bahan iritan

11
KELOMPOK 8 1. Brahemi Al Syaddad (26) 2. moh khafidz annadzif (11) 3. Rifki Arifin (29)

Upload: alvinura-fajrin

Post on 27-Jul-2015

72 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Iritan

KELOMPOK 81. Brahemi Al Syaddad (26)2. moh khafidz annadzif (11)3. Rifki Arifin (29)

Page 2: Bahan Iritan

PENGERTIAN BAHAN IRITAN

Bahan iritan adalah bahan yang karena reaksi kimia dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan atau

sensitisasi bila kontak dengan permukaan tubuh yang lembab, seperti kulit, mata dan pernafasan. Bahan iritan

pada umumnya adalah bahan korosif.

Page 3: Bahan Iritan

BAHAN IRITAN MENURUT BENTUK ZAT

a) Bahan Iritan Padat, contoh : NaOH, Fenolb) Bahan Iritan Cair, contoh : Asam sulfat, Asam formatc) Bahan Iritan Gas, contoh : Amonia, Formaldehid

• :: Gas dengan kelarutan tinggi, ex: Asam klorida (HCl) • :: Gas dengan kelarutan sedang, ex: Klor (Cl2) • :: Gas dengan kelarutan kecil, ex: Ozon (O3)

Page 4: Bahan Iritan

SIFAT FISIKA DAN KIMIA BEBERAPA BAHAN IRITAN

•a) Asam Klorida Bentuk : cairan tak berwarna sampai dengan kuning pucat Densitas : 1,8 g/cm3 Titik leleh : −27,32 °C (247 K) larutan 38% Titik didih : 110 °C (383 K), larutan 20,2%; 48 °C (321 K), larutan 38%. Kelarutan dlm air : tercampur penuh Keasaman : -8,0 Viskositas : 1,9 mPa·s pada 25 °C,larutan 31,5%

• b) Asam sulfat ( H2SO4 )

Bentuk : Cairan Warna : Tak berwarna Bau : tak berbau Titik didih : 330 C Titik lebur : 10 C Densitas : 1,84 Kelarutan dalam air : Larut dalam air dengan segala perbandingan Tekanan Uap : 1 mmHg (146 C)

Page 5: Bahan Iritan

BEBERAPA CONTOH BAHAN IRITAN DAN POTENSI BAHAYA

a) NH3 ( amoniak )       Senyawa ini mempunyai bau yang khas.       POTENSI BAHAYA:                Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas. Terkena amonia pada konsentras5% (v/v) selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan.

b) Asam Klorida ( HCl )     Senyawa ini beracun dan bersifat korosif terutama dengan kepekatan tinggi. 

              POTENSI BAHAYA:                Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. Gas/ uapnya juga menyebabkan hal yang sama.

Page 6: Bahan Iritan

• c) Asam Flourida ( HF )    Gas/uap maupun larutannya sangat beracun.    POTENSI BAHAYA:                Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan

d) Asam sulfat ( H2SO4 )   Senyawa ini sangat korosif, higroskopis, bersifat membakar bahan organik dan dapat merusak jaringan tubuh.     POTENSI BAHAYA:        Jangan menghirup uap asam sulfat pekat karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kontak dengan kulit menyebabkan dermatitis, sedangkan kontak dengan mata menyebabkan kebutaan.

Page 7: Bahan Iritan

KEGUNAAN

a) Asam Sulfat ( H2SO4 ) •       :: Untuk membuat pupuk fosfat •       :: Untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air •       :: Untuk membuat alumunium sulfat

b) Asam Klorida ( HCl ) •     ::Digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak 

besi oksida dari besi atau baja. •     :: Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk 

pembuatan plastik polyvinyl chloride atau PVC. •     :: Dimanfaatkan untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri, 

sebelum dibuang ke badan air penerima.

Page 8: Bahan Iritan

CARA MENYIMPAN BAHAN IRITAN

*      Bahan ditempatkan pada ruangan dingin dan berventilasi*       Bahan dimasukkan dalam wadah tertutup dan beretiket*      Bahan dipisahkan dari zat-zat beracun

Page 9: Bahan Iritan

EFEK YANG DITIMBULKAN OLEH BAHAN IRITAN

a)   GANGGUAN ALAT PERNAFASAN      Efek ini ditimbulkan oleh jenis gas iritan. Besar kecilnya kelarutan gas menentukan daerah serangan pada alat pernafasan.    --> Gas amat larut  → bagian atas saluran pernafasan    --> Gas dengan kelarutan sedang  → bagian atas dan yg lebih dalam (Bronchin)    --> Gas dengan kelarutan kecil → alat pernafasan bagian dalam

b) IRITASI KULIT    Iritasi pada kulit merupakan akibat reaksi langsung dengan kulit, proses pelarutan atau denaturasi protein pada kulit atau gangguan kesetimbangan membran dan tekanan osmosa pada kulit. 

         Pengaruh iritasi bergantung pada konsentrasi dan lamanya kontak dengan kulit.

c) IRITASI MATA     Iritasi mata disebabkan karena adanya kontak mata secara langsung dengan bahan iritan.     Iritasi mata yang dikarenakan oleh bahan iritan lebih banyak terjadi pada bahan iritan jenis gas dan 

cair. Iritasi sering menyebabkan nyeri yang signifikan tetapi tidak menyebabkan kerusakan mata.

Page 10: Bahan Iritan

CARA MENGHINDARI EFEK YANG DITIMBULKAN OLEH BAHAN IRITAN

o   Menghindarkan kontak dengan tubuho   Memakai alat proteksi seperti sarung tangan, kacamata pelindung, masker dan pelindung muka.o   Memberi ventilasi yang cukup untuk menjaga agar konsentrasi gas dalam ruang kerja tetap rendah.

IRITASI PERNAFASAN1.   Jika racun yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di tempat beracun.

2.   Bawalah korban ke tempat yang berudara sesegera mungkin dan berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan bernafas.

3.   Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas kesehatan datang. 

Page 11: Bahan Iritan

RITASI KULIT1.   Jika racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit, jika memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun yang masuk dan usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang terkena bahan racun dengan air bersih.

2.   Lepaskan pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan benda-benda lain yang terkena racun.

3.   Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan yang hadir di situ.

 IRITASI MATA

1.   Jika racun yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir di mata, segeralah melakukan pencucian pada kedua mata korban dengan air bersih dalam jumlah banyak (dapat mengunakan air hangat-hangat kuku).

 2. Buka kelopak mata atas dan bawah, tarik bulu matanya supaya kelopak mata tidak menyentuh bola mata. Posisi ini memungkinkan masuknya air bersih dan dapat mencuci seluruh permukaan bola mata dan kelopaknya.