makalah jamur

21
BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Upload: independent

Post on 11-Mar-2023

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

TUGAS BAHASA INDONESIA

Disusun oleh :� Dian Kartikasari. (09)� Fabian Diaz A. (10)

� Niken Kusuma W. (18)� Tony Burhan R. (28)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan hasilwawancara ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurahkan kepada Nabi Agung Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumil kiyamah nanti.

Kami sampaikan terima kasih Kepada :

1. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Mejayan yang telah memberi izin kepada kami untuk melaksanakan belajar di luar mengenai tugas bahasa indonesia ini.

2. Narasumber yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberi informasi yang dapat menambah wawasan kami.

3. Pembimbing yang telah membimbing kami sehingga terlaksananya tugas ini.

4. Teman-teman yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu demi terlaksanya tugas ini.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa tugas ini tidak terlepas dari sejumlah kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan tanggapan demi terciptanya kesempurnaan.

Penyusun.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………..………………………………………..…………………...…ii

Daftar Isi…………………………...……………...……….....................................................iii

Profil narasumber……………...……………………..……………….……………………………..iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan

1.3 Guna dan Manfaat

BAB II ISI

BAB III PENUTUP

1.1 Kesimpulan

1.2 Saran

Lampiran………………………….………………………………...………………………..v

PROFIL NARASUMBER

Nama Lengkap : EFFENDI

Tempat, tanggal lahir : MALANG, 10 FEBRUARI 1970

Jenis Kelamin : Laki-laki

Riwayat Pendidikan : S1 EKONOMI Universitas Muhammadiyah SIDOARJO.

Alamat : Dsn. Maron Ds. Purwosari RT. O3/ RW.O1

Pekerjaan : Karyawan Koperasi.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah. :

Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas dan permintaan pasar yang selalu tinggi dan minus ini memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil produksinya. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan

dengan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, bekatul dan dolomit, sementara proses budidayasendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.

1.2 Tujuan :

� Umum : Untuk menambah wawasan tentang budidaya jamur tiram.

� Khusus : Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

1.3 Guna dan manfaat :

� Mengetahui cara pembudidayaan jamur tiram.

� Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.

BAB IIISI

WAWANCARA DENGAN PEMBUDIDAYA JAMUR TIRAM

PW : Kapan mulai merintis usaha ini ?

NR : Saya mulai merintis usaha ini sekitar tahun 2009 lalu.

PW : Dari mana anda mendapatkan ide untuk membuka usaha ini ?

NR : Pada awalnya saya membaca disalah satu majalah, kemudian saya mempelajari lebih lanjut melalui internet .

PW : Bagaimana dengan modal awalnya ?

NR :Awal mulanya saya mengajukan proposal ke tempat saya bekerja,karena kebetulan saya bekerja di koperasi. Tetapihingga 5 kali pengajuan , proposal saya masih ditolak dan Alhamdulillah proposal yang terakhir langsung disetujui.

PW :Apa langkah pertama yang anda lakukan?

NR : Saya menyewa lahan untuk mengawali bisnis ini, lalu membangun tempat pembudidayaan jamur . Kemudian saya membeli alat dan bahan yang diperlukan.

PW : Apa saja bahan yang anda perlukan?

NR : Saya memerlukan bibit jamur yang bermutu dan berkwalitas tinggi , serbuk gergaji yang lunak dan tanpagetah, kapur dolomit, bekatul, dan air .

PW : Bagaimana dengan pemilihan bibit jamur dan medianya?

NR : Untuk bibit jamur saya mendatangkan dari Mojokerto yangselama ini terkenal keunggulan bibit jamurnya . Tetapi untuk saat ini saya mendatangkan dari Yogyakarta karena di Mojokerto sedang banjir order sehingga sulit untuk mendapatkan bibit jamur itu kembali. Dan medianya saya memakai plastik atau baglog yang tebalnya 0,5 mm. Lalu memilih serbuk gergaji dari kayu tahun selain kayu jati .Tetapi alangkah baiknya memakai kayu sengon dan kayu randu yang lebih lunak dan tidak bergetah.. Biasanya saya mendatangkan serbuk gergaji tersebut dari Balerejo.

PW : Apa kendala yang anda dapatkan selama proses pemilihanserbuk gergaji?

NR : Selama ini saya tidak ada kendala , tetapi ketika sayamembeli serbuk gergaji ditempat yang lain tidak bisa mengenokulasi dengan baik. Mungkin karena serbuk gergaji tersebut tercampur dengan oli atu minyak yang lain.

PW : Bagaimana proses pembuatannya?

NR : Pertama, saya menyiapkan media penanaman antara lain serbuk gergaji, bekatul, dolomit dengan perbandingangan serbuk gergaji sebanyak 100 kg, bekatul 10 kg, dolomit

1,5 kg . Kedua , ketiga bahan tersebut dicampur dengan 60% air dan dimasukkan kedalam mesin autoclaf trim untuk dimasak dengan suhu 100ºC. Setelah dimasak selama 6-8 jam, kemudian didinginkan selama 24 jam. Setelah dingin lalu dimasukkan kedalam kantung baglog dan di fragmentasikan selama satu bulan atau proses menginokulasi. Selagi menunggu proses penginokulasi baglog disusun dirak-rak yang telah disiapkan. Kemudian diberi bibit dan didiamkan selama 6 sampai 14 hari hingga jamur mulai tumbuh. Jika jamur sudah tumbuh membesar dan melebar maka jamur siap dipanen. Dari panen pertama dapat tumbuh jamur lagi setelah 2 minggu kemudian.

PW : Dengan bahan yang sebanyak itu berapa baglog yang dihasilkan?

NR : Sekitar 500 baglog yang dihasilkan .

PW : Berapa berat per 1 jamurnya ?

NR : Beratnya sekitar 2 sampai 4 ons.

PW : Lalu per baglognya dapat menghasilkan berapa kg jamur?

NR : Perbaglognya dapat menghasilkan sekitar 3ons jamur dan per raknya bisa menghasilkan sekitar 24kg per sekali panen

PW : Bagaimana dengan cara perawatannya ?

NR : Perawatannya cukup mudah, hanya membiarkan ruangan tetap lembab dan terjaga kebersihannya .

PW : Apakah ada perawatan khusus untuk proses budidaya jamur ini?

NR : Saya rasa tidak, tetapi dalam proses penginokulasi membutuhkan tempat tertutup dan sangat steril. Karena jika tempat tidak steril maka proses penginokulasi tidak berjalan dengan baik dan hasilnya berwarna belang-belang

atau tidak putih seutuhnya. Jika hasil penginokulasi jelek maka kualitas jamur akan menurun atau tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kita pun juga akan rugi besar

PW : Dalam prtumbuhannya apakah ada jamur yang tidak keluar atau tidak tumbuh?

NR : Ada, jika jamur tidak mau tumbuh berarti ada kesalahan dalam pembuatannya.

PW : Apakah ada pengaruh tersendiri jika jamur tidak tumbuh ?

NR : Tentu ada, banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh tidaknya sebuah jamur. Antara lain, medianya yang kurang bagus, tempatnya tidak steril, menggunaan serbuk yang rtidak sejenis atau campuran, suhu dan kelembapan tidak sesuai, kurang sterilnya bahan yang digunakan, kebersihantidak terjaga dan masih banyak lagi.

PW : Dalam proses pembudidaya ini anda mempunyai berapa karyawan?

NR : Saya mempunyai 6 karyawan yang membantu saya. Tetapi tidak setiap hari saya membutuhkan mereka melainkan 2 minggu sekali .

PW : Lalu dalam masa panen berapa kg jamur yang anda dapatkan perharinya?

NR : Sekitar 5-50kg jamur yang saya dapatkan.

PW : Lalu bagaimana dengan pendistribusiannya ?

NR : Dulu saya menitipkan ke warung-warung kecil. Sekarang tidak hanya diwarung warung kecil tetapi juga ditempat makan seperti solo steak, sate jamur dan yang lain saya pasarkan di pasar-pasar tradisional.

PW : Dalam pemasarannya berapa harga yang anda pato per kilogramnya?

NR : Saya memasarkannya seharga RP 13.000.- per kilogramnya.

PW : Jika per kilogramnya Rp 13.000 .- maka berapa keuntungan yang anda dapatkan selama 1 bulan?

NR : Saya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 19.500.000.-

PW : Bagaimana dengan penggajian karyawannya ?

NR : Saya menggajinya disetiap awal pembuatan media baru atau selama 3 bulan sekali. Tetapi selama 3 bulan itu mereka hanya bekerja selama 6 kali pertemuan saja dan perorangnya mendapatkan gaji sekitar Rp 180.000.- .

PW : Selama ini apakah anda pernah mempunyai niat untuk membuka usaha lain yang masih ada ada kaitannya dengan jamur?

NR : Ada, Dulu saya membuat jamur krispy. Tetapi berhubung tenaganya tidak ada maka tidak saya teruskan. Jika saya meneruskan usaha jamur krispy itu tentu saya akan mendapatkan keuntungan yang melimpah. Mengapa bisa saya katakan melimpah? Karena dalam modal pembuatan jamur krispy yang hanya Rp 30.000.- bisa menghasilkan Rp 90.000.- hingga Rp 120.000.-.

PW : Lalu bagaimana cara anda membagi waktu antara bekerja dan mengelola budidaya jamur tersebut?

NR : Saya kalau pagi bekerja dan yang mengeoloa ialah istri saya. Tetapi jika hari sabtu dan minggu saya yang mengelolanya sendiri.

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan :

Untuk membudidayakan jamur tiram membutuhkan ketrampilan dan ketelatenan. Pembudidaya jamur harus siap jatuh bangun dalam membudidayakan jamur tersebut. Karena dalam membudidayakan jamur tersebut membutuhkan pangsa pasaryang luas. Selain itu juga harus jeli melihat persaingan didunia bisnis dalam bidang budidaya jamur tiram.

Saran :

Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, tentu kami mengharapkan saran agar tercapainya kesempurnaan

1. Pemilihan Bibit

2. Pemasakan serbuk kayu

3. Penaburan benih jamur kedalam media

4. Masa Fregmentasi

5. Masa tumbuhnya jamur

6. Masa panen jamur

7. Masa pasca panen