10 bab iii landasan teori 3.1 database 3.1.1 pengertian
TRANSCRIPT
10
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Database
3.1.1 Pengertian Database
Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang
berbeda. Pada saat maraknya perangkat lunak dBase 11 dan dBase 11
Plus, sebuah berkas (dengan ekstensi .DBF) biasa di sebut basis data.
Istilah yang tidak tepat ini, meskipun telah merasuk ke sejumlah
pemrogram, akhirnya diluruskan kembali oleh pencipta perangkat
lunak basis data yang lain. Menurut Fabbri dan Schwab basis data
adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk
meminimalkan pengulangan data (Kadir, 1999:9).
James Martin (1975), mendefinisikan A database may be defined
as a collection of onterrelated data stored together without harmful or
unnecessary redundancy to serve one or more applications in an
optimal fashion; the data are stored so that they are independent of
programs with use the data; a common and controlled approach its
used in adding new data and in modifying and retrieving existing data
within the data base. Dengan memahami pengertian di atas, maka
istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data
terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama
pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu
suatu kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut
11
harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy),
data disimpan dengan cara–cara tertentu sehingga mudah untuk
digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu
atau lebih program–program aplikasi secara optimal; data disimpan
tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan
menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses
penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan
dengan mudah dan terkontrol (Sutanta, 2004:17).
Menurut Date, sistem basis data pada dasarnya adalah system
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi
dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (Kadir,
1999:9).
“Database adalah kumpulan file – file yang saling berelasi
sehingga membentuk satu bangunan data untuk
menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan
tertentu” (Kristanto, 1994:3).
3.1.2 Data dan Informasi
Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain – lain (Kadir,
1999:7). Data juga dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan
tentang kejadian – kejadian nyata atau fakta – fakta yang dirumuskan
dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang
menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa
12
catatancatatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam
basis data (Sutanta, 2004:4). Sejumlah penulis menggunakan data
untuk menyatakan nilai – nilai yang secara aktual terkandung dalam
basis data (Kadir, 1999:7).
Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data.
Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah
diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
sekarang, entah itu manajer, staf ataupun orang lain di dalam suatu
organisasi atau perusahaan (Kadir, 1999:7).
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi
bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan
akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung
pada saat mendatang (Sutanta, 2004:4).
Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai
berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi
adalah:
1. Kemudahan dalam memperoleh
2. Sifat luas dan kelengkapannya
3. Ketelitiannya (accuracy)
4. Kecocokan dengan pengguna
5. Ketepatan waktu
6. Kejelasan (clarity)
13
7. Fleksibillitas/keluwesannya
8. Dapat dibuktikan
9. Tidak ada prasangka
10. Dapat diukur
3.1.3 Memahami Istilah Object, Property, Method dan Event
Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu
memahami istilah object, property, method dan event sebagai berikut :
Object : komponen di dalam sebuah program
Property : karakteristik yang dimiliki object
Event : kejadian yang dapat dialami oleh object
Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object
1. Object
Object adalah nama elemen antar muka yang anda buat
pada form visual basic menggunakan control toolbox. Anda bisa
memindahkan, mengubah ukuran, dan mengatur objek
menggunakan setting property. Object memiliki imberent
functional, yaitu setiap objek mengetahui cara berperasi dan
merespon pada kondisi tertentu. (Misalnya, kotak list “tahu”
bagaimana harus menggulung). Anda bisa memprogram objek -
objek Visual Basic menggunakan event prosedur buatan untuk
situasi yang berbeda pada program. Pada Visual Basic, form
juga merupakan sebuah objek.
14
2. Property
Pada Visual Basic, hampir semua item yang akan
ditampilkan dilayar dilakukan dengan menggambar/meletakkan
objek atau komponen pada form. Form inilah yang nantinya akan
dilihat pada waktu program dijalankan. Setiap objek/komponen
pada form mempunyai sifat – sifat yang disebut dengan Property.
Misalnya tombol OK seperti gambar diatas mempunyai lebar dan
tinggi yang disimpan pada property Width dan Height. Objek
yang berbentuk seperti tombol OK di atas disebut Command
Button. Masing – masing diberi nama dan nomer urut sesuai
banyaknya yang dibuat (command1, command2, dst). Sehingga
lebar dan tinggi tombol OK tersebut dituliskan sebagai
Command1.width dan Command1.height.
Property ada yang hanya dapat dibaca (read only) ada juga
yang dapat dibaca dan ditulis. Misalnya setiap object mempunyai
property Name yang menunjukkan nama dari objek. Property ini
hanya dapat diubah pada saat design bukan pada saat program
dijalankan (run time).
3. Event
Event atau kejadian dapat diartikan sebagai kode – kode
program yang akan dikerjakan apabila dilakukan sesuatu pada
objek tersebut. Misal di klik mouse pada tombol OK di atas, maka
15
terjadi event Command1_Click() . Tergantung pada kode yang
dituliskan pada event tersebut. Misal jika dituliskan :
Private Sub Command1_Click()Print “Percobaan”
End Sub
Jika di klik mouse pada tombol tersebut akan
menampilkan tulisan “Percobaan” pada layar.
4. Method
Method hampir sama dengan prosedure di dalam bahasa
pascal atau sub rutin dalam bahasa basic. Hanya saja method ini
terkait dengan objek yang ada dan tidak perlu mendefinisikan
perintah / kode yang harus dilakukan, karena sudah didefinisikan
sendiri oleh visual basic. Contoh jika ingin memindahkan posisi
tombol OK pada contoh di atas maka dapat tuliskan :
Command1.Move 100, 100
Maka tombol Command1 akan berpindah pada posisi
(100,100). Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya
membuat form, maka form tersebut memiliki property, method,
dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi
dan Java, visual basic juga bersifat event driven progamming.
Artinya dapat menyisipkan kode program pada event yang
dimiliki suatu obyek.
3.1.4 Macam-macam file pada Visual Basic
Dalam Visual Basic dikenal beberapa macam file
16
1. File Form (.frm)
File ini berekstensi .frm yang merupakan file form yang berisi
objek – objek. Juga berisi kode – kode program yang terkait
dengan objek yang dibuat. Tetapi kode yang ada pada form ini
tidak dapat digunakan pada form yang lain.
2. File Modul (.bas)
File ini berisi kode – kode program yang dapat digunakan secara
umum.
3. File Project (.vbp)
pada visual basic 3.0 berekstensi .mak
3.1.5 Record Set
Record set adalah status record yang menunjukkan tindakan apa
yang akan dilakukan terhadap record tersebut dengan beberapa metode
antara lain:
Tabel 3.1 Metode Record
No. Metode Keterangan
1. AddNew Menambah record baru
2. MoveFirst Pindah ke record pertama
3. MovePrevious Pindah 1 record ke depan
4. MoveNext Pindah 1 record ke belakang
5. MoveLast Pindah ke record terakhir
6. Delete Menghapus record
17
No. Metode Keterangan
7. FindFirst Mencari dari record pertama
8. NoMatch Record yang dicari tidak ada yang sama
9. EOF Berada di record yang terakhir
10. BOF Berada di record yang pertama
11. Edit Merubah record
12. Update Menyimpan perubahan record
13. CancelUpdate Membatalkan perubahan record
3.2 Microsoft Visual Basic 6.0
3.2.1 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0
Bahasa pemrograman yang mengolah basis data salah satu
diantaranya adalah visual basic. Visual basic merupakan bahasa
pemrograman yang paling handal digunakan sehingga banyak yang
menggunakan. Dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain
semisal pascal maka lebih mudah menggunakan visual basic dimana
dalam penulisan kode program mampu menambahkan sendiri.
3.2.2 Installasi Microsoft Visual Basic 6.0
18
Langkah – langkah penginstallan Microsoft Visual Basic 6.0
adalah sebagai berikut:
1. Masukkan CD Master program Microsoft Visual Basic 6.0
Enterprise Edition.
2. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog di bawah ini,
kemudian klik Next.
Gambar 3.1 Kota Dialog Instalasion Wizard
3. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog End User
License Agreement di bawah ini, tandai I accept the
agreement kemudian klik Next.
19
Gambar 3.2 Kotak Dialog End User License Agreement
4. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog Product
Number and User ID di bawah ini. Pada kota Please enter
your product’s ID number ketikan nomor seri CD dilanjutkan
nama pada kotak Your name dan nama organisasi atau
lembaga di kotak Your company’s name, kemudian klik Next.
Gambar 3.3 Kotak Dialog Product Number and User ID
20
5. Pilih Install Visual Basic 6.0 Enterprise Edition seperti kotak
dialog di bawah ini, kemudian klik Next.
Gambar 3.4 Kotak Dialog Select Installation
6. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog di bawah
ini, jika setuju dengan folder yang telah dibuat maka
kemudian klik Next.
21
Gambar 3.5 Kotak Dialog Choose Common Install Folder
7. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog di bawah
ini, kemudian klik Continue.
Gambar 3.6 Kotak Dialog License Agreement
22
8. Kemudian keluar kotak dialog Product ID maka klik OK.
Gambar 3.7 Kotak Dialog Product ID
9. Dilanjutkan dengan pemilihan tipe instalasi Typical atau
Custom. Jika pilih Typical maka proses instalasi secara umum
tapi jika pilih Custom maka dapat mengaktifkan beberapa
fasilitas pendukung.
Gambar 3.8 Kotak Dialog Choose Installation
23
10. Jika memilih tipe Custom, maka akan terlihat kotak dialog
seperti di bawah ini. Dapat diaktifkan semua fasilitas dengan
klik Select All, kemudian klik Continue.
Gambar 3.9 Kotak Dialog Options List
11. Keluar kotak dialog peringatan tentang VSS. Klik No agar
VSS tersedia untuk Visual Basic 4 dan 5.
24
Gambar 3.10 Kotak Dialog VSS
12. Visual Basic 6.0 Enterprise Edition mulai melakukan
instalasi. Tunggu hingga selesai 100%.
Gambar 3.11 Kotak Dialog Proses Instalasi
25
13. Dialog selanjutnya adalah Restart Windows kemudian klik
Restart Windows.
Gambar 3.12 Kotak Dialog Restart Windows
14. Setelah komputer melakukan Restart Windows, keluar kotak
dialog Install MSDN (Microsoft Developer Network Library).
Jika menghendaki proses Instalasi MSDN dan memiliki CD
maka klik Next. Tetapi jika tidak menghendaki maka
hilangkan ceklist pada kotak Install MSDN kemudian klik
Next.
26
Gambar 3.13 Kotak Dialog Install MSDN
15. Selanjutnya keluar kotak dialog peringatan seperti di bawah
ini. Jika menghendaki melanjutkan proses instalasi tanpa
MSDN maka klik Yes.
Gambar 3.14 Kotak Dialog Peringatan Instalasi
16. Selanjutnya keluar kotak dialog Server Setups di bawah ini
maka langsung klik Next.
27
Gambar 3.15 Kotak Dialog Server Setups
17. Selanjutnya keluar kotak dialog Register Over the Web Now!
Jika komputer tersambung Internet, maka dapat langsung
registrasi program melalui internet. Jika tidak tersambung
internet maka hilangkan tanda ceklist pada Register Now dan
klik Finish.
28
3.2.3 Lingkungan Microsoft Visual Basic 6.0
Gambar 3.16 Lingkungan Microsoft Visual Basic 6.0
Pada lingkungan Visual Basic terdiri beberapa menu khusus,
yaitu Toolbar, Toolbox, Form Windows, Project Explorer, Jendela
Properties, Form Layout Window, dan Jendela Kode.
1. Toolbar
Toolbar merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan
tombol yang terletak dibagian bawah menu bar yang dapat
digunakan untuk menjalankan suatu perintah. Pada kondisi
default program visual basic hanya menampilkan toolbar
standar. Adapun toolbar standar pada visual basic adalah sebagai
berikut:
29
Gambar 3.17 Toolbar
2. Toolbox
Toolbox adalah suatu objek yang akan menjadi
penghubung antara program aplikasi dan menggunakannya, dan
kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form. Pada kondisi
default, toolbox menampilkan tabulasi general dengan 21 tombol
kontrol yang dapat ditampilkan. Bentuk Toolbox visual basic
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.18 Toolbox
30
3. Form Window
Form Window adalah daerah kerja utama, dimana dapat
digunakan untuk membuat program – program aplikasi visual
basic. Pada form ini dapat ditempatkan berbagai macam objek
interaktif misalnya teks, gambar, tombol – tombol perintah,
database, combo box dan lain – lain. Jendela form ini pada
awalnya berukuran kecil, tetapi ukurannya dapat diubah – ubah
sesuai dengan kebutuhan tampilan yang diperlukan. Apabila
program aplikasi yang sudah dijalankan, maka semua yang
terdapat didalam jendela ini menjadi latar belakang dari aplikasi
program. Bentuk jendela form yang masih kosong adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.19 Form Window
31
4. Project Explorer
Jendela Project Explorer adalah jendela yang
mengandung semua file di dalam apliksi visual basic. Setiap
aplikasi dalam visual basic disebut dengan istilah project
(proyek), dan setiap proyek dapat mengandung lebih dari satu
file.
Gambar 3.20 Project Explorer
5. Jendela Properties
Jendela properties adalah jendela yang mengandung
semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi
visual basic. Property adalah sifat sebuah objek, misalnya sifat
tampilan, warna, ukuran huruf, dan sebagainya. Setaip objek
sebagian besar memiliki jenis property yang sama, tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk berbeda. Melalui jendela properties
ini dapat diatur bentuk dan karakteristik dari setiap objek.
Properties ini dapat ditampilkan urut berdasarkan abjad ataupun
diurutkan berdasarkan categories.
32
Gambar 3.21 Jendela Propertis
6. Form Layot Window
Form layout window merupakan sebuah jendela yang
dipergunakan untuk mengatur posisi dari form pada form saat
program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke
bagian form, maka pointer mouse akan berubah menjadi anak
panah empat arah (pointer pengatur posisi) untuk memindah
posisi form pada layar monitor dapat dilakukan dengan proses
drag atau drop form layout window.
33
Gambar 3.22 Form Layot Window
7. Jendela Kode
Jendela kode adalah salah satu jendela yang paling
penting didalam visual basic. Jendela ini berisi kode – kode
program yang merupakan intruksi – intruksi untuk aplikasi visual
basic. Setiap objek pada visual basic dapat ditambahi kode –
kode program untuk melaksanakan tugas – tugas tertentu,
misalnya membatalkan perintah, menutup aplikasi, mengontrol
keadaan, dan sebagainya.
34
Gambar 3.23 Jendela Kode
3.2.4 Konsep Dasar Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0
Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah pembuatan
form dengan mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan
Event. Hal ini berarti:
1. Property: Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat
diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Property yang tidak
boleh dilupakan pada setiap komponen adalah “Name”, yang berarti
nama variable (komponen) yang akan digunakan dalam scripting.
Properti “Name” ini hanya bisa diatur melalui jendela Property,
sedangkan nilai peroperti yang lain biasa diatur melalui script seperti:
Command1.Caption=”Play”
35
Text1.Text=”Visual Basic”
Label1.Visible=False
Timer1.Enable=True
2. Metode: Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan
menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap
komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika
pemrograman dari pembuatan suatu prgram aplikasi.
3. Event: Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click
pada command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click,
atau event Mouse Down pada picture yang tertulis dengan
Picture1_MouseDown. Pengaturan event dalam setiap komponen yang
akan menjalankan semua metode yang dibuat.
3.2.5 Membuat Project Baru
Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual
Basic, yang dilakukan adalah membuat project baru. Project adalah
sekumpulan form, modul, fungsi, data dan laporan yang digunakan
dalam suatu aplikasi. Membuat project baru dapat dilakukan dengan
memilih menu [File] >> [New Project] atau dengan menekan ikon
[new project] pada Toolbar yang terletak di pojok kiri atas.
Setelah itu akan muncul konfirmasi untuk jenis project dari program
aplikasi yan akan dibuat seperti terlihat pada gambar 3.9. berikut.
36
Gambar 3.24 Layar pemilihan jenis project
Visual Basic 6.0 menyediakan 13 jenis project yang bisa dibuat
seperti terlihat pada gambar 3.9 di atas. Ada beberapa project yang
biasa digunakan oleh banyak pengguna Visual Basic, antara lain:
1. Standar EXE: Project standar dalam Visual Basic dengan
komponen – komponen standar. Jenis project ini sangat
sederhana, tetapi memiliki keunggulan bahwa semua
komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua
user meskipun bukan administrator. Pada buku ini akan
digunakan project Standard EXE ini, sebagai konsep
pemrograman visualnya.
2. ActiveX EXE: Project ini adalah project ActiveX berisi komponen
– komponen kemampuan intuk berinteraksi dengan semua
aplikasi di sistem operasi windows.
37
3. ActiveX DLL: Project ini menghasilkan sebuah aplikasi library
yang selanjutnya dapat digunakan oleh semua aplikasi di sistem
operasi windows.
4. ActiveX Control: Project ini menghasilkan komponen –
komponen baru untuk aplikasi Visual Basic yang lain.
5. VB Application Wizard: Project ini memandu pengguna untuk
membuat aplikasi secara mudah tanpa harus pusing – pusing
dengan perintah – perintah pemrograman.
6. Addin: Project seperti Standard EXE tetapi dengan berbagai
macam komponen tambahan yang memungkinkan kebebasan
kreasi dari pengguna.
7. Data project: Project ini melengkapi komponennya dengan
komponen – komponen database. Sehingga bisa dikatakan
project ini memang disediakan untuk keperluan pembuatan
aplikasi database.
8. DHTML Application: Project ini digunakan untuk membuat
aplikasi internet pada sisi client (client side) dengan fungsi – fungsi
DHTML.
9. IIS Application: Project ini menghasilkan apliaksi internet pada
sisi server (server side) dengan komponen – komponen CGI
(Common Gateway Interface).
Selanjutnya pilih Standard EXE dan tekan [Ok]. Lalu muncul
tampilan dari Standard Exe seperti pada gambar 3.9. Dengan demikian
38
project sudah siap dibuat. Dalam pembuatan project sebelumnya
double click pada form yang terbuat maka akan terlihat jendela
tersembunyi (hidden windows) yang berupa jendela untuk pembuatan
program atau jendela kode (code windows). Hal ini Dapat dilakukan
dengan cara memilih icon jendela form atau jendela code yang
ada di [Project Explorer]. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.25 dan
gambar 3.26.
Gambar 3.25 Jendela Form
Jendela Form
39
Gambar 3.26 Jendela Code
Pada jendela form, pengguna dalam membangun tampilan dari
program aplikasi yang akan dibuat dengan mengatur komponen –
komponen baik letak, properti dan eventnya. Untuk mengambil suatu
komponen dari [Toolbox] dapat dilakukan dengan click komponen
tersebut, kemudian clik atau tarik pada posisi yang benar pada form.
Sebagai contoh mengambil label dari Toolbox dapat dilakukan dengan
cara seperti gambar 3.27 di bawah ini.
Jendela Code
40
Gambar 3.27 Cara mengambil Label dari Toolbox
Langkah-langkah mengambil label dari toolbox untuk
dipasangkan dalam form adalah sebagai berikut:
(1) Click ikon [Label] pada [ToolBox]
(2) Pindahkan ke posisi dimana label itu akan diletakkan
(3) Click dan tarik sampai ukurannya benar lalu lepaskan
3.3 Diagram Alir Data
Tujuan pembuatan Diagram Alir Data adalah :
1. Merancang Algoritma awal suatu program.
2. Untuk dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian suatu
algoritma dengan cara melaksanakan suatu rangkaian kegiatan secara
logis dan sistematis.
12
3
41
3. Dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa simbol –simbol,
dimana masing – masing symbol mempunyai arti sendiri.
4. Dengan simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai kegiatan
operasi dan jaluur pengendalian.
3.3.1 Simbol Diagram Alir.
Keterangan dan kegunaan dari simbol – simbol Diagram
Alir Data adalah :
Tabel 3.2 Keterangan Simbol DAD
No Jenis Simbol Keterangan
1.
Input / Output
Digunakan untuk mewakili data
input /output
2.Proses
Digunakan untuk mewakili suatu
proses
3.
Keputusan
Digunakan untuk penyeleksian
suatu kondisi dalam suatu program
4.
Proses Terdefinisi
Menunjukkan suatu operasi yang
rincian dilakukan ditempat lain /
dalam prosedur tertentu
42
No Jenis Simbol Keterangan
5.
Persiapan
Digunakan untuk menunjukkan
nilai awal suatu variable
6.
Terminal
Menunjukkan awal dan akhir suatu
program
7.
Garis AlirArus dari proses
8.
Konektor
Penghubung ke halaman yang sama
atau ke halaman yang lain.
3.4 Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logika desain sebuah
basis data/ database, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi
sehingga membentuk struktur yang baik (tanpa redundasi). Normalisasi
dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur table
dalam basis data. Terkadang normalisasi itu sendiri dipakai sebagai
perangkat terhadap table – table yang dihasilkan, dan memberikan paduan
yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan
struktur table yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidak efisienan.
43
Aturan – aturan dalam normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk
normal. Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal
yang umum dipakai. Artinya bahwa pada kebanyakan relasi, bila ketiga
bentuk normal tersebut terpenuhi, maka persoalan ketidak konsistenan data
tidak akan muncul lagi.
Contoh Tahapan Normalisasi
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
ketergantungan fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima
44
3.5 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yanag
memungkinkan professional system untuk menggambarkan system berbagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang
lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh system.
Dengan kata lain DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi system.
DFD ini merupakan alat perancangan system yang berorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan system kepada pemakai maupun membuat
program.
Untuk membuat data flow diagram diperlukan beberapa elemen,
yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3 Simbol DFD
No. Simbol Nama Arti
1. Proses Unit yang melakukan
Tranfusi data
45
No. Simbol Nama Arti
2. Entitas Unit yang berkait dengan
system tetapi diluar batas
(External entity)
3. Data Store Penyimpanan data
4. Data Flow Aliran data dari sumber ke
tujuan
3.5.1 Penggunaan DFD
a. Level Contets atau level 0, merupakan level tertinggi dari DFD
yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan
luarnya.
b. Level 1, merupakan dekomposisi atau penjabaran yang lebih
merinci dari level contets.
c. Level 2, merupakan dekomposisi atau penjabaran dari masing-
masing atau sebagai proses level 1.
d. Level 3 merupakan level ke-n, merupakan dekomposisi dari
masing-masing atau sebagai proses pada level-level sebelumnya.
Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap
dituangkan kedalam program.