studio 1 bab 4 kedua

98
4.7 Aspek Perekonomian 4.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam satu periode tertentu, biasanya satu tahun. PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah bruto barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi berdasarkan harga tiap tahunnya. Penyajian PDRB sampai dengan tahun 2003 masih menggunakan tahun dasar 1993. Artinya setiap produk yang dihasilkan dinilai menurut harga tetap tahun 1993. Pada tahun 2008 ini tahun dasar 1993 telah diganti dengan tahun dasar 2000. Hal ini dikarenakan harga tetap tahun 1993 dianggap sudah tidak relevan lagi untuk dipakai pada saat ini, salah satunya dikarenakan perkembangan perekonomian sudah semakin pesat. Pada Tahun 2008, PDRB Kabupaten Belitung atas dasar harga berlaku mencapai angka Rp. 2.261.609 juta atau naik sebesar 11,59 persen dibandingkan tahun 2007 yang hanya mencapai Rp. 1.920.906 juta. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung tahun 2008 lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung mencapai sebesar 5,51 persen. Sedangkan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung mencapai 5,33 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung Tahun 2006 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2006 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung mencapai sebesar 5,03 persen. Sedangkan pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung mencapai 4,81 persen. 172

Upload: unisba

Post on 22-Apr-2023

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4.7 Aspek Perekonomian4.7.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu

indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian di

suatu wilayah dalam satu periode tertentu, biasanya satu

tahun. PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah

tertentu. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai

tambah bruto barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi berdasarkan harga tiap tahunnya.

Penyajian PDRB sampai dengan tahun 2003 masih menggunakan

tahun dasar 1993. Artinya setiap produk yang dihasilkan

dinilai menurut harga tetap tahun 1993. Pada tahun 2008 ini

tahun dasar 1993 telah diganti dengan tahun dasar 2000. Hal

ini dikarenakan harga tetap tahun 1993 dianggap sudah tidak

relevan lagi untuk dipakai pada saat ini, salah satunya

dikarenakan perkembangan perekonomian sudah semakin pesat.

Pada Tahun 2008, PDRB Kabupaten Belitung atas dasar harga

berlaku mencapai angka Rp. 2.261.609 juta atau naik sebesar

11,59 persen dibandingkan tahun 2007 yang hanya mencapai Rp.

1.920.906 juta. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung tahun

2008 lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun

2008 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Belitung mencapai sebesar

5,51 persen. Sedangkan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Belitung mencapai 5,33 persen. Pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Belitung Tahun 2006 mengalami peningkatan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2006 pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Belitung mencapai sebesar 5,03 persen.

Sedangkan pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Belitung mencapai 4,81 persen.

172

4.7.1.1 PDRB Nasional Indonesia

Tabel IV.32 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Provinsi 2004 - 2011 (Juta Rupiah)Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**)Bangka

Belitung11796550

.114171629.6

415920528.

7417895016

.621421340

.322997898.

5926565031.

6130254777.2

6

Total 33Provinsi

2210818376 2669975427 311830804

935563336

2842710445

92465353924

6529385697

0 6020994080

Sumber: BPS Nasional 2011

Tabel IV.33 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut

Provinsi 2004 - 2011 (Juta Rupiah)Sumber: BPS Nasional 2011

Provinsi Bangka Belitung menyumbang pendapatan dalam

skala nasional sebagai berikut :

Tabel IV.34 Presentasi Besarnya Pemasukan PDRB Provinsi Dalam Skala Nasional

Atas Dasar Harga Berlaku 2004 – 2011 (Persen)Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**

)Bangka

Belitung 0.53 0.53 0.51 0.50 0.50 0.49 0.50 0.50Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

Tabel IV.35

173

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**)8,414,980.93 8,707,309.00 9,053,553.48 9,464,539.15 9,899,925.78 10,270,106.49 10,879,422.58 11,575,263.56

1,604,036,087.33 1,690,311,332.78 1,777,950,134.32 1,890,607,082.70 1,999,046,590.66 2,094,358,009.37 2,222,763,050.54 2,363,341,719.46

ProvinsiKepulauanBangkaBelitung

Jum lah33Provinsi

Presentasi Besarnya Pemasukan PDRB Provinsi Dalam Skala Nasional

Atas Dasar Harga Konstan 2004 – 2011 (Persen)Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

4.7.1.2 PDRB Provinsi Bangka Belitung

Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

tahun 2012 tumbuh sebesar 5,7 persen dibanding tahun 2011.

Nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga

konstan pada tahun 2012 mencapai Rp 12.251 milyar, sedangkan

pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 11.588

milyar dan Rp 10.885 milyar. Biladilihat berdasarkan harga

berlaku, PDRB tahun 2012 naik sebesar Rp 3.910 milyar, yaitu

dari Rp 30.416 milyar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp

34.325 milyar pada tahun 2012.

Tahun 2012 krisis ekonomi global di Benua Eropa

berdampak pada menurunnya harga komoditi pertambangan timah

serta bahan baku pertanian seperti CPO dan Karet yang

dihasilkan oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga

pertumbuhan ekonomi tahun 2012 lebih lambat dibandingkan

tahun 2011 sebesar 6,5 persen, walaupun semua sektor masih

mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada

Sektor Keuangan, Real Estat & Jasa Perusahaan dan Sektor

Konstruksi yang masing-masing mencapai 11,0 persen; diikuti

oleh Sektor Pengangkutan & Komunikasi 9,5 persen; Sektor

Pertanian 7,8 persen; Sektor Listrik, Gas & Air Bersih

Sektor Jasa-Jasa 7,5 persen; Sektor Perdagangan, Hotel &

Restoran 6,0 persen; Sektor Industri Pengolahan 2,2 persen;

dan Sektor Pertambangan & Penggalian 1,1 persen.

174

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*) 2011**)0.52 0.52 0.51 0.50 0.50 0.49 0.49 0.49Bangka Belitung

Provinsi

Berdasarkan sumber pertumbuhan 5,7 persen pertumbuhan

tahun 2012 terbesar dihasilkan oleh Sektor Pertanian 1,8

persen, Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran yang memberikan

peranan sebesar 1,2 persen, dan sektor konstruksi sebesar

0,8 persen.

Tabel IV.36 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012,Laju Pertumbuhan Tahun 2012 Bangka Belitung

Lapangan Usaha

Harga Berlaku(juta Rp)

Harga Konstan(juta Rp)

LajuPertumbuhan

HargaBerlaku

(%)

LajuPertumbuhan

HargaKonstan(%)

2010 2011* 2012** 2010 2011* 2012** Persen Persen

1. Pertanian 4.978 5.496 6.400 2.493 2.609 2.813 16,45 7,8

2. Pertambangan & Penggalian 4.687 5.128 5.413 1.523 1.579 1.597 5,56 1,1

3. Industri Pengolahan 5.650 6.203 6.602 2.360 2.433 2.486 6,43 2,2

4. Listrik, Gas & Air Bersih 172 210 243 61 69 74 15,71 7,5

5. Konstruksi 1.918 2.355 2.868 736 835 926 21,78 11

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 4.935 5.813 6.560 2.119 2.309 2.447 12,85 6

7. Pengangkutan & Komunikasi 848 1.001 1.186 396 433 474 18,48 9,5

8. Keuangan, Real estat, & Jasa Perusahaan

6.664 7.789 954 397 433 480 20,91 11,0

9. Jasa-Jasa 2.861 3.421 4.099 800 887 954 19,82 7,5

PDRB 26.713 30.416 34.325 10.885 11.588 12.251 12,85 5,7

PDRB Tanpa Migas 26.107 29.779 33.67 10.715 11.415 12.080 13,09 5,8

175

7

Keterangan : *) angka sementara**) angka sangat sementara

Dari sektor pertanian, kabupaten belitung sangat berpengaruhterhadap pendapatan provinsi.

Gambar 4.18Grafik PDRB berlaku dan PDRB konstan Provinsi Bangka Belitung

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

4.7.1.3 PDRB Kabupaten Belitung

Tabel IV.37 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten

Belitung 2004 - 2010 (Juta Rupiah)

tahun

PDRB Berlaku (juta Rp)

PDRB Konstan (juta Rp)

2004 1.313.048 921.7682005 1.501.647 966.1082006 1.694.132 1.014.7492007 1.919.406 1.070.5852008 2.283.324 1.131.7552009 2.467.754 1.180.4232010 2.817.475 1.250.804

Sumber : Belitung Dalam Angka 2012

176

1. Pertanian2. Pertambangan &

Penggalian3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas & Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

7. Pengangkutan & Komunikasi

8. Keuangan, Real estat,

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 110

5

10

15

20

25

Laju Pertumbuhan Harga BerlakuLaju Pertumbuhan Harga Konstan

1 2 3 4 5 6 70

50000010000001500000200000025000003000000

PDRB BerlakuPDRB Konstan

Gambar 4.19Grafik PDRB berlaku dan PDRB konstan Kabupaten Belitung

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

177

Tabel IV.38Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2011 Kabupaten Belitung Atas Dasar

Harga Konstan Tahun 2004 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp)LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)1. PERTANIAN 248.962 264.961 281.303 300.916 312.416 320.585 329.497a. Tanaman Bahan Makanan 12.711 13.478 14.299 15.100 15.479 16.069,48 17.097b. Tanaman Perkebunan 55.109 59.243 64.077 69.098 71.773 74.724,47 80.779c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 7.083 7.095 7.147 7.245 7.307 7.766,41 8.300d. Kehutanan 7.703 7.782 7.861 7.906 7.890 7.865,78 7.820e. Perikanan 166.357 177.363 187.919 201.566 209.967 214.158,55 215.5012. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 112.703 107.546 105.785 102.306 83.248 86.117 87.851a. Minyak dan Gas Bumi 38.117 30.312 25.514 19.764 0 0  b. Pertambangan tanpa Migas 38.820 41.138 43.486 45.267 45.182 46.166,76 46.096c. Penggalian 35.766 36.096 36.786 37.274 38.065 39.950,44 41.7543. INDUSTRI PENGOLAHAN 195.582 205.808 214.396 222.689 241.174 248.699 266.718a. Industri Migas 0 0 0 0 0 0 01. Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0 02. Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0b. Industri Tanpa Migas 195.582 205.808 214.396 222.689 241.174 248.699 266.7181. Makanan, Minuman dan Tembakau 35.175 38.433 40.593 43.320 47.102 51.628,04 57.0182. Tekstil, Brg. Kulit & Alas

kaki 0 0 0 0 0 0 03. Brg. Kayu & Hasil Hutan

lainnya 15.880 15.901 16.022 16.283 16.082 15.588,44 16.2814. Kertas dan Barang Cetakan 73 79 84 90 94 95,24 101

178

LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0 0 0 0 0 0 06. Semen & Brg. Galian bukan

logam 137.472 144.159 150.286 155.345 169.856 173.088,58 184.7737. Logam Dasar Besi & Baja 4.063 4.117 4.172 4.230 4.220 4.296,13 4.2738. Alat Angk., Mesin &

Peralatannya 2.919 3.119 3.239 3.421 3.822 4.002,75 4.2739. Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 04. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 11.703 11.840 12.162 12.618 13.175 13.818 16.306a. Listrik 11.508 11.642 11.961 12.416 12.972 13.613,40 16.100b. Gas 0 0 0 0 0 0 0c. Air Bersih 195 198 201 202 204 204,96 2065. BANGUNAN 57.810 63.305 68.899 76.110 85.454 94.066 103.8406. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 154.207 158.519 164.028 168.066 177.543 186.388 199.780a. Perdagangan Besar & Eceran 137.054 141.197 146.490 150.170 159.257 167.138,91 179.458b. Hotel 1.200 1.257 1.341 1.432 1.584 1.703,21 1.813c. Restoran 15.953 16.065 16.197 16.464 16.702 17.546,01 18.5097. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 40.407 42.053 43.750 46.792 49.628 51.789 55.723a. Pengangkutan 33.641 34.977 36.364 39.060 41.540 43.229 45.6261. Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 02. Angkutan Jalan Raya 11.476 12.073 12.690 14.448 15.462 15.324,69 15.4163. Angkutan Laut 11.650 11.869 12.098 12.376 12.716 12.700,68 12.8994. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 217 221 226 231 241 242,24 2455. Angkutan Udara 8.761 9.214 9.667 10.203 11.182 12.925,80 14.9106. Jasa Penunjang Angkutan 1.537 1.600 1.683 1.802 1.940 2.035,83 2.157

179

LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)

b. Komunikasi 6.766 7.076 7.386 7.732 8.088 8.559 10.0971. Pos dan Telekomunikasi 6.543 6.843 7.143 7.467 7.817 8.279,76 9.8042. Jasa Penunjang Komunikasi 222 233 244 264 272 279,67 2938. KEU. PERSEWAAN, & JASA

PERUSAHAAN 41.597 42.366 43.348 46.924 48.512 5 1.904 55.447a. Bank 3.629 3.779 4.029 4.301 4.608 4.941,48 5.415b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 1.550 1.574 1.608 1.648 1.726 1.820,62 1.924c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 0d. Sewa Bangunan 33.661 34.173 34.785 37.957 38.991 41.779,45 44.465e. Jasa Perusahaan 2.756 2.840 2.927 3.018 3.186 3.362,12 3.6429. JASA-JASA 96.914 100.022 106.590 113.930 120.605 127.056 135.642a. Pemerintahan Umum 53.035 54.160 59.162 64.776 70.189 73.894 80.4161. Adm. Pemerintah & Pertahanan 35.773 36.853 40.589 44.577 48.253 50.672,48 55.0842. Jasa Pemerintah lainnya 17.263 17.308 18.573 20.198 21.936 23.221,13 25.333b. Swasta 43.879 45.862 47.428 49.154 50.416 53.163 55.2261. Sosial Kemasyarakatan 12.009 12.628 13.047 13.540 13.864 14.544,16 14.7332. Hiburan & Rekreasi 318 347 359 374 382 392,32 4113. Perorangan & Rumahtangga 31.552 32.887 34.022 35.240 36.170 38.226,30 40.083PDRB DENGAN MIGAS 959.885 996.420 1.040.263 1.090.349 1.131.755 1.180.423 1.250.804PDRB TANPA MIGAS 921.768 966.108 1.014.749 1.070.585 1.131.755 1.180.423 1.250.804

Sumber : Belitung Dalam Angka 2010

180

PDRB Penyumbang paling besar adalah dari aspek pertanian. Karena di kabupaten belitung

banyak lahan pertanian yang hasilnya di produksi kebeberapa daerah atau luar negri seperti

tanaman sawit, albasiah, lada putih, dan karet. Dari tahun ke tahun, aspek pertanian menjadi

penyumbang terbesar terhadap pendapatan Kabupaten Belitung. Hal ini menjelaskan bahwa

perkembangan pertanian di kabupaten belitung semakin berkembang dan konstan.

181

4.7.2 Laju pertumbuhan EkonomiLaju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Belitung tdari

tahun ke tahun mengalami kenaikan, hal ini disebabkan karena

terus meningkatnya kualitas ekonomi de kabupaten belitung.

Terutama pada tahun 2009 dan 2010 mengalami kenaikan yang

cukup tinggi karena adanya film laskar pelangi sehingga banyak

wisatawan yang berkunjung. Dan pertambangan yang mulai di

manage dengan baik.

Tabel IV.39 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung 2004-2005 – 2009-2010

Tahun

PDRB Berlaku (%)

PDRB Konstan(%)

2004-2005 14,4 4,82005-2006 12,8 52006-2007 13,3 5,52007-2008 19 5,72008-2009 8,1 4,32009-2010 14,2 6Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

2004-2005

2005-2006

2006-2007

2007-2008

2008-2009

2009-20010

02468101214161820

PDRB BerlakuPDRB Konstan

182

Gambar 4.20Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung 2004-2005 – 2009-

2010Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

4.7.3 Struktur EkonomiUntuk kegiatan perekonomi di Kabupaten Belitung secara

umum terbagi menjadi tiga komponen yaitu perekonomian primer,

perekonomian sekunder dan perekonomian tersier.

4.7.3.1 Komponen Perekonomian Primer

Kegiatan ekonomi primer merupakan suatu kegiatan

perekonomian yang berasal dari alam dan tidak di proses

melalui alat industri, hanya hasil dari alam yang langsung di

konsumsi oleh konsumen, kegiatan ekonomi primer misalnya ;

pertanian, perkebunan, perternakan, dan pertambangan dan

penggalian.

a. Pertanian

Pada umumnya pertanian tanaman di usahakan oleh

masyarakat sebagai mata pencaharian yang utama. Dan inilah

yang menjadikan Kabupaten Belitung merupakan wilayah yang

berpotensi dibidang pertaniannya. Jenis pertanian tanaman yang

banyak dikembangkan oleh penduduk di Kabupaten Belitung

diantaranya sawi, albasiah, lada putih.

Tabel VI.40Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian

tahun PDRBBerlaku(juta Rp)

PDRB Konstan (juta Rp)

Pertumbuhan PDRB Berlaku

PDRB Konstan

183

(%) (%)2004 314.480 248.962    2005 370.396 264.961 17,8 6,42006 420.061 281.303 13,4 6,22007 482.277 300.916 14,8 7,02008 559.025 312.416 15,9 3,82009 579.723 320.585 3,7 2,62010 629.967 329.497 8,7 2,8

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

1 2 3 4 5 602468101214161820

Pertumbuhan PDRB BerlakuPertumbuhan PDRB Konstan

Gambar 4.21Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

b. Pertambangan

184

banyaknya potensi tambang yang ada di Kabupaten Belitung

di manfaatkan oleh masyarakat sebagai mata pencaharian. Hasil

tambang yang berada di Kabupaten Belitung adalah timah dan

kaolin.

Tabel IV.41Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan

Tahun PDRBBerlaku

PDRBKonstan

Pertumbuhan

PDRB Berlaku PDRB Konstan

2004 166.878 112.703

2005 196.705 107.546 17,9 -4,6

2006 217.778 105.785 10,7 -1,6

2007 227.794 102.306 4,6 -3,3

2008 195.766 83.248 -14,1 -18,6

2009 209.937 86.117 7,2 3,4

2010 224.971 87.851 7,2 2,0Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

Gambar 4.22Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

185

-40.0-30.0-20.0-10.00.010.020.030.0

Pertumbuhan PDRB KonstanPertumbuhan PDRB Berlaku

4.7.3.2 Komponen Perekonomian Sekunder

Kegiatan ekonomi primer merupakan suatu kegiatan

perekonomian yang berasal dari Teknologi dan buatan manusia di

proses melalui alat industri, hasilnya membutuhkan proses,

kegiatan ekonomi sekunder misalnya ; industri, listrik, gas,

bangunan dll.

a. IndustriTabel IV.42

Laju Pertumbuhan Sektor Industri

tahun

PDRBBerlaku(jutaRp)

PDRBKonstan(jutaRp)

Pertumbuhan

PDRB Berlaku PDRB Konstan

2004 274.841 195.582

2005 331.380 205.808 20,6 5,2

2006 361.572 214.396 9,1 4,2

2007 407.146 222.689 12,6 3,9

2008 520.439 241.174 27,8 8,3

2009 542.227 248.699 4,2 3,1

2010 619.777 266.718 14,3 7,2Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

186

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

Industri TahunIndustri Tahun

Gambar 4.23Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Industri

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

b. Perdagangan

Tabel IV.43Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan

tahun PDRBBerlaku

PDRBKonstan

PertumbuhanPDRB

Berlaku PDRB Konstan

2004 225.041 154.207

2005 235.923 158.519 4,8 2,8

2006 259.017 164.028 9,8 3,5

2007 284.391 168.066 9,8 2,5

2008 321.252 177.543 13,0 5,6

2009 350.910 186.388 9,2 5,0

2010 408.330 199.780 16,4 7,2Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

187

0.05.0

10.015.020.025.0

Perdagangan TahunPerdagangan Tahun

Gambar 4.24Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

4.7.3.3 Komponen Perekonomian Tersier

Kegiatan ekonomi primer merupakan suatu kegiatan

perekonomian yang berasal dari jasa-jasa

a. Listrik, Gas, Dan Air Bersih

Tabel IV.44Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, Dan Air Bersih

Tahun PDRBBerlaku

PDRBKonstan

Pertumbuhan

PDRB Berlaku PDRB Konstan

2004 19.367 11.703

2005 21.479 11.840 10,9 1,2

2006 23.990 12.162 11,7 2,7

2007 25.343 12.618 5,6 3,7

2008 28.572 13.175 12,7 4,4

2009 30.430 13.818 6,5 4,9

188

2010 36.697 16.306 20,6 18,0Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

2004-2005

2005-2006

2006-2007

2007-2008

2008-2009

2009-20010

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

Listrik, Gas, Air Bersih TahunListrik, Gas, Air Bersih Tahun

Gambar 4.25Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

b. Bangunan

Tabel IV.45 Pertumbuhan Sektor Bangunan

Tahun PDRBBerlaku

PDRBKonstan

Pertumbuhan

PDRB Berlaku PDRB Konstan

2004 77.124 57.810

2005 96.593 63.305 25,2 9,5

2006 110.062 68.899 13,9 8,8

2007 128.408 76.110 16,7 10,5

2008 164.508 85.454 28,1 12,3

189

2009 193.227 94.066 17,5 10,1

2010 244.895 103.840 26,7 10,4Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

Gambar 4.26 Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Bangunan

2004-2005

2005-2006

2006-2007

2007-2008

2008-2009

2009-20010

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

Bangunan TahunBangunan Tahun

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

c. Pengangkutan Dan Komunikasi

Tabel IV.46 Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi

tahunPDRBBerlaku

PDRBKonsta

n

PertumbuhanPDRB

BerlakuPDRB

Konstan2004 59.185 40.407    2005 70.609 42.053 19,3 4,12006 78.994 43.750 11,9 4,02007 92.543 46.792 17,2 7,02008 103.726 49.628 12,1 6,12009 116.347 51.789 12,2 4,42010 132.667 55.723 14,0 7,6

190

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

0.05.0

10.015.020.025.030.0

Pengangkutan & Komunikasi TahunPengangkutan & Komunikasi Tahun

Gambar 4.27Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

d. Jasa-jasa

Tabel IV.47 Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa

tahun PDRBBerlaku

PDRBKonstan

Pertumbuhan

PDRB Berlaku PDRB Konstan

2004 172.406 96.914

2005 179.955 100.022 4,4 3,2

2006 219.948 106.590 22,2 6,6

191

tahun PDRBBerlaku

PDRBKonstan

Pertumbuhan

PDRB Berlaku PDRB Konstan

2007 252.963 113.930 15,0 6,9

2008 316.733 120.605 25,2 5,9

2009 364.439 127.056 15,1 5,3

2010 430.705 135.642 18,2 6,8

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

2004-

2005

2005-

2006

2006-

2007

2007-

2008

2008-

2009

2000.05.0

10.015.020.025.030.035.0

Keuangan TahunKeuangan Tahun

Gambar 4.28 Grafik Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-jasa

Sumber : Perhitungan Kompilasi Data 2013

Struktur perekonomian Kabupaten Belitung pada tahun 2011

dapat dikelompokkan ke dalam 3 sektor yaitu sektor primer,

sektor sekunder dan sektor tersier. Jika dilihat ke dalam

pengelompokan di atas, seperti terlihat pada Gambar 4.26

sektor yang memberikan kontribusi terbesar di Kabupaten

192

Belitung ini berasal dari sektor tersier. Dimana kontribusi

sektor tersier pada tahun 2010 yaitu sebesar 36,49 persen dan

di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 37,60

persen. Sedangkan sektor sekunder pada tahun 2011 memberikan

kontribusi sebesar 31,78 persen, lebih tinggi bila

dibandingkan dengan tahun 2010 yang memberikan kontribusi

sebesar 31,52 persen. Demikian halnya dengan sektor primer

yang kontribusinya di tahun 2011 mengalami penurunan menjadi

30,62 persen, dibandingkan dengan tahun 2010 dengan kontribusi

sebesar 31,99 persen

4.7.4 Sektor Ekonomi Potensial/Unggulan

Sektor ekonomi potensial atau unggulan yang ada di

kabupaten Belitung adalah dari sektor pariwisata, pertanian,

dan pertambangan. Karena ke 3 sektor tersebut adalah

penyumbang terbesar terhadap pendapatan daerah. Dari sektor

pariwisata, Kabupaten Belitung kaya akan keindahan alamnya,

mulai dari pantai, kuliner, museum, dll. Terutama karena

adanya film laskar pelangi, pariwisata di Kabupaten Belitung

mulai terkenal. Dari sektor pertanian, belitung terkenal

penghasil sawit, kayu albasiah, dan lada putih. Dan dari

sektor pertambangan, Kabupaten Belitung terkenal penghasil

timah dan kaolin.

4.7.5 Tingkat Pendapatan Perkapita Masyarakat

Indikator makro yang biasa digunakan oleh para ekonom

untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah

pendapatan per kapita yang merupakan base line dalam mengukur

keberhasilan pembangunan. Bahkan lembaga internasional seperti

193

Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF)

selalu menggunakan pendapatan per kapita untuk mengetahui

kesejahteraan penduduk suatu negara yang dikonversikan ke

dalam US $ . Tetapi pendapatan per kapita yang tinggi belum

menjamin telah terjadi perbaikan tingkat kesejahteraan, kalau

hanya dinikmati oleh sekelompok orang. Dalam PDRB yang dapat

disajikan adalah perkembangan pendapatan per kapita dari tahun

ke tahun. Tahun 2010 pendapatan per kapita penduduk atas dasar

harga berlaku mencapai Rp.12.732.078 atau meningkat sebesar

4,41 persen dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar Rp.

12.193.843, sedangkan atas harga konstan sebesar Rp. 5.196.385

pada tahun 2010 atau naik 1,59 persen dibandingkan tahun 2009

sebesar Rp. 5.115.051.

194

Tabel IV.48 Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten BelitungAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2010

PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO (JUTA Rp) 1.360.890 1.560.908

1.753.25

7

1.969.46

5 2.283.324 2.467.754

2.817.47

52. PENYUSUTAN (JUTA Rp) 202.916 243.510 275.123 301.584 335.754 383.834 420.0183. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO ATAS DASAR HARGA

PASAR (JUTA Rp) 1.157.974 1.317.399

1.478.13

5

1.667.88

1 1.947.570 2.083.920

2.397.45

74. PAJAK TIDAK LANGSUNG

NETO (JUTA Rp) 194.173 233.017 263.268 288.590 324.836 372.197 407.8025. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO ATAS DASAR BIAYA

FAKTOR (JUTA Rp) 963.801 1.084.381

1.214.86

6

1.379.29

1 1.622.734 1.711.723

1.989.65

56. JUMLAH PENDUDUK

PERTENGAHAN TAHUN (JIWA) 132.194 132.927 134.819 136.682 138.547 140.376 156.2717. PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO PER KAPITA (Rp)

10.294.64

4

11.742.59

7

13.004.5

28

14.409.1

02

16.480.50

1

17.579.60

0

18.029.4

148. PENDAPATAN REGIONAL PER

KAPITA (Rp) 7.290.804 8.157.721

9.011.09

2

10.091.2

40

11.712.51

6

12.193.84

3

12.732.0

78

Tabel IV.49 Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten

BelitungAtas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun

2004 - 2010LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*) 2010**)1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(JUTA Rp) 959.885 996.420

1.040.2

63

1.090.3

49

1.131.7

55

1.180.4

23

1.250.8

042. PENYUSUTAN (JUTA Rp) 148.254 156.926 163.149 170.949 190.318 201.927 216.8063. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

ATAS DASAR HARGA PASAR (JUTA Rp) 811.631 839.494 877.114 919.400 941.437 978.496

1.033.9

984. PAJAK TIDAK LANGSUNG NETO (JUTA

Rp) 141.866 150.165 156.926 176.523 179.687 197.187 221.9545. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

ATAS DASAR BIAYA FAKTOR (JUTA Rp) 669.765 689.329 720.188 742.877 761.750 781.309 812.0446. JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN

TAHUN (JIWA) 136.148 139.322 142.586 145.910 149.297 152.747 156.271

7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 7.050.3 7.151.9 7.295.6 7.472.7 7.580.5 7.727.9 8.004.0

195

PER KAPITA (Rp) 07 24 87 54 60 60 728. PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA

(Rp)

4.919.3

89

4.947.7

42

5.050.9

01

5.091.3

40

5.102.2

45

5.115.0

51

5.196.3

85

Keterangan : r) Angka Revisi*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

4.7.6 Inflasi

Tabel IV.50 Laju Inflasi Kabupaten Belitung Tahun 2003 s.d 2010

(Tahun 2000 = 100)

2003 2004 2005 2006 2007 2008r) 2009*)

2010**

)

5,71 10,61 10,51 7,41 7,39 12,53 3,62 7,75Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung

Laju infalsi kabupaten belitung dari tahun 2003 sampai

2010 mngalami kenaikan dan penurunan tingkat inflasi yang

paling rendah terjaid di tahun 2009 yaitu 3,62% sedangkan

tingkat inflasi yang paling tinggi terjadi di tahun 2008 yaitu

12,53%.

4.7.7 Potensi dan Permasalahan Ekonomi

4.7.8.1 Potensi

Provinsi kepulauan bangka belitung menjadikan kawasan

darat dan laut sebagai kawasan yang sangat prinsip. Karena

itulah provinsi meda ini (dibentuk berdasarkan undang-undang

No. 27 tahun 2000) mengintegrasikan darat dan laut dalam

pembangunan infrastrukturnya u ntuk menjadi kawasan

yangstrategis.

Di antaranya adalah mengupayakan pembangunan

internasional entry Port (pelabuhan samudra) di belitung yang

196

dilengkapi dengan kawasan Free Trade Zone atau sekurang-

kurangnya Bounded Zone sekaligus melakukan penguatan infra

struktur di tingkat regional Entry Port (Pelabuhan Nusantara) di

Bangka Belitung.

Peningkatan infra struktur dan suprastruktur kawasan-

kawasan pengembagan investasi pada setiap Entri Port lokal dan

regional, serta pngembangan Free trde Zone atau kawasan

perdagangan bebas di pelabuhan tanjung batu (belitung) dan

Bounded zone di kawasan Tanjung Berikat (Bangka tengah

4.7.8.2 Permasalahan

Permasalahan yang ada di Kabupaten Belitung diantaranya

adalah kegiatan ekonomi yang kurang merata. Di kecamatan

Tanjungpandan kegiatan ekonominya sudah maju atau berkembang,

mulai dari adanya pasar, pusat bisnis, jasa dll, sedangkan di

kecamatan lain belum berkembang. Hal ini yang menyebabkan

adanya ketimpangan wilayah di Kabupaten Belitung.

Selain itu, banyak sumber daya lahan yang kurang

dimanfaatkan di setiap kecamatan. Kabupaten Belitung terkenal

dengan koridor pariwisata yaitu dari Tanjung Pandan sampai

Kecamatan Sijuk. Tetapi wisatawan yang ingin berkunjung ke

Kabupaten Belitung enggan untuk pergi kesana disebabkan harga

tiket pesawat yang mahal karena pesawat yang take off ke

Kabupaten Belitung hanya satu perusahaan pesawat yaitu

sriwijaya air. Hal ini yang menyebabkan permasalahn ekonomi di

Kabupaten Belitung.

4.8 Aspek Sarana (Fasilitas) (Jumlah, Jenis & Sebaran)4.8.1 Sarana Perumahan

197

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar

kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun

perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal

atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan.

Sarana permukiman di Kabupaten Belitung terbagi menjadi

tiga jenis kontruksi yaitu semi permanen, permanen dan

temporer. Rumah semi permanen banyak ditemukan di Kecamatan

Badau, dan Selat Nasik, sedangkan di Kecamatan Tanjungpandan,

Membalong dan Sijuk hanya terdapat sebagian kecil saja rumah

yang berkontruksi semi permanen. Rumah permanen banyak

ditemukan di Kecamatan Tanjungpandan, Sijuk dan Membalong.

Seperti pada tabel sebaran rumah berdasarkan kontruksi. Tabel IV.51

No KecamatanLuas

Kecamatan(Ha)

LuasUntuk

Pemukiman(Ha)

Jumlah RumahJumlahTotalPermanen Semi

PermanenTidak

Permanen

1 Tanjungpandan 37.844,80 422,93 60,338% 2,802% 2,415% 13.184

2 Membalong 41.399,20 557,37 17,15% 32,85% 29,75% 6.3893 Sijuk 41.399,20 3.140 12,89% 40,15% 35,44% 6.0024 Badau 45.820 4.316 6,47% 17,41% 15,92% 2.8285 Selat Nasik 13.350 2.667,038 3,15% 6,79% 16,46% 1.655

Jumlah Total 100% 100% 100% 30.058Sebaran Rumah Berdasarkan Kontruksi Tahun 2010

Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012

Terlihat pada tabel diatas, kontruksi rumah di Kabupaten

Belitung sudah banyak yang permanen. Seperti pada gambar di

bawah

198

Gambar 4.29Kontruksi Rumah Kabupaten Belitung

Sumber: observasi lapangan 2013

4.8.2 Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

sumber daya manusia, tujuan peningkatan sumber daya manusia

ini ialah untuk meningkatkan harkat dan kemampuan, demi

meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan.

Sarana Pendidikan merupakan fasilitas pendukung agar

kegiatan belajar berjalan dengan baik. Secara fisik sarana

pendidikan di Kabupaten Belitung lumayan memadai, berikut

adalah sebaran sarana pendidikan di Kabupaten Belitung.

Gambar 4.30Sarana Pendidikan Kabupaten Belitung

Sumber: observasi lapangan 2013

199

Sapras pendidikan 4.14

200

Tabel IV.52 Sebaran Sarana Pendidikan Tahun 2007 - 2010

JUMLAH SARANA PENDIDIKAN NEGERI

KECAMATAN TK SD SMP SMA SMK MADRASAH IBTIDAIYAH MADRASAHTSANAWIYAH

MADRASAHALIYAH

Membalong 30,77%

27,20%

22,73% 20% 0% 50% 0% 0%

Tanjungpandan

15,38% 36% 36,36

% 60% 50% 50% 66,67% 50%

Sijuk 23,08%

17,60%

18,18% 20% 0% 0,00% 33,33% 50%

Badau 23,08%

13,60%

13,64% 0% 25% 0,00% 0,00% 0%

Selat Nasik 7,69% 5,60% 9,09% 0% 25% 0,00% 0,00% 0%JUMLAH 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012

Tabel IV.53Sebaran Sarana Pendidikan Tahun 2007 - 2010

JUMLAH SARANA PENDIDIKAN SWASTAKECAMATAN TK SD SMP SMA SMKMembalong 6,67% 0% 0% 0% 0%

Tanjungpandan 70% 100% 85,71% 66,67% 100%Sijuk 20% 0% 14,29% 33,33% 0%Badau 3,33% 0% 0% 0% 0%

Selat Nasik 0 0% 0% 0% 0%JUMLAH 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012

201

4.8.3 Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan adalah sarana mendekatkan diri antara

manusia dan sang pencipta. Sebagian besar penduduk di

Kabupaten Belitung memeluk agama islam, hal itu akan

berpengaruh terhadap jumlah sarana peribadatan yang ada

diKabupaten Belitung. Berdasarkan hasil survei keadaan fisik

sarana peribadatan di Kabupaten Belitung sudah memadai.

Berikut jumlah dan visualisasi sarana peribadatan pada Gambar

4.31 dan Tabel IV.53. Beberapa gambar sarana peribadatan di

Kabupaten Belitung yang menjadi dominan.

202

Gambar 4.31Sarana Peribadatan Kabupaten Belitung

Sumber: observasi lapangan 2013

Peribadatan 4.15

203

Tabel IV.53Sebaran Sarana Peribadatan Tahun 2007 - 2010

Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2012

204

JUMLAH SARANA PERIBADATAN

KECAMATANISLAM PROTESTAN KATHOLIK

PURA VIHARAMASJID LANGGAR MUSHOLAH GEREJA RUMAH GEREJA RUMAH

MEMBALONG 29,46% 20,79% 42,11% 0% 5 0% 0% 0% 0%TANJUNG PANDAN 31,01% 55,45% 45,61% 87,50% 0% 100% 0% 0% 83,33%SIJUK 18,61% 15,84% 10,53% 12,50% 0% 0% 0% 100% 16,67%BADAU 15,50% 4,95% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%SELAT NASIK 5,43% 2,97% 1,75% 0% 0% 0% 0% 0% 0%JUMLAH TOTAL 100% 100% 100% 100% 0 0 0 100% 100%2010 142 78 55 4 0 1 0 2 62009 129 68 44 2 0 1 0 2 62008 121 59 29 2 0 1 0 2 62007 118 40 2 2 0 1 0 2 6

4.8.4 Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Belitung

meliputi, Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, dan Posyandu.

Prasarana kesehatan di butuhkan untuk melayani kesehatan

bagi masyarakat. Fasilitas kesehatan di Kabupaten Belitung

belum mencakup di setiap kecamatan. Di setiap kecamatan

hanya terdapat puskesmas. Seperti dibawah tabel sebaran

sarana kesehatan

Gambar 4.32Sarana Kesehatan Kabupaten Belitung

Sumber: observasi lapangan 2013Seperti pada gambar diatas, di Kabupaten Belitung

sarana kesehatanya banyak dominan puskesmas pembantu.

Keadaan fisik sarana kesehatan di Kabupaten Belitung lumayan

memadai, terlihat seperti pada gambar dibawah ini.

Tabel IV.54Sebaran Sarana Kesehatan Tahun 2007 – 2010

Jumlah Sarana Kesehatan

KecamatanRumahSakit Puskesmas Puskesmas Pembantu

Membalong 0 22,22% 29,03%Ta Jung Pandan 100% 33,33% 22,58%

Sijuk 0 22,22% 19,36%Badau 0 11,11% 16,13%Selat Nasik 0 11,11% 12,90%

205

Jumlah Total 100% 100% 100%2010 1 9 312009 1 9 312008 1 9 312007 1 9 31

Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2008-2011

Sarana kesehatan 4.16

206

4.8.5 Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa merupakan sarana yang

membantu menunjang suatu perekonomian di suatu daerah.

Terlihat dari keadaan fisik sarana perdagangan dan jasa di

Kabupaten Belitung lumayan baik.

Sarana perdagangan dan jasa di Kabupaten Belitung

meliputi, pertokoan, pasar, foodcourt dll.Namun sarana

perdagangan dan jasa masih terpusat di Kecamatan

Tanjungpandan. Pertokoan di Kecamatan Tanjungpandan rata-

rata dijadikan dua fungsi, lantai dasar yang dipakai sebagai

perdagangan dan jasa, sedangkan dilantai atas dijadikan

sarang Burung Wallet.

207

Gambar 4.33Sarana Perdagangan dan Jasa di Kabupaten Belitung

Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

4.8.6 Sarana Olahraga

Sarana olahraga adalah sarana yang menyediakan

berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan olah raga.

Sarana olahraga di Kabupaten Belitung hanya berpusat di

Kecamatan Tanjungpandan.

Sarana olahraga di Kecamatan Tanjungpandan

menyediakan fasilitas untuk olahraga, bulu tangkis, voli,

dan sepak bola. Sedangkan sarana olahraga diluar

Tanjungpandan belum di fasilitasi oleh pemerintah, masih

buatan warga sekitar. Berdasarkan hasil survey lapangan

keadaan fisik sarana olahraga selain di Kecamatan Tanjung

Pandan sebagian masih berupa tanah

208

Gambar 4.34Sarana Olahraga di Kabupaten Belitung

Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

Diatas adalah gambar keadaan fisik sarana olahraga di

Kabupaten Belitung, dan di bawah adalah tabel sebaran sarana

olahraga di Kabupaten Belitung.

Tabel IV.55Sebaran Sarana Olahraga

Sumber : Belitung Dalam Angka Tahun 2008-2011

4.8.7 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum

Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum adalah sarana

yang melayani kepentingan masyarakat yang berkaitan dengan

pemerintahan, keadaan fisik sarana pemerintahan dan

pelayanan umum di Kabupaten Belitung lumayan baik.

209

Jumlah Sarana OlahragaKecamatan Jumlah Gor

Membalong 0%Tanjung Pandan 100%Sijuk 0%Badau 0%Selat Nasik 0%Jumlah Total 100%2010 12009 12008 12007 1

Gambar 4.35 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di Kabupaten

Belitung Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

4.8.8 Sarana Pemakaman

Sarana pemakaman merupakan sarana untuk menguburkan

orang yang sudah meninggal, sarana pemakaman di Kabupaten

Belitung sangatlah berimbang antara muslim dan non muslim.

Keadaan fisik pemakaman di Kabupaten Belitung lumayan

terawat namun hanya di Kecamatan Tanjungpandan sedangkan,

selain di Kecamatan Tanjungpandan keadaan pemakaman masih

belum terawat.

Gambar 4.36Sarana Pemakaman di Kabupaten Belitung

Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

4.8.9 Sarana Rekreasi

210

Kondisi alam di Kabupaten Belitung dengan keindahan

panoramanya dan segala potensi alamnya yang sangat menunjang

untuk mengembangkan kepariwisataan. Pariwisata ini dapat

diwujudkan untuk pembangunan perekonomian dan dapat

dijadikan sebagai katalisator untuk mengembangkan

pembangunan sektor-sektor lainnya secara bertahap.

Pertumbuhan yang berimbang dari aktivitas perekonomian dapat

terjadi sebagai akibat majunya industri pariwisata yang

dikembangkan dengan baik. Adapun beberapa potensi obyek

wisata yang dapat dinikmati dengan keindahannya alam yang

dimiliki, yaitu.

Pantai Tanjung Tinggi

Pantai Tanjung Tinggi salah satu pantai yang sangat

indah di Kabupaten Belitung, pantai ini disebut juga pantai

Laskar Pelangi. Disepanjang pesisir pantai terdampar pasir

putih bersih dihiasi batu-batu besar tertata secara rapi.

Tak heran pantai ini tidak pernah sepi dari pengunjung,

keistimewaan lainya yaitu ombak yang kecil menjadikan pantai

tanjung tinggi aman untuk dipakai berenang dan bermain

perahu. Pantai Tanjung Tinggi ditempuh dari Kecamtan tanjung

pandan dengan jarak 30 KM.

211

Gambar 4.37

Sarana Pariwisata Pantai Tanjung Tinggi di Kabupaten BelitungSumber : Hasi Survey Studio I, 2013

Gurok Beraye

Gurok Beraye merupakan bukit tertinggi di Kabupaten

Belitung, dengan tinggi 500 M diatas permukaan air laut.

Dari puncaknya kita dapat menyaksikan keindahan Pulau

Belitung, kurang lebih 300 M dari puncaknyaa terdapat curug

dengan air yang sangat bersih, disini juga pengunjung bisa

berjiarah ke Makam Syech Abu Bakar Abdullah seorang penyebar

agama islam di kabupaten Belitung.

Gambar 4.38Sarana Pariwisata Gurok Beraye di Kabupaten Belitung

Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

Batu Baginde

212

Kecamatan Membalong tidak hanya memiliki kawasan

pantai yang indah, tetapi mempunyai distinasi lain dengan

daya tarik sendiri. dimana terdapat batu berukuran besar

yaitu Batu Baginde. Batu Baginde dapat ditempuh dari

Kecamatan Tanjungpandan dengan jarak 70 Km, dari atas batu

tersebut bisa melihat panorama alam yang menakjubkan.

Gambar 4.39Sarana Pariwisata Gurok Beraye di Kabupaten Belitung

Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

4.9 ............................................Aspek Prasarana/ Utilitas4.9.1 Air Bersih

Air Bersih adalah air yang layak untuk di konsumsi

atau di gunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

sehari – hari. Untuk Kabupaten Belitung ppengolahan air

bersih masih sangat terbatas, hal ini dapat dilihat

berdasarkan hasil survey pengolahan air bersih di Kabupaten

Belitung hanya terdapat di kecamatan tanjung pandan.

Sedangkan untuk kecamatan yang lain masih menggunakan

saluran irigasi, dengan sumber mata air yang berasal dari

sungai. Pengolahan air bersih di Kabupaten Belitung yang

213

terdapat di Kecamatan Tanjung Pandan juga masih dapat

dikatakan belum maksimal, hal di karenakan pada pemukiman

warga yang berada di dekat pantai kualitas airnya masih

belum terjamin. Selain menggunakan PDAM dan saluran irigasi,

di Kabupaten Belitung juga masyarakat masih meggunakan air

tanah berupa sumur dalam peruntukkan air bersih, dan

adapula yang menggunakan kedua- duanya yaitu PDAM dan air

Bersih. Menurut hasil wawancara, masyarakat di Kecamatan

Tanjung Pandan menggunakan kedua – duanya untuk peruntukkan

iar bersih karena belitung juga sering mengalami kemarau

yang berkepanjangan anatar 1 – 2 bulan sehingga mereka

mempunyai cadangan dama memeperoleh air bersih.

Gambar 4.40 Saluran Irigasi sebagai sumber air bersih Sumber: Observasi 2013

4.9.2 Air Limbah

Air limbah adalah semua sisa jenis air yang sudah

digunakan oleh manusia, air limbah rumah tangga di Kabupaten

Belitung hampir semua dibuang langsung ke sungai. Air limbah

ini terdiri dari berbagai macam seperti:

214

1.Air bekas cucian

2.Air bekas mandi

Keadaan ini di akibatkan oleh pola pikir masyarakat

yang masih sangat rendah dan masih kurangnya kesadaran

terhadap lingkungan sekitar. Tetapi berbeda dengan air

limbah yang berasal dari jamban/WC/toilet(Black Water),

masyarakat di Kabupaten Belitung sudah memiliki sistem

pengelolaan. Sistem pengelolaan Black Water di kabupaten

Belitung sudah memakai sistem pengelolaan seperti.

1.Cubluk

2.Septik Tank

4.9.3 Drainase

Drainase adalah prasarana untuk mengalirkan aliran air

dari suatu tempat ke tempat lain dengan beda tertentu

sehingga air dapat mengalir. Pola aliran drainase di

Kabupaten Belitung adalah pola drainase menyebar dengan

proses pembuangan tidak berurutan kebanyakan terpisah

sendiri-sendiri. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem

drainase di semua kecamatan di Kabupaten Belitung akan di

jelaskan di bawah.

1. Kecamatan Tanjung Pandan

Gambar 4.41Drainase dan Sungai(Kecamatan Tanjung Pandan)

Sumber: Observasi 2013

215

Kondisi fisik drainase di Kecamatan Tanjung Pandan

lumayan baik, dengan keadaan fisik yang menggunakan bahan

dasar semen. Namun keadaan aliran air di halangi oleh

keberadaan sampah.

2. Kecamatan Sijuk

Gambar 4.422Drainase dan Sungai (Kecamatan Sijuk)

Sumber: Observasi 2013

Kondisi fisik drainase di Kecamatan sijuk lumayan

baik, tapi hanya sedikit yang kondisi fisiknya terbuat dari

semen kebanyakan masih berupa tanah yang digali. Kebanyakan

yang ditemukan di lapangan Kecamatan Sijuk belum mempunyai

sistem drainase, dikarenakan keadaan fisik alam yang dapat

menyerap air hujan dengat sangat baik.

3. Kecamatan Membalong

Gambar 4.43Drainase dan Sungai(Kecamatan Membalong)

216

Sumber: Observasi 2013

Kondisi fisik drainase di Kecamatan Membalong sangat

baik, kondisi fisik drainase di Kecamatan Membalong masih

berupa tanah yang digali. Kebanyakan yang ditemukan di

lapangan Kecamatan Membalong belum mempunyai sistem

drainase, dikarenakan keadaan fisik alam dan pohon yang

dapat menyerap air hujan dengat sangat baik.

4. Kecamatan Selat Nasik

Gambar 4.44Drainase (Kecamatan Selat Nasik)

Sumber: Observasi 2013

Kondisi fisik drainase di Kecamatan Selat Nasik

lumayan baik, dengan keadaan fisik yang menggunakan bahan

dasar semen. Namun keadaan aliran air di halangi oleh

keberadaan sampah.

5. Kecamatan Badau

217

Gambar 4.45Drainase (Kecamatan Badau)

Sumber: Observasi 2013

Kondisi fisik drainase di Kecamatan Badau sangat

baik, kondisi drainase di Kecamatan Badau masih berupa tanah

yang digali sedangkan yang berbahan dasar semen masih jarang

ditemui. Kebanyakan yang ditemukan di lapangan Kecamatan

Badau belum mempunyai sistem drainase, dikarenakan keadaan

fisik alam dan pohon yang dapat menyerap air hujan dengat

sangat baik.

4.9.4 Persampahan

Sampah adalah barang fisik sisa hasil dari kegiatan

manusia, pengelolan sampah di Kabupaten Belitung masih

kurang baik, dikarenakan pengelolaan sampah masih belum

menjangkau semua kecamatan di kabupaten Belitung. Sedangkan

dinas terkait masih mengelola di Kecamatan Tanjung Pandan,

untuk di Kecamatan Sijuk, Badau, Selat Nasik, dan Membalong

masih memakai cara pengelolaan sampah tradisional, yaitu

dengan cara membakar sampah di halaman rumah masing-masing.

Hal ini disebabkan karna jumlah TPA hanya ada satu unit yang

terletak di Kecamatan Tanjung Pandan dan jumlah armada

pengangkut sampah berupa dua unit Truck Fuso. Jumlah armada

diatas belum mampu memenuhi kebutuhan pengelolaan sampah di

Kabupaten Belitung.

\

218

Gambar 4.46TPS (Kecamatan Tanjung Pandan dan Kecamatan Membalong)

Sumber: Observasi 2013

Untuk TPS di Kecamatan Sijuk sama seperti di Kecamatan

Membalong, namun temuan hasil lapangan di Kecamatan Sijuk

Desa Tanjung Binga(kampung nelayan) menemukan cara

pembuangan sampah langsung ke laut. Cara ini akan berdampak

pada kelestarian ekosistem laut. Ini terjadi karena

kesadaran dan pola pikir masyarakat Kecamatan Sijuk masih

rendah.

4.9.5 Sanitasi

Untuk pengolahan air limbah, sebagian penduduk telah

memiliki jamban/wc sendiri dengan sistem berupa closet atau

septictank. Sebagian lagi dari penduduk masih mengalirkan

limbah rumah tangganya ke tempat terbuka seperti saluran

drainase yang berada di depan rumah, sawah, dan sungai.

Untuk prasarana air limbah di Kabupaten Belitung belum

mendapatkan perhatian yang serius disamping kesadaran

masyarakat yang masih rendah.Maka sebagian rumah ada yang

membuang air kotor langsung ke sungai dan pantai atau ke

saluran drainase. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

219

lingkungan rumah,faktor perekonomian yang terbatas dan pola

pikir yang masih sederhana.

4.9.6 Jaringan ListrikKeberadaan prasarana listrik di Kabupaten Belitung

merupakan suatu hal yang penting karena saat ini kebutuhan

listrik sudah menjadi kebutuhan bagi semua orang, secara

umum keberadaan jaringan listrik sudah mencakup semua desa.

Gambar 4.47Jaringan Listrik di Kabupaten Belitung

Sumber : Hasi Survey Studio I, 2013

Namun di Kecamatan Selat Nasik, listrik hanya menyala

mulai dari pukul 18.00 – 06.00 WIB dan dari pukul 06.00 –

18.00 WIB listrik mati total. Keadaan fisik travo di

Kabupaten Belitung cukup baik.

4.9.7 Pos dan Telekomunikasi

220

4.9.8 Jaringan Irigasi

Jaringan Irigasi adalah suatu sistem pengairan untuk

pertanian maupun persawahan. Jaringan ini sangat diperlukan

bagi wilayah yang sebagian besar kawasannya berupa tanah

pertanian dan perkebunan.

Berdasarkan hasil survey lapangan keadaan fisik

jaringan irigasi di Kabupaten Belitung sudah lumayan baik

seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.48Jaringan Irigasi

Sumber: Observasi 2013

D.I. Kelapa Kera di Kecamatan Sijuk D.I. Juru Seberang I di Kecamatan Tanjungpandan D.I. Juru Seberang II di Kecamatan Tanjungpandan D.I. Lesung Batang di Kecamatan Tanjungpandan D.I. Air Baik di Kecamatan Tanjungpandan

D.I. Hibui di Kecamatan Badau D.I. Cendil di Kecamatan Badau D.I. Air Gendang di Kecamatan Membalong D.I. Perepat di Kecamatan Membalong D.I. Air Betik di Kecamatan Membalong D.I. Membalong I di Kecamatan Membalong D.I. Membalong II di Kecamatan Membalong

221

D.I. Rusa di Kecamatan Membalong D.I. Seliu di Kecamatan Membalong

D.I. Selat Nasik di Kecamatan Selat Nasik

4.10 Aspek Transportasi

Transportasi adalah salah satu sarana yang ada di

Kabupaten Belitung. Dalam pengembangan wilayah transportasi

mempunyai peran yang sangat penting, yaitu memudahkan

interaksi antar wilayah. Dengan semakin mudahnya interaksi

antar wilayah maka akan diperoleh manfaat ekonomi, sosial

dan kewilayahan (membuka akses dengan wilayah lainnya).

Transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat

lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang

digerakkan oleh tenaga manusia dan hewan.

4.10.1 Transportasi Darat

4.10.1.1 Sistem Lalu Lintas dan Pola Pergerakkan

Seperti yang kita ketahui bahwa Kabupaten Belitung

memiliki potensi pariwisata yang sangat mendominasi,

terutama kawasan wisata alamnya. Hal inilah yang menjadi

daya tarik bagi para wisatawan baik yang domestik maupun

mancanegara. Sehingga Pola pergerakan orang di Kabupaten

Belitung lebih berorientasi kepada tempat-tempat pariwisata

seperti Pantai Tanjung Pendam di Kecamatan Tanjung Pandan,

Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung binga, Pulau Burung, Tanjung

Kelayang, dsb di Kecamatan Sijuk, Teluk Gembira di Kecamatan

Membalong. Untuk transportasi darat pola pergerakan orang

biasanya yang berasal dari Kabupaten Belitung Timur.

Sedangkan untuk Pola Pergerakan barang dalam

sistem transportasi darat pergerakan barangnya lebih kepada

distribusi barang antara Kabupaten Belitung dan Kabupaten

222

Belitung Timur. Barang yang didistribusikan dari Kecamatan

Tanjung Pandan ke Kecamatan lain yaitu antara lain bahan –

bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama. Sedangkan

distribusi barang dari Kota Tanjung Pandan Kabupaten

belitung ke Kabupaten Belitung Barat yaitu sama seperti

distribusi barang dari Tanjung Pandan ke Kecamatan yang lain

yang ada di Kabupaten Belitung yang mana berupa bahan –

bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, selain itu

di pulau Belitung hanya terdapat bandara udara serta

pelabuhan besar yang berskala nasional yang hanya terdapat

di Kabupaten Belitung sehingga pendistribusian bahan – bahan

tambang dari kabupaten Belitung timur di distribusikan

melalui Kabupaten Belitung.

4.10.1.2 Sistem Jaringan Jalana. Pola jaringan jalan

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang

penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan

makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut

peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas

penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu

daerah ke daerah lain. Seperti yang kitahui bahwa pola

jaringan jalan di Kabupaten Belitung sendiri merupakan pola

Linear. Pola jaringan Kabupaten Belitung terbentuk karena

adanya kegiatan tata guna lahan terutama kegiatan

Pertambangan, selain kegiatan pertambangan ada beberapa

kegiatan yang menyebakan adanya perkemmbangan pola

jaringan jalan di kabupaten belitung

b. Kondisi jalan, Panjang jalan dan Lebar jalan

Berbicara mengenai kondisi Jalan, Kabupaten belitung

sendiri memiliki kondisi jalan yang sangat baik, artinya

223

apabila ditinjau dari segi kemudahan dan kenyamanan makan

kondisi jaringan jalan di Kabupaten belitung dapat dikatakan

sangat layak untuk digunakan, khususnya Kecamatan Tanjung

Pandan. Untuk kecamatan yang lain selain Kecamatan Tanjung

Pandan terdapat beberapa titik yang kondisi jalannya masih

rusak, baik rusak parah maupun sedang. Untuk tiik yang

kondisi jalannya termasuk rusak sedang terdapat di Kecamatan

Membaling, sedangkan daerah yang terdapat beberapa titik

yang kondisi jaringan jalannya rusak parah yaitu terdapat di

Kecamatan Selat Nasik. Untuk kecamatan selat nasik sendiri

kondisi jaringan jalannya yang rusak parah diakibatkan oleh

jenis tanahnya yang merupakan tanah merah.

Selain kondisi jalan yang baik, di Kabupaten belitung

ini juga terdapat trotoar untuk para pejalan kaki, kondisi

trotoar ini sendiri masih sangat layak digunakan hal ini

dikarenakan adanya perhatian dari pemerintah terutama untuk

kecamatan Tanjung Pandan. Berikut ini merupakan beberapa

gambar yang menunjukan kondisi jalan di Kabupaten Belitung,

baik untuk yang kondisinya rusak sedang atau parah.

Gambar 4.49

224

Kondisi Sistem Jaringan Jalan dengan Kondisi sangat BaikDisalah satu Kecamatan di Kabupaten Belitung

Sumber: Observasi 2013

Gambar 4.50Kondisi Sistem Jaringan Jalan dengan Kondisi Rusak Parah

di salah satu Kecamatan di Kabupaten BelitungSumber: Observasi 2013

Panjang Jalan di Kabupaten Belitung dijelaskan

berdasarkan status jalan itu sendiri, diman status jalan di

Kabupaten Belitung ini terdapat jalan Negara, jalan

Provinsi, dan Jalan Kabupaten. Panjang jalan Kabupaten

belitung dapat dilihat pada tabel berikut.

225

Tabel IV.56Panjang Jalan Negara di Kab. Belitung

Tahun 2011

KeadaanPanjang Jalan (Km

2008 2009 2010 20111. Jenis Permukaan

a. Aspalb. Kerikilc. Tanah

2. Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berat

3. Kelas Jalana. Kelas Ic. Kelas IId. Kelas IIIe. Kelas III Af. Kelas III Bg. Kelas III C

63,28--

61,781,50

--

----

63,28-

73,87--

67,506.37

--

----

73,87-

103,37--

73,8729,50

--

----

103,37-

103,37--

99,873.50

--

----

103,37-

Sumber / Source : UPTD Kimpraswil Bangka Belitung Tanjungpandan / Technical Organizer PublicWork Service of Bangka Belitung Tanjungpandan

Tabel IV.57Panjang Jalan Provinsi di Kabupaten Belitung

Tahun 2011

KeadaanPanjang Jalan (Km

2008 2009 2010 2011

1. Jenis Permukaana. Aspalb. Kerikilc. Tanah

2. Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berat

3. Kelas Jalana. Kelas I

134,45--

132,452,00

--

-

143,86--

72,8669,501,50

-

-

114,36--

66,3640,005,003,00

-

114,36--

79,2035,16

--

-

226

KeadaanPanjang Jalan (Km

2008 2009 2010 2011

c. Kelas IId. Kelas IIIe. Kelas III Af. Kelas III Bg. Kelas III C

---

134,45-

---

143,86-

---

114,36-

---

114,36-

Sumber / Source : UPTD Kimpraswil Bangka Belitung Tanjungpandan / Technical Organizer Public Work Service of Bangka Belitung Tanjungpandan

Tabel IV.58Panjang Jalan Kabupaten di Kabupaten Belitung Tahun 2011

KeadaanPanjang Jalan (Km)

2008 2009 2010 2011

1. Jenis Permukaana. Aspalb. Kerikilc. Tanah

2. Kondisi Jalana. Baikb. Sedangc. Rusakd. Rusak Berat

3. Kelas Jalana. Kelas Ic. Kelas IId. Kelas IIIe. Kelas III Af. Kelas III Bg. Kelas III C

459,13-

18,80

380,3648,5749,00

-

---

477,93--

573,58-

41,80

358,13161,4095,85

-

---

615,38--

586,08-

29,30

392,43155,2067,75

-

---

615,38--

586,08-

29,30

406,98139,4568,95

-

---

615,38--

Sumber / Source : UPTD Kimpraswil Bangka Belitung Tanjungpandan / Technical Organizer Public Work Service of Bangka Belitung Tanjungpandan

Panjang jalan juga dijelaskan berdasarkan pusat

kecamatan, seperti yang dijelaskan dibawah ini:Tabel IV.59

Panjang Jalan antar Kecamatan Kabupaten Belitung

227

Panjang Jalan

KecamatanTanjung

PandanSijuk Badau Membalong

Tanjung

Pandan0 57,45 Km 34,9 Km 62,85 Km

Sijuk 57,45 Km 0 49,35 Km 77,3 Km

Badau 34,9 Km 49,35 Km 0 54,75 Km

Membalong 62,85 Km 77,3 Km 54,75 Km 0

Sumber : Belitung Dalam Angka, 2011

Peta Jaringan Jalan

228

Lebar jalan Kabupaten Belitung berdasarkan Fungsi

jalan, dimana fungsi jalan Kabupaten belitung yaitu Jalan

Kolektor Primer 1, Jalan Kolektor Primer 2, Jalan Kolektor

Primer 3, dan Jalan Lokal PrimerTabel IV.60

Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2008Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Kolektor Primer 1

Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung

Batu – Jl. Tanjung Ru3,00 – 6,00

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Badau –

Perbatasan BELTIM4,00

Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00

Kolektor Primer 2 Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

229

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00

Jl. Buluh Tumbang – Air seruk –

Tanjung Tinggi6,00

Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00

Jl. Bulutumbang – air mungkui –

Mempiu – Pentikan6,00

Kolektor Primer 3

Bandara – Beltim 8,00

Ruas Cerucuk – Badau 3,50

Badau – Perbatasan Beltim 3,50

Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00

Dendang – Badau 3,00

Lokal Primer

Jl. Lingkar utara sijuk – air

kelik-

Jl. Lingkar selatan Membalong –

Dudat 5,00

Jl. Kembiri – jangkang -

Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan

air rayah – Batu itam3,00

Desa terong – Air seruk 6,00

Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi

- Sijuk3,00

Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00

Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00Sumber : RTRW Kabupaten

Tabel IV.61Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2009

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Kolektor Primer 1 Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung Batu – Jl. Tanjung Ru 3,00 – 6,00

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Badau – 4,00

230

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Perbatasan BELTIM

Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00

Kolektor Primer 2

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00

Jl. Buluh Tumbang – Air seruk – Tanjung Tinggi 6,00

Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00

Jl. Bulutumbang – air mungkui – Mempiu – Pentikan 6,00

Kolektor Primer 3

Bandara – Beltim 8,00

Ruas Cerucuk – Badau 3,50

Badau – Perbatasan Beltim 3,50

Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00

Dendang – Badau 3,00

Lokal Primer

Jl. Lingkar utara sijuk – air kelik -

Jl. Lingkar selatan Membalong – Dudat 5,00

Jl. Kembiri – jangkang -

Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan air rayah – Batu itam 3,00

Desa terong – Air seruk 6,00

Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi- Sijuk 3,00

Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00

Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00

Sumber : RTRW Kabupaten

231

Tabel IV.62Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2010

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Kolektor Primer 1

Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung Batu – Jl. Tanjung Ru 3,00 – 6,00

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Badau – Perbatasan BELTIM 4,00

Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00

Kolektor Primer 2

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00

Jl. Buluh Tumbang – Air seruk – Tanjung Tinggi 6,00

Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00

Jl. Bulutumbang – air mungkui – Mempiu – Pentikan 6,00

Kolektor Primer 3

Bandara – Beltim 8,00

Ruas Cerucuk – Badau 4,00

Badau – Perbatasan Beltim 3,00

Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00

Dendang – Badau 3,00

Lokal Primer Jl. Lingkar utara sijuk – air kelik -

Jl. Lingkar selatan Membalong – Dudat 5,00

Jl. Kembiri – jangkang -

Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan air rayah – Batu itam 3,00

Desa terong – Air seruk 6,00

Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi 3,00 – 6,00

232

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

- Sijuk

Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00

Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00

Sumber : RTRW Kabupaten

Tabel IV.63Lebar Jalan Kabupaten Belitung Tahun 2010

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Kolektor Primer 1

Jl. Tanjung Pandan – Jl. Tanjung Batu – Jl. Tanjung Ru 3,00 – 6,00

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Badau – Perbatasan BELTIM 4,00

Jl. Tanjung Pandan - Bandara 3,00 – 8,00

Kolektor Primer 2

Jl. Tanjung Pandan – Sijuk 3,00

Jl. Tanjung Pandan – Membalong 3,00

Jl. Buluh Tumbang – Air seruk – Tanjung Tinggi 6,00

Jl. Air Malik – Sungai samak 6,00

Jl. Bulutumbang – air mungkui – Mempiu – Pentikan 6,00

Kolektor Primer 3

Bandara – Beltim 8,00

Ruas Cerucuk – Badau 4,00

Badau – Perbatasan Beltim 3,00

Parit Tiga – Tanjung Ru 3,00

Dendang – Badau 3,00

Lokal Primer Jl. Lingkar utara sijuk – air kelik -

Jl. Lingkar selatan Membalong – 5,00

233

Fungsi Jalan Nama Jalan Lebar Jalan (m)

Dudat

Jl. Kembiri – jangkang -

Jl. Lingkar Kota Tanjung Pandan air rayah – Batu itam 3,00

Desa terong – Air seruk 6,00

Jl. Tanjung Binga – Tanjung Tinggi- Sijuk 3,00 – 6,00

Jl Air seruk – Kacang Butor 3,00 – 6,00

Jl. Desa Badau – Air Malik 3,00 – 6,00

Sumber : RTRW Kabupaten

c. Status dan fungsi jalan

Untuk Status dan Fungsi jalan di Kabupaten Belitung

sendiri seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Kabupaten

Belitung memiliki beberapa status jalan yaitu jalan Negara,

Jalan Provinsi, dan jalan Kabupaten. Sedangkan untuk Fungsi

jalan di Kabupaten Belitung dibagi menjadi tiga yaitu jalan

arteri, jalan kolektor, dan jalan Lokal.

Jalan arteri berfungsi untuk menghubungkan pusat

wilayah pengembangan dengan wilayah pengembangan lainnya

yang mempunyai hirarki satu tingkat dibawahnya seperti dari

dan ke pelabuhan, arus kecepatan tinggi antara lain Tanjung

Pandang, Tanjung Ru, Bandara HAS Hanandjoedin, dan Tanjung

Batu. Untuk jalan kolektor berfungsi menghubungkan setiap

Kabupaten kecamatan Khususnya kecamatan dengan fungsi pusat

pelayanan orde II yaitu Kecmatan Sijuk, pegangtungan,

kecamatan membalong dengan kecamatan Badau dan sekitarnya.

Atau menghubungkan setiap pusat kecamtan dengan jalan arteri

234

dan menampung kendaraan dari jaln lokal. Sedangkan jalan

lokal berfungsi menghubungkan kabupaten kecamatan dan jalan

kolektor dengan pemukiman dan bagian kecamatan .

d. Lokasi dan volume bongkar muat di terminal

Lokasi terminal Kabupaten Belitung terletak di

Kecamatan Tanjung Pandan, karena Kecamatan Tanjung Pandan

sendiri merupakan ibu kota Kabupaten, lokasi terminal ini

lebih spesifiknya yaitu di jalan Jenderal Sudirman Tanjung

Pandan +11 KM dari bandara akan dikembangkan di wilayah

Kabupaten Belitung berupa terminal tipe C dengan luas 2 Ha

yang dilengkapi dengan sarana pelayanan umum, seperti kantor

pengawas, ruang tunggu, mushola, kamar mandi, tempat

pembuangan sampah, dsb.

Berdasarkan hasil survey, dapat dikatakan bahwa

terminal di Kabupaten belitung yang terdapat di Kecamatan

Tanjung Pandan kurang difungsikan, artinya pola hidup di

Kabupaten Belitung ini sendiri sangat tinggi, hampir seluruh

warga telah memiliki kendaraan pribadi sehingga kurang

memanfaatkan kendaraan umum. Akan tetapi terdapat beberapa

angkutan umum yang masih digunakan pada waktu – waktu

tertentu. Oleh karena itu apabila berbicara mengenai Pola

pergerakan barang dan penumpang di Kabupaten Belitung

khususnya untuk sistem jaringan transportasi jalan, maka

pola pergerakannya itu pulang pergi sesuai dengan tujuannya,

dan biasanya antar kecamatan.

e. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

Dalam merencanakan sistem transportasi di Kabupaten

Belitung ada 2 hal yang dapat di tinjau, yaitu transportasi

internal dan transportasi eksternal.

235

- Transportasi eksternal

Perencanaan pengembangan Kabupaten Belitung

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan yang ada di pulau

belitung. Dengan demikian dalam menjalankan fungsinya,

Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung timur merupakan

kesatuan yang dituntut untuk memliki interaksi dengan

wilayah / hiterland, wilayah nasional dan wilayah

internasional.

Pengembangan kegiatan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung ke arah pulau belitung dimaksudkan untuk mendukung

kegiatan pariwisata dan industri disamping pula adanya

kawasan permukiman. Sehingga, seperti halnya Kepulauan

Bangka Belitung, kegiatan – kegiatan tersebut dapat

berfungsi sebagai penyedia lapangan kerja bagi wilayah

sekitarnya. Untuk menciptakan interaksi fungsional tersebut

diperlukan keberradaan suatu sistem perhubungan lokal antara

Kabupaten belitung, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi

Bangka Belitung dengan pulau – pulau kecil disekitarnya.

Disamping interaksi lokal, pegembangan yang dilakukan di

Kbupaten Belitung ini dimaksudkan dapat menciptakan

kaitannya terhadap wilayah nasional, dengan demikian

kebutuhan akan aksesibilitas dengan pusat – pusat kegiatan

nasional akan berpengaruh terhadap pertumbuhan pengembangan

kedua kabupaten yang ada di pulau Belitung.

Pergerakan angkutan yang akan terjadi merupakan

angkutan yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan lokal. Hal

ini disebabakan karena pengembangan Kabupaten Belitung ini

lebih diutamakan pada kegiatan pariwisata, industri

pengolahan CPO (Crude Palm Oil) dan pertambangan sehingga

236

pergerakan agkutan barang dalam jumlah besar akan relatif

sangat sedikit.

- Transportasi Internal

Perencanaan transportasi internal (darat) meliputi

perencanaan jaringan jalan, parkir, angkutan umum dan

terminal.

a. Jaringan Jalan

Secara umum untuk menunjang mekanisme sistem pusat

pengembangan dengan mengarahkan struktur pola jaringan jalan

sebagai berikut:

Jalan arteri

Berfungsi untuk menghubungkan pusat wilayah

pengembangan dengan wilayah pengembangan lainnya yang

mempunyai hirarki satu tingkat dibawahnya seperti dari dan

ke pelabuhan, arus kecepatan tinggi antara lain Tanjung

Pandang, Tanjung Ru, Bandara HAS Hanandjoedin, dan Tanjung

Batu.

Jalan kolektor

Berfungsi menghubungkan setiap Kabupaten kecamatan

Khususnya kecamatan dengan fungsi pusat pelayanan orde II

yaitu Kecmatan Sijuk, pegangtungan, kecamatan membalong

dengan kecamatan Badau dan sekitarnya. Atau menghubungkan

setiap pusat kecamtan dengan jalan arteri dan menampung

kendaraan dari jaln lokal.

Jalan lokal

Berfungsi menghubungkan kabupaten kecamatan dan jalan

kolektor dengan pemukiman dan bagian kecamatan. Jalan

penunjang / penghubung lokasi wisata sijuk – sungai padang

dan membalong – air merah.

237

4.10.1.3 Moda Angkutan

Moda Transportasi yang digunakan di Kabupaten

Belitung khususnya Transportasi darat yaitu kendaraan

pribadi baik yang beroda dua maupun yang beroda empat,

selain itu terdapat bis umum yang digunakan untuk mengangkut

penumpang dari Kota Tanjung Pandan ke Kecamatan – kecamatan

yang lain serta ke Kabupaten Belitung Timur. Untuk moda

transportasi darat berupa bis ini masih jarang digunakan

oleh masyarakat karena hampir seluruh masyarakat Kabupaten

belitung ini mempunyai kendaraan pribadi. Moda transportasi

ini hanya digunakan oleh masyarakat yang tidak mempunyai

kendaraan pribadi. Selain bis umum terdapat juga bis yang

disediakan oleh travel wisata, hal ini agar mempermudah

aksesibilitas para wisatawan dalam mencapai tempat wisata

yang terdapat di kabupaten Belitung.

Angkutan umum atau bis umum juga masih perlu

direncanakan jika melihat kondisi angkutan umum sat ini

masih minim jumlahnya. Kebutuhan angkutan umum dapat

dipengaruhi pertumbuhan sosial ekonomi masyarakt serta

fasilitas angkutan umum yang dapat disediakan.

238

Gambar 4.51Moda Transportasi yang digunakan di Kabupaten Belitung

Sumber: Observasi 2013

4.10.1.4 Sarana Transportasi Darat (Parkir, Shelter

Pendestrian, marka, Traffic Light, Zebra Cross, dll)

Sarana Transportasi darat yang terdapat di Kabupaten

Belitung yaitu untuk adanya parkir, Traffic Light, shelter

pedestrian, dan marka jalan.

a. Parkir

Selain merencanakan jaringan jalan pengembangan

sistem perparkiran diperlukan agar tempat – tempat

pemberhentian kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang

menggunakan badan jalan dapat dikurangi, sehingga tidak

mengurangi kapasitas jalan yang ada. Sistem perpakiran ini

apabila pengelolaannya dilakukan secara profesional dan

dikung oleh manajemen yang baik, sangat berpotensi sebagai

sumber pendapatan daerah yang cukup besar. Pelaksanaan

pengeloallan parkiran ini dapat dilakukan oleh pemerintah

daerah sendiri ataupun menyerahkannya ke pihak swasta untuk

mengeolahnya dengan kewajiban membayar kompensasi tertentu

pada jangka waktu tertentu pula kepada pemda Kabupaten

Belitung yang setiap tahunnya selalu dievaluasi sesuai

perekmbangan yang terjadi .

Kebijaksanaan umum yang diambil dalam pengendalian

penyedian tempat parkir dengan memperhatikan peruntukan

tanah, ditetapkan seebagai berikut:

239

Mengurangi penggunaan fasilitas parkir dalam jangka waktu

lama, terutama di pusat Kabupaten dan mendorong penggunaan

fasilitas parkir untuk waktu singkat.

Membangun gedung – gedung parkir pada lokasi – lokasi

yang cocok dan tersedia

Meakar parkir, terutama selama periode sibuk pada jalan –

jalan penting

Mewajibkan bangunan – bangunan umum untuk menyediakan

fasilitas parkir

Menyediakan tempat parkir truk, khususnya di lokasi

industri dan pergudangan

Mewajibkan pemilik – pemilik gudang untuk menyediakan

tempat parkir truk dalam lokasinya masing – masing.

Ketersediaan Lahan Parkir pada setiap kawasan untuk

luas lahannya yang terdapat di Kabupaten Belitung relatif

kecil. Akan tetapi hal ini tidak menimbulkan atau

menyebabkan masalah lalu lintas seperti kemacetan. Hal ini

di karenakan volume kendaraanj yang terdapat di kabupaten

belitung lebih kecil dibandingkan dengan luas jalan.

Gambar 4.52Lahan parkir yang disediakan oleh fasilitas Rumah sakit

Sumber: Observasi 2013

240

b. Traffic Light

Selain ketersediaan lahan parkir sarana yang

mendukung transportasi Darat salah satunya yaitu

disediakannya Traffic light, akan tetapi untuk Kabupaten

Belitung tidak semua Kecamatan memiliki Traffic Light.

Traffic Light ini hanya terdapat di Kecamatan Tanjung Pandan

dan hanya terdapat di beberapa persimpangan. Jumlah traffic

Light di kabupaten ini hanya terdapar empat buah traffic

Light. Diantaranya dua traffic light terdapat di

persimpangan jalan sriwijaya, persimpangan jalan merdeka,

dan persimpangan jalan sudirman.

c. Terminal

Pengembangan Terminal di Kabupaten belitung diarahkan

pada jenis terminal angkutan dalam Kanupaten. Untuk itu

penempatan terminal yang akan dikembangkan diupayakan

berlokasi di wilayah yang mempunyai tingkat bangkitan dan

tujuan perjalanan yang cukup tinggi agar mempermudah penduk

pengguna angkutan.pengembangan terminal ini bertujuan

sebagai pengendali, pengawas, dan pengatur akses kendaraan

angkutan umum serta sebagai tempat pergantin antar moda.

Jenis terminal bis yang terletak di depan Rumah Sakit

lama/ Simpang Pilang jalan Jenderal Sudirman Tanjung Pandan

+11 KM dari bandara akan dikembangkan di wilayah Kabupaten

Belitung berupa terminal tipe C dengan luas 2Ha yang

dilengkapi dengan sarana pelayanan umum, seperti kantor

pengawas, ruang tunggu, mushola, kamar mandi, tempat

pembuangan sampah.

d. Shelter pedestrian

241

Untuk sarana penunjang sisten transportasi lainnya

yang ada di Kabupaten Belitung yaitung yaitu Shelter

pedestrian, hal ini digunakan atau dibuat untk para pejalan

kaki agar tidak mengggunakan bahu jalan sebagai tempat

pedestrian, selain itu agar memperlacar proses lalu lintas

di Kabupaten ini.

Berdasarkan hasil survey, untuk jalan yang terdapat

di Kecamatan Tanjung Pandan hampir semuanya dilengkapi

dengan shelter pedestrian, dan kondisi pedestrian ini

sendiri sangat layak untk digunakan. Akan tetapi meskipun

jalan utama di kecamatan Tanjung Pandan ini telah dilengkapi

dengan shelter pedestrian namun masih ada beberapa sarana

yang masih kurang seperti jalur hijau maupun jalur sepeda.

Untuk Sarana shelter pedestrian di Kecamatan lainnya

masih belum dipenuhi, hal ini karena masyarakatnya yang

cenderung melakukan aktivitas menggunakan kendaraan pribadi.

Gambar 4.53Shelter pedestrian di Kabupaten Belitung

Sumber: Observasi 2013

e. Marka jalan

242

Marka Jalan adalah pembatas jalan yang digunakan atau

diterapakan pada jalan yang terdiri dari dua lajur. Marka

jalan ini dibuat agar mampu menertibkan para pengendara yang

berkendara di jalan yang terdapat dua lajur tersebut, agar

tidak terdapat kesemrawutan daalm sistem lalulintas. Ada

beberapa jalan di Kabupaten belitung yang memiliki dua lajur

sehingga harus menggunakan marka jalan ini yaitu diantaranya

terdapat dijalan sriwijaya, jalan sudirman, dan di beberapa

titik yang lain terutama di Kecamatan Tanjung Pandan.

f. Zebra Cross

Zebra Cross adalah tempat penyebrangan di jalan yang

diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan menyebrang jalan,

dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur

berwarna putih dan hitam yang tebal garisnya 300 mm dengan

celah yang sama dan panjang sekurang – kurangnya 2500 mm,

menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan

parkir agar pejalan kaki yang akan menyebrang dapat terlihat

oleh pengemudi kendaraan di jalan.

Di Kabupaten Belitung Terdapat Beberapa titik yang

mempunyai zebra Cross seperti di Kecamatan Tanjung Pandan,

disini zebra crossnya ditempatan pada tempat – tempat yang

strategis sperti pada kawasan pendidikan, kawasan

perdagangan dan jasa dsb.

243

Gambar 4.54Saran transportasi berupa zebra cross di Kab. Belitung

Sumber: Observasi 2013

4.10.2 Transportasi Laut

4.10.2.1 Sistem dan Pola Pergerakkan Transportasi Laut

Sistem jaringan Tranportasi Laut yaitu terdiri dari

tatanan pelabuhan dan alur pelayaran. Tatanan pelabuhan

pelabuhan umum dan pelabuhan khusus. Untuk Kabupaten

belitung sendiri terdapat delapan buah pelabuhan yaitu

pelabuhan Tanjung Pandan yang terletak di Kecamatan Tanjung

Pandan, Pelabuhan Tanjung Batu dan Pelabuhan Tanjung Ru yang

terletak di Kecamatan Badau, pelabuhan selat nasik, suak

gual, petaling, gersik yang terletak di kecamatan Selat

nasik, serta pelabuhan teluk gembira dan pelabuhan... yang

terletak di kecamatan membalong. delapan buah pelabuhan ini

merupakan pelabuhan yang mempunyai fungsi atau jenis yang

berbeda – beda .

a. Pelabuhan Tanjung Pandan

Pelabuhan Tanjung Pandan ialah pelabuhan yang teletak

di Kecamatan Tanjung Pandan. Pelabuhan ini nmerupakan

pelabuhan dengan skala internasional, nasional maupun

regional, hal ini disebabkan karena pelabuhan ini di

244

fungsikan untuk melayani pelayaran yang berskala

internasional, nasional maupun regional. Selain itu

pelabuhan ini tidak hanya melayani pelayaran yang membawa

penumpang tetapi juga melayani pelayaran dengan muatan

barang. Hampir semua hasil tambang baik dari belitung maupun

belitung timur didistribusikan melalui pelabuhan ini.

Gambar 4.55Pelabuhan Tanjung Pandan

Sumber: Observasi 2013

b. Pelabuhan Tanjung Batu

Pelabuhan Tanjung Batu merupakan salah satu pelabuhan

di Kabupaten belitung yang terletak di Kecamatan Badau, yang

dalam rencana pengembangannya pelabuhan ini akan dijadikan

sebagai pelabuhan utama Kabupaten belitung baik dalam skala

nasional maupun internasional.

Berdasarkan hasil survei kecamatan badau sendiri

terutama di Desa pegantungan ini merupakan kawasan ALKI atau

ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA, selain itu pada kawasan ini

juga dalam pengembangannya akan ditetapkan sebagai kawasan

ekonomi khusus oleh karena itu dengan adanya pelabuhan ini

245

diharapakan agar dapat menunjang pengembangan kecamatan

badau sebagai kawasan industri.

Untuk saat ini pelabuhan ini lebih difokuskan untuk

melayani pelayaran yang membawa barang, dan lebih kepada

pelayaran yang berskala nasional.Gambar 4.56

Pelabuhan Tanjung Batu – Desa PegantunganSumber: Observasi 2013

c. Pelabuhan Tanjung Ru

Pelabuhan tanjung Ru merupakan pelabuhan yang

terletak di kecamatan Badau dengan skala sebagai pelabuhan

lokal. Hal ini karena pelabuhan ini hanya melayani pelayaran

antara pulau belitung dengan pulau – pulau disekitarnya

seperti kecamatan selat nasik yang merupaka pulau terpisah

dari pulau belitung, begitu juga dengan pulau – pulau kecil

lainnya.

Gambar 4.57Pelabuhan Penumpang Tanjung Ru (Kecamatan Badau)

Sumber: Observasi 2013

246

d. Pelabuhan Selat nasik

Pelabuhan Selat Nasik ialah salah satu pelabuhan yang

terdapat di Kabupaten Belitung tepatnya di Kecamatan Selat

Nasik. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan dengan skala lokal,

karena hanya melayani pelayaran di sekitar pulau belitung

dan pulau – pulau kecil lainnya.

Gambar 4.58Pelabuhan Selat Nasik

Sumber: Observasi 2013

e. Pelabuhan Suak Gual, Pelabuhan Petaling dan Pelabuhan

Gersik

Berdasarkan hasil survey kecamatan selat nasik

terdapat empat kecamatan yaitu kecamatan selat nasik

sebagai ibu kota kecamatan, desa Suak Gual, Desa Petaling

dan Desa Gersik. Setiap desa yang terdapat diselat nasik ini

memiliki pelabuhannya masing – masing. Setiap pelabuhan di

desa ini merupakan jenis pelabuhan yang sama yaitu pelabuhan

berskala lokal, karena sama seperti pelabuhan selat nasik,

pelabuhan di desa yang lain ini juga melayani pelayaran

dengan skala lokal yaitu antara desa tersebut dengan pulau

belitung, serta pulau – pulau kecil lainnya. Untuk desa

Petaling terdapat dua pelabuhan yakni pelabuhan untuk

pelayaran orang maupun barang serta pelabuhan untuh nelayan.

247

Gambar 4.59Pelabuhan Suak Gual (Selat Nasik)

Sumber: Observasi 2013

Gambar 4.60Pelabuhan petaling (Selat Nasik)

Sumber: Observasi 2013

f. Pelabuhan Teluk Gembira

Pelabuhan teluk gembira merupakan salah satu

pelabuhan di Kabupaten Belitung yang terletak di Kecamatan

membalong dengan jenis pelabuhan berskala lokal, karena sama

seperti pelabuhan yang ada di selat nasik, pelabuhan di

membalong ini juga hanya melayani pelayaran berskala lokal

yaitu anatar kecamatan membalong dengan pula – pulau kecil

di sekitar pulau belitung.

248

Gambar 4.61Pelabuhan Teluk Gembira (Membalong)

Sumber: Observasi 2013

Sedangkan untuk pola pergerakan, baik barang maupun

orang pada Transportasi Laut ini, biasanya pola pergerakan

baik barang maupun orang berasal dari luar pulau belitung,

yang melalui Pelabuhan Tanjung pandan dan Tanjung Ru. Barang

– barang yang datangkan melalui pelabuhan ini berupa bahan –

bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat belitung.

Selain itu untuk jalur keluar dari kabupaten belitung ini

biasanya ialah hasil tambang maupun perkebunan yang berupa

kelapa sawit baik dari belitung maupun belitung timur.

4.10.2.2 Moda Angkutann (kapal. Perahu, dll)

Moda Transportasi yang digunakan di Kabupaten

Belitung khususnya Transportasi laut yaitu kapal baik yang

berskala nasional maupun lokal. Kapal yang melayani rute

dalam skala nasional yaitu kapal atau pelayaran yang berada

di bawah naungan PT PELNI. Sedangkan kapal yang atau

pelayaran yang berskala lokal yatu kapal yang kepemilikannya

merupakan msyarakat asli Kabupaten belitung. Kapal besar

yang masuk ke Kabupaten belitung yaitu dengan nama kapal

249

express bahari, jenis kapal ini biasanya berasal dari

jakarta, tanjung pinang, palembang, pontianak, serta

singapura dengan muatan berupa bahan – bahan kebutuhan utama

masyarakat belitung, serta hasil distribusi baik tambang

maupun perkebunan. Sedangkan kapal – kapal kecil ini

merupakan kapal dengan muatan berupa hasil tangkapan laut,

maupun barang – barang yang lain yang bersal dari pulau –

pulau kecil di sektar pulau belitung. Kapal – kapal kecil

ini yaitu berupa perahu dan speed boat.

Gambar 4.62moda angkutan transportasi laut Kab. Belitung

(perahu kecil)Sumber: Observasi 2013

4.10.3 Transportasi Udara4.10.2.3...........................................Sistemdan Pola Pergerakkan Transportasi Udara

Pola jaringan penerbangan di Kabupaten Belitung

adalah Jaringa penerbangan yang berpola pulang-pergi (PP).

Pesawat yang datang ke Bandara H.AS.Hanandjoeddin Tanjung

Pandan hanya ada 2 unit yaitu, Boeing 737 dan Fokker 50.

Maskapai yang melayani penerbangan menuju Kabupaten Belitung

adalah Sriwijaya Air dan Sky Aviation. Pesawat Boeing 737

dimiliki oleh maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang

melayani penerbangan dengan rute:

250

Soekarno-Hatta (Jakarta) – H.AS.Hanandjoeddin

(Tanjung Pandan)

Pesawat Boeing 737 dapat menampung penumpang dengan

kapasitas 132 orang, waktu yang ditempuh dari Soekarno-

Hatta(Jakarta) – H.AS.Hanandjoeddin(Tanjung Pandan) yaitu 45

menit. Sedangkan pesawat jenis Fokker 50 dimiliki oleh

maskapai penerbangan Sky Aviation yang melayani penerbangan

dengan rute

Depati Amir (Pangkal Pinang – H.AS.Hanandjoeddin

(Tanjung Pandan)

Pesawat Fokker 50 dapat menampung penumpang dengan

kapasitas 50 orang. Sedangkan kapasitas dan kondisi fisik

Bandara H.AS.Hanandjoeddin seperti berikut ialah Laporan

Pelayanan Penerbangan Bandara Udara H. AS. Hanandjoeddin

Nama Bandara Udara : H. AS. Hanandjoeddin

Nama Daerah/ Propinsi : Kab. Belitung /Kepulauan Bangka Belitung

Kelas Bandara Udara : Kelas II

Pengelola : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jam Operasi Bandara Udara : 23.00 - 10.00 UTC(06.00-17.00 WIB)

Pesawat Terbesar yang beroperasi : C-130, B-737 300

Temperatur Rata-rata/Tahun : 280

Koordinat Bandar Udara : 02.45 S 107/45 B

Elevasi : 164 feet/50 Meter

Jarak dari Kota : 15 Km

251

Gambar 4.63

Bandar Udara H. A. S. TANADJOEDIN Sumber: Observasi 2013

4.11 Aspek KeuanganKeuangan (bahasa Inggris: finance) merupakan kegiatan

yang mempelajari bagaimana individu maupun organisasi

meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya

moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko

dalam menjalankan proyek mereka. Keuangan juga telah menjadi

bagian dari sebuah daerah. Untuk menjalankan segala kegiatan

yang sudah direncanakan maka sebuah daerah memerlukan biaya.

Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, ruang lingkup keuangan

daerah meliputi:

a. hak daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah,

b. kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan

pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga,

c. penerimaan dan pengeluaran daerah,

d. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak

lain, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan

daerah, dan

252

e. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah

dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah

dan/atau kepentingan umum.

Keuangan daerah dikelola dengan berdasarkan azas umum:

tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif,

efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk

masyarakat.

4.11.1 Sumber-sumber Penerimaan Keuangan DaerahSebuah daerah termasuk Kabupaten Belitung perlu

melakukan pembangunan untuk meningkatkan potensi daerahnya

juga kedudukannya dalam lingkup nasional. Dalam memenuhi

segala kebutuhan untuk kegiatan pembangunan Kabupaten

Belitung, maka diperlukan sejumlah pedapatan. Berdasarkan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sumber penerimaan daerah

terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan, sebagai

berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari :

1) Pajak Daerah

2) Retribusi Daerah

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

2. Dana Perimbangan terdiri dari :

1) Dana Bagi Hasil

A. Bagi Hasil Pajak

B. Bagi Hasil Bukan Pajak

2) Dana Alokasi Umum

3) Dana Alokasi Khusus

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah.

1) Hibah

253

2) Dana darurat

3) Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemerintah Daerah

lainnya

4) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

5) Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemeirntah Daerah

Lainnya

Dari berbagai sumber penerimaan diatas, pendapatan

asli daerah merupakan salah satu sumber penerimaan yang

memunculkan kekuatan otonomi daerah. Di Kabupaten Belitung

pendapatan asli daerah memberikan nilai yang cukup besar

untuk penerimaan keuangan daerah. Target Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Belitung selama kurun waktu 3 tahun (2009-

2011) mengalami penurunan. Rata-rata pertumbuhan PAD

Kabupaten Belitung mengalami penurunan sebesar 12,08% per

tahun.

Tabel IV. 64Presentasi Pertumbuhan PAD

Tahun PAD (Rp) Pertumbuhan (%)

200945.367.052.459,

96-

201050.755.923.048,

8211,878

201150.051.049.419,

12-1,389

Rata-rata Per Tahun 5,245Sumber data : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung

Berdasarkan Tabel Dapat dilihat bahwa realisasi dari

PAD di tahun 2010 mengalami kenaikan dan di 2011 mengalami

penurunan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,245%. PAD

mengalami Kenaikan di karenakan pada tahun 2009-2010

254

pendapatan asli daerah mendapatkan sumbangan yang cukup

besar karena adanya film laskar pelangi oleh sebab itu

banyak wisatawan yang mulai berwisata ke kabupaten belitung.

Dan 2011 mengalami penurunan karena mahalnya tiket pesawat

karena pesawat yang take off dari jakarta, hanya 1 yaitu

Sriwijaya Air.

1 2 30

100000000002000000000030000000000400000000005000000000060000000000

PAD

Gambar 4.64Grafik Pertumbuhan PAD Kabupaten Belitung (2009-2011)

Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013

Untuk Dana perimbangan yang menjadi sumber penerimaan

keuangan Kabupaten Belitung dibagi lagi menjadi dua bagian

yaitu bagi hasil pajak/bukan pajak dan Dana Alokasi Umum

(DAU). Pendapatan dari bagi hasil pajak yang bersumber dari

Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan, dan Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan. Sementara

untuk bagi hasil bukan pajak yang berupa bagi hasil sumber

daya alam yang saat ini menunjukkan memerlukan perhatian

yang cukup serius dari pemerintah daerah untuk lebih dapat

mengoptimalkan potensi sumber daya alam.

Dana Alokasi Umum bertujuan untuk mengurangi

kesenjangan dan memeratakan kemampuan keuangan antar daerah.

Berdasarkan kedua sumber dana perimbangan tersebut, maka

255

menghasilkan rencana dan realisasi dana perimbangan di

Kabupaten Belitung.

Tabel IV.65Perkembangan Rencana dan Realisasi Dana Perimbangan

Kabupaten Belitung 2009-2011

Tahun Perimbangan (Rp)

Pertumbuhan

(%)

2009

361.775.213.047,0

0

2010

336.549.759.970,0

0-6,973

2011

348.417.173.396,9

53,526

Rata-rata Per Tahun -1,723 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung

Berdasarkan tabel IV.52 Perkembangan target dari dana

perimbangan secara total selama kurun waktu 3 tahun terakhir

(2009-2011) rata-rata pertumbuhannya per tahun adalah

sebesar -1,723%.

Gambar 4.65Pertumbuhan Rencana dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten

Belitung (2009-2011)Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013

256

2003-2004

2005-2006

2007-2008-10.00%

10.00%

30.00%

Realisasi

Realisasi

2003-2004

2005-2006

2007-2008

0.00%10.00%20.00%

Rencana

Rencana

Gambar 4. Pertumbuhan Rencana dan Realisasi Dana

Perimbangan Kabupaten Belitung (2009-2011) memperlihatkan

bahwa pertumbuhan pertahun naik dan turun.

Sumber penerimaan keuangan Kabupaten Belitung selain

berasal dari PAD dan dana perimbangan yaitu berasal dari

bantuan propinsi yang termasuk kedalam poin lain-lain

pendapatan yang sah.

Tabel IV.66 APBD Provinsi 2009-2012

TahunRealisasi

APBD Propinsi(Rp)

Pertumbuhan(%)

2009 2.257.800.000 3,77%

2010 14.429.760.000 24,09%

2011 16.099.560.000 26,88%

2012 27.104.398.240 45,26%Sumber Data : Dinas Pendatapatan Daerah, Kabupaten Belitung

Berdasarkan tabel diatas, bantuan APBD Propinsi untuk

pendapatan keuangan Kabupaten Belitung terus mengalami

peningkatan per tahun dengan rata-rata pertumbuhan 36,23%.

Hal ini mengatikan bahwa ketergantungan keuangan Kabupaten

Belitung terhadap bantuan propinsi cukup besar, karena nilai

bantuannya yang semakin lama semakin besar. Untuk lebih

jelasnya, pertumbuhan nilai bantuan propinsi pada penerimaan

keuangan Kabupaten Belitung dapat dilihat pada Gambar 4.65

Pertumbuhan Realisasi APBD Propinsi Terhadap Kabupaten

Belitung (2009-2012)

257

1 2 3 40

5000000000

10000000000

15000000000

20000000000

25000000000

30000000000

Gambar 4.66Pertumbuhan Realisasi APBD Propinsi

Terhadap Kabupaten Belitung (2009-2012)Sumber : Pendapatan Asli Daerah

Pada gambar di atas, memperlihatkan APBD Propinsi yang

menjadi bagian dalam pendapatan keuangan Kabupaten Belitung.

Bantuan yang diberikan dari Propinsi mengalami kondisi yang

baik, karena dari tahun ke tahun mengalami kenaikan terus

menerus.

Tabel IV.67Total Realisasi Pendapatan Pemerintah kabupaten Belitung Tahun

2009-2011

No Uraian Jumlah Pendapatan 2009-2011(Rp) %

A PAD 146.174.024.928 11,77%1 Pajak Daerah 37.262.086.447 3,00%2 Retribusi Daerah 32.084.665.651 2,58%3 Hasil Perusahaan Milik

Daerah dan Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan 4.187.505.260 0,34%

4Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 72.639.767.569 5,85%

B Dana Perimbangan 1.046.742.146.414 84,25%1 Bagi Hasil Pajak dan 37.262.086.447 3,00%

258

Bukan Pajak2 DAU 762.048.684.000 61,34%3 DAK 110.703.100.000 8,91%4 Lain-lain 136.728.275.967 11,01%

CLain-lain Pendapatan Yang Sah 49.474.342.541 3,98%

  PENDAPATAN DAERAH 1.242.390.513.883 100,00%Sumber Data : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sumber

penerimaan dominan bagi APBD Kabupaten Belitung adalah dari

DAU sekitar 61,34%, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sekitar

3,00% bagi hasil pajak dan bukan pajak 2,00%, dari DAK

8,91%, dan lain-lain adalah 11,01%.

PAD12%

Dana Perimbangan

84%

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

4%

Sumber pendapatan

Gambar 4. 67Presentase Sumber Pendapatan Keuangan Kabupaten Belitung (2009-

2011)Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013

4.11.2 Pos-Pos Pengeluaran Keuangan daerah Pengeluaran keuangan daerah adalah penggunaan

pendapatan daerah yang didapat untuk memenuhi segala

kebutuhan suatu daerah yang menjadi prioritas dan dapata

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat daerahnya.

Kegiatan pengeluaran daerah ini bisa juga disebut dengan

belanja daerah.

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

259

kabupaten yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan.

Belanja tersebut diprioritaskan untuk melindungi dan

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya

memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk

peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,

fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta

mengembangkan sistem jaminan sosial.

Belanja daerah terbagi atas Belanja Tidak Langsung

dan Belanja Langsung. Belanja tidak langsung terdiri dari

belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,

belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak

terduga. Perkembangan belanja daerah Kabupaten Belitung

selama kurun waktu 3 tahun (2009-2011) rata-rata pertumbuhan

per Tahun belanja SKPD mengalami kenaikan sebesar 18,72%,

Untuk lebih jelasnya lihat pada Gambar 4.67 Proporsi Rincian

Belanja Kabupaten Belitung per tahun dan Tabel IV.

Perkembangan Rincian Belanja Kabupaten Belitung Tahun 2009-

2011

Tabel IV. 68Perkembangan Rincian Belanja Kabupaten Belitung Tahun 2009-

2011Tahun 2008 2009 2010Belanja

Langsung (Rp)244.102.097.750

,50249.106.189.799

,00279.204.951.623

,75Belanja TidakLangsung (Rp)

151.604.123.193,97

170.738.603.723,00

210.292.308.501,50

Jumlah Belanja(Rp)

395.706.220.944,47

419.844.793.522,00

489.497.260.125,25

Pertumbuhan (%) 1,06% 1,17% Sumber Data : Dinas Pendapatan Daerah, Kabupaten Belitung

260

1 2 30.00

50,000,000,000.00

100,000,000,000.00

150,000,000,000.00

200,000,000,000.00

250,000,000,000.00

300,000,000,000.00

Belanja LangsungBelanja Tidak Langsung

Gambar 4.68Belanja Kabupaten Belitung (2009-2011)

Sumber : Hasil Kompilasi Data, 2013

4.11.3 Mekanisme / Sistem Pengelolaan Keuangan DaerahKeuangan Kabupaten Belitung merupakan unsur yang

sangat penting dan berperan menentukan bagi hasilnya

penyelenggaraan Pemerintah, pembangunan, dan pembinaan

masyaraka. Pengelolaan keuangan merupakan subsitem dari

sistem pengelolaan keuangan negara dan daerah dalam mendanai

pemerintah daerah dan pemberdayaan Daerah. Adapun standar

pengaturan keuangan daerah yaitu :

Aspek perencanaan dan aspek penganggaran

Aspek pelaksanaan dan aspek penatausahaan

Aspek pertanggung jawaban keuangan daerah

Proses penyusunan APBD dapat menunjukan latar belakang

pengambilan keputusan dalam menentukan arah kebijakan umum

berdasarkan skala prioritas serta distribusi sumber daya

dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pemegang kekuasaan

penyelenggaran Pemerintah Daerah yang juga pemegang

kekuasaan dalam pengelolaan keuangan daerah adalah kepala

daerah dibantu oleh bendahara daerah, perangkat daerah

261

beserta masyarakat. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah

yang akuntabel dan transparan maka Kepala Daerah sebagai

pemegang kekuasaab penyelenggara keuangan daerah wajib

menyampaikan pertanggung jawabannya kepada Bupati. Manfaat

Pemerintah Daerah menyusun dan menyajikan laporan Keuangan

sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang telah di atur

yaitu :

Dapat mengakui

Mengukur

Menyajikan secara wajar laporan keuangan kepada para

pengguna sesuai struktur Pemerintah Daerah

Penyelenggaraan urusan Pembiayanaa daerah di danai

dari :

APBD

Bantuan Pemerintah Daerah

Penyelenggaraaan Urusan Pemda didanai dari APBD

Pelaksaan Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah

a. PTPKD adalah perangkat daerah terdiri dari :

- Pemerintahan Daerah

- Perangkat Daerah

b. Pemerintah daerah bertindak selaku koordinator

pelaksanaan pengelolaan keuangan dan bertanggung

jawab kepada Kepala daerah.

Keberhasilan penyelenggaraan pemerintah terutama

dalam pelaksanaan urusan pemerintah dan pelaksanaan

pembangunan akan tergantung kepada perencanaan. Bab II pasal

2 dan 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut mengatur

tentang jenis dan bentuk Administrasi Desa sebagai berikut :

Jenis Administrasi Desa

262

a. Administrasi Umum

b. Administrasi Penduduk

c. Administrasi Keuangan

d. Administrasi Pembangunan

e. Administrasi Badan Permusyawaratan Daerah

(BPD)

f. Dan administrasi lainnya

4.11.4 Permasalahan keuangan daerahKeuangan daerah dalam sebuah daerah tidak luput dari

permasalahan baik dalam pendapatannya maupun pengeluarannya.

Begitu juga di Kabupaten Belitung. Berikut ini permasalahan

keuangan yang ada di Kabupaten Belitung.

1. Ketergantungan pendapatan terhadap pusat.

Berdasarakan nilai pendapatan Kabupaten Belitung yang

pada dasarnya berasal dari PAD, dana perimbangan dan lain-

lain pendapatan yang sah didapati bahwa sumber yang

memberikan dana terbesar berasal dari dana perimbangan. Hal

ini mengartikan bahwa dalam pendapatan Kabupaten Belitung

masih bergantung terhadap dana yang diberikan oleh pusat.

Untuk mengantisipasi masalaha ini, Kabupaten Belitung perlu

memperhatikan potensi sumber daya alam yang sebenarnya masih

bisa ditingkatkan guna mempengaruhi peningkatkan Pendapatan

Asli Daerah. Diharapkan kegiatan peningkatan ini dapat

mengurangi ketergantungan terhadap pusat. Selain itu

Kabupaten Belitung harus cepat tanggap dalam potensi yang

menonjol di Kabupaten Belitung yaitu dari sektor

Pertambangan dan Pariwisata agar pendapatan daerah semakin

meningkat.

263

4.12 Aspek Kelembagaan

Kelembagaan yang terdapat di Kabupaten Belitung berada

dalam pengawasan pemerintah, kelembagaan tersebut terdiri

dari lembaga pemerintah dan non pemerintah, Kelembagaan ini

berjalan sebagaimana mestinya walaupun terdapat berbagai

kekurangan dalam beberapa bagian, hal ini disebabkan oleh

tingkat pemahaman kedisiplinan juga latar belakang para

staff serta pegawai dikalangan Pemerintah

Hubungan kelembagaan dalam perencanaan tata ruang

sangat terikat diperlukannya kajian terhadap kelembagaan

untuk mengetahui berbagai kondisi nyata yang ada di suatu

wilayah terhadap keadaan sosial masyarakat, pola

kemasyarakatan, dan peran serta kelembagaan dan masyarakat

dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Tinjauan tersebut

lebih terfokus pada fungsi, kewenangan dan peran serta

kelembagaan terhadap pembangunan.

4.12.1 Sistem Kelembagaan Pemerintah

Seluruh kegiatan bidang pemerintah diarahkan pada

usaha memperkuat dan mewujudkan kemampuan untuk melayani dan

mengayomi masyarakat demi mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan wilayahnya.Kegiatan dibidang pemerintah yang

telah dilaksanakan penataan pemerintah Kabupaten yang lebih

efektif, pelaksanaan verifikasi data penduduk yang

dikoordinasikan langsung dengan kantor dinas kabupaten

Belitung melalui Kecamatan.

264

Tabel VI.69Jenis lembaga dan dinas–dinas Pemerintahan dan Fungsinya

Di kabupaten belitung

No Jenis Lembaga Fungsi

1. Inspektorat

2. Sekretariat Daerah

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Badan Pengawasan Lingkungan Hidup Daerah

5.Badan Kesatuan Bangsa, Politiok Dan Perlindungan Hidup Masyarakat

6. Badan Kepegawaian Daerah

7.Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan Dan KB

8. Badan Pusat Statistik

9. Badan Usaha Milik Negara

10. Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

11. Dinas Kebersihan Pasar Dan Pertamanan

12. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata

13. Dinas Kependudukan Dan Sipil

14.Dinas Pendapatan, Pengelklaan Keuangan Dan Aset Negara

15. Dinas Pewrtanian Dan Kehutanan

16. Dinas Kelautan Dan Perikanan

17. Dinas Pertambangan Dan Energi

265

18. Dinas Pekerjaan Umum

19. Dinas Kesehatan

20. Dinas Pendidikan

21. Dinas Perindagkop Dan Penanaman Modal

22. Dinas Pemuda Dan OlahragaSumber : Hasil Survai 2013

266

SUSUNAN ORGANISASI

PEMERINTAHAN KABUPATEN BELITUNG

267

STAF

SEKRETARIAT

BUPATI DPRD

SEKRETARIATSTAF

STAF

DINASKECAMATAN

LEMBAGA

1. PENDIDIKAN2. KESEHATAN3. PEKERJAAN UMUM4. PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN

KPOERASI5. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL6. SOSIAL, TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI7. PERTANIAN DAN KEHUTANAN8. PERHUBUNGAN, TELEKOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA9. PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN

KELURAHAN

DESAINSPEKTO

RATBADAN PERENCAAN

PEMBANGUNAN DAERAHDAN PENANAMAN

BADAN KESATUANBANGSA POLITI

BADANPENGENDALIAN

KANTOR PEMBERDAYAANPEREMPUAN DAN

KELUARGA BERENCANA

KANTOR PEMBERDAYAANMASYARAKATDAN

KANTOR SATUAN POLISIPAMONGPRAJA

KANTOR PERSIAPANDAN PERPUSTAKAANKANTOR PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

KANTOR PELAYANANTERPADU SATU

RSUD

4.12.2 Sistem Kelembagaan Non Pemerintahan

Kecamtan-kecamatan yang berada di kabupaten Belitung

juga Memiliki banyak lembaga – lembaga yang non pemeritah

yang diman lembaga-lembaga tersebut beranggotakan masyarakat

setepat. Lembaga – lembaga tersebut merupakan lembaga yang

mengatur, menjaga dan membantu masyarakat dalam menjalankan

kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luas.

Berikut ini adalah tabel jenis lembaga dan fungsi lembaga

non – pemerintahan di ksbupsten Belitung.

Berikut ini adalah tabel jenis lembaga dan fungsi

lembaga non – pemerintahan di Kabupaten belitung :

Tabel IV.70Jenis Lembaga Non – Pemerintahan dan Fungsinya

Dikabupaten Belitung

NoJenis

LembagaFungsi

1Organisasi

Keagamaan.

2Karang

Taruna

Bertugas mengumpulkan aspirasi masyarakat

mengenai kegiatan – kegiatan yang dapat

menciptakan rasa bermasyarakat antar

sesame warga desa,

3 PKK

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila,

Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan

dan tata laksana rumah tangga, Pendidikan

dan Keterampilan, Pengembangan kehidupan

berkoperasi, Pelestarian Lingkungan

Hidup, dan Perencanaan Sehat.

4 PosyanduMemberikan pelayanan balita sejak dini

kesehatan balita sejak dini5 Organisasi

Kemasyarakat

268

an pemuda

6Karang

Taruna

7 LSMSumber: Survai dan Kompilasi Data 2013

269