definisi

7
Definisi Gastro-oesophageal reflux disease ( GERD ) adalah salah satu kelainan yang sering dihadapi di lapangan dalam bidang gastrointestinal. Penyakit ini berdampak buruk pada kualitas hidup penderita dan sering dihubungkan dengan morbiditas yang bermakna. Berdasarkan Konsensus Montreal tahun 2006 (the Montreal definition and classification of gastroesophageal reflux disease : a global evidence-based consensus), penyakit refluks gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus yang menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu (troublesome) di esofagus maupun ekstra-esofagus dan/atau komplikasi (Vakil dkk, 2006). Komplikasi yang berat yang dapat timbul adalah Barret’s esophagus, striktur, adenokarsinoma di kardia dan esofagus (Vakil dkk, 2006), (Makmun, 2009). 2.2 Epidemiologi Sudah sejak lama prevalensi GERD di Asia dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan di Negara negara Barat. Namun, banyak penelitian pada populasi umum yang baru-baru ini dipublikasikan menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi GERD di Asia. Prevalensi di Asia Timur 5,2 %-8,5 % (tahun 2005-2010), sementara sebelum 2005 2,5%-4,8%; Asia Tengah dan Asia Selatan 6,3%-18,3%, Asia Barat yang diwakili Turki menempati posisi puncak di seluruh Asia dengan 20%. Asia Tenggara juga mengalami fenomena yang sama; di Singapura prevalensinya adalah 10,5%, di Malaysia insiden GERD meningkat dari 2,7% (1991-1992) menjadi 9% (2000-2001), sementara belum ada data epidemiologi di Indonesia (Jung, 2009), (Goh dan Wong, 2006).

Upload: aghisninurul

Post on 17-Aug-2015

220 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

DefnisiGastro-oesophageal refux disease ( GERD ) adalah salah satu kelainan yang sering dihadapi di lapangan dalam bidang gastrointestinal. Penyakit ini berdampak buruk pada kualitas hidup penderita dan sering dihubungkan dengan morbiditas yang bermakna. erdasarkan !onsensus "ontreal tahun #$$% (the "ontreal defnition and &lassif&ation o' gastroesophageal refux disease ( a global e)iden&e-based &onsensus)* penyakit refuks gastroeso'ageal (Gastroesophageal Refux Disease+GERD) didefnisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refukskandungan lambung ke dalam eso'agus yang menimbulkan berbagai ge,ala yang mengganggu (troublesome) di eso'agus maupun ekstra-eso'agus dan+atau komplikasi (-akil dkk* #$$%). !omplikasi yang berat yang dapat timbul adalah arret.s esophagus* striktur* adenokarsinoma di kardia dan eso'agus (-akil dkk* #$$%)* ("akmun* #$$/).#.# Epidemiologi0udah se,ak lama pre)alensi GERD di 1sia dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan di 2egara negara arat. 2amun* banyak penelitian pada populasi umum yang baru-baru ini dipublikasikan menun,ukkan ke&enderungan peningkatan pre)alensi GERD di 1sia. Pre)alensi di 1sia 3imur 4*# 5-6*4 5 (tahun #$$4-#$7$)* sementara sebelum #$$4 #*45-8*659 1sia 3engah dan 1sia 0elatan %*:5-76*:5* 1sia arat yang di;akili 3urki menempati posisi pun&ak di seluruh 1sia dengan #$5.1sia 3enggara ,uga mengalami 'enomena yang sama9 di 0ingapura pre)alensinya adalah 7$*45* di "alaysia insiden GERD meningkat dari #*ung* #$$/)*(Goh dan ?ong* #$$%). #.: Etiologi dan Patogenesis3erdapat berbagai 'aktor yang menyebabkan ter,adinya GERD. Eso'agitis dapat ter,adi sebagai akibat refuks eso'ageal apabila ( 7). 3er,adi kontak dalam ;aktu yang &ukup lama antara bahan refuksat dengan mukosa esophagus#). 3er,adi penurunan resistensi ,aringan mukosa eso'agus Eso'agus dan gaster dipisahkan oleh suatu @ona tekanan tinggi (high pressure @one) yang dihasilkan oleh kontraksi lo;er esophageal sphin&ter (AE0). Pada indi)idu normal* pemisah ini akan dipertahankan ke&uali pada saat senda;a atau muntah. 1liran balik dari gaster ke eso'agus melalui AE0 hanya ter,adi apabila tonus AE0 tidak ada atau sangat rendah (B: mmCg) ("akmun*#$$/).Refuks gastroeso'ageal pada pasien GERD ter,adi melalui : mekanisme ( 7) Refeks spontan pada saat relaksasi AE0 tidak adekuat* #) 1liran retrograd yang mendahului kembalinya tonus AE0 setelah menelan* :) "eningkatnya tekanan intra abdomen. Dengan demikian dapat diterangkan bah;a patogenesis ter,adinya GERD menyangkut keseimbangan antara 'aktor de'ensi' dari eso'agus (pemisah anti refuks* bersihan asam dari lumeneso'agus* ketahanan epitel eso'agus) dan 'aktor o'ensi' dari bahan refuksat. Daktor-'aktor lain yang turut berperan dalam timbulnya ge,ala GERD adalah kelainan di lambung yang meningkatkan ter,adinya refuks fsiologis* antara lain dilatasi lambung atau obstruksi gastri& outlet dan delayed gastri& emptying ("akmun* #$$/). Peranan in'eksi Celi&oba&ter pylori dalam patogenesis GERD relati' ke&il dan kurang didukung oleh data yang ada. Pengaruh dari in'eksi C. pylori terhadap GERD merupakan konsekuensi logis dari gastritis serta pengaruhnya terhadap sekresi asam lambung ("akmun* #$$/). #.8 "ani'estasi !linikGe,ala klinik yang khas dari GERD adalah nyeri+rasa tidak enak di epigastriumatau retrosternal bagian ba;ah. Rasa nyeri dideskripsikan sebagai rasa terbakar (heartburn)* kadang-kadang ber&ampur dengan ge,ala dis'agia (kesulitan menelan makanan)* mual atau regurgitasi dan rasa pahit di lidah. ?alau demikian dera,at berat ringannya keluhan heartburn ternyata tidak selalu berkorelasi dengan temuanendoskopik. !adang-kadang timbul rasa tidak enak retrosternal yang mirip dengan angina pektoris. Dis'agia yang timbul saat makan makanan yang padat mungkin ter,adi karena striktur atau keganasan yang berkembang dari arret.s esophagus. Edino'agia bisa mun&ul ,ika sudah ter,adi ulserasi eso'agus yang berat ("akmun*#$$/).?alaupun ge,ala khas+tipikal dari GERD adalah heartburn atau regurgitasi* ge,ala tidak khas ataupun ge,ala ekstra eso'agus ,uga bisa timbul yang meliputi nyeri dada non kardiak (non &ardia& &hest pain+2FFP)* suara serak* laringitis* batuk*asma* bronkiektasis* gangguan tidur* dan lain-lain ("akmun #$$/)* (>ung* #$$/).Di lain pihak* beberapa penyakit paru dapat men,adi 'aktor predisposisi untuktimbulnya GERD karena ter,adi perubahan anatomis di daerah gastroesophageal high pressure @one akibat penggunaan obat-obatan yang menurunkan tonus AE0 ("akmun*#$$/). 1sma dan GERD adalah dua keadaan yang sering di,umpai se&ara bersaman. 0elain itu* terdapat beberapa studi yang menun,ukkan hubungan antara gangguan tidur dan GERD (>ung* #$$/).?alaupun telah disampaikan bah;a heartburn merupakan ge,ala klasik dan utama dari GERD* namun situasinya sedikit berbeda di 1sia. Di dunia arat* kata GheartburnG mudah dimengerti oleh pasien* sementara tidak ada padanan kata yang sesuai untuk heartburn dalam mayoritas bahasa-bahasa di 1sia* termasuk bahasa Fina* >epang* "elayu. Dokter lebih baik men,elaskan dalam susunan kata-kata tentang apa yang mereka maksud dengan heartburn dan regurgitasi daripada mengasumsikan bah;a pasien memahami arti kata tersebut. 0ebagai &ontoh* di "alaysia* banyak pasien etnis Fina dan "elayu mengeluhkan GanginG yang meru,uk pada dispepsia dan ge,ala refuks. 0ebagai akibatnya* seperti yang ter,adi di Fina* banyak pasien GERD yang salah didiagnosis sebagai penderita non &ardia& &hest pain atau dispepsia (Goh dan ?ong* #$$%). ?alaupun belum ada sur)ei yang dilakukan* berdasarkan pengalaman klinis sehari-hari* ke,adian yang sama ,uga sering ditemui di =ndonesia.GERD memberikan dampak negati' pada kualitas hidup pasien* karena ge,ala-ge,alanya sebagaimana di,elaskan di atas menyebabkan gangguan tidur* penurunanprodukti)itas di tempat ker,a dan di rumah* gangguan akti)itas sosial. 0hort-Dorm-:%-=tem (0D-:%) Cealth 0ur)ey* menun,ukkan bah;a dibandingkan dengan populasi umum* pasien GERD memiliki kualitas hidup yang menurun* serta dampak pada akti)itas sehari-hari yang sebanding dengan pasien penyakit kronik lainnya seperti penyakit ,antung kongesti' dan artritis kronik (Congo dkk* #$$