bpkm bab ii mk-2

18
40 BAB. II METODE KERJA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Mahasiswa dapat : 1. Memahami peran metode kerja konstruksi 2. Memahami perlunya metode konstruksi sebelum lelang 3. Mampu membuat konsep perencanaan dan pengawasan proyek 4. Memahami perlunya metode konstruksi dalam pelaksanaan 5. Melakukan survey konstruksi yang terbaru 6. Mampu membuat sistematika penyusunan metode konstruksi II.1 PENDAHULUAN Jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor merupakan jasa yang diperoleh dari pelaksanaan pembangunan konstruksi, bidang usaha ini berkaitan erat dengan penggunaan dana yang cukup besar dengan putaran dana yang sangat cepat, disisi lain mempunyai resiko kerugian yang sangat besar yang baru dapat diketahui setelah proyek selesai dibangun, oleh karenanya segala sesuatunya harus direncanakan secara cermat. Rencana Anggaran Pelaksanaan merupakan kunci utama apabila kita mengingnkan proyek berjalan dengan teratur, tertib, dan dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang akan timbul sehingga sasaran keuntungan yang direncanakan dapat dicapai. Keuntungan proyek akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan konstruksi, disisi lain untuk mendapatkan proyek harus melalui proses lelang yang sangat ketat persaingannya, walaupun demikian fungsi dari rencana anggaran tidak bisa ditinggalkan. Anggaran pelaksanaan disusun berdasarkan pengalaman perusahaan menjalankan pekerjaan yang pernah dilakukan. Didalam anggaran pelaksanaan terdapat kebijakan perusahaan dalam melaksanakan penawaran / strategi penawaran / policy perusahaan.

Upload: maylindarsa

Post on 24-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kostruksi

TRANSCRIPT

Page 1: BPKM BAB II MK-2

40

BAB. II METODE KERJA

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Mahasiswa dapat :

1. Memahami peran metode kerja konstruksi

2. Memahami perlunya metode konstruksi sebelum lelang

3. Mampu membuat konsep perencanaan dan pengawasan proyek

4. Memahami perlunya metode konstruksi dalam pelaksanaan

5. Melakukan survey konstruksi yang terbaru

6. Mampu membuat sistematika penyusunan metode konstruksi

II.1 PENDAHULUAN

Jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor merupakan jasa yang diperoleh dari

pelaksanaan pembangunan konstruksi, bidang usaha ini berkaitan erat dengan

penggunaan dana yang cukup besar dengan putaran dana yang sangat cepat, disisi lain

mempunyai resiko kerugian yang sangat besar yang baru dapat diketahui setelah proyek

selesai dibangun, oleh karenanya segala sesuatunya harus direncanakan secara cermat.

Rencana Anggaran Pelaksanaan merupakan kunci utama apabila kita mengingnkan

proyek berjalan dengan teratur, tertib, dan dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang

akan timbul sehingga sasaran keuntungan yang direncanakan dapat dicapai.

Keuntungan proyek akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan konstruksi,

disisi lain untuk mendapatkan proyek harus melalui proses lelang yang sangat ketat

persaingannya, walaupun demikian fungsi dari rencana anggaran tidak bisa

ditinggalkan.

Anggaran pelaksanaan disusun berdasarkan pengalaman perusahaan menjalankan

pekerjaan yang pernah dilakukan. Didalam anggaran pelaksanaan terdapat kebijakan

perusahaan dalam melaksanakan penawaran / strategi penawaran / policy perusahaan.

Page 2: BPKM BAB II MK-2

41

Didalam policy tersebut yang sangat mempengaruhi harga penawaran dan anggaran

pelaksanaan adalah metode kerja perusahaan yakni bagaimana perusahaan

melaksanakan konstruksinya. Disini para ahli teknik berdebat menentukan yang terbaik,

dalam arti konstruksinya sesuai spesifikasi dan biayanya murah.

Metode kerja yang telah direncanakan dalam penawaran mungkin saja berbeda dalam

pembuatan anggaran pelaksanaan dan bila ini terjadi kontraktor harus menghubungi

pemilik / pemberi tugas.

Namun kejadian yang sering terjadi adalah munculnya inovasi-inovasi baru pada saat

pelaksanaan yang ditemukan oleh manajer lapangan / manajer proyek / site manajer /

kepala proyek / pelaksana lapangan.

Misalnya setelah kontraktor mendapat Surat Perintah Kerja ( SPK ) dan kemudian

mendapat perhitungan konstruksi, maka kontraktor mempelajari dan mencoba

menganalisa penerapan metode kerjanya, dan bila ternyata kontraktor menemukan serta

disetujui oleh pemilik / pemberi kerja, maka itu merupakan karya teknik yang tidak

akan diketahui oleh masyarakat luas.

Teori dan pengalaman kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi akan

menjadi dasar penyusunan anggaran pelaksanaan proyek, penyusunan dan tatacara kerja

yang akan merupakan strategi pelaksanaan maupun anggaran atau penawaran dikenal

dengan “Construction Methods” / Metode Konstruksi.

II.2 PERANAN METODE KONSTRUKSI

Peranan metode konstruksi adalah untuk menyusun cara-cara kerja dalam

melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk memenuhi / menentukan sarana-

sarana pekerjaan yang akan mendukung terlaksananya suatu pekerjaan yaitu misalnya

menetapkan / memilih peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sesuai

dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam biaya operasi.

Cara-cara kerja juga dapat digunakan untuk memilih dan menentukan bagian mana dari

pekerjaan yang akan diserahkan pada sub kontraktor dan bagian mana yang akan

dikerjakan sendiri.

Page 3: BPKM BAB II MK-2

42

Demikian pula dapat untuk memilih tenaga kerja ataupun spesialisasi tenaga kerja yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Cara kerja juga dapat membantu dalam menentukan urutan pekerjaan, menyusun

jadualnya sehingga dapat menentukan penyelesaian suatu pekerjaan dan dapat dihindari

kurangnya waktu / kelebihan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

akhirnya hal demikian akan mempengaruhi anggaran pembiayaan pekerjaan.

Peranan metode konstruksi akan mempengaruhi perencanaan konstruksi antara lain;

- jadual pelaksanaan,

- jadual tenaga kerja,

- jadual bahan,

- daftar alat dan jadwal penggunaannya,

- rencana anggaran pelaksanaan,

- arus kas,

- S – curve

- cara-cara pelaksanaan konstruksi

Dalam penyusunan metode konstruksi perlu pembahasan / diskusi oleh karenanya

dianjurkan pada perusahaan kontraktor yang telah mempunyai banyak tenaga kerja dari

berbagai disiplin ilmu agar membuat metode konstruksi dengan melibatkan berbagai

pihak yang ahli dalam bidangnya misalnya :

- menguasai peralatan konstruksi,

- mengetahui sumber sumber material / bahan

- mengerti masalah angkutan,

- mengerti masalah tipe-tipe pekerjaan,

- menguasai masalah perbankan

Cara-cara kerja ini pada suatu perusahaan harus ditetapkan prosedur / tahapannya dan

keterkaitan antar unit dalam perusahaan tersebut misalnya :

- tatacara persiapan pelaksanaan,

- tatacara pengeluaran material / bahan,

- tatacara perhitungan upah borongan,

- tatacara perintah kerja mandor.

Page 4: BPKM BAB II MK-2

43

II.3 KONSEP PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PROYEK

Pada konsep perencanaan dan pengawasan proyek perlu dikenali hubungan

antara engineering, desain, konstruksi dan pengelolaan pengeluaran dan digambarkan

tingkat pengawasan (kontrol) dari biaya yang dikeluarkan.

Dalam pelaksanaannya perlu dipahami :

- teknik estimating,

- perencanaan dan penjadwalan proyek,

- “cost engineering”,

- “material procurement”,

- “quality assurance”,

- “value engineering”, dan

- K-3

Faktor yang terpenting dalam pelaksanaan perencanaan dan pengawasan adalah

mendapatkan informasi / data. Untuk itu perlu dibuat dokumentasi setiap bagian progres

pada setiap waktu sehingga dapat sebagai perkiraan apa yang diperlukan pada masa

yang akan datang.

Pada gambar berikut diuraikan suatu model, alur informasi, dan progres pengambilan

keputusan, “feed back control” yang dapat menggambarkan pelaksanaan suatu proyek

konstruksi. (lihat gambar berikut)

Page 5: BPKM BAB II MK-2

44

Gambar 2.1 Flow Chart Untuk Sistem Pengawasan Proyek

Pada flow chart tersebut, perencanaan yang ditetapkan pada (box 1), sebagai dasar

untuk pelaksanaan (box 2). Rencana tersebut juga merupakan dasar untuk membuat

standar untuk proses kontroling pada (box 5). Pada saat pelaksanaan, faktor eksternal (

box 3 ) mempengaruhi pelaksanaan yang dapat mengubah rencana yang dapat berakibat

buruk atau meningkatkanprogras.

Pada pelaksanaan konstruksi progres dapat dipantau kualitas, waktu, uang yang dipakai,

resources lain pada (box 4) dan merupakan masukan kepada sistem yang ada di (box 6)

Faktor ekonomi (3)

cuaca : ekonomi

pengadaan,

terlambat

perselisihan tenaga

kerja

Operasi (2)

Pemantauan (4)

Mengukur

progres daya

uang, waktu

Masukan dari luar

(10) Pengetahuan

Pengalaman Manajemen Engineering

(9) dan supervisor untuk

mengenali

Perencanaan baru (11) atau

modifikasi untuk manajemen

dan pengawasan (

controlling ) operasional

Analisa awal (7)

pelaporan dan

updating

Sistem Pemrosesan

(6) Informasi;

manu al atau

komputer

Standar pembanding

(5) estimasi

Inisiatif Rencana (1)

Jadual Sumber Daya

& budget

File historical (8)

Information untuk

masa depan

Page 6: BPKM BAB II MK-2

45

untuk dapat mendapatkan informasi kepada pengambilan keputusan. Informasi ini

diproses sesuai dengan stsndar ( box 5 ) untuk mengevaluasi : jadwal, budget, deviasi,

dan kecenderungan (trends). Informasi tersebut dianalisa dan membuat laporan (box 7 ),

juga digunakan sebagai referensi dimasa yang akan datang ( box 8) atau memberi

manager dan supervisor untuk menganalisa dan pengambilan keputusan ( box 9 ).

Manager menggabung dan membandingkan dengan informasi berdasarkan pengalaman

mereka, keijakan yang telah ditetapkan, penafsiran ( box 10 ) untuk membuat

modifikasi rencana untuk pemantauan selanjutnya dari pelaksanaan konstruksi (box 11).

II.4 PERANAN METODE KONSTRUKSI SEBELUM LELANG

Metode konstruksi perlu ditetapkan sebelumnya karena akan menentukan harga

pekerjaan yang ditawarkan pada pelelangan. Untuk menetapkan metode tersebut data

berikut diperlukan :

Data Umum

kondisi lapangan

lokasi pekerjaan dan data (geologi, iklim),

sumber material,

jalan ke dari proyek,

fasilitas

tenaga kerja

pelayanan lokal

perizinan.

Alat-alat komunikasi yang tersedia diperusahaan yang dapat di pakai untuk

memudahkan hubungan antara proyek dengan petugas dilapangan maupun

kantor pusat.

Pertimbangan penawaran dari sub kontraktor.

Rapat dalam rangka mendapatkan proyek dan membahas masalah yang timbul

baik teknis maupun non teknis.

Kemungkinan kecelakaan.

Page 7: BPKM BAB II MK-2

46

Bengkel-bengkel yang kerja dibuatkan untuk melayani pemeliharaan peralatan

berat.

laboratorium yang diperlukan.

Dari hal-hal diatas dapat dilakukan pendataan mengumpulkan informasi, penganalisaan

yang sangat diperlukan sebagai bahan dalam menyusun suatu metode kerja yang

sebelumnya melalui berbagaidiskusi sehingga apa yang dihasilkan dalam menyusun

penganggaran untuk lelang telah dilandasi pada metode kerja tersebut.

Dengan telah dibuatkannya metode kerja sebelum melakukan lelang dimenangkan

sudah dapat diperkirakan sebelumnya misalnya penganggaran terhadap penggunaan

tenaga, pengadaan bahan, peralatan sewa, pemilihan suatu sub kontraktor dan

sebagainya sudah ada pertimbangannya.

II.5 PERAN METODE KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN

Setelah kita memenangkan lelang suatu proyek, maka selanjutnya perlu disusun

suatu metode kerja yang lebih mendetail yang akan dipergunakan sebagai pedoman

dalam pelaksanaan pekerjaan disamping juga sebagai alat monitoring, jalannya suatu

pelaksanaan pekerjaan.

Tentu saja metode kerja dalam pelaksanaan akan berpedoman pula pada metode kerja

yang telah dipergunakan pada waktu mengikuti lelang dari pada proyek yang

dimenangkan.

Demikian juga peranan jadwal pelaksanaan, jadual penggunaan tenaga kerja, jadual

penggunaan peralatan, rancangan anggaran pelaksanaan akandapat lebih mantap lagi

dalam penyusunan, karenametode konstruksinya lebih terperinci.

Metode konstruksi yang dibuat pada awal suatu pekerjaan bisa saja dirubah melihat

factor yang dapat/terjadi dalam perjalanan pelaksanaan suatupekerjaan, bilamana terjadi

hal-hal yang tidak mungkin lagi mempergunakan metode konstruksi yang telah dibuat

sebelumnya, maka dalam hal ini koordinasi para pelaksana serta para petugas yang

Page 8: BPKM BAB II MK-2

47

melaksanakan suatu pekerjaan dengan engineer yang menyusun suatu metode

konstruksi atau perencanaan konstruksi dapat pula memonitoring jalanya pekerjaan.

Sehingga dari semenjak awal pekerjaaan, selama pekerjaan dan sampai selesainya

pelaksanaan pekerjaan, monitoring bersama antara pihak engineer dan operasional

selalu dapat terpadu.

Dengan demikian sasaran profit yang diharapkan akan dapat dipenuhi disamping

sasaran lainnya yaitu, penyelesaian tepat pada waktunya dan kualitas dari pekerjaan

dapat dihasilkan dengan baik sehingga baik perusahaan maupun pemberi pekerjaan dari

proyek yang bersangkutan akan menjadi puas karenanya, sehingga kelangsungan jalan

perusahaan akan laju dan berkembang.

Penguasaan terhadap metode kerja sangat vital sekali. Seseorang telah menguasai

metode kerja dengan mudah akan dapat membuat jadual pelaksanaan curve – S.

Untuk kontraktor A dan B yang mengerjakan proyek pemerintah, curve – S ini menjadi

penting sekali. Sebab apabila terlambat lebih dari 50% dari jumlah paketnya yang

sedang dilaksanakan, perusahaan tidak diperkenankan untuk mengikuti lelang. Oleh

sebaba itu dalam membuat curve – S harus hati-hati, karena banyak berpangaruh

terhadap metode konstruksi.

II.6 SURVEY KONSTRUKSI

Berdasarkan pengalaman apa yang dihasilkan dalam dokumen lelang dan

gambar konstruksi belum seluruhnya melukiskan kondisi lapangan yang sebenarnya.

Oleh sebab itu pada setiap pelelangan yang diikuti oleh setiap kontraktor dianjurkan

melakukan survey konstruksi, hal ini dimaksudkan agar dapat diperolah data sebanyak

mungkin, sehingga dapat menentukan metode konstruksinya dan akhirnya dapat

menghitung harga penawaran yang cermat.

Data survey lapangan seyogyanya dilakukan adalah :

Keadaan lapangan

rata/ bergelombang,

banyak pohon,

Page 9: BPKM BAB II MK-2

48

banyak belukar,

berbukit,

bebas dari tumpukan barang,

masih sawah/ ladang.

Jalan masuk

ada atau belum ada,

perlu diprekuat atau diperlebar untuk alat berat,

berapa panjang jalan,

berapa volume jalan,

lewat kampung atau desa,

perlu diketahui kelas jalan.

Lapangan kerja :

apakah cukup luas unt menampung,

kantor kontraktor sementara,

direksi keet,

gudang,

bahan curah,

peralatan,

fabrikasi,

dan sebagainya.

Sumber air kerja

disediakan atau tidak,

membuat sumur,

menggunakan air sungai,

menggunakan PAM,

jarak sumber air kerja.

Listrik

menggunakan fasilitas PLN,

memakai genset sendiri,

Tenaga kerja

didapat dari daerah sekitar proyek,

Page 10: BPKM BAB II MK-2

49

mendatangkan dari luar,

perlu izin khusus,

perlu biaya khusus.

Keadaan cuaca di site

sering hujan,

jarang hujan.

Sumber bahan

data harga bahan setempat,

biaya transportasi.

Penggunaan alat berat

ada tidak plant hire setempat,

ada tidak ready mix,

mobilisasi,

pertimbangan transport.

Data visual

perlu dilakukan pemotretan lapangan,

jalan masuk,

jembatan yang perlu diperkuat,

rencana bangunan berdiri.

Sarana kesehatan

letak rumah sakit/ puskesmas yang dekat dengan lokasi proyek.

Seyogyanya hal ini telah berupa formulir tetap sehingga penyedia jasa

konstruksi/kontraktor mudah untuk menggunakannya.

II.7 SISTEMATIKA PENYUSUNAN METODE KONSTRUKSI

Untuk dasar perhitungan harga dalam suatu lelang guna mendapatkan suatu

penawaran yang kompetitif harus dibuat lebih dahulu metode konstruksi yang

sistimatik, jelas mudah dimengerti dan diikuti uraiannya oleh estimator dalam tugasnya

menghitung harga lelang dan dapat dimengerti oleh pemberi pekerjaan akanpola

Page 11: BPKM BAB II MK-2

50

rencana cara pelaksanaan konstruksi yang diminta sesuai dengan gambar bestsk yang

telah ditentukan.

Dengan adanya cara rencana pelaksanaan yang jelas berupa gambar situai, tampak

lengkap, detail konstruksi sehingga menjadi sutu bangunan konstruksi yang nyata, baik

secara keseluruhan maupun per unit pekerjaan berikut dengan penjelasan urutan-urutan

atau tahap pelaksanaan, sehingga secara praktis akan dapat terlihat efisiensi yang

maksimal pada waktu pelaksanaan nanti.

Bagi estimator dengan mudah dapat menghitung harga satuan setiap unit/ jenis

pekerjaan karena didalam metode konstruksi juga dijelaskan peralatan yang dipakai

serta unit rate nya.

Untuk menunjang kualitas yang diharapkan sesuai dengan bestek/ spesifikasi maupun

gambar, didalam metode konstruksi juga diuraikan tahap-tahap pelaksanaan dan juga

terhadap konstruksi penunjang diberikan gambar dan perhitungan-perhitungan teknis

yang jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan sehingga setiap saat dapat dilakukan

koreksi pada bagian-bagian apabila pada perhitungan teknisnya didapat adanya

kelemahan.

Dalam pedoman cara pelaksanaan metode konstruksi, dapat memberikan keyakinan

kepada pemberi tugas dan kepada para personil pelaksana yang terlibat secara langsung

dan tidak langsung dalam suatu proyek bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaan

sebagiab pembagian maupun secara keseluruhan sehingga proyek tersebut dapat

diyakini dapat berjalan dan selesai sesuai dengan apa yang diharapakan baik dalam segi

kualitas, waktu maupun dalam segi biayanya.

Untuk dapat membuat suatu metode konstrusi yang baik, jelas dan mudah dimengerti

serta dapat dipertanggung-jawabkan sebagai dasar perhitungan harga satuan dalam

perhitungan lelang suatu proyek, diperlukan data-data yang lengkap serta waktu yang

cukup guna mengolah data-data dari proyek yang bersangkutan untuk dijadikan metode

konstruksi, sehingga perlu landasan/ dasar penyusunannya yang antara lain mengikuti :

penjelasan umum dari pemberi tugas mengenai jenis/ type dari proyek yang

bersangkutan serta volume-volume pekerjaan secara perhitungan gari-garis

besar,

Page 12: BPKM BAB II MK-2

51

pertemuan penjelasan,

data gambar dan spesifikasi dari proyek yang bersangkutan baik gambar pra

“design” nya maupun gambar konstruksinya berikut volume pekerjaannya,

estimate dimulainya pelaksanaan phisik dari proyek yang bersangkutan

survey serta mengumpulkan informasi/ data sangat diperlukan dalam

penyusunan metode konstruksi, oleh karena itu peninjauan lapangan dalam

dalam suatui proyek harus dilakukan untuk memperoleh gambaran/ informasi

mengenai keadaan, sarana jalan disekitarnya, keluar dan masuk proyek,

keadaan top[ografiyang nyata pada lokasi pekerjaan, curah hujan yang tinggi

muka air tanah sekalipun keadaan ini sudah diuraikan dalam penjelasan umum

lokasi sumber-sumber bahan/ material perlu diketahui pula dan sekaligus

diperkirakan mengenai kemungkinan dapat mencukupi kebutuhan yang

diperlukan.

kondisi lingkungan harus tidak lepas dari pengamatan misalnya yang

menyangkut perizinan, lokasi-lokasi pembuangan yang diperlukan, dan lain-

lainnya. jadi manfaat meninjau lapangan secara langsung akan sangat

menunjang kelancaran penyusunan rencana serta perumusan suatu metode

konstruksi.

dengan landasan dasar-dasar survey/ informasi serta pengumpulan data yang

telah dilakukan dan dikumpulkan maka kegiatan selanjutnya. Melaksanakan

kegiatan menyusun rencana yang akan dijadikan sebagai suatu rumusan

metode konstruksi.

perencanaan teknis tentang bagaimana tahapan proyek itu harus dilakukan,

konstruksi penunjang apa yang diperlukan sehingga pelaksanaan bagian

pekerjaan akan dengan mudah dilaksanakan dengan tidak mengalami

hambatan-hambatan yang berarti.

dalam penyusunan suatu metode konstruksi ini disimpulkan juga mengenai

banyaknya tenaga kerja ( man / days ) jenis-jenis serta jumlah peralatan yang

akan dipergunakan dalam pekerjaan.

Page 13: BPKM BAB II MK-2

52

bila perlu penperkiraan penempatan lokasi site : gudang-gusnag, peralatan,

barak kerja dan semacamnya. Pada akhir kegiatan dalam suatu perencanaan

dan “processing” suatu metode konstruksi, harus dapat dipilih dari berbagai

macam alternatif perencanaan untuk ditetapkan menjadi sesuatu rumusan

terhadap metode konstruksi yang akan dipergunakan. Sehingga dengan

demikian akan mudah bagi estimator melakukan perhitungan penganggaran

suatu proyek yang akan diajukan dalam lelang,

apabila lelang telah dimenangkan, maka dengan berpangkal tolak dari metode

konstruksi serta penganggaran yang telah dibuat, kita dapat menyusun suatu

perencanaan metode konstruksi yang lengkap serta lebih mendetail.

Demikian kegiatan ini akan dilakukan bersama-sama dengan para fungsional yang ada

di dalam suatu perusahaan.

metode konstruksi bangun gedung,

metode konstruksi bangun sipil.

Disamping itu masih ada metode konstruksi bangunan mekanikal ialah metode

konstruksi elektrical.

Dari cakupan metode konstruksi dibagi dalam :

metode konstruksi sederhana,

metode konstruksi sedang,

metode konstruksi rumit.

Pada pelelangan-pelelangan di pemerintah, metode konstruksi ini diminta oleh panitia

lelang dan disampaikan bersamaan dengan penawaran dan sesuai Keprres yang

digunakan. cara ini yang dikompitisikan.

Page 14: BPKM BAB II MK-2

53

PROSES PENYUSUNAN METODE KONSTRUKSI

SPESIFIKASI KONDISI

LAPANGAN

JENIS

PEKERJAAN

KELOMPOK

PEKERJAAN

- Penyelidikan

tanah

- Jenis mutu beton

- Pemakaian bahan

- Pemakaian alat

- Jadual pekerjaan

- Syarat-syarat

teknis

- Topografi

- Jalan kerja

- Penerimaan

bahan

- Letak DIreksi

keet

- Fasilitas air

- Fasilitas listrik

- Fasilitas bahan

- Galian

- Timbunan

- Pondasi

- Bekisting

- Beton

- Konstruksi baja

- Luas lokasi

pekerjaan

- Jadual pekerjaan

- Volume

pekerjaan

- Lay out

pekerjaan

- Urutan

pelaksanaan

pekerjaan

- Konstruksi

pekerjaan

- Net work

planning

- Alternatif yang

di-pakai

- Peralatan yang

di-pakai

- Total waktu

BA Rapat

penjelasan Kondisi Jenis Alat

- Risalah rapat

- Pembebasan

tanah

- Sarana lapangan

- Lokasi bahan

- Jenis tanah

- Curah hujan

- Muka air tanah

- Sumber air

- Macam pekerjaan

- Volume

pekerjaan

- Jadual pekerjaan

- Syarat-syarat

teknis

- Pengadaan alat

- Pengadaan bahan

- Pengadaan

tenaga

Gambar-Gambar Kondisi

Lingkungan

Sumber bahan

tidak curah

- Galian/timbunan

- Kedalaman

- Lay out lokasi

- Jenis konstruksi

- Volume

pekerjaan

- Tenaga kerja

- Pagar pengaman

- Lokasi

pembuangan

- Jenis bahan

- Lokasi / site

- Sarana angkutan

- Jadual pekerjaan

- Volume keutuhan

bahan

Daftar harga dan

kualitas

Sumber bahan

curah

Gambar 2.2 Proses Penyusunan Metode Konstruksi

Mempelajari

dasar-dasar

penyusunan

metoda

konstruksi

Survey

lapangan /

Mengumpul

-kan data-

data

Perencanaan

metoda

Konstruktif

Merumuskan

menetapkan

alternatif

metoda

konstruksi

Page 15: BPKM BAB II MK-2

54

RANGKUMAN

1. Peranan metode konstruksi adalah untuk menyusun cara-cara kerja dalam

melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk memenuhi / menentukan

sarana-sarana pekerjaan yang akan mendukung terlaksananya suatu pekerjaan

misalnya; menetapkan / memilih peralatan yang akan digunakan dalam

pekerjaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam

biaya operasi.

2. Peranan metode konstruksi akan mempengaruhi perencanaan konstruksi antara

lain;

a) jadual pelaksanaan,

b) jadual tenaga kerja,

c) jadual bahan,

d) daftar alat dan jadwal penggunaannya,

e) rencana anggaran pelaksanaan,

f) arus kas,

g) S – curve

h) cara-cara pelaksanaan konstruksi

3. Faktor yang terpenting dalam pelaksanaan perencanaan dan pengawasan adalah

mendapatkan informasi / data. Untuk itu perlu dibuat dokumentasi setiap bagian

progres pada setiap waktu sehingga dapat sebagai perkiraan apa yang diperlukan

pada masa yang akan datang.

4. Peranan metode konstruksi sebelum lelang perlu ditetapkan sebelumnya karena

akan menentukan harga pekerjaan yang ditawarkan pada pelelangan. Untuk

menetapkan metode tersebut data berikut diperlukan :

a) Data Umum

kondisi lapangan

lokasi pekerjaan dan data (geologi, iklim),

sumber material,

jalan ke dari proyek,

Page 16: BPKM BAB II MK-2

55

fasilitas

tenaga kerja

pelayanan lokal

perizinan.

b) Alat-alat komunikasi yang tersedia diperusahaan yang dapat di pakai

untuk memudahkan hubungan antara proyek dengan petugas dilapangan

maupun kantor pusat.

c) Pertimbangan penawaran dari sub kontraktor.

d) Rapat dalam rangka mendapatkan proyek dan membahas masalah yang

timbul baik teknis maupun non teknis.

e) Kemungkinan kecelakaan.

f) Bengkel-bengkel yang kerja dibuatkan untuk melayani pemeliharaan

peralatan berat.

g) laboratorium yang diperlukan.

5. Pada setiap pelelangan kontraktor dianjurkan melakukan survey konstruksi, hal

ini dimaksudkan agar dapat diperolah data sebanyak mungkin, sehingga dapat

menentukan metode konstruksinya dan akhirnya dapat menghitung harga

penawaran yang cermat.

Data survey lapangan adalah :

a) Keadaan lapangan

b) Jalan masuk

c) Lapangan kerja :

d) Sumber air kerja

e) Listrik

f) Tenaga kerja

g) Keadaan cuaca di site

h) Sumber bahan

i) Penggunaan alat berat

j) Data visual

k) Sarana kesehatan

Page 17: BPKM BAB II MK-2

56

6. Untuk dapat membuat suatu metode konstrusi yang baik, jelas dan mudah

dimengerti serta dapat dipertanggung-jawabkan sebagai dasar perhitungan harga

satuan dalam perhitungan lelang suatu proyek, diperlukan data-data yang

lengkap serta waktu yang cukup guna mengolah data-data dari proyek yang

bersangkutan untuk dijadikan metode konstruksi, sehingga perlu landasan/ dasar

penyusunannya

a. penjelasan umum dari pengguna jasa/pemberi tugas mengenai

b. pertemuan penjelasan,

c. data gambar dan spesifikasi

d. estimate dimulainya pelaksanaan phisik dari proyek yang bersangkutan

e. survey serta mengumpulkan informasi/ data

f. kondisi lingkungan

g. Melaksanakan kegiatan menyusun rencana yang akan dijadikan sebagai

suatu rumusan metode konstruksi.

h. perencanaan teknis tentang bagaimana tahapan proyek itu harus dilakukan

i. banyaknya tenaga kerja ( man / days ) jenis-jenis serta jumlah peralatan

yang akan dipergunakan dalam pekerjaan.

j. bila perlu perkiraan penempatan lokasi site : gudang-gusnag, peralatan,

barak kerja dan semacamnya. Pada akhir kegiatan dalam suatu perencanaan

dan “processing” suatu metode konstruksi, harus dapat dipilih dari berbagai

macam alternatif perencanaan untuk ditetapkan menjadi sesuatu rumusan

terhadap metode konstruksi yang akan dipergunakan. Sehingga dengan

demikian akan mudah bagi estimator melakukan perhitungan penganggaran

suatu proyek yang akan diajukan dalam lelang,

k. apabila lelang telah dimenangkan, maka dengan berpangkal tolak dari

metode konstruksi serta penganggaran yang telah dibuat, kita dapat

menyusun suatu perencanaan metode konstruksi yang lengkap serta lebih

mendetail.

Page 18: BPKM BAB II MK-2

57

SOAL LATIHAN

1. Apa peranan metode konstruksi dalam pelaksanaan suatu proyek?

2. Pada suatu proyek sangat diperlukan adanya perencanaan dan pengawasan,

apa yang saudara ketahui tentang hal tersebut?

3. Sebelum pelaksanaan lelang perlu adanya teknis-teknis dalam menentukan

metode konstruksi, untuk itu data-data pendukung apa saja yang diperlukan

halam hal ini?

4. Metode-metode apa yang perlu saudara kerjakan dalam pelaksanaan

pekerjaan, agar pekerjaan berjalan lancar?

5. Data-data apa yang sangat diperlukan dalam melakukan survey konstruksi?

6. Buatlah sistemetika dalam penyusunan metode konstruksi?