kamis, 7 November 2013 pukul 10.00 WIB)

Blais, Kathleen Koening, et al. (2006). Praktik Keperawatan Profesional: Konsep dan Perspektif 4th. Jakarta: EGC (Terjemahan)

Davies, Janet L dan Ellen Hastings Janosik. (1991). Mental Health and Psychiatric Nursing: A Caring Approach. America: Jones and Bartlett Inc.DeWit, Susan C dan Patricia A. O’Neill. (2009). Fundamental Concepts and Skills for Nursing. St. Louis: Elsevier Inc.Hays, Joyce and Kenneth Larson.  (1963). Interacting With Patients. New York: MacMillan.

Kozier, B., Erb, G.,Berman, A.J., & Snyder. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Kozier, Barbara, et al. (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep Proses, dan Praktik 7th. Jakarta: EGC (Terjemahan)

Maulana, Heri D. J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC

Mundakir. (2006). Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan 7th. Jakarta: EGC (Tejemahan)

Redman. Barbara Klug (1993). The Process of Patient Education. 7 th Ed. St. Louis: Mosby Year Book.

Stuart, Gail Wiscarz., Sundeen, Sandra.J. (2005). Pocket Guide to Psychiatric Nursing. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Videback, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC (Terjemahan

12