perhitungan hematokrit pada ikan mas

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem peredaran darah adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, serta mengangkut beberapa enzim, zat nutrisi, garam-garam, hormone dan antibody serta mengangkut carnon dioksida dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dll untuk keluar dari tubuh. Secara umum semua peredaran darah pada vertebrata adalah sama, meskiun ada beberapa perbedaan di setiap kelompok hewan. Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung. Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik) serta sinus venosus yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior. Aliran darah ikan mas yaitu; darah dari jantung keluar melalui aorta 1

Upload: unpad

Post on 10-Mar-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem yang

berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen dari

perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, serta

mengangkut beberapa enzim, zat nutrisi, garam-garam,

hormone dan antibody serta mengangkut carnon dioksida

dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dll untuk

keluar dari tubuh. Secara umum semua peredaran darah

pada vertebrata adalah sama, meskiun ada beberapa

perbedaan di setiap kelompok hewan.

Peredaran darah ikan disebut peredaran darah

tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke

seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah

hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari

jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian

kembali ke jantung.

Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan

tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu 1

atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik) serta sinus

venosus yang menerima darah dari vena kardinalis

anterior dan vena kardinalis posterior. Aliran darah

ikan mas yaitu; darah dari jantung keluar melalui aorta

1

ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang

menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-

kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan

pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah

mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh

tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta

mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung

melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis

posterior.

Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam

penelitian sistem sirkulasi darah adalah tekanan dan

aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan bagaimana

pengaruh alkohol yang bersifat fasa dilatasi dan

nikotin yang bersifat fasa kontriksi akan mempengaruhi

laju alir darah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati

pengaruh penambahan larutan alkohol dan nikotin pada

pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas

terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan

aquades sebagai kontrol.

1.3 Manfaat

Manfaat dari percobaan praktikum kali ini adalah

sebagai berikut :

2

Untuk mengetahui pengaruh dari pemberian larutan

aquades, alkohol, dan nikotin.

Untuk melihat perbedaan yang terjadi pada

perlakuan pemberian larutan yang berbeda pada vena

sirip ikan mas.

Untuk mengetahui dan menghitung laju aliran darah

ikan mas dari setiap perlakuan yang berbeda.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3

2.1 Ikan Mas

Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk jenis ikan

konsumsi air tawar. Ikan mas memiliki badan berbentuk

memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan

mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat

disembulkan (protaktil), memiliki dua pasang sungut

serta warna badan yang sangat beragam. Di Indonesia

sendiri, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni

kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain

sesuai dengan daerah penyebarannya.

Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi

oleh sisik kecuali pada beberapa bagian tertentu yang

hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran

besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid

(lingkaran).

Klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Species : Cyprinus carpio

4

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)Sumber: http://gambarhewan.info/anatomi/anatomi-hewan-

aves.htmlTubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu

kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat

seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang

tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah

insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan

keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000).

Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-

jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada

yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota

gerak yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat

dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung

renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem

pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002).

Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi

pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m

diatas permukaan laut, dengan suhu 20 oC-25 oC pH air

antara 7-8 (Herlina,2002).

Ikan ini merupakan ikan pemakan organisme hewan

kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivora).

5

Kolam yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan

alami,ikan ini mengaduk Lumpur,memangsa larva

insekta,cacing-cacing mollusca (Djarijah,2001).

Cahyono (2000) menyatakan, jenis makan dan

tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah

bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah

pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain,

sedangkan untuk makanan buatan biasanya di berikan

berupa crumble dan pellet.

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di

perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan

alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran

sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah

dengan ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air

laut (dpl) dan pada suhu 25-30°C. Meskipun tergolong

ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di

perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas

(kadar garam) 25-30%.

2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan

Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan

tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi

zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh,

pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain

sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan

6

hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan

darah.

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem yang

berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen dari

perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, serta

mengangkut beberapa enzim, zat nutrisi, garam-garam,

hormone dan antibody serta mengangkut carnon dioksida

dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dll untuk

keluar dari tubuh. Secara umum semua peredaran darah

pada vertebrata adalah sama, meskiun ada beberapa

perbedaan di setiap kelompok hewan.

Peredaran darah ikan disebut peredaran darah

tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke

seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah

hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari

jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian

kembali ke jantung.

Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan

sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan,

atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang.

Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga

yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang

depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung

terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap

searah.

7

Jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu 1 atrium

(serambi) dan 1 ventrikel (bilik) serta sinus venosus

yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan

vena kardinalis posterior. Aliran darah ikan mas yaitu;

darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju

insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri

brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi

pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2

dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta

dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk

memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2.

Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena

kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Darah dari seluruh tubuh yang mengandung

karbondioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian

masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga

jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium.

Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui

klep, masuk ke dalam ventrikel. Dari ventrikel darah

diteruskan ke konus arteriosus, kemudian menuju aorta

ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di insang, aorta

bercabang-cabang menjadi kapiler (pembuluh-pembuluh

kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan

karbondioksida dan mengambil oksigen dari air. Dari

kapiler-kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsalis

yang bercabang-bercabang. Dari cabang-cabang aorta

8

dorsalis ini darah didistribusikan ke kapiler-kapiler

di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan

zat-zat makanan ke seluruh tubuh. Selain itu darah juga

mengambil karbondioksida untuk dibawa kembali ke

jantung melalui vena kava dan sinus venosus. Dari

uraian di atas jelas jelas bahwa pada sistem peredaran

darah ikan, darah hanya melalui jantung satu kali

dalamsatu kali peredarannya.

Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan

komponen-komponen darah juga mengalami perubahan.

Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara

kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi

kesehatannya.

Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari

protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2

(ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar

1,34 ml oksigen. Kadarhemoglobin yang rendah dapat

dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya

kandunganprotein pakan, defisiensi vitamin atau ikan

mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggimenunjukkan

bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress.

Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit

(sel darah merah) dalam darah ikan.Hasil pemeriksaan

terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu

patokan untukmenentukan keadaan kesehatan ikan, nilai

hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya

9

anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada

faktor nutrisi, umur ikan, jeniskelamin, ukuran tubuh

dan masa pemijahan.

Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang

paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrositterletak

sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih

kebiruan dengan pewarnaanGiemsa. Pada ikan teleost,

jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 - 3,0×106

sel/mm3. Sepertihalnya pada hematokrit, kadar eritrosit

yang rendah menunjukkan terjadinya anemia.Sedangkan

kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan

stress. Leukosit (sel darahputih) mempunyai bentuk

lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap

mm3 darahikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta

merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan(imun)

tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus

ke daerah terinfeksi. Leukositterdiri dari dua macam

sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil,

eusinofil, dan basofil dan selagranulosit) dan sel

granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan

monosit).

Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas

dan monosit merupakan sel makrofagyang berperan penting

dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan

trombositsangat berperan dalam proses pembekuan darah

dan berfungsi untuk mencegah kehilangancairan tubuh

10

pada kerusakan-kerusakan di permukaan. Berbeda dengan

ketiga sel di atas,netrofil sangat aktif dalam membunuh

bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah. Sel-

seltersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

11

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah

sebagai berikut :

Tanggal : 30 Oktober 2014

Waktu : Pukul 14.20 WIB - selesai

Tempat : Lab. Akuakultur

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Mikroskop

Petridish

Hand counter

Beaker glass

Stop watch / jam tangan

Pipet tetes

3.2.2 Bahan

Benih ikan mas

Aquades

Larutan alcohol 70%

Larutan nikotin

Kapas

3.3 Prosedur Praktikum

Prosedur praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Siapkan mikroskop dalam posisi sudah fokus.

12

2. Ambil seekor ikan mas, letakkan dalam petridish,

tutupi insangnya dengan kapas basah, lalu amati

aliran darah pada bagian sirip ekor akan terlihat

beberapa macam pembuluh darah.

3. Basahi sirip ekor dengan aquades lalu hitung

berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui

satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali.

4. Setelah selesai point 3, teteskan larutan nikotin

secukupnya pada sirip ekor ikan mas lalu amati dan

hitung berapa jumlah aliran darah permenit yang

melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga

kali.

5. Setelah selesai point 4, bilas sirip ekor ikan

dengan aquades agar terbebas dari pengaruh

nikotin, lalu teteskan alcohol 70% secukupnya pada

sirip ekor ikan tersebut lalu amati dan hitung

berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui

satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali.

6. Point 2 s/d 5 diulangi pada ikan lain sebanyak 3

ekor.

13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Hasil Data Kelompok

Tabel 1. Hasil Data Pengamatan Kelompok 14

Ika

n

No.

Aquades Rat

a –

rat

a

Nikotin Rat

a –

rat

a

Alkohol Rat

a –

rat

a

Menit Ke - Menit Ke - Menit Ke -

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1

20

5

19

8

21

0204

24

7

25

0

25

5251

16

8

17

0

16

0166

2 21 20 19 205 24 25 25 252 16 15 14 152

14

1 5 9 6 2 7 5 0 0

3

21

7

21

0

20

5211

23

2

27

0

26

0254

18

6

17

0

15

7171

Jumlah 620 Jumlah 757 Jumlah 489

Rata – rata 207Rata –

rata252

Rata –

rata163

4.1.2 Hasil Data Kelas

Kelompok Aquades Nikotin Alkohol1 191 156 2102 189 212 1723 200 243 1044 200 196 1275 168 188 936 186 122 1087 193 227 1278 234 286 2019 212 231 35210 543 643 28111 212 231 11712 187 209 9113 204 256 17214 207 252 16315 291 302 19916 261 312 13817 373 525 18718 174 195 127

15

19 187 284 6320 156 126 6721 146 253 98

Rata - Rata 224 259 152

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Kelompok

Hasil dari praktikum dan pengamatan kelompok,

diperoleh data sebagai berikut untuk rata – rata laju

aliran darah ikan dengan penggunaan aquades (yang

diteteskan) adalah 207. Nilai tersebut merupakan nilai

normal kecepatan laju aliran darah pada bibit ikan mas

umumnya terlepas dari ikan tersebut mengalami sakit,

stress, aktivitas semua dianggap sama. Nilai dari 207

untuk penambahan aquades merupakan nilai yng standar

mengingat nilai ini berada diantara nilai yang terdapat

pada 2 perlakuan lain yaitu nikotin dan alcohol. Selain

itu, pada dasarnya aquades merupakan senyawa air yang

pada dasarnya tidak akan berpengaruh karena merupakan

senyawa yang netral dan tidak beracun.

Hasil selanjutnya, yaitu diperoleh rata – rata

dari 3 ikan untuk penambahan nikotin menjadi meningkat

yaitu sekitar 252. Jika dibandingkan dengan penambahan

air ini jelas ada perbedaan. Perbedaan tersebut

dikarenakan pada dasarnya nikotin itu selain

16

mempengaruhi sistem saraf, juga mempengaruhi kerja

jantung atau sistem peredaran darah. Masuknya nikotin

pada aliran darah menyebabkan kerja jantung dan daya

pompanya menjadi lebih cepat sehingga nilai laju aliran

darahnya pun menjadi semakin cepat.

Untuk data nilai yang diperoleh dari penambahan

alcohol adalah 163. Nilai tersebut lebih kecil

dibandingkan dengan perlakuan penambahan aquades

ataupun nikotin. Pada dasarnya, pengaruh nikotin sama

dengan alcohol, yaitu mempengaruhi sistem saraf dan

sistem peredaran darah. Hanya saja, jika pada nikotin

kerja jantung menjadi lebih cepat, berbeda dengan

penambahan alcohol 70% ini. Hal tersebut menyebabkan

kerja jantung menjadi lebih lambat bahkan sampai

berhenti. Hal ini terjadi karena alkohol merusak sistem

peredaran darah, mengingat alkohol yang dipakai adalah

70% (bisa dikatakan sangat keras).

Namun, mengingat perhitungan laju aliran darah

tersebut dilakukan dengan hand counter, terkadang alat

tersebut macet sehingga mengganggu perhitungan laju

aliran darah, yang seharusnya nilai yang diperoleh

lebih tinggi karena pada kenyataannya laju aliran darah

sangat cepat dan sulit untuk dihitung menggunakan hand

counter tersebut.

Selain itu, beberapa hal yang dianggap sama pada

praktikum juga berpengaruh seperti aktivitas ikan,

17

besar ukuran ikan, umur ikan, kondisi ikan itupun

menyebabkan perbedaan laju aliran darah pada setiap

ikan itu sendiri. Sehingga hal ini termasuk ke dalam

pertimbangan dalam perhitungan laju aliran darah,

terutama pada saat pemakaian aquades.

4.2.2 Pembahasan Kelas

Jika dilihat dalam tabel di atas, rata – rata

untuk data perolehan kelompok kelas A untuk penambahan

aquades adalah 224, penambahan nikotin 259, dan

penambahan alcohol adalah 152. Dalam hasil data

tersebut sesuai dengan teori bahwa nilai laju aliran

darah dengan penggunaan nikotin akan lebih tinggi

dibandingkan aquades dan alcohol. Sedangkan nilai

penambahan alcohol akan lebih sedikit dibandingkan

dengan penambahan aquades dan nikotin. Dapat

disimpulkan bahwa data tersebut bisa dikatakan “benar”

terlepas dari jumlah nilai laju aliran darahnya.

Jika dibandingkan dengan nilai laju aliran darah

pada kelompok dan kelas, dapat dilihat perhitungan

nilai laju aliran darah yang mendekati nilainya atau

hampir sama adalah penggunaan nikotin untuk data kelas

259, sedangkan data kelompok 252. Bisa dikatakan nilai

tersebut tidak jauh berbeda, dan perhitungan setiap

kelompoknya hampir sama.

18

Untuk data penambahan aquades ada perbedaan

sedikit yaitu untuk data kelas sebesar 224 dan data

kelompok 207 memiliki selisih angka sekitar 17. Tetapi,

seperti yang telah dibahas bahwa kemungkinan ada

kesalahan perhitungan karena kesalahan praktikan

ataupun alat yang digunakan.

Sama halnya dengan penambahan aquades, untuk

penambahan alcohol pun sedikit berbeda dengan

perbandingan data kelas 152 dan data kelompok 163.

Terdapat selisih angka sebesar 11.

Pada dasarnya, ikan yang digunakan memiliki ukuran

tubuh yang berbeda walaupun semuanya merupakan benih

ikan mas. Kesehatan atau kondisi ikan pun akan

berpengaruh terhadap laju peredaran darah, karena

seperti yang diketahui ikan yang digunakan adalah ikan

yang dipakai terus – menerus / telah dipakai pada

praktikum sebelumnya. Selain itu, ketelitian praktikan

dalam melaksanakan praktikum juga akan sangat

berpengaruh terhadap nilai laju aliran darah tersebut.

19

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa, Sistem peredaran darah

merupakan proses fisiologis yang penting untuk

mensuplai bahan-bahan ( nutrisi dan oksigen ) ke organ-

organ yang membutuhkan. Pada parktikum ini berbagai

media larutan yaitu aquades, larutan nikotin dan

larutan alcohol 70% diujikan pada ikan untuk mengetahui

perubahan laju aliran darah yang terjadi pada ikan

tersebut. Ternyata pada pemberian larutan aquades

aliran darah pada ikan berjalan normal, sedangkan pada

20

pemberian larutan nikotin aliran darah pada ikan

berjalan lebih cepat dibandingkan keadaan normal

dikarenakan sistem kerja jantung menjadi lebih cepat

sehingga aliran darahnya juga menjadi cepat dan pada

saat pemberian larutan alcohol 70% aliran darah pada

ikan menjadi lambat dan lama-kelamaan berhenti

bergerak. Hal ini membuktikan bahwa berbagai media

larutan dapat mempengaruhi laju aliran darah ikan.

Ikan yang digunakan memiliki ukuran tubuh yang

berbeda walaupun semuanya merupakan benih ikan mas.

Kesehatan atau kondisi ikan pun akan berpengaruh

terhadap laju peredaran darah, karena seperti yang

diketahui ikan yang digunakan adalah ikan yang dipakai

terus – menerus / telah dipakai pada praktikum

sebelumnya. Selain itu, ketelitian praktikan dalam

melaksanakan praktikum juga akan sangat berpengaruh

terhadap nilai laju aliran darah tersebut.

5.2 Saran

Pada praktikum kali ini diharapkan para praktikan

mampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran pengamatan

sampel. Dan lebih teliti dalam hal memperlakukan sampel

pada penambahan nikotin dan alkohol.

DAFTAR PUSTAKA

21

Wahyuningtiyas (2012). Laporan Lengkap Praktikum Pisces.

Dari:

https://www.academia.edu/4678558/LAPORAN_LENGKAP_P

RAKTIKUM (diakses pada tanggal 02 November 2014,

pada pukul 21.00 WIB)

Nurmala, Kania Poppy (2012). Makalah Ikan Mas. Dari:

http://ppykania.blogspot.com/2012/11/makalah-ikan-

mas.html (diakses pada tanggal 02 November 2014,

pada pukul 20.30 WIB)

Herlinda (2010). Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir

Darah Ikan Mas. Dari:

http://id.scribd.com/doc/42858515/Pengaruh-

Nikotin-Dan-Alkohol-Terhadap (diakses pada tanggal

02 November 2014, pada pukul 21.24 WIB)

22

LAMPIRAN

Larutan aquades, nikotin,

dan alkohol

Hand counter untukmenghitung laju alir darah

Sampel ikan yang akan

diuji

23

Ikan yang akan diamatilaju alir darahnya

Ikan yang telah dibungkusinsangnya dengan kapas

basah

24