ptk mas rofi

429
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS TEKS BERBENTUK RECOUNT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE KELAS VIII H MTs NEGERI MAGELANG BAB I PENDAHULUAN PTK Bahasa Inggris SMP 1.1. Latar Belakang Penguasaan kemampuan Bahasa Inggris (language skill) merupakan sebuah syarat mutlak yang harus dimiliki di era komunikasi dan globalisasi saat ini. Pembelajaran Bahasa Inggris (Language Learning) di jenjang SMP merupakan materi pokok sebagai bagian dari fungsi pengembangan diri siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni yang diharapkan setelah menamatkan studi, Mereka mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian sebagai bekal hidup di masa mendatang. Penguasan materi pelajaran Bahasa Inggris dalam jenjang SMP meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur- unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, Writing (menulis) merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang dirasa sering menjadi masalah bagi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut sangat menarik untuk diteliti mengingat kemampuan menulis (writing ability) sangatlah dipengaruhi oleh penguasaan kosa kata, struktur bahasa dan kemampuan siswa dalam merangkai kata menjadi sebuah teks yang berterima. Perbedaan secara grammatical antara bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama merupakan masalah yang sering timbul pada saat belajar menulis. Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar berbentuk recount dan

Upload: independent

Post on 16-Jan-2023

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS  TEKS BERBENTUKRECOUNT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE KELAS VIII H

MTs NEGERI MAGELANG

BAB IPENDAHULUAN

PTK Bahasa Inggris SMP

1.1.    Latar Belakang

Penguasaan kemampuan Bahasa Inggris (language skill) merupakansebuah syarat mutlak yang harus dimiliki di era komunikasi danglobalisasi saat ini. Pembelajaran Bahasa Inggris (LanguageLearning) di jenjang SMP merupakan materi pokok sebagai bagiandari fungsi pengembangan diri siswa dalam bidang IlmuPengetahuan, teknologi dan seni yang  diharapkan setelahmenamatkan studi, Mereka mampu tumbuh dan berkembang menjadiindividu yang cerdas, terampil dan berkepribadian sebagai bekalhidup di masa mendatang.

Penguasan materi pelajaran Bahasa Inggris dalam jenjang SMP meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, Writing (menulis)  merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang dirasa sering menjadi masalah bagi siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hal tersebut sangat menarik untuk diteliti mengingat kemampuan menulis (writing ability) sangatlah dipengaruhi oleh penguasaan kosa kata, struktur bahasa dan kemampuan siswa dalam merangkai kata menjadi sebuah teks yang berterima. Perbedaan secara grammatical antara bahasa Inggris sebagai bahasa asing danbahasa Indonesia sebagai bahasa utama merupakan masalah yang sering timbul pada saat belajar menulis. Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar berbentuk recount dan

narrative adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh siswa Kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs).

Pembelajaran mengungkapkan makna dalam langkah retorika dalamessai pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulissecara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalamkonteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk recount telahpenulis lakukan secara klasikal. Dalam pembelajaran tersebutpenulis menjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indikatorsebagai berikut :

Melengkapi paragraph atau teks rumpang menjadi teks yang lengkap atau utuh berbentuk recount

Dalam kegiatan inti pembelajaran, siswa biasanya diberi contohteks monolog berbentuk recount dan siswa diminta untuk mencariarti dari teks tersebut yang kemudian dirangkai menjadi sebuahkalimat yang benar. Proses pembelajaran seperti itu sudah biasadilakukan oleh penulis dan ternyata hasil pembelajaran siswatidak sesuai yang diharapakan dan siswa masih dibawah KriteriaKetuntasan Minimal (KKM). Penulis memperoleh data dari hasilpengamatan melalui refleksi yang dilakukan bahwa siswa terlihatpasif, bosan dan bahkan ada beberapa siswa yang mengeluh tidakpercaya diri dalam mengungkapkan ide atau gagasannya. Merekatentunya kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan olehguru. Hal ini sangat mengundang pertanyaan dan asumsi bahwasannyametode pembelajaran tersebut tidak berhasil (gagal) dan cenderungtidak efektif.

Setelah mengamati uraian di atas, dapat dilihat sebuah gambarankegagalan terhadap hasil dan proses belajar dan hal tersebutmerupakan masalah yang harus segera diatasi. Sebagai upayamemperbaiki kegagalan tersebut penulis berusaha mencari metodedan strategi pembelajaran yang tepat sebagai solusi selanjutnya.Penulis sadar bahwa di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikanini, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru harus mampumencari satu teknik pembelajaran yang sesuai dengan situasi dankondisi kelas. Prinsip PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) harus dilaksanakan. Guru bukan

lagi merupakan sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok otoriter,tetapi guru harus jadi seorang fasilitator dan motor yang mampumemfasilitasi dan menggerakkan siswanya untuk mendapatkan ilmupengetahuan yang mereka butuhkan.

Setelah mengikuti pelatihan guru melalui MGMP BERMUTU (BetterEducation Through Reformed Management and Universal TeachersUpgrading) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan KotaBanjar, serta pengalaman penulis saat mengikuti berbagaipelatihan dan pendidikan, penulis mencoba menggunakan pendekatanContextual Teaching And Learning dan pendekatan CooperativeLearning dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match.

Penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “UpayaPeningkatan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk ProcedureMelalui Model Pembelajaran Make a Match di Kelas IX A SMPPasundan Banjar”

1.2.    Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah1.2.1. perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yangdiangkat dalam penelitian ini adalah: ”Apakah melalui PenggunaanModel Pembelajaran Make a  Match dapat meningkatkan KemampuanSiswa Untuk Menyusun Teks Berbentuk Procedure di Kelas IX A SMPPasundan Banjar?”1.2.2.    Pemecahan MasalahTerdapat tiga macam modalitas belajar yang digunakan olehseseorang dalam pembelajaran, yaitu pemrosesan informasi, dankomunikasi (DePorter, dkk, 2000). Senada dengan yang diungkapkanoleh Tim Power Brain Indonesia dalam situsnya menyatakan bahwasecara ilmiah sudah diketahui bahwa dalam hal penyerapaninformasi tersebut manusia dibagi menjadi 3 bagian; manusiavisual, yang mana ia akan secara optimal menyerap informasi yangdibacanya/ dilihatnya; manusia auditorik, di mana informasi yangmasuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal;dan manusia kinestetik, di mana ia akan sangat senang dan cepat

mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu“dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain tersebut melakukanhal tadi (http://www.medikaholistik.com).

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mencoba modelpembelajaran Make a Match atau mencocokkan kartu yang berisikalimat acak menjadi sebuah teks yang berterima. ModelPembelajaran Make a Match merupakan implementasi dari MetodeContextual Teaching and Learning (CTL). Hal ini senada denganpendapat Nurhadi (2004: 148-149) kunci dalam pembelajarankontekstual adalah; (1) real word learning; (2) mengutamakanpengalaman nyata; (3) berpikir tingkat tinggi; (4) berpusat padasiswa; (5) siswa aktif, kritis dan kreatif; (6) pengetahuanbermakna dalam kehidupan; (7) pendidikan atau education bukanpengajaran atau instruction; (8) memecahkan masalah; (9) siswaakting, guru mengarahkan, bukan guru akting, siswa menonton; (10)hasil belajar di ukur dengan berbagai cara bukan hanya dengantes.

Dengan demikian pembelajaran yang menggunakan pendekatankontekstual memiliki ciri harus ada kerja sama, saling menunjang,gembira, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi,menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, menyenangkan, tidakmembosankan, sharing dengan teman, siswa kritis dan guru kreatif.Proses kegiatan pembelajaran dapat lebih bermakna jika kegiatanpembelajaran yang dilaksanakan berangkat dari pengalaman belajarsiswa dan guru yaitu kegiatan siswa dan guru yang dilakukansecara bersama dalam situasi pengalaman nyata, baik pengalamandalam kehidupan sehari-hari maupun pengalaman dalam lingkungan.1.3.    Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut: 

1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menyusun teks procedure.2. Mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran

yang efektif, efisien dan menyenangkan.3. Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan

komunikasi dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya dengan sederhana secara tertulis.

1.4.    Manfaat Penelitiana.    Manfaat bagi Peneliti

1. Mengembangkan model pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi menulis siswa.

2. Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar danmengajar.  

3. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian guna mendapatkan tunjangan sertifikasi guru/pendidik dan meningkatakan kualitas profesionalisme guru.

b.    Manfaat Bagi Siswa

1. Meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan makna dalam langkah retorika dalam essai pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure

2. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar. 3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menulis teks

sederhana 4. Meningkatkan kompetensi menulis dan prestasi belajar Bahasa

Inggris.

c.    Manfaat Bagi SekolahMelalui model pembelajaran make a match membantu memperbaiki pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Pasundan Banjar

1.5.    Definisi OperasionalSebagai upaya memperjelas pemahaman dalam penelitian demi menghindari kesalahan dalam penyusunan penelitian, di bawah ini adalah penjelasan mengenai definisi operasional yang digunakan penulis.

1.3.1.     Kemampuan siswa dalam menyusun teksSiswa mampu mengimplementasikan ide dan gagasannya dalam menyusunkalimat acak menjadi teks yang padu berbentuk procedure.1.3.2.     Procedure textTeks procedure bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkah- langkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong Setiawan Djuharie, 2006 :38).1.3.3.     Model Pembelajaran Make a MatchPenerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik yaitu siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

1.6.    Batasan MasalahPermasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dibatasi pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyusun teks Bahasa Inggris berbentuk procedure.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

PTK Bahasa Inggris SMP

2.1.         Kajian Pustaka2.1.1.    Teks Procedure

Teks procedure merupakan salah satu Genre text selain daribeberapa genre yang dipelajari di tingkat SMP. Teks procedurebertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkah-langkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong SetiawanDjuharie, 2006 :38). Teks procedure umumnya berisi tips atauserangkaian tindakan atau langkah dalam membuat suatu barang ataumelakukan suatu aktifitas. Teks procedur dikenal pula denganistilah directory.

Teks procedure umumnya memiliki struktur : 

1. Goal, tujuan kegiatan,

2. Materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang/melakukan suatu aktifitas yang sifatnya opsional, 

3. Steps, serangkaian langkah.

2.1.2.    Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan prosespembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untukmemahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap kontekskehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dankultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yangdinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktifpemahamannya. CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsepbelajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yangdiajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswamembuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya denganpenerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.Hal ini senada dengan Mulyasa (2003: 188) siswa memiliki rasaingin tahu dan memiliki potensi untuk memenuhi rasa ingintahunya. Oleh karena itu tugas guru yang paling utama adalahmengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan agar dapatmembangkitkan rasa ingin tahu semua siswa sehingga tumbuh minatatau siswa termotivasi untuk belajar.  Mulyasa (2006:103) jugamengemukakan : pentingnya lingkungan belajar dalam pembelajarankontekstual; 

1. Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yangberpusat pada siswa. Dari guru akting  di depan kelas, siswamenonton ke siswa aktif bekerja dan berkarya, guru mengarahkan; 

2. Pembelajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategibelajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya; 

3. Umpan balik amat penting bagi siswa;  4. Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok

itu penting. 

2.1.3.    Cooperative Learning (CL)

Pendekatan Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan suatupendekatan pengajaran yang mengutamakan siswa untuk salingbekerjasama satu dengan lainnya untuk memahami dan mengerjakansegala tugas belajar mereka. Kegiatan bekerjasama dapatmengembangkan tingkat pemikiran yang tinggi, keterampilankomunikasi yang penting, meningkatkan minat, percaya diri,kesadaran bersosial dan sikap toleransi terhadap perbedaanindividu. Menurut  Anita  Lie (1:10)  ada  tiga  hal  yang  perludiperhatikan dalam cooperative learning, :  Pengelompokan,semangat Gotong Royong, penataan ruang kelas

Belajar kelompok, memiliki kesempatan mengungkapkan gagasan,mendengarkan pendapat orang lain, serta bersama-sama membangunpengertian, menjadi sangat penting dalam belajar karena memilikiunsur yang berguna menantang pemikiran dan meningkatkan hargadiri seseorang. Dengan pengalaman belajarnya siswa dapatmengkonstruk pengetahuannya sendiri. PTK Bahasa Inggris SMP

Lundgren mendeskripsikan keterampilan kooperatif yang perludikembangkan dalam pembelajaran kooperatif sebagai keterampilaninterpersonal dalam belajar. Keterampilan kooperatif tersebutmeliputi tiga (3) tingkatan, yaitu tingkat awal, tingkat menengahdan tingkat mahir, dalam setiap tingkat terdapat beberapaketerampilan yang perlu dimiliki oleh siswa agar dapatmelaksanakan pembelajaran kooperatif dengan baik. Keterampilantersebut antara lain menggunakan kesepakatan, menghargaikontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorongpartisipasi (tingkat awal), mendengarkan dengan aktif,menunjukkan penghargaan dan simpati, bertanya, menerima tanggungjawab, dan membuat ringkasan (tingkat menengah), mengelaborasi,memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran dan berkompromi(tingkat mahir).

 Cooperative Learning merupakan satu strategi pembelajaran yangterbaik yang telah diteliti. Hasilnya menunjukkan bahwa siswamemiliki kesempatan untuk bekerja bersama-sama, belajar lebihcepat dan efisien, memiliki daya ingat yang lebih besar danmendapat pengalaman belajar yang lebih positif. Pembelajaran

kooperatif siswa belajar dan membentuk pengalaman danpengetahuannya sendiri secara bersama-sama dalam kelompoknya.

Penulis sepakat bahwa pendekatan kooperatif sangat cocok untukdigunakan dalam pembelajaran di era KTSP ini, hanya saja tujuhpilar kooperatif ini dianggap terlalu berat jika akandilaksanakan semua dalam pembelajaran di SMPN Pasundan BanjarKelas IX A. Maka dari itu, penulis mendesain satu teknikpembelajaran yang lebih sederhana tanpa mengurangi esensi darikooperatifitu sendiri. Dalam penelitian ini, penulis menggunakanmodel pembelajaran Make A Match.

2.1.4.    Model Pembelajaran Make a Match

Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas,guru menerapkan model pembelajaran make a match. Metode make amatch atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yangdapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dariteknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakanjawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkankartunya diberi poin.

Model pembelajaran make a match atau mencari pasangandikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulantehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenaisuatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsepatau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartusoal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskansoal/jawaban.

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan

kartunya. Pemegang kartu yang bertuliskan penggalan kalimatprosedur A akan berpasangan dengan kalimat berikutnya yangdipegang oleh siswa di kelompok lain yang memegang kalimatprosedur B dan seterusnya.

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum bataswaktu diberi poin.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartutemannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartujawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakatibersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswamendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikianseterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yangmemegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadapmateri pelajaran.

2.2.      Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang dapat digunakan untuk mengatasipembelajaran Writing agar dapat menarik, siswa menjaditermotivasi, minat belajar siswa tinggi adalah dengan metodepembelajaran kooperatif. Dengan optimalisasi pembelajaran BahasaInggris melalui Teknik Kooperatif merupakan alternatif prosespembelajaran agar lebih menyenangkan dan bermakna. Dalam hal inipenulis menggunakan model pembelajaran Make a Match.

Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangandikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulantehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenaisuatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.

3. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Pemegang kartu yang bertuliskan penggalan kalimat prosedur A akan berpasangan dengan kalimat berikutnya yang

dipegang oleh siswa di kelompok lain yang memegang kalimat procedure B dan seterusnya.

4. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

5. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

6. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

7. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yangmemegang kartu yang cocok.

8. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIANPTK Bahasa Inggris SMP

3.1.    Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP PasundanBanjar.  Alamat sekolah   di Jalan Tentara Pelajar No. 158 KotaBanjar.  Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukanmelalui MGMP program BERMUTU yang pada pelaksanaannya penelitisebagai Guru Model berkolaborasi dengan 5 orang. Guru BahasaInggris yang tergabung dalam kelompok 3. Subyek penelitian yangdi ambil adalah kelas IX A SMP pasundan Banjar. Waktu pelaksanaanpada Bulan Februari 2010 atau pada semester 2.

Kelas IX A berjumlah 41 siswa, laki-laki 17 dan perempuan 24siswa dengan latar belakang sosial-ekonomi siswa mayoritas anakburuh dan petani dengan tingkat kesejahteraan menengah ke bawah.Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri masih terbatas.Kemampuan akademik siswa masih terbatas karena motivasi belajarsiswa yang rendah. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum

optimal, siswa masih belum seluruhnya mempunyai  keaktifan dalambelajar. 

3.2.    Persiapan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajarankontekstual dengan persiapan : PTK Bahasa Inggris SMP

Pembuatan lembar instrumen penelitian Mempersiapkan materi pembelajaran untuk tugas observasi  dan

diskusi. Mempersiapkan model pembelajaran dan media pembelajaran Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar menarik dan

mudah dipahami siswa. Mempersiapkan dan menentukan lokasi pembelajaran sesuai

dengan materi pembelajaran. Persiapan pre test, post tes dan  pembuatan perangkat

penilaian. Lembar penilaian proses untuk memantau keaktifan,

kemandirian, kompetensi, kelancaran dan ketepatan.   Membuat lembar observasi untuk memantau kegiatan proses

pembelajaran dan mengetahui optimalisasi pembelajaran make amatch.

3.3.    Prosedur PenelitianPenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedurpenelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988)yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action),observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi.Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuksiklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi denganguru-guru MGMP Bahasa Inggris Kelompok 1 yang mengajar di kelasIX.

Penulis merencanakan pembelajaran Bahasa Inggris dengan memilihmateri pembelajaran Writing Procedure Text melalui dua sikluspada semester 2 tahun pelajaran 2009-2010. Alokasi waktu yang

digunakan pada siklus pertama terdiri dari 2x40 menit. Padaproses pembelajaran ini, penulis melakukan empat langkah teknikpembelajaran yang meliputi Building Knowledge of The Field(BKOF), Modelling of the Thext (MOT), Joint Contruction of thetext (JCOT) dan Individual Contstruction of the Text (ICOT).Langkah-langkah tersebut dilaksanakan juga pada siklus kedua danseterusnya apabila diperlukan dalam penelitian ini.Pada langkah BKOF, guru memulai pembelajaran dengan melakukanapersepsi dan Tanya jawab dengan siswa tentang pengalaman siswadalam kehidupan sehari-hari dimana siswa sering menggunakan teksprocedure atau langkah-langkah untuk menjelaskan atau mengajakorang menyusun atau membuat sesuatu. Waktu yang digunakan dalamlangkah BKOF dibatasi 10 menit

Pada langkah selanjutnya (MOT), guru memberikan contoh teksprocedure melalui media In Focus. Siswa diminta untuk mengamatiteks procedure langkah-langkah cara membuat coffee. Siswa dimintamenuliskan poin-poin penting sebagai langkah membuat coffeeinstant. Langkah ini dibatasi waktu 10 menit. 

Langkah selanjutnya merupakan kerja kelompok atau JCOT. Siswadiminta mengelompokkan diri pada kelompok yang telah dibuat duahari sebelumnya. Tiap kelompok siswa terdiri dari 5 orang siswa.Pada langkah ini Guru membagikan kartu yang berisi kalimat daribeberapa topik teks procedure kepada setiap siswa. Kartu tersebutdibagikan ke tiap kelompok. Tiap kelompok mendapatkan 1 buahkartu yang akan dicari pasangan kalimatnya di kelompok lain.Siswa diminta menyusun kembali kalimat yang disebarkan menjaditeks yang benar. Siswa yang aktif dan benar dalam penyusunankalimat menjadi teks mendapatkan poin tertinggi. Pada langkah inisiswa dibatasi waktu 20 menit. Langkah-langkah penerapan metodemake a match sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Pemegang kartu yang bertuliskan penggalan kalimat procedure A akan berpasangan dengan kalimat berikutnya yang dipegang oleh siswa di kelompok lain yang memegang kalimat procedure B dan seterusnya.

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yangmemegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

Pada ICOT, siswa diberi kertas kerja yang merupakan lembar soalfoto copy berisi kalimat acak (jumbled sentences) yang harusdisusun menjadi teks procedure yang benar. Langkah ini dibatasiwaktu 15 menit.

Siklus Penelitian

Dalam pelaksanaannya penulis merencanakan menggunakan 2 siklussebagai dasar penelitian tindakan kelas. SIKLUS ke-1

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:

1. Menganalisis Silabus/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode CTL

dengan menggunakan model Pembelajaran make a match.3. Merancang model pembelajaran klasikal.  

4. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran interaktif.5. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes

akhir). 6. Menyusun kelompok belajar peserta didik. 7. Merencanakan tugas kelompok.

Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup: 

1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.2. Menerapkan model pembelajaran klasikal.  3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah

kegiatan sesuai rencana. 4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya

kegiatan yang dilaksanakan. 5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui

kendala saat melakukan tahap tindakan.

Untuk mendapatkan PTK Bahasa Inggris SMP lebih lengkap silahkanklik tombol download dibawa ini, smoga bermanfaat untuk semuanyajangan lupa kasih tahu teman-teman yang lain bahwa diaadesanjaya.blogspot.com ada banyak postingan bermanfaat danmenarik buat kalian semua ^_^

1PROPOSALPENELITIAN TINDAKAN KELASI. JUDULUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA UNTUK MENGUNGKAKAN MAKNA DALAM

MONOLOG BERBENTUK PROCEDURE MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IXG SMP NEGERI 1 MAJALENGKAII. BIDANG KAJIANModel pembelajaran Bahasa InggrisIII. PENDAHULUANLatar BelakangKemampuan berbahasa Inggris merupakan keharusan di era komunikasidan globalisasi. Pelajaran bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alatpengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembangmenjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap berperandalam pembangunan nasional.Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi keempat keterampilanberbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itudidukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa danPronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan.Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, pembelajaranketerampilan Bebicara (Speaking) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimanamestinya. Kemampuan mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhanadengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterimauntuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentukprocedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harusdikuasai oleh siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembelajaranmengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakanragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksidalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure telahpenulis lakukan secara klasikal. Dalam pembelajaran tersebut penulismenjelaskan materi pokok yang terdapat dalam indikator sebagai berikut :a. Mengidentifikasi makna gagasan dalam teks essei berbentuk procedureb. Melakukan monolog pendek dalam bentuk procedureSiswa dibacakan teks monolog berbentuk procedure dan diminta untukmenerjemahkannya. Selanjutnya siswa diminta untuk melakukan monologmenggunakan teks procedure tersebut2Hasil pembelajaran tersebut ternyata dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM). Dari hasil refleksi penulis diperoleh data bahwa selama prosespembelajaran siswa sangat pasif dan mengeluh serta munculnya rasa tidakpercaya diri. Mereka sangat kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Jelas,pembelajaran ini sangat tidak efektif atau dengan kata lain pembelajarantersebut tidak berhasil (gagal).Uraian di atas merupakan gambaran kegagalan terhadap hasil dan prosesbelajar. Kegagalan tersebut merupakan masalah yang harus segera diatasi. Untukmengatasi kegagalan pembelajaran di atas, penulis berusaha mencari solusi.Penulis sadar bahwa di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini, gurudituntut untuk kreatif dan inovatif. Guru harus mampu mencari satu teknikpembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Prinsip PAKEM(Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) harus dilaksanakan.

Guru bukan lagi merupakan sosok yang ditakuti dan bukan pula sosok otoriter,tetapi guru harus jadi seorang fasilitator dan motor yang mampu memfasilitasidan menggerakkan siswanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang merekabutuhkan.Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti berbagai pelatihan danpendidikan, penulis berhipotesis bahwa teknik belajar (teori belajar)Kontruktivisme sangatlah tepat jika digunakan dalam pembelajaran kompetensidasar ini. Hanya saja penulis mencoba memadukan pendekatan ContextualTeaching And Learning dengan pendekatan Cooperative Learning. Penulismencoba menggunakan model pembelajaran Demonstrasi.Oleh karena itu, penulis mencoba merencanakan melakukan penelitiantindakan kelas dengan judul, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa UntukMengungkakan Makna dalam Monolog pendek Berbentuk Procedure MelaluiMetode DEMONSTRASI Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka.”IV. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAHPerumusan MasalahBerdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan,maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah: ”Apakahmelalui Penggunaan Model Pembelajaran DEMONSTRASI dapat meningkatkanKemampuan Siswa Untuk Mengungkakan Makna dalam Monolog pendek BerbentukProcedure Di Kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengka?”V. TUJUAN PENELITIANTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melakukan monolog berbentukprocedure.2. Mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yangefektif, efisien dan menyenangkan33. Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi denganmengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya secara sederhana baiklisan maupun tertulis.VI. MANFAAT HASIL PENELITIANa. Bagi guru1. Mengembangkan model pembelajaran yang efektif, efisien danmenyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam prosespembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensikomunikatif mereka2. Membantu memperbaiki / meningkatkan proses hasil belajar danmengajar.3. Membantu meningkatakan kualitas profesionalisme guru sebagaipendidik.4. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah yang merupakan salah satusyarat kenanikan pangkat dari golongan IVa ke jenjang berikutnya.5. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaianguna mendapatkan tunjangan sertifikasi guru/pendidik.b. Bagi Siswa1. Meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan makna dalam monolog

pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secaraakurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam kontekskehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure2. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar.3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi.4. Meningkatkan kompetensi komunikatif dan prestasi Belajar BahasaInggris.5. Meningkatkan keaktifan, kreativitas dan hasil belajar siswa yang lebihtinggi.c. Bagi SekolahMelalui metode pembelajaran DEMONSTRASI membantu memperbaikipembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Majalengka.VII. HIPOTESIS TINDAKANHipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Jika dalampembelajaran Mengungkapkan makna dalam monolog pendek BerbentukProcedure menggunakan Teknik DEMONSTRASI, maka kualitas proses dan hasilpembelajaran akan meningkat”.VIII. LANDASAN TEORETIS4a. Teks ProcedureTeks procedure bertujuan untuk memberikan petunjuk tentang langkahlangkah/metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong Setiawan Djuharie, 2006 :38).Teks procedure umumnya berisi tips atau serangkaian tindakan atau langkah dalammembuat suatu barang atau melakukan suatu aktifitas. Teks procedur dikenal puladengan istilah directory.Teks procedure umumnya memiliki struktur : 1) goal, tujuan kegiatan, 2)materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu barang/melakukan suatuaktifitas yang sifatnya opsional, 3) steps, serangkaian langkah.b. Contextual Teaching Learning (CTL)Setiap siswa mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda-beda. Ketika siswamelihat sesuatu persoalan , maka cara dan intensitas dan berpikir setiap siswapunberbeda pula. Perbedaan-perbedaan tersebut akibat dari perbedaan minat,kemampuan, kesenjangan, pengalaman, cara belajar dan sebagainya (Depdiknas,2002:24). Perbedaan-perbedaan tersebut akan berdampak pada proses dan hasil sebuahpembelajaran.Berbagai pendekatan, strategi maupun model pembelajaran telahdikembangkan oleh para ahli untuk mengcover kemampuan berpikir siswa yangberbeda-beda tersebut. Pendekatan yang paling sering digunakan di era KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah Contextual Teaching and Learning (CTL)yang

dikembangkan dalam model Cooperative Learning. Pendekatan CTL itu sendiri memiliki7 elemen penting, yaitu: inkuiri (inquiry), pertanyaan (questioning), kontruktivistik(contruktivism), pemodelan (modeling), masyarakat belajar (learning community),penilaian otentik ( authentic assessment) dan refleksi (reflection). Para ahliberpendapat bahwa model pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan di erapendidikan sekarang yang lebih mengarah pada kontekstual, bermakna danmenyenangkan.Blancard (2001) mengembangkan strategi pembelajaran kontekstual dengan:1) menekankan pemecahan masalah;2) menyadari kebutuhan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi dalam berbagaikonteks seperti rumah, masyarakat dan pekerjaan;3) mengajari siswa memonitor dan mengarahkan pembelajaran mereka sendirisehingga menjadi siswa mandiri;4) mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda;5) mendorong siswa untuk belajar dari sesama teman dan belajar bersama, dan6) menerapkan penilaian autentikPenulis menyetujui bahwa pendekatan CTL sangat cocok untuk digunakandalam pembelajaran di era KTSP ini, hanya saja tujuh pilar CTL ini dianggap terlaluberat jika akan dilaksanakan semua dalam pembelajaran di SMPN 1 Majalengkakhususnya di kelas IX-G. Maka dari itu, penulis mendesain satu teknik pembelajaranyang lebih sederhana tanpa mengurangi esensi dari CTL itu sendiri. Dalam penelitianini, penulis menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi.5c. Metode DemonstrasiMetode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaanuntuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimanaberjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukanoleh guru atau anak didik itu sendiri.Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang diDemonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnyaterlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswasendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagaipengalaman yang berharga.3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yangterlalubesar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

IX. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIANA. Rencana Penelitian1. Subjek penelitianSubyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas IX G SMP Negeri 1 Majalengkaberjumlah 42 orang.2. Tempat PenelitianSMP Negeri 1 Majalengka Kabupaten Majalengka.3. Waktu PenelitianWaktu penelitian mulai perencanaan sampai penulisan laporan hasilpenelitian tersebut mulai Januari s.d. April 2009 pada semester 2 Tahunpelajaran 2008/20094. Lama TindakanWaktu untuk melaksanakan tindakan mulai dari siklus I dan Siklus II selama 3bulan.B. Prosedur PenelitianPenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom ActionResearch) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitianberdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatanperencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi(reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulangdalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasidengan guru-guru SMP Negeri 1 Majalengka.6Proses Pembelajaran ini diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan duasiklus,dengan kegiatan sebagai berikut.SIKLUS ke-1Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:1. Mengidentifikasi masalah2. Menganalisis dan merumuskan masalah.3. Merancang model pembelajaran klasikal.4. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran interaktif.5. Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir).6. Menyusun kelompok belajar peserta didik.7. Merencanakan tugas kelompok.Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.2. Menerapkan model pembelajaran klasikal.3. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuairencana.4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yangdilaksanakan.5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saatmelakukan tahap tindakan.Tahap Mengamati (observation), mencakup:1. Melakukan diskusi dengan guru SMPN 1 Majalengka dan kepala sekolahuntuk rencana observasi.2. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran klasikal

yang dilakukan guru kelas IX.3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapanmodel pembelajaran klasikal.4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahankelemahanatau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saranperbaikan untuk pembelajaran berikutnya.Tahap refleksi (Reflection), mencakup:1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi.2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan modelpembelajaran klasikal dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.3. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran klasikal.4. Melakukan refleksi terhadap kreativitas peserta didik dalampembelajaran Bahasa Inggris.5. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.7SIKLUS ke-2Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:1. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya perbaikanuntuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya.2. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.3. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1.Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:1. Melakukan analisis pemecahan masalah.2. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan penerapanmodel pembelajaran Demonstrasi.Tahap Mengamati (observation), mencakup:1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaranDemonstrasi.2. Mencatat perubahan yang terjadi.3. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajarandan memberikan balikan.Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:1. Merefleksikan proses pembelajaran Demonstrasi.2. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penerapan modelpembelajaran Demonstrasi.3. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.4. menyusun rekomendasi.Dari tahap kegiatan pada siklus 1 dan 2, hasil yang diharapkan adalah agar (1)peserta didik memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibatdalam proses pembelajaran Bahasa Inggris; (2) guru memiliki kemampuanmerancang dan menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerjakelompok khusus pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan (3) terjadipeningkatan prestasi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris.Analisis DataUntuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman datadalam video photo. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuaipermasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari rancangan

pembelajaran interaktif dan pemberian tugas kerja kelompok dilakukanvalidasi oleh teman sejawat dan kepala sekolah. Untuk kreativitas pesertadidik dalam pembelajaran digunakan observasi dan angket dan untukperolehan hasil belajar peserta didik digunakan deskripsi kuantitatif.X. Jadwal PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2008/2009, antarabulan Nopember sampai dengan bulan Desember 2008 dan rencana berlangsungselama 2 bulan secara berkesinambungan. Dengan agenda kegiatan sebagaiberikut:8No. Tanggal Pertemuan Tahap Kegiatan Ket.1 3 Februari 2009Siklus 1:Tahap Perencanaan (Planning)Data VideoPhoto pada2 10 Februari 2009Tahap Melakukan Tindakan(Action)Tiap tahap3 17 Februari 2009Tahap Mengamati( Observation )pengamatan4 24 Februari 2009 Tahap Refleksi (Reflection)53 Maret 2009Siklus 2:Tahap Perencanaan (Planing)6 10 Maret 2009Tahap Melakukan Tindakan(Action)7 17 Maret 2009Tahap Mengamati(Observation)8 24 Maret 2009 Tahap Refleksi (Reflection)9 31 Maret 2009Tahap Analisis Data danDeskripsi Temuan sebagaibahan Laporan10 7 – 14 April 2009 Menyusun Laporan TPKXII. PUSTAKA ACUANKemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: DeakinUniversity.Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas DirjenPendasmen Dirtendik: 2003.Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen PMPTK.

Suhardjono et.al. 2005. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang PendidikanDan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: Dirjen Dikgu dan Tentis.Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no22Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: ----------.Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran Permendiknas no23Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: ----------.Mulyana, Slamet.2007. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pengembangan ProfesiGuru. Bandung: LPMP.9LEMBAR PENGESAHAN10Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk mengungkapkanMakna Dalam Monolog Pendek Berbentuk Procedure MelaluiMetode Demonstrasi Di Kelas IX G SMP Negeri 1 MajalengkaKETUA : Maman Suherman, S.Pd.ANGGOTA : 1. Hj. Nina Nurul Hidayati, S.Pd., M.Pd.2. Nani Sumarni.3. Ima Mardiana Farhah. S.Pd.Kepala SMP Negeri 1 Majalengka PenyusunDrs. H. Saeful Uyun, M.Pd. Maman Suherman, S.Pd.NIP: 130616678 NIP. 131954776Mengetahui,Kepala Dinas Pendidikan KebudayaanPemuda dan Olahraga Kabupaten MajalengkaDr. H. Toto Sumianto, M.Pd.NIP: 131414827PROPOSALPENELITIAN TINDAKAN KELASUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWAUNTUK MENGUNGKAPKAN MAKNA DALAM MONOLOG PENDEKBERBENTUK PROCEDURE MELALUI METODE DEMONSTRASIDI KELAS IX G SMP NEGERI 1 MAJALENGKA11DISUSUN OLEH :MAMAN SUHERMAN, S.Pd.NIP. 131954776SMP NEGERI 1 MAJALENGKAKABUPATEN MAJALENGKATAHUN 2009

Definition of a Complete Sentence?AnswerA complete sentence is one that is grammatically correct and independent on its own. It should contain a subject and a predicate within it. A complete sentence is comprehensive, standsalone and requires no further explanatio

What is the Definition of complete sentence ? a complete sentence has a subject and a predicate. the subject contains a noun or pronoun and predicate containsa verb. Example: "Sam jumps over the hurdle" is a completehttp://wiki.answers.com/Q/What_is_the_Definition_o... 7 peb 2014

Upload

Log in

Sign up

Browse

Download

of 441

PTK thesis writingRatings: (0)|Views: 1,626|Likes: 3

Published by Tuthi Jie

See More

 

1 CHAPTER IINTRODUCTION

A.

  B

ACKGROUND

There are four important skills in learning English, they are listening, speaking, reading and writing. Listening skill is useful in communication life especially as a first tool of the communication. Speaking skill is useful incommunication also, but it is used to communicate to another people immediately. Thereis feedback between listening and speaking in

communication. Reading skill is useful in finding out the information in the text, book and so on. Andwriting skill is useful in giving arguments to the social matter, it is also useful inpouring out someone ¶s ideas in social matter to expressthat there is something important to be solved together and to entertain the reader who are looking for the information about something theyneed. In learning English, writing skill can help people learn English easily. Writing also can be used by people to give information to another, and giving argument about something. People learn English by using many ways to master the language. Some skills of English are learnt by the people to understand their potential in learning English. Sometimes students feel difficult to learn writing because, in writing skill the writer should understand about how to organize the idea, usingvocabulary appropriately, mastering the sentencestructure, using punctuation correctly. Writing is one of  English language skill that has an important role, either in formal communication or in informal communication. Writing is an instrument of both communication and self-

expression (Pincas, 1987:2).In SMAN 4 Palopo, there are some students still difficult to writewell because actually, they have many ideas in their mind, but they cannot convey their idea into a piece of paper. Also, they cannot write their ideas into incorrect sentence. And also the students do not know where they should startto write and where they should end it. In this research, the writer will use mind mapping to teach the students writing skill. That is why? Because by using mind mapping, the students can be interested to learn English especially in writing. And alsoby using mind mapping, the students can show theirarguments in social matter. And also by using mind

2  

mapping the students can show their ideas by looking the picture in mind mapping. Because sometimes the students are interested to learn English by picture but in this research the writer uses mind mapping especially in teaching writing to the students of SMAN 4 Palopo. In this research, why does the writer use mind mapping in teaching writing? Because mind mapping can stimulate the students¶ brain to write by looking a picture or a diagram of mind mapping. And also the students can be easy to understand where they should start to write a text and whenthey end it. Because in mind mapping, there is aguideline to write a text easily by looking the picture of mind mapping. So, the students can beeasy to write a text, especiallystudents of SMANPalopo. 

B

.

 

PRO

BL

EM STATEMENT

Based on the background above, the problem statement are formulated asfollows:In what way should the mind mapping be applied in improving the students¶achievement in writing skill at the second year of SMA Negeri 4 Palopo? 

C.

 

THE O

BJ

ECTIVE OF THE RESEARCH

Based on the problem statement above, the objective of the research is :To find out the strategy or way in using mind mapping in  teaching writing  to thestudents at the second year of SMA Negeri 4 Palopo. 

D.

 

THE SIGNIFICANCE OF THE RESEARCH

1.

 

Students: it can be applied to motivate students in learning writing.2.

 

Teachers: it can be useful information for the English teacher in teachingwriting.3.

 

Next researchers: It can be useful as a references to next researcher in doingthe similar topic of the research.4.

 

TEFL field: It can become information about teaching English languageespecially teaching writing by using mind mapping.  

 

3

  

E.

 

THE SCOPE OF THE RESEARCH

The researcher focuses on mind mapping in teaching descriptive writingtext to the students of SMAN 4 Palopo. 

F.

 

OPERATIONA

L

DEFINITION

A mind mapping is a diagram used to represent words, ideas, tasks, or other items linked to and arranged around a central key word or idea. Mind mapsare used to generate, visualize, structure, and classify ideas, and as an aid in study,organization, problem solving, decision making, and writing.                      

You're reading a free preview. Pages 5 to 44 are not shown in this preview.

Activity (7)Filters

Add to collection Review Add note Like Embed

1 hundred reads

1 thousand reads

Zarif Sadek liked this

Salafina Putri liked this

Kamaraj Pandian liked this

Bellissima Aprilia liked this

Jaa Jai liked this

Download and print this document Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

.PDF .DOCX

Download

About

Browse Books About Scribd Team Blog Join our team! Contact Us

Subscriptions

Subscribe today Your subscription Gift cards

Advertise with us

Get started AdChoices

Support

Help FAQ Press Purchase Help

Partners

Publishers Developers / API

Legal

Terms Privacy Copyright

Get Scribd Mobile

Mobile Site

© Copyright 2014 Scribd Inc.Language:

English

Writing Recount Text By Using Sequence Pictures

By Kumpulan PTK dan RPP, on

Enhancing the Competence of Writing Recount Text By Using Sequence Pictures (A Classroom Action Research on the Eighth Year Students of MTs Sunan Kalijaga Siwuluh Brebes in Academic Year 2010/2011).

The use of Sequence Pictures, Students' Writing Recount Text This classroom action research (CAR) is intended to improve the eighth yearstudents' competence writing recount text at SMK Kosgoro Nganjuk in the 2010/2011 Academic Year by using sequence pictures. This CAR consists of three cycles, in which each cycle covers four main stages including: the planning of the action, the implementation of the action, classroom observation and reflection. Meanwhile, the supporting data are taken observation. The subject of this research is

class X SMK Kosgoro Nganjuk. In order to know the students' competencewriting recount text, the result of each test is analyzed.

The students' participation during the teaching and learning process is gained from result of observation. The result of the average score of the writing test in the first cycle is M=63.75 and second cycle is M=69,5 that is classified in the fair category. This result doesn't achieved the target average score in this research that is M>70. Besides, based on the classroom observation that is done in the first and the second cycle, it was found that the students' involvement in the process of writing recount text is 72.5% and 80%. Therefore, the actions are proceeded to the third cycle by revising the first and thesecond action cycle such as: optimalizing the students' participation in the process of activities, giving enough vocabularies and some information related to the text and the way to write recount text. Theresults of the average score of the writing test in the third cycle isbetter M=73.25 that is classified in the good category. Besides, the students' involvement in the writing process improved from 72.5% in the first cycle up to 87.5% in the third cycle.

It means that both the students' writing test and the students' involvement in the writing process improved in the third cycle and fulfilled the target of this research. Based on the results, it can beconcluded that the using sequence pictures can improve students' writing recount text. Then it is suggested to the English teacher to apply sequence pictures as the alternative media of English teaching media, especially in teaching writing recount text. This is expected to facilitate and to help the students collaborate and share knowledgeand experiences with their peers to solve the writing recount text problems.

to be continue...

 

 

 

 

 

 

65 Votes

Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan

beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara

siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang

terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang

diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan

pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-

sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara

bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang

menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.

Setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa ternyata

dengan pendekatan pembelajaran seperti itu hasil belajar siswa dirasa

belum maksimal. Hal ini tampak pada pencapaian nilai akhir siswa.

Dalam satu tahun belakangan ini siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas

tidak lebih dari 25%.

Rendahnya pencapaian nilai akhir siswa ini, menjadi indikasi bahwa

pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Nilai akhir dari

evaluasi belajar belum mencakup penampilan dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran, hingga sulit untuk mengukur keterampilan siswa.

Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan

dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi

teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar

itulah peneliti mencoba mengembangkan pendekatan kooperatif dalam

pembelajaran dengan metode make a match.

Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini

socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie,

2003:27). Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2) model pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran yang membantu siswa

mempelajari isi akademik dan hubungan sosial. Ciri khusus pembelajaran

kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan, yang meliputi;

saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap

muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok (Lie,

2003:30).

Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru

bagi guru. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model

pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa

yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda

(tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok

berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan

kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja

sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas,

guru menerapkan metode pembelajaran make a match. Metode make a match atau

mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan

kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa

disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum

batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.

Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik

ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep

atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan

metode make a match sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atautopik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal danbagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskansoal/jawaban.

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalambahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalambahasa latin (ilmiah).

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktudiberi poin.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya(tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akanmendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yangmemegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materipelajaran.

Hasil Penerapan Make a Match pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran kooperatif make a match mampu meningkatkan hasil

belajar siswa. Pada tes awal rata-rata hasil belajar siswa mencapai

55, siklus I rata-rata 63,08, siklus II rata-rata 75,08, dan tes akhir

rata-rata 80,73. Kenaikan hasil belajar ini digambarkan pada grafik

berikut ini.

Grafik 1: Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Peningkatan terjadi dari sebelum dilakukan tindakan sampai akhir

tindakan pada setiap siklus kenaikan pencapaian hasil belajar siswa

cukup tajam, yakni sebelum dilakukan tindakan hasil belajar siswa

rata-rata hanya 55,00 setelah akhir tindakan pada siklus I rata-rata

63,08, siklus II rata-rata 75,08, dan tes akhir rata-rata 80,73.

Kenaikan tersebut merupakan suatu realita bahwa pembelajaran

kooperatif metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa.

Ditinjau dari pencapaian persentase ketuntasan belajar pada tes

awal adalah 20%, siklus I adalah 67,50%, siklus II adalah 87,50%, dan

tes akhir adalah 87,50%. Kenaikan persentase pencapaian ketuntasan

belajar siswa ini digambarkan pada grafik berikut ini.

Grafik 2: Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Peningkatan terjadi dari sebelum dilakukan tindakan sampai akhir

tindakan pada setiap siklus kenaikan pencapaian hasil belajar siswa

cukup tajam, yakni sebelum dilakukan tindakan hasil belajar siswa

hanya 20% setelah akhir tindakan pada siklus II menjadi 87,50%.

Kenaikan tersebut merupakan suatu realita bahwa pembelajaran

kooperatif make a match dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa

Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

make a match pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal

ini disebabkan oleh guru belum memberikan penekanan secara khusus

terhadap proses pembelajaran. Misalnya: tugas-tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa belum disertai dengan penjelasan yang lebih

rinci. Selain itu, para siswa masih banyak belum memahami cara mengisi

kartu soal dan jawaban ke dalam LKS. Namun demikian, pada siklus II

guru melakukan perbaikan dan perubahan. Perbaikan proses pembelajaran

yang dilakukan pada siklus II ini seperti lebih menekankan secara

khusus mengenai teknik mengisi LKS, dan dilanjutkan dengan melakukan

pengamatan terhadap pokok-pokok pikiran dalam wacana. Pada bagian ini

penulis menjelaskan kembali materi pelajaran dengan pengalaman siswa

sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan ini telah membuat suasana belajar

menyenangkan dan lebih menarik. Sebagian siswa tampak aktif mengikuti

berbagai kegiatan yang harus dikerjakan oleh siswa. Meskipun di antara

siswa masih ada yang belum menjawab pertanyaan secara benar, bagi

siswa tersebut guru menganjurkan untuk mendiskusikan jawabannya ke

dalam kelompoknya. Setelah para siswa berdiskusi akhirnya siswa

tersebut dapat menjawab pertanyaan dengan baik, siswa mampu bersaing

antar kelompok.

Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif metode make a match memberikan manfaat bagi siswa, di

antaranya sebagai berikut:

1. mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan2. materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa3. mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

belajar secara klasikal 87,50%.

Di samping manfaat yang dirasakan oleh siswa, pembelajaran

kooperatif metode make a match berdasarkan temuan di lapangan

mempunyai sedikit kelemahan yaitu:

1. diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan2. waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu

banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.3. guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai

Berdasarkan kegiatan proses belajar mengajar, siswa nampak lebih

aktif mencari pasangan kartu antara jawaban dan soal. Dengan metode

pencarian kartu padangan ini siswa dapat mengidentifikasi permasalahan

yang terdapat di dalam kartu yang ditemukannya dan menceritakannya

dengan sederhana dan jelas secara bersama-sama.

Pada saat guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep/topik

tentang mencari pikiran utama dan pikiran penjelas dalam wacana untuk

sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa

kartu jawaban). Setelah guru memerintahkan siswa untuk mengambil kartu

tampak sebagian besar siswa bersemangat dan termotivasi untuk menarik

satu kartu soal. Setelah siswa mendapatkan kartu soal, masing-masing

tampak memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. Kelompok

dengan pasangannya ingin saling mendahului untuk mencari pasangan dan

mencocokkan dengan kartu (kartu soal atau kartu jawaban) yang

dimilikinya. Di sinilah terjadi interaksi antar kelompok dan interaksi

antar siswa di dalam kelompok untuk membahas kembali soal dan jawaban.

Guru membimbing siswa dalam mendiskusikan hasil pencarian pasangan

kartu yang sudah dicocokkan oleh siswa.

Pada penerapan metode make a match, diperoleh beberapa temuan bahwa

metode make a match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab

pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang yang ada di tangan mereka,

proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian besar siswa

lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan siswa

tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing.

Hal ini merupakan suatu ciri dari pembelajaran kooperatif seperti yang

dikemukan oleh Lie (2002:30) bahwa, “Pembelajaran kooperatif ialah

pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerja sama

kelompok.”

Kegiatan yang dilakukan guru ini merupakan upaya guru untuk

menarik perhatian sehingga pada akhirnya dapat menciptakan keaktifan

dan motivasi siswa dalam diskusi. Hal ini sejalan dengan pendapat

Hamalik (1994:116), “Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan

peningkatan keaktifan siswa yang dapat dilakukan dengan strategi

pembelajaran tertentu, dan motivasi belajar dapat ditujukan ke arah

kegiatan-kegiatan kreatif. Apabila motivasi yang dimiliki oleh siswa

diberi berbagai tantangan, akan tumbuh kegiatan kreatif.” Selanjutnya,

penerapan metode make a match dapat membangkitkan keingintahuan dan

kerja sama di antara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang

menyenangkan. Hal ini sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP) bahwa pelaksanaan proses pembelajaran

mengikuti standar kompetensi, yaitu: berpusat pada siswa;

mengembangkan keingintahunan dan imajinasi; memiliki semangat mandiri,

bekerja sama, dan kompetensi; menciptakan kondisi yang menyenangkan;

mengembangkan beragam kemampuan dan pengalaman belajar; karakteristik

mata pelajaran.

Hasil temuan lapangan telah memperkuat hasil penelitian sebelumnya

yang pernah dilakukan oleh Widyaningsih, dkk (2008) yang melakukan

penelitian dengan judul Kel. 3 Cooperative Learning sebagai Model Pembelajaran

Alternatif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika.

Penelitian Widyaningsih mengambil tiga tipe pembelajaran kooperatif

yaitu STAD, Jigsaw, dan Make a Match. Penerapan Cooperative Learning

menurut hasil penelitian Widyaningsih dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan cooperative learning dalam pembelajaran matematika dapat

menggunakan berbagai model serta efektif jika digunakan dalam suatu

periode waktu tertentu. Susana positif yang timbul dari cooperative

learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan

guru matematika. Dalam kegiatan-kegiatan yang menyenangkan siswa

merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berpikir. Namun tidak

menutup kemungkinan kericuhan didalam kelas akan terjadi.

Kepustakaan:

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Cet. ke-3. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ibrahim, H. Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.

Widyaningsih, Wahyu. 2008. Kel. 3 Cooperative Learning sebagai Model PembelajaranAlternatif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika.Makalah dipbulikasikan melalui

http://tpcommunity05.blogspot.com. Diakses pada tanggal 26 April2008).

________________

Catatan:

Kepada Para Pengunjung Yth.

Karena banyaknya permintaan tentang buku sumber pembelajaran

kooperatif “Make a Match” karangan Lorna Curran (1994), dengan ini saya

hanya memberikan contoh sampel buku yang dimaksud:

Language arts and cooperative learning lessons for little ones

Atas perhatian dan komentarnya diucapkan terima kasih.

Salam Takzim,

Tarmizi Ramadhan

About these ads

Share this:

Facebook 62 Twitter Digg Cetak Reddit

Like this:

Related

GAYA BELAJAR MODEL KOLBIn "Pembelajaran"

Penerapan Model Pembelajaran Tematik pada Mata Pelajaran Matematika TerpaduIn "Pembelajaran"

Memahami Peta Benua Afrika Melalui Permainan Jigsaw Puzzle Pada Mata Pelajaran IPS SDIn "Penelitian"

Entry filed under: Pembelajaran. Tags: Artikel, Bahasa Indonesia,Blog Indonesia, metode pembelajaran, model pembelajaran, Model Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran, pembelajaran kooperatif, Penelitian Tindakan Kelas, prestasi belajar.

Pembentukan Sikap Sosial   Anak Penerapan Model Pembelajaran Tematik pada Mata Pelajaran Matematika   Terpadu

& Komentar Add your own

1. fatur  |  21 Desember 2008 pukul 11:58

 

3

 

0

 

Rate This

mas ini saya sdng mengerjakan skripsi tentang make a match tp saya kurang litelaturya? tolong y mas saya minta

litelaturnya? please tolong kirim k email saya. oh iya mas index cart match sama make a match sama g ya mas?_____________

@fatur:Saya kurang memahami maksud Anda dengan index cart [chart] match (biasanya digunakan sebagai katalog judul, subjek, danbuku). Untuk pembelajaran kooperatif make a match, pelaksanaannya cukup simpel, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu (kartu soal dan kartu jawaban), dan mencocokkannya. Misalnya pada pembelajaran Biologi, pemegangkartu Padi akan berpasangan dengan pemegang kartu Oryza sativaatau pemegang kartu yang bertuliskan Carrolus Linnaeus akan berpasangan dengan pemegang kartu tokoh binomial nomenklatur.Anda bisa mendapat sumber pembelajaran kooperatif “make a match” dari Lorna Curran (1994) dalam bukunya Lenguage Arts andCooperative Learning: Lessons for The Little Ones. Demikian ya, mudah-mudahan dapat menjadi masukan yang berguna.

Balas

o 2. wawan  |  26 Mei 2009 pukul 18:09

 

2

 

0

 

Rate This

Saudara membaca langsung buku karangan Lorna Curran yang berjudul “Language Arts and Cooperative Learning: Lesson forThe Little Ones” atau tidak? Jika tidak,

Saudara tidak boleh menulis atau membuat kalimat “Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).”

Balas

3. pintauli devega  |  26 November 2011 pukul21:23

 

2

 

0

 

Rate This

BUKU KARANGAN LONA ITU MEMAKAI BAHASA APA?

o 4. niken  |  5 November 2010 pukul 11:17

 

0

 

0

 

Rate This

ass..mas bukunya bisa didapat di mana?kalau mas punya bleh saya beli?

Balas

o 5. 210790yasmi  |  23 Januari 2013 pukul 7:49

 

0

 

0

 

Rate This

mksih bnyak atas infrmasinya,, oy… saya lg nyusun kajian pustaka ne… ada gk hal-hal yang mempengaaruhi pembelajaran kooperatif model make a match.. aliyas pengaruh pembelajaran tentang make a match

Balas

6. Eni  |  13 Juli 2013 pukul 13:06

 

1

 

0

 

Rate This

Bukunya diperoleh dimana dan dengan bahasa apa?

7. priyanto syeh  |  26 Desember 2008 pukul 22:05

 

0

 

0

 

Rate This

Aslm, Mas saya dari jurusan bahasa indonesia sedang mengerjakan proposal yang berjudul PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD tetapi saya mendapat kesulitan perkiraan apa-apa saja buku yang saya cari mohon dibalas lewat email saya.saya mohon sama Mas

Wslm

Balas

8. priyanto syeh  |  26 Desember 2008 pukul 22:11

 

0

 

0

 

Rate This

oh ya mas kalo karena saya sangat membutuhkan informasi darimas boleh saya minta no hp mas biar saya bisa bertanya langsung soalnya diwarnet sangat antrisaya mohon ya bantuan pertanyaan saya ini No hp saya 081268145102Mas miskol saja kehp saya biar saya tanya langsung ke mas dengan melalui HpMas saya mohon bantuannyawslm

Balas

9. priyanto syeh  |  26 Desember 2008 pukul 22:22

 

1

 

0

 

Rate This

Aslm,Mas maksud saya ini judulnya:pelaksanaan strategi pembelajaran kooperatif Tipe Stad dalampembelajaran bahasa dan sastra indonesia siswa kelas v dasarsaya mohon bantuannya dari mas buku apa yang harus saya caridan penulisnya siapasaya mohon sama MasWslm

Jawaban untuk Priyanto Syeh.Maaf, ya, karena kesibukan yang luar biasa, pertanyaan Anda baru sempat saya blz.Judul proposal Anda perlu dipersempit lagi mengenai materi yang akan disampaikan. Saya menyarankan ambil saja materi membaca pemahaman isi paragraf (wacana), sebab pembelajaran STAD cocok untuk materi ini.

Penjelasan Singkat tentang Pembelajran Kooperatif tipe STAD :Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dikembangkan oleh Slavin yang menyatakan bahwa siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswabekerja dalam tim mereka mamastikan bahwa seluruh anggota

tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberi tes tentang materi, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu (Trianto, 2007:52).

Referensi yang dapat kamu pakai:Andayani, Sutrisni. 2007. STAD dalam Matematika: Penerapan Kooperatif Teknik “STAD” dalam Pembelajaran Matematika. Bahan Ajar FKIP Universitas Muhamadiyah Metro.Ibrahim, H. Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:University Press.Nur dkk.(2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press.Santoso, Leonita. 2003. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.Slavin, Robert E. 1995. Cooperative learning. Theory, Research and Practice, Second Edition. Boston: Allyn and Bacon.Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.Yayan. 2008. Model Student Teams – Archievement Division (STAD). http://gurupkn.wordpress.com.

Demikian jawabannya, semoga bermanfaat.

Balas

10. sriudin  |  29 Desember 2008 pukul 17:49

 

0

 

0

 

Rate This

thank;s infonyahttp://www.s1pgsd.blogspot.com

Balas

11. ajeng  |  5 Januari 2009 pukul 15:37

 

0

 

0

 

Rate This

terima kasih atas artikelnya, sangat bermanfaat sekali

=============Tarmizi Ramadhan menjawab:Amin… 3x Terima kasih kembali atas kunjungannya. Ditunggu kunjungan selanjutnya.

Balas

12. Arie  |  26 Januari 2009 pukul 11:14

 

1

 

0

 

Rate This

Ass.. Mas Aq sedang mengerjakan proposal skripsi bahasa indonesia dgn menggunakan model pembelajaran make a match.. Tolong mnt referensi buku ttg make a match..??Mksh..

Balas

13. neng acem  |  27 Januari 2009 pukul 0:49

 

0

 

0

 

Rate This

apakah teknik make a match bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa inggris? selain dari Lorna Curran, ada pendapat lain nggak ttg make a match?

=============@Neng Acem dan Ari :

Teknik “make a match” bisa diterapkan pada Bahasa Inggris, bahkan pada mata pelajaran lain pun. Sumber asli memang dari Lorna Curran, tapi Anda dapat memanfaatkan sumber pendukung/penunjang, misalnya: Slavin, Savage, Leonita Santoso, M. Sobri Sutikno, Muhammad Nur, dll.Demikianlah jawaban kami, semoga bermanfaat….

Balas

14. alfathiya  |  17 Februari 2009 pukul 9:03

 

0

 

0

 

Rate This

Assalamualaikum…Pak, saya sangat tertarik mengenai model pembelajaran make a-match. menurut bpk apakah model ini bisa diterapkan pada mata pelajaran kimia? kalau bisa, kira-kira pada sub bahasanapa saja yang cocok? dan apakah ada literaturnya?.soalnya saya masih bingung mau membahas masalah apa untuk skripsi. tolong di balas ke email saya [email protected] atau ke nomor hape saya 085280278051sebelumnya saya ucapkan terimaksih.

_____________

@alfathiya; sayang sekali, ya, saya betul-betul g menguasai tuh kimia… Kalau mengenai literatur yang diperlukan baca komentar saya sebelumnya. Terima atas kunjungannya kemari. Ditunggu kunjungan Anda selanjutnya..

Balas

15. yuma  |  18 Februari 2009 pukul 14:08

 

0

 

0

 

Rate This

mas,saya mo nnya..tugas akhir saya judul nya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dengan strategi CORE untuk matematika(connecting,Organizing,Reflecting,Extending).masalahnya sekarang saya kurang bahan tentang CORE. bisa g mas bantu saya nyariin tentang CORE itu…terimaksih sebelumnya……tolong dibalas d email saya [email protected]

Balas

16. novi  |  18 Februari 2009 pukul 15:46

 

0

 

0

 

Rate This

assalamualaikum……Pak, tolong kirimin artikel atau pembahasan yang lebih rincimengenai pembelajaran kooperatif tipe make a match.Trims______________

@novi. Maaf, ya, hasil penelitian make a match masih dalam bentuk hard copy. saya lum bisa mengabulkan permintaan Anda.Tq.

Balas

17. rininta  |  20 Februari 2009 pukul 14:27

 

0

 

0

 

Rate This

Pak, bukux ibrahim bisa kita dapetin dmn yah?sy dah keliling toko buku dimtr pi ga dapet2…_____________

@rininta. Cari lg dech buku itu. Saya miliki buku itu dah lama kira-kira tahun 2002 lalu

Balas

18. reva linda  |  24 Februari 2009 pukul 16:43

 

0

 

0

 

Rate This

ass… mas, saya mw nanya ne.. sya lg mw nyusun skripsi apkh mtode make a match tu sama ap tdak dgan metode pemblajrn koperatif tipe STAD?? jika iy, mennurut mas, pda pembelajaran matematika materi apa yang plling cocok untuk membedakan metode pembljaran konvensional dengan STAD_______________

@reva linda; model make a match tidak sama dengan STAD, silakan Anda baca buku sumber tentang STAD karangan:Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi PustakaSebagai perbandingan barangkali yang cocok dengan STAD, Andabisa bandingkan metode tanya-jawab, sebab skenario STAD dan Metode tanya jawab mempunyai karakter yang sama.

Balas

19. reva linda  |  24 Februari 2009 pukul 16:46

 

0

 

0

 

Rate This

mas, tlg dibalas lwat email saya y mas, mksih sebelumnya…wslam

Balas

20. niken  |  9 Maret 2009 pukul 11:35

 

0

 

0

 

Rate This

asalamualaikum, mas aku skrng lg mengerjakan proposal skripsi PKn dengan model make a match bisa tolong krimkan judul buku n pengarang serta penerbitnya. ma ksih sblmnya

____________@niken, permintaan mengenai sumber model make a match sudah ditanyakan pada komentar sebelumnya dan telah saya jawab, silakan baca jawaban atas komentar sebelumnya. Terima kasih…

Balas

21. jephit  |  14 Maret 2009 pukul 18:54

 

0

 

0

 

Rate This

mas,saya ingin membuat skripsi dengan model pembelajaran make a match.bisa tolooong kirimkan artikel tentang pembelajaran make a match.untuk literatur, buku apa yang bisa saya pakai?pada pembelajaran kimia kira-kira materi apa yang sesuai dengan metode ini?terimakasih….

Balas

22. winda  |  19 April 2009 pukul 10:26

 

0

 

0

 

Rate This

Assalamu’alaikum.mas, saya sedang menulis skripsi tentang model pembelajaran tipe make a match. Namun saya masih kurang paham tentang dimasukkan nya make a match sebagai salah satu pembelajaran kooperatif. kalo dari langkah-langkahnya belum terlalu terlihat sebagai pembelajaran kooperatif. Mohon penjelasan.terimakasih.Wassalam.

_______________@winda. Salah satu ciri pembelajaraan kooperatif ialah adanya belajar kelompok, siswa saling bekerja sama, dan mempunyai tanggung jawab bersama….

Balas

23. sriudin  |  5 Mei 2009 pukul 21:06

 

0

 

0

 

Rate This

tes….

Balas

24. oong  |  6 Mei 2009 pukul 21:16

 

0

 

0

 

Rate This

ass……bang..!boleh minta tolong!? saya lagi mau garap skripsi kebetulan saya pake metode Make A Macth dan saya tidak punya referensiyang cukup untuk mengetahui definisi tentang make a macth itu sendiri.kalo sampean ada boleh saya minta tolong kirimkan ke Email saya.kalo ada sekalian contoh proposalnya…he…..Tq

Balas

25. dj  |  7 Mei 2009 pukul 17:49

 

0

 

0

 

Rate This

ass…saya lg membuat skripsi.pak tlg jlsn ttg hakikat make- a match. truz klo cr bukuna make – a match (lesson for the little ones) ntu dmn y?alna sya cr d gramedia tdk ada N d toko bku lain na g da jg.trz tlg jg penjabaran pengertian make – a match scr detail ypak.tlg bls k email saya N sblmna terimakasih.sya tggu jawaban anda scpt na.wass

Balas

26. sisca  |  8 Mei 2009 pukul 21:40

 

1

 

0

 

Rate This

mas, sya sdg menulis skripsi tentang teknik pembelajaran make-a match.tlg d bantu apa saja hakikat na make- a match itu?klo mw beli buku na lesson for the little ones itu dmn y?tlg d blz scpt na, thanx.wass

Balas

27. Awan  |  9 Mei 2009 pukul 2:27

 

0

 

0

 

Rate This

salam kenal,pak… saya lg nyusun skripsi mengenai make a match. Mohon bantuannya!! saya minta referensinya selain dari Anita Lie or Lorna Curran… tolong y…………..?????

Balas

28. ratna  |  9 Mei 2009 pukul 20:44

 

0

 

0

 

Rate This

ass….mas tolong dijelaskan lebih detail langkah-langkah make a match yang dapat menunjukan bahwa make a match termasuk dalam cooperative learning,.

Balas

29. siti nur hajijah  |  13 Mei 2009 pukul 10:08

 

0

 

0

 

Rate This

kak,tolong krimin model-model pembelajaran ya kak ke email ku,siti lagi cari model pembelajaran kak

Balas

30. sisca  |  17 Mei 2009 pukul 8:59

 

0

 

0

 

Rate This

knp ptyaan sya tidak d blz2 c!!!!!tlg dounk mas d blz, penting bgt nie!!!!makasih sebelumnya.

Balas

31. JOKO SIDIK SUSILO SH  |  18 Mei 2009 pukul 19:16

 

0

 

0

 

Rate This

yang terhormat mas pengasuh make a match yang dermawan….gini mau nanya mas,, saya pusing sehari2 lihat istri saya nggrutu aja gara2 gak dapat referensi buku tentang Make a Match. di ambil judul Pengaruh Metode Make a Match terhadap prestasi matematika siswa.. saya mohon berikan jawaban buku apa yang tepat untuk hal tersebut, dan kalau ada nyarinya dimana? judul bukunya apa? soalnya sudah muter2 ke bandung tidak ketemu juga.. sekian dan terimakasih.. boleh email ke yahoo saya. [email protected]

Balas

32. beasiswa s1  |  3 Juni 2009 pukul 1:50

 

0

 

0

 

Rate This

salam kenal,pak… saya lg nyusun skripsi, bahan kajiannya saya rasa relefan . Mohon bantuannya!! kalu ada saya minta referensinya selain dari Anita Lie or Lorna Curran, terimaksih sebelumnya. salam sukses.

Balas

33. Pepen Supendi  |  16 Juni 2009 pukul 13:32

 

0

 

0

 

Rate This

Saya lagi nyusun tesis agak sedikit kesulitan ttg materi langkah-langkah Strategi Pembelajaran Aktif Learning, Kooperatif, n Ekspositori, kira-kira buku apa yang bisa sayacari……?

Balas

34. halimah  |  22 Juni 2009 pukul 9:25

 

0

 

0

 

Rate This

pak,,klo refensi kooperatif model talking chip dimana ya? mohon bantuannya untuk referensi skripsi sy? terima kasih

Balas

35. evi  |  13 Juli 2009 pukul 13:40

 

0

 

0

 

Rate This

Pak, bisa tolong dijelaskan gak bagaimana contoh RPP dalam pelaksanaan pembelajaran make a match dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas)? sama gak soal untuk pre tes dan post tes? bagaimana pelaksanaan pre tes dan pos tes tiap kali pertemuan?apakah tiap pertemuan dilakukan pos tes dan pre tes dalam Make a match yang PTK??tolong bantu saya ya pak,,saya lagi nyusun skripsi bidang pend.akuntansi….tolong bals lewat email saya ja ya pak…thanx

Balas

36. dhian  |  3 Agustus 2009 pukul 0:59

 

0

 

0

 

Rate This

mas tolong bantu tentang pembelajaran model core

Balas

37. dhian  |  3 Agustus 2009 pukul 1:02

 

0

 

0

 

Rate This

mas minta bantuan tentang metode pembelajararan core

Balas

38. Romi  |  11 Agustus 2009 pukul 23:52

 

0

 

0

 

Rate This

Mas, Saya mau penelitian tentang pembelajaran model make a match. tapi saya ragu untuk ngelanjutinnya. soalnya literaturnya jarang sekali. kl boleh saya minta di kirimi keE_mail saya. baik artikel ato apa saja yang ada landasan teorinya tentang pembelajaran make a match ini. makacii

Balas

39. Romi  |  13 Agustus 2009 pukul 15:45

 

0

 

0

 

Rate This

Mas mnta tlg d kirimi artikel/soft copy ttg pmbljrn mdel make a match ini. Mhn d krm k e_mail saya d [email protected] sblmxa

Balas

40. INA  |  23 Agustus 2009 pukul 21:25

 

0

 

0

 

Rate This

Mas, saya sama dengan yang lain butuh artikel atau judul buku tentang pembelajaran model make a match, sudah cari ke gramedia bukunya tidak dapat. Tlg kirimkan ke email saya, thx b4.

Balas

41. arin  |  16 September 2009 pukul 20:02

 

0

 

0

 

Rate This

mas, saya sudah keliling-keliling buat cari bukunya Lorna Curran tentang make a match tu, tapi gak ketemu juga. seantero surabaya yang katanya segala jenis buku tersedia juga sudah saya kelilingi, tapi hasilnya tetep nihil. mas saya mau tanya, dimana saya bisa mendapatkan (membeli) bukunya Lorna Curran itu??tolong dibantu ya mas, soalnya saya sangat membutuhkannya untuk keperluan skripsi saya. thanks before.

Balas

42. miYa  |  14 Oktober 2009 pukul 12:39

 

0

 

0

 

Rate This

ass…pak,,mau nanya ni..saya masi kebingungan dalam mencari literatur make a match…selain gambar buku yang mas pajang tentunya..mohon dibalas ke email ya mas [email protected]… lagi mo ngajuin proposal. mohon baantuannya.. makasiiihh ^^wasss…

Balas

43. Nur Rahmah  |  24 Oktober 2009 pukul 10:02

 

0

 

0

 

Rate This

aslm,,,pak nanya ni…sy skrg lg mencari literatur pembelajaran CORE……..soalnya mw ngajuin proposal. mhn bantuannya.tlg dikirim ke e-mail sy.thnks advance

Balas

44. tino purba  |  25 November 2009 pukul 22:03

 

0

 

0

 

Rate This

mas..apa ada bkuk tntng metode make a match

Balas

45. silvi  |  1 Desember 2009 pukul 14:27

 

0

 

0

 

Rate This

saya sangat ingin menerapkan CO pada pembelajaran apresiasi cerpen. kira-kira metode CO apa yang pas ya pak?

Balas

46. yanna  |  28 Februari 2010 pukul 13:45

 

0

 

0

 

Rate This

saya mau tanya buku panduan untuk model pembelajaran make a match yang berbahasa Indonesia ada ga? kalau ada judulnya apa? makasie.tlg kirimkan ke email saya..

=================@yanna: Rujukan model pembelajaran make a match dalam bahasa Indonesia sampai saat ini beluim ditemukan. Mungkin ada di antara para pembaca (pengunjung) yang mengetahui buku rujukan dalam bahasa Indonesia tentang make a match, kami mohon masukannya. Terima kasih.

Balas

47. YANTRI  |  14 Maret 2010 pukul 12:56

 

0

 

0

 

Rate This

tlong dong ma, buku apalagi selain lorna curran yang memuat tentang metode make a-match.mksih

Balas

48. riyu  |  12 April 2010 pukul 10:26

 

0

 

0

 

Rate This

da jurnal tentang make a match…?kalau ada tlng saya dikirimi.makasih

Balas

49. shoim  |  19 Mei 2010 pukul 19:55

 

0

 

0

 

Rate This

salam kesejahteraan pendidikan anak Indonesia……..mas makasih infonya + klengkapan dng literarturnya. jika model make a match mo dgabungin dngan konsep inkuiri mungkinndak mas? trus jk bs, tu masuk dlam modifikasi make a match ato tetap dengan namanya make match. tlong dblez masmakasih sbelumnya atas kerjasamanya

Balas

50. Lia.S  |  13 Juli 2010 pukul 19:21

 

0

 

0

 

Rate This

Assalamualaikum Pak Tarmizi …saya mau minta tolong dimana saya dapat menemukan buku Lourna Cuuran??saya sangat perlu buat referensi skripsi saya,,,

Balas

51. richardus  |  22 Juli 2010 pukul 22:48

 

1

 

0

 

Rate This

selamat malam mas, kira2 dmn saya bisa dapatkan bukunya lorna curran, kalo di jual sm mas gmn cra pemesanannya.

Balas

52. richardus  |  22 Juli 2010 pukul 22:51

 

0

 

0

 

Rate This

mt mal mas saya butuh bangat buku lorna curran bt nulis skripsi. bisa ngk di kirim lwt emailku? kebetulan judul skripsiku pake make a match.zz

Balas

53. Amirullah  |  31 Agustus 2010 pukul 20:43

 

0

 

0

 

Rate This

buku pembelajaran lorna curran edisi bahasa indonesia penerbitnya sispa ya tolong dong buat refrensi skripsi !!!

Balas

54. Amirullah  |  31 Agustus 2010 pukul 20:46

 

0

 

0

 

Rate This

buku pembelajaran lorna curran edisi bahasa indonesia penerbitnya siapa ya tolong dong buat refrensi skripsi !!!

Balas

55. via  |  16 September 2010 pukul 12:35

 

0

 

0

 

Rate This

ka.. sy butuh bku ini krn penunjang skripsi sy. dmana y sy bs nemuin?? krn sy udh cr di perpus univ atma jaya, uhamka, unj, gak ad.mohon bantuannya.thanx

Balas

56. sukri  |  22 Oktober 2010 pukul 8:25

 

0

 

0

 

Rate This

asslmk….

mas saya sedang mencari referensi untuk skripsi saya…kebetulan salah satu bukunya juga menjadi referensi artikel mas di atas…“Ibrahim, Muslimin, dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESAUNIVERSITY”..

kira2 di mana saya bisa mendapatkan buku tersebut ??mohon bantuannya mas…..

Balas

o 57. Tarmizi Ramadhan  |  27 Oktober 2010 pukul 1:31

 

0

 

0

 

Rate This

itu buku terbitan lama, memang susah mencarinya di tokobuku. Cari buku sumber yang lain, sekarang sdh banyak beredar di toko buku. Misalnya Slavin, Trianto, Anita Lie, dll.

Balas

58. andika  |  22 Oktober 2010 pukul 20:35

 

0

 

0

 

Rate This

mas saya mw nanya..sya sedang membikin slripsi mengenai makea match pada pelajaran sejarah kels 7 smp,sya bingung dalam

membagi kelompok untuk penelitian tersebut.dalam pembelajaran ini bysanya dapat dibagi kedalm berapa kelompok?mksih sebelumnyamohon bantuannnya mas…balas lewat email saja

Balas

o 59. Tarmizi Ramadhan  |  27 Oktober 2010 pukul 1:28

 

0

 

0

 

Rate This

make a match dilaksanakan pada kelompok berpasangan..

Balas

60. andika  |  1 November 2010 pukul 20:37

 

0

 

0

 

Rate This

berarti 1 kelas bsa bnyak pasangan atau gmn

61. venny lya damayanti  |  3 November 2010 pukul 6:35

 

0

 

0

 

Rate This

Ass.mas, saya sedang mengerjakan skripsi tentang model pembelajaran make-a-match dengan materi meresensi buku. kira-kira, bagaimana ya cara menerapkannya??bingung saya.lalu, referensi-referensi apa yang bisa saya baca?terimakasih sebelumya….

Balas

62. niken  |  5 November 2010 pukul 10:51

 

0

 

0

 

Rate This

dalam pembelaran matematika model make a macth bgusnya di terapkan materi apa?

kalau untuk SMA?kalu untuk SMP?

Balas

63. rini  |  10 November 2010 pukul 9:41

 

0

 

0

 

Rate This

ass….mas saya mo minta bantuan boleh ya?, gini saya kan ngambil skripsi dengan strategi make a macth untuk di ajarkan di SD KLS IV pada mata pelajaran matematika semester 2 kira2 pokokbahasan yang cocok dengan stategi itu apa ya mas?klo saya ngambil pokok bahasan pecahan campuran bisa gak?trus klo bisa bagaimana membuatkartu soalnya?tolong di balasya mas?

Balas

64. friska  |  3 Desember 2010 pukul 23:05

 

0

 

0

 

Rate This

” mas,metode pembelajaran terbaru ada ga?yang cocok dengan pelajaran biologi di SMA??

tolong di balas y..makasihh..”

Balas

65. Rina Susanti  |  12 Januari 2011 pukul 17:35

 

0

 

0

 

Rate This

Assalamualaikum….. Pak mendapatkan buku make a match karangan Lorna Curran dimana ych…? Trimakasih

Balas

66. Evi Sinaga  |  26 Januari 2011 pukul 22:31

 

0

 

0

 

Rate This

menarik memang metode mengajar make a match ini…tp saya masih bingung dengan cara penerapannya dalam proses KBM…..yg mau saya tanyakan,1. Bagaimana dengan penyampaian materinya? Apakah guru masihmenjelaskan dengan ceramah?2.

Balas

67. magfirah  |  29 Januari 2011 pukul 7:34

 

0

 

0

 

Rate This

kalau make a match di pake dengan memakai media ICT misalnyaquiz creator (matching) dengan pembeljaran berkelompok bgs gya???kira-kira penerapan yang bagusnya gimana?

Balas

68. Resti Ries T  |  27 Februari 2011 pukul 8:51

 

0

 

0

 

Rate This

ass..saya skrg sedang meneliti metode make a match dipembelajaranbahasa Indonesia. saya ingin bertanya bisa gk metode ini untuk menulis. kalau bisa ada bukti tertulis gk yang mengatakan bahwa metode make a match bisa digunakan untuk pembelajaran menulis bhs indonesia. saya mohon bantuannya..

Balas

69. kamriantiramli  |  23 Maret 2011 pukul 19:07

 

0

 

0

 

Rate This

saya merencanakan membuat tesis eksperimen dengan metode make a match..dalam 90 menit PBM, berapa kali bapak melakukan pembagian kartu kepada siswa jika mereka telah mendapatkan pasangannya masing-masing?..apakah setelah pembagian kartu dan siswa mendapat pasangan, mereka langsungmengerjakan LKS?????????????????????????????

Balas

70. BLOG BISNIS ONLINE | BLOG BISNIS ONLINE  |  25 Maret 2011 pukul 13:49

 

0

 

0

 

Rate This

Menarik infonya, kebetulan sedang bantu sodara nyusun tesis ini. thx

Balas

71. budi febriyanto  |  3 April 2011 pukul 6:00

 

0

 

0

 

Rate This

Assalamualaikum,,,,,maaf mas mengganggu, ingin menanyakan mengenai referensi buku asli Lorna Curan bisa didapatkan dimana yah? mohon bantuaanya,, saya sedang menyusun skripsi bahasa inggris menggunakan make a match namun referensi tentang make a match masih minim,,,, terima kasih, semoga berkenan membalas,,,,,

Balas

72. dilasarah  |  17 April 2011 pukul 18:20

 

0

 

0

 

Rate This

makasih bapak…sangat bermanfaat…:)

Balas

73. pratama  |  23 April 2011 pukul 7:07

 

1

 

0

 

Rate This

trim.. artikel nya bagus.. klo di gunakan untuk experimen b.inggris kira cocok g?

Balas

74. nurdjanah sulistijati  |  26 April 2011 pukul 19:33

 

0

 

0

 

Rate This

asw…, maaf pak, saya sekarang sedang membuat PTK dengan metode Make A Match, Pembimbing saya menghendaki dalam laporan PTK saya ada resume tentang penelitian yang relevan.apakah saya boleh di krimi hasil PTK bapak tentang pembelajaran kooperatif make a match, bagaimana caranya.., terima ksih

Balas

75. inliati  |  5 Juli 2011 pukul 12:23

 

0

 

0

 

Rate This

ass…ada tidak mas, contoh skripsi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match????judulnya aja gpp….trima kasih sebelumnya…

Balas

76. Eri  |  7 Juli 2011 pukul 22:04

 

0

 

0

 

Rate This

Asml.Mas, tolong cabarkan langkah2 Tipe Make A Match dan bagaimana cara menerapkan kartu sama, cepat ya mas. was

Balas

77. ayu  |  6 Agustus 2011 pukul 18:17

 

0

 

0

 

Rate This

Pak saya sedang mengerjakan skripsi yang kebetulan saya mengambil tipe make a match tapi saya kekurangan literaturnya…mohon sekiranya bapak berkenan memberikan informasi kepada saya dimana saya bisa mendapatkan buku yangkhusus membahasa tentang make a match karena saya kesulitan mencari buku tersebut…terima kasih pak sebelumx….

Balas

78. Dony  |  13 September 2011 pukul 13:36

 

0

 

0

 

Rate This

Asslamualaikum,,klo metode Make A Match dipakai pada matpel Akuntansi SMA cocok gag ya??,,mohon sarannya,,maturnuwun alias trimakasih,,,

Balas

79. Theresia  |  23 September 2011 pukul 18:58

 

0

 

0

 

Rate This

Pak saya mau nanya tentang penerapan model make a match, apakah model ini cocok diterapkan jika siswa ini di bagi menjadi beberapa kelompok?

Balas

80. Dhamenk Pa  |  25 Oktober 2011 pukul 20:42

 

0

 

0

 

Rate This

bisa minta tlg di kasi lihat contoh RPP nya ga mas??

Balas

81. ginna desari  |  28 Oktober 2011 pukul 19:44

 

0

 

0

 

Rate This

mas mau tanya kalau make a match itu masuk model / tipe / teknik ? tolong bantu saya mencari literatur’a yaa mas. tlg kirim ke [email protected]

Balas

82. Arlan Aditiyajaya  |  11 November 2011 pukul 21:04

 

0

 

0

 

Rate This

bagaimana pak literatur tipe make a match dalam bahasa indonesia sudah diterjemahkan belum, kalaw sudah tolong judul bukunya, pengarang dan penerbit, terimakasih…

Balas

83. pintauli devega  |  26 November 2011 pukul 20:52

 

0

 

0

 

Rate This

mas..

saya lagy mengerjakan tugas skripsi saya dengan judul upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran make a match

kasih tau dunk referensi bukunya

kirim aja ke inbox fb saia mas

[email protected]

thx ya mas..

Balas

84. ita tahlia  |  27 November 2011 pukul 0:25

 

0

 

0

 

Rate This

ass, pak mau tanya, kl koopertive make a match itu termasuknya model/ metode/ strategi/ teknik?mohon bantuan referensi lbih banyak lg tentang make a match ya paksebelum dan sesudahnya trimakasih

Balas

85. umi  |  29 Desember 2011 pukul 7:58

 

0

 

0

 

Rate This

assalamkm.kak, kalau referensi jurnal yg berkaitan dengan model make amatch ada g???kl ada tolng saya diksh tau lewt email y.terimakash sebelumny.

Balas

86. umi  |  29 Desember 2011 pukul 8:19

 

0

 

0

 

Rate This

assalamkm.kak, kalau referensi jurnal yg berkaitan dengan model make amatch ada g???kl ada tolng saya diksh tau lewt email [email protected] sebelumny.

Balas

87. selvi  |  9 Januari 2012 pukul 16:06

 

0

 

0

 

Rate This

Aslm…sore pak tarmizi, maf pak say mau minta refresi kelebihan dan kekurangan make a match ada di dalam buku apa ya pak?

mohon balasannya ya pak…terima kasih…

Balas

88. sabrina  |  13 Januari 2012 pukul 7:22

 

0

 

0

 

Rate This

ass.pak buku lorna curran di atas bisa didapatkan dimana yah??lg butuh ni,, buat nyusun skripsiku..makasih.

Balas

89. Rasyidi  |  3 Februari 2012 pukul 14:53

 

0

 

0

 

Rate This

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match memang sangat bagus untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan

siswa, terbukti dari hasil penelitian yang saya lakukan telah berhasil meningkatkan kedua hal tersebut sekaligus hasil belajar siswa. Silakan mencoba untuk rekan-rekan guru yang lain, salam

Balas

o 90. boru tanjung  |  10 Februari 2012 pukul 14:04

 

0

 

0

 

Rate This

kmu dari mana dapat reperensinya?

sya juga lgi menerapkan metode pembeljarn make A match itu?

Balas

91. Maris  |  9 Februari 2012 pukul 18:44

 

0

 

0

 

Rate This

Tks pk tuk infony, sngt b’manfaat utk sy krn l9 ambL juduL skripsi tt9 make a match tk thn ini, tp 9mn cr dptkn buku Lorna Currenny ya n anita Lie. soalna d kota sy tdk ad…. mhnbantuanny pk ^_6..

Balas

92. review  |  12 Februari 2012 pukul 20:59

 

0

 

0

 

Rate This

makasih pak yaaa

Balas

93. rangga  |  15 Februari 2012 pukul 9:50

 

0

 

0

 

Rate This

mas sya sdang mngerjakan skripsi yang menggunakan metode pembelajaran make a match . . . bsa bntu ksih tw referensi bkunya?

krim lwat email [email protected] kasih sbelumnya

Balas

94. Angeline Caem Siahaan  |  18 Februari 2012 pukul 8:58

 

0

 

0

 

Rate This

bagus

Balas

95. susila  |  24 Februari 2012 pukul 19:33

 

0

 

0

 

Rate This

dimana saya bisa memesan buku karangan lorna curran

Balas

96. frangkisianturi  |  18 Maret 2012 pukul 12:41

 

0

 

0

 

Rate This

darimana dapat buku pembelajaran kooperatif karangan ibrahimnya bang

Balas

97. veny eka amelia  |  21 Maret 2012 pukul 14:46

 

0

 

0

 

Rate This

itu penelitiannya dilakukan dimana pak???

Balas

98. syl  |  19 April 2012 pukul 14:33

 

0

 

0

 

Rate This

Aslmkm..pk tarmizi..kira2 dimana bs ditemukan buku tipe makea match?saya sangat membutuhkan buku itu sekarang,mohon bantuannya..

Balas

99. debora  |  9 Mei 2012 pukul 13:17

 

0

 

0

 

Rate This

Begini Pak, saya sedang mengerjakan dan saya sedang mengambil judul Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model make A Match terhadap hasil belajar kosakata bahasa inggris terhadap siswa kelas VII , yang saya mau tanyakan adalah….referensi tentang tehnik make a match ini,,dan cara pelaksanaanya seperti apa…?karena dipikiranku, misalkan ada 1 kelas terdiri dari 40 siswa kemudian dibagi menjadi 5 kelompok dan 1 kelompok terdiri dari 8 siswa lalu aku membagikan kartu secara acak nah di 8 siswa ini mencari jawaban yang cocok dengan soalnya, begini bukan cara tehnik make-a match itu berlangsung…??lalu apa diawal kita menjelaskan ttg materi dulu terus untuk mereviewnya baru

menggunakan tehnik make-a match ini…?begitu maksudnya…??thx b4…:)

Balas

100. sona indra  |  15 Mei 2012 pukul 0:43

 

0

 

0

 

Rate This

bagaimana jika jumlah siswa nya ganjil…sedangkan kartu soal dan jwban kan harus berpasangan…????

Balas

101. Pelatihan Model-model Pembelajaran bagi Guru-guru MI/MTs/MA « fisika66  |  4 Juni 2012 pukul 21:36

 

0

 

0

 

Rate This

[...] Pada hari pertama tadi  dipelajari  model-model pembelajaran aktif seperti: Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ,Pembelajaran Kooperatif Make a Match, TCL, Talking Stick ,

model pembelajaran Think-Pair-Share, Model Pembelajaran Scramble dll.  Informasi lainnya(Make a Match)  sebagai penunjang bisa diperoleh di sini [...]

Balas

102. Maulana Fazar Wandhiro  |  10 Juni 2012 pukul 7:50

 

0

 

0

 

Rate This

saya ingin bertanya dalam kebingungan saya.apa beda make a match ketika digunakan sebagai metode atau model pembelajaran….trimss mohon dijawab…

Balas

103. fitri  |  22 Juli 2012 pukul 12:03

 

0

 

0

 

Rate This

kl boleh tau apa judul penelitiann dilakukan dimana?

Balas

104. Rini Friska Samosir  |  23 Juli 2012 pukul 17:48

 

0

 

0

 

Rate This

mas,..saya mw tanya bagaimana penerapan model make a match dalam pokok bahasan bilangan bulat di kelas VII SMP ??Dan format RPPnya gmna mas,.Thanks.

Balas

105. purwanti  |  21 September 2012 pukul 10:30

 

0

 

0

 

Rate This

ikut ngopy pak…makasih, mg Allah swt membalas dg yang lebih baik

Balas

106. wandiwinarko  |  9 Oktober 2012 pukul 21:48

 

0

 

0

 

Rate This

pak ikut ngopy pak …..untuk membantu penulisan skripsi saya pak….atau kirim ke email saya pak…[email protected]

Balas

107. wandiwinarko  |  9 Oktober 2012 pukul 21:49

 

0

 

0

 

Rate This

no hp saya 081990501980

Balas

108. Ani fatmawati  |  17 April 2013 pukul 20:02

 

0

 

0

 

Rate This

ass…. pak minta tolong… dpetin buku make match ne dmna y? sya dah nyari tpi gx ktemu2.. buat rfrensi skripsi. sblumny Thank’s

Balas

109. Eni  |  25 Juli 2013 pukul 5:19

 

0

 

0

 

Rate This

Isi buku berbahasa apa?

Balas

110. quintus  |  11 Desember 2013 pukul 22:25

 

0

 

0

 

Rate This

dimana dptkan bukunya mas?? tanks infonya

Balas

Tinggalkan Balasan

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed

Cari untuk:

Penulis

Tarmizi Ramadhan

Jika Anda berminat menautkan blog ini, copydan paste kode banner dibawah ini ke blog atau situs Anda.

<a href="http://tarmizi.wordpress.com" target="_blank"><imgsrc="http://cdn-users1.imagechef.com/ic/stored/2/100319/anmfe5cf44cf7742a9b.gif" align="Center">

Translate Isi Blog

Yang sedang online saat ini

Statistik Blog

Statistik Kunjungan 1,024,396 Pengunjung

Pengumpan

Tarmizi Ramadhan's Blog

Halaman

Download o Kisi-Kisi UN   2010

Suara   Guru Profil

Arsip

Paling Aktif Dibaca LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL (UN), TRY OUT, TEST ONLINE SMP DAN

SMA Soal Tes Siswa Berprestasi (SD/SMP/SMA) dan Guru Berprestasi KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH Faktor Sosial Budaya: Penyebab Rendahnya Minat terhadap

Pendidikan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Pembelajaran Kooperatif "Make A Match" TRY OUT ONLINE UJIAN NASIONAL (UN) SD-SMP-SMA-SMK (II) MENANGKAL PELANGGARAN DISIPLIN DAN TATA TERTIB SEKOLAH KIAT SUKSES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Blog Pendidikan Depdiknas RI Dirjen Dikti Dunia Guru E-Learning MTK Ide Guru Jurnal Pendidikan dan Budaya KTSP dan Jaringan Blog Guru Pendidikan Tinggi Situs Diknas SMP Negeri 2 Banyuasin I

Blogroll WordPress.com WordPress.org

Download

AntiVirus ANSAV dan PCMAV Info Kerja dan Beasiswa Kisi-Kisi UN 2010 Prediksi Soal UN SMP/SMA Tahun 2009 Soal CPNS

Link Alternatif Akhmad Sudrajat Anim Hadi Asep Suhendar Blog Achan Dozenix Idhulaw Link Bujang Lahat Masedlolur My BlogLog My Doctoc My Facebook Nusantaranews Pustaka Mawar Rumah Najwa Sastra Sawali Tuhusetya Skripsi Tesis Disertasi Online Usep Supriatna Willy Ediyanto Yoyon

Langganan SurelMasukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabunglah dengan 47 pengikut lainnya.

Pendidikan ayo melangkah kedepan capai tujuan triyono22

Pendidikan di Finlandia rumahbukuiqro Pengertian Barokah, Berkah, dan Berkat dalam Pembahasan

Linguistik Ronaldo Rozalino Laporan Magang Minggu Ketiga di PT.PKN masnurfiah Beasiswa Bidikmisi dan Petunjuk Teknis Tahun 2014 geografiunlam Pengumuman Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar

Negeri DIKTI Tahun 2014 geografiunlam Menggunjing, Adu Domba dan Memfitnah Ronaldo Rozalino Keutamaan Berpuasa Sunnah Senin dan Kamis Ronaldo Rozalino Lektor Kepala rinaldimunir

Blogger Indonesia Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang

anjlok. Coba lagi nanti.

FACEBOOK

Lintas Berita – Berita Terbaru

Komentar Baru Masuk

Susi Lawati on Faktor Sosial Budaya:

Penyebab…

Ws Aura on Kajian Emosionalitas dan Egois…

Siska seprianti on Talking   Stick

Hanung Achmadi Putra on Pembelajaran Aktif, Inovatif,…

daniel nell on Faktor Sosial Budaya: Penyebab…

Kharisma Nurazizah on Faktor Sosial Budaya: Penyebab…

Kharisma Nurazizah on Faktor Sosial Budaya: Penyebab…

Kharisma Nurazizah on Faktor Sosial Budaya: Penyebab…

entin suhartini on Model Pembelajaran Tematik, Ke…

Pengaturan Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com

POLLING TERBUKAMenurut pendapat Anda, bagaimanakah perkembangan dunia pendidikan Indonesia sekarang ini? (polling akan ditutup jika responden telah mencapai 1000 orang)

4/21/2012Model Pembelajaran Complete Sentence

Model Pembelajaran Complete Sentence

1. PengertianModel pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran mudah dan sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna denganmenggunakan kunci jawaban yang tersedia.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku ataumodul dengan waktu secukupnya.

3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.6. Siswa berdiskusi secara berkelompok.7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.8. Kesimpulan.A

2. Prinsip/ ciri-ciri Complete sentencea. Soal yang disampaikan berupa kalimat yang belum lengkap, sehingga makna/ arti kalimat tersebut belum dapat dimengertib. Kalimat yang banyak dan saling berkaitan dalam sebuah paragrap, dan belum sempurna serta belum dimengerti maknanyac. Kalimat dapat dilengkapi dengan pilihan kata yang disediakand. Harus diisi dengan kata-kata tertentu, misal istilah keilmuan/ kata asing.e. Jawaban dari kalimat yang belum lengkap itu sudah disediakan

3. Kelebihan/kekurangan model pembelajaran complete sentencea. Kelebihan1. Mudah dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat2. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang/tidak jawabannya.3. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi

b. Kekurangan1. Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal2. Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.3. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.

4. KesimpulanModel pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran yang sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Model pembelajaran ini sebenarna mempermudah guru namun terkadang gurunya kurang inovatif dan kreatif dalam membuat soalnya. Dan siswanya kurang terpacu untuk mencari jawabannya karena hanya tinggal menebak kaata-kata yang rumpang yang jawabannya telah disediakan. 

1

Posted By : Bid. Diah Widyatun, S.ST on 4/21/2012 08:54:00 PM

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook

Label: DIV Kebidanan, Micro Teaching

Posts Terkait:

Model Pembelajaran Take and Give Model pembelajaran Scramble Teori Belajar Behavioristik Model Pembelajaran Talking Stick PEMBELAJARAN BERBASIS JASA-LAYANAN (SERVICE LEARNING) 41 MACAM MODEL METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF Model Pembelajaran Tari Bambu MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB ATAU KELILING KELOMPOK PAIR CECKS SPENCER KAGEN 1993 PEMBELAJARAN TIME TOKEN

Post a CommentNewer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Penikmat Pengetahuan

Cari Artikel Di sini...

Blog About Me Disclaimer Contact Me Berminat Jadi Penulis Tamu di Blog ini ?

Personality

Bid. Diah Widyatun, S.ST

Semarang, Indonesia

Im Midwife Contact : [email protected]

View my complete profile

Masukkan alamat email anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan postingan terbaru via email anda. Bergabunglah dengan pengikut lainnya.

E - Library ►   2013 (23)

▼   2012 (438) o ►   November (11) o ►   October (2) o ►   September (3) o ►   July (93) o ►   June (75) o ►   May (62) o ▼   April (192)

Macam-macam Gaya Belajar : karakteristik, metode d...

Macam-macam bentuk panggul pada wanita

Ketika Bulan dan Matahari mencinta dalam diam : pa...

Bidang Hodge bidang penurunan kepala janin

Kontrasepsi KB Mantap Medis Operatif Wanita (MOW) ...

Teks pembawa acara (MC) peresmian pembangunan mush...

macam penyebab Perdarahan Antepartum (dalam kehami...

materi perlukaan pada jalan lahir

Categories Anatomi dan

Fisiologi Askeb I (Kehamilan) Askeb II

(Persalinan) Askeb III (Nifas) Askeb IV (Patologis) Askeb V (Komunitas) Asuhan Neonatus Bayi

dan Anak Catatan Diriku Catatan Dunia Medis Catatan Investigasi Checklist DIII Kebidanan Diseases DIV Kebidanan Dokumentasi Etika Profesi Hukum

Kesehatan Evaluasi Pendidikan Healty Living Intermezzo KB KDPK KESPRO KIA

masukkan email anda..

Materi Ruptur Uteri Checklist konseling pra

pemasangan KB AKBK CHECKLIST KONSELING PASCA

PEMASANGAN KB AKDR Checklist tindakan

pemasangan KB Implant CHECKLIST KONSELING PASCA

PEMASANGAN AKDR CHECKKLIST TINDAKAN ANESTESI

PRA PEMASANGAN AKBK I... Checklist tindakan

pemasangan KB Implant Checklist konseling KB pra

Metode Operatif Wanita ... CHECKLIST KONSELING PRA

PEMASANGAN AKBK CHECKLIST KONSELING PRA

PENGGUNAAN KONTRASEPSI MIN...

Checklist konseling pil kondar

CHECKLIST ANAMNESA CALON AKSEPTOR IUD

Checklist tanda bahaya Bayi Baru Lahir (BBL)

Checklist pendidikan kesehatan (PenKes) tanda-tand...

Checklist pendidikan kesehatan (PenKes) ASI Eksklu...

Checklist Pendidikan Kesehatan (PenKes) Vitamin A...

Checklist Pendidikan Kesehatan (PenKes) Kebutuhan...

Checklist anamnesa Ibu Nifas Checklist Manual Plasenta Checklist pertolongan

sungsang secara MULLER - MAU...

Konsep Kebidanan Micro Teaching Obstetri Ginekologi Organisasi Manajemen

dan Mutu YanKeb Soal Ujian un categorized

| [tutup]

Other Web

Checklist Metode Pertolongan Persalinan Mc. Robert...

Checklist Pendidikan Kesehatan (PenKes) Posisi men...

Checklist pendidikan kesehatan (PenKes) Persiapan...

Checklist manajemen aktif kala III

Checklist PERTOLONGAN PERSALINAN KALA II

Checklist tindakan penjahitan laserasi perineumje...

Checklist episiotomi mediolateralis

Checklist pendidikan kesehatan (PenKes) tanda baha...

Checklist pendidikan kesehatan (PenKes) tanda baha...

Checklist pengukuran panggul luar

Checklist Palpasi Leopold arti dan makna lambang IBI Pelayanan kebidanan dan

ruang lingkupnya paradigma dan falsafah

kebidanan Definisi bidan hingga asuhan

kebidanan Visi, Misi dan sejarah

Ikatan Bidan Indonesia (IBI...

definisi dan isi KODE ETIK Kebidanan

Checklist PenKes kebutuhan gizi ibu hamil

Checklist pendidikan kesehatan (PenKes) body mekan...

Checklist anamnesa kunjungan ibu hamil

Checklist pendidikan kesehatan metode kanguru

Anatomi panggul wanita pembentuk, fungsi dan jenis...

materi inversio uteri materi retensio plasenta Materi Lengkap Atonia Uteri Tanda-tanda bahaya kehamilan Tips cara memilih pakaian

saat hamil Cara menghitung Hari

perkiraan lahir (HPL) Apakah boleh dan aman ibu

hamil berpuasa ? Tips anjuran ibu hamil

berpuasa Definisi Buta Warna

mekanisme, tanda gejala SISTEM IMUNOLOGI PADA JANIN Latihan soal nifas patologis

untuk Uji SIB / STR Latihan soal persalinan

patologis untuk Uji SIB / ...

Latihan soal persalinan fisiologis untuk Uji SIB /...

Latihan soal asuhan Neonatus, Bayi dan Balita untu...

Latihan soal KB untuk OSCA knowledge dan Uji STR

Latihan soal Kehamilan patologis untuk uji SIB / S...

Latihan soal Kehamilan fisiologis untuk Uji SIB / ...

Latihan soal Nifas fisiologis untuk Uji SIB /

STR Latihan soal kesehatan

reproduksi untuk Uji STR / ...

Konsep dasar dokumentasi kebidanan

Pengertian definisi bidan dan falsafah kebidanan

Model konseptual dalam asuhan kebidanan (model med...

Dasar pemikiran, fokus dan tujuan dalam teori kebi...

teknik model pedokumentasian POR, SOR, CBE, Kardek...

IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELITUS (DM) dan upaya y...

IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG

ANEMIA DALAM KEHAMILAN Pengertian Hiperemesis

Gravidarum (HEG) definisi Intrauterine growth

retardation (IUGR) ectopic pregnancy (kehamilan

ektopik) MOLA HIDATIDOSA PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI definisi NAPZA, macam dan

penanganannya pengertian CANDIDIASIS

VAGINALIS Caput Succedaneum Infeksi saluran pernafasan

akut (ISPA) KLIMAKTERIUM masa Pra

menopause, menopouse hingga ...

Kontipasi pada bayi dan penanganannya

MENORAGIA Gangguan perkembangan pada

anak

Kebutuhan Anak Balita stimulasi berdasarkan

tahapan perkembangan bayi ba...

Materi Tumbuh Kembang BALITA lengkap

Standar Pelayanan Antenatal Kebutuhan Ibu Hamil tiap

trimester Perubahan psikologis

kehamilan dan Proses Pencapai...

Perubahan fisiologis ibu hamil

Tanda-tanda kehamilan dugaan, kemungkinan dan past...

Materi konsep dasar kehamilan lengkap

58 langkah Asuhan Persalinan Normal (APN)

Manajemen Aktif Kala III Pedoman Pengisian Partograf Faktor-faktor mempengaruhi

persalinan Mekanisme gerakan kepala

janin pada persalinan nor... Pengeluaran dan Pelepasan

Plasenta Duncan dan Schu... mekanisme fase pembukaan

persalinan : kala I fase ... PENGERTIAN DAN PELAKSANAAN

PENJAMINAN MUTU PELAYAN... Apa itu Mutu Pelayanan

kesehatan ISO 2000 Metode Persalinan Water

Birth Mengurangi rasa nyer...

Macam-macam teori dan penyebab terjadinya persalin...

Materi asuhan kebidanan II persalinan fisiologis l...

APGAR SCORE dan penilaian asfiksia

KUNJUNGAN ASUHAN MASA NIFAS SESUAI KEBIJAKAN PROGA...

Perubahan lokia dan darah pada masa nifas

MATERI LENGKAP ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAH...

Asal Mula lahirnya Danbo boneka kardus unik

Cara membuat Danbo boneka kardus penuh ekspresi

41 MACAM MODEL METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF

Model Pembelajaran Tari Bambu

MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB ATAU KELILING KELOMP...

PAIR CECKS SPENCER KAGEN 1993

PEMBELAJARAN TIME TOKEN Model Pembelajaran Take and

Give Model pembelajaran Scramble Teori Belajar Behavioristik Model Pembelajaran Talking

Stick PEMBELAJARAN BERBASIS JASA-

LAYANAN (SERVICE LEARNI... Model pembelajaran Explicit

instruction Model Pembelajaran Berbasis

Proyek atau Tugas MODEL PEMBELAJARAN TERPADU Model Pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) Model Pembelajaran Inquiry PEMBELAJARAN OTENTIK

(OUTENTIC LEARNING) METODE DEMONSTRASI DAN

EKSPERIMEN model pembelajaran Kepala

bernomor struktur METODE MAKE A MATCH Pengertian Model

Pembelajaran Student Facilitator ...

Model Pembelajaran Bertukar Pasangan

Model Pembelajaran Jigsaw MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING (TEBAK KAT...

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Metode Belajar Cooperative script

Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)

Model Pembelajaran Role Playing

MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

MODEL PEMBELAJARAN DEBAT MODEL PEMBELAJARAN CIRC

(Cooperative, Integrated, ...

Model Pembelajaran STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVI...

MODEL PEMBELAJARAN INSIDE – OUTSIDE – CIRCLE (LING...

MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

Model Pembelajaran Consept Sentence

Buah pisang pelangsing alami MODEL PEMBELAJARAN

ARTIKULASI Model Pembelajaran Complete

Sentence MODEL PEMBELAJARAN GROUP

INVESTIGATION MODEL PEMBELAJARAN PICTURE

AND PICTURE MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH (PROBLEM BASED... Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay TwoSt...

Metode Pembelajaran Struktural Analitik Sintetik(...

Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Model Pembelajaran EXAMPLE NON EXAMPLE

POSYANDU dan Jenisnya Masalah dan penanganan dalam

pemberian ASI LENGKAP... Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Bounding attachment,Sibling

Rivally dan Respon aya... Kebutuhan Dasar Ibu Masa

Nifas TEKNIK / CARA MENYUSUI YANG

BENAR ANATOMI PAYUDARA DAN

FISIOLOGIS PAYUDARA PADA PROS...

Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Makalah lengkap perdarahan antepartum : solusio pl...

SOLUSIO PLASENTA LENGKAP PLASENTA PREVIA Arti Simbol Angka (Recycle

Segitiga) Pada Berbagai... Perilaku 7 langkah cuci

tangan dengan benar Makalah Evaluasi Pendidikan

NON TES Pemberian ASI Perah pada ibu

bekerja Cara Penyimpanan dan Tahan

berapa lama ASI itu?? Kebutuhan gizi ibu menyusui

pada masa nifas TEKNIK MENYUSUI BAYI KEMBAR 18 FAKTA MANFAAT TELUR PUYUH KONSEP DASAR MASA NIFAS Checklist Perawatan Payudara

Pada Masa Nifas Checklist Pendidikan

Kesehatan (PENKES) Knee Chest...

ChekList Manual Plasenta Definisi intra uterine fetal

deadth (IUFD) SEMINAR LOTUS BIRTH 2012 PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)

DAN PENILAIAN ACUAN PA... Wisata Pemandian Air Panas

Guci Tegal ABORTUS Rapid Health Assessment

(RHA) Bencana Kerusuhan Welcome to my blog.. ^^

Welcome for like..

Recent Coment

kingkong

thanks ya infonya !!!www.bisnistiket.co.id

kingkong

Live Traffic Feed

thanks ya infonya !!!www.bisnistiket.co.id

gemilang354

putian telor ama zevit grow gppkan..

Rini Astuti

bu,,langkah- langkah apa yang harus saya lakukan pertama set...

PROFIL

hahaha....... hampir saya kena 1.500 euro.... trims tmn2...

New Release

Widget by Blogger Tricks

History

JBD. Powered by Blogger.

Search Engine Submission - AddMe

PIJAT BAYI PADA BAYI KURANG BULAN (PREMATUR) - (1 comments)

TEHNIK STIMULASI PIJAT BAYI - (1 comments)

Workshop Persalinan Maryam - (0 comments)

Bau Mulut (Halitosis) dan Cara Penanganannya - (1 comments)

Cerita HOAX Tentang Infestasi Larva Payudara Dari Pakaian Dalam dan Susan McKinlev - (2 comments)

Cara Memakai Kondom Wanita - (4 comments)

Hal-hal yang bisa dicoba:

Telusuri jurnalbidandiah.blogspot.com:

Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-complete-sentence.html#ixzz2su80WyGf

Belajar Sabar Ikhlas

Friday, June 21, 2013MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE Teman-teman, sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru. Kita berharap pembelajaran yang akan kita lakukan pada masa yang akan datang lebih bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik kita. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah Bahasa Indonesia. Beberapa guru ada yang kurang menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, bagi guru kelas di Sekolah Dasar meskipun ia tidak menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia ia tetap harus mengajarkannya kepada peserta didik. Bagi guru yang menyenangi mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak akan menjadi masalah, karena guru tersebut pasti sudahmempunyai banyak  cara agar pembelajaran menjadi menyenangkan. Sekarang saya akan membagikan Model pembelajaran complete sentence bagi guru yang kurang menyukai mata pelajaran Bahasa

2012 model pembelajaran complete sentence

Indonesia. Karena model ini dapat dengan mudah kita terapkan. Untuk lebih jelasnya baca artikel di bawah ini ya....

Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran mudah dan sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.

Langkah-langkah / Sintaks Model pembelajaran complete sentence, yaitu:

1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2.      Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan

buku atau modul dengan waktu secukupnya.

3.      Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.

4.      Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum

lengkap.

5.      Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat yang belum lengkap

6.      Siswa berdiskusi secara berkelompok.

7.      Presentasi.

8.      Jawaban yang salah diperbaiki.

9.      Kesimpulan

Model pembelajaran complete sentence mempunyai kelebihan / keunggulan,diantaranya:

Meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok

Siswa dilatih untuk berani dan percaya diri karena harus tampil

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Model pembelajaran complete sentence mempunyai kelemahan / kekurangan antara lain:

Sedikit membosankan, karena dalam proses pembelajaran hanya di isi

dengan kerja kelompok dan diskusi.

Tidak bisa melihat kemampuan tiap-tiap siswa karena mereka bekerja

dalam kelompok.

Semoga postingan mengenai "Model pembelajaran complete sentence" ini dapat bermanfaat....

Diposkan oleh Deasy Maulina di 8:55 PM

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook

Label: Model Pembelajaran

No comments:

Post a CommentNewer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Daftar IsiDownload

1. Download Administrasi Pembelajaran & Administrasi Kelas - New !!

Informasi Pendidikan

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR - New !! 2. KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR - New !! 3. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI GURU - New !! 4. PENGERTIAN BELAJAR MENURUT BEBERAPA AHLI - New !! 5. Pengertian dan Cara Penerapan Eksplorasi, Elaborasi, dan

Konfirmasi dalam Pelaksanaan Pembelajaran - New !!

Manfaat Buah-buahan

1. MANFAAT APEL 2. MANFAAT BUAH KIWI 3. MANFAAT BUAH MELON 4. MANFAAT DELIMA 5. MANFAAT KURMA 6. MANFAAT LUAR BIASA BUAH SIRSAK BAGI KESEHATAN 7. MANFAAT SEMANGKA 8. MANFAAT TOMAT 9. Manfaat Buah Duku 10. Manfaat Buah Rambutan untuk Kesehatan 11. Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya 12. Manfaat Luar Biasa Buah Pisang 13. Manfaat Luar Biasa dari Buah Strawberry

Model Pembelajaran

1. MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER 2. MODEL PEMBELAJARAN BERTUKAR PASANGAN 3. MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING 4. MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE - New !! 5. MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE - New !! 6. MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED, READING AND

COMPOSITION (CIRC)7. MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING,

EXTENDING)8. MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY 9. MODEL PEMBELAJARAN DEBATE - New !! 10. MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) -

New !! 11. MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF

12. MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE 13. MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW 14. MODEL PEMBELAJARAN MEA ( Means Ends Analisys ) 15. MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK 16. MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE 17. MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING 18. Model Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari Number

Heads)19. Model Numbered Heads Together (NHT) 20. Model Pembelajaran Artikulasi 21. Model Pembelajaran Cooperative Script 22. Model Pembelajaran Examples Non Examples 23. Model Pembelajaran LEARNING CYCLE (Bersiklus) 24. Model Pembelajaran Scramble 25. Model Pembelajaran Talking Stick 26. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) 27. Student Teams Achievement Division (STAD)

Tips Blog

Translate

website counter

Follow by Email

Total

Pageviews23738

Deasy Maulina, S.Pd. Template images by molotovcoketail. Powered byBlogger.

WeBlog Ask..?

Blog opini, Informasi dan Pendidikan (Yang Ingin Aku Tahu, Rasa, Dengar, Lihat, Lakukan)

Beranda About - Daftar Isi Link Sahabat Ruang Chatt - Buku Tamu SMS Gratis Iklan Baris Gratis Log in

Home » belajar » Model Pembelajaran Concept Sentence

Friday, 28 September 2012

Model Pembelajaran Concept Sentence belajar Agus DM

Concept Sentence merupakan pembelajaran dimana siswa dibentuk kelompokheterogen dan membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.

Cari artikel...

Langkah-langkah pembelajaran concept Sentence

1.Guru menyampaikan tujuan.2.Guru menyajikan materi secukupnya.3.Guru membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen.4.Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi/ tpk yang disajikan.5.Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.6.Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru.7.Kesimpulan.

Kelebihan:1. Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.2. Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.Kekurangan:1. Hanya untuk mata pelajaran tertentu.2. Untuk yang pasif mengambil jawaban dari temannya.

Baca Juga Artikel Lainnya

Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pen...

Ohk..Tugas Take Home

Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:

atau

0 Comments

2 Comments

Facebook Comments by WeBlog Ask

‹ Kurikulum dan Sejarahnya di Indonesia Model Pembelajaran Complete Sentence ›

Baca Juga

Coretan PembelajaranKu

Pengertian, Manfaat, Jenis dan Pemilihan Media Pembelajaran

Halo Wanita

Makanan dan Olah Raga yang Sesuai Golongan Darah

Sahabat di GFC

Sahabat di Google+

Komentar Sahabat

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Maaginfonya sangat menarik untukdi simak, di tunggu informasi terbaru Gan....

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Maaginfonya sangat menarik untukdi simak, di tunggu informasi terbaru Gan....

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Sakit TenggorokanTop informasinya... ditunggu informasi barunya lagi Gan...

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Tumor Rahanginformasinya begitu bagus,,, terimkasig tampilan informasinya Gan,,..

Obat Herbal Penyakit Gagal Ginjalbener banget..Allah sellau bersama kita..:)

1228578

 

copyright 052013 WeBlog Ask..? | Blog opini, Informasi dan Pendidikan

About this Ad

Beranda About - Daftar Isi Link Sahabat Ruang Chatt - Buku Tamu SMS Gratis Iklan Baris Gratis Log in

Home » pembelajaran » Kumpulan 65 Model-Model Pembelajaran

Tuesday, 21 February 2012

Kumpulan 65 Model-Model Pembelajaran bahan ajar, belajar, model-model pembelajaran, pembelajaran Agus DM

Kumpulan 65 Model-Model Pembelajaran. Untuk membelajarkan siswa sesuaidengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya guru (pengajar) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah

Cari artikel...

memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia dan kondisi guru itu sendiri.

Berikut disajikan beberapa model pembelajaran untuk dipilih dan dijadikan alternatif (Silakan Klik Link masing-masing model pembelajaran untuk mengetahui penjelasan singkat) :

1. CL (Cooperative Learning) 2. CTL (Contextual Teacing and Learning) 3. RME (Realistic Mathematics Education) 4. DL (Direct Learning) 5. PBL (Problem Based Learning) 6. Problem Solving 7. Problem Posing 8. OE (Open Ended)- Problem Terbuka 9. Probing-Prompting 10. Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning) 11. Reciprocal Learning 12. SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectualy) 13. TGT (Teams Game Tournament) 14. VAK (Visualization, Auditing, Kinstetic) 15. AIR (Auditory, Intellectuality, Repetition) 16. TAI (Team Assisted Individuality) 17. STAD (Student Team Achievement Division) 18. NHT (Numbered Head Together) 19. Jigsaw 20. TPS (Think Pair Share) 21. GI (Group Investigation) 22. MEA (Mean ands Analysis) 23. CPS (Creative Problem Solving) 24. TTW (Thing Talk Write) 25. TS-TS (Two Stay-Two Stray) 26. CORE (Connection, Organizing, Reflecting, Extending) 27. SQ3R (Survey, Question, Recite, Review) 28. SQ4R (Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review) 29. MID (Meaningful Instructional Design) 30. KUASAI 31. CRI (Certainly of Response Index) 32. DLPS (Double Loop Problem Solving) 33. DMR (Diskursus Multy Reprecentacy) 34. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Compositon) 35. IOC (Inside Outside Circle)

36. Tari Bambu 37. Artikulasi 38. Debate 39. Role Playing 40. Talking Stick 41. Snowball Throwing 42. Student Fasilitator ang Explaining 43. Course Review Horay 44. Demonstration 45. Explicit Instruction 46. Scramble 47. Pair Checks 48. Make-A-Match 49. Mind Mapping 50. Examples non Examples 51. Picture and Picture 52. Cooperative Script 53. LAPS-Heuristik 54. Improve 55. Generatif 56. Circuit Learning 57. Complete Sentence 58. Concept Sentence 59. Time Token 60. Take and Give 61. Superitem 62. Hibrid 63. Treffinger 64. Kumon 65. Quantum

Pustaka :Ngalimun, 2012.  Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. ScriptaCendekia.

Baca Juga Artikel Lainnya

Model Pembelajaran Take and Give

Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:

atau

8 Comments

78 Comments

Facebook Comments by WeBlog Ask

Newer Post Older Post

Baca Juga

Coretan PembelajaranKu

Pengertian, Manfaat, Jenis dan Pemilihan Media Pembelajaran

Halo Wanita

Makanan dan Olah Raga yang Sesuai Golongan Darah

Sahabat di GFC

Sahabat di Google+

Komentar Sahabat

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Maaginfonya sangat menarik untukdi simak, di tunggu informasi terbaru Gan....

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Maaginfonya sangat menarik untukdi simak, di tunggu informasi terbaru Gan....

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Sakit TenggorokanTop informasinya... ditunggu informasi barunya lagi Gan...

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Tumor Rahanginformasinya begitu bagus,,, terimkasig tampilan informasinya Gan,,..

Obat Herbal Penyakit Gagal Ginjalbener banget..Allah sellau bersama kita..:)

1228585

 

copyright 052013 WeBlog Ask..? | Blog opini, Informasi dan Pendidikan

WeBlog Ask..?

Blog opini, Informasi dan Pendidikan (Yang Ingin Aku Tahu, Rasa, Dengar, Lihat, Lakukan)

Beranda About - Daftar Isi Link Sahabat Ruang Chatt - Buku Tamu SMS Gratis Iklan Baris Gratis Log in

Home » belajar » Model Pembelajaran Complete Sentence

Thursday, 27 September 2012

Model Pembelajaran Complete Sentence belajar Agus DM

A. PengertianModel pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran mudah dan sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yangtersedia.

Cari artikel...

6. Siswa berdiskusi secara berkelompok.7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.8. Kesimpulan.

B.  Prinsip/ ciri-ciri Complete sentencea. Soal yang disampaikan berupa kalimat yang belum lengkap, sehingga makna/ arti kalimat tersebut belum dapat dimengertib. Kalimat yang banyak dan saling berkaitan dalam sebuah paragrap, danbelum sempurna serta belum dimengerti maknanyac. Kalimat dapat dilengkapi dengan pilihan kata yang disediakand. Harus diisi dengan kata-kata tertentu, misal istilah keilmuan/ kataasing.e. Jawaban dari kalimat yang belum lengkap itu sudah disediakan

C. Kelebihan/kekurangan model pembelajaran complete sentencea. Kelebihan1. Mudah dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat2. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang/tidak jawabannya.3. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi

b. Kekurangan1. Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal2. Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.3. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.

D. KesimpulanModel pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran yang sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Model pembelajaran ini sebenarna mempermudah guru namun terkadang gurunya kurang inovatif dan kreatif dalam membuat soalnya. Dan siswanya kurangterpacu untuk mencari jawabannya karena hanya tinggal menebak kaata-kata yang rumpang yang jawabannya telah disediakan.

4 Kompetensi Guru

Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pen...

Berikan komentar terbaik Anda menggunakan:

atau

0 Comments

0 Comments

Facebook Comments by WeBlog Ask

‹ Model Pembelajaran Concept Sentence Model Pembelajaran Circuit Learning ›

Baca Juga

Coretan PembelajaranKu

Pengertian, Manfaat, Jenis dan Pemilihan Media Pembelajaran

Halo Wanita

Makanan dan Olah Raga yang Sesuai Golongan Darah

Sahabat di GFC

Sahabat di Google+

Komentar Sahabat

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Maaginfonya sangat menarik untukdi simak, di tunggu informasi terbaru Gan....

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Maaginfonya sangat menarik untukdi simak, di tunggu informasi terbaru Gan....

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Sakit TenggorokanTop informasinya... ditunggu informasi barunya lagi Gan...

Cara Cepat Menyembuhkan Penyakit Tumor Rahanginformasinya begitu bagus,,, terimkasig tampilan informasinya Gan,,..

Obat Herbal Penyakit Gagal Ginjalbener banget..Allah sellau bersama kita..:)

1228594

 

copyright 052013 WeBlog Ask..? | Blog opini, Informasi dan Pendidikan

About this Ad

Trust Rating

Not Yet Rated

weblogask.blogspot.com

About this Ad

Related Searches: Yang Style Tai Chi Kuala Lumpur City Centre Petronas Twin Towers Kuala Lumpur International Airport Grand Seasons Hotel Kuala Lumpur Berjaya Redang Beach Resort Visit Kuala Lumpur Berjaya Times Square Tai Chi Form KL Hotels

Upload

Log In

Sign up

Browse

Download

of 52

Model Pembelajaran-BHS-INGGRISRatings: (0)|Views: 2,075|Likes: 6

Published by psbsmantigpare

See More

 

 

dirman-file-english teaching strategies-

1

copyright ® 200911. ACADEMIC

CONTROVERSY(Bennett, B.,Rolheiser, C., Stevahn, L. (1991) Co-

operative Learning, Where Heart Meets Mind, Educational  Connections, Ontario) 

For Speakingand listening a. What

is it?  A co-operative learning

form of debate in which students consider

alternative sides of an issue before

reaching consensus. b. Whatis i

ts purpose? y

 

To involve all studentsin co-operatively speaking, listening

and thinkingabout an issue.y

 

To focus on social skilldevelopment such as active listening,

disagreeing agreeably, turn taking.y

 F

or students to consider more than one perspective on an issue,

before adopting a position onthat issue.y

  A

s an excellent activity to prepare

students forwriting arguments.c. How do I do i

t ? y

 

F

orm class into groups of two pairs( AA

, BB)y

  A

ll groups are given

the topic phrased as astatement such as 'No advertising should be

allowedon television','John Marsden's Tomorrow series shows

a world without hope', 'Jane A

usten is abetter

writer than Stephen King,'y

  AA

team takes the positiveposition, BBtakes the negative position.y

 E

ach pair hasa set time (5-10 minutes) to

construct anargument fortheir position.y

  AA

presents their argument to BB who listen but may not

interrupt orquestion.y

 

BB presents their argument to AA

who listen but may not

interrupt orquestion..y

 E

ach pair adopts the opposing position andhas a set time to

prepare new arguments for thatposition. ( they maynot use

arguments already contributed by the otherpair.)y

  AA

presents as before, followed by BB.

y

 W

orking together  AA

and BB review the arguments and achieve a consensus position in

relationto the topic.d. Howcan I

a d a p ti

t? y

 W

here the class does not divide evenly into multiples offour, some

students might take on rolessuchas timekeeper, encourager,

peer assessor, etc.y

 

Students could keep notes for a related written task.y

 U

seful for exploring themes, aspects of

character inliterature texts.y

 

Students reflect on the discussion and construct a

text which puts their personal point of viewon the issue.

e. Howcanitbe used

to evaluate s

tudents'langu

agelear 

ning? U

sing a checklist or reformat with a

pre-organized set of criteria, students

couldconduct self and peer assessments in

relation to cooperation, speaking

and listening,social skills 

 

dirman-file-english teaching strategies-copyright ® 20092

 2. ASKING QUESTIONS(Wilson, J and Wing Jan,

L (1993) Thinking for Themselves: Developing Strategies for Reflective

Learning, Eleanor Curtain Publishing, Armadale. Asking BetterQuestions) 

E

ffectiveE

nglish classroomsare full

of interesting questions posed by

teachers andstudents. Questions arise most

often around texts being studied.

E

nglish teachers,through their knowledge

of texts, their familiarity with thevalued

discoursesandactivities of theE

nglish learning area, and their awareness

of competing perspectivesand ideas

within this field, askmany different

types of questions.Research shows thatteachers

ask lots of questions (between 300-400

per day). Themajority of teacher questions

are short,direct, closed andrequire a short,

direct,uncomplicatedanswer. Students ask many

fewer questions than teachers (about15%)

. The older students get, the fewer

questions they ask.a . A " g

ood" ques t io n possesses t

hree features: 1. it requires

more than recall or reproduction of a skill;

2

. it has an educative component;that is,

the student will learnfrom attempting

toanswer it and theteacher will learnabout the

student from the attempt;3.it is, to some

extent, open; thatis, there may be several

acceptableanswers.The questionsE

nglish teachers ask relateto their teaching

intention at a particular time or the

requirements of a syllabus. (cultural heritage,

personal growth, functional,critical literacy)

that underpin their teaching at a

particulartime. An understanding of these

perspectives helps teachers identify clear

purposes for the questions they ask.In the

past, teachers of E

nglish operated mainly from personal

growth andculturalheritage perspectives. In

recent times, they have incorporated

functionaland criticalliteracy perspectiv

es into their practice. The

perspectives onE

nglish teaching

areevidentin theE

nglish statement

and profile, TASSAB syllabusesand

contemporarytertiaryE

nglish courses.

b. Questions Derived from

the DifferentPerspect

ives onEnglisht

eaching 

Below are some questions teachers could ask

when studying James Maloney's

 ABridge to Wiseman's Cove:

 c

. Questions froma

personal growt

h perspective *

In your opinion, what is Carl's problem?*

If faced with Carl's difficulties, how

differently might you have acted?*

What do you feel and think about the way Carl

and Harleyare treated byAunt Beryl?*

What are the funniest and saddest

parts of the novel?*

Which character in the

novel do you believe had most

to forgive?*

 At the end of thenovel,

what questions are important for you?*

To what extent do you think the novel accurately

describes the life of teenagers

inthe 1990s? 

 

dirman-file-english teaching

strategies-copyright ® 20093d. Quest

ions froma c

ultur alheritag

e perspective

 What are the main ideas and values expressed

in the novel?How do you judge Maloney's

use of style, form, toneand point of view?

What is the purpose ofthe symbols

found in the title,places, animals, etc. in

thenovel?What is the connectionbetween

Carl and the ospreyin the novel?Do you see a

link to the Christian ideal of redemption

in the wayCarl worked sohard to save the

barge in order to make up for what his

grandfather had donein thepast?How does

Maloney's creation of settingcontributeto the

development of the novel'sthemes? How do you

compare the effectiveness of thenovel with

other books youhave read that express

similar ideas?e. Ques t io

n s from afunc

t ionalperspect

ive Most novels do not start with a

prelude - what is the purpose ofthe

prelude inthisnovel?What are the main features

of the narrative genre as evident inthe novel?

How does the structure of the novel

contributeto your understanding of it?What

structuresand features would you need to

incorporate into a post script of thenovel?

What are the structuresand features

of advertisements that appear onpopular

radio? Incorporate these into the creation

of an advertisement that Carlmight have

written for the local radio station

advertising the ferry service.Ifyou were

making a film of the novel,what wouldyou need

to adapt to meet therequirements of the film

genre?How would you change thecover of the novel

if you were aiming it at an

adultaudience?f. Questio

ns froma cri

tical l

iter acyperspe

ctive How are we

positionedto respondto the different characters

in the novel?How are different social

groups represented in the novel?Fromthis text,

what do you think are Maloney's beliefs

about young people in Australia today?

If this novel wereset in thesixties, how

different would it be?If all adults were like

those presented in the novel, what would

Australiansocietybe like?If Carl were a girl,

how differently might the story be told?In

practice, teachers ask questions from more

than one perspective. TheTeaching

U

nits, Beaut Ideas and Choosing and

U

sing Textssections in this siteare full of

interesting questions to ask about

texts. Youwill also find goodquestions in

recent Departmentpublications such asLively

Lines. As you look atthese resources,focus

closely onthe questions and consider

whether ornot theyrepresent a balance of

perspectives onE

nglish teaching. 

 

dirman-file-english teaching strategies-copyright ® 20094

g. Question

s derived from Bloom's Taxo

nomy There area number

of frameworksteachers can use tohelp them

to ask better questions. Probably the best

known of these is Bloom's Taxonomy of

thinkingskills. Bloom differentiates

between lower-order and higher-order

questions.Lower-order questions ask for

knowledge,comprehension and application,

thefirst three categoriesof Bloom'staxonomy

which defines these as lessdemanding, less

complex and thus lower' levels of thinking.B

elow are some questions teachers could ask

when working withLet's Eat!,

 written by Ana Zamorano and illustrate

d by JulieVivas.1. Know

ledge

 Who are the different people we find at

the lunch table?2. Comprehen

sion What do we call

families like this?3 . Appl

ication

 Do you know of families like this one?

4. Analysis

 Why do you think Mama likeseveryone to eat

together?Higher order questions ask for

analysis, synthesis or evaluation, the last three

categoriesof Bloom'sTaxonomy which

define these as demanding morecomplex and thus

'higher' levels of thinking. For example

:

 5. Synthesis

 What would happen if the familystopped

eating together at lunch time?6. Ev

al u ation

 What are the advantagesand disadvanta

ges of living inan extended family?Of

course, there are many more questions we could

ask about this story.However, most people

agree thattheE

nglish classroom

is more interestingwhen teachers ask more

higher-order questions.h. Ques t

io n s b a sed o n

  t he Three LevelGuide

 This framework is an adaptationof Bloom's

Taxonomy. Teachers and studentsfind this

framework easy to use in developinga range of

questions in relationtotexts.E

xplain to students that thereare different

types or levels of comprehension. Anexplicit

understanding of these levels will help

you andyour students develop your

questioning techniques, and giveyou a

greater awareness ofhow to comprehendthe full

range of texts.i. Ques t io

n s b a sed o n  

t he T ax onom

yof Perso nal E ngageme

nt The Taxonomy of PersonalE

ngagement (Morgan and Saxton, 1988)

showsdifferent stages of student involvemen

t in learning. It is different from

Bloom'sTaxonomy in that it incorporates both

thought and feeling. This taxonomy

is ausefulframework to help you plan key

questions to ask during a lesson or

unitof work.1. I nteres

t being curious about what

is presented2. E ngag

ing wanting to be, andbeing

involved in the task

1 thousand reads

Amabel Aricia Delphine liked this

Phytik ItyQz liked this

Eby Cherellpora liked this

Gun Rose liked this

izzall8062 liked this

Cek Mir liked this

Recommended

RPP SMP Bahasa Inggris

Farida Faza

Proposal Ptk Berbahasa Inggris ---- Demostrative Method a...

khitdhys

More From This User

brosur new 2011

psbsmantigpare

Program in House Training Sman 3-02

psbsmantigpare

serial xp

psbsmantigpare

Download and print this document Read and print without ads Download to keep your version Edit, email or read offline

Choose a format:

.PDF .DOCX

Download

Recommended

RPP SMP Bahasa Inggris

Farida Faza

Proposal Ptk Berbahasa Inggris ---- D...