jurnal mata translate.doc

Upload: 24jan

Post on 14-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Jurnal Mata TRANSLATE.doc

    1/4

    JOURNAL READING

    ISCHEMIC OPTIC NEUROPHATY AND CATARACT

    EXTRACTION

    Pembimbing :

    Dr. Helmy Sp.M

    Penyusun :

    Teravica Sahani

    030.06.256

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata

    Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon

    Periode 1 April 2013 4 Mei 2013

    Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

    ISKEMIK OPTIK NEUROPATI DAN EKSTRAKSI KATARAK

  • 7/30/2019 Jurnal Mata TRANSLATE.doc

    2/4

    Anterior Iskemik Optik Neuropati (AION) adalah optik neuropati yang paling sering

    terjadi pada orang dewasa, dilaporkan pada insiden tahunan pada individu berumur 50 tahun

    atau lebih, 20.3-10,3 per 100.000. AION dijelaskan sebagai hasil dari hipoperfusimikrovaskular dengan beberapa faktor resiko. Meliputi beberapa kondisi yang mengarah ke

    penyakit aterosklerosis, seperti hipertensi, diabetes dan merokok. Kericuhan didalam saraf

    dengan porsi kecil rasio diskus mungkin berkontribusi dalam menekan pembuluh darah kecil

    yang memberikan stimulasi ke sentral optik dan sering terjadi pada kebanyakan pasien

    spontan AION tersebut.

    Ada beberapa kategori lain dalam kondisi yang berhubungan. Yaitu penyakit-penyakit

    atau kejadian-kejadian yang mengarah ke AION. Yang paling merugikan adalah munculnya

    Giant Cell Arteritis (GCA). Kehadiran GCA cukup sering terjadi dan menjadi bagian dari

    Nonarteritic AION (NAION) yang umumnya digunakan untuk membedakan dengan pasientanpa GCA. Ada bukti yang berkembang pada beberapa kasus dari chronic obstructive sleep

    apnoe yang mungkin berkontribusi. Beberapa pengobatan meliputi amiodarone dan sildenafil

    terlibat dalam kejadian NAION, walaupun kehadirannya masih kontroversial. Kondisi lain

    yang mungkin memicu NAION meliputi hipotensi dan anemia. Mirip seperti hemodinamik

    yang tidak menguntungkan, AION dan posterior ischemic optic neuropathy (PION) dapat

    terlihat pada pasien yang belum melakukan pembedahan mayor, terutama bedah tulang

    belakang.

    Pada tahun 1951, Town dkk mempublikasikan laporan pertamanya mengenai optik

    neuropati yang terjadi setelah pengangkatan katarak. Dalam studi yang melibatkan 565 pasienyang menjalani ektraksi katarak, ada 4 yang teridentifikasi yang berkembang menjadi optik

    neuropati dalam hitungan minggu sampai bulan setelah ekstraksi katarak. Pada tahun-tahun

    berikutnya, Reese dan Carol (1958) dan Carol (1973) menambahan beberapa karakter pasien

    yang berkembang menjadi NAION setelah ekstraksi katarak. Hal ini melingkupi beberapa

    kasus yang terisolasi yang menggambarkan pasien dengan NAION setelah ektraksi katarak

    (dan tipe lain dari pembedahan okular), yang terjadi setelah masa penglihatan yang masih

    bagus beberapa hari sampai minggu setelah pembedahan. Hal ini dinyatakan sebagai NAION

    yang terkait dengan katarak tipe lambat.

    Pada tahun 1980 Heyreh mendeskripsikan 13 pasien yang berkembang menjadi

    NAION setelah ekstraksi katarak. Kohortnya berbeda dari kasus yang terpublikasi

    sebelumnya. Onset terjadi dalam beberapa jam pembedahan dan kasusnya tidak bervariasi

    berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular saat pembedahan. Kasus tipe cepat

    sangat berbeda dengan kasus tipe lambat. Berbeda dalam hal kejadian saat periode

    perioperatif dan memiliki penyebab yang teridentifikasi yaitu peningkatan tekanan

    intraokular.

    Pada 2003, 18 pasien yang berkembang menjadi NAION (tipe lambat) dalam satu

    tahun teridentifikasi di Bascom Palmer Eye Institute di Miami. Analisa dari waktu onset padapembedahan ini terjadi perdebatan bahwa ini tidak terjadi secara kebetulan, tetapi dicetuskan

  • 7/30/2019 Jurnal Mata TRANSLATE.doc

    3/4

    akibat pembedahan. Kebanyakan, tingkat kejadian ini ditemukan kira-kira satu dari 2000

    kasus pembedahan, secara signifikan lebih tinggi dari yang diperkirakan pada populasi

    umum. Saat ini tidak ada studi yang mengarah ke mekanismenya, mereka secara kuat

    mendukung konsep yang mencetuskan NAION yaitu pembedahan intraokular, walaupun

    terjadi tidak langsung setelah pembedahan.

    Mekanisme pada tipe cepat disangkal dapat meningkatkan tekanan intraokular.

    Penyebab dari tipe cepat ini masih tidak jelas. Seperti halnya mekanisme yang terjadi pada

    vasculopati yang berhubungan dengan inflamasi intraokular. Cystoid Macular Edema (CMA)

    sering menyertai ekstraksi katarak dengan hitungan minggu sampai bulan dan mekanismenya

    tidak dipertanyakan. Kerusakan pembuluh dapat memicu keluarnya mediator setelah

    inflamasi akibat pembedahan. Kerusakan pembuluh darah pada optik disc dan pembengkakan

    yang berhubungan dengan pembedahan mungkin mengarah pada NAION, khususnya yang

    sebelumnya telah memiliki aliran darah yang kurang baik. Edema saraf optik yang tidak

    berhubungan dengan infarction telah dilaporkan pada beberapa minggu sampai bulan setelahekstraksi katarak. Cairan intertisial pada saraf optikus mungkin menekan pembuluh darah

    kecil yang mengarah ke NAION.

    Hipotesis dari mediator inflamasi yang berhubungan dengan vaskulopati dan edema

    yang menyebabkan NAION akan menentukan salah satu faktor resiko yang meningkatkan

    derajat proporsional yang dapat mencetuskan inflamasi. Data yang telah ada disesuaikan

    dengan teori ini. Pada saat publikasi yang dilakukan oleh Towns dkk pembedahan katarak

    dilakukan dengan menginsisi sklera yang besar dengan teknik intra atau ekstra kapsular.

    Jumlah dari inflamasi yang berhubungan dengan pembedahan akan menjadi lebih baik jika

    pembedahan dilakukan dengan insisi yang kecil (phacoemulsifikasi). Faktanya, 3 dari 4

    pasien yang dideskripsikan oleh Towns dkk tercatat memiliki inflamasi intraokular saat

    terkena optik neuropati. Rata-rata kejadian pada studi kohort Towns dkk 1 per 150 kasus (4

    kejadian dari 565 operasi). Tingkat kejadian lebih rendah, 1 per 2000 kasus (3 kejadian dari

    5787 kasus) pada kohort di Bascom Palmer, dimana teknik pembedahan katarak modern

    sudah diterapkan. Kebanyakan, telah tercatat jumlah pasien di Bascom Palmer berkomplikasi

    saat pembedahan, secara konsisten berhubungan antara inflamasi dengan NAION post

    katarak tipe lambat. Sebagaimana teknik pembedahan yang telah mendapat kepuasan

    mengurangi komplikasi dan trauma. Dengan menurunnya kejadian peningkatan inflamasi,

    kita mungkin menolak jumlah kasus pembedahan yang terkait dengan NAION.

    Pasien dengan riwayat NAION pada mata yang sama meningkatkan resiko terjadinya

    iskemi optik disc yang mengikuti pembedahan intraokular. Dalam menilai pasien yang belum

    melakukan ekstraksi katarak, Lam dkk menemukan pasien dengan riwayat NAION, ekstraksi

    katarak meningkatkan reiko terjadinya NAION pada mata yang lain sebanyak 3,6 kali (Cox

    regression, p = 0,001). Menyatakan 9 dari 17 (53%) pasien dengan NAION yang telah

    menjalani ekstraksi katarak pada mata yang sama berkembang menjadi NAION setelah

    ekstraksi katarak. Sayangnya, tanpa riwayat NAION, kita tidak dapat memprediksi orang-

    orang yang berkembang menjadi NAION setelah pembedahan intraokular.

  • 7/30/2019 Jurnal Mata TRANSLATE.doc

    4/4

    Ketika pendekatan telah dilakukan oleh dokter dan pasien, saran saya adalah yang

    telah disebutkan. Jika tidak ada riwayat NAION, saya stres karena hanya kemungkinan kecil

    yang dapat berkembang menjadi NAION dan merekomendasikan tidak ada tindakan

    pencegahan, diluar yang sesuai untuk beberapa pasien yang menjalani pembedahan

    intraokular. Pada pasien dengan riwayat NAION (dengan atau tanpa ekstraksi katarak)peluang terjadinya NAION cukup tinggi, mencapai 50%. Pada kasus ini, saya

    merekomendasikan tindakan pencegahan. 1) Menghindari pembedahan jika mungkin.

    Tunggu sampai katarak mempengaruhi penurunan penglihatan dimana dapat mempengaruhi

    kualitas hidup secara signifikan, dan keuntungan pembedahan didapatkan diluar dari resiko

    yang dapat menyebabkan NAION. 2) Lakukan pengukuran untuk memastikan tidak adanya

    peningkatan tekanan intraokular. Pengobatan perioperatif juga sangat membantu.

    Pembersihan yang baik dari viscoelastis didalam bilik depan mata juga esensial dapat

    mencegah peningkatan IOP yang berbahaya pasca operasi. Diluar dua generalisasi ini, saya

    meninggalkan sesuatu yang spesifik (seperti pengobatan yang paling efektif) pada

    pembedahan. 3) Menghindari terkenanya kapsul posterior. Inflamasi setelah pembedahan dan

    efeknya terhadap pembuluh darah, seperti memainkan peranan yang berkembang menjadi

    NAION post operatif tipe lambat. Sama seperti CME dengan kapsul posterior yang utuh,

    NAION post operatif kecil kemungkinan seperti itu. Langkah perlindungan yang potensial

    dapat meliputi menghindari pembedahan pada tahun pertama pasien dengan riwayat NAION.

    4) Jika memungkinkan gunakan insisi clear kornea. Yang telah terbukti hanya sedikit

    mediator inflamasi. Ini mungkin dapat menurunkan efek seperti mediator pada pusat

    pembuluh darah posterior dan karenanya menurunkan resiko NAION.

    Kesimpulannya, NAION dapat dipertimbangkan sebagai komplikasi potensial dari

    pembedahan intraokular, kebanyakan akibat ekstraksi katarak, dimana ini terjadi 1 dari 2000

    kasus. Ada dua kategori yang berbeda dari pembedahan intraokular yang berhubungan

    dengan NAION. 1) Tipe Cepat, dimana terjadi dalam beberapa jam sampai hari setelah

    operasi dan berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokular. 2) Tipe lambat, dimana

    terjadi dalam beberapa minggu sampai bulan setelah pembedahan diikuti dengan masa

    perbaikan fungsi penglihatan, dan efek dari mediator inflamasi terhadap pusat posterior dan

    optik disc. Pasein dengan riwayat NAION pada mata yang sama meningkatkan resiko sampai

    50%. Ada beberapa tindakan pencegahan yang disarankan : 1) menghindari pembedahan jika

    mungkin, 2) Kontrol tekanan intraokular, 3) Menjaga kapsul posterior, 4)

    Mempertimbangkan melakukan insisi clear kornea.