dermatitis kontak alergi

30
DERMATITIS KONTAK ALERGI OLEH: MUHAMMAD IQBAL HARI KARNADO PUTRA WAN ALYAA ATIQAH MAIDZATUL SYIMA PEMBIMBING: Dr Ramona Dumasari Lubis, SpKK

Upload: regina-marhadi-soni

Post on 16-Feb-2015

224 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

dermatitis kontak alergi

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Kontak Alergi

DERMATITIS KONTAK ALERGI

OLEH:

MUHAMMAD IQBAL

HARI KARNADO PUTRA

WAN ALYAA ATIQAH

MAIDZATUL SYIMA

PEMBIMBING:

Dr Ramona Dumasari Lubis, SpKK

Page 2: Dermatitis Kontak Alergi

DEFINISI

Dermatitis kontak alergi merupakan dermatitis kontak karena sensitisasi alergi terhadap substansi yang beraneka ragam yang menyebabakan reaksi peradangan pada kulit bagi mereka yang mengalami hipersensivitas terhadap alergen sebagai suatu akibat dari pajanan sebelumnya

Page 3: Dermatitis Kontak Alergi

EPIDEMIOLOGI

Meningkatnya angka kejadian DKA seiring dengan bertambahnya produk yang mengandung bahan kimia yang di pakai oleh masyarakat

Di perkirakan kejadian DKI akibat kerja sebanyak 80% dan DKA 20%1, data baru dari inggris dan amerika menunjukkan bahwa dermatitis kontak akibat kerja karena alergi ternyata cukup tinggi yaitu berkisar antara 50 dan 60 persen, sedangkan dari penelitian lain DKA bkan akibat kerja tiga kali lebih sering dari pada DKA akibat kerja

Page 4: Dermatitis Kontak Alergi

ETIOLOGI

Alergen- paling sering berupa bahan kimia dengan

berat kurang dari 500-1000 Da, yang juga disebut bahan kimia sederhana

Page 5: Dermatitis Kontak Alergi

FAKTOR RESIKO

potensi snsitisasi allergen dosis per unit area luas daerah yang terkena lama pajanan Oklusi suhu kelembaban lingkungan Vehikulum pH faktor individu, misalnya, keadaan kulit pada

lokasi kontak dan status imunologik

Page 6: Dermatitis Kontak Alergi

PATOGENESIS respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-

mediated immune respons) atau reaksi tipe IV.

Reaksi hipersensititas di kullit timbulnya lambat (delayed hipersensivitas), umumnya dalam waktu 24 jam setelah terpajan dengan alergen

reaksi ini terjadi melalui 2 fase sensitisasi dimana hapten masuk kedalam epidermis kemudian di tangkap oleh sel langerhans dan diproses secara kimiawi dan kemudian menjadi antigen lengkap.

Kemudian fase kedua yaitu fase elisitasi, hipersensitivitas tipe lambat terjadi pada pajanan ulang allergen (hapten). Hanya individu yang telah mengalami sensitisasi dapat menderita DKA.

Page 7: Dermatitis Kontak Alergi

KLASIFIKASI

Akut dimulai dengan bercak eritema berbatas tegas,

kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi(basah).

Kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul,

likenifikasi dan mungkin jugga fisur, batasnya tidak jelas.

Daerah predileksi dapat timbul di tangan, lengan, wajah, telinga, leher, bada, genitalia, paha dan tungkai bawah

Page 8: Dermatitis Kontak Alergi

DIAGNOSA

pemeriksaan klinis yang cermat, mulai dari anamnesa yang mendalam, pemeriksaan fisis dan jika meragukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang uji tempel, pemeriksaan eosinofil darah tepi, uji tusuk, uji gores

Page 9: Dermatitis Kontak Alergi

PENATALAKSANAAN

upaya pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab, dan menekan kelainan kulit yang timbul

Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi peradangan pada dermtitis kontak alergik akut yang ditandai dengan eritema, edema, bula atau vesikel, serta eksudatif, misalnya predinson 30 mg/hari

Kelainan kulitnya cukup dikompres dengan larutan garam faal.

Page 10: Dermatitis Kontak Alergi

PROGNOSIS

Prognosis dermatitis kontak alergi umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat disingkirkan.

Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila bersamaan dengan dermatitis oleh faktor endogen

Page 11: Dermatitis Kontak Alergi

LAPORAN KASUS

Page 12: Dermatitis Kontak Alergi

Seorang wanita, suka Batak, bangsa Indonesia, usia 50 tahun, sudah menikah, ibu rumahtangga, datang ke poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H. Adam Malik Medan sub bagian alergi pada tanggal 17 November 2012 dengan keluhan utama timbul bintil-bintil merah disertai rasa gatal dan nyeri di daerah payudara kiri sejak 1 minggu yang lalu.

Page 13: Dermatitis Kontak Alergi

Keluhan ini dialami pasien sejak 1 minggu yang lalu yang dirasakan nyeri dan gatal. Awalnya pasien mengeluh kulit di daerah payudaranya menjadi merah yang dirasakannya gatal kemudian membengkak sehari setelah itu. Setelah itu baru muncul benjolan-benjolan kecil dan bintil-bintil merah di daerah tersebut. Pasien mengaku ini adalah pertama kali terjadi keadaan seperti ini.

Page 14: Dermatitis Kontak Alergi

Status generalisata : keadaan umum : baik kesadaran : compos mentis status gizi : baik suhu badan : afebris

Ruam primer: makula eritematosa numuler hingga plakat, sirkumskripta dan multipel, papul eritematosa milier hingga lentikuler, sirkumskripta dan multipel, Pustul milier hingga numuler, sirkumskripta dan multipel

Ruam sekunder : krusta milier hingga numuler, sirkumskripta dan multipel

Lokasi : regio mammae sinistra

Page 15: Dermatitis Kontak Alergi
Page 16: Dermatitis Kontak Alergi

Diagnosa banding Dermatitis kontak alergi dermatitis kontak iritan tinea korporis.

Diagnosa kerja sementara : dermatitis kontak alergi.

Page 17: Dermatitis Kontak Alergi

pemeriksaan darah rutin

Hb 11.30g/dl leukosit 9000/mm3

eritrosit 3,9jt/mm3

hitung jenis: neutrofil/limfosit/monosit/eosinofil/basofil: 77/14/8/0/0.

Page 18: Dermatitis Kontak Alergi

Penatalaksanaan

kompres terbuka NaCl 0,9% selama 15 menit setiap 4 jam.

Methyl Prednisolon 2x2 tab Chlortrimethon tab kalau perlu.

Page 19: Dermatitis Kontak Alergi

Prognosis quo ad vitam ad bonam karena keadaan

umum pasien baik

quo ad functionam ad bonam karena tidak dijumpai gangguan fungsi pada pasien

quo ad sanationam dubia ad bonam karena sering terjadi rekurensi jika penyebab alergi tidak dicegah.

Page 20: Dermatitis Kontak Alergi

DISKUSI

Page 21: Dermatitis Kontak Alergi

Diagnosis dermatitis kontak alergi didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis yang teliti. Uji tempel dapat dilakukan untuk mengetahui jenis allergen yang menimbulkan reaksi sensititasi.

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah uji dimethylgloxime, biopsi kulit, histopatologi kulit dan pemeriksaan KOH untuk menyingkirkan diagnosa banding.

Page 22: Dermatitis Kontak Alergi

ANAMNESIS

Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai didasarkan kelainan kulit yang ditemukan. Misalnya, ada kelainan kulit berukuran numular di sekitar umbilikus berupa hiperpigmentasi, likenifikasi, dengan papul dan erosi, maka perlu ditanyakan apakah penderita memakai kancing celana atau kepala ikat pinggang yang terbuat dari logam (nikel).

Page 23: Dermatitis Kontak Alergi

Data yang berasal dari anamnesis juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang diketahui menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, riwayat atopi, baik dari bersangkutan maupun keluarganya.

Berdasarkan anamnesis yang telah dilakukan, os mengaku tidak mengetahui jenis alergen yang menyebabkan reaksi alerginya ini.

Page 24: Dermatitis Kontak Alergi

PEMERIKSAAN FISIK Sangat penting karena dengan melihat lokasi dan

pola kelainan kulit sering kali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.

Pemeriksaan hendaknya dilakukan di tempat yang cukup terang, pada seluruh kulit untuk melihat kemungkinan kelainan kulit lain karena sebab-sebab endogen.

Page 25: Dermatitis Kontak Alergi

Berdasarkan pemeriksaan fisis pada os ditemukan ruam-ruam di region mammae sinistra namun tidak diketahui alergen yang menyebabkan reaksi sensitasi pada os karena os mengaku tidak mengenakan atau meletakkan sebarang benda atau objek pada daerah tersebut. Os pernah menjalani operasi mastektomi pada mammae sinistra dan os mengaku tidak pernah menjalani perawatan susulan radioterapi.

Page 26: Dermatitis Kontak Alergi

PEMERIKSAAN LAIN

Uji tempel Uji dimethylgloxime Pemeriksaan biopsi kulit Pemeriksaan KOH

Page 27: Dermatitis Kontak Alergi

PENATALAKSANAAN

Pengobatan dermatitis kontak adalah upaya pencegahan terulangnya kontak kembali dengan allergen penyebab, dan menekan kelainan kulit yang timbul.

Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi peradangan pada dermatitis kontak alergi akut yang ditandai dengan eritema, edema, vesikel atau bula, serta eksudatif (madidans), misalnya prednisone 30mg/hari. Umumnya kelainan kulit akan mereda setelah beberapa hari.

Page 28: Dermatitis Kontak Alergi

Sedangkan kelainan kulitnya cukup dikompres dengan larutan garam faal atau larutan air salisil 1:1000.

Untuk dermatitis kontak alergi ringan atau akut yang telah mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik), cukup diberikan kortikosteroid atau makrolaktam (pimecrolimus atau tacrolimus) secara topikal.

Page 29: Dermatitis Kontak Alergi

PROGNOSIS

Prognosis pasien ini adalah baik karena ruam-ruam semakin berkurang dengan pengobatan. Namun prognosis bisa menjadi kurang baik jika turut berlaku dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularis, atau psoriasia), atau terus terpajan dengan allergen.

Page 30: Dermatitis Kontak Alergi

TERIMA KASIH