dermatoterapi kelompok 3

Upload: dimas-febrian-p

Post on 14-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

DERMATO-TERAPI

DERMATOTERAPIPERSEPTOR : LIES MARLYSSA RAMALI, dR, SpKK (K)DIMAS FEBRIAN130112130522HUMALA PRIKA130112120558HANIFAH ROHMAH130112120554

DERMATOTERAPIadalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengobatan penyakit kulitJENIS TERAPI TERAPI MEDIKAMENTOSATerapi topikalDiberikan di atas kulitCara penetrasi obat ke kulit : stratum korneum epidermis dermis papillar aliran darahFaktor yang mempengaruhi :St. CorneumMakin tebal vehikulum yang penetrasi Makin tipis vehikulum yang penetrasi OklusiOklusi dengan menutup, kedap udara atau basis salep yang berlemak dapat meningkatkan hidrasi dan suhu stratum korneum dan meningkatkan penetrasi obat. Frekuensi AplikasiKuantitas AplikasiCompliancePRINSIP KHUSUS OBAT TOPIKAL1. Pemilihan vehikulum tergantung : a. Stadium penyakit b. Distribusi dan lokalisasi c. Efek yang diinginkan2. Makin akut konsentrasi bahan aktif makin rendah3. Jelaskan cara pakai, cara membersihkan4. Hindari obat topikal yang mengandung sensitizer (penisilin, tetrasiklin, sulfa, antihistamin)5. Batasi penggunaan obat yang tidak stabil atau tidak dapat disimpan lama misalnya larutan permanganas kalikus (KMnO4)prinsip obat topikalbahan dasar (vehikulum) bahan aktifBahan dasar (vehikulum)Vehikulum yaitu bahan dasar obat yang dipakai untuk membawa bahan aktif pada kulit dan mampu untuk meningkatkan penetrasi obat pada kulit. Sifat-sifat vehikulum yakni:Inert Stabil secara fisik maupun kimiaNon iritatif dan non alergikMudah digunakan dan sedikit efek samping

Jenis Vehikulum1. V.monofasik : a. bedak b. cairan c. salep

2. V. bifasik : bedak + cairan bedak + salep cairan + salep

3. V. trifasik : bedak + cairan + pastaCairanSalepBedakLotionPastaKrimPasta pendinginO/WW/OPemilihan vehikulumUmumnya:pada keadaan dermatosis yang membasah dipakai bahan dasar yang cair/basah, misalnya kompres;pada keadaan kering dipakai bahan dasar padat/kering, misalnya salep. Vehikulum (Bahan Dasar)CairanBedakSalepBedak KocokKrimPastaPasta Pendingin

A. CAIRANTerdapat dua jenisSolusio : bahan pelarut berupa air Tingtura : bahan pelarut berupa alkohol Sifat : 1. Membersihkan2. Mengeringkan 3. Protektif 4. Mendinginkan 5. Memanaskan 6. Merangsang epitelialisasi 7. Anti pruritus

A. CAIRAN Indikasi : dermatosa basah, akutdermatitis akutpada ulkus kotor atau luka dengan krusta/pus

Kontraindikasi: kelainan kulit yg sangat kering

Cara pakai : berendam kompres terbuka kompres tertutupA. CAIRAN Kompres terbukaKompres TertutupAmbil kasa steril, 3 lapisSama seperti kompres terbuka naum pada langkah akhir ditutup dengan bahan impermeable seperti celophane atau plastikTuang cairan kompres ke mangkuk bersihDidiamkan selama 1 jamCelup kasa steril dan peras (lembab)Berfungsi sebagai vasodilatorKompres pada luka sekitar 10-15 menitUlangi hingga 5-6x (1 jam)Berfungsi untuk meningkatkan penguapan dan absorbsi pus dan krustaA. CAIRAN Prinsip pengobatan dengan cairan :Membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta) dan sisa-sisa obat topikal yang pernah dipakaiPerlunakan vesikel, bulla, dan pustulaPengobatan dengan cairan dapat menyebabkan kulit menjadi terlalu kering.pantau bila sudah mulai kering pemakaian dikurangi / dihentikan untuk diganti dengan bentuk pengobatan lainnya. B. BEDAKEfek: mendinginkanantiinflamasi ringan (vasokontriksi)antipruritus lemahmengurangi gesekan pada kulit paha

Sifat :daya penutup daya melekat slipping power daya absorbsi daya mendinginkan

Indikasi : lesi kering lesi superfisial lesi vesikobulosa akut

Kontraindikas :dermatosa basah dan eksudatif terutama dengan infeksi sekunderC. SALEPSalep ialah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistensi seperti mentega. Bahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak.

Sifat Menutupi, protektif, melicinkan, penetratif, dan memanaskan.

Indikasi : dermatosis yang kering dan kronikdermatosis yang dalam dan kronik, karena daya penetrasi salep paling kuat dibandingkan dengan bahan dasar lainnya.dermatosis yang bersisik dan berkrusta

C. SALEPKontraindikasidermatosa basah (bila permukaan kulitnya basah, salep sukar kontak dengan kulit)daerah berambutdaerah lipatan (kecuali istirahat malam)

Cara pakai dan membersihkan :Gunakan dengan mengoles memakai jari/spatel untuk membersihkan menggunakan kapas/kain yang dibasahi minyak.

D. BEDAK KOCOKcampuran air dan bedak yang biasanya ditambah dengan gliserin sebagai bahan perekatSupaya tidak terlalu kental dan tidak cepat kering, jumlah zat padat maks. 40%, jumlah gliserin 10-15% Lebih melekat daripada bedak

Sifat : 1. Mengeringkan 2. Anti pruritus

D. BEDAK KOCOKIndikasi : dermatosa luas, generalisata

Kontraindikasi : - dermatosa produktif - daerah berambut - dermatosa yg sangat kering

Cara membersihkan: cuci dengan air 1x/hariE. KRIMMerupakan campuran W (water, air), O (oil, minyak), dan emulgatorSelain ditambah emulgator, biasanya ditambah bahan pengawet (mis: paraben) dan parfum Sifat : protektif dan mengeringkan

Krim ada 2 jenis, yaitu:Krim W/O: air dalam minyak/salep cold creamKrim O/W: minyak/salep dalam air vanishing cream E. KRIMIndikasi : dermatosa subakut dermatosa yang luas dpt u/ daerah berambut : O/W dpt u/ dermatosa kering : W/O obat-obat kosmetik

Kontraindikasi : dermatosa madidans (basah)F. PASTACara memakai :Dioleskan dengan spatel dan dibalut (pembalut bisa diganti 1-2x/hari)

Cara membersihkan :dibersihkan dengan kain/kapas yang dibasahi minyak.

G. PASTA PENDINGINTeridiri dari cairan, bedak, dan salepIndikasi: dermatosa subakutKontraindikasi: dermatitis madidansBahan AktifSelain vehikulum yang tepat, dibutuhkan pula bahan aktif yang dimasukkan dalam vehikulum untuk mencapai khasiat tertentuResep harus berisi vehikulum dan bahan aktifnya Bahan aktif dapat berinteraksi dan dicampurkan dengan bahan aktif lainnya Aluminium AsetatContoh: larutan Burowi (aluminium asetat 5%)Efek:astringenantiseptik ringanBila hendak digunakan sebagai kompres: diencerkan 1:10

Asam asetatSebagai larutan 5% untuk kompresEfek: antiseptik untuk infeksi Pseudomonas

Asam BenzoatDipakai umumnya untuk salepContoh: salep Whitfield dgn konsentrasi 5%Efek: fungisidalAsam SalisilatEfek:Mengurangi proliferasi epitelMenormalisasi keratinisasi yang terganggu

Efek tergantung konsentrasi:Konsentrasi rendah (1-2%): keratoplastik menunjang pembentukan keratin baruPada 1% bisa dipakai sebagai kompres yang bersifat antiseptikKonsentrasi tinggi (3-20%): keratolitik dan dermatosis yang hiperkeratotikKonsentrasi sangat tinggi (40%): untuk kelainan-kelainan kulit yg dalamAsam Vitamin A (asam retinoat)Efek obat:Memperbaiki keratinisasi (jika ada gangguan)Meningkatkan sintesis DNAMeningkatkan laju mitosisMenebalkan stratum granulosumMenormalkan parakeratosisIndikasi obatPenyakit dengan sumbatan folikel (acne)Penyakit dengan hiperkeratosisPada proses kulit menua oleh sinar matahariAsam UndesilenatAntimikotikKonsentrasi 5% dalam salep/krimBerbau tidak sedapUmumnya dicampur dengan garam seng 20%

BenzokainBersifat anestesiaKonsentrasi - 5% jika dipakai dalam air, lebih terlarut dalam minyakSering menyebabkan sensitasiBenzil benzoatCairan yang berfungsi sebagai skabisid atau pedikulosidEmulsi dengan konsentrasi 20% atau 25%

CamphoraAntipruritusDapat dimasukkan ke dalam bedak atau bedak kocok yang mengandung alkohol agar terlarutKonsentrasi 1 2%

Kortikosteroid TopikalDibagi dalam 7 golongan besar, berdasarkan antiinflamasi & antimikotiknyaGolongan I paling poten, golongan VII terlemahGolongan I: super potentGolongan II: potentGolongan III: potent, upper mid strengthGolongan IV: mid strengthGolongan V: lower mid strengthGolongan VI: mild strengthGolongan VII: least potent

Terima Kasih