3 0a gas bumi sebagai energi untuk memenuhi kebutuhan energi
TRANSCRIPT
RekomendasiUntuk menjamin pasokan gas di dalam negeri
1)Export gas harus dihentikan, sekurang-kurangnya kontrak-kontrak export gas yang habis masa berlakunya, tidak diperpanjang;
2)Harga gas dalam negeri harus sama dengan harga export, sehingga bagi kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) menjual gas ke dalam negeri sama menariknya dengan menjual gas ke luar negeri/export; dan
3)Harus dibangun infrastruktur gas yang lengkap, berupa pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas (di Kalimantan dan Sumatra) ke pusat-pusat permintaan (Jawa);
RekomendasiUntuk menjamin pasokan gas di dalam negeri
1)Export gas harus dihentikan, sekurang-kurangnya kontrak-kontrak export gas yang habis masa berlakunya, tidak diperpanjang;
2)Harga gas dalam negeri harus sama dengan harga export, sehingga bagi kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) menjual gas ke dalam negeri sama menariknya dengan menjual gas ke luar negeri/export; dan
3)Harus dibangun infrastruktur gas yang lengkap, berupa pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas (di Kalimantan dan Sumatra) ke pusat-pusat permintaan (Jawa);
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
Tahun
juta ton / tahun
Badak 20,85 21,33 21,62 21,62 21,62 21,62 21,62 12,78 9,20 9,20 7,40 4,79 2,84 2,84 0Arun 6,35 4,80 4,51 4,51 4,51 4,51 1,20 1,20 1,20 1,20Total 27,20 26,13 26,13 26,13 26,13 26,13 22,82 13,98 10,40 10,40 7,40 4,79 2,84 2,84 0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
LNG Contracts for Bontang and Arun Plants
RINGKASAN INDIKATOR MAKRO SEKTOR ENERGI/MINERAL (2009-2013)
Keterangan: Target lifting gas 2013 sebesar 7.250 BBTUD
2009 2010 2011 2013
Realisasi Realisasi Realisasi Rencana/ APBN-P
Perkiraan realisasi
% terhadap target
% terhadap 2011 Rencana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) = (8)/(7) (10) = (8)/(6) (11)1. Harga m inyak bum i US$/bbl 61,58 79,40 111,55 105,00 100,00 2. Volum e BBM bersubsidi juta KL 0,04 38,59 41,24 40,00 45,27 113% 110% 46,01 3. Volum e LPG juta ton 0,00 2,69 3,28 3,61 3,61 100% 110% 3,86 4. Subsidi energi Triliun Rp. 98,72 140,45 261,35 225,35 309,78 137% 119% 272,44
a. Subsidi BBM /LPG Triliun Rp. 45,00 82,35 168,17 137,38 216,80 158% 129% 193,81 b.Subsidi Listrik Triliun Rp. 53,72 58,10 93,18 64,97 92,98 143% 100% 78,63 c. Cadangan resiko energi Triliun Rp. 23,00
5. Penerim aan sektor ESDM Triliun Rp. 238,02 288,84 387,97 404,68 415,20 103% 107% 403,36 a. M igas Triliun Rp. 184,69 220,99 278,39 278,02 289,00 104% 104% 257,28 b.Pertam bangan um um Triliun Rp. 52,27 66,82 107,27 125,52 123,59 98% 115% 144,60 c. Panas bum i Triliun Rp. 0,43 0,52 0,43 0,35 0,74 212% 173% 0,40 d.Lainnya Triliun Rp. 0,64 0,52 1,89 0,80 1,87 235% 99% 1,08
6. Investasi sektor ESDM M iliar US$ 20,31 21,81 27,19 37,15 28,34 76% 104% 39,38 a. M inyak dan Gas Bum i M iliar US$ 12,75 13,66 18,70 23,64 18,21 77% 97% 27,94 b.Ketenagalistrikan M iliar US$ 5,08 4,68 4,98 8,85 5,62 64% 113% 7,20 c. M inerba M iliar US$ 2,21 3,19 3,41 4,20 4,20 100% 123% 3,77 d.EBT M iliar US$ 0,27 0,28 0,10 0,46 0,31 68% 314% 0,47
7. Produksi energi fosil dan m ineral ribu boepd 5.312 5.689 6.469 6.342 6.763 107% 105% 6.903 a. M inyak bum i ribu bpd 948 945 902 930 860 92% 95% 900 b.Gas bum i M M SCFD 7.951 8.857 8.443 8.926 8.196 92% 97% 8.436
ribu boepd 1.420 1.582 1.508 1.594 1.464 92% 97% 1.506 c. Batubara juta ton 256 275 353 332 386 116% 109% 391
ribu boepd 2.944 3.163 4.060 3.818 4.439 116% 109% 4.497 8. Pem bangunan ketenagalistrikan dan EBT
a. Rasio elektrifikasi % 65,79 67,15 72,95 75,30 75,83 101% 104% 77,65b.Kapasitas terpasang pem bangkit M W 31.958 33.983 40.000 44.224 43.879 99% 110% 47.966 c. Tam bahan kapasitas M W 496 2.025 6.017 4.224 3.879 92% 64% 4.087 d.Kapasitas terpasang PLTP M W 1189 1189 1226 - 1281 104%e. Tam bahan kapasitas PLTP M W 137 0 37 - 55 149%
SatuanIndikator m akro2012
No.
PENERIMAAN NEGARA (2009 – 2013)Pertambangan dan Energi
*) Perkiraan Realisasi **) Rencana
2009 2010 2011 2012* 2013**0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Triliun Rupiah
PENERIMAAN NEGARA DAN SUBSIDI (2009 – 2013)Pertambangan dan Energi
2009 2010 2011 2012* 2013** -
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
350.00
400.00
450.00
Triliun Rupiah
*) Perkiraan Realisasi **) APBN
PROSPEK PROYEK PENGEMBANGAN GAS BUMI
MASELA
NATUNA D-ALPHA
TANGGUH TRAIN 3
Gas Reserve: 46 TCF.Total Investment US$ 41 billion
On stream 10 yr after development
Gas Reserve 9,18 TCF.Total investasi US$ 4,99 billion
On stream pada Q2 2018.
Cadangan gas 8,09 TCFInvestasi train 3, US $ 12
MilyarTrain 1 & 2 telah berproduksi Juni 2009 & Train 3 akhir 2018
Gas Reserve 2,8 TCFTotal Investment US$ 1,7 billion (upstream)On stream 2015
DONGGI SENORO
Sejak ditemukan pada tahun 1988, lapangan belum dikembangkan
Lapangan Gas Donggi Senoro terdiri dari 2 KKS :Blok Senoro Toili Operator : JOB Pertamina–Medco E&P
Tomori Cadangan : 1,65 TCF Up side potential : 0,6 TCF (th
2011) Kontrak PSC JOB berakhir pada tahun
2027Blok Matindok Operator : PT Pertamina EP Cadangan : 0,76 TCF Kontrak Pertamina EP berakhir pada
tahun 2035Total cadangan Donggi Senoro : 2,41 –
2,86 TCF
PROYEK DONGGI SENORO
Matindok Gas Field
DONGGI SENORO
Untuk mencapai keekonomian diperlukan penggabungan pengembangan kedua Blok tersebut
Gas Deliverability (status akhir Desember 2009) 360 s.d. 424 MMSCFD (15 tahun) : Senoro = 255 s.d. 319 MMSCFD ,
dan Matindok = 105 MMSCFD Nilai investasi upstream yang diperlukan sebesar US$ 1,7 Milyar, nilai
investasi di hilir (pabrik pupuk, amoniak dan PLN) sebesar Rp. 33,1 Triliun.
PERTIMBANGAN PEMANFAATAN GAS UNTUK DOMESTIK
Pendanaan Proyek Konsumen domestik perlu dukungan pendanaan dalam negeri.
Perbankan Nasional menyatakan siap mendiskusikan terms and conditions (sesuai hasil rapat di Kemenneg BUMN tanggal 10 Maret 2010).
Waktu Pemanfaatan Gas (Gas On Stream)Konsumen Domestik paling cepat 45 bulan dari HoA (asumsi HoA 1 Januari 2010 pemanfaatan Gas sekitar akhir Tahun 2013)
Umur proyekKonsumen domestik memerlukan suplai gas minimum 20 tahun untuk memenuhi keekonomian proyek, sehingga membutuhkan perpanjangan KKS
DONGGI SENORO
RENCANA PEMANFAATAN1. Opsi I (seluruhnya untuk domestik)
• PUSRI : 91 MMSCFD, • Pabrik amoniak (PAU) : 70 MMSCFD• PT PLN (Pesero) : 50 MMSCFD
2. Opsi II (kombinasi ekspor dan domestik)• LNG : 335 MMSCFD• PUSRI : 60 MMSCFD• PLN : 15 MMSCFD
DONGGI SENORO
a. Apabila gas sepenuhnya digunakan di dalam negeri, maka pengembangan lapangan gas Donggi Senoro tidak ekonomis;
b. Dengan kombinasi ekspor LNG (335 MMSCFD) dan pemakaian industri setempat yang akan dibangun, yaitu untuk pupuk (60 MMSCFD), PLN (30 MMSCFD), pemerintah akan mendapatkan total $70/bbl. Untuk JCC = $100/bbl, pendapatan Pemerintah adalah $11 milyar.
RekomendasiUntuk menjamin pasokan gas di dalam negeri
1)Export gas harus dihentikan, sekurang-kurangnya kontrak-kontrak export gas yang habis masa berlakunya, tidak diperpanjang;
2)Harga gas dalam negeri harus sama dengan harga export, sehingga bagi kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) menjual gas ke dalam negeri sama menariknya dengan menjual gas ke luar negeri/export;
3)Harus dibangun infrastruktur gas yang lengkap, berupa pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas (di Kalimantan dan Sumatra) ke pusat-pusat permintaan (Jawa);
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
10,00
10 20 30 40 50 60 70
LNG Price (CIF), $/M
MBTU
JCC Crude Oil Prices (CIF), $/bbl
P(Japan)P(Guangdong)Actual P(Japan), contracts before 2002P(Fujian)
Guangdong (China)P=0.052(JCC)+2.1133
JapanP=0.1226(JCC)+1.2367
Fujian (China)P=0.0525(JCC)+1.34
Contract to Fujian (from tangguh) is the lowest ever (less than 4 $/mmbtu)
Harga Gas Hulu/export
Harga LNG Export Tangguh
21
Contract Volume (Mton/year)
Terms (year)
LNG price (US$/MMBTU)
Fujian (Putian, China) (26 September 2002 and revised in 27 June 2006)
2.6 25 34.1)(0525.0 += JCCPcif Intercept=1.35 during commisioning and for the first 60 months of delivery JCC Floor=US$15/bbl JCC Cap= 38/bbl (revised from original contract of US$ 25/bbl)
POSCO (Gwangyang, Korea) (1 July 2004)
0.55 20 02.2)(05.0 += JCCPcif Intercept=2.06 up to 2009 and 2.02 afterward JCC Floor=US$14/bbl JCC Cap= US$26/bbl
K-Power (Gwangyang, Korea)
(13 August 2004)
0.6 20 20.2)(05.0 += JCCPcif JCC Floor=US$14/bbl JCC Cap= US$26/bbl
SEMPRA (Ensenada, Mexico)
(11 October 2004)
3.7 20 ( ))%%100(
)%10236.0((FR
SoCalSoCalPcif
-
+-=
Maks 2% FR (Fuel Reimbursment), and no cap and floor prices
Harga Gas Di dalam Negeri
Menteri
Harga Gas Hulu dan Harga Gas Hilir Untuk Pengguna
Tertentu
Konsumen dari Gas Produsen (sebagai
penjual)
BPH Migas Harga Gas Hilir Untuk Rumah Tangga
Konsumen Rumah Tangga
Badan Usaha Harga Gas Hilir Untuk Pengguna Umum
Konsumen dari Gas Badan Usaha Niaga
PUPUK
PLN
INDUSTRI
615.3 KKKS
721.4 KKKS
KKKS
147
605.7
PGN 752.7
MMSFD (2011)Gas Allocation and Price Setting
3.8 $/mmbtu
6.2 $/mmbtu
2.6 – 5.6 $/mmbtu
Harga gas export 12-14 $/mmbtu
Harga Jual BBG Ditentukan oleh Harga Gas Hulu
Harga BBG Gas Pipa saat ini RP. 3.100/LSP ($9.7/mmbtu), sedangkan harga yang yang ‘feasible’ adalah Rp. 4.000/LPS ($12,5/mmbtu)
Harga Jual BBG
Pajak
Margin SPBG
Investasi & O/M
Toll Fee
HCTP
Harga di titik penyerahan, bisa di well
head maupun plan gate pipa hulu
Tarif pengangkutan
gas bumi melalui pipa
yang ditetapkan oleh Badan pengatur;
Biaya untuk pembangunan, pengoerasian,
dan pemeliharaan SPBG dan
infrastruktur pendukungnya
Keuntungan pengoperasian
Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Gas (SPBG)
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak bahan bakar untuk kendaraan bermotor
BAPPENAS, 2012
HCTP Toll Fee Investasi & O/M Margin SPBG Pajak0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
1,854
750
561 310
521
1,055
750
561
310
401
Dengan harga BBG Rp. 3.100/LSP ($9,7/mmbtu), pengusaha SPBG tidak dapat membeli gas dari titik penyerahan yang harganya sekitar Rp. 1.854/LSP ($5,8/mmbtu). Agar supaya pengusaha SPBG dapat memperoleh gas, maka harga BBG sekurang-kurangnya Rp. 4,000/LSP ($12,5/mmbtu)
Penerimaan negara dan harga gas dalam negeri
Tidak ada substitusi
25% substitusi & harga gas = harga ekspor
50% substitusi & harga gas = harga ekspor
50% substitusi & harga gas = 75% harga ekspor
100
110
120
130
140
150
160
170
180
Ilustrasi Sederhana Penerapan Kebijakan Subsidi Gas dan Potensi ‘Saving’ PemerintahExport Gas dan Subsidi BBM• Harga LNG = $18/MMBTU• Biaya cryogenic $3/MMBTU, • Harga gas yang diterima
kontraktor sebelum LNG plant = 18 – 3 = $15/MMBTU
• Asumsi cost recovery $3/MMBTU• Bagian Kontraktor = 30% ($15-$3)
+ $3 = $6,6/MMBTU• Bagian Pemerintah $15 - $6,6 =
$8,4/MMBTU
• Harga BBM bersubsidi = Rp.4500/ltr = $80/bbl = $12/MMBTU
• Harga impor BBM = $130/bbl• Pemerintah menanggung subsidi
$(130-80)/bbl = 50/bbl atau $8/MMBTU
Gas untuk dalam negeri• Agar gas dapat mensubstitusi BBM
bersubsidi, harga gas $8/MMBTU ( < harga BBM bersubsidi)
• Kontraktor tidak dirugikan dan tetap mendapat $6,6/MMBTU
• Pemerintah mendapat $(8-6,6)/MMBTU= $1,4/MMBTU
• Dengan menjual gas di dalam negeri $8/MMBTU, pemerintah menanggung opportunity loss $(8,4-1,4)/MMBTU = $7/MMBTU
Pemerintah memperoleh keuntungan (saving) $1 untuk setiap MMBTU substitusi gas terhadap BBM bersubsidi.
RekomendasiUntuk menjamin pasokan gas di dalam negeri
1)Export gas harus dihentikan, sekurang-kurangnya kontrak-kontrak export gas yang habis masa berlakunya, tidak diperpanjang;
2)Harga gas dalam negeri harus sama dengan harga export, sehingga bagi kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) menjual gas ke dalam negeri sama menariknya dengan menjual gas ke luar negeri/export; dan
3)Harus dibangun infrastruktur gas yang lengkap, berupa pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas (di Kalimantan dan Sumatra) ke pusat-pusat permintaan (Jawa);
Pasokan dan Permintaan Gas (2011)• Pasokan yang saat ini tersedia (existing+projected
production - export)
• Permintaan domestik (Contracted+committed+potential domestic demand)
29/01/13 33
Tidak termasuk permintaan/pasokan <250 mmscfd
Satuan dalam mmscfd
Pasokan dan Permintaan Gas (2020)
29/01/13 34
o Pasokan yang saat ini tersedia (Existing+projected production - export)
o Permintaan domestik (Contracted+committed+potential domestic demand)
Tidak termasuk permintaan/pasokan <250 mmscfd
Satuan dalam mmscfd
PROSPEK PROYEK PENGEMBANGAN GAS BUMI
MASELA
NATUNA D-ALPHA
TANGGUH TRAIN 3
Gas Reserve: 46 TCF.Total Investment US$ 41 billion
On stream 10 yr after development
Gas Reserve 9,18 TCF.Total investasi US$ 4,99 billion
On stream pada Q2 2018.
Cadangan gas 8,09 TCFInvestasi train 3, US $ 12
MilyarTrain 1 & 2 telah berproduksi Juni 2009 & Train 3 akhir 2018
Gas Reserve 2,8 TCFTotal Investment US$ 1,7 billion (upstream)On stream 2015
DONGGI SENORO
Proyeksi Produksi Gas Nasional pada Tahun 2015 –
Total Pasokan 10.000 MMSCFD
- 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000
Kep.Riau-Natuna
NAD
Sumbag-ut
Sumbag-teng-sel
Jabag-bar
Jabag-teng
Jabag tim
Kalbag-tim
Sulbag-teng
Sulbag-sel
Papua
M aluku bag sel
Kep.Riau-Natuna NAD Sum bag-ut Sumbag-
teng-sel Jabag-bar Jabag-teng Jabag tim Kalbag-tim Sulbag-teng Sulbag-sel Papua M aluku
bag selSUPPLY (M M SCFD) 675 389 266 1.995 1.107 166 842 2.892 317 76 1.245 -
Sumber: KESDM, Neraca Gas (2010-2025)
Neraca Gas – Proyeksi 2015
29/01/13 37
Ekspor EksporEkspor Ekspor Ekspor Ekspor Ekspor Ekspor
CBMKalbagtim Sulaw esi
Natuna Barat Natuna Tim urNAD M aluku
PapuaSum bagut 0
Batam 940 76% 57 0 0 68049 47% 24% 11 2915 8% 0 LNG Sum 226 100% 42 46 0% 0
(0) LNG 5 5% LNG JB 0 0% 518 0% 0 100% 2226 0 0% LNG JT 0 0% Ind/Lis/Tra/Pup Ind/Lis/Tra/Pup 0% 0 100%
11 10% Ind/Lis/Tra/Pup 713 0% 0 100%30 17% 0% LNG Sum 0 0% Ind/Lis/Tra/Pup 100%13 13% CBM 0 LNG JB 0 0% LNG Sum 0 0% Ind/Lis/Tra/Pup122 100% LNG JT 0% LNG JB 0 0%
Ind/Lis/Tra/Pup (0) 100% LNG JT 0%0 100% 0%
Sum bagtengsel 713 0 LNG Sum 0 0%45 43% Jabagbar Jabagteng Jabagtim LNG JB 680 100%135 75% LNG LNG LNG JT 0%82 82% 680 00 0%
Ind/Lis/Tra/Pup CRB-SM R SM R-SBY Balance587 (336) 158 (0)
292 822 6 23895 672 237 32861 339 142 208252 119 72
Ind/Lis/Tra/Pup Ind/Lis/Tra/Pup Ind/Lis/Tra/Pup Ind/Lis/Tra/Pup
1734
1052161
0
1725350
0
0
175
0
36
551
551
368
687
00
435
0
166
2003 235
Permintaan gas di Jawa akan dipenuhi oleh pasokan LNG dan gas melalui pipa dari Kalimantan dan LNG dari Papua. Kalimantan akan memasok 226 MMSCFD LNG ke Sumatra dan 680 MMSCFD melalui pipa gas ke Jawa, sedangkan PAPUA akan memasok 713 MMSFCD LNG ke Jawa
Kebutuhan Infrastruktur Gas
Dibutuhkan US$10,5b (Rp95 T)
29/01/13 38
NO JENIS INFRASTRUKTUR GAS *) SASARAN KAPASITAS
BIAYA INVESTASI (Milyar US$)
IPembangunan Pipa Gas Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas
a.Pipa transmisi Bontang-Semarang Pipa gas transmisi 1500 km 2,68
b.Pipa transmisi Semarang-Surabaya Pipa gas transmisi 250 km 0,31
c.Pipa transmisi Cirebon-Semarang Pipa gas transmisi 400 km 0,61
d.Pembangunan jaringan distribusi gas kota Pipa gas distribusi 1000 km 0,15
IIPembangunan LNG Plant, LNG Receiving Terminal, dan Fabrikasi Tankera.FSRU - Belawan ***) FSRU 1 unit 2-3 MTPA 0,62b.FSRU - Muara Karang FSRU 1 unit 3-5 MTPA 0,82c.Penambahan kapasitas LNG Plant (Tangguh) Train LNG Plant 1 unit 5,3 MTPA 1,84
d.Pengadaan dua (2) kapal tanker Kapal tanker 2 unit @ 160 ton 0,32
IIIPembangunan Stasiun Induk dan SPBG CNG
a.Pembangunan Sarana dan Prasarana Gas SPBGMother Station, Daughter Station, dan Truk CNG
250 Mother Stations, 1500 Daughter Stations, dan 500 Truk CNG
3,06
TOTAL INVESTASI **) 10,41*) CNG = Compressed Natural Gas, FSRU = Floating Storage Receiving Unit, LNG RT = LNG Receiving Terminal**) Investasi untuk Skenario I = 30% dari investasi Skenario II/III
***) direvisi menjadi revitalisasi Arun
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR GAS BUMI Revitalisasi LNG Arun (Pertamina, selesai Q4 2014);
Pipa Arun-Belawan (Pertamina, selesai Q2 2014);
FSRU Lampung (PGN, selesai 2014);
FSRU Jawa Barat (PT. Nusantara Regas, Sudah beroperasi, akan diresmikan RI-1);
Pipa Cirebon-Bekasi (Pertagas, selesai Q4 2014);
Pipa Cirebon-Semarang (PT Rekayasa Industri dengan dukungan Pertamina, selesai Q3 2014);
Pipa Gresik-Semarang (Pertagas, selesai Q3 2014);
FSRU Jawa Tengah (Pertamina, Q4 2014);
Pipa Kepodang-Tambak Lorok (selesai 2014).
• Indonesia sedang membangun jalur pipa gas yang terintegrasi dari Barat Sumatara sampai Timur Jawa
• Ketahanan pasokan gas untuk mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi
LNG terminal (Existing)LNG terminal (Plan)
Proyek Infrastruktur Gas - Selesai 2014
40
FSRU Jateng
FSRU Lampung
Receiving dan
Gasifikasi
Terminal LNG Arun serta
Pipa Gas ke
Belawan
Pipa Gas Kalimantan
– Jawa (Kepodang – Tambak Lorok)
Pipa Gas Lintas Jawa
(Gresik – Semarang)
Kilang Mini LPG (Musi Banyuasin)
Pada tahun ini, pembangunan infrastruktur pemanfaatan gas untuk rumah tangga dan transportasi yang akan dibangun oleh Pemerintah antara lain: Jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Ogan Ilir, Blora, Subang, Sorong SPBG di Balikpapan, Samarinda, Serpong, Cibubur Sarana bahan bakar gas (infrastruktur pipa dan infrastruktur gas)29/01/13
Kerjasama - Membangun Infrastruktur BBM
Pemerintah
BUMN (Pertamina)
Swasta
29/01/13
o Pemerintah, BUMN, dan swasta mempunyai peran yang saling mendukung dalam membangun/mengelola infrastruktur BBM
o Tiga ‘modalities’ institusi kerjasama dalam pembangunan infrastruktur BBM (PPP, PMP, dan JOC)
o Pemerintah menyiapkan infrastruktur dan anggaran untuk cadangan penyangga energi (publik) secara bertahap
PPP
JOC PMP
41
Pembiayaan Infrastruktur Bersumber APBN
Tergantung sumber pendanaannya, proyek infrastruktur Migas dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori, yakni proyek PPP, BUMN, dan Proyek Pemerintah. APBN Rupiah Murni dapat membiayai ketiga kategori tersebut, yakni dalam bentuk investasi (Proyek pemerintah), penyertaan modal (BUMN), garansi (BUMN dan PPP), ataupun memfasiitasi proses transkasi/pengelolaan (PPP). 29/01/13
APBNDomestic Sources
(Rupiah Murni)
External Loan/Grant
BUMN or SOEs Projects
Government Guarantee
Government Projects
External Loan/ Grant Blue
Book
External Loan/ Grant Green
Book
PPPProjectsPPP PPP Book
Transaction and Management
42
Fasilitas Pembiayaan Infrastruktur
• Project Development Facility (PDF)– Fasilitas yang dapat digunakan untuk membiayai pekerjaan
Feasibility Study, Design, dsb, serta membiayai ‘advisory services’ pada saat melakukan transaksi dengan pihak investor (swasta), dikelola oleh BAPPENAS
• Guarantee Fund (GF)– Fasilitas pemerintah untuk memberikan garansi atas resiko non-
komersial, yang berkaitan dengan resiko politik yang dapat mengganggu keberhasilan proyek, dikelola oleh PT IIGF (BUMN)
• Land Revolving Fund (LRF)/Land Capping– Fasilitas pemerintah yang dapat digunakan untuk membiayai
pembebasan tanah untuk infrastruktur publik, dikelola oleh Kementerian Keuangan
• Infrastructure Fund– Fasilitas (long-term fund) yang dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan, dikelola oleh PT SMI (BUMN)
29/01/13 43
Project Structure - Kilang Terintegrasi
‘Oil Refining Petrochemial Company’ adalah perusahaan yang khusus dibentuk sebagai ‘Special Purpose Vehicle’ untuk membangun dan mengoperasikan kilang terintegrasi.
Lenders: Lembaga multilateral/bilateral, dengan co-finance dari PT SMI (long-term infrastruktur fund), dan lembaga keuangan komersial yang menyediakan ‘project finance’, seperti JBIC, IFC, dsb.
Project Sponsors adalah ‘product offtaker’ yang membeli produk hasil kilang (BBM dan petro-kimia), Pertamina (membeli BBM), dan perusahaan yang bergerak di bidang petro-kimia, atau dapat juga perusahaan minyak internasional yang menjadi pemasok minyak mentah (crude supplier). 29/01/13
EPC Contractors
Crude Supplier Oil Refining and
Petrochemical Company
Lenders
Government/BPH Migas
Project SponsorsPERTAMINA
Chemical Co.
Offshore Accounts
Product Offtake
Equity and Subordinated Loan
Repayment
Crude Supply
Refinery Construction
Loan
License
44
Revitalisasi Terminal LNG Arun
29/01/13 46
LNG Satellite & Hub Terminal LNG Re-Export and LNG Import (Pemasok FSRU Jabar, jateng) LNG Receiving & Regasificationpasokan gas ke PIM I/II (110 MMSCFD)AAF (60 MMSCFD)IPP PDPA (3 TG ex LPG)KKA (15 MMSCFD)
LNG Receiving/Regas & Pipa Gas Arun-Belawan
PLN Aceh dan MedanIndustri di kawasan Medan (25 MMSCFD)
Bagian dari pipa Trans Sumatra
LPGLPG Upgrading & Hub
PROFIL SUPPLY DEMAND ACEH - MEDAN
47
DEM ANDARUNArun Turndown ratio 111PIM 1 8 45 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60PIM 2 54 50 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55PIM 3/ AAF 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 55KKA 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10PG ARUN (1 unit/24 jam ), Treating existing 2 9 7 7 7PG ARUN (1 unit/24 jam ), untuk Regas 6 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8PG ARUN (6 unit/6 jam )PLN 400 M W Peaker 2 13 13 13 13 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25PG PDPA (3 unit)Fuel Cost (Kom pressor Liquefaction) 18Own gas use for upstream production 15 15 15 15 15TOTAL DEM AND ACEH 210 138 223 223 223 213 213 213 213 213 213 213 213 213 213 213M EDANPLN M EDAN 15 92 92 92 92 129 129 129 129 129 129 129 129 129 129 129PGN Custom ers in M edan (Industry) 25 27 29 31 33 35 37 40 43 46 49 52 56 60 64TOTAL DEM AND M EDAN 15 117 119 121 123 162 164 166 169 172 175 178 181 185 189 193
Total Dem and Arun + M edan 225 255 342 344 346 375 377 379 382 385 388 391 394 398 402 406SUPPLY ACEHGas Upstream (NSO & NSB) 224 179 115 24 17LNG Tangguh PLN (A) 105 105 105 105 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154 154LNG Im por (B) 76 67 133 61 3 7 100 144 176 234 237 240 244 248 252Blok A - M EDCO 55 55 55 110 110 55 55 55ENI (JAU) 27 108 108 106 70 29Total Supply Aceh 224 360 342 344 346 375 377 379 382 385 388 391 394 398 402 406Balance Aceh -1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0(M edco+ENI) - (PIM 1&2+KKA), 2015 NSO&NSB m asuk -62 -95 45 -19 55 93 91 0 -41 -70 -125 -125 -125 -125 -125 -125(M edco+ENI) - (PIM 1&2,KKA,Belawan), 2015 NSO&NSB m asuk -77 -212 -74 -140 -68 -69 -73 -166 -210 -242 -300 -303 -306 -310 -314 -318
PERIODE 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2026 2027 20282020 2021 2022 2023 2024 2025
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 20270
100
200
300
400
500
DEMAND SUPPLY ACEH
mmsc
fd
NSO/NSBKomitmen ekspor
Source: Modifikasi Workshop Penyusunan Gas Balance dengan BPMigas, 4 April 2012 Sumber: Pertamina, 2012
48
SLS A – P. Batu = 225 km Wampu – Belawan = 26 kmTotal Pipa Baru = 251 km
Merah = SLS – P. Batu (new pipeline)Hijau = P. Batu – Brandan & P. Brandan – Wampu (existing pipeline)Kuning = Wampu – Belawan (new pipeline)
PEMBANGUNAN PIPA ARUN - MEDAN
No Kegiatan 2012 20131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perijinan 2 Pembebasan Lahan 3 FS dan Pre FEED 4 UKL & UPL 5 EPC
6 Commissioning & Gas In
Untuk memenuhi target on stream pada akhir 2013, maka dibutuhkan dukungan Pemerintah dalam proses perijinan dan pembebasan lahan.
Sumber: Pertamina, 2012
• Existing PGN pipeline
• 10 “ x 22.56 km
49
ARUN – POINT A POINT A – SLS
SLS – P. BATU
P. BATU – P. BRANDAN P. BRANDAN – WAMPU
WAMPU – MEDAN (PAYA PASIR)
• Existing PSC pipeline
• 16 “ x 35 km • 42” x 35 km
• Existing PSC pipeline
• 30 “ x 40 km
• Bangun pipa baru 18” x 225 km
• ROW tersedia 63 km.
• Existing Pertagas pipeline
• 14 “ x 6.5 km
• 8” x 6.5 km
• Existing Pertagas pipeline
• 18 “ x 51.6 km • 12” x 51.6 km• ROW tersedia
• Existing PGN pipeline
• 16 “ x 30.3 km • Pertagas bangun
pipa baru 18” x 26 km
• Membangun pipa baru dari Lhok Sukon – P. Batu 18” x 225 km, menggunakan pipa eksisting dariP. Batu – P. Brandan – Wampu, membangun pipa baru Wampu – Belawan 18” x 26 km.
• Basis volume thruput = 160 MMSCFD selama 10 tahun.
WAMPU – BELAWAN
JALUR PIPA ARUN – MEDAN
Sumber: Pertamina, 2012
LNG Satellite& Hub Terminal
LPG Trading & Hub
Condensate Stabilizer
Pembangkit Listrik11 ea PG
LNG
• PIM I/II (110 MMSCFD)• AAF (60 MMSCFD)• IPP PDPA (3 TG exLPG)• KKA (15 MMSCFD)
LNG Re-Export (trading)
Steam HRSGLP Steam
•PLN Aceh•PLN Medan
Group I
Group II
• PLN • Industri Medan (25MMSCFD)•Pemicu pembangunan Pipa Trans Sumatera
LNG Receiving &
Regasification
Relokasi Kilang LNG Arun ke:
USA, Iraq, etc
Overseas Business
Proyek Pipa Arun - Belawan
DEMAND
LNG Import (pemasok FSRU Jabar , Jateng, KTI)
PROYEK REVITALISASI INDUSTRI ACEH
50 Sumber: Pertamina, 2012
STATUS RENCANA PEMBANGUNAN PIPA ARUN - BELAWAN 1. Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dan
Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) tentang Pembangunan Pipa Transmisi Gas Arun – Lhok Sukon pada tanggal 2 Februari 2012.
2. Pengajuan Surat Permohonan Izin Pembangunan Pipa Lhok Sukon – Belawan sebagai bagian Pipa Open Access kepada Menteri ESDM tanggal 20 Februari 2012.
3. Pembahasan Pemanfaatan Daerah Milik Jalan (DMJ) jalan nasional dengan Dirjen Bina Marga tanggal 15 Maret 2012, pertemuan berikutnya Senen 30 Maret 2012
4. Pertagas telah melakukan survey Jalur Pipa gas 17-19 Maret 20125. Pembahasan Skema Bisnis pada tanggal 3 April 2012 sebagai tindak lanjut atas
Kesepakatan Bersama antara Pertagas dan PDPA6. Belum diperoleh ijin dari Ditjen Migas, BPMigas, dan Kementerian Keuangan
untuk dapat memanfaatkan pipa dedicated hulu dari Lhok Sukon ke SLS-A untuk mentransportasikan gas dari Arun ke Belawan
51
Catatan:Merujuk Surat Menteri Negara BUMN No.S-141/MBU/2012 tanggal 19 Maret 2012 mengenai Relokasi Proyek Terminal FSRU Belawan dan Proyek Revitalisasi Terminal LNG Arun, maka biaya yang telah dikeluarkan PT PGN (Persero) Tbk. selama tahap proyek pembangunan FSRU akan dimasukkan dalam biaya proyek Revitalisasi Industri Aceh.
Sumber: Pertamina, 2012
52
RENCANA PEMANFAATAN LAHAN
Jalan Kereta Arun – Kuala Simpang
Jalan Nasional Arun – Belawan
Sumber: Pertamina, 2012
ANALISA PRO DAN KONTRA PENGGUNAAN LAHAN SEBAGAI
JALUR PIPA
•Berdasarkan analisa pro dan kontra, Pertagas lebih cenderung memilih memanfaatkan DMJ Jalan Nasional sebagai jalur pipa gas Lhok Sukon – Belawan, karena memiliki acuan biaya sewa
yang jelas.53
No. Opsi Pro Kontra
1 DMJ Jalan Nasional
•Proses perijinan lebih mudah dengan sistem sewa
•Memiliki acuan biaya sewa yang jelas (Kepmenkeu 96/2007)
•Lebih cepat untuk dapat memulai kegiatan konstruksi
•Secara eksplisit telah disetujui oleh Direktur Bina Pelaksana Jalan Wilayah I
•Perlu menyesuaikan desain dengan rencana pengembangan dan peningkatan jalan
•Kemungkinan tepi jalan nasional padat pemukiman
•Gangguan terhadapa aktifitas masyarakat
2 RUMIJA Rel KAI
•Meminimalkan gangguan terhadap aktifitas masyarakat
•Dapat menggunakan fasilitas milik KAI untuk mendukung kegiatan konstruksi
•Ketidakpastian perolehan ijin•Sharing investasi dan joint operation mengakibatkan meningkatnya risiko karena keterlibatan pihak lain dalam mengambil keputusan
•Rel sudah lama tidak aktif sehingga diperlukan waktu untuk pembebasan kembali oleh pihak KAI
Sumber: Pertamina, 2012
Potensi Sumber Daya Energi Fosil (2011)
*) dengan asumsi tingkat produksi tetap dan tidak ada penemuan prospek baruSumber : KESDM, 2011.
Perkembangan Produksi Minyak dan Gas (BP Migas, 2012)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
OIL (MBOPD) GAS (MBOEPD)
Dominasi Minyak Dominasi Gas
Rencana Produksi Minyak dan Gas Sampai 2018 (Ditjen Migas, 2012)
Terang Sirasun
Peciko 7B
Tunu 13C
Sumpal
Rubi
Senoro
Peciko 7C
Madura BD
Ande-Ande Lumut
Banyu Urip
Jangkrik
IDD - Bangka
Masela
South Mahakam
IDD – Gehem
Hub
IDD – Gendalo HubKepodang
: Minyak dan Gas Bumi
: Minyak Bumi
: Gas Bumi
DOMINASI GASKaltim (Total E&P)
Kaltim (Total E&P)Jatim (Kangean Energy)
Jateng(MCL)Kepri(Genting Natuna Oil)Jatim(Husky Madura)Jateng(PCML)
Sumsel(COPI Grissik)Sulbar(Pearl Oil Sebuku)Kaltim(Total E&P)
Sulteng(JOB Pertamina – Medco Tomori)Kaltim(Chevron Indonesia Co.)
Kaltim(Chevron Indonesia Co.)
Kaltim(Chevron Indonesia Co.)
Kaltim(ENI Muara Bakau)Kaltim(Total E&P)
Maluku (Inpex Masela)
• Pasokan gas untuk domestik pada tahun 2012 sebesar 3,615 miliar British thermal unit per hari (BBTUD) meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,267 miliar British thermal unit per hari (BBTUD). Dalam 8 tahun terakhir, pasokan gas untuk domestik meningkat hingga lebih dari 250 persen.
• Alokasi gas bumi (per sektor) tahun 2012 mencapai 998 miliar kaki kubik (BCF) dengan rincian untuk Pupuk sebesar 286 BCF, untuk Listrik 555 BCF dan Industri 157 BCF. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 434 BCF dengan rincian untuk Pupuk sebesar 247 BCF, Listrik 73 BCF dan Industri 114 BCF.
• Selain itu akan ada penambahan kontrak gas baru pada tahun 2013 sebesar 677 BCF dengan rincian untuk Pupuk 36 BCF, Listrik 227 BCF dan Industri 414 BCF. Peningkatan Volume kontrak industri di karenakan LNG Tangguh sudah mulai di jual untuk kebutuhan domestik, yaitu untuk Pupuk dan Listrik namun penjualannya melalui perusahaan yang mempunyai Receiving LNG.
• Tahun 2013 penyaluran gas ke domestik akan mencapai 4,020 miliar British thermal unit per hari BBTUD, meningkat apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,615 miliar British thermal unit per hari (BBTUD). Sedangkan penyaluran gas untuk ekspor sebesar 3,870 miliar British thermal unit per hari (BBTUD) yang artinya volume ekspor gas sudah di bawah volume gas untuk domestik.
PASOKAN GAS UNTUK DOMESTIK