asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi ny. p … · kematian bayi baru lahir adalah bayi baru...

80

Click here to load reader

Upload: dangminh

Post on 02-Mar-2019

289 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

ASUHAN KEBIDANAN

UMUR 0 HARI

dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA

UMUR 0 HARI DENGAN ASFIKSIA SEDANG

dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

HildayanaNur Atiqoh

NIM B13066

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

PADA BAYI NY. P

SEDANGDI RSUD

dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADABAYI NY. P

UMUR 0 HARI DENGAN ASFIKSIA SEDANG DI RSUD

dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Diajukan Oleh:

Hildayana Nur Atiqoh

NIM B13 066

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal.......................

Pembimbing

Rahajeng Putriningrum, S.ST., M.Kes

NIK. 201083059

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI Ny. P

UMUR 0 HARI DENGAN ASFIKSIA SEDANG

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO

SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

Hildayana Nur Atiqoh

NIM B13 066

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada tanggal :………………………….

Penguji I

Ika Budi Wijayanti, SST., M.Sc

NIK. 200680024

Penguji II

Rahajeng Putriningrum, SST., M.Kes

NIK. 201083059

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka. Prodi DIII Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

NIK. 201188093

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah berjudul : “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. P umur 0

Hari dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun

2016”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh Karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku ketua Stikes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Rahajeng Putriningrum, SST, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Kepala RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, yang telah bersedia

memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data.

5. Untuk Ibu Puji Astuti, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis

bahwa bayinya menjadi pasien dalam pengambilan kasus.

6. Seluruh dosen dan staff prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Hildayana Nur Atiqoh

B13066

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI Ny. P

UMUR 0 HARI DENGAN ASFIKSIA SEDANG

DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

X + 67 halaman + 13 lampiran + 2 tabel

INTISARI

Latar Belakang : Menurut Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2012 dalam

laporannya menjelaskan bahwa asfiksia neonatus merupakan urutan ketiga

penyebab kematian. Angka kadian asfiksia sedang di RSUD dr. Soehadi

Prijonegoro Sragen sebanyak 125 bayi (10,7%). Bayi dengan asfiksia perlu

mendapatkan perhatian dan penanganan yang intensif agar angka kesakitan dan

kematian menurun.

Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi Ny. P umur 0 hari

dengan asfiksia sedang di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Metode Penelitian : Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Lokasi

di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. Waktu pada tanggal 27 April – 30 April 2016.

Subjek adalah bayi Ny. P umur 0 jam dengan asfiksia sedang. Instrumen yang

digunakan format asuhan kebidanan pada bayu baru lahir dan SOAP. Teknik

pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder.

Hasil Studi Kasus : Setelah diberikan asuhan selama 4 hari didapatkan keadaan

umum bayi baik, bayi bernafas normal, reflek moro, suching, Rooting, Tonick

Neck positif dan kuat.

Kesimpulan : Asuhan kebidanan bayi baru lahir Ny. P umur 0 hari dengan

asfiksia sedang yang dilaksanakan dengan cepat dan benar sehingga dapat

mencegah terjadinya asfiksia berat. Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan terdapat

kesenjangan antara teori dan kenyataan lapangan yaitu dalam pemberian terapi

pada kasus bayi Ny. P terapi yang diberikan adalah oksigen 1 liter/menit, injeksi

obat secara IM yaitu Vit. K 1 mg, Vaksin HbO 0,5 cc.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, bayu baru lahir, asfiksia sedang

Kepustakaan : 27 literatur (Tahun 2005 – 2015)

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

vi

MOTTO

1. Jangan menjadi pribadi yang cepat puas, terus kejar kemampuanmu.

2. Jangan pernah melupakan kenangan, tapi jangan pernah takut menciptakan

kenangan baru.

3. Hidup bukan untuk disia - siakan, namun untuk diperjuangkan.

4. Cobalah menjadi individu yang bermanfaat.

PERSEMBAHAN

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan dan keajaiban disetiap kesulitan

yang saya hadapi.

2. Kepada bapak dan ibu yang amat saya cintai

dan yang selalu memberikan segalanya untukku.

3. Kepada Adikku Wahyu Indah yang selalu

menjadi penghibur hatiku dikala rasa jenuh dan

letih melandaku.

4. Kepada penyemangat hatiku Aldi Ludia,yang

menyemangati disetiap kegiatanku.

5. Kepada seluruh teman-temanku yang sudah

mewarnai hidupku dan rekan belajarku.

6. Almamater tercinta.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

vii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Hildayana Nur Atiqoh

Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 14 Mei 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Karanganyar Rt 11 Plupuh, Sragen.

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Karanganyar Lulus Tahun 2007

2. SMP Negeri 1 Plupuh Lulus Tahun 2010

3. SMA Negeri 2 Sragen Lulus Tahun 2013

4. Prodi DIII Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

viii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

INTISARI ....................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan Studi Kasus .................................................................. 3

D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 5

E. Keaslian Studi Kasus ............................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ............................................................................. 8

B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 19

C. Landasan Hukum ..................................................................... 32

D. Informed Concent. .................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ..................................................................... 33

B. Lokasi Studi Kasus .................................................................. 33

C. Subjek Studi Kasus .................................................................. 33

D. Waktu Studi Kasus .................................................................. 34

E. Instrumen Studi Kasus ............................................................. 34

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 34

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

ix

G. Alat- alat Yang Digunakan ...................................................... 37

H. Jadwal Penelitian ..................................................................... 38

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PERSEMBAHAN

A. Tinjauan kasus .................................................................. 39

B. Pembahasan ....................................................................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 64

B. Saran .................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

x

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Penilaian Apgar score ..................................................................... 21

Tabel 4.1 Tabel Apgar ..................................................................................... 43

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan dari RSUD dr. Soehadi

Prijonegoro Sragen

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin PenggunaanLahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Lembar Surat Permohonan Menjadi Pasien

Lampiran 7. Lembar Persetujuan Pasien dalam pengambilan kasus

Lampiran 8. Lembar Format Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Lampiran 9. Lembar observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Tentang Tanda Bahaya Baru Baru Lahir

Lampiran 11. Leaflet Tanda Bahaya Baru Lahir

Lampiran 12. Lembar dokumentasi

Lampiran 13. Lembar konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bulan lebih dari 400 bayi (usia 0-11 bulan) di Indonesia

meninggal dunia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih

banyak.Berdasarkan data Human Development Report 2010, AKB di

Indonesia mencapai 31 per 1.000 kelahiran. Angka tersebut lebih tinggi

dibandingkan Malaysia, Filipina, dan Thailand.Data Kementrian Kesehatan

menyebutkan, terjadi disparitas AKB yang cukup besar antar provinsi di

Indonesia. AKB terbesar tercatat berada di Sulawesi Barat dengan AKB

sebanyak 74 per 1.000 kelahiran hidup Untuk mencapai target MDG’s,

Indonesia harus menurunkan AKB hingga 24 per 1.000 kelahiran hidup pada

2015 (Suryani dan Tiurna, 2014).

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi yaitu

32/1.000 kelahiran hidup sedangkan bayi dengan usia 0-11 bulan 13/1.000

kalahiran hidup, bayi neonates 0-28 hari19/1.000 kelahiran hidup. Penyebab

kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak

225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%), kekurangan oksigen

(asfiksia) sebanyak 198 bayi (31%), sedangkan penyebab lain kematian bayi

baru lahir disebabkan oleh sepsis (infeksi sistemik) dan trauma persalinan

(SDKI, 2012).

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

2

Angka kematian bayi di provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar

10,75/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan tahun 2011

sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup. Tiga penyebab kematian bayi terbesar di

provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 adalah BBLR dan prematuritas

sebesar 45% kelainan kongenital sebesar 28% dan asfiksia sebesar 27%.

Apabila dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDG’s)

ke-4 tahun 2015 yaitu sekitar 17/1.000 kelahiran hidup maka AKB diprovinsi

Jawa Tengah tahun 2012 sudah melampaui target. Asfiksia di urutan

yang ketiga di Jawa Tengah. Hal ini tingkatannya masih tinggi

(Dinkes Jateng, 2012).

Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan pernafasan

secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau beberapa saat

sesudah lahir (Sudarti dan Fauziah, 2013).

Tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan

pada bayi baru lahir dengan asfiksia yaitu mengenal bayi dengan asfiksia

neonatus. Sehingga tindakan bidan dalam memberikan asuhan pada bayi baru

lahir dengan asfiksia adalah bidan harus dapat mengenali dg baik pada bayi

baru lahir dengan asfiksia dan melakukan tindakan yang di mulai dari

resusitasi, membebaskan jalan nafas, mengusahakan bantuan medis, merujuk

dengan benar serta memberikan perawatan lanjutan pada bayi secara tepat

dan sistematis (Kriebs,2008).

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD dr. Soehadi Prijonegoro

Sragen dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Oktober 2015 terdapat bayi

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

3

baru lahir sebanyak 1.159 bayi, bayi baru lahir normal sebanyak 840 (72,4%),

bayi asfiksia ringan 175 (15,3%), bayi asfiksia sedang 125 (10,7%), bayi

asfiksia berat 19 (1,6%). Dari data diatas maka bayi dengan asfiksia sedang

masih banyak terjadi, sehingga perlu mendapatkan perhatian dan penanganan

yang intensif agar angka kesakitan dan kematian menurun.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas penulis tertarik

membuat Karya Tulis Ilmiah berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dirumuskan

permasalahan yaitu “Bagaimana penerapan Asuhan Kebidanan Bayi Baru

Lahir Pada Bayi Ny. P umur 0 Hari Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr

Soehadi Prijonegoro Sragen?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan umum

Penulis dapat memberikan pengalaman nyata dan melaksanakan Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir DenganAsfiksia Sedang secara tepat

dan menerapkan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

4

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu:

1) Melakukan pengkajian data secara lengkap dan sistematis pada

Bayi Ny. P Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi

prijonegoro sragen.

2) Menganalisa data, menentukan diagnosa, masalah dan

kebutuhan padaBayi Ny. P Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr.

Soehadi prijonegoro sragen .

3) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial padaBayi Ny.

P Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi prijonegoro

sragen.

4) Menetapkan tindakan segera untuk mengatasi masalah potensial

dengan melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga

kesehatan lain padaBayi Ny. P Dengan Asfiksia Sedang di

RSUD dr. Soehadi prijonegoro sragen.

5) Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh pada Bayi Ny. P

Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi prijonegoro

sragen.

6) Melaksanakan rencana asuhan secara langsung pada Bayi Ny. P

Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi prijonegoro

sragen.

7) Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan

padaBayi Ny. P Dengan Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi

prijonegoro sragen.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

5

D. Manfaat Studi Kasus

Studi kasus tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia

sedang ini mempunyai manfaat yaitu:

1. Bagi Penulis

Hasil studi ini sebagai bekal keterampilan dan pengalaman dalam

melakukan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia

Sedang.

2. Bagi Profesi

Diharapkan dapat menjadi referensi untuk menurunkan angka kematian

bayi di Indonesia serta dapat memberikan asuhan dalam upaya

pencegahan dan penanggulangannya Asfiksia Sedang Pada Bayi Baru

Lahir.

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pelayanan

kebidanan pada Bayi Baru Lahir DenganAsfiksia Sedang di RSUD

dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

b. Pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi yang bermanfaat untuk

memberikan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan

Asfiksia Sedang.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

6

E. Keaslian Studi Kasus

Laporan kasus tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia

sedang, sudah pernah dilakukan oleh:

1. Ningsih (2011), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Dengan Asfiksia Sedang di RB Restu Sragen”. Bayi asfiksia sedang

dengan apgar score 6-7-8, suhu 360 C, pernafasan 28 x/menit, denyut

jantung 120 x/menit, keaktifan lemah. Asuhan kebidanan yang di berikan

adalah membebaskan jalan nafas dari mulut hingga

hidung,menghangatkan bayi, memberi rangsangan taktil pada telapak

kaki dan punggung bayi, memberikan terapi oksigen 2liter/menit, injeksi

vit k 1 mg secara IM, mengobservasi pernafasan tiap 4 jam. Hasil yang

diperoleh adalah asfiksia teratasi. Keadaan umum:bayi baik, bayi tidak

hipotermi.

2. Mariyaningsih (2014), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada bayi Lahir

Dengan Asfiksia Sedang di RS Sarila Husada Sragen”. Bayi asfiksia

sedang dengan apgar score 5-6-6, suhu 36,30 C, pernafasan 38 x/menit,

nadi 66 x/menit, keaktifan lemah. Asuhan kebidanan yang di berikan

adalah membersihkan jalan nafas, menghangatkan bayi, mengobservasi

keadaan umum bayi, dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak dalam

pemberian terapi yaitu; pemberian oksigen 1/4liter/menit, infuse D 10%

10 tpm/micro, injeksi vit. K 1 x 0,5 mg, taxegram2x100 mg, kalmet

3x1/3 A, Kalnex 3x1 cc, neurotam 3x1 cc. Hasil dari asuhan yang di

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

7

berikan adalah asfiksia teratasi. Keadaan umum: bayi baik dan bayi

bernafas normal.

Persamaan dari studi kasus ini antara lain terletak pada kasusnya

yaitu bayi baru lahir dengan asfiksia sedang, dan pelaksanaannya yaitu

sama-sama membebaskan jalan nafas, menghangatkan bayi, injeksi vik.

K dan memberi oksigen. Sedangkan perbedaannya yaitu subjek studi

kasus, tempat studi kasus, waktu studi kasus, dan pasien.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Bayi Baru Lahir

a. Pengertian

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir yang lahir dari

kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500

gram sampai dengan 4.000 gram (Sudarti, 2010).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam

presentasi kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada

usia genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan

berat badan 2500-4000 gram dan tanpa cacat bawaan

(Rukiyah dan Yulianti, 2013).

b. Klasifikasi bayi baru lahir

Menurut Marmi dan Rahardjo (2015), klasifikasi bayi baru

lahir menurut usia gestasi yaitu:

1) Kurang bulan (preterm infant): kurang 259 hari (37 minggu).

2) Cukup bulan (term infant): 259 sampai 294 hari (37-42 minggu).

3) Lebih bulan (postterm infant): lebih dari 294 hari (42 minggu)

atau lebih.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

9

c. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.

1) Perubahan sistem hepar

Menurut Maryanti dkk (2011), segera setelah lahir hati

menunjukkan perubahan biokimia dan morfologis berupa

kenaikkan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan

glikogen.

2) Perubahan sistem pernapasan

Menurut Rohani dkk (2011) ,Usaha dan frekuensi napas.

Frekuensi napas bayi yang normal 40-60 kali/menit yang

cenderung dangkal dan bayi tidak sedang tidur, kecepatan irama

dan kedalamannya tidak teratur, namun jika ditemukan napas

bayi 30-60 kali/menit dapat terlihat sebagai pernapasan Cheyne-

stokes dengan periode apneu singkat tanpa bukti adanya setres

pernapasan.

Periksa adanya sulit bernapas pada bayi jika terdapat

episode apnea ≥ 15 detik, bradipnea ≤ 25/menit, takipnea ≥

60 kali/menit, bunyi napas krekels, ronkhi, atau mengi.

3) Perubahan suhu tubuh

Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2010), bayi baru

lahir dapat mengalami kehilangan panas tubuh melalui 4

mekanisme, yaitu:

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

10

a) Konveksi

Hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara

sekelilingnya bayi, misal: bayi baru lahir diletakkan dekat

pintu atau jendela terbuka.

b) Konduksi

Pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung

kontak dengan permukaan yang lebih dingin, misal: popok

atau celana basah tidak langsung diganti.

c) Radiasi

Panas tubuh bayi memancar kelingkungan sekitar bayi yang

lebih dingin, misal: bayi baru lahir ditempatkan yang

dingin.

d) Evaporasi

Cairan/air ketuban yang membasahi kulit bayi dan

menguap, misal: bayi baru lahir tidak langsung dikeringkan

dari air ketuban.

d. Ciri-ciri bayi normal

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), ciri-ciri bayi baru lahir

normal adalah sebagai berikut:

1) Berat badan 2500-4000 gram.

2) Panjang badan lahir 48-52 cm.

3) Lingkar dada 30-38 cm.

4) Lingkar kepala 33-35 cm.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

11

5) Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180

x/menit, kemudian menurun kira-kira 180 x/menit, kemudian

menurun sampai 120-140 x/menit.

6) Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80

x/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 x/menit.

7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan

cukup terbentuk dan diliputi vernix caseosa.

8) Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah

sempurna.

9) Kuku telah agak panjang dan lemas.

10) Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil

pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.

11) Reflek suching (isab dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.

12) Reflek moro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk

dengan baik.

13) Reflek grasping (Menggenggam) sudah baik.

14) Genetalia

a) Pada laki- laki kematangan ditandai dengan testis yang

berada pada skrotum dan penis yang berlubang.

b) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan

uretra yang berlubang serta adanya labia minora dan

mayora.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

12

15) Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium

dalam 24 jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan.

e. Masalah yang perlu tindakan segera dalan 1 jam menurut Dewi

(2012), yaitu:

1) Tidak bernapas/ sulit bernapas

Penanganan umum yang bisa diberikan adalah:

a) Keringkan bayi atau ganti kain yang basah dengan bungkus

dengan pakaian hangat dan kering.

b) Segera klem dan potong tali pusat.

c) Letakkan bayi pada tempat yang keras dan hangat.

d) Lakukan pedoman pencegahan infeksi dalam setiap

melakukan tindakan.

e) Lakukan resusitasi bila terdeteksi adanya kegagalan napas

setelah bayi lahir.

f) Jika resusitasi tidak berhasil, maka berikan ventilasi.

2) Neonatus resiko tinggi

Menurut Dewi (2012), mengatakan kondisi-kondisi yang

menjadikan neonatus beresiko tinggi, yaitu:

a) Asfiksia neonatorum

Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernapas

secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi

tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat

mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

13

b) Pendarahan tali pusat

Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul

karena trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau

kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Selain itu,

perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagai petunjuk

adanya penyakit pada bayi.

c) Kejang neonatus

Kejang pada neonatus bukanlah suatu penyakit,

namun merupakan suatu gejala penting akan adanya

penyakit lain sebagai penyebab kejang atau adanya kelainan

susunan saraf pusat. Penyebab utama terjadinya kejang

adalah kelainan bawaan pada otak, sedangkan sebab

sukunder adalah gangguan metabolik atau penyakit lain

seperti penyakit infeksi. Di Negara berkembang, kejang

pada neonatus sering disebabkan oleh tetanus neonatorum,

sepsis, meningitis ensefalitis, perdarahan otak, dan cacat

bawaan.

2. Asfiksia

a. Pengertian

Asfiksia neonatorum adalah kegagalan keadaan dimana bayi

baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera

setelah lahir (Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2011).

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

14

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi segera setelah lahir

tidak bernafas secara spontan dan teratur (Asri dan Clervo, 2010).

b. Etiologi

Menurut Parer (2006) dalam Maryunani dan Puspita (2013),

asfiksia neonatorum dapat terjadi selama kehamilan, pada proses

persalinan dan melahirkan atau periode segera setelah lahir. Janin

sangat bergantung pada pertukaran plasenta untuk oksigen, asupan

nutrisi dan pembuangan produk sisa sehingga gangguan pada aliran

darah umbilical maupun plasenta hampir selalu akan menyebabkan

asfiksia.

Menurut Rohani dkk (2011), penyebab asfiksia dapat dilihat

melalui beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1) Keadaan ibu

a) Preeklamsia dan eklamsia.

b) Perdarahan abnormal (plasenta previa atau solution

plasenta).

c) Partus lama atau partus macet.

d) Demam selama persalinan.

e) Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV).

f) Kehamilan postmatur (sesudah 42 minggu kehamilan).

2) Keadaan tali pusat

a) Lilitan tali pusat.

b) Tali pusat pendek.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

15

c) Simpul tali pusat.

d) Prolapsus tali pusat.

3) Keadaan bayi

1. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan).

2. Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia bahu,

ekstraksi vakum, forsep).

3. Kelainan kongenital.

4. Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan).

c. Patofisiologi

Menurut perinasia (2006) dalam Maryunani dan Puspita (2013),

patofisiologi asfiksia neonatorum, dapat dijelaskan dalam dua tahap

yaitu dengan mengetahui cara bayi memperoleh oksigen sebelum dan

setelah lahir, dan dengan mengetahui reaksi bayi terhadap kesulitan

selama masa transisi normal, yang di jelaskan sebagai berikut :

1) Cara bayi memperoleh oksigen sebelum dan setelah lahir :

a) Sebelum lahir, paru janin tidak berfungsi sebagai sumber

oksigen atau jalan untuk mengeluarkan karbondioksida.

b) Setelah lahir, bayi akan segera bergantung pada paru-paru

sebagai sumber utama oksigen.

c) Arteri dan vena umbilikalis akan menutup sehingga

menurunkan tahanan pada sirkulasi plasenta dan

meningkatkan tekanan darah sistemik. Akibat tekanan

udara dan peningkatan kadar oksigen di alveoli, pembuluh

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

16

darah paru akan mengalami relaksasi sehingga tahanan

terhadap aliran darah berkurang.

d) Keadaan relaksasi tersebut dan peningkatan tekanan darah

sistemik, menyebabkan tekanan pada arteri pulmonalis

lebih rendah di bandingkan tekanan sistemik sehingga

aliran darah paru meningkat sedangkan aliran pada duktus

arteriosus menurun.

e) Pada akhir masa tansisi normal, bayi menghirup udara dan

menggunakan paru-parunya untuk mendapatkan oksigen.

2) Reaksi bayi terhadap kesulitan selama masa transisi normal :

a) Bayi baru lahir akan melakukan usaha untuk menghirup

udara kedalam paru-parunya.

b) Pada saat pasokan oksigen berkurang, akan terjadi

konstriksi arteriol pada organ seperti usus, ginjal, otot dan

kulit, namun demikian aliran darah kejantung dan otak

tetap stabil atau meningkat untuk mempertahankan pasokan

oksigen.

c) Sebagai akibat dari kekurangan perfusi oksigen dan

oksigenasi jaringan otak yang irreversible, kerusakan organ

tubuh lain, atau kematian.

d. Tanda dan gejala

Menurut Dewi (2012), tanda dan gejala asfiksia neonatorum adalah

sebagai berikut:

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

17

a. Asfiksia berat ( nilai APGAR 0-3 )

1) Frekuensi jantung kecil, yaitu ≤ 40 kali permenit.

2) Tidak ada usaha nafas.

3) Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada.

4) Bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan rangsangan.

5) Bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu.

6) Terjadi kekurangan oksigen yang berlanjut sebelum atau

sesudah persalinan.

b. Asfiksia sedang(nilai APGAR 4-6)

1) Frekuensi jantung menurun menjadi 60 – 80 kali per menit.

2) Pernafasan ≤ 40 x/menit.

3) Tonus otot biasanya dalam keadaan baik.

4) Bayi masih bisa bereaksi terhadap rangsangan yang diberikan.

5) Bayi tampak sianosis.

6) Tidak terjadi kekurangan oksigen yang bermakna selama proses

persalinan.

c. Asfiksia ringan(nilai APGAR 7-10)

1) Takipnea dengan napas lebih dari 60 kali per menit.

2) Bayi tampak sianosis.

3) Adanya retraksi sela iga.

4) Bayi merintih (grunting).

5) Adanya pernafasan cuping hidung.

6) Bayi kurang aktifitas.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

18

7) Dari pemeriksaan ronchi, rales, dan wheezing positif.

e. Penatalaksanaan

Menurut Maryunani dan Puspita (2013), rencana tindakan yang

dapat dilakukan pada bayi dengan asfiksia sedang adalah sebagai berikut:

1) Melakukan 6 langkah awal resusitasi:

a) Jaga kehangatan bayi.

b) Keringkan bayi agar bayi tidak hipotermi.

c) Atur posisi agar kepala sedikit ekstensi.

d) Isap lender pada mulut dengan jarak 5 cm dan pada hidung 3

cm.

e) Rangsangan taktil.

f) Reposisi ulang (atur kepala kembali).

2) Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x untuk membuka alveoli

menggunkan ambubac sebanyak 20x selama 30 detik:

a) Jika mengembang lakukan ventilasi tekanan positif

menggunakan ambubac sebanyak 20x selama 30 detik.

b) Lakukan penilaian bayi menangis kuat.

c) Nilai denyut jantung bayi dengan stetoskop selama 6 detik

kemudian dikalikan 10 sambil diberikan oksigen 4-6 liter.

3) Memberikan injeksi vit K dosis 0,5 mg – 1 mg dipaha kiri bayi

danHb O dosis 0,5 cc dipaha kanan bayi.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

19

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis

sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur fikir

bagi seorang bidan dalam memberikan arah/ kerangka dalam menangani

kasus yang menjadi tanggung jawabnya (Estiwidani dkk, 2008).

2. Proses manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan 7 langkah, meliputi:

a. Langkah I : Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal yang dipakai dalam penerapan

asuhan kebidanan pada pasien (Varney, 2007). Menurut Varney

(2007), pada analisis untuk mengevaluasi keadaan meliputi:

1. Data Subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai pendapat

terhadap situasi dan kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan

dengan informasi atau komunikasi (Nursalam, 2008).

a) Biodata

Menurut Nursalam (2008), pengkajian biodata antara lain:

1) Nama bayi : Untuk mengenal data pasien.

2) Tanggal lahir : Untuk mengetahui kapan bayi lahir.

3) Jenis kelamin : Untuk mengetahui jenis kelamin yang

dilahirkan.

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

20

4) Nama orang tua : Untuk mengetahui identitas orang tua

bayi.

5) Umur : Untuk mengetahui umur dan tingkat

kesuburan.

6) Agama : Berguna untuk memberikan motivasi

pasien sesuai dengan agamanya.

7) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pendidikan

yang nantinya penting dalam

pemberian KIE.

8) Pekerjaan : Untuk mengetahui keadaan sosial

ekonomi.

9) Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal.

b) Keluhan utama

Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan

dengan yang dirasakan pasien (Ambarwati dan Wulandari,

2010).

Denyut jantung bayi menjadi 60-80 x/menit, pernafasan ≤ 40

x/menit, bayi tampak sianosis (Dewi, 2012).

c) Riwayat kehamilan sekarang

Yang perlu ditanyakan adalah waktu mendapat haid terakhir,

keluhan berkaitan dengan kehamilan (Estiwidani dkk, 2008).

d) Riwayat penyakit keluarga

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

21

Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit

keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien.Riwayat

keluarga yang perlu ditanyakan misalnya jantung, diabetes,

ginjal, kelainan bawaan, kehamilan kembar, dll

(Estiwidani dkk, 2008).

2. Pemeriksaan Fisik Bayi (Data Objektif)

Data objektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2008).

a) Pemeriksaan khusus

Dilakukan dengan memeriksa Apgar score pada

menit pertama. Pada kasus asfiksa sedang apgar score

diperiksa pada menit pertama segera setelah lahir,

(Jitowiyono dan Kristiyanasari, 2011).

Tabel 2.1 Penilaian APGAR SCORE

NILAI 0 1 2

Appearance

(Warna kulit)

Biru/Pucat Badan merah

muda,

ekstrenitas biru

Badan dan

ekstremitas

merah muda

Pulse

(denyut jantung )

Tidak ada < 100 > 100

Grimace

(tonus otot)

Tidak ada Lambat Menangis kuat

Activity

(Aktifitas)

Respiratori

(pernafasan)

Lemas /

Lumpuh

Tidak ada

Tidak ada

Sedikit Fleksi

Lambat, Tidak

teratur

Lambat, tidak

teratur

Fleksi/aktif

baik, teratur

Baik menangis

kuat

Sumber : Maryunani dan Puspita (2013)

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

22

Keterangan :

1. Asfiksia ringan bila nilai APGAR score 7 – 10

2. Asfiksia sedang bila nilai APGAR score 4 – 6

3. Asfiksia berat bila nilai APGAR score 0 – 3

b) Pemeriksaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum bayi yang meliputi baik,

sedang, buruk dan kesadaran yang meliputi (sadar penuh,

apatis, gelisah, koma) gerakan yang ekstrim dan ketegangan

otot (Dewi, 2012).

(1) Pernafasan

Pernafasan dinilai dari sifat pernafasan dan bunyi nafas

dalam satu menit, pernafasan normal 40-60 x/menit. Pada

kasus asfiksia sedang pernafasan ≤ 40 x/menit.

(2) Denyut jantung

Dinilai dari kecepatan dan irama dalam satu menit,

normalnya 120-160 x/menit. Pada kasus asfiksia sedang

frekuensi denyut jantung menjadi 60-80 x/menit.

c) Pemeriksaan fisik sistematis

Menurut Dewi (2012), adalah sebagai berikut:

(1) Kepala : Bentuk mesochepal, makrochepal,

atau microchepal serta adakah

kelainan

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

23

(2) Mata : Apakah sclera berwarna kekuningan

dan pucat pada conjungtiva.

(3) Telinga : Simetris atau tidak, adakah cairan

atau tidak.

(4) Hidung :Adakah cairan, adakah benjolan.

(5) Mulut : Adakah sianosis, adakah bibir

kering, adakah kelainan labioskiziz

atau labiopalatoskiziz. Pada kasus

asfiksia sedang biasanya bibir

kebiruan.

(6) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid.

(7) Dada : Adakah retraksi, pada kasus asfiksia

sedang tidak ada retraksi, gerakan

dada sesuai pola bernafas.

(8) Abdomen : Adakah pembesaran hati dan limfe.

(9) Punggung : Adakah pembekakan atau cekungan.

(10) Genetalia : Pada laki-laki apakah testis sudah

turun, pada perempuan apakah labia

mayora menutupi labia minora.

(11) Anus : Apakah anus berlubang, adakah

kelainan.

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

24

(12) Ekstremitas : Adakah oedema, tanda sianosis,

pada kasus asfiksia sedang

ekstremitas bayi berwarna kebiruan.

d) Pemeriksaan reflek bayi

(1) Reflek moro : Untuk mengetahui gerakan memeluk

bila dikagetkan .

(2) Reflek rooting : Untuk mencari puting susu dengan

menggunakan rangsangan taktil pada

pipi daerah mulut.

(3) Reflek suching : Untuk mengetahui reflek isap dan

menelan.

(4) Reflek neck tonic : Untuk mengetahui otot leher bayi

akan menoleh ke kanan atau ke kiri

jika diletakkan pada posisi tengkurap.

e) Pemeriksaan antropometri

Menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), Pemeriksaan

antropometri adalah sebagai berikut:

(1) Lingkar Kepala : Untuk mengetahui pertumbuhan

otak (normalnya 33-35 cm).

(2) Lingkar dada : Untuk mengetahui keterlambatan

pertumbuhan (normalnya 30-38

cm).

(3) Panjang badan : Normalnya 48-52 cm.

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

25

(4) Berat badan : 2.500–4.000 gram.

f) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk kasus asfiksia sedang adalah

pemeriksaan labiratorium yaitu pemeriksaan darah

untuk mengetahui kadar Hb, leukosit dan trombosit

(Nursalam, 2008).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Mengidentifikasi masalah dari data yang ada untuk menentukan

diagnosa yang akurat, yang terdiri dari diagnosa, masalah dan kebutuhan

(Varney, 2007).

1. Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yangditegakkan bidan

dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur diagnosa kebidanan (Estiwidani dkk, 2008).

Diagnosa kebidanan pada kasus ini adalah bayi Ny. P umur 0 Hari

dengan asfiksia sedang.

Data Dasar:

a. Data subjektif

1) Bidan mengatakan bayi sianosis

2) Bidan mengatakan bayi tidak menangis spontan.

b. Data objektif

1) Pernafasan bayi ≤ 40 x/menit

2) Frekuensi denyut jantung bayi menjadi 60-80 x/menit.

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

26

3) Bayi tampak sianosis.

4) Nilai APGAR bayi 4-6 (Dewi, 2012).

2. Masalah

Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami

oleh klien yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan

hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa

(Estiwidani dkk, 2008).

Frekuensi denyut jantung bayi 60-80 x/menit, pernafasan

bayi ≤ 40 x/menit , bayi tampak sianosis (Dewi, 2012).

3. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien

berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2009).

Kebutuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksa sedang yaitu

lakukan resusitasi, lakukan ventilasi percobaan 2x untuk membuka

alveoli, nilai denyut jantung bayi dalam 6 detik sambil

diberikan oksigen 4-6 liter, diberikan injeksi vit K 0,5 mg – 1 mg

dan diberikan Hb O 0,5 cc (Maryunani dan Puspita, 2013).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Pada langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan masalah

atau diagnosa potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan

diagnosis yg sudah diidentifikasi. Langkah ini membutukan antisipasi

yang cukup dan apabila memungkinkan dilakukan proses pencegahan

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

27

atau dalam kondisi tertentu pasien membutukan tindakan segera

(Hidayat dan wildan, 2008).

Pada kasus bayi baru lahir dengan asfiksia sedang diagnosa

potensial yang mungkin terjadi yaitu asfiksia berat (Arief dan

Kristiyanasari, 2009)

d. Langkah IV : Tindakan Segera

Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera

dilakukan oleh bidan atau konsultasi, kolaborasi, serta melakukan

rujukan terhadap penyimpangan yang abnormal (Varney, 2007).

Pada kasus asfiksia sedang antisipasi tindakan yang dapat

dilakukan adalah lakukan resusitasi, lakukan ventilasi percobaan 2x

untuk membuka alveoli, nilai denyut jantung bayi dalam 6 detik sambil

diberikan oksigen 4-6 liter, diberikan injeksi vit K 0,5 mg – 1 mg dan

diberikan Hb O 0,5 cc (Maryunani dan Puspita, 2013).

e. Langkah V : Rencana Tindakan

Direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkanlangkah

sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuatkan harus berdasarkan

pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori upto date, dan

perawatan berdasarkan bukti (evidence based care) (Varney, 2007).

Menurut Maryunani dan Puspita (2013), rencana tindakan yang dapat

dilakukan pada bayi dengan asfiksia sedang adalah sebagai berikut:

1) Melakukan 6 langkah awal resusitasi:

a) Jaga kehangatan bayi.

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

28

b) Keringkan bayi agar bayi tidak hipotermi.

c) Atur posisi agar kepala sedikit ekstensi.

d) Isap lender pada mulut dengan jarak 5 cm dan pada hidung 3

cm.

e) Rangsangan taktil.

f) Reposisi ulang (atur kepala kembali).

2) Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x untuk membuka alveoli

menggunkan ambubac sebanyak 20x selama 30 detik:

a) Jika mengembang lakukan ventilasi tekanan positif

menggunakan ambubac sebanyak 20x selama 30 detik.

b) Lakukan penilaian bayi menangis kuat.

c) Nilai denyut jantung bayi dengan stetoskop selama 6 detik

kemudian dikalikan 10 sambil diberikan oksigen 4-6 liter.

3) Memberikan injeksi vit K dosis 0,5 mg – 1 mg dipaha kiri bayi

dan diberikan Hb O 0,5 cc dipaha kanan bayi.

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah pelaksanan dilakukan oleh bidan sesuai dengan rencana

yang ditetapkan. Pada langkah ini bidan melakukan secara mandiri,

pada penanganan kasus yang didalamnya memerlukan tindakan diluar

kewenangan bidan. Perlu dilakukan kegiatan kolaborasi atau rujukan.

Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu yang singkat,

efektif, hemat dan berkualitas. Selama pelaksanaan, bidan mengawasi

dan memonitor kemajuan pasien atau klien ( Estiwidani dkk, 2008).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

29

Menurut Maryunani dan Puspita (2013), rencana tindakan yang

dapat dilakukan pada bayi dengan asfiksia sedang adalah sebagai

berikut:

1) Melakukan 6 langkah awal resusitasi:

a) Jaga kehangatan bayi.

b) Keringkan bayi agar bayi tidak hipotermi.

c) Atur posisi agar kepala sedikit ekstensi.

d) Isap lender pada mulut dengan jarak 5 cm dan pada hidung

3 cm.

e) Rangsangan taktil.

f) Reposisi ulang (atur kepala kembali).

2) Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x untuk membuka alveoli

menggunkan ambubac sebanyak 20x selama 30 detik.

a) Jika mengembang lakukan ventilasi tekanan positif

menggunakan ambubac sebanyak 20x selama 30 detik.

b) Lakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x untuk membuka

alveoli Lakukan penilaian bayi menangis kuat.

c) Nilai denyut jantung bayi dengan stetoskop selama 6 detik

kemudian dikalikan 10 sambil diberikan oksigen 4-6 liter.

3) Memberikan injeksi vit K dosis 0,5 mg – 1 mg dipaha kiri bayi

dan diberikan Hb O 0,5 cc dipaha kanan bayi.

g. Langkah VII : Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap terakhir dalam managemen kebidanan,

yakni dngan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun

pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evalusi sebagai bagian dari proses

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

30

yang dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan pelayanan

secara komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau

kebutuhan pasien (Hidayat dan Wildan, 2008). Hasil yang diharapkan

dari Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Sedang

adalah denyut jantung normal, nafas normal atau tidak megap-megap,

keadaan umum baik, nadi normal yaitu 120 – 160 x/m, reflek normal,

tidak hipotermi dan tidak infeksi (Maryunani dan Puspita, 2013).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

31

DATA PERKEMBANGAN

Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam Asuhan

Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Sedang menggunakan SOAP

menurut Rukiyah (2014).

S : Subjektif

Subjektif menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien

melalui anamnesa.

O : Objektif

Objektif menggambarkan dokumentasi hasil analisa dan fisik klien, hasil

laboratorium, dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus

untuk mendukung assessment, diagnosa dan masalah serta kebutuhan.

A : Assessment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam satu identifikasi berupa diagnosa atau masalah.

P: Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan (P) dan evaluasi (E)

berdasarkan analisis.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

32

C. Landasan Hukum

Bidan dalam menyelenggarakan praktiknya berlandaskanpada

permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 pasal 16 ayat 2 yaitu pelayanan

kebidanan kepada anak meliputi:

1. Perawatan bayi baru lahir.

2. Perawatan tali pusat.

3. Perawatan bayi.

4. Resusitasi pada bayi baru lahir.

5. Pemantauan tumbuh kembang anak.

6. Pemberian imunisasi.

7. Pemberian penyuluhan (Kepmenkes, 2010).

D. Informed Concent

Informed consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh

klien atau walinya (bagi bayi, anak di bawah umur dan klien yang tidak

sadar) kepada bidan untuk melakukan sesuai kebutuhan (IBI, 2006).

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

33

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi Kasus

Metode deskriptif adalah suatu metode studi kasus yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu

keadaan secara objektif. Dalam studi ini menggunakan metode deskriptif

dengan rancangan studi kasus yaitu laporan yang dilakukan dengan cara

meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit

tunggal, pada kasus ini mendeskripsikan tentang asuhan kebidanan bayi baru

lahir pada bayi Ny. P umur 0 Hari dengan asfiksia sedang di RSUD dr.

Soehadi prijonegoro Sragen. Dengan manajemen 7 langkah Varney dan data

perkembangan dengan SOAP (Notoatmodjo, 2012).

B. Lokasi Studi Kasus

Menurut Notoatmodjo (2012), lokasi studi kasus menjelaskan tempat

atau lokasi tersebut dilakukan. Studi kasus ini akan dilakukan di RSUD dr.

Soehadi Prijonegoro Sragen.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan

pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2012). Subjek yang akan digunakan dalam

studi kasus ini adalah bayi baru lahir Ny. P umur 0 Hari dengan asfiksia

sedang.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

34

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus merupakan waktu dimana studi kasus diambil

(Notoatmodjo, 2012). Waktu yang digunakan untuk studi kasus ini pada

tanggal 27 April sampai dengan 30 April 2016.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian merupakan penjelasan tentang alat yang akan

dipergunakan untuk melakukan pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012).

Instrumen yang digunakan selama melakukan laporan kasus ini adalah

dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

metode manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan data perkembangan

menggunakan SOAP dan sesuai lembar observasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer

dan data sekunder (Riwidikdo, 2013).

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek atau

obyek penelitian oleh perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013).

Data Primer dapat diperoleh dari :

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut Nursalam (2008), Pemeriksaan fisik dipergunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara :

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

35

1) Inspeksi

Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sitematis

dengan menggunakan indra penglihatan dan pandangan untuk

mengumpulkan data. Pada kasus asfiksia sedang Inspeksi

dilakukan untuk warna kulit dan gerakan.

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu pemeriksaan seluruh bagian tubuh yang

dapat teraba dengan menggunakan bagian tangan yang berbeda

untuk mendeteksi jaringan bentuk tubuh. Pada kasus asfiksia

sedang palpasidilakukan untuk persepsi getaran atau pergerakan

dan konsistensi.

3) Auskultasi

Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang berbentuk dalam

organ tubuh untuk mendeteksi perbedaan dari normal. Pada

kasus asfiksia sedang auskultasi dilakukan untuk memeriksa

denyut jantung bayi.

b. Wawancara

Menurut Notoatmodjo (2012), yaitu suatu metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data dimana penelitian mendapatkan

keterangan atau penelitian secara lisan dari seseorang responden atau

sasaran peneliti atau bercakap- cakap berhadapan muka dengan

tersebut (face to face). Pada kasus ini wawancara dilakukan pada

keluarga pasien.

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

36

c. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang terancam antara lain

meliputi: melihat, mencatat jumlah data, syarat aktivitas

tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

(Notoatmodjo, 2012).

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar status

pasien. Pada bayi dengan asfiksia sedang perlu dilakukan observasi

yaitu vital sign meliputi: pernapasan, suhu, denyut jantung, reflek,

intake dan output pada bayi baru lahir, dan adakah infeksi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan

pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil maupun non

komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder diperoleh dengan cara :

Data sekunder dapat diperoleh dari :

a. Studi dokumentasi

Menurut Notoatmodjo (2012), studi dokumentasi yaitu semua

bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumentasi.

Pada pengambilan studi kasus ini penulis menggunakan catatan

rekam medik yang ada di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi baik

berupa teori- teori, maupun konsep yang dikembangkan

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

37

oleh berbagai ahli dari buku – buku sumber yang ada

(Notoatmodjo, 2012)

Pada studi kasus ini menggunakan studi kepustakaan dari

tahun 2005-2015.

G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data

antara lain :

1. Wawancara

Menggunakan alat :

a. Format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

b. Buku tulis dan lembar observasi.

c. Bolpoin.

2. Observasi

Menggunakan alat :

a. Termometer

b. Stetoskop

c. Jam tangan.

3. Resusitasi

Menggunakan Alat :

a. 2 helai / handuk

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

38

b. Bahan ganjal bahu bayi. Bahkan ganjal dapat berupa kain, kaos,

selendang, handuk kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah

disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi.

c. Alat penghisap lender de lee.

d. Tabung oksigen.

e. Tabung dan sungkup neonatal.

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah

kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan

laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan

tersebut (Notoatmodjo, 2012).

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

39

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 27 April 2016 Pukul : 11.40 WIB

A. IDENTITAS BAYI

1. Nama Bayi : Bayi Ny. P

2. Umur : 0 Hari

3. Tanggal/Jam Lahir : 27 April 2016 / 11.38 WIB

4. Jenis Kelamin : Laki - laki

5. BB/PB : 3.250 gram / 49 cm

IDENTITAS IBU IDENTITAS AYAH

1. Nama : Ny. P Nama : Tn. N

2. Umur : 28 Tahun Umur : 35 Tahun

3. Agama : Islam Agama : Islam

4. Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

7. Alamat : Banaran Rt. 25, Rw. 10, Sambungmacan,

Sragen

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

40

B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)

PADA IBU

1. Riwayat kehamilan Sekarang

a. HPHT : Ibu mengatakan hari pertama haid

terakhir tanggal 27 - 07 - 2015.

b. HPL : Ibu mengatakan hari perkiraan lahir

tanggal 04 - 05 - 2016.

c. Keluhan-keluhan pada

1) Trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah.

2) Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

apapun.

3) Trimester III : Ibu mengatakan sering BAK.

d. ANC : 8 kali, di Dokter spesialis kandungan

secara teratur.

Trimester I : Ibu mengatakan periksa saat usia

kehamilan 8 minggu dan 12 minggu.

Trimester II : Ibu mengatakan periksa saat usia

kehamilan 16 minggu, 20 minggu, 24

minggu, dan 28 minggu.

Trimester III : Ibu mengatakan periksa saat usia

kehamilan 32 minggu dan 38 minggu.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

41

e. Penyuluhan yang pernah didapat : Ibu mengatakan pernah

mendapat penyuluhan

Tablet fe,

f. Imunisasi TT

TT I : Ibu mengatakan TT I sebelum

menikah.

TT II : Ibu mengatakan TT II umur kehamilan

8 minggu.

2. Riwayat persalinan ini

a. Tempat Persalinan : RSUD dr. Soehadi

Prijonegoro, Sragen

b. Penolong : Bidan

c. Jenis Persalinan : Spontan

d. Komplikasi / kelainan dalam persalinan : Tidak ada

3. Riwayat Penyakit

a. Riwayat penyakit saat hamil : Ibu mengatakan saat hamil

pernah pilek sekali dan berobat di

bidan.

b. Riwayat penyakit sistematik :

1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah

merasa nyeri pada dada sebelah

kiri.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

42

2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah

merasa nyeri pada pinggang

kanan dan kiri.

3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah

merasa sesak nafas.

4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah

batuk lebih dari 2 minggu.

5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kuku,

dan kulit tidak pernah berwarna

kuning.

6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah

sering BAK pada malam hari,

lebih dari 7 – 8 kali.

7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah

tensinya lebih dari 140/90

mmHg.

8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah

kejang dan keluar busa dari

mulutnya.

9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah

menderita penyakit lain – lain

seperti penyakit menular seksual.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

43

c. Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga

suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun

seperti DM, asma, jantung, dan tidak ada riwayat penyakit

menular seperti TBC, hepatitis.

d. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar baik dari

keluarganya maupun keluarga suaminya.

e. Riwayat operasi : Ibu mengatakan tidak

pernah melakukan tindakan

bedah / operasi apapun.

C. PEMERIKSAAN FISIK BAYI

1. Riwayat Pemeriksaan Khusus (Apgar Score)

ASPEK

YANG

DINILAI

NILAI JUMLAH

0 1 2 Menit

I

Menit

5

Menit

10

Appearance

(Warna kulit)

Biru/ Pucat Badan merah

muda,

ekstremitas

biru

Badan dan

ekstremitas

merah

muda

1 1 1

Pulse

(Denyut

Jantung)

Tidak

teraba

<100 >100 1 1 1

Grimace

(Reflek)

Tidak ada Lambat Menangis

Kuat

1 1 1

Activity

(Aktivitas)

Lemas/

Lumpuh

Gerakan

sedikit/fleksi

tungkai

Aktif/fleksi

tungkai

baik/reaksi

melawan

1 1 1

Respiratory

(Pernafasaan)

Tidak ada Lambat,

tidak teratur

Baik,

menangis

kuat

1 2 2

JUMLAH 5 6 6

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

44

2. Pemeriksaan Umum

a. Suhu : 36, 3 °C

b. Pernafasaan : 38 x/ menit

c. Denyut jantung : 68 x/ menit

3. Pemeriksaan Fisik Sistematis

a. Kepala : Mesochepal, tidak ada chepal

hematoma.

b. Ubun-ubun : Normal, berdenyut.

c. Muka : Tidak oedema, tampak pucat.

d. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.

e. Mulut : Tampak sianosis, tidak ada labioskiziz,

dan labiopalatoskiziz.

f. Hidung : Tidak ada benjolan, terpasang 02 1 liter/

menit.

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

h. Dada : Tidak ada retraksi.

i. Perut : Tidak ada pembesaran hati dan limfe.

j. Tali pusat : Bersih, masih basah, terbungkus kassa

steril.

k. Ekstremitas

Atas : Simetris, jari – jari tangan lengkap,

kebiruan.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

45

Bawah : Simetris jari – jari kaki lengkap,

kebiruan.

l. Genetalia : Testis sudah turun dalam skrotum,

penis berlubang.

m. Anus : Berlubang, satu jari kelingking dapat

dimasukkan.

4. Reflek

a. Reflek Moro : Lemah, Saat bayi dikagetkan

b. Reflek Rooting : Lemah, Saat bayi dirangsang taktil

c. Reflak Sucking : Lemah, Saat bayi menghisap

d. Reflek Tonic neck : Lemah, Kepala bayi menoleh kanan

dan kiri

5. Antropometri

a. Lingkar kepala : 32 cm

b. Lingkar dada : 33 cm

c. BB/PB : 49 cm / 3.250 gram

6. Nutrisi

a. ASI : positif

b. PASI : -

7. Eliminasi

a. Urine : Sudah keluar, warna kuning jernih.

b. Mekonium : Sudah keluar, warna hijau kehitaman.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

46

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan

2. Pemeriksaan Penunjang Lain : Tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 27 April 2016 Pukul : 11.55 WIB

A. DIAGNOSA KEBIDANAN

Bayi Ny. P umur 0 Hari jenis kelamin laki – laki dengan asfiksia sedang.

Data Dasar :

Data Subjektif

1. Ibu mengatakan bernama Ny. P melahirkan anak pertamanya pada

tanggal 27 April 2016 pukul 11.38 WIB.

2. Ibu mengatakan bayi lahir tidak menangis spontan.

Data Objektif

1. Tanda – tanda vital

Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Apatis

S : 36, 3 °C

R : 38 x/menit

Denyut jantung : 68 x/menit

B. MASALAH

Bayi hipotermi

C. KEBUTUHAN

Menjaga kehangatan

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

47

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Asfiksia berat

IV. ANTISIPASI/TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan Dokter Sp. A :

1. Resusitasi

2. Terapi yang diberikan : Oksigen 1 liter/menit, Vit k 1 mg, Hb O 0,55 cc

V. RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 27 April 2016 pukul : 12.00 WIB

1. Keringkan tubuh bayi dan jaga kehangatan bayi.

2. Atur posisi bayi.

3. Lakukan resusitasi.

4. Bedong bayi.

5. Berikan terapi sesuai advis dokter Sp.

a. Oksigen 1 liter/ menit.

b. Vit. K 1 mg secara IM.

c. Vaksin Hb. O 0,5 cc secara IM.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 27 April 2016 pukul : 12.05 WIB

1. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk kemudian menjaga kehangatan

bayi menggunakan kain kering dan bersih.

2. Mengatur posisi pada tempat yang datar.

3. Melakukan resusitasi.

a. Meletakkan bayi di bawah alat pemancar panas.

b. Memposisikan kepala bayi sedikit ekstensi.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

48

c. Menghisap lendir pada mulut dengan jarak 5 cm dan pada hidung

dengan jarak 3 cm.

d. Memberikan rangsangan taktil.

e. Mereposisi ulang (atur kepala kembali).

f. Melakukan ventilasi percobaan sebanyak 2x untuk membuka alveoli,

Kemudian lakukan ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik.

g. Menilai denyut jantung dengan stetoskop.

4. Membedong bayi.

5. Memberikan terapi obat sesuai dokter Sp. A

a. Oksigen 1 liter/ menit 11.40 WIB.

b. Vit. K 1 mg, secara IM pada pukul 12.40 WIB.

c. Vaksin Hb. O 0,5 cc secara IM pada pukul 13.40 WIB..

VII. EVALUASI

Tanggal : 27 April 2016 pukul: 14.00 WIB

1. Bayi sudah dikeringkan dan dijaga kehangatannya.

2. Bayi sudah menangis kuat, gerakan aktif, dan warna kulit kemerahan.

Tanda – tanda vital : S : 36,3 °C, R: 38 x/menit, denyut jantung :

68 x/ menit.

3. Bayi sudah dibedong.

4. Terapi sudah diberikan.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

49

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 28 April 2016 pukul : 07.30 WIB

S : Subjektif

1. Keluarga mengatakan bayinya menangis kuat.

2. Keluarga mengatakan bayinya sudah bergerak aktif.

3. Keluarga mengatakan bayinya menyusu kuat.

O : Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda –tanda vital

a. Denyut jantung : 125 x/menit

b. Suhu : 36,5 °C

c. Respirasi : 52 x/menit

4. Pemeriksaan fisik : Warna kulit merah muda.

5. Tali pusat terbungkus kassa steril dan masih basah, tidak ada

nanah dan darah

6. Reflek

Morro : Memeluk positif dan kuat

Rooting : Mencari putting susu positif dan kuat

Suching : Isap positif dan kuat

Tonick neck : Menoleh kanan kiri positif dan kuat

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

50

A : Assasment

Bayi Ny. P umur 1 hari dengan riwayat asfiksia sedang perawatan

hari pertama.

P : Planning

Tanggal : 28 April 2016 Pukul : 08.00 WIB

1. Mengobservasi tanda – tanda vital dan warna kulit bayi setiap 4

jam serta berat badan bayi setiap pagi.

2. Mengobservasi intake dan output.

3. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara

membedong bayi menggunakan kain kering dan bersih.

4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand /

tidak terjadwal pada saat keadaan ibu sudah mulai membaik.

5. Melakukan perawatan tali pusat menggunakan kassa steril.

6. Bayi sudah mandi pukul 06.00 WIB.

EVALUASI

Tanggal ; 28 April 2016 pukul : 08.30 WIB

1. Telah dilakukan observasi tanda – tanda vital dan warna kulit setiap 4 jam

dan berat badan bayi setiap pgi dengan hasil :

a. Pukul 08.00 WIB : Denyut jantung : 143 x/ menit, S : 36,5 °C, Respirasi :

45 x/ menit, Warna kulit : Merah muda, BB : 3.250 gram.

b. Pukul 12.00 WIB : Denyut jantung : 145 x/menit, S : 36,6 °C, Respirasi :

45 x/ menit, Warna kulit : Merah muda.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

51

2. Telah dilakukan observasi intake dan output bayi dengan hasil :

a. Intake pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB yaitu ASI setiap 1

jam atau semaunya bayi menyusu.

b. Output

1) BAK pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB

Frekuensi : 8 kali

Warna : Kuning jernih

2) BAB pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB

Frekuensi : 3 kali

Konsistensi : Lembek

Warna : Hijau kehitaman

3) Telah dilakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril.

4) Bayi sudah mandi pukul 06.00 WIB.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

52

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 29 April 2016 Pukul : 08.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan bayinya menangis kuat dan keras.

2. Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat.

3. Ibu mengatakan keadaan bayinya baik.

4. Ibu mengatakan besok berencana Pulang.

O : Objektif

1. Keadaan umum baik : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda – tanda vital

Denyut jantung : 145 x/menit

Suhu : 36, 7 °C

Respirasi : 46 x/menit

4. Pemeriksaan fisik : Warna kulit merah muda

5. Tali pusat terbungkus kassa steril dan masih basah, tidak ada

darah dan nanah.

A : Assasment

Bayi Ny. P umur 2 hari dengan riwayat asfiksia sedang perawatan

hari ke dua.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

53

P : Planning

Tanggal : 29 April 2016 pukul : 08.30 WIB

1. Mengobservasi tanda – tanda vital dan warna kulit bayi setiap 4

jam serta berat badan bayi setiap pagi.

2. Mengobservasi intake dan ouput bayi.

3. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi dengan

menggunakan kain kering dan bersih.

4. Memberitahukan pada ibu dan keluarga kalau keadaan ibu dan

bayi nya sudah baik dan stabil boleh pulang besok.

5. Bayi sudah mandi pukul 06.00 WIB

EVALUASI

Tanggal : 29 April 2016 pukul : 09.00 WIB

1. Telah dilakukan observasi tanda – tanda vital dan warna kulit setiap 4 jam

dan berat badan bayi setiap pagi dengan hasil :

a. Pukul 08.00 WIB : Denyut jantung : 68 x/ menit, S : 36,6 °C, Respirasi :

44 x/ menit, Warna kulit : Merah muda, BB : 3.250 gram.

b. Pukul 12.00 WIB : Denyut jantung : 145 x/menit, S : 36,6 °C, Respirasi :

45 x/ menit, Warna kulit : Merah muda.

2. Telah dilakukan observasi intake dan output bayi dengan hasil :

a. Intake pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB yaitu ASI setiap 1

jam atau semaunya bayi menyusu.

b. Output

1) BAK pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

54

Frekuensi : 7 - 8 kali

Warna : Kuning jernih

2) BAB pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB

Frekuensi : 4 - 5 kali

Konsistensi : Lembek

Warna : Hijau kehitaman

3) Telah dilakukan perawatan tali pusat dengan kassa steril.

4) Bayi sudah mandi pukul 06.00 WIB.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

55

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 30 April 2016 pukul : 08.00 WIB

S :Subjektif

1. Ibu mengatakan bayinya sudah menyusu kuat.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah sehat.

3. Ibu mengatakan berencana pulang hari ini menunggu dokter

visit.

O : Objektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda –tanda vital

Demyut jantung : 143 x/menit

Suhu : 36,6 °C

Respirasi : 45 x/menit

4. Pemeriksaan fisik : Warna kulit merah muda.

5. Tali pusat masih terbungkus kassa steril, tidak ada nanah, dan

tidak ada darah.

A : Assasment

Bayi Ny. P umur 3 hari dengan riwayat asfiksia sedang perawatan

hari ke tiga.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

56

P : Planning

Tanggal : 30 April 2016 Pukul : 08.30 WIB

1. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi dengan

menggunakan kain kering, bersih dan diberi topi.

2. Memberikan KIE tentang tanda bahaya bayi baru lahir yaitu

suhu tubuh yan tinggi lebih dari 37, 5 °C dan kurang dari 36, 5

°C, warna kulit bayi yang kebiruan atau kuning, tali pusat yang

berbau dan mengeluarkan cairan, bayi tidak mau menyusu,

pernafasan kurang atau lebih dari 40-60 x/ menit dan apabila

bayi mengalami tanda – tanda tersebut segera bawa ke petugas

kesehatan terdekat.

3. Menganjurkan ibu untuk imunisasi bayinya selanjutnya yaitu

BCG pada tanggal 27 Mei 2016.

4. Mengajari dan melakukan ibu cara perawatan tali pusat yaitu

membungkus dengan kassa steril tanpa membubuhkan apapun

pada tali pusat bayi.

5. Menganjurkan ibu untuk kontrol sesuai jadwal yang telah

ditentukan yaitu tanggal 7 Mei 2016.

6. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu dan bayinya sudah

boleh pulang.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

57

EVALUASI

Tanggal : 30 April 2016 Pukul : 10.00 WIB

1. Bayi sudah dijaga kehangatannya.

2. Ibu sudah paham dengan KIE tanda bahaya bayi baru lahir.

3. Ibu bersedia imunisasi bayinya sesuai jadwal.

4. Ibu sudah paham cara perawatan tali pusat.

5. Ibu bersedia untuk kontrol.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

58

B. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan yang ada antara

penatalaksanaan kasus dengan konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II.

Karena penulis menggunakan manajemen kebidanan dengan tujuh langkah

dari Varney, maka pembahasan akan diuraikan langkah demi langkah sebagai

berikut :

1. PENGKAJIAN

Pengkajian dengan pengumpulan data dasar yang merupakan

data awal dari manajemen kebidanan menurut Varney, dilaksanakan

dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan

studi dokumentasi.

Menurut (Dewi, 2012), pada keluhan utama bayi baru lahir

dengan asfiksia sedang adalah Apgar Score 4-6, denyut jantung bayi

menjadi 60-80 x/menit, pernafasan ≤ 40 x/menit, Bayi tampak sianosis.

Pada pengkajian Bayi Ny. P dengan asfiksia sedang diperoleh

data subjektif dengan bayi baru lahir tidak menangis spontan. Data

obyektif dilakukan pemeriksaan Apgar Score 5 - 6 - 6 , pemeriksaan

umum tanda – tanda vital bayi S : 36,3 °C, R : 38 x/menit, Denyut

jantung : 68 x/menit pada pemeriksaan fisik ekstremitas kebiruan

(sianosis).

Jadi pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktik di lapangan yaitu pada teori tidak dilakukan pemeriksaan suhu

sedangkan dilapangan dilakukan pemeriksaan suhu.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

59

2. INTERPRETASI DATA

Interpretasi data terdiri dari penentuan diagnosa, menentukan

masalah, dan diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan

dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang

menyertai diagnosa.

Masalah pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang yaitu

frekuensi denyut jantung menjadi 60-80 x/menit, pernafasan ≤ 40

x/menit, bayi tampak sianosis. Sedangkan kebutuhan pada bayi baru lahir

dengan asfiksia sedang yaitu lakukan resusitasi, lakukan ventilasi

percobaan 2x untuk membuka alveoli, nilai denyut jantung bayi dalam 6

detik sambil memberikan oksigen 4 – 6 liter, diberikan injeksi vit K 0,5

mg – 1 mg dan Hb O 0,5 cc (Maryunani dan Puspita, 2013).

Pada kasus ini penulis mendapatkan diagnosa kebidanan bayi

Ny. P umur 0 Hari dengan asfiksia sedang. Masalah yang ditemukan

pada bayi baru lahir Ny. P adalah Bayi lahir tidak menangis spontan, bayi

lahir sianosis. Masalah yang bisa terjadi hipotermi. Kebutuhan yang

diberikan adalah menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi

dengan kain kering dan bersih, Adapun yang mendasari penulis

menentukan diagnosa kebidanan tersebut adalah dari anamnesa,

pemeriksaan khusus, pemeriksaan umum, dan pemeriksaan antropometri.

Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dengan praktik di lapangan.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

60

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Menurut (Arief dan Kristiyanasari, 2009), pada kasus bayi lahir

dengan asfiksia sedang diagnosa potensial bila bayi masih belum bisa

bernafas spontan maka potensial terjadi asfiksia berat. Pada kasus bayi

Ny. P diagnosa potensial yang ditentukan adalah asfiksia berat.

Jadi pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dengan praktik dilapangan.

4. TINDAKAN SEGERA

Masalah pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang yaitu

frekuensi denyut jantung 60-80 x/menit, pernafasan ≤ 40 x/menit, bayi

tampak sianosis. Sedangkan kebutuhan pada bayi baru lahir dengan

asfiksia sedang yaitu lakukan resusitasi, lakukan ventilasi percobaan 2x

untuk membuka alveoli, nilai denyut jantung bayi dalam 6 detik sambil

memberikan oksigen 4 – 6 liter, diberikan injeksi Vit K 0,5 mg – 1 mg

(Maryunani dan Puspita, 2013). Sedangkan pada bayi Ny. P dengan

asfiksia sedang antisipasi/ tindakan segera yang dilakukan adalah

resusitasi meliputi VTP, kolaborasi dengan Dokter Sp. A untuk

pemberian terapi oksigen 1 liter/menit, injeksi vit K 1 mg, Hb O 0,5 cc.

Jadi pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktik dilapangan yaitu diteori tidak dilakukan kolaborasi dengan

Dokter Sp. A, oksigennya 4-6 liter sedangkan dilapangan dilakukan

kolaborasi dengan Dokter Sp. A ,oksigen diberikan 1 liter per menit

kalau terlalu tinggi pemberian oksigennya retina mata bayi bisa lepas.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

61

5. PERENCANAAN

Kebutuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang yaitu

lakukan resusitasi, lakukan ventilasi percobaan 2x untuk membuka

alveoli, nilai denyut jantung bayi dalam 6 detik sambil memberikan

oksigen 4 – 6 liter, pemberian injeksi vit K 0,5 mg - 1 mg dan Hb O 0,5

cc (Maryunani dan Puspita, 2013).

Pada kasus bayi Ny. P dengan asfiksia sedangini rencana

tindakan yang akan diberikan adalah keringkan tubuh bayi dan jaga

kehangatan bayi, atur posisi bayi, lakukan resusitasi meliputi VTP,

bedong bayi, kolaborasi dengan Dokter Sp. A untuk memberikan terapi :

yaitu pemberian oksigen 1 liter/menit, pemberian injeksi Vit. K 1 mg

secara IM dipaha kiri bayi, Vaksin Hb. O 0,5 cc secara IM dipaha kanan

bayi.

Jadi pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktik di lapangan yaitu di teori diberikan oksigen 4-6 liter, tidak

dilakukan kolaborasi dengan Dokter Sp. A sedangkan dilapangan

berkolaborasi dengan Dokter Sp. A, diberikan oksigen 1 liter/ menit

kalau pemberian oksigen terlalu tinggi retina mata bayi bisa lepas.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

62

6. PELAKSANAAN

Kebutuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang yaitu

lakukan resusitasi, lakukan ventilasi percobaan 2x untuk membuka

alveoli, nilai denyut jantung bayi dalam 6 detik sambil memberikan

oksigen 4-6 liter, diberikan injeksi vit K 0,5 mg – 1 mg dan Hb O 0,5 cc

(Maryunani dan Puspita, 2013).

Pada kasus bayi Ny. P dengan asfiksia sedangini rencana

tindakan yang akan diberikan adalah lakukan keringkan tubuh bayi dan

jaga kehangatan bayi, atur posisi bayi, lakukan resusitasi meliputi VTP,

bedong bayi, kolaborasi dengan Dokter Sp. A untuk memberikan terapi :

yaitu pemberian oksigen 1 liter/menit, pemberian injeksi Vit. K 1 mg

secara IM dipaha kiri bayi, Vaksin Hb. O 0,5 cc secara IM dipaha kanan

bayi.

Jadi pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktik di lapangan yaitu diteori tidak berkolaborasi dengan Dokter Sp.

A, diberikan oksigen 4-6 liter sedangkan dilapangan berkolaborasi

dengan Dokter Sp. A, diberikan oksigen 1 liter/menit kalau terlalu tinggi

pemberian oksigennya retina mata bayi bisa lepas.

7. EVALUASI

Hasil yang diharapkan dari Asuhan Kebidanan Bayi Baru

Lahir Dengan Asfiksia Sedang adalah denyut jantung normal, nafas

normalatau tidak megap-megap, keadaan umum baik, nadi normal yaitu

120 – 160 x/m, reflek normal, tidak hipotermi dan tidak infeksi

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

63

(Maryunani dan Puspita, 2013). Setelah dilakukan asuhan kebidanan

selama 4 hari pada bayi Ny. P dengan riwayat asfiksia sedang di RSUD

dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, maka hasil asuhan yang di dapat yaitu

denyut jantung bayi normal, bayi bernafas normal, keadaan umum baik,

reflek moro, reflek rooting, reflek suching, reflek tonickneck positif dan

kuat, bayi tidak hipotermi dan infeksi, serta bayi sudah diperbolehkan

pulang.

Jadi pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori

dengan praktik di lapangan.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

64

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

“Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. P Umur 0 Hari dengan

Asfiksia Sedang di RSUD dr. Soehadi Prijonegor Sragen” ini dapat membuat

kesimpulan dan saran sebagai berikut :

i. KESIMPULAN

1. Pengkajian terhadap bayi baru lahir dengan asfiksia sedang dilakukan

dengan pengumpulan data subjektif yang diperoleh dari hasil wawancara

yaitu bayi tidak menangis spontan, bayi sianosis. Data objektif di peroleh

dari pemeriksaan khusus (Apgar Score) yaitu 5 - 6 - 6, pemeriksaan

umum S : 36,3°C, R : 38 x/menit, Denyut jantung : 68 x/menit, dan pada

pemeriksaan sistematis ekstremitas kebiruan (sianosis).

2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti dan

akurat sehingga didapatkan diagnosa kebidanan Bayi Ny. P Umur 0 hari

dengan asfiksia sedang. Masalah pada bayi adalah bayi baru lahir tidak

menangis spontan, bayi sianosis. Masalah yang bisa terjadi adalah

hipotermi maka dari itu yang diberikan adalah menjaga kehangatan bayi.

3. Diagnosa potensial pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang adalah

asfiksia berat.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

65

4. Tindakan segera yang dilakukan pada bayi baru lahir dengan asfiksia

sedang adalah resusitasi dan kolaborasi dengan Dokter Sp. A untuk

memberikan terapi.

5. Dalam menyusun suatu rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

dengan asfiksia sedang dilakukan secara menyeluruh yaitu keringkan

tubuh bayi dan jaga kehangatan bayi, atur posisi bayi, hisap lendir dari

mulut jarak 5 cm pada hidung jarak 3 cm, bedong bayi, kolaborasi

dengan Dokter Sp. A untuk pemberian terapi : Oksigen 1 liter/menit,

injeksi Vit. K 1 mg secara IM, injeksi Hb. O 0,5 cc secara IM.

6. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir dengan asfiksia

sedang sesuai dengan rencana yang dibuat yaitu mengeringkan tubuh

bayi dengan kain kemudian menjaga kehangatan bayi, mengatur posisi

bayi pada tempat yang datar, bayi dibawah alat pemancar panas,

memposisikan kepala bayi sedikit ekstensi, menghisap lendir pada mulut

jarak 5 cm pada hidung jarak 3 cm, memberikan rangsangan taktil,

mereposisi ulang (atur kepala kembali), melakukan ventilasi percobaan

sebanyak 2x untuk membuka alveoli dengan menggunakan amubec,

kemudian lakukan ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik, menilai

denyut jantung bayi dengan stetoskop, membedong bayi melakukan

kolaborasi dengan Dokter Sp. A untuk memberikan terapi : Oksigen 1

liter/menit, injeksi Vit.K 1 mg secara IM, injeksi Hb. O 0,5 cc secara IM.

7. Evaluasi dari asuhan kebidanan pada Bayi Ny. P dengan riwayat asfiksia

sedang di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, maka hasil asuhan

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

66

yang di dapat yaitu diagnosa potensial tidak terjadi, keadaan umum bayi

baik, bayi bernafas normal, denyut jantung normal, reflek moro, reflek

rooting, reflek suching, reflek tonick neck bayi baik dan kuat, serta bayi

sudah diperbolehkan pulang.

8. Pada kasus ini terdapat kesenjangan dalam pengkajian, tindakan segera,

perencanaan, pelaksanaan. Hal ini tidak menjadi suatu masalah karena

pada hakikatnya pemberian asuhan atau terapi pada bayi

harus disesuaikan dengan kondisi bayi tersebut.

ii. SARAN

Dari adanya kesimpulan tersebut maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi pasien

Pasien dipesan untuk segera membawa bayi mereka ke tenaga kesehatan

terdekat jika terdapat tanda bahaya pada bayi baru lahir.

2. Bagi profesi

Bidan diharapkan lebih meningkatkan standar pelayanan kebidanan yang

sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney

sehingga pelayanan yang dihasilkan efektif dan efisien dapat tercapai

pada pasien.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

67

3. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan memperhatikan mutu

pelayanan kesehatan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru

lahir khususnya bayi dengan asfiksia sedang.

4. Bagi pendidikan

Diharapkan untuk menambah wacana bagi mahasiswa untuk lebih

mengetahui dan memahami asuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia

sedang.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R dan Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta

: Mitra Cendikia.

Arief, ZR, dan Kristiyanasari, W. 2009. Neonatus Dan Asuhan Keperawatan

Anak. Yogyakarta : NuhaMedika.

Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :Salemba

Medika.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2012. Kementrian Kesehatan RI. www.kemenkes.go.id. Diakses

tanggal 9 November 2015

H, Asri Dewi, dan P, Clervo. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta :

Nuha Medika.

IBI. 2006. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBI.

Jitowiyono, S dan Kristiyanasari, W. 2011. Asuhan Keperawatan Neonatus dan

Anak. Yogyakarta : Nuha Medika

Kriebs. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC

Marmi, dan Rahardjo, K. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, Dan Anak

Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Maryaningsih.2014. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia

Sedang di RS Sarila Husada Sragen .Karya Tulis Ilmiah. Akbid Kusuma

Husada Surakarta.

Maryanti, D, Sujianti, dan, Budiarti, T. 2011 . Buku Ajar Neonatus, Bayi dan

Balita. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Maryunani, A, dan Puspita, E. 2013. Asuhan Kegawadaruratan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : CV. Trans Info Media.

Menkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Standart Profesi Bidan. Jakarta

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. P … · kematian bayi baru lahir adalah Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 225 bayi (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

Ningsih. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia Sedang

di RB Restu.Sragen.Karya Tulis Ilmiah. Akbid Kusuma Husada

Surakarta.

Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2008, Proses Dan Dokumentasi Keperawatan Konsep Dan Praktik.

Jakarta : Salemba Medika.

Riwidikdo,H. 2013.Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Rohani, Saswito, R, dan Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa

Persalinan. Jakarta : SalembaMedika.

Rukiyah, A. Y, dan Yulianti, L. 2013. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita.

Jakarta : CV. Trans Info Media.

Rukiyah, A. Y. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : CV. TRANS INFO

MEDIA.

Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi Dan Anak. Yogyakarta :Nuha

Medika.

Sudarti dan Fauziah,A. 2013. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak

Balita. Yogyakarta : NuhaMedika.

Sulistyawati, A, dan Nugraheny, E. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Bersalin. Jakarta : SalembaMedika.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012.Angka Kematian Bayi (online).

Available : www.bkkbn.go.id/skki%202012/laporan%20 pendahuluan% 20

SDK. Diakses 10 November 2015.

Suryani,R dan Tiurna,R. 2014. Prinsip-Prinsip Praktik Kebidanan Paduan

Praktis & Mudah Dipahami. Jakarta : Dunia Cerdas.

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 : jakarta. EGC.

Wildan,M, dan Hidayat, A. A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba