peng info populer

20
Bab I PENDAHULUAN Dalam perjalanannya, hingga saat ini, Badan Litbangkes memiliki banyak hasil penelitian. Dengan 15 satuan kerja yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, Badan Litbangkes telah menghasilkan ragam penelitian yang membangun di bidang kesehatan. Bahkan saat ini telah ada sekitar 14 penelitian yang didaftarkan untuk mendapatkan hak paten, dan satu penelitian yang telah memperoleh hak patennya. Namun sayangnya, penelitian-penelitian yang ada ini belumlah terpublikasikan dengan bahasa yang gampang dimengerti dan dicerna. Hingga dirasa perlu untuk mengelola informasi penelitian ini secara aktual dan populer. Dalam upaya untuk mensosialisasikan atau menyebarluaskan berbagai informasi yang ada di Badan Litbangkes dalam bentuk karya ilmiah populer perlu suatu pengelolaan informasi yang lebih tertata, untuk itu perlu suatu mekanisme pengelolaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai acuan pelaksanaan. Untuk mewujudkan mekanisme pengelolaan informasi aktual populer dimaksud perlu dilkukan analisis situasi agar dapat menggali permasalah atau kendala yang ada untuk dapat dicari pemecahannya, sehingga dirasa perlu disusun mekanisme pengelolaan informasi ini. Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan informasi aktual populer ini diperlukan payung hukum dalam bentuk undang-undang sampai dengan SK Kepala Badan. Sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen Litbang Kesehatan (hal. 17) tentang diseminasi dan Utilisasi. Tahapan input berupa naskah publikasi dan rancangan materi desiminasi dan utilisasi diproses untuk menjadi bahan publikasi dalam kegiatan workshop, naskah dan rancangan materi ini dapat dijadikan tulisan ilmiah aktual popular, sebagai salah satu luaran Badan Litbang kesehatan. 1.1. Pengertian 1) Tulisan Ilmiah Naskah publikasi dari hasil-hasil luaran penelitian Balitbangkes 2) Ilmiah Populer Karya ilmiah yang ditulis dengan menggunakan gaya bahasa luwes hingga mudah dipahami masyarakat awam bersifat aktual. Aktual mengandung pengertian 1) terbaru atau kekinian suatu peristiwa,,yang berdasarkan kenyataan; faktual (benar-benar terjadi), 2) , sedang menjadi pembicaraan atau sangat digemari, : majalah itu memuat berita-berita yang --; aktual; mengaktualkan adalah v menjadikan aktual; menjadikan betul-betul terlaksana; pengaktualan n aktualisasi aktualisasi n perihal mengaktualkan; pengaktualan: kejadian itu dapat diwujudkan dengan pengisahan yang meyakinkan (http://selaputs.blogspot.com/2010/12/definisi-pengertian-arti-

Upload: iisipjakarta

Post on 10-Dec-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bab I

PENDAHULUAN

Dalam perjalanannya, hingga saat ini, Badan Litbangkes memiliki banyak hasil penelitian. Dengan 15 satuan kerja yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, Badan Litbangkes telah menghasilkan ragam penelitian yang membangun di bidang kesehatan. Bahkan saat ini telah ada sekitar 14 penelitian yang didaftarkan untuk mendapatkan hak paten, dan satu penelitian yang telah memperoleh hak patennya. Namun sayangnya, penelitian-penelitian yang ada ini belumlah terpublikasikan dengan bahasa yang gampang dimengerti dan dicerna. Hingga dirasa perlu untuk mengelola informasi penelitian ini secara aktual dan populer.

Dalam upaya untuk mensosialisasikan atau menyebarluaskan berbagai informasi yang ada di Badan Litbangkes dalam bentuk karya ilmiah populer perlu suatu pengelolaan informasi yang lebih tertata, untuk itu perlu suatu mekanisme pengelolaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai acuan pelaksanaan.

Untuk mewujudkan mekanisme pengelolaan informasi aktual populer dimaksud perlu dilkukan analisis situasi agar dapat menggali permasalah atau kendala yang ada untuk dapat dicari pemecahannya, sehingga dirasa perlu disusun mekanisme pengelolaan informasi ini.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan informasi aktual populer ini diperlukan payung hukum dalam bentuk undang-undang sampai dengan SK Kepala Badan. Sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen Litbang Kesehatan (hal. 17) tentang diseminasi dan Utilisasi.

Tahapan input berupa naskah publikasi dan rancangan materi desiminasi dan utilisasi diproses untuk menjadi bahan publikasi dalam kegiatan workshop, naskah dan rancangan materi ini dapat dijadikan tulisan ilmiah aktual popular, sebagai salah satu luaran Badan Litbang kesehatan.

1.1. Pengertian 1) Tulisan Ilmiah

Naskah publikasi dari hasil-hasil luaran penelitian Balitbangkes 2) Ilmiah Populer

Karya ilmiah yang ditulis dengan menggunakan gaya bahasa luwes hingga mudah dipahami masyarakat awam bersifat aktual. Aktual mengandung pengertian 1) terbaru atau kekinian suatu peristiwa,,yang berdasarkan kenyataan; faktual (benar-benar terjadi), 2) , sedang menjadi pembicaraan atau sangat digemari, : majalah itu memuat berita-berita yang --; aktual; mengaktualkan adalah v menjadikan aktual; menjadikan betul-betul terlaksana; pengaktualan n aktualisasi aktualisasi n perihal mengaktualkan; pengaktualan: kejadian itu dapat diwujudkan dengan pengisahan yang meyakinkan (http://selaputs.blogspot.com/2010/12/definisi-pengertian-arti-

aktual.html) 3), Populer mengandung pengertian : Sesuai dng kebutuhan masyarakat pd umumnya; mudah dipahami orang banyak: ilmu pengetahuan --; http://artikata.com/arti-345739-populer.html

3) Diseminasi adalah kegiatan penyebarluasan informasi dengan kelompok sasaran tertentu maupun perorangan, agar sasaran tersebut memperoleh informasi, yang pada akhirnya dapat memanfaatkan informasi tersebut. (rujukan: (xa.yimg.com/kq/groups..)

4) Berita adalah informasi atau keterangan mengenai sesuatu peristiwa atau kejadian yang sedang, akan, telah terjadi seputar hasil luaran Litbangkes dalam bentuk penulisan aktual populer, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet kepada orang ketiga atau orang banyak. (rujukan : wikipedia)

1.2. Tujuan 1) Tersusunnya mekanisme tata pengelolaan informasi ilmiah populer hasil

luaran Litbang kesehatan, mulai dari pemilihan input (naskah publikasi dan rancangan materi desiminasi dan utilitas) sampai proses luaran berupa prosiding, rekomendasi, artikel layak publikasi, hasil review sistematis serta kelengkapan dan pendukungnya seperti makalah pembekalan kebijakan, makalah kebijakan, narasi praktis teknologi tepat guna, dan manual teknologi.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1. Sumber Informasi :

• Naskah publikasi berupa materi penulisan ilmiah, materi diseminasi, dan materi utilitas.

• Prosiding, rekomendasi, artikel layak publikasi, berupa luaran hasil penelitian. • Isu aktual adalah suatu isu yang sedang atau banyak dibicarakan oleh publik. Isu

aktual dapat diambil dari media baik elektronik, cetak ataupun online yang kemudian diangkat dan diulas menjadi suatu tulisan populer sebagai informasi. Informasi populer aktual ini harus juga dibuat berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan topik yang sedang menjadi bahan pembicaraan publik.

1.3.2. Sasaran (Khalayak)

• Internal Badan Litbang Kesehatan : Peneliti, Sentra HKI, Bagian Perencanaan & Anggaran dan Tim Rumusan Hasil Penelitian

• Eksternal Badan Litbang Kesehatan : unit utama Kemenkes dan lintas sector

1.3.3. Pelaksana dan Nara Sumber

Pelaksana diseminasi informasi adalah Bagian IPD Sekretariat Badan Litbang

Kesehatan, terutama di Sub Bagian Dishumas yang melaksanakan kegiatan

Diseminasi Informasi hasil-hasil penelitian Badan Litbang Kesehatan.

Pengelola informasi (PPID) Satker dapat memberikan masukan kepada PPID

Sekretariat Badan, dengan merujuk pada narasumber yang berasal dari PPI, peneliti

terkait, Tim Pakar, Pusat Komunikasi Publik, Pusat Promosi Kesehatan, Kemkominfo,

praktisi komunikasi, dll.

Nara sumber yang diundang dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi dapat pula

berasal dari tokoh-tokoh penerbitan pers maupun praktisi jurnalistik yang dapat

memberikan masukan tentang mekanisme dan tehnik penulisan popular.

Bab II

INFORMASI KARYA ILMIAH POPULER

Ketentuan Umum

Input berupa laporan akhir, naskah publikasi, serta rancangan materi diseminasi dan utilitas yang telah diproses melalui pembinaan KI/PPI/Tim Pengelola Khusus, workshop penulisan materi serta forum diseminasi dan/atau utilitas dapat dijadikan informasi karya ilmiah populer Badan Litbang Kesehatan.

Tahapan penulisan informasi ilmiah populer ini dapat dilakukan pada masing-masing UPT Litbang Kesehatan mulai dari Loka, Balai, Balai Besar, dan Pusat Litbang, sehingga terjadi kesinambungan informasi ilmiah populer serta dapat menjadi daftar informasi publik dan bahan pustaka perpustakaan Balitbang Kesehatan.

1. Urutan Kegiatan

Urutan kegiatan pengelolaan informasi ilmiah populer adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan daftar hasil luaran penelitian berupa prosiding, rekomendasi,

artikel layak publikasi dan hasil review sistematis.

b. Penentuan prioritas hasil luaran penelitian yang terbaru dan aktual serta target sasaran

atau khalayaknya berpedoman pada isu publik.

c. Pengolahan informasi hasil penelitian prioritas ke dalam bentuk informasi yakni: artikel

ilmiah populer, policy brief, bahan press release, bahan pameran, isu/topik pertemuan

dll.

2. Metode

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :

wawancara terbuka/diskusi/brain storming/seminar/workshop dengan para peneliti, pakar

dan stakeholder terkait. (Berkaitan dengan tehnik penulisan aartikel atau informasi ilmiah

populer)

3. Output

a. Artikel ilmiah populer hasil penelitian

b. Policy brief

c. Bahan press release

d. Bahan pameran, dll

I. Diseminasi Informasi Ilmiah Populer dari Hasil Luaran Penelitian Badan Litbang Kesehatan

Adalah penyebarluasan informasi ilmiah populer hasil luaran penelitian Badan Litbang

Kesehatan dalam berbagai media disesuaikan dengan isu publik dan target sasaran

atau khalayaknya.

1. Definisi/Ruang Lingkup

Hasil penelitian yang akan didiseminasikan dalam bentuk informasi ilmiah populer

telah melalui proses pengelolaan dan rekomendasi pimpinan.

Diseminasi ini terdiri dari :

a. Diseminasi Lintas Program (Ditjen GKIA, Ditjen BUK, Ditjen P2PL, Ditjen

Binfar&Alkes, Badan PPSDM Kesehatan, Sekretariat Jenderal (Puskomlik &

Puspromkes)

b. Diseminasi Lintas Sektor (Ormas, Industri, K/L lain)

c. Diseminasi media cetak, eletronik dan on line

2. Sumber

Informasi ilmiah populer adalah hasil luaran penelitian prioritas yang akan

didiseminasikan berupa prosiding, rekomendasi, artikel layak publikasi dan hasil

review sistematis.

3. Pelaksana

Pelaksana diseminasi informasi adalah Bagian IPD Sekretariat Badan Litbang

Kesehatan. Pengelola informasi (PPID) Satker dapat memberikan masukan

kepada PPID Sekretariat Badan

4. Metode

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : seminar, workshop, rapat

desk, pendampingan media, temu media, temu bisnis, forum komunikasi ormas,

forum lintas program, forum lintas sektor, dll.

5. Output

Pada kegiatan Diseminasi tersebut PPID Balitbangkes akan meminta

saran/masukan dari peserta yang diundang (Lintas Program/Lintas Sektor) dan

nantinya akan ditetapkan sebagai Rekomendasi & Tindak Lanjut Kerjasama.

II. Hubungan Kerja & Koordinasi Kelembagaan

a. Definisi/Ruang Lingkup

Hubungan kerja dan koordinasi kelembagaan dilakukan untuk memperkuat dan

harmonisasi hubungan kerja antar lembaga baik internal maupun eksternal Badan

Litbang Kesehatan dengan rincian sebagai berikut :

1. menjalin hubungan kerja dengan pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) di lingkungan satker Badan Litbang Kesehatan;

2. menjalin hubungan kerja dengan pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) di lingkungan Kementerian Kesehatan;

3. menjalin hubungan kerja dan koordinasi dengan lembaga kehumasan Kementerian/Lembaga Litbang lainnya melalui Bakohumas dan forum komunikasi Kelitbangan;

4. menjalin hubungan kerja sama dengan media; 5. memetakan dan monitoring media massa; 6. menyusun Daftar Informasi Publik embaga dan organisasi mitra; 7. melakukan komunikasi persuasif dan negosiasi; 8. memberikan sosialisasi kepada elemen masyarakat; 9. melaksanakan hubungan kemitraan dengan pihak swasta; 10. melaksanakan forum diskusi; dll

b. Output

Saran dan masukan dari pihak eksternal intitusi menjadi bahan tindak lanjut

kerjasama serta pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan.

Alur Pengiriman Informasi dari Peneliti sampai ke Bagian IPD

Peneliti

Evapor (PA)

PPI, Kasatker,KI, KE

Tim PerumusHasil Penelitian

PA

DishumasDokperpus

IPD

Ket :

: proses: dikirim ke unit lain

JIIK

Tim Perumus Informasi Aktual Populer

Pengelolaan Informasi Ilmiah Populer Hasil Penelitian Balitbangkes

Dishumas:•Identifikasi •Pengolahan •Diseminasi

•Utilisasi Berita (website)

Pesan dalam berbagai media (leaflet, pamflet, booklet, poster, kalender,agenda, stiker, CD,dll )

Policy paper Artikel wartaNaskah/script

Dokperpus

•Rumusan Informasi Ilmiah Populer•Rekomendasi pimpinan•Isu publik

JIIKS

2.1. MEKANISME IDENTIFIKASI ISU PUBLIK INTERNAL & EKSTERNAL

Tahapan Kegiatan : a. penentuan tim rumusan informasi ilmiah populer b. identifikasi penentuan isu publik (aktual populer internal), IPD berproses dengan tim

rumusan hasil penelitian untuk menentukan isu publik (aktual populer) berdasar dokumen rumusan hasil luaran penelitian.

c. identifikasi isu publik (aktual populer) eksternal, IPD berproses dengan unit-unit utama untuk menentukan isu publik (aktual populer) berdasar isu publik terkait program kesehatan.

d. Rekapitulasi isu publik (aktual populer) internal & eksternal berdasarkan target sasaran atau khalayak.

2.2. MEKANISME DISEMINASI INFORMASI ILMIAH POPULER

Tahapan kegiatan :

a. Penentuan target sasaran (khalayak) Informasi Ilmiah Populer yang tersedia. b. Metode atau kegiatan yang akan dilakukan (seminar, simposium, lokakarya

dll.) c. Perencanaan kegiatan (simposium, seminar,lokakarya atau sejenis) mulai dari

pembuatan undangan, kepanitian, pendukung kegiatan (brosur, pamflet) hingga pelaksanaan kegiatan.

2.3. MEKANISME UTILITAS INFOMASI ILMIAH POPULER

Tahapan kegiatan :

a. Penentuan Sasaran (target khalayak) yang dapat memanfaatkan informasi ilmiah populer

b. metode pemanfaatan informasi ilmiah populer yang akan dilakukan ddisesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Kementerian Kesehatan (konferensi pers, temu media dll.)

c. Perencanaan kegiatan (konferensi pers, temu media atau yang sejenis sesuai ketentuan) berupa persiapan, juru bicara, susunan acara dan penyampaian informasi ilmiah populer pada sasaran atau khalayak.

. Urutan kegiatan atau alur kerja dari mulai data ( luaran hasil penelitian) sampai menjadi informasi ilmiah populer pada satuan kerja Balitbangkes seperti Pusat, Balai Besar, Balai dan Loka, seharusnya mempunyai standar yang baku menjadi pedoman mekanisme PPID satuan kerja di lingkungan Balitbangkes. Dengan adanya pedoman yang baku di lingkungan PPID Balitbangkes, hasil Daftar Informasi Publik berupa Informasi Ilmiah Popular yang akan didesiminasikan atau diikutkan dalam pameran serta diutilitas ke masyarakat dapat dilakukan dengan segera sesuai dengan tema atau pameran yang akan dilakukan. baik oleh Balitbangkes maupun unit lain di lingkungan kementerian atau pihak penyelenggara di luar pemerintahan. PPID Pusat, Balai Besar, Balai dan Loka di lingkungan Balitbangkes, berdasarkan pedoman ini, tentunya akan menggabungkan Informasi Ilmiah Populer yang mereka miliki menjadi Informasi Ilmiah Populer Balitbangkes yang didalamnya juga termasuk Informasi Ilmiah Populer Sekretariat Badan Litbang Kesehatan. Kelompok Informasi Ilmiah Populer ini merupakan informasi yang tersedia setiap saat milik Badan Publik Kementerian Kesehatan yang disediakan untuk masyarakat informasi. Namun dokumentasi dan pengarsipannya berada di Badan Litbang Kesehatan.

Bab III

MANAJEMEN PPID

Ruang Lingkup Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen merupakan koordinator kinerja dan bertanggung jawab dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi institusi. Tugas dan Tanggung jawab, PPID bertugas dan bertanggung jawab dalam :

a. penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian dan pengamanan informasi b. pelayanan informasi sesuai dengan aturan yang berlaku c. pelayanan Informasi Publik yang cepat, tepat, dan sederhana; d. penetapan prosedur operasional penyebarluasan Informasi Publik; e. Pengujian konsekuensi f. pengklasifikasian informasi dan/atau pengubahannya; g. penetapan informasi yang dikecualikan yang telah habis Jangka Waktu

Pengecualiannya sebagai Informasi Publik yang dapat diakses; dan h. penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi

hak setiap orang atas Informasi Publik.

Dengan demikian PPID merupakan pejabat yang membidangi Informasi Publik, yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi, dan ditunjuk oleh pimpinan Badan Publik, serta dibantu oleh pejabat fungsional.

Pembagian kerja PPID

1. Fungsional Pranata Humas, Pejabat Fungsional Pranata Humas yang membantu Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi bertanggung jawab dalam pengumpulan data (dokumentasi keseluruhan data yang dipunyai) untuk nantinya akan dimanfaatkan sebagai informasi yang dihasilkan Balitbangkes.

2. Fungsional Pranata Komputer, Entry data yang dimiliki oleh institusi ke dalam data base yang telah terstruktur menjadi data elektronik Balitbangkes.

3. Fungsional Pustakawan/Arsiparis Sebagai pegawai dengan dasar keahlian / ketrampilan pelayanan informasi dan dokumentasi, Fungsional Pustakawan mengelola data untuk menjadi bahan pustaka, baik terdokumentasi maupun elektronik

4. Fungsional Arsiparis, Sebagai pengelola kearsipan, dokumen institusi dikelola berdasarkan ketentuan Arsip Nasional untuk penyimpanan dan pemusnahan arsip yang dimiliki.

Pegawai pendukung kinerja PPID, seperti fungsional Pranata Humas, Pranata Komputer, Pustakawan/Arsiparis, menjadi pelaksana teknis mulai dari pengumpulan data sampai menjadi informasi aktual popular yang siap diupload (unggah) dalam website Balitbangkes.

Sedangkan administrasi dan penggunaan anggaran negara yang diperlukan untuk kegiatan ini, dilaksanakan oleh Pejabat Administrasi, mulai dari besaran penggunaan sampai pertanggungjawaban administrasi keuangan, dilakukan oleh pejabat pelaksana (sesuai UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara).

Berdasarkan Permenkes No.1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenkes, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan kesehatan;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan; c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan

kesehatan; dan d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Masih menurut Permenkes 1144 tahun 2010, Sekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan. Jelasnya, Sekretariat Badan berfungsi melakukan :

a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan;

b. penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, pengelolaan kepegawaian dan pengembangan pegawai;

c. pengelolaan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, promosi, d. diseminasi, utilisasi, kerja sama, dan penunjang pembinaan profesi; dan e. pelaksanaan urusan keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan,

termasuk pengelolaan laboratorium nasional dan internasional penelitian dan pengembangan

Di bawah Sekretariat Badan, terdapat Bagian IPD (Informasi, Publikasi dan Desiminasi) yang bertugas untuk mengelola informasi penelitian secara aktual dan populer. Dalam aturannya, IPD mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan jaringan informasi ilmu pengetahuan, promosi, diseminasi, utilisasi, kerjasama, dan penunjang pembinaan profesi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 687, Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi menyelenggarakan fungsi :

a. pengelolaan jaringan komunikasi dan informasi, penyediaan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kerja sama;

b. pelaksanaan dokumentasi, penyiapan bahan publikasi hasil penelitian, c. pengelolaan museum penelitian dan pengembangan, dan perpustakaan; dan d. pelaksanaan diseminasi, utilisasi, promosi hasil penelitian dan pengembangan,

dan hubungan masyarakat

Dalam upaya mengelola informasi di Badan Litbangkes, telah dibuat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Nomor HK. 02.03/1.2/2195/2013 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan Badan Litbangkes. Bahwa dalam hal ini Sekretariat Badan Litbangkes memiliki fungsi sebagai koordinir yang mengawal kepentingan Badan Litbangkes dengan terus menerus berkoordinasi dengan Satker Badan Litbangkes.

Salah satu contoh informasi luaran hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel trend jumlah hasil penelitian 2010 dan 2012 , 2 (dua) tahun terakhir disertai tabel dan penjelasan (per Sasaran kegiatan dan Potensi Pemanfaatan)

Tabel Jumlah Hasil Penelitian menurut Keterkaiatan dengan Sasaran Strategis dan Potensi Pemanfaatan Hasil Penelitian tahun 2010.

Keterkaitan dengan Sasaran

Strategis

Potensi Pemanfaatan Total Berpotensi Tidak berpotensi

Terkait 109 55,6

37 18,9

146 74,5 %

Tidak terkait 35 17,9

15 7,7

50 25,5 %

Total 144 73,5 %

52 26,5 %

196 100,0 %

Tabel Pengembangan Program Kemenkes masa depan tahun 2011

Satker Potensi Pemanfaatan dan Relevansi Hasil Penelitian Penelitian lanjutan

Policy option

Pengembangan program

HKI N/A

Balitbangkes 85 35 76 11 20 227

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil penelitian tahun 2010 sebanyak 146 hasil penelitian terkait dengan sasaran Strategis dan sebanyak 50 hasil penelitian tidak terkait dengan sasaran strategis. Sedangkan sebanyak 144 hasil penelitian berpotensi dimanfaatkan sedangkan 52 hasil penelitian tidak berpotensi untuk dimanfaatkan. Sebanyak 109 hasil penelitian terkait dengan Sasaran Strategis dan 37 diantaranya tidak berpotensi dalam pemanfaatan

Sebanyak 35 hasil penelitian tidak terkait Sasaran tetapi memiliki potensi Pemanfaatan. Sedangkan berdasarkan jumlah penelitian, hasil penelitian tahun 2010 sebanyak 172 penelitian dengan total biaya Rp. 224,8 milyar ( 53,6 % dari total anggaran Balitbangkes), sedangkan tahun 2011 sebanyak 239 penelitian dengan total biaya 304,2 milyar (56,3% dari total anggaran Balitbangkes) yang terlaksana sebanyak 227 penelitian disebabkan ada 10 yang terlambat sehingga tidak di-review, serta 2 penelitian tidak dikembalikan.

• Jumlah peneliti per 2012 333 orang

• Jumlah penelitian yang berpotensi baik untuk kebijakan dan HAKI per tahun 2011 - Tahun 2011, jumlah penelitian : 227

sebanyak 35 hasil penelitian berpotensi dikembangkan menjadi kebijakan sebanyak .11.. hasil penelitian berpotensi memperoleh paten dari HAKI

- Tahun 2013, jumlah penelitian : 341 Berdasarkan tabel dan penjelasan di atas, bila dikaitkan dengan tujuan Balitbangkes (PP 39 tahun 1995) yaitu untuk menemukan informasi dan teknologi baru bidang kesehatan serta menguji kebenarannya, hasil penelitian yang dilaksanakan Balitbangkes belum memenuhi keinginan masyarakat dalam informasi hasil-hasil penelitian yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat seperti seberapa banyak penelitian tentang peningkatan kesehatan masyarakat yang dilakukan Balitbangkes, atau seberapa banyak penelitian kesehatan gigi dan mulut? Atau adakah penelitian tentang pengobatan dan rehabilitasi? (Sesuai dengan ruang lingkup kesehatan yang tercantum dalam Keppres no. 87 tahun 1999 tentang rumpun jabatan fungsional)

Seperti juga tercantum dalam pedoman manajemen penelitian dan pengembangan kesehatan (hal. 24 sampai 29) mengenai Indikator Kinerja Utama Badan Litbang Kesehatan, dapat dikatakan tidak sesuai dengan tujuan mengadakan penelitian dan pengembangan kesehatan yaitu menemukan informasi dan teknologi baru bidang kesehatan.

Hal ini mungkin disebabkan: - Tidak adanya Fungsional Kesehatan di institusi Balitbangkes ini (penyusunan

program kerja kesehatan, analisa kegiatan kesehatan, perolehan dukungan sosial pada program kerja kesehatan sesuai dengan butir-butir kegiatan yang dimiliki fungsional kesehatan) belum dapat dilakukan sesuai dengan renstra kemenkes yang mengacu pada bidang kesehatan saat perencanaan rencana strategis Balitbangkes.

- Terlebih lagi, belum tersedianya Fungsional Perencana, yang akan menyusun kegiatan di Balitbangkes dengan penggunaan anggaran kegiatan yang akan diajukan tentunya akan mengacu pada butir-butir kegiatan yang dimiliki oleh fungsional kesehatan yang ada, terutama butir-butir kegiatan yang berkaitan dengan program-program kerja kementerian yang dikaitkan dengan kegiatan Balitbang Kesehatan.

- Dengan sendirinya Informasi yang akan menjadi luaran Balitbangkes tentunya sangat tidak berhubungan dengan tujuan Balitbangkes yaitu untuk menemukan informasi dan teknologi baru bidang kesehatan di Indonesia seperti program peningkatan kesehatan masyarakat, tentunya berkaitan dengan hasil penelitian peningkatan kesehatan masyarakat, atau progran kesehatan gigi dan mulut yang merupakan hasil kegiatan penelitian kesehatan gigi dan mulut, serta program pengobatan dan rehabilitasi yang, tentunya merupakan hasil penelitian tentang pengobatan dan rehabilitasi pada pasien.

Hasil pengolahan informasi sebagai Informasi aktual popular yang bersumber dari

luaran hasil penelitian Balitbangkes, jauh dari ruang lingkup kesehatan yang diuraikan dalam Keppres 87 tahun 1999 yang menyebutkan bahwa rumpun kesehatan bertugas untuk melakukan kegiatan penelitian dst.nya ... dalam bidang kesehatan berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit manusia, pengobatan dan rehabilitasi, kesehatan gigi dan mulut, farmasi, serta perawatan orang sakit dan kelahiran bayi. 

Bila ditinjau dari keberadaan UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam pelayanan informasi dan penyimpanan dokumen yang dimiliki oleh satuan kerja badan publik.

PPID satuan kerja ini mengumpulkan informasi yang dimiliki untuk dijadikan Daftar Informasi Publik satuan kerja badan publik yang nantinya akan tergabung dalam Daftar Informasi Publik Kementerian Kesehatan yang dikelola PPID Kementerian Kesehatan.

PPID satuan kerja Sekretariat Badan Litbangkes mempunyai Daftar Informasi Publik Sekretariat Balitbangkes yang berisikan data dan dokumentasi kegiatan yang dilakukan Sekretariat Balitbangkes.

Daftar Isian Publik Sekretariat Balitbangkes ini nantinya akan disatukan dengan DIP satuan kerja Balitbangkes lainnya, seperti DIP Pusat, DIP Balai Besar, DIP Balai dan Loka yang menjadi satuan kerja di lingkungan Balitbangkes.

Kumpulan DIP satuan kerja keseluruhan ini, akan menjadi DIP Balitbangkes, yang nantinya akan digabungkan dengan DIP unit utama lainnya di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk menjadi DIP Badan Publik Kementerian Kesehatan.

Dalam DIP Balitbangkes ini, di dalamnya terdapat Informasi Ilmiah Populer yang merupakan salah satu informasi yang tersedia setiap saat. Oleh karenanya harus menggunakan tehnik penulisan yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti masyarakat yang akan membaca Informasi Ilmiah Populer ini.

Informasi Ilmiah Populer ini, merupakan hasil luaran penelitian Balitbangkes, yang menjadi informasi yang tersedia setiap saat, merupakan informasi yang terdokumentasi dan tersimpan dalam kearsipan. Sehingga dapat disediakan setiap waktu bila ada masyarakat yang akan memerlukan Informasi Ilmiah Populer Balitbangkes.

Ketentuan tentang Informasi Ilmiah Populer sebagai hasil luaran penelitian Balitbangkes dengan sendirinya harus mengacu pada ruang lingkup kesehatan yang terdapat dalam Keppres 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Kesehatan, yaitu Informasi Ilmiah Populer tentang Peningkatan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, Pengobatan dan Rehabilitasi, Kesehatan Gigi dan Mulut, Farmasi, serta Perawatan Orang Sakit dan Kelahiran Bayi.

Bab IV

MONITORING & EVALUASI (MONEV)

Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan secara berkala pada setiap tahapan pengelolaan informasi Ilmiah populer dan setelah seluruh tahapan kegiatan dilaksanakan. Penanggung jawab monitoring & evaluasi adalah penanggung jawab kegiatan dalam hal ini adalah Kepala Bagian IPD. Adapun pelaksana monev adalah pelaksana kegiatan yaitu kasubbag dan staf Diseminasi&Humas.

(Berdasarkan UU ASN terbaru yaitu UU no. 5 tahun 2014, penanggung jawab kegiatan adalah Administrator sedangkan Pelaksana bertanggung jawab dalam pelaksanaan, sedangkan Pengawas memonitoring dan mengevaluasi (mengawasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran negara dan pembangunan) yang dilaksanakan oleh pelaksana. Hal ini tercantum pada Bab V pasal 13 UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara).

Monev Identifikasi Isu Publik

Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

berkesinambungan dalam penggunaan anggaran belanja negara, untuk itu diperlukan

pengawasan dan evaluasi yang sesuai dengan kegiatan.

1. Hal-hal yang perlu dimonev adalah :

a. Proses penentuan skala prioritas isu publik (topik/tema/populer)

b. Adanya bahan-bahan pendukung untuk kemudian dapat diolah menjadi informasi

ilmiah populer

c. Kesesuaian dengan kebijakan pimpinan

d. Jumlah isu publik/karya ilmiah populer per tahun

2. Monev Pengolahan Informasi Ilmiah Populer

a. Penulisan informasi ilmiah populer dalam bentuk berita dan artikel; pesan dalam

berbagai media (pamflet, leaflet, poster, dll)

b. Proses layout & desain informasi ilmiah populer,

c. Proses penulisan policy paper, yang diukur adalah jumlah policy paper yang

dihasilkan.

d. Yang diukur adalah berapa jumlah media yang berhasil diterbitkan, diunggah ke situs

dan didokumentasikan serta menjadi bahan pustaka di perpustakaan.

3. Monev Diseminasi Informasi Ilmiah Populer

a. Berapa jenis kegiatan diseminasi informasi ilmiah populer yang dilakukan

b. Keterlibatan unit utama & lintas sektor

c. Partisipasi & jumlah peserta yang hadir di masing-masing jenis kegiatan.

4. Monev Utilisasi Informasi Ilmiah Populer

Berapa respon dan feed back dari khalayak yang ingin menindaklanjuti.

5. Monev Pengelolaan Informasi Ilmiah Populer

Rekapitulasi seluruh kegiatan pengelolaan informasi ilmiah populer selama 1 tahun merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan dari awal kegiatan sampai dengan selesainya kegiatan.

Bab V

PENUTUP

Simpulan dan Saran

Daftar Informasi Publik berupa Informasi Ilmiah Popular yang dikelola oleh PPID

satuan kerja Sekretarian Badan Litbang Kesehatan berupa hasil-hasil luaran penelitian dan

pengembangan yang menjadi prioritas dapat didesiminasikan melalui kegiatan seminar,

simposium, temu karya, loka karya atau kegiatan yang sejenis dan dapat bertaraf nasional

maupun internasional.

Informasi Ilmiah Populer ini dapat terukur utilitas (pemanfaatan) melalui kegiatan

siaran pers, temu media dengan seberapa banyak tanggapan dan komentar dari pembaca

melalui surat pembaca.

Pemantauan atau monitoring dan evaluasi dilakukan sesuai tahapan kegiatan yang

dilakukan, mulai dari perencanaan penulisan Informasi ilmiah Popular sampai dengan

kegiatan Diseminasi dan utilitas.

Monev keseluruhan tahapan penyelenggaraan kegiatan Desiminasi dan Utilitas

Informasi Ilmiah populer ini terangkum dalam laporan tahunan kegiatan PPID satuan kerja

Sekretariat Badan Litbang Kesehatan.

Mekanisme Penulisan Informasi Ilmiah Popular dapat disebutkan sebagai bagian dari

standar operating prosedur penulisan artikel yang menjadi pedoman kerja PPID Sekretariat

Balitbang Kesehatan.

Pedoman di PPID Balitbangkes, baik sekretariat maupun satuan kerjanya menjadi

ketentuan bagi PPID dalam menentukan bentuk tulisan untuk informasi ilmiah, informasi

ilmiah populer, pers konferensi, media release, dan sejenisnya menjadi bentuk standar

informasi yang dihasilkan Balitbang Kesehatan.

Daftar Informasi Publik Balitbangkes baik yang cetak maupun elektronik dapat

terstandar dengan penggunaan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami dan dimengerti

oleh masyarakat informasi litbang kesehatan.

DASAR HUKUM & DAFTAR PUSTAKA .

• UU No.5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara • UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik • PP No. 39 tahun 1995 tentang Badan Litbang Kesehatan • Keppres No. 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional • PermenPAN no. 12/2007 tentang Pedoman Umum Humas di instansi Pemerintah • Permenkes No.1144/Menkes/Per/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kemenkes • Permenkes No.2166/Menkes/PER/X/2011 Tentang Standar Layananan Informasi

Publik di Kementerian Kesehatan • Kepmenkes No.1625/Menkes/SK/VIII/2011 tentang PPID di lingkungan Kementerian

Kesehatan • Kepmenkes No.182/Menkes/SK/V/2012 Tentang Daftar Informasi Yang Dikecualikan

di Lingkungan Kementerian Kesehatan • SK Sekjen No.03.01/X/SK/023/2013 Tentang Tim Layanan Halo Kemkes di

Lingkungan Kementerian Kesehatan • SK Kepala Badan Litbang Kesehatan No.02.03/I.2/2195/2013 tentang Pejabat

Pengelola Informasi dan Dokumentasi Badan Litbangkes • Undang Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Tahun 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5053)

• Peraturan Komisi Informasi Nomor 1Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik

PENGELOLAAN INFORMASI POPULER

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

Edy Hamonangan Hs

19610609 198703 1 004

Kementerian Kesehatan R.I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560

Kata Pengantar

Untuk lebih meningkatkan kemampuan PNS yang menduduki jabatan Fungsional

Pranata Humas, pembuatan karya tulis atau karya ilmiah dalam bentuk buku yang dapat

dipublikasikan maupun tidak dipubliksasikan, dapat menambah pengetahuan dan juga untuk

memenuhi kewajiban angka kredit yang dibutuhkan.

Sebagai PNS dengan dasar keahlian/ketrampilan bidang komunikasi, Pranata Humas

harus dapat membuat karya tulis/karya ilmiah yang berkaitan dengan bidang informasi dan

komunikasi.

Pengelolaan informasi dalam suatu organisasi seharusnya mempunyai standarisasi

dan pedoman yang khusus, sehingga tidak terjadi model komunikasi atau tehnik penulisan

informasi yang berbeda di tiap unit kerja.

Hasil-hasil penelitian di Badan Litbang Kesehatan yang merupakan karya ilmiah

biasanya ditulis dengan tehnik penulisan artikel ilmiah dengan bahasa atau kata-kata yang

sangat tehnis dalam bidang kessehatan.

Informasi dari hasil-hasil penelitian Badan Litbang Kesehatan ini sebaiknya ditulis

dengan tehnik penulisan yang mudah dimengerti dan mudah dipahami oleh masyarakat

umum, tentunya harus menggunakan tehnik penulisan yang popular.

Tehnik penulisan karya ilmiah menjadi karya tulis yang popular tentunya mempunyai

batasan-batasan yang disepakati bersama antara para pembuat karya ilmiah (baik berupa

laporan penelitian maupun artikel ilmiah) dengan pengelola informasi (PPID).

Hal ini bertujuan untuk adanya kepahaman bahwa informasi yang disampaikan ke

publik itu secara lengkap, padat dan mudah dipahami, sehingga bila masyarakat ingin

informasi yang lebih lengkap lagi dapat menghubungi pemilik atau pun perpustakaan yang

menyimpan informasi yang lebih mendetail tentang karya ilmiah tersebut.

Pengelolaan informasi populer ini dapat dijadikan sebagai pedoman maupun

pegangan bagi pengelola informasi di seluruh unit kerja Badan Litbang Kesehatan

Kementerian Kesehatan R.I.

Jakarta, 09 Juni 2014,

Penulis,

Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................. i

Daftar Isi .................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 1

Bab II Informasi Karya Ilmiah Populer ................................................................. 4

Bab III Manajemen PPID ........................................................................................ 9

Bab IV Monitoring & Evaluasi ............................................................................. 14

Bab V Penutup .................................................................................................. 16

Dasar Hukum dan Daftar Pustaka .................................................................. 17