diskusi anastesi
TRANSCRIPT
![Page 1: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/1.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 1/7
MUTIARA FEBRIYANTI ( 2015-16-091)
1. Diabetes mellitus yang paling mudah dilihat (Bustan, 2007): Poliuri. Sering buang air
keil karena tingginya kadar gula dalam darah yang dikeluarkan le!at gin"al selalu
diiringi oleh air atau airan tubuh, #mumnya orang dalam kondisi sehat buang air
keil sekitar $%& "am sekali, sehari adalah &%' kali atau sebanyak %,' liter dan bisa
menahan keinginan kening pada saat tidur malam selama ' "am, rekuensi buang air
keil meningkat pada penderita diabetes disebabkan karena tubuh berusaha
membersihkan glukosa yang tidak terpakai di darah melalui urine. *ika kadar gula
darah dalam tubuh seseorang tinggi, maka glukosa yang tidak bisa dimetabolisme
akan ikut terbuang melalui urine. +al ini menyebabkan urine men"adi lebih kental,
sehingga membutuhkan air untuk mengenerkannya. ir yang digunakan ini diambil
dari dalam tubuh. kibatnya tubuh akan mengalami dehidrasi sehingga membutuhkan
banyak minum. *ika seseorang banyak minum, maka buang air keilnya "uga akan
men"adi lebih sering,- Polidipsi. kibat dari poliuri maka penderita akan merasakan
haus yang berlebihan sehingga minum berlebihan (polidipsi), Poliagi. Penderita
diabetes sering kali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan
2. ek kardio/askular anestesi lokal akibat sebagian dari eek langsung terhadap
"antung dan membrane otot polos, serta eek seara tidak langsung melalui sara
otonomanestesi lokal menghambat saluran natrium "antung sehingga meningkatkan
akti/itas pau "antung, eksitabilitas, dan konduksi "antung men"adi abnormal. Dengan
pengeualian kokain, obat anestesi lokal "uga menekan kontraksi "antung, sehingga
ter"adi dilatasi arteriol, dimana kedua eek ini dapat menyebabkan hipotensi.
alaupun kolaps /asular dan kematian biasanya timbul setelah memberikan dosis
yang sangat tinggi, kadang%kadang dapat pula ter"adi pada pemberian dosis keil
seara iniltrasi anestesi
$. ) Suntikan submukosa 1stilah ini diterapkan apabila larutan didepositkan tepat
dibalik membrane mukosa. alaupun enderung tidak menimbulkan anestesi
pada pulpa gigi, suntikan ini sering digunakan baik untuk menganestesi sara
bukal sebelum penabutan molar ba!ah atau operasi "aringan lunak.
2) Suntikan Supraperiosteal Pada beberapa daerah seperti maksila, bagian
kortikal bagian luar dari tulang al/eolar biasanya tipis dan dapat terperorasi oleh
![Page 2: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/2.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 2/7
saluran /asular yang keil. Pada daerah ini bila larutan didepositkan di luar
periosteum, larutan akan teriniltrasi melalui periosteum, bidang kortikal, dan
tulang edularis ke serabut sara. Dengan ara ini anestesi pulpa gigi dapat diperoleh
melalui penyuntikan di sepan"ang apeks gigi. Suntika supraperiosteal merupakan
teknik yang paling sering digunakan pada kedokteran gigi.
$) Suntikan subperiosteal Pada teknik ini, larutan anestesi didepositkan antara
periosteum dan bidang kortikal. arena struktur ini terikat erat, suntikan tentu
terasa sakit. arena itu, suntikan ini hanya digunakan apabila tidak ada alternati/e
lain atau apabila anestesi superiial dapat diperoleh dari suntikan
supraperiosteal. 3eknik ini biasa digunakan pada palatum dan bermanaat bila
suntikan supraperiosteal gagal untuk memberikan eek anestesi !alaupun biasanya
pada situasi ini lebih sering digunakan suntikan intraligamen.&) Suntikan 1ntraseous Pada teknik ini larutan didepositkan pada tulang medularis.
Prosedur ini sangat eekti apabila dilakukan dengan bur tulang dan "arum yang
didesain khusus untuk tu"uan tersebut. Setelah suntikan supraperiosteal diberikan
dengna ara biasa, dibuat inise keil melalui mukoperiosteum pada daerah
suntikan yang sudah ditentukan untuk mendapat "alan masuk bagi bur dan
reamer keil. emudian dapat dibuat lubang melalui bidang kortikal bagian
luar tulang dengan alat yang sudah dipilih. 4ubang harus terletak pada bagian
apeks gigi sehingga tidak mungkin merusak akar gigi geligi. *arum pendek dengan
hubungan yang pan"ang diinsersikan melalui lubang dan diteruskan ke tulang, larutan
anestesi 0,25 ml didepositkan perlahan ke ruang medularis dari tulang. 3eknik
suntikan intraseous akan memberikan eek anestesi yang baik pada pulpadisertai
gangguan sensasi "aringan lunak yang minimal. alaupun demikian biasanya
tulang al/eolar akan terkena trauma dan enderung te"adi rute ineksi. Prosedur
asepsis yang tepat pada tahap ini merupakan keharusan.
5) Suntikan 1ntraseptal 6erupakan modi/ikasi dari suntikan intraseous yang
kadang%kadang digunakan bila anestesi yang menyeluruh sulit diperoleh atau bila
akan dipasang geligi tiruan immediate serta bila teknik supraperiosteal tidak
mungkin diguakan. *arum 27 gauge diinsersikan pada tulang lunak di rest
al/eolar. 4arutan didepositkan dengan tekanan dan ber"alan melalui tulang
![Page 3: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/3.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 3/7
medularis serta "aringan periodontaluntuk memeberi eek anestesi. 3eknik ini hanya
dapat digunakan setelah diproses anestesi superiial.
. nestesi submukosa
nestesi ini diterapkan bila larutan didepositkan tepat dibalik membran mukosa,
!alaupun enderung tidak menimbulkan anestesi pada pulpa gigi, teknik ini sering
digunakan baik untuk menganestesi sara bukal yang pan"ang sebelum penabutan
molar ba!ah
b. nestesi supraperiosteal
nestesi ini digunakann pada beberapa daerah seperti maksila, bidang kortikal bagian luar dari
tulang al/eolar biasanya tipis dan dapat terperorasi oleh saluran /askular yang keil.
![Page 4: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/4.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 4/7
Pada daerah%daerah ini bila larutan anestesi didepositkan di luar periosteum, larutan akan
teriniltrasi melalui periosteum,bidang kortikal,tulang dan medularis keserabut sara. Dengan
ara ini, anestesi pulpa gigi dapat diperoleh melalui penyuntikan di sepan"ang apeks gigi
. nestesi subperiosteal
Pada teknik ini, larutan anestesi didepositkan antara periosteum dibidang kortikal. arena
struktur ini terikat dan terasa sangat sakit, karena itu teknik ini hanya digunakan bila tidak ada
alternati/e lain atau bila anestesi superiial dapat diperoleh dari suntikan supraperiosteal. 3eknik
ini biasa digunakan pada palatum dan bermanaat bila suntikan subperosteal gagal untuk
memberikan eek anestesi, !alaupun biasanya pada situasi ini lebih sering digunakan anestesi
intraligament.
![Page 5: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/5.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 5/7
d. nestesi intraoseus
Seperti terlihat dari namanya, pada teknik ini larutan didepositkan pada tulang medularis.
4arutan anestesi 0,25 ml didepositkan perlahan ke ruang medularis dari tulang. *umlah larutan
tersebut biasanya ukup untuk sebagian besar prosedur pera!atan gigi. 3eknik ini akan
memberikan eek anestesi yang baik disertai dengan gangguan sensasi "aringan lunak yang
minimal
. nestesi intraseptal
![Page 6: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/6.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 6/7
3eknik ini merupakan /ersi modiikasi dari teknik intraoseus yang kadang%kadang digunakan
bila anestesi yang menyeluruh sulit diperoleh. 4arutan didepositkan dengan tekanan dan ber"alan
melalui tulang medularis serta "aringan periodontal untuk memberi eek anestesi. 3eknik ini
hanya dapat digunakan setelah diperoleh anestesi superiial
&. ito"et pada intraligament di ligamen pada "aringan penyangga gigi
5. 8umus dosis maksimum :
ampul 9 2ml
2 ml 9 2000 mg
: lidokain 2; 9 2<00 2000 mg 9 &0 mg
Dosis maksimum lidokain :
Dengan /asokonstriktor : =,= atau 7 mg<kg BB
3anpa /asokonstriktor : &,& mg< kgBB
Perhitungan :
: BB 9 &0 kg
6aka : 7&0 < &0 9 2'0<&0 9 7 ampul
=. Posisi penderita dan operator :
![Page 7: DISKUSI ANASTESI](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081807/577c851d1a28abe054bbbf30/html5/thumbnails/7.jpg)
8/19/2019 DISKUSI ANASTESI
http://slidepdf.com/reader/full/diskusi-anastesi 7/7
1niltrasi 8 dan Blok 8
a. Posisi penderita
% Sandaran kepala diletakkan di belakang telinga. epala, leher dan punggung
terletak satu bidang.
% aktu membuka mulut lebar, permukaan oklusal dari gigi rahang atas
membentuk sudut &5 dera"at dengan lantai.
b. Posisi >perator
% 8 kanan : >perator berdiri disamping penderita
% 8 kiri : >perator berdiri disamping kanan agak kedepan
1niltrasi 8B dan Blok 8B
a. Posisi penderita
% Sandaran kepala diletakkan di belakang telinga. epala, leher dan punggung
terletak satu bidang.
% aktu membuka mulut lebar, permukaan oklusal dari gigi rahang atas
membentuk sudut 0 dera"at dengan lantai.
b. Posisi operator untuk iniltrasi 8B
% 8B anan : operator disamping penderita agak kedepan
% 8B iri : operator berdiri disamping penderita agak kedepan
. Posisi operator Blok 8B
% 8B kanan : operator berdiri disamping penderita agak kedepan
% 8B kiri : operator berdiri disebelah kanan penderita, menghadap searah
dengan penderita, tangan kiri melingkar di belakang kepala penderita.