case interna mentah

Upload: della

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    1/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang

     beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan

    gagal ginjal. Dapat digolongkan ringan, sedang, dan berat. Etiologi dari gagal ginjal kronis

    antara lain glomerulonefritis, nefropati analgesik, nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati

    diabetic, penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, gout, dan tidak diketahui1.

    Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronik meliputi a) sesuai dengan penyakit yang

    mendasarinya seperti diabetes mellitus,infeksi traktur urinarius, batu traktur urinarius, hipertensi

    dan lain sebagainya. b) sindrom uremia yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah,

    nokturia, kelebihan volume cairan volume overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost,

     perikarditis, kejang!kejang, sampai koma. c) gejala komplikasinya antara lain hipertensi, anemia,

    osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolic, gangguan keseimbangan cairan elektrolit

    sodium, kalium, klorida)".

    Penatalaksanaan gagal ginjal kronik adalah terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya,

    optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam, diet tinggi kalori dan rendah

     protein, pencegahan dan terapi terhadap komplikasi, modifikasi teraoi obat dengan fungsi ginjal,

     persiapkan dialysis dan program transplantasi1 ".

    Dengan memahami patogenesis, perjalanan penyakit, gambaran klinis, dan pemeriksaan

    laboratorium, diharapkan penatalaksanaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

    1

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    2/34

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    2.1 Identitas pasien

     #ama $ %n. &

    'enis kelamin $ (aki!laki

    sia $ *+ tahun

    lamat $ pt pavilion t-r unit 1"+ 'l. /0 as ansyur /av "2 3t 1+411

    Pekerjaan $ /arya-an &-asta

    &tatus perka-inan $ enikah

    %anggal 3& $ 5 'anuari "15

    2.2 Anamnesis

    Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamesis, pada tanggal 5 'anuari "15 pukul 12.

    Keluhan utama

    ual dan muntah 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

    Riwaat pena!it se!a"an#

    Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 hari &3&. untah dirasakan

    sudah 6 7 kali, isi muntahan berupa makanan yang dimakan dan terkadang cairan saja, isi

    muntahan darah disangkal oleh pasien. /adang pasien merasakan perut terasa kembung dan

    terasa sakit, selain itu pasien mengaku nafsu makan nya menurun dan buang air besar dan buang

    air kecil dirasakan tidak lancar. &elain itu pasien mengeluh badannya lemas, lemas disertai

     pusing dan tidak berkurang saat istirahat maupun pemberian makanan. keluarga pasien juga

    mengatakan bah-a pasien suka berbicara ngaco sejak 1 hari &3&. Pasien juga mengeluh

    terkadang sesak napas, dan sesak napas bertambah bila berbaring, pasien nyaman tidur 

    menggunakan + bantal. 3i-ayat terbangun malam hari karena sesak, berdebar!debar, nyeri dada,

    keringat dingin disangkal oleh keluarga pasien. /eluarga pasien juga mengeluh kedua kaki

     pasien bengkak yang muncul sejak + hari &3&. 8engkak menetap semakin hari semakin berat

    2

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    3/34

    dan dirasakan tidak berkurang. /eluarga pasien mengetahui bah-a pasien memiliki diabetes

    mellitus dan hipertensi sejak tahun "9. /eluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah

    mengeluh suka kesemutan dikedua tungkal dan tidak pernah mengeluh pandangan buram. &aat

    ini pasien selalu berobat ke dokter untuk kontrol dan pasien rutin meminum obat gula dan

    hipertensi.

    Riwaat pena!it dahulu

    :s memiliki ri-ayat penyakit hipertensi, dan diabetes mellitus.

    Riwaat pena!it !elua"#a

    Di keluarga os tidak ada yang mengalami gejala serupa

    Riwaat pen#$%atan

    8elum pernah ke dokter 

    Riwaat !e%iasaan

    /eluarga pasien mengatakan pasien memiliki kebiasaan makan dan minum dengan rasa yang

    manis

    2.& Peme"i!saan 'isi! 

    /eadaan umum

    /esadaran $ ;ompos mentis

    /eadaan sakit $ &akit sedang

    %anda vital

    %ekanan darah $ "41 mm0g

     #adi $ 1"

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    4/34

    ata $ /onjungtiva anemis =4=), sklera ikterik !4!), injeksi konjungtiva !4!), pupil

     bulat isokor > +mm, 3;( =4=), 3;%( =4=), pergerakan mata ke segala arah

     baik.

    0idung $ &ekret !), epistaksis !), pernapasan cuping hidung !)

    %elinga $ &erumen !), liang telinga lapang =), dan nyeri tekan !)

    ulut $ &ianosis !), bibir pucat !), gusi berdarah !), lidah kotor !), tepi lidah hiperemis

    !), faring hiperemis !)

    (eher $ /elenjar getah bening tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak membesar,

    '?P 7=1 cm0":

    %horaks

    @nspeksi $ 8entuk normal, simetris, -arna kulit sa-o matang, ikterik !), pucat !), sianosis

    !), ptechiae !), tidak tampak retraksi sela iga, gerakan pernapasan simetris kiri

    dan kanan, tidak ada bagian hemithoraks yang tertinggal

    Palpasi $ Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris, tidak ada bagian yang

    tertinggal, vocal fremitus simetris kiri dan kanan baik di bagian dada maupun

     punggung

    Perkusi $ &onor pada kedua lapang paru, batas paru dan jantung kanan setinggi @;& +

    hingga @;& 7 linea sternalis kanan dengan suara redup, batas paru dan jantung kiri

    setinggi @;& 7 A 1 cm medial linea midclavikularis kiri dengan suara redup, batas

    atas jantung setinggi @;& + linea parasternalis kiri

    uskultasi $ Paru $ &uara nafas vesikuler =4=), rhonki =4=), -heeBing !4!)

      'antung $ 8' @ dan 8' @@ regular, murmur =), gallop =)

    bdomen

    @nspeksi $ 8entuk normal, mendatar, simetris, tidak buncit, -arna kulit sa-o matang,

    ikterik !), pucat !), gerak dinding perut simetris, tidak ada yang terttinggal

    uskultasi $ 8ising usus 2

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    5/34

    Perkusi $ Pada ke 2 kuadran didapatkan suara timpani, shifting dullness !)

    Palpasi $ Dinding abdomen supel, tidak ada retraksi maupun defense muskular, nyeri

    tekan epigastrium =), nyeri lepas !), pembesaran hepar !), pembesaran lien !),

    murphy sign !), ballotement !), undulasi !)

    Ekstremitas

    tas $ kral teraba hangat, sianosis !), pucat !), ;3% C " detik, edema !4!)

    8a-ah $ kral teraba hangat, sianosis !), pucat !), ;3% C " detik, pitting edema =4=)

    2.( Peme"i!saan penun)an#

    Parameter 0asil

    541415

    0asil

    941415

    0asil

    *41415

    0asil

    41415 #ilai normal

    0emoglobin 1*+, ! ! ! 12,!15, g4dl

    0ematokrit && - - - 2",!2*,

    (eukosit 1&.2** - - - 7,!1, < 1+4ul

    %rombosit &,(.*** - - - 17!27 < 1+4ul

    reum /0 ! 19!2+ mg4d(

    /reatinin &. (./ ! .9!1.+mg4d(

    &% 22 - - C +7

    (% 11 - - C 77

    Glukosa test 2/0 /1 1&/ 2( C 1"5 mg4d(

    Glukosa darah

    se-aktu,

    0ba1c dan s

    urat

    - 21/+1+, - 32**m#dL(-

    4&+0-/+2m#dL

     parameter 0asil

    141415

    0asil

    1141415

    0asil

    1"41415

    0asil

    1+41415

    0asil

    1241415

    0asil

    1741417

     #ilai rujukan

    5

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    6/34

    Glukosa

    test

    2// &/0 10* 1** 1*/ 1&2 C1"5mg4d(

    reum - , - 122 - - 19!2+mg4d(

    /reatinin - (+& - (.* - - ,9!1,+mg4d(

    2.0 Dia#n$sis !e")a

    • ;/D stage @?

    • D tipe @@

    • ;ardiomegali ec ;0F

    • 0epatomegali

    Dia#n$sis %andin#

    • !

    2. Ren5ana peme"i!saan

    • 3ontgen %horak dan sg bdomen

    2./ Penatala!sanaan

     #on farmakologis

    • %erapi supportif 

    • fisioterapi

    Farmakologis

    • @?FD ringer laktat 12 tetes per menit

    • @nj :mepraBole 41" jam

    • @nj cefoferaBole 41" jam

    • s. Folat +

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    7/34

    d functionam $ dubia ad malam

    d sanasionam $ dubia ad malam

    2., 6$ll$w up

    Ha"i Ke-I 7Ra%u+ * 8anua"i 2*19

    Su%e!ti'  :s mengeluh lemas, sakit kepala, sesak nafas diperberat apa

     bila berbaring, mual dan muntah berisi cairan, jumlah sedikit

    O%)e!ti'     Keadaan Umum :

    ;ompos mentis, tampak sakit sedang, giBi cukup

     ;anda

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    8/34

    • s. Folat +

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    9/34

    ;ompos mentis, tampak sakit sedang, giBi cukup

     ;anda

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    10/34

    Hasil peme"i!saan la% */*11:

    Pa"amete" Hasil Nilai Ru)u!an

    reum /0 19!2+mg4d(

    /reatinin (./ ,9!1,+mg4d(

    Glukosa test /1 C1"5

    Glukosa se-aktu 21 C "

    0ba1; /1 2 J 5

    sam urat+,

    +,7 J 9,"mg4d(

    Hasil "$nt#en */*11

    R$nt#en ;h$"a! : ?a"di$me#ali

    E!# : >am%a"an ; in@e"ted

    Us# A%d$men : Hepat$me#ali

    Ha"i Ke-III 7)umat+ * 8anua"i 2*19

    Su%e!ti'  &akit kepala =), lemas =), sulit makan

    O%)e!ti'     Keadaan Umum :

    ;ompos mentis, tampak sakit sedang, giBi cukup

     ;anda

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    11/34

     ;h$"a= :

    Pulmo H simetris saat statis dan dinamis, sonor pada kedua

    lapang paru, suara nafas vesikular =4=, 3honchi !4!, Wheezing 

    !4!.

    ;or H 8'@ 8'@@ regular, urmur !, Gallop =

      A%d$men :

    Datar, supel, 8 =, shifting dullness !), #% epigastrium !)

      E=te"mitas :

    0angat ==4==, pitting oedema !!4!!

    Analisa ;/D stage @?, D tipe @@. ;ardiomegali ec ;0F,0epatomegali

    Plannin#   •  #efrostein 12 tpm

    •:mepraBole 1

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    12/34

    Ha"i Ke-I< 7Sa%tu+ *, )anua"i 2*19

    Su%e!ti'  Pusing =), lemas =)

    O%)e!ti'     Keadaan Umum :

    ;ompos mentis, tampak sakit sedang, giBi cukup

     ;anda

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    13/34

    • lasi< "lu!$sa test 2( C 1"5

    Ha"i Ke-

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    14/34

    /G8 %%

     ;h$"a= :

    Pulmo H simetris saat statis dan dinamis, sonor pada kedualapang paru, suara nafas vesikular =4=, 3honchi !4!, Wheezing 

    !4!.

    ;or H 8'@ 8'@@ regular, urmur !, Gallop J 

      A%d$men :

    Datar, supel, 8 =, shifting dullness !), #% epigastrium !)

      E=te"mitas :

    0angat ==4==, oedema !!4!!

    Analisa ;/D stage @?, D tipe @@, cardiomegali ec ;0F

    Plannin#   •  #efrostein 12 tpm• :mepraBole 1

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    15/34

    Ha"i Ke-

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    16/34

    • lasi< "lu!$sa test &/0 C 1"5

    Ha"i Ke-

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    17/34

    /G8 %%

     ;h$"a= :

    Pulmo H simetris saat statis dan dinamis, sonor pada kedualapang paru, suara nafas vesikular =4=, 3honchi =4=,

    Wheezing  !4!.

    ;or H 8'@ 8'@@ regular, urmur !, Gallop =

      A%d$men : Datar, supel, 8 =, shifting dullness !), #%

    epigastrium =). #% seluruh abdomen =)

      E=te"mitas :

    0angat ==4==, oedema !=4==

    Analisa ;/D stage @?, D tipe @@, ;ardimegali ec ;0F,

    0epatomegaliPlannin#   •  #efrostein 12 tpm

    • :mepraBole 1

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    18/34

    >lu!$sa test 10* C1"5

    Ha"i Ke-

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    19/34

    • icardis * mg !!1

    • @&D# 1 mg 1!1!1

    • mlodipin 7 mg !!1

    • ;lonidin ,17 mg 1!!1

    • Glunenorm + mg 1!!1

    • Pro renal 1!1!1

    • %ramadol "

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    20/34

     Lehe" :

    /G8 %%

     ;h$"a= :

    Pulmo H simetris saat statis dan dinamis, sonor pada kedualapang paru, suara nafas vesikular =4=, 3honchi !4!,Wheezing  !4!.

    ;or H 8'@ 8'@@ regular, urmur !, Gallop !

      A%d$men : Datar, supel, 8 =, shifting dullness !), #%

    epigastrium !). #% seluruh abdomen !)

     

    E=te"mitas :

    0angat ==4==, oedema !!4!!

    Analisa ;/D stage @?, D tipe @@, ;ardiomegali ec ;0F,0epatomegali

    Plannin#   •  #efrostein 1 tpm !! venflon =

    • :mepraBole 1

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    21/34

    Ha"i Ke-C 78umat+ 10 8anua"i 2*19

    Su%e!ti'  %idak ada keluhan

    O%)e!ti'     Keadaan Umum :

    ;ompos mentis, tampak sakit sedang, giBi cukup

     ;anda

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    22/34

    • Pro renal 1!1!1

    • /&3 1!!

    Hasil peme"i!saan la% 10*11:

    Pa"amete" Hasil Nilai Ru)u!an

    >lu!$sa test 1&2 312

    Resume

    Pasien dating dengan keluhan mual dan muntah, muntah dirasakan sudah 6 7 kali, berisimakanan dan terkadang berisi cairan, pasien juga mengeluh perut kembung dan terasa sakit,

    nafsu mkan berkurang, bab dan bak juga dirasakan berkurang. &elain itu pasien merasakan lemas

     pada badannya lemas disertai dengan rasa pusing. Pasien terkadang sesak nafas dan bertambah

     bila berbaring, bila tidur pasien menggunakan + bantal. /edua kaki pasien bengkak sejak + hari

    &3&, bengkak semakin hari bertambah dan tidak berkurang. enurut keluarga pasien memiliki

    ri-ayat kencing manis dan hipertensi sejak tahun "9 dan rutin berobat dan minum obat

    kencing manis dan hipertensi dari dokter. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata konjungtiva

    anemis, pemeriksaan auskultasi jantung didapatkan 8' 1 8' " reguler, terdapat murmur dan

    gallop, pemeriksaan auskultasi paru didapatkan ? =4=, 3honki =4=, KheeBing !4!,

     pemeriksaan ektremitas didapatkan pitting oedem kedua tungkai. Pemeriksaan laboraturium

    didapatkan 08 menurun 1, g4d(), ureum tinggi 55), kreatinin meningkat +,5 mg4d(),

    glukosa test tinggi "97).

    22

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    23/34

    BAB III

    ANALISIS KASUS

    /eluhan utama pasian adalah mual dan muntah sejak 1 hari &3&. untah dirasakan

    sudah 6 7 kali, isi muntahan berupa makanan yang dimakan dan terkadang cairan saja, isi

    muntahan darah disangkal oleh pasien. /adang pasien merasakan perut terasa kembung dan

    terasa sakit, selain itu pasien mengaku nafsu makan nya menurun dan buang air besar dan buang

    air kecil dirasakan tidak lancar. &elain itu pasien mengeluh badannya lemas, lemas disertai

     pusing dan tidak berkurang saat istirahat maupun pemberian makanan. keluarga pasien juga

    mengatakan bah-a pasien suka berbicara ngaco sejak 1 hari &3&. Gejala dari penyakit ginjal

    kronis salah satunya adalah gejala uremia. Pada stadium paling dini gagal ginjal kronik,

    kehilangan daya cadang ginjal renal reserve), pada keadaan mana basal (FG masih normal atau

    malah meningkat. /emudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurnan fungsi nefron yang

     progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. &ampai pada (FG

    sebesar +, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu

    makan berkurang dan penurunan berat badan, apabila (FG diba-ah + pasien menunjukan

    gejala uremia yang nyata seperti keluhan pasien diatas. &elain itu juga pasien mengeluh

    terkadang sesak nafas saat berbaring dan mempunyai ri-ayat tidur menggunakan lebih dari dua

     bantal, dari keluhan tersebut dimungkinkan pasien sudah terdapat komplikasi ke jantung yang

    ditandai dengan kelebihan volume cairan yang berakibat terjadinya back-ard failure ke jantung

    dan menimbulkan bendungan di paru sehingga menimbulkan rasa sesak apabila berbaring, dan

    menimbulkan bengkak pada kedua tungkai. Pasien mempunyai ri-ayat diabetes dan hipertensi

    23

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    24/34

    merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penyakit ginjal kronik. Pada diabetes terjadi

    mikroangiopati diabetikum yang timbul karena kadar gula yang tinggi, pada ginjal akan terjadi

    glomerulosklerosis dan hipertrofi nefron yang akan menyebabkan penurunan GF3 dan

     peningkatan tekanan darah yang perjalanan progresif nya bisa menyebabkan gagal ginjal.

    BAB I<

    ;IN8AUAN PUS;AKA

    A. De'inisi

    Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang

     beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir 

    dengan gagal ginjal. &elanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinisyang ditandai

    dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajatyang memerlukan

    terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Dan ditandai

    dengan adanya uremia retensi urea dan sampah nitrogen lainnyadalam darah)2

    B. Eti$l$#i

    Penyebab utama penyakit gagal ginjal kronis adalah diabetes mellitus dan hipertensi,

    selain itu ada kondisi lain yang menyebabkan gagal ginjal kronis yaitu $

     

    1. Penyakit peradangan seperti glomerulonefritis 1), dapat menyebabkaninflamasi

    dan kerusakan pada unit filtrasi ginjal. erupakan penyakit ketigatersering penyebab

    gagal ginjal kronik

    2. Penyakit keturunan seperti penyakit ginjal polikistik +) menyebabkan pembesaran

    kista di ginjal dan merusak jaringan sekitar, dan asidosis tubulus.

    3. (upus dan penyakit lain yang memiliki efek pada sistem imun ")4. Penyakit ginjal obstruktif seperti batu saluran kemih, tumor, pembesaranglandula

     prostat pada pria danrefluks ureter.

    24

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    25/34

    5. @nfeksi traktus urinarius berulang kali seperti pielonefritis kronik.

    Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis dan stenosis arterirenalis.6. Penyebab lainnya adalah infeksi 0@?, penyakit sickle cell, gout, hiperparatiroidisme

    dan kanker 

    9. &indrom metabolik, konsumsi obat!obatan analgesik, hiperkolesterolemia2 & 2 7.

    Klasi'i!asi pene%a% #a#al #in)al !"$ni! 

    /lasifikasi penyakit Penyakit

    Penyakit infeksi Pieloneftritis kronik atau refluks

    %ubulointerstitial #efropati

    Penyakit perdangan Glomerulonefritis

    Penyakit vascular hipertensi #efrosklerosis benigna

     #efrosklerosis maligna&tenosis arteria renalis

    Gangguan jaringan ikat (upus erimatosus sistemik  Poliartritis nodosa

    &klerosis sistemik progresif 

    Gangguan congenital dan herediter Penyakit ginjal polikistik  

    sidosis tubulus ginjal

    Penyakit metabolic Diabetes mellitusGout

    0iperparatiroidisme

    miloidosis

     #efropati toksik 

     #efropatik obstruksif 

    Penyalahgunaan analgesic

    %raktus urinarius bagian atas batu, neoplas

    fibrosis retropertonial

    %raktus urinarius bagian ba-ah hiper

     prostat, striktur uretra, anomaly kongen

    leher vesika urinaria dan uretra

    ?. 6a!t$" "esi!$

    Faktor resiko gagal ginjal kronik diantara lain $ pasien dengan diabetes mellitus atau

    hipertensi, obesitas atau perokok, berusia lebih dari 7 tahun, individu dengan ri-ayat

    diabetes melitus, hipertensi dan penyakit ginjal dalam keluarga serta

    kumpulan populasi yang memiliki angka tinggi diabetes atau hipertensi seperti frican

    mericans, 0ispanic mericans, sian, Pacific @slanders, dan merican @ndians2.

    D. K"ite"ia

    25

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    26/34

    /riteria penyakit ginjal kronik menurut #/F! /D:L@ ""

    1. Penurunan fungsi ginjal selama + bulan atau lebih berupa kelainan structural atau

    fungsional

    ". 8ukti kerusakan ginjal misalnya albuminuria atau biopsi abnormal, gangguan elektrolit,urin terdapat sedimen) % GF3 C5 m( 4 menit 4 1,9+ m".7

    E. Klasi'i!asi

    /lasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu atas dasar derajat stage)

     penyakit dan dasar diagnosis etiologi. /lasifikasi atas dasar derajat penyakit dibuat atas

    dasar (FG yang dihitung dengan mempergunakan rumus /ockcorft!Gault sebagai

     berikut$ (FG ml4menit41,9+mM) N 12!umur)< berat badan 4 9"< kreatinin plasma

    mg4dl)O)O) pada perempuan dikalikan ,*7

    Klasi'i!asi pena!it #in)al !"$ni! 

    Derajat Penjelasan (FG

    ml4mnt41.9+m")

    1 /erusakan ginjal dengan (FG normal atau meningkat 6

    " /erusakan ginjal dengan (FG menurun ringan 5 J *

    + /erusakan ginjal dengan (FG menurun sedang + J 7

    2 /erusakan ginjal dengan (FG menurun berat 17 J "

    7 Gagal Ginjal C 17 

    Klasi'i!asi atas dasa" dia#n$sis

    Klasi'i!asi pena!it #in)al atas dasa"

    dia#n$sis

    Penyakit %ipe mayor contoh)

    Penyakit ginjal diabetes Diabetes tipe 1 dan "

    26

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    27/34

    Penyakit ginjal non diabetes Penyakit glomerular penyakit otoimun,

    infeksi sistemik, obat, neoplasia) Penyakit

    vascular penyakit pembuluh darah besar,

    hipertensi, mikroangiopati) Penyakit

    tubulointerstitial pielonefritis kronik,

     batu, obstruksi, keracunan obat) Penyakit

    kistik ginjal polikistik)

    Penyakit pada transplantasi 3ejeksi kronik/eracunanobat siklosporin4takrolimus)

    Penyakit recurrent glomerular) %

    ransplant glomerulopathy

    6. Pat$'isi$l$#i

    Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada a-alnya tergantung pada penyakit yang

    mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih

    sama. Pengurangan massa ginjal menyebabkan hipertrofi sisa nefron secara struktural dan

    fungsional sebagai upaya kompensasi. 0ipertrofi kompensatoriQ ini akibat hiperfiltrasi

    adaptif yang diperantarai oleh penambahan tekanan kapiler dan aliran glomerulus. Proses

    adaptasi ini berlangsung singkat akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosisnefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi nefron

    yang progresif -alaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi. danya peningkatan

    aktivitas aksis renin!angiotensinaldosteron intrarenal ikut memberikan konstribusi

    terhadap terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis dan progesifitas tersebut. ktivitas jangka

     panjang aksis renin!angiotensinaldosteron, sebagian diperantarai oleh gro-th factor 

    seperti transforming gro-th factor R. 8eberapa hal yang juga dianggap berperan terhadap

    terjadinya progresifitas penyakit ginjal kronik adalah albuminuria, hipertensi,

    hiperglikemia, dislipidemia. %erdapat variabilitas interindividual untuk terjadinya

    sklerosis dan fibrosis glomerulus maupun tubulointerstitial.

    Pada stadium yang paling dini penyakit ginjal kronik terjadi kehilangan daya

    cadang ginjal renal reserve), pada keadaan mana basal (FG masih normal atau malah

    meningkat. /emudian secara perlahan tapi pasti akan terjadi penurunan fungsi nefron

    27

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    28/34

    yang progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.

    &ampai pada (FG sebesar 5, pasien masih belum merasakan keluhan asimtomatik),

    tapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. &ampai pada (FG sebesar 

    +, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan

    kurang dan penurunan berat badan. &ampai pada (FG di ba-ah +, pasien

    memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti anemia, peningkatan tekanan

    darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah dan lain

    sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi

    saluran napas, maupun infeksi saluran cerna. 'uga akan terjadi gangguan keseimbangan

    air seperti hipo atau hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium

    dan kalium. Pada (FG diba-ah 17 akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih

    serius, dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal renal replacement therapy)

    antara lain dialisis atau transplantasi ginjal. Pada keadaan ini pasien dikatakan sampai

     pada stadium gagal ginjal5.

    &ecara umum terdapat tiga mekanisme patogenesis terjadinya ;/D yaitu

    glomerulosklerosis, parut tubulointerstisial, dan sklerosis vaskular.

    1. >l$me"ul$s!le"$sis

    Proses sklerosis glomeruli yang progresif dipengaruhi oleh sel intra!glomerular dan sel

    ekstra!glomerular. /erusakan sel intra!glomerular dapat terjadi pada sel glomerulus

    intrinsik endotel, sel mesangium, sel epitel), maupun sel ekstrinsik trombosit, limfosit,

    monosit4makrofag).

    Pe"an sel end$tel

    &el endotel glomerular berperan penting dalam menjaga integritas jaringan vaskular atau

    vascular bed termasuk glomeruli. Di dalam kapiler glomerular, sel endotel dapat

    mengalami kerusakan akibat gangguan hemodinamik shear stress), atau gangguan

    metabolik dan imunologis. /erusakan tersebut berhubungan dengan reduksi atau

    kehilangan fungsi antiinflamasi dan antikoagulasi sehingga mengakibatkan aktivasi dan

    agregasi trombosit serta pembentukan mikro trombus pada kapiler glomerulus. 0al ini

     juga menyebabkan mikro inflamasi yang menarik sel!sel inflamasi terutama monosit)

    28

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    29/34

    sehingga berinteraksi denga sel mesangium dan akhirnya terjadi aktivasi, proliferasi, serta

     produksi matriks ekstraselular atau e

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    30/34

     proteksi karena sel!se tersebut dapat memproduksi sitokin dan gro-th factor yang

    mengakibatkan glomerulosklerosis.

    2. Pa"ut tu%ul$inte"stisial

    Derajat keparahan tubulointerstitial fibrosis %@F) lebih berkorelasi dengan fungsi ginjal

    dibangdingkan dengan glomerulosklerosis. Proses ini termasuk inflamasi, proliferasi

    fibroblas interstisial dan deposisi E; yang berlebih. &el tubular yang mengalami

    kerusakan berperan sebagai antigen presenting cell yang mengekspresikan cell adhesion

    molecules dan melepaskan sel mediator inflamasi seperti sitokin, kemokin, dan gro-th

    factor, serta meningkatkan produksi E; dan menginvasi ruang periglomerular dan

     peritubular. 3esolusi deposisi E; tergantung pada dua jalur yaitu aktivasi matriks

    metaloproteinase dan aktivasi enBim proteolitik plasmin oleh aktivator plasminogen.

    Parut ginjal terjadi akibat gangguan kedua jalur kolagenolitik tersebut, sehingga terjadi

    gangguan keseimbangan produksi E; dan pemecahan E; yang mengakibatkan

    fibrosis yang irreversibel.

    &. S!le"$sis @as!ula"

    Perubahan pada arteriol dan kerusakan kapiler peritubular oleh berbagai sebab misalnya

    diabetes, hipertensi, glomerulonefritis kronis) akan menimbulkan terjadinya eksaserbasi

    iskemi interstisial dan fibrosis. @skemi serta hipoksia akan menyebabkan sel tubulus dan

    fibroblas untuk memproduksi E; dan mengurangi aktivitas kolagenolitik. /apiler 

     peritubular yang rusak akan menurunkan produksi proangiogenic vascular endothelial

    gro-th factor ?EGF) dan ginjal yang mengalami parut akan mengekspresikan

    thrombospondin yang bersifat antiangiogenic sehingga terjadi delesi mikrovaskular dan

    iskemi5. Diabetes mellitus menyerang strukrur dan fungsi ginjal dalam berbagai bentuk.

     #efropati diabetic adalah istilah mencakup semua lesi yang terjadi di ginjal pada diabetes

    mellitus. Glomerulosklerosis adalah lesi yang khas dan dapat terjadi secara difus ata

    noduler. Glomerulosklerosis difus lesi yang paling sering terjadi terdiri dari penebalan

    difus matriks mesangial dengan bahan eosinofilik disertai dengan penebalam membrane

     basalis kapiler. Glomerulonefritis diabetic noduler terdiri dari bahan eosinofilik noduler 

    yang menumpuk dan biasa nya terletak dalam perifer glomerulus di dalam inti lobus

    kapiler. 3i-ayat perjalan nefropati diabetikum dari a-itan hingga E&3D dapat dibagi

    30

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    31/34

    menjadi 7 fase atau 7 stadium. 1. Fase perubahan fungsional dini ditandai dnegan

    hipertrofi dan hiperinfiltrasi ginjal, stadium ", fase perubahan structural dini, ditandai

    dengan penebalan membrane basalis kapiler glomerulus dan penumpukan sedikit demi

    sedikit bahan matrik mesangial, stadium + yaitu nefropati insipient ditandai dengan

    mikroalbuminuria, stasium 2 fase nefropati diabetic klinis ditandai dengan proteinuria

    yang positif dan penurunan GF3 yang progresif, stadium 7 fase kegagalan atau

    insufisiensi ginjal progresif, ditandai dengan aBotemia peningkatan kadar 8# dan

    kreatinin serum) disebabkan oleh penurunan GF3 yang cepat+.

    >. Pende!atan Dia#n$sti! 

    Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronik meliputi$

    a. &esuai dengan penyakit yang mendasari seperti diabetes malitus, infeksi traktus

    urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi, (upus Eritomatosus&istemik (E&),dll. " + 2.

    Penderita ;/D stadium 1!+ GF3 6 + m(4min) biasanya asimtomatik dan gejala klinis

     biasanya baru muncul pada ;/D stadium 2 dan 7. /erusakan ginjal yang progresif dapat

    menyebabkan$ b. Peningkatan tekanan darah aibat overload cairan dan produksi hormon vasoaktif 

    hipertensi, edem paru dan gagal jantung kongestif)

    c. Gejala uremia letargis, anoreksia, mual, muntah, nokturia, perikarditis, kejang!kejang

    sampai koma

    d. kumulasi kalium dengan gejala malaise hingga keadaan fatal yaitu aritmiae. Gejala anemia akibat sintesis eritropoietin yang menurunf. hiperfosfatemia dan hipokalsemia akibat defisiensi vitamin D+)

    g. sidosis metabolik akibat penumpuan sulfat, fosfat, dan asam urat

    H. >am%a"an Radi$l$#is

    Pemeriksaan radiologis penyakit GG/ meliputi$

    a. Foto polos abdomen, bisa tampak batu radio!opak b. Pielografi intravena jarang dikerjakan karena kontras sering tidak bisa mele-ati

    filter glomerulus, di samping kekha-atiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras

    terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakanc. Pielografi antegrad atau retrograd dilakukan sesuaiindikasi

    d. ltrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks

    yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi

    e. Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi dikerjakan bila ada indikasi" + 2 5.

    I. Penatala!sanaan

    31

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    32/34

    Perencanaan tatalaksana action plan) penyakit GG/ sesuai dengan

    derajatnya, dapat dilihat pada tabel

    Derajat (FG ml4mnt41.9+m") 3encana tatalaksana

    1 6 terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,

    evaluasi pemburukan progession)

    fungsi ginjal, memperkecil resiko

    kardiovaskuler 

    " 5 J * menghambat pemburukan progession)

    fungsi ginjal

    + + J 7 evaluasi dan terapi komplikasi

    2 17 J " Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

    7 C 17 %erapi ginjal

    ;e"api n$n 'a"ma!$l$#i

    a. Pengaturan asupan protein

    L6> mlmenit Asupan p"$tein #!#ha"i

    65 tidak dianjurkan

    "7!5 ,5!,*4kg4hari

    7!"7 ,5!,*4kg4hari atau tambahan ,+ g asam

    amino

    C5 *4kg4hariN1 gr protein 4g proteinuria atau ,+

    g4kg tambahan asam amino esensial atau asam

    keton.

     b. Pengaturan asupan kalori$ +7 kal4kg88 ideal4haric. Pengaturan asupan lemak$ +!2 dari kalori total dan mengandung jumlah yang

    sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh

    32

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    33/34

    d. Pengaturan asupan karbohidrat$ 7!5 dari kalori total

    e. Garam #a;l)$ "!+ gram4hari

    f. /alium$ 2!9 mET4kg884harig. Fosfor$7!1 mg4kg884hari. Pasien 0D $19 mg4hari

    h. /alsium$ 12!15 mg4hari

    i. 8esi$ 1!1*mg4hari j. agnesium$ "!+ mg4hari

    k. sam folat pasien 0D$ 7mg

    l. ir$ jumlah urin "2 jam = 7ml insensible -ater loss)

    ;e"api 6a"ma!$l$#is

    a. /ontrol tekanan darah

    ! Penghambat E/ atau antagonis reseptor ngiotensin @@ Uevaluasikreatinin dan kalium serum, bila terdapat peningkatan kreatinin 6 +7

    atau timbul hiperkalemia harus dihentikan.

    ! Penghambat kalsium

    ! Diuretik b. Pada pasien D, kontrol gula darah U hindari pemakaian metformin dan

    obat!obat sulfonilurea dengan masa kerja panjang. %arget 0b1; untuk Dtipe 1 ," diatas nilai normal tertinggi, untuk Dtipe " adalah 5

    c. /oreksi anemia dengan target 0b 1!1" g4dl

    d. /ontrol hiperfosfatemia$ polimer kationik 3enagel), /alsitrole. /oreksi asidosis metabolik dengan target 0;:+ "!"" mET4l

    f. /oreksi hiperkalemia

    g. /ontrol dislipidemia dengan target (D(,1 mg4dl dianjurkan golongan statin

    h. %erapi ginjal pengganti1 " + 2 7 5.

    BAB <

    DA6;AR PUS;AKA

    1. ansjoer , et al.Gagal ginjal /ronik. /apita &elekta /edokteran 'ilid @@ Edisi

    +. 'akarta$ edia esculapius F/@, "".". &udoyo ru, &etiyohadi 8, l-i @drus. Et al. Penyakit Ginjal /ronik. 8uku

    jar Penyakit Dalam. 'ilid @@. Edisi ?. 'akarta, F/@, ". 1+7!1+.+. Price &ylvia , Kilson (orraine. Gagal Ginjal /ronis. 8uku Patofisiologi

    /onsep /linis Proses!Proses Penyakit. Edisi ?@. 'akarta. EG;, "7.1"!2.

    33

  • 8/18/2019 Case Interna Mentah

    34/34

    2. ;haudry &ultan. ;hronic kidney diseases. available at $

    ---.pathophys.org4ckd4. cceses on$ February 1, "15.7. /D:L@ ;linical Practice Guidelines for ;hronic /idney Disease$ Evaluation,

    ;lassification, and &tratification. "1+. #ational /idney Foundation.

    5. &u-itra /. Penyakit Ginjal /ronik. 8uku jar @lmu Penyakit Dalam 'ilid @Edisi @?. 'akarta$ Pusat Penerbitan Departemen @lmu Penyakit Dalam

    F/@, "5. 7*1!7*2.

    http://www.pathophys.org/ckd/http://www.pathophys.org/ckd/