bahan makalah icong
DESCRIPTION
bTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar belakangPertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor
utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklushidupnya dengan sempurna.
Pengelompokan unsur hara makro dan mikro tersebut dilihat dari jumlah (kualitas) yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara makro(nitrogen,fosfat, kalium, karbon, hidrogen, kalsium, magnesium, sulfur, ogsigen) dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak sebesar ≥ 1000 µg-1 berat kering tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar≤ 100 μg-1 berat kering tanaman (Oertli1979)Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur mikro(tembaga, besi, zinc, boron,molibden, klor, mangan). 9 unsur makro dan 7 unsurmikro inilah yang disebut sebagai unsur -unsuresensial.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial:
Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal Unsur tersebut memegangperan yang penting dalam proses biokhemis
tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secarakeseluruhan olehunsurlain.
Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara langsung. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH. N pada
pH5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah.
B. TujuanUntuk mengetahui macam-macam dan fungsi unsure hara.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengelompokan dan ketersedian unsur hara esensial bagi tanaman
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua factor
utamayaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salahsatu faktor lingkungan yang sangat
menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah
tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di
ataspermukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk
dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna.Pengelompokanunsur hara makro dan
mikro tersebut dilihat darijumlah (kualitas) yang dibutuhkan oleh tanaman.
Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlahrelatif banyak sebesar ≥ 1000 µg-1 berat
kereing tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar ≤ 100 μg-1 berat kering tanaman ( Oertli
1979) Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makrodan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7
unsurmikro inilah yang disebut sebagai unsur –unsur esensial.
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur
esensial: yang pertama Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup
tanaman secara normal yang kedua unsur tersebut memegang peran yang penting dalam
proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau
disubtitusi secara keseluruhan olehunsurlain. Serta yang ketiga, peranan dari unsur tersebut
dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara langsung. Ketersediaan unsur-unsur esensial
didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH.N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5
sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah.
Kenapa unsur hara tersebut dianggap penting,karena unsure tersebut: Apabila tanaman
tidak mendapatkan unsur tersebut tidak dapat menyelesaikan siklus hidup secara penuh, Unsur
yang bersangkutan terlibat langsung dalam proses metabolisme, fungsi fisiologisnya tidak dapat
digantikan oleh unsur lain. Unsur hara esiensial adalah suatu yang mutlak dibutuhkan tanaman
dan tidak dapat digantikan dengan apa pun ataupun dengan cara apapun.
Unsur hara esiensial dibagi menjadi 2 golongan unsur hara makro dan unsur hara mikro
yang terdiri dari 9 unsur hara makro seperti nitrogen, fosfat, kalium, karbon, hidrogen, kalsium,
magnesium, sulfur, ogsigen serta 7 unsur hara mikro meliputi tembaga, besi, zinc, boron,
molibden, klor, mangan.
Menurut tempat dan lokasi tersedianya unsur-unsur ini di bagi 3 golongan yang pertama
berasal dari udara dan air tanah: karbon, hidrogen, dan oksigen. Yang kedua seperti: nitrogen,
fosfor, kalium, sulfur, kalsium dan magnesium tersedia pada tanah. Yang ketiga mencangkup
besi, tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron dan klor, unsur ini hanya sedikit dibutuhkan
oleh tanaman namun sangat diperlukan. Dengan semakin meningkatnya teknologi pada alat-alat
labolarotorium maka akan ada perubahan yang akan terjadi pada unsur-unsur diatas. Meskipun
banyak tumbu-tumbuhan memperhatikan penampilan yang amat beragam dan komplek, namun
di luar dugaan susunan kimianya sama.
Sintesis makanan tumbuhan danpenggunaannya oleh tumbuhan tidak saja memerlukan
unsur-unsur kimiawi yang terkandung dalam udara dan air tetapi juga sejumlah unsur lain yang
diperoleh dari tanah. Karena unsur-unsur ini perlu untuk pertumbuhandan perkembangan, maka
disebut unsure esiensial. Betapapun dapat sangat beragam dalam persyaratan akan tanah,
suhu, dan cahaya serta air, namun tumbuhan ini memerlukan unsur-unsur ini.
Dalam jumlah tertentu, persyaratan ini kini diterima begitu saja dalam praktek
pertanian,tetapi pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan hasil peneliti yang mendalam
oleh para pakar fisiologi tumbuhan dan pakar kimia tanah. Akumulasi pengetahuan tenang hal
itu menggambarkan salah satu penyempurnaan ilmiah yang luar biasa dalam seratus tahun
terakhir ini.
B. Macam-macam Fungsi Unsur Hara Esensial Bagi Tanaman1.Nitrogen (N)
Fungsidari unsur nitrogen seperti merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan,merupakan bagian dari sel tanaman itu sendiri,berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan vegetative ( warna hijau ) seperti daun. Adapuntanaman yang kekurangan unsur N akan mengalami pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati. Namun jangan beranggaan bahwa kelebihan itu baik buktinya jika kelebihan maka tanaman akan terjadi penghambatan kematangan sel tanaman,batang lemah dan mudah roboh, mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit.2.Fosfor(P)
Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P gejaalanya :pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan. Fosfor di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P- organik dan P-anorganik.Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman pertumbuhankerdil (pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau coklat mulai dari ujung daun, pembentukan buah tidak sempurna.3.Kalsium (Ca)
Tanaman juga membutuhkan kalsium untuk membuat protein. Kalsium merupakan bagian esensial dari struktur dinding sel tanaman, menyediakan pengangkutan dan retensi unsur-unsur yang lain di dalam tanaman. Kalsium juga diketahui sebagai unsur yang dapat melawan garam alkali dan asam organik di dalam suatu tanaman.
Ca secara langsung dapat mempengaruhi kehidupan tanaman.Tanaman menghisap Ca sebanyak 20 — 300 kg/Ha/tahun dengan bentuk CaO.Ca membantu tumbuhnya dinding sel, perkecambahan, perakaran dan memberi kekuatan pada Leguminose yang tidak berkayu.Ca dapat menetralisasi asam-asam organik dan mengatur penggunaan yang tepat dari K, Mg, S dan Cu.
Defisiensi unsur Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar diantara ujung tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati.
Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita.Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar) ( Yudhi, 2009).4.Kalium (K)
Esensi unsur K adalah sebagai berikut: K merupakan elemen yang higrokopis ( mudah menyerap air) ini menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik, stomata membuka sehingga gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis dan K berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada sintesa protein.Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang.
Bila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium, maka asimilasi akan terhenti. Oleh sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukanKalium (K2O) didalam tanah. Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat terjadi pembentukan bunga atau buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak.Fungsi lain dari Kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat.
Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yangkurang baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah, pembentukan pati, megaktifkan enzim, pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, membantu proses metabolic dalam sel
serta daun-daun pada teh dan tangkai buah kelapa bila kekurangan Kalium akan terkulai dan buahnya lekas jatuh.Tanaman yang kekurangan Kalium akan cepat mengayu atau menggabus, hal ini disebabkan kadar lengasnya yang lebih rendah.
Menurut penyelidikan mikro, Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti padarosela, kapas dan rami dinding-dinding sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya,sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebihpanjang. Sumber-sumber belerang adalah:
Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk Superfosfat.
5.Magnesium (Mg)Esensi utama dari unsur ini adalah: merupakan bagian dari kloropil sehingga
berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis jika tanpa klorofiltanaman tidak dapat berlangsung hidup dengan sempurna dan merupakan malapetaka karena tidak menghasilkan asimilat untuk pertumbuhan tanaman lebih lanjut, menjadi pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisaberjalan normal.6.Besi (F)
Besi diserap dalam bentuk Fe++ dan mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan pada pembentukan hijau daun.Besi juga merupakan salah satu unsur yang diperlukan pada pembentukan enzim-enzim pernapasan yang mengoksidasikan hidrat arang menjadi gas asam arang dan air. Besi didalam tanaman kurang bergerak, oleh karena itu bila kekurangan besi maka akan segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda.Jadi kalau Fe defisiensi maka proses fotosintesis juga terhambat maka produksi pun terhambat (dalam pembentukan klorofil), terjadinya kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastis serta terjadipenurunan kadar pigmen dan protein.7.Mangan (Mn)
Unsur ini dalam tubuh tanaman mempunyai dua fungsi esensil:1. Mn mengaktifkan enzim IAA Oksidate yang berfungsi memecahkan IAA ( Indol Acetic Acid ) yang tidak lain adalah hormone auksin. Bila tanaman kekurangan Mn maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan ( tanaman kerdil ). Kita tahu bahwa auksin dalam kadar rendah memacu pembelahandan pembesaran sel yang dimulai dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel, akibatnyatekanan pada dinding sel makin kuat, denganadanya imbibisi air maka sel terbelah dan membesar yang mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin berada dalam kadar tinggi akan menghambatpertumbuhan8.Seng ( Zn )
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn ++. Esensialitas dari unsur ini ialah:1. Zn berhubungan dengan pertumbuhan tanaman sebab Zn menjadi katalisator
pembentukan triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu hormon yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel sehingga menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman.
2. Zn merupakan bagian dari enzim amilum sintetase ( pembentukan gula menjadi amilum)
3. Zn sebagai penyusun enzim Karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan per-tumbuhan.H2O + CO2 --------- H2CO3
Sehingga H2O dan CO2 tersedia selalu untuk proses fotosintesis tanaman.Zink diserap dalam bentuk Zn++. Zink dalam kadar rendah memberikan dorongan terhadap pertumbuhan. Sedangkan bila kadar berlebih walau sedikit akan menjadi racun bagi tanaman.Persenyawaan-persenyawaan Zn mempunyai fungsi pada pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan psikologis.9.Tembaga (Cu)
Tembaga diserap tanaman dalam bentuk ion Cu2+ atau Cu3+, unsur ini beperan sebagai aktfiator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan, katalisator dalam proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, dan sebagai salah satu elemen dalam proses pembentukan vitamin A dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan klorofil.
PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC).Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Sehingga reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks seperti:2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Tanaman yang memasuki fase generatif sangat memerlukan besi.Tembaga terikat sangat kuat sehingga tidak dapat dikomsumsi sebagai nutrisi. Gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan Cu yaitu daun muda akan menguning, pertumbuhannya akan tertekan kemudian berubah memutih, sementara itu daun-daun tua akan gugur. Kekurangan Cu pada padi ditunjukan lewat daun muda yang memutih dengan ujungnya yang mengering. Ketersediaan Cu pada tanah yang normal 0,1-4 ppm dan kebutuhan normal tanaman berkisar antara 5-20 ppm.Esensi dari unsur ini adalah:
Cu terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan stabilisator klorofil sehingga berhubungan juga dengan proses fotosintesis.
Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
3.Membentuk senyawa ( Cu (NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun.10.Molibdenum (Mo)
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4- . Esensi unsur ini:1. Sebagai aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pem-bentukan asam amino dan protein untuk pembelahan danpembesaran sel.Molibdin (Mo) Diserap akar dalam bentuk ion Molibdat (MoO4).Peranannya penting dalam pengikatan Nitrogen yang bermanfaat pada tanaman Leguminose. Mo juga penting bagi tanaman jeruk dan sayur-sayuran.
Respirasi karbohidrad pada bakteroid menyebabkan reduksi NAD menjadi NADH atau NADP menjadi NADPH. Oksidasi piruvat selama respirasi menyebabkan reduksi flavodoksin. Kemudian Flavoduksin, NADH atau NADPH mereduksi feredoksin. Nitrogenase menerima elektron dari flavodoksin tereduksi, feredoksin atau bahan pereduksi efektif lainnya saat mengkatalisis penambatan N2. Netrogenase terdiri dari dua protein yang berlainan, yaitu protein Fe dan Protein Fe-Mo. Protein Fe mengandung 4 atom besi sementara protein Fe-Mo mempunyai atom molibdenum dan 28 atom besi.
Baik molebdenun ataupun besi menjadi tereduksi, kemudian dioksidasi saat nitrogenase menerima elektron dari feredoksin dan mengangkutnya ke N2 untuk membentuk NH4. NH4 diangkut keluar dari bakteroid dan digunakan oleh tumbuhan inang. Di sitosol, yang mengandung bakteroid (bagian luar membran peribakteroid) NH4 diubah menjadi glutamin, asam glutamat, asparagin, dan ureida (alantoin dan asam alantoat).
Molybdenum juga berfungsi seperti Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman.Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.11.BORON ( B)
Borium diserap oleh tanaman dalam bentuk BO8=. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan kuncup-kuncup dan pucuk daun jadi mati.Pertumbuhan didalam meristema akan terganggu, yang menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan bekas pembuluh, Sehingga pengangkutan makanan akan terganggu.
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5%dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran masa dan difusi. Selain itu, boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+.
Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang mengandung 3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metomorfosis.
Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit (Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat.Boron diikat kuat oleh mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3).
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari.12.Klor (Cl)unsur ini mutlak diperlukan oleh tanaman karena :
Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsure lain. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik. Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
Apa fungsi utama Cl bagi tanaman? Cl diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion Cl ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per- tumbuhan dan perkembangan tanamanpun akanterhambat.6CO2 + 12H2O Sinar ClC6H12O6 + 6O2+ 6H2O.
Dalam proses fotosintesis fase terang, ion Cl berperan penting dalam transfer elektron didalam kloropil, sehingga terbentuk senyawa ATP berenergi tinggi dan senyawa inilah yang dipergunakan dalam fase gelap untuk pembentukan karbohidrat ( C6H12O6 ).Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan karbohidrat pada fotosintesis fasegelap akan terhambat. Disini dapat terlihat bahwa betapa pentingnya fungsi ion Cl dalam prosesfotosintesis fase terang.13. BELERANG ( S)
Belerang atau Sulfur dapat Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin.
Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru. Pada bintil akar yang tumbuh
akan hidup bakteri Rhizobium yang bermanfaat untuk mengikat Nitrogen Bebas dari udara
sehingga membantu tanaman untuk memenuhi kebutuhan N.
C. Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Hara Esensial
1. NITROGEN ( N )
MANFAAT :Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif,
Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-
mula daun menguning dan mengering, lalu rontok.Daum yg menguning diawali dari daun bagian
bawah, lalu disusul daun bagian atas.
2. FOSFOR ( P )
MANFAAT : Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi tanaman.
Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman.Merangsang pertumbuhan dan
perkembangan akar.Mempercepat membungaan dan pembuahan tanaman.Serta mempercepat
pemasakan biji dan buah.
GEJALA TUMBUHAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Daun bawah berubah warna menjadi
tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan
rontok.Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan.Batang kerdil dan tidak
menghasilkan bunga dan buah.Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas
matang.
3. POTASIUM ( K )
MANFAAT :Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengankutan
gula dari daun ke buah.Memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Daun mengkerut atau keriting, timbul
bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan kar lambat.Buah tumbuh
tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.
4. KALSIUM ( Ca )
MANFAAT :Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang.
Membantu keberhasilan penyerbukan.Membantu pemecahan sel. membanti aktivitas beberapa
enzim pertumbuhan.Serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Tepi daun muda mengalami krorosil,
lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati.Terdapat bintik
hitam pada serat daun.Akar pendek.Buah pecah dan bermutu rendah.
5. MAGNESIUM ( Mg )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan
dalam transportsi fosfat dalam tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Daun tua mengalami krorosis,
menguning dan bercak kecoklatan, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji
akan menghasilkan biji yg lemah.
6. BELERANG ( S )
MANFAAT :Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan
bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna hijau muda,
mengilap, tapi agak pucat keputihan, lalu berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh
terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.
7. BORON ( Bo )
MANFAAT :Membawa kabohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur
kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan
kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas amping tapi tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu mengering.Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati.Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh.Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yg pendek.pertumbuhan terhambat pada jaringan
meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit.8. TEMBAGA ( Cu )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan
enzim tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna kuning layu dan
tidak berkembang. pertumbuhan dan kesuuran tanaman terhambat secara keseluruhan.
9. KLOR ( CI )
MANFAAT : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki
kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Tanaman gampang layu, daun
pucat ,keriput, dan sebagian mengering. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah
lambat.
10. BESI ( Fe )
MANFAAT :Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan,
pembentukan klorofil dan fotosintesis.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berawrna putih pucat lalu
kekuningan, dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan-lahan mati dimuali dari puncak.
11. MANGAN ( Mn )
MANFAAT : Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim
tanaman.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman kerdil, daun
berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.
12. MOLIBDENUM ( Mo )
MANFAAT : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara untuk
pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar
tanaman leguminose.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berubah warna, keriput dan
melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun, dan akhirnya
mati.Pertumbuhan tanaman terhenti.
13. SENG ( Zn )
MANFAAT : Mmebantu pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI :Daun antara tulang-tulang daun berwarna merah coklat, muncul bercak-bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati.. Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.
BAB III
PEN
Kesimpulan
Unsur hara esiensial dibagi menjadi 2 golongan unsur hara makro dan unsur hara mikro yang
terdiri dari 9 unsur hara makro seperti nitrogen, fosfat, kalium, karbon, hidrogen, kalsium,
magnesium, sulfur, ogsigen serta 7 unsur hara mikro meliputi tembaga, besi, zinc, boron,
molibden, klor, mangan.Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan
oleh pH.N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya
unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah.
B. Saran
Tugas makalah nutrisi tanaman tentang Unsur hara Esensial yang kami selesaikan ini tidak luput
dari keselahan, maka mohon kritik dan saran dari pembaca.BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman merupakan suatu tumbuhan yang di kelola manusia yang berguna untuk
mengambil hasil atau sering juga disebut budidaya pertanian. Dalam kegiatan budidaya tanaman,
sangat rentang sekali terhadap beberapa faktor-faktor yang sangat sensitif di antaranya adalah
adalah unsur hara, iklim, tanaman dan lain-lain. Di antara aspek-aspek yang di sebutkan yang
perlu di perhatikan adalah ketersedian unsur hara di dalam media tanam.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat
menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah
tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng (Zn), besi (Fe) dan
mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara mikro yang esensial bagi tanaman karena
walaupun diperlukan dalam jumlah relatif sedikit tetapi sangat besar peranannya dalam
metabolisme di dalam tanaman.
Kadar hara dalam tanaman biasanya menurun sejalan dengan pertumbuhan dan
apabila penurunan ini cukup banyak maka laju pertumbuhan menjadi kurang daripada tanaman
yang berkadar hara lebih tinggi. Kadar hara yang menyebabkan laju pertumbuhan tanaman mulai
menurun dibandingkan dengan tanaman yang mempunyai kadar hara lebih tinggi selagi faktor-
faktor tumbuh lainnya berada dalam keadaan memuaskan dinamakan kadar hara genting (critical
nutrient concennatrion). Secara kuantitatif dapat dikatakan, bahwa kadar genting ialah suatu kadar
hara yang menurunkan pertumbuhan tanaman sebanyak 10 % dibandingkan dengan pertumbuhan
maksimum. Makin lama tanaman berada di bawah kadar genting dan makin awal hal ini terjadi
pada musim tumbuh, makin berkuranglah pertumbuhan atau hasilnya dan makin besar
kebolehjadian tanaman memperlihatkan tanggapan terhadap pemupukan. Jadi dengan analisa
jaringan orang dapat menduga apakah pengadaan hara dalam tanah sesuai dengan keperluan
tanaman akan hara. Dengan analisa jaringan yang dirancang secara berulang sepanjang masa
tumbuh tanaman, orang memperoleh serentetan gambaran tentang keadaan pengadaan hara
dalam tanah masing-masing saat selama musim tumbuh itu.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami :
1. Fungsi unsur hara bagi tumbuhan.
2. Jenis-jenis penggolongan unsur hara pada tumbuhan.
3. Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan.
4. Mekanisme penyerapan unsur hara.
5. Dampak akibat dari kekurangan unsur hara pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi Unsur Hara Bagi Tumbuhan
Seperti manusia dan mahkluk hidup lainnya, tanaman juga membutuhkan makanan
yang seringkali disebut hara tanaman (plant nutrient). Namun berbeda dengan manusia yang
menggunakan bahan organic sebagai sumber makanannya, tanaman menggunakan bahan
anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.
Melalui proses fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon dari atmosfir, ditambah
air diubah menjadi bahan organik dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk
pertumbuhan dan metabolisme tanaman inilah yang disebut dengan hara tanaman.
Dengan memanfaatkan unsur-unsur hara, tanaman dapat memenuhi siklus
hidupnya. Fungsi suatu unsur hara tidak dapat digantikan oleh unsur lainnya dan apabila tidak
tersedia unsur hara tertentu, maka kegiatan metabolisme terganggu atau bahkan berhenti sama
sekali. Kekurangan unsur hara akan menampakkan gejala spesifik pada suatu organ tertentu yang
biasa disebut gejala kahat. Gejala kahat ini akan hilang apabila unsur hara tanaman ditambahkan
ke tanah atau disemprotkan dalam bentuk cairan melalui daun.
2. Jenis-jenis Penggolongan Unsur Hara pada Tumbuhan
Unsur hara adalah unsur-unsur senyawa kimia anorganik yang diperlukan untuk pembentukan sel
(jaringan) dan proses enzimatik organ tanaman, unsur hara dibedakan menjadi :
A. Unsur hara esensial
Merupakan unsur hara yang sangat penting diperlukan oleh tanaman untuk menyelesaikan siklus
hidupnya dan tidak dapat digantikan oleh unsur hara lainnya. ada tiga kriteria yang harus dipenuhi
sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial:
Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal.
Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu dalam tubuh
tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan oleh unsur
lain.
Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara langsung dan secara
tidak langsung.
Berdasarkan kriteria di atas, maka didapatkan ada 16 unsur hara esensial tumbuhan. Sebagian
besar unsur hara esensial diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni sebanyak 13 jenis. Tiga
lainnya yakni C, H dan O berasal dari udara atau air.
B. Unsur hara non esensial
Merupakan unsur yang diperlukan oleh tanaman untuk aktivitas hidupnya dan tanaman masih
dapat hidup normal tanpa adanya unsur hara ini. Unsur hara non-esensial diantaranya adalah Na,
Va, Si, J, Co, Br, dan F.
Tabel unsur hara esensial untuk tumbuhan tingkat tinggi dan konsentrasi internal yang dianggap
berkecukupan.
Unsur Simbol Bentuk Berat Konsentrasi Berkecukupan
Tersedia Atom (ppm) (%)
Karbon C 12,01 450.000 45,0Hidrogen H O 1.01 450.000 45,0Oksigen O , O 16,00 60.000 6,0
Nitrogen N , 14,01 15.000 1,5 Kalium K 39,10 10.000 1,0Kalsium Ca 40,08 5.000 0,5Magnesium Mg 24,32 2.000 0,2Fosfor P , 30,98 2.000 0,2Belerang S 32,07 1.000 0,1
Khlor Cl 35,46 100 0,01 Besi Fe , 55,85 100 0,01Mangan Mn 54,94 50 0,005Boron Br 10,82 20 0,002Seng Zn 65,38 20 0,002Tembaga Cu 63,54 6 0,0006Molibdenum Mo 95,95 0,1 0,00001
3. Pengukuran Konsentrasi Unsur Hara Dalam Jaringan Tumbuhan
Kandungan unsur hara dalam tumbuhan dihitung berdasarkan total beratnya per
satuan berat bahan kering tumbuhan, disajikan dengan satuan ppm atau persen. Bahan kering
tumbuhan adalah bahan tumbuhan setelah seluruh air yang terkandung didalamnya dihilangkan.
Secar praktis, jika jaringan tumbuhan segar dipanaskan dengan suhu C selama 2 hari sudah cukup
untuk menghilangkan semua air yang terkandung dalam jaringan tersebut.
Pengukuran konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan, tanah atau larutan hara
dapat dilakukan dengan alat spektrometer serapan atomik (atomic absorption spectrometer) atau
dengan alat yang canggih yang disebut spektrometer emisi optikal (optical emission
spectrometer).
Prinsip kerja dari alat spektrometer emisi optikal adalah dengan menguapkan unsur-
unsur yang akan diukur pada suhu di atas 5000 K maka elektron-elektron pada unsur tersebut
adan mengalami eksistasi, pindah dari orbit asal ke orbit yang lebih tinggi. Saat elektron-elektron
tersebut kembali ke orbit asal akan dilepaskan energi dalam bemtuk gelombang elektromagnetik
yang akan berbeda-beda panjang gelombangnya untuk unsur yang berbeda. Energi untuk masing-
masing panjang gelombang (yang berasal dari masing-masing unsur) diukur dengan spektrometer.
Keunggulan alat ini adalah mampu mengukur konsentrasi 20 jenis unsur dalam suatu larutan
dengan teliti hanya dalam waktu kurang dari 1 menit.
Sebagai patokan kasar, natas konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan yang
menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10% dari pertumbuhan maksimum disebut sebagai
“batas kritis” bagi unsur hara tersebut. Suatu tumbuhan dikatakan kekurangan (deficent) unsur
hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80% dari pertumbuhan
maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya tersedia berkecukupan.
Jika jaringan tumbuhan mengandung unsur hara tertentu dengan konsentrasi yang
lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum, maka pada kondisi
ini dikatakan tumbuhan dalam kondisi konsumsi mewah (luxury consumption). Pada konsentrasi
yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracunan bagi tumbuhan. Jadi
bukan hanya logam berat yang dapat meracuni tumbuhan.
4. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara
Penyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga kategori, yaitu: (1) tersedia dari
udara, (2) tersedia dari air yang diserap akar tanaman, dan (3) tersedia dari tanah. Beberapa unsur
hara yang tersedia dalam jumlah cukup dari udara adalah: (a) Karbon (C), dan (b) Oksigen (O),
yaitu dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Unsur hara yang tersedia dari air (H2O) yang diserap
adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari molekul air mengalami proses oksidasi dan dibebaskan
ke udara oleh tanaman dalam bentuk molekul oksigen (O2). Sedangkan untuk unsur hara essensial
lain yang diperlukan tanaman tersedia dari dalam tanah. Mekanisme penyediaan unsur hara dalam
tanah melalui tiga mekanisme, yaitu:
Aliran Massa
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur hara di dalam tanah menuju ke
permukaan akar bersama-sama dengan gerakan massa air. Selama masa hidup tanaman
mengalami peristiwa penguapan air yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Selama proses
transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan air oleh akar tanaman.
Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman
terikut juga terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa tersedianya unsur
hara yang terkandung dalam air ikut bersama gerakan massa air ke permukaan akar tanaman
dikenal dengan Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara yang ketersediaannya bagi tanaman melalui
mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%), kalsium (71,4%), belerang (95,0%), dan Mo (95,2%).
Difusi
Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat juga terjadi karena melalui
mekanisme perbedaan konsentrasi. Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih
rendah dibandingkan dengan konsentrasi hara dalam larutan tanah dan konsentrasi unsur hara
pada permukaan koloid liat serta pada permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena
sebagian besar unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya konsentrasi unsur
hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara
berkonsentrasi tinggi ke posisi permukaan akar tanaman. Peristiwa pergerakan unsur hara yang
terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur hara tersebut dikenal dengan mekanisme
penyediaan hara secara difusi. Perbedaan konsenterasi tersebut terdiri dari aktif dan pasif.
Beberapa unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor (90,9%) dan kalium
(77,7%).
Intersepsi Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua mekanisme sebelumnya. Kedua
mekanisme sebelumnya menjelaskan pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman, sedangkan
mekanisme ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek jarak dengan
keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar tanaman tumbuh dan memanjang,
sehingga memperluas jangkauan akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan
permukaan akar lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada, baik unsur hara yang berada
dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan koloid organik. Mekanisme
ketersediaan unsur hara tersebut dikenal sebagai mekanisme intersepsi akar. Unsur hara yang
ketersediaannya sebagian besar melalui mekanisme ini adalah: kalsium (28,6%).
5. Dampak akibat dari kekurangan unsur hara pada tumbuhan
a. Unsur Hara Makro
Unsur hara makro diambil tanaman dari udara dengan melaui stomata pada daun tanaman
maupun dari tanah melalui akar tanaman. Unsur hara hara diambil tanaman dari udara adalah
karbon dan oksigen yang jumlahnya tidak terbatas, sedangkan hydrogen, nitrogen, fospor, kalium,
kalsium, magnesium dan belerang diambil tanaman dari dalam tanah, yang jumlahnya terbatas.
1) Hidrogen (H)
Keberadaan hydrogen bagi tanaman sangat penting, yaitu sebagai sumber energy dalam peruses
fotosintesis baik fotosistem I maupun fotosistem II, hydrogen ini diperoleh tanaman bersamaan
dengan air dengan bantuan cahaya biru dari cahaya matahari maka unsure H akan lepas dari H2O,
melalui sitem yang disebut hidrolisis. Hydrogen ini juga berfungsi sebagai salah satu bahan untuk
membuat karbohidrat (C6H12O6), dimana karbihidrat merupakan sumber energy berikutnya bagi
tanaman, yaitu penghasil ATP melalui system glikolisis.
Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung jumlah air yang ada di dalam tanah. Air
sangat penting bagi tanaman selain penghasil hydrogen, air juga berperan sebagai pelarut zat
hara di dalam tanah sehingga tanaman bisa menyerap zat hara tersebut. Kekurangan air maka
akan menyebabkan kelayuan bagi tanaman bahkan kematian bagi tanaman. Hal ini disebabkan
fotosintesis terganggu karena sumber energinya tidak ada dan zat hara tidak bisa diserap tanaman
karena zat hara tidak dalam bentuk terlarut atau berbentuk ion-ion.
2) Nitrogen (N)
Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah untuk pertumbuhan vegetative (untuk memperbesar,
mempertinggi, dan menghijaukan daun), nitrogen juga berfungsi untuk menyusun klorofil dan
daun. Nitrogen juga sebagai bahan untuk mensintesa asam amino dan protein bagi tanaman.
Kekurangan unsur nitrogen akan menyebabkan tanaman akan mengalami pertumbuhan
lambat/kerdil, daun akan menjadi bewarna hijau kekuningan, ukuran daun sempit atau kecil, dan
daun akan cepat gugur. Selain kekurangan berdampak buruk bagi tanaman, kelebihan unsure
nitrogen juga tidak baik bagi tanaman. Kelebihan unsur nitrogen akan menyebabkan tanaman
akan tumbuh sekulen atau tanaman kegemukan, lemas dan mudah roboh serta mudah terserang
penyakit. Selain itu juga dapat menyebabkan tanaman menjadi lambat berbuah dan lambat
masak.
3) Fosfor (P)
Fungsi unsure fosfor (P) bagi tanaman dalah untuk pertumbuhan akar, pembungaan, pemasakan
buah/biji/gabah. Unsur P juga berfungsi untuk penyusunan inti sel, lemak dan protein. Selain itu
unsure P juga berfungsi untuk meransang pembelaan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
Kekurangan unsure P dapat menimbulkan daun menjadi nampak tua warnanya menjadi merah
kecoklatan. Tepi daun, cabang dan batang terdapat warna kecoklatan yang lama-lama menjadi
kuning. Serta pembentukan buah/biji berkurang dan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
4) Kalium (K)
Kalium berfungsi untuk mempengaruhi kwalitas (rasa, warna dan bobot) buah serta bunga,
menambah daya tahan tanaman terhadap kekeringan, hama/penyakit,mempercepat pertumbuhan
jaringan meristem, menbantu pembentukan protein dan karbohidrat (katalisator). Selain itu kalium
juga berfungsi dalam dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral
termasuk air. Serta untuk menungkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Kekurangan Kalium pada tanaman dapat menyebabkan daun mengerut atau mengeriting terutama
pada daun tua, daun akan berwarna ungu lalu mengering lalu mati, Daya tahan/kekebalan
tanaman terhadap penyakit menjadi berkuran. Selain itu batang tanaman menjadi lemas atau
mudah rebah dan timbul bercak coklat coklat pada pucuk daun.
5) Kalsium (Ca)
Fungsi Kalsium adalah untuk menyusun klorofil, kalsium juga dibutuhkan enzim untuk metabolis
karbohidrat, serta mempergiat sel meristem. Serta kalsium juga berperan dalam mengotrol
membuka dan menutupnya stomata. Kekurangan Kalsium adalah terjadinya dis-integrasi pada
ujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau
mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal.
6) Magnesium (Mg)
Berfungsi untuk transportasi fosfat, mengaktifkan enzim tansposporilase, menciptakan warna hijau
pada daunkarena magnesium merupakan unsure pembentuk zat hijau daun atau klorofil pada
daun, membentuk karbohidrat, lemak/minyak.tanda-tanda kekurangan magnesium yaitu
menguningnya daun yang dimulai dari ujung sampai bagian bawah daun.
7) Belerang atau Sulfur (S)
Fungsi dari belerang adalah sebagai unsure pembentuk asam amino, tiamin, dan biotin. Tiamin
dan biotin sangat penting sebagai vitamin, belerang juga berfungsi untuk pembentukan bintil akar
pada kacang-kacangan dimana bintil akar tersebut sangat penting untuk menambat nitrogen
( bekerja sama dengan bakteri rhizobium). Kekurangan belerang gejalanya sangat mirip dengan
kekurangan nitrogen sehingga sangat sulit membedakannya, yang membedakanya kuning pada
kekurangan belerang sedikit mengkilap.
a. Unsur Hara Mikro
Unsure hara mikro adalah unsure hara essensial yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
sedikit. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun keberadaan unsure hara mikro ini tidah
dapat diabaikan. Seelain kekurangan unsure hara mikro dapat meninbulkan dampak bagi
tanaman, kelebihan unsure hara mikro juga tidak dikehendaki oleh tanaman karena kelebihan
unsure hara mikro dapat menjadi racun bagi tanaman.
1) Besi (Fe)
Besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam
perkembangan kloroplas. Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam
proses metabolisme. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan
akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan
kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar
pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan
aktivitas semua enzim.
2) Mangan (Mn)
Mangan berfungsi untuk penyusunan klorofil, meransang perkecambahan, dan meransang
pemasakan buah. Selain itu Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase,
sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus
krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhkan
dalam sintesis klorofil.
Kekurangan unsure Mn antara lain : biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan
beberapa jaringan akan mati. Khusus pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun
muda mirip kekaratan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua.
3) Seng (Zn)
Seng dapat memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat berfungsi
untuk membentuk hormon tumbuh. Selai itu Zn juga berfungsi sebagai pengaktif enim anolase,
aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super
okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Seng Juga
berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Kerurangan seng dapat menyebabkan daun tanaman menjadi berwarna aneh-aneh misal
kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan . Kalau diperhatikan
dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya
lubang kecil-kecil, tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul
(resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan
ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala
defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur.
4) Tembaga (Cu)
Kehadiran tembaga pada tanama belum banyak diketahui, namun tembaga berfungsi untuk
pembentukan klorofil, mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-
fenolase dan laktase. Selain itu juga berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat,
berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi Nitrogen secara
simbiotis dan penyusunan lignin Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid,
plastokuinon dan plastosianin.
Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : daun tidak merata dan daun sering layu,
malah terkadang klorosis, pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan
kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
5) Molibden (Mo)
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila
tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya.
Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar
1500 ppm.
Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo
dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan
bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi
kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka
lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan.
6) Boron (B)
Unsur boron berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur
kalsium. Selain itu boron berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh
aktif. Pada tanaman penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. Dan yang
paling nyata ialah perannya terhadap munaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu gejala klorosis, mulai dari
bagian bawah daun. daun yang baru muncul terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang
tumbuh sejajar. kuncup-kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan unsur ini menimbulkan
penyakit fisiologis, khususnya pada atanaman sayur dan buah, pada tanaman semangka biasanya
ditandai dengan pertumbuhan batang muda yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan
bila terkena angin batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna
kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini agak sulit dibedakan dengan
tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa
mengakibaatkan tongkol tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi)
7) Klor (Cl)
Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap
pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman
sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah
antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat
oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air drainase. Sumber Cl sering berasal
dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru
menimbulkan masalah keracunan tanaman.
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmosis sel, mencegah kehilangan
air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain, untuk tanaman kelapa dan kelapa
sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses
fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun dampak akibat defisiensi klor adalah antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala
wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun
berbentuk mangkuk.