studio 1 bab 4 kedua
TRANSCRIPT
4.7 Aspek Perekonomian4.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di
suatu wilayah dalam satu periode tertentu, biasanya satu
tahun. PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah
tertentu. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai
tambah bruto barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi berdasarkan harga tiap tahunnya.
Penyajian PDRB sampai dengan tahun 2003 masih menggunakan
tahun dasar 1993. Artinya setiap produk yang dihasilkan
dinilai menurut harga tetap tahun 1993. Pada tahun 2008 ini
tahun dasar 1993 telah diganti dengan tahun dasar 2000. Hal
ini dikarenakan harga tetap tahun 1993 dianggap sudah tidak
relevan lagi untuk dipakai pada saat ini, salah satunya
dikarenakan perkembangan perekonomian sudah semakin pesat.
Pada Tahun 2008, PDRB Kabupaten Belitung atas dasar harga
berlaku mencapai angka Rp. 2.261.609 juta atau naik sebesar
11,59 persen dibandingkan tahun 2007 yang hanya mencapai Rp.
1.920.906 juta. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung tahun
2008 lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun
2008 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung mencapai sebesar
5,51 persen. Sedangkan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Belitung mencapai 5,33 persen. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Belitung Tahun 2006 mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2006 pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Belitung mencapai sebesar 5,03 persen.
Sedangkan pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Belitung mencapai 4,81 persen.
172
4.7.1.1 PDRB Nasional Indonesia
Tabel IV.32 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Provinsi 2004 - 2011 (Juta Rupiah)Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**)Bangka
Belitung11796550
.114171629.6
415920528.
7417895016
.621421340
.322997898.
5926565031.
6130254777.2
6
Total 33Provinsi
2210818376 2669975427 311830804
935563336
2842710445
92465353924
6529385697
0 6020994080
Sumber: BPS Nasional 2011
Tabel IV.33 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut
Provinsi 2004 - 2011 (Juta Rupiah)Sumber: BPS Nasional 2011
Provinsi Bangka Belitung menyumbang pendapatan dalam
skala nasional sebagai berikut :
Tabel IV.34 Presentasi Besarnya Pemasukan PDRB Provinsi Dalam Skala Nasional
Atas Dasar Harga Berlaku 2004 – 2011 (Persen)Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**
)Bangka
Belitung 0.53 0.53 0.51 0.50 0.50 0.49 0.50 0.50Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
Tabel IV.35
173
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**)8,414,980.93 8,707,309.00 9,053,553.48 9,464,539.15 9,899,925.78 10,270,106.49 10,879,422.58 11,575,263.56
1,604,036,087.33 1,690,311,332.78 1,777,950,134.32 1,890,607,082.70 1,999,046,590.66 2,094,358,009.37 2,222,763,050.54 2,363,341,719.46
ProvinsiKepulauanBangkaBelitung
Jum lah33Provinsi
Presentasi Besarnya Pemasukan PDRB Provinsi Dalam Skala Nasional
Atas Dasar Harga Konstan 2004 – 2011 (Persen)Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
4.7.1.2 PDRB Provinsi Bangka Belitung
Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada
tahun 2012 tumbuh sebesar 5,7 persen dibanding tahun 2011.
Nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga
konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 12.251 milyar, sedangkan
pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 11.588
milyar dan Rp 10.885 milyar. Biladilihat berdasarkan harga
berlaku, PDRB tahun 2012 naik sebesar Rp 3.910 milyar, yaitu
dari Rp 30.416 milyar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp
34.325 milyar pada tahun 2012.
Tahun 2012 krisis ekonomi global di Benua Eropa
berdampak pada menurunnya harga komoditi pertambangan timah
serta bahan baku pertanian seperti CPO dan Karet yang
dihasilkan oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga
pertumbuhan ekonomi tahun 2012 lebih lambat dibandingkan
tahun 2011 sebesar 6,5 persen, walaupun semua sektor masih
mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Sektor Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan dan Sektor
Konstruksi yang masing-masing mencapai 11,0 persen; diikuti
oleh Sektor Pengangkutan & Komunikasi 9,5 persen; Sektor
Pertanian 7,8 persen; Sektor Listrik, Gas & Air Bersih
Sektor Jasa-Jasa 7,5 persen; Sektor Perdagangan, Hotel &
Restoran 6,0 persen; Sektor Industri Pengolahan 2,2 persen;
dan Sektor Pertambangan & Penggalian 1,1 persen.
174
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**)0.52 0.52 0.51 0.50 0.50 0.49 0.49 0.49Bangka Belitung
Provinsi
Berdasarkan sumber pertumbuhan 5,7 persen pertumbuhan
tahun 2012 terbesar dihasilkan oleh Sektor Pertanian 1,8
persen, Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran yang memberikan
peranan sebesar 1,2 persen, dan sektor konstruksi sebesar
0,8 persen.
Tabel IV.36 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012,Laju Pertumbuhan Tahun 2012 Bangka Belitung
Lapangan Usaha
Harga Berlaku(juta Rp)
Harga Konstan(juta Rp)
LajuPertumbuhan
HargaBerlaku
(%)
LajuPertumbuhan
HargaKonstan(%)
2010 2011* 2012** 2010 2011* 2012** Persen Persen
1. Pertanian 4.978 5.496 6.400 2.493 2.609 2.813 16,45 7,8
2. Pertambangan & Penggalian 4.687 5.128 5.413 1.523 1.579 1.597 5,56 1,1
3. Industri Pengolahan 5.650 6.203 6.602 2.360 2.433 2.486 6,43 2,2
4. Listrik, Gas & Air Bersih 172 210 243 61 69 74 15,71 7,5
5. Konstruksi 1.918 2.355 2.868 736 835 926 21,78 11
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 4.935 5.813 6.560 2.119 2.309 2.447 12,85 6
7. Pengangkutan & Komunikasi 848 1.001 1.186 396 433 474 18,48 9,5
8. Keuangan, Real estat, & Jasa Perusahaan
6.664 7.789 954 397 433 480 20,91 11,0
9. Jasa-Jasa 2.861 3.421 4.099 800 887 954 19,82 7,5
PDRB 26.713 30.416 34.325 10.885 11.588 12.251 12,85 5,7
PDRB Tanpa Migas 26.107 29.779 33.67 10.715 11.415 12.080 13,09 5,8
175
7
Keterangan : *) angka sementara**) angka sangat sementara
Dari sektor pertanian, kabupaten belitung sangat berpengaruhterhadap pendapatan provinsi.
Gambar 4.18Grafik PDRB berlaku dan PDRB konstan Provinsi Bangka Belitung
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
4.7.1.3 PDRB Kabupaten Belitung
Tabel IV.37 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Belitung 2004 - 2010 (Juta Rupiah)
tahun
PDRB Berlaku (juta Rp)
PDRB Konstan (juta Rp)
2004 1.313.048 921.7682005 1.501.647 966.1082006 1.694.132 1.014.7492007 1.919.406 1.070.5852008 2.283.324 1.131.7552009 2.467.754 1.180.4232010 2.817.475 1.250.804
Sumber : Belitung Dalam Angka 2012
176
1. Pertanian2. Pertambangan &
Penggalian3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel & Restoran
7. Pengangkutan & Komunikasi
8. Keuangan, Real estat,
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 110
5
10
15
20
25
Laju Pertumbuhan Harga BerlakuLaju Pertumbuhan Harga Konstan
1 2 3 4 5 6 70
50000010000001500000200000025000003000000
PDRB BerlakuPDRB Konstan
Gambar 4.19Grafik PDRB berlaku dan PDRB konstan Kabupaten Belitung
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
177
Tabel IV.38Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2011 Kabupaten Belitung Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2004 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp)LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)1. PERTANIAN 248.962 264.961 281.303 300.916 312.416 320.585 329.497a. Tanaman Bahan Makanan 12.711 13.478 14.299 15.100 15.479 16.069,48 17.097b. Tanaman Perkebunan 55.109 59.243 64.077 69.098 71.773 74.724,47 80.779c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 7.083 7.095 7.147 7.245 7.307 7.766,41 8.300d. Kehutanan 7.703 7.782 7.861 7.906 7.890 7.865,78 7.820e. Perikanan 166.357 177.363 187.919 201.566 209.967 214.158,55 215.5012. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 112.703 107.546 105.785 102.306 83.248 86.117 87.851a. Minyak dan Gas Bumi 38.117 30.312 25.514 19.764 0 0 b. Pertambangan tanpa Migas 38.820 41.138 43.486 45.267 45.182 46.166,76 46.096c. Penggalian 35.766 36.096 36.786 37.274 38.065 39.950,44 41.7543. INDUSTRI PENGOLAHAN 195.582 205.808 214.396 222.689 241.174 248.699 266.718a. Industri Migas 0 0 0 0 0 0 01. Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0 02. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0b. Industri Tanpa Migas 195.582 205.808 214.396 222.689 241.174 248.699 266.7181. Makanan, Minuman dan Tembakau 35.175 38.433 40.593 43.320 47.102 51.628,04 57.0182. Tekstil, Brg. Kulit & Alas
kaki 0 0 0 0 0 0 03. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya 15.880 15.901 16.022 16.283 16.082 15.588,44 16.2814. Kertas dan Barang Cetakan 73 79 84 90 94 95,24 101
178
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0 0 0 0 0 0 06. Semen & Brg. Galian bukan
logam 137.472 144.159 150.286 155.345 169.856 173.088,58 184.7737. Logam Dasar Besi & Baja 4.063 4.117 4.172 4.230 4.220 4.296,13 4.2738. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya 2.919 3.119 3.239 3.421 3.822 4.002,75 4.2739. Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 04. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 11.703 11.840 12.162 12.618 13.175 13.818 16.306a. Listrik 11.508 11.642 11.961 12.416 12.972 13.613,40 16.100b. Gas 0 0 0 0 0 0 0c. Air Bersih 195 198 201 202 204 204,96 2065. BANGUNAN 57.810 63.305 68.899 76.110 85.454 94.066 103.8406. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 154.207 158.519 164.028 168.066 177.543 186.388 199.780a. Perdagangan Besar & Eceran 137.054 141.197 146.490 150.170 159.257 167.138,91 179.458b. Hotel 1.200 1.257 1.341 1.432 1.584 1.703,21 1.813c. Restoran 15.953 16.065 16.197 16.464 16.702 17.546,01 18.5097. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 40.407 42.053 43.750 46.792 49.628 51.789 55.723a. Pengangkutan 33.641 34.977 36.364 39.060 41.540 43.229 45.6261. Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 02. Angkutan Jalan Raya 11.476 12.073 12.690 14.448 15.462 15.324,69 15.4163. Angkutan Laut 11.650 11.869 12.098 12.376 12.716 12.700,68 12.8994. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 217 221 226 231 241 242,24 2455. Angkutan Udara 8.761 9.214 9.667 10.203 11.182 12.925,80 14.9106. Jasa Penunjang Angkutan 1.537 1.600 1.683 1.802 1.940 2.035,83 2.157
179
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)
b. Komunikasi 6.766 7.076 7.386 7.732 8.088 8.559 10.0971. Pos dan Telekomunikasi 6.543 6.843 7.143 7.467 7.817 8.279,76 9.8042. Jasa Penunjang Komunikasi 222 233 244 264 272 279,67 2938. KEU. PERSEWAAN, & JASA
PERUSAHAAN 41.597 42.366 43.348 46.924 48.512 5 1.904 55.447a. Bank 3.629 3.779 4.029 4.301 4.608 4.941,48 5.415b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 1.550 1.574 1.608 1.648 1.726 1.820,62 1.924c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 0d. Sewa Bangunan 33.661 34.173 34.785 37.957 38.991 41.779,45 44.465e. Jasa Perusahaan 2.756 2.840 2.927 3.018 3.186 3.362,12 3.6429. JASA-JASA 96.914 100.022 106.590 113.930 120.605 127.056 135.642a. Pemerintahan Umum 53.035 54.160 59.162 64.776 70.189 73.894 80.4161. Adm. Pemerintah & Pertahanan 35.773 36.853 40.589 44.577 48.253 50.672,48 55.0842. Jasa Pemerintah lainnya 17.263 17.308 18.573 20.198 21.936 23.221,13 25.333b. Swasta 43.879 45.862 47.428 49.154 50.416 53.163 55.2261. Sosial Kemasyarakatan 12.009 12.628 13.047 13.540 13.864 14.544,16 14.7332. Hiburan & Rekreasi 318 347 359 374 382 392,32 4113. Perorangan & Rumahtangga 31.552 32.887 34.022 35.240 36.170 38.226,30 40.083PDRB DENGAN MIGAS 959.885 996.420 1.040.263 1.090.349 1.131.755 1.180.423 1.250.804PDRB TANPA MIGAS 921.768 966.108 1.014.749 1.070.585 1.131.755 1.180.423 1.250.804
Sumber : Belitung Dalam Angka 2010
180
PDRB Penyumbang paling besar adalah dari aspek pertanian. Karena di kabupaten belitung
banyak lahan pertanian yang hasilnya di produksi kebeberapa daerah atau luar negri seperti
tanaman sawit, albasiah, lada putih, dan karet. Dari tahun ke tahun, aspek pertanian menjadi
penyumbang terbesar terhadap pendapatan Kabupaten Belitung. Hal ini menjelaskan bahwa
perkembangan pertanian di kabupaten belitung semakin berkembang dan konstan.
181
4.7.2 Laju pertumbuhan EkonomiLaju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Belitung tdari
tahun ke tahun mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena
terus meningkatnya kualitas ekonomi de kabupaten belitung.
Terutama pada tahun 2009 dan 2010 mengalami kenaikan yang
cukup tinggi karena adanya film laskar pelangi sehingga banyak
wisatawan yang berkunjung. Dan pertambangan yang mulai di
manage dengan baik.
Tabel IV.39 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung 2004-2005 – 2009-2010
Tahun
PDRB Berlaku (%)
PDRB Konstan(%)
2004-2005 14,4 4,82005-2006 12,8 52006-2007 13,3 5,52007-2008 19 5,72008-2009 8,1 4,32009-2010 14,2 6Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
2004-2005
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-20010
02468101214161820
PDRB BerlakuPDRB Konstan
182
Gambar 4.20Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung 2004-2005 – 2009-
2010Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
4.7.3 Struktur EkonomiUntuk kegiatan perekonomi di Kabupaten Belitung secara
umum terbagi menjadi tiga komponen yaitu perekonomian primer,
perekonomian sekunder dan perekonomian tersier.
4.7.3.1 Komponen Perekonomian Primer
Kegiatan ekonomi primer merupakan suatu kegiatan
perekonomian yang berasal dari alam dan tidak di proses
melalui alat industri, hanya hasil dari alam yang langsung di
konsumsi oleh konsumen, kegiatan ekonomi primer misalnya ;
pertanian, perkebunan, perternakan, dan pertambangan dan
penggalian.
a. Pertanian
Pada umumnya pertanian tanaman di usahakan oleh
masyarakat sebagai mata pencaharian yang utama. Dan inilah
yang menjadikan Kabupaten Belitung merupakan wilayah yang
berpotensi dibidang pertaniannya. Jenis pertanian tanaman yang
banyak dikembangkan oleh penduduk di Kabupaten Belitung
diantaranya sawi, albasiah, lada putih.
Tabel VI.40Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian
tahun PDRBBerlaku(juta Rp)
PDRB Konstan (juta Rp)
Pertumbuhan PDRB Berlaku
PDRB Konstan
183
(%) (%)2004 314.480 248.962 2005 370.396 264.961 17,8 6,42006 420.061 281.303 13,4 6,22007 482.277 300.916 14,8 7,02008 559.025 312.416 15,9 3,82009 579.723 320.585 3,7 2,62010 629.967 329.497 8,7 2,8
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
1 2 3 4 5 602468101214161820
Pertumbuhan PDRB BerlakuPertumbuhan PDRB Konstan
Gambar 4.21Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
b. Pertambangan
184
banyaknya potensi tambang yang ada di Kabupaten Belitung
di manfaatkan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian. Hasil
tambang yang berada di Kabupaten Belitung adalah timah dan
kaolin.
Tabel IV.41Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan
Tahun PDRBBerlaku
PDRBKonstan
Pertumbuhan
PDRB Berlaku PDRB Konstan
2004 166.878 112.703
2005 196.705 107.546 17,9 -4,6
2006 217.778 105.785 10,7 -1,6
2007 227.794 102.306 4,6 -3,3
2008 195.766 83.248 -14,1 -18,6
2009 209.937 86.117 7,2 3,4
2010 224.971 87.851 7,2 2,0Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
Gambar 4.22Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
185
-40.0-30.0-20.0-10.00.010.020.030.0
Pertumbuhan PDRB KonstanPertumbuhan PDRB Berlaku
4.7.3.2 Komponen Perekonomian Sekunder
Kegiatan ekonomi primer merupakan suatu kegiatan
perekonomian yang berasal dari Teknologi dan buatan manusia di
proses melalui alat industri, hasilnya membutuhkan proses,
kegiatan ekonomi sekunder misalnya ; industri, listrik, gas,
bangunan dll.
a. IndustriTabel IV.42
Laju Pertumbuhan Sektor Industri
tahun
PDRBBerlaku(jutaRp)
PDRBKonstan(jutaRp)
Pertumbuhan
PDRB Berlaku PDRB Konstan
2004 274.841 195.582
2005 331.380 205.808 20,6 5,2
2006 361.572 214.396 9,1 4,2
2007 407.146 222.689 12,6 3,9
2008 520.439 241.174 27,8 8,3
2009 542.227 248.699 4,2 3,1
2010 619.777 266.718 14,3 7,2Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
186
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
Industri TahunIndustri Tahun
Gambar 4.23Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Industri
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
b. Perdagangan
Tabel IV.43Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan
tahun PDRBBerlaku
PDRBKonstan
PertumbuhanPDRB
Berlaku PDRB Konstan
2004 225.041 154.207
2005 235.923 158.519 4,8 2,8
2006 259.017 164.028 9,8 3,5
2007 284.391 168.066 9,8 2,5
2008 321.252 177.543 13,0 5,6
2009 350.910 186.388 9,2 5,0
2010 408.330 199.780 16,4 7,2Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
187
0.05.0
10.015.020.025.0
Perdagangan TahunPerdagangan Tahun
Gambar 4.24Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
4.7.3.3 Komponen Perekonomian Tersier
Kegiatan ekonomi primer merupakan suatu kegiatan
perekonomian yang berasal dari jasa-jasa
a. Listrik, Gas, Dan Air Bersih
Tabel IV.44Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih
Tahun PDRBBerlaku
PDRBKonstan
Pertumbuhan
PDRB Berlaku PDRB Konstan
2004 19.367 11.703
2005 21.479 11.840 10,9 1,2
2006 23.990 12.162 11,7 2,7
2007 25.343 12.618 5,6 3,7
2008 28.572 13.175 12,7 4,4
2009 30.430 13.818 6,5 4,9
188
2010 36.697 16.306 20,6 18,0Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
2004-2005
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-20010
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
Listrik, Gas, Air Bersih TahunListrik, Gas, Air Bersih Tahun
Gambar 4.25Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
b. Bangunan
Tabel IV.45 Pertumbuhan Sektor Bangunan
Tahun PDRBBerlaku
PDRBKonstan
Pertumbuhan
PDRB Berlaku PDRB Konstan
2004 77.124 57.810
2005 96.593 63.305 25,2 9,5
2006 110.062 68.899 13,9 8,8
2007 128.408 76.110 16,7 10,5
2008 164.508 85.454 28,1 12,3
189
2009 193.227 94.066 17,5 10,1
2010 244.895 103.840 26,7 10,4Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
Gambar 4.26 Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Bangunan
2004-2005
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-20010
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
Bangunan TahunBangunan Tahun
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
c. Pengangkutan Dan Komunikasi
Tabel IV.46 Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi
tahunPDRBBerlaku
PDRBKonsta
n
PertumbuhanPDRB
BerlakuPDRB
Konstan2004 59.185 40.407 2005 70.609 42.053 19,3 4,12006 78.994 43.750 11,9 4,02007 92.543 46.792 17,2 7,02008 103.726 49.628 12,1 6,12009 116.347 51.789 12,2 4,42010 132.667 55.723 14,0 7,6
190
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
0.05.0
10.015.020.025.030.0
Pengangkutan & Komunikasi TahunPengangkutan & Komunikasi Tahun
Gambar 4.27Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
d. Jasa-jasa
Tabel IV.47 Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa
tahun PDRBBerlaku
PDRBKonstan
Pertumbuhan
PDRB Berlaku PDRB Konstan
2004 172.406 96.914
2005 179.955 100.022 4,4 3,2
2006 219.948 106.590 22,2 6,6
191
tahun PDRBBerlaku
PDRBKonstan
Pertumbuhan
PDRB Berlaku PDRB Konstan
2007 252.963 113.930 15,0 6,9
2008 316.733 120.605 25,2 5,9
2009 364.439 127.056 15,1 5,3
2010 430.705 135.642 18,2 6,8
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
2004-
2005
2005-
2006
2006-
2007
2007-
2008
2008-
2009
2000.05.0
10.015.020.025.030.035.0
Keuangan TahunKeuangan Tahun
Gambar 4.28 Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa
Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013
Struktur perekonomian Kabupaten Belitung pada tahun 2011
dapat dikelompokkan ke dalam 3 sektor yaitu sektor primer,
sektor sekunder dan sektor tersier. Jika dilihat ke dalam
pengelompokan di atas, seperti terlihat pada Gambar 4.26
sektor yang memberikan kontribusi terbesar di Kabupaten
192
Belitung ini berasal dari sektor tersier. Dimana kontribusi
sektor tersier pada tahun 2010 yaitu sebesar 36,49 persen dan
di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 37,60
persen. Sedangkan sektor sekunder pada tahun 2011 memberikan
kontribusi sebesar 31,78 persen, lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tahun 2010 yang memberikan kontribusi
sebesar 31,52 persen. Demikian halnya dengan sektor primer
yang kontribusinya di tahun 2011 mengalami penurunan menjadi
30,62 persen, dibandingkan dengan tahun 2010 dengan kontribusi
sebesar 31,99 persen
4.7.4 Sektor Ekonomi Potensial/Unggulan
Sektor ekonomi potensial atau unggulan yang ada di
kabupaten Belitung adalah dari sektor pariwisata, pertanian,
dan pertambangan. Karena ke 3 sektor tersebut adalah
penyumbang terbesar terhadap pendapatan daerah. Dari sektor
pariwisata, Kabupaten Belitung kaya akan keindahan alamnya,
mulai dari pantai, kuliner, museum, dll. Terutama karena
adanya film laskar pelangi, pariwisata di Kabupaten Belitung
mulai terkenal. Dari sektor pertanian, belitung terkenal
penghasil sawit, kayu albasiah, dan lada putih. Dan dari
sektor pertambangan, Kabupaten Belitung terkenal penghasil
timah dan kaolin.
4.7.5 Tingkat Pendapatan Perkapita Masyarakat
Indikator makro yang biasa digunakan oleh para ekonom
untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
pendapatan per kapita yang merupakan base line dalam mengukur
keberhasilan pembangunan. Bahkan lembaga internasional seperti
193
Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF)
selalu menggunakan pendapatan per kapita untuk mengetahui
kesejahteraan penduduk suatu negara yang dikonversikan ke
dalam US $ . Tetapi pendapatan per kapita yang tinggi belum
menjamin telah terjadi perbaikan tingkat kesejahteraan, kalau
hanya dinikmati oleh sekelompok orang. Dalam PDRB yang dapat
disajikan adalah perkembangan pendapatan per kapita dari tahun
ke tahun. Tahun 2010 pendapatan per kapita penduduk atas dasar
harga berlaku mencapai Rp.12.732.078 atau meningkat sebesar
4,41 persen dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar Rp.
12.193.843, sedangkan atas harga konstan sebesar Rp. 5.196.385
pada tahun 2010 atau naik 1,59 persen dibandingkan tahun 2009
sebesar Rp. 5.115.051.
194
Tabel IV.48 Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten BelitungAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2010
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO (JUTA Rp) 1.360.890 1.560.908
1.753.25
7
1.969.46
5 2.283.324 2.467.754
2.817.47
52. PENYUSUTAN (JUTA Rp) 202.916 243.510 275.123 301.584 335.754 383.834 420.0183. PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO ATAS DASAR HARGA
PASAR (JUTA Rp) 1.157.974 1.317.399
1.478.13
5
1.667.88
1 1.947.570 2.083.920
2.397.45
74. PAJAK TIDAK LANGSUNG
NETO (JUTA Rp) 194.173 233.017 263.268 288.590 324.836 372.197 407.8025. PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO ATAS DASAR BIAYA
FAKTOR (JUTA Rp) 963.801 1.084.381
1.214.86
6
1.379.29
1 1.622.734 1.711.723
1.989.65
56. JUMLAH PENDUDUK
PERTENGAHAN TAHUN (JIWA) 132.194 132.927 134.819 136.682 138.547 140.376 156.2717. PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO PER KAPITA (Rp)
10.294.64
4
11.742.59
7
13.004.5
28
14.409.1
02
16.480.50
1
17.579.60
0
18.029.4
148. PENDAPATAN REGIONAL PER
KAPITA (Rp) 7.290.804 8.157.721
9.011.09
2
10.091.2
40
11.712.51
6
12.193.84
3
12.732.0
78
Tabel IV.49 Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten
BelitungAtas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun
2004 - 2010LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
(JUTA Rp) 959.885 996.420
1.040.2
63
1.090.3
49
1.131.7
55
1.180.4
23
1.250.8
042. PENYUSUTAN (JUTA Rp) 148.254 156.926 163.149 170.949 190.318 201.927 216.8063. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
ATAS DASAR HARGA PASAR (JUTA Rp) 811.631 839.494 877.114 919.400 941.437 978.496
1.033.9
984. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO (JUTA
Rp) 141.866 150.165 156.926 176.523 179.687 197.187 221.9545. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
ATAS DASAR BIAYA FAKTOR (JUTA Rp) 669.765 689.329 720.188 742.877 761.750 781.309 812.0446. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN
TAHUN (JIWA) 136.148 139.322 142.586 145.910 149.297 152.747 156.271
7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.050.3 7.151.9 7.295.6 7.472.7 7.580.5 7.727.9 8.004.0
195
PER KAPITA (Rp) 07 24 87 54 60 60 728. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA
(Rp)
4.919.3
89
4.947.7
42
5.050.9
01
5.091.3
40
5.102.2
45
5.115.0
51
5.196.3
85
Keterangan : r) Angka Revisi*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
4.7.6 Inflasi
Tabel IV.50 Laju Inflasi Kabupaten Belitung Tahun 2003 s.d 2010
(Tahun 2000 = 100)
2003 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*)
2010**
)
5,71 10,61 10,51 7,41 7,39 12,53 3,62 7,75Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung
Laju infalsi kabupaten belitung dari tahun 2003 sampai
2010 mngalami kenaikan dan penurunan tingkat inflasi yang
paling rendah terjaid di tahun 2009 yaitu 3,62% sedangkan
tingkat inflasi yang paling tinggi terjadi di tahun 2008 yaitu
12,53%.
4.7.7 Potensi dan Permasalahan Ekonomi
4.7.8.1 Potensi
Provinsi kepulauan bangka belitung menjadikan kawasan
darat dan laut sebagai kawasan yang sangat prinsip. Karena
itulah provinsi meda ini (dibentuk berdasarkan undang-undang
No. 27 tahun 2000) mengintegrasikan darat dan laut dalam
pembangunan infrastrukturnya u ntuk menjadi kawasan
yangstrategis.
Di antaranya adalah mengupayakan pembangunan
internasional entry Port (pelabuhan samudra) di belitung yang
196
dilengkapi dengan kawasan Free Trade Zone atau sekurang-
kurangnya Bounded Zone sekaligus melakukan penguatan infra
struktur di tingkat regional Entry Port (Pelabuhan Nusantara) di
Bangka Belitung.
Peningkatan infra struktur dan suprastruktur kawasan-
kawasan pengembagan investasi pada setiap Entri Port lokal dan
regional, serta pngembangan Free trde Zone atau kawasan
perdagangan bebas di pelabuhan tanjung batu (belitung) dan
Bounded zone di kawasan Tanjung Berikat (Bangka tengah
4.7.8.2 Permasalahan
Permasalahan yang ada di Kabupaten Belitung diantaranya
adalah kegiatan ekonomi yang kurang merata. Di kecamatan
Tanjungpandan kegiatan ekonominya sudah maju atau berkembang,
mulai dari adanya pasar, pusat bisnis, jasa dll, sedangkan di
kecamatan lain belum berkembang. Hal ini yang menyebabkan
adanya ketimpangan wilayah di Kabupaten Belitung.
Selain itu, banyak sumber daya lahan yang kurang
dimanfaatkan di setiap kecamatan. Kabupaten Belitung terkenal
dengan koridor pariwisata yaitu dari Tanjung Pandan sampai
Kecamatan Sijuk. Tetapi wisatawan yang ingin berkunjung ke
Kabupaten Belitung enggan untuk pergi kesana disebabkan harga
tiket pesawat yang mahal karena pesawat yang take off ke
Kabupaten Belitung hanya satu perusahaan pesawat yaitu
sriwijaya air. Hal ini yang menyebabkan permasalahn ekonomi di
Kabupaten Belitung.
4.8 Aspek Sarana (Fasilitas) (Jumlah, Jenis & Sebaran)4.8.1 Sarana Perumahan
197
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan.
Sarana permukiman di Kabupaten Belitung terbagi menjadi
tiga jenis kontruksi yaitu semi permanen, permanen dan
temporer. Rumah semi permanen banyak ditemukan di Kecamatan
Badau, dan Selat Nasik, sedangkan di Kecamatan Tanjungpandan,
Membalong dan Sijuk hanya terdapat sebagian kecil saja rumah
yang berkontruksi semi permanen. Rumah permanen banyak
ditemukan di Kecamatan Tanjungpandan, Sijuk dan Membalong.
Seperti pada tabel sebaran rumah berdasarkan kontruksi. Tabel IV.51
No KecamatanLuas
Kecamatan(Ha)
LuasUntuk
Pemukiman(Ha)
Jumlah RumahJumlahTotalPermanen Semi
PermanenTidak
Permanen
1 Tanjungpandan 37.844,80 422,93 60,338% 2,802% 2,415% 13.184
2 Membalong 41.399,20 557,37 17,15% 32,85% 29,75% 6.3893 Sijuk 41.399,20 3.140 12,89% 40,15% 35,44% 6.0024 Badau 45.820 4.316 6,47% 17,41% 15,92% 2.8285 Selat Nasik 13.350 2.667,038 3,15% 6,79% 16,46% 1.655
Jumlah Total 100% 100% 100% 30.058Sebaran Rumah Berdasarkan Kontruksi Tahun 2010
Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012
Terlihat pada tabel diatas, kontruksi rumah di Kabupaten
Belitung sudah banyak yang permanen. Seperti pada gambar di
bawah
198
Gambar 4.29Kontruksi Rumah Kabupaten Belitung
Sumber: observasi lapangan 2013
4.8.2 Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
sumber daya manusia, tujuan peningkatan sumber daya manusia
ini ialah untuk meningkatkan harkat dan kemampuan, demi
meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan.
Sarana Pendidikan merupakan fasilitas pendukung agar
kegiatan belajar berjalan dengan baik. Secara fisik sarana
pendidikan di Kabupaten Belitung lumayan memadai, berikut
adalah sebaran sarana pendidikan di Kabupaten Belitung.
Gambar 4.30Sarana Pendidikan Kabupaten Belitung
Sumber: observasi lapangan 2013
199
Tabel IV.52 Sebaran Sarana Pendidikan Tahun 2007 - 2010
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN NEGERI
KECAMATAN TK SD SMP SMA SMK MADRASAH IBTIDAIYAH MADRASAHTSANAWIYAH
MADRASAHALIYAH
Membalong 30,77%
27,20%
22,73% 20% 0% 50% 0% 0%
Tanjungpandan
15,38% 36% 36,36
% 60% 50% 50% 66,67% 50%
Sijuk 23,08%
17,60%
18,18% 20% 0% 0,00% 33,33% 50%
Badau 23,08%
13,60%
13,64% 0% 25% 0,00% 0,00% 0%
Selat Nasik 7,69% 5,60% 9,09% 0% 25% 0,00% 0,00% 0%JUMLAH 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012
Tabel IV.53Sebaran Sarana Pendidikan Tahun 2007 - 2010
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN SWASTAKECAMATAN TK SD SMP SMA SMKMembalong 6,67% 0% 0% 0% 0%
Tanjungpandan 70% 100% 85,71% 66,67% 100%Sijuk 20% 0% 14,29% 33,33% 0%Badau 3,33% 0% 0% 0% 0%
Selat Nasik 0 0% 0% 0% 0%JUMLAH 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012
201
4.8.3 Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan adalah sarana mendekatkan diri antara
manusia dan sang pencipta. Sebagian besar penduduk di
Kabupaten Belitung memeluk agama islam, hal itu akan
berpengaruh terhadap jumlah sarana peribadatan yang ada
diKabupaten Belitung. Berdasarkan hasil survei keadaan fisik
sarana peribadatan di Kabupaten Belitung sudah memadai.
Berikut jumlah dan visualisasi sarana peribadatan pada Gambar
4.31 dan Tabel IV.53. Beberapa gambar sarana peribadatan di
Kabupaten Belitung yang menjadi dominan.
202
Gambar 4.31Sarana Peribadatan Kabupaten Belitung
Sumber: observasi lapangan 2013
Peribadatan 4.15
203
Tabel IV.53Sebaran Sarana Peribadatan Tahun 2007 - 2010
Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012
204
JUMLAH SARANA PERIBADATAN
KECAMATANISLAM PROTESTAN KATHOLIK
PURA VIHARAMASJID LANGGAR MUSHOLAH GEREJA RUMAH GEREJA RUMAH
MEMBALONG 29,46% 20,79% 42,11% 0% 5 0% 0% 0% 0%TANJUNG PANDAN 31,01% 55,45% 45,61% 87,50% 0% 100% 0% 0% 83,33%SIJUK 18,61% 15,84% 10,53% 12,50% 0% 0% 0% 100% 16,67%BADAU 15,50% 4,95% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%SELAT NASIK 5,43% 2,97% 1,75% 0% 0% 0% 0% 0% 0%JUMLAH TOTAL 100% 100% 100% 100% 0 0 0 100% 100%2010 142 78 55 4 0 1 0 2 62009 129 68 44 2 0 1 0 2 62008 121 59 29 2 0 1 0 2 62007 118 40 2 2 0 1 0 2 6
4.8.4 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Belitung
meliputi, Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, dan Posyandu.
Prasarana kesehatan di butuhkan untuk melayani kesehatan
bagi masyarakat. Fasilitas kesehatan di Kabupaten Belitung
belum mencakup di setiap kecamatan. Di setiap kecamatan
hanya terdapat puskesmas. Seperti dibawah tabel sebaran
sarana kesehatan
Gambar 4.32Sarana Kesehatan Kabupaten Belitung
Sumber: observasi lapangan 2013Seperti pada gambar diatas, di Kabupaten Belitung
sarana kesehatanya banyak dominan puskesmas pembantu.
Keadaan fisik sarana kesehatan di Kabupaten Belitung lumayan
memadai, terlihat seperti pada gambar dibawah ini.
Tabel IV.54Sebaran Sarana Kesehatan Tahun 2007 – 2010
Jumlah Sarana Kesehatan
KecamatanRumahSakit Puskesmas Puskesmas Pembantu
Membalong 0 22,22% 29,03%Ta Jung Pandan 100% 33,33% 22,58%
Sijuk 0 22,22% 19,36%Badau 0 11,11% 16,13%Selat Nasik 0 11,11% 12,90%
205
Jumlah Total 100% 100% 100%2010 1 9 312009 1 9 312008 1 9 312007 1 9 31
Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2008-2011
Sarana kesehatan 4.16
206
4.8.5 Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa merupakan sarana yang
membantu menunjang suatu perekonomian di suatu daerah.
Terlihat dari keadaan fisik sarana perdagangan dan jasa di
Kabupaten Belitung lumayan baik.
Sarana perdagangan dan jasa di Kabupaten Belitung
meliputi, pertokoan, pasar, foodcourt dll.Namun sarana
perdagangan dan jasa masih terpusat di Kecamatan
Tanjungpandan. Pertokoan di Kecamatan Tanjungpandan rata-
rata dijadikan dua fungsi, lantai dasar yang dipakai sebagai
perdagangan dan jasa, sedangkan dilantai atas dijadikan
sarang Burung Wallet.
207
Gambar 4.33Sarana Perdagangan dan Jasa di Kabupaten Belitung
Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
4.8.6 Sarana Olahraga
Sarana olahraga adalah sarana yang menyediakan
berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan olah raga.
Sarana olahraga di Kabupaten Belitung hanya berpusat di
Kecamatan Tanjungpandan.
Sarana olahraga di Kecamatan Tanjungpandan
menyediakan fasilitas untuk olahraga, bulu tangkis, voli,
dan sepak bola. Sedangkan sarana olahraga diluar
Tanjungpandan belum di fasilitasi oleh pemerintah, masih
buatan warga sekitar. Berdasarkan hasil survey lapangan
keadaan fisik sarana olahraga selain di Kecamatan Tanjung
Pandan sebagian masih berupa tanah
208
Gambar 4.34Sarana Olahraga di Kabupaten Belitung
Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
Diatas adalah gambar keadaan fisik sarana olahraga di
Kabupaten Belitung, dan di bawah adalah tabel sebaran sarana
olahraga di Kabupaten Belitung.
Tabel IV.55Sebaran Sarana Olahraga
Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2008-2011
4.8.7 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum adalah sarana
yang melayani kepentingan masyarakat yang berkaitan dengan
pemerintahan, keadaan fisik sarana pemerintahan dan
pelayanan umum di Kabupaten Belitung lumayan baik.
209
Jumlah Sarana OlahragaKecamatan Jumlah Gor
Membalong 0%Tanjung Pandan 100%Sijuk 0%Badau 0%Selat Nasik 0%Jumlah Total 100%2010 12009 12008 12007 1
Gambar 4.35 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di Kabupaten
Belitung Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
4.8.8 Sarana Pemakaman
Sarana pemakaman merupakan sarana untuk menguburkan
orang yang sudah meninggal, sarana pemakaman di Kabupaten
Belitung sangatlah berimbang antara muslim dan non muslim.
Keadaan fisik pemakaman di Kabupaten Belitung lumayan
terawat namun hanya di Kecamatan Tanjungpandan sedangkan,
selain di Kecamatan Tanjungpandan keadaan pemakaman masih
belum terawat.
Gambar 4.36Sarana Pemakaman di Kabupaten Belitung
Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
4.8.9 Sarana Rekreasi
210
Kondisi alam di Kabupaten Belitung dengan keindahan
panoramanya dan segala potensi alamnya yang sangat menunjang
untuk mengembangkan kepariwisataan. Pariwisata ini dapat
diwujudkan untuk pembangunan perekonomian dan dapat
dijadikan sebagai katalisator untuk mengembangkan
pembangunan sektor-sektor lainnya secara bertahap.
Pertumbuhan yang berimbang dari aktivitas perekonomian dapat
terjadi sebagai akibat majunya industri pariwisata yang
dikembangkan dengan baik. Adapun beberapa potensi obyek
wisata yang dapat dinikmati dengan keindahannya alam yang
dimiliki, yaitu.
Pantai Tanjung Tinggi
Pantai Tanjung Tinggi salah satu pantai yang sangat
indah di Kabupaten Belitung, pantai ini disebut juga pantai
Laskar Pelangi. Disepanjang pesisir pantai terdampar pasir
putih bersih dihiasi batu-batu besar tertata secara rapi.
Tak heran pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung,
keistimewaan lainya yaitu ombak yang kecil menjadikan pantai
tanjung tinggi aman untuk dipakai berenang dan bermain
perahu. Pantai Tanjung Tinggi ditempuh dari Kecamtan tanjung
pandan dengan jarak 30 KM.
211
Gambar 4.37
Sarana Pariwisata Pantai Tanjung Tinggi di Kabupaten BelitungSumber : Hasi Survey Studio I, 2013
Gurok Beraye
Gurok Beraye merupakan bukit tertinggi di Kabupaten
Belitung, dengan tinggi 500 M diatas permukaan air laut.
Dari puncaknya kita dapat menyaksikan keindahan Pulau
Belitung, kurang lebih 300 M dari puncaknyaa terdapat curug
dengan air yang sangat bersih, disini juga pengunjung bisa
berjiarah ke Makam Syech Abu Bakar Abdullah seorang penyebar
agama islam di kabupaten Belitung.
Gambar 4.38Sarana Pariwisata Gurok Beraye di Kabupaten Belitung
Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
Batu Baginde
212
Kecamatan Membalong tidak hanya memiliki kawasan
pantai yang indah, tetapi mempunyai distinasi lain dengan
daya tarik sendiri. dimana terdapat batu berukuran besar
yaitu Batu Baginde. Batu Baginde dapat ditempuh dari
Kecamatan Tanjungpandan dengan jarak 70 Km, dari atas batu
tersebut bisa melihat panorama alam yang menakjubkan.
Gambar 4.39Sarana Pariwisata Gurok Beraye di Kabupaten Belitung
Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
4.9 ............................................Aspek Prasarana/ Utilitas4.9.1 Air Bersih
Air Bersih adalah air yang layak untuk di konsumsi
atau di gunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari. Untuk Kabupaten Belitung ppengolahan air
bersih masih sangat terbatas, hal ini dapat dilihat
berdasarkan hasil survey pengolahan air bersih di Kabupaten
Belitung hanya terdapat di kecamatan tanjung pandan.
Sedangkan untuk kecamatan yang lain masih menggunakan
saluran irigasi, dengan sumber mata air yang berasal dari
sungai. Pengolahan air bersih di Kabupaten Belitung yang
213
terdapat di Kecamatan Tanjung Pandan juga masih dapat
dikatakan belum maksimal, hal di karenakan pada pemukiman
warga yang berada di dekat pantai kualitas airnya masih
belum terjamin. Selain menggunakan PDAM dan saluran irigasi,
di Kabupaten Belitung juga masyarakat masih meggunakan air
tanah berupa sumur dalam peruntukkan air bersih, dan
adapula yang menggunakan kedua- duanya yaitu PDAM dan air
Bersih. Menurut hasil wawancara, masyarakat di Kecamatan
Tanjung Pandan menggunakan kedua – duanya untuk peruntukkan
iar bersih karena belitung juga sering mengalami kemarau
yang berkepanjangan anatar 1 – 2 bulan sehingga mereka
mempunyai cadangan dama memeperoleh air bersih.
Gambar 4.40 Saluran Irigasi sebagai sumber air bersih Sumber: Observasi 2013
4.9.2 Air Limbah
Air limbah adalah semua sisa jenis air yang sudah
digunakan oleh manusia, air limbah rumah tangga di Kabupaten
Belitung hampir semua dibuang langsung ke sungai. Air limbah
ini terdiri dari berbagai macam seperti:
214
1.Air bekas cucian
2.Air bekas mandi
Keadaan ini di akibatkan oleh pola pikir masyarakat
yang masih sangat rendah dan masih kurangnya kesadaran
terhadap lingkungan sekitar. Tetapi berbeda dengan air
limbah yang berasal dari jamban/WC/toilet(Black Water),
masyarakat di Kabupaten Belitung sudah memiliki sistem
pengelolaan. Sistem pengelolaan Black Water di kabupaten
Belitung sudah memakai sistem pengelolaan seperti.
1.Cubluk
2.Septik Tank
4.9.3 Drainase
Drainase adalah prasarana untuk mengalirkan aliran air
dari suatu tempat ke tempat lain dengan beda tertentu
sehingga air dapat mengalir. Pola aliran drainase di
Kabupaten Belitung adalah pola drainase menyebar dengan
proses pembuangan tidak berurutan kebanyakan terpisah
sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem
drainase di semua kecamatan di Kabupaten Belitung akan di
jelaskan di bawah.
1. Kecamatan Tanjung Pandan
Gambar 4.41Drainase dan Sungai(Kecamatan Tanjung Pandan)
Sumber: Observasi 2013
215
Kondisi fisik drainase di Kecamatan Tanjung Pandan
lumayan baik, dengan keadaan fisik yang menggunakan bahan
dasar semen. Namun keadaan aliran air di halangi oleh
keberadaan sampah.
2. Kecamatan Sijuk
Gambar 4.422Drainase dan Sungai (Kecamatan Sijuk)
Sumber: Observasi 2013
Kondisi fisik drainase di Kecamatan sijuk lumayan
baik, tapi hanya sedikit yang kondisi fisiknya terbuat dari
semen kebanyakan masih berupa tanah yang digali. Kebanyakan
yang ditemukan di lapangan Kecamatan Sijuk belum mempunyai
sistem drainase, dikarenakan keadaan fisik alam yang dapat
menyerap air hujan dengat sangat baik.
3. Kecamatan Membalong
Gambar 4.43Drainase dan Sungai(Kecamatan Membalong)
216
Sumber: Observasi 2013
Kondisi fisik drainase di Kecamatan Membalong sangat
baik, kondisi fisik drainase di Kecamatan Membalong masih
berupa tanah yang digali. Kebanyakan yang ditemukan di
lapangan Kecamatan Membalong belum mempunyai sistem
drainase, dikarenakan keadaan fisik alam dan pohon yang
dapat menyerap air hujan dengat sangat baik.
4. Kecamatan Selat Nasik
Gambar 4.44Drainase (Kecamatan Selat Nasik)
Sumber: Observasi 2013
Kondisi fisik drainase di Kecamatan Selat Nasik
lumayan baik, dengan keadaan fisik yang menggunakan bahan
dasar semen. Namun keadaan aliran air di halangi oleh
keberadaan sampah.
5. Kecamatan Badau
217
Gambar 4.45Drainase (Kecamatan Badau)
Sumber: Observasi 2013
Kondisi fisik drainase di Kecamatan Badau sangat
baik, kondisi drainase di Kecamatan Badau masih berupa tanah
yang digali sedangkan yang berbahan dasar semen masih jarang
ditemui. Kebanyakan yang ditemukan di lapangan Kecamatan
Badau belum mempunyai sistem drainase, dikarenakan keadaan
fisik alam dan pohon yang dapat menyerap air hujan dengat
sangat baik.
4.9.4 Persampahan
Sampah adalah barang fisik sisa hasil dari kegiatan
manusia, pengelolan sampah di Kabupaten Belitung masih
kurang baik, dikarenakan pengelolaan sampah masih belum
menjangkau semua kecamatan di kabupaten Belitung. Sedangkan
dinas terkait masih mengelola di Kecamatan Tanjung Pandan,
untuk di Kecamatan Sijuk, Badau, Selat Nasik, dan Membalong
masih memakai cara pengelolaan sampah tradisional, yaitu
dengan cara membakar sampah di halaman rumah masing-masing.
Hal ini disebabkan karna jumlah TPA hanya ada satu unit yang
terletak di Kecamatan Tanjung Pandan dan jumlah armada
pengangkut sampah berupa dua unit Truck Fuso. Jumlah armada
diatas belum mampu memenuhi kebutuhan pengelolaan sampah di
Kabupaten Belitung.
\
218
Gambar 4.46TPS (Kecamatan Tanjung Pandan dan Kecamatan Membalong)
Sumber: Observasi 2013
Untuk TPS di Kecamatan Sijuk sama seperti di Kecamatan
Membalong, namun temuan hasil lapangan di Kecamatan Sijuk
Desa Tanjung Binga(kampung nelayan) menemukan cara
pembuangan sampah langsung ke laut. Cara ini akan berdampak
pada kelestarian ekosistem laut. Ini terjadi karena
kesadaran dan pola pikir masyarakat Kecamatan Sijuk masih
rendah.
4.9.5 Sanitasi
Untuk pengolahan air limbah, sebagian penduduk telah
memiliki jamban/wc sendiri dengan sistem berupa closet atau
septictank. Sebagian lagi dari penduduk masih mengalirkan
limbah rumah tangganya ke tempat terbuka seperti saluran
drainase yang berada di depan rumah, sawah, dan sungai.
Untuk prasarana air limbah di Kabupaten Belitung belum
mendapatkan perhatian yang serius disamping kesadaran
masyarakat yang masih rendah.Maka sebagian rumah ada yang
membuang air kotor langsung ke sungai dan pantai atau ke
saluran drainase. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
219
lingkungan rumah,faktor perekonomian yang terbatas dan pola
pikir yang masih sederhana.
4.9.6 Jaringan ListrikKeberadaan prasarana listrik di Kabupaten Belitung
merupakan suatu hal yang penting karena saat ini kebutuhan
listrik sudah menjadi kebutuhan bagi semua orang, secara
umum keberadaan jaringan listrik sudah mencakup semua desa.
Gambar 4.47Jaringan Listrik di Kabupaten Belitung
Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013
Namun di Kecamatan Selat Nasik, listrik hanya menyala
mulai dari pukul 18.00 – 06.00 WIB dan dari pukul 06.00 –
18.00 WIB listrik mati total. Keadaan fisik travo di
Kabupaten Belitung cukup baik.
4.9.7 Pos dan Telekomunikasi
220
4.9.8 Jaringan Irigasi
Jaringan Irigasi adalah suatu sistem pengairan untuk
pertanian maupun persawahan. Jaringan ini sangat diperlukan
bagi wilayah yang sebagian besar kawasannya berupa tanah
pertanian dan perkebunan.
Berdasarkan hasil survey lapangan keadaan fisik
jaringan irigasi di Kabupaten Belitung sudah lumayan baik
seperti pada gambar dibawah.
Gambar 4.48Jaringan Irigasi
Sumber: Observasi 2013
D.I. Kelapa Kera di Kecamatan Sijuk D.I. Juru Seberang I di Kecamatan Tanjungpandan D.I. Juru Seberang II di Kecamatan Tanjungpandan D.I. Lesung Batang di Kecamatan Tanjungpandan D.I. Air Baik di Kecamatan Tanjungpandan
D.I. Hibui di Kecamatan Badau D.I. Cendil di Kecamatan Badau D.I. Air Gendang di Kecamatan Membalong D.I. Perepat di Kecamatan Membalong D.I. Air Betik di Kecamatan Membalong D.I. Membalong I di Kecamatan Membalong D.I. Membalong II di Kecamatan Membalong
221
D.I. Rusa di Kecamatan Membalong D.I. Seliu di Kecamatan Membalong
D.I. Selat Nasik di Kecamatan Selat Nasik
4.10 Aspek Transportasi
Transportasi adalah salah satu sarana yang ada di
Kabupaten Belitung. Dalam pengembangan wilayah transportasi
mempunyai peran yang sangat penting, yaitu memudahkan
interaksi antar wilayah. Dengan semakin mudahnya interaksi
antar wilayah maka akan diperoleh manfaat ekonomi, sosial
dan kewilayahan (membuka akses dengan wilayah lainnya).
Transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang
digerakkan oleh tenaga manusia dan hewan.
4.10.1 Transportasi Darat
4.10.1.1 Sistem Lalu Lintas dan Pola Pergerakkan
Seperti yang kita ketahui bahwa Kabupaten Belitung
memiliki potensi pariwisata yang sangat mendominasi,
terutama kawasan wisata alamnya. Hal inilah yang menjadi
daya tarik bagi para wisatawan baik yang domestik maupun
mancanegara. Sehingga Pola pergerakan orang di Kabupaten
Belitung lebih berorientasi kepada tempat-tempat pariwisata
seperti Pantai Tanjung Pendam di Kecamatan Tanjung Pandan,
Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung binga, Pulau Burung, Tanjung
Kelayang, dsb di Kecamatan Sijuk, Teluk Gembira di Kecamatan
Membalong. Untuk transportasi darat pola pergerakan orang
biasanya yang berasal dari Kabupaten Belitung Timur.
Sedangkan untuk Pola Pergerakan barang dalam
sistem transportasi darat pergerakan barangnya lebih kepada
distribusi barang antara Kabupaten Belitung dan Kabupaten
222
Belitung Timur. Barang yang didistribusikan dari Kecamatan
Tanjung Pandan ke Kecamatan lain yaitu antara lain bahan –
bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama. Sedangkan
distribusi barang dari Kota Tanjung Pandan Kabupaten
belitung ke Kabupaten Belitung Barat yaitu sama seperti
distribusi barang dari Tanjung Pandan ke Kecamatan yang lain
yang ada di Kabupaten Belitung yang mana berupa bahan –
bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, selain itu
di pulau Belitung hanya terdapat bandara udara serta
pelabuhan besar yang berskala nasional yang hanya terdapat
di Kabupaten Belitung sehingga pendistribusian bahan – bahan
tambang dari kabupaten Belitung timur di distribusikan
melalui Kabupaten Belitung.
4.10.1.2 Sistem Jaringan Jalana. Pola jaringan jalan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang
penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan
makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut
peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas
penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu
daerah ke daerah lain. Seperti yang kitahui bahwa pola
jaringan jalan di Kabupaten Belitung sendiri merupakan pola
Linear. Pola jaringan Kabupaten Belitung terbentuk karena
adanya kegiatan tata guna lahan terutama kegiatan
Pertambangan, selain kegiatan pertambangan ada beberapa
kegiatan yang menyebakan adanya perkemmbangan pola
jaringan jalan di kabupaten belitung
b. Kondisi jalan, Panjang jalan dan Lebar jalan
Berbicara mengenai kondisi Jalan, Kabupaten belitung
sendiri memiliki kondisi jalan yang sangat baik, artinya
223
apabila ditinjau dari segi kemudahan dan kenyamanan makan
kondisi jaringan jalan di Kabupaten belitung dapat dikatakan
sangat layak untuk digunakan, khususnya Kecamatan Tanjung
Pandan. Untuk kecamatan yang lain selain Kecamatan Tanjung
Pandan terdapat beberapa titik yang kondisi jalannya masih
rusak, baik rusak parah maupun sedang. Untuk tiik yang
kondisi jalannya termasuk rusak sedang terdapat di Kecamatan
Membaling, sedangkan daerah yang terdapat beberapa titik
yang kondisi jaringan jalannya rusak parah yaitu terdapat di
Kecamatan Selat Nasik. Untuk kecamatan selat nasik sendiri
kondisi jaringan jalannya yang rusak parah diakibatkan oleh
jenis tanahnya yang merupakan tanah merah.
Selain kondisi jalan yang baik, di Kabupaten belitung
ini juga terdapat trotoar untuk para pejalan kaki, kondisi
trotoar ini sendiri masih sangat layak digunakan hal ini
dikarenakan adanya perhatian dari pemerintah terutama untuk
kecamatan Tanjung Pandan. Berikut ini merupakan beberapa
gambar yang menunjukan kondisi jalan di Kabupaten Belitung,
baik untuk yang kondisinya rusak sedang atau parah.
Gambar 4.49
224
Kondisi Sistem Jaringan Jalan dengan Kondisi sangat BaikDisalah satu Kecamatan di Kabupaten Belitung
Sumber: Observasi 2013
Gambar 4.50Kondisi Sistem Jaringan Jalan dengan Kondisi Rusak Parah
di salah satu Kecamatan di Kabupaten BelitungSumber: Observasi 2013
Panjang Jalan di Kabupaten Belitung dijelaskan
berdasarkan status jalan itu sendiri, diman status jalan di
Kabupaten Belitung ini terdapat jalan Negara, jalan
Provinsi, dan Jalan Kabupaten. Panjang jalan Kabupaten
belitung dapat dilihat pada tabel berikut.
225
Tabel IV.56Panjang Jalan Negara di Kab. Belitung
Tahun 2011
KeadaanPanjang Jalan (Km
2008 2009 2010 20111. Jenis Permukaan
a. Aspalb. Kerikilc. Tanah
2. Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berat
3. Kelas Jalana. Kelas Ic. Kelas IId. Kelas IIIe. Kelas III Af. Kelas III Bg. Kelas III C
63,28--
61,781,50
--
----
63,28-
73,87--
67,506.37
--
----
73,87-
103,37--
73,8729,50
--
----
103,37-
103,37--
99,873.50
--
----
103,37-
Sumber / Source : UPTD Kimpraswil Bangka Belitung Tanjungpandan / Technical Organizer PublicWork Service of Bangka Belitung Tanjungpandan
Tabel IV.57Panjang Jalan Provinsi di Kabupaten Belitung
Tahun 2011
KeadaanPanjang Jalan (Km
2008 2009 2010 2011
1. Jenis Permukaana. Aspalb. Kerikilc. Tanah
2. Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berat
3. Kelas Jalana. Kelas I
134,45--
132,452,00
--
-
143,86--
72,8669,501,50
-
-
114,36--
66,3640,005,003,00
-
114,36--
79,2035,16
--
-
226
KeadaanPanjang Jalan (Km
2008 2009 2010 2011
c. Kelas IId. Kelas IIIe. Kelas III Af. Kelas III Bg. Kelas III C
---
134,45-
---
143,86-
---
114,36-
---
114,36-
Sumber / Source : UPTD Kimpraswil Bangka Belitung Tanjungpandan / Technical Organizer Public Work Service of Bangka Belitung Tanjungpandan
Tabel IV.58Panjang Jalan Kabupaten di Kabupaten Belitung Tahun 2011
KeadaanPanjang Jalan (Km)
2008 2009 2010 2011
1. Jenis Permukaana. Aspalb. Kerikilc. Tanah
2. Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berat
3. Kelas Jalana. Kelas Ic. Kelas IId. Kelas IIIe. Kelas III Af. Kelas III Bg. Kelas III C
459,13-
18,80
380,3648,5749,00
-
---
477,93--
573,58-
41,80
358,13161,4095,85
-
---
615,38--
586,08-
29,30
392,43155,2067,75
-
---
615,38--
586,08-
29,30
406,98139,4568,95
-
---
615,38--
Sumber / Source : UPTD Kimpraswil Bangka Belitung Tanjungpandan / Technical Organizer Public Work Service of Bangka Belitung Tanjungpandan
Panjang jalan juga dijelaskan berdasarkan pusat
kecamatan, seperti yang dijelaskan dibawah ini:Tabel IV.59
Panjang Jalan antar Kecamatan Kabupaten Belitung
227
Panjang Jalan
KecamatanTanjung
PandanSijuk Badau Membalong
Tanjung
Pandan0 57,45 Km 34,9 Km 62,85 Km
Sijuk 57,45 Km 0 49,35 Km 77,3 Km
Badau 34,9 Km 49,35 Km 0 54,75 Km
Membalong 62,85 Km 77,3 Km 54,75 Km 0
Sumber : Belitung Dalam Angka, 2011
Peta Jaringan Jalan
228
Lebar jalan Kabupaten Belitung berdasarkan Fungsi
jalan, dimana fungsi jalan Kabupaten belitung yaitu Jalan
Kolektor Primer 1, Jalan Kolektor Primer 2, Jalan Kolektor
Primer 3, dan Jalan Lokal PrimerTabel IV.60
Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2008Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Kolektor Primer 1
Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung
Batu – Jl. Tanjung Ru3,00 – 6,00
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Badau –
Perbatasan BELTIM4,00
Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00
Kolektor Primer 2 Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
229
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00
Jl. Buluh Tumbang – Air seruk –
Tanjung Tinggi6,00
Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00
Jl. Bulutumbang – air mungkui –
Mempiu – Pentikan6,00
Kolektor Primer 3
Bandara – Beltim 8,00
Ruas Cerucuk – Badau 3,50
Badau – Perbatasan Beltim 3,50
Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00
Dendang – Badau 3,00
Lokal Primer
Jl. Lingkar utara sijuk – air
kelik-
Jl. Lingkar selatan Membalong –
Dudat 5,00
Jl. Kembiri – jangkang -
Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan
air rayah – Batu itam3,00
Desa terong – Air seruk 6,00
Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi
- Sijuk3,00
Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00
Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00Sumber : RTRW Kabupaten
Tabel IV.61Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2009
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Kolektor Primer 1 Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung Batu – Jl. Tanjung Ru 3,00 – 6,00
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Badau – 4,00
230
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Perbatasan BELTIM
Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00
Kolektor Primer 2
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00
Jl. Buluh Tumbang – Air seruk – Tanjung Tinggi 6,00
Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00
Jl. Bulutumbang – air mungkui – Mempiu – Pentikan 6,00
Kolektor Primer 3
Bandara – Beltim 8,00
Ruas Cerucuk – Badau 3,50
Badau – Perbatasan Beltim 3,50
Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00
Dendang – Badau 3,00
Lokal Primer
Jl. Lingkar utara sijuk – air kelik -
Jl. Lingkar selatan Membalong – Dudat 5,00
Jl. Kembiri – jangkang -
Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan air rayah – Batu itam 3,00
Desa terong – Air seruk 6,00
Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi- Sijuk 3,00
Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00
Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00
Sumber : RTRW Kabupaten
231
Tabel IV.62Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2010
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Kolektor Primer 1
Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung Batu – Jl. Tanjung Ru 3,00 – 6,00
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Badau – Perbatasan BELTIM 4,00
Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00
Kolektor Primer 2
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00
Jl. Buluh Tumbang – Air seruk – Tanjung Tinggi 6,00
Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00
Jl. Bulutumbang – air mungkui – Mempiu – Pentikan 6,00
Kolektor Primer 3
Bandara – Beltim 8,00
Ruas Cerucuk – Badau 4,00
Badau – Perbatasan Beltim 3,00
Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00
Dendang – Badau 3,00
Lokal Primer Jl. Lingkar utara sijuk – air kelik -
Jl. Lingkar selatan Membalong – Dudat 5,00
Jl. Kembiri – jangkang -
Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan air rayah – Batu itam 3,00
Desa terong – Air seruk 6,00
Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi 3,00 – 6,00
232
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
- Sijuk
Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00
Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00
Sumber : RTRW Kabupaten
Tabel IV.63Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2010
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Kolektor Primer 1
Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung Batu – Jl. Tanjung Ru 3,00 – 6,00
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Badau – Perbatasan BELTIM 4,00
Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00
Kolektor Primer 2
Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00
Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00
Jl. Buluh Tumbang – Air seruk – Tanjung Tinggi 6,00
Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00
Jl. Bulutumbang – air mungkui – Mempiu – Pentikan 6,00
Kolektor Primer 3
Bandara – Beltim 8,00
Ruas Cerucuk – Badau 4,00
Badau – Perbatasan Beltim 3,00
Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00
Dendang – Badau 3,00
Lokal Primer Jl. Lingkar utara sijuk – air kelik -
Jl. Lingkar selatan Membalong – 5,00
233
Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)
Dudat
Jl. Kembiri – jangkang -
Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan air rayah – Batu itam 3,00
Desa terong – Air seruk 6,00
Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi- Sijuk 3,00 – 6,00
Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00
Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00
Sumber : RTRW Kabupaten
c. Status dan fungsi jalan
Untuk Status dan Fungsi jalan di Kabupaten Belitung
sendiri seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Kabupaten
Belitung memiliki beberapa status jalan yaitu jalan Negara,
Jalan Provinsi, dan jalan Kabupaten. Sedangkan untuk Fungsi
jalan di Kabupaten Belitung dibagi menjadi tiga yaitu jalan
arteri, jalan kolektor, dan jalan Lokal.
Jalan arteri berfungsi untuk menghubungkan pusat
wilayah pengembangan dengan wilayah pengembangan lainnya
yang mempunyai hirarki satu tingkat dibawahnya seperti dari
dan ke pelabuhan, arus kecepatan tinggi antara lain Tanjung
Pandang, Tanjung Ru, Bandara HAS Hanandjoedin, dan Tanjung
Batu. Untuk jalan kolektor berfungsi menghubungkan setiap
Kabupaten kecamatan Khususnya kecamatan dengan fungsi pusat
pelayanan orde II yaitu Kecmatan Sijuk, pegangtungan,
kecamatan membalong dengan kecamatan Badau dan sekitarnya.
Atau menghubungkan setiap pusat kecamtan dengan jalan arteri
234
dan menampung kendaraan dari jaln lokal. Sedangkan jalan
lokal berfungsi menghubungkan kabupaten kecamatan dan jalan
kolektor dengan pemukiman dan bagian kecamatan .
d. Lokasi dan volume bongkar muat di terminal
Lokasi terminal Kabupaten Belitung terletak di
Kecamatan Tanjung Pandan, karena Kecamatan Tanjung Pandan
sendiri merupakan ibu kota Kabupaten, lokasi terminal ini
lebih spesifiknya yaitu di jalan Jenderal Sudirman Tanjung
Pandan +11 KM dari bandara akan dikembangkan di wilayah
Kabupaten Belitung berupa terminal tipe C dengan luas 2 Ha
yang dilengkapi dengan sarana pelayanan umum, seperti kantor
pengawas, ruang tunggu, mushola, kamar mandi, tempat
pembuangan sampah, dsb.
Berdasarkan hasil survey, dapat dikatakan bahwa
terminal di Kabupaten belitung yang terdapat di Kecamatan
Tanjung Pandan kurang difungsikan, artinya pola hidup di
Kabupaten Belitung ini sendiri sangat tinggi, hampir seluruh
warga telah memiliki kendaraan pribadi sehingga kurang
memanfaatkan kendaraan umum. Akan tetapi terdapat beberapa
angkutan umum yang masih digunakan pada waktu – waktu
tertentu. Oleh karena itu apabila berbicara mengenai Pola
pergerakan barang dan penumpang di Kabupaten Belitung
khususnya untuk sistem jaringan transportasi jalan, maka
pola pergerakannya itu pulang pergi sesuai dengan tujuannya,
dan biasanya antar kecamatan.
e. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Dalam merencanakan sistem transportasi di Kabupaten
Belitung ada 2 hal yang dapat di tinjau, yaitu transportasi
internal dan transportasi eksternal.
235
- Transportasi eksternal
Perencanaan pengembangan Kabupaten Belitung
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan yang ada di pulau
belitung. Dengan demikian dalam menjalankan fungsinya,
Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung timur merupakan
kesatuan yang dituntut untuk memliki interaksi dengan
wilayah / hiterland, wilayah nasional dan wilayah
internasional.
Pengembangan kegiatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung ke arah pulau belitung dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan pariwisata dan industri disamping pula adanya
kawasan permukiman. Sehingga, seperti halnya Kepulauan
Bangka Belitung, kegiatan – kegiatan tersebut dapat
berfungsi sebagai penyedia lapangan kerja bagi wilayah
sekitarnya. Untuk menciptakan interaksi fungsional tersebut
diperlukan keberradaan suatu sistem perhubungan lokal antara
Kabupaten belitung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi
Bangka Belitung dengan pulau – pulau kecil disekitarnya.
Disamping interaksi lokal, pegembangan yang dilakukan di
Kbupaten Belitung ini dimaksudkan dapat menciptakan
kaitannya terhadap wilayah nasional, dengan demikian
kebutuhan akan aksesibilitas dengan pusat – pusat kegiatan
nasional akan berpengaruh terhadap pertumbuhan pengembangan
kedua kabupaten yang ada di pulau Belitung.
Pergerakan angkutan yang akan terjadi merupakan
angkutan yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan lokal. Hal
ini disebabakan karena pengembangan Kabupaten Belitung ini
lebih diutamakan pada kegiatan pariwisata, industri
pengolahan CPO (Crude Palm Oil) dan pertambangan sehingga
236
pergerakan agkutan barang dalam jumlah besar akan relatif
sangat sedikit.
- Transportasi Internal
Perencanaan transportasi internal (darat) meliputi
perencanaan jaringan jalan, parkir, angkutan umum dan
terminal.
a. Jaringan Jalan
Secara umum untuk menunjang mekanisme sistem pusat
pengembangan dengan mengarahkan struktur pola jaringan jalan
sebagai berikut:
Jalan arteri
Berfungsi untuk menghubungkan pusat wilayah
pengembangan dengan wilayah pengembangan lainnya yang
mempunyai hirarki satu tingkat dibawahnya seperti dari dan
ke pelabuhan, arus kecepatan tinggi antara lain Tanjung
Pandang, Tanjung Ru, Bandara HAS Hanandjoedin, dan Tanjung
Batu.
Jalan kolektor
Berfungsi menghubungkan setiap Kabupaten kecamatan
Khususnya kecamatan dengan fungsi pusat pelayanan orde II
yaitu Kecmatan Sijuk, pegangtungan, kecamatan membalong
dengan kecamatan Badau dan sekitarnya. Atau menghubungkan
setiap pusat kecamtan dengan jalan arteri dan menampung
kendaraan dari jaln lokal.
Jalan lokal
Berfungsi menghubungkan kabupaten kecamatan dan jalan
kolektor dengan pemukiman dan bagian kecamatan. Jalan
penunjang / penghubung lokasi wisata sijuk – sungai padang
dan membalong – air merah.
237
4.10.1.3 Moda Angkutan
Moda Transportasi yang digunakan di Kabupaten
Belitung khususnya Transportasi darat yaitu kendaraan
pribadi baik yang beroda dua maupun yang beroda empat,
selain itu terdapat bis umum yang digunakan untuk mengangkut
penumpang dari Kota Tanjung Pandan ke Kecamatan – kecamatan
yang lain serta ke Kabupaten Belitung Timur. Untuk moda
transportasi darat berupa bis ini masih jarang digunakan
oleh masyarakat karena hampir seluruh masyarakat Kabupaten
belitung ini mempunyai kendaraan pribadi. Moda transportasi
ini hanya digunakan oleh masyarakat yang tidak mempunyai
kendaraan pribadi. Selain bis umum terdapat juga bis yang
disediakan oleh travel wisata, hal ini agar mempermudah
aksesibilitas para wisatawan dalam mencapai tempat wisata
yang terdapat di kabupaten Belitung.
Angkutan umum atau bis umum juga masih perlu
direncanakan jika melihat kondisi angkutan umum sat ini
masih minim jumlahnya. Kebutuhan angkutan umum dapat
dipengaruhi pertumbuhan sosial ekonomi masyarakt serta
fasilitas angkutan umum yang dapat disediakan.
238
Gambar 4.51Moda Transportasi yang digunakan di Kabupaten Belitung
Sumber: Observasi 2013
4.10.1.4 Sarana Transportasi Darat (Parkir, Shelter
Pendestrian, marka, Traffic Light, Zebra Cross, dll)
Sarana Transportasi darat yang terdapat di Kabupaten
Belitung yaitu untuk adanya parkir, Traffic Light, shelter
pedestrian, dan marka jalan.
a. Parkir
Selain merencanakan jaringan jalan pengembangan
sistem perparkiran diperlukan agar tempat – tempat
pemberhentian kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang
menggunakan badan jalan dapat dikurangi, sehingga tidak
mengurangi kapasitas jalan yang ada. Sistem perpakiran ini
apabila pengelolaannya dilakukan secara profesional dan
dikung oleh manajemen yang baik, sangat berpotensi sebagai
sumber pendapatan daerah yang cukup besar. Pelaksanaan
pengeloallan parkiran ini dapat dilakukan oleh pemerintah
daerah sendiri ataupun menyerahkannya ke pihak swasta untuk
mengeolahnya dengan kewajiban membayar kompensasi tertentu
pada jangka waktu tertentu pula kepada pemda Kabupaten
Belitung yang setiap tahunnya selalu dievaluasi sesuai
perekmbangan yang terjadi .
Kebijaksanaan umum yang diambil dalam pengendalian
penyedian tempat parkir dengan memperhatikan peruntukan
tanah, ditetapkan seebagai berikut:
239
Mengurangi penggunaan fasilitas parkir dalam jangka waktu
lama, terutama di pusat Kabupaten dan mendorong penggunaan
fasilitas parkir untuk waktu singkat.
Membangun gedung – gedung parkir pada lokasi – lokasi
yang cocok dan tersedia
Meakar parkir, terutama selama periode sibuk pada jalan –
jalan penting
Mewajibkan bangunan – bangunan umum untuk menyediakan
fasilitas parkir
Menyediakan tempat parkir truk, khususnya di lokasi
industri dan pergudangan
Mewajibkan pemilik – pemilik gudang untuk menyediakan
tempat parkir truk dalam lokasinya masing – masing.
Ketersediaan Lahan Parkir pada setiap kawasan untuk
luas lahannya yang terdapat di Kabupaten Belitung relatif
kecil. Akan tetapi hal ini tidak menimbulkan atau
menyebabkan masalah lalu lintas seperti kemacetan. Hal ini
di karenakan volume kendaraanj yang terdapat di kabupaten
belitung lebih kecil dibandingkan dengan luas jalan.
Gambar 4.52Lahan parkir yang disediakan oleh fasilitas Rumah sakit
Sumber: Observasi 2013
240
b. Traffic Light
Selain ketersediaan lahan parkir sarana yang
mendukung transportasi Darat salah satunya yaitu
disediakannya Traffic light, akan tetapi untuk Kabupaten
Belitung tidak semua Kecamatan memiliki Traffic Light.
Traffic Light ini hanya terdapat di Kecamatan Tanjung Pandan
dan hanya terdapat di beberapa persimpangan. Jumlah traffic
Light di kabupaten ini hanya terdapar empat buah traffic
Light. Diantaranya dua traffic light terdapat di
persimpangan jalan sriwijaya, persimpangan jalan merdeka,
dan persimpangan jalan sudirman.
c. Terminal
Pengembangan Terminal di Kabupaten belitung diarahkan
pada jenis terminal angkutan dalam Kanupaten. Untuk itu
penempatan terminal yang akan dikembangkan diupayakan
berlokasi di wilayah yang mempunyai tingkat bangkitan dan
tujuan perjalanan yang cukup tinggi agar mempermudah penduk
pengguna angkutan.pengembangan terminal ini bertujuan
sebagai pengendali, pengawas, dan pengatur akses kendaraan
angkutan umum serta sebagai tempat pergantin antar moda.
Jenis terminal bis yang terletak di depan Rumah Sakit
lama/ Simpang Pilang jalan Jenderal Sudirman Tanjung Pandan
+11 KM dari bandara akan dikembangkan di wilayah Kabupaten
Belitung berupa terminal tipe C dengan luas 2Ha yang
dilengkapi dengan sarana pelayanan umum, seperti kantor
pengawas, ruang tunggu, mushola, kamar mandi, tempat
pembuangan sampah.
d. Shelter pedestrian
241
Untuk sarana penunjang sisten transportasi lainnya
yang ada di Kabupaten Belitung yaitung yaitu Shelter
pedestrian, hal ini digunakan atau dibuat untk para pejalan
kaki agar tidak mengggunakan bahu jalan sebagai tempat
pedestrian, selain itu agar memperlacar proses lalu lintas
di Kabupaten ini.
Berdasarkan hasil survey, untuk jalan yang terdapat
di Kecamatan Tanjung Pandan hampir semuanya dilengkapi
dengan shelter pedestrian, dan kondisi pedestrian ini
sendiri sangat layak untk digunakan. Akan tetapi meskipun
jalan utama di kecamatan Tanjung Pandan ini telah dilengkapi
dengan shelter pedestrian namun masih ada beberapa sarana
yang masih kurang seperti jalur hijau maupun jalur sepeda.
Untuk Sarana shelter pedestrian di Kecamatan lainnya
masih belum dipenuhi, hal ini karena masyarakatnya yang
cenderung melakukan aktivitas menggunakan kendaraan pribadi.
Gambar 4.53Shelter pedestrian di Kabupaten Belitung
Sumber: Observasi 2013
e. Marka jalan
242
Marka Jalan adalah pembatas jalan yang digunakan atau
diterapakan pada jalan yang terdiri dari dua lajur. Marka
jalan ini dibuat agar mampu menertibkan para pengendara yang
berkendara di jalan yang terdapat dua lajur tersebut, agar
tidak terdapat kesemrawutan daalm sistem lalulintas. Ada
beberapa jalan di Kabupaten belitung yang memiliki dua lajur
sehingga harus menggunakan marka jalan ini yaitu diantaranya
terdapat dijalan sriwijaya, jalan sudirman, dan di beberapa
titik yang lain terutama di Kecamatan Tanjung Pandan.
f. Zebra Cross
Zebra Cross adalah tempat penyebrangan di jalan yang
diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan menyebrang jalan,
dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur
berwarna putih dan hitam yang tebal garisnya 300 mm dengan
celah yang sama dan panjang sekurang – kurangnya 2500 mm,
menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan
parkir agar pejalan kaki yang akan menyebrang dapat terlihat
oleh pengemudi kendaraan di jalan.
Di Kabupaten Belitung Terdapat Beberapa titik yang
mempunyai zebra Cross seperti di Kecamatan Tanjung Pandan,
disini zebra crossnya ditempatan pada tempat – tempat yang
strategis sperti pada kawasan pendidikan, kawasan
perdagangan dan jasa dsb.
243
Gambar 4.54Saran transportasi berupa zebra cross di Kab. Belitung
Sumber: Observasi 2013
4.10.2 Transportasi Laut
4.10.2.1 Sistem dan Pola Pergerakkan Transportasi Laut
Sistem jaringan Tranportasi Laut yaitu terdiri dari
tatanan pelabuhan dan alur pelayaran. Tatanan pelabuhan
pelabuhan umum dan pelabuhan khusus. Untuk Kabupaten
belitung sendiri terdapat delapan buah pelabuhan yaitu
pelabuhan Tanjung Pandan yang terletak di Kecamatan Tanjung
Pandan, Pelabuhan Tanjung Batu dan Pelabuhan Tanjung Ru yang
terletak di Kecamatan Badau, pelabuhan selat nasik, suak
gual, petaling, gersik yang terletak di kecamatan Selat
nasik, serta pelabuhan teluk gembira dan pelabuhan... yang
terletak di kecamatan membalong. delapan buah pelabuhan ini
merupakan pelabuhan yang mempunyai fungsi atau jenis yang
berbeda – beda .
a. Pelabuhan Tanjung Pandan
Pelabuhan Tanjung Pandan ialah pelabuhan yang teletak
di Kecamatan Tanjung Pandan. Pelabuhan ini nmerupakan
pelabuhan dengan skala internasional, nasional maupun
regional, hal ini disebabkan karena pelabuhan ini di
244
fungsikan untuk melayani pelayaran yang berskala
internasional, nasional maupun regional. Selain itu
pelabuhan ini tidak hanya melayani pelayaran yang membawa
penumpang tetapi juga melayani pelayaran dengan muatan
barang. Hampir semua hasil tambang baik dari belitung maupun
belitung timur didistribusikan melalui pelabuhan ini.
Gambar 4.55Pelabuhan Tanjung Pandan
Sumber: Observasi 2013
b. Pelabuhan Tanjung Batu
Pelabuhan Tanjung Batu merupakan salah satu pelabuhan
di Kabupaten belitung yang terletak di Kecamatan Badau, yang
dalam rencana pengembangannya pelabuhan ini akan dijadikan
sebagai pelabuhan utama Kabupaten belitung baik dalam skala
nasional maupun internasional.
Berdasarkan hasil survei kecamatan badau sendiri
terutama di Desa pegantungan ini merupakan kawasan ALKI atau
ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA, selain itu pada kawasan ini
juga dalam pengembangannya akan ditetapkan sebagai kawasan
ekonomi khusus oleh karena itu dengan adanya pelabuhan ini
245
diharapakan agar dapat menunjang pengembangan kecamatan
badau sebagai kawasan industri.
Untuk saat ini pelabuhan ini lebih difokuskan untuk
melayani pelayaran yang membawa barang, dan lebih kepada
pelayaran yang berskala nasional.Gambar 4.56
Pelabuhan Tanjung Batu – Desa PegantunganSumber: Observasi 2013
c. Pelabuhan Tanjung Ru
Pelabuhan tanjung Ru merupakan pelabuhan yang
terletak di kecamatan Badau dengan skala sebagai pelabuhan
lokal. Hal ini karena pelabuhan ini hanya melayani pelayaran
antara pulau belitung dengan pulau – pulau disekitarnya
seperti kecamatan selat nasik yang merupaka pulau terpisah
dari pulau belitung, begitu juga dengan pulau – pulau kecil
lainnya.
Gambar 4.57Pelabuhan Penumpang Tanjung Ru (Kecamatan Badau)
Sumber: Observasi 2013
246
d. Pelabuhan Selat nasik
Pelabuhan Selat Nasik ialah salah satu pelabuhan yang
terdapat di Kabupaten Belitung tepatnya di Kecamatan Selat
Nasik. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan dengan skala lokal,
karena hanya melayani pelayaran di sekitar pulau belitung
dan pulau – pulau kecil lainnya.
Gambar 4.58Pelabuhan Selat Nasik
Sumber: Observasi 2013
e. Pelabuhan Suak Gual, Pelabuhan Petaling dan Pelabuhan
Gersik
Berdasarkan hasil survey kecamatan selat nasik
terdapat empat kecamatan yaitu kecamatan selat nasik
sebagai ibu kota kecamatan, desa Suak Gual, Desa Petaling
dan Desa Gersik. Setiap desa yang terdapat diselat nasik ini
memiliki pelabuhannya masing – masing. Setiap pelabuhan di
desa ini merupakan jenis pelabuhan yang sama yaitu pelabuhan
berskala lokal, karena sama seperti pelabuhan selat nasik,
pelabuhan di desa yang lain ini juga melayani pelayaran
dengan skala lokal yaitu antara desa tersebut dengan pulau
belitung, serta pulau – pulau kecil lainnya. Untuk desa
Petaling terdapat dua pelabuhan yakni pelabuhan untuk
pelayaran orang maupun barang serta pelabuhan untuh nelayan.
247
Gambar 4.59Pelabuhan Suak Gual (Selat Nasik)
Sumber: Observasi 2013
Gambar 4.60Pelabuhan petaling (Selat Nasik)
Sumber: Observasi 2013
f. Pelabuhan Teluk Gembira
Pelabuhan teluk gembira merupakan salah satu
pelabuhan di Kabupaten Belitung yang terletak di Kecamatan
membalong dengan jenis pelabuhan berskala lokal, karena sama
seperti pelabuhan yang ada di selat nasik, pelabuhan di
membalong ini juga hanya melayani pelayaran berskala lokal
yaitu anatar kecamatan membalong dengan pula – pulau kecil
di sekitar pulau belitung.
248
Gambar 4.61Pelabuhan Teluk Gembira (Membalong)
Sumber: Observasi 2013
Sedangkan untuk pola pergerakan, baik barang maupun
orang pada Transportasi Laut ini, biasanya pola pergerakan
baik barang maupun orang berasal dari luar pulau belitung,
yang melalui Pelabuhan Tanjung pandan dan Tanjung Ru. Barang
– barang yang datangkan melalui pelabuhan ini berupa bahan –
bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat belitung.
Selain itu untuk jalur keluar dari kabupaten belitung ini
biasanya ialah hasil tambang maupun perkebunan yang berupa
kelapa sawit baik dari belitung maupun belitung timur.
4.10.2.2 Moda Angkutann (kapal. Perahu, dll)
Moda Transportasi yang digunakan di Kabupaten
Belitung khususnya Transportasi laut yaitu kapal baik yang
berskala nasional maupun lokal. Kapal yang melayani rute
dalam skala nasional yaitu kapal atau pelayaran yang berada
di bawah naungan PT PELNI. Sedangkan kapal yang atau
pelayaran yang berskala lokal yatu kapal yang kepemilikannya
merupakan msyarakat asli Kabupaten belitung. Kapal besar
yang masuk ke Kabupaten belitung yaitu dengan nama kapal
249
express bahari, jenis kapal ini biasanya berasal dari
jakarta, tanjung pinang, palembang, pontianak, serta
singapura dengan muatan berupa bahan – bahan kebutuhan utama
masyarakat belitung, serta hasil distribusi baik tambang
maupun perkebunan. Sedangkan kapal – kapal kecil ini
merupakan kapal dengan muatan berupa hasil tangkapan laut,
maupun barang – barang yang lain yang bersal dari pulau –
pulau kecil di sektar pulau belitung. Kapal – kapal kecil
ini yaitu berupa perahu dan speed boat.
Gambar 4.62moda angkutan transportasi laut Kab. Belitung
(perahu kecil)Sumber: Observasi 2013
4.10.3 Transportasi Udara4.10.2.3...........................................Sistemdan Pola Pergerakkan Transportasi Udara
Pola jaringan penerbangan di Kabupaten Belitung
adalah Jaringa penerbangan yang berpola pulang-pergi (PP).
Pesawat yang datang ke Bandara H.AS.Hanandjoeddin Tanjung
Pandan hanya ada 2 unit yaitu, Boeing 737 dan Fokker 50.
Maskapai yang melayani penerbangan menuju Kabupaten Belitung
adalah Sriwijaya Air dan Sky Aviation. Pesawat Boeing 737
dimiliki oleh maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang
melayani penerbangan dengan rute:
250
Soekarno-Hatta (Jakarta) – H.AS.Hanandjoeddin
(Tanjung Pandan)
Pesawat Boeing 737 dapat menampung penumpang dengan
kapasitas 132 orang, waktu yang ditempuh dari Soekarno-
Hatta(Jakarta) – H.AS.Hanandjoeddin(Tanjung Pandan) yaitu 45
menit. Sedangkan pesawat jenis Fokker 50 dimiliki oleh
maskapai penerbangan Sky Aviation yang melayani penerbangan
dengan rute
Depati Amir (Pangkal Pinang – H.AS.Hanandjoeddin
(Tanjung Pandan)
Pesawat Fokker 50 dapat menampung penumpang dengan
kapasitas 50 orang. Sedangkan kapasitas dan kondisi fisik
Bandara H.AS.Hanandjoeddin seperti berikut ialah Laporan
Pelayanan Penerbangan Bandara Udara H. AS. Hanandjoeddin
Nama Bandara Udara : H. AS. Hanandjoeddin
Nama Daerah/ Propinsi : Kab. Belitung /Kepulauan Bangka Belitung
Kelas Bandara Udara : Kelas II
Pengelola : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jam Operasi Bandara Udara : 23.00 - 10.00 UTC(06.00-17.00 WIB)
Pesawat Terbesar yang beroperasi : C-130, B-737 300
Temperatur Rata-rata/Tahun : 280
Koordinat Bandar Udara : 02.45 S 107/45 B
Elevasi : 164 feet/50 Meter
Jarak dari Kota : 15 Km
251
Gambar 4.63
Bandar Udara H. A. S. TANADJOEDIN Sumber: Observasi 2013
4.11 Aspek KeuanganKeuangan (bahasa Inggris: finance) merupakan kegiatan
yang mempelajari bagaimana individu maupun organisasi
meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya
moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko
dalam menjalankan proyek mereka. Keuangan juga telah menjadi
bagian dari sebuah daerah. Untuk menjalankan segala kegiatan
yang sudah direncanakan maka sebuah daerah memerlukan biaya.
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, ruang lingkup keuangan
daerah meliputi:
a. hak daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah,
b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga,
c. penerimaan dan pengeluaran daerah,
d. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
daerah, dan
252
e. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah
dan/atau kepentingan umum.
Keuangan daerah dikelola dengan berdasarkan azas umum:
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif,
efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
4.11.1 Sumber-sumber Penerimaan Keuangan DaerahSebuah daerah termasuk Kabupaten Belitung perlu
melakukan pembangunan untuk meningkatkan potensi daerahnya
juga kedudukannya dalam lingkup nasional. Dalam memenuhi
segala kebutuhan untuk kegiatan pembangunan Kabupaten
Belitung, maka diperlukan sejumlah pedapatan. Berdasarkan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sumber penerimaan daerah
terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan, sebagai
berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari :
1) Pajak Daerah
2) Retribusi Daerah
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
2. Dana Perimbangan terdiri dari :
1) Dana Bagi Hasil
A. Bagi Hasil Pajak
B. Bagi Hasil Bukan Pajak
2) Dana Alokasi Umum
3) Dana Alokasi Khusus
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.
1) Hibah
253
2) Dana darurat
3) Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya
4) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
5) Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemeirntah Daerah
Lainnya
Dari berbagai sumber penerimaan diatas, pendapatan
asli daerah merupakan salah satu sumber penerimaan yang
memunculkan kekuatan otonomi daerah. Di Kabupaten Belitung
pendapatan asli daerah memberikan nilai yang cukup besar
untuk penerimaan keuangan daerah. Target Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Belitung selama kurun waktu 3 tahun (2009-
2011) mengalami penurunan. Rata-rata pertumbuhan PAD
Kabupaten Belitung mengalami penurunan sebesar 12,08% per
tahun.
Tabel IV. 64Presentasi Pertumbuhan PAD
Tahun PAD (Rp) Pertumbuhan (%)
200945.367.052.459,
96-
201050.755.923.048,
8211,878
201150.051.049.419,
12-1,389
Rata-rata Per Tahun 5,245Sumber data : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung
Berdasarkan Tabel Dapat dilihat bahwa realisasi dari
PAD di tahun 2010 mengalami kenaikan dan di 2011 mengalami
penurunan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,245%. PAD
mengalami Kenaikan di karenakan pada tahun 2009-2010
254
pendapatan asli daerah mendapatkan sumbangan yang cukup
besar karena adanya film laskar pelangi oleh sebab itu
banyak wisatawan yang mulai berwisata ke kabupaten belitung.
Dan 2011 mengalami penurunan karena mahalnya tiket pesawat
karena pesawat yang take off dari jakarta, hanya 1 yaitu
Sriwijaya Air.
1 2 30
100000000002000000000030000000000400000000005000000000060000000000
PAD
Gambar 4.64Grafik Pertumbuhan PAD Kabupaten Belitung (2009-2011)
Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013
Untuk Dana perimbangan yang menjadi sumber penerimaan
keuangan Kabupaten Belitung dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitu bagi hasil pajak/bukan pajak dan Dana Alokasi Umum
(DAU). Pendapatan dari bagi hasil pajak yang bersumber dari
Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan, dan Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan. Sementara
untuk bagi hasil bukan pajak yang berupa bagi hasil sumber
daya alam yang saat ini menunjukkan memerlukan perhatian
yang cukup serius dari pemerintah daerah untuk lebih dapat
mengoptimalkan potensi sumber daya alam.
Dana Alokasi Umum bertujuan untuk mengurangi
kesenjangan dan memeratakan kemampuan keuangan antar daerah.
Berdasarkan kedua sumber dana perimbangan tersebut, maka
255
menghasilkan rencana dan realisasi dana perimbangan di
Kabupaten Belitung.
Tabel IV.65Perkembangan Rencana dan Realisasi Dana Perimbangan
Kabupaten Belitung 2009-2011
Tahun Perimbangan (Rp)
Pertumbuhan
(%)
2009
361.775.213.047,0
0
2010
336.549.759.970,0
0-6,973
2011
348.417.173.396,9
53,526
Rata-rata Per Tahun -1,723 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung
Berdasarkan tabel IV.52 Perkembangan target dari dana
perimbangan secara total selama kurun waktu 3 tahun terakhir
(2009-2011) rata-rata pertumbuhannya per tahun adalah
sebesar -1,723%.
Gambar 4.65Pertumbuhan Rencana dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten
Belitung (2009-2011)Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013
256
2003-2004
2005-2006
2007-2008-10.00%
10.00%
30.00%
Realisasi
Realisasi
2003-2004
2005-2006
2007-2008
0.00%10.00%20.00%
Rencana
Rencana
Gambar 4. Pertumbuhan Rencana dan Realisasi Dana
Perimbangan Kabupaten Belitung (2009-2011) memperlihatkan
bahwa pertumbuhan pertahun naik dan turun.
Sumber penerimaan keuangan Kabupaten Belitung selain
berasal dari PAD dan dana perimbangan yaitu berasal dari
bantuan propinsi yang termasuk kedalam poin lain-lain
pendapatan yang sah.
Tabel IV.66 APBD Provinsi 2009-2012
TahunRealisasi
APBD Propinsi(Rp)
Pertumbuhan(%)
2009 2.257.800.000 3,77%
2010 14.429.760.000 24,09%
2011 16.099.560.000 26,88%
2012 27.104.398.240 45,26%Sumber Data : Dinas Pendatapatan Daerah, Kabupaten Belitung
Berdasarkan tabel diatas, bantuan APBD Propinsi untuk
pendapatan keuangan Kabupaten Belitung terus mengalami
peningkatan per tahun dengan rata-rata pertumbuhan 36,23%.
Hal ini mengatikan bahwa ketergantungan keuangan Kabupaten
Belitung terhadap bantuan propinsi cukup besar, karena nilai
bantuannya yang semakin lama semakin besar. Untuk lebih
jelasnya, pertumbuhan nilai bantuan propinsi pada penerimaan
keuangan Kabupaten Belitung dapat dilihat pada Gambar 4.65
Pertumbuhan Realisasi APBD Propinsi Terhadap Kabupaten
Belitung (2009-2012)
257
1 2 3 40
5000000000
10000000000
15000000000
20000000000
25000000000
30000000000
Gambar 4.66Pertumbuhan Realisasi APBD Propinsi
Terhadap Kabupaten Belitung (2009-2012)Sumber : Pendapatan Asli Daerah
Pada gambar di atas, memperlihatkan APBD Propinsi yang
menjadi bagian dalam pendapatan keuangan Kabupaten Belitung.
Bantuan yang diberikan dari Propinsi mengalami kondisi yang
baik, karena dari tahun ke tahun mengalami kenaikan terus
menerus.
Tabel IV.67Total Realisasi Pendapatan Pemerintah kabupaten Belitung Tahun
2009-2011
No Uraian Jumlah Pendapatan 2009-2011(Rp) %
A PAD 146.174.024.928 11,77%1 Pajak Daerah 37.262.086.447 3,00%2 Retribusi Daerah 32.084.665.651 2,58%3 Hasil Perusahaan Milik
Daerah dan Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan 4.187.505.260 0,34%
4Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 72.639.767.569 5,85%
B Dana Perimbangan 1.046.742.146.414 84,25%1 Bagi Hasil Pajak dan 37.262.086.447 3,00%
258
Bukan Pajak2 DAU 762.048.684.000 61,34%3 DAK 110.703.100.000 8,91%4 Lain-lain 136.728.275.967 11,01%
CLain-lain Pendapatan Yang Sah 49.474.342.541 3,98%
PENDAPATAN DAERAH 1.242.390.513.883 100,00%Sumber Data : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sumber
penerimaan dominan bagi APBD Kabupaten Belitung adalah dari
DAU sekitar 61,34%, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sekitar
3,00% bagi hasil pajak dan bukan pajak 2,00%, dari DAK
8,91%, dan lain-lain adalah 11,01%.
PAD12%
Dana Perimbangan
84%
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
4%
Sumber pendapatan
Gambar 4. 67Presentase Sumber Pendapatan Keuangan Kabupaten Belitung (2009-
2011)Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013
4.11.2 Pos-Pos Pengeluaran Keuangan daerah Pengeluaran keuangan daerah adalah penggunaan
pendapatan daerah yang didapat untuk memenuhi segala
kebutuhan suatu daerah yang menjadi prioritas dan dapata
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat daerahnya.
Kegiatan pengeluaran daerah ini bisa juga disebut dengan
belanja daerah.
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
259
kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan.
Belanja tersebut diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta
mengembangkan sistem jaminan sosial.
Belanja daerah terbagi atas Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung. Belanja tidak langsung terdiri dari
belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak
terduga. Perkembangan belanja daerah Kabupaten Belitung
selama kurun waktu 3 tahun (2009-2011) rata-rata pertumbuhan
per Tahun belanja SKPD mengalami kenaikan sebesar 18,72%,
Untuk lebih jelasnya lihat pada Gambar 4.67 Proporsi Rincian
Belanja Kabupaten Belitung per tahun dan Tabel IV.
Perkembangan Rincian Belanja Kabupaten Belitung Tahun 2009-
2011
Tabel IV. 68Perkembangan Rincian Belanja Kabupaten Belitung Tahun 2009-
2011Tahun 2008 2009 2010Belanja
Langsung (Rp)244.102.097.750
,50249.106.189.799
,00279.204.951.623
,75Belanja TidakLangsung (Rp)
151.604.123.193,97
170.738.603.723,00
210.292.308.501,50
Jumlah Belanja(Rp)
395.706.220.944,47
419.844.793.522,00
489.497.260.125,25
Pertumbuhan (%) 1,06% 1,17% Sumber Data : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung
260
1 2 30.00
50,000,000,000.00
100,000,000,000.00
150,000,000,000.00
200,000,000,000.00
250,000,000,000.00
300,000,000,000.00
Belanja LangsungBelanja Tidak Langsung
Gambar 4.68Belanja Kabupaten Belitung (2009-2011)
Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013
4.11.3 Mekanisme / Sistem Pengelolaan Keuangan DaerahKeuangan Kabupaten Belitung merupakan unsur yang
sangat penting dan berperan menentukan bagi hasilnya
penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan, dan pembinaan
masyaraka. Pengelolaan keuangan merupakan subsitem dari
sistem pengelolaan keuangan negara dan daerah dalam mendanai
pemerintah daerah dan pemberdayaan Daerah. Adapun standar
pengaturan keuangan daerah yaitu :
Aspek perencanaan dan aspek penganggaran
Aspek pelaksanaan dan aspek penatausahaan
Aspek pertanggung jawaban keuangan daerah
Proses penyusunan APBD dapat menunjukan latar belakang
pengambilan keputusan dalam menentukan arah kebijakan umum
berdasarkan skala prioritas serta distribusi sumber daya
dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pemegang kekuasaan
penyelenggaran Pemerintah Daerah yang juga pemegang
kekuasaan dalam pengelolaan keuangan daerah adalah kepala
daerah dibantu oleh bendahara daerah, perangkat daerah
261
beserta masyarakat. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah
yang akuntabel dan transparan maka Kepala Daerah sebagai
pemegang kekuasaab penyelenggara keuangan daerah wajib
menyampaikan pertanggung jawabannya kepada Bupati. Manfaat
Pemerintah Daerah menyusun dan menyajikan laporan Keuangan
sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang telah di atur
yaitu :
Dapat mengakui
Mengukur
Menyajikan secara wajar laporan keuangan kepada para
pengguna sesuai struktur Pemerintah Daerah
Penyelenggaraan urusan Pembiayanaa daerah di danai
dari :
APBD
Bantuan Pemerintah Daerah
Penyelenggaraaan Urusan Pemda didanai dari APBD
Pelaksaan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
a. PTPKD adalah perangkat daerah terdiri dari :
- Pemerintahan Daerah
- Perangkat Daerah
b. Pemerintah daerah bertindak selaku koordinator
pelaksanaan pengelolaan keuangan dan bertanggung
jawab kepada Kepala daerah.
Keberhasilan penyelenggaraan pemerintah terutama
dalam pelaksanaan urusan pemerintah dan pelaksanaan
pembangunan akan tergantung kepada perencanaan. Bab II pasal
2 dan 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut mengatur
tentang jenis dan bentuk Administrasi Desa sebagai berikut :
Jenis Administrasi Desa
262
a. Administrasi Umum
b. Administrasi Penduduk
c. Administrasi Keuangan
d. Administrasi Pembangunan
e. Administrasi Badan Permusyawaratan Daerah
(BPD)
f. Dan administrasi lainnya
4.11.4 Permasalahan keuangan daerahKeuangan daerah dalam sebuah daerah tidak luput dari
permasalahan baik dalam pendapatannya maupun pengeluarannya.
Begitu juga di Kabupaten Belitung. Berikut ini permasalahan
keuangan yang ada di Kabupaten Belitung.
1. Ketergantungan pendapatan terhadap pusat.
Berdasarakan nilai pendapatan Kabupaten Belitung yang
pada dasarnya berasal dari PAD, dana perimbangan dan lain-
lain pendapatan yang sah didapati bahwa sumber yang
memberikan dana terbesar berasal dari dana perimbangan. Hal
ini mengartikan bahwa dalam pendapatan Kabupaten Belitung
masih bergantung terhadap dana yang diberikan oleh pusat.
Untuk mengantisipasi masalaha ini, Kabupaten Belitung perlu
memperhatikan potensi sumber daya alam yang sebenarnya masih
bisa ditingkatkan guna mempengaruhi peningkatkan Pendapatan
Asli Daerah. Diharapkan kegiatan peningkatan ini dapat
mengurangi ketergantungan terhadap pusat. Selain itu
Kabupaten Belitung harus cepat tanggap dalam potensi yang
menonjol di Kabupaten Belitung yaitu dari sektor
Pertambangan dan Pariwisata agar pendapatan daerah semakin
meningkat.
263
4.12 Aspek Kelembagaan
Kelembagaan yang terdapat di Kabupaten Belitung berada
dalam pengawasan pemerintah, kelembagaan tersebut terdiri
dari lembaga pemerintah dan non pemerintah, Kelembagaan ini
berjalan sebagaimana mestinya walaupun terdapat berbagai
kekurangan dalam beberapa bagian, hal ini disebabkan oleh
tingkat pemahaman kedisiplinan juga latar belakang para
staff serta pegawai dikalangan Pemerintah
Hubungan kelembagaan dalam perencanaan tata ruang
sangat terikat diperlukannya kajian terhadap kelembagaan
untuk mengetahui berbagai kondisi nyata yang ada di suatu
wilayah terhadap keadaan sosial masyarakat, pola
kemasyarakatan, dan peran serta kelembagaan dan masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Tinjauan tersebut
lebih terfokus pada fungsi, kewenangan dan peran serta
kelembagaan terhadap pembangunan.
4.12.1 Sistem Kelembagaan Pemerintah
Seluruh kegiatan bidang pemerintah diarahkan pada
usaha memperkuat dan mewujudkan kemampuan untuk melayani dan
mengayomi masyarakat demi mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan wilayahnya.Kegiatan dibidang pemerintah yang
telah dilaksanakan penataan pemerintah Kabupaten yang lebih
efektif, pelaksanaan verifikasi data penduduk yang
dikoordinasikan langsung dengan kantor dinas kabupaten
Belitung melalui Kecamatan.
264
Tabel VI.69Jenis lembaga dan dinas–dinas Pemerintahan dan Fungsinya
Di kabupaten belitung
No Jenis Lembaga Fungsi
1. Inspektorat
2. Sekretariat Daerah
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4. Badan Pengawasan Lingkungan Hidup Daerah
5.Badan Kesatuan Bangsa, Politiok Dan Perlindungan Hidup Masyarakat
6. Badan Kepegawaian Daerah
7.Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan Dan KB
8. Badan Pusat Statistik
9. Badan Usaha Milik Negara
10. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
11. Dinas Kebersihan Pasar Dan Pertamanan
12. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
13. Dinas Kependudukan Dan Sipil
14.Dinas Pendapatan, Pengelklaan Keuangan Dan Aset Negara
15. Dinas Pewrtanian Dan Kehutanan
16. Dinas Kelautan Dan Perikanan
17. Dinas Pertambangan Dan Energi
265
18. Dinas Pekerjaan Umum
19. Dinas Kesehatan
20. Dinas Pendidikan
21. Dinas Perindagkop Dan Penanaman Modal
22. Dinas Pemuda Dan OlahragaSumber : Hasil Survai 2013
266
SUSUNAN ORGANISASI
PEMERINTAHAN KABUPATEN BELITUNG
267
STAF
SEKRETARIAT
BUPATI DPRD
SEKRETARIATSTAF
STAF
DINASKECAMATAN
LEMBAGA
1. PENDIDIKAN2. KESEHATAN3. PEKERJAAN UMUM4. PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN
KPOERASI5. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL6. SOSIAL, TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI7. PERTANIAN DAN KEHUTANAN8. PERHUBUNGAN, TELEKOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA9. PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN
KELURAHAN
DESAINSPEKTO
RATBADAN PERENCAAN
PEMBANGUNAN DAERAHDAN PENANAMAN
BADAN KESATUANBANGSA POLITI
BADANPENGENDALIAN
KANTOR PEMBERDAYAANPEREMPUAN DAN
KELUARGA BERENCANA
KANTOR PEMBERDAYAANMASYARAKATDAN
KANTOR SATUAN POLISIPAMONGPRAJA
KANTOR PERSIAPANDAN PERPUSTAKAANKANTOR PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
KANTOR PELAYANANTERPADU SATU
RSUD
4.12.2 Sistem Kelembagaan Non Pemerintahan
Kecamtan-kecamatan yang berada di kabupaten Belitung
juga Memiliki banyak lembaga – lembaga yang non pemeritah
yang diman lembaga-lembaga tersebut beranggotakan masyarakat
setepat. Lembaga – lembaga tersebut merupakan lembaga yang
mengatur, menjaga dan membantu masyarakat dalam menjalankan
kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luas.
Berikut ini adalah tabel jenis lembaga dan fungsi lembaga
non – pemerintahan di ksbupsten Belitung.
Berikut ini adalah tabel jenis lembaga dan fungsi
lembaga non – pemerintahan di Kabupaten belitung :
Tabel IV.70Jenis Lembaga Non – Pemerintahan dan Fungsinya
Dikabupaten Belitung
NoJenis
LembagaFungsi
1Organisasi
Keagamaan.
2Karang
Taruna
Bertugas mengumpulkan aspirasi masyarakat
mengenai kegiatan – kegiatan yang dapat
menciptakan rasa bermasyarakat antar
sesame warga desa,
3 PKK
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila,
Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan
dan tata laksana rumah tangga, Pendidikan
dan Keterampilan, Pengembangan kehidupan
berkoperasi, Pelestarian Lingkungan
Hidup, dan Perencanaan Sehat.
4 PosyanduMemberikan pelayanan balita sejak dini
kesehatan balita sejak dini5 Organisasi
Kemasyarakat
268