kolor i metri

30
BAB V KOLORIMETRI I. TUJUAN - Memahami dan mengerti prinsip dasar kolorimetri - Mengetahui jenis-jenis kolorimetri berdasarkan instrument baik konvensional maupun modern II. TINJAUAN PUSTAKA Ada dua macam fotometri yang digunakan, yaitu fotometer sel tunggal dan fotometer sel ganda. Berkas sinar yang konstan dari sumber akan melalui lensa pembungkus serta filter sehingga menjadi monokromatis, selanjutnya berkas sinar tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit dan akhirnya galunometer menunjukkan deflaksi. Bila sampel diletakkan pada jalannya sinar, sinar melewati sampel dan kemudian menumbuk fotosel, maka akan teramati suatu penyimpangan arus yang besarnya sebanding dengan konsentrasi larutan. Jika respon fotosel linier, maka respon arus cahaya menghasilkan transmitan (T). Yang perlu diperhatikan pada teknik ini adalah intensitas sumber sinar yang tetap pada interval waktu dua pengukuran.

Upload: marcellinus-filronset

Post on 26-Jul-2015

283 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kolor i Metri

BAB VKOLORIMETRI

I. TUJUAN

- Memahami dan mengerti prinsip dasar kolorimetri

- Mengetahui jenis-jenis kolorimetri berdasarkan instrument baik konvensional

maupun modern

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ada dua macam fotometri yang digunakan, yaitu fotometer sel tunggal dan

fotometer sel ganda. Berkas sinar yang konstan dari sumber akan melalui lensa

pembungkus serta filter sehingga menjadi monokromatis, selanjutnya berkas sinar

tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit dan akhirnya galunometer menunjukkan

deflaksi. Bila sampel diletakkan pada jalannya sinar, sinar melewati sampel dan

kemudian menumbuk fotosel, maka akan teramati suatu penyimpangan arus yang

besarnya sebanding dengan konsentrasi larutan. Jika respon fotosel linier, maka

respon arus cahaya menghasilkan transmitan (T). Yang perlu diperhatikan pada

teknik ini adalah intensitas sumber sinar yang tetap pada interval waktu dua

pengukuran.

Pada fotometer berkas ganda, terdapat dua tipe model. Kedua fotoselnya

tetap, sdangkan variasi intensitas didapat dari tahanan geser atau diafragma iris. Salah

satu dari fotosel dapat digerakkan sesuai dengan berkas sinar yang jatuh. Pada berkas

ganda ini yang kita ukur adalah perbedaan intensitas antara dua berkas sinar yaitu

antara berkas sinar yang melalui larutan dan sinar yang melalui larutan sampel.

(Khopkar, 1992)Macam-macam metode analisa fotometri :

1. Analisa kolometri

Apabila intensitas sinar yang diukur adalah sinar tampak.

Page 2: Kolor i Metri

2. Analisa turbidimetri

Apabila intensitas sinar yang diukur adalah sinar terusan.

3. Analisa nefelometri

Apabila intensitas sinar yang diukur adalah hambar koloid.

4. Analisa pluometri

Sinar yang digunakan adalah sinar UV (ultraviolet) maka mengalami

fluoresensi.

(Khopkar, 1992)2.1.Kolorimetri

Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada

perbandingan intensitas warna larutan dengan warna larutan standarnya. Metode ini

merupakan bagian dari analisis fotometri.

Cara mengukur jumlah zat dalam larutan sekaligus mengetahui warnanya

yaitu dengan cara melewatkan sebuah sinar melalui pelarutnya. Pengamatan dapat

kita lakukan dengan cara melihat perubahannya atau dengan alat yang disebut fotosel.

Untuk lebih jelas lihat skema dibawah ini :

Larutan C sensor mata (fotosel)

Sensor

Cahaya masuk dari bawah mata atau fotosel

Cahaya yang diteruskan

Larutan C

Cahaya yang masuk

Gambar 1. Skema foto sel

Page 3: Kolor i Metri

Dalam hal ini terjadi bila sinar baik yang polikromatis atau monokromatis

mengenai suatu zat atau media perantara, maka intensitas sinar tersebut akan

berkurang. Hal ini terjadi karena sebagian cahaya tersebut diserap oleh media

perantaranya dan sebagian kecil dipantulkan kembali atau dihamburkan.

Maka dapat kita tulis :

Io = Ia + IF + Ir

Dengan : Io = intensitas mula-mula

Ia = sinar yang diserap

If = sinar yang diteruskan

Ir = sinar yang dipantulkan

(Underwood, 1988)

1. Hukum Beer

Menyelidiki hubungan antara intensitas serapan dan konsentrasi media yang

berupa larutan pada table media tetap.

Syarat-syarat penggunaan hukum beer :

a. Syarat konsentrasi = konsetrasi harus rendah, karena Beer baik pada larutan

encer

b. Syarat kimia = zat yang diukur harus stabil

c. Syarat cahaya = cahaya yang dipakai harus monokromatik

d. Syarat kejernihan = larutan yang diukur harus jernih

Hukum Beer yaitu A = abc untuk dua larutan diatas maka Ax = abxcx dan A =

abycy = Ay. Jika larutan mempunyai kesetimbangan optic, sehingga persamaan

diatas dapat menjadi :

Ax = Ay

abxcx = abycy

asalkan nilai A tetap:

Page 4: Kolor i Metri

Kita yang dapat menguji persamaan tersebut secara eksperimen dengan keadaan

berikut :

a. cxby tetap, sedangkan cyby bervariasi

b. cxbx tetap, sedangkan cy bervariasi

c. cxby tetap, sedangkan by bervariasi

2. Hukum Lambert-Beer

Adalah hubungan jumlah zat atau warna yang diserap oleh larutan yang disebut

absorbansi A dengan zat-zat c. dimana salah satu larutan telah diketahui

konsentrasinya, untuk kedua larutan tersebut maka :

A1 = a . b1c1 dan A2 = a . b2c2

Dengan :

a = tetapan jenis zat

b = tebal ukuran yang disinari

c = konsentrasi zat

Jika kedua larutan tersebut kepekatannya sama maka :

A1 = A2

ab1c1 = ab2c2

b1c1 = b2c2

(Khopkar, 1990)3. Hukum Boogner Lambert

Lambert menyelidiki hubungan antara intensitas mula-mula dan setelah melalui

media. Hubungan antara tebal dari suatu media dan serapan sinar dikenal

sebagai :

“Hukum Boogner Lambert”

Apabila sinar monokromatis mengenai suatu media yang transparan, maka

berkurangnya intensitas sebanding dengan bertambahnya tebal media yang

Page 5: Kolor i Metri

dilewatinya. Maka semakin tebal suatu media, semakin banyak pula cahaya

yang hilang (intensitasnya berkurang) karena semakin banyaknya cahaya yag

diserap oleh media.

Dapat kita katakan, bahwa :

DI = K.I.dt

Dengan :

I = intensitas sinar mula-mula

K = koefisien serapan

t = tebal media yang ditembus

(Khopkar, 1990)

Metode Kolorimetri merupakan metode spektroskopi sinar tampak yang

berdasarkan pada panjang sinar tampak oleh suatu larutan berwarna, hanya senyawa

yang dapat ditentukan dengan metode spektroskopi, senyawa yang tidak berwarna

dapat dibuat menjadi berwarna, seperti ion Fe3+ dan SCN- menghasilkan larutan

berwarna merah.

Kolorimetri dilakukan dengan membandingkan larutan standar dengan

aplikasi yang dibuat pada keadaan yang sama dengan menggunakan tabung nessler

atau kolorimeter Dubosque. Dengan kolorimetri elektronik, jumlah cahaya yang

diserap berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Metode ini sering digunakan

dalam menentukan konsentrasi besi dalam air minum.

(Khopkar, 1990)

Metode-metode kolorimetri:

a. Metode deret standar (misal tabung Nessler)

Tabung-tabung seragam yang tidak berwarna dengan dasar datar (disebut tabung

Nessler) digunakan untuk menampung larutan berwarna dengan jumlah volume

tertentu. Pada dasarnya, pengukur nessler bekerja berdasarkan prinsip

perbandingan warna

b. Metode pengenceran

Page 6: Kolor i Metri

Larutan sampel dan larutan standar dengan konsentrasi cx dan cy ditempatkan

pada tabung kaca dengan ukuran yang sama. Larutan yang lebih pekat diencerkan

sampai warnanya mempunyai intensitas yang sama dengan yang lebih encer.

c. Metode kesetimbangan

Metode kesetimbangan adalah metode yang paling umum digunakan pada

kolorimetri visual.

(Khopkar, 1990)

Berdasarkan instrument kolorimetri dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Kolorimetri konvensional

Pada kolorimetri, suatu duplikasi warna dilakukan dengan dua larutan yang

mengandung zat yang sama pada kolom dengan arometer penampang yang sama

serta tegak lurus dengan arah sinar. Biasanya zat-zat yang dapat menimbulkan

warna adalah ion-ion kompleks. Warna tersebut muncul karena adanya elektron-

elektron yang tidak berpasangan.

Konsentrasi berwarna dapat diperkirakan secara visual. Hal ini dapat dilakukan

dengan cara membandingkan cuplikan dengan sederet larutan yang konsentrasinya

sudah diketahui terlebih dahulu yaitu larutan standar.

(Khopkar, 1990)

Jenis-jenis kolorimetri konvensional:

- Tabung nessler

Tabung nesler adalah tabung gelas besar yang dasarnya rata dengan ukuran

tinggi 175-200 mm dan diameternya 25-35 mm. Syarat kolorimeter tabung

nessler larutan harus berwarna. Penentuan kosentrasi cuplikan:

a. membandingkan warna larutan analit dengan warnalarutan yang jenis dan

konsentrasinya telahdiketahui (standar).

b. kepekatan mata dalam membedakan warna merupakan faktor utama penentu

ketelitian pengukuran pada metode ini.

Page 7: Kolor i Metri

Gambar 2. Tabung Nessler

- Bajerum Comparator

Pada alat ini, untuk mencapai kesamaan warna antara larutan sampel dengan

larutan standar dilakukan dengan cara menggeser larutan sampel disepanjang

skala yang berada di atas bajerum. Bajerum comparator ini merupakan suatu

kotak transparan persegi panjang yang dibagi dua menurut diagonal bidangnya.

Bagian depan dimana skala tertera, diisi dengan larutan standard dan bagian

lainnya diisi dengan blanko. Pengamatan dilakukan dari bagian depan

(horizontal). Tinggi larutan berbeda (Variable Depth Methods)

terbagi menjadi dua metoda :

1. Tabung HernerTabung Herner berupa sepasang silinder dengan keran untukmengeluarkan

larutan dari dalam silinder yang warna larutannya lebihpekat sehingga

tingginya berubah, agar didapatkan warna yang samapada kedua silinder.

2. Dubosq

Prinsip kerja sama dengan kolorimetri tabung nessler. Alat pembanding

warna dilengkapi dengan teropong.

Page 8: Kolor i Metri

Gambar 3. Dubosq

Pemakaian indikator tidak mempengaruhi pH kolorimetri. Hal ini disebabkan

karena indikator pada umumnya adalah asam atau basa yang sangat lemah.

Factor yang mempengaruhi kolorimetri adalah pemakaian indicator yang tidak

cocok dengan pH larutan. Selain itu, dengan adanya protein dan asam amino.

Karena bersifat amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam ataupun basa.

(Khopkar, 1990)

Syarat metode kolorimetri adalah larutan harus bewarna. Jika larutan tidak

bewarna maka dilakukan dahulu pengomplekan dengan penambahan reagen pewarna.

Sedangkan syarat pewarnaan ini antara lain :

- warna yang terbentuk harus stabil

- reaksi pewarnaan harus selektif

- larutan harus transparan

- kesensitifannya tinggi

- ketepatan ulang tinggi

- warna yang terbentuk harus merupakan fungsi dari konsentrasi

(Google/10/04/2012)

pengatur jarak

teropong

standar cuplikan

Page 9: Kolor i Metri

2. Kolorimetri modern

Spetrofotometri adalah perpanjangan dari visual suatu studi mengenai penyerapan

energy cahaya oleh spesies kimia yang memungkinkan kecermatan yang lebih

besar dalam perincian dan pengukuran kuantitatif. Pengukuran kuantitatif tersebut

menggunakan mata manusia dan dengan factor lain yang memungkinkan studi

obeservasi diluar daerah spectrum tampak dan sering kali eksperimen spektometri

dilakukan secara automatic.

(Underwood, 1988)

Istilah-istilah:

- Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan energy

pada level mikroskopis.

- Spekrometri adalah ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi

materi dengan energy.

- Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interasi

materi dengan energy/ sinar/ komponen sinar matahari.

- Spektrofotometer adalah alat atau instrument.

Prinsip dasar spektrofotometri, cahaya saat mengenai larutan bening akan

mengalami dua hal, yaitu:

1. Transmisi/ transmitan

- Nilai dari transmitansi berbanding terbalik dengan absorbansi

- Transmitansi larutan (T) merupakan bagian cahaya yang diteruskan

melalui larutan.

2. Absorbansi

- Cahaya akan diserap jika energy cahaya tersebut sesuai dengan energy yang

dibutuhkan untuk mengalami perubahan dalam molekul

- Absorbansi larutan bertambah dengan pengurangan kekuatan sinar

- Nilai absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi

- Nilai absorbansi berbanding terbalik dengan transmitan

Page 10: Kolor i Metri

- Energy maksimum yang diserap oleh larutan ditunjukan pada panjang

gelombang yang memiliki nilai absorbansi tertinggi dan % transmitan

terendah.

Syarat pelarut dalam spektrofotometri:

1. Dapat melarutkan cuplikan

2. Tidak menyerap sinar yang digunakan

3. Tidak bereaksi dengan cuplikan.

Jenis-jenis spektrofotometri:

1. Berdasarkan pada daerah spectrum yang akan dieksporasi, terdiri dari:

a. Spektrofotometri sinar tampak (vis)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energy

adalah cahaya tampak (visible). Sumber cahaya yang digunakan adalah

lampu tungsten halogen, menghasilkan cahaya tampak dalam daerah

panjang gelombang 350-800 n. lampu tersebut terbuat dari tabung kuarsa

yang berisi filament tungsten dan sejumlah kecil iodin. Lampu ini mirip

dengan lampu yang terdapat dalam perumahan dan perkantoran. Cahaya

visible termasuk spectrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata

manusia. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah,

biru, hijau, apapun. Selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut

termasuk ke dalam sinar tampak (visible).

b. Spektrofotometri UV – Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UVdan

Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan

sumber cahaya visible. sumber cahaya yang digunakan adalah kombinasi antara lampu

tungsten halogen dan lampu deuterium (D2). Lampu deuterium dapat menghasilkan

cahaya dalam daerah 160-380 nm.

Page 11: Kolor i Metri

2. Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari:

a. Spektrofotometer optic sinar tunggal (single beams optic)

Semua cahaya melewati seluruh sel lampu. Alat ini merupakan desain

paling awal tetapi masih banyak digunakan baik dalam pengajaran maupun

laboratorium industri. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah

spektronik 20.

Gambar 4. Spektrofotometer single beams optic

Gambar 5. Spektronik 20

b. Spektrofotometer optic sinar ganda (double beams optic)

Cahaya terbagi dalam dua arah/berkas. Berkas cahaya pertama melewati sel

pembanding, dan cahaya yang lainnya melewati sel sampel. Berkas cahaya

kemudian bergabung kembali, masuk kedetektor. Detector merespon

cahaya netto dari kedua arah. Alat ini memiliki dua detector, sampel dan

sinar penghubung diukur pada waktu yang sama.

Page 12: Kolor i Metri

Gambar 6. Spektrofotometer double beams optic

Jenis-jenis spektrofotometer lainnya:

- Spektrofotometri UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri

UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki

panjanggelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan

lampudeuterium. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka

senyawayang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang

tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

Gambar 7. Spektrofotometri UV (ultraviolet)

- Spektrofotometri IR (Infra Red)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada

penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya inframerah terbagi menjadi

Page 13: Kolor i Metri

infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah

infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm.

Gambar 8. Spektrofotometri IR

- Spektrofotometer diferensial

Teknik ini biasanya meliputi dua metode yaitu absorbansi tinggi dan metode

absorbansi rendah. Yang pertama digunakan untuk analisis larutan yang sangat

pekat, sedangkan absorbansi rendah digunakan unruk larutan yang sangat encer.

Pada kedua teknik tersebut, konsentrasi sama sekali tidak dipengaruhui oleh

perubahan luar.

- Spektrofotometer serapan atom

Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah salah satu alat yang digunakan

pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang

berdasarkan pada penyerapan absorbansi radiasi oleh atom bebas. Metode AAS

berprinsip pada absorbansi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya

tersebut pada panjang gelombang tertentu. Tergantung pada sifat unsurnya.

Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom

pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ketingkat eksitasi.

Keberhasilan ini tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis

resonansi yang tepat.

Page 14: Kolor i Metri

Gambar 9. Spektrofotometer serapan atom

Dari 4 jenis spektrofotometri (UV, Vis, UV-Vis dan Ir) memiliki prinsip kerja

yang sama yaitu “adanya interaksi antara materi dengan cahaya yang memiliki

panjang gelombang tertentu”. Perbedaannya terletak pada panjang gelombang

yang digunakan.

Table daerah spectra elektromagnetik

Jenis Sinar Panjang Gelombang Transisi

Sinar gama < 0.05 Å Inti

Sinar x 0.05 Å Elektronik (k dan L)

UV 10-180-350 nm Elektronik (ev)

Visible 350-770 nm Elektronik (ev)

IR

770-2500 nm Vibrasi molekul

2.5-50 µm Vibrasi molekul

50-1000 µm Rotasi molekul

Gel makro 1-300 mm Rotasi molekul

Gel radio > 300 mm Spin electron & inti

Page 15: Kolor i Metri

Gambar 10. Sistem kerja komponen spektrofotometer

Komponen dari suatu spektrofotometer:

1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan

berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer:

- UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen

- VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram

- UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.

- Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.

2. Monokromator penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang

berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis. Ada

dua macam monokromator:

a. Prisma: Dari seberkas cahaya polikromatik melalui sebuah prisma maka

terjadi penguraian atau dispersi cahaya

b. Grating: Terbuat dari suatu lempengan (biasanya Al) yang permukaan

berlekuk-lekuk se-perti gergaji, jumlah lekukan dapat mencapai 15.000-

30.000 garis per inci.

Page 16: Kolor i Metri

3. Wadah sampel (kuvet)

Ada dua jenis kuvet yaitu pastik untuk larutan non organik sedangkan glas

untuk larutan organik. Kuvet untuk analisis secara kolometri harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:

- Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya

- Permukaan secara optis harus benar-benar sejajar

- Harus tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia

- Tidak mudah pecah/rapuh

- Bentuk yang sederhana

- Tebal kuvet 10 cm

- Bentuk kuvet silinder/kotak

4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan

mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :

- Kepekaan yang tinggi

- Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

- Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

- Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

Macam-macam detektor :

- Detektor foto (Photo detector)

- Photocell, misalnya CdS.

- Phototube

- Hantaran foto

- Dioda foto

- Detektor panas

5. Pengganda: rangkaian yang berkaitan membuat isyarat listrik itu memadai

untuk dibaca.

Page 17: Kolor i Metri

6. Penguat (Amplifier) Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh

detektor agar dapat dibaca oleh indikator.

7. Sistem baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya isyarat listrik,

menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun Adsorbansi (A).

Cara kerja spektrofotometri secara singkat adalah:

- Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dam sel pertama

sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua.

- Pilih fotosel yang cocok 200 nm – 650 nm (650 nm – 1100 nm) agar daerah λ

yang diperlukan diliputi.

- Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer dengan

tombol dark-current..

- Pilih h yang diinginkan.

- Buka fotosel

- Lewatkan berkas cahaya pada blangko

- Memutar tombol sensitivitas untuk mendapatkan nol galvanometer.

- Gunakan tombol transmitansi untuk mengatur besarnya pada 100%.

- Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalis. Skala

absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.

 Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan

spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:

1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko,

yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat

pembentuk warna.

2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa,

namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.

3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi

sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan

konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan(melalui

pengenceran atau pemekatan).

Page 18: Kolor i Metri

Aplikasi spektrofotometri dalam berbagai bidang antara lain:

1. Air limbah

Untuk mengetahui konsentrasi air yang tercemar.

2. Kedokteran

Spektrofotometri umum dipakai dalam diagnostik, terutama dalam

pengukuran kadar oksigen darah, atau juga kadar gula darah. Teknik ini

dipakai juga dalam pengukuran dinamika perubahan senyawa tertentu dalam

suatu organ, misalnya perubahan kadar hemoglobin disuatu bagian otak akibat

aktivitas saraf tertentu.

3. Pengindraan Jauh

Pencitraan (imaging) yang diletakkan dalam pesawat terbang atau balon udara

atau satelit digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau

hamparan vegetasi penutup permukaan tanah. Ini adalah aplikasi dibidang tata

ruang, kehutanan, dan geografi.

4. Ilmu Pangan dan Kimia Pertanian

Spektrofotometri digunakan untuk analisa kadar protein, glukosa, serta zat-zat

lain yang terkandung dalam makanan. Dalam bidang pertanian, analisa

kandungan limbah dalam tanah juga bisa menggunakan spektofotometri.

(Google, 11/04/2012)

III. Kesimpulan

- Prinsip dasar kolorimetri adalah larutannya harus berwarna.

- Berdasarkan instrumentasi kolorimetri dibagi menjadi dua jenis yaitu

konvensional (tabung nessler & bajerum comperator) dan modern

(spektrofotometer).

Page 19: Kolor i Metri

Daftar Pustaka

1. A.L Underwood & R.A. Day, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima, PT.

kalman Media Pustaka, Jakarta, 1986.

2. SM. Khopkor. Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta. 1990.

3. (____Google/11/04/2012)

Page 20: Kolor i Metri

KIMIA ANALIS

DISUSUN OLEH :

ANNYZAR MAULANA BACHTIAR NIM: (11.14.011)

KURNIA RAHMA FIDA NIM: (11.14.012)

INNEKE AMALYA NIM: (11.14.015)

MEI HERMANSYAH NIM: (11.14.024)

NORANDO JELFANO NIM: (11.14.025)

ABDUL BASIR NIM: (11.14.031)

IMANIAR SAFITRI NIM: (11.14.038)

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA 2011

Page 21: Kolor i Metri

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

11 APRIL 2012