fisiologi kardiovaskuler janin

16

Upload: irirluvrhein

Post on 15-Jan-2016

288 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

kardiovaskuler janin

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Kardiovaskuler Janin
Page 2: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Pendahuluan Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga,

organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.

Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung.

Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Ukuran jantung manusia = kepalan tangan Letak di dalam rongga thoracic, di balik tulang

dada/sternum.Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke

arah kiri.

Page 3: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Fisiologi Jantung JaninPada janin, sirkulasi darah jantung berbeda dengan

orang dewasa, karena adanya plasenta yang menjadi sumber nutrisi dan oksigen yang disalurkan melalui tali pusat

Darah yang masuk ke jantung merupakan darah arteri yang masuk melalui duktus venosus namun bercampur dengan darah dari vena kava.

Dengan demikian kadar oksigen pada vena kava inferior akan lebih rendah dari kadar di tali pusat tetapi masih lebih tinggi dari kadar di vena kava superior.

Page 4: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Karena bilik-bilik jantung janin bekerja secara parallel, dan bukan serial, maka lebih banyak menyalurkan darah yang mengandung lebih banyak oksigen ke otak dan jantung daripada ke bagian tubuh lainnya

Sirkulasi janin bersifat unik, dan berfungsi baik sampai saat kelahiran, saat sirkulasi tersebut dituntut untuk berubah secara dramatis.

Page 5: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Darah dari vena kava inferior jantung foramen ovale yang terbuka atrium kiri, hal ini dimungkinkan karena adanya crista dividens.

Hampir tidak ada darah dari vena kava superior yang melalui foramen ovale, melainkan akan menuju ventrikel kanan.

Dengan demikian darah yang masuk ke atrium kiri merupakan darah ‘arteri’ yang akan langsung ke ventrikel kiri dan kemudian ke sirkulasi besar, terutama memperdarahi organ penting yaitu jantung dan otak.

Sementara itu darah vena yang datang dari vena kava superior masuk ke jantung kanan, dipompa ke sirkulasi pulmoner, sebagian akan di pirau (shunt) melalui duktus arteriosus ke aorta desenden.

Page 6: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Darah teroksigenasi disalurkan ke janin oleh vena umbilikalis, yang masuk ke abdomen melalui cincin umbilicus dan naik sepanjang dinding abdomen anterior kea rah hepar.

Vena ini kemudian bercabang menjadi duktus venosus dan sinus portal.

Duktus venosus adalah cabang utama vena umbilikalis yang melintasi hepar untuk langsung masuk ke vena cava inferior.

Karena tidak memasok oksigen ke jaringan-jaringan yang dilaluinya, maka pembuluh ini membawa darah yang banyak mengandung oksigen langsung ke jantung.

Page 7: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Sebaliknya, sinus portal, mengangkut darah ke vena-vena hepatica yang terletak di sisi kiri hepar, tempat terjadinya ekstraksi oksigen.

Darah dari hepar yang terdeoksigenasi kemudian mengalir kembali vena kava inferior, yang juga menerima darah yang kurang teroksigenasi dari tubuh bagian bawah.

Darah yang mengalir ke jantung janin dari vena kava inferior terdiri dari campuran darah mirip darah arteri yang mengalir langsung melalui duktus venosus dan darah kurang teroksigenasi yang kembali dari sebagian besar vena dibawah diafragma.

Kandungan oksigen dalam darah yang disalurkan ke jantung dari vena kava inferior lebih rendah daripada dalam darah yang meninggalkan plasenta

Page 8: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Darah yang cukup teroksigenasi masuk ke ventrikel kiri, yang memasok jantung dan otak

Darah yang kurang teroksigenasi masuk ke ventrikel kanan, yang memasok bagian tubuh lainnya

Kedua sirkulasi yang terpisah ini dipertahankan oleh struktur atrium kanan, yang dengan efektif mengarahkan darah yang masuk ke atrium kiri atau ventrikel kanan, bergantung pada kandungan oksigennya.

Pemisahan darah sesuai kandungan oksigennya ini dipermudah oleh pola aliran darah di vena cava inferior.

Page 9: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Darah yang cukup teroksigenasi cenderung berjalan di sepanjang aspek medial vena cava inferior dan darah yang kurang teroksigenasi mengalir sepanjang sisi lateral pembuluh darah, sehingga darah ini mudah dialirkan ke sisi jantung yang berlawanan.

Apabila darah ini sudah masuk ke atrium, maka konfigurasi septum antar atrium atas, yang disebut Krista Dividens, sehingga konfigurasi tersebut mengalihkan darah yang cukup teroksigenasi baik dari sisi medial vena cava inferior dan duktus venosis melalui foramen ovale jantung kiri ke otak dan jantung

Page 10: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Setelah jaringan-jaringan ini menyerap oksigen yang diperlukan, maka darah yang kurang teroksigenasi kembali ke jantung kanan melalui vena cava superior.

Darah kurang teroksigenasi yang berjalan di sepanjang dinding lateral vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan dibelokkan melalui katup tricuspid ke ventrikel kanan.

Vena cava superior berjalan di sebelah inferior dan anterior sewaktu masuk ke atrium kanan untuk memastikan bahwa darah yang kurang teroksigenasi berasal dari otak dan tubuh bagian atas juga akan dialihkan secara langsung ke ventrikel kanan.

ostium sinus koronarius terletak tepat superior dari katup tricuspid sehingga darah kurang teroksigenasi yang berasal dari jantung juga kembali ke ventrikel kanan.

Page 11: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Bagian terbesar (87%) darah yang keluar dari ventrikel kanan kemudian dialihkan melalui duktus arteriosus ke aorta desenden.

Resistensi vascular paru yang tinggi dan resistensi duktus arteriosus serta pembuluh umbilicus-plasenta yang lebih rendah, memastikan bahwa hanya sekitar 13% dari curah ventrikel kanan (8% dari gabungan curah kedua ventrikel) mengalir ke paru (Teitel 1992).

Sepertiga darah yang melewati duktus arteriosus disalurkan ke tubuh, dan curah ventrikel kanan sisanya kembali ke plasenta melalui dua arteri hipogastrika, yang di distal menjadi arteri umbilikalis.

Di plasenta, darah ini menyerap oksigen dan nutrient lain, dan kemudian diedarkan kembali melalui vena umbilikalis.

Page 12: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Lebih distal, yang berjalan dari setinggi kandung kemih di sepanjang dinding abdomen hingga ke cincin umbilicus dan ke dalam tali pusat sebagai arteri umbilicus, mengalami atropi dan obliterasi dalam 3-4 hari setelah lahir.

Kedua bagian arteri ini menjadi ligamentum umbilikale

sisa vena umbilikalis intra abdomen membentuk ligamentum teres.

Duktus venosus mengalami kontriksi dalam 10-96 jam setelah lahir dan secara anatomis menutup 2-3 minggu untuk membentuk ligamentum venosum.

Page 13: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Janin mulai menunjukkan adanya aktifitas denyut jantung dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-12. Dengan stetoskop Laennec denyut jantung baru dapat terdengar setelah kehamilan 20 minggu.

Ada beberapa struktur anatomik yang terdapat pada masa janin kemudian tertutup / mengalami regresi sesudah lahir sampai dewasa, yaitu : foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteria dan vena umbilikalis, dan duktus venosus Arantii.

Page 14: Fisiologi Kardiovaskuler Janin

Gambaran sirkulasi darah janin, dapat dilihat dari gambar. Tampak jelas sirkulasi janin yang rumit, derajat oksigenasi darah di setiap pembuluh cukup berbeda dari derajat oksigenasi pada keadaan postnatal karena oksigenasi dilakukan di plasenta dan bukan di paru. Serta adanya 3 pintu vaskuler yang penting yaitu:Duktus venosusForamen ovaleDuktus arteriosus

Page 15: Fisiologi Kardiovaskuler Janin
Page 16: Fisiologi Kardiovaskuler Janin