strategi pengembangan komoditas buah naga guna mengurangi impor
TRANSCRIPT
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS BUAH NAGAGUNA MENGURANGI IMPOR DI KABUPATEN BANYUWANGI
Santi Ermania1)
1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fak Pertanian UniversitasJember, Jember,
email: [email protected]
ABSTRAK
Buah naga (dragon fruit) merupakan buah berdaging segar darikaktus merambat yang berasal dari Benua Amerika tropik. Buah inidi Indonesia masih tergolong baru, namun sudah mendapatkan tempatdan harga yang baik di pasaran karena tanaman buah naga sangatbagus dibudidayakan di daerah tropis seperti di Indonesia.Tanaman buah naga ini masuk ke Indonesia sejak tahun 2000 sehinggamasih belum banyak yang membudidayakannya. Jenis buah naga yangsudah dibudidyaryakan di Indonesia antara lain buah naga dagingputih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereuspolyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) danbuah naga kulit kuning daging putih (Selenicereus megalanthus).Banyuwangi memiliki banyak potensi buah naga. Dahulu Banyuwangibanyak menghasilkan buah jeruk, lahan buah jeruk sangat luas diBanyuwangi. Namun sekarang Jeruk di Banyuwangi populasinya menurunkarena faktor penyakit yang menyerang tanaman jeruk. KiniBanyuwangi menjadi daerah penghasil buah naga. Lahan buah nagabanyak tersebar di daerah selatan Kabupaten Banyuwangi. Buah nagayang ditanam oleh petani di Banyuwangi dalam perlakuannya ada duajenis, yaitu buah naga organik dan buah naga anorganik. Tujuandari penelitian ini yaitu ini untuk mengetahui: Potensipengembangan Komoditas Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi, Peluangpasar Komoditas Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi dan Prospekpengembangan Komoditas Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi.Sedangkan manfaatnya yaitu sebagai dasar dasar pertimbanganpemerintah dalam mengambil kebijakan di bidang pertanian,khususnya di bidang usaha penanaman buah naga dan salah satuinformasi bagi peneliti yang ingin meneliti lebih mendalam tentangtanaman buah naga
Kata Kunci: Buah Naga, Banyuwangi, Potensi Pengembangan, PeluangPasar, Strategi Pengembangan
1. PENDAHULUANIndonesia mempunyai
keunggulan komparatif sebagainegara agraris dan maritim.Selama ini, kegiatan ekonomiyang memanfaatkan keunggulankomparatif tersebut telahberkembang di Indonesia yangmerupakan salah satusubsistem agribisnis.Pembangunan ekonomi yangberbasis kerakyatan, tidakberarti mengesampingkanpemanfaatan sumber daya modaldan teknologi, serta manajemenmodern. Modal, teknologi, danmanajemen modern sangatdiperlukan, tetapi dalamkerangka pemanfaatan sumberdaya alam melaluipendayagunaan kemampuan sumberdaya manusia. Sumber dayaimpor juga tetap diperlukan,tetapi penggunaannya harushati-hati dan disesuaikandengan upaya memperkuatkemampuan sumber daya manusiadan sumber daya alam domestic[1].
Pembangunan pertaniansaat ini telah memasuki erabaru yaitu dengan lebihmencerminkan keterkaitan yangdengan sektor lainnya. Sektorpertanian merupakan salahsatu sektor yang menjadipenopang perekonomian diIndonesia. PembangunanNasional sangat dipengaruhioleh sektor pertanian karenasektor tersebut berperansebagai penggerak pembangunan.Pengembangan pertanian di masadepan akan lebihdititikberatkan pada usahaagribisnis di berbagai skalabaik skala keluarga, skala
menengah maupun skala besar.Penerapan pendekatan yangberbasis agribisnis tersebutdilakukan dengan caramemanfaatkan secara optimalsumber daya pertanian dalamsuatu kawasan ekosistem.Berdasarkan strategi tersebutdiharapkan pelaksanaanpembangunan pertanian akanberhasil dengan munculnyaproduk-produk berbasispertanian dan agroindustriyang memiliki daya saingtinggi baik di pasar domestikmaupun internasional. Salahsatu bentuk komoditas asliIndonesia yang dapat bersaingyaitu komoditas buah-buahan.Komoditas tersebut memilikikeanekaragaman jenis danmemiliki nilai ekonomi yanglebih tinggi dari pada tanamanpangan. Pengembangan usahaagribisnis terutama komoditasholtikultura sangatlah tepatkarena produk ini memilikinilai tambah yang besar danpasar yang terus berkembangsetiap tahunnya. Hal tersebutdidukung oleh sifat komoditasbuah-buahan yang responsifterhadap teknologi barusehingga akan lebih mudahdalampengembangannya.Pengembanganagribisnis tersebut sangatlahpotensial dengan program yangdijalankan oleh pemerintahyaitu pembangunan pertanianmodern dengan petani sebagaipengelola usahataninyadituntut lebih mengarah kepadaorientasi bisnis walaupunbelum optimal. Salah satutanaman holtikultura yangdapat dikembangkan dalam
agribisnis yaitu tanaman buahnaga.
Buah naga (dragon fruit)merupakan buah berdaging segardari kaktus merambat yangberasal dari Benua Amerikatropik. Buah ini di Indonesiamasih tergolong baru, namunsudah mendapatkan tempat danharga yang baik di pasarankarena tanaman buah nagasangat bagus dibudidayakan didaerah tropis seperti diIndonesia. Tanaman buah nagaini masuk ke Indonesia sejaktahun 2000 sehingga masihbelum banyak yangmembudidayakannya. Jenis buahnaga yang sudahdibudidyaryakan di Indonesiaantara lain buah naga dagingputih (Hylocereus undatus), buahnaga daging merah (Hylocereuspolyrhizus), buah naga dagingsuper merah (Hylocereuscostaricensis) dan buah nagakulit kuning daging putih(Selenicereus megalanthus). Buahnaga Hylocereus polyrhizus lebihsering dibudidayakan karenamemiliki kelebihan tersendiriyaitu ukuran buah lebih besardan warna daging lebihmenarik. Sedangkan buah nagayang jarang dibudidayakanadalah buah naga Selenicereusmegalanthus karena ukuran buahyang relatif kecil walaupunrasanya paling manis diantarajenis yang lain. Selainbuahnya, bungan serta tunasmuda buah naga juga bolehdikonsumsi dan mempunyaikhasiat tersendiri [2].
Hingga saat inikebutuhan akan buah nagaIndonesia cukup besar dan
bukan hanya pasar lokal saja.Peluang ekspor masih terbukalebar untuk buah naga ini,namun kebutuhan yang besartersebut belum mampu dipenuhioleh produksi dalam negerikarena Indonesia dalam kondisiyang cukup sulit memenuhipeluang pasar dan adanya hal-hal yang berhubungan denganiklim investasi yang cenderunglesu. Kabupaten Banyuwangisecara geografis merupakandaerah yang subur dan memilikipotensi yang besar bagipeningkatan pengembanganproduk pertanian, karenahampir semua komoditaspertanian khususnya tanamanpangan dan hortikultura dapattumbuh dan berkembang.Dukungan kekayaan sumber dayaalam yang melimpah sertapermintaan pasar yang tinggimenempatkan komoditashortikultura sebagai produkbernilai ekonomi tinggi,sehingga usaha hortikulturamenjadi sumber pendapatanpetani dan pelaku usahalainnya dari skala mikrohingga makro di sebagian besarwilayah Kabupaten Banyuwangi.
Rumusan Masalah1. Bagaimana potensi
pengembangan Komoditas BuahNaga di KabupatenBanyuwangi?
2. Bagaimana peluang pasarKomoditas Buah Naga diKabupaten Banyuwangi?
3. Bagaimana strategipengembangan Komoditas BuahNaga di KabupatenBanyuwangi?
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian
ini yaitu ini untukmengetahui: Potensipengembangan Komoditas BuahNaga di Kabupaten Banyuwangi,Peluang pasar Komoditas BuahNaga di Kabupaten Banyuwangidan Prospek pengembanganKomoditas Buah Naga diKabupaten Banyuwangi.Sedangkan manfaatnya yaitusebagai dasar dasarpertimbangan pemerintah dalammengambil kebijakan di bidangpertanian, khususnya di bidangusaha penanaman buah naga dansalah satu informasi bagipeneliti yang ingin menelitilebih mendalam tentang tanamanbuah naga
2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Komoditas Buah Naga
Tanaman buah naga(Dragon Fruit) yang awalnyadikenal sebagai tanaman hiasini sudah cukup lama dikenalmasyarakat Taiwan, Vietnammaupun Thailand. Terlebihsangat diketahui bahwa buahnyadapat dimakan, semakin banyakyang mengenalnya. Buahnyaterasa enak. Bagi masyarakatdi Negara tersebut, usahabudidaya tanaman buah nagaterus dilakukan karena sangatmenguntungkan. Buah naga(Dragon Fruits) merupakan salahsatu jenis tanaman kaktus yangbisa dimakan buahnya danSpesies kaktus ada ribuanjumlahnya. Buah naga termasukdalam kelompok tanaman kaktusatau family cactaceae dan subfamily hylocereanea. Dalam
subfamily ini terdapatbeberapa genus, sedangkan buahnaga termasuk dalam genusHylocereus. Genus ini punterdiri dari sekitar 16spesies. Dua diantaranyamemiliki buah yang komersial,yaitu Hylocereus undatus(berdaging putih) danHylocereus costaricensis(berdaging merah). Adapunklasifikasi buah naga tersebutsebagai berikut:Divisi : Spermatophyta
(tumbuhan berbiji)Subdivisi : Angiospermae(berbiji tertutup)Kelas : Dicotyledonae(berkeping dua)Ordo : CactalesFamili : CactaceaeSubfamili : HylocereaneaGenus : HylocereusSpesies : Hylocereus undatus(daging putih), Hylocereuscostaricensis (daging merah)
Tanaman buah nagaberasal dari Meksiko, AmerikaTengah dan Amerika Selatanbagian utara. Tanaman buahnaga dimanfaatkan buahnyauntuk konsumsi segar.Tanamannya merupakan jenistanaman memanjat. Walaupunperakaran di tanah dicabut,tanaman ini masih tetap hidupsebagai tanaman epifit karenakebutuhan makanannya diperolehmelalui akar udara padabatangnya. Secara morfologis,tanaman ini termasuk tanamanyang tidak lengkap karenatidak memiliki daun.Morfologinya hanya terdiridari akar, batang dan cabang,bunga, buah serta biji.Tanaman buah naga tidak tahan
dengan genangan air.Intensitas matahari yangdibutuhkan buah naga sekitar70-80%. Oleh karena itu,tanaman buah naga di tanam dilahan yang tidak terdapatnaungan dan memiliki sirkulasiudara yang baik [3].
Buah naga memiliki 4jenis yang diusahakan danmemiliki prospek yang baik.Keeempat jenis itu adalahsebagai berikut :a. Hylocereus undatus
Hylocereus undatus atauyang sering disebut whitepitaya adalah buah naga yangkulitnya berwarna merah dandaging berwarna putih. Didalam buah terdapat banyakbiji hitam. Dibandingkan jenislainnya, kadar kemanisannyatergolong rendah. Daerahtumbuh yang ideal padaketinggian kurang dari 400 mdpl.b. Hylocereus polyrhizus
Hylocereus polyrhizusmemiliki buah dengan kulitberwarna merah dan dagingberwarna merah keunguan.Kulitnya terdapat sisik ataujumbai hijau. Rasanya lebihmanis dibandingkan Hylocereusundatus. Buah dari jenisHylocereus polyrhizus tergolongkecil. Lokasi penanaman yangtepat pada ketinggian rendahsampai sedang.c. Hylocereus costaricensis
Buah Hylocereus costaricensissekilas hampir sama denganbuah Hylocereus polyrhizus tetapibuahnya lebih merah. Beratbuah sekitar 400-500 g.Rasanya manis dengan kadarkemanisan 13-15 briks. Dapat
tumbuh di daerah yang panasdengan ketinggian rendahsampai sedang.d. Selenicereus megalanthus
Selenicereus megalanthusberpenampilan berbedadibandingkan anggota genusHylocereus. Kulit buahnyaberwarna kuning tanpa sisik.Rasa buahnya jauh lebih manisdibanding buah naga lainnya.Tetapi buah naga jenis inikurang populer. Pertumbuhantanaman akan optimal biladitanam di daerah dingindengan ketinggian lebih dari800 m dpl [3].
Buah naga mempunyaiprospek yang cukup baik diIndonesia, karena buah nagayang dijual di pasarandidominasi buah naga impor danhanya 1% yang dipasok olehproduksi dalam negeri.Keterbatasan lahan tidakmenjadi kendala dalampengembangan buah naga, karenabuah naga dapat dikembangkandan mampu tumbuh baik walaupunmenggunakan pot sebagai mediatanam. Hal ini tentunyamerupakan peluang baik bagipetani (investor) untukmenginvestasikan modalnya padaagribsinis buah naga. Agarmodal yang diinvestasikan itutidak sia-sia, maka manajemendana perlu mendapatkanperhatian yang lebih serius[2].
2.2 Kegunaan Buah NagaBuah naga juga
memiliki berbagai khasiat obatyang bermanfaatkan bagikesehatan tubuh. Buah nagamemiliki cukup banyak khasiat
bagi kesehatan diantaranyasebagai penyeimbang kadar guladarah, membersihkan darah,menguatkan ginjal, menyehatkanlever, perawatan kecantikan,menguatkan daya kerja otak,meningkatkan ketajaman mata,mengurangi keluhan panas dalamdan sariawan, menstabilkantekanan darah, menguragikeluhan keputihan, mengurangikolesterol, mencegah kankerusus serta mencegah sembelitdan memperlancar feses [4].
Selain kandunganvitamin C yang tinggi, buahnaga mengandung 80% air. Zatnutrisi lain yang terkandungdi dalam buah naga ialahserat, kalsium, zat besi,fosfor yang cukup bermanfaatuntuk mengatasi penyakit darahtinggi. Buah naga yangberdaging merah juga baikuntuk memperbaiki penglihatanmata karena mengandungkarotenoidnya yang tinggi.Fitokimia di dalam buahnyajuga diketahui dapatmenurunkan resiko kanker [5].
2.3 Teori PemasaranKegiatan pemasaran
mempunyai peranan yang pentingdalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasarandiartikan sama dengan istilahpenjualan, perdagangan, dandistribusi. Salah pengertianini timbul karena pihak-pihakyang bersangkutan mempunyaikegiatan dan kepentingan yangberbeda-beda. Kenyataannya,pemasaran merupakan konsepyang menyeluruh, sedangkanistilah yang lain tersebuthanya merupakan satu bagian,
satu kegiatan dalam prosespemasaran secara keseluruhan.Jadi, pemasaran merupakankeseluruhan dari pengertiantentang : penjualan,perdagangan dan distribusi[6].
Pasar mengandungpengertian yang beranekaragamyaitu: (1) tempat pertemuanantara penjual dan pembeli,barang atau jasa yangditawarkan untuk dijual danterjadinya pemindahankepemilikan; (2) permintaanyang dibuat oleh sekelompokpembeli potensial terhadapsuatu barang atau jasa.Pengertian yang spesifik :pemasaran adalah prosespertukaran barang dan jasaguna memuaskan kebutuhan ataukeinginan semua pelangganpotensial yang memilikikebutuhan atau keinginantertentu yang mungkin bersediadan sanggup melibatkan diridalam proses pertukarantersebut. Terdapat lima faktoryang menyebabkan pentingnyapemasaran, yaitu: (1) jumlahproduk yang dijual menurun;(2) Pertumbuhan penampilanperusahaan juga menurun; (3)terjadinya perubahan yangdiinginkan konsumen; (4)kompetisi yang semakin tajam;(5) terlalu besarnyapengeluaran untuk penjualan[7].
Peluang pasarseringkali diartikan sebagaipeluang (probability) dariseseorang (produsen, petaniatau pihak lain) untuk menjualhasil pertanian dengan
mendapatkan keuntungan. Karenapelaku lembaga pemasaran tidaksemua mampu memanfaatkanpeluang ini, maka hanya merekayang mampu memanfaatkan pasarsaja yang memperolehkesempatan yang baik tersebut.Banyak kenyataan, makadiantara pelaku pemasarantersebut, maka posisi produsenatau petani adalah yang palinglemah.Berbagai factor yangmenyebabkannya, namun karenakondisi yang sepeti itu, makapetani seringdirugikan.Kompetisi pasar yangsempurna (perfect marketcompetition) yang bekerjasemestinya, memang seringterjadi di negara- negara yangsedang berkembang; sehinggaposisi petani seringdirugikan. Apalagi produsen(petani) tersebut tidakmempunyai kekuatan untukmenawar harga jual hasilpertaniannya, maka akanterjadi suatu transaksi jual-beli yang menguntungkanpembelinya. Lemahnya informasipasar, lemahnya pemanfaatanpeluang pasar, juga sebagaipenyebab mengaapa produsen(petani) sering dalam posisidirugikan. Apalagi kalaupetani tersebut mengusahakanusahatani tanpa harusmemperhatikan permintaanpasar. Oleh karena itu, makaaspek produksi, pengolahan danpemasaran serta kegiatan yanglain yang terlibat dalamkonsep agribisnis adalahpenting sekali dimengerti olehprodusen. Sehingga, tentu sajaprodusen tidak terlalu banyakdirugikan [7].
Pemasaran secara umumdianggap sebagai proses aliranbarang yang terjadi dalampasar. Aliran barang yangterjadi di dalam pasartersebut dari produsen sampaikepada konsumen akhir yangdisertai penambahan gunabentuk melalui prosespengolahan, guna tempat,melalui proses pengangkutandan guna waktu melalui prosespenyimpanan.sehingga dalammendefinisikan prosespemasaran ini sangattergantung posisi seseorangyang terlibat dalam prosespemasaran [8].
2.3 Analisis SWOTAnalisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktorsecara sistematis untukmerumuskan strategiperusahaan. Analisis inididasarkan pada logika yangdapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang(Opportunities), namun secarabersamaan data meminimalkankelemahan (Weaknesses) danancaman (Threats). Prosespengambilan keputusan strategiselalu berkaitan denganpengembangan misi, tujuan,strategi dan kebijakanperusahaan. Dengan demikianperencana strategis harusmenganalisis faktor-faktorstrategis perusahaan(kekuatan, kelemahan, peluangdan ancaman). Kekuatanmeliputi pemasaran yang cukupbesar dan penguasaan teknisserta teknologi menghasilkanproduktivitas SDM yang terusmeningkat. Kelemahan meliputi
struktur permodalan yangkurang mendukungdan programpenelitian serta pengembanganusaha yang belum optimal.Peluang meliputi masuknyamodal dan teknologi asing padapasca free trade. Ancamanmeliputi terjadinya hal yangtidak menguntungkan terutamauntuk investasi dan kurangpekanya pemerintah terhadapkredit asing [9].
Gambar 2.1 Analisis SWOT [9]
Strategi SWOT terdiri dari:1. Strategi SOStrategi SO, merupakan yangpaling murah, karena denganbekal yang paling sedikitdapat didorong kekuatan yangsudah ada untuk maju(mengandalkan keunggulankomparatif). Pertimbangan yangdipakai adalah pendekatanutilitarian, yang berupayamemaksimalkan utility atautingkat institusi darikekuatan dan kesempatan yangtelah ada, untuk pertumbuhan.Strategi ini disebut jugadengan strategi agresif.2. Strategi STStrategi ST, adalah yang agakmahal, karena bekal yangpaling sedikit dapat diatasiancaman yang sudah ada untukmaju, sehingga harus dilakukan
mobilisasi. Pertimbangan yangdipakai adalah semi pendekatanutilitarian yang berupayamemaksimalkan utilityinstitusi dari kekuatan,tetapi juga berhati-hati dalammenghadapi ancaman. Strategiini disebut juga denganstrategi diversifikasi, dimanamobilisasi issue menghadapi 2(dua) pilihan, yaitu; (a)Melawan ancaman, memeliharastatus quo (tidak bergeming),dan (b) Merubah ancamanmenjadi kesempatan ataumerubah status quo.3. Strategi WOStrategi WO, adalah strategiinvestasi atau dinvestasi,yang juga agak lebih sulitkarena orientasinya adalahmemihak kepada kondisi yangpaling lemah, tetapidimanfaatkan untuk menangkappeluang atau disebut jugastrategi orientasi putarbalik. Pendekatan yang dipakaiadalah pendekatan pertumbuhan,akan tetapi dimulai dari yangterlemah, yaitu bahwa upayainstitusi untuk mengutamakanpemerataan (investasi) atausubsidi (dinvestasi). 4. Strategi WTStrategi WT , adalah strategiyang paling sulit, karenaorientasinya adalah memihakkepada kondisi yang palinglemah atau paling terancam,sehingga yang dilakukanadalah mengontrol kerusakanagar tidak menjadi lebih parah(defensif). Pendekatan yangdipakai adalah pendekatanpertahanan, yaitu bahwa adaupaya institusi untukmeminimalkan sesuatu yang
membawa kerugian akibat adanyakelemahan dan ancaman.
2.4 Kerangka PemikiranPembangunan pertanian
saat ini telah memasuki erabaru yaitu dengan lebihmencerminkan keterkaitan yangdengan sektor lainnya. Sektorpertanian merupakan salahsatu sektor yang menjadipenopang perekonomian diIndonesia. PembangunanNasional sangat dipengaruhioleh sektor pertanian karenasektor tersebut berperansebagai penggerak pembangunan.Pengembangan pertanian di masadepan akan lebihdititikberatkan pada usahaagribisnis di berbagai skalabaik skala keluarga, skalamenengah maupun skala besar.Penerapan pendekatan yangberbasis agribisnis tersebutdilakukan dengan caramemanfaatkan secara optimalsumber daya pertanian dalamsuatu kawasan ekosistem.
Pengembangan usahaagribisnis terutama komoditasholtikultura sangatlah tepatkarena produk ini memilikinilai tambah yang besar danpasar yang terus berkembangsetiap tahunnya. Hal tersebutdidukung oleh sifat komoditasbuah-buahan yang responsifterhadap teknologi barusehingga akan lebih mudahdalampengembangannya.Pengembanganagribisnis tersebut sangatlahpotensial dengan program yangdijalankan oleh pemerintah
yaitu pembangunan pertanianmodern dengan petani sebagaipengelola usahataninyadituntut lebih mengarah kepadaorientasi bisnis walaupunbelum optimal.
Buah naga (dragon fruit)merupakan buah berdaging segardari kaktus merambat yangberasal dari Benua Amerikatropik. Buah ini di Indonesiamasih tergolong baru, namunsudah mendapatkan tempat danharga yang baik di pasarankarena tanaman buah nagasangat bagus dibudidayakan didaerah tropis seperti diIndonesia. Tanaman buah nagaini masuk ke Indonesia sejaktahun 2000 sehingga masihbelum banyak yangmembudidayakannya. Jenis buahnaga yang sudahdibudidyaryakan di Indonesiaantara lain buah naga dagingputih (Hylocereus undatus), buahnaga daging merah (Hylocereuspolyrhizus), buah naga dagingsuper merah (Hylocereuscostaricensis) dan buah nagakulit kuning daging putih(Selenicereus megalanthus). Buahnaga Hylocereus polyrhizus lebihsering dibudidayakan karenamemiliki kelebihan tersendiriyaitu ukuran buah lebih besardan warna daging lebihmenarik.
Kabupaten Banyuwangisecara geografis merupakandaerah yang subur dan memilikipotensi yang besar bagipeningkatan pengembanganproduk pertanian, karenahampir semua komoditaspertanian khususnya tanamanpangan dan hortikultura dapat
tumbuh dan berkembang.Dukungan kekayaan sumber dayaalam yang melimpah sertapermintaan pasar yang tinggimenempatkan komoditashortikultura sebagai produkbernilai ekonomi tinggi,sehingga usaha hortikulturamenjadi sumber pendapatanpetani dan pelaku usahalainnya dari skala mikrohingga makro di sebagian besarwilayah Kabupaten Banyuwangi.
Gambar 2.2. Skema KerangkaPemikiran
2.5 Operasional Variabel Variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatuyang berbentuk apa saja yangditetapkan oleh peneliti untukdipelajari sehingga diperolehinformasi tentang haltersebut, kemudian ditarikkesimpulannya. Variabelpenelitian memiliki beberapakegunaan antara lain :• Untuk mempersiapkan alat
dan metode pengumpulandata.
• Untuk mempersiapkan metodeanalisis / pengolahan data.
• Untuk pengujian hipotesisVariabel penelitian
sebaiknya ditetapkan denganbaik dalam pelaksanaanpenelitian. Hal inidimaksudkan agar variabelpenelitian tersebut relevandengan tujuan penelitian dandapat diamati dan dapat diukur[10].
3. METODOLOGIPenentuan daerah
penelitian dalam penelitianini adalah dengan cara sengaja(Purposive Methode). PurposiveMethode merupakan pemilihandaerah penelitian yang yangtelah ditentukan terlebihdahulu. Daerah atau lokasipenelitian yang dipilihpeneliti adalah KabupatenBanyuwangi. Pemilihan lokasitersebut didasarkan karenaKabupaten Banyuwangi merupakansalah satu daerah di JawaTimur yang memiliki potensidalam pengembangan budidayaKomoditas Buah Naga.
Metode yangdipergunakan yaitu metodedeskriptif-analitis. Metodedeskriptif tidak dituangkandalam bentuk bilangan atauangka statistik, melainkantetap dalam bentuk kualitatifyang memiliki arti lebih kayadari sekedar angka ataufrekuensi. Peneliti segeramelakukan analisis data denganmemberi pemaparan gambaranmengenai situasi yang ditelitidalam bentuk uraian naratif.Hakikat pemaparan adalahseperti orang merajut, setiap
bagian ditelaah satu demi satudengan menjawab pertanyaanapa, mengapa, dan bagaimanasuatu fenomena itu terjadidalam konteks lingkungannya.Objektivitas pemaparan harusdijaga sedemikian rupa agarsubjektivitas peneliti dalammembuat interpretasi dapatdihindari [11].
Metode ini berdasarkanpada jenis data yangdikehendaki. Data yangdigunakan dalam penelitian iniadalah data sekunder. Datasekunder adalah datapenelitian yang diperolehsecara tidak langsung melaluimedia perantara (dihasilkanpihak lain) atau digunakanoleh lembaga lainnya yangbukan merupakan pengolahnyatetapi dapat dimanfaatkandalam suatu penelitiantertentu. Data sekunderdiperoleh dari kajian pustakaberupa buku dan laporan-laporan penelitian terdahulu[12].
Analisis pertamamengenai potensi pengembanganKomoditas Buah Naga diKabupaten Banyuwangi denganmenggunakan analisisdeskriptif yang di dalamnyaterdapat keunggulan dankhasiat dari komoditas buahnaga sehingga perlu adanyapengembangan komoditastersebut. Analisis kedua yaituberkaitan dengan peluang pasardengan menggunakan analisisdeskriptif yang di dalamnyaterdapat produksi danpemasaran buah naga yangdihasilkan di KabupatenBanyuwangi serta perilaku
konsumen terhadap permintaanbuah naga di KabupatenBanyuwangi. Analisis ketigayaitu mengenai strategipengembangan denganmenggunakan analisis SWOT.Analisis SWOT adalahidentifikasi berbagai faktorsecara sistematis untukmerumuskan strategi perusahaan[9]. Analisis ini didasarkanpada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang(Opportunities), namun secarabersamaan data meminimalkankelemahan (Weaknesses) danancaman (Threats). Kekuatanmeliputi keunggulan dankhasiat yang dimilki BuahNaga. Peluang meliputi luaslahan yang dimiliki danbanyaknya permintaan konsumenterhadap Buah Naga. Kelemahanmeliputi produksi yangdihasilkan masih belum bisamemenuhi pasar lokal. Ancamanmeliputi terjadinya hal yangtidak menguntungkan sepertiimpor. Sehingga dibutuhkanstrategi yang efektif danefisien untuk mengatasimasalah tersebut supaya usahaini terus mengalamipeningkatan. Tahapan dalammenyusun analisis SWOT yaitumenyusun terlebih dahuluanalisis faktor internal(Internal Factor AnalysisSummary/IFAS) yang terdiridari kekuatan (Strength) dankelemahan (Weakness) sertaanalisis eksternal (ExternalFactor Analysis Summary/EFAS) yangterdiri dari peluang(Opportunity) dan ancaman(Threat).
Tabel 3.1 Analisis Faktor Internal (IFAS)Faktor-faktor Keterangan Strategi Internal Kekuatan Kelemahan Total
Tabel 3.2 Analisis Faktor Eksternal (EFAS)Faktor-faktor Keterangan Strategi Eksternal Peluang Ancaman Total
4. PEMBAHASAN4.1 Potensi Komoditas Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi
Buah naga merahmerupakan salah satu komoditihortikultura andalan KabupatenBanyuwangi. Buah naga merahasal Banyuwangi saat inimenjadi komoditi hortikulturayang laris manis diburu.Sejumlah pasar modern di kota-kota besar seperti Jakarta danSurabaya menjadi pelanggantetap penikmat buah yangbermanfaat bagi kesehatan.Potensi pasar yangbergairah dimanfaatkan parapetani buah naga di KabupatenBanyuwangi. Buah naga asalBanyuwangi, miliki keunggulanyang ukurannya lebih besar dancita rasa yang lebih manisketimbang dengan buah nagaasal daerah lain. Sebab itulahbuah naga asal Banyuwangijadi primadona [13].
Salah satu jenis buahnaga yang banyak dibudidayakanoleh petani di Kabupaten
Banyuwangi adalah buah nagadaging merah. Buah naga merahmerupakan komoditashortikultura yang prospektifuntuk dikembangkan karenausaha tani buah naga telahterbukti memberikan keuntunganyang tinggi secara komersial,sehingga dapat dijadikansebagai sumber pendapatanpetani. Permintaan pasar dalamnegeri terhadap buah naga daritahun ke tahun semakinmeningkat, seiring pertambahanpenduduk, peningkatanpendapatan/daya beli konsumenserta berkembangnya perspektifmengenai pentingnya pemenuhangizi masyarakat.
Dalam Upaya meningkatkandaya saing produk agribisnisdalam perdagangan domestik daninternasional, penerapansistem jaminan atau manajemenmutu dan keamanan panganproduk (food safety) terutamauntuk produk segar adalahsangat penting dan menjadisuatu keharusan. Seiringdengan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi,kesadaran konsumen terhadapkeamanan pangan produkterutama produk segar terusmeningkat, sehingga mendorongmeningkatnya permintaanterhadap produk yang memenuhistandard mutu dan keamananpangan. Perspektif inilah yangmenjadi dasar pemikiran petanibuah naga di KabupatenBanyuwangi dalam mendaftarkankomoditas buah naga yangdiproduksi untuk memperolehSERTIFIKAT PRIMA-3 sebagaibentuk legalitas atas keamanankonsumsi salah satu komoditas
hortikultura unggulan diKabupaten Banyuwangi.Akhirnya, tim auditormenyampaikan apresiasi ataskomitmen dan dedikasi kelompoktani dalam menjaga konsistensiaplikasi prinsip GAP budidayabuah naga. KeberhasilanKelompok Tani yang ada diKAbupaten Banyuwangi yaituKelompok Tani Sari Agung danSurya Naga dalam menyusuljejak Kelompok Tani BerkahNaga yang telah memperolehSERTIFIKAT PRIMA-3 pada Tahun2010 semakin mengukuhkaneksistensi buah nagaBanyuwangi sebagai salah satukomoditas hortikulturaunggulan yang kualitasnyatelah diakui di skala nasional[14].
Buah naga memiliki anekamanfaat dan kegunaan, baikdari aspek gizi dan kesehatan,religi, estetika, dan ekonomi.Buah naga mengandung banyakzat gizi terutama vitamin danmineral esensial. Beberapajenis buah naga (daging merah)juga banyak mengandungantioksidan yang baik untukmencegah penyakit kanker.Beberapa kandungan buah nagayang penting bagi kesehatanantara lain vitamin C,kalsium, fosfor, serta serat.Vitamin C paling tinggiterdapat pada buah naga putihjenis Hylocereus undatus.Kandungan fosfor dan seratyang paling tinggi terdapatpada Hylocereus polyrhizus, ataulebih dikenal sebagai buahnaga merah, sedangkankandungan kalsium palinftinggi terdapat pada buah naga
kuning (Selenicereus megalanthus),jenis ini jarang ditanam diIndonesia. Buah naga dapatdigunakan untuk mengatasi ataumencegah penyakit kanker ususbesar, diabetes, hipertensi,osteoporosis, ginjal,menurunkan kolesterol, dansebagainya. Mengkonsumsi buahnaga secara rutin dapatmenghindarkan kita dariserangan penyakit-penyakittersebut. Buah naga jugabanyak yang dimanfaatkan untukkegiatan religi.
Buah naga juga berperandalam berbagai kegiatankeagamaan terutama yangdilakukan etnis Tionghoa.Menjelang berbagai acarakeagamaan terutama menjelangtahun baru, biasanyamasyarakat Tionghoa memerlukanbuah naga, selain itu buahnaga banyak dihidangkan dalamacara-acara lain sepertiperingatan Natal dan tahunbaru masehi. Manfaat estetikadapat dilihat dari bentuktanaman dan bentuk buah.Tanaman buah naga padadasarnya merupakan tanamanhias yang sangat baik ditanamdi halaman rumah sebagaipenambah keindahan rumah.
Gambar 4.1 PerkembanganProduksiBuah Naga Tahun 2004-2011
Berdasarkan gambarperkembangan produksi BuahNaga di atas menunjukkanpeningkatan setiap tahunnyasehingga Komoditas Buah Nagamemiliki potensi untukdikembangkan di Indonesiakhususnya di Kabupatenbanyuwangi.
4.2 Peluang Pasar Komoditas Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi memilikibanyak potensi buah naga.Dahulu Banyuwangi banyakmenghasilkan buah jeruk, lahanbuah jeruk sangat luas diBanyuwangi. Namun sekarangJeruk di Banyuwangipopulasinya menurun karenafaktor penyakit yang menyerangtanaman jeruk. Kini Banyuwangimenjadi daerah penghasil buahnaga. Lahan buah naga banyaktersebar di daerah selatanKabupaten Banyuwangi. Buahnaga yang ditanam oleh petanidi Banyuwangi dalamperlakuannya ada dua jenis,yaitu buah naga organik danbuah naga anorganik. Buah nagaorganik, maksudnya dalam halpemupukan para petanimenggunakan pupuk oganik ataupupuk kandang. pupuk kandangyang digunakan lebih banyakmenggunakan kotoran kambing.Sedangkan Buah naga anorganik,adalah buah naga yangpemupukannya menggunakan pupukkimia pabrik. Jenis buah naga
yang ditanam oleh petani diBanyuwangi ada dua macam,antara lain buah naga dagingmerah dan buah naga dagingputih.
Luas lahan perkebunanbuah naga di Banyuwangi,mencapai 678,8 hektar. KhususKecamatan Bangorejo, luasnya 162,5 hektar. KecamatanBangorejo menyumbangkan 20,36persen komoditas buah nagadari total produksi buah nagadi Kabupaten Banyuwangi.Produktivitas tanaman buahyang juga diikenal sebagaibuah dewa ini, perhektarnyamencapai 30 ton. PertahunBanyuwangi, mampu menghasilkan20.364 ton buah naga.Kecamatan Bangorejo, menjadipenghasil buah naga terbesardengan total produksi 3.750ton per tahun. Buah nagatersebut selain memenuhi pasarlokal Banyuwangi, juga dipasok ke Malang, Surabaya,Bandung, Jakarta dan Bali.Setiap harinya kami telahmengirim kedaerah-daerahtersebut kurang lebih 2 tonper hari [15].
Besarnya produksi buahnaga itu juga seiring denganpeningkatan pendapatan yangsignifikan bagi para petani.Harga buah naga di pasaranlebih terkontrol karena buahnaga lebih tahan lama jikadibandingkan dengan komoditaslain seperti cabai atau tomat.Potensi buah naga yangdimiliki Kecamatan Bangorejodapat disinergikan denganprogram agrowisata. Travelagen bisa membangun komunikasidengan petani agar bisa
bekerja sama pada saat musimpanen buah naga. Dengan adanyatempat wisata yang ada diBanyuwangi salah satunya PulauMerah, wisatawan dapat dibawake kebun buah naga untukmemetik langsung buah naga danmakan di tempat. Sehinggadiharapkan Kecamatan BangorejoKabupaten Banyuwangi bisamenjadi sentra buah naga danagrowisata. Kondisi iklim dankeadaan tekstur tanah diIndonesia mendukung untukpengembangan agribisnis buahnaga. Komoditas ini mempunyaiprospek yang cerah untukpeluang komoditas ekspor danpasarnya masih terbuka lebarserta memiliki potensi yangsangat baik dikembangkan diIndonesia [16].
4.3 Strategi Pengembangan Komoditas Buah Naga di Kabupaten BanyuwangiFaktor Internal: Kekuatan danKelemahan
Beberapa faktorinternal yang menjadipenentu dalam menunjangkekuatan keberadaankomoditas Buah Naga diKabupetn Banyuwangi yaitu:ketersediaan lahan,prospektif, kualitas, tahanlama, banyak khasiatnya danharga jual terjangkau. Namunusaha komoditas Buah Naga inijuga memiliki kelemahan antaralain: masih sedikitnya daerahyang memproduksi, belum bisamemenuhi pasar internasionaldan masih menggunakan pupukkimia.
Faktor Eksternal: Peluang dan
AncamanBeberapa faktor yang
bersifat eksternal, yaitufaktor-faktor yang secaraumum berasal dari domainluar yang tidak dikuasaidan tidak dapat dikendalikanoleh pelaku yang secarainternal terlibat langsungdalam penyelenggaraan usahamaupun oleh keadaan danperforma internal yangdimiliki oleh komoditas BuahNaga, sebagaimana berdampakpositif dengan memberikanpeluang, yaitu: meningkatnyapermintaan pasar, adanyaprogram perluasan(ekstensifikasi), hargarelatif stabil, kondisi lahansesuai dan berpotensi sebagaiprogram agrowisata. Sementaraitu sebagian lainnya merupakanfaktor-faktor negatif yangdipertimbangkan memberikanancaman atas keberadaankomoditas Buah Naga, yaitu:perubahan iklim yang tidakmenentu, adanya serangan hamapenyakit tanaman, dan masihadanya impor.
Analisis strategipengambilan keputusan yangdapat dilakukan untukpengembangan Komoditas BuahNaga yaitu:
Tabel 4.1 Analisis FaktorInternal (IFAS)Komoditas Buah Naga
Tabel 4.2 Analisis FaktorEksternal (EFAS) KomoditasBuah Naga
Berdasar hasilanalisis faktor-faktorstrategi internal diperolehnilai IFAS sebesar 3,46 danhasil analisis faktor-faktorstrategi eksternal diperolehnilai EFAS sebesar 3,53.Nilai tersebut menempatkanusahatani buah naga dalamposisi White Area (Bidang Kuat-Berpeluang) yang artinya usahatersebut memiliki peluangpasar yang prospektif danmemiliki kompetensi untukmengerjakannya.
Gambar 4.2 Matriks PosisiKompetitif Relatif
5. SIMPULAN
1. Buah naga merah merupakankomoditas hortikultura yangprospektif untukdikembangkan karena usahatani buah naga telahterbukti memberikankeuntungan yang tinggisecara komersial, sehinggadapat dijadikan sebagaisumber pendapatan petani.Potensi pasar yangbergairah dimanfaatkan parapetani buah naga diKabupaten Banyuwangi. Buahnaga asal Banyuwangi,miliki keunggulan yangukurannya lebih besar dancita rasa yang lebih manisketimbang dengan buah nagaasal daerah lain.
2. Pertahun Banyuwangi, mampumenghasilkan 20.364 tonbuah naga. KecamatanBangorejo, menjadipenghasil buah nagaterbesar dengan total produksi 3.750 ton pertahun. Buah naga tersebutselain memenuhi pasar lokalBanyuwangi, juga di pasokke Malang, Surabaya,Bandung, Jakarta dan Bali.Setiap harinya kami telahmengirim kedaerah-daerahtersebut kurang lebih 2 tonper hari.
3. Berdasar hasil analisisfaktor-faktor strategiinternal diperoleh nilaiIFAS sebesar 3,46 dan hasilanalisis faktor-faktorstrategi eksternaldiperoleh nilai EFASsebesar 3,53. Nilaitersebut menempatkanusahatani buah naga dalamposisi White Area (Bidang
Kuat-Berpeluang) yangartinya usaha tersebutmemiliki peluang pasar yangprospektif dan memilikikompetensi untukmengerjakannya.
KEPUSTAKAAN
[1] Firdaus, Muhammad. 2007. Manajemen Agribisnis. Malang: Sinar Grafika Offset.
[2] Suartha, I. 2009. StudiKelayakan Agribisnis BuahNaga (Suatu KajianKepustakaan). Jurnal GanecSwara.Vol. 3 No.2.
[3] Kristanto, D. 2008. Buah Naga: Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.
[4] Mahadianto, N. 2007.Budidaya Buah Naga (DragonFruit).http://agribisnis.deptan.go.id.[Diakses pada tanggal 25Maret 2014].
[5] Simatupang, L. 2007. buahNaga Segar dan Nikmat.http://food_details.php. [Diaksespada tanggal 25 Maret2014].
[6] Januar, Jani. 2005.Kewirausahaan Agribisnis Teori,Strategi dan Kebijakan. Jember:Fakultas Pertanian UNEJ.
[7] Soekartawi.2005. AgribisnisTeori dan Aplikasinya. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
[8] Sudiono, A. 2002.Pemasaran Pertanian. Malang:UMM Press.
[9] Rangkuti, Freddy. 2003.Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
[10] Anjasmoro. 2011. Variabeldan Hipotesis Penelitian.http://anjas-bee.blogspot.com/2012/04/variabel-dan-hipotesis-penelitian.html [Diakses 2April 2014]
[11] Zuriah, Nurul. 2005.Metodologi Penelitian Sosial danPendidikan. Jakarta: BumiAksara.
[12] Ruslan, Rosady. 2004.Metode Penelitian PublicRelations dan Komunikasi.Jakarta: Raja GrafindoPersada.
[13] Dinas Pertanian,Kehutanan dan Perkebunan.2013. Potensi Buah NagaBanyuwangi Menggema DiPenjuru Jawa Timur.http://portal.banyuwangikab.go.id. [Diakses pada tanggal 25Maret 2014].
[14] Dinas Pertanian,Kehutanan dan Perkebunan.2013. Sertifikasi Prima 3,Tiket Buah Naga BanyuwangiTembus Pasar Global.http://portal.banyuwangikab.go.id[Diakses pada tanggal 25Maret 2014].
[15] Anonim. 2014. Bupati Panen Raya Buah Naga. http://www.poldesbanyuwangi.com/berita-bupati-panen-raya-buah-naga.html. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2014].
[16] Deptan. 2003. Pengembangan Agribisnis Buah Naga (Dragon Fruit) Indonesia dalam Mencapai Pasar Ekspor.
http://agribisnis.deptan.go.id/index.php?files=berita_detail&id=412. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2014].
UCAPAN TERIMA KASIHPenulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada Prof. Dr.Ir. Soetriono, MP selaku dosenpembimbing dan terima kasihpenulis sampaikan kepada Ir.Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.selaku koordinator mata kuliahKapita Selekta Agribisnis.Tak lupa rasa terima kasihjuga penulis sampaikan kepadateman-teman jurusan Agribisnis2011 yang telah memberikanbantuan dan dukungan kepadapenulis, serta semua pihakyang telah membantuterselesaikannya penulisantugas ini yang tidak dapatpenulis sampaikan satupersatu. Semoga amal yangtelah diberikan oleh pihakyang telah membantu prosespenulisan tugas ini mendapatbalasan yang baik dari AllahSWT, Amin.