bab ii. landasan teori - library binus
TRANSCRIPT
7
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari teknologi komunikasi yang
secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di
antara komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang
dikirimkan melalui media komunikasi data (Oppenheimer, 2010). Data berarti
informasi yang disajikan oleh kode digital. Komunikasi data merupakan bagian
penting dari suatu sistem informasi karena merupakan pendukung penyediaan
infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu
sama lain.
Sistem komunikasi data dapat dibagi menjadi tiga komponen utama yaitu
sumber komunikasi, media komunikasi dan penerima. Pengertian sumber data
adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal
komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan
menempatkannya pada media transmisi. Sumber komunikasi pada umumnya
dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang
akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang
digunakan.
8
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data dari
satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat
digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa
kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai
jalur informasi untuk sampai pada tujuannya. Komponen media Pengiriman Data
berupa media berkabel (bounded media) dan media nirkabel (wireless media).
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi,
misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi menerima
data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Penerima merupakan suata
alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem
transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap
dan digunakan oleh penerima. Komponen sumber dan penerima komunikasi data
dapat berupa komputer dan prosesor seperti modem, Catalyst, Router untuk
memproses data masukan dan keluaran (Suryadi, 2003).
Sistem komunikasi jaringan komputer dapat dianggap identik dengan
jaringan komunikasi data yang memungkinkan terjadinya pertukaran data,
minimal antar dua entitas. Model komunikasi yang umum adalah seperti yang
ditunjukan oleh Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Model Umum Komunikasi Data
9
Gambar 2.1 memperlihatkan komponen-komponen utama dalam sistem
komunikasi data, yaitu:
a. Source, merupakan pihak yang menghasilkan data yang dikirim.
b. Transmitter, yaitu alat yang mengubah data menjadi sinyal yang bisa
dikirimkan.
c. Transmission System, yaitu tempat yang menyalurkan data.
d. Receiver, yaitu alat yang mengubah sinyal yang diterima menjadi data.
e. Destination, merupakan pihak yang mengambil data yang masuk.
2.2. Jaringan Komputer
Jaringan Komputer mempunyai definisi yaitu sekumpulan komputer beserta
perangkat-perangkat lain sebagai pendukung komputer yang saling terhubung satu
sama lain dalam satu kesatuan. Media jaringan komputer bisa tanpa kabel dan bisa
melalui kabel (nirkabel), hal ini memungkinkan pengguna jaringan komputer
dapat saling bertukar informasi, misalnya data atau dokumen, dapat mencetak
melalui printer yang sama di dalam satu jaringan yang sama, dapat saling
berkomunikasi antara pengguna satu dengan lainnya untuk mengakses informasi
(Openheimer, 2010).
Dalam sebuah jaringan komputer ada dua pihak yang saling beinteraksi
untuk mencapai tujuan yang sama yaitu pihak klien dan pihak server. Pihak klien
adalah pihak yang menerima atau meminta layanan, sedangkan pihak server
adalah pihak yang mengirim atau mengirimkan layanan. Selain itu dalam sebuah
jaringan komputer terdapat puluhan, ribuan, dan bahkan jutaan node.
10
Nodemerupakan setiap komputer atau perangkat lain yang terhubung dalam suatu
jaringan.Manfaat dari jarngan komputer sebagai berikut :
1. Sebagai sharing resources.
Bertujuan agar seluruh peralatan, program, dan peripheral lainnya dapat
dimanfaatkan oleh setiap pengguna di dalam jaringan komputer tersebut.
2. Sebagai pengembangan dan pemeliharaan peralatan
Dengan adanya jaringan komputer pengembangan peralatan akan lebih mudah
dan sekaligus bisa menghemat biaya, sebab setiap pembelian komponen-
komponen seperti printer maka cukup membeli satu buah saja, sehingga satu
printer tersebut dapat digunakan secara bersama. Selain itu jaringan komputer
juga memudahkan pengguna (user) dalam merawat harddisk dan perangkat
lainnya, contohnya saat memberikan perlindungan dari serangan virus, cukup
memusatkan perhatian pada harddisk komputer pusat saja.
3. Sebagai media komunikasi yang efektiff.
Jaringan komputer bisa membuat terjadinya komunikasi antar pengguna satu
dengan yang lainnya, baik untuk mengirim informasi atau pesan yang penting
maupun untuk teleconference.
4. Sebagai keamanan data
Melalui sistem jaringan komputer, data yang tersimpan akan lebih aman
karena hanya disimpan di komputer pusat yang hanya bisa diakses oleh para
pengguna yang memiliki hak akses.
5. Sebagai integrasi data
Dengan adanya jaringan komputer, maka ketergantungan pada komputer pusat
dapat berkurang, karena setiap pemrosesan data tidak semuanya dilakukan
11
oleh satu komputer saja, namun bisa diproses di komputer lainnya. Maka dari
itu jaringan komputer dapat membentuk integrasi data yang memudahkan
pengguna untuk mengolah dan memperoleh informasi setiap saat.
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer memiliki dua jenis, yaitu peer-
to-peer dan klien-server. Peer-to-peer yaitu jaringan komputer yang
memungkinkan setiap host dapat menjadi server maupun klien secara bersama-
sama. Klien Server yaitu jaringan komputer yang memiliki sebuah komputer yang
dijadikan sebagai server namun yang akan dibahas lebih lanjut adalah mengenai
klien server.
Klien-Server Klien merupakan sembarang sistem atau proses yang
melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah,
sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh klien.
Klien-Server adalah pembagian kerja antara server dan klien yg mengakses server
dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur klien-server adalah desain sebuah aplikasi
terdiri dari klien dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server
dalam suatu jaringan (Openheimer, 2010).
Gambar 2.2. Model Jaringan Komputer Klien Server
12
2.3. Protocol TCP/IP
Protokol merupakan aturan-aturan yang digunakan untuk bertukar data antar
komputer (host) meliputi format data, isi data dan lain sebagainya (Openheimer,
2010). Internet terdiri dari sekumpulan lapisan protokol yang mempunyai tugas
masing-masing dalam mengelola pengiriman dan penyediaan data. Model yang
sering digunakan adalah model Transmission Control Protocol and Internet
Protocol (TCP/IP).
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-
fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN) (Anindito, 2000).
TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab
atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Protokol yang satu tidak perlu
mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling
mengirim dan menerima data. Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi
protokol komunikasi yang fleksibel. TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di
setiap jenis komputer dan interface jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan
protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu.
Agar TCP/IP dapat berjalan di atas interface jaringan tertentu, hanya perlu
dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan
saja. (Purbo, 1998).
Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP,
sebagaimana terlihat pada Gambar 2.3.
13
Application Layer
(SMTP, FTP, HTTP,
Telnet, DNS, dan lain-lain)
Transport Layer
(TCP, UDP)
Internet Layer
(IP, ICMP, ARP)
Network Interface
Layer
(Ethernet, X.25, SLIP,
PPP)
Jaringan Fisik
Gambar 2.3. Layer TCP/IP (Purbo, 1998)
Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di
suatu layer ke protokol yang berada di layer lain. Semua protokol memperlakukan
semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data. Jika suatu
protokol menerima data dari protokol layer atasnya, ia akan menambahkan
informasi miliknya ke data tersebut (encapsulation). Informasi ini memiliki fungsi
yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi
TCP/IP
Stack
14
ke protokol pada layer di bawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika protokol
tersebut menerima data dari protokol yang berada pada layer di bawahnya. Jika
data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut,
kemudian meneruskan data itu ke protokol pada layer di atasnya (decapsulation).
Layer terbawah, Network Interface Layer, bertanggung jawab mengirim
dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel,
serat optik, atau gelombang radio. Karena tugas ini, protokol pada layer ini harus
mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti
komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Protokol yang berada pada Internet Layer bertanggung jawab terhadap
proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini ada tiga protokol,
yaitu IP, ARP, dan ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan
paket ke alamat yang tepat. ARP (Address Resolution Protocol) merupakan
protokol yang digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host/komputer
yang terletak pada jaringan yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control
Message Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mengirim pesan dan
melaporkan kegagalan pengiriman data.
Transport Layer berisi protokol yang bertanggung jawab untuk
mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protokol tersebut
adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram
Protocol). Pada layer teratas, Application Layer, terletak semua aplikasi yang
menggunakan protokol TCP/IP ini.
15
2.4. VoIP (Voice over Internet Protocol)
Voice Over Internet Protocol (VoIP) Voice Over Internet Protocol atau
biasa disebut VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak
jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan
dalam bentuk paket data melalui jaringan. (Apostolakos, 2010).
Tujuan pengimplementasian VoIP adalah untuk menekan biaya instansi
(perusahaan, sekolah, rumah sakit, dll) maupun individu dalam melakukan
komunikasi jarak dekat maupun jarak jauh (interlokal/ SLI). Penekanan biaya itu
dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan jaringan data yang sudah ada.
Sehingga apabila ingin membuat jaringan telekomunikasi VoIP tidak perlu
membangun infrastruktur baru yang biasanya memerlukan biaya yang besar.
VoIP dalam penerapannya menggunakan sistem jaringan LAN dan
didukung protokol-protokol VoIP. Beberapa standarisasi protokol komunikasi
pada teknologi VoIP adalah SIP (Session Initiation Protocol) dan IAX2 (Internet
Asterisk eXchange 2). Teknologi VoIP bekerja dengan cara mengubah suara yang
merupakan sinyal analog menjadi sinyal digital yang dapat dikirimkan melalui
jaringan yang memanfaatkan IP. Setelah diubah menjadi sinyal digital, kemudian
ditranslasikan ke dalam paket-paket IP yang kemudian ditransmisikan melalui
jaringan. Gambar 2.4 memperlihatkan cara kerja VoIP, dimana terjadi pertukaran
data suara antara dua pengguna (Apostolakos, 2010).
16
Gambar 2.4. Proses Pertukaran Data Suara Antara Dua Pengguna
Pada awal perkembangannya, VoIP hanya dapat dipakai antar personal
computer (PC) multimedia dengan kualitas suara yang rendah. Seiring dengan
perkembangan teknologi, kini VoIP memungkinkan komunikasi antar komputer
ke komputer, telepon ke telepon, komputer ke telepon, bahkan komputer ke
smartphone dengan kualitas terbilang baik, sehingga layanan VoIP mulai banyak
dijual oleh operator-operator telekomunikasi di dunia (A).
VoIP biasanya digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan dengan
tujuan untuk mereduksi biaya komunikasi dan mempermudah melakukan
komunikasi. Dalam skala LAN, VoIP biasanya digunakan untuk menghubungkan
ruangan satu ke ruangan lain, atau lantai satu ke lantai yang lain, dalam skala
Metropolitan Area Network (MAN), VoIP biasanya digunakan untuk membangun
jalur komunikasi antara lokasi satu dengan lokasi lain atau gedung satu dengan
gedung yang lain yang jaraknya cukup jauh, bisa antar daerah dalam satu kota,
maupun antar satu kota dengan kota lainnya dalam satu negara, sedangkan dalam
skala Wide Area Network (WAN), VoIP biasanya digunakan untuk membuat jalur
komunikasi antar negara ataupun benua.
17
2.4.1. Kelebihan VoIP
VoIP diciptakan untuk menyediakan sarana komunikasi agar lebih
hemat biaya dan lebih fleksibel. Berikut ini adalah beberapa kelebihan
VoIP:
1. Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Untuk dua
lokasi yang terhubung dengan internet dan memanfaatkan VoIP, maka
biaya percakapan menjadi sangat rendah.
2. Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada. Berguna jika
sebuah instansi sudah mempunyai infrastrktur jaringan. Jika
memungkinkan, jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan
mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan
fasilitas VoIP.
3. Penggunaan bandwidth yang kecil. Dengan majunya teknologi,
penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil.
4. Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada.
Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan
dengan PABX (Private Automated Branch exchange) yang ada dikantor.
Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa.
5. VoIP bisa dibuat menjadi jaringan yang besar. Sebagai contoh di
Indonesia adalah VoIP Rakyat.
6. Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC, IP Phone, telepon
konvensional dan smartphone (Kalista, S. 2009).
18
2.4.2. Kekurangan VoIP
Diantara beberapa kelebihan yang telah dipaparkan, VoIP juga
memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan dari VoIP adalah sebagai
berikut (Kalista, S. 2009):
1. Kualitas suara tidak sejernih telepon konvensional. Hal ini adalah efek
dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan
kualitas suara dibandingkan jaringan Public Switched Telephone
Network (PSTN) konvensional.
2. Ada jeda (delay) dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi
suara dan jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi yang
menggunakan VoIP.
3. Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara
VoIP dengan PABX relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin
populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun
harganya.
4. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka jaringan data yang ada
menjadi penuh, dan jika tidak diatur dengan baik akan menyebabkan
kegagalan dalam komunikasi
2.4.3. Protokol Pendukung VoIP
Dalam jaringan, protokol adalah sebuah aturan atau standar yang
mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan
perpindahan data antara dua atau lebih node. Protokol dapat diterapkan pada
perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Protokol-
19
protokol yang mendukung terjadinya komunikasi VoIP adalah sebagai
berikut:
1. TCP (Transmission Control Protocol)
Dalam mentransmisikan data pada layer transport ada dua protokol
yang berperan yaitu TCP dan UDP. TCP merupakan protokol yang
connection oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikasi
end-to-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima
segmen-segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu
datagram internet.
TCP bertugas menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena
melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim.
Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap oktet yang
dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa
sinyal acknowledgment (ACK). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada
interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirimkan kembali. Pada sisi
penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data
dan duplikasi data.
TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara
mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet
data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima
dengan sukses.
Dalam VoIP, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu call pada sesi
signalling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara pada VoIP
20
karena pada suatu komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami
keterlambatan lebih penting dari pada penanganan paket yang hilang.
2. UDP (User Datagram Protocol)
UDP yang merupakan salah satu protokol utama dibawah IP merupakan
transport protokol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP
digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas.
header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port,
length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP,
namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional.
UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang
dikirimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada
pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih
mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa
memperhatikan adanya paket yang hilang, walaupun paket yang hilang
sudah mencapai 50% atau bahkan lebih dari jumlah paket yang dikirimkan.
Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat. Dalam
teknologi VoIP, UDP merupakan salah satu protokol penting yang
digunakan sebagai header pada pengiriman data.
3. IP (Internet Protocol)
Digunakan oleh protokol Transmision Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP) untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data
antar node-node di jaringan komputer berbasis yang berbasis TCP/IP.IP
didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer. Pada jaringan
TCP/IP, sebuah node diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer
21
memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data.
Salah satu hal penting dalam IP terkait pengiriman informasi adalah
metode pengalamatan pengirim dan penerima. Saat ini terdapat standar
pengalamatan yang sudah digunakan yaitu IPv4 dengan alamat terdiri dari
32 bit. Jumlah alamat yang diciptakan dengan IPv4 diperkirakan tidak dapat
mencukupi kebutuhan pengalamatan IP sehingga dalam beberapa tahun
mendatang akan diimplementasikan sistem pengalamatan yang baru yaitu
IPv6 yang menggunakan sistem pengalamatan 128 bit (Kalista, S. 2009).
2.4.4. Layer VoIP
Protokol Voice over IP (VoIP) secara umum dibagi 2 bagian, yaitu
control/signaling dan data voice (Noeranbia, 2013).
1. Control VoIP adalah trafik yang berfungsi untuk menghubungkan dan
menjaga trafik yang sebenarnya yaitu berupa data voice juga menjaga
seluruh operasi jaringan (router torouter communications). Dikenal
juga dengan istilah Packet Signalling.
2. Data Voice adalah trafik user berupa informasiyang disampaikan end-
toend yang dikenal jugasebagai Packet Voice. VoIP menggunakan IP
sebagai “basictransport”. Di layer Transport, VoIP menggunakanTCP
dan UPD over IP. Diagram berikut memperlihatkan susunan protokol
VoIP di jaringan
22
Gambar 2.5. Voice Traffice Management By OSI Layer
2.4.5. Control/Signalling VoIP
Control/signalling protocol membuat user VoIP dapat saling
berkomunikasi dengan pesawat telpon. Beberapa signalling yang ada saat
ini adalah H.323, SIP, SCCP, MGCP, MEGACO, dan SIGTRAN. Tetapi
yang paling popular dan banyak digunakan adalah H.323 dan SIP(Al
Kharabi, 2012).Maka dari itu yang akan dibahas selanjutnya untuk lebih
detail adalah tentang H.323 dan SIP.
2.5. H.323
Protokol H.323 menjadi standar protokol komunikasi VoIP. H.323yaitu
suatu standar yang menentukan komponen protokol, dan prosedur yang
menyediakan layanan komunikasi multimedia, yakni komunikasi audio, video dan
data realtime, melalui jaringan berbasis paket (packet-based network). Jaringan
berbasis paket tersebut antara lain Internet Protocol (IP), Internet Packet
eXchange (IPX), Local Area Network (LAN), Enterprise Network (EN),
Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).
23
H.323 adalah salah satu bagian dari rekomendasi International
Telecomunications Union – Telecomunications (ITU-T) yang menyediakan
layanan komunikasi multimedia melalui berbagai tipe jaringan. Standar H.323
dikerjakan oleh group study 16 ITU-T. Versi 1 dari H.323 adalah sistem telepon
visual untuk LAN yang disahkan pada Oktober 1996. Versi 1 ini tidak
menyediakan jaminan Quality of Service (QoS). Munculnya aplikasi-aplikasi
suara melalui IP dan IPTelephony mendorong munculnya perbaikan pada H.323
versi 1 ini. Perbaikan tersebut itu misalnya menyediakan komunikasi antara
Telepon berbasis PC (Personal Computer) dengan telepone pada traditional
switched circuit network (SCN).
Untuk itu dihasilkan versi 2 dari H.323 yang menyediakan layanan
tersebut, dan disahkan pada Januari 1998. Fitur baru akan terus ditambahkan pada
H.323 sehingga akan muncul Versi 3 dengan kemampuan fax, komunikasi antara
gatekeeper, dan mekanisme koneksi cepat.
2.5.1. Komponen H.323
Standar H.323 terdiri atas empat komponen yaitu terminal, gateway,
gatekeeper, dan multipoint control unit, yang jika disatukan dalam jaringan
akan memberikan layanan komunikasi multimedia point to point dan
multipoint. Berikut ini adalah penjelasan dari komponen-komponen tersebut
(Lazuardi, 2008) :
1. Terminal
Terminal digunakan untuk berkomunikasi multimedia yang realtime
bidirectional (dua arah). Terminal H.323 dapat berupa personal komputer
atau sebuah peralatan yang menjalankan aplikasi multimedia H.323.
24
Peralatan-peralatan tersebut harus mendukung komunikasi suara (audio) dan
sebagai tambahan bisa mendukung juga komunikasi data dan video.
2. Gateway
Sebuah gateway menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda.
Gateway H.323 menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-
H.323. Gateway dapat bertindak sebagai terminal bahkan dengan
menggunakan pensinyalan H.245, gateway dapat beroperasi sebagai MCU
untuk call yang sama yang diinisialisasikan secara point to point.
Gatekeeper mengenal apakah suatu terminal adalah gateway karena hal ini
diaplikasikan ketika terminal/gateway melakukan register dengan
gatekeeper.
3. Gatekeeper
Sebuah gatekeeper dapat dipertimbangkan sebagai pusat dari jaringan
H.323. Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada
network H.323. Gatekeeper menyediakan pelayanan-pelayanan yang
penting seperti call routing, pengalamatan, otorisasi dan otentifikasi dari
terminal dan gateway, manajemen bandwidth, accounting, pembiayaan dan
rekening. Gatekeeper juga bisa menyediakan layanan call-
routing.Gatekeeper merupakan komponen logika H.323 tetapi dapat
diaplikasikan sebagai bagian dari gateway atau MCU.
4. Multipoint Control Unit (MCU)
Multipoint Control Unit (MCU) memberikan dukungan untuk konferensi
tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal yang akan berpartisipasi
dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu dengan Multipoint
25
Control Unit. Multipoint Control Unit mengatur konferensi resource,
negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video
coder/decoder (CODEC) yang digunakan, dan memungkinkan menangani
media stream. Gatekeeper, gateway dan Multipoint Control Unit merupakan
komponen standar H.323 yang secara logika terpisah, tetapi dapat
diimplementasikan sebagai single physical device.
2.6. SIP
SIP (Session Initiation Protocol) merupakan standar protokol multimedia
yang dikeluarkan oleh group yang tergabung dalam Multiparty Multimedia
Session Control (MMUSIC) yang berada dalam organisasi Internet Engineering
Task Force (IETF) yang didokumentasikan ke dalam dokumen request for
command (RFC) 2543 pada bulan Maret 1999. SIP merupakan protokol yang
berada pada lapisan aplikasi yang mendefinisikan proses awal, pengubahan, dan
pengakhiran (pemutusan) suatu sesi komunikasi multimedia. Sesi komunikasi ini
termasuk hubungan multimedia, distance learning, dan aplikasi lainnya.
SIP dapat dikatakan berkarakteristik client-server, ini berarti request
diberikan oleh client dan request ini dikirimkan ke server. Kemudian, server
mengolah request dan memberikan tanggapan terhadap request tersebut ke client.
Request dan tanggapan terhadap request disebut transaksi SIP. SIP juga disebut
protokol yang text-based (berbasis teks) .
2.6.1. Komponen SIP
Dalam hubungannya dengan IP Telephony, ada dua komponen yang
ada dalam sistem SIP, yaitu :
26
1. User Agent
User Agent merupakan sistem akhir (end system) yang digunakan untuk
berkomunikasi. User Agent terdiri atas 2 bagian, yaitu:
a. User Agent Client (UAC)
UAC merupakan aplikasi pada client yang didesain untuk memulai
SIP request.
b. User Agent Server (UAS)
UAS merupakan aplikasi server yang memberikan user jika
menerima request dan memberikan respon terhadap request
tersebut. Respon dapat berupa menerima atau menolak request.
2. Network Server
Agar user pada jaringan SIP dapat memulai suatu panggilan dan dapat
pula dipanggil, maka user terlebih dahulu harus melakukanregistrasi
agar lokasinya dapat diketahui. Registrasi dapat dilakukan dengan
mengirimkan pesan REGISTER ke server SIP. Ada 2 tipe Network
Server, yaitu :
a. Proxy Server
Proxy Server adalah server yang menerima request, mengolahnya,
serta meneruskan request yang diterimanya ke next hop server
setelah mengubah beberapa header pada pesan request. Next hop
server dapat berupa server SIP atau server lainnya dimana proxy
server tidak perlu tahu. Proxy server dapat berfungsi sebagai client
dan server karena proxy server dapat memberikan request dan
respon.
27
b. Redirect Server
Komponen ini merupakan server yang menerima pesan request
serta memberikan respon terhadap request tersebut yang berisi
alamat dari dari next hop server.
2.6.2. Pengalamatan Dalam Protokol SIP
Dalam protokol SIP, sistem pengalamatan diberi atribut SIP URL
(SIP Uniform Resource Locator) yang menyerupai alamat email agar mudah
dikenali . Adapun bentuk pengalamatannya adalah (Lazuardi, 2009) :
1. user@host, seperti yang tertulis berikut ini :
2. SIP:[email protected]. Dapat juga ditambahkan parameter
seperti type(user=”phone”) atau protokol transport.
2.6.3. Proses Registrasidan Panggilan Protokol SIP
Ketika seorang user menjalankan SIP user client yang dapat berupa
SIP IP phone, PC atau peralatan SIP yang lain, client mendaftarkan dirinya
ke proxy atau ke server registrasi. Registrasi juga dapat dilakukan ketika
user Client SIP memberitahu server tentang lokasi user dimana informasi
registrasi tersebut secara periodik di update dan setiap user harus
meregister ke proxy atau ke serverregistrasi.Proxy atau server registrasi
akan meneruskan informasi registrasi. untuk kemudian disimpan di server
location/redirect. Adapun proses registrasi tersebut ditunjukkan pada
Gambar 2.6. :
28
Gambar 2.6. Cara Kerja Registrasi SIP
Sedangkan berikut ini merupakan proses komunikasi (call
establistment) dalam protokol SIP, adapun tahapannya adalah :
1. Proses registrasi user, pengenalan user dan penentuan lokasi user,
kemudian User Agent A memulai panggilan ke User Agent B dengan
mengirimkan sinyal INVITE melalui Proxy Server, kemudian Proxy
Servermeneruskan Invite ke Location/Redirect Server yang kemudian
diteruskan ke Proxy Server di sisi User Agent B
2. Lalu User Agent B mengirim sinyal balasan ke User Agent A dan
memberikan pesan menerima atau menolak panggilan.
3. User Agent A menerima sinyal balasan ACK dari User Agent B berupa
pesan OK.
4. Kanal suara dua arah terbentuk pada protokol transport real-time (RTP)
dan percakapan dilakukan antara User Agent A dan User Agent B.
5. Setelah proses komunikasi selesai, User Agent B keluar dan
memberikan sinyal berupa pesan BYE ke User Agent A
29
6. User Agent A menerima pesan BYE dan memberikan sinyal berisi
pesan OK ke User Agent B untuk mengakhiri proses komunikasi.
2.6.4. Pesan SIP
Komponen SIP secara keseluruhan berkomunikasi dengan cara
bertukar pesan SIP antar User Agent. Pesan SIP terdiri atas dua bagian,
yaitu : Request dan Respon. Ketika client mengirimkan pesan request,server
akan memberikan tanggapan terhadap pesan ini melalui pesan respon. SIP
merupakan protokol yang berbasis teks dimana pesan request dan respon
menggunakan generic-message yang didefinisikan pada standar pesan
berbasis teks dalam internet.
Pesan request dan respon terdiri atas start line, satu atau lebih
header field (message header) dan empty line yang menunjukkan akhir dari
header field, serta message body yang merupakan session yang dipakai
untuk komunikasi, seperti yang terlihat di bawah ini :
Generic-message = Start line (dalam pesan request)
Status line (dalam pesan respon)
Message header
Empty line
Message body
Pesan dalam SIP terbagi menjadi header pesan dan isi pesan
(message bodies). Isi header SIP terdapat pada baris pertama, berupa
metode request yaitu INVITE, kemudian alamat tujuan panggilan (Request
URL) dan nomor versi SIPyang digunakan. Sedangkan body pesan
30
(message body) sering juga disebut sebagai pesan SDP (Session Description
Protocol).
Pesan dalam SIP terbagi menjadi header pesan dan isi pesan
(message bodies). Isi header SIP terdapat pada baris pertama, berupa
metode request yaitu INVITE, kemudian alamat tujuan panggilan (Request
URL) dan nomor versi SIPyang digunakan. Sedangkan body pesan
(message body) sering juga disebut sebagai pesan SDP (Session Description
Protocol).
Kode pesan dalam SIP memiliki kriteria tertentu seperti field nama
dan spasi kosong kecuali baris pertama diijinkan, field header yang
memiliki banyak value dapat dikombinasikan sebagai comma-list. Isi pesan
SIP terdiri atas kelompok SIP Methods atau Request dan SIP Responses.
Format isi keduanya yaitu request dan respons memiliki header dan
message body yang sama.
Komponen dalam SIP Request terdiri dari :
INVITE : Memulai panggilan dengan meng-invite User Agent lain
untukberpartisipasi dalam session
ACK : Konfirmasi bahwa User Agent telah menerima respon akhir
terhadap perrmintaan INVITE
BYE : Menandakan pemutusan panggilan
CANCEL : Membatalkan permintaan yang tertunda
REGISTER : Mendaftarkan User Agent
OPTION : Digunakan untuk melihat kemampuan/kapabilitas suatu server
31
INFO : Digunakan untuk membaw infromasi diluar panggilan seperti digit
DTMF.
COMET : Syarat awal telah dipenuhi (Precondition Met)
PRACK : Provisional Acknowledgement
SUBSCRIBE : Mendaftar ke event
NOTIFY : Mengingatkan subscribers
REFER : Menanya penerima pesan untuk mengumumkan permintaan SIP
(Transfer panggilan) .
Sedangkan isi SIP Response ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7. SIP Response
2.7. QoS
Kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan
menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah
latency/Delay, jitter, packet loss, throughput. QoS sangat ditentukan oleh kualitas
jaringan yang digunakan (Lazzez, 2014).
32
QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif
dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari
aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan
untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui
teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam
jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan.
Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan
yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan
kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif. Ada beberapa alasan mengapa kita
memerlukan QoS, yaitu:
1. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada
jaringan.
2. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada.
3. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif
terhadap delay, seperti Voice dan Video.
4. Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran traffic
di jaringan.
Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu best-effort service,
integrated service dan differentiated service. Ketiga level tersebut akan diuraikan
lebih detail dibawah ini(Prasad, 2005).
33
a. Best-Effort Service
Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat
mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort service tidak
akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang dikehendaki.
Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar yang bebas kapan saja
tanpa harus meminta ijin atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan. Beberapa
aplikasi dapat menggunakan best-effort service, sebagai contohnya FTP dan
HTTP yang dapat mendukung best-effort service tanpa mengalami permasalahan.
Untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth,
dan perubahan kondisi jaringan, penerapan best-effort service bukanlah suatu
tindakan yang bijaksana. Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan
yang membutuhkan besar bandwidth yang tetap, 0agar dapat berfungsi dengan
baik; dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telephone
gagal atau terputus.
b. Integrated Service
Model integrated service menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan
layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara end-to-end.
Aplikasi-aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk dapat
beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk menyediakan sumber daya
jaringan yang dimulai sejak permulaan transmisi dari aplikasi-aplikasi tersebut.
Aplikasi tidak akan mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda bahwa
jaringan mampu menerima beban yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu
menyediakan QoS yang diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan
akan melakukan suatu proses yang disebut admission control. Admission control
34
adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika
QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan
tanda ke aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan data. Jika aplikasi telah
memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan
aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut
selesai.
c. Differentiated Service
Model terakhir dari QoS adalah model differentiated service. Differentiated
service menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan mekanisme antrian
terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi dengan prioritas tertentu di atas
jaringan yang berbeda. Differentiated service bergantung pada kemampuan edge
router untuk memberikan klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang
melewati jaringan. Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat
jaringan, protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama
masih didukung oleh standard access list atau extended access list.
2.7.1. Parameter QoS
Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian
berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan
kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis, yaitu :
1. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam
bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang
diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi
interval waktu tersebut.
35
2. Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu
kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi
karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada
semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara
keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-
aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk
menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama,
bufferakan penuh, dan data baru tidak akan diterima.
Tabel 2.1. Packet Loss
3. Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak
dari asal ke tujuan.Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti
atau juga waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.8 Delay (latency)
36
Tabel 2.2 Komponen Delay
Gambar 2.9. Ilustrasi Delay dalam telekomunikasi
Tabel 2.3. Benchmark Delay /Latency
37
4. Jitter, atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi
dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu
penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter.Jitter lazimnya
disebut variasi delay ,berhubungan eart dengan latency, yang menunjukkan
banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan. Delay antrian
pada router dan switch dapat menyebabkan jitter.
Tabel 2.4. Bachmark Jitter
2.7.2. Penyebab QoS Yang Buruk
Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang menyebabkan
turunya nilai QoS, yaitu :
Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada
media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda-
beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini,
perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi
tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah
frekuensi rendah.
Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan
propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi
dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi
38
adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth
yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.
Gambar 2.10. Ilustrasi pengaruh bandwith terhadap distorsi
Gambar 2.11. Analogi Bandwidth
Noise
Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah
data asli yang dikirimkan.
39
Gambar 2.12. Sinyal Digital dan analog
Jenis-jenis noise dalam jaringan
a. Thermal noise
Terjadi pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak
(0ºK)
Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki
karakteristik energi terdistribusi seragam
Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem
penerima
b. Intermodulation noise
Terjadi karena ketidak-linieran komponen transmitter dan receiver
Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal
input
Sistem diharapkan linear sehingga sinyal output = sinyal input
c. Impulse noise
Pulsa-pulsa iregular atau spikes
Durasi pendek
40
Amplituda tinggi
Pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog
Pengaruh besar pada komunikasi data
d. Crosstalk
Gandengan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal → media
metal (twisted pair & koaksial)
Penyebab:
4 Gandengan elektris
4 Pengendalian respon frekuensi yang buruk
Contoh : ketika bertelepon, kita mendengarkan percakapan lain
e. Echo
Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback)
kepadanya.
2.7.3. Perbaikan QoS
Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan
teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan
mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan
karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat paket data yang
bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss
seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss
tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu perlu
dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket dari yang
paling tinggi sampai terendah.
41
Gambar 2.13. Klasifikasi dan Prioritas Paket
Gambar 2.14. Ilustrasi komunikasi dengan QoS dan tanpa QoS
2.8. IP PABX (Private Branch eXchanger)
Perangkat PABX ini yang mengatur panggilan yang masuk serta
meneruskan panggilan ke nomor tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan
mudah melakukan penggilan ke nomer tujuan, cukup dengan menekan nomor
tujuan nya (nomor extension atau nomer rumah). Sistem PABX memiliki
beberapa/ banyak sambungan kabel yang mengarah pada sebuah switchboard.
Itulah sebabnya mengapa ada istilah "branch" dalam kepanjangan PABX, karena
"branch" atau cabang ini mengacu kepada banyaknya sambungan yang
dihubungkan ke PABX. Alat PABX merupakan teknologi yang canggih karena
dapat digunakan sebagai telepon, modem dan mesin fax, serta bisa digunakan
sebagai alat komunikasi internal karyawan di kantor (Apostolakos, 2010).
42
2.8.1. Cara Kerja PABX
Cara kerja PABX adalah bahwa sesungguhnya perangkat ini
merupakan modem yang berfungsi sebagai control station pusat. Setiap
kali ada telepon baru yang masuk, maka telepon tersebut akan di-routing
(diarahkan) melalui control station ini. Karena di dalam sistem PABX
tersebut telah dimasukan kode tertentu untuk masing-masing nomor
telepon di kantor, inilah yang dimaksud dengan nomor extension maka
telepon masuk tersebut akan diarahkan ke tujuan yang tepat dengan
menggunakan kode tersebut. Berikut cara kerja PABX (Warman dan
Maknum, 2014)
1. Ketika pelanggan pemanggil off hook, secara otomatis kita
mengirim sinyal ke PABX yang PABX mengerti (dial tone),
2. Kemudian ketika mendial digit, PABX mengetahui apakah ini
merupakan panggilan internal atau external.
3. Proses routing dimulai. Jika internal maka dikirim ke PABX
tidakmenggunakan “trunk”pada sisi luar.Namun jika
external,dimulai dengan mencari nomor-nomor yang kita dial lalu
mengirim informasi ke Central Office.
43
Gambar 2.15.Cara Kerja IP PBX
2.9. H.323 dan SIP Trunking
H323 dan SIP Trunking adalah Teknik dalam menghubungkan untuk
menghubungkan masing-masing pabx agar mampu saling berkomunikasi.
Sehingga dapat mengenali dan dapat mengalirkan konten yakni berupa suara dan
video (Hartpence, 2013)).
Namun, tidak semua PABX dapat saling terhubung dengan H.323 trunking
ataupun SIP trunking ada kemungkinan beberapa kendala ada beberapa pabx yang
tidak kompatibel dengan H323 ataupun SIP trunking seperti tidak adanya suara
jika menggunakan SIP atauun sebaliknya H323 kadang tidak ada suara.
Diakrenakan tidak kompatibelnya antara IP PABX yang satu dengan yang
lainnya.maka dari itu akan dilihat kompatibilbiltasnya dari masing-masing pabx
lalu disetting agar mampu saling berkomunikasi dengan baik. Ilustrasi trunking
ditunjukkan pada Gambar 2.x.
44
IP PBX AIP PBX B
IP PBX C
H.323 T
runkS
IP Trunk
SIP Trunk
Gambar 2.16.Trunking SIP dan H.323
Terlihat bahwa IP PBX A dan C dapat support H323 dan SIP trunk, namun
IP PBX B hanya support SIP trunk sehingga IP PBX B hanya bisa melakukan
koneksi dengan menggunakan SIP trunk ke IP PBX A dan IP PBX C.
2.10. Tipe Telepon
Tipe telepon yang digunakan sebagai end user devices untuk
telekomunikasi di XYZ adalah sebagai berikut :
1. Telepon analog : Telepon yang menggunakan analog yakni telepon
yang menggunakan sinyala analog dan menggunakan RJ-11 sebagai
connectornya . Telepon analog ini menjadi client dari server IP PBX
Avaya Call Manager dan juga Panasonic KXNS 300
45
Gambar 2.17.Kabel EJ-11
Gambar 2.18. Telepon Analog
2. IP Phone : Telepon yang yang menggunakan sinyal digital karena
berbasis IP menggunakan RJ-45 sebagai connectornya.
telepon ini terbagi 2 ada yang hardphone dan softphone (yang
menggunakan software). Jenis telepon ini teregister ke server Asterisk
46
dan CUCM namun untuk CUCM hanya IP Phone UC Cisco tertentu
yang bisa teregister sebagai client akan dijelaskan lebih lanjut. Dan juga
Avaya IP Phone hanya dapat terkoneksi ke Avaya Call Manager.
2.11. Avaya Call Manager
Avaya Call Manager yang digunakan di XYZ adalah Avaya Call
Manager(CM) 4.0 ini adalah versi lama karena XYZ belum upgrade lagi ke versi
yang terbaru yakni saat ini sudah versi 7.0. XYZ mulai menggunakan Avaya Call
Manager ini sejak tahun 2000 (XYZ UC Data, 2016).
Avaya dipilih karena pada masa itu menjadi yang paling reliable dan
suitable untuk awal pembangunan XYZ yang menjadi area yang menggunakan
Avaya Call Manager ini adalah area kemanggisan (Ag, Syd termasuk XYZ Center
dan Kjg). Fitur- fitur dari Avaya call manager ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat melakukan komunikasi voice antar extension analog
2. User dapat menggunakan telepon analog yang notabene harganya lebih murah
jika menggunakan telepon digital, sehingga tidak memberatkan user dalam
membelinya.
Komponen dalam Avaya Call Manager adalah sebagai berikut (Avaya
Documentation, 2007) :
Tabel 2.5. Komponen dan Fungsi Avaya Call Manager
Name Komponen Fungsi
Avaya ESS S8500 Sebagai storage server dan maintaining tool
IPSI Sebagai penghubung seluruh avaya antar setiap site
CLAN Sebagai trunk integrator
Medpro Sebagai Voip Engine
Val Announcement sebagai announcement provider
47
Analog Line untuk menaruh extensi dengan tipe analog
CO Trunk untuk menaruh nomor CO outgoing/incoming
Digital Line untuk pusat menaruh extensi dengan tipe digital (operator)
Power Supply Sebagai power untuk masing-masing kabin
Avaya Call manager ini support untuk H323 dan SIP trunking namun tetap
harus dilihat kompatibilitas dengan IP PABX lainnya sehingga nanti konfigurasi
trunking akan disesuaikan dengan masing-masing IP PABX lainnya.
2.12. Cisco Unified Communication Manager (CUCM)
Cisco Unified Call Manager merupakan produk dari Cisco System untuk
IP PABX ini mendukung H323 dan SIP trunking fitur yang diberikan oleh Cisco
Call manager adanya fitur video call yang mampu membuat orang yang dari
lokasi berjauhan dapat meeting tatap muka.
Cara kerja Cisco Call Manager ditunjukkan pada Gambar 2.19.
Gambar 2.19. Cara Kerja Regsitrasi CUCM
48
2.12.1. Komponen Pada Cisco Call Manager
Pada Cisco Call Manager ini hanya telepon khusus yang dapat
terhubung ke CUCM. Telepon CUCM yang digunakan di XYZ adalah tipe
sebagai berikut :
1. Cisco Phone 3905
Tipe telepon 3905 ini adalah tipe telepon IP Phone yang bekerja
dengan menggunakan protokol SIP namun hanya bisa untuk
komunikasi suara (voice) saja.
Gambar 2.20. Cisco IP Phone 3905
2. Cisco Phone 8945 (Video Phone)
Tipe telepon ini dapat melakukan video call namun telepon ini hanya
dapat bekerja di CUCM karena mengguanakan Protokol SCCP yang
menjadi Cisco Propietary. Protokol ini bekerja seperti SIP namun
hanya bisa berjalan di perangkat Cisco Teretentu (Openheimer ,
2009).
49
Gambar 2.21. Cisco IP Phone 8945
3. SX10 dan SX20
Selain telepon diatas XYZ juga menggunakan Sx10 dan Sx20 untuk
telepresence (Video Conference) untuk ruang yang lebih besar. SX 10
digunakan untuk Teleconference di BULC/PJJ sedangkan untuk SX20
Digunakan oleh XYZ untuk Online Learning. Beda antara SX10 dan
SX20 adalah sebagai berikut (Openheimer, 2015):
a. Sx20 dapat menangani 4 concurenct call, telepon secara bersamaan
termasuk dirinya sedangkan SX10 hanya bisa one on one saja.
b. Sehingga jika ingin conference call maka SX20 harus sebagai
callernya. Sehingga akan tercipta video multiconference.
Gambar 2.22. Cisco SX10 Gambar 2.23. Cisco SX20
50
c. Jabber adalah Mobile Softphone yang dimiliki Cisco yang dapat
terhubung ke CUCM sehingga user dapat memiliki extension
terhubung ke dalam smartphonenamun hanya beberapa user di XYZ
yang memiliki jabber dikarenakan keterbatasan license sehingga
tidak begitu banyak yang mengguanakan Jabber ini. Jabber ini dapat
melakukan video call juga namun hanya terbatas antar sesama Cisco
saja.
Gambar 2.24. Cisco Jabber
2.13. Asterisk
Asterisk adalah voip server yang open source dikembangkan dari kernel
linux menggunakan SIP sebagai protcol telekomunikasinya(Gohel & Lakhtaria,
2010). Cocok digunakan Maka dari itu, asterisk ini diambil oleh XYZ
51
dikarenakan adanya faktor keterbatasan infrastruktur dan keterbatasan dana
sehingga memilih asterisk sebagai alternatif dalam melakukan telekomunikasi.
End user device menggunakan IP Phone yang berupa Hardphone dan
Softphone yang teregister di XYZ yakni menggunakan x-lite yang menggunakan
asterisk sebagai servernya (XYZ UC Data, 2016.)
2.14. Panasonic KX NS 300
Panasonic KX NS 300 adalah produk IP PABX dari panasonic yang
digunakan untuk SOHO (Small Office Home Office) yang mampu menangani
sekitar 32 extension baik dengan telepon analog maupun IP Phone tapi khusus IP
Phone panasonic berdasarkan data sheet yang dikeluarkan oleh Panasonic untuk
tipe KX-NS300 ini. Maka dari itu manajemen XYZ menggunakan Panasonic
KXNS 300 ini untuk menjadi IP PBX di semua BULC/PJJ yang saat ini aktif di
Palembang, Semarang, Malang dan Bekasi.
Gambar 2.26. x-Lite Softphone Gambar 2.25. Generic IP Phone Hardphone
52
2.15. Tinjauan Pustaka
Penelitian terkait dengan integrasi heterogenous system dalam teknologi
telekomunikasi sudah banyak dilakukan sehingga penulis dalam hal ini sudah
harusmelakukan tinjauna pustakan terkait dengan tesis ini sehingga akan
memberikan gambaran bagaimana studi studi terkait tersebut menjadi referencsi
acuan sebagai perbandignan untuk penelitian yang penulis lakukan.
IP PABX (Apostolakos, 2010) merupakan salah satu tools yang paling
terkenal untuk melakukan telekomunikasi antar cabang dengan menggunakan
teknologi VoIP. Dimana voip sendiri adalah Voice Over Internet Protocol adalah
teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media
internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan dalam bentuk paket
data melalui jaringan. VoIP biasanya digunakan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan dengan tujuan untuk mereduksi biaya komunikasi dan mempermudah
melakukan komunikasi. Penelitian yang dilakukan olehnya dilakukan dengan
menggunakan metode MpSoC (MultiProcessor System On Chip) dalam sebuah IP
PABX sehingga katiannya sangat erat dalam pararel processing.
Selanjutnya, penelitian tentang pemanfaaan Open Source IP PABX
(Gohel,C. K., &, Lakhtaria. K. I, 2010) dimana mereka menerapakan jaringan
voice over IP di sebyuah jaringan kampus pada penelitian ini dibahas mengenai
bagaimana melakukan telekomunikasi antar mahasiswa dan karyawan dari sebuah
kampus dengan terhubung ke server VoIP sehingga mereka dapat saling berbicara
via telepon dengan menggunakan VoIP tersebut bisa melakukan voice conference
maupun video conference dan kesemuanya tidak dikenakan biaya karena
menggunakan asterisk open source IP PBX.
53
Berdasarkan penelitian integrasi heterogenous sistem telekomunikasi
antara Cisco Call Manager dengan NEC Telecommunication Manager (Dalgic &
Fang, 2013). dimana integrasi dilakukan dengan sistem yang berbeda tidak satu
merek (barnd) sehingga menyebabkan adanya kendala dalam adjustment dan
pengaturan setting utama dan di masing masing setiap perangkat yang digunakan
untuk integrasi Hal yang mereka lakukan adalah dengan mengintegrasikan antara
Cisco Call Manager dengan NEC Telecounication Manager dalam membuat
redundancy dalam sebuah jaringan sehingga membuat sebuah high availability
dari jaringan tersebut. Berikut adalah tinjauan pustaka yang digunakan dalam
penelitian ini
Table 2.6 Tinjauan Pustaka Penelitian
No Jurnal Kelebihan Kekurangan
1 Apostolakos, S.
2010.
Menjelaskan kinerja IP PABX
secara keseluruhan dengan
metode multiprocessor SoC
(System on Chip)
SoC digunakana
dalam pabx branded
sehingga kurang
cocok diterapkan
dalam level SOHO
2 Gohel,C. K., &,
Lakhtaria. K. I,
2010
Dijelaskan mengenai konsep
SIP dan cara kerja SIP dalam
kaitannya dengan PABX
Tidak dijelaskan
tuning alat secara
detail seperti
spesifikasi komputer
yang digunakan dan
sebagainya
3 Dalgic & Fang
(2013).
Menjelaskan integrasi
heterogenous system
Integrasi antara SIP dan H323
signalling
Kurang cocok
diterapkan untuk
SOHO (Small Office
Home Office)
54
4 Irfani, et
all 2011
Membandingkan hasil H323 dan
SIP dengan international
benchmark dari ITU-T
Kurang kompleks dalam
pengujian sehingga data yang
didapatkan hanya sedikit.
Perbedaan dan pembaharuan pada penelitian pertama dari Tabel 2.6 diatas
dalam penelitannya yang berjudul Design, implementation and validation of an
IP-PABX /VoIP gateway multi-core SoC metode yang digunakan adalah
penerapan IP PABX dalam pemanfaatannya untuk terhubung dalam suatu
jaringan lokal dengan memanfaatkan teknologi VoIP untuk IP PABX yang
digunakan digunakan MPSoC (Multi Processor) sehingga memungkinkan IP
PABX tersebut dapat mengangi concurent call serta multi-event handling dalam
pabx seperti trasnfer call, conference call dan sebagainya sehingga didapatkan
informasi yang komprehensif mengenai cara kerja IP PABX dalam menangani
panggilan (call)
Perbedaan dan pembaharuan pada peneltian kedua dari Tabel 2.6 diatas
adalah dalam penelitiannya yang berjudul Implement Voip Based IP Telephony
With Open Source Asterisk Architecture yang dibahas dalam penelitian tersebut
adalah bagaimana dapat mengimplementasikan open source ip-pabx yang
freeware dalam penelitan ini menggunakan asterisk dengan distro (karena corenya
adalah linux) elastix yang diinstal di atas sistem operasi debian lalu digunakan
sebagai server VoIP untuk digunakan oleh para client yang disini adalah
lingkungan kampus yakni antara mahasiswa dengan dosen untuk melakukan
kooridinasi baik dari tugas maupun untuk long distance learning (pembelajaran
jarak jauh).
55
Perbedaan dan pembaharuan selanjutnya pada penelitian yang ketiga dari
Tabel 2.6. adalah penelitian yang berjudul Integration of H.323 and SIP for IP
Telephony Signaling integrasi antara sistem yang berbeda yakni antara Cisco Call
Manager (CUCM) dan NEC Telecomunication Manager (NEC TM) menjelaskan
mengenai kedua ip pabx multibrand tersebut dimana existing IP PABX yang
dimiliki adalah CUCM dengan version 7.0 diintegrasikan dengan NEC TM yang
mana memenangkan tender untuk pengadaan barang di salah satu kampus di
daerah Massacheutes, Boston. Maka dari itu mereka mengintegrasikan dengan
menggunakan H323 signalling untuk antar pabxnya namun digunakan SIP
trunking juga sebagai jalur alternatif jadi ketika H.323 signalingnya mati bisa
terdapat failover pindah ke signalling lainnya.
Perbedaan dan pembaruan terakhir yang menjadi acuan peneliti seperti
yang tertera pada Tabel 2.6. diatas adalah paper yang berjudul Analisis
Perbandingan Performansi Protokol Sip Dan H323 Pada Aplikasi Voip Dalam
Jaringan Lan (Local Area Network) (Irfani,et all 2011) membahas mengenai
ujicoba call (telekomunikasi) dengan menggunakan IP PBX yang lalu akan diukur
Protokol yang sering digunakan untuk VoIP yaitu Protokol H323 dan SIP. Kedua
protokol ini dikeluarkan oleh standarisasi oraganisasi yang berbeda. Untuk H323
dikelurkan oleh ITU-T, sedangkan untuk SIP dikeluarkan oleh IETF (Internet
Engineering Task Force). Pada penelitian tersebut dibuat aplikasi voip
menggunakan server IP PBX pada jaringan LAN untuk dapat mengukur
parameter performansi (delay, jitter, packet loss, throughput) dan menganalisa
signalingnya, ehingga dapat diketahui apakah hal yang dilakukan sudah sesuai
dengan standard yang ada.