lokasi dan diskripsi rangka batang

15
1. Konstruksi rangka batang untuk siphon di Jl. Jurusan Malang - Pendem Gambar 1.1 Konstruksi Rangka Batang Gambar 1.2 Konstruksi Rangka Batang

Upload: faridhotin

Post on 02-Oct-2015

80 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Rangka batang untuk pengairan

TRANSCRIPT

1. Konstruksi rangka batang untuk siphon di Jl. Jurusan Malang - Pendem

Gambar 1.1 Konstruksi Rangka Batang

Gambar 1.2 Konstruksi Rangka Batang

Gambar 1.3 Detail Sudut

2. Lokasi dan Diskripsi Rangka Batang Konstruksi rangka batang berupa shipon ini terletak di Jl. Jurusan Malang - Pendem. Konsruksi shipon ini melintasi sungai Brantas.

Gambar 1.4 Peta Lokasi

Konstruksi rangka batang ini digunakan sebagai shipon untuk menyalurkan air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Panjang shipon ini adalah 18 meter dengan diameter pipa shipon 0,13 meter.

3. Batang

Gambar 1.5 Batang

Gambar 1.6 Detail Jumlah Batang

Dari gambar diatas diketahui jumlah batang adalah 45 buah, dengan dimensi panjang batang sebagai berikut:

Gambar 1.7 Dimensi Batang dan Detail Sudut

Batang bagian atas menggunakan profil L dan bawah menggunakan profil I, sedangkan batang diagonal menggunakan profil L.

Profil L

Profil L

Profil I

Gambar 1.8 Profil baja pada Batang

Gambar 1.9 Profil Baja L pada Batang Bagian Miring dan Tegak

Gambar 1.10 Profil Baja I pada Batang Bagian Bawah

4. Titik Simpul123456789201112131415161718192110222324

Gambar 1.11 titik simpul

Gambar 1.12 titik simpul

Dari gambar diatas diketahui jumlah titk simpul 24 buah dengan sambungan menggunakan baut. Detail simpul dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.13 Detail Simpul A

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik simpul A merupakan pertemuan dari 2 batang dengan jumlah baut pada sambungan yaitu 3 buah.

Gambar 1.14 Detail Simpul C

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik simpul C merupakan pertemuan dari 3 batang dengan jumlah baut pada sambungan yaitu 13 buah.

Gambar 1.15 Detail Simpul D

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik simpul D merupakan pertemuan dari 4 batang dengan jumlah baut pada sambungan yaitu 11 buah.

Gambar 1.16 Detail Simpul HDari gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik simpul H merupakan pertemuan dari 5 batang dengan jumlah baut pada sambungan yaitu ... buah.

5. Perletakan21

Gambar 1.17 Perletakan

Jenis perletakan yang digunakan dalam konstruksi rangka batang tersebut adalah SENDI-SENDISendi A = 2 perletakanSendi B = 2 perletakanSehingga pada konstruksi rangka batang tersebut terdapat 4 reaksi perletakan.

Gambar 1.18 Detail Sendi

6. Analisis stabilitas konstruksi rangka batang Stabilitas konstruksi pada rangka batang merupakan hal yang penting dan harus diketahui sebelum melakukan analisis struktur. Struktur yang tidak stabil tidak bisa digunakan sebelum dilakukan perubahan sistem yang menyebabkan struktur menjadi stabil. Untuk konstruksi rangka batang dengan sistem batang berbentuk segitiga maka kriteria stabilitas dapat ditetapkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:a. Memenuhi persamaan b+r 2tDimana b = jumlah batangr = jumlah reaksi pada perletakant = jumlah titik simpulb. Stabilitas konstruksi rangka batang dapat ditijau secara:Stabilitas internal : Geometri rangka harus membentuk pada segitigaStabilitas Eksternal : orientasi dan jenis tumpuan.Untuk suatu konstruksi rangka statis tertentu, dapat dinyatakan bahwa konstruksi tersebut stabil dan memenuhi syarat, dapat diselesaikan secara statis tertentu, apabila sistem batang berbentuk segitiga dan memenuhi persamaan b+r 2tDari data konstruksi rangka batang diketahui:Jumlah batang (b): 45Jumlah reaksi pada perletakan: Jumlah titik : 24Rumus stabilitasb+r 2t45+4 2.2449 48Berdasarkan perhitungan kontrol stabilitas maka konstruksi rangka batang untuk shipon di Pendem Malang dapat dinyatakan sebagai konstruksi yang stabil.

7. Analisis BebanPembebanan pada suatu konstruksi rangka batang baik yang sifatnya beban tetap maupun beban bergerak secara teoritis meliputi beban terpusat dan beban merata contoh beban terpusat diantaranya adalah beban orang, beban kendaraan, beban tiang dan lain-lain. Sedangkan contoh beban merata diantaranya adalah plot lantai rel kereta api dan lain-lain. Semua beban yang bekerja pada batang dalam suatu konstruksi rangka batang didistribusikan ketitik simpul- titik simpulnya.Pada konstruksi rangka batang tersebut beban yang harus di tanggung adalah beban yang harus di tanggung adalah beban pipa dan air yang melewati shipon.

Dari data konstruksi rangka batang diketahui:Diameter pipa shipon: 0,13 meterKetebalan pipa shipon: 0,01 meterPanjang pipa shipon: 18 meterBerat jenis baja: 7850 kg/m3Berat jenis air: 1000 kg/m3

Gambar 1.19 Potongan Melintang Pipa Siphon

Gambar 1.20 Potongan Memanjang Pipa Siphon

Perhitungan Beban Merata : Perhitungan Berat Per Meter Panjang Siphon Luas penampang pipa siphonA = d12 d22 = 3,14 (0,13)2 3,14 (0,11)2 = 0,0133 0,0095 = 0,0038 m2

Berat per meter panjang pipa siphon q = baja A= 7850 0,0038= 29,83 kg/m

Perhitungan Berat per Meter Panjang Air yang Melewati Siphon Luas penampang air yang melewati siphonA = d22 = 3,14 (0,11)2 = 0,0095 m2 Berat per meter panjang air yang melewati siphonq = air A = 1000 0,0095 = 9,5 kg/m Beban merata yang ditanggung oleh konstruksi rangka batang tersebut adalah q = 29,83 + 9,5 = 39,33 kg/mKarena terdapat 3 pipa siphon, makaq = 39,33 3 = 117,99 kg/m

Konstruksi rangka batang memiliki 2 sisi (bagian), maka beban tersebut ditanggung oleh kedua sisi/bagian. Sehingga untuk setiap sisi/bagian rangka batang besarnya beban harus ditanggung oleh konstruksi sebesar 58,995 kg/m.

ANALISIS BEBAN

Gambar 1.21 Analisis Beban

Gambar 1.22 Analisis Beban

Gambar 1.23 Analisis Beban

Gambar 1.24 Analisis Beban