laporan tekben

Download laporan tekben

If you can't read please download the document

Upload: ananta-widhia-d

Post on 23-Jun-2015

9.560 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM 1. STRUKTUR BENIH BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Benih merupakan salah satu alat reproduksi generatif tanaman yang memiliki suatu organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Dalam kingdom plantae terdapat dua kelas tumbuhan berbiji yaitu Angiospermae dan Gymnospermae. Angiospermae terdiri dari dua sub kelas yaitu Monokotiledon dan Dikotiledon. Terdapat banyak perbedaan antara tanaman yang tergolong subkelas Monokotiledon dan Dikotiledon, diantaranya adalah perbedaan pada struktur dan morfologi benih kedua subkelas tanaman tersebut. Pengetahuan tentang struktur benih masing-masing subkelas tanaman tersebut akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur benih tersebut. Benih secara garis besar terdiri dari 3 bagian penting yakni :1) Kulit Biji

Umumnya kulit biji berasal dari integumentum/ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecoklatan sedangkan bagian dalam tipis berselaput. Kulit biji berfungsi melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis, serangan cendawan dan insekta. 2) Embryo Embryo adalah suatu tanaman baru yang terjadidari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embryo yang perkembangannya sempurna akan teriri dari struktur-struktur, calon pucuk, calon akar, cadangan makanan dsb.

1

3) Jaringan Penyimpan Cadangan Makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotiledon (kelas dikotiledoneae), Endosperm (kelas monokotiledoneae), Perisperm (fam. Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae), Scutellum (grasses/rumput-rumputan) 1.2. Tujuan Untuk mengetahui / melihat : Kulit biji, embryo dan cadanga

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Batasan Pengertian Benih Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara

kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Dalam batasan struktural, benih sama dengan buah tetapi dalam batasan fungsional tidak sama dengan biji (Sjamsoeoed Saudjad, 1993). Biji bukan objek pasca panen karena benih merupakan komoditi pertanian yang proses produksi dan persiapan sejak benih sumber yang ditanamharus jelas identitas genetiknya sampai menghasilkan benih bermutu sesuai analisis benih ditangan konsumen benih (Wahyu Qamara Munisjah, dkk, 1991) . Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Dalam buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan pertanaman (Sutopo, 2004). Namun bila kita telaah makna benih yang terkandung dalam UU RI No.12 th. 1992, yang termasuk ke dalam pengertian benih bukan hanya biji, namun bagian tanaman lain yang dapat digunakan perbanyakan tanaman secara generatif maupun vegetatif seperti stek batang, daun, akar, dan lain sebagainya. Sehingga dalam hal ini perlu adanya batasan mengenai benih yang dimaksud pada praktikum kali ini, yang lebih mengacu pada biji sebagai benih. Biji adalah ovule yang dewasa.Terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovari pada legume,tapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovari pada monokotil.Setiap biji matang selalu terdiri paling kurang dua bagian,yaitu: (1).Embryo,(2).Kulit biji (Seed coat atau testa).Embryo terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote) dengan mengalami pembelahan sel di dalam embryo sac. Kulit biji terbentuk dari integumen (satu atau lebih) dari ovule.Pada legume umumnya terdapat dua lapis kulit biji.Lapisan sebelah dalam tipis dan

3

lunak,sedangkan lapisan sebelah luar tebal dan keras fungsinya sebagai lapisan proteksi terhadap suhu,penyakit dan sentuhan mekanis. Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh, selalu terdri atas tiga bagian yaitu: (1) Embryo,(2) Kulit buji (seed coat),(3) Endosperm.Endosperm yaitu suatu jaringan penyimpanan makanan cadangan (storage tissue) yang mana diserap oleh embryo sebelum atau selama perkecambahan biji dan selalu terdapat di dalam biji yang sangat muda.Hubungan dalam struktur reproduktif dari fase bunga sampai menjadi buah atau biji masak yaitu: Ovule menjadi biji, ovari menjadi buah, ovari wall menjadi pericarp (2n), nucellus menjadi perisperm (2n), integument menjadi testa atau seed coat, 2 polar nuclei + sperm nucleus menjadi endosperm (3n), Egg nucleus + sperm nucleus menjadi zigote-embryo (2n),embryo sac akan lenyap, micropyl menjadi micropyle, funiculus menjadi hilum, funiculus + integumen menjadi raphae. Biji dapat memiliki fungsi ganda, sebagai bahan konsumsi dan sebagai bahan tanaman. Secara fungsional dalam memenuhi kepentingan budidaya. Tanaman biji itu tidak sama dengan benih. Biji tumbuhan kalau dipelihara dan ditangani untuk tujuan budidaya, maka biji berfungsi sebagai benih dalam batasan.

4

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Praktikum ini dilaksanakan di kebun percobaan Pegok, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Pada hari Sabtu, 21 Desember 2009. Pukul 08.00 WITA 3.2. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan adalah biji jagung, biji kedelai, biji kacang tanah dan kacang hijau, air untuk merendam biji. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah pisau singlet untuk membelah dan peralatan sederhana untuk merendam biji. 3.3. Cara kerja 1. Siapkan beberapa benih contoh seperti jagung, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. 2. Bagi masing-masing contoh benih menjadi dua bagian, satu bagian direndam dengan air biasa selama 24 jam dan satu bagian kering. 3. Pada benih kering, amati dan gambar : a. Bentuk benih (amati dan gambar bentuk benih utuh) b. Kulit benih Warna, kilapan permukaan, tekstur kulit benih (licin/kasar/berbulu.bertugi) c. Aroma,(Berbau sedap, berbau tidak sedap, tidak berbau). d. Hilum 1) Bentuk hilum (gambar) : lonjong/bulat/segitiga/dll) 2) Warna hilum : kuning/coklat muda/hijau/hitam/abu-abu/merah/dll) 3) Lokasi hilum : dibawah/ditengah/dll 4) Posisi hilum : rata/menjorok/menonjol. 4. Belah benih yang telah direndam, amati dan gambar bagian-bagiannya sebagai berikut :5

a. Embryo seperti : 1) Monokotil : koleoptil, plumule, radikal, koleoriza 2) Dikotil : plumule, radikel, hypokotil, epikotil. b. Cadangan makanan : 1) Monokotil : endosperm, scutellum 2) Dikotil : kotiledon

6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Hasil praktikum terlampir. 4.2 Pembahasan Dari hasil praktikum, terlihat bahwa terdapat perbedaan struktur benih antara benih monokotil dengan benih dikotil. Sampel subkelas monokotil pada praktikum kali ini adalah benih jagung, dimana terlihat morfologi jagung yang memiliki bentuk hilum yang lonjong dan berlokasi di bagian pangkal biji dan posisinya menonjol. Selain itu terlihat perbedaan warna yang membedakan antara embrio, endosperm, dan epicarp benih jagung, ketika benih jagung dibelah. Sedangkan sampel subkelas dikotil adalah benih kedelai, dimana bentuk hilumnya bulat lonjong, lokasi ditepi dan posisinya menjorok. Pada benih yang dilakukan perendaman, dilakukan pengamatan pada biji jagung, kacang tanah, dan kacang hijau. Setelah direndam, benih dibelah dan diamati bagian-bagiannya. Perendaman bertujuan untuk mempermudah dilakukannya pembelahan pada benih kacang tanah dan kacang hijau. Pada benih jagung terlihat endosperma, embrio dan posisi hilum. Pada benih kacang tanah terlihat jelas selaput benih, plumula yang menjadi bakal daun serta radikula yang menjadi bakal akar, yang paling luas bentuknya adalah kotiledon. Sedangkan pada kacang hijau yang telah dibelah terlihat jelas hipokotil, epikotil, selaput benih dan kotiledon.

7

BAB V PENUTUP

4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan: Terdapat perbedaan antara struktur benih tanaman dikotil dan tanaman monokotil. Yang pada praktikum kali ini menggunakan sampel tanaman jagung untuk tanaman monokotil dan kedelai, kacang tanah dan kacang hijau untuk tanaman dikotil. Terdapat bagian-bagian calon/bakal tanaman di dalam benih, baik benih monokotil maupun dikotil, dimana terdapat pula endosperm yang mendukung kelangsungan embrio sebagai cadangan makanannya. Perendaman benih dapat membantu mempermudah membelah benih dan melihat

bagian dalam isi benih terutama bagian radikal, plumula dan endosperm. 4.2. Saran Untuk mengetahui kualitas suatu benih, perlu diperhatikan terlebih dahulu morfologinya, karena dari morfologi terlihat jelas bentuk benih tersebut itu baik atau tidak serta bagianbagiannya lengkap atau tidak, terutama kulit biji, embrio dan cadangan makanannya. Struktur benih yang bagus dan memiliki bagian-bagian yang penting dapat mewakili kelompok benih yang akan diteliti.

8

DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun. 2009. Penuntun Praktikum Teknologi Benih. Jurusan Budidaya, Fakultas Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar. Garden Decorations. 2004. Struktur biji. http://www.ramadhan.20m.com/whats_new.html. Diakses 28 Desember 2009. Anonim. 2009. Pengertian Benih.

9

PRAKTIKUM 2. PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pengujian mutu benih, yang meliputi pengujian mutu fisik, genetis dan fisiologis, merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Dimana pengujian masingmasing standar mutu kualitas benih memiliki standar tolak ukur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih, salah satunya adalah pengujian mutu fisik benih. Pengujian mutu fisik benih dapat dilakukan melalui analisis kemurnian benih. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang mewakili lot benih yang kemudian dipisahkan antara kotoran dan benih tanaman lain untuk dihitung persentasenya dan dapat dihitung persentase kemurnian benihnya. Benih murni merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni. Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian, dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh kerja kemurnian dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoron (ISTA).

10

Penentuan kemurnian dilakukan untuk mengetahui komposisi contoh benih yang diuji, yang mencerminkan komposisi kelompok benih yang diwakilinya. Contoh kerja dipisahpisahkan ke dalam komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran fisik lainnya. Kemurnian ditentukan berdasarkan persentase berat masing-masing komponen terhadap berat awal contoh kerja. Pemurnian benih bertujuan : 1) membuang benih spesies lain yang berbeda dengan spesies yang diproduksi dan bahan-bahan pengotor. 2) memilih benih murni dari beni-benih yang kecil, berwarna tidak normal,dan benih-benih yang tidak sehat lainnya. Pemurnian benih tidak dapat dilakukan dengan sembarangan karena masing-masing kelompok benih mempunyai masalah yang harus dianalisis dan dipecahkan dengan menggunakan perangkat mesin dengan cara yang benar.Untuk benih yang sedikit pengayakan dapat dilakukan tetapi pada benih yang banyak harus dilakukan dengan mesin penampi. Ketika dibersihkan , benih dipisahkan dari kontaminan, tanah ,debu, dan sekam dan benih yang inferior (diluar ukuran lazim,keriput, retak-retak,dan berpenyakit). 1.2. Tujuan Untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian dan identitasnya yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian. Contoh kerja dipisahkan menjadi : Benih murni Biji tanaman lain Kotoran.

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kemurnian

benih adalah tingkatan kebersihan

benih dari materi-materi non

benih/serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut : a. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya adalah : Benih masak utuh Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak Benih yang telah berkecambah sebelum diuji Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali b. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. c. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: Benih dan bagian benih Benih tanpa kulit benih Benih yang terlihat bukan benih sejati Bijihampa tanpa lembaga pecahan benih 0,5 ukuran normal

12

Cangkang benih, Kulit benih, Bahan lain, Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll. Dalam pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu:a. Secara duplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan dua kali.

b. Secara simplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan satu kali. Skema pengujian analisis kemurnian benih

Dari skema diatas dapat diketuhi bahwa pengambilan contoh benih dapat dilakukan secara simplo yaitu dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya satu kali, tetapi jika secara duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali setengah berat contoh kerja. Setelah dilakukan pengabilan contoh kerja maka dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat awal benih sebelum dilakukan pengujian kemurnian. Tahap selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih diidentifikasi satu persatu secara visual bedasarkan penampakan morfologi. Semua benih tanaman lain dan kotoran benih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis kemudian dilakukan penimbangan pada setiap komponen tersebut. Faktor kehilangan yang diperbolehkan 5%, jika terdapat kehilangan berat > 5% dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan contoh kerja baru. Jika13

faktor kehilangan 5% maka analisis kemurnian tersebut diteruskan dengan menghitung presentase ketiga komponen tersebut. BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 November 2009, pukul 08.00 WITAselesai. Bertempat dikebun Percobaan Pegok, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. 3.2. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan sebagai penelitian adalah benih jagung dan benih kedelai yang dibagi menjadi 2 lot. Siapkan alat tulis dan kertas, serta timbangan. 3.3. Cara kerja 1. Ambil contoh kerja dan timbang berat awal contoh tersebut. 2. Pisahkan komponen-komponen analisis kemurnian Benih murni Biji tanaman lain kotoran

3. Timbang masing-masing komponen hasil pemisahan dan timbang berat masingmasing komponen tersebut. 4. Jumlahkan semua berat masing-masing komponen untuk mendapatkan berat total setelah pengujian. 5. Jika selisih antara berat awal dengan berat setelah pengujian >6% maka pelaksanaan percobaan diulang. 6. Hitung masing-masing komponen dengan menggunakan 1 angka desimal. KRITERIA a. Benih murni Kacang-kacangan : benih utuh dengan selaput (coat) pecahan benih > ukuran asli dengan selaput melekat14

Padi

: meliputi spikelet, floret, jail (caryopsis) utuh, pecahan jali > ukuran asli, tidak atau floret. termasuk bulu yang panjangnya lebih dari panjang spikelet

Jagung

: jail utuh, pacahan jail >1/2 ukuran asli.

b. Biji tanaman lain Semua biji yang tidak termasuk dalam spesies yang dimaksud (seharusnya