identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

57
Identifikasi Kegawatdaruratan Pada Bayi Baru Lahir & Resusitasi Neonatus

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Identifikasi Kegawatdaruratan

Pada Bayi Baru Lahir &

Resusitasi Neonatus

Page 2: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Periode Awal

Bayi Baru Lahir Lahir

(BBL) Adaptasi

Gagal Berhasil

STABLE

Resusitasi

IMD

Transport Warm

Rawat Gabung

Sweet Rawat NICU/SCN

Pink

Page 3: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Asfiksia Neonatus:

Kegagalan napas secara spontan dan

teratur pada saat lahir atau beberapa

saat setelah lahir

Asfiksia menyebabkan sekitar 19% dari 5 juta kematian neonatus setiap

tahun di seluruh dunia

Page 4: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Tanda-Tanda Bahaya

Sianosis

Apneu parah (koma?)

Stridor

Upaya nafas (gasping)

Retraksi pernafasan yang parah

Perfusi buruk (syok)

Page 5: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Kondisi-Kondisi yang

Berhubungan dengan gawat nafas

Page 6: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Penyebab Umum gawat nafas

Transient tachypnea of the newborn (TTN)

Hyaline membrane disease (HMD)

Meconium aspiration syndrome (MAS)

Sindrom kebocoran udara

Pneumonia

Penyakit jantung kongenital

Page 7: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 8: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Fisiologi Janin

• Alveoli terisi cairan paru

• Dalam uterus, janin tergantung pada plasenta untuk pertukaran O2 dan CO2

• Arteri pulmonal berkontraksi

• Aliran darah paru berkurang

• Aliran darah dialihkan melalui duktus arteriosus

Page 9: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Paru & Sirkulasi: Setelah lahir

• Paru mengembang berisi udara

• Cairan paru janin diserap dari alveoli

• Arteri pulmonalis mengalami dilatasi

• Aliran darah paru

• Oksigen dalam darah

• Duktus arteriosus mulai konstriksi

• Darah mengalir melalui paru dan dipompa keseluruh jaringan tubuh

Page 10: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Transisi Normal: 3 PerubahanUtama

• Cairan alveoli diserap oleh jaringan paru, digantikan

oleh udara

• Arteri dan vena umbilikalis konstriksi sehingga

meningkat tekanan darah sistemik

• Pembuluh darah paru relaksasi, meningkatkan aliran

darah paru

Page 11: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Masalah Dalam Kandungan Atau Perinatal

• Apnu Primer Ketika janin/bayi kekurangan O2, terjadi periode

awal usaha bernafas cepat APNU PRIMER:

- Frekuensi jantung meningkat

- Tekanan darah tetap (kecuali terjadi perdarahan

hebat/hipovolemia)

• Bereaksi terhadap rangsang taktil

Page 12: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Apnu Sekunder

• Bila kekurangan O2 berlangsung >>>, bayi berusaha nafas

megap–megap APNU SEKUNDER :

- Frekuensi jantung

- Tekanan darah

• Tidak bereaksi terhadap rangsang taktil

• Bila bayi apnu sekunder: VTP FJ

Page 13: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

RESUSITASI BBL

100% bayi lahir perlu

didampingi oleh

seseorang/tim ahli

resusitasi

10% bayi baru lahir butuh intervensi setingkat Bag & Mask ventilation untuk dapat bernapas saat lahir

1% bayi lahir butuh intubasi sampai bantuan obat-obatan

Barkemeyer BM. Critical Concepts NICU. [diakses pada: 24 Januari 2012]. Diunduh dari : URL: www.medschool.lsuhsc.edu.

Page 14: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Prinsip Resusitasi yang Berhasil

• Menilai dengan benar

• Mengambil keputusan dengan

tepat

• Melakukan tindakan dengan

tepat dan cepat

• Mengevaluasi / menilai hasil

tindakan

Page 15: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Nilai risiko bayi untuk kebutuhan resusitasi

Jaga tetap hangat

Posisi, buka / bersihkan jalan napas

Keringkan, rangsang napas

Beri O2 (bila perlu)

Berikan ventilasi tekanan positif

Intubasi trakea

Kompresi dada

Pemberian

obat 2 an

Selalu

diperlukan

Lebih

jarang

diperlukan

Kadang-

kadang

diperlukan

Page 16: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 17: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 18: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 19: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Langkah Awal Bayi Bugar

Page 20: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Lahir

- Bernapas/ menangis?

- Tonus baik?

- Berikan kehangatan

- Posisikan, bersihkan jalan napas

(kalauperlu)*

- Keringkan, rangsang, reposisi

Perawatan Rutin :

- Berikan kehangatan

- Bersihkan jalan napas

- Keringkan

- Nilai warna kulit

Evaluasi pernapasan,

FJ, dan warna kulit

Beri oksigen

Perawatan

Observasi

Ya

Tidak

Bernapas

FJ > 100 &

kemerahan

kemerahan

Sianosis Apnea /

FJ < 100

30 d

eti

k

Page 21: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

30 d

eti

k

30 d

eti

k

Berikan Ventilasi Tekanan

Positip*

Perawatan Pasca

Resusitasi

- Beri Ventilasi Tekanan Positip*

- Lakukan Kompresi Dada*

Berikan Epinefrin*

Ventilasi efektif

FJ > 100 &

kemerahan

FJ < 60

FJ < 60 FJ < 60

* Intubasi endotrakeal dapat dipertimbangkan pada beberapa

langkah

Page 22: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 23: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 24: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 25: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 26: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 27: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Membuka Jalan Nafas:Posisi agak tengadah

• Bayi diletakkan telentang atau miring dengan leher

sedikit tengadah (posisi menghidu)

• Posisi farings, larings, trakea dalam satu garis lurus

Page 28: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Posisi Kepala

Page 29: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Bantalan Bahu

Page 30: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 31: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 32: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

VENTILASI TEKANAN POSITIF

Untuk membantu usaha napas bayi

Menggunakan balon dan sungkup resusitasi

Konsentrasi oksigen (21% vs 100%)

Frekuensi 40-60 / menit

Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan penilaian FJ

Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi dada sambil tetap teruskan VTP

Page 33: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 34: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Panduan penggunaan oksigen untuk VTP pada

neonatus cukup bulan, segera setelah lahir

(AAP & AHA 2006):

• Rekomendasi NRP: penggunaan O2 100% untuk VTP pada resusitasi bayi. Namun penelitian menunjukkan, resusitasi dgn O2 21% sama berhasilnya dgn O2 100%

• Bagi yang menggunakan O2 < 100%, diperlukan tambahan O2 bila tidak ada perbaikan dalam 90 detik setelah lahir

• Bila O2tidak tersedia, gunakan udara kamar

Page 35: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

BALON RESUSITASI

Syarat Balon Resusitasi untuk Neonatus:

• Ukuran balon 200-750 ml

• Dapat memberikan oksigen kadar tinggi

• Mempunyai alat pengaman (katup pelepas tekanan)

untuk mencegah tekanan yang terlalu tinggi

• Ukuran sungkup wajah harus tepat

Page 36: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

BALON MENGEMBANG SENDIRI:

dengan katup pelepas tekanan

Page 37: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Reservoar O2

Reservoar

Ujung terbuka

Ujung tertutup

Page 38: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Sungkup wajah

Sungkup harus

menutupi:

• Ujung dagu

• Mulut

• Hidung

Page 39: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 40: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Pilih sungkup ukuran sesuai

Pastikan jalan napas bersih dan terbuka

Posisi kepala bayi sedikit tengadah

Posisi penolong disisi samping atau kepala bayi

Sebelum melakukan VTP

Page 41: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

FREKUENSI VENTILASI

40 -60 kali / menit

dengan irama:

Pompa - - - Lepas - - - Lepas

1 - - - 2 - - - 3

Page 42: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Pasang pipa orogastrik untuk mengatasi distensi lambung

karena:

• Distensi lambung dapat menekan diafragma menghambat pengembangan paru

• Kemungkinan regurgitasi dan aspirasi

Bila VTP perlu dilanjutkan lama

Page 43: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 44: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 45: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 46: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Berikan VTP*

• Lakukan kompresi dada

• Berikan VTP*

FJ < 60 FJ > 60

30

detik

* Intubasi ET dapat dipertimbangkan pada langkah ini

Bila FJ < 60 kali/menit, setelah 30 detik dilakukan VTP efektif

Page 47: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 48: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

• Pelaksana kompresi

menilai dada & menempatkan

posisi tangan dengan benar

• Pelaksana VTP posisi

dikepala bayi, menempatkan

sungkup wajah secara efektif &

memantau gerakan dada

Kompresi Dada: perlu 2 orang

Page 49: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Gerakkan jari-jari sepanjang tepi

bawah iga sampai mendapatkan

sifoid.

Letakkan ibu jari atau jari-jari

pada tulang dada diatas/superior

sifoid.

Lokasi Kompresi Dada

Page 50: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Tehnik Ibu Jari

BENAR

Penekanan pada sternum

SALAH

Penekanan pada TULANG IGA

Page 51: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Teknik DUA JARI

Page 52: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir

Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dada

Lama penekanan lebih pendek dari lama pelepasan curah jantung maksimum

Kedalaman dan tekanan

Koordinasi VTP dan Kompresi Dada

1 siklus: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2 detik (3:1)

Frekuensi: 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit

(berarti 120 kegiatan per menit)

Dilakukan dalam 30 detik 15 siklus

Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi yg tepat,

Penekan menghitung dengan jelas “Satu – Dua – Tiga - Pompa-…”

Page 53: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 54: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 55: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 56: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
Page 57: identifikasi kegawatdaruratan pada bayi baru lahir