peningkatan disiplin kerja pegawai negeri sipil
TRANSCRIPT
PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPILDI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI
Skripsi
Oleh
MAULANA MUAMMAR RIDHO
SIP.152012
PEMBIMBING :Dr. H. M. Umar, M.HI
Mustiah RH, S.Ag, M.Sy
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1441 H / 2019 M
MOTTO
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya”. 1
1 Q.S An-nisa (4) : 59
PERSEMBAHAN
Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT, Sholawat dan salam kepadaNabi Muhammad SAW.Ucapan ini kupersembahkanKepada orang yang sangat kucintai dan kusayangi Ayah(Amrullah) danIbu(Mardiyah) Sebagai tanda bakti,hormat, dan Terima kasih atas segalapengorbanan, semangat ,limpahan doa dan kasih sayang yang telah engkauberikan kepadaku dengan tercapai cita-citaku menjadi sarjana .Teriring ucapan yang sama untuk adikku tersayang (Maulani millah aulia).Dan semua keluargaku (kakek,nenek,bibi,paman,dan sepupu) yang selama iniselalu memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikanperkuliahan iniTerima kasih untuk Dosen Pembimbing yaitu bapak Dr.H.M.Umar,M.HI danIbu Mustiah RH,S,Ag,M.Sy yang sudah membimbingku dalam penyusunanskripsi ini. Dan tak lupa juga terima kasih kepada Kajur dan Sekjur Prodi IlmuPemerintahan semua dosen ku yang sudah memberikan ilmu pengentahuanyang sangat berharga dalam perkuliahan ku ini. Dan Sahabat besar (Popiparamitha, Meisy Munandar, Ahmat Zulfi, Ade Yunita, Abdul Muzilli, RezaDianti, Siti Hatisa, Berthi Juniati Fanida, Ghina Nabilla Efendi, MiaSeptiani,Muhammad Farougly, Maulana Abdul G, Muhammad, Rd.EndiFratama,Jemaat). Terima kasih atas bantuan,doa,nasehat,hiburan,traktiran,dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah, aku tak akanmelupakan semua yang telah kalian berikan selama ini, dan kalian adalahorang-orang yang sangat berharga bagiku, semoga persahabatan kita tidakcuman sebatas ini tapi selamanya.Terima kasih juga buat kelas IP B, IP MPD C, teman-teman seperjuangan IlmuPemerintahan 2015, Posko KKN 20 gelombang III, dan teman-temanSekolahku dulu.
ABSTRAK
Nama Maulana Muammar Ridho, Nim SIP 152012, Skripsi ini berjudulPeningkatan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kecamatan SekernanKabupaten Muaro Jambi. Disiplin kerja pegawai sebagaimana telah diatur dalamPeraturan Pemerintah no. 53 tahun 2010 yang mengatur tentang kedisiplinanpegawai mulai dari aturan jam kerja hingga aturan berpakaian dinas. Namundemikian masih banyak pegawai yang lalai dan tidak mematuhi peraturantersebut. Sehingga perlu adanya peningkatan disiplin kerja pada pegawai. Dalampenulisan skripsi ini penulis mengangkat rumusan masalah: Bagaimana kendaladalam meningkatkan disiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor KecamatanSekernan Kabupaten Muaro Jambi. Bagaimana upaya dalam meningkatkandisiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor Kecamatan Sekernan KabupatenMuaro Jambi. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai negerisipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Dalam penelitianini penulis menggunakan metode kualitatif yang mana penulis menggunakan PPno 53 tahun 2010 sebagai landasan teori dalam meningkatkan disiplin kerjapegawai negeri sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam meningkatan disiplin kerja Pegawainegeri sipil Kantor Camat Sekernan adalah kurang tegasnya sanksi yang diberikanoleh pejabat yang berwenang. Kurangnya motivasi dan kesadaran diri seorangpegawai negeri sipil tentang bagaimana tanggung jawab dan kewajiban terhadappekerjaannya. Upaya untuk meningkatkan kerja pegawai negeri sipil dilakukankedisiplinan Kabupten Muaro Jambi untuk di Kecamatan Sekernan sudahmenerapkan absen fingerprint. Sejak itu pegawai yang ada di kantor camat pagisudah masuk sesuai dengan jam yang ditetapkan. Semua pegawai diwajibkanmengikuti apel pagi supaya mereka mengerti apa yang harus mereka kerjakan.Potensi sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat pentingsebagai pelaku yang terlibat langsung dalam proses pembangunan. Kinerjapegawai yang menghasilkan pegawai yang teladan yang baik sesuai denganstandar akan mendapat kepercayaan masyarakat.
Kata Kunci: Disiplin kerja, kinerja, pegawai negeri sipil
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mencurahkan hidupnya untuk
menyempurnakan akhlak dan menjadi rahmat bagi umat manusia.
Skripsi ini adalah salah satu wujud di antara karunia Allah yang
dilimpahkan kepada penulis melalui kemampuan mencurahkan pemikiran
kedalam rangkaian karya tulis ini. Selanjutnya penulisan skripsi ini merupakan
kewajiban bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) di
Universitas Islam Negeri Sultan Taha Saifuddin Jambi. disamping itu juga penulis
ingin menyumbangkan karya demi nusa dan bangsa dan agama.
Adapun judul skripsi ini adalah “Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai
Negeri Sipil Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi”.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak dapat berbuat banyak tanpa
bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Karena itu penulis
merasa bersyukur kehadirat Allah SWT dan Menghaturkan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc., M.HI., Ph.D selaku Pembantu Dekan I, Ibu Dr.
Rahmi Hidayati., M.Pd.I selaku Pembantu Dekan II, dan Ibu Dr. Yuliatin., S.Ag.,
M.HI selaku Pembantu Dekan III, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Mustiah, S.Ag., M.Sy selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Ibu Tri
Endah Karya Lestiyani., S.IP,. M.IP selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr .H.M. Umar, M.HI selaku pembimbing I dan Ibu Mustiah, S.Ag, M.Sy
selaku pembimbing II yang banyak meluangkan waktu dalam bimbingan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
7. Karyawan Fakultas Syari’ah dan perpustakaan Fakultas Syari’ah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Bapak dan Ibu seluruh pegawai Kantor Camat Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi yang banyak meluangkan waktu untuk menjadi
informan dalam penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini baik langsung maupun
tidak langsung.
Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca. Semoga Allah melimpahkan rahmatnya atas bantuan dan bimbingan
yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya kepada Allah SWT lah segala
x
usaha dan upaya penulis berserah diri. Besar harapan kami semoga skripsi ini ada
manfaatnya.
Jambi, November 2019
Maulana Muammar Ridho
NIM: SIP.152012
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... . i
LEMBARAN PERNYATAAN................................................................... . ii
NOTA DINAS.............................................................................................. . iii
PENGESAHAN PANITIA DINAS............................................................ . iv
MOTTO......................................................................................................... . v
PERSEMBAHAN.......................................................................................... . vi
ABSTRAK..................................................................................................... . vii
KATA PENGANTAR................................................................................... . viii
DAFTAR ISI................................................................................................. . xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ . 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... . 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................ . 9
D. Kerangka Teori....................................................................................... . 11
E. Tinjauan Pustaka.................................................................................... . 15
BAB II METODOLOGI PENELITIAN...................................................... . 17
A. Pendekatan Penelitian............................................................................. . 17
B. Tempat dan Waktu penelitian................................................................. . 17
C. Jenis dan Sumber Data........................................................................... . 17
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... . 19
E. Teknik Analisis Data............................................................................... . 20
F. Sistematika Penulisan............................................................................... 21
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.......................... . 23
A. Sejarah Singkat Kecamatan Sekernan...................................................... 23
xii
B. Keadaan Geografis.................................................................................. . 26
C. Demografi .............................................................................................. . 27
D. Potensi .................................................................................................... . 28
E. Visi Dan Misi ......................................................................................... . 31
F. Tugas Pokok Dan Fungsi Pemerintah Kecamatan ................................. . 33
G. Program Unggulan Kecamatan Sekernan .............................................. . 43
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ . 45
A. Kendala dalam meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil diKantor Kecamatan Sekernan Kabupaten MuaroJambi....................................................................................................... . 45
B. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja PegawaiNegeri Sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten MuaroJambi....................................................................................................... . 48
C. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil padakantor Kecamatan Sekernan Kabupaten MuaroJambi....................................................................................................... 52
BAB V PENUTUP........................................................................................ . 56
A. Kesimpulan............................................................................................. . 56
B. Saran....................................................................................................... . 57
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... . 59
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS
merupakan dasar hukum untuk menjamin PNS dan dapat pula menjadi
landasan untuk mengatur penyusunan aparatur negara yang baik dan benar.
Landasan hukum yang terus disesuaikan dengan situasi dan kondisi PNS pada
masa sekarang ini merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
mereka serta hal-hal lain yang berhubungan di dalamnya.
Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber
daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber
daya manusia dimulai dari proses rekruitmen, training sampai proses maintainnya.
Pengelolaan sumber daya manusia yang harus matang harus dimulai dari awal
karena nantinya akan sangat menentukkan kelangsungan organisasi. Hal ini
menjadi tanggung jawab manajemen atau pemimpin organisasi, karena itu
manajemen harus mampu membuat perencanaan yang matang, menyusun strategi
yang efektif serta mampu mengkoordinasikan semua komponen perusahaan pada
umumnya dan sumber daya pada khususnya1.
Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu tergantung pada
pimpinan. Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-
tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer
1 Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 44 – 53.
2
mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi
tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin
yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya
atau anak buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan
diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat memberi pengaruh dan mampu
mengarahkan bawahannya ke arah tujuan organisasi.
Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam suatu organisasi adalah kinerja
yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan dari
para pegawai tidak hanya ada pada level top kepala kantor saja, tetapi juga harus
ada pada middle kepala dan para bawahan. Jika hanya kepala kantor saja yang
mempunyai kinerja tinggi, tetapi bawahannya tidak memiliki kinerja tinggi, maka
kualitas pelayanan yang dirasakan oleh masyarakat akan rendah. Hal ini
dikarenakan dalam praktek di lapangan justru para bawahan sebagai para
pelaksananya. Oleh karena itu upaya peningkatan kinerja organisasi harus
meliputi keseluruhan level organisasi, sebab ukuran kinerja suatu organisasi tidak
hanya diukur dari para pelaksana pelayanan, tetapi justru dari penerima layanan
(masyarakat). Mengingat, kinerja itu pada dasarnya adalah output dan bukan
input. Pihak yang dapat merasakan output bukanlah penyelenggara layanan
(birokrasi) tetapi pengguna jasa layanan (masyarakat). Oleh karena itulah dalam
pengukuran suatu kinerja mau tidak mau harus melibatkan masyarakat sebagai
pengguna jasa layanan. Kinerja yang baik dalam suatu organisasi tergantung juga
dari kualitas sumber daya manusia. Dengan kualitas SDM yang baik. kinerja suatu
3
organisasi akan berjalan baik pula, sebaliknya kualitas SDM yang tidak atau
kurang memadahi menyebabkan organisasi tidak berjalan baik atau sehat.
Kelangsungan sebuah organisasi juga tak lepas pada kinerja pegawai yang
baik dan kinerja pegawai yang baik juga berpengaruh dengan prestasi kerja
pegawai. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
kpegawai. Kinerja akan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi
kontribusi kepada organisasi yang antara lain berupa kuantitas dan kualitas
pelayanan, jangka waktu dan sikap kooperatif dalam organisasi. Untuk mencapai
prestasi kerja, karyawan yang optimal, organisasi harus mampu menciptakan
kondisi yang dapat mengakibatkan pegawai negeri sipil disiplin dalam bekerja dan
memungkinkan pegawai untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
serta keterampilan yang dimiliki secara optimal.
Prestasi kerja adalah suatu hasil yang diperoleh dari adanya kegiatan yang
dilakukan oleh sesorang yang terlihat dari adanya peningkatan tingkat status
seseorang dalam organisasi tempat ia bekerja. Prestasi lebih banyak dapat dicapai
apabila seseorang menggunakan pola kerja teratur, disiplin dan konsentrasi.
Konsentrasi seseorang dalam bekerja dimaksud adalah pemusatan pemikiran
terhadap pekerjaannya dengan mengesampingkan hal-hal lain yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Untuk mencapai tingkat konsentrasi
seorang pekerja memerlukan kedisiplinan pegawai negeri sipil dalam bekerja2.
Kemampuan kerja berhubungan dengan pengetahuan, bakat, minat dan
pengalaman agar dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan pekerjaan
2 Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012.
4
yang didudukinya. Pihak manajemen perusahaan harus bisa mengembangkan
kemampuan setiap karyawannya agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
karena kemampuan menunjukkan potensi seorang karyawan dalam melakukan
pekerjaannya.3
Prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukung diantaranya
disiplin kerja dan pengalaman kerja yang berasal dari individu maupun organisasi.
Hubungan yang positif prestasi kerja dalam organisasi dapat dilihat dari seberapa
besar peranan/sumbangan individu terhadap perkembangan organisasi, yang
kemudian mempengaruhi keberhasilan tujuan dan sasaran yang ditentukan
organisasi. Kedisiplinan kerja adalah sikap kejiwaan dari seseorang atau
kelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau memenuhi
segala aturan atau keputusan yang telah ditetapkan. Pengalaman kerja sangat
penting dalam menjalankan usaha suatu organisasi. Dengan memperoleh
pengalaman kerja, maka tugas yang dibebankan dapat dikerjakan dengan baik.
Peranan pegawai negeri sipil sebagai aparatur sipil negara dalam
pelaksanaan kebijakan otonomi daerah memiliki peran yang sangat strategis.
Salah satu peran strategisnya adalah mendorong perubahan internal untuk
memaksimalkan kinerja pelayanan publik. Dibutuhkan keteladanan sikap dan
prilaku yang melayani, termasuk kedisiplinan. Pelayanan membutuhkan ketepatan
waktu, sebagaimana masyarakat menginginkan jasa pelayanan yang juga tepat
waktu. Ketidaktepatan waktu pelayanan hanya akan meninggalkan ketidakpuasan
3 Jurnal EMBA, Vol.5 No.1Maret 2016, Hal. 225 - 233
5
bagi masyarakat yang pada akhirnya menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat
pada pemerintah daerah4.
Kinerja yang baik merupakan modal yang penting yang harus dimiliki
oleh aparatur Negara, sebab menyangkut pemberian pelayanan publik. Namun
ironisnya, kinerja yang baik oleh PNS secara umum masih tergolong rendah ini
disebabkan banyaknya pelanggaran yang masih dilakukan oleh para Pegawai
Negeri Sipil, yaitu faktor disiplin kerja dan budaya orgnisasi, ini yang menjadi
permasalahan yang penting untuk dicarikan solusi demi meningkatkan kinerja
secara berkelanjutan.5
Sedangkan pengalaman kerja jelas sangat mempengaruhi prestasi kerja
karyawan karena dengan mempunyai pengalaman kerja, maka prestasi kerjapun
akan meningkat. Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang, kadang – kadang
lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Pepatah klasik
mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling baik (experience is the best of
teacher). Pengalaman bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun
dalam bidang tertentu6.
Dalam melakukan pekerjaan (aktivitas) turunnya produktivitas kerja bagi
seorang karyawan (pegawai) telah menjadi fenomena sosial yang kerap terjadi di
Indonesia belakangan ini. Banyak faktor yang menjadi penyebab. Salah satunya
adalah manajemen (pengelolaan) kepala kantor dan kemampuan kerja dari
pegawai itu sendiri. Walaupun pemerintah secara terus menerus telah mendorong
peningkatan manajemen dan kemampuan pegawai melalui kesempatan untuk
4 Jurnal Borneo Administrator. /Volume 11/No. 3/2015. Hal 341.5 Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan Vol. 2 No. 2 20166 Ibid hal, 3
6
meneruskan pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun swadaya sendiri oleh pegawai tersebut.
Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan
diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah dan disiplin kerja digunakan
untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja. Tanpa adanya system kerja
maka pegawai akan bekerja sesuai dengan kegiatan diri sendiri, karena tidak
ada hukuman atau bentuk peraturan yang harus mereka turuti. Sikap dari
seseorang dapat dilihat dari pekerjaannya, apabila seorang pegawai itu menyukai
pekerjaannya maka mereka akan bersikap disiplin dan bertanggung jawab dalam
setiap pekerjaannya.
Dengan adanya produktivitas tenaga kerja yang tinggi dapat menjamin
bahwa tujuan setiap organisasi akan mudah tercapai apabila para pegawai
sadar akan pentingnya disiplin kerja. Pada umumnya masalah yang sering terjadi
adalah sulitnya organisasi untuk mengembangkan ataupun membangun sikap
kerja yang baik dan benar terhadap pegawainya. Banyak pegawai yang tidak
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, mereka lebih suka datang terlambat
dan malas-malasan. Hal ini menunjukan bahwa pegawai tersebut tidak
memiliki sikap disiplin dalam bekerja sehingga dapat dikatakan tidak
mempunyai sikap kerja yang benar. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik
pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun
kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kesadaran dan kesejahteraan pegawai merupakan hal yang penting
dari keberhasilan penegakan disiplin. Kedisiplinan tidak semestinya hanya
7
dihadapkan dengan peraturan-peraturan dan sanksi-sanksi, tetapi harus di imbangi
dengan tingkat kesejahteraan yang cukup. Dengan terciptanya kesejahteraan,
pegawai dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan dapat lebih
berdisiplin sehingga pekerjaan dapat lebih dilakukan seefektif dan seefesien
mungkin, ancaman dan sanksi hanya dapat mendisiplinkan karyawan dalam
jangka pendek saja, dalam jangka panjang kedisiplinan harus dapat tumbuh dari
dalam individu masing-masing bukan tuntutan lembaga semata.
Disiplin kerja pegawai negeri mutlak harus dijalankan dan ditegakan
demi tumbuh kembangnya suatu aparatur pemerintahan dalam mengamalkan
tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan bangsa dan Negara
kepada pegawai negeri oleh karena itu sudah menjadi kewajiban setiap
pegawai untuk menegakan disiplin.
Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, perilaku karyawan sehingga
para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara koperatif
dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.7
Peningkatan disiplin kerja pegawai negeri sipil akan membawa kemajuan
bagi sebuah pelayanan pada kantor camat di kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi untuk dapat bertahan lingkungan pemerintahan yang tidak stabil.
Oleh karena itu peningkatan kinerja pegawai negeri sipil merupakan tantangan
manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan
kelangsungan kerja dan pelayanan pada Kecamatan Sekernan.
7 eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 93-106
8
Disiplin kerja pegawai yang tinggi sangatlah diharapkan oleh Kantor
Kecamatan Sekernan tersebut. Semakin banyak pegawai yang mempunyai disiplin
kinerja tinggi, maka segala pelayanan yang ada di Kecamatan Sekernan secara
keseluruhan akan meningkat sehingga Kecamatan Sekernan akan dapat bertahan
dan bersaing dengan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Pegawai negeri sipil dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan
tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan pegawai dapat diukur
melalui kepuasan Masyarakat, berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya
target yang optimal.
Menurut pengamatan penulis terdapat faktor negatif yang dapat
menurunkan kinerja pegawai, diantaranya adalah menurunnya keinginan pegawai
untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian
pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari
lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya
contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik.8
Berdasarkan wawancara bersama pegawai dikantor Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi “Faktor menurunnya keinginan pegawai kerja tersebut
untuk mencapai prestasi kerja adalah kurangnya kesejahteraan pegawai maka
menurunnya dari kedisplinan itu karena menyangkut ekonomi dan pada umumnya
SK gaji pegawai banyak digadaikan atau dipotong jadi semangatnya berkurang
dalam arti mereka mencari tambahan diluar itu untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. Kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan menyangkut
8 Hasil Pengamatan Penulis, 27 Februari 2019
9
kedisiplinan individu karena rendahnya kesadaran tentang kedisiplinan sehingga
kurang efektif atau kurang maksimal dalam menyelesaikan pekerjaan. Akibatnya
menimbulkan kebiasaan sifat lalai pegawai karena menganggap pekerjaan itu
gampang,padahal waktu terus berjalan.”9
Permasalahan kedisiplinan khususnya kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil,
hingga saat ini masih mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat. Khususnya
kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Melihat peramasalahan yang
terjadi dikantor kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Maka dari itu
penulis mengangkat judul skripsi yang berjudul : “Peningkatan Disiplin Kerja
Pegawai Negeri Sipil Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kendala dalam meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
Jambi?
3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di
kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui kendala dalam meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
9 Wawancara dengan bapak, Imam Sahroni,selaku Pegawai Kantor Kecamatan Sekernan.Jumat, 1 Maret 2019.
10
b. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
Jambi
c. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri
Sipil di kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Guna Praktis, penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan
dan koreksi bagi pihak berwenang baik itu pembuat kebijakan
(pemerintah) tentang disiplin kerja Pegawai maupun bagi pelaksana di
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
b. Guna Akademis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah
referensi kepustakaan di Fakultas Syariah khususnya dan Universitas
Islam Negeri STS Jambi.
c. Guna Teoritis, mengembangkan teori keilmuan khususnya ilmu
pemerintahan yang berkaitan dengan disiplin kerja Pegawai.
d. Sebagai salah satu syarat sarjana sosial pada jurusan ilmu pemerintahan
fakultas syari’ah.
11
D. Kerangka Teori
1. Upaya
Dalam kamus Etimologi kata upaya memiliki arti yaitu yang didekati atau
pendekatan untuk mencapai suatu tujuan10. Sedangkan dibuku lain menjelaskan
bahwa pengertian upaya yaitu suatu usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu
maksud, memecahkan persoalan, dan mencari jalan keluar.
2. Disiplin
Heidjrachman dan Husnan, mengungkapkan “Disiplin adalah setiap
perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap
perintah” dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan
seandainya tidak ada perintah” Adapun indikatornya ialah : penggunaan waktu
secara efektif, ketaatan terhadap peraturan yang telah ditetapkan, dan datang dan
pulang tepat waktu, Menurut Davis disiplin adalah tindakan manajemen untuk
memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan
yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-
pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai
untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik. Penelitian yang
dilakukan oleh Parvatiyar dan Sheth yang judulnya “Manajemen Hubungan
Pelanggan : Praktek Pemunculan, Proses dan Disiplin” hasilnya menunjukkan
bahwa hubungan pemasaran dan disiplin berkontribusi terhadap loyalitas dan
komitmen pelanggan dan Lory yang judulnya “Proyek Parenthood Proses Menuju
Disiplin” mengemukakan bahwa disiplin termasuk keinginan oleh kedua belah
10 Muhammad Ngajenan, Kamus Etismologi Bahasa Indonesia, (Semarang : DaharaPrize, 1990), Hal.177.
12
pihak untuk terus mencari pemenuhan komitmen. Di sini, komitmen ini adalah
bagian dari hubungan tersebut dan mereka memungkinkan satu sama lain.11
Disiplin bila sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan
yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan
akan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana
mestinya. Dengan demikian disiplin kerja seseorang dalam bekerja merupakan
sikap atau perlakuan ketaatan, ketertiban, tanggung jawab dan loyalitas pegawai
terhadap segala tata tertib yang berlaku dalam organisasi. Bila pegawai bertindak
atau berbuat sesuai dengan keinginan organisasi maka peraturan itu menjadi
efektif. Disiplin kerja bila pegawai datang tepat waktu, mempergunakan alat
kantor dengan rasa tanggungjawab, hasil pekerjaan memuaskan dan bila bekerja
dengan semangat tinggi.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi tingkat kedisiplinan yang dimiliki seorang pegawai maka akan
semakin tinggi pula kinerja pegawai.
3. Kerja
Menurut kamus besar bahasa Indonesia “kerja diartikan sebagai kegiatan
untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang
dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian”. Sependapat dengan Moh.
Thayeb Manribu “kerja diartikan sebagai suatu kelompok aktivitas, tugas atau
11 Heidjrahman dan Husnan, manajemen personalia,Yogyakarta 1997
13
kewajiban yang sama dan dibayar yang memerlukan atribut-atribut yang sama
dalam suatu organisasi tertentu”.12
Menurut Wjs. Poerwadarminta ”kerja adalah melakukan sesuatu”,
sedangkan menurut Taliziduhu Ndraha “kerja adalah proses penciptaan atau
pembentukan nilai baru pada suatu unit sumber daya, pengubahan atau
penambahan nilai pada suatu unit alat pemenuhan kebutuhan yang ada”.13
Menurut Koontz dan O’Donnel mengatakan bahwa pengertian kerja yaitu
penggunaan tenaga dalam usaha untuk menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu.
Usaha yang dilakukan bisa secara mental atau fisik, serta secara sukarela atau
terpaksa. Selanjutnya penyelesaian yang dilakukan bisa sampai tuntas atau hanya
sebagian saja.14
Menurut B. Renita kerja dipandang dari sudut sosial merupakan kegiatan
yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umum, terutama
bagi orang-orang terdekat (keluarga) dan masyarakat, untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan, sedangkan dari sudut rohani atau religius, kerja
adalah suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang
Pencipta.15
Dalam hal ini, bekerja merupakan suatu komitmen hidup yang harus
dipertangungjawabkan kepada Tuhan. Menurut Dewa Ketut “kerja adalah sebagai
12 Kamus besar bahasa indonesia13 Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta 197614 Koontz dan O’Donnel, Manajemen, Jakarta 199615 B. Renita, Bimbingan dan konseling SMA 1 untuk kelas X. Jakarta 2006
14
suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang
mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja”.16
Berdasarkan beberapa pengertian kerja di atas peneliti dapat
menyimpulkan mengenai pengertian kerja. Kerja yaitu kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu yang menghasilkan alat
pemenuhan kebutuhan yang ada seperti barang atau jasa dan memperoleh bayaran
atau upah.
4. Pelayanan Publik
Menurut Sinambela, pada dasar nya setiap manusia membutuhkan
pelayan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia. Di mana pelayanan begitu akrab dalam
kehidupan kita sehari-hari17.
Menurut Moenir, menyimpulkan bahwa pelayanan umum adalah kebiasan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor
material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha
memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Beliau menyimpulkan
juga bahwa pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu ia
merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam bermasyarakat.18
5. Kecamatan
Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di indonesia dibawah
kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan
16 Dewa ketut, 199317Hiplunudin Agus, Kebijakan,birokrasi, dan pelayanan publik ,(Yoyakarta 2017) hal.10618 Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, 2008
15
Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, kecamatan merupakan perangkat
daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang
mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.19
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini yang menjelaskan tentang Peningkatan Disiplin Kerja
Pegawai Negeri Sipil Di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.
Sebelumnya ada yang sudah melakukan penelitian terlebih dahulu yang berkaitan
dengan penelitian ini, berdasarkan penelusuran keperpustakaan dan internet,
terdapat penelitian yang membahas mengenai disiplin kerja Pegawai, diantaranya
sebagai berikut:
Pertama: Penelitian ini disusun oleh Regina Aditya Reza Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro yang berjudul Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT
Sinar Santosa Perkasa, penelitian ini lebih fokus kepada upaya yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan, dengan permasalahan tersebut diduga faktor
gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan20.
Kedua : Penelitian ini dilakukan oleh Dedi Setiadi Mahasiswa Fisipol
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang yang berjudul Disiplin Kerja Pegawai
Negri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota
Cilegon, penelitian ini lebih fokus kepada Bagaimana penerapan disiplin kerja
19 eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3 , 201720 Skripsi Regina Aditya Reza Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap KinerjaKaryawan PT Sinar Santosa Perkasa, 2010.
16
pegawai di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota
Cilegon21.
Ketiga: Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Taufiek Rio Sanjaya
Mahasiswa program studi manajemen jurusan manajemen Fakultas ekonomi
Universitas negeri yogyakarta yang berjudul pengaruh disiplin kerja dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan pada hotel ros in Yogyakarta penelitian ini lebih
fokus kepada bagaimana Tingkat disiplin kerja, motivasi kerja, dan kinerja
karyawan pada karyawan Hotel Ros In Yogyakarta.22
Penelitian ini lebih fokus kepada Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja,
Upaya yang dilakukan dan kendala apa dalam meningkatkan Disiplin kerja
pegawai di Kantor Camat Kecamatan Sekernan.
21 Skripsi Dedi Setiadi Mahasiswa Fisipol Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serangyang berjudul Disiplin Kerja Pegawai Negri Sipil di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan danKoperasi Kota Cilegon, 2016.
22 Skripsi Muhammad Taufiek Rio Sanjaya Mahasiswa Fakultas ekonomi Universitasnegeri yogyakarta yang berjudul pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerjakaryawan pada hotel ros in Yogyakarta, 2015.
17
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif merupakan sebuah metode yang menekankan pada
aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat
sebuah permasalahan. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka
melainkan hasil dari naskah wawancara, memo, dokumen pribadi, cacatan
lapangan dan dokumen resmi lainnya.23
Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian riset yang sifatnya deskripsi,
cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses maknanya.
Sementara metode deskriftif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro
Jambi pada tanggal 17 september – 17 oktober.
C. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Data yang disajikan diperoleh dari sumber-sumber data yang terdiri dari data
primer dan data sekunder.
23 Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif teori dan praktek, (Jakarta: BumiAksara,2013) hlmn 14
18
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya tampa ada
perantara atau data yang diperoleh secara langsung di lapangan oleh yang
melakukan penelitian.24 Data primer disini adalah suatu data yang diperoleh
oleh penulis dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam hal ini
sebagai sumber data primernya sebagai berikut:
a) Camat Kecamatan Sekernan
b) Sekretariat Kecamatan Sekernan
c) Pegawai Kecamatan Sekernan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak lagsung atau
melalui perantara. Dalam hal ini penulis memperoleh data-data dari internet
berupa skripsi, jurnal, laporan, tesis, disertasi dan peraturan perundang-
undangan yang memiliki hubungan terhadap subjek dan dokumen yang
berkaitan dengan penelitian.25
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data diperoleh.
Sumber data dapat diperoleh tindakan, pengamatan, ataupun data-data yang
didapat pada saat penelitian berlangsung. Sumber data penelitian ini diperoleh
dari:
a) Camat Kecamatan Sekernan
b) Sekretariat Kecamatan Sekernan
24 Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi Syariah Press, 2011), hlm178.
25 Ibid hal,17
19
c) Pegawai Kecamatan Sekernan
d) Artikel, buku, jurnal, dokumen dan sumber data yang berkaitan dengan
penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengandalkan peneliti secara teliti serta pencatatan sistematis.
Menurut Kartono, observasi merupakan studi yang di sengaja dan sistematis
tentang fenomena sosial dan gejala-gejala dengan jalan pengamatan dan
pencatatan. 26
b. Interview (wawancara)
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan maka dalam suatu topic
tertentu peneliti lansung turun ke lapangan27, dengan cara menanyakan terhadap
informan mengenai Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin Kerja
Pegawai.
Untuk menjawab persoalan penelitian di atas, informan dalam penelitian
ini adalah orang yang mengetahui dengan pasti persoalan yang terjadi, oleh karena
itu secara khusus wawancara ini ditujukan kepada:
1) Camat Kecamatan Sekernan
2) Sekretariat Kecamatan Sekernan
26 Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif teori dan praktek, (Jakarta: BumiAksara,2013) hlmn 14
27 Ibid
20
c. Dokumentasi
Pengumpulan data melaui dokumentasi ini diperlukan alat instrument yang
memandu untuk mengambil data-data dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis
tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada masa lalu.28
Metode dokumentasi merupakan sumber yang bermanfaat karena telah
tersedia sehingga relative mudah memperolehnya, dan merupakan sumber yang
stabil dan akurat.
Sebagai cerita dari situasi dan kondisi yang sebenarnya dan dapat dianalisis
secara berulang-ulang tanpa melalui perubahan. Untuk mencari data dari dokumen
resmi dengan berpegangan pada pedoman dokumentasi yang hanya memuat garis
besar atau kategori informasi yang akan dicari datanya seperti laporan hasil
penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah
analisis data. Pada data ini akan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga
diperoleh kebenaran-kebenaran yang dipakai untuk menjawab persoalan yang
akan diajukan dalam penelitian, setelah jenis data yang dikumpulkan maka
analisis data penelitian ini bersifat kualitatif. Ada tiga tahap yang harus dikerjakan
dalam menganalisis penelitian kualitatif, yaitu:
28W.Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia,2007), hlm 123
21
a) Reduksi data
Reduksi data adalah sajian analisis suatu bentuk analisis memepertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan
mengatur sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dilakukan.29
b) Sajian Data
Sajian Data adalah suatu rakitan organisasi informal yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data,
penelitian akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan pekerjaan suatu
analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut.30
c) Penarikan Kesimpulan
Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis
kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan
proporsi.31
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab, untuk mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai isi skripsi ini, maka penulis susun sebagai berikut :
29 Miles dan Humberman, 200730 Ibid31 Ibid
22
BAB I : Pendahuluan : Merupakan bab pendahuluan, yang berisikan
tetang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori, dan tunjauan pustaka.
BAB II : Metode penelitian : Dalam bab ini dibahas tentang pendekatan
penelitian, tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisi data.
BAB III : Gambaran umum lokasi penelitian yang penulis lakukan.
BAB IV : Pembahasan : mengenai kedisiplinan pegawai negeri sipil
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
BAB V : Penutup : Dalam sub bab ini berisi tentang kesimpulan, dan hasil
penelitian Serta saran-saran.
23
BAB III
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kecamatan Sekernan
Setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1979, bahwa
Muara Bulian ditetapkan sebagai Ibukota Daerah Tingkat II Batanghari. Maka
secara administratif Daerah Tingkat II Batanghari pada saat itu terdiri dari
Kecamatan sebagai berikut :
1. Kecamatan Mersam.
2. Kecamatan Muara Bulian.
3. Kecamatan Sekernan.
4. Kecamatan Muara Tembesi dan
5. Kecamatan Kumpeh.32
Berdasarkan pada Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi
Nomor 223 Tahun 1985 tanggal 22 Juli 1985 tentang Pembentukan 27 (dua puluh
tujuh) Perwakilan Kecamatan dalam Provinsi Daerah Tingkat I Jambi maka
wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Batanghari terdiri dari 12 (dua belas)
Kecamatan sebagai berikut :
a. Kecamatan Muara Bulian, yang memiliki perwakilan Kecamatan Pemayung,
dengan ibukota perwakilan kecamatan di Jembatan Mas;
b. Kecamatan Mersam, yang memiliki Perwakilan Kecamatan Maro Sebo Ulu,
yang beribukota di Simpang Sungai Rengas;
32 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
24
c. Kecamatan Muara Tembesi, yang memiliki Perwakilan Kecamatan batin
XXIV, dengan ibukota perwakilan kecamatan di Paku Aji.
d. Kecamatan Sekernan, terdiri dari;
Perwakilan Kecamatan Mestong, yang beribukota di Sebapo;
Perwakilan Kecamatan Maro Sebo Ulu, yang beribukota di Arang-arang
e. Kecamatan Sekernan, yang memiliki Perwakilan Kecamatan Maro Sebo,
dengan Ibu Kota Perwakilan Kecamatan di jambi Kecil;
f. Kecamatan Kumpeh. 33
Kabupaten Muaro Jambi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54
Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi, Dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sebagai
pemekaran dari Kabupaten Batang Hari dan secara defacto kegiatan pemerintahan
efektif berjalan terhitung tanggal 12 Oktober 1999 bersamaan dengan pelantikan
pejabat Bupati sementara menjelang ditetapkannya pejabat Bupati Defenitif,
dengan pusat pemerintahan berada di Sengeti Kecamatan Sekernan yang berjarak
38 Km dari Kota Jambi. Wilayah Kabupaten Muaro Jambi meliputi eks wilayah
administrasi Perwakilan Kecamatan/Pembantu Bupati Wilayah Timur, yang
melIputi enam Kecamatan yaitu :34
a. Kecamatan Sekernan, beribukota kecamatan di Kelurahan Sengeti
b. Kecamatan Jaluko, beribukota di Kelurahan Pijoan
33 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan34 Ibid
25
c. Kecamatan Maro Sebo (eks wilayah Perwakilan Kecamatan Maro Sebo) ,
beribukota di Kelurahan Jambi Kecil
d. Kecamatan Mestong (eks wilayah Perwakilan Kecamatan Mestong),
beribukota di Kelurahan Tempino
e. Kecamatan Kumpeh Ulu
f. Kecamatan Kumpeh
g. Kecamatan Sungai Bahar
h. Kecamatan Sungai Gelam
i. Kecamatan Taman Rajo
j. Kecamatan Kecamatan Bahar Utara
k. Kecamatan Bahar Selatan.
Kecamatan Sekernan dengan Ibu kota Kelurahan Sengeti merupakan salah
satu kecamatan tertua dan terluas di Kabupaten Muaro Jambi, dimana desanya
merupakan Pusat Administrasi Pemerintahan Pembantu Batang Hari wilayah
Timur yang pada akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan
undang-undang nomor 54 tahun 1999. Secara geografis wilayah ini berbatasan
langsung dengan Kota Jambi yang merupakan Center Point Jalan Lintas Timur
sehingga secara ekonomis menjadikan salah satu pusat pertumbuhan yang
ekonomis dan juga merupakan pusat ibu kota Kabupaten Muaro Jambi.
26
B. Keadaan Geografis
1. Luas Wilayah
Kecamatan Sekernan merupakan salah satu kecamatan dalam Kabupaten
Muaro Jambi dengan luas ± 162,492 Km² dengan batas-batas administratif
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Jaluko Muaro Jambi
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pemayung Kabupaten
Batanghari
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Maro Sebo Kabupaten
Muaro Jambi
Kecamatan Sekernan yang terdiri dari 1 kelurahan dan 15 desa sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Wilayah Administratif Kecamatan Sekernan35
No. KELURAHAN/DESALUAS
WILAYAH(Ha)
JUMLAHDUSUN
JUMLAHRT
KETERANGAN
1 Kelurahan Sengeti 2.400 4 212 Pematang Pulai 325,7 2 53 Berembang 14.173 3 114 Tunas Baru 12,555 4 75 Tunas Mudo 232 2 56 Sekernan 913 5 117 Pulau Kayo Aro 424,75 3 78 Kedotan 652 4 79 Tantan 1,103 4 8
35 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
27
10 Keranggan 720 3 711 Rantau Majo 1,200 4 812 Gerunggung 1,990 3 613 Suak Putat 6,400 3 914 Tanjung Lanjut 5,500 4 615 Bukit Baling 51,000 4 2116 Suko Awin Jaya 62,903 4 24Total 176.601,45
2. Iklim dan Cuaca
Kecamatan Sekernan sebagaimana dengan wilayah yang ada dalam Kabupaten
Muaro Jambi Beriklim Tropis, dengan jumlah curah hujan rata-rata 232 mm.
Sedangkan suhu undara rata-rata 27 C dengan kelembaban rata-rata 80 %. Bulan
basah antara 8-10 bulan dan bulan kering 2-4 bulan.
C. Demografi
Jumlah penduduk Kecamatan Sekernan adalah 43.012 Jiwa yang terdiri dari
Laki-laki 22.361 Jiwa dan Perempuan 20.651 Jiwa per bulan Desember 2018
dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1.2
Data Perkembangan Penduduk Kecamatan Sekernan
Tahun 201836
No.KELURAHAN/
DESAJUMLAH PERKEMBANGAN PENDUDUK
LK PR JUMLAH1 Kelurahan Sengeti 3.687 3.393 7.0802 Bukit Baling 3.550 3.240 6.7903 Tanjung Lanjut 592 551 1.1434 Kedotan 739 731 1.4705 Keranggan 458 447 9056 Pematang Pulai 520 670 1.1907 Sekernan 1.689 1.616 3.305
36 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
28
8 Gerunggung 310 296 6069 Rantau Majo 675 633 1.30810 Pulau Kayo Aro 798 950 1.74811 Tunas Baru 906 891 1.72712 Berambang 1.653 1.042 2.69213 Suak Putat 749 688 1.43714 Tantan 1.781 1.647 3.42815 Suko Awin Jaya 3.324 3.091 6.41516 Tunas Mudo 930 765 1.695
JUMLAH 22.361 20.651 43.012
D. Potensi
1. Pendidikan
Kecamatan Sekernan sebagai Ibu Kota kabupaten Muaro Jambi saat ini juga
memiliki fasiltas Pendidikan diantaranya fasilitas pendidikan di Kecamatan
Sekernan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.3
Data Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Sekernan37
NODESA
/KELURAHAN
JUMLAH SEKOLAH
JLHPAUD/TK
JLHSD/MI
JLHSMP/MTS
JLHSMA/MA
JLHPT/AKADEMI
1 Kelurahan Sengeti 4 4 3 3 -2 Pematang Pulai 2 1 - - -3 Berembang 3 2 1 14 Tunas Baru 1 3 - - -5 Tunas Mudo 1 2 - 1 -6 Sekernan 2 4 1 - -7 Pulau Kayo Aro 1 1 - - -8 Kedotan 1 3 1 - -9 Tantan 2 5 1 - -10 Keranggan 1 2 - - -11 Rantau Majo 1 2 - - -12 Gerunggung 1 2 - - -13 Suak Putat 1 3 1 - -
37 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
29
14 Tanjung Lanjut 2 3 - - -15 Bukit Baling 11 10 2 - -16 Suko Awin Jaya 5 4 3 - -
Jumlah 37 48 13 5
2. Properti
Seiring dengan Kecamatan Sekernan Sebagai Ibu Kota Kabupaten,
Kecamatan Sekernan juga mengalami perkembangan fisik dan sosial yang pesat.
Sebagaimana halnya yang menimpa lahan perkebunan dan pertanian yang ada
disekitar lokasi Kelurahan berubah fungsi, banyak lahan pertanian di Kecamatan
Sekernan yang berubah fungsi menjadi perumahan, rumah sewa dan pusat
pertokoan.
Jarak yang dekat dengan Kota Jambi juga merupakan salah satu pendorong
cepatnya perkembangan investasi perumahan di Kecamatan Sekernan. Faktor lain
adalah keinginan masyarakat yang relatif sangat besar. Apalagi pertumbuhan
ekonomi Jambi yang tinggi menggambarkan permintaan masyarakat pada
perumahan yang tinggi.
3. Pertanian
Pengembangan tanaman pangan mendapat prioritas utama oleh pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi khusunya Kecamatan Sekernan, mengingat sampai saat
ini masih kekurangan pangan khususnya padi, oleh karena itu dicanangkan
program “optimasi lahan” guna mengolah dan memberdayakan lahan yang tidak
produktif menjadi lahan produktif yang banyak terdapat di daerah pedesaan.
Konsentrasi persawahan tadah hujan berada di 4 desa yaitu Pematang Pulai, Desa
Pulai Kayo Aro, Desa Kedotan dan Desa Tantan.
30
4. Perikanan
Kecamatan Sekernan termasuk sentra produksi perikanan yang cukup
potensial, hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis wilayah yang dialiri sungai
Batang hari yang sangat baik untuk budidaya ikan perairan umum serta geografis
wilayah yang mempunyai cukup banyak lahan basah/ rawa. Pengembangan
budidaya perikanan utama dibagi atas dua kelompok, yaitu:
a. Perairan umum, dilakukan disepanjang sungai Batang Hari, dengan sistem
kerambah jaring apung (KJA).
b. Bumi daya kolam, dilakukan di daerah dataran rendah/berawa.38
Produksi perikanan ini terpusat di Desa Keranggan, Desa Rantau Majo, dan
Kelurahan Sengeti.
5. Perkebunan
Sektor perkebunan memegang peranan penting di dalam struktur
perekonomian Kecamatan Sekernan, karena hampir 65% masyarakat bekerja di
sektor perkebunan baik sebagai pemilik maupun pekerja, oleh karena itu
pembinaan sektor perkebunan sangat mendapat perhatian pemerintah daerah.
Komoditi antara perkebunan didominasi oleh tanaman kelapa sawit dan karet,
baik dikelola oleh swasta maupun perkebunan rakyat. Pengembangan kawasan
perkebunan terluas berada di Desa Bukit Baling,Gerunggung,Suak Putat,Tanjung
Lanjut dan Desa Suko Awin Jaya.39
Di kecamatan Sekernan terdapat perusahaan Perkebunan Ternama
seperti: PT BRHAMA, PT KIRANA, PT BBS, PT WKS
38 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan39 Ibid
31
E. Visi Dan Misi
a. Visi : “Kecamatan Sekernan Memberikan Pelayanan Prima Menuju
Masyarakat Yang Tentram Unggul Tangguh Nyaman Dan Sejahtera“
Adapun langkah-langkah mewujudkan visi tersebut adalah:
1. Pelayanan Prima
a. Profesionalisme aparatur
b. Loyalitas aparatur
2. Tentram dan unggul
a. Masyarakat cerdas di bidang ke ilmuannya.
b. Pribadi yang taqwa terhadap agama.
3. Nyaman dan tertib
a. Lingkungan yang sehat dan rukun
b. Tanggap akan potensi wabah penyakit.
4. Aman Sejahtera
a. Aparatur pemerintah yang sadar ilmu teknologi
b. Suasana yang aman, damai dan tentram
c. Produktifitas masyarakat mengelola sumber daya yang ada.
Visi tersebut mengandung makna Kecamatan Sekernan yang ingin terus
berkembang dan tetap mengarah kepada Visi Kabupaten Muaro Jambi
“TUNTAS”40
40 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
32
b. Misi
Untuk mencapai visi Kantor Sekernan, maka dirumuskan misi sebagai
pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Melalui misi
ini akan memberikan arahan jangka panjang dalam administrasi pemerintahan
sebagai acuan dan pedoman kebijakan dalam pelaksanaan pemerintahan. Untuk
mencapai maksud tersebut telah dirumuskan Misi Kantor Camat Sekernan:
1. Meningkatkan kemampuan aparatur kecamatan dalam mendukung pemberian
pelayanan.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya loyalitas dalam penyelesaian suatu
tugas.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya pendidikan dan ilmu
agama.
4. Mendukung program masyarakat berbasis keagamaan.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam terbentuknya suasana
pendidikan.
6. Mendorong partisipasi masyarakat agar tanggap akan wabah penyakit dan
bencana.
7. Membangun budaya toleran dan juga memelihara lingkungan.
8. Mendorong kesadaran masyarakat dalam taat pajak.
9. Meningkatkan semanangat mengelola sumber daya sejalan dengan peraturan.
33
10. Meningkatkan rasa keamanan dalam upaya menarik minat investor.41
F. Tugas Pokok Dan Fungsi Pemerintah Kecamatan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, maka pemerintah Kabupaten memiliki kewenangan lebih luas dalam
mengatur dan mengurus masyarakat daerahnya. Disisi lain kedudukan Pemerintah
Kecamatan sangat menentukan bagi efektifitas pelayanan serta penyelenggaraan
pemerintah, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor Nomor 08 Tahun 2008 tentang
uraian tugas camat, sekretaris kecamatan, kepala sub seksi, kepala seksi dan
kelompok jabatan fungsional pada pemerintahan kecamatan dalam kabupaten
muaro jambi dapat dijelaskan sebagi berikut :
1. Camat
Adapun tugas pokok Camat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Muaro Jambi Nomor 08 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan adalah melaksanakan sebagian
kewenangan Bupati di Bidang pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan sosial
kemasyarakatan di wilayah Kecamatan.
Sedangkan fungsi Camat sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan umum di kecamatan;
b. Memelihara ketentraman dan ketertiban umum;
c. Koordinasi dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan;
41 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
34
d. Koordinasi, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa;
e. Pembinaan kesejahteraan sosial dan kemasyarakatan;
f. Penyelenggaraan dibidang Pelayanan Umum;
g. Penyelenggaraan Pelayanan administrasi umum;
h. Pendataan dan pelaporan.42
2. Sekretaris Kecamatan
Tugas Sekretariat Kantor Camat diembang oleh Seorang Sekretaris
Kecamatan. Tugas Sekretaris Kecamatan adalah membantu camat dalam
menyelenggarakan urusan ketatausahaan di lingkungan kantor camat meliputi
urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga.
Tugas pokok dan fungsi Sekretaris kecamatan menurut Peraturan Daerah
Kabupaten Muaro Jambi Nomor 08 Tahun 2008 adalah :
a. Penyelenggara urusan keuangan
b. Penyelenggara administrasi kepegawaian
c. Perencanaan, pengadaan dan pengelolaan perlengkapan kantor
d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga kantor
e. Penyelenggaraan dan pengelolaan naskah dinas
f. Pengelolaan kearsipan, pendataan dan pelaporan.43
42 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
35
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris Kecamatan dibantu oleh tiga
sub bagian yaitu :
a. Sub Bagian Perencanaan dan kepegawaian;
1) Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan kegiatan dan program seperti LAKIP, renstra, renja
dan RKA. serta melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
kerja dan kegiatan-kegiatan.
2) Uraian tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan, terdiri dari :
a. Perencanaan urusan keuangan kantor
b. Perencanaan, pengadaan perlengkapan kantor dan rumah dinas
c. Perencanaan urusan rumah tangga kantor
d. Perencanaan kearsipan, pendataan dan pelaporan.
1. Kepala Sub Bagian Perencaan dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan administrasi umum, rumah tangga badan,
perlengkapan, surat-menyurat, kearsipan, kehumasan dan mengurus,
mengelola kepegawaian, menyelenggarakan administrasi yang
meliputi urusan kepangkatan, kesejahteraan pegawai dan tugas lain
yang diberikan atasan.
2. Uraian tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian :
e. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian
f. Pengadaan, pengelolaan kegiatan surat menyurat.
43 Ibid
36
Tabel 2.1
Rekapitulasi Surat MenyuratKantor Camat Sekernan44
No. SuratTahun
Ket.2017 2018
1 Surat Masuk 256 256
2. Surat Keluar 571 171
3. Surat Keputusan 18 24
b. Sub Bagian Umum dan Keuangan.
1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan belanja badan,
pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan.
2) Uraian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan, terdiri dari :
a. Penyelenggaraan urusan keuangan kantor
b. Pengelolaan kearsipan, pendataan dan pelaporan keuangan.
44 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
37
KasiPEM&PEMB
AgoesBudhiantho,SE
Lurah
Safei,S.Pd
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR KECAMATAN SEKERNAN45
45Sumber Data : Dokumentasi Struktur Organisasi Kecamatan Sekernan tahun 2018
CAMATKemas Ismail Azim, SE
KasiPemerintahanAkmal, S.Sos
Kasi Pelum &Kesos
Hj.Maryana
Kasi TrantibSopianto,S.Sos
Kasi Pelum &Kesra
Arian S.S.STP
Kasi PMD
M.Huzairi S.H
Kasubag Umum& keuangan
Sumiati, S.Sos
KasubagPerencanaan &KepegawaianIsmail,S.Sos
KELOMPOKJABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS CAMATH. Isah,S.Sos.I.MAg
Kasi TrantibNoverta
Rahamt,SH
38
3. Seksi Pemerintahan
Uraian tugas seksi pemerintahan membantu camat dalam hal sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan pemerintahan umum.
b. Bimbingan teknis penyelenggaraan pemerintahan desa / kelurahan.
c. Koordinasi tugas pemerintahan desa/kelurahan.
d. Penyusunan Monografi Kecamatan.
e. Inventarisasi sumber dan perimbangan pendapataan daerah.
f. Penyelenggaraan rekomendasi jual beli tanah.
g. Pendataan dan Pelaporan.
4. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum
Uraian Tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban adalah membantu Camat
dalam melaksanakan tugas sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan Instansi/pejabat terkait dalam rangka penyelesaian konplik
di masyarakat.
b. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum.
c. Pembinaan keamanan masyarakat.
d. Penyelenggaraan izin keramaian.,
e. Pendataan dan Pelaporan.46
46 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
39
Situasi Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan faktor utama dan
penentu terhadap berjalannya roda pemerintahan dan pembangunan. Situasi
kamtibmas di Kecamatan Sekernan cukup kondusif sehingga aktifitas kegiatan
masyarakat berjalan normal. Proses Pelaksanaan Pemilihan Umum baik itu
Pemilihan Presiden, Kepala Daerah dan Pemilihan Legislatif yang lalu berjalan
dengan tertib dan lancar, proses penyampaian aspirasi masyarakat melalui
kegiatan Demonstrasi dan konflik SARA pun tidak pernah terjadi. Selain itu
pelaksanaan demonstrasi yang dilakukan masyarakat masih dalam prosedural
tertib, aman dan lancar tanpa ada tindakan anarkis.
Dalam pelaksanaan tugas agar wilayah Kecamatan selalu kondusif
dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Polsek dan Koramil
Sekernan. Camat Sekernan juga berkewajiban melaporkan keadaan dan situasi
keamanan dan ketertiban di wilayah Kecamatan Sekernan kepada Bupati Muaro
Jambi melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbang Pol) Kabupaten
Muaro Jambi setiap bulannya. Selain itu dilakukan pembinaan terhadap satuan
linmas desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Sekernan dengan total jumlah
linmas sebanyak 32 orang.
TABEL 4
Daftar Nama Linmas Desa dan Kelurahan di Kecamatan Sekernan47
NO NAMA LINMAS DESA/KEL KETERANGAN
1 RukadiTunas Baru
2 Jahari
47 Sumber data:Kantor Kecamatan Sekernan
40
3 SapindiPulau Kayo Aro
4 Efi
5 Roni.sBukit Baling
6 Jinun
7 SutamatTanjung Lanjut
8 M.ali
9 SaipulTantan
10 Julis
11 ZulkipliKeranggan
12 Andri
13 Muhammad SolehGerunggung
14 Sugianto
15 MakroniSekernan
16 M.Sapii
17 JunaidiPematang Pulai
18
19 MajidTunas Mudo
20 M.Sapii
21 FirmasyahSuko Awin Jaya
22 Supriyanto
23 MulyadiRantau Majo
24 Mashur
25 HifniKedotan
26 Heri
27 HermanBerembang
28 Mulyadi
29 Ananda SaptiawanKel.Sengeti
30 Indra
31 Eko PurwantoSuak Putat
32 Umardani
5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa
Seksi PMD membantu camat dalam hal sebagai beikut :
41
a. Pendataan Potensi Desa.
b. Promosi perumusan program pembangunan.
c. fasilitas penyaluran bantuan pembangunan desa.
d. Pemantauan dan pengawasan kegiatan pembangunan pedesaan.
e. Fasilitasi kegiatan dalam rangka pengembangan produksi perekonomian
f. Pendataan dan pelaporan.48
6. Seksi Pelayanan Umum Dan Kesejahteraan Sosial
Tugas Seksi Pelayanan Umum dan Kesejahteraan Sosial bertugas membantu
camat dalam hal sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan Instansi/pejabat terkait dalam rangka penyelesaian konplik
di masyarakat.
b. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum.
c. Pembinaan keamanan masyarakat.
d. Penyelenggaraan izin keramaian.
e. Pendataan dan Pelaporan.
a. Pelayanan Terpadu Kecamatan (PATEN)
Mengacu pada Pasal 29 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, yang
disingkat PATEN maka seluruh kecamatan ditetapkan sebagai penyelenggara
PATEN selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak ditetapkan Peraturan Menteri
ini.
48 Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
42
Adapun yang melatarbelakangi adanya PATEN adalah dalam rangka
merespon dinamika perkembangan penyelenggaraan pemerintahan daerah menuju
tata kelola pemerintahan yang baik, perlu memperhatikan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat dalam pelayanan dan juga dalam rangka meningkatkan kualitas dan
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta memperhatikan kondisi
geografis daerah, perlu mengoptimalkan peran kecamatan sebagai perangkat
daerah terdepan dalam memberikan pelayanan publik.
Selain itu maksud penyelenggaraan PATEN adalah mewujudkan Kecamatan
sebagai pusat pelayanan masyarakat dan menjadi simpul pelayanan bagi
kantor/badan pelayanan terpadu di kabupaten/kota. PATEN mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat baik
di bidang perizinan, non periziinan, administratif, kependudukan dan teknis.
Sebagai langkah awal Kecamatan Sekernan siap mengujicoba dalam
pelaksanaaan PATEN ini. Yaitu dengan mempersiapkan fisik ruangan agar sesuai
dengan kriteria PATEN selain itu walaupun belum adanya pelimpahan wewenang
dari Bupati ke kecamatan, Kecamatan Sekernan sudah mulai menerapkan bahwa
semua produk pelayanan baik itu administrasi kependudukan, surat rekomendasi
perizinan, non perizinan dan rekomendasi teknis sudah dilayani terpadu di ruang
pelayanan kecamatan dengan motto pelayanan “CERMAT”
a. Cepat
b. Efisien
c. Ramah
43
d. Memuaskan
e. Akuntabel
f. Terampil
b. Kegiatan Keagamaan
Dalam pelaksanaan tugas pembinaan kehidupan beragama di kecamatan.
dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan kemasyarakatan di desa dan
kelurahan antara lain wirid Yasin, shalat jum’at, kunjungan ke Sekolah atau
Madrasah mengikuti upacara hari Senin pagi, menghadiri pertamatan
pesantren/resepsi pelepasan kelas tiga SMP dan atau SMA, peringatan Maulid dan
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw dan peringatan hari besar islam lainnya.
Dengan demikian Camat memiliki momen strategis di luar kantor untuk
mensosialisasikan tugasnya di kecamatan.
Pemerintah Kecamatan Sekernan merencanakan kegiatan Yasinan Jum’at.
Pengajian tersebut selain meningkatkan keimanan, juga untuk menjalin tali
silaturahmi sesama pegawai di lingkungan Kecamatan Sekernan. Kegiatan
tersebut dijadikan sarana menyampaikan informasi-informasi tentang kecamatan
dan kelurahan.
G. Program Unggulan Kecamatan Sekernan
Pengembangan penyampaian Informasi kecamatan melalui pembangunan
website resmi kecamatan Sekernan www.kecSekernan-muarojambi.com. Adanya
internet telah mendorong terjadinya perubahan mendasar pada tata laksana
pemerintahan. Pemanfaatan tekhnologi komunikasi informasi di lingkungan
44
instansi pemerintah terutama yang dimaksudkan untuk mendukung layanan publik
yang sering disebut sebagai e-Government yang intinya adalah melalui e-
Government diharapkan dapat terjalin komunikasi dan saling berbagi informasi
kepada seluruh pihak terutama masyarakat luas dan private sector yang dapat
diakses selama 24 jam. Sebagai menjadi kewajiban bahwa pemerintah Kecamatan
untuk dapat memberikan informasi serta potensi-potensi lainnya yang terdapat di
Kecamatan Sekernan. Dengan pengembangan Website ini diharapkan dapat
memancing minat dan mensosialisasikan pentingnya e-Government ke seluruh
Pemerintah Kelurahan dan Desa dalam Kecamatan Sekernan.
Sesuai dengan Perkominfo nomor 28/PER/M.KOMINFO/9/2006 tentang
penggunaan nama domain go.id untuk situs web resmi pemerintahan pusat dan
daerah. Yang mana semestinya website ini merupakan subdomain dari domain
website resmi www.muarojambikab.go.id namun dikarenakan keterbatasan space
dan bandwith yang dimiliki oleh domain terpaksa website Kecamatan Sekernan
ini sementara berdiri sendiri. Namun mudah-mudahan migrasi ke subdomain akan
segera dapat terlaksana.
Pembinaan dan dukungan pembentukan Kelompok Bumdes Bersamayang
berpusat di Desa Tanjung Lanjut Sebagai Destinasi Wisata.
45
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kendala dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai negeri sipil di
kantor kecamatan sekernan kabupaten muaro jambi
Peningkatan disiplin dalam lingkungan aparatur negara adalah salah satu
upaya untuk mengatasi ketidak tertiban tersebut. Perwujudan pemerintah yang
bersih dan berwibawa diawali dengan penegakan disiplin nasional di lingkungan
aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil Daerah dan pemerataan SDM
Pegawai Negeri Sipil Daerah. Kinerja Badan Kepegawaian Daerah dalam upaya
peningkatan displin Pegawai Negeri Sipil sangatlah penting.
Usaha dalam mencapai tujuan nasional diperlukan adanya pegawai
negeri yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada Pancasila dan Undang–Undang
Dasar 1945, negara dan pemerintah bersatu padu, bermental baik, berwibawa,
berkualitas tinggi, mempunyai kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya sebagai
aparatur negara, abdi negara, serta abdi masyarakat.
Kelancaran pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan nasional
terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara dan kesempurnaan
aparatur negara pada pokoknya tergantung dari kesempurnaan pegawai negeri.49
Pegawai negeri yang sempurna adalah pegawai negeri yang penuh
kesetiaan pada Pancasila, Undang–Undang Dasar 1945 dan pemerintah serta
bersatu padu, bermental baik, berdisiplin tinggi, berwibawa, berdaya guna,
49 Nainggolan,Pembinaan Pegawai Negeri Sipil,Jakarta: Pertja,1987,hlm. 23.
46
berkualitas tinggi dan sadar akan tanggung jawab sebagai unsur pertama
aparatur negara50. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin yang
tinggi merupakan salah satu unsur untuk menjadi pegawai negeri yang
sempurna. Disiplin yang tinggi diharapkan semua kegiatan akan berjalan dengan
baik.
Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam meningkatan disiplin kerja
Pegawai kantor camat sekernan adalah
a. Kurang tegasnya Sanksi yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang.
Pejabat yang berwenang harus memberikan sanksi/tindakan secara
tegas bilamana seorang pegawai terbukti melakukan pelanggaran disiplin
dengan tujuan untuk memberikan efek jera agar pegawai negeri sipil yang lain
tidak meniru atau melakukannya. Dan juga agar tidak melakukan pelanggaran
disiplin yang hukumannya lebih berat lagi.
b. Kurangnya motivasi dan kesadaran diri seorang pegawai negeri sipil tentang
bagaimana tanggung jawab dan kewajiban terhadap pekerjaannya .
c. Kekurang kompakan dengan pegawai lain
Ketidak kompakan pegawai negeri dalam hal melaksanakan perturan yang
ada dan bekerja sama dengan pegawai yang lain mempengaruhi usaha Camat
dalam menumbuhkan sikap dsiplin terhadap pegawai.
d. Lunturnya Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil.
50Marsono,Pembahasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Jakarta: Ikhtiar Baru, 1974, hlm. 66.
47
e. Watak atau kepribadian yang berbeda dari masing-masing pegawai negeri sipil
Watak yang berbeda dari setiap pegawai negeri yang ada di kantor
kecamatan Seekernan menjadi salah satu faktor penghambat bagi Camat dalam
menanamkan sikap displin terhadap para pegawai. Seperti yang peneliti lihat
dalam observasi, sikap pegawai saat proses wawancara dan pengumpulan data
penelitian ini juga beragam. Ada yang ramah, menerima dan menanggapi dengan
baik, namun ada juga yang tidak mau tahu.
f. Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan.
Ketepatan waktu penyelesaikan pekerjaan merupakan ukuran yang sangat
wajib bagi seorang pegawai dalam hal kedisiplinan. Pekerjaan yang diselesaikan
dengan tepat pada waktunya akan membuat pelaksanaan pekerjaan yang lain tidak
terbengkalai dan menumpuk.
g. Penyalahgunaan hak dan wewenang atau tanggung jawab.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil kedisiplinan harus menjadi acuan
hidupnya. Tuntutan masyarakat akan pelayanan yang semakin tinggi
membutuhkan aparatur yang bersih, berwibawa, dan berdisiplin tinggi dalam
menjalankan tugas. Sikap dan perilaku seorang PNS dapat dijadikan panutan atau
keteladanan bagi PNS di lingkungannya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari mereka harus mampu
mengendalikan diri sehingga suasana kerja berjalan harmonis, Namun
kenyataan yang berkembang sekarang justru jauh dari kata sempurna. Masih
banyak pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin dengan berbagai cara.
48
Bagi aparatur pemerintah, disiplin mencakup unsur-unsur ketaatan,
kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas dan kesanggupan berkorban.
Hal ini berarti kita harus mengorbankan kepentingan pribadi dan golongan untuk
kepentingan negara dan masyarakat.
Berdasarkan wawancara dengan camat Sekernan :
untuk memunculkan semangat bekerja terkadang susah, ada kalanyapegawai memiliki semangat kerja yang tinggi sehingga dalam menjalankanpekejaanya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Namun ada kalanyasemangat kerja yang dimiliki pegawai rendah dan menyebabkan pegawai kurangmaksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya.51
B. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja Pegawai
Negeri Sipil di Kantor Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
terhadap tugas-tugas yang di berikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah
kerja, semangat kerja dan terwujudnya organisasi, pegawai dan masyarakat. Oleh
karena itu setiap pemimpin selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai
disiplin yang baik. Seorang pemimpin dikatakan efekif dalam kepemimpinan nya
jika para bawahan nya berdisiplin baik.
Kedisiplinan merupakan fungsi operasional daya manusia yang penting
bagi organisasi, karena semakin baik kedisiplinan pegawai semakin tinggi prestasi
kerja yang dicapainya. Tanpa adanya disiplin kerja yang baik dari pegawai maka
sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai
tujuan. Begitu juga di Kedisiplinan merupakan fungsi operasional daya manusia
51 Wawancara dengan bapak, Kemas ismail azim, selaku Camat Kecamatan Sekernan,tanggal 17 september 2019
49
yang penting bagi organisasi, karena semakin baik kedisiplinan pegawai negeri
sipil semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.
Untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, seorang kepala
pimpinan pegawai harus melakukan upaya-upaya yang bisa meningkatkan
semangat kerja pegawai negeri, yaitu dengan memberikan motivasi kerja
yang dapat mendorong seseorang pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan.
Memiliki pegawai negeri sipil yang disiplin tentu saja akan memberikan
dampak yang signifikan pada kantor kecamatan sekernan. Namun sayangnya, tak
semua pegawai yang memiliki karateristik yang sama. Ada pegawai yang bisa
disiplin dan ada yang tidak. Menumbuhkan sifat disiplin kerja pada pegawai
bukanlah hal yang bisa dilakukan dalam sekejap mata.
Tanpa adanya disiplin kerja yang baik dari pegawai maka sulit bagi
organisasi perusahaan mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan.
Untuk mendorong pegawai dalam melaksanakan kedisiplinan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang dibuat oleh Kantor Kecamatan Sekernan maka di
butuhkan upaya-upaya dalam meningkatkan kedisiplinan bagi pegawai.
Upaya yang dilakukan kantor kecamatan sekernan dalam meningkatkan
kinerja pegawai melalui motivasi kerja, adalah :
1. Menerapkan Disiplin Kerja pegawai melalui motivasi
Untuk mencapai tingkat yang lebih, pimpinan memotivasi pegawainya
dengan pemberian insentif non-material yang berupa pujian, keadilan, dan
perlakuan yang wajar.
50
2. Menerapkan Sistem Target dalam Penggajian.
Guna memacu produktivitas pegawai, kantor camat kecamatan sekernan
memberlakukan sistem penggajian tertentu, dimana pegawai yang rajin dan
bekerja melebihi target yang telah ditentukan akan mendapat gaji yang lebih
banyak dari pegawai yang bekerja biasa-biasa saja. pegawai yang berprestasi,
dengan sendirinya akan membentuk karakter yang baik karena adanya
keinginan untuk berkembang dan merasa mempunyai tanggung jawab terhadap
pekerjaan, sehingga tidak perlu diawasi dengan ketat dalam bekerja. Itu selalu
ditanamkan kepada setaf pegawai di kantor camat kecamatan sekernan sehingga
perubahan sudah signifikan untuk masalah di siplin.
3. Menciptakan Situasi dan Iklim yang Kondusif bagi pegawai.
Guna mempertahankan dan meningkatkan motivasi kerja, yang
terpenting adalah bagaimana kantor camat kecamatan sekernan berusaha
menciptakan situasi dan iklim yang kondusif bagi seluruh pegawai dalam
bekerja. Untuk menciptakan situasi tersebut, kantor camat kecamatan sekernan
menyediakan fasilitas-fasilitas kerja yang memadai dan memenuhi syarat,
melindungi pekerja/pegawai dalam program kedisiplin, sehingga pegawai dapat
berinovasi dan berkreasi dalam rangka mengaktualisasikan diri. Keamanan,
kenyamanan, dan kebersihan tempat kerja juga merupakan prioritas yang
diutamakan oleh kantor camat untuk meningkatkan semangat kerja karyawan
yang tinggi.
51
4. Mendengarkan ide/pendapat pegawai
Kedisiplinan pegawai juga dapat ditingkatkan dengan memberikan mereka
kebebasan berpendapat. Jangan hanya menuntut mereka melakukan semua
pekerjaan sesuai ke inginan atasan, Namun dengarkan juga bagaimana ide dan
gagasan mereka. Berilah pegawai kebebasan berinovasi untuk memajukan kantor.
5. Mengevaluasi pekerjaan pegawai
Jika pekerjaan tersebut belum siap maka di minta untuk segera
menyelesaikan pekerjaannya. Dan membantu pegawai dalam mengerjakan
pekerjaan bila mana ada pegawai yang mengalami kesulitan dalam bekerja. Mulai
dari minimnya keterampilan bekerja, tingginya tekanan kerja, atau ada faktor lain
yang mengahambat kinerja pegawai. Sehingga secara perlahan kedisiplinan
mereka pun meningkat.
6. Menjaga komunikasi dan hubungan baik antar sesama pegawai.
komunikasi yang terjalin baik antara pegawai dan Camat akan membuat
hubungan antar pegawai dan Camat juga terjalin baik. Dengan hubungan yang
berjalan baik, maka pegawai akan merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaan
dan bekerja sama melaksanakan tugas. Dengan demikian kinerja pegawai dan
kedisplinan akan meningkat.
Keterangan diatas di perjelas dalam wawancara dengan Camat Sekernan:
Upaya untuk meningkatkan kerja pegawai kita melakukan kedisiplinanalhamdulillah kabupten muaro jambi untuk di kecamatan sekernan sudahmenerapkan absen fingerprint. Sejak itu pegawai yang ada di kantor camat pagi
52
sudah masuk sesuai dengan jam yang di tetapkan. Semua pegawai di wajibkanmengikuti apel pagi supaya mereka mengerti apa yang harus mereka kerjakan52.
C. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di kantor
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
Kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang
didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan
sesuatu. Dengan demikian kinerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk
atau jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau kelompok, bagaimana mutu kerja,
ketelitian dan kerapian kerja, penugasan dan bidang kerja, penggunaan dan
pemeliharaan peralatan, inisiatif dan kreativitas, disiplin, dan semangat kerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah disiplin
kerja. Menurut Simamora disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau
menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
Kinerja pegawai adalah hasil kerja pegawai dilihat pada aspek kualitas,
kuantitas, waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan oleh organisasi.
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para pimpinan untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku.
Disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh semangat kerja pegawai, tingkat
kompensasi yang diberikan, serta kepuasan kerja pegawai. Dimana pegawai
52 Wawancara dengan bapak,Kemas ismail azim,selaku Camat Kecamatan Sekernan,tanggal 17 september 2019
53
dengan semangat kerja yang tinggi cenderung akan bekerja dengan lebih baik,
tepat waktu, dan tidak pernah membolos. menjadi tinggi. Dengan dilandasi
aspek aspek di atas maka kedisiplinan kerja akan berpengaruh besar pada
kinerja kantor camat sekernan. Ketika tingkat disiplin kerja suatu kantor itu
tinggi maka diharapkan pegawai akan bekerja lebih baik, sehingga kinerja
kantor meningkat. Selain itu disiplin kerja yang baik akan meningkatkan efisiensi
kerja semaksimal mungkin, tidak menghabiskan waktu yang banyak bagi
kantor untuk sekedar melakukan pembenahan diaspek kedisplinan tersebut
dan waktu dapat digunakan untuk mencapai tujuan bersama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja terhadap kinerja pegawai:
a. Faktor tim
kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu
pekerjaan, kepercayaan terhadap sesama pegawai, kekompakan dan keeratan
sesama pegawai.
b. Faktor sistem
sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh
organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.
c. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegwai.
Tujuan atau pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar karyawan dapat bekerja sungguh-
sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
54
d. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam organisasi
Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan
organisasi. Semua pegawai akan selalu memerhatikan bagaimana pimpinan
dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaiamana pimpinan ia dapat
mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan
aturan disiplin yang sudah ditetapkan.
e. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.
Bila seorang pegawai yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian
pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran
yang dibuatnya, Adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai dengan
sanksi yaang ada.
f. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para pegawai agar dapat melaksanakan
pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya
pengawasan maka sedikit banyaknya pegawai,akan terbiasa melaksanakan disiplin
kerja.
g. Ada tidaknya perhatian kepada para pegawai.
pegawai adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara
yang satu dengan yang lain. Seorang pegawai tidak hanya puas dengan
penerimaan kompenisasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga
mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri.
Keluhan dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya,
55
dan sebagainya. Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar
kepada para pegawai akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik.
Pimpinan demikian akan selalu dihormati dan dihargai oleh para karyawan,
sehingga akan berpengaruh besar kepada prestasi, semangat kerja, dan moral
kerja karyawan.
Pengaruh disiplin kerja sangat berpengaruh bagi kinerja pegawai, karena
melalui disiplin kerja maka akan terbentuk pegawai yang disiplin. Berdasarkan
wawancara dengan camat Sekernan :
Sumber keberhasilan suatu pegawai dalam menghasilkan kinerja yangtinggi adalah disiplin kerja yang berkualitas dan mempunyai efektifitas kerjayang memadai. Potensi sumber daya manusia mempunyai peranan yangsangat penting sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam prosespembangunan. Kinerja pegawai yang menghasilkan pegawai yang teladan yangbaik sesuai dengan standar akan mendapat kepercayaan masyarakat. Kinerjapegawai juga dapat diwujudkan melalui beberapa faktor yaitu : kerjasama,Inisiatif, Tanggung jawab, Kedisiplinan, mutu pekerjaan/hasil. 53
53 Wawancara dengan bapak,Kemas ismail azim,selaku Camat Kecamatan Sekernan,tanggal 17 september 2019
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam meningkatan disiplin kerja
Pegawai kantor camat sekernan adalah Kurang tegasnya Sanksi yang
diberikan oleh Pejabat yang berwenang. Pejabat yang berwenang harus
memberikan sanksi/tindakan secara tegas bilamana seorang pegawai
terbukti melakukan pelanggaran disiplin dengan tujuan untuk
memberikan efek jera agar pegawai yang lain tidak meniru atau
melakukannya. Dan juga agar tidak melakukan pelanggaran disiplin yang
hukumannya lebih berat lagi. Kurangnya motivasi dan kesadaran diri
seorang pegawai tentang bagaimana tanggung jawab dan kewajiban
terhadap pekerjaannya. untuk memunculkan semangat bekerja terkadang
susah, ada kalanya pegawai memiliki semangat kerja yang tinggi
sehingga dalam menjalankan pekejaanya dilakukan dengan sungguh-
sungguh. Namun ada kalanya semangat kerja yang dimiliki pegawai
rendah dan menyebabkan pegawai kurang maksimal dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
2. Upaya untuk meningkatkan kerja pegawai kita melakukan kedisiplinan
alhamdulillah kabupten muaro jambi untuk di kecamatan sekernan sudah
menerapkan absen fingerprint. Sejak itu pegawai yang ada di kantor camat
pagi sudah masuk sesuai dengan jam yang di tetapkan. Semua pegawai di
57
wajibkan mengikuti apel pagi supaya mereka mengerti apa yang harus
mereka kerjakan.
3. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai adalah Sumber
keberhasilan suatu pegawai dalam menghasilkan kinerja yang tinggi
disiplin kerja yang berkualitas dan mempunyai efektifitas kerja yang
memadai. Potensi sumber daya manusia mempunyai peranan yang
sangat penting sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam proses
pembangunan. Kinerja pegawai yang menghasilkan pegawai yang
teladan yang baik sesuai dengan standar akan mendapat kepercayaan
masyarakat. Kinerja pegawai juga dapat diwujudkan melalui beberapa
faktor, yaitu : kerjasama, Inisiatif, Tanggung jawab, Kedisiplinan, mutu
pekerjaan /hasil.
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kepada Pemerintah di Kecamatan Sekernan Kabupaten muaro jambi
untuk lebih memperhatikan lagi disiplin kerja pegawai dan meningkatkan
kualitas dari kinerja pegawai.
2. Kepada camat untuk lebih banyak memberikan motivasi atau gerakan
baru terhadap pelayanan di Kecamatan Sekernan.
3. Kepada para aparatur Kecamatan Sekernan diharapkan lebih
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat
yang dilayani bisa merasa puas.
58
4. Kepada Camat lebih bersikap tegas kepada bawahan dalam hal
memberikan Instruksi terutama mengenai hal disiplin kerja, sehingga
bagi pegawai yang melanggar disiplin secara obyektif akan diberi
sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
59
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
B. Renita, Bimbingan dan konseling SMA 1 untuk kelas X. Jakarta 2006.
Dewa ketut, 1993.
Heidjrahman dan Husnan, manajemen personalia,Yogyakarta 1997 Kamus besarbahasa indonesia
Hiplunudin Agus, Kebijakan,Birokrasi, dan Pelayanan Publik,(Yogyakarta 2017).
Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif teori dan praktek, (Jakarta: BumiAksara,2013) .
Koontz dan O’Donnel, Manajemen, Jakarta 1996
Muhammad Ngajenan, Kamus Etismologi Bahasa Indonesia, (Semarang : DaharaPrize, 1990).
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, 2008
Miles dan Humberman, 2007
Nainggolan, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Pertja, 1987.
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi Syariah Press,2011).
Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta 1976
W.Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia,2007).
B. Peraturan Perundang-undangan
Marsono, Pembahasan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8Tahun 1974 Tentang Pokok – Pokok Kepegawaian, Jakarta: Ikhtiar Baru,1974.
C. Lain-lain
eJournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 3 , 2017.
Hasil Pengamatan Penulis, 27 Februari 2019.
60
Imam Sahroni, Pegawai Kantor Kecamatan Sekernan,Wawancara tanggal 01Maret 2019
Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015.
Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan Vol. 2 No. 2 2016
Jurnal EMBA, Vol.5 No.1Maret 2016.
Jurnal Borneo Administrator. /Volume 11/No. 3/2015.
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012.
Kemas ismail azim, camat Kecamatan Sekernan,Wawancara tanggal 17 september2019.
Sumber data: Kantor Kecamatan Sekernan
Sumber Data : Dokumentasi Struktur Organisasi Kecamatan Sekernan tahun2018.
Skripsi Regina Aditya Reza Mahasiswa Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi DanDisiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa.2010
Skripsi Dedi Setiadi Mahasiswa Fisipol Universitas Sultan Ageng TirtayasaSerang yang berjudul Disiplin Kerja Pegawai Negri Sipil di Kantor DinasPerindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon.2016
Skripsi Muhammad Taufiek Rio Sanjaya Mahasiswa Fakultas ekonomiUniversitas negeri yogyakarta yang berjudul pengaruh disiplin kerja danmotivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada hotel ros in Yogyakarta,2015.
CURRICULUM VITAE
Nama : Maulana muammar ridho
Tempat/Tgl Lahir : Berembang, 21 mei 1997
Email/Surel : [email protected]
Alamat : Berembang, kecamatan sekernan, kabupaten muaro jambi
Nama Ortu :
Ayah : Amrullah
Ibu : Mardiyah
Motto Hidup : Jalani hidup dengan banyak bersyukur
RIWAYAT PENDIDIKAN
TAHUN PENDIDIKAN
2003 - 2009 Madrasah ibtidaiyah negeri berembang
2009 - 2012 Madrasah tsanawiyah negeri berembang
2012 - 2015 Madrasah aliyah alkhairiyah