jurnal farmasi udayana

12
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Upload: khangminh22

Post on 09-May-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

Deskripsi Pembaca Editor Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL [email protected]

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii

PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii

Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv

Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel

Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi

Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul

buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

alamat email kode pos nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload Kata kunci Gambar

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

teks Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal

dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii

DAFTAR ISI Hal

Halaman Judul …………………………………………………………………………........

Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................

Petunjuk Penulisan .................................................................................. ................................

Daftar Isi ………………………………………………………………………………….....

i

ii

viii

1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana

Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …………………………………………………………………………………

1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ

Hati Mencit Betina .................................................................................................... .....

8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium

aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….

11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume

Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...

17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….

20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% …………… 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen

Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….

29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal

Mencit Betina ………………………………………………………………………….

33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi

Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer ………………………………………………………………….

37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus

androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...

45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella

asiatica) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………...

48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

Jantan .............................................................................................................................

53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.

non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …

56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch

Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.

60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)

Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................

66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan

Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………

72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...

82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...

91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit

Jantan ..................................................................................................... ........................

98

Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr)

Menggunakan Kromatografi Kolom (Warditiani, N.K., Susanti, N.M.P., Samirana, P.O., Milawati, Widhiastuti, K.A.P., Pinangkaan, C.,

Wirasuta, I M.A.G.)   

PEMISAHAN FRAKSI TERPENOID DARI EKSTRAK ETANOL 90% DAUN KATUK (Sauropus androgynous (L.) Merr) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM

Warditiani, N.K.1, Susanti, N.M.P.1, Samirana, P.O.1, Milawati1, Widhiastuti, K.A.P.1, Pinangkaan, C.1,

Wirasuta, I M.A.G. 1

1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Korespondensi: Milawati

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

Email : [email protected]

ABSTRAK Daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) dapat digunakan sebagai obat tradisonal sakit

kerongkongan, meningkatkan produksi ASI, serta memiliki aktivitas sebagai antidislipidemia. Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 90% yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan terpenoid. Salah satu kandungan kimia yang paling banyak terkandung pada daun katuk adalah terpenoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan fraksi terpenoid dari ekstrak etanol 90% daun katuk.

Pemisahan fraksi terpenoid dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: ekstraksi, fraksinasi dengan kromatografi kolom lambat dengan pelarut campur kloroform:metanol (9:1-1:9 v/v), identifikasi kandungan kimia dengan KLT, skrining fitokimia. Hasil fraksinasi kromatografi kolom didapatkan 20 fraksi dengan hasil positif terpenoid sebanyak 5 fraksi dari fraksi nomor 13-17. Kata kunci : Sauropus androgynus (L.) Merr, terpenoid, kromatografi kolom lambat 1. PENDAHULUAN

Daun katuk secara tradisional telah digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan produksi air susu ibu dan mengatasi sembelit (Santoso, 2008). Ekstrak etanol daun katuk juga telah teruji memiliki aktivitas antidislipidemia pada penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2014). Senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 90% daun katuk yaitu alkaloid, terpenoid, flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida (Budiman, 2014). Terpenoid merupakan senyawa yang banyak terkandung di dalam daun katuk (Selvi dan Basker, 2010).

Terpenoid berasal dari molekul isopren CH2=C(CH3)-CH=CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5. Terpenoid hidrokarbon memiliki rumus umum (C5H8)n dan diklasifikasikan berdasarkan jumlah atom karbon atau jumlah n yang terdapat dalam dalam struktur (Harborne, 2006: Yadav dkk., 2014).

Secara kimia, terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat di dalam sitoplasma sel tumbuhan. Biasanya terpenoid diekstraksi dari jaringan tumbuhan dengan memakai petroleum eter. Seskuiterpen lakton, diterpen, sterol dan triterpenoid yang kurang polar dapat diektraksi dengan benzen, eter, dan kloroform. Etil asetat dan aseton dapat mengekstraksi diterpenoid teroksigenasi, sterol dan triterpenoid. Etanol, metanol, dan air dapat mengekstraksi triterpenoid dan glikosida sterol (Citoglu dan Acikara, 2012).

Terpenoid dapat dipisahkan secara kromatografi pada silika gel atau alumina memakai pelarut eter atau kloroform, kemudian dilanjutkan dengan deteksi menggunakan pereaksi penampak noda asam sulfat pekat atau vanillin-asam sulfat (Harborne, 2006).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan fraksi terpenoid dari ekstrak etanol90% daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr).

45  

Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr)

Menggunakan Kromatografi Kolom (Warditiani, N.K., Susanti, N.M.P., Samirana, P.O., Milawati, Widhiastuti, K.A.P., Pinangkaan, C.,

Wirasuta, I M.A.G.)   2. BAHAN DAN METODE 2.1. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan adalah serbuk daun katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) yang diperoleh dari daerah Kulonprogo, Yogyakarta, etanol teknis 96%, kloroform teknis, metanol teknis, akuades, plat KLT GF 250 merk Merck, serbuk silika, glass wool, vanilin, asam sulfat pekat. 2.2. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat maserasi, seperangkat alat gelas, kolom kromatografi, rotary evaporator (Eyela®), plat KLT silika gel GF 254, serbuk silika, chamber KLT (Camag®), pipet mikro, botol semprot, oven (Binder®), lampu UV254 dan UV366 (Camag®). 2.3. Prosedur Penelitian 2.3.1. Ekstraksi dan Penguapan Pelarut

Sebanyak 100 gram serbuk daun katuk diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan 1 liter pelarut etanol 90%. Hasil ekstraksi diuapkan pelarutnya sampai didapat ekstrak kental. 2.3.2. Fraksinasi dengan Kromatografi Kolom

Sebanyak 1 gram ekstrak kental etanol 90% Ekstrak etanol 90% difraksinasi menggunakan kromatografi kolom campuran pelarut gradien kloroform:metanol dengan perbandingan 9:1 sampai 1:9 (masing-masing perbandingan sebanyak 20mL). Hasil fraksinasi didapatkan sebanyak 20 fraksi. 2.3.3. Identifikasi profil KLT

Fraksi-fraksi yang diperoleh diidentifikasi dengan KLT. Fase gerak yang digunakan adalah kloroform : metanol = 7 : 3. Plat KLT disemprot dengan pereaksi penampak noda vanillin-asam sulfat, kemudian diamati reaksi warna yang terjadi. Hasil positif terpenoid menunjukkan perubahan warna menjadi kuning-coklat, kuning, coklat dan ungu (Harborne, 2006). 3. HASIL

Bahan tanaman yang digunakan berupa simplisia daun katuk yang diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Determinasi dilakukan di Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, UGM untuk

mengetahui kebenaran jenis tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan bahwa benar tanaman yang digunakan untuk penelitian ini masuk dalam jenis Sauropus androgynus (L.) Merr.

Ekstraksi serbuk daun katuk dilakukan dengan metode maserasi pelarut etanol 90%. Didapatkan ekstrak berwarna ungu pekat. Sebanyak 1 gram ekstrak etanol 90% difraksinasi menggunakan kromatografi kolom fase gerak gradien campuran pelarut kloroform:metanol 9:1 sampai 1:9. Hasil fraksinasi didapatkan sebanyak 20 fraksi. Masing-masing fraksi ditampung sebanyak 10mL. Dilakukan identifikasi menggunakan KLT pada semua fraksi selanjutnya disemprotkan pereaksi penampak noda vanillin-sulfat. Terjadi perubahan warna menjadi kuning-coklat pada fraksi 13-17 (gambar 1).

Gambar 1 Pengamatan profil KLT fraksi secara

visual setelah disemprot vanillin-sulfat.

4. PEMBAHASAN

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi pelarut etanol 90%. Etanol 90% merupakan campuran hidroalkohol yang mudah bercampur, sehingga dalam proses ekstraksi dapat menyari kandungan kimia baik yang bersifat polar maupun non polar (Ansel, 1989).

Ekstrak kental yang diperoleh dipisahkan dengan metode kromatografi kolom lambat untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat pada ekstrak. Fase gerak pelarut campur kloroform : metanol (10:0 v/v sampai 0:10 v/v) mampu memisahkan senyawa triterpenoid (Rivero-Cruz dkk., 2008), sehingga senyawa terpenoid dalam daun katuk dapat dipisahkan dengan pelarut campur gradien kloroform :

46  

Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr)

Menggunakan Kromatografi Kolom (Warditiani, N.K., Susanti, N.M.P., Samirana, P.O., Milawati, Widhiastuti, K.A.P., Pinangkaan, C.,

Wirasuta, I M.A.G.)   

47  

metanol (9:1 v/v sampai 1:9 v/v) untuk kromatografi kolom lambat.

Pada Gambar 1, bercak yang awalnya tidak nampak menjadi berwarna setelah disemprot dengan pereaksi semprot yang diamati secara visual. Bercak setelah disemprot dengan vanillin-asam sulfat pada fraksi 13 sampai 17 menunjukkan perubahan warna menjadi kuning-coklat. Perubahan warna secara visual tersebut diduga merupakan senyawa terpenoid. Menurut Wagner dkk. (1984) bercak yang mengandung golongan terpenoid akan tampak secara visual berwarna biru-hijau, kuning-coklat, atau merah-violet setelah disemprot dengan pereaksi vanillin-asam sulfat dan dipanaskan. Pada fraksi 1 sampai 10 tidak ditemukan adanya senyawa terpenoid. Hal tersebut dapat disebabkan perbedaan kepolaran eluen yang digunakan ketika mengelusi kolom. Eluen pada fraksi awal bersifat cenderung non polar kemudian meningkat kepolarannya ketika menuju ke fraksi akhir, sehingga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan eluen untuk menarik komponen kandungan kimia. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pada saat fraksinasi terpenoid cenderung tertarik dalam pelarut semipolar.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian fraksi terpenoid dari ekstrak etanol 90% daun katuk dapat dipisahkan menggunakan kromatografi kolom lambat fase gerak gradien campuran pelarut kloroform:metanol (9:1 sampai 1:9). Hasil fraksinasi didapatkan fraksi terpenoid pada nomor 13-17 menggunakan bantuan pereaksi penampak noda vanillin-sulfat.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ni Nyoman Putri Paramita Sari, Anak Agung Sinta Indrani, Ni Putu Aditya Kusuma Dewi dan tim biologi farmasi Unud atas bantuan teknis dalam pengerjaan dan penyiapan alat bahan dalam penelitian ini.

PUSTAKA

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI press: 616-617.

Budiman, A. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Tikus Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak (Skripsi). Jimbaran: Universitas Udayana.

Citoglu, G.S. dan O.B. Acikara. (2012). Column Chromatography for Terpenoids and Flavonoids. In: Sasikumar Dhanarasu, ed. Chromatography and Its Applications. Croatia: Intech. P.14.

Harborne, J. B. (2006). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Mengenalisa Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung. P.123-125.

Rivero-Cruz, J.F., Min Zhu, A.D Kinghorn, C.D. Wu. (2008). Antimicrobial constituents of Thompson seedless raisins (Vitis viniferaagainst selected oral pathogens. Phytochemistry Letters, 1:151-154

Santoso, H.B. (2008). Ragam & Khasiat Tanaman Obat. Jakarta PT Agromedia Pustaka. P. 51.

Selvi, S. dan A. Basker. (2010). Phytochemical Analysis and GC-MS profiling in the leaves of Sauropus Androgynus (L.) Merr. International Journal of Drug Development & Research, 4(1): 162-167.

Wagner, H., S. Bladt, dan E.M. Zgainski. (1984). Plant Drug Analysis. Berlin: Springer. P.294.

Yadav, N., R. Yadav, dan A. Goyal. (2014). Chemistry of Terpenoid. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, 27(2): 272-27