contoh ptk ipa sd
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan
pendapat para guru maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan
berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni:
menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman
anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk
dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta
mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV
SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan ini terbukti dalam satu kelas dari 20
siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya
mendapat 50 kebawah.
Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan perbaikan pembelajaran
melalui penelitian tindakan kelas sebagai tugas akhir sebagai mata kuliah PKP
Program SI PGSD pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 Siklus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor penyebab
siswa tidak dapat mendemontrasikan bahwa bunyi dapat merambat melalui
zat padat dan memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat adalah
2
siswa tidak memahami materi pembelajaran karena siswa dalam
mendemontrasikan mengalami kendala antara lain:
Dari uraian di atas yang menjadi fokus pembelajaran adalah
bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi sehingga siswa
dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui benda padat dengan media
telepon mainan.
Fokus perbaikan pembelajaran dapat dirumuskan menjadi rumusan
masalah sebagai berikut:
a. Mengapa siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui
zat padat dengan media telepon mainan?
b. Mengapa siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat
padat?
C. Tujuan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metode
demontrasi.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.
D. Manfaat
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
3
a. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran
sains, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat
meningkatkan hasil belajar.
b. Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan
profesionalisme dalam memilih metode pengajaran yang baik.
c. Sekolah memberikan masukan bagi kebijakan yang akan diambil oleh sekolah
guna meningkatkan mutu hasil belajar dan memberikan kontribusi yang baik
dalam peningkatan proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis,
sehingga sains bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains menekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung.
A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS
1. Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup dalam lingkungan tertentu, manusia terikat pada
lingkungannya dan tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya itu. Lebih dari
itu manusia hendaknya mampu memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin
baik kemanfaatan bagi hidupnya sehari-hari maupun kemanfaatan dalam
rangka pengembangan pribadi menusia itu sendiri. Hal inilah yang menjadi
dasar bagi konsep pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan
pangkal dari usaha pendidikan anak.
Jika diperhatikan kehidupan anak sehari-hari, semua hal yang menjadi
isi alam sekitar besar pengaruhnya terhadap anak. Segala kejadian di alam
sekitar merupakan sebagian dari hidup anak baik dalam suka maupun duka,
kelahiran, kematian, bertemu, perhelatan, pesta panen, perayaan dan
5
sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan
lain-lain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari alam
sekitarnya itu.
Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh kata-kata yang
dipetik dari Emmanuel Kant “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong
dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta”. Hal ini berarti bahwa antara
pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang,
saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian tertentu jika
ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu. Alam
sekitar anak memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan
konsep pengertian seperti ini.
Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan
memperkenalkan itu melalui proses pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam
praktek di sekolah, memperkenalkan alam sekitar itu dilakukan dengan
penyelenggaraan pelajaran sekolah.
2. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar
Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan
tujuan mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa
yang diamati.
a. Dalam menetapkan tujuan, pertimbangan utama yang harus
dipertimbangkan adalah kemampuan dan tingkat perkembangan anak.
Penetapan tujuan ini sekaligus dikaitkan dengan obyek yang akan diamati,
6
Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan atas prinsip, konsentrasi,
yaitu mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan
makin meluas.
b. Persiapan perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan
guru dimaksudkan untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan
obyek yang telah ditetapkan serta pengolahannya, sedangkan persiapan
untuk murid dimaksudkan agar mereka memiliki kesiapan mental (antara
lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan,
tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan
peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu
murid-murid dibagi dalam kelompok dengan tugas-tugas khusus dan
dilengkapi peralatan yang diperlukan.
c. Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan
pengamatan biasanya dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal khusus
ditemukan di lapangan menjadi tanggung jawab guru untuk menanganinya
sehingga hal itu tidak mengganggu kelancaran kegiatan dan bahkan
membantu memperkaya pengajaran yang sedang dijalankan itu.
d. Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan
pengamatan itu sendiri. Biasanya sambil mengamati anak-anak sudah
langsung belajar atau bahkan menangkap berbagai permasalahan dari
obyek pengamatan itu. Keluasan dan kedalaman pengamatan dan berbagai
pamasalahan dari yang diamati itu banyak tergantung pada perencanaan
dan kesiapan guru dan murid. Berikutnya apa yang diperoleh pada tahap
7
kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan bahan dasar
pengajaran lebih lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi lisan
atau tertulis, menggambar, menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan
kegiatan lain yang langsung dihubungkan dengan bidang-bidang pelajaran
seperti Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun, Olah Raga dan
Kesehatan.
3. Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar
Salah seorang tokoh pengajaran alam ialah J. Ligthart (1859 – 1916)
seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar ini oleh
J. Ligthart dinamakan “Pengajaran Barang Sesungguhnya”. J. Ligthart
menekankan bahwa didalam pelaksanaan pengajaran yang amat penting ialah
suasananya, yaitu ketulus - ikhlasan, kasih sayang, persaudaraan dan
kepercayaan.
Pengajaran alam sekitar selanjutnya menjadi benih bagi perkembangan
pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek.
B. TINDAKAN PENELITIAN
Menurut Winataputra (1997), metode mengajar merupakan salah satu
komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode
ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi
dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip – prinsip dalam
penggunaan metode mengajar adalah:
8
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu
siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curriosity).
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
(baerinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
(independent study).
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja
sama (cooperative learning).
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam
belajarnya.
Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai
pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural. Model pembelajaran
yang dikembangkan hendaknya memberikan kesempatan untuk terjadi transaksi
aktif antar individu dengan data, dan proses berpikir berurutan. Selain model
pembelajaran yang dikembangkan juga memperhatikan perkembangan kognitif
anak. Komponen utama yang berlangsung membentuk model pembelajaran
9
adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai
subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan.
Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah
dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap
konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari – hari, yang
merupakan dasar terhadap konsep – konsep IPA (Sutarno, 2007).
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi,
memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus
memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai
metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri,
metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode
proyek, metode praktikum dan lain – lain (Hermawan,2007).
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh
adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang
guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan (Depdiknas,
2002).
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Menurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan metode
mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung
obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses
10
tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode Pengalaman Belajar
1. Mempertunjukkan obyek yang
sebenarnya
2. Adanya proses peniruan
3. Ada alat bantu yang digunakan
4. Memerlukan tempat yang strategis
yang memungkinkan seluruh siswa
aktif
5. Dapat guru atau siswa yang
melakukan
1. Mengamati sesuatu pada objek
sebenarnya
2. Berpikir sistematis
3. Pemahaman terhadap suatu proses
4. Menerapkan sesuatu cara secara
proses
5. Menganalisis kegiatan secara proses
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
Pertama : Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam
pembelajaran
Kedua : Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Ketiga : Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan
dari siswa
Keempat : Penguatan (diskusi, tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil
demonstrasi
Kelima : Kesimpulan (Winataputra, 1997)
11
D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan
pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata – rata ulangan harian masih
sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong
rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi
siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat
dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi
siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah
dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model
pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran
masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar
meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada
mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat
bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.
Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Persiapan tindakan
a. Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali
tatap muka.
12
b. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu
kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan.
c. Menetapkan jenis materi yang dipelajari.
d. Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu,
membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes.
e. Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat
siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan
rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran.
2. Implementasi tindakan
a. Memberi tugas
Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses
pembelajaran berupa rangkuman materi esensial untuk memahami
penguasaan konsep.
b. Menetapkan materi ajar
Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai
dengan urutan materi dalam silabus.
c. Kegiatan inti
Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun.
d. Melakukan observasi
Guru melaksanakan observasi untuk memperoleh data meliputi: minat
siswa, keseriusan dan kualitas tugas rangkuman, kegiatan di kelas, suasana
kelas, manfaat tugas rangkuman dan nilai ulangan harian.
13
e. Refleksi
Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau
proses belajar mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan
perencanaan tindakan siklus berikutnya.
3. Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan kelas
ini dilakukan, maka perlu alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci sehingga
dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Data diperoleh melalui
dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara, brainstrorming dan tes.
Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai
instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru
peneliti lainnya.
4. Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan hasilnya
dijadikan sebagai penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus
berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran
pada setiap akhir siklus.
Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai
pedoman keberhasilan, yaitu:
1. Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang telah
disusun?
2. Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar?
3. Perubahan apa yang terjadi baik pada guru maupun siswa?
14
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Tempat dan waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN Galagga 03,
Arosbaya, Bangkalan. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2
No Hari/tanggal Jam ke Siklus Pengamat
1 Rabu, 3 Maret 2010 07.77 – 08.35 1 Eka Nurhayai,
S.Pd
2 Rabu, 10 Maret 2010 07.15 – 07.55 2 Eka Nurhayai,
S.Pd
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
a. Rencana Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah
mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon
mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat padat.
Perencanaan masing-masing Siklus perbaikan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
15
Siklus 1
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskusikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat,
cair dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
1. Siswa dapat mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat
dengan media telepon mainan.
2. Siswa dapat memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
E. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Kegiatan Inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi
2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Menyiapkan alat-alat demontrasi
16
4. Siswa mendemontrasikan perambatan bunyi dengan telepon
mainan
5. Siswa menyimpulkan hasil demontrasinya
- Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil demontrasi pemberian tugas
dirumah (PR).
F. Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian
soal latihan.
Alat evaluasi
17
LEMBAR TUGAS
Telepon mainan
2. Alat dan bahan:
- Dua gelas plastik
- Benang
- Jarum
- 2 batang korek api
3. Cara Kerja:
- Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum
- Potong benang sepanjang 1 meter
- Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas
- Ikat korek api pada ujung-ujung benang
- Uji telepon tersebut.
Caranya seperti berikut:
a. Pegang salah satu gelas plastik dan temanmu memegang gelas
yang lain.
b. Menjauhlah dari temanmu sampai benang terentang dengan
kencang.
c. Tempelkan gelas plastik ketelingamu, mintalah temanmu untuk
berbicara melalui gelas plastiknya. Dapatkah kamu mendengar
suara temanmu?
18
d. Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan. Apakah
suaramu terdengar oleh temanmu?
e. Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang
benang. Berapa ukuran benang terpanjang yang memungkinkan
kamu dan temanmu mendengar suara?
Siklus 2
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair
dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
Siswa memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
E. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
- Memotivasi sisa melalui tanya jawab materi yang lalu
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
19
Kegiatan Inti (30 menit)
- Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat
- Memberi tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
Kegiatan Akhir (5 menit)
- Pemantapan materi
- Pemberian tugas di rumah (PR)
F. Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan
cara pemberian latihan soal.
Alat evaluasi
Test Tulis
b. Prosedur Pelaksanaan
Siklus 1
Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media
telepon mainan.
3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi
4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar
5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
20
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk
membantu penelitian dalam merekam data.
Prosedur pelaksanaan
Siklus 2
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:
1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat
3. Memberi tugas menjawab pertanyaan
c. Pengumpulan Data
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03
Bidang studi IPA
Siklus 1
No Nama siswa Nilai Tuntas Tidak
tuntas Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana mira wardana
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
50
70
50
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
21
15
16
17
18
19
20
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
100
80
50
60
50
90
V
V
V
V
V
V
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah 20 9 11
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 9
Tidak tuntas : 11
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
Bangkalan , 5 Maret 2010
Teman Sejawat, Guru kelas IV/Mahasiswa,
Eka Nurhayati, S.d. Moh. Erfan
NIM 813976434
d. Deskripsi temuan dan refleksi
Siklus 1
Dari data observasi dapat direfleksikan bahwa pelajaran berlangsung
dengan baik. Semua kelompok dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Diantara
4 kelompok, hanya satu kelompok yang berhasil melaksanakan demonstrasi,
sedangkan yang lainnya belum seumpurna.
22
Siklus 2
Berdasarkan data observasi dapat direfleksi bahwa kemampuan siswa
untuk mendemonstrasikan sudah baik siswa mampu menyelesaikan tugas dari
guru dengan baik.
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03
Bidang studi IPA
Siklus 2
No Nama siswa Nilai Tuntas Tidak
tuntas Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana mira wardana
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
50
70
50
100
80
50
60
50
90
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah 20 18 2
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengolahan data
Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang peneliti amati dari
siswa adalah kerja sama dan partisipasi siswa dalam melaksanakan demonstrasi.
Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan benar, sedang
yang lainnya 50 ke bawah. Berikut ini saya lampirkan tabel observasi pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.
Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03
Bidang studi IPA
Siklus 1
No Nama siswa Nilai Tuntas Tidak
tuntas Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana mira wardana
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
50
50
50
50
60
50
90
40
80
40
90
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
25
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
50
70
50
100
80
50
60
50
90
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah 9 11
Keterangan:
Jumlah siswa : 29
Tuntas : 14
Tidak tuntas : 15
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
Bangkalan , 5 Maret 2010
Mahasiswa,
Moh. Erfan
NIM 813976434
Siklus 2
Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah beberapa contoh
perambatan bunyi melalui zat padat.
Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagian besar siswa sudah
mampu memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa
yang belum berhasil. Data hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
26
Tabel 3 Siklus 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03 Bidang studi IPA
No Nama siswa Nilai Tuntas Tidak
tuntas Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Moh. Jem’in
Alfa Isfan
Jumlatul Hilaidiyah
Lutfiah
Fathor Rahman
Moh. Ilyas
Hujjatul Mabrur
Ahana mira wardana
Nur Haula
Nur Chidayah
Mustaina
Moh. Sifak
Moh. Adlinsyah
Zulfikar
Manajil
Jona
Nur Indah Sari
Zainal Arifin
Moh. Ulil Absor
Susilawati
70
60
60
50
70
80
90
70
80
60
90
80
70
60
100
80
80
60
50
90
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Jumlah 20 18 2
Keterangan:
Jumlah siswa : 20 Bangkalan , 10 Maret 2010
Tuntas : 18 Guru kelas IV/Mahasiswa,
Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Pengayaan
Moh. Erfan
NIM 813976434
27
B. Pembahasan
Siklus 1
Berdasarkan temua pada pelaksanaan tindakan tersebut, peneliti
mengadakan diskusid engan teman sejawat untukmengetahui penyebab yang
terjadi pada Siklus 1. dalam diskusi ditemukan bahwa alat peraga yang dipakai
kurang tepat.
Untuk mendemonstrasi kembali pada Siklus 1 alat peraga yang digunakan,
peneliti menyediakan beberapa benda.
Siklus 2
Dalam pembelajaran Siklus 2 sebagian besar permasalahan yang muncul
bosa diatasi oleh peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum
paham. Hal ini dapat diatasi dengan melatih siswa menjawab latihan soal-soal.
28
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil
beberapa kesimpulan:
1. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan
akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang
yang besar dan lain-lain.
2. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk
menyelesaikan latihan soal.
3. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan
bimbingan.
B. Saran
1. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat cocok untuk
ditindak lanjuti pada pembelajaran yang lain.
2. Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang cukup.
3. Agar siswa lebih mahir mendemonstrasikan, alangkah baiknya jika diterapkan
lebih awal atau dari kelas rendah.
29
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. Kurikulum Sains SD 2004. Jakarta.
Haryanto. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wardani I.G.A.K. 2002. Penilaian tindakan kelas. Jakarta. Pusat penerbit Universitas
Terbuka.
Wardani I.G.A.K. Julaiha, Siti Marsih, Ngadi (2004) Pemantapan Kemampuan
Profesional (Panduan) . Jakarta: Pusat Penerbit Universita Terbuka.
30
Lampiran 3a
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair
dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunti melalui zat pada dengan
media telepon mainan
E. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi menyampaikan tujuan pembelajaran.
31
- Kegiatan inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi siswa dikelompokkan
menjadi 4.
2. Siswa mengeluarkan alat-alat untuk demonstrasi.
3. Siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
- Kegiatan akhir (5 menit)
1. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
2. Pemberian tugas.
F. Materi
Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan.
G. Sarana dan Sumber
- Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek api.
- Buku paket Erlangga.
H. Metode
- Tanya jawab
- Demonstrasi
- Pemberian tugas
I. Evaluasi
1. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
2. Prosedur evaluasi
Test tulis
32
LKS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Pernahkah kamu mendengar bunyi?
2. Dari mana asal bunyi?
3. Mengapa kita dapat mendengar bunyi?
4. Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media perambatan bunyi!
5. Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat?
6. Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?
7. Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain?
8. Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!
9. Bunyi dapat merambat lebih baik melalui apa?
10. Beri contoh perambatan bunyi melalui benda gas!
33
Lampiran 3b
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat
dengan media telepon mainan.
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunti melalui zat padat.
E. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab materi yang lalu
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
34
- Kegiatan inti (30 menit)
1. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi
2. Memberikan tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
- Kegiatan akhir (5 menit)
1. Pemantapan materi
2. Pemberian tugas di rumah (PR)
F. Materi
Bunyi merambat melalui zat padat
G. Metode
Tanya jawab
Pemberian tugas
H. Sarana dan Sumber
Buku Erlangga kelas IV
I. Evaluasi
a. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
b. Alat evaluasi
Test tulis
35
LKS II
Jawablah dengan singkat!
1. Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut....
2. Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi.....
3. Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah....
4. Bunyi merambat melalui....
5. Bagaimana jika ruang hampa?
6. Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat!
7. Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?
8. Berikan contohnya!
9. Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat dari kaleng dan gelas
aqua?
10. Mengapa bunyi telepon yang terbuat dari kaleng lebih jelas?
36
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Hari/Tanggal : Senin, 10 Maret 2010
Fokus Observasi : Guru
No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar
Ada Tidak
I Persiapan
II Pelaksanaan
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan PTK
3. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan materi yang akan
disampaikan
2. Melatih siswa untuk:
- Menghargai pendapat orang
lain
- Mengambil giliran dan
berbagai tugas
- Memberikan bantuan pada
kelompok yang mengalami
kesulitan
III Suasana Kelas
1. Berpusat pada siswa
2. Siswa aktif
3. Guru aktif
Pengamat,
Eka Nurhayati, S.Pd
37
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Maret 2010
Fokus Observasi : Guru
No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar
Ada Tidak
I Persiapan
II Pelaksanaan
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan PTK
3. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan kelemahan dan
kelebihan menggunakan
transportasi masa lalu dan masa
kini
2. Membimbing siswa tentang
perkembangan transportasi
III Suasana Kelas
1. Berpusat pada siswa
2. Siswa aktif
3. Guru aktif
Pengamat
Eka Nurhayati, S.Pd
38
Lampiran 5a
SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Masalah yang diatasi
1. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di
lingkungan.
2. Siswa masih ragu dalam menyelesaikan tugas
B. Cara mengatasinya:
1. Menjelaskan materi dengan tanya jawab masalah kesulitan yang dihadapi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
C. Hasil
- Hasil rata-rata pelajaran siswa kurang memuaskan. Dari 29 siswa cuma 28%
yang bisa menjawab dengan benar, sedang yang lainnya belum dapat
menyelesaikan. Hal ini perlu adanya pemberian pekerjaan rumah untuk
latihan.
39
Lampiran 5b
SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit
A. Masalah yang diatasi
1. Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunyi melalui zat padat..
2. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di
lingkungan.
B. Cara mengatasinya:
1. Memberikan pertanyaan arahan.
2. Memberikan latihan dan contoh yang bervariasi.
C. Hasil
- Ada peningkatan yang cukup pesat dalam menyelesaikan tugas. Dari 29 siswa
ternyata ada beberapa siswa saja yang belum bisa menyelesaikan tugas
dengan baik.
41
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Moh. Erfan
NIM : 813976434
UPBJJ-UT : Surabaya
Menyatakan bahwa:
Nama : Eka Nurhayati, S.Pd
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Guru Kelas : IV
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PGSD4412 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Teman Sejawat
Eka Nurhayati, S.Pd
Bangkalan , 5 Maret 2010
Mahasiswa,
Moh. Erfan
NIM: 813976434
42
Lampiran 2
FORMAT KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Kepada
Kepala UPBJJ UT Surabaya
Di
Surabaya
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Eka Nurhayati, S.Pd
NIP : ....................
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Asal sekolah : ....................– Arosbaya, Bangkalan
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi pelaksanaan PKP
atas nama:
Nama : Moh. Erfan
NIM : 813976434
Program studi : S1 PGSD
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Alamat sekolah : Glagga.– Arosbaya, Bangkalan
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Bangkalan , 10 Maret 2010
Teman Sejawat
Eka Nurhayati, S.Pd
43
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Judul
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG PERAMBATAN BUNYI MELALUI ZAT PADAT DENGAN
MEDIA TELEPON MAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN GALAGGA 03 KECAMATAN AROSBAYA, BANGKALAN
Oleh:
Moh. Erfan
NIM: 813976434
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
APRIL 2010
44
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : Moh. Erfan
NIM : 813976434
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Galagga 03
Jumlah Pembelajaran : 2
Jumlah Siklus Pembelajaran I : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 3 Maret 2010
2. 5 Maret 2010
Jumlah Siklus Pembelajaran II : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 6 Maret 2010
2. 10 Maret 2010
Pembelajaran I : Meningkatkan minat belajar siswa tentang
perambatan bunyi melalui zat padat dengan
media telepon mainan.
Pembelajaran II : Meningkatkan kemampuan siswa tentang
menceritakan pengalaman menggunakan
tehnologi transportasi.
Menyetujui,
Supervisor
Dr. Yuliati, M.Pd
NIP 195707021983032005
Bangkalan , 10 Maret 2010
Mahasiswa
Moh. Erfan
NIM. 813976434
ii
45
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN/TABEL .............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsepsi Pengajaran Sains ........................................................... 4
B. Tindakan Penelitian ...................................................................... 7
C. Tinjauan Masalah dan Tindakan Perbaikan ................................... 9
D. Kerangka Berfikir ......................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Tempat dan waktu ........................................................................ 14
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus ................................................... 14
1. Perencanaan ............................................................................ 14
2. Pelaksanaan ............................................................................ 19
v
46
3. Pengumpulan Data .................................................................. 20
4. Refleksi (Analisis dan interpretasi) ......................................... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAHAN
A. Hasil pengolahan data ................................................................... 23
B. Pembahasan .................................................................................. 27
BAB V KESIMPULAN
A. Simpulan ...................................................................................... 28
B. Saran ............................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Teman Sejawat
2. Rencana Perbaikan Pembelajaran / RPP (dibuat per siklus)
3. Data-data hasil pelaksanaan Perbaikan
vi
47
DAFTAR TABEL
1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
2. Hasil Observasi Siswa Siklus 1
3. Hasil Observasi Siswa Siklus
vii
48
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ...........................
Lampiran 1b : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ...........................
Lampiran 2a : Lembar Observasi Guru Siklus 1 .........................................
Lampiran 2b : Lembaran Observasi Guru Siklus 2 .....................................
Lampiran 3a : Sistematika Laporan Siklus 1 ..............................................
Lampiran 3b : Sistematika Laporan Siklus 2 ..............................................
Lampiran 4 : Media Gambar ....................................................................
Lampiran 5 : Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat..........................
21
24
27
28
29
30
31
32
vii
49
Kata PengantarKATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan
pemantapan kemampuan profesional. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
judul “Meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat
dengan media telepon mainan pada siswa kelas V SDN Glagga 3 Arosbaya,
Bangkalan ”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tidak
terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Yuliati, M.Pd, Dosen Pembimbing PKP yang senantiasa mendorong
bahkan menanyakan sejauh mana hasil penelitiannya
2. Kepala Sekolah SDN Glagga 03 Arosbaya bangkalan
3. Eka Nurhayati, S.Pd selaku teman sejawat yang selalu menyemangati dan
member saran-saran yang knstrukstif terhadap penulis
4. Rekan sejawat guru-guru SDN Arosbaya, Bangkalan
5. Siswa-siswa kelas V SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan
6. Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung membantu
menyelesaikan menyusun penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini
memberi sedikit sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
Bangkalan , April 2010
Penulis