bahan tambahan pangan.pdf
TRANSCRIPT
5/28/2015
1
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
Oleh :
Indah Kusumaningrum, STP,MSi
Mengapa BTP Sering Ditambahkan ke
Dalam Pangan?
1. Mengawetkan pangan
2. Membentuk pangan
3. Memberikan warna
4. Meningkatkan kualitas pangan
5. Menghemat biaya
6. Memperbaiki tekstur
7. Meningkatkan cita rasa
8. Meningkatkan stabilitas
� Penyimpangan/ pelangaranpenggunaan BTM oleh produsen :
� Menggunakanbahan tambahan yg dilarangutk makanan
� Menggunakan BTM melebihi batas yg diijinkan
5/28/2015
2
� Persyaratan BTM� Telah diuji dan dievaluasi secara toksikologi� Tdk membahayakan kesehatan konsumen pd
kadar yg diperlukan dlm penggunaannya� Hrs dipantau terus menerus dan dievaluasi
kembali jika perlu, sesuai perkembanganteknologi dan hasil evaluasi toksikologi
� Hrs memenuhi persyaratan spesifikasi dankemurnian yg tlh ditetapkan
� Hrs dibatasi penggunaannya
� Penggunaan BTM hanya dibenarkan utk tujuan :� Mempertahankan nilai gizimakanan
� Konsumsi segolongan orang tertentu yg memerlukan diit
� Mempertahankan mutu/kestabilanmakanan/ memperbaikisifat organoleptiknya hingga tdk menyimpangdari sifatalamiahnya
� Keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan, pemindahan, pengangkutanmakanan
� Tidak diperbolehkan utk :� Menyembunyikan cara pembuatan/ pengolahan yg tidak
baik
� Mengelabuhi konsumen (memberi kesan baik padahal dibuatdr bahan yg kurang baik mutunya)
� Menurunkan nilai gizi makanan
Penggunaan BTM
• Dosisnya dibawah ambang batas yang telah
ditentukan.
• Jenis BTP ada 2 :
1. GRAS (Generally Recognized as Safe)
→ aman dan tidak berefek toksin (cth : glukosa).
2. ADI (Acceptable Daily Intake)
→ harus ditetapkan batas penggunaan hariannya
(daily intake).
• SK Menteri Kesehatan RI No.722/MenKes/Per/IX/88 →
mengenai bahan tambahan pangan
Golongan BTM yang diijinkan
• Golongan BTM yang diijinkan oleh Menkes RI
No.722/MenKes/Per/IX/88, antara lain:
1. Antioksidan (Antioxidant)
2. Antikempal (Anticaking Agent)
3. Pengatur Keasaman (Acidity Regulator)
4. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
5. Pemutih dan pematang telur (Flour Treatment Agent)
6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental (Emulsifier, Stabilizer,
Thickener)
7. Pengawet (Preservative)
8. Pengeras (Firming Agent)
9. Pewarna (Colour)
10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa (Flavour, Flavour
Enhancer)
11. Sekuestran (Sequestrant)
5/28/2015
3
Golongan BTM yang dilarang
• Bahan Tambahan yang dilarang menurut Permenkes RI No.
722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut:
1. Natrium Tetraborat (Boraks)
2. Formalin (Formaldehyd)
3. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominanted Vegetable Oils)
4. Kloramfenikol (Chlorampenicol)
5. Kalium Klorat (Pottasium Chlorate)
6. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
7. Nitrofuranzon (Nitrofuranzone)
8. P-Phenetilkarbamida
9. Asam Salisilat dan garamnya
• Bahan tambahan lain yang dilarang, antara lain rhodamin B (pewarna
merah), methanyl yellow (pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis),
dan kalsium bromat (pengeras)
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
*Contoh:
*Pengikat logam : Asam sitrat, EDTA
*Antikerak/antikempal : Ca/Mg silikat
*Penstabil : CMC, hidrokoloid
*Emulsifier : Lesitin
*Pemanis sintetis : Siklamat
*Penjernih : bentonit, arang aktif
*Pemucat : NaOCl, benzoil peroksida
*Pengawet : Asam dan garam brsoat, propionat
*dll
BahanBahan TambahanTambahan PanganPangan
anti-caking agents
antimicrobial agents
antioxidants
colours
curing and pickling agents
emulsifiers
enzymes
firming agents
flavour enhancers
flavouring agents
humectants
leavening agents
release agents
non-nutritive sweeteners
nutrient supplements
nutritive sweeteners
oxidising and reducing agents
pH control agents
propellants and gases
sequestrants
solvents and vehicles
stabilisers and thickeners
surface-active agents
texturizers
* Pengelompokan BTP yang diizinkan menurut
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012 Mengenai Bahan
Tambahan Pangan
*Pewarna
*Pemanis buatan
*Pengawet: btp yg dpt mencegah/ menghambat proses
fermentasi, pengasaman atau penguraian lain pada
makanan yg disebabkan oleh pertumbuhan mikroba.
*Antioksidan: btp yg dpt menegah atau menghambat
proses oksidasi lemak sehingga tidak menyebabkan
terjadinya kondisi tengik.
5/28/2015
4
* Pengelompokan BTP yang diizinkan menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 : ……..2)
Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012
Mengenai Bahan Tambahan Pangan
*Antigumpal: btp yg dpt mencegah menggumpalnya pangan dan bhn tsb dpt berupa serbuk, tepung atau bubuk.
*Penyedap rasa, aroma atau penguat rasa
*Pengaturan keasaman: btp yg dpt mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman pangan.
*Pemutih atau pematang tepung
* Pengelompokan BTP yang diizinkan menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 : ……..3)
Peraturan Menkes No. 033 Tahun 2012
Mengenai Bahan Tambahan Pangan
*Pengemulsi, pemantapan, dan pengental: btp yg dpt
membantu terbentuknya & memantapkan sistem
dispersi yang homogen pd pangan.
*Menjadikan bahan berkonsistensi keras: btp yg dpt
memperkeras atau mencegah melunaknya pangan
*Sekuestran: btp yg dpt mengikat ion logam yg tdp dlm
pangan & dpt menetapkan warna, aroma, serta
tekstur pangan.
*
*
5/28/2015
5
*
*
Alami sintetis
1. Gula merah
2. 2. Garam
3. Kunyit
4. Kulit kayu manis
5. Cengkih
6. Gula tebu
1. Benzoat
2. Sulfit
3. Propiat galat
4. Garam Nitrit
5. Asam Asetat
6. Propionat
7. sorbat
5/28/2015
6
**
Tanaman Jenis yang Berkhasiat
AntioksidanSayur-sayuran Brokoli, Kubis, Lobak, Wortel, Tomat, Bayam, Cabe,
Buncis, Pare, Leunca, Jagung, Kangkung, Takokak,
Mentimun
Buah-buahan Anggur, Alpukat, Jeruk, Kiwi, Semangka, Markisa, Apel,
Belimbing, Pepaya, Kelapa
Rempah Jahe, Temulawak, Kunyit, Lengkuas, Temumangga,
Temuputih, Kencur, Kapulaga, Bangle, Temugiring, Lada,
Cengkeh, Pala, Asam Jawa, Asam Kandis
Tanaman lain Teh, Ubi Jalar, Kedelai, Kentang, Keluwak, Labu Kuning,
Pete Cina
*
5/28/2015
7
**
*
5/28/2015
8
*
*
5/28/2015
9