10 bab iii landasan teori 3.1 database 3.1.1 pengertian

36
10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Database 3.1.1 Pengertian Database Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Pada saat maraknya perangkat lunak dBase 11 dan dBase 11 Plus, sebuah berkas (dengan ekstensi .DBF) biasa di sebut basis data. Istilah yang tidak tepat ini, meskipun telah merasuk ke sejumlah pemrogram, akhirnya diluruskan kembali oleh pencipta perangkat lunak basis data yang lain. Menurut Fabbri dan Schwab basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data (Kadir, 1999:9). James Martin (1975), mendefinisikan A database may be defined as a collection of onterrelated data stored together without harmful or unnecessary redundancy to serve one or more applications in an optimal fashion; the data are stored so that they are independent of programs with use the data; a common and controlled approach its used in adding new data and in modifying and retrieving existing data within the data base. Dengan memahami pengertian di atas, maka istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut

Upload: khangminh22

Post on 22-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

10

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Database

3.1.1 Pengertian Database

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang

berbeda. Pada saat maraknya perangkat lunak dBase 11 dan dBase 11

Plus, sebuah berkas (dengan ekstensi .DBF) biasa di sebut basis data.

Istilah yang tidak tepat ini, meskipun telah merasuk ke sejumlah

pemrogram, akhirnya diluruskan kembali oleh pencipta perangkat

lunak basis data yang lain. Menurut Fabbri dan Schwab basis data

adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangan data (Kadir, 1999:9).

James Martin (1975), mendefinisikan A database may be defined

as a collection of onterrelated data stored together without harmful or

unnecessary redundancy to serve one or more applications in an

optimal fashion; the data are stored so that they are independent of

programs with use the data; a common and controlled approach its

used in adding new data and in modifying and retrieving existing data

within the data base. Dengan memahami pengertian di atas, maka

istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data

terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama

pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu

suatu kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut

11

harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy),

data disimpan dengan cara–cara tertentu sehingga mudah untuk

digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu

atau lebih program–program aplikasi secara optimal; data disimpan

tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan

menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses

penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan

dengan mudah dan terkontrol (Sutanta, 2004:17).

Menurut Date, sistem basis data pada dasarnya adalah system

terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi

dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (Kadir,

1999:9).

“Database adalah kumpulan file – file yang saling berelasi

sehingga membentuk satu bangunan data untuk

menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan

tertentu” (Kristanto, 1994:3).

3.1.2 Data dan Informasi

Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain – lain (Kadir,

1999:7). Data juga dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan

tentang kejadian – kejadian nyata atau fakta – fakta yang dirumuskan

dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang

menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa

12

catatancatatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam

basis data (Sutanta, 2004:4). Sejumlah penulis menggunakan data

untuk menyatakan nilai – nilai yang secara aktual terkandung dalam

basis data (Kadir, 1999:7).

Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data.

Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah

diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan

sekarang, entah itu manajer, staf ataupun orang lain di dalam suatu

organisasi atau perusahaan (Kadir, 1999:7).

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi

bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan

akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung

pada saat mendatang (Sutanta, 2004:4).

Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai

berdasarkan sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi

adalah:

1. Kemudahan dalam memperoleh

2. Sifat luas dan kelengkapannya

3. Ketelitiannya (accuracy)

4. Kecocokan dengan pengguna

5. Ketepatan waktu

6. Kejelasan (clarity)

13

7. Fleksibillitas/keluwesannya

8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapat diukur

3.1.3 Memahami Istilah Object, Property, Method dan Event

Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu

memahami istilah object, property, method dan event sebagai berikut :

Object : komponen di dalam sebuah program

Property : karakteristik yang dimiliki object

Event : kejadian yang dapat dialami oleh object

Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object

1. Object

Object adalah nama elemen antar muka yang anda buat

pada form visual basic menggunakan control toolbox. Anda bisa

memindahkan, mengubah ukuran, dan mengatur objek

menggunakan setting property. Object memiliki imberent

functional, yaitu setiap objek mengetahui cara berperasi dan

merespon pada kondisi tertentu. (Misalnya, kotak list “tahu”

bagaimana harus menggulung). Anda bisa memprogram objek -

objek Visual Basic menggunakan event prosedur buatan untuk

situasi yang berbeda pada program. Pada Visual Basic, form

juga merupakan sebuah objek.

14

2. Property

Pada Visual Basic, hampir semua item yang akan

ditampilkan dilayar dilakukan dengan menggambar/meletakkan

objek atau komponen pada form. Form inilah yang nantinya akan

dilihat pada waktu program dijalankan. Setiap objek/komponen

pada form mempunyai sifat – sifat yang disebut dengan Property.

Misalnya tombol OK seperti gambar diatas mempunyai lebar dan

tinggi yang disimpan pada property Width dan Height. Objek

yang berbentuk seperti tombol OK di atas disebut Command

Button. Masing – masing diberi nama dan nomer urut sesuai

banyaknya yang dibuat (command1, command2, dst). Sehingga

lebar dan tinggi tombol OK tersebut dituliskan sebagai

Command1.width dan Command1.height.

Property ada yang hanya dapat dibaca (read only) ada juga

yang dapat dibaca dan ditulis. Misalnya setiap object mempunyai

property Name yang menunjukkan nama dari objek. Property ini

hanya dapat diubah pada saat design bukan pada saat program

dijalankan (run time).

3. Event

Event atau kejadian dapat diartikan sebagai kode – kode

program yang akan dikerjakan apabila dilakukan sesuatu pada

objek tersebut. Misal di klik mouse pada tombol OK di atas, maka

15

terjadi event Command1_Click() . Tergantung pada kode yang

dituliskan pada event tersebut. Misal jika dituliskan :

Private Sub Command1_Click()Print “Percobaan”

End Sub

Jika di klik mouse pada tombol tersebut akan

menampilkan tulisan “Percobaan” pada layar.

4. Method

Method hampir sama dengan prosedure di dalam bahasa

pascal atau sub rutin dalam bahasa basic. Hanya saja method ini

terkait dengan objek yang ada dan tidak perlu mendefinisikan

perintah / kode yang harus dilakukan, karena sudah didefinisikan

sendiri oleh visual basic. Contoh jika ingin memindahkan posisi

tombol OK pada contoh di atas maka dapat tuliskan :

Command1.Move 100, 100

Maka tombol Command1 akan berpindah pada posisi

(100,100). Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya

membuat form, maka form tersebut memiliki property, method,

dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi

dan Java, visual basic juga bersifat event driven progamming.

Artinya dapat menyisipkan kode program pada event yang

dimiliki suatu obyek.

3.1.4 Macam-macam file pada Visual Basic

Dalam Visual Basic dikenal beberapa macam file

16

1. File Form (.frm)

File ini berekstensi .frm yang merupakan file form yang berisi

objek – objek. Juga berisi kode – kode program yang terkait

dengan objek yang dibuat. Tetapi kode yang ada pada form ini

tidak dapat digunakan pada form yang lain.

2. File Modul (.bas)

File ini berisi kode – kode program yang dapat digunakan secara

umum.

3. File Project (.vbp)

pada visual basic 3.0 berekstensi .mak

3.1.5 Record Set

Record set adalah status record yang menunjukkan tindakan apa

yang akan dilakukan terhadap record tersebut dengan beberapa metode

antara lain:

Tabel 3.1 Metode Record

No. Metode Keterangan

1. AddNew Menambah record baru

2. MoveFirst Pindah ke record pertama

3. MovePrevious Pindah 1 record ke depan

4. MoveNext Pindah 1 record ke belakang

5. MoveLast Pindah ke record terakhir

6. Delete Menghapus record

17

No. Metode Keterangan

7. FindFirst Mencari dari record pertama

8. NoMatch Record yang dicari tidak ada yang sama

9. EOF Berada di record yang terakhir

10. BOF Berada di record yang pertama

11. Edit Merubah record

12. Update Menyimpan perubahan record

13. CancelUpdate Membatalkan perubahan record

3.2 Microsoft Visual Basic 6.0

3.2.1 Mengenal Microsoft Visual Basic 6.0

Bahasa pemrograman yang mengolah basis data salah satu

diantaranya adalah visual basic. Visual basic merupakan bahasa

pemrograman yang paling handal digunakan sehingga banyak yang

menggunakan. Dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain

semisal pascal maka lebih mudah menggunakan visual basic dimana

dalam penulisan kode program mampu menambahkan sendiri.

3.2.2 Installasi Microsoft Visual Basic 6.0

18

Langkah – langkah penginstallan Microsoft Visual Basic 6.0

adalah sebagai berikut:

1. Masukkan CD Master program Microsoft Visual Basic 6.0

Enterprise Edition.

2. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog di bawah ini,

kemudian klik Next.

Gambar 3.1 Kota Dialog Instalasion Wizard

3. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog End User

License Agreement di bawah ini, tandai I accept the

agreement kemudian klik Next.

19

Gambar 3.2 Kotak Dialog End User License Agreement

4. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog Product

Number and User ID di bawah ini. Pada kota Please enter

your product’s ID number ketikan nomor seri CD dilanjutkan

nama pada kotak Your name dan nama organisasi atau

lembaga di kotak Your company’s name, kemudian klik Next.

Gambar 3.3 Kotak Dialog Product Number and User ID

20

5. Pilih Install Visual Basic 6.0 Enterprise Edition seperti kotak

dialog di bawah ini, kemudian klik Next.

Gambar 3.4 Kotak Dialog Select Installation

6. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog di bawah

ini, jika setuju dengan folder yang telah dibuat maka

kemudian klik Next.

21

Gambar 3.5 Kotak Dialog Choose Common Install Folder

7. Tunggu beberapa saat sampai muncul kotak dialog di bawah

ini, kemudian klik Continue.

Gambar 3.6 Kotak Dialog License Agreement

22

8. Kemudian keluar kotak dialog Product ID maka klik OK.

Gambar 3.7 Kotak Dialog Product ID

9. Dilanjutkan dengan pemilihan tipe instalasi Typical atau

Custom. Jika pilih Typical maka proses instalasi secara umum

tapi jika pilih Custom maka dapat mengaktifkan beberapa

fasilitas pendukung.

Gambar 3.8 Kotak Dialog Choose Installation

23

10. Jika memilih tipe Custom, maka akan terlihat kotak dialog

seperti di bawah ini. Dapat diaktifkan semua fasilitas dengan

klik Select All, kemudian klik Continue.

Gambar 3.9 Kotak Dialog Options List

11. Keluar kotak dialog peringatan tentang VSS. Klik No agar

VSS tersedia untuk Visual Basic 4 dan 5.

24

Gambar 3.10 Kotak Dialog VSS

12. Visual Basic 6.0 Enterprise Edition mulai melakukan

instalasi. Tunggu hingga selesai 100%.

Gambar 3.11 Kotak Dialog Proses Instalasi

25

13. Dialog selanjutnya adalah Restart Windows kemudian klik

Restart Windows.

Gambar 3.12 Kotak Dialog Restart Windows

14. Setelah komputer melakukan Restart Windows, keluar kotak

dialog Install MSDN (Microsoft Developer Network Library).

Jika menghendaki proses Instalasi MSDN dan memiliki CD

maka klik Next. Tetapi jika tidak menghendaki maka

hilangkan ceklist pada kotak Install MSDN kemudian klik

Next.

26

Gambar 3.13 Kotak Dialog Install MSDN

15. Selanjutnya keluar kotak dialog peringatan seperti di bawah

ini. Jika menghendaki melanjutkan proses instalasi tanpa

MSDN maka klik Yes.

Gambar 3.14 Kotak Dialog Peringatan Instalasi

16. Selanjutnya keluar kotak dialog Server Setups di bawah ini

maka langsung klik Next.

27

Gambar 3.15 Kotak Dialog Server Setups

17. Selanjutnya keluar kotak dialog Register Over the Web Now!

Jika komputer tersambung Internet, maka dapat langsung

registrasi program melalui internet. Jika tidak tersambung

internet maka hilangkan tanda ceklist pada Register Now dan

klik Finish.

28

3.2.3 Lingkungan Microsoft Visual Basic 6.0

Gambar 3.16 Lingkungan Microsoft Visual Basic 6.0

Pada lingkungan Visual Basic terdiri beberapa menu khusus,

yaitu Toolbar, Toolbox, Form Windows, Project Explorer, Jendela

Properties, Form Layout Window, dan Jendela Kode.

1. Toolbar

Toolbar merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan

tombol yang terletak dibagian bawah menu bar yang dapat

digunakan untuk menjalankan suatu perintah. Pada kondisi

default program visual basic hanya menampilkan toolbar

standar. Adapun toolbar standar pada visual basic adalah sebagai

berikut:

29

Gambar 3.17 Toolbar

2. Toolbox

Toolbox adalah suatu objek yang akan menjadi

penghubung antara program aplikasi dan menggunakannya, dan

kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form. Pada kondisi

default, toolbox menampilkan tabulasi general dengan 21 tombol

kontrol yang dapat ditampilkan. Bentuk Toolbox visual basic

adalah sebagai berikut:

Gambar 3.18 Toolbox

30

3. Form Window

Form Window adalah daerah kerja utama, dimana dapat

digunakan untuk membuat program – program aplikasi visual

basic. Pada form ini dapat ditempatkan berbagai macam objek

interaktif misalnya teks, gambar, tombol – tombol perintah,

database, combo box dan lain – lain. Jendela form ini pada

awalnya berukuran kecil, tetapi ukurannya dapat diubah – ubah

sesuai dengan kebutuhan tampilan yang diperlukan. Apabila

program aplikasi yang sudah dijalankan, maka semua yang

terdapat didalam jendela ini menjadi latar belakang dari aplikasi

program. Bentuk jendela form yang masih kosong adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.19 Form Window

31

4. Project Explorer

Jendela Project Explorer adalah jendela yang

mengandung semua file di dalam apliksi visual basic. Setiap

aplikasi dalam visual basic disebut dengan istilah project

(proyek), dan setiap proyek dapat mengandung lebih dari satu

file.

Gambar 3.20 Project Explorer

5. Jendela Properties

Jendela properties adalah jendela yang mengandung

semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi

visual basic. Property adalah sifat sebuah objek, misalnya sifat

tampilan, warna, ukuran huruf, dan sebagainya. Setaip objek

sebagian besar memiliki jenis property yang sama, tetapi tidak

menutup kemungkinan untuk berbeda. Melalui jendela properties

ini dapat diatur bentuk dan karakteristik dari setiap objek.

Properties ini dapat ditampilkan urut berdasarkan abjad ataupun

diurutkan berdasarkan categories.

32

Gambar 3.21 Jendela Propertis

6. Form Layot Window

Form layout window merupakan sebuah jendela yang

dipergunakan untuk mengatur posisi dari form pada form saat

program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke

bagian form, maka pointer mouse akan berubah menjadi anak

panah empat arah (pointer pengatur posisi) untuk memindah

posisi form pada layar monitor dapat dilakukan dengan proses

drag atau drop form layout window.

33

Gambar 3.22 Form Layot Window

7. Jendela Kode

Jendela kode adalah salah satu jendela yang paling

penting didalam visual basic. Jendela ini berisi kode – kode

program yang merupakan intruksi – intruksi untuk aplikasi visual

basic. Setiap objek pada visual basic dapat ditambahi kode –

kode program untuk melaksanakan tugas – tugas tertentu,

misalnya membatalkan perintah, menutup aplikasi, mengontrol

keadaan, dan sebagainya.

34

Gambar 3.23 Jendela Kode

3.2.4 Konsep Dasar Pemrograman Dalam Visual Basic 6.0

Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0, adalah pembuatan

form dengan mengikuti aturan pemrograman Property, Metode dan

Event. Hal ini berarti:

1. Property: Setiap komponen di dalam pemrograman Visual Basic dapat

diatur propertinya sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Property yang tidak

boleh dilupakan pada setiap komponen adalah “Name”, yang berarti

nama variable (komponen) yang akan digunakan dalam scripting.

Properti “Name” ini hanya bisa diatur melalui jendela Property,

sedangkan nilai peroperti yang lain biasa diatur melalui script seperti:

Command1.Caption=”Play”

35

Text1.Text=”Visual Basic”

Label1.Visible=False

Timer1.Enable=True

2. Metode: Bahwa jalannya program dapat diatur sesuai aplikasi dengan

menggunakan metode pemrograman yang diatur sebagai aksi dari setiap

komponen. Metode inilah tempat untuk mengekpresikan logika

pemrograman dari pembuatan suatu prgram aplikasi.

3. Event: Setiap komponen dapat beraksi melalui event, seperti event click

pada command button yang tertulis dalam layar script Command1_Click,

atau event Mouse Down pada picture yang tertulis dengan

Picture1_MouseDown. Pengaturan event dalam setiap komponen yang

akan menjalankan semua metode yang dibuat.

3.2.5 Membuat Project Baru

Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual

Basic, yang dilakukan adalah membuat project baru. Project adalah

sekumpulan form, modul, fungsi, data dan laporan yang digunakan

dalam suatu aplikasi. Membuat project baru dapat dilakukan dengan

memilih menu [File] >> [New Project] atau dengan menekan ikon

[new project] pada Toolbar yang terletak di pojok kiri atas.

Setelah itu akan muncul konfirmasi untuk jenis project dari program

aplikasi yan akan dibuat seperti terlihat pada gambar 3.9. berikut.

36

Gambar 3.24 Layar pemilihan jenis project

Visual Basic 6.0 menyediakan 13 jenis project yang bisa dibuat

seperti terlihat pada gambar 3.9 di atas. Ada beberapa project yang

biasa digunakan oleh banyak pengguna Visual Basic, antara lain:

1. Standar EXE: Project standar dalam Visual Basic dengan

komponen – komponen standar. Jenis project ini sangat

sederhana, tetapi memiliki keunggulan bahwa semua

komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua

user meskipun bukan administrator. Pada buku ini akan

digunakan project Standard EXE ini, sebagai konsep

pemrograman visualnya.

2. ActiveX EXE: Project ini adalah project ActiveX berisi komponen

– komponen kemampuan intuk berinteraksi dengan semua

aplikasi di sistem operasi windows.

37

3. ActiveX DLL: Project ini menghasilkan sebuah aplikasi library

yang selanjutnya dapat digunakan oleh semua aplikasi di sistem

operasi windows.

4. ActiveX Control: Project ini menghasilkan komponen –

komponen baru untuk aplikasi Visual Basic yang lain.

5. VB Application Wizard: Project ini memandu pengguna untuk

membuat aplikasi secara mudah tanpa harus pusing – pusing

dengan perintah – perintah pemrograman.

6. Addin: Project seperti Standard EXE tetapi dengan berbagai

macam komponen tambahan yang memungkinkan kebebasan

kreasi dari pengguna.

7. Data project: Project ini melengkapi komponennya dengan

komponen – komponen database. Sehingga bisa dikatakan

project ini memang disediakan untuk keperluan pembuatan

aplikasi database.

8. DHTML Application: Project ini digunakan untuk membuat

aplikasi internet pada sisi client (client side) dengan fungsi – fungsi

DHTML.

9. IIS Application: Project ini menghasilkan apliaksi internet pada

sisi server (server side) dengan komponen – komponen CGI

(Common Gateway Interface).

Selanjutnya pilih Standard EXE dan tekan [Ok]. Lalu muncul

tampilan dari Standard Exe seperti pada gambar 3.9. Dengan demikian

38

project sudah siap dibuat. Dalam pembuatan project sebelumnya

double click pada form yang terbuat maka akan terlihat jendela

tersembunyi (hidden windows) yang berupa jendela untuk pembuatan

program atau jendela kode (code windows). Hal ini Dapat dilakukan

dengan cara memilih icon jendela form atau jendela code yang

ada di [Project Explorer]. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.25 dan

gambar 3.26.

Gambar 3.25 Jendela Form

Jendela Form

39

Gambar 3.26 Jendela Code

Pada jendela form, pengguna dalam membangun tampilan dari

program aplikasi yang akan dibuat dengan mengatur komponen –

komponen baik letak, properti dan eventnya. Untuk mengambil suatu

komponen dari [Toolbox] dapat dilakukan dengan click komponen

tersebut, kemudian clik atau tarik pada posisi yang benar pada form.

Sebagai contoh mengambil label dari Toolbox dapat dilakukan dengan

cara seperti gambar 3.27 di bawah ini.

Jendela Code

40

Gambar 3.27 Cara mengambil Label dari Toolbox

Langkah-langkah mengambil label dari toolbox untuk

dipasangkan dalam form adalah sebagai berikut:

(1) Click ikon [Label] pada [ToolBox]

(2) Pindahkan ke posisi dimana label itu akan diletakkan

(3) Click dan tarik sampai ukurannya benar lalu lepaskan

3.3 Diagram Alir Data

Tujuan pembuatan Diagram Alir Data adalah :

1. Merancang Algoritma awal suatu program.

2. Untuk dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian suatu

algoritma dengan cara melaksanakan suatu rangkaian kegiatan secara

logis dan sistematis.

12

3

41

3. Dapat memberikan gambaran dua dimensi yang berupa simbol –simbol,

dimana masing – masing symbol mempunyai arti sendiri.

4. Dengan simbol tersebut dipakai untuk menunjukan berbagai kegiatan

operasi dan jaluur pengendalian.

3.3.1 Simbol Diagram Alir.

Keterangan dan kegunaan dari simbol – simbol Diagram

Alir Data adalah :

Tabel 3.2 Keterangan Simbol DAD

No Jenis Simbol Keterangan

1.

Input / Output

Digunakan untuk mewakili data

input /output

2.Proses

Digunakan untuk mewakili suatu

proses

3.

Keputusan

Digunakan untuk penyeleksian

suatu kondisi dalam suatu program

4.

Proses Terdefinisi

Menunjukkan suatu operasi yang

rincian dilakukan ditempat lain /

dalam prosedur tertentu

42

No Jenis Simbol Keterangan

5.

Persiapan

Digunakan untuk menunjukkan

nilai awal suatu variable

6.

Terminal

Menunjukkan awal dan akhir suatu

program

7.

Garis AlirArus dari proses

8.

Konektor

Penghubung ke halaman yang sama

atau ke halaman yang lain.

3.4 Normalisasi

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logika desain sebuah

basis data/ database, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi

sehingga membentuk struktur yang baik (tanpa redundasi). Normalisasi

dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur table

dalam basis data. Terkadang normalisasi itu sendiri dipakai sebagai

perangkat terhadap table – table yang dihasilkan, dan memberikan paduan

yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan

struktur table yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidak efisienan.

43

Aturan – aturan dalam normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk

normal. Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal

yang umum dipakai. Artinya bahwa pada kebanyakan relasi, bila ketiga

bentuk normal tersebut terpenuhi, maka persoalan ketidak konsistenan data

tidak akan muncul lagi.

Contoh Tahapan Normalisasi

Bentuk Tidak Normal

Menghilangkan perulangan group

Bentuk Normal Pertama (1NF)

Menghilangkan ketergantungan sebagian

Bentuk Normal Kedua (2NF)

Menghilangkan ketergantungan transitif

Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Menghilangkan anomali-anomali hasil dari

ketergantungan fungsional

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

Menghilangkan Ketergantungan Multivalue

Bentuk Normal Keempat (4NF)

Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa

Bentuk Normal Kelima

44

3.5 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yanag

memungkinkan professional system untuk menggambarkan system berbagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang

lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh system.

Dengan kata lain DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan

penekanan hanya pada fungsi system.

DFD ini merupakan alat perancangan system yang berorientasi pada

alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan system kepada pemakai maupun membuat

program.

Untuk membuat data flow diagram diperlukan beberapa elemen,

yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3 Simbol DFD

No. Simbol Nama Arti

1. Proses Unit yang melakukan

Tranfusi data

45

No. Simbol Nama Arti

2. Entitas Unit yang berkait dengan

system tetapi diluar batas

(External entity)

3. Data Store Penyimpanan data

4. Data Flow Aliran data dari sumber ke

tujuan

3.5.1 Penggunaan DFD

a. Level Contets atau level 0, merupakan level tertinggi dari DFD

yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan

luarnya.

b. Level 1, merupakan dekomposisi atau penjabaran yang lebih

merinci dari level contets.

c. Level 2, merupakan dekomposisi atau penjabaran dari masing-

masing atau sebagai proses level 1.

d. Level 3 merupakan level ke-n, merupakan dekomposisi dari

masing-masing atau sebagai proses pada level-level sebelumnya.

Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap

dituangkan kedalam program.