perhitungan hematokrit pada ikan mas
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen dari
perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, serta
mengangkut beberapa enzim, zat nutrisi, garam-garam,
hormone dan antibody serta mengangkut carnon dioksida
dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dll untuk
keluar dari tubuh. Secara umum semua peredaran darah
pada vertebrata adalah sama, meskiun ada beberapa
perbedaan di setiap kelompok hewan.
Peredaran darah ikan disebut peredaran darah
tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke
seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah
hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari
jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian
kembali ke jantung.
Ikan memiliki sistem peredaran darah tertutup dan
tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu 1
atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik) serta sinus
venosus yang menerima darah dari vena kardinalis
anterior dan vena kardinalis posterior. Aliran darah
ikan mas yaitu; darah dari jantung keluar melalui aorta
1
ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang
menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-
kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan
pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah
mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh
tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta
mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung
melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis
posterior.
Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam
penelitian sistem sirkulasi darah adalah tekanan dan
aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan bagaimana
pengaruh alkohol yang bersifat fasa dilatasi dan
nikotin yang bersifat fasa kontriksi akan mempengaruhi
laju alir darah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati
pengaruh penambahan larutan alkohol dan nikotin pada
pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas
terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan
aquades sebagai kontrol.
1.3 Manfaat
Manfaat dari percobaan praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
2
Untuk mengetahui pengaruh dari pemberian larutan
aquades, alkohol, dan nikotin.
Untuk melihat perbedaan yang terjadi pada
perlakuan pemberian larutan yang berbeda pada vena
sirip ikan mas.
Untuk mengetahui dan menghitung laju aliran darah
ikan mas dari setiap perlakuan yang berbeda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1 Ikan Mas
Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk jenis ikan
konsumsi air tawar. Ikan mas memiliki badan berbentuk
memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan
mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil), memiliki dua pasang sungut
serta warna badan yang sangat beragam. Di Indonesia
sendiri, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni
kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain
sesuai dengan daerah penyebarannya.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi
oleh sisik kecuali pada beberapa bagian tertentu yang
hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran
besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid
(lingkaran).
Klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio
4
Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)Sumber: http://gambarhewan.info/anatomi/anatomi-hewan-
aves.htmlTubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu
kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat
seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang
tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah
insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan
keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000).
Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-
jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada
yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota
gerak yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat
dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung
renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem
pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002).
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi
pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m
diatas permukaan laut, dengan suhu 20 oC-25 oC pH air
antara 7-8 (Herlina,2002).
Ikan ini merupakan ikan pemakan organisme hewan
kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivora).
5
Kolam yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan
alami,ikan ini mengaduk Lumpur,memangsa larva
insekta,cacing-cacing mollusca (Djarijah,2001).
Cahyono (2000) menyatakan, jenis makan dan
tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah
bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah
pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain,
sedangkan untuk makanan buatan biasanya di berikan
berupa crumble dan pellet.
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di
perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan
alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran
sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air
laut (dpl) dan pada suhu 25-30°C. Meskipun tergolong
ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di
perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas
(kadar garam) 25-30%.
2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan
tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi
zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh,
pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain
sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan
6
hewan level tinggi punya sistem transportasi dengan
darah.
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen dari
perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, serta
mengangkut beberapa enzim, zat nutrisi, garam-garam,
hormone dan antibody serta mengangkut carnon dioksida
dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dll untuk
keluar dari tubuh. Secara umum semua peredaran darah
pada vertebrata adalah sama, meskiun ada beberapa
perbedaan di setiap kelompok hewan.
Peredaran darah ikan disebut peredaran darah
tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke
seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah
hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari
jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian
kembali ke jantung.
Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan
sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan,
atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang.
Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga
yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang
depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung
terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap
searah.
7
Jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu 1 atrium
(serambi) dan 1 ventrikel (bilik) serta sinus venosus
yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan
vena kardinalis posterior. Aliran darah ikan mas yaitu;
darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju
insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi
pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2
dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta
dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk
memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2.
Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena
kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung
karbondioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian
masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga
jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium.
Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui
klep, masuk ke dalam ventrikel. Dari ventrikel darah
diteruskan ke konus arteriosus, kemudian menuju aorta
ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di insang, aorta
bercabang-cabang menjadi kapiler (pembuluh-pembuluh
kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan
karbondioksida dan mengambil oksigen dari air. Dari
kapiler-kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsalis
yang bercabang-bercabang. Dari cabang-cabang aorta
8
dorsalis ini darah didistribusikan ke kapiler-kapiler
di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan
zat-zat makanan ke seluruh tubuh. Selain itu darah juga
mengambil karbondioksida untuk dibawa kembali ke
jantung melalui vena kava dan sinus venosus. Dari
uraian di atas jelas jelas bahwa pada sistem peredaran
darah ikan, darah hanya melalui jantung satu kali
dalamsatu kali peredarannya.
Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan
komponen-komponen darah juga mengalami perubahan.
Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi
kesehatannya.
Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari
protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2
(ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar
1,34 ml oksigen. Kadarhemoglobin yang rendah dapat
dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya
kandunganprotein pakan, defisiensi vitamin atau ikan
mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggimenunjukkan
bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress.
Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit
(sel darah merah) dalam darah ikan.Hasil pemeriksaan
terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu
patokan untukmenentukan keadaan kesehatan ikan, nilai
hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya
9
anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada
faktor nutrisi, umur ikan, jeniskelamin, ukuran tubuh
dan masa pemijahan.
Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang
paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrositterletak
sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih
kebiruan dengan pewarnaanGiemsa. Pada ikan teleost,
jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 - 3,0×106
sel/mm3. Sepertihalnya pada hematokrit, kadar eritrosit
yang rendah menunjukkan terjadinya anemia.Sedangkan
kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan
stress. Leukosit (sel darahputih) mempunyai bentuk
lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap
mm3 darahikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta
merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan(imun)
tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus
ke daerah terinfeksi. Leukositterdiri dari dua macam
sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil,
eusinofil, dan basofil dan selagranulosit) dan sel
granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan
monosit).
Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas
dan monosit merupakan sel makrofagyang berperan penting
dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan
trombositsangat berperan dalam proses pembekuan darah
dan berfungsi untuk mencegah kehilangancairan tubuh
10
pada kerusakan-kerusakan di permukaan. Berbeda dengan
ketiga sel di atas,netrofil sangat aktif dalam membunuh
bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah. Sel-
seltersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
11
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah
sebagai berikut :
Tanggal : 30 Oktober 2014
Waktu : Pukul 14.20 WIB - selesai
Tempat : Lab. Akuakultur
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Mikroskop
Petridish
Hand counter
Beaker glass
Stop watch / jam tangan
Pipet tetes
3.2.2 Bahan
Benih ikan mas
Aquades
Larutan alcohol 70%
Larutan nikotin
Kapas
3.3 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan mikroskop dalam posisi sudah fokus.
12
2. Ambil seekor ikan mas, letakkan dalam petridish,
tutupi insangnya dengan kapas basah, lalu amati
aliran darah pada bagian sirip ekor akan terlihat
beberapa macam pembuluh darah.
3. Basahi sirip ekor dengan aquades lalu hitung
berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui
satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali.
4. Setelah selesai point 3, teteskan larutan nikotin
secukupnya pada sirip ekor ikan mas lalu amati dan
hitung berapa jumlah aliran darah permenit yang
melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga
kali.
5. Setelah selesai point 4, bilas sirip ekor ikan
dengan aquades agar terbebas dari pengaruh
nikotin, lalu teteskan alcohol 70% secukupnya pada
sirip ekor ikan tersebut lalu amati dan hitung
berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui
satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali.
6. Point 2 s/d 5 diulangi pada ikan lain sebanyak 3
ekor.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Hasil Data Kelompok
Tabel 1. Hasil Data Pengamatan Kelompok 14
Ika
n
No.
Aquades Rat
a –
rat
a
Nikotin Rat
a –
rat
a
Alkohol Rat
a –
rat
a
Menit Ke - Menit Ke - Menit Ke -
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
20
5
19
8
21
0204
24
7
25
0
25
5251
16
8
17
0
16
0166
2 21 20 19 205 24 25 25 252 16 15 14 152
14
1 5 9 6 2 7 5 0 0
3
21
7
21
0
20
5211
23
2
27
0
26
0254
18
6
17
0
15
7171
Jumlah 620 Jumlah 757 Jumlah 489
Rata – rata 207Rata –
rata252
Rata –
rata163
4.1.2 Hasil Data Kelas
Kelompok Aquades Nikotin Alkohol1 191 156 2102 189 212 1723 200 243 1044 200 196 1275 168 188 936 186 122 1087 193 227 1278 234 286 2019 212 231 35210 543 643 28111 212 231 11712 187 209 9113 204 256 17214 207 252 16315 291 302 19916 261 312 13817 373 525 18718 174 195 127
15
19 187 284 6320 156 126 6721 146 253 98
Rata - Rata 224 259 152
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Kelompok
Hasil dari praktikum dan pengamatan kelompok,
diperoleh data sebagai berikut untuk rata – rata laju
aliran darah ikan dengan penggunaan aquades (yang
diteteskan) adalah 207. Nilai tersebut merupakan nilai
normal kecepatan laju aliran darah pada bibit ikan mas
umumnya terlepas dari ikan tersebut mengalami sakit,
stress, aktivitas semua dianggap sama. Nilai dari 207
untuk penambahan aquades merupakan nilai yng standar
mengingat nilai ini berada diantara nilai yang terdapat
pada 2 perlakuan lain yaitu nikotin dan alcohol. Selain
itu, pada dasarnya aquades merupakan senyawa air yang
pada dasarnya tidak akan berpengaruh karena merupakan
senyawa yang netral dan tidak beracun.
Hasil selanjutnya, yaitu diperoleh rata – rata
dari 3 ikan untuk penambahan nikotin menjadi meningkat
yaitu sekitar 252. Jika dibandingkan dengan penambahan
air ini jelas ada perbedaan. Perbedaan tersebut
dikarenakan pada dasarnya nikotin itu selain
16
mempengaruhi sistem saraf, juga mempengaruhi kerja
jantung atau sistem peredaran darah. Masuknya nikotin
pada aliran darah menyebabkan kerja jantung dan daya
pompanya menjadi lebih cepat sehingga nilai laju aliran
darahnya pun menjadi semakin cepat.
Untuk data nilai yang diperoleh dari penambahan
alcohol adalah 163. Nilai tersebut lebih kecil
dibandingkan dengan perlakuan penambahan aquades
ataupun nikotin. Pada dasarnya, pengaruh nikotin sama
dengan alcohol, yaitu mempengaruhi sistem saraf dan
sistem peredaran darah. Hanya saja, jika pada nikotin
kerja jantung menjadi lebih cepat, berbeda dengan
penambahan alcohol 70% ini. Hal tersebut menyebabkan
kerja jantung menjadi lebih lambat bahkan sampai
berhenti. Hal ini terjadi karena alkohol merusak sistem
peredaran darah, mengingat alkohol yang dipakai adalah
70% (bisa dikatakan sangat keras).
Namun, mengingat perhitungan laju aliran darah
tersebut dilakukan dengan hand counter, terkadang alat
tersebut macet sehingga mengganggu perhitungan laju
aliran darah, yang seharusnya nilai yang diperoleh
lebih tinggi karena pada kenyataannya laju aliran darah
sangat cepat dan sulit untuk dihitung menggunakan hand
counter tersebut.
Selain itu, beberapa hal yang dianggap sama pada
praktikum juga berpengaruh seperti aktivitas ikan,
17
besar ukuran ikan, umur ikan, kondisi ikan itupun
menyebabkan perbedaan laju aliran darah pada setiap
ikan itu sendiri. Sehingga hal ini termasuk ke dalam
pertimbangan dalam perhitungan laju aliran darah,
terutama pada saat pemakaian aquades.
4.2.2 Pembahasan Kelas
Jika dilihat dalam tabel di atas, rata – rata
untuk data perolehan kelompok kelas A untuk penambahan
aquades adalah 224, penambahan nikotin 259, dan
penambahan alcohol adalah 152. Dalam hasil data
tersebut sesuai dengan teori bahwa nilai laju aliran
darah dengan penggunaan nikotin akan lebih tinggi
dibandingkan aquades dan alcohol. Sedangkan nilai
penambahan alcohol akan lebih sedikit dibandingkan
dengan penambahan aquades dan nikotin. Dapat
disimpulkan bahwa data tersebut bisa dikatakan “benar”
terlepas dari jumlah nilai laju aliran darahnya.
Jika dibandingkan dengan nilai laju aliran darah
pada kelompok dan kelas, dapat dilihat perhitungan
nilai laju aliran darah yang mendekati nilainya atau
hampir sama adalah penggunaan nikotin untuk data kelas
259, sedangkan data kelompok 252. Bisa dikatakan nilai
tersebut tidak jauh berbeda, dan perhitungan setiap
kelompoknya hampir sama.
18
Untuk data penambahan aquades ada perbedaan
sedikit yaitu untuk data kelas sebesar 224 dan data
kelompok 207 memiliki selisih angka sekitar 17. Tetapi,
seperti yang telah dibahas bahwa kemungkinan ada
kesalahan perhitungan karena kesalahan praktikan
ataupun alat yang digunakan.
Sama halnya dengan penambahan aquades, untuk
penambahan alcohol pun sedikit berbeda dengan
perbandingan data kelas 152 dan data kelompok 163.
Terdapat selisih angka sebesar 11.
Pada dasarnya, ikan yang digunakan memiliki ukuran
tubuh yang berbeda walaupun semuanya merupakan benih
ikan mas. Kesehatan atau kondisi ikan pun akan
berpengaruh terhadap laju peredaran darah, karena
seperti yang diketahui ikan yang digunakan adalah ikan
yang dipakai terus – menerus / telah dipakai pada
praktikum sebelumnya. Selain itu, ketelitian praktikan
dalam melaksanakan praktikum juga akan sangat
berpengaruh terhadap nilai laju aliran darah tersebut.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa, Sistem peredaran darah
merupakan proses fisiologis yang penting untuk
mensuplai bahan-bahan ( nutrisi dan oksigen ) ke organ-
organ yang membutuhkan. Pada parktikum ini berbagai
media larutan yaitu aquades, larutan nikotin dan
larutan alcohol 70% diujikan pada ikan untuk mengetahui
perubahan laju aliran darah yang terjadi pada ikan
tersebut. Ternyata pada pemberian larutan aquades
aliran darah pada ikan berjalan normal, sedangkan pada
20
pemberian larutan nikotin aliran darah pada ikan
berjalan lebih cepat dibandingkan keadaan normal
dikarenakan sistem kerja jantung menjadi lebih cepat
sehingga aliran darahnya juga menjadi cepat dan pada
saat pemberian larutan alcohol 70% aliran darah pada
ikan menjadi lambat dan lama-kelamaan berhenti
bergerak. Hal ini membuktikan bahwa berbagai media
larutan dapat mempengaruhi laju aliran darah ikan.
Ikan yang digunakan memiliki ukuran tubuh yang
berbeda walaupun semuanya merupakan benih ikan mas.
Kesehatan atau kondisi ikan pun akan berpengaruh
terhadap laju peredaran darah, karena seperti yang
diketahui ikan yang digunakan adalah ikan yang dipakai
terus – menerus / telah dipakai pada praktikum
sebelumnya. Selain itu, ketelitian praktikan dalam
melaksanakan praktikum juga akan sangat berpengaruh
terhadap nilai laju aliran darah tersebut.
5.2 Saran
Pada praktikum kali ini diharapkan para praktikan
mampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran pengamatan
sampel. Dan lebih teliti dalam hal memperlakukan sampel
pada penambahan nikotin dan alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
21
Wahyuningtiyas (2012). Laporan Lengkap Praktikum Pisces.
Dari:
https://www.academia.edu/4678558/LAPORAN_LENGKAP_P
RAKTIKUM (diakses pada tanggal 02 November 2014,
pada pukul 21.00 WIB)
Nurmala, Kania Poppy (2012). Makalah Ikan Mas. Dari:
http://ppykania.blogspot.com/2012/11/makalah-ikan-
mas.html (diakses pada tanggal 02 November 2014,
pada pukul 20.30 WIB)
Herlinda (2010). Pengaruh Nikotin dan Alkohol Terhadap Laju Alir
Darah Ikan Mas. Dari:
http://id.scribd.com/doc/42858515/Pengaruh-
Nikotin-Dan-Alkohol-Terhadap (diakses pada tanggal
02 November 2014, pada pukul 21.24 WIB)
22
LAMPIRAN
Larutan aquades, nikotin,
dan alkohol
Hand counter untukmenghitung laju alir darah
Sampel ikan yang akan
diuji
23