sebagai sumber hukum islam
TRANSCRIPT
CONTENTS
01INSERT TEXT HEREPowerpoint is a complete presentation graphic package
02INSERT TEXT HEREPowerpoint is a complete presentation graphic package
03INSERT TEXT HEREPowerpoint is a complete presentation graphic package
04INSERT TEXT HEREPowerpoint is a complete presentation graphic package
Definisi
Secara Bahasa
Al-Quran adalah bentuk mashdar dari kata dasar dalam fi’ilmadhi : qara’a, yang berarti menggabungkan ataumengumpulkan. Sebagaimana dalam firman Allah, Swt:
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (al-Qur’an) di dadamu dan (membuatmu pandai) membacanya. Makaapabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya
itu”. (Q.S. Al-Qiyamah:17-18)
- : چی جئ حئ مئ ىئ يئ جب حب خب مب چ
Definisi
Secara Istilah
“Kalam (perkataan) Allah yang diturunkan-Nyadengan perantaraan Malaikat Jibril kepada NabiMuhammad SAW dengan bahasa Arab sertadianggap beribadah membacanya.”
01
03
02
04
Akhir Turun
Madinah pada 633 M, dalam jarakwaktu lebih kurang 22 tahunbeberapa bulan
Mulai Turun
Mulai diturunkan di Mekkah, tepatnya di Gua Hira pada 611 M.
Ayat Pertama
Ayat pertama diturunkan adalah ayat1 – 5 surah al’-Alaq (96).
Ayat Terakhir
Menurut Jalaluddin As-Suyuti adalahayat 281 surah al-Baqarah (2).
Turunnya al-Qur’an
Ayat-Ayat Madaniyah
Ayat-ayat yang diturunkan setelahRasulullah SAW hijrah ke Madinah, danpada periode ini dikenal dengan ayatMadaniyah.
Karakteristik Ayat Madaniyah
Ayat-ayatMadaniyah banyak terkait denganhukum dari berbagaiaspeknya.
Ayat-ayat Makkiyah
Ayat-ayat yang diturunkan sebelumRasulullah SAW hijrah ke Madinah, dan
pada periode ini dikenal dengan ayatMakkiyah.
Karakteristik Ayat Makkiyah
Pada umumnya membahas masalahkeyakinan (akidah), dalam rang- ka
meluruskan keyakinan umat di masaJahiliyah dan mena- namkan ajaran
tauhid
Periodesasi Turunnya al-Quran
AKIDAH
Ajaran-ajaran yang membicarakantentang hal-hal yang wajib diyakini,
seperti masalah tauhid, masalahkenabian, mengenai
kitab-Nya, malaikat, hari akhir, dansebagainya yang berhubungan
dengan doktrin akidah.
AKHLAK
Hal-halyang harus dijadikan perhiasan diri
oleh setiap mukalafberupa sifat-sifat keutamaan dan
menghindarkan diri darihal-hal yang membawa kepada
kehinaan (doktrin akhlak).
‘AMALIYAH
Ketentuan-ketentuan yangberhubungan dengan amal perbuatan mukalaf
(doktrin syariah/Fikih). Hukum amaliyahdalam Al-Qur’an terdiri dari dua cabang, yaitu
hukum ibadah yang mengaturhubungan manusia dengan Allah, dan hukummuamalat yang mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya
Kandungan Hukum
Hukum Keluarga
mulai dari terbentuknya pernikahan sampaimasalah talak, rujuk, iddah, dan masalah
warisan.
Hukum Mu’amalat
Jual beli, sewa menyewa, gadai menggadai, syirkah (kongsi dagang), utang piutang,
dan hukum perjanjian.
Hukum jinayat (pidana)
Hukum ini bermaksud memeliharastabilitas masyarakat, seperti larangan
membunuh serta sanksi hukumnya, larangan menganiaya orang lain, berzina,
mencuri, larangan merampok, sertaancaman hukuman atas pelakunya.
Hukum al-Murafa’at (acara)
hukum-hukum yang berkaitan denganperadilan, kesaksian, dan sumpah.
01
02
03
04
Kandungan Hukum
Dalam bidang mu’amalah, Abdul Wahhab Khalaf merincinya sebagai
berikut:
Hukum ketatanegaraan
Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pemerintahan
05
Hukum antara bangsa (internasional)
Hukum-hukum yang mengaturhubungan antara negara Islam dan non-Islam, dan tata cara pergaulan dengannon-Muslim yang berada di negaraIslam.
07
06
Hukum ekonomi dan keuangan
Hukum-hukum yangmengatur hak-hak fakir miskin dari harta
orang-orang kaya.
Tidak memberatkan atau menyusahkan
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 286:
Tidak memperbanyak beban atau tuntutan
Misalnya zakat, karena hanya diwajibkan bagiorang yang mampu saja, dan lain-lain.
Berangsur-angsur
Misalnya dalam pengharaman khamar(minuman keras).
: چۇ ۇ ۆ ۆ ۈ ۈٴۇ مت چ
Karakteristik Hukum dalam al-Qur’an
02
01
Qat’iy dalalah
Petunjuknya bersifat pasti, dan tidakmemerlukan penfasiran
Petunjuk Dalil (Dalalah)
Dzanniy dalalah
Petunjuknya belum bersifat pasti, danmemerlukan penfasiran
Umumnya nash-nash al-Qur’an yang dikategorikan qat’iy al-dalalah ini, lafal dan susunan kata-katanya menyebutkan angka, jumlah atau bilangan tertentu serta sifat nama dan jenis. Misal:
: چٱ ٻ ٻ ٻ ٻ پ پ پ پ ڀ ڀڀ ڭ چ
“Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak.” (Qs. An-Nisa’: 12)
صن بأنف هن ثلث ق و ب ت يت ...و مطل“Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'.”