tugas - hydrodinamika lingkungan pesisir arus

20
0 HYDRODINAMIKA LINGKUNGAN PESISIR, LAUT, DAN PULAU-PULAU KECIL ARUS Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hj. Ilmiah Kuruseng, M.Si Oleh : Kelompok IV Rahmat Mawaleda Sri Rahma Dayanti K Alwiah Aemuhdar Rizki Hamdhani PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PESISIR DAN TEKNOLOGI KELAUTAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2015

Upload: independent

Post on 17-Nov-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

0

HYDRODINAMIKA LINGKUNGAN PESISIR, LAUT,

DAN PULAU-PULAU KECIL

ARUS

Dosen Pembimbing :

Dr. Ir. Hj. Ilmiah Kuruseng, M.Si

Oleh :

Kelompok IV

Rahmat Mawaleda

Sri Rahma Dayanti K

Alwiah Aemuhdar

Rizki Hamdhani

PROGRAM PASCASARJANA

MANAJEMEN PESISIR DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2015

1

Arus Laut (Sea Current)

A. Defenisi Arus

Arus merupakan gerak mengalir suatu massa air yang disebabkan oleh

tiupan angin, perbedaaan densitas air laut, dan pasang surut (Nontji, 2005).

Kecapatan arus berpengaruh langsung pada substrat dasar perairan, menurut

Mason (1981) berdasarkan kecepatan arusnya, perairan dapat dikelompokkan

berarus sangat cepat (>100 cm/detik), cepat (50-100 cm/detik), sedang (25-50

cm/detik), lambat (10-25 cm/detik), dan sangat lambat (<10 cm/detik).

Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke

tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal sehingga menuju

keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di

seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air di

akibatkan tiupan angin atau perbedaan densitas (Gross, 1990).

Menurut Gross (1990), arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal

dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan

yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja

pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air

adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya

yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah

gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air.

B. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Arus Laut

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu :

a. Faktor Internal, seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan

mendatar, dan gesekan lapisan air.

2

b. Faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh

tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya

gravitasi, gaya tektonik, dan angin

1. Perbedaan suhu dan salinitas air laut

Arus laut yang diakibatkan oleh perbedaan suhu atau salinitas air di sutu

wilayah lainnya disebut arus thermohalin. Perbedaan suhu atau salinitas air laut

menyebabkan perbedaan kerapatan massa air laut (densitas), sehingga

menimbulkan pergerakan air laut. Arus thermohalin merupakan perpaduan

antara arus dasar, arus permukaan, dan arus vertical.

Gambar 1. Aliran arus thermohalin di lautan dunia

Proses terjadinya arus thermohalin yaitu sebagai berikut :

a. Akibat adanya radiasi sinar matahari yang lebih intensif, suhu permukaan

air laut di daerah katulistiwa menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan

suhu air laut di daerah kutub. Akibat perbedaan suhu itu, maka kerapatan

air laut di katulistiwa menjadi renggang dibandingkan daerah kutub.

b. Proses perenggangan molekul air ini menyebabkan permukaan air laut di

katulistiwa mengalami penaikan dari permukaan air laut di daerah kutub.

Karena sifat air yang selalu bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang

3

lebih rendah, maka air bergerak dari daerah katulistiwa ke daerah kutub

yang lebih rendah berupa arus permukaan.

c. Arus permukaan ini dimbangi arus dasar yang bergerak dari daerah kutub

ke daerah katulistiwa. Gerakan arus dasar ini timbul karena massa air di

kutub terdesak air yang datang dari daerah katulistiwa.

Gambar 2. Proses terjadinya arus thermohalin di perairan laut

2. Gerakan angin yang tetap arahnya sepanjang tahun

Ada beberapa jenis angin yang berhembus tetap di permukaan bumi

sepanjang tahun, di antaranya adalah angin Pasat, angin Barat, angin Timur, dan

angin Muson. Gerakan angin-angin tersebut akan mengakibatkan arus laut

berupa gerakan arus permukaan yang arahnya mendatar (Open University,

1989). Beberapa contoh arus laut yang disebabkan oleh tiupan angin.

a. Angin Pasat

Angin Pasat yaitu angin yang berhembus di wilayah tropik. Adanya angin

pasat ini telah menggerakkan massa air laut berupa arus permukaan di daerah

katulistiwa meliputi :

- Arus katulistiwa utara yang bergerak di Samudera Pasifik dan

Samudera Atlantik.

4

- Arus katulistiwa selatan yang bergerak di Samudera Pasifik,

Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia.

b. Angin Barat

Angin barat merupakan angin yang berhembus di daerah lintang selatan

(sekitar lintang 600) bik di belahan bumi utara maupun di belahan bumi selatan.

Angin barat ini menyebabkan arus angin barat (west wind drift). Di Pantai Timur

Amerika Serikat, arus ini dinamakan arus teluk (Gulf Stream), sedangkan di

Pantai Jepang dinamakan Arus Hitam (Kuroshio).

c. Angin Muson

Menimbulkan arus angin di Samudera Hindia di sebelah utara katulistiwa.

Pada musim panas di belahan bumi utara. Arus angin musim ini searah gerak

jarum jam dan disebut dengan arus angin musim barat daya. Pada musim dingin

di belahan bumi utara, arahnya berlawanan dengan gerak jarum jam dan disebut

arus angin musim timur laut.

Gambar 3. Pola umum arus permukaan laut, akibat hembusan angin

5

3. Perbedaan tinggi permukaan air laut

Akibat adanya perbedaan tinggi di permukaan air di samudera, maka

akan terjadi gerakan massa air laut untuk mengisi bagian air laut yang lebih

rendah. Karena gerakan air laut ini terjadi untuk mengisi massa air di wilayah

lain, maka arus yang timbul akibat perbedaan tinggi permukaan air di samudera

disebut dengan arus kompensasi (pengisi). Menurut arah gerakan airnya, arus

kompensasi dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Arus pengisi mendatar (arus kompensasi horizontal)

Arah gerakan airnya mendatar sepanjang permukaan, contoh: Arus Anti

Katulistiwa di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, Arus Uyoshio di Jepang,

dan Arus Labrador di Pantai Timur Kanada.

b. Arus pengisi tegak (arus kompensasi vertical)

Massa air bergerak dari lapisan bawah ke arah permukaan atau lapisan

atas, contoh: Arus Kalifornia di Pantai Barat Amerika Serikat, Arus Benguella di

pantai Barat Afrika selatan, Arus kanari di Pantai barat Afrika.

Gambar 4. (a) Arus labrador contoh arus kompensasi horizontal, (b) Arus kalifornia contoh arus kompensasi vertical

6

4. Adanya rintangan pulau dan benua

Adanya rintangan pulau atau benua mengakibatkan arus laut membelok

menurut garis pantai benua atau menjadi arus belahan, contohnya: arus Brasilia,

arus Australia Timur.

Arus belahan lalinnya adalah arus Ekuatorial Utara dari Samudera

Atlantik berbelok menjadi arus Antillen dan arus Meksiko, kemudian arus

Ekuatorial Selatan dari Samudera Hindia berbelok menjadi arus Agulhas dan

arus Madagaskar.

Gambar 5. Arah arus laut ekuatorial utara

5. Up welling dan Down current welling

a. Up wellling current

Adalah naiknya massa air dingin dari lapisan laut dalam ke lapisan

permukaan karena adanya kekosongan massa air di permukaan. Daerah ini

merupakan tempat berkumpulnya plankton, sehingga sangat kaya dengan ikan.

b. Down wellling current

Merupakan aliran massa air dari permukaan ke lapisan laut kebih dalam.

Down wlling current terjadi karena di daerah permukaan laut terjadi penumpukan

massa air, sehingga agar kondisinya tetap seimbang secara alamiah air laut

akan dialirkan ke lapisan bagian dalam.

7

Gambar 6. (a) Up welling current (b) Down welling current

6. Arus panas dan arus dingin

Daerah pertemuan antara arus panas dan arus dingin merupakan daerah

yang kaya akan ikan, karena arus dingin merupakan akumulasi plankton. Contoh

daerah pertemuan arus panas dan arus dingin adalah di Kepulauan Jepang,

pertemuan antara arus Kuroshio dan arus Oyashio. Di New Falkland, merupakan

pertemuan antara arus Falkland dengan arus Humboldt.

Gambar 7. Arus Kuroshio dan arus Oyashio

Pond dan Pickard (1983) mengklasifikasikan gerakan massa air

berdasarkan penyebabnya, terbagi atas :

a. Gerakan dorongan angin

Angin adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan

oleh angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan

8

arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring

pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.

b. Gerakan termohalin

Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas

anatara 2 massa air yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar

dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus

termohalin.

c. Arus Pasut

Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda

benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.

d. Turbulensi

Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena

adanya gaya gesekan antar lapisan.

e. Tsunami

Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari

pergeseran dasar laut saat terjadi gempa atau letusan gunung bawah laut.

f. Gelombang lain seperti Internal, Kelvin dan Rossby atau Planetary

C. Jenis - Jenis Arus

Arus di perairan dapat dibedakan berdasarkan :

1. Berdasarkan penyebab terjadinya

- Arus ekman, yaitu arus yang dipengaruhi oleh angin.

- Arus thermohaline, yaitu arus yang dipengaruhi oleh densitas.

- Arus pasut, yaitu arus yang dipengaruhi oleh pasang dan surutnya air

laut.

9

- Arus geostropik, yaitu arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan

mendatar dan gaya coriolis.

2. Berdasarkan kedalaman

- Arus permukaan, yaitu arus di permukaan air dan bergerak secara

horizontal yang disebabkan oleh pola sebaran angin.

- Arus dalam, arus yang terjadi jauh didasar kolom perairan. Arah arus

tidak jelas karena terjadi akibat perubahan densitas air laut.

3. Berdasarkan suhu

- Arus panas, yaitu arus yang suhunya lebih panas dari wilayah yang

dilaluinya.

- Arus dingin, yaitu arus yang suhunya lebih dingin dari wilayah yang

dilaluinya.

a. Arus ekman atau Ekman spiral

Arus ekman terjadi akibat adanya tubrukan antar molekul udara dan

tubrukan antar molekul air di lapisan permukaan laut karena angin menimbulkan

gesekan di lapisan permukaan laut akhirnya menyebabkan arus permukaan.

Pergerakan masa air permukaan diikuti oleh massa air yang berada di lapisan

bawah akibat adanya gaya friksi bekerja. Bila angin mengalir secara konstan dan

dalam waktu lama, maka gerakan massa air atau arus ini terjadi sampai di kolom

air laut yang lebih dalam. Oleh karena sumber kekuatan angin semakin dalam

semakin melemah, maka kekuatan arus juga melemah.

Disamping kecepatan arus yang melemah, arah arus juga mengalami

perubahan dengan bertambahnya kedalaman. Deviasi ini diakibatkan oleh

adanya pengaruh Coriolis. Di belahan bumi utara gerakan air di permukaan

dibelokkan ke kanan terhadap arah aliran angin.

10

Gambar 8. Pengaruh kedalam terhadap arah dan kecepatan arus (ekman spiral)

Gambar di atas menunjukkan bahwa penurunan kecepatan arus dengan

bertambahnya kedalaman dan pembelokan arah arus dari permukaan sampai ke

kolom air yang lebih dalam terjadi pegeseran dari lapisan satu ke lapisan

berikutnya yang lebih dalam sehingga gerakan arus tampak seperti spiral. Pola

aliran berdasarkan kedalaman yang dibangkitkan oleh angin dan dipengaruhi

oleh coriolis seperti dijelaskan diatas dikenal dengan Ekman spiral.

Pemberian nama ini sebagai tanda penghargaan terhadap fisikawan

Skandinavia yang bernama V. Walfrid Ekman yaitu orang yang pertama kali

menjelaskan fenomena ini. Kecepatan arus di kolom dimana pengaruh angin

sudah tidak ada adalah 4% dari kecepatan arus di permukaan, arahnya juga

berlawanan dengan arah arus permukaan akibat dari gerakan arus yang

berbentuk spiral. Kedalaman Ekman spiral ini dapat mencapai kedalaman 100 m

sampai 200 m bergantung kepada kekuatan angin. Ekman juga menhitung total

transport massa air yang terjadi di seluruh kolom Ekman spiral, yakni rata-rata

dari seluruh kecepatan pada kolom Ekman spiral. Arah transport massa air tegak

lurus ke kanan terhadap arah angin di belahan bumi utara dan tegak lurus kekiri

terhadap arah angin di belahan bumi selatan.

11

D. Arus Samudera (samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik)

Arus di permukan laut dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut

air laut atau gelombang. Arus laut dapat terjadi di samudera luas yang bergerak

melintasi samudera (ocean currents), maupun terjadi di perairan pesisir (coastal

currents).

Arus di samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut bergerak

melintasi samudera yang luas dan membentuk aliran yang berputar searah gerak

jarum jam di Belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere), dan berlawanan arah

gerak jarum jam di Belahan Bumi Selatan

1. Arus di samudra pasifik

Samudra pasifik neruipakan samudra yang terluas didunia. Samudra ini

dibedakam menjadi dua kelompok. Yaitu :

a. Di sebelah utara khatulistiwa

Arus khatulistiwa utara, arus panas yang bergerak menuju barat dan

sejajar dengan garis khatulistiwa yang digerakkan oleh angin pasat timur laut.

Arus ini antara lain :

Arus kuroshiwo, arus panas yang mengalir dari Filipina menuju perairan

Jepang, selanjutnya ke Amerika Utara.

Arus kalifornia, arus dingin kelanjutan dari Kuroshiwo, bergerak di pesisir

barat Amerika Utara ke arah khatulistiwa.

Arus oyashiwo, arus dingin dari selat Bering menuju ke selatan

Kepulauan Jepang dan bertemu Arus Kuroshiwo. Pertemuan dua arus ini

membuat perairan di sekitarnya kaya akan ikan, karena di temat tersebut

keberadaan plankton sangat melimpah.

b. Di sebelah selatan khatulistiwa

12

Arus khatulistiwa selatan, arus panas yang bergerak ke barat sejajar

dengan garis khatulistiwa akibat angin pasat tenggara.

Arus humboldt atau arus peru, arus laut dingin yang mengalir di pesisir

barat Amerika Selatan ke arah utara.

Arus australia timur, arus laut yang bergerak di sepanjang pesisir

Australia Timur ke selatan.

Arus angin barat, merupakan arus laut di Australia timur yang mengalir

menuju ke timur.

2. Arus di samudra Hindia

a. Di sebelah utara khatulistiwa

Arus laut muson barat daya, arus panas yang bergerak menyusuri Laut

Arab dan Teluk Benguela, akibat angin musim barat daya.

Arus laut muson timur laut, arus laut panas bergerak ke barat melalui

Teluk Benguela dan Laut Arab.

b. Di sebelah selatan khatulistiwa

Arus maskarena dan arus agulhas, arus panas yang mengalir ke selatan

melewati pantai Pulau Madagaskar Timur sedangkan Arus Agulhas di

sebelah barat.

Arus angin barat, arus laut dingin yang menyusuri pantai barat Benua

Australia ke arah utara.

3. Arus di samudra Atlantik

a. Di sebelah utara khatulistiwa

Arus Greenland timur, arus laut dingin yang bergerak dari kutub utara

menuju pulau Greenland.

Arus labrador, arus dingin yang bergerak dari kutub utara ke selatan

melewati pantai timur Labrador.

13

Arus canari, arus dingin yang bergerak melalui pesisir Spanyol dan

mengalir ke selatan (pantai barat Afrika).

b. Di sebelah selatan khatulistiwa

Arus khatulistiwa selatan, arus laut panas yang bergerak ke barat, sejajar

dengan garis khatulistiwa. Arus ini didorong oleh angin pasat tenggara.

Arus brazilia, arus panas yang mengalir menyusuri pantai Amerika

Selatan (Brazilia) dan terus mengalir ke selatan.

Arus benguela, arus dingin yang bergerak ke arah utara menyusuri pantai

barat Afrika Selatan dan yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa

Selatan.

Arus angin barat, merupakan kelanjutan dari Arus Brazilia yang ke arah

timur dan berupa arus dingin.

E. Manfaat Arus Bagi Umat Manusia

1. Perikanan

Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton).

Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul

ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air laut dapat

dimanfaatkan untuk mendeteksi tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis

ikan.

2. Pariwisata

Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain yang

banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh para

wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat yang

gelombangnya besar.

3. Pertanian Laut

14

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani

yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang

melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut,

budidaya kerang, mutiara dan lain-lain), kalau tidak memperhitungkan gerakan

air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga

mengalami gagal panen.

4. Pelayaran

Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang

pelayaran terutama kapal (perahu) yang menggunakan layar. Kapal besar

sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau

berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan air

laut sangat diperlukan.

5. Energi (pembangkit tenaga listrik)

Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah

memanfaatkan gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu sebagai

pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini masih dalam tahap uji

coba. Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT) bekerja sama dengan

pemerintah Belanda kini sedang melakukan uji coba membangun proyek

pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut di selat Bali.

F. Metode Pengukuran Data Arus

Gerakan arus air di laut dapat diketahui dengan tiga cara, yakni

melakukan pengukuran langsung di laut (insitu), melalui pengamatan topografi

muka laut dengan satelit, dan model hidrodinamik.

15

1. Pengukuran Arus Secara Insitu

Pengukuran arus secara insitu dapat dilakukan dengan dua metode,

yakni metode Lagrangian dan Euler.

a. Metode Langrangian

Metode Lagrangian adalah suatu cara mengukur aliran massa air dengan

melepas benda apung atau drifter ke laut, kemudian mengikuti gerakan aliran

massa air laut.

Gambar 8. Alat pengukur arus dengan menggunakan metode Euler dan hasil pengolahan data coto pergerakan data arus perairan

Gambar diatas menunjukkan salah satu alat ukur atau drifter yang ditaruh

di laut, pada bagian atas dilengkapi seperangkat elektronik yang mampu

mentranfer data posisi ke stasiun kontrol di darat melalui satelit. Sehingga secara

terus menerus posisinya dapat diplotkan dan akhirnya lintasan arus dapat

diketahui.

b. Metode Euler

Agar memperoleh ketepatan pengukuran yang baik, pengukuran harus

dilakukan di sepanjang kolom pengukuran. Ketersediaan alat ukur (misalnya:

current meter) membatasi kemampuan melakukan pengukuran secara sekaligus

di satu kolom pengukuran. Pada alat tersebut dilengkapi dengan sensor suhu,

16

conductivitas untuk mengukur salinitas, rotor untuk kecepatan dan kompas

magnetik untuk menentukan arah.

Gambar 9. current meter dan hasil pengolahan data pengukuran arus

Arus di perairan pantai tidak bergerak dengan kecepatan yang tetap,

melainkan berfluktuasi, baik secara acak maupun sistematik. Fluktuasi kecepatan

arus berkisar mulai dari perioda singkat (detik) sampai panjang (jam).

Karena itu saat ini dikembangkan metode dengan menggunakan alat lain

untuk pengukuran arus secara euler, yaitu dengan menggunakan ADCP

(acoustik doppler current profile). Teknologi pengukuran dengan metoda akustik

menggunakan ADCP yang memanfaatkan prinsip Doppler untuk mengukur

kecepatan arus, yaitu sebagai berikut :

- ADCP mengirimkan gelombang akustik dengan frekuensi tertentu yang

diketahui ke kolom air.

- Beberapa saat kemudian, ADCP mendengarkan pantulannya kembali dari

partikel-partikel padat yang melayang dalam air. Teknologi akustik

semacam ADCP memungkinkan pengukuran arus dengan akurasi tinggi.

Dengan ADCP, resolusi temporal dan spasial yang tinggi untuk

pengukuran arus dapat dicapai.

17

2. Perolehan Data Arus Dengan Satelit Altimetri

Secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga objektif ilmiah

jangka panjang yaitu : mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume dari

lempengan es kutub, dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL)

global.

Dengan kemampuannya untuk mengamati topografi dan dinamika dari

permukaan laut secara kontinyu, maka satelit altimetri tidak hanya bermanfaat

untuk pemantauan perubahan MSL global, tetapi juga akan bermanfaat untuk

beberapa aplikasi geodetik dan oseanografi.

- Salah satu satu satelit yang mampu untuk membedakan perbedaan tinggi

muka laut adalah Topex atau Poseidon, diperlengkapi dengan pemancar

pulsa radar (transmiter), penerima pulsa radar yang sensitif (receiver),

serta jam berakurasi tinggi. Pada sistem ini, altimeter radar yang dibawa

oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)

kepermukaan laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan

laut dan diterima kembali oleh satelit.

- Informasi utama yang ingin ditentukan dengan satelit altimetri adalah

topografi dari muka laut. Hal ini dilakukan dengan mengukur ketinggian

satelit di atas permukaan laut dengan menggunakan waktu tempuh dari

pulsa radar yang dikirimkan kepermukaan laut, dan dipantulkan kembali

ke satelit

- Jarak ukuran adalah jarak rata-rata dalam daerah footprint. Dari data

rekaman waktu tempuh sinyal kita dapat menentukan posisi vertikal

permukaan laut, topografi muka laut (SST), Undulasi Geoid, lokasi dan

kecepatan arus laut.

18

Gambar 10. Proses perekaman data Satelit Topex-Poseidon dan hasil hasil rekaman satelit Topex-Posaidon

3. Pengukuran Arus dengan model hidrodinamik

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, para pakar

oseanografi fisika mengembangkan model-model hidrodinamika untuk

memprediksi gerak massa air di laut. Dengan memahami prinsip-prinsip fisika

dan dengan alat bantu matematika dan komputer beberapa permasalahan yang

secara analitik sulit dipecahkan dapat dipecahkan dengan metode numerik.

Sampai saat ini banyak sekali model dikembangkan, misalnya POM

(Princeton Ocean Modeling). Bahkan beberapa institusi kelautan dunia membuat

paket-paket model yang bisa di-running dalam personal komputer berbasis

windows, misalnya SMS 8.0 (Surface water Modelling System).

19

DAFTAR PUSTAKA

Gross, M. 1990. Oceanography sixth edition. New Jersey : Prentice-Hall.Inc Mason, C.F. 1981. Biology of Freshwater Pollution. Langmas. London Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. Open University Team. 1989. Ocean Circulation. Pergamon Press. Pond, S dan G.L Pickard. 1983. Introductory dynamical Oceanography. Second

edition. Pergamon Press. New York. Qurrata, A’yuni Klintantya. 2011. Macam-macam Arus Laut. Jurusan Ilmu

Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Diponegoro. Geoenviron. 2011. Arus Laut (Sea Current). Diposting dalam Laman website,

http://geoenviron.blogspot.co.id/2011/12/arus-laut-sea-current.html