laporan sifat unsur kimia

28
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Unsure-unsur gas mulia (helium, neon, argon, krypton, xenon, dan radon) terdapat sebagai unsur bebas. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari unsure gas mulia. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak, dan tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas, disamping sebagai senyawa. Begitu juga dengan beberapa unsure non logam, yaitu oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon. Berbagai jenis unsure kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaan suatu unsure kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaan suatu unsure bergantung pada sifat-sifat istimewa dari unsure tersebut. Kita menggunakan tembaga sebagai tembaga sebagai kabel listrik, karena tembaga 103

Upload: aswar

Post on 25-Jun-2015

2.020 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kimia dasar

TRANSCRIPT

Page 1: laporan sifat unsur kimia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekitar 90 jenis unsur terdapat di alam, sisanya merupakan

unsur buatan. Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai unsur

bebas, tetapi lebih banyak yang berupa senyawa. Unsure-unsur gas

mulia (helium, neon, argon, krypton, xenon, dan radon) terdapat

sebagai unsur bebas. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari

unsure gas mulia. Beberapa unsur logam, yaitu emas, platina, perak,

dan tembaga, juga ditemukan dalam bentuk bebas, disamping sebagai

senyawa. Begitu juga dengan beberapa unsure non logam, yaitu

oksigen, nitrogen, belerang, dan karbon.

Berbagai jenis unsure kita gunakan dalam kehidupan sehari-

hari maupun dalam industri. Penggunaan suatu unsure kita gunakan

dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaan

suatu unsure bergantung pada sifat-sifat istimewa dari unsure

tersebut. Kita menggunakan tembaga sebagai tembaga sebagai kabel

listrik, karena tembaga mempunyai daya hantar yang baik, tahan

karat, dan tersedia dalam jumlah yang memadai. Kita menggunakan

aluminium untuk badan pesawat terbang karena ringan dan tahan

karat.

Seperti yang telah disebutkan diatas, penggunaan suatu unsure

didasarkan pada sifat-sifat dari unsure tersebut. Kita membedakan

sifat-sifat dari unsur atas sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis

menyangkut penampilan (seperti wujud, kekerasan, warna, bau, dan

rasa), serta sifat-sifat yang tidak melibatkan pengubahan unsure itu

menjadi zat lain (seperti jari-jari atom, titik leleh, titik didih, dan kalor

103

Page 2: laporan sifat unsur kimia

jenis). Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat dialami

oleh zat itu, seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat

asam, dan sifat basa.

Sehingga dari percobaaan ini mahasiswa dapat mengambil

manfaat bahwa dengan mengetahui sifat-sifat unsur kimia, mahasiswa

dapat mengetahui penggunaannya terutama bagi kehidupan sehari-

hari.

1.2 Tujuan

Mengetahui reaksi antara logam K dengan H2O.

Mengetahui reaksi antara logam Mg dengan H2O.

Mengetahui reaksi antara CaCl2 dan BaCl2 dengan larutan H2SO4.

Mengetahui reaksi antara larutan CaCl2 dan BaCl2 dengan larutan

NaOH.

104

Page 3: laporan sifat unsur kimia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Logam Alkali

Logam alkali tanah adalah unsure-unsur golongan I A (kecuali

hydrogen), yaitu litium, nat, rubidium, sesium, dan fransium. Kata alkali

berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Air abu bersifat basa. Oleh

karena logam-logam golonan I A membentuk basa-basa kuat yang

larut dalam air, maka disebut logam alkali.

a Sifat fisis

Beberapa data fisis logam alkali :

Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium

Nomor atom 3 11 19 37 55

Konfigurasi

elektron(He) 2s (Ne)3s (Ar) 4s (Kr) 5s (Xe) 6s

Jari-jari atom 1,57 1,86 2,31 2,44 2,62

Jari-jari ion 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69

Titik cair 181 97,8 63,6 38,9 28,4

Titik didih 1347 883 774 688 678

Rapatan 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88

Energi pengionan

(tingkat pertama) 520 496 419 403 376

105

Page 4: laporan sifat unsur kimia

(tingkat kedua) 7298 4562 3051 2632 2420

keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7

Kekerasan 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3

Daya hantar listrik 17,4 35,2 23,1 13,0 8,1

Warna nyalaMerah-

tuakuning ungu

Merah-

birubiru

Potensial reduksi

standar3,04 2,71 2,92 2,92 2,92

Seperti dapat dilihat pada tabel diatas, kecenderungan sifat

logam alkali sangat beraturan. Dari atas kebawah, jari-jari atom, dan

massa jenis (rapatan) bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih

berkurang. Sementara itu, energi pengionan dan keelektronegatifan

berkurang. Potensial electrode (besaran yang menggambarkan daya

reduksi dalam larutan), dari atas ke bawah cenderung bertambah,

kecuali litium. Litium ternyata mempunyai potensial electrode yang

paling besar. Hal ini merupakan penyimpangan sebagaimana sering

diperlihatkan oleh unsure-unsur periode kedua. Seperti pernah

disebutkan, penyimpangan itu berkaitan dengan kecilnya volum atom

unsure periode kedua tersebut.

Dalam banyak hal, litium lebih mirip dengan magnesium dari

golongan II A. hubungan seperti itu disebut hubungan diagonal. Hubungan

diagonal juga diperlihatkan oleh berilium yang mirip dengan aluminium dan

boron yang mirip dengan silicon.

Li Be B C

Na Mg Al Si

106

Page 5: laporan sifat unsur kimia

b Sifat kimia

Logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif.

Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah (dari litium ke fransium).

Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasinya yang

rendah, sehingga mudah melepaskan electron. Hamper semua

senyawa logam alkali bersifat ionic dan mudah larut dalam air.

c Reaksi-reaksi logam alkali

1) Reaksi dengan air

Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa

dan gas hydrogen. Litium bereaksi agak pelan, sedangkan

natrium bereaksi hebat. Kalium, rubidium, dan sesium meledak

jika dimasukkan ke dalam air.

2L + 2H2O 2 LOH + H2 (L=logam alkali)

Oleh karena reaksi itu sangat eksoterm, maka gas hirogen

yang terbentuk segera terbakar. Janganlah sekali-sekali

memegang logam alkali, karena logam itu dapat bereaksi dengan

air pada tangan yang dapat menimbulkan api atau ledakan.

2) Reaksi dengan hydrogen

Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas

hydrogen membentuk hibrida, suatu senyawa ion yang

hidrogennya membentuk hibrida, suatu senyawa ion yang

hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.

2L + H2 2LH

3) Reaksi dengan oksigen

Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida,

peroksida, atau superoksida.

4L + O2 2L2O (L=logam alkali)

Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida.

107

Page 6: laporan sifat unsur kimia

2Na + O2 Na2O2

Kalium, rubidium, dan sesium dapat membentuk superoksida

dalam oksigen berlebihan :

L + O2 LO2

Oleh Karena sangat mudah bereaksi dengan air dan

oksigen, maka logam alkali biasanya disimpan dalam cairan yang

inert misalnya minyak tanah (kerosin) atau dalam botol yang

diisolasi. Walaupun demikian, permukaan logam itu sedikit demi

sedikit bereaksi juga. Logam kalium yang telah disimpan lama

akan ditutupi lapisan peroksida. Memotong logam kalium yang

sudah tertutup lapisan peroksida harus dilakukan dengan hati-hati

karena mata pisau dapat menekan lapisan peroksida sehingga

masuk ke dalam lapisan kalium dan menimbulkan reaksi

eksoterm.

KO2+ 3K 2K2O

Kalor yang dibebaskan reaksi itu dapat mendidihkan

kalium yang segera bereaksi dengan oksigen atau uap air

diudara, yang dapat menimbulkan ledakan.

4) Reaksi dengan halogen

Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam

halide.

2L + X2 2LX

Natrium cair terbakar dalam gas klorin menghasilkan nyala

berwarna kuning khas logam natrium.

2.2 Logam Alkali Tanah

Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium,

strontium, barium, dan radium. Dalam system periodic, keenam unsure

108

Page 7: laporan sifat unsur kimia

itu terletak pada golongan II A. logam alkali tanah juga membentuk

basa, tetapi lebih lemah dari logam alkali. Berbeda dengan golongan I

A, senyawa dari logam golongan II A umum,nya ditemukan dalam

tanah berupa senyawa tak larut. Oleh karena itu disebut logam alkali

tanah (alkaline earth metal).

a Sifat-sifat fisis logam alkali tanah

sifat Be Mg Ca Sr Ba

Nomor atom 4 12 20 38 56

Konfigurasi

elektron[He] 2s [Ne] 3s [Ar] 4s [Kr] 5s [Xe] 6s

Titik cair 1278 649 839 769 725

Titk didih 2970 1090 1484 1384 1640

Rapatan 1,85 1,74 1,54 2,6 3,51

Energi pengionan

Tinkat pertama 899 738 590 590 503

Tingkat kedua 1757 1451 1145 1064 965

Tingkat ketiga 14848 7733 4912 4210 3430

Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9

Potensial reduksi

standar-1,70 -2,38 -2,76 -2,89 -2,90

Jari-jari atom 1,11 1,60 1,97 2,15 2,17

Jari-jari ion 0,30 0,65 0,99 1,13 1,35

Kekerasan 5 2,0 1,5 1,8 2

Daya hantar listrik 8,8 36,3 35,2 7,0 -

Warna nyalaTidak

ada

Tidak

ada

Jingga

merahMerah hijau

109

Page 8: laporan sifat unsur kimia

Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara

beraturan. Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi

pengionan dan keelektronegatifan. Potensial electrode juga

meningkat dari kalsium ke barium, akan tetapi berilium menunjukkan

penyimpangan karena potensial elektrodenya relative kecil. Hal itu

disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama dan tingkat

kedua) relative besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun

dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan, dan

kekerasan, logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan

logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah

mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

b Sifat-sifat kimia

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke

barium. Fakta ini sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena dari

berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga energi

ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya,

kecenderungan untuk melepas electron membentuk senyawa ion

makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium,

yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion,

tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen

sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.

Sifat logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi

logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi,

berilium kurang reaktif dibandingkan terhadap litium, magnesium

kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal

itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga

energi pengionan lebih besar. Lagipula logam alkali tanah

mempunayi 2 elektron valensi, sedangkan logam alkali hanya satu.

110

Page 9: laporan sifat unsur kimia

Kereaktifan kalsium, strontium, dan barium tidak terlalu berbeda dari

logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.

c Reaksi-reaksi logam alkali tanah

1) Reaksi dengan air

Kalsium, strontium, dan barium bereaksi baik dengan air

membentuk basa dan gas hydrogen, magnesium bereaksi sangat

lambat dengan air dingin dan sedikit lebih baik dengan air panas,

sedangkan berilium tidak bereaksi.

Ca + 2H2O Ca (OH)2 + H2

2) Reaksi dengan udara

Semua logam alkali tanah terkorosi terus-menerus di

udara membentuk oksida, hidroksida atau karbonat, kecuali

berilium dan magnesium. Berilium dan magnesium juga bereaksi

dengan oksigen di udara, tetapi lapisan oksida yang terbentuk

melekat kuat pada permukaan logam sehingga menghambat

korosi berlanjut. Apabila dipanaskan kuat, semua logam alkali

tanah, termasuk berilium dan magnesium, terbakar di udara

membentuk oksida dan nitride.

2 M + O2 2 MO

3 M + N2 M3N2 (M=Logam alkali tanah)

3) Reaksi dengan halogen (X2)

Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen

membentuk garam halide.

M + X2 MX2

Lelehan halide dari berilium mempunyai daya hantar listrik

yang buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halide berilium bersifat

kovalen.

4) Reaksi dengan adam dan basa

111

Page 10: laporan sifat unsur kimia

Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat

(seperti HCl) membentuk garam dan gas hydrogen. Reaksi makin

hebat dari Be ke Ba.

M + 2 HCl MCl2 + H2

Be juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk Be(OH)4 dan

gas H2 :

Be + 2NaOH + 2H2O Na2Be(OH) 4 + H2

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat

Tabung reaksi

Gelas kimia

Bunsen

Penjepit tabung

Pipet tetes

Pinset

Rak tabung reaksi

Pipet volume 1 mL

112

Page 11: laporan sifat unsur kimia

Bahan

Logam kalium

Pita Mg

Indikator PP

Larutan CaCl2 0,5 M

Larutan BaCl2 0,5 M

Larutan H2SO4 0,5 M

Larutan NaOH 0,5 M

H2O

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Reaktifitas Unsur

a Disiapkan tabung reaksi yang berisi 2 mL H2O.

Dimasukkan logam Mg

Diamati dan diperhatikan reaksi yang terjadi (ditandai dengan

adanya gelembung-gelembung gas).

Dipanaskan hingga terjadi reaksi.

Ditambahkan 1 tetes Indikator PP.

Diamati perubahan warna yang terjadi.

b Disiapkan gelas kimia yang berisi 10 mL H2O

Dimasukkan logam kalium.

Diamati reaksi yang terjadi.

Ditambahkan 2 tetes indicator PP.

Diamati perubahan warna yang terjadi.

3.2.2 Kelarutan Garam Sulfat

Disiapkan 2 tabung reaksi.

Diisi masing-masing tabung reaksi berturut-turut dengan CaCl2 dan

BaCl2 dengan volume masing-masing 1 mL.

113

Page 12: laporan sifat unsur kimia

Ditambahkan 1 mL larutan H2SO4 0,5 M ke dalam masing-masing

tabung reaksi.

Diamati endapan yang terbentuk (bandingkan endapan yang ada

pada setiap tabung reaksi).

3.2.3 Kelarutan Garam Hidroksida

Disiapkan 2 tabung reaksi.

Diisi masing-masing tabung reaksi dengan 1 mL CaCl2 dan BaCl2.

Ditambahkan 1 mL larutan NaOH 0,5 M.

Diamati endapan yang terbentuk (bandingkan endapan yang ada

pada setiap tabung reaksi).

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pengamatan

4.1.1 Reaktifitas unsur

Unsur + air dingin dipanaskan Pengamatan

Mg

Tidak terjadi

reaksi

Terjadi

reaksi

Terbentuk gelembung-gelembung

gas. Dan setelah ditetesi indicator

PP berwarna ungu muda

K

Terjadi

reaksi-

Terjadi ledakan kecil dan

mengeluarkan percik api berwarna

ungu. Setelah ditetesi indicator PP

berwarna ungu tua

114

Page 13: laporan sifat unsur kimia

4.1.2 Kelarutan Garam Sulfat

Larutan + H2SO4 Keterangan

CaCl2Sedikit endapan Tidak larut sempurna dan membentuk

endapan berwarna putih susu.

BaCl2

Banyak

endapan

Tidak larut sempurna dan membentuk

endapan berwarna putih susu yang lebih

banyak

4.1.3 Kelarutan Garam Hidroksida

Larutan + NaOH Keterangan

CaCl2Banyak

endapan

Membentuk larutan koloid dengan endapan

berwarna putih susu.

BaCl2Sedikit

endapan

Membentuk larutan koloid dengan sedikit

endapan berwarna putih susu.

4.2 Pembahasan

Dari atas ke bawah suatu unsure logam dalam satu golongan,

ukuran atomnya semakin besar menyebabkan energi ionisasinya

semakin kecil, sehingga makin mudah melepaskan electron. Semakin

mudah melepaskan electron, makin mudah bereaksi, makin reaktif.

Dari kiri ke kanan dalam satu periode, ukuran atonya semakin

kecil menyebabkan energi ionisasinya semakin kecil, sehingga makin

sulit melepaskan electron. Makin sulit melepaskan electron, makin sulit

bereaksi, makin tidak reaktif.

115

Page 14: laporan sifat unsur kimia

Beberapa data fisis logam alkali adalah sebagai berikut.

Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium

Nomor atom 3 11 19 37 55

Konfigurasi electron [He] 2s [Ne] 3s [Ar] 4s [Kr] 5s [Xe] 6s

Jari-jari atom 1,52 1,86 2,31 2,44 2,62

Jari-jari ion 0,60 0,95 1,33 1,48 1,69

Titik cair 181 97,8 63,6 38,9 28,4

Titik didih 1347 883 774 688 678

Rapatan 0,53 0,97 0,86 1,53 1,88

Energi pengionan

(tingkat pertama) 520 469 419 403 376

(tingkat kedua) 7298 4562 3051 2632 2420

Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7

Kekerasan 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3

Daya hantar listrik 17,4 35,2 23,1 13,0 8,1

Warna nyalaMerah-

tuakuning ungu

Merah-

biruBiru

Potensial reduksi

standar3,04 2,71 2,92 2,92 2,92

Seperti dapat dilihat pada tabel di atas, kecenderungan sifat

logam alkali sangat beraturan. Dari atas ke bawah, jari-jari atom, dan

massa jenis (rapatan) bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih

berkurang. Potensial electrode (besaran yang menggambarkan daya

reduksi dalam larutan), dari atas ke bawah cenderung bertambah,

kecuali litium. Litium ternyata mempunyai potensial electrode yang

paling besar. Hal ini merupakan penyimpangan sebagaimana sering

diperlihatkan oleh unsur-unsur periode kedua. Seperti pernah

116

Page 15: laporan sifat unsur kimia

disebutkan, penyimpangan itu berkaitan dengan kecilnya volum atau

unsure periode kedua tersebut.

Logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif.

Kereaktifan meningkat dari atas ke bawah (dari litium ke fransium).

Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energi ionisasinya yang

rendah, sehingga mudah melepas electron. Hampir semua senyawa

logam alkali bersifat ionic dan mudah larut dalam air.

Beberapa data fisis logam alkali tanah :

Sifat Be Mg Ca Sr Ba

Nomor atom 4 12 20 38 56

Konfigurasi electron [He] 2s [Ne] 3s [Ar] 4s [Kr] 5s [Xe] 6s

Titik cair 1278 649 839 769 725

Titik didih 2970 1090 1484 1384 1640

Rapatan 1,85 1,74 1,54 2,6 3,51

Energi pengionan

Tingkat pertama 899 738 590 590 503

Tingkat kedua 1757 1451 1145 1064 965

Tingkat ketiga 14848 7733 4912 4210 3430

Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9

Potensial reduksi

standar-1,70 -2,38 -2,76 -2,89 -2,90

Jari-jari atom 1,11 1,60 1,97 2,15 2,17

Jari-jari ion 0,30 0,65 0,99 1,13 1,35

Kekerasan 5 2,0 1,5 1,8 2

Daya hantar listrik 8,8 36,3 35,2 7,0 -

Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara

beraturan. Pertambahan jari-jari atom menyebabkan penurunan energi

117

Page 16: laporan sifat unsur kimia

pengionan dan keelektronegatifan. Potensial electrode juga meningkat

dari kalsium ke barium, akan tetapi berilium menunjukkan

penyimpangan karena potensial elektrodenya relative kecil. Hal; itu

disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama + tingkat kedua)

yang relative besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari

atas ke bawah. Sifat-sifat fisis,seperti titik cair, rapatan, dan kekerasan,

logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali

seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai 2

elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke

barium. Fakta ini sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena dari

berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga eneregi

ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya,

kecenderungan untuk melepas electron membentuk senyawa ion

makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium,

yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, terbentuk senyawa ion,

tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan

senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan ini untuk

mengetahui reaktifitas unsure golongan I A dan II A adalah sebagai

berikut.

Mg + 2H2O Mg(OH) 2 + H2

2K + 2H2O 2KOH + H2

PP + KOH merah muda/lembayung

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan ini untuk

mengetahui kelarutan garam sulfat adalah sebagai berikut.

CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + 2HCl

BaCl2 + 2H2O BaSO4 + 2HCl

118

Page 17: laporan sifat unsur kimia

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan ini untuk

mengetahui kelarutan garam hidroksida adalah sebagai berikut.

CaCl2 + 2NaOH 2NaCl + Ca(OH) 2

BaCl2 + 2NaOH 2NaCl + Ca(OH) 2

BaCl2 + 2NaOH 2NaCl + Ba(OH) 2

Trayek perubahan indicator PP adalah 8,3-10,0. Indikator PP

tidak berwarna dalam larutan yang memiliki rentang pH sampai

dengan 8,3-10. Indikator PP tidak berwarna dalam larutan yang

memiliki rentang pH sampai dengan 8,3 dan berwarna merah dari pH

= 10, dan dalam larutan yang pH-nya antara 8,3-10, warna indicator

PP adalah kombinasi dari kedua warna tersebut yaitu berubah dari

tidak berwarna menjadi ungu kemudian menjadi merah.

Indikator PP yaitu zat warna yang akan menghasilkan warna

berbeda dalam larutan basa dan asam. Sehingga fungsi dari indicator

PP yaitu untuk membedakan suatu larutan bersifat asam, bersifat basa

atau bersifat netral dengan penunjukkan warna yang berbeda.

Dalam percobaan ini, reaksi antara logam K dengan H2O

menimbulkan suatu ledakan kecil dan mengeluarkan percik api

berwarna ungu. Hal ini terjadi karena reaksi ini sangat eksoterm ,

sehingga gas hydrogen yang terbentuk akan segera terbakar. Setelah

ditetesi indicator PP berwarna ungu tua yang menandakan bahwa

reaksi antara logam K dengan H2O membentuk basa.

Reaksi antara logam Mg dengan H2O menimbulkan gelembung-

gelembung gas yaitu berupa gas H2 hasil reaksi. Berbeda dengan

logam K yang menghasilkan gas H2 yang langsung terbakar, logam Mg

hanya menghasilkan gas H2 berupa gelembung-gelembung gas, hal ini

dikarenakan logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali yang

disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga

pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah mempunyai 2

119

Page 18: laporan sifat unsur kimia

elektron valensi, sedangkan alkali hanya satu sehingga logam alkali

tanah kurang reaktif dibandingkan logam alkali. Hal ini juga

berpengaruh terhadap pembentukan basa pada saat bereaksi. Setelah

ditetesi indicator PP ternyata berwarna ungu muda yang menandakan

pembentukan basa pada logam alkali tanah lebih lemah daripada

logam alkali.

Reaksi antara larutan CaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan

CaSO4 berupa endapan dalam jumlah sedikit. Sedangkan reaksi

antara larutan BaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan BaSO4 berupa

endapan dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan oleh

kelarutan senyawa sulfat (SO4) semakin ke bawah semakin kecil; atau

semakin susah larut sehingga pada reaksi antara CaCl2 dengan H2SO4

menghasilkan lebih sedikit endapan dibandingkan reaksi antara BaCl2

dengan H2SO4.

Reaksi antara larutan CaCl2 dengan NaOH menghasilkan

endapan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan reaksi antara larutan

BaCl2 dengan NaOH menghasilkan endapan dalam jumlah yang lebih

sedikit. Hal ini dikarenakan oleh kelarutan hidroksida (OH) makinke

bawah dalam satu golongan semakin besar atau semakin mudah larut

sehingga pada reaksi antara CaCl2 dengan NaOH menghasilkan lebih

banyak endapan dibandingkan reaksi antara BaCl2 dengan NaOH.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

120

Page 19: laporan sifat unsur kimia

Reaksi antara logam K dengan H2O menghasilkan basa kuat atau

KOH dan gas hydrogen atau H2 yang segera terbakar sehingga

menimbulkan ledakan kecil.

Reaksi antara logam Mg dengan H2O menghasilkan basa atau

Mg(OH) 2 dan gas hydrogen atau H2 berupa gelembung-gelembung

gas.

Reaksi antara larutan CaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan HCl dan

endapan CaSO4 dalam jumlah yang sedikit. Sedangkan reaksi

antara larutan BaCl2 dengan H2SO4 menghasilkan HCl dan endapan

BaSO4 dalam jumlah yang banyak.

Reaksi antara larutan CaCl2 dengan NaOH menghasilkan Ca(OH)2

dan endapan NaCl dalam jumlah yang banyak. Sedangkan reaksi

antara larutan BaCl2 dengan NaOH menghasilkan Ba(OH)2 dan

endapan NaCl dalam jumlah yang sedikit.

5.2 Saran

Percobaan yang dilakukan tidak hanya terbatas CaCl2 dan BaCl2 tetapi

yang lain juga agar lebih banyak perbandingkan sehingga lebih terlihat

sifat-sifat unsurnya dan pemahaman praktikan lebih jauh. Larutan yang

dapat dicoba antara lain MgCl2 dan SrCl2.

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Sursani. 1996. Kamus Kimia. Bhineka Cipta ; Jakarta.

121

Page 20: laporan sifat unsur kimia

Syukri. 1991. Kimia Dasar I. ITB ; Bandung.

Tresna, sastrawijaya. 1994. Kimia Dasar II. Universitas Terbuka Depdikbud ;

Jakarta.

Samarinda, 12 November

2008

Mengetahui,

Asisten, Praktikan

Siti Nurhidayati M. Natsir Eka

05.54453.01866.08 0809045031

122