laporan kimia elektrolisis

10
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Sel elektrolisis Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia Tanggal Praktikum : Rabu, 25 Juli 2012 Oleh : Kelompok 1 Aditya Adie Nugraha (01) Arika Sari (02) Arya Perdana (03) As’ad Muhammad Nashrullah (04) Ben Al Hur Ibnu Salim (05) Bonita Rachma Fitriani (06) XII IPA 4 SMA Negeri 2 Cimahi

Upload: arika96

Post on 02-Jan-2016

75 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kimia elektrolisis

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Sel elektrolisis

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia

Tanggal Praktikum : Rabu, 25 Juli 2012

Oleh :

Kelompok 1

Aditya Adie Nugraha (01)

Arika Sari (02)

Arya Perdana (03)

As’ad Muhammad Nashrullah (04)

Ben Al Hur Ibnu Salim (05)

Bonita Rachma Fitriani (06)

XII IPA 4

SMA Negeri 2 Cimahi

Jl. KPAD Sriwijaya IX No. 45A Telp. (022) 6652715 Kota Cimahi

Tahun Ajaran 2012 – 2013

I. Tujuan

Mengetahui reaksi elektrolisis larutan.dan proses dari reaksi elektrolisis

II. Dasar Teori

Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik

digunakan untuk melangsungkan reaksi redoks tak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sebuah

elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah. Elektron memasuki sel elektrolisis melelui

kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katoda dan

mengalami reduksi. Sedangkan spesi lain melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi.

Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda, yaitu reduksi, dan reaksi anoda, yaitu oksidasi.

Spesi yang terlibat dalam reaksi katoda dan anoda bergantung pada potensial elektroda dari

spesi tersebut. Ketentuannya sebagai berikut.

Spesi yang mengalami reduksi di katoda adalah spesi yang potensial reduksinya

terbesar.

Spesi yang mengalami oksidasi di anoda adalah spesi yang potensial oksidasinya

terbesar.

Sel elektrolisis terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Elektrolisis larutan elektrolit.

2. Elektrolisis larutan non elektrolit.

Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas

(Au).

Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam

halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga

kategori penting elektrolisis, yaitu:

1. Elektrolisis larutan dengan elektroda inert

2. Elektrolisis larutan dengan elektroda aktif

3. Elektrolisis leburan dengan elektroda inert

Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada

katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.

Hukum faraday pertama tentang tentang elektrolisis menyatakan bahwa “jumlah

perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati

suatu elektrolisis”. Hukum kedua tentang elektrolisis menyatakan bahwa : “Sejumlah tertentu

arus listrik menghasilkan jumlah ekivalen yang sama dari benda apa saja dalam suatu

elektrolisis”

III. Alat dan bahan

Alat:

1. Statif

2. Klem

3. Pipa U

4. Kabel

5. Elektroda karbon

6. Penjepit buaya

7. Power supply

Bahan:

1. Larutan KI 2. Larutan CuSO4

3. Indikator phenoftalein

IV. Langkah kerja

1.

Memasukkan larutan CuSO4 pada pipa U sampai ±

setinggi 2 cm di bawah mulut pipa.

2.

Menambahkan dua tetes indikator PP (phenoftalein) pada kedua mulut pipa U.

3. Meletakkan pipa U pada rangkaian statif dan klem.

4. Menghubungkan elektroda karbon dengan power supply menggunakan kabel dan

penjepit buaya.

5. Memasukkan elektroda karbon ke dalam mulut pipa U dan mengaktifkan power

supply.

6. Mengamati apa yang terjadi di bagian anoda dan katoda.

7.

Mengganti larutan CuSO4 dengan larutan KI, lalu

melakukan kembali langkah 1-6

V. Tabel pengamatan

Larutan Anoda katoda

CuSO4

terdapat gelembung

elektroda menipis

Warna berubah agak coklat

Elektroda menebal (dilapisi

Cu/penyepuhan)

KI

Larutan berubah warna jadi

kuning

Tidak muncul gelembung

Larutan berubah warna

menjadi Merah magenta

Muncul gelembung

CuSO4 (aq) → Cu 2+ (aq) + SO4 2- (aq)

Reaksi Katoda : Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s)

Reaksi Anoda : 2 H2O (l) → O2 (g) + 4H+ (aq) + 4e- +

Reaksi sel : 2 Cu 2+ (aq) + 2 H2O (l) → Cu (s) + O2 (g) + 4 H+ (aq)

KI (aq) → K+ (aq) + I-

(aq)

Reaksi katoda : 2H2O (l) + 2e → H2 (g) + 2OH- (aq)

Reaksi anoda : 2I- (aq) → I2 (s) + 2e +

reaksi sel : 2H2O (l) + 2I- (aq) → I2 (s) + H2 (g) + 2OH-

(aq)

CuSO4 terjadi reaksi elektrolisis terbukti juga dari nilai E sel (+)

E sel = 0,34 – (-1,23)

E sel = 1,57

KI tidak terjadi reaksi karena E sel bernilai negatif (-)

E sel = - 0,83 – (- 0,54 )

= - 0,29

VI. Kesimpulan

1. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan kation (Cu), ion Cu 2+ mengalami reduksi

karena semua ion logam golongan transisi akan direduksi di katode. Namun, untuk

ion asamnya yaitu SO4 tidak akan dioksidasi di anode karena memiliki mengandung

oksigen didalamnya, tetapi air yang akan dioksidasi di anode.

2. Pada elektrolisis larutan KI dengan kation K+ tidak mengalami reduksi di katode

karena semua ion logam golongan utama tidak akan direduksi di katode melainkan air

yang direduksi di katode, namun ion asamnya yaitu I- akan dioksidasi di anode,

karena ion I- tidak mengandung oksigen di dalamnya sehingga akan di oksidasi di

anode.

VII. Lampiran

VIII. Daftar Pustaka

http://dc382.4shared.com/doc/wy7R7CLb/preview.html

http://h3lmysatria.blogspot.com/2011/03/elektrolisis.html