hadi sarosa bagian ilmu faal fakultas kedokteran universitas … · 2019-03-22 · segmen st...
TRANSCRIPT
Sistem konduksi
•Nodus SA(Sinoaurikularis)
•Nodus AV (Atrioventrikularis)
•Bundle of His
•Serabut Purkinye
Electrical conduction system of the heart
Sinoatrialnode
atrioventricularnode
cartilage
Atrialmuscle
BundleOf his
Left bundle branch
Right bundle branch
Ventricularmuscle
DefleksiArah defleksi ditentukan oleh
Arah penyebaran impuls
Letak elektrode perekaman
Fase depolarisasi atau repolarisasi
Arah DefleksiFase depolarisasi :
Hukum dasar EKG dari Goldberger
Arah impuls menuju elektroda : defleksi positif
Arah impuls menjauhi elektroda : defleksi negatif
Arah impuls menuju kemudian menjauhi elektroda : bifasik
Arah DefleksiFase RepolarisasiGambaran elektrogram pada fase repolarisasi ada 2 kemungkinanA. Jika arah repolarisasi sama dengan arah depolarisasi, maka
arah defleksi dari fase repolarisasi akan perlawanan denganarah fase depolarisasi (kompleks QRS).
Arah Defleksi
B. Jika arah depolarisasiberlawanan arahepolarisasi, maka arahdefleksi dari faserepolarisasi akan samadengan arah defleksifase depolarisasi.
Sadapan EKG
• Sandapan ekstremitas bipolar (bipolar limb lead)
• Sandapan ekstremitas unipolar (unipolar limb lead)
• Sandapan prekordial (precordial lead)
Sandapan Ekstremitas Bipolar
• Einthoven (1903)• Vektor : arus listrik depolarisasi polarisasi
• Segitiga sama sisi : tiga ekstremitas membentuk puncak-puncak segitiga, jantungsebagai sumber bioelektik terletak di tengah-tengah
• Semua cairan tubuh dapat menyalur potensial elektrik sama baiknya
Sandapan Ekstremitas Bipolar
•Standart Limb Lead• Sandapan I = LA (left arm = positif)
– RA (right arm = negatif)• Sandapan II = LL (left leg = +) – RA
(-)• Sandapan III = LL (+) – LA (-)• Persamaan
II = I + III
Sandapan Unipolar (Unipolar Limb Lead)
• Frank Wilson (1932)• 3 elektroda positif di 3 elektroda sandapan ekstremitas bipolar
• Elektroda negatif : terminal sentral (central terminal) terletak di pusat triaksial Einthoven
Unipolar Limb Lead
•Sandapan VL• Mengukur voltase arus depolarisasi dari sentral ke lengan
kiri• Sumbu : - 300
•Sandapan VR• Sentral ke lengan kanan• Sumbu : - 1500
•Sandapan VF• Sentral ke tungkai• Sumbu : + 900
Unipolar Limb Lead
•Goldberger (1942)• aVL : augmented Voltase
Left• aVR : augmented Voltase
Right• aVF : augmented Voltase
Foot
Sistem Heksadensial
Sandapan Plane frontal
•Sistem Hesadensial (hexaxialreference system) : enamsadapan ekstemitas• Sandapan II, III dan aVF : jantung bagian
bawah
• Sandapan I dan aVL : jantung bagian lateral kiri
Sandapan Prekordial (Precordial Lead)
•V1 : sela iga 4 sisi kanan sternum
•V2 : sela iga 4 sisi kiri sternum
•V3 : antara V2 dan V4
•V4 : sela iga 5 garis mid klavikula kiri
•V5 : setinggi V4 pada garis aksila antor kiri
•V6 : setinggi V4 pada garis midaksilaris kiri
Precordial Lead
• V1 & V2 : • ventrikel kanan, septum interventrikulare
• V3 & V4 : • dinding anterior jantung (sandapan antor)
• V5 & V6 : • dinding lateral (sandapan Latal)
KERTAS EKG
• Garis Horizontal
• Garis Vertikal
• Perhatikan• Kecepatan perekaman
• 25 mm/det
• 50 mm/det
• Amplitudo• 0,5
• 1
• 2
Pembacaan Irama Frequensi (laju QRS) Morfologi gelombang P (cari tanda kelainan atrium kiri atau kana) Interval PR Kompleks QRS
Axis jantung Amplitudo (cari tanda hipertrofi) Durasi Morfologi (ada/tidak gelombang Q patologis atau gelombang R tinggi
di V1)
Segmen ST (apakah ada tanda iskemia, injuri atau infark miokard) Gelombang T Interval QT
Cara Baca EKG 12 Lead• Irama dan frekuensi?
• Sinus
• Atrial
• Junctional
• Ventrikular
• Regularitas• Regular
• Irregular
• Rate• Atrial Rate?
• Ventrikular Rate?
• P wave?• N
• Pulmonal
• Mitral
• PR interval?• AV blok?
• Pre-exitasi
• QRS Wave?• interval
• Axis
• Zona Transisi
• Q patologis/QS
• RBBB/LBBB
• LAFB/LPFB
• RVH
• LVH
• ST Segmen?• ST Depresi
• ST Elevasi
• T Wave?• Tall T
• T inversi
• LV strain
Irama
• Pace maker Normal Nodus SA• 70-80 x/mnt
• Atria• 75 x/mnt
• Nodus AV• 60 x/mnt
• Berkas His• 50 x/mnt
• Serabut Purkinje & Ototjantung• 30-40 x/mnt
Irama
Untuk menilai perhatikan• irama teratur atau tidak : lihat jarak antar QRS sama atau tidak.
• gelombang P normal atau tidak, apakah setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS
• interval PR normal atau tidak
• gelombang QRS normal atau tidak
Irama
• Irama normal : irama sinus, irama yang berasal darisinus• Irama : teratur.• Frekwensi jantung : 60 – 100 x/ menit• Gelombang P : normal, setiap gelombang P selalu diikuti
gelombang QRS dan T
• Interval PR : normal ( 0,12 – 0,20 detik )• Gelombang QRS : normal ( 0,06 – 0,12 det )
Penyimpangan : disritmia
Frekuensi : atrial, ventrikular
•Kecepatan 25 mm/det atau 50 mm/det• Interval R-R atau interval P-P
• Tentukan puncak R atau P yang berhimpitan dengan garis vertikalkotak sedang
• Cari puncak gel P/R ke dua• Hitung jarak dalam kotak sedang• Frekuensi = 300/kotak sedang atau 1500/kotak kecil
•Atau dengan menghitung EKG strip sepanjang 6 detikhitung jumlah gel. QRS kemudian kalikan 10, atau EKG selama 12 detik : jumlah QRS X 5
•Puncak P-P
What is Arrhythmia
•Heart normally beat at 60 to 100 tpm
•Started with depolarization of SA node
normal sinus rhythm
•Disturbance of rate, regularity, site of origin, conduction of electrical impuls Arrhythmia (Dysrhythmia)
The Four basic types of arrhythmia
1. Aritmia yang berasal dari Sinus. Jadi aktivitas listriksesuai dengan jalur biasa (SA node). Contoh : too slow, too fast or irreguler
2. Ectopic Rhythm, aktivitas listrik berasal dari selainSA node
3. Blok Konduksi, Aktivitas berasal dari SA node, tetapi perjalanannya terhambat
4. Sindrom Pre-eksitasi, aktivitas listrik melaluialternative pathway bypass dan menyebabkanelectrical shortcut/ electrical short circuit
Sinus Takikardia
Sinus Bradikardia
HR > 100 x/mnt
HR < 60 x/mnt
Normal
Patologis
Ecercise, resting, atlet
CHF, ARDS, Basedow, AMI, Refleks vagus
Sinus Aritmia
Irama sinus tak teratus terutama pada inspirasi dan ekspirasi
Sinus Arrest
SA node berhenti beraktivitas. Bila aktivitas berhenti dalam waktu cukup lama : Asystole
Sinus Arrest / Blok
Catatan : Semua sel miokardium dapat menjadipace maker, dan bila terjadi sinus arrest makapace maker yang lain akan melakukan back up ESCAPE BEAT
Sinus Rhythm Escape beat
Pace Maker Yang lain
Atrial Pace Maker, berdetak 60-75 x/mnt
Junctional Pace Maker, berdetak 40-60 x/mnt
Ventricular Pace Maker, berdetak 30-45 x/mnt
Escape beat bila terjadi sinus arrest
yang paling sering berasal dari
junctional pace maker, dengan
ciri :
• ‘No’ P wave
• P Wave kecil terbalik
Gelombang P
Ciri gelombang P Normal
selalu positif di II dan selalunegatif di aVR
tinggi : < 0,11 mV (2,5 mm)
lebar : < 3 mm ( 0,11 det)
Kepentingan
menandakan aktivitas atria
menunjukan arah aktivitasatria
menunjukan tanda-tandahipertrofi atria
P – R Interval
• Depolarisasi atrium – depolarisasi Ventrikel
• Lamanya : 0,12 - 0,20 det
• Lamanya > 0,20 det : gangguan konduksi, pada umumnya di Nodus AV ( AV Block)
Ada beberapa tipe
1. SA Block, berbentuk mirip sinus arrest, SA node depolarisasinormal tetapi kemudian segera di hambat
2. AV block, Blok antara SA node dan serabut purkinje (A-V node dan Berkas HIS)
3. Bundle branch block, termasuk juga blok fasikuler.
AV Blok derajat II
Tipe Mobitz I
(Wenckebach)
• Pemanjangan PR interval progresif
• Diikuti dengan “QRS Dropped”
Tipe Mobitz II
• Tidak ada pemanjangan PR interval
• QRS dropped tanpa PR intermalmemanjang dahulu
AV Blok derajat III
•Tidak ada beat yang diteruskan ke ventrikel
•Complete heart block dengan AV dissociation
•Atrium dan ventrikelterpacu oleh pace maker tersendiri
Kompleks QRS
1. Interval QRS
• Interval ini mengambarkan lamanya aktivitas depolarisasi ventrikel.
• Merupakan jarak antara permukaan gelombang Q sampai akhir gelombang S
• Nilai Normal : < 0,12 detik (0,06-0.12)
• Interval memanjang oleh karena gangguan konduksi di ventrikel
• BBB (bundle branch block)
• Ectopic ventricle
Kompleks QRS
2. Gelombang Q :
defleksi kebawah pertama dari kompleks QRS. Menggambarkan awal dari fase depolarisasi ventrikel
Nilai normal :
• Lebar 0,04 detik
• Dalam < 1/3 tinggi R
Gelombang Q Pathologis ( abnormal ) :
• Lebar ≥ 0,04 detik
• Dalam > 25 % amplitudo gelombang R
• Kepentingan : adanya nekrosis miokard ( infark miokard )
Kompleks QRS
3. Gelombang R
defleksi Positif pertama kompleks QRS disertai atau tidakdisertai gelombang Q
• Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
• Positip di I, II, V5 dan V6
• aVR, V1, V2 biasanya kecil/ tidak ada sama sekali.
Kepentingan :
• Menggambarkan adanya hipertrofi ventrikel
• Adanya tanda-tanda BBB (Bundle Branch Block)
Kompleks QRS
4. Gelombang S
Defleksi negatip setelah gelombang R
- Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel
- aVR, V1 dan V2 terlihat lebih dalam
- V4, V5 dan V6 makin berkurang dalamnya.
• Kepentingan : hampir sama dengan gelombang R.
Sumbu : Gelombang QRS
Sistem Heksadential
• > 40 tahun• -30 º s/d + 90 º
• < 40 tahun : • 0 º s/d +105 º
Sumbu : Precordial Lead
• Transitional zone : V2-V4
•Delayed transitional : sebelah kanan V5 (clockwise rotation)
• Early transition : sebelah kiri V2 (counter clockwise rotation)
Hipertrofi
• Ventrikel kiri• Sadapan prekordial
• Tinggi R di V5 atau V6 > 27 mm. Dalamnya S di V1+tinggi R di V5 atau V 6 > 35 mm
• Depresi ST segmen dan inversi gel T asimetris di V5 dan V6 (ventricular strain)
• Sadapan ekstremitas• Jantung horisontal : tinggi R di aVL >/= : 11 mm
• Jantung vertikal : tinggi R di aVF > 20 mm
Hipertrofi Ventrikel kiri
• Kriteria minimal• R di aVL ≥ 11 mm. R di V5/V6 : > 27 mm
• Dalamnya S di V1 + R di V5 atau V6 : > 35 mm
• Kriteria ekuivokal : terdapat tanda ventricular strain
Hipertrofi
•Ventrikel kanan• Deviasi aksis ke kanan (tanda awal)
• Gelombang S menetap di V5 dan V6
• R yang tinggi disertai depresi segmen ST dan T terbalik di sadapan II,III,aVF. aVR sering menunjukan R tinggi : qR, QR atau hanya kompleks R
• R tinggi di V 1. ratio R/S > 1 atau durasi R . 0,03. durasi QRS melebar > 0,03 det menyerupai pola blok berkas
Segmen ST
Garis horizontal (isoelektrik)
Titik J : akhir gelombang S, terletak pada garis isoelektrik atau sedikitpositif atau negatif (tidak lebih dari 1 mm)
High take-off ST segment
Low take-off ST segment
Elevasi ST-segmen
Depresi ST-segmen
Memberikan gambaran iskemia ventrikel
GELOMBANG T
Fase repolarisasi ventrikel
• Selalu positip, kecuali di aVR
•Amplitudo normal :1. < 10 mm di sadapan prekordial2. < 5 mm di sadapan ekstremitas3. Minimum 1 mm•Kepentingan : •Menggambarkan adanya iskemia/ infark•Adanya kelainan elektrolit, dll
Sandapan tambahan
1. Sandapan dada Unipolar
2. Sandapan dada bipolar
3. Orthogonal lead (Lewis lead)
4. Oesofagus lead