iffa rulebook

18
IFFA OFFICIAL RULEBOOK Pedoman Teknis Pertandingan Resmi Indonesian Flag Football Association [ 2 0 1 4 – 2 0 1 5 ] SEASON 7 THE SPIRIT OF ALL RULES AND REGULATIONS IS ENSURING A FUN, FAIR AND COMPETITIVE GAME WHILE UPHOLDING SAFETY AS A FUNDAMENTAL PRINCIPLE. ALL REFEREES WILL ALWAYS UPHOLD THE SPIRIT OF THE RULES IN ADDITION TO THE LETTER OF THE RULES

Upload: firmansyah-ava

Post on 24-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

..

TRANSCRIPT

IFFA OFFICIAL RULEBOOK Pedoman Teknis Pertandingan Resmi Indonesian Flag Football Association

[ 2 0 1 4 – 2 0 1 5 ]

SEASON 7

THE SPIRIT OF ALL RULES AND REGULATIONS IS ENSURING A FUN, FAIR AND COMPETITIVE GAME WHILE UPHOLDING SAFETY AS A FUNDAMENTAL PRINCIPLE.

ALL REFEREES WILL ALWAYS UPHOLD THE SPIRIT OF THE RULES IN ADDITION TO THE LETTER OF THE RULES

DAFTAR ISI

PERATURAN PERTANDINGAN ……………………………………... 2

Pasal #1 - Peraturan Umum ……………………………………... 2 Pasal #2 - Perlengkapan Pertandingan ……………………………………... 2 Pasal #3 - Perlengkapan Pemain (Legal) ……………………………………... 3 Pasal #4 - Perlengkapan Pemain (Ilegal) ……………………………………... 3 Pasal #5 - Waktu Pertandingan ……………………………………... 4 Pasal #6 - Perpanjangan Waktu (Overtime) ……………………………………... 5 Pasal #7 - Skor ……………………………………... 5 Pasal #8 - Kick Off ……………………………………... 6 Pasal #9 - First Downs ……………………………………... 7 Pasal #10 - Fumbles ……………………………………... 7 Pasal #11 - Dead Ball dan Huddles ……………………………………... 7 Pasal #12 - Line of Scrimmage ……………………………………... 7 Pasal #13 - Shift dan Motions ……………………………………... 8 Pasal #14 - Snap, Offside, dan Encroachments ……………………………………... 8 Pasal #15 - Snaps ……………………………………... 8 Pasal #16 - Blocking ……………………………………... 8 Pasal #17 - Passing ……………………………………... 9 Pasal #18 - Rushing the QB ……………………………………... 9 Pasal #19 - Ball Carriers ……………………………………... 9 Pasal #20 - Pass interference ……………………………………... 10 Pasal #21 - Receiving ……………………………………... 10 Pasal #22 - De-flagging ……………………………………... 10 Pasal #23 - Punting ……………………………………... 11 Pasal #24 - Prosedur Protes ……………………………………... 11 Pasal #25 - Fouls dan Penalties ……………………………………... 11 Pasal #26 - Perkelahian ……………………………………... 14

REFEREE ASSIGMENTS ……………………………………... 15 PERATURAN TURNAMEN IFFA (JAKARTA) ……………………………………... 16

Page | 1

PERATURAN PERTANDINGAN

Pasal 1 Peraturan Umum

1. Pertandingan dimainkan antara 2 tim. 2. Pertandingan dipandu oleh 4 official, dimana satu diantaranya adalah time keeper. Pertandingan boleh dipandu

kurang dari 4 official dengan persetujuan dari kedua team captains. 3. Pemain yang berada di lapangan dari masing-masing tim berjumlah minimal 6 orang dan maksimal 8

orang, dengan minimum 2 offensive lineman. 4. Apabila pada saat kick off salah satu tim tidak dapat menghadirkan 6 pemain maka pertandingan ditetapkan

berakhir dengan WO dengan nilai 28 - 0. 5. Tim boleh memiliki pembagian tim (offense, defense, dan special team) atau tidak (play all roles team). 6. Waktu untuk substitusi adalah sejak dead ball hingga break huddle. Pemain yang digantikan harus

meninggalkan lapangan ke daerah bench timnya sendiri. 7. Selama pergantian pemain tidak ada penghentian play calling time. 8. Tidak boleh lebih dari 8 orang setelah break huddle. 9. Masing-masing tim memilih team captain(s) yang bertugas membuat keputusan tim dan merupakan

satu-satunya pemain yang berkomunikasi dengan official. 10. Baik pada specialized team maupun play all roles team boleh memiliki captain offense dan defense yang

berbeda. 11. Team captain(s) harus diberitahukan pada official sebelum pertandingan dimulai dan tidak boleh berganti

hingga akhir pertandingan kecuali captain tidak ada di lapangan karena cedera atau digantikan pemain lain. Apabila hal ini terpaksa dilakukan pemberitahuan dilakukan sebelum ball spotting.

12. Pemain selain captain TIDAK BOLEH mempertanyakan keputusan official. 13. Semua orang yang berafiliasi dengan tim (pemain, substitutes, coaches, trainers, dll) harus mengikuti

perintah official yang bertugas.

Pasal 2 Perlengkapan pertandingan

Perlengkapan pertandingan disediakan oleh panitia penyelenggara pertandingan dan meliputi:

1. Lapangan

Lapangan berukuran 80 x 40 yards. Lapangan dibagi menjadi 2 endzone di masing-masing ujung lapangan (@10 yards) dan 4 zones (@15 yards) atau [Endzone @10 yards dan 4 zones @20 yards.] pilih salah satu sesuai dengan besar lapangan yang bisa digunakan.

2. Bola Bola terbuat dari kulit. Harus disetujui oleh official. Official boleh meminta penggantian bola pada saat pertandingan berlangsung.

3. Field marker Diletakkan di sisi kanan dan kiri lapangan untuk menandai zone-zone dalam lapangan. Field marker menandai (1) goal lines [Goal marker], (2) setiap 20 yards [primary marker], dan (3) setiap 10 yards [secondary marker]

4. Spotter Diperlukan dua spotter untuk menandai (1) tempat diletakkannya bola sebelum play, dan (2) first down line.

5. Perlengkapan official Diperlukan 1 buah alat penghitung waktu yang dipegang oleh kepala official, 4 peluit, 4 buah bendera berwarna kuning/merah.

Page | 2

Pasal 3 Perlengkapan pemain (Legal)

1. Pada saat pertandingan, pemain harus mengenakan:

a. Jersey/Pakaian yang sewarna dengan pakaian yang dikenakan rekan satu timnya dan berwarna kontras (dapat dibedakan) dengan pakaian tim lawan.

b. Pakaian harus dimasukan ke dalam celana agar tidak menutupi flag belt. c. Flag belt dengan tiga bendera di (1) sisi kanan, (2) sisi kiri, (3) belakang bagian pinggang pemain.

Flag TIDAK boleh ditutupi oleh apapun – flag yang tertutup oleh kaos atau apapun bisa dikenakan penalti 5 yards dari LOS, repeat down (false start penalty pada offense atau offside penalty pada defense).

d. Sepatu. e. Celana olahraga (shorts / training).

2. Pada saat pertandingan pemain dianjurkan/diperbolehkan untuk memakai:

a. Seragam tim/jersey atau baju olahraga yang satu warna dengan team. b. Pelindung gigi. c. Pelindung (braces/guards/sleeves) dengan bahan yang lunak. d. Gloves.

3. Masuknya pemain dengan perlengkapan yang tidak memenuhi syarat (mis: tdk pakai flag) ke dalam lapangan

akan mengakibatkan penalti bagi tim bersangkutan; 5 yard dari LOS, repeat down (false start penalty pada offense atau offside penalty pada defense).

4. Pemain yang injured, atau terlihat injured di mata official pada suatu play, harus digantikan selama setidaknya play berikutnya hingga selesai di observasi.

Pasal 4 Perlengkapan pemain (ilegal)

1. Pemain tidak boleh membawa atau mengenakan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya dan pemain lain

pada saat pertandingan. 2. Hal itu termasuk:

a. Mengantongi benda keras. b. Sepatu dengan cleats/spikes dari bahan keras. c. Helm. d. Braces/guard dari bahan yang keras. e. Ikat pinggang. f. Jam tangan. g. Perhiasan.

3. Official berhak mengeluarkan pemain yang dianggap membawa atau mengenakan sesuatu yang dianggap

membahayakan atau meragukan bagi dirinya dan pemain lain.

Page | 3

Pasal 5 Waktu pertandingan

1. Waktu pertandingan adalah 2 x 20 menit. 2. Waktu pertandingan setiap babak dimulai setelah bola kickoff tertangkap oleh team lawan. Apabila bola kickoff ;

Drop, Touchback, Out of bounds, maka waktu di mulai setelah wasit meletakan bola di LOS dan menyatakan game siap dimulai. (waktu dimulai bersamaan dengan dimulainya huddle clock). Pada 2 menit terakhir dengan waktu bersih maka waktu akan di mulai setelah snap.

3. Huddle clock (Play Clock) : 30 second.

4.

6. WAKTU BERSIH (2 min warning), waktu akan berhenti bila terjadi: a. time outs. b. incomplete pass. c. out of bounds. d. change of possession. e. tercetaknya angka (Touchdown).

7.

8. Pada saat 2 min warning di babak 1, Referee meniup pluit, menghentikan waktu dan langsung memulai play berikutnya. Pada saat 2 min warning di babak 2, Referee meniup pluit, menghentikan waktu dan memberikan break selama 30 detik sebelum memulai play berikutnya.

9. TEAM TIME OUT boleh diminta oleh semua pemain yang terlibat dalam play sebelumnya dan berada dalam

lapangan. Timeout tim berlangsung selama 30 detik. Setiap tim dapat melakukan 2 kali time out setiap half. 10. OFFICIAL TIME OUT dapat berlangsung selama yang diperlukan dan tidak terbatas jumlahnya. 11. Setelah Official Time Out, waktu akan berjalan kembali pada snap. 12. Team captain atau quarterback boleh menanyakan waktu yang tersisa pada official pada saat dead ball dan

official diharapkan dapat memberitahukan waktu dengan tepat. 13. Pada akhir half pertama, diberikan istirahat selama 3 menit. Selama waktu istirahat, pemain boleh

meninggalkan tempat pertandingan. Setelah 2 menit, official akan meniup peluit sebagai tanda peringatan di lapangan pertandingan. Tim harus telah kembali ke lapangan pada waktu istirahat berakhir atau pertandingan dinyatakan berakhir dengan walk-out dengan kemenangan 17 poin dari tim yang melakukan walk out.

14. Apabila setelah second half berakhir skor kedua tim sama, maka pertandingan akan dilanjutkan dengan

OVERTIME. Peraturan mengenai overtime akan diatur kemudian.

15. Shortened Period: Sebelum pertandingan dimulai, waktu pertandingan dapat dikurangi dengan persetujuan kedua tim dan official. Waktu pertandingan dapat dikurangi official di tengah pertandingan (misalnya: saat terjadi hujan deras/petir/kondisi membahayakan lain) tanpa persetujuan kedua tim.

16. Extended Period: Half dapat diperpanjang 1 down (waktu mati) apabila terjadi situasi sebagai berikut:

a. Terjadi foul pada play terakhir dan penalti diaccept. b. Terjadi double foul. c. Terjadi replay down. d. Terjadi touchdown dan apabila extra poin dimainkan dapat mempengaruhi hasil akhir pertandingan.

5. Game Clock TETAP berjalan pada saat terjadi Touchdown, PAT, Change of possession & Team time out di saat WAKTU KOTOR,

WAKTU KOTOR di kedua babak hanya berhenti (mati) oleh OFFICIAL TIMEOUT saja: a. Babak 1: Waktu kotor di 18 menit pertama, 1 menit terakhir waktu bersih (2 min warning). b. Babak 2: Waktu kotor di 18 menit pertama, 2 menit terakhir waktu bersih (2 min warning).

Extra Point / PAT (point after touchdown) TIDAK menggunakan waktu (waktu mati) pada saat waktu bersih digunakan (1 min akhir di babak pertama & 2 min akhir di babak kedua).

Page | 4

Pasal 6 Overtime Period

1. Overtime TIDAK menggunakan waktu pertandingan kecuali 30 second huddle time. 2. Tiap team mendapatkan kesempatan offense yg sama untuk memperoleh TD / poin. 3. Setiap team di berikan 4 kesempatan (downs) untuk mencetak angka (TD) sesuai dengan regulasi permainan. 4. Conversion poin (1 poin/ 2 poin) di berlakukan sesuai dengan regulasi pertandingan. 5. Bola akan ditempatkan pada garis 20 yard. 6. Interception oleh team bertahan (defense) mematikan sisa kesempatan (TURNOVER). 7. Selama overtime masing-masing tim mendapat 1 time out. 8. Bila kedua team telah menggunakan kesempatan tersebut dan belum ada yg berhasil membuat TD/Poin, maka

masing masing team akan mendapatkan kesempatan yg sama kembali sampai salah satu team berhasil membuat point dan tidak terjadi seri.

Pasal 7 Skor

Skor diperoleh dengan cara :

1. Touchdown (6 poin)

Pinggang pemain melewati goal line (pada rush play) atau completed catch (2 kaki sang pemain yang menangkap bola berpijak dengan sempurna) yang dilakukan di endzone (pada pass play)

2. 1 point conversion (1 poin)

Tim yang mencetak TD mendapat satu kesempatan mendapatkan extra poin dengan cara yang sama dengan TD, play dimulai dari garis 2.5 yard.

3. 2 point conversion (2 poin)

Tim yang mencetak TD mendapat satu kesempatan mendapatkan extra poin dengan cara yang sama dengan TD, play dimulai dari garis 10 yard.

4. Safety (2 poin)

Apabila pemegang bola tim offense terkena tackle di daerah endzonenya sendiri atau penalti mengakibatkan bola masuk ke endzone. Tim yang terkena safety melakukan punt dari garis 20 yard.

5. Mercy rule: Pertandingan dinyatakan selesai apabila salah satu tim tertinggal lebih dari 28 poin. Akan tetapi

tim yang kalah dapat memilih untuk melanjutkan pertandingan hingga waktu selesai (service to participate)

Page | 5

Pasal 8 Kickoff

1. Pada awal pertandingan salah satu official melakukan coin toss di tengah lapangan, disaksikan oleh dua (2)

team captain dari masing-masing tim. 2. Tim visitor memilih sisi koin. Apabila pertandingan tidak dilakukan di kandang salah satu tim maka tim captain

yang datang lebih dulu berhak memilih sisi koin. 3. Pemenang coin toss dapat memilih salah satu pilihan diantara:

a. Receive b. Kick

4. Tim yang kalah dalam coin toss akan memperoleh pilihan yang tersisa dan memilih sisi lapangan. 5. Kickoff dilakukan dari garis 20 yard tim yang melakukan kick. 6. Pemain dari kicking team tidak boleh melewati garis 20 yard (kicker field) sebelum bola di tendang (kecuali

place kicker apabila tidak ada kicking tee dan kicker).

8. Pemain dari receiving team tidak boleh melewati garis 40 yard (kicker field) sebelum bola ditendang. 9. Apabila bola melewati ujung lapangan maka play selanjutnya dimulai dari garis 20 yard receiver field. 10. Apabila bola jatuh menyentuh tanah di daerah endzone (touchback) maka play selanjutnya dimulai dari garis 20

yard receiver field. 11. Apabila bola keluar dari sisi-sisi lapangan maka play selanjutnya dimulai dari garis 40 yard receiver field atau

dari titik bola keluar lapangan (yang lebih menguntungkan bagi receiving team). Jika bola keluar dari lapangan pada End Zone maka play dianggap Touch Back dan dimulai dari 20 yard line.

12. Penerima bola dapat melakukan fair catch dan play dinyatakan dead di titik dan waktu bola tertangkap atau menyentuh tanah. Setelah penerima bola melakukan sinyal fair catch, ia tidak boleh diintervensi dalam penerimaan bola.

13. Apabila bola tertangkap di endzone (receiving team), penerima bola boleh meminta touchback dengan cara menyentuhkan sebelah lututnya ke tanah. Play berikutnya akan dimulai dari garis 20 yard (receiving team).

14. Apabila bola telah menyentuh anggota badan apapun oleh seseorang dari receiving team di luar atau

didalam daerah endzone dan bola jatuh (drop) di daerah endzone, maka SAFETY diberlakukan. (Point of Contact Rules).

15. Fair catch dapat dilakukan di mana saja dalam lapangan. Kecuali di endzone, fair catch akan mengakibatkan

bola mati di titik catch. Play berikutnya akan dimulai dari garis tersebut. 16. Penerima bola dapat mencoba mengembalikan bola sejauh mungkin hingga ia terkena tackle. 17. Tidak ada muffed ball/fumble pada kickoff: Apabila bola telah menyentuh anggota badan apapun dari

seseorang dari receiving team, maka bola dinyatakan mati dan akan dispot di point of contact atau poin terakhir bola berhenti/out of bounds (yang lebih merugikan bagi receiving team) .

18. Apabila bola tidak tertangkap dan tidak menyentuh pemain receiving team, kicking team boleh ‘mematikan’ bola dengan menangkapnya. Play berikutnya akan dispot di point dimana kicking team menangkap bola.

7. ONSIDE KICK RULES. a. Berlaku secara otomatis pada 2 menit terakhir babak ke dua dan hanya untuk team yang sedang

tertinggal perolehan score-nya (kalah). b. Tujuan ONSIDEKICK adalah menendang bola (kickoff formation) dan menempatkan bola pada zona

merah team lawan (Red Zone = 20 to Goal) dan, c. Ball possession akan dimiliki kembali oleh kicking team, dan spot dimulai dari 40yd bila:

i. Bola tidak tertangkap oleh returner (receiving team) dan jatuh menyentuh tanah di Red Zone. ii. Bola drop di Red Zone setelah tertangkap oleh returner. iii. Bola tertangkap oleh returner namun ter-deflag di dalam Red Zone.

d. ONSIDEKICK dinyatakan gagal dan peraturan kembali ke peraturan pada umum-nya bila: i. Terjadi Touchback. ii. Returner berhasil menangkap dan keluar dari Red Zone. iii. Bola jatuh menyentuh tanah sebelum masuk ke Red Zone. iv. Bola onside kick keluar lapangan (kicked out of bounds) .

Page | 6

Pasal 9 First down

1. Offense diberi 4 downs untuk melewati satu zone ke zone berikutnya (satu zone adalah jarak antara dua

primary marker). 2. Pinggang pemain harus melewati first down line untuk mendapatkan first down dan Goal line untuk

mendapatkan Touchdown. 3. Pada down ke 4 tim offense memiliki opsi untuk GO FOR IT atau PUNT. 4. Apabila setelah 4 downs tim offense tidak dapat melewati first down line maka terjadi turnover on downs di

tempat bola mati pada play terakhir. 5. Tim offense boleh menggerakkan bola dengan pass atau run. 6. Apabila bola bergerak ke depan hingga melewati garis antar zones karena play atau penalti, tim offense

memperoleh 1st down. 7. Apabila bola bergerak ke belakang dan berpindah zones karena play atau penalti, tim offense tidak

memperoleh 1st down dan first down line tetap pada garis sebelumnya.

Pasal 10 Fumble

1. Bola yang terlepas dari tangan ball carrier boleh di recover baik oleh tim offense maupun defense selama

BELUM menyentuh tanah. 2. Pada saat bola di udara, tidak dibenarkan menampar, menendang, atau mendorong bola ke arah goal line,

kecuali oleh defense ke arah pemain lain untuk membantu menangkap. Bola harus ditangkap. 3. Apabila bola menyentuh tanah, bola dinyatakan dead ball dan tidak boleh diperebutkan. Hal ini untuk

menghindari cedera.

Pasal 11 Dead Ball dan Huddle

1. Official mengumumkan dead ball yang mengakhiri play dengan satu peluit panjang pada akhir first down dan

second down, dan tiga peluit pendek pada akhir third down. 2. Ball carrier berkewajiban mengembalikan bola sesegera mungkin kepada official. Bola tidak boleh dibawa ke

huddle (warning unsportmanlike conduct). 3. Setelah official selesai menempatkan bola, official akan menginformasikan pada kapten tim offense bahwa ball

spotting telah selesai dilakukan dan huddle clock dimulai.

Pasal 12 Line of Scrimmage (LOS)

1. Singkatan : Offensive Lineman (OL), Defensive Linemen (DL), Line of Scrimmage (LOS) 2. Line of scrimmage (LOS) adalah garis dimulainya play. Ditandai secara virtual dengan perpanjangan garis

hitam dari spotter ke sisi-sisi lapangan. 3. Jumlah Pemain Offense yang berada di LOS adalah bebas. (3 line + 4 skills). 4. Pemain defense harus menjaga jarak 1 YARD dari LOS (± 1mtr). 5. Offensive dan Defensive line diperbolehkan untuk memakai 2 point stance atau 3 point stance kecuali Center

offensive linemen yang melakukan snap. OL dan DL harus berhadapan 3 vs 2 di LOS. 6. Defensive linemen berjumlah 2 orang, Defensive lineman boleh hanya 2 orang bilamana jumlah tim kurang dari

8 orang. dengan persetujuan team lawan dan referee. 7. Defensive linemen harus berhadapan dengan Offensive linemen. jika tidak maka penalty Illegal Formation.

• Posisi badan / sebagian dari badan DL (ditandai oleh lebar pundak) harus berada dan masuk di dalam lebar pundak pemain OL. (max: inside DL shoulder lineup to outside OL shoulder).

8. Stance Defensive linemen tidak harus mengarah lurus ke Offensive linemen di hadapannya.

Page | 7

Pasal 13 Shift & Motion

1. Shift adalah perubahan simultan oleh 2 pemain offense atau lebih setelah bola siap dan sebelum snap. 2. Pemain dari tim offense harus sudah dalam posisi yang tetap (tidak bergerak) setelah diucapkan kata SET

oleh QB. Pergerakan yang diperbolehkan setelah SET adalah Motion. 3. Hanya 1 pemain offense yang boleh melakukan in motion pada saat bola terangkat dari tanah dan gerakannya

harus berlawanan dengan atau paralel dengan goal line. Bila ada 2 pemain yang bergerak maka akan dikenakan penalti seperti false start.

Pasal 14 Snap dan Encroachment Offside

1. Quarterback HARUS mengatakan aba-aba SET dan snap HARUS dilakukan pada HUT/HIKE pertama untuk

memudahkan official dan mencegah terjadinya false start/encroachment (tidak ada fake HUT). 2. Tidak boleh ada teriakan hut selain oleh quarterback. 3. Quarterback BOLEH mempergunakan SILENT SNAP setelah mengatakan SET. 4. Encroachment terjadi apabila pemain dari tim defense melewati line of scrimmage dan menyentuh pemain tim

lawan sebelum bola terangkat dari tanah. 5. Pemain Defense tidak boleh berteriak atau melakukan suatu gerakan yang dapat memancing pemain offense

untuk bergerak sebelum QB mengatakan HUT. (unsportmanlike conduct). 6. Offside terjadi apabila pemain team defense terlebih dahulu melewati line of scrimmage ketika bola terangkat. 7. Pemain yang berada di LOS tidak boleh bergerak/mengubah stance sebelum bola terangkat/snap. 8. False Start terjadi apabila pemain dari team offense terlebih dahulu melewati LOS atau melakukan gerakan

sebelum bola terangkat/snap.

Pasal 15 Snap

1. Setelah official mengumumkan ready for play (dengan tanda meletakan bola pada garis LOS utk di snap), tim

offense memiliki 30 detik untuk melakukan snap. 2. Snap hanya boleh dilakukan oleh center dengan formasi shotgun atau undercenter. 3. Snap boleh dilakukan langsung ke pemain offense manapun selama ia berada di belakang formasi Offensive

Linemen (OL). 4. Bad snap akan dihitung sebagai fumble dan bola dinyatakan dead pada saat pertama kali menyentuh tanah.

Pasal 16 Blocking

1. Blocking dilakukan dengan tangan terbuka (open hand), tidak mengepal atau menggunakan sikut. Open

means open hands extended from the elbow, notloaded-up from the sides. 2. Line block harus dilakukan dari arah depan. Lineman boleh bergerak menyesuaikan posisi dengan datangnya

rush selama ia tidak mendorong dari belakang/clipping/holding. 3. Receiver dan pemain offense lainnya dapat melakukan block pada run play dan setelah terjadi pass completion

tapi tidak boleh saat atau sebelum pass dilakukan. 4. Blocking diluar LOS dilakukan dengan open hand forward block. 5. Bump and Run: Bumping dapat dilakukan berkali-kali selama di dalam jarak 5 yards dari LOS (Line Of

Scrimmage). Bila terjadi diluar dari 5 yards terkena penalty.

Page | 8

Pasal 17 Passing

1. Hanya boleh terjadi satu forward pass (live ball yang dilempar ke arah endzone lawan) dalam setiap play dan

forward pass hanya boleh dilakukan dibelakang LOS. 2. Forward pass dapat dilakukan oleh semua pemain offense kecuali linemen, selama ia berada di belakang LOS. 3. Tidak ada batasan dalam melakukan lateral pass atau backward pass. 4. Setelah bola melewati LOS, forward pass tidak boleh dilakukan sekalipun pemegang bola kembali ke belakang

LOS untuk melakukan pass. 5. Backward pass yang menyentuh tanah dinyatakan sebagai fumble dan bola dianggap mati pada saat

menyentuh tanah sebagai milik passer dan tidak boleh diperebutkan. 6. Backward pass yang keluar lapangan dalam playing field menjadi milik passer dan dinyatakan mati di titik

keluar lapangan. Apabila backward pass keluar dari lapangan di belakang goal line ia dihitung sebagai safety.

Pasal 18 Rushing the Quarterback

1. Sack dilakukan dengan menarik FLAG Quarterback (QB). 2. . 3.

4. Rusher tidak diperbolehkan untuk menyerang bola untuk force fumble. 5. Apabila pass dan sack terjadi bersamaan, sack dianggap tidak terjadi. Play akan diteruskan. Penilaian

mengenai ini diserahkan ke judgement referee. 6. Quarterback tidak diperbolehkan membuang bola untuk menghindari sack (intentional grounding). Referee

akan menentukan apakah quarterback membuang bola dengan sengaja ke lapangan kosong atau keluar lapangan (tidak untuk ditangkap receiver).

Pasal 19 Ball carrying

1. Ball carrier harus berusaha menghindari terjadinya contact. Tanggung jawab mencegah terjadinya kontak

berada sepenuhnya di tangan ball carrier. Apabila terjadi kontak, official akan menentukan apakah ball carrier sudah melakukan usaha untuk menghindari kontak atau tidak (unavoidable contact).

2. Stiff Arm berarti ball carrier melakukan kontak aktif dengan defender dan oleh karenanya termasuk dalam

peraturan di atas. (penalty masuk ke flag guarding) 3. Ball carrier boleh melakukan SPIN untuk menghindari deflagging dengan catatan tangan dari ball carrier tidak aktif. 4. Ball carrier tidak boleh melakukan FORWARD JUMP (melompat kedepan) untuk mendapatkan extra yard

atau menghindari deflagging. 5. Ball carrier dalam upaya menghindari deflagging diperbolehkan lompat menyamping* kanan/kiri (side way)

atau kebelakang yang di sebut juga dengan JUKE. (*dengan posisi badan lurus ke depan). 6. Ball carrier tidak boleh melindungi flagnya dengan tangan, lengan, kepala, atau bola. Deflagger harus

mendapatkan akses yang bebas untuk melakukan deflagging apabila flag berada dalam jangkauannya. 7. Ball carrier tidak boleh melakukan DIVE untuk alasan keamanan. (safety reason) 8. Pada saat waktu bersih digunakan di tiap half, ball carrier tidak boleh membuang bola ke luar lapangan dengan

sengaja (intentional out of bounds fumble) untuk menghentikan waktu. Waktu hanya akan berhenti apabila salah satu kaki ball carrier keluar dari lapangan. (penalty: 5 yards from POI, unstopped time)

9. Apabila terjadi fumble sebelum ball carrier masuk ke endzone lawan dan bola jatuh di endzone, bola tersebut dinyatakan mati pada titik terjadinya fumble dan bukan pada titik bola menyentuh tanah (endzone).

(note: Pengertian yang sama dengan CHARGING FOUL dalam permainan bola basket)

Rusher dilarang melakukan kontak dengan Quarterback dalam usaha men-deflag Rusher diperbolehkan untuk berusaha ‘mem-block passing’. Selama usaha tersebut TIDAK TERJADI KONTAK dengan QB. (sebelum, saat dan setelah bola di passing) . ( No.2 & 3 bila terjadi dikenakan penalty: Roughing The Passer. Loss 15 yards & Automatic first down.)

Page | 9

Pasal 20 Pass Interference

1. Pass interference berlaku untuk pass yang berasal dari belakang LOS baik forward maupun lateral pass. 2. Setelah pass dilakukan, baik receiver maupun defender tidak boleh menyentuh secara aktif pemain tim

lawan sebelum salah satu dari keduanya menyentuh bola (pass interference). 3. Stripping the ball (berusaha menjatuhkan bola dari posession receiver atau defender) tidak boleh dilakukan

apabila bola telah tersentuh kedua tangan dan berada dalam posisi posession (receiver have control of the ball). Apabila receiver telah mendapatkan kontrol atas bola, defender harus mengincar flag, bukan bola.

4. Defender maupun receiver tidak dibenarkan menghalangi pandangan lawan ke arah bola dengan tangannya.

Pasal 21 Receiving

1. Semua pemain boleh menangkap pass kecuali Offensive Linemen (OL). 2. Selain OL, pemain offense maupun defense memiliki hak yang sama untuk memperebutkan pass. 3. Offensive linemen boleh menyentuh bola setelah pass apabila bola telah tersentuh pemain lain (deflected ball) 4. Pada saat melakukan catch, kedua kaki pemain harus berada di dalam dan menyentuh lapangan. 5. Bola boleh tersentuh lebih dari satu orang baik pemain offense maupun defense sebelum tertangkap. 6. Apabila pemain defense dan offense menangkap bola secara bersamaan, bola harus diperebutkan sebelum

kaki pemain menyentuh tanah. Apabila setelah kaki pemain menyentuh tanah, bola masih dipegang lebih dari satu orang, bola menjadi milik offense.

7. Apabila bola terlepas sebelum receiver mendapatkan kontrol atas bola, bola dinyatakan mati saat menyentuh tanah sebagai incomplete pass.

8. Apabila bola terlepas setelah berada dalam kontrol receiver maka dinyatakan sebagai fumble. Fumble dinyatakan mati saat menyentuh tanah dan play dilanjutkan dari tempat terjadinya fumble. There are no FORWARD fumbles – fumble kedepan akan di-spot dari point terakhir pinggang pembawa bola.

Pasal 22 Deflagging

1. Tackle hanya dilakukan dengan cara deflagging. 2. Ball carrier dinyatakan down by deflagging apabila flag terlepas. 3. Ball carrier yang terjatuh tanpa deflagged dinyatakan down bila disentuh satu tangan oleh defense. Ball carrier

yang terjatuh boleh terus menggerakkan bola ke arah endzone apabila ia tidak tersentuh oleh pemain defense. 4. Defender tidak boleh menggenggam bagian badan atau pakaian ball carrier, atau melingkari badan ball carrier

dengan tangan dalam usaha melakukan deflagging. 5. Dalam usaha melakukan deflagging, defender boleh melakukan kontak ringan dengan daerah badan di atas

pinggang atau pundak ball carrier tapi tidak boleh menyentuh bagian leher atau kepala ball carrier. Defender tidak boleh menggenggam, mendorong, atau menjatuhkan ball carrier.

6. Defender hanya boleh melakukan deflagging setelah receiver menyentuh bola pertama kali. 7. Illegal deflagging terjadi apabila defender melakukan deflagging sebelum pemain menyentuh bola. Apabila hal

ini terjadi play akan dilanjutkan dan pemain tanpa flag dinyatakan down apabila tersentuh dengan satu tangan. 8. Apabila tanpa sengaja flag pemain terlepas saat play telah dimulai, pemain tersebut dinyatakan down

apabila tersentuh dengan satu tangan. 9. Defender boleh melakukan diving HANYA APABILA diperlukan untuk melakukan deflagging, apabila pada

saat diving terjadi excessive contact dengan ball carrier, diberlakukan foul tackle. 10. Deflagger tidak bergerak dari tempatnya melakukan deflagging dan mengangkat flag di atas kepala untuk

memudahkan official menentukan tempat terjadinya deflagging. 11. Deflagger wajib mengembalikan flag kepada pemiliknya atau team lawan pada saat play berakhir. 12. Setelah terjadinya touchdown, official akan mengecek apakah flag yang dipakai ball carrier dapat dilepaskan

dengan satu sentakan keras. Apabila flag tidak dapat terlepas, play tersebut harus diulang dari titik awal play. 13. Special Note : Deflagging berarti defender berhasil menarik flag ball carrier dan memegang flag tersebut.

Apabila defender luput dalam usaha deflagging namun berhasil men-stripping flag ball carrier. Maka down akan di spot dimana flag ball carrier terjatuh.

Page | 10

Pasal 23 Punting

1. Team captain offense harus memberi tahukan kepada official apabila mereka ingin melakukan punt segera

setelah official mengumumkan play siap dimulai. 2. Punt dilakukan sama dengan formasi offense, 3 offensive linemen, 4 offensive player (skills) dan 1 kicker yg

menggantikan posisi QB untuk memberikan tanda hike/hut dan menendang bola. 3. Bola harus di snap oleh Center OL dengan formasi shotgun. 4. Pemain offense tidak boleh melewati LOS sebelum bola ditendang. 5. Fake punt tidak boleh dilakukan. 6.

7. 8. Penerima punt boleh mengembalikan bola sejauh mungkin ke arah endzone lawan setelah menangkap bola. 9. Apabila bola terlepas dari tangan ball carrier, bola dinyatakan mati pada saat menyentuh tanah. 10. Apabila punt melewati goal line, maka dinyatakan touchback dan play dimulai di garis 20 yard receiving team. 11. Apabila punt keluar dari lapangan (out of bound) maka play dimulai dari titik dimana bola keluar dari lapangan. 12. Tidak ada muffed ball/fumble pada punt: Apabila bola telah menyentuh anggota badan apapun dari seseorang

dari receiving team, maka bola dinyatakan mati dan akan dispot di point of contact atau poin terakhir bola berhenti/out of bounds (yang lebih merugikan bagi receiving team)

Pasal 24 Protest Procedure

1. Protes hanya dilakukan oleh manajer/coach/team captain dan dilakukan sebelum play berikutnya dengan

memiliki satu copy rulebook. 2. Apabila keputusan official sesuai dengan peraturan dalam rulebook, tim yang melakukan protes akan

kehilangan 1 time-out. 3. Hasil pertandingan adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 25 Fouls and Penalties

1. Keputusan foul hanya dapat dipertanyakan oleh kapten tim yang melakukan foul. 2. Official yang menyatakan foul harus mengumumkan nomor pemain dan pelanggaran yang dilakukan. 3. Ada dua jenis penalti dalam football:

• DEAD BALL FOUL : penalti yang memberhentikan permainan. • LIVE BALL FOUL : penalti yang tidak memberhentikan permainan. Memiliki option ditolak (decline)

atau diterima (accept) keputusan wasit tersebut oleh team lawan. 4. Apabila terjadi DEAD BALL FOUL (penalti yang memberhentikan permainan), maka referee akan meniup

peluit, melempar bendera dan memberhentikan permainan, dan penalti langsung diberlakukan. 5. Apabila terjadi LIVE BALL FOUL (pelanggaran yang tidak memberhentikan permainan), official melempar

bendera ke tanah tapi membiarkan play terus berlangsung (tidak meniup pluit sebelum play tersebut berakhir). Pada akhir play official melemparkan pilihan pada kapten tim lawan apakah foul tersebut di accept (pemberlakuan penalti) atau decline (menerima hasil play tersebut). Keputusan pertama yang diambil tidak dapat diubah kembali.

6. Apabila bola bergerak maju hingga melewati garis pemisah antar zones karena penalti yang dilakukan defense, tim offense mendapatkan 1st down.

7. Apabila kedua tim melakukan foul pada satu play (double foul), play tersebut harus diulang. 8. Half the distance rule: Penalti tidak dapat menggerakkan bola lebih dari setengah jaraknya ke endzone

kecuali dispesifikasi sebelumnya, apabila penalti lebih besar dari setengah jarak bola ke endzone, maka bola diletakkan di setengah jarak antara titik bola sebelumnya dengan endzone.

9. Apabila tim offense melakukan foul dan penalti memundurkan bola hingga ke belakang endzone tim offense, berlaku safety.

Formasi defense sebelum punt dilakukan HARUS terdapat 4 pemain defense berada di 1 yard dari LOS (formasi bebas) dan 4 pemain defense lainnya boleh berada di bagian manapun dari sisi lapangannya selama tidak berada di daerah netral 1 yard di depan LOS atau menyebranginya . Pemain defense tidak boleh melewati garis LOS dan melakukan rush terhadap kicker .

Page | 11

10. Apabila tim defense melakukan live ball foul di daerah endzonenya dan penalti memajukan bola hingga ke belakang endzone tim defense, play dimulai di 1 yard line.

11. Foul on a score: Apabila terjadi foul oleh pemain offense dalam play yang berakhir dengan touchdown, acceptance kapten tim defense akan foul tersebut membatalkan touchdown. Apabila terjadi foul oleh pemain defense dalam play yang berakhir dengan touchdown, foul tersebut di decline secara otomatis dan play dihitung touchdown.

12. Foul Prior to a try: Apabila terjadi foul setelah touchdown dan sebelum point conversion, penalti diberlakukan dengan basic spot pada titik dimulainya point conversion

13. Multiple Live ball fouls: Apabila salah satu tim melakukan lebih dari satu foul pada live ball, hanya salah satu foul tersebut yang dapat dikenakan penalti (yang menggerakkan bola paling jauh). Apabila terjadi unsportsmanlike conduct, penalti diberlakukan dari titik hasil play.

14. Multiple Dead ball fouls: Apabila salah satu tim melakukan lebih dari satu foul pada dead ball, diberlakukan penalti untuk masing-masing foul tersebut sesuai dengan urutan terjadinya. Unsportsmanlike conduct diberlakukan dari basic play spot.

15. Dead Ball Foul untuk OFFENSE diatur sebagai berikut : • Offside | Loss of 5, repeat down

Pemain melewati bagian lapangannya pada saat terjadi snap • False Start | Loss of 5, repeat down

Pemain offense melewati bagian lapangannya sebelum terjadi snap, offensive linemen bergerak dari stance sebelum terjadi snap

• Illegal Motion | Loss of 5, repeat down Lebih dari satu pemain offense bergerak pada saat snap

• Delay of game | Loss of 5, repeat down Offense belum melakukan snap setelah 35 detik setelah peluit tanda ready for play dibunyikan

• Too Many Man on The Field | Loss of down Lebih dari 8 pemain di lapangan pada saat break huddle, lebih dari 5 pemain di LOS

16. Dead Ball Foul pada DEFENSE diatur sebagai berikut:

• Encroachment | Loss of 5, repeat down Defensive linemen bergerak maju dan menyentuh pemain offense sebelum snap.

17. Live ball foul dapat diterima atau ditolak tim lawan dan merupakan keputusan kapten tim lawan.

18. Live ball Foul untuk offense diatur sebagai berikut:

• Offensive Pass Interference | Loss of 10 from the LOS, loss of down Screening atau menghalangi pandangan pemain lawan dengan tangan. Pemain offense mendorong pemain defense untuk menciptakan separation, atau memblok pemain defense setelah bola diudara untuk menciptakan separation bagi rekan setimnya.

• Illegal forward pass | Loss of 5 from the LOS, loss of down Pemain offense melakukan pass setelah melewati LOS, atau terjadi forward pass kedua pada play yang sama.

• Flag guarding | Ball is dead at POI, loss of 5 from POI, loss of down. Pemain menggunakan tangan atau bagian tubuh lainnya untuk mencegah pemain defense melakukan deflagging

• Intentional Grounding | loss of 5 from LOS, loss of down Quarterback membuang bola ke luar lapangan atau ke tanah untuk menghindari sack

• Offensive holding | Loss of 10, repeat down Pemain offense menahan pemain defense, baik dengan melakukan genggaman pada badan atau pakaian

• Ball carrier initiated contact | Ball is dead. Loss of 10 from POI, loss of down Ball carrier memulai contact dengan defender, termasuk melakukan stiff arm atau charging.

• Helping the carrier | Ball is dead at POI. Loss of 10, loss of down Membantu ball carrier mendapatkan extra yardage dengan mendorong atau menarik ball carrier

• Personal Foul | Loss of 15 yards from LOS, loss of down Yang termasuk dalam personal foul adalah tindakan-tindakan yang menjurus kasar atau tidak sportif seperti menjegal lawan, mendorong lawan setelah dead ball, memukul, memprotes wasit secara

Page | 12

berlebihan, membanting lawan, menabrak lawan dengan sengaja, atau segala tindakan lain yang menurut wasit berada di luar batas sportifitas dan/atau membahayakan pemain lain.

• Illegal Blocking Down The Field | Loss of 5 from LOS, loss of down Pemain melakukan block melewati batas 5 yards dari defense dalam pass play.

19. Live ball Foul untuk defense diatur sebagai berikut:

• Offside | Loss of 5, repeat down Pemain defense berada kurang dari 1 yard dari ball spot pada saat snap, defensive linemen bergerak maju.

• Defensive Pass Interference | At POI, automatic first down. If occur in endzone ball placed at defensive team 1 yard line. Screening atau menghalangi pandangan pemain lawan dengan tangan. Pemain defense mendorong pemain offense untuk menciptakan separation, atau memulai kontak lebih dari 5 yards dari LOS, atau terlihat mengincar pemain lawan. Dalam perebutan pass, yang menjadi incaran adalah bola.

• Tackle | Loss of 15 from POI, automatic first down Pemain defense dengan sengaja melakukan tackle. Termasuk dalam tackle: hurdling, diving, tripping, any body contact that is not open hand.

• Defensive holding | Loss of 10 from POI, repeat down if not yet first down Pemain defense menahan pemain offense, baik dengan melakukan genggaman pada badan atau pakaian

• Roughing the Passer | Loss of 15 from LOS, automatic First Down. Pemain defense sebagai rusher melakukan kontak dengan quarterback dalam usaha men-deflag maupun mem-block passing.

• Illegal Formation/Too Many Man on The Field | Loss of 5, repeat down. Lebih dari 8 pemain di lapangan pada saat break huddle atau defensive lineman tidak berhadapan dengan offensive lineman.

• Personal Foul | Loss of 15 yards from LOS, loss of down Yang termasuk dalam personal foul adalah tindakan-tindakan yang menjurus kasar atau tidak sportif seperti menjegal lawan, mendorong lawan setelah dead ball, memukul, memprotes wasit secara berlebihan, membanting lawan, menabrak lawan dengan sengaja, atau segala tindakan lain yang menurut wasit berada di luar batas sportifitas dan/atau membahayakan pemain lain.

20. Pelanggaran-pelanggaran berikut dapat dikenakan pada kedua tim:

• Stripping the ball | Loss of 10 from POI Mengincar bola yang sudah berada dalam possession ball carrier.

• Fair catch interference | Loss of 5 from POI Menggangu catch receiver setelah sinyal fair catch pada kicking play.

• Not handling ball | Loss of 5, repeat down Ball carrier tidak menyerahkan bola pada official pada saat play berakhir.

• Not handling flag | Loss of 5, repeat down Deflagger tidak menyerahkan flag pada pemiliknya pada saat play berakhir.

• Flag covering / Not using flag | Loss of 5, repeat down Flag tertutup oleh kaos, handuk atau benda apapun sehingga menyusahkan deflagging.

• Illegal use of Timeout | Loss of 5, loss of down Tim meminta time out padahal sudah tidak memiliki jatah time out

21. Pelanggaran yang belum terangkum dalam penjelasan di atas dikenakan penalty 5 yards dan repeat down jika

penalty tersebut tidak menghasilkan first down.

22. Pemain dapat dikeluarkan dari pertandingan (EJECTED) apabila official menganggap pemain: a. Secara sengaja menggunakan kepalan tangan, menendang, atau menyerang dengan lutut. b. Menghina pemain lain/official. c. Bermain kasar dan/atau tidak sportif.

Page | 13

Pasal 26 Perkelahian

1. Memisahkan perkelahian bukan menjadi tanggung jawab official. Pada saat perkelahian terjadi official akan

meniup satu peluit panjang sebagai peringatan dan meninggalkan lapangan setelah peluit selesai dibunyikan. 2. Apabila setelah peringatan dibunyikan, pelatih/team captain tidak bisa mengendalikan situasi maka

pertandingan akan diakhiri. 3. Tim yang memulai perkelahian akan dianggap kalah. Pertandingan kemudian akan diakhiri dengan nilai tim

yang memulai perkelahian mendapat nol dan tim lawan mendapatkan nilai yang telah diperolehnya.

------------------

Jakarta, 18 September 2014

Denny N. Yustiadi President of the IFFA

Latest Revision: September 2014 - Direvisi oleh Michael Akila -

Page | 14

REFEREE ASSIGNMENT

Berikut adalah tugas masing-masing dari 4 referee yang bertugas di lapangan:

1. BACKFIELD REFEREE a. Line up 5 yard ke belakang dan 10 yard ke kanan quarterback b. Pegang huddle timer 35 detik c. Kasih warning 10 detik d. Kasih warning 20 detik e. Kasih last warning 25 detik f. Cek legalitas snap g. Liat illegal blocking di line h. Liat flag guarding by quarterback i. Liat pass rusher yang gak ngincer flag j. Liat sack/pass k. Setelah bola lewat LOS, liat illegal blocking diantara Linemen l. Lagi kicking play spot the ball n tee, liat illegal blocking oleh line pertama receiving team m. kalo play sukses, ambil marker buat dipindahin

2. DOWNFIELD REFEREE

a. Lineup 10 yard di belakang safety, 10 yard ke daerah kosong b. Liat kontak di belakang (bump after 5 yards, Pass Interference)

note: PI hanya kejadian di antara receiver yang dituju bola, PI cuma kejadian kalo bola mungkin ketangkep, karena official downfield cuma 1, gak bisa ngawasin semua, kalo bola dilempar ke kanan terus ada receiver di kiri bilang dijorokin itu gak PI, kalo ada ref ngeliat a defensive/offensive holding may be called.

c. Setelah bola lewat LOS liat illegal blocking by players downfield. d. on kicking plays liat blocking dari line kedua receivers.

3. SIDELINE REFEREE

a. Line up di LOS bench side. b. Head referee, call final official decisions. c. toss the coin on coin toss. d. cek players line up (offside, encroachment, false start dll). e. check illegal blocking on his side (termasuk bump yang lewat 5 yd). f. Follows the ball and ball carrier (termasuk liat spin, flag guarding, n pelanggaran ball carrier lain). g. mark dead ball spot from his side. h. blows whistle RIGHT ON dead balls. i. blows whistle when the ball is ready to be kicked (right when the ball is placed on the tee). j. help calls timeout when a player is signaling TO. k. pengumuman hasil play, down keberapa n sampe mana setelah dead ball (contoh pritt fielders 1st

down to the 40; incomplete pass, 2nd to the 20).

4. SCRIMMAGE REFEREE a. line up di LOS seberang. b. pegang game time 20 menit. c. cek lineup players di LOS. d. cek ilegal blocking from his side (termasuk bump after 5 yd). e. Follows the ball and ball carrier

(termasuk liat spin, flag guarding, & pelanggaran ball carrier lain). f. mark dead ball spot from his side.

Page | 15

PERATURAN TURNAMEN - IFFA JAKARTA -

I. Team & Official

1. Maksimum pemain di dalam satu tim adalah 40 orang (termasuk IR) dan setiap tim harus mendaftarkan 1 manager dan 2 kapten.

2. Setiap tim yang mengikuti turnamen wajib berpartisipasi dalam program-program IFFA dan patuh terhadap REGULASI yg ditetapkan oleh IFFA.

II. Referees dan Statistik

1. 1 tim harus mendaftarkan 4 – 8 wasit dan 2 – 4 statistician. Semua wasit dan statistician yang didaftarkan harus belajar dan mengerti kewajiban masing-masing.

2. Tim yang tidak dapat memberikan wasit atau pencatat statistik saat dijadwalkan untuk bertugas akan diberikan penalti berupa pengurangan poin pada league standings.

3. Pengurangan poin akan dikenakan per kepala, 1 untuk statistik dan 1 untuk setiap wasit (Total 2 wasit). 4. Maksimum pengurangan 3 point jika ketiganya tidak bertugas

III.Suspension/Ejection

1. Pemain yang dieject oleh wasit dalam game akan dikenakan sanksi berupa suspensi 1 game. 2. Jika seiring berjalannya turnamen pemain tersebut dieject lagi (untuk kedua kalinya di dalam 1 season), maka

akan dikenakan sanksi berupa suspensi 3 game. 3. Jika pemain tersebut dikenai ejection untuk ketiga kalinya di dalam season tersebut, maka pemain tersebut

tidak diperbolehkan untuk bermain lagi di sisa season dan playoff pada season tersebut.

IV.Iuran

1. Tim harus membayar iuran yang sudah ditetapkan kepada panitia sebesar Rp 6 juta / Season (Major) dan Rp 2 juta / season (Minor) dapat dicicil, cicilan dimulai pada saat pertandingan pertama atau minggu pertama saat pre-season dimulai dan harus sudah dilunasi saat minggu ke - 2 seri ke 3.

2. Tim yang telat melakukan pembayaran atau tidak membayar tahap pertama di awal pertandingan pre - season akan dikenakan penalty Rp 100.000,- per minggu dan akan terkena pengurangan poin sebanyak 1 poin setiap minggunya setelah deadline tersebut.

3. Denda Rp 100.000,- per minggu akan terus berjalan sampai iuran bulanan tersebut lunas.

Page | 16

Page | 17