bab ii landasan teori a. tinjauan peneliti terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/bab ii.pdf ·...

22
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Prihanto (2010) menyatakan bahwa sistem penerimaan kas dari instalasi rawat inap pada RSUD. Karanganyar, pengotorisasian terhadap dokumen oleh pejabat yang berwenang masih belum maksimal, seperti pada rincian biaya rawat inap (RBRI) hanya diotorisasi oleh bendahara, apabila dokumen ini hilang atau rusak maka akan menyebabkan kesulitan dalam memperhitungkan biaya yang harus dibayar oleh pasien atas tindakan yang diberikan. Ika (2012) menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan transaksi UD. Karya Baru Surakarta belum sesuai dengan unsur sistem pengendalian internal penerimaan kas dari penjualan tunai. Dimana penerimaan kas dilakukan oleh pimpinan tanpa cap “lunas”. Prosedur pencatatan dan penyetoran kas ke bank belum ada dalam transaksi penjualan tunai UD. Karya Baru Surakarta. Struktur organisasi UD. Karya Baru Surakarta belum dapat dikatakan baik karena fungsi – fungsi organisasinya belum memenuhi unsur pokok sistem pengendalian internal yang seharusnya ada pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai. Dimana terdapat perangkapan jabatan fungsi kas oleh pimpinan, belum terbentuknya fungsi akuntansi dalam transaksi penjualan tunai. Fauziah (2012) menyatakan dari penelitian yang dilakukan pada Bengkel Intan Mulia Motor yaitu, sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada bengkel Intan Mulia Motor memiliki tiga prosedur yang dijalankan diantaranya prosedur bagian

Upload: phungcong

Post on 15-May-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Prihanto (2010) menyatakan bahwa sistem penerimaan kas dari instalasi rawat

inap pada RSUD. Karanganyar, pengotorisasian terhadap dokumen oleh pejabat

yang berwenang masih belum maksimal, seperti pada rincian biaya rawat inap

(RBRI) hanya diotorisasi oleh bendahara, apabila dokumen ini hilang atau rusak

maka akan menyebabkan kesulitan dalam memperhitungkan biaya yang harus

dibayar oleh pasien atas tindakan yang diberikan.

Ika (2012) menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan transaksi UD. Karya

Baru Surakarta belum sesuai dengan unsur sistem pengendalian internal

penerimaan kas dari penjualan tunai. Dimana penerimaan kas dilakukan oleh

pimpinan tanpa cap “lunas”. Prosedur pencatatan dan penyetoran kas ke bank

belum ada dalam transaksi penjualan tunai UD. Karya Baru Surakarta. Struktur

organisasi UD. Karya Baru Surakarta belum dapat dikatakan baik karena fungsi –

fungsi organisasinya belum memenuhi unsur pokok sistem pengendalian internal

yang seharusnya ada pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari

penjualan tunai. Dimana terdapat perangkapan jabatan fungsi kas oleh pimpinan,

belum terbentuknya fungsi akuntansi dalam transaksi penjualan tunai.

Fauziah (2012) menyatakan dari penelitian yang dilakukan pada Bengkel Intan

Mulia Motor yaitu, sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada bengkel Intan

Mulia Motor memiliki tiga prosedur yang dijalankan diantaranya prosedur bagian

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

6

front desk, bagian asisten, dan bagian montir. Sistem informasi akuntansi

penerimaan kas pada Bengkel Intan Mulia Motor berjalan kurang efektif, hal ini

terjadi karena adanya kerangkapan tugas dan tanggung jawab dilakukan oleh

orang yang sama, kelengkapan dokumen yang digunakan masih belum

terkomputerisasi atau masih dilakukan secara manual sehingga memicu terjadinya

kecurangan dan manipulasi data yang mungkin saja dilakukan oleh karyawan.

Zulvina,dkk (2016) menyatakan dari penelitian yang dilakukan pada PG.

Kebon Agung Malang dokumen bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang ada

tidak dibuat rangkap dua atau tiga melainkan hanya satu saja. Sehingga yang

digunakan masih terdapat kelemahan – kelemahan yaitu bukti kas masuk yang

digunakan masih belum dibuat rangkap begitu juga bukti kas keluar belum dibuat

rangkap.

Dari beberapa penelitian diatas, terdapat beberapa kesalahan yang ditemukan

oleh peneliti terdahulu hal ini yang harus diperhatikan oleh penulis untuk

melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas, antara

lain :

1. Menurut prihanto yang melakukan penelitian pada instalasi rawat inap

RSUD. Karanganyar pada tahun 2010. Peran dan fungsi bagian

pengotorisasian berdampak pada baik nya sistem informasi akuntansi yang

digunakan.

2. Menurut ika yang melakukan penelitian pada UD. Karya Baru Surakarta

pada tahun 2012. Membubuhkan cap “lunas” pada penerimaan kas sangat

dibutuhkan sebagai bukti transaksi yang dilakukan telah selesai dan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

7

peyetoran kas ke bank sesuai dengan sistem pengendalian internal pada

penerimaan kas dari penjualan tunai. Dan pemisahan fungsi terkait pada

sistem penerimaan kas dibutuhkan sesuai dengan sistem pengendalian

internal pada penerimaan kas dari penjualan tunai.

3. Menurut fauziah yang melakukan penelitian pada Bengkel Intan Mulia

Motor pada tahun 2012. Pemisahan tugas dan tanggung jawab pada fungsi

yang terkait dalam siklus penerimaan kas dan pendapatan sangat

dibutuhkan agar mengurangi ancaman adanya kecurangan atau manipulasi

data yang dapat dilakukan oleh karyawan.

4. Menurutzulvinia, dkk yang melakukan penelitian pada PG. Kebon Agung

Malang pada tahun 2016. Dokumen kas masuk dan keluar haraus dibuat

rangkap agar mempermudah saat melakukan penelusuran saat terjadi

kesalahan ataupun penyelewengan terhadap kas.

B. Tinjauan pustaka

1) Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2004) Sistem informasi akuntansi memiliki

tujuan yaitu :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh

aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam

berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan

pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal

yang terjadi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

8

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan

c. Menyediakan pengendalian yang memadai unttuk menjaga aset aset

organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan data tersebut

tersedia saat dibutuhkan, akurat, andal.

Menurut Mardi (2014:4) terdapat tiga tujuan sistem informasi akuntansi, yaitu:

a. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang

diberikan seseorang (to fulfil obligation relating to stewardship).

Pengelolaan perusahaan selalu mengacu kepada tanggung jawab

manajemen guna menata secara jelas segala sesuatu yang berkaitan

dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan

sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan

oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan

yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan laporan internal

yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan

pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.

b. Setiap infomasi yang dihasilkan merupakan bagian yang berharga bagi

pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by

internal decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi

guna mendukung setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai

dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan.

c. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

9

perushaan sehari-hari (to support the-day-today operational). Sistem

informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen,

sehingga mereka dapat lebih produktif.

Fungsi lain dari SIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan

pengawasan dan pengendalian dengan tujuan unuk mengotorisasi secara benar dan

pencatatan secara valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan dan risiko

kehilangan dan pencurian, dapat meningkatkan efisiensi dan evektivitas kegiatan

bisnis (Mardi, 2014)

2) Unsur-unsur sistem informasi akuntansi

Setiap sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan

unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem

menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem.

Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar terdiri dari

berbagai sistem sistem yang lebih kecil, yang disebut dengan subsistem.

Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan

kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut

pandang sistem, yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk

sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, sesorang

dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai (Mulyadi, 1997:3).

Sesuatu yang dapat dikatakan sistem apabila memenuhi dua syarat yaitu :

a. memiliki bagian bagian yang saling berinteraksi

b. sistem harus memiliki tiga unsur yaitu input, proses, output

Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

10

dioperasikan. Proses merupakan aktivitas yang mengubah input menjadi output.

Output adalah hasil dari operasi dalam pengertian sederhana output berarti tujuan,

sasaran, atau target pengoganisasian suatu sistem (Nugroho,2001:2).

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

dikordinasikan sedemekian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pangelolaan perusahaan. Dari

definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah

formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta

laporan (Mulyadi. 1997:3).

Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat

komunikasi, tenaga pelaksanaan dan berbagai laporan yang didesain untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan

manajemen. Sistem informasi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan

perusahaan. Dengan adanya unsur unsur pengendalian atau pengecekan dalam

sistem akuntansi, berbagai kecurangan penyimpangan, dan kesalahan dapat

dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki (Nugroho, 2001:4).

Berikut diuraikan lebih lanjut pengrtian dari masing-masing unsur sistem

akuntansi tersebut :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadi nya transaksi. Formulir sering juga disebut dengan istilah

dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam

organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

11

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan

data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalm jurnal ini adalah

formulir.

c. Buku besar

Buku besar (General Ledger) terdiri dari rekening-rekening yang

digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat

sebelumnya dalam jurnal.

d. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu

dalam buku besar.

e. Laporan

Hasil akhir proses akunansi adalah laporan keuangan yang dapat

berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang

ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran,

laporan harga pokok penjualan, daftar umum piutang, daftar utang

yang belum dibayar daftar saldo persediaan yang lambat

penjualannya (Mulyadi, 1997:4).

Beberapa prinsip prinsip yang harus dipegang dalam penyusunan sistem

informasi akuntansi diantara nya :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

12

a. Analisis transaksi bisnis

b. Pencatatan transaksi ke dalam formulir dan catatan yang tepat

c. Perancangan sistem internal check transaksi

d. Pencatatan transaksi yang telah terekam di formulir ke dalam buku

(jurnal dan besar)

e. Perancangan berbagai pernyataan (statement) akuntansi dan

laporan statik dengan data dari transaksi yang telah tercatat di

buku.

f. Pelaksanaan pemeriksaan intern (internal audit) yang

berkesinambungan dan pemeriksaan eksternal secara periodik

terhadap sistem informasi akuntansi

g. Penyajian laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan intansi

pemerintah.

Sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem

yang informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan.

Setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem

tersebut. Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok (disebut

dengan information system building block) : masukan, model, keluaran, teknologi,

basis

data,

dan

pengendalian (Mulyadi, 1997:11).

MASUKAN MODEL KELUARAN

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

13

Gambar blok bangunan sistem informasi

1) Blok masukan

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi

beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan

memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari

transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, identifikasi, otorisasi,

tata letak, dan pengolahannya.

2) Blok Model

Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang

mengolah masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai

macam cara, untuk memproduksi hasil yag dikehendaki atau

keluaran.

3) Blok Keluaran

Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa

informasi yang bermutu dan dokumen untuk semua tingkat

manajemen dan semua pemakai informasi, baik pemakai intern

maupun pemakai luar organisasi.

4) Blok Teknologi

Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi.

Dalam sistem infomasi berbasis komputer, teknologi terdiri dari

TEKNOLOGI BASIS DATA PENGENDALIAN

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

14

tiga komponen : komputer dan penyimpan data luar (Auxiliary

storage), telekomunikasi, dan perangkat lunak (Software).

5) Blok Basis Data

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang

digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.

6) Blok Pengendalian

Semua sistem harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti

bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan

penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang

yang dibayar untuk melakukan kejahatan.

Menurut Mulyadi (1997:57) simbol- simbol standar yang digunakan oleh

analis sistem untuk membuat bagan alir data (data flow diagram) dan bagan alir

dokumen (document flowchart) untuk menggambarkan sistem informasi tertentu.

Bagan alir yang baik dan jelas memerankan bagian yang penting dalam

perancangan sistem informasi yang kompleks dan pengembangan program

komputer. Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data

dan proses untuk mengolah data dan proses untuk mengolah data dalam suatu

sistem. Bagan alir data merupakan model logis yang menunjukkan aliran data

melalui sistem, oleh karna itu bagan tersebut tidak menunjukkan disk, pita

magnetik, printer, komputer, atau alat fisik lainnya. Sistem akuntansi dapat

dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

15

Contoh bagan alir data (data flow diagram) :

Proses

Aliran Aliran material

Aliran data

Penghubung

Halaman sama halaman lain

Tempat penyimpanan atau arsip

-

Sumber atau tujuan data

Masukan/keluaran Ditunjukkan oleh garis alir

Pengolahan data

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

16

Contoh bagan alir documen (document flowchart) :

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen, yang

merupakan formulir yang digunakan umtuk

merekam data terjadinya suatu transaksi.

Contohnya seperti faktur penjualan, bukti

memorial.

Dokumen dan tembusannya. Simbol ini

digunakan untuk menggambarkan dokumen asli

dan tembusannya. nomor lembar dokumen

dicantumkan disudut kanan atas.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi yang

digunakan untuk mencatat data yang direkam

sebelumnya didalam dokumen atau formulir.

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk

2

Faktur 1

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

17

menggambarkan kegiatan manual seperti :

menerima order dari pembeli, mengisi formulir,

membandingkan, memeriksa dan berbagai jenis

kegiatan klerikal yang lain.

Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan tmpat penyimapanan dokumen,

seperti almari arsip dan kotak arsip. Arsip

sementara adalah tempat penyimpanan dokumen

yang dokumennya akan diambil kembali dari

arsip tersebut dimasa yang akan datang untuk

keperluan pengolahan lebih lanjut. Dan masih

banyak simbol-simbol yang biasa digunakan

analis sistem.

3) Sistem Informasi Akuntansi dapat menambah nilai untuk organisasi

Menurut Romney dan Steinbart (2015:11) Sistem informasi akuntansi yang

didesain dengan baik, dapat menambah nilai untuk organisasi dengan :

1) Meningkatkan kualitas dan mengurang biaya produk atau jasa

2) SIA dapat memonitor mesin

3) Meningkatkan efisiensi

4) Berbagi pengetahuan

5) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya

6) Meningkatkan struktur pengendalian internal

7) Meningkatkan pengambilan keputusan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

18

8) Memperbaiki pengambilan keputusan

4) Sistem Penerimaan Kas

Penerimaan kas berasal dari dua sumber utama : penerimaan kas dari

penjualan tunai dan penerimaan dari piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai

yang terdiri dari penerimaan kas dari over-the-counter sale, dari cash-on-delivery,

dan credit card sale. Dan penerimaaan kas dari piutang melalui penagihan

perusahaan, kantor pos dan lock-box-collection plan (Mulyadi, 1997:457).

Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai mengharuskan :

1) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank dalam

penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan

internal.

2) Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu

kredit, yang melibatkan bank penerima kartu kredit dalam pencatatan

transaksi penerimaan kas.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur

berikut ini :

1) Prosedur penerimaan kas dari over-the-counter sales.

2) Prosedur penerimaan kas dari cash-on-delivery sales.

3) Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

19

Penerimaan kas dari over-the-counter sales. Dalam penjualan tunai ini,

pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang

akan dibeli. Dalam over-the-counter sale ini, perusahaan menerima uang tunai,

cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan

credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Penerimaan kas dari

over-the-counter sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini :

1) Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di

Bagian penjualan.

2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang

tunai, cek pribadi (personal check), atau kartu kredit.

3) Bagian penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan

barang kepada pembeli.

4) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke Bank.

5) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.

6) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam

jurnal penerimaan kas.

Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual (bank yang

penjual memiliki rekening giro didalamnya) kemudian akan mengurus check

clearing tersebut ke bank pembeli (bank yang memiliki rekening giro

didalamnya). Jka kas yang diterima berupa kartu kredit, bank penjual yang berupa

penerbit kartu kredit langsung menambah saldo rekening giro penjual setelah

dikurangi dengan credit card fee (yang berkisar 2,5% sampai 4%). Bank penerbit

kartu inilah yang secara periodik melakukan penagihan kepada pemegang kartu

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

20

kredit (Mulyadi,1997:458).

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai adalah :

1) Fungsi penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur

penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk

kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2) Fungsi kas

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

3) Fungsi akuntansi

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan

kas dan pembuatan laporan penjualan.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai adalah :

1) Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Formulir

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

21

faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai

nama pembeli dan alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama

barang, kualitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode wiraniaga,

otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi. Faktur penjualan tunai diisi

oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh

pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan

transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan. Tembusan faktur in juga

berfungsi sebagai slip pembungkus (packing slip) yang ditempelkan oleh

fungsi pengiriman diatas pembungkus, sebagai alat identifikasi bungkusan

barang.

2) Pita register kas (cash register tape)

Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoprasikan

mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti

penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan

dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal

penjualan.

3) Credit card sales slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu

kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang

menjadi anggota kartu kredit.

4) Bukti setor

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

Bukti setor dibuat tiga lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

22

bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank.

Bukti kas diserahkan oleh fungsi kas ke fungsi akuntansi, dan dipakai oleh

fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi

penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

5) Rekap harga pokok penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan).

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen

pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok

produk - produk yang dijual (Mulyadi, 1997:465)

Menurut Mulyadi (2016:394) terdapat beberapa ketentuan yang harus

diperhatikan pada sistem penerimaan kas yaitu :

1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi peenjualan dengan

menggunakan formulir faktur penjualan tunai. Dengan formulir ini fungsi

penerimaan kas akan menerima kas dan faktur penjualan tunai harus

diotorissasi fungsi penjualan agar menjadi dokumen yang sahih, yang

dapat dipakai sebagai dasar bagi fungsi penerima kas untuk menerima kas

dari pembeli serta sebagai dokumen sumber untuk pencatatan dalam

akuntansi catatan akuntansi.

2) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas dengan cara

membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan dan penempelan pita

register pada faktur tersebut. Sebagai bukti bahwa fungsi penerimaan kas

telah menerima kas dari pembeli, fungsi tersebut harus membubukan cap

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

23

“lunas” dan menempelkan pita register kas pada faktur penjualan tunai.

3) Pencatatan kedalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan oleh

karyawan yang diberi wewenang untuk melaksanakannya. Setiap

pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan

yang diberi wewenang untuk mengubah catatan akuntansi tersebut.

Sehabis karyawan tersebut memutakhirkan (up-date) catatan akuntansi

berdsarkan dokumen sumber, ia harus membubuhkan tanda tangan dan

tanggal pada dokumen sumber sebagai bukti telah dilakukannya

pengubahan data yang dicatat dalam catatan akuntansi pada tanggal

tersebut. Dengan cara ini maka tanggung jawab atas pengubahan catatan

akuntansi dapat dibebankan kepada karyawan tertentu, sehingga tidak ada

satupun perubahan data yang dicantumkan dalam catatan akuntansi yang

tidak dipertanggungjawabkan.

4) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. Dalam organinasi, setiap

transaksi keuangan hanya akan terjadi jika telah mendapat otorisasi dari

yang berwenang. Otorisasi dari yang berwenang tersebut diwujudkan

dalam bentuk tanda tangan pada formulir. Salah satu cara pengawasan

formulir (dan dengan demikian pengawasan terhadap terjadinya transaksi

keuangan) adalah dengan merancang formulir yang bernomor urut

tercetak. Untuk menciptakan praktik yang sehat formulir penting yang

digunakan dalam perusahaan harus bernomor urut tersebut

dipertanggungjawabkan oleh yang memiliki wewenang untuk

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

24

menggunakan formulir tersebut. Oleh karna itu, dalam sistem penjualan

tunai formulir faktur penjualan tunai harus bernomor urut tercetak dan

penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

5) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetorkan seluruhnya ke

bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja

berikutnya. Penyetoran segera seluruh jumlah kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank akan menjadikan jurnal kas perusahaan dapat diuji

ketelitian dan keandalannya dengan menggunakan informasi dari bank

yang tercantum dalam rekening koran.

6) Perhitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan

mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. Perhitungan kas secara periodik

dan secara mendadak akan mengurangi risiko penggelapan kas yang

diterima oleh kasir. Dalam perhitungan kas ini dilakukan pencocokan

antara jumlah kas hasil hitungan dengan jumlah kas yang seharusnya ada

menurut faktur penjualan tunai dan bukti penerimaan kas yang lain

(misalnya bukti kas masuk).

Menurut Mulyadi (2016:393) unsur pengendalian internal yang seharusnya

ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu :

1. Organisasi

1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

25

3) Transaksi penjualan tunai harus dilakukan oleh fungsi

penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi

akuntansi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi

penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan

tunai.

2) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara

membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan

penempelan pita register kas pada faktur tersebut.

3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan

permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

4) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman

dengan cara membubuhan cap “sudah diserahkan” pada

faktur penjualan tunai.

5) Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi

akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur

penjualan tunai.

3. Praktik yang sehat

1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi

penjualan.

2) Jumlah kas yang dterima dari penjualan tunai disetor

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Peneliti Terdahulueprints.umm.ac.id/39988/3/BAB II.pdf · unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja

26

seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi

penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

3) Perhitungan saldo kas uang ada ditangan fungsi kas secara

periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksaan

intern.