dermatitis kontak
DESCRIPTION
farmakoterapiTRANSCRIPT
DERMATITIS KONTAK
KELOMPOK III
Nama kelompok
LARESSA SETRIANA (07131042)YUNIRWANTI (0911011013)SURYA WILIA (0911011017)YAHDIAN RASYADI (0911012032)RISHA MUSTIKA (0911012068)ARIF FERDIAN (0911012081 )
PENGERTIAN DERMATITIS KONTAK
Dermatitis Kontak adalah
peradangan yang disebabkan oleh kontak dengan suatu zat tertentu; ruamnya
terbatas pada daerah tertentu dan seringkali memiliki batas yang tegas.
Dermatitis Kontak Dibagi 2 yaitu :
1. Dermatitis kontak Iritan
biasa nya disebabkan oleh pemaparan iritan berupa bahan kimia dan pelarut. Menurut inflamasi ini dapat terjadi setelah satu kali pemaparan atau setelah pemaparan yang berulang (keefner,2004).
2. Dermatitis Kontak Alergi
biasanya alergi ini karena parfum, garam nikel, tanaman, dan lainnya.
Contact Dermatitis
Contact dermatitis with Nickel.
Reddish marking and itching will occur.
a) Dermatitis kontak iritan ditangan karena iritan sabun
b) Dermatitis kontak alergi logam nikel dipergelangan tangan
Mekanisme imunologis terjadinya dermatitis kontak iritan
A.Bahan iritan fisik dan kimia memicu pelepasan sitokin dan mediator inflamasi lainnya yang disebut sinyal bahaya
B. Sel epidermis dan dermis merespon sinyal bahaya tersebut
C. Sitokin inflamasi dikeluarkan dari sel residen dan sel inflamasi yang sudah terinfiltrasi. Sitokin utama pada proses ini adalah CXCL 8
D. Sebagai akibatnya, dari produksi sitokin inflamasi, banyak sel inflamasi termasuk neutrofil diserang dan dibawa pengaruh picuan inflamasi mengeluarkan mediator inflamasi. Hasilnya dapat dilihat secara klinis
Patofisiologi Dermatitis Kontak Alergi
Pemaparan awal alergen yang kemudian mensensitisasi sistem imun (tahap induksi)
Uroshiol secara cepat masuk melewati kulit dan berikatan dengan protein permukaan sel langerhans di epidermis dan sel makrofag di dermis
Sel langerhans kemudian memberi sinyal kepada sel limfosit mengenai informasi antigen dan kemudian sel limfosit berploliferasi menghasilkan sel T limfosit tersensitasi
Setelah sistem imun tersensitasi, maka dengan pemaparan selanjutnya akan menginduksi hipersensitifitas tertunda tipe
IV yang merupakan reaksi yang dimediasi oleh sel
Beberapa Faktor Yang Mungkin Meningkatkan Tingkatan Respon Kulit
1. Adanya penyakit kulit sebelumnya dapat menghasilkan dermatitis yang parah akibat membiarkan iritan dengan mudah membentuk dermis.
2. Jumlah dan konsentrasi paparan bahan kimia.
3. Faktor lingkungan : suhu kelembaban
Tingkat keparahan dermatitis kontak alergi ini dibagi 3:
1. Dermatitis Ringan
Secara kharakterisitik ditandai oleh adanya daerah gatal dan eritema yang terlokalisasi kemudian diikuti terbentuknya vesikel dan bulla yang biasanya letaknya membentuk polimer.
2. Dermatitis Sedang
Selain rasa gatal,eritema,papul dan vesikel pada dermatitis ringan, gejala dan tanda dermatitis sedang juga meliputi bulla dan bengkak eritemaous dari bagian tubuh.
3. Dermatitis Berat
Ditandai dengan adanya respon yang meluas kedaerah tubuh,edema pada ekstretimas dan wajah, rasa gatal dan rasa gatal yang berlebihan, pembentukan vesikel blisster dan bulla dapat terjadi.
DIAGNOSA
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
DIAG
NOSA
Pemeriksaan penunjang
Patch test
Kultur bakteri
Pemeriksaan IgE
Pemeriksaan koh
SASARAN TERAPI
1. Sasaran terapi dermatitis kontak iritan.a. Menghilangkan inflamasi, rasa sakit saat kulit
ditekan dan iritasi.b. Mencegah pemaparan lebih lanjut pada agen iritan.c. Edukasi pada pasien mengenai metode untuk
mencegah recurrent.
SASARAN TERAPI
2. Sasaran terapi dermatitis kontak alergi.
a. Melindungi area yang terpapar selama fase akut ruam.
b. Mencegah gatal dan garukan yang berlebihan yang dapat memicu membukanya luka dan berpotensi menyebabkan infeksi kulit sekunder.
c. Mencegah penyebaran dermatitis dengan cara menjaga akumulasi debris vesikel.
STRATEGI TERAPI
1. Srategi terapi kontak iritana. Pendekatan terapi ICD tergantung keparahannya dan
areanya yang terpapar substansi iritan, dapat dicuci dengan air yang bersih dan dibersihkan dengan sabun hipoalergenik ringan, ex : assepso.
b. Penggunaan kompres basah dengan astringent aluminium asetat untuk mendinginkan dan mengeringkan lesi.
c. Hidrokortison dan losion kalamin untuk meringankan rasa gatal.
d. Anastesi dan Garam Srontium (Iritasi sensoris) Lidokain, prokain, dan beberapa anastesi lokal yang lain berguna untuk menurunkan sensasi terbakar dan rasa gatal pada kulit yang dihubungkandengan dermatitis iritan oleh karena penekanan nosiseptor, dan mungkindapat menjadi pengobatan yang potensial untuk dermatitis kontak iritan
d. Antibiotik dan antihistaminKetika pertahanan kulit rusak, hal tersebut berpotensial
untuk terjadinyainfeksi sekunder oleh bakteri. Perubahan pH kulit dan mekanismeantimikroba yang telah dimiliki kulit, mungkin memiliki peranan yang penting dalam evolusi, persisten, dan resolusi dari dermatitis akibat iritan, tapihal ini masih dipelajari. Secara klinis, infeksi diobati dengan menggunakanantibiotik oral untuk mencegah perkembangan selulit dan untuk mempercepat penyembuhan. Secara bersamaan, glukokortikoid topikal, emolien, danantiseptik juga digunakan. Sedangkan antihistamin mungkin dapatmengurangi pruritus yang disebabkan oleh dermatitis akibat iritan. Terdapat percobaan klinis secara acak mengenai efisiensi antihistamin untuk dermatitiskontak iritan, dan secara klinis antihistamin biasanya diresepkan untuk mengobati beberapa gejala simptomatis
2. Strategi terapi kontak alergiuntuk tipe terapi ini tergantung dari
tingkat keparahan reaksi alergi. Dapat diobati dengan:
a. Antipruritik lokal yang mengandung kalamin, mentol, fenol,camphor dan agen antipruritik atau diberikan krim atau salep hidrokortison.
b. Untuk organ genital dapat dikompres rendaman astringent.
Kesimpulan untuk terapi farmakologi dan non
farmakologi
Terapi Non Farmakologi
Pengunaan alat proteksi seperti baju pelindung,sarung tangan
Hindari beberapa substansi yang dpat menyebabkan respon iritasi pada kulit
Pencucian sesegra mungkin pada area yang terpapar agen iritan
Dermatitis kontak iritan
Penggunaan hidropel dan pelembab sebelum kontak dengan iritan
Terapi Non Farmakologi
Mencegah terjadinya ruam
Pencucian sesegra mungkin pada area yang terpaparDermatitis
kontak alergi
Terapi Farmakolog
i
Antihistamin / antipruritus
topikal, contohnya :
chlorpeniramin,
dipenhidramin atau anti
pruritus(calamin, camfor)
Astringen,
contohnya :zinc oxida, zinc
asetat, natrium bikarbon
at
Anastetik topikal,
contohnya
benzokain
Antiinfeksi topikal,
contohnya bacitracin, gentamici
n, neomicyn
Kortiko steroid topikal,
contohnya: prednison, prednisolo
n, betametas
on
Krim atau salep corticosteroid biasanya bisa meringankan gejala-gejala dermatitis kontak yang ringan. Krim atau salep corticosteroid seperti Hydrocortisone , Betamethasone , desonide , mometasone , Triamcinolone bisa mengurangi ruam dan mengendalikan rasa gatal
Tablet corticosteroid kadang digunakan pada kasus yang berat.
Pada keadaan tertentu pemberian antihistamin bisa meringankan gatal-gatal.
Antihistamin (Hydroxyzine hydrochloride , Diphenhydramine , isothipendyl , Tripelennamine , Cetirizine, Chlorpheniramine, Desloratadine, Loratadine, cyproheptadin) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek sedatifnya. Beberapa obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang tidur malam hari.