minyak bumi
TRANSCRIPT
2014
11 MIA 1
Hawa Rizka
8/18/2014
Minyak Bumi (Petroleum)
Terbentuknya Minyak Bumi
Minyak bumi atau petroleum dijuluki juga sebagai emas hitam,
yaitu cairan yang kental, coklat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar, dan berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks
dari berbagai hidrokarbon, dimana sebagian besar terdiri dari
seri alkana tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
Asal minyak bumi adalah mahluk hidup (tumbuhan, hewan)
yang terkubur selama jutaan tahun dengan melalui proses
penguburan, proses diagenesis kemudian proses lebih lanjut
pada masa katagenesis dan tidak dapat dimanfaatkan lagi pada
masa metagenesis.
Tahapan penguburan bahan alam mengalami tiga masa perubahan
kimiawi yaitu:
a. Diagenesis
Masa ini merupakan zona tak matang dan terjadi perengkahan
tak mencolok (10%), yang dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1) Diagenesis dini, yaitu peralihan dari senyawa yang
stabil saat di permukaan bumi, menjadi senyawa yang
stabil pada kedalaman ribuan meter dengan suhu sekitar
40-42oC. Pada masa ini terjadi pembentukan kerogen (fase
dari petroleum yang tidak dapat larut dalam pelarut
organik dan anorganik).
2) Diagenesis pertengahan, terjadi proses aromatisasi
(senyawa rantai panjang membentuk senyawa aromatik,
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 2
lingkar dan mempunyai ikatan rangkap dengan elektron
terdelokalisasi).
3) Diagenesis akhir, adalah proses yang terjadi
pengkhelatan logam oleh senyawa organik yang terbentuk
pada masa sebelumnya.
Pembentukan minyak bumi terjadi pada diagenesis akhir dan
dapat dikenal berdasar hasil eksplorasi.
b. Katagenesis
Katagenesis adalah zona minyak dan gas basah. Pada masa
ini terjadi perengkahan mencolok, dimana terjadi perubahan
senyawa kimia yang diakibatkan oleh suhu dan kedalaman
pendaman (penguburan) sehingga menyebabkan penguraian
termal kerogen.
c. Metagenesis
Pada tahap ini terjadi masa perusakan termal dari
karakter senyawa (cairan) menjadi residu (padatan),
sehingga mengakibatkan senyawa organik menjadi senyawa
yang kekurangan hidrogen, dan material tak bernilai atau
menjadi material bernilai dari senyawa karbon (grafit,
intan).
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua
teori, yaitu:
1) Teori Anorganik
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 3
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium
karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam
alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi
kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan
logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar,
napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan
residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan
industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari yang disebut petrokimia.
2) Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan
bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan
penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari
tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 4
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik
lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun
yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-
unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur
yang terdapat pada makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu
mengendap di dasar laut, kemudian ditutupi oleh lumpur yang
lambat laun mengeras karena tekanan lapisan diatasnya sehingga
berubah menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak
bumi dan gas yang terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit
bumi. Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini membutuhkan
waktu yang sangat lama. Bahkan sepanjang umur kita pun belum
cukup untuk membuat minyak bumi dan gas. Jadi kita harus
melakukan penghematan dan berusaha mencari sumber energi
alternatif.
Senyawa kimia lain dari tumbuhan atau hewan pembentuk
minyak bumi adalah alkaloid, terpena, steroid, asam amino, dan
lipid. Senyawa-senyawa ini terkubur bersama tumbuhan dan
hewan. Senyawa kimia yang terkubur dan pada saat pengeboran
minyak masih dapat dikenali dari strukturnya, maka senyawa ini
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 5
dianggap dapat menjadi pengungkap sejarah pembentukan minyak
bumi yang dikenal sebagai biomarker atau penanda hayati
(contoh: porfirin dari klorofil, sekobikadinana dari isoprena
atau terpena, skualena, sterana, bahkan steroid, dan
kolesterol).
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 6
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan
hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih
dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di
pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh,
Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua).
Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
a. Pengolahan pertama,Pada tahapan ini dilakukan “distilasi
bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya
lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah.
Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan
naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.
b. Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses
lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses
sebagai berikut:
1. Absorpsi
2. Adsorpsi
3. Filtrasi
4. Kristalisasi
5. Ekstraksi
Ini adalah seluruh penjelasan dari yang diatas.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 7
1. Distilasi
Penyulingan atau Destilasi adalah teknik pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih larutan. Penyulingan terfraksi digunakan
untuk solusi memiliki perbedaan titik didih tidak terlalu jauh
dari sekitar 30oC atau lebih. Dasar pemisahan suatu campuran
dengan penyulingan adalah perbedaan titik didih dari dua atau
lebih cairan jika campuran dipanaskan, komponen titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan mengatur
suhu dengan hati-hati,kita dapat menguapkan dan kemudian
mengembunkan komponen secara bertahap.
Ada 5 jenis distilasi yang akan dibahas disini, yaitu
distilasi bertingkat, distilasi sederhana, distilasi
fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain itu
ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic
homogenous, distilasi dengan menggunakan garam berion,
distilasi pressure-swing, serta distilasi reaktif.
a. Destilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak
dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam
fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran
titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen
hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon
mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 8
I. Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air
bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah
yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah
menara/tanur distilasi.
II. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke
atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki
banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
III. Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi
dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap
tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair
yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini
disebut fraksi.
IV. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih
tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara
distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik
didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 9
b. Distilasi Sederhana
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan
titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat
volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain
perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu
kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi
ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
c. Distilasi Fraksionisasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-
komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan
untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C
dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.
Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri
minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak
mentah
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah
adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan
secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk
pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya.
Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
d. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 10
memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap
dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100
°C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah
dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari
masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap
dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di
semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi
dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus
dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari
tumbuhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam
campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari
campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya
masuk ke labu distilat.
e. Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat
terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode
distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik
didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin,
karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh
air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau
aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada
sistem distilasi ini.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 11
Tujuan dari percobaan penyulingan ini adalah untuk menentukan
konsentrasi maksimum yang dapat diperoleh destilat, menentukan
HETP (tinggi setara dengan piring teoretis) di total refluks,
dan menentukan jumlah minimum tahap (Nmin) pada total reflux.
HETP adalah panjang lapangan (kolom panjang) dibagi dengan
jumlah potongan teoretis, bertekad untuk mengetahui efisiensi
kolom penyulingan. Prinsip ini didasarkan pada Undang-Undang
Roult tekanan uap pada solusi ideal pada temperatur tertentu
sebanding dengan tekanan uap dikalikan dengan fraksi murni
murni. Dan Dalton's Law adalah tekanan ideal dalam campuran
gas sama dengan tekanan parsial setiap komponen.
2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih
tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin
alami dari gas-gas basah. Gas-gas dikeluarkan dari tank
penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang
kemudian diserap ulang oleh tanaman.
Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi
hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi
minyak gas. Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal
sebagai berikut:
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat
dicampurkan pada bensin.
I. Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang
sangat ringan (misalnya fraksi yang terdiri dari zat
hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat
yaitu yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 12
II. Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari
berbagai gas ampas dari suatu instalasi penghalus.
3. Adsorpsi
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi
ketika suatu fluida, cairan maupun gas , terikat kepada suatu
padatan atau cairan (zat penjerap, adsorben) dan akhirnya
membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap,
adsorbat) pada permukaannya. Proses adsorpsi digunakan untuk
memperoleh material berat dari gas. Pemakaian terpenting
proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah:
I. Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural
gasoline) dari gas-gas buni, dalam hal ini digunakan
arang aktif.
II. Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna
dan hal-hal lain yang tidak dikehendaki dari minyak,
digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan
bauxiet (biji oksida-aluminium).
4. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang
mengandung destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan
untuk decolorisasi fraksi.
5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk
menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin
yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 13
mikrokristalin yang diperdagangkan. Kristalisasi adalah proses
pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt
(campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari
gas. Kristalisasi juga merupakan teknik pemisahan kimia antara
bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass
transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan
ke fase kristal padat.
6. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut
yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan
tertentu dalam dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut
yang berbeda.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 14
Fraksi-Fraksi
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan
dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk
menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon
lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana),
dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus
kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik.
Liatlah gambar dibawah ini
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 15
Jika anda susah melihat gambar yang diatas, mungkin yang ini
lebih mudah
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 18
Kegunaannya
1. Bensin
Bensin yang merupakan bahan bakar kendaraan bermotor dibuat
dari minyak bumi. Melewati proses distalasi yang memisahkan
hidrokarbon pada minyak bumi. Karena merupakan campuran dari
beberapa bahan yang tentu saja membuat kualitas bensin berbeda
beda. Penentuan kualitas bensin ditentukan berdasarkan daya
bakar yang bisa dihasilkan. Daya bakar ini sangat erat
kaitannya dengan oktan.
2.Gas Alam
Apakah dirumah kamu memasak dengan bahan bakar Gas Alam atau
lebih umum disebut LPG?? Sudah banyak sekali orang yang
menggunakan LPG sebagai bahan bakar saat memasak. ternyata LOG
atau Gas Alam ini berasal dari minyak bumi juga. Bahan
utamanya biasa bisa didapartkan di daerah yang mengeksplor
minyak bumi. Setelah melewat proses distalasi kita bisa
menggunakannya untuk keperluan sehari hari
3. Lilin
Lilin yang biasa kita jumpai ternyata berbahan baku minyak
bumi juga. Lilin setelah abad ke 19 sudah tidak menggunakan
lemak sapi lagi. Kegunaan lilin setelah ditemukannya lampu
ialah sebagai upacara agama dan juga perayaan ulang tahun.
4.AspalHawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 19
Kalau kegunaan yang satu ini sangatlah vital. Semua kendaraan
tentu saja butuh aspal sebagai bahan baku pembuatan jalan.
Aspal berasal dari minyak hitam atau minyak bumi.
5. Solar, Kerosin, Nafta, Pelumas
Selain 4 manfaat dan kegunaan diatas Minyak Bumi juga sangat
berguna untuk pembuatan Solar (bahan bakar bermotor), Kerosin
(minyak tanah), Nafta (pelarut) dan pelumas (mengurangi
gesekan).
Dampak Negatifnya (-)
Dampak negatif penggunaan minyak bumi
1. Pencemaran udara
Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian
minyak bumi
2. Perubahan iklim
Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa
CO2¬. Gas tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca di
bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang
ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 20
memicu perubahan iklim di berbagai balahan dunia
3. Pencemaran air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker,
tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal
tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka
minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh
keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
4. Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan
menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas.
Gas karbon monoksida (Co) gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah,
sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi
menurun.
Hawa Rizka | Minyak Bumi (Kimia) 21