penyakit-penyakit pada pankreas

Upload: julian-primadana

Post on 06-Apr-2018

264 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    1/25

    http://riskytiara90.blog.com/2011/06/09/penyakit-penyakit-pada-pankreas/

    PENYAKIT-PENYAKIT PADA PANKREAS

    Posted on June 9, 2011 by riskytiara90

    1. Pankreatitis

    a. Pengertian

    Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas

    dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan

    sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak

    bereaksi terhadap berbagai pengobatan. (Brunner & Suddart, 2001; 1338)

    Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzimpankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas.

    (Doengoes, 2000;558)

    Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang biasanya terjadi akibat alkoholisme

    dan penyakit

    saluran empedu seperti kolelitiasis dan kolesistisis. (Sandra M. Nettina, 2001).

    b. Etiologi

    Batu saluran empedu

    Infeksi virus atau bakteri

    Alkoholisme berat

    Obat seperti steroid, diuretik tiazoid

    Hiperlipidemia, terutama fredericson tipe V

    Hiperparatiroidisme

    Asidosis metabolik

    Uremia

    Imunologi seperti lupus eritematosus

    Pankreatitis gestasional karena ketidakseimbangan hormonal

    Defisiensi proteinToksin

    Lain-lain seperti gangguan sirkulasi, stimulsi vagal ( Arief Mansjoer, 2000)

    c. Klasifikasi

    http://riskytiara90.blog.com/2011/06/09/penyakit-penyakit-pada-pankreas/http://riskytiara90.blog.com/2011/06/09/penyakit-penyakit-pada-pankreas/http://riskytiara90.blog.com/author/riskytiara90/http://riskytiara90.blog.com/2011/06/09/penyakit-penyakit-pada-pankreas/http://riskytiara90.blog.com/2011/06/09/penyakit-penyakit-pada-pankreas/http://riskytiara90.blog.com/author/riskytiara90/
  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    2/25

    1. Pankreatitis akut atau inflamasi pada pankreas terjadi akibat tercernanya organ ini

    oleh enzim-enzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin. (Brunner & Suddart,

    2001:1339)

    2. Pankreatitis kronik merupakan kelainan inflamasi yang ditandai oleh kehancuran

    anatomis dan fungsional yang progresif pada pankreas. (Brunner & Suddart,

    2001:1348)

    d. Tanda dan Gejala Klinis

    Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pankreatitis yang menyebabkan

    pasien datang ke rumah sakit. Rasa sakit dan nyeri tekan abdomen yang disertai

    nyeri pada punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas yang

    mengalami inflamasi tersebut sehingga timbul rangsangan pada ujung-ujung saraf.

    Peningkatan tekanan pada kapsul pankreas dan obstruksi duktus pankreatikus juga

    turut menimbulkan rasa sakit.

    Secara khas rasa sakit yang terjadi pada bagian tengah ulu hati (midepigastrium).

    Awitannya sering bersifat akut dan terjdi 24-48 jam setelah makan atau setelah

    mengkonsumsi minuman keras; rasa sakit ini dapat bersifat menyebar dan sulit

    ditentukan lokasinya. Umumnya rasa sakit menjadi semakin parah setelah makan

    dan tidak dapat diredakan dengan pemberian antasid. Rasa sakit ini dapat disertaidengan distensi abdomen, adanya massa pada abdomen yang dapat diraba tetapi

    batasnya tidak jelas dan dengan penurunan peristatis. Rasa sakit yang disebabkan

    oleh pankreatitis sering disertai dengn muntah.

    Pasien tampak berada dalam keadaan sakit berat defens muskuler teraba pada

    abdomen. Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda

    yang fatal. Namun demikian abdomen dapat tetap lunak jika tidak terjadi peritonitis.

    Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan disekitar umbilikus merupakan tanda

    yang menunjukkan adanya pankreatitis haemoragik yang berat.

    Mual dan muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis akut. Muntahan biasanya

    berasal dari isi lambung tetapi juga dapat mengandung getah empedu. Gejala panas,

    ikterus, konfusidan agitasi dapat terjadi.

    Hipotensi yang terjadi bersifat khas dan mencerminkan keadaan hipovolemia serta

    syok yang disebabkan oleh kehilangan sejumlah besar cairan yang kaya protein,

    karena cairan ini mengalir kedalam jaringan dan rongga peritoneum. Pasien dapat

    mengalami takikardia, sianosis dan kulit yang dingin serta basah disamping gejala

    hipotensi. Gagal ginjal akut sering dijumpai pada keadaan ini.

    Gangguan pernafasan serta hipoksia lazim terjadi, dan pasien dapat memperlihatkan

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    3/25

    gejala infiltrasi paru yang difus, dispnoe, tachipnoe dan hasil pemeriksaan gas darah

    abnormal. Depresi miokard, hipokalsemia, hiperglikemia dan koagulopati

    intravaskuler diseminata dapat pula terjadi pada pankreatitis akut (Brunner &

    Suddart, 2001:1339)

    e. Komplikasi

    - Timbulnya Diabetes Mellitus

    - Tetani hebat

    - Efusi pleura (khususnya pada hemitoraks kiri)

    - Abses pankreas atau psedokista.

    f. Pemeriksaan Penunjang

    1. Scan-CT : menentukan luasnya edema dan nekrosis

    2. Ultrasound abdomen: dapat digunakan untuk mengidentifikasi inflamasi

    pankreas, abses, pseudositis, karsinoma dan obstruksi traktus bilier.

    3. Endoskopi : penggambaran duktus pankreas berguna untuk diagnosa fistula,

    penyakit obstruksi bilier dan striktur/anomali duktus pankreas. Catatan : prosedur

    ini dikontra indikasikan pada fase akut.

    4. Aspirasi jarum penunjuk CT : dilakukan untuk menentukan adanya infeksi.

    5. Foto abdomen : dapat menunjukkan dilatasi lubang usus besar berbatasan dengan

    pankreas atau faktor pencetus intra abdomen yang lain, adanya udara bebas intra

    peritoneal disebabkan oleh perforasi atau pembekuan abses, kalsifikasi pankreas.

    6. Pemeriksaan seri GI atas : sering menunjukkan bukti pembesaran

    pankreas/inflamasi.

    7. Amilase serum : meningkat karena obstruksi aliran normal enzim pankreas (kadar

    normal tidak menyingkirkan penyakit).

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    4/25

    8. Amilase urine : meningkat dalam 2-3 hari setelah serangan.

    9. Lipase serum : biasanya meningkat bersama amilase, tetapi tetap tinggi lebih

    lama.

    10. Bilirubin serum : terjadi pengikatan umum (mungkin disebabkan oleh penyakit

    hati alkoholik atau penekanan duktus koledokus).

    11. Fosfatase Alkaline : biasanya meningkat bila pankreatitis disertai oleh penyakit

    bilier.

    12. Albumin dan protein serum dapat meningkat (meningkatkan permeabilitas

    kapiler dan transudasi cairan kearea ekstrasel).

    13. Kalsium serum : hipokalsemi dapat terlihat dalam 2-3 hari setelah timbul

    penyakit (biasanya menunjukkan nekrosis lemak dan dapat disertai nekrosis

    pankreas).

    14. Kalium : hipokalemia dapat terjadi karena kehilangan dari gaster; hiperkalemia

    dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis jaringan, asidosis, insufisiensi ginjal.

    15. Trigliserida : kadar dapat melebihi 1700 mg/dl dan mungkin agen penyebab

    pankreatitis akut.

    16. LDH/AST (SGOT) : mungkin meningkat lebih dari 15x normal karena gangguan

    bilier dalam hati.

    17. Darah lengkap : SDM 10.000-25.000 terjadi pada 80% pasien. Hb mungkin

    menurun karena perdarahan. Ht biasanya meningkat (hemokonsentrasi)

    sehubungan dengan muntah atau dari efusi cairan kedalam pankreas atau area

    retroperitoneal.

    18. Glukosa serum : meningkat sementara umum terjadi khususnya selama serangan

    awal atau akut. Hiperglikemi lanjut menunjukkan adanya kerusakan sel beta dan

    nekrosis pankreas dan tanda aprognosis buruk. Urine analisa; amilase, mioglobin,

    hematuria dan proteinuria mungkin ada (kerusakan glomerolus).

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    5/25

    19. Feses : peningkatan kandungan lemak (seatoreal) menunjukkan gagal

    pencernaan lemak dan

    protein (Dongoes, 2000).

    g. Penatalaksanaan Medis

    Tidak ada terapi yang diketahui dapat menghentikan siklus aktivasi enzim pankreas

    dengan inflamasi dan nekrosis kelenjar. Tetapi definitif ditujukan pada penyebab

    gangguan. Prioritas keperawatan dan medis untuk penatalaksanaan pendukung dari

    pankreatitis akut termasuk sebagai berikut:

    - Penggantian cairan dan elektrolit

    Penggantian cairan menjadi prioritas utama dalam penanganan pankreatitis akut.

    Larutan yang diperintahkan dokter untuk resusitasi cairan adalah koloid atau ringer

    laktat. Namun dapat pula diberikan plasma segar beku atau albumin. Tanpa

    memperhatikan larutan mana yang dipergunakan. Penggantian cairan digunakan

    untuk memberikan perfusi pankreas, yang hal ini diduga mengurangi perkembangan

    keparahan rasa sakit. Ginjal juga tetap dapat melakukan perfusi dan ini dapat

    mencegah terjadinya gagal ginjal akut. Pasien dengan pankreatitis hemorragia kut

    selain mendapat terapi cairan mungkin juga membutuhkan sel-sel darah merah

    untuk memulihkan volume. Pasien dengan penyakit

    Parah yang mengalami hipertensi, gagal memberikan respon terhadap terapi cairanmungkin membutuhkan obat-obatan untuk mendukung tekanan darah. Obat

    pilihannya adalah dopamin yang dapat dimulai pada dosis yang rendah (2-5

    ug/kg/menit). Keuntungan obat ini adalah bahwa dosis rendah dapat menjaga

    perfusi ginjal sementara mendukung tekanan darah. Pasien hipokalsemia berat

    ditempetkan pada situasi kewaspdaan kejang dengan ketersediaan peralatan bantu

    nafas. Perawat bertanggung jawab untuk memantau kadar kalsium, terhadap

    pemberian larutan pengganti dan pengevaluasian respon pasien terhadap kalsium

    yang diberikan. Penggantian kalsium harus didifusikan melalui aliran sentral, karena

    infiltrasi perifer dapat menyebabkan nekrosis jaringan. Pasien juga harus dipantau

    terhadap toksisitas kalsium. Hipomagnesemia juga dapat timbul bersama

    hipokalsemia dan magnesium yang juga perlu mendapat penggantian. Koreksi

    terhadap magnesium biasanya dibutuhkan sebelum kadar kalsium menjadi normal.

    Kalium adalah elektrolit lain yang perlu diganti sejak awal sebelum regimen

    pengobatan karena muntah yang berhubungan dengan pangkreatitis akut. Kalium

    dalam jumlah yang berlebihan juga terdapat dalam getah pankreas. Kalsium harus

    diberikan dalam waktu lambat lebih dari satu jam lebih dengan menggunakan

    pompa infus. Pada beberapa kasus, hiperglikemia dapat juga berhubungan dengan

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    6/25

    dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit lainnya. Mungkin diperintahkan

    pemberian insulin lainnya dengan skala geser, insulin ini perlu diberikan dengan

    hati-hati, karena kadar glukagon sementara pada pankreatitis akut (Hudak dan

    Gallo, 1996).

    - Pengistirahatan pankreas

    Suction nasogastric digunakan pada kebanyakan pasien dengan pankreatitis akut

    untuk menekan sekresi eksokrin pankreas dengan pencegahan pelepasan sekretin

    dari duodenum. Mual, muntah dan nyeri abdomen dapat juga berkurang bila selang

    nasogastric ke suction lebih dini dalam perawatan. Selang nasogastrik juga

    diperlukan pasien dengan illeus, distensi lambung berat atau penurunan tingkat

    kesadaran untuk mencegah komplikasi akibat aspirasi pulmoner. Puasa ketat (tak

    ada masukan peroral) harus dipertahankan sampai nyeri abdomen reda dan kadar

    albumin serum kembali normal. Namun parenteral total dianjurkan untuk pasien

    pankreatitis mendadak dan parah yang tetap dalam status puasa jangka panjang

    dengan suction nasogastrik dengan illeus paralitik, nyeri abdomen terus-menerus

    atau komplikasi pankreas. Lipid tidak boleh diberikan karena dapat meningkatkan

    kadar trigliserida lebih jauh dan memperburuk proses peradangan. Pada pasien

    dengan pankreatitis ringan cairan peroral biasanya dapat dimulai kembali dalam 3-7

    hari dengan penggantian menjadi padat sesuai toleransi. Status puasa yang

    diperpanjang dapat menyulitkan pasien. Perawatan mulut yang sering dan posisi

    yang sesuai serta memberikan pelumasan pada selang nasogastric menjadi pentingdengan mempertahankan integritas kulit dan memaksimalkan kenyamanan pasien.

    Dianjurkan tirah baring untuk mengurangi laju metabolisme basal pasien. Hal ini

    selanjutnya akan mengurangi rangsangan dari sekresi pankreas (Hudak dan Gallo,

    1996).

    - Penatalaksanaan nyeri

    - Analgesik diberikan untuk kenyamanan pasien maupun untuk mengurangi

    rangsangan saraf yang diinduksi stress atau sekresi lambung dan pankreas.

    Meferidan (dimerol) digunakan menggantikan morfin karena morfin dapat

    menginduksi spasme sfingter oddi (Sabiston, 1994).

    - Pencegahan komplikasi

    - Karena sebab utama kematian adalah sepsis maka antibiotika diberikan. Antasid

    biasanya diberikan untuk mengurangi pengeluaran asam lambung dan duodenum

    dan resiko perdarahan sekunder terhadap gastritis atau duodenitis (Sabiston, 1994).

    - Diet

    - Tinggi kalori tinggi protein rendah lemak (Barabara C. long, 1996).

    - Pemberian enzim pankreas : pankreatin (viakose), pankrelipase (cotozym),

    pankrease (Barbara C. long, 1996).

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    7/25

    - Fiberoscopy dengan kanulisasi dan spingterotomi oddi (Barbara C. long,1996).

    - Intervensi bedah

    Terapi bedah mungkin diperlukan dalam kasus pankreatitis akut yang menyertai

    penyakit batu empedu. Jika kolesistisis atau obstruksi duktus komunistidak

    memberikan respon terhadap terapi konservatif selama 48 jam pertama, maka

    kolesistosyomi, koleastektimi atau dekompresi duktus komunis.mungkin diperlukan

    untuk memperbaiki perjalanan klinik yang memburuk secara progresif. Sering

    adanya kolesistisis gangrenosa atau kolengitis sulit disingkirkan dalam waktu singkat

    dan intervensi yang dini mungkin diperlukan, tetapi pada umumnya terapi

    konservatif dianjurkan sampai pankreatitis menyembuh, dimana prosedur pada

    saluran empedu bisa dilakukan dengan batas keamanan yang lebih besar (Sabiston,

    1994).

    h. Diagnosa

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri perutnya yang khas, terutama pada orang

    yang menderita penyakit batu empedu atau pada alkoholik. Pada pemeriksaan fisik,

    otot dinding perut tampak kaku. Pada pemeriksan dengan stetoskop, suara

    pergerakan usus terdengar berkurang.

    Kadar enzim yang dihasilkan oleh pankreas (amilase dan lipase) biasanya meningkatpada hari pertama namun segera kembali normal pada hari ke3 dan ke7.

    Kadang-kadang, kadar enzim ini tidak meningkat karena begitu banyaknya bagian

    pankreas yang dirusak sehingga hanya sedikit yang tertinggal dan menghasilkan

    enzim.

    Penderita pankreatitis akut berat memiliki jumlah sel darah merah yang lebih kecil

    dari normal, karena adanya perdarahan ke dalam pankreas dan perut.

    Pemeriksaan foto rontgen perut standar bisa memperlihatkan pelebaran usus atau

    memperlihatkan satu atau lebih batu empedu.

    Pemeriksaan USG bisa menunjukkan adanya batu empedu di kandung empedu dan

    kadang-kadang dalam saluran empedu, selain itu USG juga bisa menemukan adanya

    pembengkakan pankreas.

    Skening dengan tomografi bisa menunjukkan perubahan ukuran dari pankreas dan

    digunakan pada kasus-kasus yang berat dan kasus-kasus dengan komplikasi

    (misalnya penurunan tekanan darah yang hebat).

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    8/25

    Gambaran yang sangat jelas pada tomografi, membantu dokter dalam menegakkan

    diagnosis yang tepat.

    Pada pankreatitis akut yang berat, skening tomografi (CT scan) membantu

    menentukan ramalan penyakitnya (prognosis). Bila pankreas tampak hanya

    membengkak ringan, prognosisnya bagus. Bila tampak kerusakan pada sebagian

    besar pankreas, maka prognosisnya tidak begitu baik.

    Endoskopi kolangiopankreatografi rertograd (tehnik sinar X yang menunjukan

    struktur dari saluran empedu dan saluran pankreas) biasanya dilakukan hanya jika

    penyebabnya adalah batu empedu pada saluran empedu yang besar.

    Endoskopi dimasukkan melalui mulut pasien dan masuk ke dalam usus halus lalu

    menuju ke sfingter Oddi. Kemudian disuntikkan zat warna radioopak ke dalam

    saluran tersebut. Zat warna ini terlihat pada foto rontgen.

    Bila pada rontgen tampak batu empedu, bisa dikeluarkan dengan menggunakan

    endoskop.

    2. TUMOR PANKREAS

    a. Definisi

    Ca. pankreas adalah tumor maligna (ganas) yang terdapat pada pankreas.

    Insidensi

    Ditemukan sekitar 3-5% dari semua karsinoma dan mencapai 17% dari seluruh

    karsinoma di saluran pencernaan. Pada beberapa penelitian di RSU Dr. Hasan

    Sadikin misalnya didapatkan 0,19 % pasien dengan perbandingan antara pria dan

    wanita adalah 1,6 : 1, dengan distribusi umur terbanyak 50-59 tahun.

    b. Etiologi

    Penyebab pasti belum diketahui, namun beberapa faktor risiko eksogen dan endogen

    diduga dapat merupakan timbulnya karsinoma pankreas ini.

    1. faktor risiko eksogen

    beberapa faktor resiko eksogen diantaranya ; kebiasaan makan tinggi lemak dan

    kolesterol, pecandu alkohol, kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, dan

    beberapa zat karsinogenik.

    2. Faktor resiko endogen

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    9/25

    Beberapa faktor risiko endogen yang disebut-sebut, antara lain; genetik, penyakit

    diabetes melitus, pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas, dan pankreatolitis.

    c. Lokalisasi

    Karsinoma pankreas banyak ditemukan di kaput kurang lebih 70%, selanjutnya di

    korpus kurang lebih 20%, dan sisanya kurang lebih 10% dikauda.

    d. Patologi

    Beberapa tumor ditemukan sangat besar dan sulit direseksi. Secara histologi

    merupakan adenokarsinoma, sebagian besar asal sel duktal 81,6%, sebagian kecil

    asal sel asiner 13,4% dan sisanya 5% tidak dapat dideterminasi.

    Penyebaran tumor dapat langsung ke organ disekitarnya, atau melalui pembuluh

    darah kelenjar getah bening. Metastasis lebih sering ke hati, ke kelenjar getah bening

    sekitarnya, peritoneum dan paru. Metastasis yang agak jarang ke adrenal, ginjal,

    lambung duodenum, usus halus, kandung empedu, limpa, pleura, dan diafragma.

    Karsinoma di kaput pankreas lebih sering menimbulkan sumbatan pada saluran

    empedu sehingga menjadi kolestatis ekstrahepatal. Di samping itu akan mendesak

    dan menginfiltrasi pada duodenum, yang dapat menimbulkan perdarahan di

    duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalamimetastase ke hati. Khususnya untuk karsinoma di kauda selain metastase ke hati,

    juga dapat menyebabkan metastase ke limpa.

    e. Gejala klinis

    Pada stadium dini umumnya tidak memberikan gejala/keluhan atau samar-samar,

    misalnya mual-muntah, kembung, tidak enak pada ulu hati seperti gejala panyakit

    lambung. Pada umumnya keluhan timbul pada stadium lanjut, dan tergantung pada

    lokalisasinya. Pada karsinoma kaput biasanya timbul ikterus koletatik ekstrahepatik

    (75-90%), yang makin lama makin bertambah kuning, berat badan turun secara

    cepat. Karsinoma pada korpus dan kauda gejala/keluhannya juga samar-samar

    seperti sakit lambung yang berlangsung berbulan-bulan, semakin lama bertambah

    parah dengan keluhan bertambah berat, mual muntah dan badan mengurus. Secara

    umum gejala/ keluhan yang timbul biasa berupa; berat badan yang turun, nyeri

    perut, kehilangan nafsu makan, ikterus, mual, kelemahan, malaise, muntah, diare,

    gangguan pencernaan, nyeri punggung, pucat, dan nampak depresi. Perasaan nyeri

    seperti ditusuk-tusuk ini akan berkurang bila penderita duduk sambil

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    10/25

    membungkukkan badan. Kadang ditemukan obstruksi pilorus/duodenum karena

    tekanan dari luar, tromboplebitis migrans, timbul perdarahan gastrointestinal,

    berupa perdarahan tersembunyi atau melena. Perdarahan tersebut terjadi karena

    erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pankreas, steatore karena obstruksi

    duktus pankreatikus, dan dibetes melitus.

    Pada pemeriksaan fisis didapatkan teraba massa tumor didaerah epigastrium. Letak

    pankreas pada retroperitoneal, berarti kalau teraba tumor didaerah ulu hati,

    tumornya sudah sangat besar, dan kadang-kadang teraba pembesaran kandung

    empedu (tanda Courvoisier positif). Bila ditemukan asites berarti sudah terjadi

    invasi kedalam peritoneum, dan biasanya cairannya hemoragis, kalau ditemukan

    hepatomegali yang keras irreguler berarti sudah metastase ke hati. Terjadi

    thromboflebitis yang berpindah (Trousseau Sign) & trombosis vena.

    f. Klasifikasi

    Secara histologi karsinoma pankreas diklasifikasikan dalam 5 macam yaitu;

    adenocarcinoma, squamous cell carcinoma, cystadenocarsinoma, acinar cell

    carcinoma, dan undifferentiated carcinoma.

    g. Penunjang Laboratorium

    Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED yang

    meningkat. Sering memperlihatkan tanda-tanda anemi, dengan penurunan kadar hb

    dan hematokrit. Selain itu kadar gula darah kadang meningkat. Serum amilase dan

    lipase mengalami peningkatan. Namun kadar lipase lebih sering meningkat

    dibandingkan serum amilase. Karsinoma pankreas terutama di kaput sering

    menyebabkan sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di lakukan

    pemeriksaan faal hati. Dapat ditemukan kenaikan kadar serum bilirubin terutama

    bilirubin konjugugasi ( direk), alkali fosfatase, dan kadar kolesterol sedangkan serum

    transaminase yaitu SGOT dan SGPT sedikit naik.

    Pemeriksaan serologis terhadap petanda tumor (tumor marker) perlu dilakukan

    antara lain terhadap CEA (carcino embryonic antigen), kadang-kadang terdapat

    kenaikan. Petanda tumor yang lain yaitu CA 19-9 (carbohydrate antigen determinant

    19-9) merupakan antibodi monoklonal yang mempunyai sensitifitas tinggi untuk

    adenokarsinoma saluran cerna termasuk karsinoma pankreas. Beberapa petanda

    tumor yang lain adalah POA (pancreatic oncofetal antigen), AFP (alfa feto protein),

    dan CA 242.

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    11/25

    -Radiologi.

    Ultrasonografi

    Dikenal dua tanda pokok dari karsinoma pankreas, yaitu :

    1. Tanda primer

    - pembesaran lokal dari pankreas yang ireguler

    - densitas gema dari massa yang tampak rendah homogen atau heterogen

    - pelebaran saluran pankreas yang sebagian besar disebabkan oleh kanker dibagian

    kaput pankreas.

    2. Tanda sekunder

    Sebagai akibat pembesaran massa di pankreas, yaitu; stasis bilier, pelebaran saluran

    empedu intra dan ekstrahepatal serta pembesaran kandung empedu.

    - Computed tomography

    Untuk karsinoma yang letaknya di kaput akan tampak pembesaran kaput yang

    ireguler, disertai pelebaran duktus koledokus dan duktus pankreatikus.

    Pancreatic biopsi

    Dituntun oleh USG atau CT-scan dengan menggunakan aspirasi jarum skinny

    needle.

    - Pembedahan

    Sebelum terapi bedah dilakukan, keadaan umum diperbaiki dengan mengoreksinutrisi, anemi, dan dehidrasi. Pada ikterus obstruksi total, dilakukan penyaluran

    empedu transhepatik (percutaneus transhepatic biliary drainage = PTBD) sekitar

    satu minggu pra bedah. Tindakan ini bermanfaat memperbaiki fungsi hati.

    Operasi standar untuk lesi pada cauda atau corpus pankreas adalah parsial

    pankreatektomi. Sedangkan lesi di kaput dilakukan pankreatikoduodenostomi atau

    prosedur Whipple. Operasi Whipple ini dilakukan untuk tumor yang masih

    terlokalisir yaitu pada karsinoma sekitar ampula vater, duodenum, dan duktus

    koledokus distal. Pada karsinoma pankreas yang sudah tidak dapat direseksi lagi

    karena invasi keluar hulu pankreas atau metastasis limfe, dilakukan prosedur

    paliatif.

    - Radioterapi

    Terapi radiasi biasanya banyak digunakan pada keadaan setelah pembedahan,

    namun secara umum ketentuan dilakukannya penyinaran ini yaitu;

    1. Sebagai kelanjutan dari tindakan pembedahan yang tanpa penyakit sisa, tetapi

    berpotensi tinggi terjadinya rekurensi.

    2. Baik secara makroskopis atau mikroskopis keadaan penyakit ini memiliki sisa

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    12/25

    yang ditinggalkan setelah operasi.

    3. Tumor ini dibertimbangkan untuk dilakukan reseksi atau masih sulit dilakukan

    reseksi lokal dan belum bermetastasis jauh.

    Penyinaran yang dilakukan ini biasanya menggunakan cobalt. Namun belakangan ini

    digunakan penyinaran dengan tegangan tinggi misalnya; neutron aselator, generator

    betatron, atau siklotron yang lebih baik dari cobalt.

    - Kemoterapi

    Pemberian kemoterapi pada carcinoma pankreas yang dianjurkan ialah kepada

    mereka yang dilakukan terapi paliatif atau terapi dekompresi. Obat kemoterapi yang

    yang diberikan yaitu; 5-fluorourasil (26% respon), mitomycin (27% respon),

    streptozotocin (11% respon), lomustine (15% respon), dan doksorubisin (8% respon),

    dalam pengobatan dengan kemoterapi ini, untuk meningkatkan respon keberhasilan

    dilakukan kombinasi dari masing-masing obat tersebut.

    - Trimodalitas terapi

    Pengobatan melalui kombinasi dari pembedahan, radiasi dan kemoterapi ini, untuk

    pasien karsinoma pankreas sedikit menjanjikan.

    Pengobatan yang dilakukan berupa pembedahan yang dilanjutkan radiasi 45-48 Gy

    dengan 5-fluorourasil yang diberikan bersama infus setelah dilakukan bolusintavena. Selain itu kemoterapi dan radiasi dilakukan sebagai lokal kontrol sebelum

    dilakukan pembedahan pada tumor yang sulit untuk direseksi.

    - Paliatif

    Pengobatan paliatif yang dilakukan diantaranya tindakan bedah yang pada

    prinsipnya menghilangkan sumbatan yang menyebabkan ikterus atau sumbatan

    pada duodenum, berupa biliary enteric bypass atau gastroenteric bypass dengan

    koledoko-yeyunostomi maupun gastro-yeyunostomi.

    Pengobatan paliatif yang lain yaitu menghilangkan rasa nyeri dengan analgetik

    farmakoterapi atau dilakukan celiac pleksus blocks yang lebih efektif. Terapi radiasi

    juga digunakan dalam membantu mengurangi rasa nyeri dan sering digunakan

    dalam menghilangkan gejala metastasis yang ditimbulkan.

    - Prognosis

    Pada umumnya pasien karsinoma pankreas yang datang berobat sudah berada

    dalam fase lanjut dan sudah berkomplikasi, sehingga tidak mungkin dilakukan

    tindakan pembedahan atau tindakan yang lain hidupnya diperkirakan kurang dari 1

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    13/25

    tahun.

    Sedangkan pasien dengan karsinoma pankreas yang bisa dilakukan reseksi atau

    tindakan pembedahan yang dilanjutkan dengan kemoterapi dan radiasi, pada

    beberapa pasien memiliki kemungkinan kesembuhan atau masa hidup pasien dapat

    ditingkatkan kurang lebih 5 0%.

    3. INSULINOMA

    a. Definisi

    Insulinoma merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini

    menghasilkan insulin, suatu hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam

    darah. Hanya 10% insulinoma yang bersifat ganas.

    b. Penyebab

    Penyebabnya tidak diketahui, tetapi resiko terjadinya insulinoma meningkat pada

    penderita neoplasia endokrin multipel tipe I.

    c. Gejala

    Gejala-gejalanya disebabkan oleh rendahnya kadar gula dalam darah. Gejala ini

    muncul jika penderita tidak makan selama berjam-jam, dan paling sering timbul di

    pagi hari setelah puasa semalaman.

    Gejalanya mirip dengan kelainan psikis dan kelainan saraf, yaitu:

    - sakit kepala

    - linglung

    - gangguan penglihatan

    - kelemahan otot

    - goyah

    - perubahan kepribadian.

    Rendahnya kadar gula darah bisa menyebabkan penurunan kesadaran, kejang dan

    koma.

    Gejala-gejala yang menyerupai kecemasan atau panik adalah:

    - pingsan

    - lemah

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    14/25

    - gemetar

    - palpitasi (jantung berdebar-debar)

    - berkeringat

    - rasa lapar

    - gugup.

    d. Diagnosa

    Diagnosis insulinoma mungkin agak sulit. Penderita biasanya diminta untuk

    berpuasa minimal selama 24 jam, kadang sampai 72 jam dan dipantau secara ketat,

    kalau perlu dirawat di rumah sakit. Setelah berpuasa, biasanya gejala-gejala akan

    muncul dan dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula dan kadar

    insulin. Adanya insulinoma ditunjukkan dengan kadar gula yang sangat rendah dan

    kadar insulin yang tinggi. Lokasi dari insulinoma ditentukan melalui pemeriksaan

    CT scan dan USG.

    e. Pengobatan

    Insulinoma diobati melalui pembedahan.

    4. KETOSIDOSIS DIABETIK

    a. Pengertian Diabetik Ketoasidosis

    Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai

    gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang

    disebut akselerasi puasa dan merupakan gangguan metabolisme yang paling serius

    pada diabetes ketergantungan insulin.

    b. Etiologi Diabetik Ketoasidosis

    Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat hiperglikemia

    dan akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-faktor :

    - Infeksi

    - Stress fisik dan emosional; respons hormonal terhadap stress mendorong

    peningkatan proses katabolik .

    - Menolak terapi insulin

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    15/25

    c. Diagnosa Keperawatan Diabetik Ketoasidosis

    1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia,

    pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual,

    kacau mental

    2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakcukupan

    insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme

    3. Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar

    glukosa, penurunan fungsi lekosit, perubahan pada sirkulasi

    4. Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual berhubungan dengan

    ketidkseimbangan glukosa/insulin dan/atau elektrolit

    5. Kelelalahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik,

    insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/infeksi

    6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang, ketergantungan

    pada orang lain

    7. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan pengoobatan

    berhubungan dengan kesalahan menginterpretasi informasi, tidak mengenal sumber

    informasi

    d. Rencana Keperawatan

    1. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia,pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan intake akibat mual

    Batasan karakteristik :

    - Peningkatan urin output

    - Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba

    - Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit jelek

    - Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill

    Kriteria Hasil :

    - TTV dalam batas normal

    - Pulse perifer dapat teraba

    - Turgor kulit dan capillary refill baik

    - Keseimbangan urin output

    - Kadar elektrolit normal

    e. Intervensi :

    1.Kaji riwayat durasi/intensitas mual, muntah dan berkemih berlebihan

    Rasional :

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    16/25

    Membantu memperkirakan pengurangan volume total. Proses infeksi yang

    menyebabkan demam dan status hipermetabolik meningkatkan pengeluaran cairan

    insensibel.

    2.Monitor vital sign dan perubahan tekanan darah orthostatik

    Rasional :

    Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia. Hipovolemia

    berlebihan dapat ditunjukkan dengan penurunan TD lebih dari 10 mmHg dari posisi

    berbaring ke duduk atau berdiri.

    3.Monitor perubahan respirasi: kussmaul, bau aceton

    Rasional :

    Pelepasan asam karbonat lewat respirasi menghasilkan alkalosis respiratorik

    terkompensasi pada ketoasidosis. Napas bau aceton disebabkan pemecahan asam

    keton dan akan hilang bila sudah terkoreks.

    4.Observasi kualitas nafas, penggunaan otot asesori dan cyanosis

    Rasional :

    Peningkatan beban nafas menunjukkan ketidakmampuan untuk berkompensasi

    terhadap asidosis

    5.Observasi ouput dan kualitas urin.

    Rasional :

    Menggambarkan kemampuan kerja ginjal dan keefektifan terapi

    6.Timbang BB

    Rasional :

    Menunjukkan status cairan dan keadekuatan rehidrasi

    7.Pertahankan cairan 2500 ml/hari jika diindikasikan

    Rasional :

    Mempertahankan hidrasi dan sirkulasi volume

    8.Ciptakan lingkungan yang nyaman, perhatikan perubahan emosional

    Rasional :

    Mengurangi peningkatan suhu yang menyebabkan pengurangan cairan, perubahan

    emosional menunjukkan penurunan perfusi cerebral dan hipoksia

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    17/25

    9.Catat hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi

    lambung

    Rasional :

    Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, sering menimbulkan

    muntah dan potensial menimbulkan kekurangan cairan & elektrolit

    10.Obsevasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB,

    nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler

    Rasional :

    Pemberian cairan untuk perbaikan yang cepat mungkin sangat berpotensi

    menimbulkan beban cairan dan GJK

    Kolaborasi:

    -Pemberian NS dengan atau tanpa dextrosa

    Rasional :

    Pemberian tergantung derajat kekurangan cairan dan respons pasien secara

    individual

    -Albumin, plasma, dextran

    Rasional :

    Plasma ekspander dibutuhkan saat kondisi mengancam kehidupan atau TD sulit

    kembali normal

    -Pertahankan kateter terpasangRasional :

    Memudahkan pengukuran haluaran urin

    -Pantau pemeriksaan lab :

    Hematokrit. Rasional : Mengkaji tingkat hidrasi akibat hemokonsentrasi

    BUN/Kreatinin, Rasional : Peningkatan nilai mencerminkan kerusakan sel karena

    dehidrasi atau awitan kegagalan ginjal

    Osmolalitas darah, Rasional : Meningkat pada hiperglikemi dan dehidrasi

    Natrium, Rasional : Menurun mencerminkan perpindahan cairan dari intrasel

    (diuresis osmotik), tinggi berarti kehilangan cairan/dehidrasi berat atau reabsorpsi

    natrium dalam berespons terhadap sekresi aldosteron

    Kalium, Rasional : Kalium terjadi pada awal asidosis dan selanjutnya hilang melalui

    urine, kadar absolut dalam tubuh berkurang. Bila insulin diganti dan asidosis

    teratasi kekurangan kalium terlihat

    -Berikan Kalium sesuai indikasi

    Rasional :

    Mencegah hipokalemia

    -Berikan bikarbonat jika pH

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    18/25

    Rasional :

    Memperbaiki asidosis pada hipotensi atau syok

    -Pasang NGT dan lakukan penghisapan sesuai dengan indikasi

    Rasional :

    Mendekompresi lambung dan dapat menghilangkan muntah

    2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakcukupan

    insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme

    Batasan karakteristik :

    - Klien melaporkan masukan butrisi tidak adekuat, kurang nafsu makan

    - Penurnan berat badan, kelemahan, tonus otot buruk

    - Diare

    Kriteria hasil :

    - Klien mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat

    - Menunjukkan tingkat energi biasanya

    - Mendemonstrasikan berat badan stabil atau penambahan sesuai rentang normal

    Intervensi :

    1.Pantau berat badan setiap hari atau sesuai indikasi

    Rasional :

    Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat termasuk absorpsi dan utilitasnya2.Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan

    yang dihabiskan

    Rasional :

    Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapetik

    3.Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen/perut kembung, mual,

    muntahan makanan yang belum dicerna, pertahankan puasa sesuai indikasi

    Rasional :

    Hiperglikemia dan ggn keseimbangan cairan dan elektrolit dapat menurunkan

    motilitas/fungsi lambung (distensi atau ileus paralitik)yang akan mempengaruhi

    pilihan intervensi.

    4.Berikan makanan yang mengandung nutrien kemudian upayakan pemberian yang

    lebih padat yang dapat ditoleransi

    Rasional :

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    19/25

    Pemberian makanan melalui oral lebih baik jika pasien sadar dan fungsi

    gastrointestinal baik

    5.Libatkan keluarga pasien pada perencanaan sesuai indikasi

    Rasional :

    Memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien

    6.Observasi tanda hipoglikemia

    Rasional :

    Hipoglikemia dapat terjadi karena terjadinya metabolisme karbohidrat yang

    berkurang sementara tetap diberikan insulin , hal ini secara potensial dapat

    mengancam kehidupan sehingga harus dikenali

    7.Kolaborasi :

    Pemeriksaan GDA dengan finger stick. Rasional : Memantau gula darah lebih akurat

    daripada reduksi urine untuk mendeteksi fluktuasi

    Pantau pemeriksaan aseton, pH dan HCO3. Rasional : Memantau efektifitas kerja

    insulin agar tetap terkontrol

    Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi. Rasional : Mempermudah

    transisi pada metabolisme karbohidrat dan menurunkan insiden hipoglikemiaBerikan larutan dekstrosa dan setengah salin normal. Rasional : Larutan glukosa

    setelah insulim dan cairan membawa gula darah kira-kira 250 mg/dl. Dengan

    mertabolisme karbohidrat mendekati normal perawatan harus diberikan untuk

    menhindari hipoglikemia

    5. HIPOGLIKEMIA

    A. Pengertian

    Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara

    abnormal rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah

    antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada

    hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah

    menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Hypoglikemi

    adalah konsentrasi glukose darah di bawah 40mg/100ml. Hypoglikemi merupakan

    keadaan yang serius dan keadaan semakin gawat jika anak semakin muda.

    Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    20/25

    berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan

    mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama

    masa menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan

    terjadi peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun dan cadangan

    tidak dapat memenuhi kebutuhan pada pemanasan (Rosa M Sacharin, 1986).

    Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah

    karena glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.

    Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem

    saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in

    akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap

    terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

    B. Etiologi

    Etiologi Hypoglikemi pada diabetes militus (DM)

    1. Hypoglikemi pada DM stadium dini

    2. Hypoglikemi dalam rangka pengobatan DM

    a. Penggunaan insulin

    b. Penggunaan sulfonilura

    c. Bayi yang lahir dari ibu pasien DM

    3. Hypoglikemi yang tidak berkaitan dengan DM

    a. Hiperinsulinisme alimeter pascagastrektomib. Insulinoma

    c. Penyakit hati berat

    d. Tumor ekstrapankreatik.: fibrosarkoma, karsinoma ginjal

    e. Hipopituitarisme

    C. Faktor Predisposisi (Arif Masjoer, 2001)

    Faktor predisposisi terjadi hipoglikemia pada pasien yang mendapat pengobatan

    insulin atau sulfonilurea:

    1. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pasien

    a. Pengurangan / keterlambatan makan

    b. Kesalahan dosis obat

    c. Latihan jasmani yang berlebihan

    d. Perubahan tempat suntikan insulin

    e. Penurunan kebutuhan insulin

    1) Penyembuhan dari penyakit

    2) Nefropati diabetik

    3) Penyakit Addison

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    21/25

    4) Hipotirodisme

    5) Hipopituitarisme

    f. Hari-hari pertama persalinan

    g. Penyakit hati berat

    h. Gastroparesis diabetik

    2. Faktor-faktor yang berkaitan dengan dokter

    a. Pengendalian glukosa darah yang ketat

    b. Pemberian obat-obat yang mempunyai potensi hipogliklemik

    c. Penggantian jenis insulin

    D. Patogenesis (Arif Masjoer, 2001)

    Pada waktu makan cukup tersedia sumber energi yang diserap dari usus. Kelebihan

    energi disimpan sebagai makromolekul dan dinamakan fase anabotik. 60% dari

    glukosa yang di serap usus dengan pengaruh insulin akan di simpan di hati sebagai

    glikogen, sebagian dari sisanya akan disimpan di jaringan lemak dan otot sebagai

    glikogen juga. Sebagian lagi dari glukosa akan mengalami metabolisme anaerob

    maupun aerob untuk energi seluruh jaringan tubuh terutama otak sekitar 70%

    pemakaian glukosa berlangsung di otak tidak dapat menggunakan asam lemak bebas

    sebagai sumber energi.

    Pencernaan dan penyerapan protein akan menimbulkan peningkatan asam amino didalam darah yang dengan bantuan insulin akan disimpan di hati dan otak sebagai

    protein. Lemak diserap dari usus melalui saluran limfe dalam bentuk kilomikron

    yang kemudian akan dihidrolasi oleh lipoprotein lipase menjadi asam lemak. Asam

    lemak akan mengalami esterifikasi dengan gliserol membentuk trigliserida, yang

    akan disimpan di jaringan lemak. Proses tersebut berlangsung dengan bantuan

    insulin.

    Pada waktu sesudah makan atau sesudah puasa 5-6 jam, kadar glukosa darah mulai

    turun keadaan ini menyebabkan sekresi insulin juga menurun, sedangkan hormon

    kontraregulator yaitu glukagon, epinefrin, kartisol, dan hormon pertumbuhan akan

    meningkat. Terjadilah keadaan kortison sebaliknya (katabolik) yaitu sintetis

    glikogen, protein dan trigliserida menurun sedangkan pemecahan zat-zat tersebut

    akan meningkat.

    Pada keadaan penurunan glukosa darah yang mendadak: glukogen dan epinefrilah

    yang sangat berperan. Kedua hormon tersebut akan memacu glikogenolisis,

    glukoneogenisis, dan proteolisis di otot dan lipolisis di jaringan lemak. Dengan

    demikian tersedia bahan untuk glukoneogenesis yaitu asam amino terutama alanin,

    asam laktat, piruvat, sedangkan hormon, kontraregulator yang lain berpengaruh

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    22/25

    sinergistk glukogen dan adrenalin tetapi perannya sangat lambat. Secara singkat

    dapat dikatakan dalam keadaan puasa terjadi penurunan insulin dan kenaikan

    hormon kontraregulator. Keadaan tersebut akan menyebabkan penggunaan glukosa

    hanya di jaringan insulin yang sensitif dan dengan demikian glukosa yang jumlahnya

    terbatas hanya disediakan untuk jaringan otak.

    Walaupun metabolik rantai pendek asam lemak bebas, yaitu asam asetoasetat dan

    asam hidroksi butiran (benda keton) dapat digunakan oleh otak untuk

    memperoleh energi tetapi pembentukan benda-benda keton tersebut memerlulan

    waktu beberapa jam pada manusia. Karena itu ketogenesis bukan merupakan

    mekanisme protektif terhadap terjadinya hipoglikemia yang mendadak.

    Selama homeostatis glukosa tersebut di atas berjalan, hipoglikemia tidak akan

    terjadi. Hipoglikemia terjadi jika hati tidak mampu memproduksi glukosa karena

    penurunan bahan pembentukan glukosa, penyakit hati atau ketidakseimbangan

    hormonal.

    E. Manifestasi klinis (Arif Masjoer 2001)

    Gejala-gejala hipoglikemia terjadi dari dua fase, yaitu:

    1. fase I gejala-gejala akibat aktifitas pusat autonom di hipotalomus sehingga hormon

    epinefrin dilepaskan. Gejala awal ini merupakan peringatan karena saat itu pasien

    masih sadar sehingga dapat diambil tindakan yang perlu untuk mengatasi

    hipoglikemia lanjutan.2. fase II, gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terganggunya fungsi otak, karena itu

    dinamakan gejala neurologis.

    Penelitian pada orang bukan diabetes menunjukkan adanya gangguan fungsi otak

    yang lebih awal dari fase I dan dinamakan gangguan fungsi otak subliminal. Di

    samping gejala peringatan dan neurologist, kadang-kadang hipoglikemia,

    menunjukan gejala yang tidak khas. Peringatan kadang-kadang gejala fase

    adrienergik tidak muncul dan pasien langsung jatuh pada fase gangguan fungsi otak.

    Terdapat dua jenis hilangnya kewaspadaan yaitu akut dan kronik.

    Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:

    - Pelepasan insulin yang berlebihan oelh pankreas

    - Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita

    diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    23/25

    - Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal

    - Kelaiana pada penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.

    Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan

    obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus hipoglikemia

    terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.

    Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi

    menjadi:

    - Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa

    - Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan,

    biasanya karbohidrat.

    Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang

    diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika

    dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak

    menurunkan kadar gula darah.

    Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat.

    Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara

    normal dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal.

    Padahal kedua hal tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi

    kadar gula darah yang rendah.

    Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisamenyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan

    psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk

    dirinya.

    Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa

    menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor. Olah

    raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan

    hipoglikemia. Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat

    penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau

    mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun

    secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula darah yang

    adekuat.

    Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa

    menyebabkan hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem

    enzim hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam

    makannya.

    Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia

    diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    24/25

    reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang

    pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan

    penurunan kadar gula darah yang cepat.

    Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani

    pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.

    Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan

    makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin.

    Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang

    pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas.

    Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan

    makanan yang mengandung zat-zat tersebut.

    Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang

    dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik). Pembentukan insulin yang

    berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel

    penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang

    menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.

    Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi

    yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal

    karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.

    Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes. Hipoglikemia juga

    bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainanfungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat. Penyakit hati yang berat

    (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.

    F. Gejala

    Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh

    dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung

    saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi

    jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat,

    kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar)

    tiba-tiba.

    Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat

    hipoglikemik per-oral. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya

    terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah

    habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya

    terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih

    sering terjadi dan lebih berat.

  • 8/3/2019 Penyakit-Penyakit Pada Pankreas

    25/25

    G. Diagnosa

    Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.

    Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil

    pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat

    kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.

    Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah

    untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.

    Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar

    insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).

    Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk

    menentukan lokasi tumor.

    H. Pengobatan

    Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita

    mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus

    buah, air gula atau segelas susu. Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia

    (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena

    efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.

    Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti

    dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti

    atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkinuntuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena

    untuk mencegah kerusakan otak yang serius.

    Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya

    selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau

    pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan

    karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya

    mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit. Tumor penghasil insulin harus

    diangkat melalui pembedahan.

    Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh

    tumor (misalnya diazoksid). Bukan penderita diabetes yang sering mengalami

    hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam

    porsi kecil