fisiologi kulit revisi

24
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Integumen (kulit) adalah masa jaringan ditubuh. Kulit berkerja melindungi dan menginsulasi sruktur- sruktur dibawahnya dan berfungsi sebagai cadangan kalori. Kulit mencerminkan emosi dan stress yang kita alami dan berdampak pada penghargaan orang lain merespons kita. Selama hidup kulit dapat teriris, tergigit, mengalami iritasi, terbakar, atau terinfeksi. Kulit memiliki kapasitas dan daya taha yang luar biasa untuk pulih.Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin.Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.Kulit terdiri atas tiga bagian utama, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis terdiri dari stratum korneum yang kaya akan keratin, stratum lucidum, stratum granulosum yang

Upload: innaya-nurul-husna

Post on 25-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: fisiologi kulit REVISI

Bab IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Integumen (kulit) adalah masa jaringan ditubuh. Kulit berkerja

melindungi dan menginsulasi sruktur-sruktur dibawahnya dan berfungsi

sebagai cadangan kalori. Kulit mencerminkan emosi dan stress yang kita alami

dan berdampak pada penghargaan orang lain merespons kita. Selama hidup

kulit dapat teriris, tergigit, mengalami iritasi, terbakar, atau terinfeksi. Kulit

memiliki kapasitas dan daya taha yang luar biasa untuk pulih.Seluruh kulit

beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan

luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm

sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin.Secara embriologis

kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang

merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang

berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu

lapisan jaringan ikat.Kulit terdiri atas tiga bagian utama, yaitu epidermis,

dermis, dan hipodermis. Epidermis terdiri dari stratum korneum yang kaya

akan keratin, stratum lucidum, stratum granulosum yang kaya akan

keratohialin, stratum spinosum dan stratum basal yang mitotik. Dermis terdiri

dari serabut-serabut penunjang antara lain kolagen dan elastin. Sedangkan

hipodermis terdiri dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan

pembuluh getah bening. Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan

fungsi pada organisme yang sakit meliputi asal penyakit , permulaan perjalanan

dan akibat. Penyakit adalah suatu kondisi abnormal yang menyebabkan

hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai oleh tanda dan gejala,

perubahan secara spesifik oleh gambaran yang jelas morfologi dan fungsi.

1

Page 2: fisiologi kulit REVISI

B. Rumusan Masalah

1. Apa fungsi kulit secara umum?

2. Apa fisiologi dari setiap fungsi kulit?

3. Apa potofisiologi sistem integument?

C. Tujuan

1. Mengetahui fungsi umum kulit.

2. Mengetahui fisiolofi setiap fungsi kulit.

3. Mengetahui potofisiologi system integumen.

2

Page 3: fisiologi kulit REVISI

Bab IIPEMBAHASAN

A. Fungsi Kulit secara Umum

Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak).

Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja

mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus

mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada

pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf

simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan

menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan

kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.

Sebagai alat peraba.

Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi

dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit

ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk

tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.

Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya

terletak di dekat epidermis.

Sebagai pelindung atau prokteksi

Hal ini dikarenakan didalam kulit terdapat jaringan epitel. Kulit

melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik

maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan

kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan (lisol,karbol, asam, atau basa

kuat lainnya), gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi

atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri dan

virus.Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya

bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit, dan serabut

penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh.

Page 4: fisiologi kulit REVISI

Gangguan sinar UV diatasi oleh sel melanin yang menyerap

sebagian sinar tersebut. Gangguan kimiawi ditanggulangi dengan

adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit kulit

yang mempunyai pH 5,0-6,5. Lemak permukaan kulit juga

berperan dalam mengatasi banyak mikroba yang ingin masuk ke

dalam kulit.

Fungsi Absorpsi/Penyerapan

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda

padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap

kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak. Permeabilitas

(dapat dilewati) kulit terhadap gas CO2 dan O2, mengungkapkan

kemungkinan kulit mempunyai peran dalam fungsi

respirasi.Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya

kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum

zat yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antara

sel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.

Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh/Termoregulasi

Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan

mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan

suhu meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak keringat

ke permukaan kulit dan dengan penguapan keringat tersebut

terbuang pula panas atau kalori tubuh. Vasokonstriksi pembuluh

darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi dari kehilanganb

panas pada waktu dingin.Selain fungsi diatas terdapat fungsi

Pembentukan Pigmen /Melanogenesi, fungsi Keratinisasi, fungsi

Produksi Vitamin D, dan fungsi Ekspresi Emosi. Semua fungsi

kulit pada manusia berguna untuk mempertahankan kehidupannya

sama seperti organ tubuh lain.

3

Page 5: fisiologi kulit REVISI

B. Fisiologi fungsi Integumen

Kulit terdiri atas 3 lapisan yaitu : epidermis , dermis dan jaringan subkutan.

1. LAPISAN EPIDERMIS

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi.

a. LAPISAN CORNIUM (TANDUK)Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat

mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan cornium diperlukan

untuk melindungi kulit dari berbagai rangsangan. Yang paling banyak dan

paling sering menyerang kulit adalah rangsangan sinar matahari. Unsur

sinar matahari yang menyebabkan rasa panas di kulit adalah unsur

inframerah, dan yang dapat menembus serta mempengaruhi kualitas kulit

adalah unsur ultraviolet. Orang kulit putih di Negara Barat sering

menderita kanker kulit, hal itu sebagai akibat rangsangan sinar ultraviolet

ini. Bagi warga Asia, termasuk Indonesia, kemungkinan kena kanker kulit

sangat rendah karena adanya pigmen kulit.

4

Page 6: fisiologi kulit REVISI

Jadi, kenyataan bahwa orang Asia mempunyai kulit berwarna memberi

keuntungan karena menghalangi teIjadinya kanker kulit, yang meskipun kedl

dapat mematikan penderitanya.Warna kulit ditentukan oleh pigmen yang

dihasilkan lapis an kulit dan bersifat turunan (genetic).Produksi pigmen

bertambah jika yang bersangkutan sering kena sinar matahari karena pigmen

berfungsi melindungi kulit. Oleh karena itu, seseorang yang karena sesuatu hal

mengalami pemutihan atau pengurangan pigmen perIu berhati-hati.Jika ia kena

sinar matahari, bukan tidak mungkin kulit akan memproduksi pigmen berIebih

sehingga kulit yang sudah terlihat putih akan menjadi lebih gelap. Kulit yang

sering terkena sinar matahari akan menjadi lebih gelap (tanning) dan lebih tebal

serta kasar.

b. LAPISAN MALPIGHI

Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan

germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar.

Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri,

mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan

Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada

kulit.Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk.

2. LAPISAN DERMIS

Lapisan ini terletak dibawah lapisan epidermis adalah lapisan

dermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas

lapisan elastis dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel

rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yakni pars papilare

yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan

pembuluh darah, dan pars retikulare yaitu bagian bawahnya yang

menonjol kea rah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut

penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin.

5

Page 7: fisiologi kulit REVISI

Dasar lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan

kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblast, membentuk ikatan

yang mengandung hidrksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat

lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin

stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya

bergelombang, berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih

elastis (Djuanda, 2003).

3. LAPISAN SUBKUTAN

Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung di bawah

dermis. Batas antara dermis dan jaringan subkutan tidak tegas. Sel-sel

yang terbanyak adalah liposit yang menghasilakan banyak lemak. Jaringan

subkutan mengandung syaraf, pembuluh darah, limfe, kandungan rambut

dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi

dari jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap trauma,

dan tempat penumpukan energi. Untuk mendukung fungsi kulit sebagai

penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf, antara lain di

epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis,

serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti

rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi

lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan

Krause. Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan

lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal.

Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku

terletak pada stratum basal dan spinosum.

6

Page 8: fisiologi kulit REVISI

C. Patofisiologi Sistem Integumen

Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan fungsi pada

organisasi yang sakit meliputi asal penyakit , permulaan perjalanan dan

akibatnya.

Reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam

tubuh. Dalam hal ini kita akan membahas patofisiologi sistem

integumen, yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan lingkungan

kita.

Infeksi virus

Berbagai inveksi virus dapat terjadi pada ruam kulit. Penyebabnya adalah

serangan oleh virus. Diantaranya adalah : Paramiksovirus, Virus Rubela,

Herpes Virus 6, dan Herpes variselazoster.

Contohnya:

CACAR AIR

Cacar air disebabkan oleh inveksi virus Herpes variselazoster. Penyakit ini

biasanya muncul dengan gejala ; timbulnya makula,vesikel yang

mengandung air, serta keropeng. Kemudian disertai gatal hebat.

Perjalanan penyakit cacar air adalah sebagai berikut : Virus Varisela

memiliki masa tunas 7-21 hari dan bersifat menular selama periode

podromal (sekitar 24 jam sebelum lesi muncul) sampai semua lesi menjadi

krusta. Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam 7-14 hari

berselang. Mungkin timbul demam ringan dan malese 24jam sebelum

vesikel muncul. Kemudian munculnya ruam diawali dengan adanya

makula kemerahan, biasanya pertama kali muncul di badan dan menyebar

ke wajah serta ekstremitas. Dalam beberapa jam macula menjadi vesikel

berisi cairan yang pecah setelah beberapa hari dan meninggalkan krusta.

Penyakit ini menular dan ditularkan dari orang ke orang melalui percikan

(droplet) saluran nafas.

7

Page 9: fisiologi kulit REVISI

HERPES

Herpes terdapat dua jenis yaitu herpes yang disebabkan oleh virus varicella

zoster (VZV) yaitu herpes zoster, sedangkan herpes yang disebabkan oleh virus

Herpes HSV 2 (Herpes Simplex Virus 2) yaitu herpes genital. Kedua penyakit ini

memang berbeda, tapi keduanya merupakan penyakit yang menular.

- Herpes Zoster

Penyakit ini biasanya mempengaruhi orang-orang dewasa yang memiliki

kekebalan tubuh sedang menurun. Virus herpes ini ada dimana-mana tapi jika

seseorang memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka jarang terkena kondisi

ini.Virus varicella zoster adalah virus yang juga menyebabkan penyakit cacar.

Jika orang sudah terkena cacar jarang terkena herpes zooster.Berbeda dengan

cacar, herpes zooster mengakibatkan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa. Dan

lokasi penyakitnya hanya terjadi di beberapa sisi tubuh saja. Kadang ada juga

yang menyerang mata, wajah, leher, sekitar telinga dan ujung hidung.Gejala

pertama yang dirasakan adalah rasa sakit di satu daerah tertentu. Diikuti dengan

adanya ruam yang berisi cairan yang karakteristiknya mirip dengan cacar air. Jika

digaruk bisa menyebabkan infeksi.

- Herpes Genital

Penularannya melalui kontak kulit langsung yaitu dari daerah yang terinfeksi ke

daerah yang tertular.Misalnya saat seseorang yang terinfeksi mencium atau

melakukan hubungan seks seperti oral, vagina atau dubur, maka bisa

menyebabkan pasangannya tertular.Herpes jenis ini paling mudah menular jika

kondisi seseorang sedang sakit, biasanya ditandai dengan rasa gatal, kesemutan

dan sensasi lain sebelum muncul apapun di kulit.

Infeksi jamur

Infeksi jamur di kulit dianggap sebagai infeksi superficial dan biasanya

digambarkan berdasarkan tempat infeksi . infeksi di kulit disebut tinea.

Tinea pedis adlah infeksi di kaki misalnya kutu air. Tinea korporis adalah infeksi

di badan . tinea barbe adalah infeksi di janggut. Tinea kapitis adalah infeksi di

kulit kepala. Ada pula infeksi jamur di mulut , saluran cerna dan vagina yang

biasanya disebabkan oleh jamur candida albicans.

8

Page 10: fisiologi kulit REVISI

PANU

Panu adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Panu dapat mempengaruhi

kulit pada tubuh (tinea corporis), kulit kepala (tinea capitis), daerah selangkangan

(tinea cruris), atau kaki (tinea pedis).

Panu merupakan kelainan kulit yang umum, terutama di kalangan anak-anak,

tetapi dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia. Banyak bakteri dan

jamur hidup pada tubuh setiap orang dimana beberapa berguna untuk tubuh.

Lainnya dapat berkembang biak dengan cepat dan menjadi infeksi. Panu terjadi

ketika jenis jamur tertentu tumbuh dan berkembang biak di mana saja pada

bagian tubuh terutama pada suhu yang mereka sukai (lembab).

Panu merupakan salah satu penyakit kulit menular. Hal ini dapat ditularkan dari

satu orang ke orang berikutnya dengan kontak kulit-ke-kulit langsung atau

melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi seperti sisir, pakaian

kotor, dan permukaan bak mandi atau kolam renang. Selain itu hewan peliharaan

yang membawa jamur dapat menjadi perantara seperti kucing.

Jamur yang menyebabkan panu berkembang dalam suhu hangat dan area lembab.

Panu lebih mungkin jika keadaan sering basah (seperti berkeringat) dan luka

ringan.

Gejala

Gatal, merah, bersisik yang mungkin melepuh seperti cairan merupakan gejala

khas. Warna kulit menjadi tidak seperti biasanya (putih). Dokter akan

mendiagnosa panu terutama didasarkan pada penampilan kulit. Jika tes

diperlukan, jamur dapat muncul saat kulit diperiksa dengan lampu biru (disebut

lampu Wood) di ruangan gelap. Sebuah diagnosis yang lebih pasti dapat

dilakukan oleh daerah yang terkena gesekan kulit dan memeriksa selnya di bawah

mikroskop.

9

Page 11: fisiologi kulit REVISI

Infeksi bakteriJerawatJerawat ternyata disebabkan oleh bakteri p.acne, yang cenderung berkembang

biak di dalam kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat

yang menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus

membengkak, dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulit

daerah sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawat batu jenis yang paling

mungkin, yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka

seperti cacar yang permanen.

Kanker kulit Ada tiga jenis kanker kulit yang umumnya sering diderita manusia, diantaranya

adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma

maligna (MM).

1. Karsinoma Sel Basal (KSB)

Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling banyak diderita manusia dan

sering terjadi pada sel basal dibawah lapisan kulit terluar. Kanker jenis ini tidak

mengalami penyebaran (metastasis) kebagian tubuh lainnya, tetapi sel kanker

dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya.

Penyebab karsinoma sel basal antara lain warna kulit yang putih dan sering

terkena paparan matahari. Faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab jenis

kanker ini adalah sistem imun tubuh yang lemah (baik dampak penyakit lain atau

pengobatan), luka bakar, sinar X-ray (Price A & Wilson M  2005) .

10

Page 12: fisiologi kulit REVISI

Gambar 2. Kanker kulit karsioma sel basal

2. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang lebih berbahaya daripada jenis

kanker kulit sel basal. Kanker kulit ini banyak diderita pria terutama kaum lanjut

usia (lansia). Penyakit karsioma sel skuamosa ini dapat menyebar kebagian tubuh

yang lain dan umumnya diderita oleh manusia yang tinggal di daerah tropik.

Kanker kulit jenis ini diduga akibat sering terpapar sinar matahari (dominan) dan

sering terjadi pada bagian tubuh seperti kulit wajah, kulit kepala, leher, tangan,

lengan dan kaki. Selain itu juga disebabkan oleh imun tubuh yang lemah, virus,

bahan-bahan kimia dan jaringan parut (Price A & Wilson M  2005).

11

Page 13: fisiologi kulit REVISI

Gambar 3. Kanker kulit karsioma sel skuamosa

3. Melanoma Maligna (MM)Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling ganas, menyebar dengan

cepat ke bagian tubuh yang lain dan dapat menyebabkan kematian. Data

kesehatan di Amerika menunjukkan bahwa enam dari tujuh penderita kanker ini

meninggal dan jumlah orang yang terserang jenis kanker ini meningkat dari tahun

ke tahun. Melanoma maligna dapat berkembang dari tahi lalat yang sudah ada

atau yang baru tumbuh (Price A & Wilson M  2005).

Gambar 4. Kanker kulit melanoma maligna

12

Page 14: fisiologi kulit REVISI

Tanda dan Gejala Kanker Kulit

Tanda dan gejala kanker kulit berbeda-beda tergantung jenis kanker kulit. Jenis

kanker sel basal biasanya menyerang pada bagian wajah, leher dan kulit kepala.

Tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang sedikit berkilat,

kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna sedikit

kehitaman, Sedangkan tanda dan gejala tubuh yang terserang kanker karsioma sel

skuamosa adalah mempunyai kelainan berupa benjolan-benjolan atau luka yang

tidak sembuh-sembh(Price A & Wilson M  2005).

Menurut Price A & Wilson M (2005) bahwa tanda dan gejala kanker melanoma

maligna ini sangat penting diketahui bagi orang yang memiliki tahi lalat dan

mengalami perubahan warna, ukuran maupun bentuknya. Tahi lalat terkadang

terasa gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah. Sel kanker ini tumbuh dari

melanosit, yaitu sel kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin.

Kanker ini dapat dicirikan dengan draf ABCD, yaitu A= Asimetrik (bentuknya

tak beraturan), B= Border (pinggiran tidak rata dan tekstur kasar), C= Color

(warna yang bergradasi dan tidak rata),  D= Diameter lebih besar dari 6 mm.

13

Page 15: fisiologi kulit REVISI

Daftar Pustaka

Corwin, J.E.(2009). Buku Saku Patofisiologi. EGC.Jakarta

Junqueira LC, Carneiro J. Histologi Dasar Teks & Atlas. 10th ed. Jakarta: EGC; 2007.

http://profesionalnurse.blogspot.com/search/label/fisioLogi'>fisioLogi

http://sectiocadaveris.wordpress.com

http://riyani.blog.com

http://elearning.gunadarma.ac.id

http://poexpoe.files.wordpress.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit

14

Page 16: fisiologi kulit REVISI

FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI DALAM SISTEM INTEGUMEN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebutuhan Higiene dan Intregritas Kulit

Pembibing : Ns.M. Rofi’i, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :

Erlangga Galih Zn 22020111130058

Chyntia Intani A 22020111130071

Naila Faizul Muna 2202011

Rena Widyasari 220201111

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011