general anxietas
DESCRIPTION
TugasTRANSCRIPT
PRESENTASI KASUS
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Disusun oleh :
Yan Fahrul Habibi S.Ked
20090310172
Dokter Pembimbing Klinik
dr. Y. Kristiyanto, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipresentasikan dan disahkan presentasi kasus dengan judul :
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
Disusun oleh
Yan Fahrul Habibi S.Ked
Telah disetujui oleh pembimbing
Pada tanggal :...........................2014
dr. Y. Kristiyanto Sp.KJ
STATUS PSIKIATRI
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. F
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMK
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Wonocolo RT 02 / RW 07 Prembun Kebumen
Tanggal Periksa : 8 Desember 2014
B. Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan Autoanamnesis kepada pasien dan
Alloanamnesis dengan keluarga pasien dan beberapa tetangga pasien saat kunjungan
rumah tanggal 9 Desember 2014.
Nama Tn. P Ny. T Tn. S Ny. BUmur 60 Th 60 Th 23 Th 43 ThJenis Kelamin Laki- Laki Perempuan Laki- Laki PerempuanStatus Pernikahan
Menikah Menikah Menikah Menikah
Agama Islam Islam Islam IslamPekerjaan Buruh IRT Petani IRTHubungan dengan Pasien
Ayah Ibu Suami Tetangga
Sifat perkenalan Sangat dekat Sangat dekat Sangat dekat DekatTempat wawancara
Rumah Pasien
1. Keluhan Utama
Berdebar- debar
1
2. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien mengeluhkan gejala awal 3 minggu yang lalu. Awalnya pasien merasa
tidak enak badan dan memeriksakan dirinya di praktek bidan terdekat. Dari
pemeriksaan bidan tersebut tekanan darah pasien adalah 140/80 mmHg, lalu pasien
merasa semakin cemas dan khawatir dengan kondisinya. Pasien tidak puas dengan
hasil pemeriksaan tekanan darah di bidan tersebut lalu 3 hari kemudian pasien
memeriksakan dirinya ke dokter umum dan tekanan darah pasien saat itu adalah
160/90 mmHg dan pasien sangat terkejut dan bertambah khawatir, setelah selang
beberapa menit pasien diperiksa lagi tekanan darahnya dan menunjukkan hasil 140/
80, pasien merasa agak tenang dengan hasil tekanan darahnya saat itu. Semenjak itu
pasien menjadi sulit tidur dan selalu kepikiran tentang penyakitnya. Selang beberapa
hari pasien tetap tidak merasa enak badannya dan berniat melakukan pemeriksaan
lagi. Pasien mengaku sudah ke banyak dokter umum karena tidak puas dengan hasil
pemeriksaan dan pengobatan yang sudah diberikan kepadanya. Seminggu pasien ke
dokter umum sampai 2 kali. Setelah beberapa pemeriksaan ke dokter umum tidak
kunjung sembuh pasien memeriksakan diri ke RS bagian penyakit dalam, pasien
sudah dirontgen dan hasilnya normal. Setelah itu pasien diberi obat untuk keluhannya
tersebut. Pasien juga tidak merasakan perubahan pada tubuhnya. Lalu setelah kontrol
ke bagian penyakit dalam pasien dirujuk ke bagian jiwa.
2
Grafik Perjalanan Penyakit
Gejala
Nov 2014 Des
Mgg 2 Mgg 3 Mgg 4 Mgg 1 Mgg 2
Penurunan Fungsi
3. Riwayat Keluarga
a) Pola Asuh Keluarga
Pasien merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Orang tua pasien sangat
memanjakan pasien, segala keinginan pasien selalu dipenuhi oleh orang tuanya.
Pasien dari kecil sampai besar tidak pernah lepas dari orang tuanya.
b) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada penyakit serupa seperti yang dialami pasien. Ibu pasien adalah pasien
Hipertensi.
c) Hubungan Keluarga
Hubungan Pasien dengan ayah, ibu, suami, dan saudara-saudaranya sangat baik
dan tidak pernah terjadi konflik.
3
d) Silsilah keluarga
Keluarga Tn. Pitrang 9 Desember 2014
Keterangan
: Laki-Laki
: Perempuan
HT : Hipertensi
: Pasien
: Tinggal dalam satu rumah
4. Riwayat Pribadi
a) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak yang diinginkan oleh orang tuanya. Selama kehamilan,
ibu tidak pernah mengalami masalah kesehatan yang memengaruhi kondisi
kehamilan, tidak pernah merokok, tidak meminum obat-obatan yang bukan dari
4
Tn.P
80 Th
Ny. T 60 thHT
Ny. NTn. M Tn.B
23 Th
Ny.F19 Th
Tn. S23 Th
dokter, ataupun mengonsumsi alkohol. Pasien lahir dari ibu G3P2A0 dengan usia
kehamilan aterm, secara spontan ditolong oleh bidan. Pasien lahir dengan berat badan
lahir 3000 gram dan langsung menangis setelah lahir dan tidak ada masalah selama
persalinan.
b) Usia 0-3 tahun ( masa kanak awal )
Pasien diasuh oleh orangtuanya sendiri dan pemberian ASI ekslusif terpenuhi.
Pasien malah mendapat asi sampai usianya 5 tahun. Perkembangan pasien sesuai
dengan usianya, tidak ditemukan adanya kelainan fisik maupun perilaku.
c) Usia 3-11 Tahun ( Masa kanak pertengahan )
Pasien mulai bersekolah pada saat umur 6 tahun di SDN Prembun 4. Tidak ada
permasalahan dalam pergaulan dan pendidikan. Pasien selalu naik kelas saat SD. Pada
kelas 6 SD pasien menderita TB Paru dan menjalani pengobatan rutin selama kurang
lebih 6 bulan dan itu tuntas.
d) Masa kanak akhir ( Pubertas- Remaja )
Pasien masuk SMP umur 11 menjelang 12 tahun di SMP PGRI dan tidak ada
masalah di sekolahnya, pasien selalu naik kelas di SMP. Pasien adalah tipe orang
yang periang dan suka bergaul dengan teman-temannya. Setelah itu pasien masuk ke
SMK Tantam jurusan kesekretariatan. Pasien memiliki banyak teman di SMK dan
mereka memiliki prinsip yang sama yaitu tidak ingin melanjutkan kuliah setelah lulus.
Oleh karena itu pasien tidak meneruskan ke jenjang kuliahnya.
5. Dewasa
a) Riwayat Pendidikan
Pasien adalah siswa yang tidak begitu aktif disekolah dan bukan siswa yang
berprestasi di kelasnya. Pasien bersekolah dari SD, SMP dan SMK. Tidak
melanjutkan pendidikan karena prinsip dengan temannya dan juga masalah ekonomi.
5
b) Riwayat Pekerjaan
Pasien merupakan Ibu Rumah Tangga biasanya pasien mengurusi urusan rumah
tangga seperti menyapu, mencuci, dan mengasuh anaknya.
c) Riwayat Pernikahan
Pasien berpacaran dengan suaminya sejak berumur 17 tahun dan memutuskan
untuk bertunangan 1 tahun setelah pacaram dan akhirnya menikah pada tanggal 11
Juni 2013 dan tidak ada masalah selama pernikahan tersebut dan memiliki 1 anak
perempuan.
d) Aktivitas Keagamaan
Pasien beragama islam, tumbuh di keluarga yang kurang religius dan menjalani
ajaran agama sebatas shalat wajib saja. Pasien sendiri masih jarang shalat 5 waktu dan
tidak pernah mengaji. Pasien dulu sering puasa sunah, tapi sekarang sudah tidak
pernah lagi karena tidak kuat.
e) Aktivitas Sosial
Pasien merupakan orang yang mudah berinteraksi dengan tetangga sekitar dan
tidak pernah membuat masalah.
f) Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan hukum perihal pelanggaran dan sebagainya
g) Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, suami dan anaknya. Hubungan
dengan semua keluarga sangat baik. Kebutuhan sehari-hari dicukupi dengan gaji
suaminya sebagai tani, namun itu dirasa kurang, oleh karena itu terkadang orang
tuanya membantu pasien mencukupi kebutuhannya.
6
C. KESIMPULAN ANAMNESIS
Pasien Ny. F berusia 19 tahun sudah menikah dan memiliki 1 orang anak dan
bertempat tinggal di Wonocolo, Prembun, Kebumen. Pasien datang dengan keluhan
utama berupa berdebar-debar muncul sejak 3 minggu yang lalu dan muncul keluhan
tambahan berupa gemetaran, keringat dingin, dan susah tidur. Awalnya pasien
memeriksakan dirinya di bidan terdekat dan didapatkan hasil tekanan darah yang
tinggi dan pasien semakin merasa khawatir. Pasien seminggu periksa ke dokter umum
bisa 2 kali dengan dokter yang berbeda. Pasien tidak merasa ada perubahan setelah
berobat ke 2 dokter dan 1 bidan itu lalu memutuskan untuk memeriksakan dirinya di
RS bagian penyakit dalam dan melakukan rontgen dan hasilnya normal, setelah diberi
obat dan kontrol kedua kalinya pasien dirujuk ke Poli bagian Jiwa.
Faktor Resiko pada pasien adalah Pola asuh keluarga yang terlalu
memanjakannya, faktor ekonomi pasien yang terkadang belum mencukupi kebutuhan
sehari-hari
Faktor Presipitasi pada pasien adalah pemeriksaan tekanan darah di bidan.
D. PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Tekanan Darah :120 / 80 mmHg
Nadi :80 Kali / Menit
Respirasi :20 Kali / Menit
Suhu :Afebris
E. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Subjektif : Pasien merasa berdebar- debar, sulit tidur, cemas dan keringat dingin
Objektif :
No Pemeriksaan Hasil Keterangan1 Kesan Umum Pasien berpenampilan rapi Pasien tampil rapi dan bersih2 Kesadaran Kuantitatif : GCS 15 Sadar Penuh dan tanpa
7
rangsangan apapun dapat berkomunikasi secara baik
Kualitatif : Compos Mentis
3 Pembicaraan Kuantitatif : Normal Saat dilakukan wawancara pasien menjawab dengan tegas dan jawaban sesuai pertanyaan
Kualitatif : Koheren , Relevan
4 Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Sikap : KooperatifPerilaku : Normoaktif
Pasien dapat diajak bekerja sama, memperlihatkan sikap dan tingkah laku seperti pada umumnyaorang normal yaitu tenang, tidak bergerak berlebihan dan tidak diam
5 Mood dan Afek Mood : CemasAfek : Appropiate
Pasien merasa cemas dan selalu memikirkan tentang penyakitnya
6 Berpikir Bentuk Pikir : Realistik Pasien menceritakan berdasarkan realita
Rasa Khawatir ( + )Rasa Bersalah ( - )Rasa Putus asa ( - )Waham Curiga ( - )Waham Kejar ( - )Waham Kebesaran ( - )Waham Bersalah ( - )Waham Cemburu ( - )Waham Bizzare :Siar Pikir ( - )Sedot Pikir ( - )Kendali Pikir ( - )Sisip Pikir ( - )
Pasien merasa khawatir dengan kondisinya yang tak juga kunjung sembuh, pasien slalu berpikiran ada masalah dengan organ tubuhnya
7 Persepsi Halusinasi Visual ( - )Halusinasi Auditorik ( - )Ilusi ( - )
Pasien tidak pernah mendengar bisikan dan melihat bayangan yang sesungguhnya tidak ada
8 Fungsi Sensori dan Intelektual
OrientasiOrang : BaikTempat : BaikWaktu : BaikSituasi : Baik
Pasien mengetahui persis dirinya sendiri, pemeriksa maupun orang lain,pasien juga dapat membedakan waktu dan menyebutkan lokasi
Konsentrasi dan perhatian mudah ditarik dan difokuskan
Pasien mudah diajak bicara dan langsung merespon pertanyaan yang diajukan
9 Daya Nilai Baik Pasien setuju bahwa seharusnya dia tidak perlu cemas
10 Hubungan Jiwa Mudah Mudah dibina hubungannya dengan pemeriksa
11 Insight Baik Pasien sadar kalau dirinya merasa cemas dengan penyakitnya
8
F. SINDROM YANG DIDAPAT
Sindrom Anxietas ( mood cemas dan rasa khawatir)
G. DIAGNOSIS BANDING
Gangguan Cemas Menyeluruh ( F41.1 )
Gangguan campuran Anxietas dan Depresi ( F41.2 )
Gangguan Somatisasi ( F45.0 )
H. PEDOMAN DIAGNOSIS
Gangguan Cemas Menyeluruh ( F41.1 )
No Kriteria Diagnosis Pada Pasien
1 Penderita Harus menunjukkan anxietas sebagai
gejala primer yang berlangsung hampir setiap
hari untuk beberapa minggu sampai beberapa
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol
pada keadaan situasi khusus tertentu saja
Terpenuhi
2 Gejala – gejala tersebut biasanya mencakup
unsur-unsur berikut
a. Kecemasan
Terpenuhi
b. Ketegangan Motorik Terpenuhi
c. Overaktivitas Motorik Terpenuhi
3 Pada anak-anak terlihat adanya keutuhan
berlebihan untuk ditenangkan ( reassurance )
serta keluhan-keluhan somatik yang berulang
yang menonjol
Tidak Terpenuhi
4 Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya
sementara ( untuk beberapa hari ), khususnya
Terpenuhi
9
depresi, tidak membatalkan diagnosis utama
Gangguan Anxietas Menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif ( F32.- ), gangguan anxietas
fobik ( F40.-), gangguan panik ( F41.0 ), atau
gangguan Obsesif-kompulsif ( F42.- )
Gangguan campuran Anxietas dan Depresi
No Kriteria Diagnosis Pada Pasien
1 Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi,
di mana masing-masing tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas,
beberapa gejala otonomik harus ditemukan
walaupun tidak terus menerus, disamping rasa
cemas atau kekhawatiran berlebihan.
Tidak terpenuhi
2 Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi
yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan
kategori gangguan anxietas lainnya atau
gangguan anxietas fobik.
Tidak terpenuhi
3 Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas
yang cukup berat untuk menegakkan masing-
masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut
Tidak terpenuhi
10
harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan. Jika karena
sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu
diagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan.
4 Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan
stress kehidupan yang jelas, maka harus
digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.
Tidak terpenuhi
Gangguan Somatisasi ( F45.0 )
No Kriteria Diagnosis Pada Pasien
1 Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut:
a. Ada banyak dan berbagai gejala fisik yang
tidak dapat dijelaskan adanya kelainan fisik yang
sudah berlangsung sekitar 2 tahun.
Tidak terpenuhi
b. Selalu tidak mau menerima nasehat atau
penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada
kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-
keluhannya.
Terpenuhi
c. Terdapat disabilitas dalam fungsinya di
masyarakat dan keluarga, yang berkaitan dengan
sifat keluhan-keluhannya dan dampak dari
perilakunya.
Tidak terpenuhi
11
I. DIAGNOSIS
Aksis I : Gangguan Cemas Menyeluruh ( F41.1 )
Aksis II : Ciri Kepribadian Histrionik
Aksis III : Hipertensi Stage I
Aksis IV : Masalah Ekonomi
Aksis V : GAF 80-71
J. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmakologi
R/ Clobazam 10 mg tab No.XX
S/ 1 dd tab 1 ( Sore )
2. Psikoterapi
a. Terapi Kognitif Perilaku
i. Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung mengenali
distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala
somatik, secara langsung. Teknik utama yang digunakan adalah
pada pendekatan behaviotal adalah relaksasi dan Biofeedback.
b. Terapi Supportive
i. Ventilasi : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menceritakan keluhan dan isi hati sehingga pasien menjadi lega.
ii. Konseling CEA : Membenarkan persepsi pasien tentang keadaan
penyakitnya yang sedang dialami.
12
iii. Sosioterapi : memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan
orang sekitar pasien untuk memberikan dorongan dan menciptakan
lingkungan yang kondusif dan bersahabat.
K. PROGNOSIS
Premorbid
Indikator Baik Buruk
1. Perjalanan penyakit : Subakut +
2. Diagnosis Gangguan Cemas
Menyeluruh
+
3. Onset : Dewasa +
4. Faktor Pencetus : Jelas +
5. Kemungkinan Faktor Herediter :
Tidak ada
+
6. Gambaran Kepribadian : Cemas +
7. Pengobatan : taat minum obat +
8. Pola Asuh keluarga :
Memanjakan
+
9. Faktor organik penyakit yang
mendasari tidak ada
+
10. Gejala Psikotik : Tidak ada +
11. Support keluarga : Ada +
Prognosis : Dubia at Bonam
13