makalah ht-penyakit ginjal.docx

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara penyakit hypertensi dan penyakit ginjal Hipertensi pada dasarnya merusak pembuluh darah. Jika pembuluh darahnya ada pada ginjal, tentu ginjalnya yang mengalami kerusakan. Belum lagi salah satu kerja ginjal adalah memproduksi enzim angio tension. Selanjutnya diubah menjadi angio tension II yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut atau 1 | Kelompok 5

Upload: zhofarini-ranuh-oviantif

Post on 24-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara penyakit hypertensi dan penyakit ginjalHipertensi pada dasarnya merusak pembuluh darah. Jika pembuluh darahnya ada pada ginjal, tentu ginjalnya yang mengalami kerusakan. Belum lagi salah satu kerja ginjal adalah memproduksi enzim angio tension. Selanjutnya diubah menjadi angio tension II yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut atau menjadi keras. Pada saat seperti inilah terjadi hipertensi.

1.2. Rumusan masalah

1. Jelaskan tentang Definisi, Etiologi dan Patofisiologi dari Hypertensi !2. Bagaimana Anatomi dan Fisiologi Ginjal?3. Jelaskan tentang Penyakit Ginjal !4. Jelaskan tentang Hubungan Hypertensi dan Penyakit Ginjal !

1.3. Tujuan

Mengetahui Definisi, Etiologi dan Patofisiologi Hypertensi Mengetahui Anatomi dan Fisiologi Ginjal Menjelaskan tentang Penyakit Ginjal Menjelaskan Hubungan Hypertensi dan Penyakit Ginjal

BAB IIPEMBAHASAN1. HIPERTENSI2.1 DefinisiHipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny Sustrani, dkk, 2004).Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan, 2002).Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain seperti stroke, dan penyakit jantung (Rusdi dan Nurlaela, 2009).Dari definisi-definisi diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

2.2 EtiologiAda 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder.a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.b.Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya. Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :1. KeturunanFaktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.2. UsiaFaktor ini tidak bisa dikendalikan.Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.3. GaramFaktor ini bisa dikendalikan.Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderitadiabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.4. KolesterolFaktor ini bisa dikendalikan.Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.5. Obesitas/KegemukanFaktor ini bisa dikendalikan.Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.6. StresFaktor ini bisa dikendalikan.Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.7. RokokFaktor ini bisa dikendalikan.Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.8. KafeinFaktor ini dikendalikan.Kafein yang terdapat padakopi,tehmaupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.9. AlkoholFaktor ini bisa dikendalikan.Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.10. Kurang OlahragaFaktor ini bisa dikendalikan.Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

2.3 PatofisiologiAktivitas kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah (Anggraini, 2008).

Renin

Angiotensin I

Angiotensin I Converting Enzyme (ACE)

Angiotensin II

Sekresi hormone ADH rasa hausStimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal

Urin sedikit pekat & osmolaritas Ekskresi NaCl (garam) dengan mereabsorpsinya di tubulus ginjal

Mengentalkan

Menarik cairan intraseluler ekstraseluler Konsentrasi NaCl di pembuluh darah

Diencerkan dengan volume ekstraseluler

Volume darah

Volume darah Tekanan darah

Tekanan darah

Gambar 1.1 Patofisiologi hipertensi. (Sumber: Rusdi & Nurlaela Isnawati, 2009)Tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah melalui sistem sirkulasi dilakukan oleh aksi memompa dari jantung (cardiac output/CO) dan dukungan dari arteri (peripheral resistance/PR). Fungsi kerja masing-masing penentu tekanan darah ini dipengaruhi oleh interaksi dari berbagai faktor yang kompleks. Hipertensi sesungguhnya merupakan abnormalitas dari faktor-faktor tersebut, yang ditandai dengan peningkatan curah jantung dan / atau ketahanan periferal. Selengkapnya dapat dilihat pada baganGambar 1.2 Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah (Sumber: Kaplan, 1998 dalam Sugiharto, 2007)

2. GINJAL2.4 Anatomi Ginjal

Gambar 2.1 System Urogenital Tubuh Gambar 2.2 Anatomi GinjalGinjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna vetrebalis. Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar-transversus abdominsalis, kuadratus lumborum,dan psoas mayor. Ginjal sebelah kanan lebih rendah dibandingkan dengan gijal kiri karena tertekan kebawah oleh hati. Kutub atasnya terletak setinggi iga kedua belas. Sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal dan berbentuk seperti kacang. Terletak pada bagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena ada hepar di sisi kanan. Ginjal memiliki tiga bagian penting yaitu korteks, medulla dan pelvis renal.Bagian paling superfisial adalah korteks renal, yang tampak bergranula. Di sebelah dalamnya terdapat bagian lebih gelap, yaitu medulla renal, yang berbentuk seperti kerucut disebut piramid renal, dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papilla renal. Di antara piramid terdapat jaringan korteks, disebut kolum renal (Bertini).Ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar disebut pelvis renal. Pelvis renal bercabang dua atau tiga, disebut kaliks mayor yang masing-masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor, yang langsung menutupi papilla renal dari piramid. Kaliks minor ini menampung urin yang terus-menerus keluar dari papila. Dari kaliks minor, urin masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renal kemudian ke ureter, sampai akhirnya ditampung di dalam kandung kemih.Setiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron, masing-masing nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh-pembuluh darah, yaitu glomerulus dan kapiler peritubuler, yang mengitari tubuli. Komponen tubuler berawal dengan kapsula Bowman (glomerular) dan mencakup tubuli kontortus proksimal, ansa Henle dan tubuli kontortus distal. Dari tubuli distal, isinya disalurkan ke dalam duktus koligens (saluran penampung atau pengumpul). Kedua ginjal menghasilkan sekitar 125 ml filtrat per menit; dari jumlah ini, 124 ml diabsorpsi dan hanya 1 ml dikeluarkan ke dalam kaliks-kaliks sebagai urin.

Suplai Pembuluh darah Ginjal 1. Arteri renalis adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang posterior dan anterior.2. Cabang arterior dan posterior arteri renalis membentuk arteri-arteri interlobaris yang mengali diantara piramda-piramida ginjal.3. Arteri arkuata berasal dari arteri interlobaris pada area pertemuan antara korteks dan medulla.4. Arteri interlobularis merupakan percabangan arteri arkuata di sudut kanan dan melewati korteks.5. Arteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. Satu arteriol aferen membentuk sekitar 50 kapiler yang membentuk glomerulus.6. Arteriol aferen meninggalakan setiap glomerulus dan memebentuk jarring-jaring kapiler lain, kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk member nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorbsi.a. Arteriol aferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jarring-jaring kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal pada nefron tersebut.b. Arteriol aferen dari glomerulus pada nefron jukstaglomerular memiliki perpanjangan pembuluh kapiler panjang yang lurus disebut vasa recta yang berdesenden ke dalam piramida medulla. Lekukan vasa recta membentuk lengkungan jepit yang melewati ansa henle. Lengkungan ini memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara ansa henle dan kapiler serta memegang peranan dalam konsentrasi urin.7. Kapiler peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena interlobularis.8. Vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. Vena ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.

Gambar 2.3 Suplai Pembuluh darah Ginjal

Inervasi GinjalGinjal mendapat persarafan dari nervus renalis (vasomotor), saraf iniberfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf iniberjalan bersamaan dengan pembuluhdarah yang masuk ke ginjal. Fisiologi Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak(sangat vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya adalah menyaring/membersihkan darah.Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairanfiltrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari kedua ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.

2.5 Fisiologi Ginjal

Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit berupa ekskresi kelebihan air dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengekskresi hormon, berperan dalam pembentukan vitamin D, mengekskresi beberapa obat-obatan dan mengekskresi renin yang turut dalam pengaturan tekanan darah.

2.6 Penyakit Ginjal9 | Kelompok 5