bab iv hasil dan pembahasan 4.1 hasil penelitian 4.1.1...

35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sendang, yaitu di desa Sendang, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Letak SDNegeri Sendang berada kurang lebih 3 Kilometer dari kecamatan, sedangkan jarak Dinas Pendidikan Kabupaten dengan SDNegeriSendang kurang lebih 15 Kilometer. Meskipun jarak dari Dinas Pendidikan Kabupaten cukup jauh tetapi akses menuju SDNegeriSendang relatif mudah, karena letak SDNegeriSendang berada dipinggir jalan. Dengan kata lain letak SDNegeriSendang mudah dijangkau baik siswa, guru, Dinas Pendidikan Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten. Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sendang Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 7 siswa putra dan 15 siswa putri. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sendang semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 22 siswa pada pembelajaran Matematika materi simetri lipat dan pencerminan, terlihat bahwa tingkat pemahaman siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai sekunder hasil tes peserta didik pada mata pelajaran Matematika yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) karena siswa diberikan pemahaman tentang materi “Simetri Lipat dan Pencerminan” melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan belaka. Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu 54

Upload: lammien

Post on 01-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sendang, yaitu di desa Sendang,

Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Letak

SDNegeri Sendang berada kurang lebih 3 Kilometer dari kecamatan, sedangkan

jarak Dinas Pendidikan Kabupaten dengan SDNegeriSendang kurang lebih 15

Kilometer. Meskipun jarak dari Dinas Pendidikan Kabupaten cukup jauh tetapi

akses menuju SDNegeriSendang relatif mudah, karena letak SDNegeriSendang

berada dipinggir jalan. Dengan kata lain letak SDNegeriSendang mudah

dijangkau baik siswa, guru, Dinas Pendidikan Kecamatan maupun Dinas

Pendidikan Kabupaten.

Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sendang Kecamatan

Wonotunggal Kabupaten Batang, yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 7

siswa putra dan 15 siswa putri. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan

di kelas V Sekolah Dasar Negeri Sendang semester II Tahun Pelajaran 2010/2011

yang berjumlah 22 siswa pada pembelajaran Matematika materi simetri lipat dan

pencerminan, terlihat bahwa tingkat pemahaman siswa masih rendah. Hal ini bisa

terlihat dari nilai sekunder hasil tes peserta didik pada mata pelajaran Matematika

yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) karena siswa diberikan

pemahaman tentang materi “Simetri Lipat dan Pencerminan” melalui metode

ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak hanya berangan-angan

belaka.

Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa masih

pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

individual, tidak tampak kreatif siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa

terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu

54

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

55

monoton.Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

pembelajaran yang dilakukan oleh penulis yang terdapat dalam tabel 4.1

Tabel 4.1

Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM=60) adalah sebanyak 8 siswa sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa, Dengan nilai

rata-rata 54,00 diperoleh data nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah adalah 40,

yang mendapat nilai <50 sebanyak 8 siswa atau 36,36%, 50 s/d 59 sebanyak 6

siswa atau 27,27%, untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 1 siswa atau 4,54%, nilai 70

s/d 79sebanyak 6 siswa atau 27,27%, dan yang memiliki nilai 80 s/d 89 sebanyak

1 siswa atau 4,54 %. dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 tidak ada atau 0 %.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.1

No. Nilai

Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. >50 8 36,36 Belum Tuntas

2. 50-59 6 27,27 Belum Tuntas

3. 60-69 1 4,54 Tuntas

4. 70-79 6 27,27 Tuntas

5. 80-89 1 4,54 Tuntas

Jumlah 22 100

Rata-rata 54,00

Nilai tertinggi 80

Nilai terendah 40

Ketuntasan 8

Belum tuntas 14

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

56

Diagram 4.1

Hasil Belajar Sebelum Tindakan

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil

perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan

No. Kriteria

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas > 60 8 36.36%

2. Belum tuntas < 60 14 63.64%

Jumlah 22 100%

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60)

sebanyak 14 siswa atau 63.64%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan

minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 36.36%. Ketuntasan belajar siswa

pada tabel 4.3 dapat dilihat pada diagram 4.2.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

˂50 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Nilai

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

57

Diagram 4.2

Persentase Ketuntasan Belajar Sebelum Tindakan

Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru kurang

memiliki ketrampilan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau

selalu menggunakan pembelajaran yang monoton atau konvensional, dimana

metode ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga

mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang berakibat tingkat pemahaman

siswa menjadi rendah dan siswapun kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam transformasi ilmu pengetahuan

yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang efektif.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas V di SD

Negeri Sendang Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011, penulis akan melakukan

sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang

telah diuraikan pada BAB sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan alat peraga papan berpaku guna meningkatkan pemahaman belajar

siswa yang akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan

dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri”,

dan siklus II pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar “menyelidiki dan

menggambar hasil pencerminan bangun datar”.

73%

27%

Tuntas ≥60 Belum Tuntas < 60

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

58

4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

4.1.2.1 Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1

a) Hasil observasi keaktifan siswa

Hasil observasi pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.3

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan 1

No Aspek yang dinilai Skor skor

max 1 2

1 Siswa tertarik dengan penggunaan kertas lipat √ 2

2 Siswa serius saat memperhatikan aturan melipat kertas

bangun-bangun datar

√ 2

3 Siswa senang dalam mengikuti cara melipat kertas √ 2

4 Siswa mengabaikan perintah guru √ 1

5 Siswa senang saat bermain pencerminan hasil lipatan di

alat peraga papan berpaku

√ 2

6 Siswa bersemangat dalam mengikuti permaian √ 2

7 Siswa aktif menggunakan alat peraga sesuai petunjuk

guru

√ 2

8 Siswa aktif mengikuti semua permainan √ 2

9 Siswa aktif mengerjakan LKS √ 2

10 Siswa memngeluh saat berdiskusi √ 1

11 Siswa aktif berdiskusi √ 2

12 Siswa aktif mengungkapkan pendapatnya √ 2

13 Kurang ketepatan siswa dalam mengerjakan soal √ 2

14 Tidak canggung untuk bertanya kepada guru √ 2

15 Merangkum materi yang di ajarkan √ 2

Jumlah Skor 22 28

Presentase Keberhasilan 79%

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

59

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I

pertemuan 1, skor keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

adalah 22 dari skor maksimal 28 dengan persentase keaktifan sebesar 79 %.

Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan I, aktivitas siswa

masih diarahkan oleh guru yaitu ketika guru memberi pertanyaan pada siswa,

siswa selalu menjawab secara bersama-sama, tapi ketika guru menunjuk salah

satu siswa untuk menjawab, siswa cenderung malu dan takut karena pada saat

siswa menjawab dengan jawaban salah, sebagian besar siswa mengejek dan

mengolok-olok jawaban siswa, sehingga siswa cenderung malu dan takut dalam

menjawab. Sehingga guru perlu memberi pengertian pada siswa lain untuk

menghargai jawaban dari teman-teman mereka, salah atau pun benar. Saat guru

menjelaskan tentang materi yang dipelajari siswa yang malah memperhatikan,

buku atau penggaris.

Ketika kegiatan diskusi sebagian siswa masih kebingungan tentang

bagaimana cara mengisi soalyang ada dalam LKS, sehingga di pembelajaran

berikutnya guru akan memberi penjelasan dengan rinci cara mencari informasi

dan pengamatan. Sebagian kelompok masih belum kompak dan belum

bekerjasama dengan baik sehingga guru perlu memberikan motivasi yaitu berupa

penghargaan bagi kelompok yang paling kompak. Saat diskusi berlangsung

kelompok hanya membacakan hasil pengamatan kelompok, kelompok lain hanya

mendengarkan, ketika guru meminta siswa untuk bertanya, memberi pendapat

atau tanggapan hanya sebagian siswa yang mau bertanya, memberi pendapat atau

tanggapan, sehingga guru perlu memberikan pancingan pertanyaan dan motivasi

kepada siswa.

b) Paparan Hasil Beajar

Dalam tindakan ini dilakukan evaluasi hasil belajar untuk mengukur sejauh

mana pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran matematika

menggunakan alat peraga papan berpaku. Dalam evaluasi ini siswa mengerjakan

soal tertulis yang dikerjakan secara individu.

Adapun indikator yang ingin dicapai adalah (1)Menunjukkan dan

menentukanjumlah simetri lipat bangun datar, (2) Membuat pencerminan hasil

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

60

lipatan bangun datar, telah tercantum dalam soal evaluasi/ tugas individu

pertemuan 1 (terlampir dalam RPP). Berikut adalah hasil evaluasi siswa kelas

VSDN Sendang dalam pembelajaran matematika menggunakan alat peraga papan

berpaku dengan membuat tentang materi simetri lipat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Evaluasi 1 pada Siklus I Pertemuan 1

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat jelas perbandingannya siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM=60) adalah sebanyak 16 siswa sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 6 siswa, Dengan nilai

rata-rata 69,63 diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 40,

yang mendapat nilai <50 sebanyak 2 siswa atau 8,00%, 50 s/d 59 sebanyak 4

siswa atau 18,18%, untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 4 siswa atau 18,18%, nilai 70

s/d 79sebanyak 4 siswa atau 18,18%, dan yang memiliki nilai 80 s/d 89 sebanyak

6 siswa atau 27,27 %. dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak 2 atau 8 %.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.4 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.3.

No. Nilai

Siklus I Pertemuan 1

Keterangan Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. >50 2 8,00 Belum Tuntas

2. 50-59 4 18,18 Belum Tuntas

3. 60-69 4 18,18 Tuntas

4. 70-79 4 18,18 Tuntas

5. 80-89 6 27,27 Tuntas

6. 90-100 2 8,00 Tuntas

Jumlah 22 100

Rata-rata 69,81

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 40

Ketuntasan 16

Belum tuntas 6

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

61

Diagram 4.3

Hasil Evaluasi 1Siklus I pertemuan 1

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil

perolehan nilai siklus I pertemuan 1 dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.5.

Tabel 4.5

Ketuntasan Belajar Siklus I pertemuan 1

No. Kriteria

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas > 60 16 72,72%

2. Belum tuntas < 60 6 27.27%

Jumlah 22 100%

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa

yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60)

sebanyak 6 siswa atau 27,27%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasanminimal sebanyak 16siswa dengan persentase 72,72%. Ketuntasan

belajar siswa pada tabel 4.5 dapat dilihat pada diagram 4.4.

0

1

2

3

4

5

6

7

˂50 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Nilai

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

62

Diagram 4.4

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I pertemuan 1

Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan suklus I

pertemuan 1 yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2012. Pertemuan I dilakukan

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yaitu 55 menit PBM dan 15 mengerjakan tes

evaluasi 1, pada siklus I pertemuan 1 terjadi kenaikan hasil belajar siswa, hal

tersebut terjadi karena siswa merasa senang dalam proses pembelajaran. Dan

siswa tidak mudah bosan saat mengikuti kegiatan pembelajar di kelas, karena alat

peraga yang digunakan dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru

menyenangkan, jadi siswa dapat bermain sambil belajar, sehingga pembelajaran

lebih menarik yang berakibat hasil belajar siswa mengalami kenaikan dan

keaktifan siswa pun nampak dalam mengikuti proses pembelajaran. Tetapi dalam

siklus 1 pertemuan 1 dalam saat kegiatan pembelajaran guru kurang jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran, saat kegiatan inti guru kurang jelas dalam

menyampaikan langkah pembelajaran, guru dalam pembelajaran memberikan

berbagai contoh bangun-bangun datar, guru kurang optimal dalam membimbing

siswa pada saat diskusi kelompok dan selama pengamatan dari kekuranggan guru

tesebut mengakibatkan kurangnya pemahaman 6 siswa dibandingkan 16 temannya

menyebabkan nilai 6 siswa ini di bawah (KKM=60) atau tidak tuntas. Sedangkan

kelebihan guru pada saat mengajar adalah persiapan guru sebelum mengajar telah

optimal, adanya ketegasan guru saat menegur siswa yang melakukan kegiatan

73%

27%

Tuntas ≥60 Belum Tuntas < 60

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

63

diluar kegiatan pembelajaran, saat menyusun kesimpulan telah melibatkan siswa.

Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan 2.

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2

4.1.3.1 Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2

a) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada

tabel di bawah 4.6:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan 2

No Aspek yang dinilai Skor skor

max 1 2

1 Siswa tertarik dengan penggunaan kertas lipat dan alat

peraga papan berpaku

√ 2

2 Siswa serius saat memperhatikan aturan membuat bangun

di papan berpaku dengan karet gelang

√ 2

3 Siswa senang dalam mengikuti aturan membuat bangun di

papan berpaku dengan karet gelang dan cara melipat kertas

yang sesuai dengan sumbu simetri

√ 2

4 Siswa mengabaikan perintah guru √ 1

5 Siswa bersemangat dalam mengikuti membuat bangun di

papan berpaku dengan karet gelang

√ 2

6 Siswa aktif menggunakan alat peraga sesuai petunjuk guru √ 2

7 Siswa aktif mengikuti semua permainan √ 2

8 Siswa aktif mengerjakan LKS √ 2

9 Siswa aktif berdiskusi √ 2

10 Siswa mengeluh saat diskusi √ 1

11 Siswa aktif mengungkapkan pendapatnya √ 2

12 Siswa memberi tanggapan atas permainan yang sudah

dilakukan

√ 2

13 Kurang ketepatan siswa dalam mengerjakan soal √ 2

14 Tidak canggung untuk bertanya kepada guru √ 2

15 Merangkum materi yang di ajarkan √ 2

Jumlah Skor 25 28

Presentase Keberhasilan 89%

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

64

Berdasarkan tabel 4.2 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I

pertemuan 2, skor keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

adalah 25 dari skor maksimal 28 dengan persentase keaktifan sebesar 89 %.

Aktivitas siswa sudah meningkat dibandingkan dengan aktifitas siswa pada siklus

I pertemuan 1, kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 2 sudah mulai berjalan

dengan baik hal ini dapat dibuktikan saat guru memberi pertanyaan, sebagian

besar siswa sudah menjawab dan ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk

menjawab, sebagian besar siswa sudah berani menjawab walaupun ada juga siswa

yang masih malu, karena sebagian besar siswa sudah mulai menghargai pendapat

atau jawaban yang dikemukakan oleh siswa yang lain. Walaupun masih ada siswa

yang malu dan takut dalam menjawab, guru memberikan pengertian kepada siswa

bahwa tak ada jawaban yang salah tapi yang ada hanya jawaban yang kurang

tepat.Saat guru menjelaskan tentang materi siswa juga sudah memperhatikan

dengan tekun karena pada awal pembelajaran guru meminta kepada seluruh siswa

untuk memasukkan seluruh peralatan tulis ke dalam tas, hal ini terbukti dapat

memfokuskan siswa kepada penjelasan guru. Ketika pengamatan berlangsung

guru membentuk kelompok dan sebagian besar anggota kelompok dapat saling

membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah kompak, aktif memberikan

pendapat dan aktif dalam pengamatan. Di dalam diskusi kelompok siswa juga

sudah mulai aktif dalam memberi pendapat, sanggahan atau pertanyaan. Tapi

masih ada siswa yang pasif dalam kerjasama kelompok maupun dalam diskusi.

Untuk mengatasinya guru memberi dorongan dengan memberi kesempatan

kepada setiap anggota kelompok untuk menjawab.

b) Paparan Hasil Beajar

Dalam tindakan ini dilakukan evaluasi hasil belajar untuk mengukur

sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran matematika

menggunakan alat peraga papan berpaku. Dalam evaluasi ini siswa mengerjakan

soal tertulis yang dikerjakan secara individu.

Adapun indikator yang ingin dicapai adalah (1)Menunjukkan dan

menentukanjumlah simetri lipat bangun datar, (2) Membuat pencerminan hasil

lipatan bangun datar, telah tercantum dalam soal evaluasi/ tugas individu

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

65

pertemuan 2 (terlampir dalam RPP). Berikut adalah hasil evaluasi siswa dalam

pembelajaran matematika menggunakan alat peraga papan berpaku dengan

membuat tentang materi simetri lipat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Hasil Belajar Evaluasi 2 pada Siklus I Pertemuan 2

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat jelas perbandingannya siswa yang

mencapai ketuntasan belajar (KKM=60) adalah sebanyak 18 siswa sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 siswa, Dengan nilai

rata-rata 75,45 diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 50,

yang mendapat nilai 50 s/d 59 sebanyak 4 siswa atau 18,18%, untuk nilai 60 s/d

69 sebanyak 1 siswa atau 4,54%, nilai 70 s/d 79sebanyak 6 siswa atau 27,27%,

dan yang memiliki nilai 80 s/d 89 sebanyak 8 siswa atau 36,36%. dan yang

memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak 2 atau 13,63 %.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.7 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.5

No. Nilai

Siklus I Peremuan 2

Keterangan Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. 50-59 4 18,18 Belum Tuntas

2. 60-69 1 4,54 Tuntas

3. 70-79 6 27,27 Tuntas

4. 80-89 8 36,36 Tuntas

5 90-100 3 13,63 Tuntas

Jumlah 22 100

Rata-rata 75,45

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 50

Ketuntasan 18

Belum tuntas 4

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

66

Diagram 4.5

Hasil Belajar Evaluasi 2 Siklus I pertemuan 2

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil evaluasi

perolehan nilai siklus I pertemuan ke 2 dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8.

Tabel 4.8

Ketuntasan Belajar Siklus I pertemuan 2

No. Kriteria

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas > 60 18 78 %

2. Belum tuntas < 60 4 22 %

Jumlah 22 100%

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I pertemuan ke 2 meningkat dapat

diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM=60) sebanyak 18 siswa atau 81,81%, sedangkan yang sudah

mencapai ketuntasan minimal sebanyak 4 siswa dengan persentase 18,18%.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.8 dapat dilihat pada diagram 4.6.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Nilai

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

67

Diagram 4.6

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I pertemuan 2

Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan suklus I

pertemuan 2, pada siklus I pertemuan 2 terjadi kenaikan hasil belajar siswa, dapat

dilihat dari nilai rata-rata siswa, pada siklus I pertemuan 1 nilai rata-rata siswa

69,63 dan siklus I pertemuan 2 nilai rata-rata siswa 75,45. Setelah siswa

mengerjakan soal evaluasi guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi guru

bersama siswa melakukan tanya jawab hal yang belum dipahami oleh siswa,

kemudian guru meminta siswa mengerjakan tes formatif siklus Itelah tercantum

dalam kisi-kisi instrument evaluasi hasil belajar yang terdapat pada Bab III tabel

3.3. Berikut adalah hasil tes tertulis (ulangan harian) siswa dalam pembelajaran

simetri lipat dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini:

73%

27%

Tuntas ≥60 Belum Tuntas < 60

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

68

Tabel 4.9

Hasil Tes Formatif (Ulangan Harian) 1 Pada Siklus I

Berdasarkan tabel 4.9 paa tes formatif (ulanganharian) terlihat jelas

perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar(KKM=60) adalah

sebanyak 20 siswa sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 2 siswa, Dengan nilai rata-rata 79,54 diperoleh data nilai tertinggi

adalah 100, nilai terendah adalah 50, yang mendapat nilai 50 s/d 59 sebanyak 2

siswa atau 9,0%, untuk nilai 60 s/d 69 sebanyak 1 siswa atau 4,54%, nilai 70 s/d

79sebanyak 6 siswa atau 27,27%, dan yang memiliki nilai 80 s/d 89 sebanyak 9

siswa atau 40,90%. dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak atau 13,63%.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.9 dapat dibuatdiagram seperti

pada diagram 4.7

No. Nilai

Tes Formatif 1

Keterangan Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. 50-59 2 9,0 Belum Tuntas

2. 60-69 1 4,54 Tuntas

3. 70-79 6 27,27 Tuntas

4. 80-89 9 40,90 Tuntas

5. 90-100 3 13,63 Tuntas

Jumlah 22 100

Rata-rata 79,54

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 50

Ketuntasan 20

Belum tuntas 2

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

69

Diagram 4.7

Hasil Belajar Tes Formatif 1 Siklus I

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil

perolehan nilai tes formatif (ulangan harian) 1 pada siklus I dapat disajikan dalam

bentuk tabel 4.10.

Tabel 4.10

Ketuntasan Belajar Tes Formatif 1 Siklus I

No. Kriteria

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas > 60 20 91%

2. Belum tuntas < 60 2 9%

Jumlah 22 100%

Ketuntasan belajar siswa pada tes formatif (ulangan harian) siklus 1

dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM=60) sebanyak 20 siswa atau 91%, sedangkan yang sudah

mencapai ketuntasan minimal sebanyak 2 siswa dengan persentase 9%.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.10 dapat dilihat pada diagram 4.8 di bawah

ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Nilai

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

70

Diagram 4.8

Persentase Ketuntasan Belajar Tes Formtif 1 Siklus I

Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan suklus I

pertemuan 2 yang dilakukan pada tanggal 17 Maret 2012. Pertemuan I dilakukan

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yaitu 40 menit PBM dan 10 mengerjakan tes

evaluasi 1 dan 20 menit mengerjakan tes formatif (ulangan harian) pada siklus I

pertemuan 2 terjadi kenaikan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari nilai rata-rata

siswa, pada siklus I pertemuan 1 pada tes evaluasi 1 nilai rata-rata siswa 69,81 dan

siklus I pertemuan ke2 pada nilai evaluasi 2 nilai rata-rata siswa 75,45, pada tes

formatif (ulangan harian) siklus I nilai rata-rata siswa 79,54, sedangkan nilai

ketuntasan siswa juga mengalami kenaikan, siklus I pertemuan 1 nilai ketuntasan

siswa pada tes evaluasi 1 adalah 72,72% dan siklus I pertemuan 2 pada nilai

evaluasi 2 adalah 75,54%, saat di adakan tes formatir (ulangan harian) 1 nilai

ketuntasan siswa mengalami peningkatan adalah 91%. Hal ini karena tingkat

pemahaman siswa meningkat,dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan

kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan guru dalam mengajar

antara lain pengaturan waktu masih perlu diperbaiki, saat kegiatan inti guru

kurang jelas dalam menyampaikan langkah pembelajaran. Sedangkan kelebihan

guru pada saat mengajar adalah guru sudah lebih optimal dalam membimbing

siswa pada saat diskusi kelompok dan selama pengamatan, persiapan guru

73%

27%

Tuntas ≥60 Belum Tuntas < 60

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

71

sebelum mengajar telah optimal sehingga dalam kegiatan pembelajaran tidak ada

siswa yang gaduh.

c) Refleksi Siklus I

Pada siklus I terdapat 2 (dua) deskripsi yang dibuat yaitu deskripsi keaktifan

siswa dan deskripsi hasil belajar siswa. Dari uraian deskripsi siklus I, dapat

ditindaklanjuti sebagai berikut :

1. Keaktifan Siswa

Secara klasikal, ketercapaian keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

Matematika menggunakan alat peraga papan berpaku sudah meningkat. Dari

pertemuan 1 dengan skor keaktifan 22, menjadi 25 pada pertemuan 2. Siswa aktif

dalam berdiskusi kelompok, berani menyampaikan pendapatnya, mengajukan

pertanyaan, mandiri membuat kesimpulan pembelajaran sesuai dengan

pemahamannya. Namun dalam beberapa aspek seperti keseriusan dalam

mengikuti pembelajaran, tanggap terhadap pendapat orang lain, dan ketepatan

waktu dalam mengerjakan evaluasi dan tes formatif masih belum ada

peningkatan. Oleh karena itu, dilakukan tindak lanjut pada siklus II.Berikut ini

tabel dan diagram skor dan persentase peningkatan keaktifan siswa selama

mengikuti pembelajaran siklus I.

Tabel 4.11

Skor dan Persentase Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

Berdasarkan tabel 4.11 pada siklus I keaktifan siswa dapat disimpulkan

bahwa terdapat kenaikan dari siklus I pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika dirata-rata

keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Matematika materi simetri lipat dan

pencerminan pada siklus I sebesar 84% dengan nilai rata-rata skor sebesar 23

.Berarti keaktifan siswa pada siklus I termasuk kategori sangat tinggi, Untuk lebih

Pertemuan Skor Persentase

1 22 79%

2 25 89%

Rata-rata 23 84%

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

72

jelasnya data nilai pada tabel 4.9 dapat dibuat diagram seperti pada diagram 4.9

sebagai berikut:

Diagram 4.9

Skor dan Persentase Keaktifan Siswa dalam

Pembelajaran Siklus I

skor persentase

2. Hasil Belajar Siswa

Berikut ini tabel dan diagram analisis hasil belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Analisis Belajar Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

No

Pembelajaran Siklus I

Rata-

rata

Persentase

Ketuntasa

1 Pertemuan 1 Evaluasi 1 70 73%

2 Pertemuan 2 Evaluasi 2 75 82%

Tes formatif 1 79 91%

Rata-rata Ketuntasan Belajar Siklus I 75 82%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

73

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.12 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.10 di bawah ini:

Diagram 4.10

Hasil Belajar Siswa Siklus I

Rata-rata Persentase

Berdasarkan diagram 4.10, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

kenaikan dari siklus I pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika dirata-rata ketuntasan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika materi simetri lipat dan

pencerminan pada siklus I sebesar 82% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75.

Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variable hasil

belajar belum dapat tercapai pada siklus I. Indikator keberhasilan menetapkan

sebesar 90% siswa mengalamiketuntasan dalam belajar Matematika. Sedangkan

pada siklus I hanya mencapai 82%, oleh karena itu ditindak lanjuti pada siklus II.

4.1.5 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1

4.1.5.1 Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1

a) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pertemuan1 Pertemuan 2 Pertemuan2 Tes Evaluasi 1 Tes Evaluasi 2 Tes Formatif 1

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

74

Tabel 4.13

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Siklus II Pertemuan 1

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II

pertemuan 1, skor keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

adalah 29 dari skor maksimal 28 dengan persentase keaktifan sebesar 96,42 %.

Aktivitas siswa sudah baik, komunikasi terjadi saat guru melakukan tanya jawab

dengan siswa dan tanya jawab saat diskusi berlangsung. Penggunaan alat peraga

papan berpaku belum membuat siswa aktif dalam menyampaikan pendapatnya

baik dalam bentuk lisan dan pemahaman siswa, melalui kegiatan tanya jawab

tetapi hampir keseluruhan siswa aktif dalam proses belajar mengajar.

b) Paparan Hasil Beajar

Dalam tindakan ini dilakukan evaluasi hasil belajar untuk mengukur sejauh

mana pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran matematika

menggunakan alat peraga papan berpaku. Dalam evaluasi ini siswa mengerjakan

soal tertulis yang dikerjakan secara individu. Adapun indikator yang ingin dicapai

No Aspek yang dinilai Skor skor

max 1 2

1 Siswa tertarik dengan alat peraga papan berpaku √ 2

2 Siswa serius saat memperhatikan aturan membuat bangun di

papan berpaku dengan karet gelang

√ 2

3 Siswa senang dalam mengikuti aturan membuat bangun di papan

berpaku dengan karet gelang

√ 2

4 Siswa mengabaikan perintah guru √ 1

5 Siswa bersemangat dalam mengikuti membuat bangun di papan

berpaku dengan karet gelang

√ 2

6 Siswa aktif menggunakan alat peraga sesuai petunjuk guru √ 2

7 Siswa aktif mengikuti semua permainan √ 2

8 Siswa aktif mengerjakan LKS √ 2

9 Siswa aktif berdiskusi √ 2

10 Siswa mengeluh saat berdiskusi √ 1

11 Siswa memberi tanggapan atas permainan yang sudah dilakukan √ 2

12 Siswa secara aktif memberi rangkuman √ 2

13 Kurang ketepatan siswa dalam mengerjakan soal √ 2

14 Tidak canggung untuk bertanya kepada guru √ 2

15 Merangkum materi yang di ajarkan √ 2

Jumlah Skor 29 28

Presentase Keberhasilan 96,42%

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

75

adalah (1) Menunjukan bangun yang tidak memiliki simetri lipat, (2) Menunjukan

jumlah simetri lipat pada bangun datar, (3)Melakukan pencerminan

untukmembentuk bayangan terhadap sumbu tegak dengan kertas berpetak, (4)

Melakukan pencerminan untukmembentuk bayangan terhadap sumbu tegak

dengan menggunakanalat peraga papan berpaku, telah tercantum dalam soal

evaluasi/ tugas individu pertemuan 1 (terlampir dalam RPP). Berikut adalah hasil

evaluasi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan alat peraga papan

berpaku dengan membuat tentang materi pencerminan pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14

Hasil Belajar Evaluasi pada Siklus II Pertemuan 1

Berdasarkan tabel 4.10 siswa yang mencapai ketuntasan belajar

(KKM=60) adalah sebanyak 22 siswa atau 100% dari keseluruhan siswa

sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau

0% dan dapat diartikan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM=60). Dengan nilai rata-rata 81,59 diperoleh

data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 70, yang mendapat nilai 70

s/d 79sebanyak 8 siswa atau 36,36%, dan yang memiliki nilai 80 s/d 89 sebanyak

9 siswa atau 40,90%. dan yang memiliki nilai 90 s/d 100 sebanyak 4 atau 18,18

%.

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.14 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.1.

No. Nilai

Siklus II pertemuan 1

Keterangan Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. 70-79 8 36,36 Tuntas

2. 80-89 9 40,90 Tuntas

3. 90-100 4 18,18 Tuntas

Jumlah 22 100

Rata-rata 81,59

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 70

Ketuntasan 22

Belum tuntas 0

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

76

Diagram 4.11

Hasil Evaluasi 3 Siklus II pertemuan 1

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil

perolehan nilai siklus II pertemuan ke 1 dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.15.

Tabel 4.15

Ketuntasan Belajar Siklus II pertemuan ke 1

No. Kriteria

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas > 60 22 100%

2. Belum tuntas < 60 0 0%

Jumlah 22 100%

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II pertemuan ke 1dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM=60) sebanyak 0 siswa atau 0%, sedangkan yang sudah mencapai

ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa dengan persentase 100%. Ketuntasan

belajar siswa pada tabel 4.15 dapat dilihat pada diagram 4.12

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

70-79 80-89 90-100

Nilai

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

77

Diagram 4.12

Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II pertemuan 1

Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan suklus II

pertemuan 1 yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2012. Pertemuan I dilakukan

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yaitu 55 menit PBM dan 15 mengerjakan tes

evaluasi 1, berdasarkan diagram 4,12 hasil belajar siswadengan menggunakan alat

peraga papan berpaku siswa yang belum tuntas (KKM=60) adalah sebanyak 0

siswa atau tidak adasiswa yang mendapatkan nilai >60. Sedangkan siswa yang

tuntas dalam belajarnya sebanyak 22 siswa atau 100% dari jumlah siswa

mendapatkan nilai ≥60. Berarti indikator kinerja dalam penelitian ini sudah

tercapai karena 100% dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai ≥60 dan dapat

diartikan 100% dari jumlah siswa memahami materi yang telah disajikan oleh

guru. Berarti indikator kinerja pada penelitian pada siklus II pertemuan 1 berhasil

telah berhasil tercapai. Dan untuk memantapkan dari hasil siklus II pertemuan 1

ini akan dilanjutkan tes formatif 2 pada siklus II pertemuan ke 2.

4.1.6. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2

4.1.6.1 Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2

a) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

73%

27%

Tuntas ≥60 Belum Tuntas < 60

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

78

Tabel 4.16

Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Siklus II Pertemuan 2

Berdasarkan tabel 4.16hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II

pertemuan 2, skor keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

adalah 28 dari skor maksimal 28 dengan persentase keaktifan sebesar 100 %.

Aktivitas siswa sudah aktif.

b) Paparan Hasil Belajar

Pada siklus II pertemuan 2 ini, berdasarkan hasil tes akhir dalam bentuk tes

formatif 2 (ulangan harian), Adapun indikator yang ingin dicapai adalah (1)

Menunjukan bangun yang tidak memiliki simetri lipat, (2) Menunjukan jumlah

simetri lipat pada bangun datar, (3)Melakukan pencerminan untukmembentuk

No Aspek yang dinilai Skor skor

max 1 2

1 Siswa tertarik dengan penggunaan kertas lipat dan alat peraga

papan berpaku

√ 2

2 Siswa serius saat memperhatikan aturan cara membuat bangun di

papan berpaku dengan karet gelang

√ 2

3 Siswa senang dalam mengikuti permaiana membuat bangun di

papan berpaku dengan karet gelang dan cara melipat kertas yang

sesuai dengan sumbu simetri

√ 2

4 Siswa mengabaikan perintah guru √ 1

5 Siswa bersemangat dalam mengikuti membuat bangun di papan

berpaku dengan karet gelang

√ 2

6 Siswa aktif menggunakan alat peraga sesuai petunjuk guru √ 2

7 Siswa aktif tanya jawab tentang materi simetri lipat dan

pencerminan

√ 2

8 Siswa aktif mengungkapkan pendapatnya √ 2

9 Siswa memberi tanggapan atas permainan yang sudah dilakukan √ 2

10 Siswa mengeluh saat berdiskusi √ 1

11 Siswa aktif mengungkapkan pendapatnya √ 2

12 Siswa memberi tanggapan atas permainan yang sudah dilakukan √ 2

13 Kurang ketepatan siswa dalam mengerjakan soal √ 2

14 Tidak canggung untuk bertanya kepada guru √ 2

15 Merangkum materi yang di ajarkan √ 2

Jumlah Skor 28 28

Presentase Keberhasilan 100%

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

79

bayangan terhadap sumbu tegak dengan kertas berpetak, (4) Melakukan

pencerminan untukmembentuk bayangan terhadap sumbu tegak dengan

menggunakanalat peraga papan berpaku, telah tercantum dalam soal tes formatif

pertemuan 2 (terlampir dalam RPP). telah tercantum dalam kisi-kisi instrument

evaluasi hasil belajar yang terdapat pada Bab III tabel 3.4. Berikut adalah hasil tes

formatif siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan alat peraga papan

berpaku dengan membuat tentang materi pencerminan pada tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17

Hasil Belajar Formatif 2 Siklus II

Berdasarkan tabel 4.17 terlihat jelas siswa yang mencapai ketuntasan

belajar (KKM=60) adalah sebanyak 22 siswa atau 100 % siswa sedangkan siswa

yang tidak tuntas 0 siswa atau 0% dan dapat diartikan bahwa tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM=60). Dengan nilai

rata-rata 82,27 diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 70,

yang mendapat nilai 70 s/d 79sebanyak 5 siswa atau 22,72%, dan yang memiliki

nilai 80 s/d 89 sebanyak siswa 7 atau 31,81%. dan yang memiliki nilai 90 s/d 100

sebanyak 9 atau 40,90 %.

No. Nilai

Siklus II Tes formatif 2

Keterangan Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. 70-79 5 22,72 Tuntas

2. 80-89 7 31,81 Tuntas

3. 90-100 9 40,90 Tuntas

Jumlah 22 100

Rata-rata 82,72

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 70

Ketuntasan 22

Belum tuntas 0

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

80

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.17 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.13 di bawah ini:

Diagram 4.13

Analisis Hasil BelajarTes Formatif 2 Siklus II

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil

perolehan nilai tes formatif (ulangan harian) 2 pada siklus I dapat disajikan dalam

bentuk tabel 4.18.

Tabel 4.18

Ketuntasan Belajar Tes Formatif 2 Siklus II

No. Kriteria

Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1. Tuntas > 60 22 100%

2. Belum tuntas < 60 0 0%

Jumlah 22 100%

Ketuntasan belajar siswa pada tes formatif (ulangan harian) 2 siklus II

Berdasarkan pada diagram 4.18 dengan menggunakan alat peraga papan berpaku

siswa yang belum tuntas (KKM=60) adalah sebanyak 0 siswa atau tidak adasiswa

yang mendapatkan nilai ˂60. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya

sebanyak 22 siswa atau 100% dari jumlah siswa mendapatkan nilai ≥60. Berarti

indikator kinerja dalam penelitian ini sudah tercapai karena 100% dari jumlah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

70-79 80-89 90-100

Nilai

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

81

siswa sudah mendapatkan nilai ≥60 dan dapat diartikan 100% dari jumlah siswa

memahami materi yang telah disajikan oleh guru. Berarti indikator kinerja pada

penelitian pada siklus II pertemuan 2 berhasil telah berhasil tercapai. Berikut

inidiagram ketuntasan hasil belajar tes formatif 2:

Diagram 4.14

Persentase Ketuntasan BelajarTes Formtif 2 Siklus II

Berdasarkan pengamatan setelah diadakanya penelitian tindakan suklus II

pertemuan 2 yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 2012. Pertemuan 2 dilakukan

selama 70 menit (dua jam pelajaran) yaitu 45 menit PBM dan 30 menit

mengerjakan tes formatif (ulangan harian) pada siklus I pertemuan 2 terjadi

kenaikan hasil belajar siswa, dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa, pada siklus II

pertemuan 1 nilai rata-rata siswa 81,59 dan mengalami peningkatan nilai rata-rata

siswa 82,72pada siklus I pertemuan ke2. Hal ini karena tingkat pemahaman siswa

meningkat. Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah menggunakan alat

peraga papan berpaku pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus II yaitu

dari 22 siswa atau 100% sudah mencapai KKM yang di tentukan, ini terjadi

karena dalam proses pembelajaran menggunakan alat peraga papan berpaku

sehingga siswa dapat memahami konsep yang disampaikan dalam PBM.

Berdasarkan hasil wawancara guru/peneliti dengan siswa dalam refleksi akhir

pembelajaran diketahui pada kegiatan pembelajaran siswa lebih senang belajar

dengan menggunakan alat peraga papan berpaku dalam pembelajaran karena

73%

27%

Tuntas ≥60

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

82

siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep yang disampaikan dan belajar

sambil bermain.

c) Refleksi Siklus II

Pada siklus II terdapat 2 (dua) deskripsi yang dibuat yaitu deskripsi keaktifan

siswa dan deskripsi hasil belajar siswa. Dari uraian deskripsi siklus I, dapat

ditindaklanjuti sebagai berikut :

1. Keaktifan Siswa

Secara klasikal, ketercapaian keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

Matematika menggunakan alat peraga papan berpaku sudah meningkat, siswa

lebih senang belajar dengan menggunakan alat peraga papan berpaku dalam

pembelajaran karena siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep yang

disampaikan. Dari pertemuan 1 dengan skor keaktifan 96, menjadi 100 pada

pertemuan 2.Siswa merespon perintah guru,siswa aktif dalam berdiskusi

kelompok,aktif dalam mengerjakan tugas LKS, berani menyampaikan

pendapatnya, mengajukan pertanyaan, mandiri membuat kesimpulan

pembelajaran sesuai dengan pemahamannya.Berikut ini tabel dan diagram skor

dan persentase peningkatan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran siklus

I.

Tabel 4.19

Skor dan Persentase Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

Pertemuan Skor Persentase

1 27 96%

2 28 100%

Rata-rata 27,5 98%

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

83

Diagram 4.15

Skor dan Persentase Keaktifan Siswadalam

Pembelajaran Siklus II

skor persentase

2. Hasil Belajar Siswa

Berikut ini tabel dan diagram analisis hasil belajar siswa selama

mengikuti pembelajaran siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil Analisis Belajar Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

No

Pembelajaran Siklus I

Rata-

rata

Persentase

Ketuntasan

1 Pertemuan 1 Evaluasi 1 82 100%

2 Pertemuan 2 Tes formatif 2 83 100%

Rata-rata Hasil Belajar Siklus II 82,15 100%

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.20 dapat dibuat diagram

seperti pada diagram 4.16 di bawah ini:

0

20

40

60

80

100

120

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

84

Diagram 4.16

Hasil Belajar Siswa Siklus II

Rata-rata Persentase

Berdasarkan diagram 4.16, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

kenaikan dari siklus I pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika dirata-rata ketuntasan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika materi simetri lipat dan

pencerminan pada siklus I sebesar 100% dengan nilai rata-rata kelas sebesar

82,15.

Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variable hasil

belajar sudah dapat tercapai pada siklus II. Indikator keberhasilan menetapkan

sebesar 90% siswa mengalamiketuntasan dalam belajar Matematika. Sedangkan

pada siklus I hanya mencapai 100% sehingga tidak perlu tindakan siklus

berikutnya.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut adalah pembahasan hasil penelitian pembelajaran Matematika

menggunakan alat peraga papan berpaku, yang berdasarkan hasil observasi dan

tindakan diketahui dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika

siswa kelas V SDN Sendang Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang.

0

20

40

60

80

100

120

Pertemu 1 Pertemuan 2Tes Evaluasi 3 Tes Formatif 2

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

85

4.2.1 Pembahasan Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada pertemuan 1 skor

keaktifan siswa adalah 22 dengan persentase keaktifan 79%, meningkat menjadi

25 dengan persentase 89% pada pertemuan 2.

Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada pertemuan 1 skor keaktifan 27

dengan persentase keaktifandan 96%, tingkat keaktifan siswa mencapai skor

maksimal sebesar 28 dengan persentase keaktifan 100%. Peningkatan keaktifan

siswa pada tiap pertemuan dari siklus I dan siklus II dapat dijabarkan dalam tabel

dan diagram, sebagai berikut :

Tabel 4.21

Peningkatan Skor dan Persentase Keaktifan

Pada Setiap Pertemuan

Siklus Pertemuan Skor Keaktifan Persentase Keaktifan

I 1 22 79%

2 25 89%

II 1 27 96%

2 28 100%

Diagram 4.17

Peningkatan Skor dan Persentase Keaktifan siswa

pada Setiap Pertemuan

Skor Persentase Keaktifan

0

20

40

60

80

100

120

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

SIKLUS I SIKLUS II

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

86

4.2.2 Hasil Belajar

Hasil belajar siswa pra siklus atau sebelum pembelajaran diambil dari hasil

tes tertulis semester II tahun 2010/2011 dengan rata-rata kelas 54,00 dan

persentase ketuntasan 63,64%. Dilakukan tindakan pada siklus I dalam 2 kali

pertemuan. Pertemuan 1 rata-rata hasil belajar siswa adalah 69,81 dengan

persentase ketuntasan 72,72%. Pertemuan 2 hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dengan rata-rata 75,45 dan persentase ketuntasan sebesar 81,81%.

Dilaksanakan tes formatif dan rata-rata hasil belajar siswa kembali meningkat

menjadi 79,54 dengan persentase ketuntasan 91%.Jika dirata-rata ketuntasan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran Matematika materi simetri lipat dan

pencerminan pada siklus I sebesar 82% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75.

Karena hasil belajar siklus I belum mencapai indikator keberhasilan dengan

persentase ketuntasan 100%, maka ditindaklanjuti pada siklus II dalam 2 kali

pertemuan. Pada pertemuan 1, rata-rata hasil belajar siswa adalah 81,59 dengan

persentase ketuntasan 100%. Pertemuan 2, melalui tes formatif 2, rata-rata hasil

belajar siswa meningkat menjadi 82,72 dengan persentase ketuntasan 100%. Jika

dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika materi

simetri lipat dan pencerminan pada siklus II sebesar 100% dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 82,15.

Rata-rata hasil belajar dan persentase ketuntasan siklus I dan siklus II, jika

dijabarkan dalam bentuk tabel dan diagram adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22

Perbedaan Hasil Belajar Siswa dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Siklus Rata-rata

Hasil Belajar Persentase Ketuntasan

Pra Siklus 54,00 63,64%

Siklus I 75,00 82%

Siklus II 82,15 100%

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

87

Diagram 4.18

Perbedaan Hasil Belajar Siswapada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus I

Rata-rata Persentase ketuntasan

4.1.3 Implikasi Hasil Penelitian

Penarapan alat peraga papan berpaku memacu guru agar lebih kreatif

dalam proses pembelajaran. Kreatif dalam arti aktif membuat alat peraga papan

berpakudan aktif dalam membimbing siswanya untuk dapat menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi. Dengan penerapan alat peraga papan berpaku

keterampilan guru dalam mengajar akan lebih terasah. Diantaranya adalah

kemampuan guru dalam menciptakan suasana kelas yang lebih menyenangkan,

sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak akan merasa bosan. Siswa lebih

kreatif sehingga suasana kelas akan lebih hidup yang pada akhirnya dapat

menghapus anggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran

yang menakutkan dan membosankan, untuk memperkaya keaktifan dan

kekreatifan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan alat peraga papan berpaku

sebagai dasar penggunaan lebih lanjut, bahwa dengan menggunakan alat peraga

kepada siswa, pembelajaran akan lebih bermakna karena akan mudah dipahami

0

20

40

60

80

100

120

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/870/5/T1... · dengan Kompetensi Dasar “Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

88

oleh siswa karena siswa dapat melihat dan mempraktekan langsung objek yang

dipelajarinya. Penelitian ini memberikan pengalaman langsung pada siswa

sehinnga terpacu untuk rajin dalam belajar. Hasil belajar siswa dapa di lihat dari

nilai evaluasi dan ulangan harian. Hal ini dapat membuktikan bahwa penerapan

alat peraga papan berpaku sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran,

terutama mata pelajaran matematika. Di dalam penerapan alat peraga papan

berpaku pelaksanaannya dalam PBM, sehingga dapat meningkatkan keaktifan

siswa sekaligus berdampak pada meningkatnya hasil belajar.